Intensitas Sampling
A. Tehnik pengambilan sampel mempergunakan angka acak
Cara pemilihan sampel secara random sederhana ini dapat dilakukan dengan
menggunakan tabel random ( angka acak atau ten thousand digit), kalkulator sain
(scientific calculate) atau dengan diundi.
Dalam tabel acak tersedia angka yang dapat digunakan untuk memilh sampel secara acak.
Niai-nilai yang ada pada tabel acak telah disusun sedemikian rupa sehingga dapat dicapai
objektivitas yang diinginkan.
Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut:
1. Mendefinisikan dengan jelas populasi yang akan diteliti. Tentukan pula individu-individu
yang termasuk anggota populasi tersebut serta karakteristik populasi yang aan diobserasi.
2. Menentukan jumlah anggota populasi yang akan dipilih sebagai sampel.
3. Memberian nomor urut (1, 2, …, N) pada semua satuan sampel.
4. Menggunakan tabel acak untuk memilih individu sampel yang akan digunakan untuk
mewakili populasinya.
B. Prosedur penggunaan tabel acak untuk pengambilan angka awal sbb:
1. Angka acak tersusun dari baris dan kolom.
2. Menentukan angka awal untuk sampel pada tabel acak.
3. Dalam menentukan angka awal dilakukan dengan menjatuhkan ujung pensil dengan mata
tertutup.
4. Penentuan sampel dari angka awal acak untuk selanjutnya berupa digit dengan dasar titik awal
tersebut (dalam contoh angka 8)
5. Dari angka awal kemudian diambil jumlah digit utk sampel, baik secara baris maupun kolom.
(misal: populasi 300 satuan berarti sampelnya 3 digit )
6. Nilai populasi misal 300 satuan, sampel yang kita ambil nilainya tidak boleh > 300
2
Misal : Populasi dalam contoh sebesar 300 ( Tabel 2 ) dengan intensitas sampling 10 %
sehingga diperlukan 30 sampel dari Tabel angka acak
Dari Tabel angka acak tersebut di atas terdiri dari 50 kolom, setiap 1 angka mewakili 1
(satu) kolom arah ke bawah dan 19 baris setiap baris di wakili oleh sejumlah angka dari
kolom 00-04 sampai kolom 45-49.
a. Sampel yang dihasilkan dari populasi dengan cara baris (3 digit) dengan awal angka 8 adalah :
2. Cara Kolom
Contoh:
1. Misal suatu areal yang luasnya 300 Ha mempunyai sebaran volume kayu per hektar
seperti disajikan pada Tabel 3. Untuk menaksir volume kayu di seluruh kawasan
hutan itu akan diambil beberapa sampel secara random sederhana, dengan intensitas
sampling 10%.
a. Berapa m3 volume kayu rata-rata per hektar.
b. Berapa m3 volume total kayu seluruh areal.
c. Berapa nilai Varians , standar deviasi, varian harga rata-rata, standar eror, kecermatan ,
konviden interval pada t = 0,05 dan pada t =0,01.
6
Dari Tabel 2 terpilih sampel secara random sederhana disajikan pada Tabel 3
Dari Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa untuk No Sampel adalah no dari hasil kolom atau
baris pada no sampel tersebut dihasilkan besarnya volume seperti pada contoh.
Hasil pengambilan dengan sistem kolom no sampel 100 besarnya volume70 m3 dengan
(Tabel 4) sistem yang sama dilakukan pengambilan data untuk memenuhi intensitas sampling
10 %
7
Harga rata-rata : X =
∑ xi = 2.186 =72,87 m3 / Ha
n 30
Taksiran volume kayu seluruh tegakan = 300 x 72,87 m 3/ Ha = 21.861 m 3
Varians (S2) :
2
( ∑ xi ) ( 2.186 )2
2
∑ xi − 2
n
230.084−
30 230.084−159.286,5 3
S= = = =2.441,29 m
n−1 30−1 29
Standar deviasi : S= √ 2.441,29=49,409 m 3
Sx 8,558
Kecermatan : P= x 100 %= x 100 %=¿ 11,74 %
x 72,87
Konviden interval pada t = 0,05
CI =x ± t . S x =72,87 ±2,045 ( 8,558 ) = (72,87 –
17,474 ) - (72,87 + 17,474)
Konviden interval pada t = 0,01
CI =x ± t . S x =72,87 ±2,750( 8,558) = (72,87 –
23,534) - (72,87 + 23,534)