Berbagi 'Document (1) ' Dengan Anda
Berbagi 'Document (1) ' Dengan Anda
DOI: http://dx.doi.org/10.15294/jda.v9i2.11991
Diterima: 21 April 2017. Direvisi: 19 Juni 2017. Diterima: 1 Agustus 2017: Diterbitkan31 September 2017
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh manfaat pengampunan pajak yang
dirasakan pada Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengampunan pajak
terhadap kepatuhan wajib pajak terhadap kualitas pelayanan sebagai variabel moderasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang mengikuti tax amnesty di
Surabaya sebanyak 58.415 wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama
Surabaya. Teknik pengambilan sampel yang dipilih adalah judgemental sampling dengan
rumus slovin diperoleh 100 sampel. Penelitian ini dianalisis menggunakan metode partial
least square dengan model analisis jalur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
manfaat pengampunan pajak dirasakan mempengaruhi kepatuhan pajak sehingga
kualitas pelayanan tidak dapat memoderasi hubungan antara keduanya. Kesimpulan
dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak sudah merasa yakin akan dihapuskannya pajak
yang seharusnya terutang karena merasa dipermudah dan karena mendapatkan
keringanan pajak agar lebih patuh. Kualitas pelayanan yang baik telah dilakukan oleh
Pemerintah dan fiskal, namun dengan adanya lonjakan Wajib Pajak yang mengikuti
program Amnesti Pajak di hari-hari terakhir sehingga membuat Wajib Pajak merasa
kurang nyaman dengan pelayanan yang telah diberikan.
PENDAHULUAN
177 Pengaruh Persepsi Manfaat Pengampunan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Ramadhani Indah Sari & Dian Anita Nuswantara
diambil apakah persepsi manfaat pengampunan pajak berpengaruh terhadap
kepatuhan Wajib Pajak dan apakah kualitas pelayanan mampu memoderasi hubungan
antara persepsi manfaat pengampunan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah program pengampunan pajak
mampu meningkatkan kepatuhan wajib pajak Indonesia dan apakah pelayanan pajak
yang baik mampu mensukseskan program pengampunan pajak. Penelitian terkait
pengampunan pajak di Indonesia menarik untuk dilakukan karena program pemerintah
ini bersifat unik tidak setiap saat, sehingga memunculkan sesuatu yang baru terkait
dengan perilaku masyarakat.
Ajzen (2011) berbicara tentang teori perilaku terencana (TPB) yang menjelaskan
tentang kontrol perilaku individu yang dibatasi oleh keterbatasan sumber daya yang
tidak memadai yang digunakan untuk melakukan perilakunya. Timbulnya niat untuk
berperilaku ditentukan oleh tiga faktor, yaitu keyakinan perilaku adalah keyakinan
individu terhadap hasil dari suatu perilaku dan evaluasi terhadap hasil tersebut,
keyakinan normatif adalah keyakinan tentang harapan normatif orang lain dan motivasi
untuk memenuhi harapan tersebut. , dan keyakinan kontrol adalah keyakinan tentang
adanya hal-hal yang mendukung atau menghambat perilaku yang akan ditampilkan dan
persepsi mereka tentang seberapa kuat hal-hal yang mendukung dan menghambat
perilaku mereka.
Program Amnesti Pajak diharapkan mampu meningkatkan kepatuhan wajib pajak
di Indonesia. Dengan pengungkapan harta yang dilakukan oleh Wajib Pajak akan
menarik dana yang terparkir di luar negeri dan bertambahnya objek pajak yang
diungkapkan oleh Wajib Pajak. Wajib Pajak yang memanfaatkan fasilitas Amnesti Pajak
juga akan mendapatkan beberapa keuntungan yang akan menguntungkan pihak
mereka. Semakin besar kepastian manfaat yang akan diterima diharapkan dapat
meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak. Hasil penelitian Ngadiman & Huslin (2015) Tax
amnesty berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dan sanksi
perpajakan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.
H1: Persepsi Manfaat Tax Amnesty berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan Wajib
Pajak Kepercayaan akan mempengaruhi niat menggunakan fasilitas (Carlos Pinho, de
Lurdes Martins, & Macedo, 2011). Fasilitas pengampunan pajak diterapkan dengan
tujuan menarik dana yang terparkir di luar negeri dan mendorong wajib pajak untuk
patuh. Kepatuhan disebabkan oleh kepercayaan wajib pajak dalam rasa aman
sehingga merasa puas dengan pelayanan perpajakan yang terkait dengan kondisi yang
dihadapi, yaitu tidak akan dituntut secara hukum. Pada saat membayar pajak yang
terutang, Wajib Pajak akan memperoleh pelayanan dari kantor pajak di wilayah Wajib
Pajak dalam negeri. Pelayanan yang baik dan ramah serta membuat Wajib Pajak
merasa nyaman saat membayar pajak diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan
Wajib Pajak. Dalam penelitian ini kualitas pelayanan dapat memperkuat atau
memperlemah hubungan antara Pengampunan Pajak dan kepatuhan Wajib Pajak.
Apabila Wajib Pajak merasa puas dengan pelayanan yang diberikan maka mereka
akan melakukan promosi dari mulut ke mulut sehingga semakin percaya kepada kantor
pajak (Choudhury, 2014), sehingga memperkuat hubungan pengampunan pajak.
Namun, jika Wajib Pajak tidak puas dengan pelayanan yang diberikan, maka akan
memperlemah hubungan Pengampunan Pajak dan kepatuhan Wajib Pajak (Kayeser
Fatima & Abdur Razzaque, 2014). Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Prabawa,
2012) kualitas pelayanan dan sikap wajib pajak secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi di KPP Bandung Utara. H2:
Kualitas Pelayanan dapat meningkatkan pengaruh Persepsi Manfaat Pengampunan
Pajak terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak.
METODE
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini
adalah masyarakat yang mengikuti tax amnesty di Surabaya yaitu sebanyak 58.415
Wajib Pajak. Untuk menentukan besar sampel penelitian menggunakan rumus Slovin
diperoleh hasil n = 99,83 dibulatkan menjadi 100. Metode pengambilan sampel yang
dipilih adalah judgemental sampling dari berbagai metode yang ada pada
non-probability sampling karena data yang dibutuhkan tidak mudah diperoleh.
(Malhotra, 2010).
Ada tiga variabel yang diteliti, antara lain: Persepsi Manfaat Pengampunan Pajak
sebagai variabel bebas, Kepatuhan Wajib Pajak sebagai variabel terikat dan Kualitas
Pelayanan sebagai variabel moderasi. Semua indikator ini diukur menggunakan skala
Likert 4 poin mulai
Outer Loadings
Berdasarkan hasil pengolahan data nilai outer loadings diperoleh data bahwa
terdapat 15 indikator yang memiliki nilai diatas 0,7 sedangkan terdapat 3 indikator yang
memiliki nilai outer loadings dibawah 0,7 antara lain indikator KWP.5 sebesar sebesar
0,634 dan PMAP.6 sebesar 0,515. Karena indikator KWP.5 dan PMAP.6 telah dihapus
dari tahap satu karena nilainya kurang dari 0,7 sehingga semua indikator memenuhi
persyaratan.
179 Pengaruh Persepsi Manfaat Pengampunan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Ramadhani Indah Sari & Dian Anita Nuswantara
Gambar 2. Model Validitas
Diskriminan Validitas
Model memiliki validitas diskriminan yang baik karena masing-masing nilai
loading masing-masing indikator dari suatu variabel laten memiliki nilai loading terbesar
dengan nilai loading yang lain terhadap variabel laten lainnya yaitu KL sebesar 0,804,
KWP sebesar 0,770 dan PMAP sebesar 0,806.
KL -> KWP 0.126 0.156 0.130 0.968 0.334 Moderating Effect 1 -> KWP 0,158
0,125 0,105 1,502 0,135 PMAP -> KWP 0,438 0,442 0,105 4,168 0,000
181 Pengaruh Persepsi Manfaat Tax Amnesty terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Ramadhani Indah Sari & Dian Anita Nuswantara
disana buka sampai jam 2 pagi. Namun peningkatan peserta tax amnesty yang tidak
disangka-sangka dan banyaknya dokumen yang dibutuhkan membuat pelayanan yang
diperoleh Wajib Pajak menjadi tidak maksimal dan jumlah Wajib Pajak menjadi semakin
banyak dan tidak sebanding dengan jumlah fiskus di KPP. Akibatnya antrian yang
sangat panjang menyebabkan Wajib Pajak menjadi kurang nyaman.
Kualitas pelayanan yang baik akan bermanfaat jika telah dirasakan oleh
pengguna jasa. Normasari, Srikandi, & Kusumawati (2013) mengatakan bahwa jika
pelanggan tidak puas, meskipun kualitas pelayanan sudah maksimal tetap tidak
mempengaruhi loyalitas pelanggan. Terlihat jelas bahwa antrian panjang akibat
penggelapan wajib pajak di kantor pajak menyebabkan wajib pajak tidak puas.
Lonjakan ini dapat diartikan sebagai kegagalan layanan yang menyebabkan
ketidakpuasan pelanggan (Carlos Pinho et al., 2011) dan ini dianggap bahwa layanan
yang diberikan tidak baik (Slåtten, Svensson, & Sværi, 2011).
Transparansi juga sering menjadi masalah, banyaknya kasus dimana uang dari
pajak sering dikorupsi oleh petugas pajak. Kasus gayus yang begitu fenomenal telah
mengurangi rasa percaya masyarakat. Dikhawatirkan jika ada persepsi pelayanan yang
baik hanya topeng bagi kantor pajak untuk menarik wajib pajak. Jadi persepsi
transparansi pajak kemungkinan akan menjadi penghambat hipotesis ini
(Nkundabanyanga, Mvura, Nyamuyonjo, Opiso, & Nakabuye, 2017)
sistem pajak transparan (TTS(Azmi & Perumal, 2008). Penelitian ini sejalan dengan
Winerungan ( 2013) yang menemukan bahwa kualitas pelayanan tidak berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Ajzen, I. (2011). Teori perilaku terencana: reaksi dan refleksi. Psikologi &
Kesehatan, 26(9), 1113-1127.
Anggraeni, MD, & Kiswara, E. (2011). Pengaruh Pemanfaatan
Fasilitas Perpajakan Sunset Policy Terhadap
Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak. Disertasi Universitas
Diponegoro.
Ardani, MN (2010). Pengaruh Kebijakan Sunset Policy terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi
Kasus di Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur I Surabaya). Disertasi Universitas
Diponegoro. Azmi, AAC, & Perumal, KA (2008). Dimensi keadilan pajak dalam konteks Asia:
Perspektif Malaysia. Tinjauan Internasional Makalah
Penelitian Bisnis, 4(5), 11–19.
Carlos Pinho, J., de Lurdes Martins, M., & Macedo, I. (2011). Pengaruh faktor kualitas layanan
online terhadap penggunaan internet. Jurnal Internasional
Manajemen Kualitas & Keandalan, 28(7), 706-722. Choudhury, K.
(2014). Kualitas layanan dan dari mulut ke mulut: studi tentang sektor perbankan. Jurnal
Internasional Pemasaran Bank, 32(7), 612–627.
Davis, F. (1989). Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan Penggunaan, dan Penerimaan
Pengguna Teknologi Informasi. MIS Triwulanan, 13(3), 475–487.
Fajarwati, RN (2014). Analisis Peningkatan Kepatuhan Wajib Pajak Sebelum dan Sesudah
Penerapan Modernisasi Administrasi Perpajakan (Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama se Malang Raya). Jurnal Mahasiswa Perpajakan, 2(1),
1–10.
183 Pengaruh Persepsi Manfaat Pengampunan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Ramadhani Indah Sari & Dian Anita Nuswantara