Anda di halaman 1dari 2

Tugas 1 Penganggaran

Hepy Cahyo Setiawan


NIM 043544805
Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau
arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber
daya manusia) untuk mencapai strategi ini. Berbagai teknik analisis bisnis dapat dgunakan dalam proses
ini, termasuk analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Political, Economic,
Social, Technological), atau STEER (Socio-cultural, Technological, Economic, Ecological, Regulatory).
Perencanaan strategis adalah proses mendokumentasikan dan menetapkan arah bisnis dengan menilai
dimana posisi perusahaan berada dan arah tujuan perusahaan. Rencana strategis memberi tempat untuk
mencatat misi, visi, dan nilai-nilai, tujuan jangka panjang dan rencana tindakan yang akan perusahaan
gunakan untuk mencapainya. Seluruh rencana didasari pada fokus masa depan. Dengan begitu,
perusahaan dapat menerapkan cara terbaik untuk menghadapi peluang dan tantangan. Rencana strategis
juga digunakan untuk menilai serta menyesuaikan arah perusahaan dalam menanggapi perubahan
lingkungan bisnis.
Perencanaan memiliki konsep yang tak lepas dari sisi strategis itu sendiri. Dengan konsep yang jelas,
proses perumusan rencana strategis lebih mudah dipahami oleh perusahaan Adapun konsep-konsep
strategis yang dimaksud adalah:
1. Misi
Pengertian misi adalah serangkaian tugas kewajiban seorang individu dalam kelompok, organisasi,
atau perusahaan. Tugas yang dimaksud tidak lepas dari rencana strategis yang telah dibentuk. Misi
dapat memastikan bahwa perusahaan memiliki tujuan yang jelas dalam bentuk parameter dan kinerja
dengan tenggat waktu yang bisa dikontrol dan dievaluasi.
2. Visi
Misi membantu perusahaan mencapai visi. Pengertian dari visi adalah gambaran atau proyeksi masa
depan dari hasil misi atau tugas yang dijalankan. Karena itulah misi dan visi dikatakan saling berkaitan
satu sama lain. Visi dapat menciptakan komitmen yang kokoh antara karyawan untuk bergerak
menuju arah yang lebih baik. Konsep visi pada rencana strategis menunjukkan arah tujuan dan
bagaimana cara menujunya.
3. Sasaran
Sasaran adalah pengembangan dari visi dan misi. Informasi dan konsep yang ada dalam visi, misi, dan
sasaran tidak bisa hanya diidentifikasikan begitu saja, melainkan harus disampaikan kepada seluruh
internal perusahaan sebagai sasaran.

Jika rencana strategik adalah turunan dari strategi yang dibuat oleh korporat, maka perencanaan strategik
merupakan proses untuk menentukan bagaimana menerapkan strategi. Menurut Anthony dan
Govindarajan (2007), terdapat 6 (enam) proses perencanaan strategik, yaitu:
1. Meninjau dan memperbarui rencana strategik Rencana strategik yang tersusun sebelum tahun buku
dimulai tidak bersifat mengikat selama satu periode operasi ke depan. Rencana strategik mungkin
berubah sepanjang periode jika memang dirasa diperlukan. Proses meninjau dan memperbarui
rencana strategik menjadi sangat penting karena dengan kegiatan ini, rencana startegik yang dimiliki
perusahaan akan terus dapat disesuaikan dengan kondisi persaingan.
2. Memutuskan asumsi dan pedoman Agar rencana strategik yang dibuat dapat sesuai dengan kondisi
makro maupun mikro, rencana strategik harus sudah memuat asumsi-asumsi yang mungkin akan
terjadi. Contoh asumsi tersebut adalah nilai waktu uang, daya beli masyarakat, perubahan selera
konsumen, perubahan bahan baku (bagi perusahaan manufaktur), dan lain-lain.
3. Iterasi pertama dari rencana strategik baru Berdasarkan asumsi-asumsi dan pedoman yang telah
dibuat pada tahap sebelumnya, manajer unit dapat langsung menyusun rancangan awal mengenai
rencana strategik. Dikatakan rancangan awal karena manajer unit dapat saja menetapkan atau
merubah rancangan awal yang telah disusun.
4. Analisis Setelah setiap unit bisnis menyusun rencana strategiknya, kantor pusat akan mengumpulkan
rencana strategik dari setiap unit. Kantor pusat harus menganalisis apakah rencana-rencana strategik
tersebut memiliki keterpaduan dengan rencana strategi perusahaan dan hubungan antara setiap
rencana strategik.
5. Iterasi kedua dari rencana strategik baru Hasil analisis dari iterasi pertama mungkin akan
menghasilkan rekomendasi-rekomendasi perubahan rencana strategik. Namun jika seluruh rencana
strategik yang dibuat oleh setiap unit bisnis telah sesuai dan saling terkait dalam upaya menunjang
rencana strategi perusahaan, maka perubahan atas rencana strategik tidak perlu dilakukan.
6. Meninjau dan menyetujui Jika memang tidak ada rencana strategik dari setiap unit yang perlu
dirubah, pimpinan perusahaan harus berkumpul untuk secara bersama-sama mengesahkan rencana
strategik unit bisnis. Rencana strategik unit bisnis ini nantinya akan menjadi dasar pengalokasian
anggaran untuk mendukung pelaksanaannya. Lain halnya jika ada rencana strategik yang harus
dirubah karena dipandang kurang sesuai dengan rencana strategi perusahaan. Saat perbaikan
rencana strategik unit telah selesai dilakukan, maka pimpinan perusahaan akan berkumpul untuk
melakukan peninjauan atas perubahan yang dilakukan. Seandainya perubahan yang dilakukan
disetujui, maka bisa diputuskan secara bersama bahwa rencana strategik telah disetujui. Namun jika
rencana strategik yang harus dirubah dirasa masih kurang, maka sebaiknya revisi kembali dilakukan.

Referensi:
BMP EKMA4570
https://www.linovhr.com/perencanaan-strategis/
https://cpssoft.com/blog/manajemen/perencanaan-strategis-arti-konsep-proses/
https://www.bukugaji.com/blog/perencanaan-strategis-pada-bisnis-pengertian-proses-manfaatnya

Anda mungkin juga menyukai