Jika rencana strategik adalah turunan dari strategi yang dibuat oleh korporat, maka perencanaan strategik
merupakan proses untuk menentukan bagaimana menerapkan strategi. Menurut Anthony dan
Govindarajan (2007), terdapat 6 (enam) proses perencanaan strategik, yaitu:
1. Meninjau dan memperbarui rencana strategik Rencana strategik yang tersusun sebelum tahun buku
dimulai tidak bersifat mengikat selama satu periode operasi ke depan. Rencana strategik mungkin
berubah sepanjang periode jika memang dirasa diperlukan. Proses meninjau dan memperbarui
rencana strategik menjadi sangat penting karena dengan kegiatan ini, rencana startegik yang dimiliki
perusahaan akan terus dapat disesuaikan dengan kondisi persaingan.
2. Memutuskan asumsi dan pedoman Agar rencana strategik yang dibuat dapat sesuai dengan kondisi
makro maupun mikro, rencana strategik harus sudah memuat asumsi-asumsi yang mungkin akan
terjadi. Contoh asumsi tersebut adalah nilai waktu uang, daya beli masyarakat, perubahan selera
konsumen, perubahan bahan baku (bagi perusahaan manufaktur), dan lain-lain.
3. Iterasi pertama dari rencana strategik baru Berdasarkan asumsi-asumsi dan pedoman yang telah
dibuat pada tahap sebelumnya, manajer unit dapat langsung menyusun rancangan awal mengenai
rencana strategik. Dikatakan rancangan awal karena manajer unit dapat saja menetapkan atau
merubah rancangan awal yang telah disusun.
4. Analisis Setelah setiap unit bisnis menyusun rencana strategiknya, kantor pusat akan mengumpulkan
rencana strategik dari setiap unit. Kantor pusat harus menganalisis apakah rencana-rencana strategik
tersebut memiliki keterpaduan dengan rencana strategi perusahaan dan hubungan antara setiap
rencana strategik.
5. Iterasi kedua dari rencana strategik baru Hasil analisis dari iterasi pertama mungkin akan
menghasilkan rekomendasi-rekomendasi perubahan rencana strategik. Namun jika seluruh rencana
strategik yang dibuat oleh setiap unit bisnis telah sesuai dan saling terkait dalam upaya menunjang
rencana strategi perusahaan, maka perubahan atas rencana strategik tidak perlu dilakukan.
6. Meninjau dan menyetujui Jika memang tidak ada rencana strategik dari setiap unit yang perlu
dirubah, pimpinan perusahaan harus berkumpul untuk secara bersama-sama mengesahkan rencana
strategik unit bisnis. Rencana strategik unit bisnis ini nantinya akan menjadi dasar pengalokasian
anggaran untuk mendukung pelaksanaannya. Lain halnya jika ada rencana strategik yang harus
dirubah karena dipandang kurang sesuai dengan rencana strategi perusahaan. Saat perbaikan
rencana strategik unit telah selesai dilakukan, maka pimpinan perusahaan akan berkumpul untuk
melakukan peninjauan atas perubahan yang dilakukan. Seandainya perubahan yang dilakukan
disetujui, maka bisa diputuskan secara bersama bahwa rencana strategik telah disetujui. Namun jika
rencana strategik yang harus dirubah dirasa masih kurang, maka sebaiknya revisi kembali dilakukan.
Referensi:
BMP EKMA4570
https://www.linovhr.com/perencanaan-strategis/
https://cpssoft.com/blog/manajemen/perencanaan-strategis-arti-konsep-proses/
https://www.bukugaji.com/blog/perencanaan-strategis-pada-bisnis-pengertian-proses-manfaatnya