Anda di halaman 1dari 3

1. Apa tujuan manusia mempelajari ilmu pengetahuan dari sudut pandang ilmu Kristen?

Jawaban : Sebagai umat Kristen kita harus mengikuti era perkembangan salah satunya
ilmu pengetahuan yang tumbuh semakin cepat disetiap waktunya. Perkembangan ilmu
pengetahuan ditandai dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih dan
semakin memudahkan kita untuk melakukan aktivitas. Karena Tuhan tidak pernah
membatasi terlebih melarang manusia mengembangkan ilmu pengetahuan nya. Seperti
yang tertulis dalam Kitab Matius 25:14-30 “Perumpaan tentang talenta” dimana
dikatakan dalam ayat tersebut bahwa Tuhan telah memberikan karunia kepada manusia
agar talenta yang dimilikinya harus dikembangkankan dan digunakan untuk berkarya.
Seperti perkataan dalam kitab “baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan
baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan.” (Amsal 1:5) Sesuai
dengan apa yang tertulus dalam ayat Tuhan ini, menjelaskan bahwa Tuhan
memerintahkan manusia untuk mengembangkan Ilmu pengetahuan yang ada dalam
dirinya dan mencari bahan pertimbangan agar manusia menjadi lebih bijak dan pengetian
dan menjadi tujuan hidup orang kristen. Tuhan juga memerintahkan manusia untuk
menguasai dunia, dan untuk menaklukannya pasti membutuhkan pengetahuan serta
teknologi.
2. Ilmu pengetahuan dapat didefenisikan sebagai seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam
alam manusia. Sebutkan dan jelaskan 3 ciri ilmu pengetahuan yang saling terkait satu
dengan yang lain?
Jawaban :
1. Sistematis, maksudnya bahwa ilmu pengetahuan itu harus disusun secara masuk akal,
serta memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lain.
2. Analisis, yaitu mengartikan sebuah problema menjadi bagian yang runtit dengan
berusaha mengartikan atau menemukan hasil akhir dan memberikan sebuah
kesimpulan dari adanya proses pengamatan.
3. Objektif, mempunyai arti bahwa ilmu pengetahuan harus bebas dari dugaan seseorang
yang bersifat objektif.
3. Membangun partisipasi warga gereja dalam politik merupakan bagian penting dari sistem
demokrasi. Dalam partisipasi warga gereja yang biasanya bertolak dari khotbah Tuhan
Yesus di Bukit “mengenai garam dunia dan terang dunia.” (Matius 5:13-16). Jelaskan apa
peran garam yang dihubungkan pada masa Tuhan Yesus itu?
Jawaban: Kita sebaiknya melihat fungsi garam di teks ini sesuai dengan budaya kuno
pada waktu itu. Orang-orang Yahudi biasanya menggunakan garam untuk dua keperluan:
mengawetkan dan memberi rasa pada makanan. Jika ini benar, maka dunia diasumsikan
sedang berada dalam keadaan yang mendekati kebusukan dan ketawaran. Kejahatan ada
di mana-mana. Ketidakpedulian merajalela. Di tengah situasi politik semacam ini, kita
terpanggil untuk menunjukkan jati diri kita. Kita mempertahankan apa yang baik dan
mencegahnya dari kebusukan. Kita memberi rasa enak pada dunia ini melalui kesalehan
hidup kita yang sudah ditransformasi oleh kuasa Injil Yesus Kristus. Kita tidak dituntut
untuk menghasilkan rasa asin bagi diri kita sendiri. Sebagai garam, kita sudah asin.
Identitas di dalam Kristus adalah sumber rasa asin kita. Kita hanya perlu berbagi rasa asin
kepada dunia sambil menjaga diri sendiri agar tetap asin. Adalah sebuah kebodohan
apabila sebuah benda disebut garam tetapi benda itu tidak memiliki rasa asin di
dalamnya.
4. Sebutkan hal-hal praktis yang dapat dilakukan oleh para pemuda Kristen untuk melatih
diri dalam berpolitik?
Jawaban : Ketika seorang pemuda Kristen ingin melibatkan diri dalam politik hendaklah
kiranya pemuda Kristen membekali dirinya dengan Iman yang teguh, agar ketika terjun
ke dunia politik Ia tetap teguh di dalam Iman Percaya nya.
Untuk melatih diri terjun ke dalam dunia politik sebaiknya pemuda Kristen melatih diri
dengan cara terlibat di dalam organisasi maupun komunitas-komunitas yang akan melatih
kita untuk berelasi dan berkomunikasi dengan baik selain itu berorganisasi penting sedari
dini jika ingin berpolitik karena politik menyangkut cara membangun relasi, berstrategi
dan berinteraksi dengan orang-orang. Selain itu kita juga dapat mengisi diri dengan
membaca buku untuk mengetahui dasar-dasar berpolitik dan penunjang dalam berpolitik
seperti psikologi, hukum dan ilmu lainnya. Serta sering membaca berita karena dari
membaca berita dapat mengetahui peta politik, haluan-haluan dalam berpolitik. Selain
itu, dapat mengenal retorika dari politisi dan mengkritisi statement-statement politikus,
dan banyak hal lain yang dapat kita kerjakan untuk melatih diri dalam berpolitik. Yang
paling utama ketika terlibat di dalam politik, Firman Tuhan tetaplah menjadi pegangan
dalam kita menjalankan hukum di dunia ini.
5. Sikap pluralitas bangsa Indonesia merupakan keunikan serta kekayaan yang harus
disyukuri. Namun dibalik semua itu ada saja kendala yang muncul dalam upaya
mewujudkan sikap pluralisme di Indonesia. Menurut anda apakah kendala-kendala
tersebut? Sebutkan dan jelaskan?
Jawaban : Keberagaman yang terjadi ditengah-tengah bangsa Indonesia seharusnya
menjadi pemersatu bangsa Indonesia seperti semboyan “Bhineka Tunggal Ika”. Tapi
kenyataan yang terjadi justru perbedaan lah yang menjadikan manusia tidak lagi saling
menghargai satu dengan yang lain. Selain perbedaan suku, bahasa, dan ras, perbedaan
agama justru seringkali menjadi perpecahaan diantara kalangan masyarakat. Sikap
pluralisme tidak lagi diterapkan ditengah kehidupan beragama. Hal yang paling utama
yang menjadi kendala adalah adanya sikap pengklaiman kebenaran tiap agama yang
dijadikan sebagai pemicu bentrokan. Selain itu adanya pihak-pihak tertentu yang
memprovokasi dan membawakan agama untuk saling menjatuhkansatu dengan yang lain.

Anda mungkin juga menyukai