Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ARTIKEL ILMIAH
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Frinawaty Lestarina Barus,S.Pd.,M.Pd.


DISUSUN Oleh Kelompok 7:
1. Febri Yani br Sitompul
2. Cindy laurencya naibaho
3. Dinda Restiana Sembiring
4. Putri sari siahaan
5. Shania Mayari
6. Yusrina Ginting

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena dengan

rahmat, karunia Nya, kami dapat menyelesaikan tugas Makalah bahasa Indonesia ini. Adapun

judul makalah kami ialah “Artikel Ilmiah”, tujuan pembuatan Makalah ini adalah untuk

memenuhi tugas pada mata kuliah “Pendidikan Bahasa Indonesia”

1
Makalah ini dibuat guna memenuhi kewajiban kami selaku mahasiswa, dalam rangka

memenuhi tugas yang telah diberikan oleh ibu Frinawaty Lestarina Barus,S.Pd.,M.Pd. yang

merupakan pra syarat dalam memperoleh nilai pada mata kuliah “pendidikan Bahasa indonesia”.

Dalam penyusunan Makalah ini, kami sadar sepenuhnya atas segala kekurangan dan

ketidak sempurnaan sehingga kami membutuhkan masukan dari berbagai pihak demi

kesempurnaan Makalah kami .

Akhir kata, kami selaku penyusun Makalah mengucapkan banyak terima kasih atas

partisispasi rekan – rekan sekalian dan dengan senang hati kami menerima segala kritik dan saran

dari para pembaca yang sifatnya membangun, semoga Makalah ini dapat berguna bagi pembaca

dan juga dapat dipergunakan dengan semestinya.

Medan ,02 Mei 2018

Penyusun ,kelompok 7

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan terjadi melalui kreativitas dan skeptisisme,


keterbukaan pada kontribusi ilmu baru, serta kegigihan dalam mempertanyakan
kontribusi yang diberikan dan konsensus keilmuan yang berlaku. Perkembangan

2
teknologi tentunya juga mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan secara
berarti. Dalam dunia informasi ada berbagai macam bentuk penyampian informasi
berita. Salah satu contonya adalah artikel. Artikel itu sendiri memiliki banyak macam
jenisnya.
Masuknya hasil penelitian yang merupakan pengetahuan individu ke dalam
lingkup pengetahuan ilmiah, terjadi setelah hasil penelitian dipresentasikan atau
dikomunikasikan dengan cara tertentu sehingga dapat dinilai kebenarannya. Cara
yang efektif dan dijadikan standar dalam mempresentasikan dan mengkomunikasikan
hasil penelitian adalah dengan cara ditulis dalam bentuk artikel (paper ) ilmiah, dan
dipublikasikan pada majalah / jurnal ilmiah yang di review.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Pengertian Artikel Ilmiah Menurut beberapa Para Ahli ?
2. Bagaimana Istilah Dimensi Artikel Ilmiah yang sebenarnya ?
3. Apa Jenis Penulisan Artikel Ilmiah ?
4. Bagaimana Langkah-langkah Penulisan artikel Ilmiah ?
5. Apa Jenis-jenis Artikel Ilmiah ?

1.3 Tujuan
Mengetahui informasi mengenai Artikel Ilmiah serta Menambah pengetahuan tentang
artikel ilimah .
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Teks Artikel Ilmiah

Artikel merupakan karya tulis lengkap, misalnya laporan berita, surat kabar, dan
sebagainya (KBBI 2002: 66), atau bisa juga sebuah karangan/prosa yang di muat
dalam media massa, yang membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus yang
berkembang dalam masyarakat secara lugas (Tartono 2005:84). Artikel merupakan
karya tulis atau karangan, karangan non fiksi, karangan tak tentu panjangnya,
karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur, sarana

3
penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan lainnya. wujud karangan berupa
berita atau “kharkas” (Pranata 2002: 120).

Jenis-jenis berdasarkan dari siapa yang menulis dan fungsi atau kepentingannya
(Tartono 2005: 85-86). Berdasarkan penulisnya, ada artikel redaksi dan artikel umum.
Artikel redaksi ialah tulisan yang di garap oleh redaksi dibawah tema tertentu yang
menjadi isi penerbit. Sedangkan artikel umum merupakan tulisan yang ditulis oleh
umum. Sedangkan dari fungsinya atau kepentingannya, ada artikel khusus dan artikel
sponsor. Artikel khusus adalah nama lain dari artikel redaksi. Sedangkan artikel
sponsor ialah artikel yang membahas atau memperkenalkan sesuatu

Istilah Artikel Ilmiah Mempunyai 4 Dimensi:

1.      Dimensi hasil pemikiran atas suatu obyek kajian yang dapat berupa temuan
penelitian atau gagasan analitis kritis

2.      Dimensi bahsa tulis sebagai alat mempresentasikan hasil pemikiran penulis
dalam bentuk satuan-satuan makna dan penanda hubungan satuan – satuan makna
secara eksplisit..

3.      Dimensi sistematika yang dijadikan unsure pembeda antara bentuk karya tulis
artikel dengan bentuk karya tulis lain.

4.       Dimensi kaidah penulisan yang hars ditaati, baik yang bersifat universal
(umum).
B. Struktur Teks Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah mempunyai bentuk, struktur, dan sifat-sifat tertentu. Oleh karena
itu, penulisannya harus mengikuti pola, teknik, dan kaidah-kaidah tertentu juga yang
dipandang sebagai etika penulisan. Misalnya, dilihat dari tujuan pada majalah ilmiah
memuat tentang: kumpulan atau akumulasi pengetahuan baru, pengamatan empirik,
dan gagasan atau usulan baru.
Artikel Konseptual/ Nonpenelitian
Artikel konseptual atau nonpenelitian adalah hasil pemikiran penulis atas suatu
permasalahan, yang dituangkan dalam bentuk tulisan dengan terlebih dahulu mengkaji

4
sumber-sumber yang relevan dengan permasalahannya. Pendapat atau pendirian
penulis merupakan bagian yang paling vital di artikel tersebut. Unsur-unsur pokok
yang terdapat pada artikel konseptual yaitu; judul, nama penulis, abstrak dan kata
kunci, pendahuluan, bagian inti atau pembahasan, penutup, dan daftar rujukan.
Artikel Hasil Penelitian
Pada artikel ini berformat tulisan esai, memiliki tujuan menjaga kelancaran
pembacaan dan menjamin keutuhan ide yang ingin disampaikan. Agar pembaca
mendapat kesan seolah berkomunikasi langsung dan secara aktif berdialog dengan
penulis. Format enumeratif benar-benar fungsional, menyatakan urutan dan jadwal
sedangkan format esai tidak.
Artikel hasil penelitian merupakan paling dominan (100%) dari sebuah jurnal.
Bagian-bagiannya adalah judul, nama penulis, abstrak dan kata kunci, bagian
pendahuluan, metode, hasil penelitian, pembahasan, simpulan dan saran, dan daftar
rujukan.

C. Hubungan Genre pada Teks Artikel Ilmiah


1. Hubungan Genre pada Teks Artikel Penelitian
Hubungan genre pada teks artikel penelitian dapat dilihat dan dipahami dalam
tabel ini.

Struktur Teks Genre Mikro yang Fungsi Retoris


Diharapkan
Abstrak Abstrak Menyajikan ringkasan yang dapat
mewakili seluruh artikel.

Pendahuluan Eksposisi (dan atau meliputi Memberikan latar belakang penelitian,


Deskripsi) per-masalahan penelitian, gambaran
tentang tujuan, dan
pendekatan/metode/teknik untuk
mencapai tujuan tersebut.

Tinjauan Pustaka Review Menyajikan ulasan teoretis tentang


dasar pemikiran yang digunakan

5
untuk memecahkan masalah
penelitian.
Menyajikan ulasan tentang penelitian
sebelumnya dan perbandingannya
dengan penelitian yang dilaporkan
pada artikel yang dimaksud.

Rekon (dan atau meliputi Menyajikan pendekatan, metode, dan


Metodologi Penelitian Deskripsi, Prosedur, teknik penelitian, termasuk langkah-
Laporan) langkah yang ditempuh.

Deskripsi (dan atau meliputi Menyajikan temuan-temuan


Hasil Laporan, Rekon) penelitian.

Diskusi (dan atau meliputi Membahas (dan atau menjelaskan)


Pembahasan Eksplanasi) temuan-temuan penelitian dari
berbagai sudut padang teori yang telah
disajikan pada bab Tinjauan Pustaka.
Membahas apakah kekurangan-
kekurangan penelitian sebelumnya
dapat ditutup oleh penelitian yang
dilaporkan ini.

Eksposisi (dan atau meliputi Menyajikan uraian bahwa pokok


Deskripsi) persoalan yang disajikan telah
Simpulan diperlakukan sedemikian rupa dengan
hasil seperti yang telah disajikan pada
pembahasan, diikuti dengan saran baik
secara teoretis maupun praktis.

2. Hubungan Genre pada Teks Artikel Konseptual


Struktur Teks Genre Mikro yang Fungsi Retoris
Diharapkan

Abstrak Abstrak Menyajikan ringkasan yang dapat


mewakili seluruh artikel.

Pendahuluan Eksposisi (dan atau meliputi Memberikan latar belakang masalah,


Deskripsi) yang menyangkut pernyataan
masalah, pentingnya masalah itu
dibahas, dan informasi tentang cara
atau strategi yang digunakan dalam

6
memperlakukam masalah tersebut.

Tinjauan Pustaka Review Menyajikan ulasan teoretis tentang


dasar pemikiran yang digunakan
untuk memecahkan masalah yang
diajukan.

Pembahasan Diskusi (dan atau meliputi Membahas (dan atau menjelaskan)


Eksplanasi) permasalahan dengan disertai
pemecahannya.

Simpulan Eksposisi (dan atau meliputi Menyajikan uraian bahwa pokok


Deskripsi) persoalan yang disajikan telah
diperlakukan sedemikian rupa dengan
hasil seperti yang telah disajikan pada
pembahasan, diikuti dengan saran baik
secara teoretis maupun praktis.

E. Langkah-Langkah Penulisan Teks Artikel Penelitian


1.    Menentukan Judul
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menulis artikel ilmiah adalah
menentukan judul. Judul harus relevan dengan isi, harus memiliki makna yang jelas
agar seseorang dapat menduga apa isi dari tulisan tersebut saat membaca judul yang
disajikan. Selain itu, judul harus profokatif agar pembaca terpancing untuk membaca
isi artikel ilmiah yang disajikan, harus logis, dan makna yang terkandung dalam judul
dapat dipertanggungjawabkan.

7
2.    Menulis Abstrak
Menurut Santoso (2014:47) “abstrak merupakan intisari dari karya ilmiah
sering dijadikan acuan oleh pembaca untuk memilah karya ilmiah mana yang perlu
dibacanya. Jika mereka tidak tertarik terhadap isi abstrak tersebut, mereka tidak akan
melanjutkan untuk membaca seluruh karya ilmiah. …”.

Abstrak dalam artikel ilmiah berfungsi seperti sinopsis yang menerangkan rangkuman
isi artikel ilmiah. Layaknya sinopsis pada novel, abstrak disajikan secara singkat,
cermat, dan merujuk pada inti isi. Abstrak terdiri dari 250 kata yang setelahnya diikuti
keterangan, yaitu kata kunci dari isi artikel ilmiah antara 3-10 kata atau keompok
kata, ditulis tanpa pergantian paragraf, menggunakan kalimat pasif, tidak ada
singkatan, dan penulisan kepustakaan (Haryanto et al. dalam Santoso, 2014:48).
Adnan dan Zifirdaus (dalam Santoso, 2014:48) mengemukakan bahwa ”abstrak berisi
empat tahapan, yaitu tahap 1 menciptakan ruang penelitian, tahap 2 menguraikan
prosedur, tahap 3 menerangkan hasil penelitian dan tahap 4 mengevaluasi hasil
penelitian. Tidak semua tahap ada dalam abstrak. …”.
3.      Menulis Pendahuluan
Teknik penulisan pendahuluan biasanya diawali dari pernyataan yang luas atau
umum menuju pernyataan yang semakin sempit atau khusus. Pendahuluan juga dapat
dari gagasan-gagasan peneliti lain ke gagasan-gagasan sendiri. Penulis pemula
biasanya masih kesulitan menulis tahapan pendahuluan, tetapi kesulitan tersebut dapat
diatasi dengan beberapa model penulisan.
Swales (dalam Santoso, 2014:48) mengenalkan model CARS untuk menulis
pendahuluan yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: “(1) menetapkan bidang kajian,
(2) menetapkan topik kajian, dan (3) menggambarkan kajian itu sendiri.”
Model lain yang digunakan dalam penulisan pendahuluan yaitu dengan:
a.    Menggali masalah
Menggali masalah maksudnya mengungkapkan masalah-masalah yang ada, yaitu
dengan menyeleksi masalah yang penting dan mencoba memecahkan masalah yang

8
belum diketahui masyarakat umum.
Masalah dapat muncul dari kehidupan yang dialami sehari-hari, dari pembicaraan
antar masyarakat, dari prioritas topik penelitian atau prioritas nasional, dari tulisan di
media masa, dari buku, dari hasil penelitian orang lain, dari hasil diskusi atau forum
bicara lain, dari pengalaman orang lain, dari analisis bidang pengetahuan, dari
ulangan atau perluasan penelitian, dari studi yang dikerjakan, dan dari praktik atau
permintaan masyarakat (Amirin dalam Santoso, 2014:61-62).
b.    Merumuskan masalah
Setelah masalah ditemukan, langkah berikutnya adalah merumuskannya. Untuk
mendapatkan rumusan yang baik, diperlukan kajian yang cukup. Beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk merumuskan masalah, yaitu:
1)    Menetapkan masalah
2)    Melakukan studi kepustakaan
3)    Memilih masalah yang terbaik
4)    Menelaah kepustakaan dan pendahuluan khusus
5)    Memahami keterkaitan masalah
6)    Menilai luas dan sempitnya masalah
7)    Menetapkan sudut pandang dan pendekatan masalah (Amirin dalam Santoso,
2014:62)
4.    Menulis Hipotesis dan Tujuan
Perumusan hipotesis didasarkan pada permasalahan dan tujuan penulisan
artikel ilmiah. Hipotesis tidak harus ditulis dalam penulisan artikel ilmiah, karena ada
beberapa karya ilmiah yang hipotesisnya sulit dirumuskan, seperti pada penelitian
eksplorasif. Peneliian eksplorasif adalah penelitian pendahuluan yang digunakan
sebagai langkah awal untuk penelitian lanjutan yang lebih mendalam. Berbeda dengan
penelitian yang disusun oleh komponen masalah-hipotesis-data-analisis-kesimpulan,
maka perumusan hipotesis merupakan suatu hal yang penting. Rumusan hipotesis
tersebutlah yang selanjutnya diuji dengan penelitian.
5.    Menulis Materi dan Metode Penelitian
Materi dan metode penelitian adalah bagian terpenting dalam artikel ilmiah.

9
Uraian metode penelitian haruslah dilakukan secara bertahap sesuai tuntutan
permasalahan yang akan dipecahkan. Tujuan penulisan materi dan metode adalah
untuk meyakinkan pembaca bahwa hasil data penelitian yang disajikan dapat
dipertanggungjawabkan. Materi dan metode adalah bagian yang mudah untuk ditulis,
tetapi jika terlalu banyak rincian, pembaca akan sulit memahami isi rincian yang
disajikan. Oleh sebab itu, pemilihan rincian yang akan dicantumkan dan tidak
dicantumkan harus diperhatikan.
6.    Menulis Isi Materi dan Metode Penelitian
Isi materi dan metode penelitian terdiri dari beberapa hal sebagai berikut:
a.    Lokasi penelitian
Dalam penelitian artikel ilmiah sangat penting menulis lokasi penelitian. Hai ini
karena untuk beberapa penelitian lokasi yang berbeda mempengaruhi hasil penelitian.
Karena itu lokasi penelitian harus jelas.
b.    Waktu penelitian
Waktu penelitian sangat erat kaitannya dengan kapan penelitian dilaksanakan.
Beberapa penelitian harus mencantumkan waktu penelitian, karena pemilihan waktu
dalam penelitian yang berbeda mempengaruhi hasil penelitian.
c.    Alat dan bahan penelitian
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian perlu dijelaskan dalam artikel ilmiah
secara ringkas dan akurat. Penulisan nama alat dan bahan harus lengkap disertai
spesifikasinya.

d.    Rangkaian penelitian


Pelaksanaan rangkaian penelitian harus sesuai dengan rumusan masalah,
hipotesis, dan tujuan penelitian. Evaluasi antara satu variebel dengan variabel lain
menggunakan penelitian korelasi. Evaluasi sebab akibat terjadinya suatu hal
menggunakan penelitian eksperimen.
e.    Teknik pengumpulan data
Ada beberapa teknik untuk mengumpulkan data, yaitu tes, angket, wawancara,
observasi, dan telaah dokumen. Pengumpulan data bergantung pada tujuan dan jenis

10
data yang akan digunakan, serta dijelaskan pula variabel-variabel yang akan diukur.
f.     Metode analitik laboratorium
Metode analitik laboratorium perlu dicantumkan untuk penelitian jenis
eksperimen. Untuk metode yang belum diketahui secara luas, maka perlu dijelaskan
tahapan analisisnya, seperti halnya metode baru atau modifikasi yang harus dijelaskan
secara rinci.
g.    Teknik analisis data
Teknik ini digunakan untuk menjawab hipotesis. Dalam penulisan teknik ini harus
dijelaskan bagaimana data diubah menjadi bentuk ringkas yang kemudian dianalisis.
7.    Menulis Hasil Penelitian
Bagian hasil penelitian berfungsi untuk menjelaskan hasil penelitian yang didapat
setelah percobaan yang logis dan berurutan. Bentuk dari hasil penelitian dapat berupa
tulisan, foto, tabel, gambar, dan ilustrasi. Sedangkan data hasil dapat berupa data
kualitatif atau kuantitatif.
Hasil peneliatian yang berupa tulisan harus mampu memberikan petunjuk sekaligus
pemahaman kepada pembaca. Hasil data yang disajikan dalam bentuk kata harus
membuat pembaca paham yaitu dengan melakukan penekanan kunci-kunci hasil
penelitian dan membuktikan hipotesis. Pada umumnya hasil data ditulis menggunakan
tabel atau bagan yang memudahkan pembaca memahami hasil percobaan. Selain itu,
dapat juga ditambahkan foto, gambar, atau ilustrasi untuk mendukung kevalidan data,
dimana ketiganya menjadi bukti otentik untuk mendukung data dan pernyataan yang
ditulis sebelumnya.
Gambar digunakan untuk menyajikan data yang sangat banyak dan biasanya dicetak
pada halaman terpisah (lampiran). Biasanya judul gambar dilampirkan setelah tabel.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat gambar atau ilustrasi dalam
artikel ilmiah: gambar dan teks ditulis pada halaman terpisah, nomor urut gambar
ditulis menggunakan angka arab, gambar diketik dalam halaman yang berbeda
(terpisah), judul dapat ditulis satu kata atau lebih, judul diletakkan di bawah gambar,
judul dan gambar ditulis terpisah, gambar dibaca dari atas ke bawah, gambar yang
terdapat dalam tulisan harus memiliki rujukan (Santoso, 2014:84-85).

11
8.    Menulis Pembahasan
Dalam penulisan pebahasan harus selalu merujuk pada hasil yang diperoleh
dari penelitian. Dalam isinya tidak banyak berisi pustaka, tetapi lebih menjelaskan
atau mengomentari hasil data yang dibahas pada pembahasan hasil percobaan.
Isi pembahasan harus berisi latar belakang penelitian yang ditulis ringkas, ditulis pula
tujuan, rumusan masalah, hipotesis, dilanjutkan informasi yang dihubungkan dengan
hasil penelitian. Selain itu, ketika terdapat temuan baru dalam hasil penelitian dapat
dijelaskan alasannya pada bagian ini. Perbedaan hasil penelitian dengan hipotesis juga
harus dijelaskan alasannya pada bagian ini.
9.    Menulis Kesimpulan
Simpulan adalah bagian penting dalam penulisan artikel ilmiah. Kesimpulan
hendaknya ditulis secara singkat, jelas, mudah dipahami, dan menjawab hipotesis.
Dalam kesimpulan berisi temuan baru yang menyimpulkan keseluruhan percobaan
dan hasil percobaan yang telah dilakukan.
10.   Menulis Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah bagian penting dalam penulisan artikel ilmiah. Daftar
pustaka digunakan sebgai indikator mutu tulisan sebuah artikel ilmiah. Karena
semakin banyak daftar pustaka yang disajikan, maka semakin bermutu tulisan artikel
ilmiah tersebut.

F. Penulisan Kutipan dan Daftar Rujukan


1. Penulisan Kutipan
Menurut Azahari (dalam Alam, 2005:38) “Kutipan merupakan bagian dari
pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan atau penelitian dari penulis lain,
atau penulis sendiri yang telah (menurut penulis kata telah harus dihilangkan)
terdokumentasi, serta dikutip untuk dibahas dan ditelaah berkaitan dengan materi
penulisan”.
Ada dua cara untuk mengutip, yaitu mengutip langsung dan mengutip tidak langsung.

12
Kutipan langsung merupakan salinan yang persis sama dengan sumbernya tanpa
penambahan (Widjono, 2005: 63), sedangkan kutipan tidak langsung menyadur,
mengambil ide dari suatu sumber dan menuliskannya sendiri dengan kalimat atau
bahasa sendiri (Widjono, 2005: 64).
a. Kutipan Tidak Langsung

        Cara melakukan kutipan tidak langsung adalah sebagai berikut:

 Menggunakan redaksi dari penulis sendiri (parafrasa);


 Mencantumkan sumber (nama penulis, tahun, dan halaman)

Contoh1:

Menurut salah satu historiografi tradisional, penyerahan kekuasaan kerajaan Pajajaran


kepada Kerajaan Sumedanglarang berlangsung melalui penyerahan mahkota emas
raja Kerajaan Sunda Pajajaran kep[da Prabu Geusan Ulun. Penyerahan mahkota
secarasibolisbereti bahwa Sumedanglarang menjadi penerus Kerajaan Sunda
(Suryaningrat, 1983: 20—21 dan 30).

b. Kutipan Langsung

Cara melakukan kutipan langsung adalah sebagai berikut.

 Jika kutipan empat baris atau kurang (langsung endek):


 Dikutip apa adanya;
 Diintegrasikan ke dalam teks paparan penulis;
 Jarak baris kutipan dua spasi (sesuai dengan jarak spasi paparan);
 Dibubuhi tanda kutip (“….”);
 Sertakan sumber kutipan di awal atau di akhir kutipan, yakni nama penulis,
tahun terbit, dan halaman sumber (PTH atau Author, Date, Page (ADP),
misalnya (Penulis, 2012:100).
 Jika berbahasa lain (asing atau daerah), kutipan ditulis dimiringkan (kursif);

13
 Jika ada kesalahan tik pada kutipan, tambahkan kata sic dalam kurung (sic) di
kanan kata yang salah tadi;
 Jika ada bagian kalimat yang dihilangkan, ganti bagian itu dengan tanda titik
sebanyak tiga biah jika yang dihilangakan itu ada di awal atau di tengah
kutipan, dan empat titik jika di bagian akhir kalimat;
 Jika ada penambahan komentar, tulis komentar tersebut di antara tandakurung,
nislnya, (penggarisbawahan oleh penulis).

Contoh 2:

Ada beberapa pendapat mengenai hal itu. Suryaningrat (1983: 20—21 dan 30)
mengatakan, “Menurut salah satu historiografi tradisional, penyerahan kekuasaan
kerajaan Pajajaran kepada Kerajaan Sumedanglarang berlangsung melalui penyerahan
mahkota emas raja Kerajaan Sunda Pajajaran kep[da Prabu Geusan Ulun. Penyerahan
mahkota secara simbolis berarti bahwa Sumedanglarang menjadi penerus Kerajaan
Sunda,”

 Lebih dari Empat Baris (Langsung Panjang):

 Dikutip apa adanya;


 Dipisahkan dari teks paparan penulis dalam format paragraf di bawah paparan
penulis;
 Jarak baris kutipan satu spasi;
 Sertakan sumber kutipan di awal atau di akhir kutipan, yakni nama penulis,
tahun terbit, dan halaman sumber, misalnya (Penulis, 2012:100).
 Jika berbahasa lain (asing atau daerah), kutipan ditulis dimiringkan.

2.Penulisan Daftar Rujukan


Teknik atau cara penulisan daftar rujukan hampir sama dengan cara menulis daftar

14
pustaka. Mengingat daftar rujukan dan daftar pustaka merupakan bagian penting dari
karya ilmiah maka sumber-sumber yang ada harus ditulis dalam karyanya tersebut.
Namun ada yang sedikit membedakan antara istilah daftar rujukan dengan daftar
pustaka. Penulisan daftar rujukan dibuat jika dalam tulisan ilmiah tersebut memang
menggunakan kutipan atau rujukan dari orang lain. Pengertian daftar rujukan adalah
catatan referensi sumber acuan dari buku, makalah, majalah, surat kabar, atau tulisan
lainnya,  termasuk yang ada di internet, yang dirujuk atau dikutip langsung ke dalam
tulisan. Rujukan biasanya berupa catatan dalam, catatan kaki atau catatan akhir.
Perujukan dilakukan dengan menggunakan dan tahun di antara tanda kurung. Jika dua
penulis, perujukan dilakukan dengan carar menyebut nama akhir kedua penulis. Jika
penilisnya lebih dari  dua orang penulisan rujukan dilakukan dengan cara menulis
nama penulis pertama dari penulis tersebut, kemudian diikuti dengan dkk (dan kawan-
kawan) atau et al. (et alili).  Pilih salah satu, yang penting konsiste dalam satu karya
ilmiah. Jika nama penulis tidak disebutkan, yang dicantumkan dalam rujukan adalah
nama lembaga yang menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan, atau nama Koran.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Artikel merupakan karya tulis atau karangan, karangan non fiksi, karangan tak tentu
panjangnya, karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur,
sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan lainnya. wujud karangan
berupa berita atau “kharkas”.

15
Istilah Artikel Ilmiah Mempunyai 4 Dimensi:

1.      Dimensi hasil pemikiran atas suatu obyek kajian yang dapat berupa temuan
penelitian atau gagasan analitis kritis

2.      Dimensi bahsa tulis sebagai alat mempresentasikan hasil pemikiran penulis
dalam bentuk satuan-satuan makna dan penanda hubungan satuan – satuan makna
secara eksplisit..

3.      Dimensi sistematika yang dijadikan unsure pembeda antara bentuk karya tulis
artikel dengan bentuk karya tulis lain.

4.       Dimensi kaidah penulisan yang hars ditaati, baik yang bersifat universal
(umum).
Struktur teks : Abstrak , pendahuluan ,tindakan pustaka, metodologi penelitian,hasil,
pembahasan,simpulan.

Langkah-langkah penulisan teks artikel ilmiah: menentukan judul,menulis


abstrak,menulis pendahuluan ,menulis hipotesis dan tujuan,menuls materi dan metode
penelitian,menulis isi materi dan metode penelitian,menulis hasil penelitian,menulis
pembahasan,menulis kesimpulan dan menulis daftar pustaka.

3.2 Saran
kiranya makalah ini dapat berguna dan dijadikan sebagai suatu referensi bagi
pembaca terutama mahasiswa itu sendiri. agar lebih memahami apa itu sebenarnya
Artikel Ilmiah . demikianlah pembahasan artikel ilmiah dari kelompok kami sekian
dan terimakasih.

16
DAFTAR PUSTAKA

Barus Sanggap.2018.Bahasa Indonesia.Medan.unimed


Ristekdikti.2016.Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi.Jakarta.Kemenristek.

17

Anda mungkin juga menyukai