Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MENULIS ABSTRAK KARYA ILMIAH

Disusun untuk memenuhi Tugas Terstruktur


Mata Kuliah Penulisan dan Publikasi Karya Ilmiah
Dosen Pengampu: Dr. Muhammad Hufron, M. S.I

Disusun Oleh:
M. Umar Mahmudi (50222052)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PROGRAM PASCASARJANA
UIN KH. ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Salah satu bagian penting dalam karya ilmiah adalah abstrak, untuk
membantu pembaca dalam memahami apa saja isi dan tujuan dari ditulisnya
sebuah karya ilmiah. Isi abstrak meliputi latar belakang masalah,
rumusan atau fokus masalah dan tujuan, pendekatan dan metode yang
digunakan, hasil yang diperoleh, simpulan, dan saran yang diajukan.
Oleh karena pentingnya abstrak dalam sebuah karya ilmiah, berikut akan
dibahas segala sesuatu terkait dengan abstrak.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa yang dimaksud abstrak dalam karya ilmiah?
2) Bagaimana cara menyusun dan menulis abstrak?
3) Apa saja manfaat dan tujuan penulisan abstrak?

1.3 Tujuan Penulisan


1) Untuk mengetahui yang dimaksud dengan abstrak dalam karya ilmiah.
2) Untuk mengetahui cara menyusun dan menulis abstrak.
3) Untuk mengetahui manfaat dan tujuan penulisan abstrak.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Abstrak


Abstrak merupakan kondensasi singkat dari isi keseluruhan laporan
penelitian. Abstrak disebut pula sebagai sari atau intisari1. Abstrak berfungsi
untuk menjelaskan secara singkat kepada pembaca tentang apa yang
terdapat dalam suatu tulisan. Dalam abstrak ini dideskripsikan tentang
foKus penelitian, desain penelitian, metode dan hasil penelitian. Terlepas
apakah peneliti merencanakan untuk menyajikan pekerjaannya secara lisan
ataupun secara tertulis, abstrak itu sendiri sangat membantu untuk
kepentingan pembaca namun sering dilupakan. Penulisan abstrak itu
hendaknya bersifat informatif dan singkat padat2.
Abstrak merupakan uraian singkat, tetapi komprehensif tentang
skripsi, mulai dari judul, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, landasan teori dan hipotesis,
hasil temuan sampai dengan kesimpulan dan saran.
Menurut sifatnya, abstrak dapat dibagi menjadi abstrak yang bersifat
deskriptif yang dalam bahasa Inggris disebut abstract dan abstrak yang
bersifat informatif3. Berikut penjelasan keduanya:
1) Abstrak deskriptif
Sebagai abstrak deskriptif, abstrak hanya menyajikan uraian yang sangat
singkat tentang isi tulisan tanpa menyatakan apa yang dibahas dalam
aspek-aspek yang tercakup pada tulisan itu sendiri. Dengan kata lain,
untuk menjelaskan gagasan utama yang terdapat pada tulisan, abstrak
cukup disusun dalam kalimat tunggal sehingga abstrak tidak memerlukan

1
Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia1983), hlm. 422.
2
M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metodologi Penelitian Kualitatif,
(Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2012), hlm. 346
3
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian Sripsi, Tesis, Disertasi, dan karya Ilmiah,
(Jakarta: PrenadaMedia Group, 2011), hlm. 269

2
perincian yang bersifat detil ataupun contoh-contoh yang bersifat
ilustratif. Pandangan penulis tentang karyanya pun tidak akan tampak
dalam abstrak. Abstrak penulis hanya menyajikan hal-hal yang bertalian
dengan topik atau menyajikan semata-mata tentang problematika yang
terdapat dalam tulisannya.
2) Abstrak informatif/ ringkasan (Precise)
Ringkasan merupakan penyajian singkat tentang isi tulisan dengan
memperlihatkan urutan dari isi atau bab-bab yang terdapat dalam tulisan.
Dalam bentuknya yang singkat itu, urutan tentang isi atau bab-bab tulisan
disajikan secara proporsional. Pada prinsipnya di dalam ringkasan,
gagasan dan pendekatan penulis telah tampak dan problematika berikut
upaya pemecahan yang ada dalam tulisan disajikan berurutan sesuai bab-
bab yang ada. Adakalanya ilustrasi juga disertakan dalam ringkasan.
Abstrak informatif terbagi menjadi ringkasan (precise) dan ikhtisar
(summary).
Dalam tulisan ilmiah yang disusun untuk memperoleh gelar lewat
penelitian seperti skripsi, tesis dan disertasi, umumnya jenis abstrak yang
digunakan ialah yang berwujud ringkasan, sedangkan ikhtisar lebih
banyak digunakan pada tulisan ilmiah yang diterbitkan dalam bentuk
buku.

2.2 Menyusun dan Menulis Abstrak


Pada umumnya abstrak diletakkan pada bagian awal sebelum bab-
bab penguraian4. Pada bagian abstrak berisi penjelasan skripsi secara
menyeluruh tetapi singkat saja (ada yang menyarankan satu lembar saja),
yaitu berisi identitas penulis (nama lengkap, nomor induk, dan tahun
skripsi), judul lengkap, topik, objek penelitian dan periode pengamatan serta
isi abstraknya sendiri yang berupa tujuan, subjek, metodologi, dan hasil
penelitiannya. Karena tujuannya untuk memudahkan pembaca, maka

4
Ibid.,

3
penulis harus mampu memberikan gambaran yang jelas dan mudah
dimengerti dengan singkat, padat dan jelas 5.
Dalam menyusun dan menulis abstrak ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu antara lain sebagai berikut 6:
1) Judul harus ditulis secara lengkap
2) Nama penulis lengkap, apabila lebih dari seorang penulis, semua
nama ditulis semua, tanpa gelar
3) Nama instansi
4) Tahun penyelesaian laporan
5) Jumlah halaman
6) Tata cara menulis
i. Ditulis secara menerus, apabila berganti alenia ditulis
pada baris yang baru.
ii. Tidak boleh menunjuk tabel, gambar dan sejenisnya
iii. Terdiri dari 200-300 kata
iv. Ditulis satu spasi dalam satu halaman
7) Tata cara menyusun urutan pembahasan
i. Maksud dan tujuan
ii. Jenis penelitian (Laporan/ Lapangan)
iii. Metode pengumpulan data
iv. Hasil analisis dan pembahasan
v. Kesimpulan
vi. Dituliskan kata kunci/key word yang terdapat dalam teks.
Kata kunci yang tercantum tidak boleh dari lima kata.
Kata kunci adalah kata pokok yang menggambarkan
daerah masalah yang diteliti atau istilah-istilah yang

5
Sutanto Leo, Kiat Jitu Menulis Skripsi, Tesis, dan Disertasi (Jakarta : Erlangga, 2014)
hlm. 143
6
Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis untuk Pemula (Yogyakarta:
Gajah Mada University Press, 2012), hlm. 149-150

4
merupakan dasar pemikiran gagasan dalam karangan asli
dan berupa kata tunggal atau gabungan kata.

Contoh 17:

MODEL BIMBINGAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER ANAK


USIA DINI MELALUI PERMAINAN
Aam Kurnia
Abstrak
Penelitian ini dimotivasi oleh pentingnya permainan bagi kehidupan anak usia dini
untuk membantu menciptakan iklim yang kondusif yang memberikan kesempatan bagi
anak-anak untuk: mengembangkan penerimaan diri dan orang lain, memberikan ide-
ide, perasaan, dukungan untuk solusi masalah, membuat keputusan yang tepat, praktek
baru perilaku, dan bertanggung jawab atas pilihan yang ditentukan sendiri. Penelitian
ini bertujuan untuk menghasilkan model bimbingan untuk mengembangkan karakter
anak usia dini melalui permainan. Studi penelitian ini menggunakan dan pengembangan
pendekatan dengan campuran desain metode penelitian. Penelitian ini jelaskan dalam
tahapan sebagai berikut: (1) mempelajari konsep teoritis dan kebutuhan pembangunan,
(2) mengembangkan model panduan hipotetis untuk mengembangkan karakter anak
usia dini, (3) menguji model hipotetis, (4) merevisi hipotesis menjadi model bimbingan
yang efektif dalam mengembangkan karakter anak usia dini melalui permainan, (5)
mengembangkan panduan guru untuk menerapkan model diuji, dan(6) mengembangkan
program pelatihan bagi para pengguna model. Studi ini muncul dengan temuan utama
bahwa model yang dibangun terbukti efektif untuk mengembangkan karakter anak usia
dini. Tiga buklet yang disediakan untuk para pengguna model yang diuji: (1) deskripsi
model diuji, (2) pedoman untuk menggunakan model diuji, dan(3) program pelatihan
bagi pengguna model yang diuji.

Kata kunci: Pengguna model, anak usia dini

Contoh 28:

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI


DENGAN SIKLUS BELAJAR 5E UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
R. Hamidatul Asna
Abstrak
Penelitian ini berawal dari permasalahan pada pembelajaran IPA yang cenderung
“content transmission” dan “teacher centered”. Pembelajaran demikian mengakibatkan
proses penalaran siswa menjadi terbatas. Hal itu mendorong dilakukan penelitian

7
https://taufikhidayat93.blogspot.sg/2016/03/abstrak-penelitian-pendidikan.htmldiakses
pada 7 September 2023
8
Ibid..,

5
dengan tujuan meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Selanjutnya disusun
rancangan penelitian strategi pembelajaran berbasis inkuiri dengan siklus belajar 5E
untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Metode penelitian yang digunakan
adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian pretest- postest control group design.
Hasil analisis uji hipotesis diperoleh kemampuan berpikir kritis kelompok eksperimen
lebih baik dari pada kelompok kontrol setelah pembelajaran. Dengan demikian
pembelajaran berbasis inkuiri dengan siklus belajar 5E sangat siginifikan dalam
meningkatkan keterampilan berpikir kritis dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional.

Kata kunci : pembelajaran berbasis inkuiri, siklus belajar 5E, berpikir kritis

2.3 Manfaat dan Tujuan Abstrak dalam Penelitian


Diantara manfaat adanya abstrak dalam sebuah penelitian adalah
sebagai berikut9:
1) Menghemat waktu dalam membaca dan memahami suatu karya ilmiah.
Suatu karya ilmiah ataupun penulisan ilmiah dalam bentuk apapun, baik
jurnal maupun thesis, biasanya memilki banyak sekali bagian-bagian,
yang terbagi menjadi beberapa bab dan juga subbab. Membaca semua
bab dan subbab satu persatu adalah kegiatan yang sangat memakan
waktu. Dengan adanya abstraksi dan juga sintesis, maka para pembaca
bisa langung memahami to the point serta dapat menghemat waktu dalam
mebaca dan memahami, apa saja yang dapat diperoleh dan juga hasil dari
penulisan karya ilmiah tersebut.
2) Terdapat Keyword (Kata Kunci).
Kata kunci sangat penting untuk menekankan kepada pembaca kata yang
penting dari karya ilmiah ini. Keyword sifatnya lebih mudah diingat,
simpel namun menggambarkan isi dari karya ilmiah, makalah maupun
skripsi. Selain itu kata kunci mempermudah penyimpanan secara
elektronik.
3) Membantu penulis untuk menentukan pokok/rumusan masalah, teori dan
metode penelitian yang digunakan, sumber data, variabel, hasil

9
Sutanto Leo, Op.cit., hlm. 144

6
penelitian, dan simpulan dari penelitian tersebut. Membuat abstrak di
awal dapat mencegah penulis untuk out of topic atau keluar dari pokok
bahasan.
4) Mempermudah penulis dalam membuat kesimpulan.
Semua karya ilmiah pastilah memiliki kesimpulan, yang digunakan
untuk menyimpulakan pembahasan yang dimuat dalam abstrak dan
dihubungkan dengan kondisi atau keadaan yang sebenarnya. Manfaat
abstrak bagi karya ilmiah, akan sangat mempermudah penulis untuk
menarik kesimpulan yang bisa diambil, tanpa harus melihat keseluruhan
isi dari karya ilmiah tersebut.

Adapun tujuan pembuatan abstrak dalam sebuah karya ilmiah ialah:


1) Untuk melengkapi tulisan ilmiah seseorang.
2) Untuk membantu pengguna informasi memperpendek waktu
pemilihan informasi
3) Untuk mengatasi kendala bahasa.

7
BAB III
KESIMPULAN

1. Abstrak merupakan kondensasi singkat dari isi keseluruhan laporan


penelitian. Abstrak disebut pula sebagai sari atau intisari. Abstrak
merupakan uraian singkat, tetapi komprehensif, mulai dari judul, latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
metodologi penelitian, landasan teori dan hipotesis, hasil temuan sampai
dengan kesimpulan dan saran.
2. Menurut sifatnya, abstrak dapat dibagi menjadi abstrak yang bersifat
deskriptif yang dalam bahasa Inggris disebut abstract dan abstrak yang
bersifat informatif.
3. Dalam menyusun dan menulis abstrak ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu antara lain sebagai berikut: judul harus ditulis secara
lengkap, nama penulis lengkap, apabila lebih dari seorang penulis, semua
nama ditulis semua, tanpa gelar, nama instansi, tahun penyelesaian laporan,
jumlah halaman, tata cara menulis dan tata cara menyusun urutan
pembahasan.
4. Diantara manfaat adanya abstrak dalam sebuah karyan ilmiah adalah
sebagai berikut : menghemat waktu dalam membaca dan memahami suatu
karya ilmiah, terdapat Keyword (Kata Kunci), membantu penulis untuk
menentukan pokok atau rumusan masalah, teori dan metode penelitian yang
digunakan, sumber data, variabel, hasil penelitian, dan simpulan dari
penelitian tersebut, dan mempermudah penulis dalam membuat kesimpulan.
5. Adapun tujuan pembuatan abstrak dalam sebuah karya ilmiah ialah: untuk
melengkapi tulisan ilmiah seseorang, untuk membantu pengguna informasi
memperpendek waktu pemilihan informasi dan untuk mengatasi kendala
bahasa.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ghony, M. Djunaidi dan Almanshur, Fauzan. (2012). Metodologi Penelitian


Kualitatif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Leo, Sutanto. (2014). Kiat Jitu Menulis Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Jakarta:
Erlangga.
Nazir, Moh. (1983). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Noor, Juliansyah. (2011). Metodologi Penelitian Sripsi, Tesis, Disertasi, dan
karya Ilmiah. Jakarta: PrenadaMedia Group.
Sukandarrumidi. (2012). Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis untuk Pemula.
Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
https://taufikhidayat93.blogspot.sg/2016/03/abstrak-penelitian-pendidikan.html
diakses pada 7 September 2023

Anda mungkin juga menyukai