SISTEMATIKA KTI
Disusun Oleh :
KEMENTERIAN AGAMA RI
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN SURABAYA
TAHUN 2022
1
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-
Nya bahan ajar ini dapat diselesaikan pada waktunya, harapan kami bahan ajar ini dapat
menjadi salah satu rujukan dalam usaha peningkatan mutu sumber daya manusia di
Kementerian Agama.
Setelah mempelajari bahan ajar ini diharapkan para peserta akan dapat memahami
terkait pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang Guru yang akan
menerapkan pembelajaran di sekolah.
Ungkapan terima kasih kami sampaikan kepada berbagai pihak yang telah
berpartisipasi dalam penyusunan bahan ajar ini. Semoga para peserta diklat dapat mengambil
manfaat dan demi perbaikan kami mengharapkan saran dan masukan untuk penyempurnaan
bahan ajar ini di masa mendatang.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
JUDUL i
PRAKATA ii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II PEMBAHASAN 3
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
sebagai salah satu unsur pengembangan profesi guru. Untuk itu diperlukan seorang
guru yang memahami beberapa hal terkait KTI diantaranya adalah memahami KTI
pengetahuan bagi guru dalam melaksanakan tugas dan memberikan kontribusi aktif
B. Deskripsi Singkat
C. Hasil Belajar
D. Indikator belajar
E. Materi pokok
4
F. Pengalaman Belajar
5
BAB II
Telah dibahas pada materi sebelumnya secara garis besar tentang ciri-ciri karya tulis
1. Judul
Sebagai hal yang pertama kali dibaca oleh pembaca, judul artikel harus menarik
minat para pembaca dengan memberikan gambaran yang ringkas dan informatif
mengenai isi artikel yang sesungguhnya. Judul tidak perlu diawali dengan kata
penelitian, analisis, studi, dll, dan sebaiknya menghindari pemilihan judul yang
mengenai apa, kapan, dan tergolong spesies/grup apa (jika relevan) mengenai
Abstrak merupakan ringkasan dari tulisan ilmiah (umumnya satu paragraf berisi
150-250 kata) yang mencerminkan garis besar tulisan tersebut. Sebagai intisari
dari tulisan ilmiah, abstrak harus mampu berdiri sendiri dengan meliputi latar
hasil dan kesimpulan dengan menjelaskan implikasinya dalam konteks yang luas.
ilmiah yang dapat mencantumkan referensi dalam abstrak ditulis ringkas dengan
angka sebagai superscript. Kata kunci merupakan istilah dalam tulisan ilmiah
6
yang mengandung informasi untuk indeks dan tujuan penelusuran. Kata-kata
kunci dapat berupa kata tunggal atau majemuk, terdiri dari 3-5 kata, dan
3. Pendahuluan
Pendahuluan memiliki peran penting dalam meyakinkan editor dan mitra bestari
dilakukan, serta ditutup dengan tujuan penulisan artikel dan hipotesis secara
singkat dan jelas. Pendahuluan memberikan ruang yang lebih luas bagi penulis
untuk menjelaskan lebih detail mengenai fenomena dan rumusan masalah yang
diangkat, research gap dengan ulasan studi literatur yang komprehensif, research
questions yang solid bukan hanya mencari sebuah jawaban (why?), tetapi juga
pembaca perlu peduli (so what?). Kajian literatur yang dipaparkan harus
menggunakan referensi yang berkaitan langsung dan menghindari detail lain agar
juga harus cermat agar tidak terlalu mensitasi hasil penelitiannya sendiri, karena
pemilihan referensi yang tidak obyektif justru dapat berdampak negatif bagi
kredibilitas peneliti. Apabila suatu metode atau hasil penelitian sudah sering
4. Metodology
7
dalamnya detail mengenai objek penelitian, metode/instrumen yang digunakan
dan prosedur pengolahan data. Bagian ini harus memiliki informasi yang utuh
sehingga hasil penelitian dapat dipertahankan dan metode yang digunakan dapat
ditiru di kemudian hari. Dalam beberapa bidang keilmuan terutama ilmu sosial,
kata metodologi tidak harus dituliskan secara eksplisit dan dapat dituliskan
beberapa penerbit ilmiah, persetujuan dari dewan penelitian harus diberikan oleh
5. Hasil (Results)
Bagian hasil adalah menjelaskan hasil penelitiannya secara obyektif sesuai dengan
data dan fakta yang ada, tanpa melibatkan interpretasi dari hasil tersebut.
Pemaparan hasil analisis dapat didukung dengan ilustrasi (gambar, diagram, dsb)
dan tabel, sesuai dengan efektifitas penyampaian. Proses penyajian data sebaiknya
dilakukan secara logis agar mempermudah pembaca untuk memahami hasil yang
Bagian hasil merupakan inti dari prinsip karya tulis ilmiah dimana fakta
digunakan sebagai kenyataan yang dapat diterima pembaca, terlepas dari pendapat
6. Diskusi (Discussion)
implikasi hasil analisis di bagian hasil. Penulisan diskusi dapat dimulai dengan
8
kebaharuan dari hasil penelitian yang baru dilakukan. Apabila terdapat persamaan
peneliti harus mampu menjelaskan perbedaan yang ada. Acuan pustaka juga harus
harus membedakan penulisan hasil yang obyektif dengan interpretasi hasil sebagai
komponen bagian diskusi. Hal ini penting karena hasil yang sama dapat
7. Kesimpulan (Conclusion)
berisi tentang rangkuman ringkas beserta saran yang berguna untuk memberikan
Ucapan terima kasih ditulis untuk pihak-pihak non-penulis yang telah membantu
penelitian mewajibkan untuk menuliskan program dan nomer grant dalam bagian
ini. Terkadang penulis juga mengucapkan terima kasih kepada mitra bestari yang
terutama apabila mitra bestari tersebut mengungkapkan nama mereka dalam hasil
review.
9
9. Daftar Acuan atau Bibliografi (References or Bibliography)
Daftar acuan atau referensi merupakan daftar sumber kutipan yang dipakai di
dalam suatu artikel yang terletak pada bagian akhir suatu artikel. Komunikasi
acuan primer dan tidak dicantumkan dalam daftar acuan. Gaya kutipan dan
penulisan referensi harus konsisten dan mengikuti format yang dipakai oleh
dan lainnya. Penulis harus mencermati gaya selingkung pengutipan yang diminta
EndNote, dan Zotero dapat membantu penulis karena penulisan referensi secara
Tulisan ilmiah dapat pula menambahkan bagian lampiran apabila ternyata masih
beberapa alasan, yaituhasil-hasil tersebut diminta oleh mitra bestari dan dianggap
penting untuk ditunjukkan namun tidak pas untuk dimasukkan dalam artikel
utama karena dapat mengganggu alur penulisan artikel; atau jurnal dan/atau
10
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
A. Teori AA
B. Teori BB
B. Tempat Penelitian
D. Instrumen Penelitian
A. TEMUAN PENELITIAN
11
2. Aaa
3. Bbb
B. PEMBAHASAN
A. AAA
B. BBB
A. KESIMPULAN
B. SARAN
12
Keterangan Sistematika tersebut secara sederhana adalah sebagai berikut Sugiyono (2016):
1. Halaman Judul: halalaman ini berisi tentang tulisan judul penelitian. Judul sebaiknya
menumbuhkan daya tarik orang lain untuk membaca. Judul ditulis ringkas dan isinya
ABC
2. Abstrak
Abstrak adalah ringkasan penelitian. Disajikan dalam satu halaman diketik satu spasi.
3. Daftar isi
Berisi tentang rincian isi yang ada dalam laporan penelitian. Sistematikanya seperti
lampiran sebelumnya.
4. Daftar tabel
Berisi tentang nama-nama table yang terdapat dalam laporan penelitian. Nama gambar
13
5. Daftar gambar
6. Pendahuluan,
Terdiri ats sub bab, latar belakang masalah, focus penelitian, rumusan masalah, tujuan
7. Landasan Teori
Bagian ini berisi jawaban atas rumusan masalah yang telah dikemukakan/capaian tujuan
penelitian. Jumlah kesimpulan harus sesuai dengan jumlah rumusan masalah yang
dituliskan di pendahuluan.
10. Lampiran
Bagian ini berisi lampiran pendukung penelitian yaitu pedoman surat ijin wawancara,
14
Penjelasan gambar tersebut disajikan sebagai berikut:
5. Saran yang dihasilkan harus berdasar data penelitian yang diambil dari
kesimpulan.
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah sangat penting memerhatikan tata Bahasa Indonesia.
Pada praktiknya, proses penulisan ilmiah tidak harus mengikuti alur sistematika
tulisan ilmiah itu sendiri, namun disesuaikan sesuai efektifitas cara kerja penulis.
Setelah bagian artikel selesai ditulis, penulisan judul artikel dan abstrak perlu
Ilustrasi (yang dapat berupa grafik, gambar atau tabel) merupakan representasi
dari hasil dan analisis penelitian sehingga perlu disampaikan secara profesional.
15
Salah satu strategi proses penulisan ilimiah yang efektif adalah dengan
memiliki konsesus mengenai cara menampilkan data dan bahkan perangkat lunak
topik (topic sentences), yaitu kalimat pertama dalam tiap paragraf yang menjiwai
isi paragraf tersebut yang kemudian diikuti oleh kalimat pelengkap. Karya tulis
Tulisan ilmiah harus ditulis mengikuti kaidah bahasa yang dipakai baik dalam
penggunaan bahasa daerah dan asing diperbolehkan sepanjang kata tersebut belum
memiliki padanan katanya dalam Bahasa Indonesia. Hal ini dikarenakan masih
seringnya terdapat kata-kata yang menunjukkan alat yang lebih mudah dikenali
dalam bahasa asing, misalnya kata earphone yang lebih mudah dikenali daripada
kata pelantang telinga. Sebagai bahasa yang masih berkembang, Bahasa Indonesia
masih terus menambah jumlah perbendaharaan kata baik yang berupa serapan dari
16
bahasa daerah (contoh: langka = jarang ada), bahasa asing (contoh: prestise – dari
Bahasa Inggris prestige), maupun bahasa yang sama sekali baru (contoh:
penyintas, petahana, dsb.). Untuk menentukan apakah kata yang dipilih termasuk
ke dalam bahasa baku atau tidak, peneliti dapat mengecek kata-kata tersebut ke
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Untuk penulisan dalam Bahasa
5. Rangkuman
Bahan dan Metode (Materials dan Method), Hasil dan Pembahasan (Results dan
Kesimpulan, Ucapan Terima Kasih, Daftar Acuan atau Bibliografi, dan Lampiran
strategi penulisan ilmiah yang efektif sesuai dengan bidang keilmuannya. Secara
hasil penelitian, struktur dan alur yang logis yang dapat terbantu dengan kerangka
penulisan dan kalimat topik, serta penggunaan kaidah bahasa yang benar.
17
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
BAHAN BACAAN
Tim Pengembang Pedoman Bahasa Indonesia. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia. Jakarta
Saksono, Afsdy. R.N. 2016. Teknik Penulisan KTI Non Buku. Pusat Pembinaan
18