Anda di halaman 1dari 10

Penentuan dan Penulisan Bagian Isi Teknik Menguraikan Bahasan

Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu

Redin Surya Bagas Santoso, M.Pd.

Disusun Oleh:
Alfi Mufida (220711601193)
Dewi Habibah (220711608542)
Eka Cahyani Aulia Putri (220612608554)
Iqbal Alrohmansyah (220621604457)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


MARET 2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI II
BAB I 3
PENDAHULUAN 3
1. Latar Belakang 3
3. Tujuan Pembahasan 3
BAB II 4
PEMBAHASAN 4
1. Pengertian Bagian Inti dalam Sebuah Tulisan 4
2. Ciri - Ciri Bagian Inti (bahasan) 4
3. Apa yang Menjadi Pokok Pembahasan dalam Bagian Inti (bahasan) 4
4. Perbedaan Bagian Inti (bahasan) Artikel dan Makalah 5
5. Perbedaan dalam Pemilihan dan Pengembangan Artikel Penelitian dan Non-Penelitian6
6. Syarat-syarat kebahasaan dalam Karya Ilmiah 7
BAB III 9
PENUTUP 9
1. Kesimpulan 9
DAFTAR PUSTAKA 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Bagian inti (bahasan) merupakan bagian yang paling utama dalam penulisan
karya ilmiah yang isinya mencakup landasan teori dan pembahasan. Informasi yang
disajikan dalam bagian bahasan harus mendalam, tuntas, dan akurat sesuai dengan
topik yang diambil agar hasil dari sebuah karya ilmiah dapat diterima dan dipahami
dengan mudah oleh pembaca. Maka dari itu, bagian bahasan menjadi penentu dari
kualitas sebuah karya ilmiah.
Penggunaan bahasa yang baik dan benar juga harus diperhatikan dengan
seksama oleh penulis agar tidak mengurangi kualitas dari suatu penulisan karya
ilmiah. Selain itu, dalam menguraikan bahasan, penulis harus menggunakan teknik
penguraian bahasan yang benar dan sesuai dengan topik karya ilmiah supaya
pembahasan tidak melebar pada pembahasan yang lain dan keluar dari topik.

2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana pengertian bagian inti dalam sebuah tulisan?
b. Apa saja ciri-ciri dari bagian inti (bahasan)?
c. Apa yang menjadi pokok pembahasan dalam bagian inti (bahasan)?
d. Apa perbedaan antara bagian inti dari artikel dan makalah (bahasan)?
e. Bagaimana perbedaan dalam pemilihan dan pengembangan bahasa pada artikel
penelitian dengan artikel non penelitian (bahasan)?
f. Apa saja syarat-syarat kebahasaan dalam karya ilmiah?

3. Tujuan Pembahasan
a. Mengetahui pengertian bagian inti dalam sebuah tulisan?
b. Mengetahui ciri-ciri dari bagian inti (bahasan)?
c. Mengetahui pokok pembahasan dalam bagian inti (bahasan)?
d. Mengetahui perbedaan antara bagian inti dari artikel dan makalah (bahasan)?
e. Mengatasi perbedaan dalam pemilihan dan pengembangan bahasa pada artikel
penelitian dengan artikel non penelitian (bahasan)?
f. Mengetahui syarat-syarat kebahasaan dalam karya ilmiah?

3
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Bagian Inti dalam Sebuah Tulisan


Bagian inti (bahasan) merupakan bagian yang paling penting dari sebuah penulisan
karya ilmiah. bahasan berisi uraian pokok dari permasalahan yang akan dibahas.
Bagian pembahasan harus sesuai dengan latar belakang, pokok permasalahan, dan
tujuan dalam membuat karya ilmiah. biasanya pembahasan mencakup landasan teori,
uraian materi, solusi dan penyelesaian dari pokok permasalahan. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam penulisan bagian inti (bahasan) :
a. Jumlah bagian dalam bahasan bergantung pada jumlah pokok permasalahan.
Sebagai contoh, jumlah rumusan masalah yang terdapat pada makalah berjumlah
3, maka poin bahasan yang harus dibahas adalah 3 rumusan masalah.
b. Subjudul pada bagian bahasan dapat dirinci lagi menjadi beberapa bagian
bergantung pada kebutuhan penulis.
c. Bahasan yang baik menyajikan informasi yang mendalam, tuntas, dan akurat
tentang topik yang menjadi bahasan.

2. Ciri - Ciri Bagian Inti (bahasan)


Dalam bagian inti terdapat tiga ciri utama yang perlu diperhatikan dalam penulisan
karya ilmiah, yaitu:
a. Jumlah bahasan menyesuaikan dengan jumlah rumusan masalah. Jadi, apabila
ada tiga rumusan masalah maka jumlah bahasan utamanya pun terdiri dari dua
sub judul utama.
b. Sub judul pada bagian bahasan dapat dirinci lagi menjadi beberapa bagian
tergantung kepada penulis akan membuat berapa sub judul sesuai dengan
kebutuhannya.
c. Sebuah bahasan harus menyajikan informasi yang mendalam, tuntas, dan
akurat mengenai suatu topik. Karena, bahasan merupakan bagian yang paling
penting dalam karya ilmiah dan menjadi penentu kualitas dari sebuah karya
ilmiah.

3. Apa yang Menjadi Pokok Pembahasan dalam Bagian Inti (bahasan)


Pada pokok pembahasan dalam bagian inti ini terdapat dua isi, yaitu
a. Landasan teori
Suatu penelitian ilmiah memerlukan pondasi teoritis yang kuat sebagai landasan
untuk menganalisis dan menafsirkan data. Dalam menetapkan fondasi teoritis,
peneliti perlu melakukan penelitian yang teliti untuk memilih teori-teori yang
relevan dengan masalah yang sedang diselidiki, sehingga memastikan kajian
tersebut memiliki landasan yang kokoh dan dapat memberikan pemahaman yang
mendalam terhadap fenomena yang sedang diteliti.

4
Dengan mengatur fondasi teoritis yang sesuai, peneliti dapat mengklasifikasi
kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian, serta membangun
argumentasi yang koheren dan terstruktur. Selain itu, fondasi teoritis yang kuat
juga memungkinkan peneliti untuk membandingkan hasil penelitian mereka
dengan studi terdahulu, sehingga memperkuat validitas dan relevansi temuan
yang dihasilkan.
Dengan demikian, konsistensi antara masalah penelitian dan fondasi teoritis yang
dipilih sangatlah penting dalam usaha membangun penelitian ilmiah yang
berkualitas dan bermakna.
b. Pembahasan
Pembahasan merupakan bagian dari sebuah tulisan atau laporan yang berusaha
untuk menjelaskan informasi atau data yang telah diperoleh. Tujuannya adalah
untuk menjawab masalah yang telah dirumuskan secara spesifik pada bagian
rumusan masalah. Dalam bagian pembahasan, mengaitkan hasil penelitian
dengan teori yang ada penting untuk menggambarkan hubungan antara temuan
dan konsep yang telah didefinisikan sebelumnya. Ini memperkuat argumen untuk
mendukung kesimpulan penelitian, menjelaskan relevansi temuan dalam konteks
teoritis yang lebih luas, dan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang
implikasi teoritis dari penelitian tersebut.

4. Perbedaan Bagian Inti (bahasan) Artikel dan Makalah


a. Makalah
Isi pada makalah berisi uraian pokok dari topik/pembahasan topik makalah,
menjelaskan tentang permasalahan, penelitian yang dilakukan, metode penelitian,
tempat penelitian, sasaran penelitian, serta penjabaran hasil data - data yang
diperoleh di lapangan. Data yang diperoleh bisa merupakan data kualitatif,
kuantitatif, maupun mixed method. Teknik penulisannya dengan pembahasan
topik beserta subtopiknya dapat dilakukan dengan menata dan merangkai bahan
(jurnal, majalah, laporan penelitian, buku teks, atau bahan yang bersifat
faktual-empiris yang terdapat dalam kehidupan nyata) yang dikumpulkan dengan
cara :
I. mulai dari ide/hal yang bersifat sederhana/khusus menuju hal yang bersifat
kompleks/umum, atau sebaliknya.
II. gunakan teknik metafor, kiasan, perumpamaan, penganalogian, dan
perbandingan.
III. gunakan teknik diagram dan klasifikasi
IV. gunakan teknik pemberian contoh
Penulisan bagian ini yang baik adalah membahas topik secara mendalam dan
tuntas, dengan menggunakan gaya penulisan ringkas, lancar, dan langsung pada
persoalan. Hindari penggunaan kata - kata tanpa makna dan cara penyampaian
yang tidak lugas, dan hindari kata - kata seperti, dan sebagainya, dan lain lain
(yang lain itu apa), yang sebesar - besarnya (seberapa besar).

5
b. Artikel
Isi bahasan pada artikel mencakup metode, hasil penelitian, dan pembahasan.
Bagian metode menampilkan secara jelas dan ringkas bagaimana strategi
pemecahan masalah melalui penelitian yang dilakukan. Pada hasil penelitian
memuat hasil penelitian atau hasil analisis data, hasil data yang dihasilkan
merupakan hasil data bersih berupa grafik atau tabel. Pembahasan berisi
pemaknaan secara substansial atas hasil analisis dan perbandingan dengan temuan
- temuan sebelumnya berdasarkan hasil kajian pustaka yang relevan, mutakhir
dan primer. Isi bahasan artikel berupa metode, hasil dan pembahasan. Metode
memaparkan tentang sema yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian secara
jelas dan rinci, terkait rancangan penelitian, data penelitian, dan analisis data
penelitian dengan jumlah halaman maksimal 20% dari seluruh teks. Bagian hasil
memaparkan hasil bersih analisis data dengan jumlah halaman maksimal 20%
dari seluruh teks. bagian pembahasan berisi pemaknaan secara substansial atas
hasil analisis dan pembandingan dengan temuan - temuan sebelumnya
berdasarkan kajian pustaka yang relevan dengan jumlah halaman 30-40% dari
seluruh teks.

5. Perbedaan dalam Pemilihan dan Pengembangan Artikel Penelitian dan


Non-Penelitian

a. Artikel Penelitian, rujukan penulisan artikel harus didasarkan pada penelitian


dengan menggunakan metode ilmiah yang telah baku. Artikel penelitian memuat
hasil sebuah penelitian, artikel penelitian memuat ciri-ciri sebagai berikut :
i. Memuat hal-hal penting saja yang meliputi hasil penelitian, pembahasan hasil
penelitian, dan kesimpulan penelitian. Sementara materi pendukung lainnya
di buat seringkas mungkin
ii. Sistematik penulisan, memuat Judul, Nama Penulis, Abstrak, Pendahuluan,
Metode penelitian, Hasil, Pembahasan, Kesimpulan dan Saran, & Daftar
Pustaka.
iii. prosedur penulisan. Ada tiga kemungkinan prosedur penulisan artikel hasil
penelitian. Pertama, artikel hasil penelitian ditulis sebelum laporan
penelitian secara lengkap dibuat. Tujuannya untuk menjaring
masukan-masukan dari pembaca sebelum peneliti menyelesaikan tulisan
lengkapnya. Masukan itu diharapkan meningkatkan kualitas hasil temuan
penelitiannya. Kedua, artikel hasil untuk jurnal ditulis setelah laporan teknis
resmi selesai disusun. Prosedur kedua ini berlaku karena pada umumnya
menulis laporan penelitian teknis resmi merupakan kewajiban, sedangkan
penulisan artikelnya hanya bersifat anjuran. Ketiga, artikel penelitian yang
diterbitkan di jurnal merupakan satu-satunya tulisan yang dibuat oleh
peneliti. Alternatif ketiga ini biasanya dilakukan oleh peneliti yang mendanai
penelitiannya sendiri. Bagi penelitian swadana, artikel hasil penelitian dalam
jurnal merupakan forum komunikasi yang paling efektif dan efisien.

6
b. Artikel non-penelitian, Artikel non penelitian sering diistilahkan dengan artikel
hasil pemikiran atas suatu permasalah yang dituangkan dalam bentuk tulisan.
rujukan tidak perlu didasarkan pada penelitian, bisa saja analisis pribadi atau
lainnya. Dalam upaya untuk menghasilkan artikel jenis ini penulis terlebih dahulu
mengkaji sumber sumber yang relevan dengan permasalahannya, baik yang
sejalan maupun yang bertentangan dengan apa yang dipikirkannya. jadi, artikel
hasil penelitian adalah pendapat atau pendirian penulis tentang hal yang dibahas,
yang dikembangkan dari analisis terhadap pikiran-pikiran mengenai masalah
yang sama yang telah dipublikasikan sebelumnya dan pikiran baru penulis
tentang hal yang perlu dikaji jika memang ada. Istilah artikel nonpenelitian
mengacu kepada semua jenis artikel ilmiah yang bukan merupakan laporan hasil
penelitian. Artikel yang termasuk kategori artikel non-penelitian antara lain
berupa artikel yang menelaah suatu teori, konsep, atau prinsip, mengembangkan
suatu model, mendeskripsikan fakta atau fenomena tertentu, menilai suatu
produk, dan masih banyak jenis yang lain. Karena beragamnya jenis artikel ini,
maka cara penyajiannya di dalam jurnal sangat bervariasi.

6. Syarat-syarat kebahasaan dalam Karya Ilmiah


Bahasa yang dipakai dalam penulisan karya ilmiah ialah bahasa ragam ilmiah yang
mencakup penggunaan istilah teknis, struktur yang jelas, dan bahasa yang formal
untuk mengkomunikasikan ide-ide secara tepat dan akurat. Terdapat syarat-syarat
kebahasaan yang digunakan dalam karya ilmiah, yaitu :
a. Sesuai dengan kaidah bahasa baku
Penggunaan struktur bahasa harus sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku,
baik dalam hal struktur kata maupun kalimat. Hal ini mengindikasikan bahwa
dalam penulisan, penting untuk mematuhi aturan yang berlaku dalam bahasa
Indonesia untuk memastikan kesesuaian dan kejelasan pesan yang disampaikan.
Dengan mengikuti kaidah tersebut, penulis dapat memastikan bahwa karyanya
dapat dipahami dengan baik oleh pembaca, dan menghindari kebingungan atau
kesalahpahaman yang mungkin timbul akibat penggunaan struktur bahasa yang
tidak sesuai. Oleh karena itu, dalam menulis karya ilmiah atau jenis tulisan
lainnya, penting untuk memperhatikan dan mematuhi kaidah bahasa yang berlaku
guna menjaga kualitas dan keberhasilan komunikasi tulisan tersebut.
b. Logis
Konsep yang diungkapkan melalui penggunaan bahasa Indonesia dalam ranah
ilmiah adalah dapat diterima secara logis. Dalam konteks ini, penggunaan ragam
ilmiah dalam bahasa Indonesia memungkinkan penyampaian ide atau informasi
dengan jelas dan sesuai dengan standar keilmuan. Dengan menggunakan bahasa
ragam ilmiah, pesan yang disampaikan cenderung lebih terstruktur dan mudah
dipahami oleh pembaca yang berada dalam lingkungan akademis atau ilmiah. Ini
menunjukkan pentingnya penggunaan bahasa yang tepat dan sesuai konteks untuk
memfasilitasi pertukaran informasi yang efektif di dalam komunitas ilmiah.
c. Kuantitatif

7
Keterangan atau pendapat yang dikemukakan dalam tulisan dapat diukur secara
pasti, benar, dan tepat. Ini mengisyaratkan pentingnya keakuratan dan ketepatan
informasi yang disampaikan dalam sebuah tulisan. Dengan demikian, penulis
harus mengutamakan kejelasan dan kebenaran dalam menyajikan fakta, data, dan
pendapat agar pembaca dapat memahami dengan baik serta dapat mempercayai
informasi yang disampaikan.
d. Tepat
Dalam karya ilmiah, penting untuk memastikan bahwa ide yang diungkapkan
tidak memiliki makna ganda. Hal ini menunjukkan kejelasan dan keakuratan
dalam penyampaian informasi. Dengan memastikan bahwa setiap konsep atau
pernyataan hanya memiliki satu interpretasi yang jelas, kita dapat mencegah
kebingungan atau penafsiran yang salah. Oleh karena itu, dalam menulis karya
ilmiah, perlu untuk menyusun kalimat dan paragraf dengan cermat agar dapat
mengekspresikan ide-ide secara tepat dan tanpa keraguan. Dengan demikian,
pembaca dapat dengan mudah memahami maksud penulis dan menangkap
informasi yang disampaikan dengan benar.
e. Denotatif
Dalam menulis karya ilmiah, pemilihan kata sangatlah penting karena kata-kata
yang digunakan haruslah sesuai dengan arti sesungguhnya dan tidak melibatkan
perasaan. Hal ini memastikan bahwa komunikasi yang dilakukan bersifat objektif
dan akurat, serta meminimalisir adanya interpretasi yang salah. Dengan
menggunakan kata-kata yang tepat, pembaca dapat memahami informasi yang
disampaikan tanpa adanya ambiguitas atau kebingungan. Oleh karena itu, penulis
karya ilmiah perlu memperhatikan dengan cermat pemilihan kata agar pesan yang
ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan jelas dan tepat.
f. Ringkas
Di dalam penulisan karya ilmiah, ide-ide disampaikan sesuai dengan kebutuhan
spesifiknya. Hal ini melibatkan penggunaan kata-kata dengan penuh
pertimbangan dan disesuaikan dengan konteksnya. Oleh karena itu, setiap kata
yang digunakan memiliki peran yang penting dalam menyampaikan gagasan
secara jelas dan tepat. Dengan memperhatikan keakuratan dan kejelasan dalam
penggunaan kata-kata, penulis dapat mengekspresikan ide-ide mereka dengan
efektif, memungkinkan pembaca untuk memahami dengan baik konsep-konsep
yang disampaikan dalam karya ilmiah tersebut.

8
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Bagian inti dalam sebuah tulisan karya ilmiah memiliki peranan penting, karena
merupakan tempat utama untuk membahas permasalahan yang diangkat. Bagian inti
harus memenuhi beberapa kriteria seperti sesuai dengan jumlah rumusan masalah,
menyajikan informasi mendalam, dan terstruktur dengan baik. Bagian inti juga harus
mencakup landasan teori dan pembahasan yang relevan dengan masalah yang sedang
dibahas. Selain itu, terdapat perbedaan dalam pembahasan antara artikel dan makalah,
dimana artikel lebih fokus pada metode, hasil penelitian, dan pembahasan, sedangkan
makalah lebih menyoroti uraian pokok dari topik yang dibahas. Selanjutnya, terdapat
syarat-syarat kebahasaan yang harus dipenuhi dalam penulisan karya ilmiah, seperti
menggunakan bahasa baku, logis, kuantitatif, tepat, denotatif, dan ringkas. Dengan
memenuhi semua kriteria ini, sebuah tulisan karya ilmiah dapat dipastikan memiliki
kualitas yang baik dan dapat dipahami dengan baik oleh pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ali Saukah dan team. 2017. “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Tugas Akhir, Skripsi,
Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Dan Laporan Penelitian.” 121.

Suyono, M. P., Amaliah, R., Dewi Ariani, S. S., & Luciandika, A. (2015). Cerdas
Menulis Karya Ilmiah. Penerbit Gunung Samudera [Grup Penerbit PT. Book
Mart Indonesia].

Utomo, Danang Wahyu. (2018). SYARAT DAN JENIS KARYA ILMIAH. Reterweird
from:
http://eprints.dinus.ac.id/8941/1/Week_2_-_Syarat_dan_Jenis_Karya_Ilmiah.p
df

10

Anda mungkin juga menyukai