Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu
Disusun Oleh:
Alfi Mufida (220711601193)
Dewi Habibah (220711608542)
Eka Cahyani Aulia Putri (220612608554)
Iqbal Alrohmansyah (220621604457)
DAFTAR ISI II
BAB I 3
PENDAHULUAN 3
1. Latar Belakang 3
3. Tujuan Pembahasan 3
BAB II 4
PEMBAHASAN 4
1. Pengertian Bagian Inti dalam Sebuah Tulisan 4
2. Ciri - Ciri Bagian Inti (bahasan) 4
3. Apa yang Menjadi Pokok Pembahasan dalam Bagian Inti (bahasan) 4
4. Perbedaan Bagian Inti (bahasan) Artikel dan Makalah 5
5. Perbedaan dalam Pemilihan dan Pengembangan Artikel Penelitian dan Non-Penelitian6
6. Syarat-syarat kebahasaan dalam Karya Ilmiah 7
BAB III 9
PENUTUP 9
1. Kesimpulan 9
DAFTAR PUSTAKA 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bagian inti (bahasan) merupakan bagian yang paling utama dalam penulisan
karya ilmiah yang isinya mencakup landasan teori dan pembahasan. Informasi yang
disajikan dalam bagian bahasan harus mendalam, tuntas, dan akurat sesuai dengan
topik yang diambil agar hasil dari sebuah karya ilmiah dapat diterima dan dipahami
dengan mudah oleh pembaca. Maka dari itu, bagian bahasan menjadi penentu dari
kualitas sebuah karya ilmiah.
Penggunaan bahasa yang baik dan benar juga harus diperhatikan dengan
seksama oleh penulis agar tidak mengurangi kualitas dari suatu penulisan karya
ilmiah. Selain itu, dalam menguraikan bahasan, penulis harus menggunakan teknik
penguraian bahasan yang benar dan sesuai dengan topik karya ilmiah supaya
pembahasan tidak melebar pada pembahasan yang lain dan keluar dari topik.
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana pengertian bagian inti dalam sebuah tulisan?
b. Apa saja ciri-ciri dari bagian inti (bahasan)?
c. Apa yang menjadi pokok pembahasan dalam bagian inti (bahasan)?
d. Apa perbedaan antara bagian inti dari artikel dan makalah (bahasan)?
e. Bagaimana perbedaan dalam pemilihan dan pengembangan bahasa pada artikel
penelitian dengan artikel non penelitian (bahasan)?
f. Apa saja syarat-syarat kebahasaan dalam karya ilmiah?
3. Tujuan Pembahasan
a. Mengetahui pengertian bagian inti dalam sebuah tulisan?
b. Mengetahui ciri-ciri dari bagian inti (bahasan)?
c. Mengetahui pokok pembahasan dalam bagian inti (bahasan)?
d. Mengetahui perbedaan antara bagian inti dari artikel dan makalah (bahasan)?
e. Mengatasi perbedaan dalam pemilihan dan pengembangan bahasa pada artikel
penelitian dengan artikel non penelitian (bahasan)?
f. Mengetahui syarat-syarat kebahasaan dalam karya ilmiah?
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Dengan mengatur fondasi teoritis yang sesuai, peneliti dapat mengklasifikasi
kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian, serta membangun
argumentasi yang koheren dan terstruktur. Selain itu, fondasi teoritis yang kuat
juga memungkinkan peneliti untuk membandingkan hasil penelitian mereka
dengan studi terdahulu, sehingga memperkuat validitas dan relevansi temuan
yang dihasilkan.
Dengan demikian, konsistensi antara masalah penelitian dan fondasi teoritis yang
dipilih sangatlah penting dalam usaha membangun penelitian ilmiah yang
berkualitas dan bermakna.
b. Pembahasan
Pembahasan merupakan bagian dari sebuah tulisan atau laporan yang berusaha
untuk menjelaskan informasi atau data yang telah diperoleh. Tujuannya adalah
untuk menjawab masalah yang telah dirumuskan secara spesifik pada bagian
rumusan masalah. Dalam bagian pembahasan, mengaitkan hasil penelitian
dengan teori yang ada penting untuk menggambarkan hubungan antara temuan
dan konsep yang telah didefinisikan sebelumnya. Ini memperkuat argumen untuk
mendukung kesimpulan penelitian, menjelaskan relevansi temuan dalam konteks
teoritis yang lebih luas, dan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang
implikasi teoritis dari penelitian tersebut.
5
b. Artikel
Isi bahasan pada artikel mencakup metode, hasil penelitian, dan pembahasan.
Bagian metode menampilkan secara jelas dan ringkas bagaimana strategi
pemecahan masalah melalui penelitian yang dilakukan. Pada hasil penelitian
memuat hasil penelitian atau hasil analisis data, hasil data yang dihasilkan
merupakan hasil data bersih berupa grafik atau tabel. Pembahasan berisi
pemaknaan secara substansial atas hasil analisis dan perbandingan dengan temuan
- temuan sebelumnya berdasarkan hasil kajian pustaka yang relevan, mutakhir
dan primer. Isi bahasan artikel berupa metode, hasil dan pembahasan. Metode
memaparkan tentang sema yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian secara
jelas dan rinci, terkait rancangan penelitian, data penelitian, dan analisis data
penelitian dengan jumlah halaman maksimal 20% dari seluruh teks. Bagian hasil
memaparkan hasil bersih analisis data dengan jumlah halaman maksimal 20%
dari seluruh teks. bagian pembahasan berisi pemaknaan secara substansial atas
hasil analisis dan pembandingan dengan temuan - temuan sebelumnya
berdasarkan kajian pustaka yang relevan dengan jumlah halaman 30-40% dari
seluruh teks.
6
b. Artikel non-penelitian, Artikel non penelitian sering diistilahkan dengan artikel
hasil pemikiran atas suatu permasalah yang dituangkan dalam bentuk tulisan.
rujukan tidak perlu didasarkan pada penelitian, bisa saja analisis pribadi atau
lainnya. Dalam upaya untuk menghasilkan artikel jenis ini penulis terlebih dahulu
mengkaji sumber sumber yang relevan dengan permasalahannya, baik yang
sejalan maupun yang bertentangan dengan apa yang dipikirkannya. jadi, artikel
hasil penelitian adalah pendapat atau pendirian penulis tentang hal yang dibahas,
yang dikembangkan dari analisis terhadap pikiran-pikiran mengenai masalah
yang sama yang telah dipublikasikan sebelumnya dan pikiran baru penulis
tentang hal yang perlu dikaji jika memang ada. Istilah artikel nonpenelitian
mengacu kepada semua jenis artikel ilmiah yang bukan merupakan laporan hasil
penelitian. Artikel yang termasuk kategori artikel non-penelitian antara lain
berupa artikel yang menelaah suatu teori, konsep, atau prinsip, mengembangkan
suatu model, mendeskripsikan fakta atau fenomena tertentu, menilai suatu
produk, dan masih banyak jenis yang lain. Karena beragamnya jenis artikel ini,
maka cara penyajiannya di dalam jurnal sangat bervariasi.
7
Keterangan atau pendapat yang dikemukakan dalam tulisan dapat diukur secara
pasti, benar, dan tepat. Ini mengisyaratkan pentingnya keakuratan dan ketepatan
informasi yang disampaikan dalam sebuah tulisan. Dengan demikian, penulis
harus mengutamakan kejelasan dan kebenaran dalam menyajikan fakta, data, dan
pendapat agar pembaca dapat memahami dengan baik serta dapat mempercayai
informasi yang disampaikan.
d. Tepat
Dalam karya ilmiah, penting untuk memastikan bahwa ide yang diungkapkan
tidak memiliki makna ganda. Hal ini menunjukkan kejelasan dan keakuratan
dalam penyampaian informasi. Dengan memastikan bahwa setiap konsep atau
pernyataan hanya memiliki satu interpretasi yang jelas, kita dapat mencegah
kebingungan atau penafsiran yang salah. Oleh karena itu, dalam menulis karya
ilmiah, perlu untuk menyusun kalimat dan paragraf dengan cermat agar dapat
mengekspresikan ide-ide secara tepat dan tanpa keraguan. Dengan demikian,
pembaca dapat dengan mudah memahami maksud penulis dan menangkap
informasi yang disampaikan dengan benar.
e. Denotatif
Dalam menulis karya ilmiah, pemilihan kata sangatlah penting karena kata-kata
yang digunakan haruslah sesuai dengan arti sesungguhnya dan tidak melibatkan
perasaan. Hal ini memastikan bahwa komunikasi yang dilakukan bersifat objektif
dan akurat, serta meminimalisir adanya interpretasi yang salah. Dengan
menggunakan kata-kata yang tepat, pembaca dapat memahami informasi yang
disampaikan tanpa adanya ambiguitas atau kebingungan. Oleh karena itu, penulis
karya ilmiah perlu memperhatikan dengan cermat pemilihan kata agar pesan yang
ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan jelas dan tepat.
f. Ringkas
Di dalam penulisan karya ilmiah, ide-ide disampaikan sesuai dengan kebutuhan
spesifiknya. Hal ini melibatkan penggunaan kata-kata dengan penuh
pertimbangan dan disesuaikan dengan konteksnya. Oleh karena itu, setiap kata
yang digunakan memiliki peran yang penting dalam menyampaikan gagasan
secara jelas dan tepat. Dengan memperhatikan keakuratan dan kejelasan dalam
penggunaan kata-kata, penulis dapat mengekspresikan ide-ide mereka dengan
efektif, memungkinkan pembaca untuk memahami dengan baik konsep-konsep
yang disampaikan dalam karya ilmiah tersebut.
8
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Bagian inti dalam sebuah tulisan karya ilmiah memiliki peranan penting, karena
merupakan tempat utama untuk membahas permasalahan yang diangkat. Bagian inti
harus memenuhi beberapa kriteria seperti sesuai dengan jumlah rumusan masalah,
menyajikan informasi mendalam, dan terstruktur dengan baik. Bagian inti juga harus
mencakup landasan teori dan pembahasan yang relevan dengan masalah yang sedang
dibahas. Selain itu, terdapat perbedaan dalam pembahasan antara artikel dan makalah,
dimana artikel lebih fokus pada metode, hasil penelitian, dan pembahasan, sedangkan
makalah lebih menyoroti uraian pokok dari topik yang dibahas. Selanjutnya, terdapat
syarat-syarat kebahasaan yang harus dipenuhi dalam penulisan karya ilmiah, seperti
menggunakan bahasa baku, logis, kuantitatif, tepat, denotatif, dan ringkas. Dengan
memenuhi semua kriteria ini, sebuah tulisan karya ilmiah dapat dipastikan memiliki
kualitas yang baik dan dapat dipahami dengan baik oleh pembaca.
9
DAFTAR PUSTAKA
Ali Saukah dan team. 2017. “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Tugas Akhir, Skripsi,
Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Dan Laporan Penelitian.” 121.
Suyono, M. P., Amaliah, R., Dewi Ariani, S. S., & Luciandika, A. (2015). Cerdas
Menulis Karya Ilmiah. Penerbit Gunung Samudera [Grup Penerbit PT. Book
Mart Indonesia].
Utomo, Danang Wahyu. (2018). SYARAT DAN JENIS KARYA ILMIAH. Reterweird
from:
http://eprints.dinus.ac.id/8941/1/Week_2_-_Syarat_dan_Jenis_Karya_Ilmiah.p
df
10