Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan terjadi melalui kreativitas dan skeptisisme,


keterbukaan pada kontribusi ilmu baru, serta kegigihan dalam mempertanyakan
kontribusi yang diberikan dan konsensus keilmuan yang berlaku. Perkembangan
teknologi tentunya juga mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan secara
berarti. Dalam dunia informasi ada berbagai macam bentuk penyampian informasi
berita. Salah satu contonya adalah artikel.
Artikel itu sendiri memiliki banyak macam jenisnya.Masuknya hasil penelitian
yang merupakan pengetahuan individu ke dalam lingkup pengetahuan ilmiah,
terjadi setelah hasil penelitian dipresentasikan atau dikomunikasikan dengan cara
tertentu sehingga dapat dinilai kebenarannya. Cara yang efektif dan dijadikan
standar dalam mempresentasikan dan mengkomunikasikan hasil penelitian adalah
dengan cara ditulis dalam bentuk artikel (paper ) ilmiah, dan dipublikasikan pada
majalah / jurnal ilmiah yang di review.
Praktek ilmiah merupakan kegiatan yang melibatkan banyak hal. Peneliti
mengumpulkan dan menganalisis data, mengembangkan hipotesis, mengulangi
dan mengembangkan hasil penelitian sebelumnya, mengkomunikasikan hasil
penelitian pada peneliti lainnya, mengulas dan mengkritik hasil penelitian peneliti
lainnya, melatih dan membimbing mahasiswa dan peneliti muda, serta
mengikatkan diri pada kehidupan komunitas ilmiah.
Masuknya hasil penelitian yang merupakan pengetahuan individu ke dalam
lingkup pengetahuan ilmiah, terjadi setelah hasil penelitian dipresentasikan atau
dikomunikasikan dengan cara tertentu sehingga dapat dinilai kebenarannya.
Melalui cara ini, gagasan individu dinilai dan digunakan secara kolektif sehingga
secara bertahap akan menjadi pengetahuan ilmiah.Cara yang efektif dan dijadikan
standar dalam mempresentasikan dan mengkomunikasikan hasil penelitian adalah
dengan cara ditulis dalam bentuk artikel (paper ) ilmiah, dan dipublikasikan pada
majalah / jurnal ilmiah yang di-review.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari struktur artikel?


2. Apa komponen dari struktur artikel?
3. Apa saja syarat-syarat struktur artikel?
4. Bagaimana cara penulisan dan membaca struktur artikel?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian struktur artikel


2. Untuk mengetahui komponen struktur artikel
3. Untuk mengetahui syarat-syarat struktur artikel
4. Untuk memahami cara penulisan struktur artikel
5. Untuk mengetahui cara membaca struktur artikel

D. Manfaat
1. Menambah ilmu pengetahuan dan memperluas wawasan , sebab menulis
struktur Artikel dapat mengasah kemampuan kita.
2. Menjadi referensi untuk orang lain dalam menulis struktur artikel
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian struktur artikel

Menurut Muchlisin (2018) struktur artikel adalah tulisan berdasarkan


hasil penelitian (pengamatan) yang terstruktur atau sistematis berdasarkan
metode ilmiah (memenuhi kaedah dan etika ilmiah), untuk memdapatkan
jawaban secara ilmiah terhadap suatu permasalahan yang ada.
Struktur artikel dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu artikel ilmiah
hasil penelitian dan nonpenelitian. Artikel ilmiah hasil penelitian merupakan
artikel yang terikat ruang dan waktu, kemudian ditulis berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
Struktur artikel nonpenelitian merupakan artikel yang mengacu pada
semua jenis artikel yang bukan laporan penelitian. Struktur artikel
nonpenelitian menelaah konsep, teori, prinsip, model, atau produk.

B. Komponen struktur artikel

a. Artikel Ilmiah Hasil Penelitian


Menurut Prof. Dr. Suyono, M.Pd dkk (2015) artikel ilmiah hasil
penelitian ditulis dengan sistematika ilmiah. Materi yang di kembangkan
dalam artikel ilmiah meliputi prosedur penelitian, temuan penelitian,
pembahasan, dan simpulan. Struktur Artikel hasil penelitian terdiri atass
beberapa komponen.
1.1 Tabel Komponen struktur artikel Hasil Penelitian
N Komponen Keterang
o an
1. Judul Artikel a. Judul artikel tidak berbentuk kalimat,
tetapi
berbentuk frasa,
b. Terdiri atas variable-variabel tertentu
yang
diteliti. Variabel yang dipilih dalam
judul mewakili setiap fokus masalah
yang dibahas dalam artikel.
c. Panjang judul artikel 5-15 kata.
d. Informatif dan menarik minat pembaca.
2. Nama Penulis Nama yang dicantumkan dalam artikel
hasil
penelitian adalah nama penulis artikel,
bukan nama peneliti.
3. Sponsor Sponsor berisi lembaga tempat
penulis
berkerja.
4. Abstrak dan a. Abstrak merupakan ringkasan
Kata keseluruhan
Kunci isi artikel. Abstrak berfungsi
memberikan gambaran secara umum isi
artikel sebelum pembaca membaca
artikel lebih lanjut.
b. Abstrak artikel ilmiah hasil penelitian
berisi masalah dan tujuan penelitian,
prosedur/metode penelitian, ringkasan
hasil,pembahasan, simpulan, dan saran
yang ditulis secara ringkas.
c. Kata Kunci merupakan variable-
variabel yang akan diteliti. Kata kunci
sering dihubungkan dengan judul.
Artinya, variable yang ditulis didalam
judul juga harus dirumuskan menjadi
kata kunci. Kata kunci merupakan kata
5. Pendahuluan a. Pendahuluan pada artikel ilmiah
hasil
penelitian berisi pemaparan latar
rumusan masalah, tujuan, dan
tinjauan
pustaka secara ringkas dan mendalam.
b. Pendahuluan perlu disertai rujukan
yang dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya, keabsahannya dan
keterkaitannya dengan focus masalah
yang dibahas.
c. Pendahuluan ditulis tanpa subjudul.
6. Prosedur a. Prosedur penelitian merupakan
Penelitian pemaparan
metode penelitian yang telah
dilakukan.
b. Prosedur penelitian berisi
pendekatan, rancangan penelitian, data
dan sumber data, alat dan bahan (jika
ada), lokasi dan lama penelitian (jika
7. Hasil Penelitian a. ada),
Hasil metode
penelitian merupakan data,
salahserta
pengumpulan
satu
bagian penting pada artikel ilmiah hasil
penelitian. Hasil penelitian yang telah
ditemukan akan menjadi dasar
pembahasan lebih lanjut.
b. Pada hasil penelitian
diperbolehkan menulis table atau grafik
yang dimaksud agar memudahkan
pembaca dalam memahami table atau
grafik tersebut.
8. Pembahasan a. Pembahasan merupakan bagian
paling
penting dalam artikel ilmiah hasil
penelitian. Pada pembahasan, penulis
membahas secara mendalam dan
tentang hasil penelitian dan
kecenderungan
yang ditemukan dalam penelitian.
b. Fungsi pembahasan adalah
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
ada pada rumusan masalah, serta
merumuskan tujuan.
c. Teks utama pada pembahasan dapat
di sertai teori yang mendukung atau
dimodifikasi dengan teori baru.
9. Simpulan dan Simpulan dan saran pada artikel
Saran disajikan
dalam bentuk essai, dan bukan penomoran.
1 Daftar Rujukan Daftar rujukan yang ditulis hanya rujuan
0. yang
dikutip dalam artikel, bukan rujukan
penelitian secara keseluruhan.

b. Struktur Artikel hasil Nonpenelitian


Struktur Artikel nonpenelitian ditulis dengan mengacu pada telaah
konsep, teori, atau fenomena yang terjadi di sekitar penulis. Struktur
Artikel nonpenelitian ditulis berdasarkan penalaran pribadi yang dilakukan
penulis, namun tetap dalam konvensi dan sistematika ilmiah.
Sistematika artikel ilmiah nonpenelitian juga sama dengan artikel ilmiah
hasil penelitian, namun dengan subjudul yang berbeda. Pada artikel ilmiah
nonpenelitian tidak terdapat subjudul metode penelitian, hasil penelitian, dan
pembahasan. Subjudul yang digunakan dalam artikel ilmiah nonpenelitian
adalah subjudul yang mewakili setiap focus masalah yang dikembangkan
oleh penulis.
1.2 Tabel Komponen Struktur Artikel Hasil Penelitian
N Komponen Keteranga
o n
1. Judul Artikel a. Judul artikel informative dan menarik.
b. Tidak berbentuk kalimat, tetapi
berbentuk
frasa.
c. Panjang judul karakter 5-15 kata.
2. Nama Penulis a. Nama penulis ditulis lengkap.
dan
b. Sponsor adalah lembaga tempat
Sponsor
penulis berkerja.
3. Abstrak dan a. Abstrak berfungsi memberikan
Kata gambaran
Kunci secara umum isi artikel sebelum
pembaca membaca lebih lanjut.
b. Kata kunci dalam artikel ilmiah
nonpenelitian berisi variable-variabel
yang dibahas dalam artikel.
c. Kata kunci dalam artikel ilmiah
nonpenelitian tidak selalu berdasarkan
pada judul, tetapi berdasarkan pada
konten isi artikel.
4. Pendahuluan a. Pendahuluan pada artikel
ilmiah
nonpenelitian berisi pemaparan latar
belakang, focus masalah, tujuan, dan
tinjauan pustaka secara ringkas dan
mendalam.
b. Pendahuluan perlu disertai rujukan
yang dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya, keabsahannya, dan
keterkaitannya dengan focus masalah
yang dibahas.
c. Pendahuluan ditulis tanpa subjudul.
5. Bahasan a. Bahasan merupakan bagian paling
penting
dalam artikel ilmiah nonpenelitian.
Pada bahasan penulis membahas
masalah tertentu secara detail.
Bahasa
didasarkan pada penalaran penulis yang
dikuatkan dengan konsep atau teori
tertentu yang berkaitan dengan focus
masalah yang dibahas.
b. Fungsi bahasan adalah menjawab
rumusan masalah.
6. Penutup Pada bagian akhir artikel ilmiah
nonpenelitian,
subjudul yang digunakan adalah penutup.
Penutup berisi simpulan dan saran atau
simpulan saja. Artikel yang hanya
memaparkan konsep atau teori tertentu
cukup diberi simpulan tanpa saran. Akan
tetapi, artikel yang membahas suatu
fenomena tertentu sebaiknya diberikan
simpulan dan saran. Saran ditunjuk secara
umum kepada pembaca
7. Daftar Rujukan Penulisan daftar rujukan pada artikel
ilmiah
nonpenelitian secara struktur sama dengan
artikel hasil penelitian. Pada artikel jenis ini
penulis diperbolehkan tidak terlalu banyak
merujuk informasi dan memaksimalkan
penalaran.
C. Syarat-syarat Struktur Artikel

Menurut Pateda (dalam Hermawan, 2019) menjelaskan bahwa minimal ada 8


(delapan) syarat yang harus dipenuhi agar suatu tulisan disebut tulisan ilmiah,
yaitu :
1. Komunikatif
Dalam membuat artikel ilmiah penulis harus berusaha agar pembaca
dapat memahami isi dari tulisan. Gaya bahasa komunikatif adalah alternatif
bagi penulis untuk menyampaikan gagasan secara lebih tepat kepada
pembaca. Hal ini juga dapat mengurangi resiko miss communication antara
penulis dan pembaca artikel. Sehingga menulis artikel ilmiah menjadi lebih
terarah dan terjamin kualitasnya.
2. Bernalar
Bernalar maksudnya adalah tulisan itu harus sistematis, isi pikiran
yang dikemukakan berurutan secara bersistem, berhubungan satu sama lain
secara koheresu dan mengikuti metode penulisan yang tepat. Berfikir
sistematis saat membuat Struktur Artikel itu penting karena dapat melatih
seseorang untuk merumuskan suatu permasalahan dari hal kecil kemudian
bertahap kepada persoalan dan memberi solusinya. Sehingga artikel ilmiah
yang dibuat mudah dipahami oleh orang lain.
3. Ekonomis
Tulisan ilmiah harus ekonomis maksudnya, kata dan kalimat yang
digunakan harus dipikir sedemikian rupa sehingga uraian padat, berisi dan
pembaca memahami materi apa yang dibahas.
Kalimat yang boros dan bertele-tele akan menimbulkan makna yang
ambigu, hal tersebut bukan merupakan ciri khas bahasa karya tulis ilmiah
yang baik.
4. Berdasarkan landasan teori yang kuat
Teori yang kuat adalah teori yang diakui oleh sesama ahli dalam
disiplin ilmu yang dibahas. Studi pustaka atau literature review adalah
bagian dari sebuah karya tulis ilmiah, pada dasarnya merujuk upaya umum
yang harus dilalui untuk mendapatkan teori-teori relevan dengan topik
penelitian, juga memuat pembahasan-pembahasan penelitian terdahulu.
Referensi ilmiah yang terkait dengan penelitian yang dijelaskan oleh
penulis dalam karya ilmiah tersebut, memberikan gambaran awal yang
kuat tentang mengapa sebuah penelitian harus dilakukan dan apa saja
penelitian- penelitian lain yang telah dilakukan. Studi pustaka dapat
dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
a) Kepustakaan konseptual
Meliputi konsep-konsep atau teori-teori pada buku dan artikel yang
ditulis oleh para ahli, isi penyampaiannya sangat ditentukan oleh ide-ide
atau pengalaman para ahli tersebut.
b) Kepustakaan penelitian
Meliputi laporan penelitian yang telah diterbitkan baik pada jurnal
maupun majalah ilmiah.

Bila peneliti telah memperoleh kepustakaan yang relevan, maka


segera disusun secara teratur untuk dipergunakan dalam penelitian. Oleh
karena itu studi kepustakaan meliputi proses umum seperti:
mengidentifikasikan teori secara sistematis, penemuan pustaka, dan
analisis dokumen yang membuat informasi berkaitan dengan topik
penelitian.

5. Relevasi dengan disiplin ilmu yang dibahas


Relevasi dengan disiplin ilmu yang dibahas ini berarti uraian tidak
boleh menyimpang dari disiplin ilmu yang menjadi pusat pembahasan,
juga metode yang dipilih harus relevan dengan masalah yang disampaikan.
6. Didukung data yang meyakinkan
Tulisan ilmiah harus didukung oleh data yang cukup dan
meyakinkan. Data pendukung sudah pasti relevan dengan disiplin ilmu
yang dibahas, sumber data harus disebutkan dan data yang digunakan
adalah data yang mutakhir.
7. Ditopang oleh kepustakaan yang mutakhir
Tulisan ilmiah harus ditopang oleh kepustakaan mutakhir.
Kepustakaan mutakhir adalah karya ilmiah yang diterbitkan 5 tahun
terakhir bahkan idealnya 2 tahun terakhir. Kemutakhiran kepustakaan
dapat dilihat melalui daftar kepustakaan yang ditempatkan pada setiap
akhir bab, atau pada lembar terakhir tulisan.
8. Dapat dipertanggung jawabkan
Suatu tulisan ilmiah harus dapat dipertanggung jawabkan, baik
tanggung jawab ilmiah, tanggung jawab moral, tanggung jawab teknis dan
sosial. Tanggung jawab mengandung pengertian buku acuan, sumber data
dan sumber kutipan harus secara jujur disebutkan.
D. Contoh Struktur Artikel

a. Struktur Artikel Hasil Penelitian


Pada bagian pendahuluan, hal yang dipaparkan adalah latar
belakang, rumusan masalah, dan tujuan. Pada bagian metode, hal yang
dipaparkan adalah jenis penelitian, teknik pengumpulan data, data, sumber
data, alat dan bahan, serta teknik analisis data. Pada bagian hasil penelitian,
penulis boleh menampilkan tabel, bagan, atau diagram. Akan tetapi, tabel,
bagan, dan diagram yang ditampilkan harus disertakan narasi tentang
makna/isi tabel agar memudahkan pembaca dalam memahami tabel yang
disajikan. Selanjutnya, berikut ini akan dipaparkan bagian pembahasan,
penutup, dan daftar rujukan.
Pada bagian bahasan artikel, peneliti membahas hasil penelitian yang
telah ditemukan dengan menyertakan pendapat atau teori yang
berhubungan dengan hasil penelitian. Teori tersebut berfungsi untuk
mendukung hasil temuan sekaligus sebagai landasan konsep untuk
membahas dan menganalisis data yang telah ditemukan. Simpulan
merupakan bagian akhir artikel yang berisi uraian singkat tentang
keseluruhan isi artikel. Saran merupakan masukan dari peneliti kepada
peneliti lain untuk mengembangkan penelitian serupa yang lebih
bervariasi.

B. Struktur Artikel Hasil Nonpenelitian

Nama Penulis

Abstrak
Kata Kunci

Pendahuluan

Bahasan
Bahasan

Penutup
E. Cara Membuat dan Membaca Struktur Artikel
a. Cara Membuat Struktur Artikel

Menurut pakar sistem informasi University of Malaya Dr. Tutut


Herawan tips membuat artikel ilmiah yang baik yaitu:
1. Buat kerangka tulisan
Rencanakan tulisan anda, buatlah kerangka tulisan agar tulisan
memiliki struktur dan tersusun dengan baik.
2. Jangan mulai menulis dahulu
Dalam menulis artikel ilmiah, biasanya orang-orang akan menulis
terlebih dahulu, baru setelah itu mencari konfrensi atau jurnal ilmiah
yang cocok untuk mempublikasikan tulisan mereka. Cobalah untuk
membalik kebiasaan ini, cari target jurnal atau koferensi dulu, lalu mulai
menulis agar anda berusaha menulis sesuai standar yang ditentukan.
Jika dilakukan terus menerus, tentu kualitas tulisan akan menjadi lebih
baik.
3. Abaikan bahasa
Ketika merencanakan tulisan, jangan terlalu pedulikan bahasa anda.
Tata bahasa dapat dilakukan setelah selesai menulis.
4. Tulis dan tulis ulang
Setelah selesai menulis, periksa lagi tulisan anda untuk memastikan
kualitasnya. Proses penulisan ulang akan terfokus pada aspek bahasa
agar tulisan menjadi lebih baik.
5. Cari pembaca
Jangan takut meminta rekan anda untuk membaca tulisan anda.
Jangan menunggu sampai tulisan anda sempurna. Tulisan tidak bisa
sempurna, apalagi jika hanya anda yang membaca. Maka, carilah
pembaca untuk menilai tulisan anda. Dengan begitu, anda akan tau apa
yang perlu diperbaiki.
6. Buat judul yang singkat
Buatlah judul yang pendek dan menarik, bukan yang panjang. Rata-
rata artikel jurnal kategori Q1 berjudul pendek. Jadi, ikutilah contoh ini,
jangan buat judul terlalu panjang.
7. Pastikan abstrak singkat namun sarat informasi
Abstrak yang baik terdiri dari 150-250 kata dan memuat seluruh inti
artikel. Maka, abstrak harus membuat latar belakang, rumusan masalah
atau tujuan, metode,hasil,diskusi,dan kesimpulan penelitian. Rangkailah
ke-6 elemen ini dengan baik sesuai dengan gaya bahasa akademis.

b. Cara Membaca Struktur Artikel


Seorang peneliti mengalokasikan banyak waktunya untuk membaca
sebuah karya tulis utamanya hasil-hasil penelitian (research paper).
Bagaimanapun skill ini sangat penting agar waktu yang digunakan dalam
membaca paper dapat dilakukan secara otimal. Artikel ini ditulis oleh S.
Kesnav dan David R. Cheriton dari Universitas Waterloo Canada,
membaca karya tulis ilmiah (paper) terdiri dari tiga langkah berikut ini :
1. Langkah pertama yang dilakukan adalah membaca (memindai)
paper secara cepat. Kamu boleh memulai langkah mana dulu yang
kamu pilih. a) Perhatikan judul, abstrak, dan pendahuluan secara teliti
b) Baca bagian kepala dan sub-bagian kepala, tetapi abaikan apa
yang ada didalamnya.
c) Baca sekilas konten matematis / rumus-rumus jika ada untuk
menentukan dasar teori yang digunakan
d) Baca bagian kesimpulan
e) Pandang secara sekilas referensi, untuk mengetahui adanya
keterkaitan dengan apa yang sudah kita baca sebelumnya.
Diakhir langkah ini, kamu harus bisa menjawab beberapa
pertanyaan 5K:
a) Kategori : Apa jenis paper? Ukuran paper? Dan sistem analisanya?
Deskripsikan bentuk dasar dari paper terbebut?
b) Konteks : Yang mana paper lain yang memiliki kesamaan dengan
paper ini? Yang mana dasar teori yang digunakan untuk
menganalisa masalah?
c) Kebenaran: Apakah asumsi yang ditampilkan sesuai?
d) Kontribusi : Apakah pokok dari paper tersebut memiliki
kontribusi besar?
e) Kejelasan : Apakah paper tersebut ditulis dengan baik?

2. Langkah kedua, baca paper dengan penuh ketelitian tetapi


abaikan bagian yang terlalu detail seperti bukti-bukti. Ini menolongmu
untuk memahami point-ponit kunci atau kamu bisa mencatat dan
membuat komentar pada garis tepi paper yang kamu baca.
a) Lihat secara teliti gambar, diagram, dan ilustrasi lainnya dalam
paper.
Berikan perhatian spesial pada grafik. Apakah sumbu diberikan
label dengan baik? Apakah hasil disajikan dengan batang/garis
yang keliru? Kebanyakan kesalahan, umumnya disebabkan karena
sifat terburu-buru dari penulis.
b) Ingat untuk menandai hal-hal yang relevan. Baca referensi yang
belum terbaca sebelumnya. Ini merupakan waktu yang tepat untuk
mengetahui latar belakang dari paper tersebut.

3. Langkah ketiga, untuk memahami paper seutuhnya kamu harus benar-


benar meninjau dan memahami langkah ketiga ini. Kunci dari langkah
ketiga adalah berusaha untuk mengimpelentasikan kembali paper.
Berarti kamu membuat asumsi yang sama dengan penulis, kemudian
menuangkan ulang hal tersebut dengan menggabungkan kreasi ulang
dengan paper aktual, kamu bisa lebih mudah mengidentifikasi tidak
hanya inovasi dari paper tersebut tetapi juga kekurangan dan asumsi
yang tersembunyi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Struktur Artikel adalah tulisan berdasarkan hasil penelitian (pengamatan)


yang terstruktur atau sistematis berdasarkan metode ilmiah (memenuhi kaedah
dan etika ilmiah), untuk memdapatkan jawaban secara ilmiah terhadap suatu
permasalahan yang ada.
Struktur Artikel dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu artikel ilmiah
hasil penelitian dan nonpenelitian.
Komponen artikel ilmiah hasil penelitian, yaitu: Judul artikel, Nama
penulis, Sponsor, Abstrak, Kata kunci, Pendahuluan, Prosedur penelitian, Hasil
penelitian, Bahasan, Simpulan, Saran dan Daftar rujukan.
Komponen artikel ilmiah nonpenelitian, yaitu: Judul artikel, Nama penulis,
Sponsor, Abstrak, Kata kunci, Pendahuluan, Bahasan, Penutup, Daftar pustaka.
Terdapat 8 (delapan) syarat yang harus dipenuhi agar suatu tulisan disebut
tulisan ilmiah, yaitu : Komunikatif, Bernalar, Ekonomis, Berdasarkan landasan
teori yang kuat, Relevasi dengan disiplin ilmu yang dibahas, Didukung data
yang meyakinkan, Ditopang oleh kepustakaan yang mutakhir, dan Dapat
dipertanggung jawabkan.

B. Saran

Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah:

1. Pembuatan artikel ilmiah yang baik dapat dilakukan dengan cara:


Membuat kerangka tulisan, terlebih dahulu mencari target jurnal atau
koferensi, menulis sesuai standar yang ditentukan, ketika merencanakan
tulisan jangan terlalu pedulikan bahasa karena dapat dilakukan setelah
selesai menulis, selalukan melakukan pemeriksaan ulang saat setelah
selesai menulis, cari pembaca untuk menilai tulisan, membuat judul yang
singkat, pastikan penulisan pada abstrak itu singkat namun sarat informasi.
2. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dalam penulisan makalah
dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA

Brikaryana. 2012. Makalah Arti Struktur Artikel .


kel Ilmiah. http://blog.ub.ac.id/brikaryana/2012/06/27/makalah-artikel-
ilmiah/. Diakses tanggal 26 April 2020 Pukul 15.11

Muchlisin, Z. A. 2018. Kiat Menulis Struktur Artikel Jurnal Nasional dan


Internasional. Banda Aceh: Syiah Kuala University Press

Hermawan, Iwan. 2019. Teknik Menulis Karya Ilmiah Berbasis Aplikasi dan
Metodologi. Kuningan: Hidayatul Quran

Suyono, dkk. 2015. Cerdas Menulis Karya Ilmiah. Malang: Penerbit Gunung
Samudera

FST Universitas Airlangga. 2019. Tips Menulis Ilmiah oleh Dr.Tutut Herawan.
http://fst.unair.ac.id/tips-menulis-artikel-ilmiah-oleh-dr-tutut-herawan/.
Diakses tanggal 07 Maret 2020 Pukul 15:19 WIB.

Rabiatul w. wantri Lianti. 2017. Makalah Bahasa Indonesia. Artikel Ilmiah.


http://yuniuptt.blogspot.com/2017/09/makalah-bahasa-indonesia-artikel-
ilmiah.html. Diakses tanggal 26 April 2020 Pukul 15.22

Cahyana, Iyan. 2018. Cara Membaca Sebuah Karya Tulis Ilmiah (Paper).
https://medium.com/@iyancahyana/cara-membaca-sebuah-karya-tulis-ilmiah-
paper-6f78b2f65e6b. Diakses tanggal 26 April 2020 Pukul 15.22

Anda mungkin juga menyukai