Anda di halaman 1dari 3

VIII.

RESPIRASI TUMBUHAN

1. Pendahuluan

Tumbuhan adalah makhluk hidup yang dapat menggunakan energi dari sinar
matahari untuk membuat zat makanan (fotoautotrof) melalui proses fotosintesis (Cronquist,
1981). Pada proses tersebut, air akan dipecah menjadi H2 dan O2, H2 akan digunakan kembali
sedangkan O2 akan dilepaskan ke udara. Namun, seperti makhluk hidup yang lain, tumbuhan
juga membutuhkan O2 untuk proses respirasi (pemecahan makanan untuk menghasilkan energi).
Pada tumbuhan, O2 yang digunakan merupakan O2 hasil fotosintesis, sedangkan makhluk hidup
selain tumbuhan akan mengambil O2 dari udara. Tetapi, jumlah O2 yang dihasilkan pada
fotosintesis lebih banyak dibandingkan dengan O2 yang digunakan untuk respirasi, sehingga
masih ada banyak O2 yang dilepaskan ke udara.
Respirasi merupakan salah satu proses terpenting dalam sel hidup. Respirasi
tumbuhan adalah proses penyerapan molekul oksigen yang terdapat di udara bebas untuk
menghasilkan air, karbondioksida, dan energi yang sangat dibutuhkan tanaman untuk tumbuh
dan berkembang. Respirasi pada tumbuhan berkaitan dengan proses fotosintesis, sehingga dapat
disimpulkan bahwa tumbuhan melakukan respirasi di waktu pagi dan siang hari bersamaan
dengan proses fotosintesis, respirasi juga terjadi pada malam hari ketika tumbuhan tidak
melakukan fotosintesis.
Kebutuhan Oksigen pada respirasi tumbuhan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan
substrat sebagai bahan utamanya, ketersediaan oksigen pada proses oksidasi untuk membentuk
energi perkecambahan, suhu yang berpengaruh terhadap laju respirasi, jenis dan umur tumbuhan.
Selain itu suhu juga dapat mempengaruhi penyerapan O2 dan produksi CO2.

2. Tujuan Praktikum
 Untuk membuktikan kecambah Phaseolus radiatus melakukan proses respirasi

3. Bahan dan Alat


 Bahan
1. Kecambah Phaseolus radiatus segar
2. Kecambah Phaseolus radiatus yang sudah direbus
3. Air kapur sirih
4. Air biasa
5. Air hangat
 Alat
1. Erlenmeyer 2 buah
2. Alumunium foil
3. Botol selai 2 buah
4. Sterofoam
5. Kain kasa
6. Gunting
7. Benang,
8. Timbangan
9. Kertas label
10. Spidol.

4. Cara Kerja
A. Membuktikan Phaseolus radiatus melakukan respirasi
 Membuat air kapur sirih:
 Campurkan kapur sirih sebanyak 3 g dengan 150 ml air dan diaduk hingga tercampur
rata
 Tunggu 5-10 menit hingga air kapur sirih mengendap
 Ambil air yang beningnya saja.
 Timbang kecambah Phaseolus radiatus segar sebanyak 5 g kemudian letakkan pada
kain kasa, selanjutnya diikat menggunakan benang. Lakukan langkah yang sama
pada kecambah yang sudah direbus.
 Ambil 2 buah Erlenmeyer kemudian beri label A dan B.
 Setelah diberi label, masukkan air kapur sirih masing- masing 75 ml ke dalam
Erlenmeyer A dan B.
 Kecambah digantung menggunakan benang dan diikatkan pada Erlenmeyer kemudian
tutup dengan alumunium foil. Kecambah segar pada Erlenmeyer A dan kecambah
yang direbus pada Erlenmeyer B (jangan sampai menyentuh air).
 Diamkan selama 24 jam
 Amati perubahan yang terjadi:
 Apakah ada perubahan warna air
 Apakah terdapat endapan
 Apakah ada uap air
 Apakah ada gelembung

Data dan Hasil Pengamatan

Informasi yang diperoleh pada percobaan ini adalah terjadinya proses respirasi pada
objek yang diamati (kecambah) yang dilihat dari perubahan warna air, endapan, uap air dan
gelembung udara. Berdasarkan data yang diperoleh dapat diberikan penjelasan secara
komprehensif mengapa fenomena ini bisa terjadi.
Tabel Hasil Pengamatan Respirasi

Pengamatan
No. Perlakuan Gelembung
Warna air Endapan Uap air
udara
1. Kecambah segar
Kecambah yang sudah
2.
Direbus

Anda mungkin juga menyukai