Anda di halaman 1dari 14
Menjelaskan kepada mahasiswa bahwa kesuksesan dalam mengelola bisnis diawali dengan kesuksesan bertransformasi untuk menjadi intrapreneur yang bertanggungjawab mengelola dan mengorganisir sebuah usaha Memahami perbedaan entrepreneurship dengan intrapreneurship Menerangkan cara mempersiapkan bisnis Membantu mahasiswa dalam menyusun struktur organisasi, manajemen operasional dan persiapan.sumber daya manusia Memahami faktorfakton penting jatuh bangunnya sebuah bisnis SUKSES MENGELOLA BISNIS BEI TRANSFORMAS! KEWIRAUSAHAAN BAB 10 Manajemen Oreersa EM —John Paul Getty (Pendiri Getty oil) Orang kaya menciptakan wang Orang sukses membux : fat apa ’ Orang miskin mencari tee yang dsentuh menjadi berguna Orang bodoh diperbudak oleh wang —Robert T Kiyosaki (Miliarder dan Penasihat Keuangan) RARTI SUKSES MELAKUKAN Banyak orang sukses melakukan tr merek transfo ransformasi pola pikir kewirausahaan, Pertama ketika ‘@ memutuskan menjadi seorang wirausahawan. Berikutnya mereka melakukan ormasi pada saat mereka belajar menemukan peluang bisnis. Namun tidak sedikit juga orang yang gagal melakukan transformasi Kewirausahaan, yaitu pada saat mereka mengubah pola pikir entrepreneur menjadi intrapreneur dalam ‘menjalankan usahanya. Banyak juga yang sukses melakukan transformasi kewirausahaan. Hal itu disebabkan Karena adanya perbedaan dalam pemahaman mengenai paradigma ‘ka memulai menjadi pemilik bisnis (entrepreneur) yang tetap membawa Paradigma ini saat ia mengelola bisnisnya (intrapreneur). Inilah faktor kegagalan yang penting untuk diketahui ketika bisnis sedang berjalan, yaitu transformasi entrepreneurship menjadi intrapreneurship. Faktor-faktor kegagalan seorang wirausahawan ketika ia menjadi pengelola bisnis (intrapreneur) adalah sebagai berikut: ketika met 1, la mempertahanan status kepemilikannya dalam aspek pengelolaan keuangan yang sering tidak memisahkan wewenang dan tanggung jawab keuangan antara uang pribadi dengan uang perusahaan. Pemilik perusahaan gagal melakukan transformasi pola pikirnya dalam memahami dan menjalankan profesionalisme di bidang keuangan. Kebangkrutan usaha biasanya diawali dari masalah ini. Pemilik yang juga sebagei pemimpin perusahaan tidak mengetahui bahwa ia harus bisa mengubah ‘ego’ pribadinya dalam menghadapi konflik dengan karyawanny Tidak memisahkan diri antara sebagai pemilik dan bos dari sebuah perusahaan yang lalu semena-mena memecat karyawan yang potensial dan mempertahankan personelnya yang tidak kompeten hanya dikarenakan masala suka atau tidak suka (like or dislike). Hal ini yang perlu dihindari. lik bisnis menjadi bawahan dari atu partner yang juga merupakan pemil 7 ea) ca ae a sering menimbulkan terjadinya konflik kepentingan Pe edu belah pihak, Khususnya bila pengelola Kevangan tidak diserahkan ra k . ouch rofesional. Konflik ini bisa berujung pada masalah perselisihan yang akan oleh p {t rapat pemegang sham. pe st .n yang bertanggung jawab dalam mengelola bisnis harus Pemisahan antara tanggung jawab pengawasan bisnis yang cadang dipimpin oleh seorang profesional) sebagai komisaris 4, Pemimpin perusahaai bersikap profesional terdiri dari pemilik (ter EAE] BAGIAN IV Konsep dan Manajemen Bisnis i dan pengendali usaha harus tami berfungsi sebagai pengawas n : deere Hal itu harus dibedakan dari tanggung jawab direks} elaksana dalam mengelola usaha yang bertujuan dan berusaha untuk m rencana bisnis yang telah ditetapkan oleh pemilik usaha, dalam hal ini wirausahawan (entrepreneur) itu sendiri. Semua itu harus jelas. Untuk itu, perlu dilakukan pemisahan pola pikir (rmindset) yang jelas antara pe bisnis dengan pengelola bisnis. Dalam proses pengelolaan usaha dan man organisasi bisnis, seorang wirausahawan dengan pola pikir yang ingin tetap pemilik sekaligus harus bisa melakukan transformasi pola pikir kewi entrepreneur mindset transformation), yaitu menjadi entrepreneur saat menjadi pem dalam rapat pemegang saham dan menjadi intrapreneur (profesional) saat pemimpin organisasi. Kendala ini sering sekali terjadi pada jenis struktur bisnis: 1. Kepemilikan tunggal (sole proprietorship). 2. Persekutuan (partnership) yang tidak melakukan legalisasi persekutuan bisnis, 3. Perseroan (corporation) yang diawal membangun dan mengelola bisnis hanya berdasarkan komitmen tanpa legalisasi struktur organisasi dan kepemilikan di notaris (EGE ENTREPRENEURSHIP VS INTRAPRENEURSHIP Masalah perusahaan muncul pada saat bisnis mulai semakin besar atau pada saat belum menguntungkan dan sedang jatuh. Bisnis yang sukses harus dikelola de benar dan profesional di mana pemimpinnya tidak berpikir bahwa ia sebenarnya salah satu dari pemilik atau pemilik tunggal perusahaan. q Untuk itu, seorang pemimpin bisnis dalam menjalankan bisnisnya harus dengan konsep kewirausahaan organisasi (organizational entrepreneurship) yang di intrapreneurship dengan tidak membawa pola pikir kewirausahaan masuk operasional bisnis. Perbedaan yang jelas antara entrepreneurship dan intrapr adalah sebagai berikut: No. : ha 1. | Fokus penting dalam bekerja 2. | Risiko bisnis yang ditanggung 3. | Tanggung jawab utama Penentu visi dan misi_ | Pelaksana visi dan 4. |Profesionalisme ——_—| Terhadap bisnis TTethadap organisasi 5. | jabatan Komisaris Direksi {_6._| Posisi dalam organisa: Luar organisasi Dalam organisasi Untuk memperjelas tahapan-tahapan transformasi entrepreneurship dalam membangun dan menjalankan sebuah bisnis, kita dapat menguraikannya dengan diagram di bawah ini. [Srenpa'|>{"Satane” >[eimemmestaea | eran” |, (Mormon, Werap, Wlopoansararn perpucana | | Panones ‘stuktur bane | | Penanggung os sah teana’ (Envepreneurship| * * * : : * = ; _ ’ a Ria Dari diagram di atas, tampak bahwa batasan tanggung jawab entrepreneur itu dilakukan sebelum bisnis dibentuk dan akan berubah menjadi intrapreneur saat bisnis mulai berjalan dan dikelolanya. Inilah transformasi entreprencurship yang sangat penting untuk diketahui. (EY BaGaIMANA MEMPERSIAPKAN BISNIS Hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh seorang wirausaha dalam proses transformasi agar seorang penanggung jawab dapat melaksanakan tugasnya dengan baik adalah: 1. Penunjukan dan pengangkatan orang yang bertanggung jawab untuk mengelola bisnis, Bila struktur bisnisnya adalah pemilik tunggal maka dirinyalah yang menjadi penanggung jawab bisnis (erttrepreneursip transformation business concept to become ‘an intrapreneurship management concept) 2. Menentukan, merencanakan, dan mempersiapkan lokasi kantor, 3. Mempersiapkan tempat kerja dan pelengkap kantor, yaitu a. Alat tulis kantor. b. Dokumen-dokumen usaha, seperti kop surat, kartu: nama karyawan, surat jalan, kuitansi, faktus, dan tain-lain. Sarana komunikasi, seperti telepon, mesin fax, e-mail, website, dan lain-lain, ‘Mempersiapkan kebutuhan furniture ‘Alat, mesin, peralatan, perlengkapan yang mendukung sistem produksi berjalan dengan baik. £ Mempersiapkan kebutuhan sumber daya bukan SDM, seperti listrik, ait, dan pao lain-lain. BARE PAGIAN IV Koncep dan Mensjeren Bsns Manojemien i seing bersfat debagek strategh perusahaan | + Plakan kes bagi fayawan Sumber: Inspr Penuis & Membuat nomor urut dan sistem adminstrasinya agar rap dan teratur ein bisa terdokumentasi dengan baik ; h. -Mempersiapkan komputer, printer, mesin absensi, dan lain-lain, i. Merencarakan dan membuat stuktur organisasi yang ditahas oleh dings dan pemilik bisnis. Mempersiapkan SDM, seperti proses selesi, sistem perekrutan kriteia keyg SDM, dan posisi yang ada dalam struktur organisasi. Perencanaan peraturan dan proses mengambil keputusan yang bersifat: a. Regular dalam organisasi dilakukan dan diberi wewenang kepada dice, b. _Investasi yang dilakukan oleh direksi atas persetujuan pemilik (Komisarig) ©. Kebijakan bisnis yang telah ditetapakn oleh pemilik dan kebijakan opetasional oleh direksi yang mengacu pada kebijakan bisnis. 4. Merekrut karyawan, manajer, dan personel inti yang harus disepakati antar pemilik dan direksi. ¢. Keputusan dan atur: ang kebijakan pembelian barang, pengeluaran ung dan penerimaan uang, FAKTA & ILUSTRASI PIXAR - ‘ik Anda tidok memiiki visi yang jelas, = akan tersesat dalam impian dan or g “menghabiskon banyok woktu dan vang, tetoph Membuat program: tampaknya merupak endapatkan apa yang diinginkarr’, berbeda-beda dalam film “A Buc film laris tahut 20g aa ing Nemo”. Sungguh tidak mudah mpin dunia dalam animasi'komputer, sebuah posts y lun 1995. Pixar dalam banyak hal merupakan ick c ih. Namun teknologi saja tidak bisa menjaminys fn matematikawan yang bergelar doktor dan orang etapi itu saja tidak cukup kuat untuk isniskan si dengan dengan skala industri dan lak r a erta Kebutunanposarisn faktorfaktor penting m ibuat hasil temuannya bisa dibisniskan Pixar xat Mentrut Ed Catmull, Presiden Pixar adalah “peruba lasi seperti bulu yang jatuh persisi seperti aslin +k animasi berteknologi canagih serta diving 2 < eee ang doktor dalam bidang imu: komputer sebag Han animator top Disney yaitu john Lassester. BAB 10 Manajemen Organiasi IRS Membuat tata tertib perusahaan Merencanakan prosedur kerja dan standarisasi prosedur sistem mutu, Persiapan dan pembelian material, menentukan pemasok, penta harga, kebijakan pembelian, dan sumber-sumbernya Mempersiapkan sarana promosi, seperti brosut, leaflet, contoh produk, data teknis, data pendukung produk, dan lain-lain Persiapan pembuatan prosedur dalam pengendalian biaya dan wang kas sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Penentuan perencanaan dan persiapan implementasi konsep-konsep bisnis yang telah dituangkan dalam rencana bisnis, yaitu a. Konsep dan strategi bisnis b. Konsep operasional dan produksi < Konsep pemasaran dan strateginya 4. Konsep keuangan dan strateginya €. Konsep mutu dan sistemnya BALA PAGIAN IV Konsep dan Manajemen Bisnis MENYUSUN STRUKTUR ORGANISASI, MANAJEMEN, DAN PERSIAPAN SUMBER DAYA MANUSIA Jika bisnis dimulai atau dipasarkan, seorang wirausaha harus mempersiapkan perasional organisasi dan strukturnya untuk diisi oleh orang-orang yang tepat, bagi wirausahawan yang memulai bisnisnya dari skala kee rumahan atau dong struktur organisasinya sebaiknya dibuat untuk skala organisasi yang kee dengan yg Jangka panjang sehingge suatu Ketika tidak terjadi Kendala-Kendala omganisas big | bisnisnya terus tumbuh dan berkembang menjadi besar. Struktur organisasi harus bisa dikembangkan sesuai dengan waktu dan skaly Usahanya, Oleh Karena itu, wirausahawan perlu memahami manajemen operasional dan organisasi sebelum bisnisnya dipromosikan. 10.4.1 Manajemen Organisasi Mengapa karyawan itu diburuhkan? Haruskah wirausahawan yang memulei dari skala usaha kecil menggunakan konsep manajemen dalam mengelola bisnisnya? Jawabanya adalah ‘tentu saja dibutuhkan’ apapun jenis dan skala usahanya, Pada bab sebelumnya telah diuraikan mengenai arti manajemen, manajerial, kepemimpinan, amun kita masih perla menguraikan lebih dalam lagi tentang aspek manajemen itt sendiri. Ada 3 alasan mengapa manajemen itu diperlukan oleh seorang wirausawahan dalam mengelola bisnis dan usahanya. Ketiga alasan itu ialah: 1. Manajemen sebagai salah satu cara untuk mencapai tujuan organisasi dan dalam mewujudkan rencana bisnis. 2. Manajemen digunakan untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan organisasi yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan, misalkan tujuan pemilik usaha dengan tujuan pengelola usaha, tujuan pemasaran dengan tujuan produksi dan Keuangan, rujuan perusahaan dengan tujuan karyawan, tjuan pelanggan dengan tujuan penjualan, tujuan pembelian dengan pemilihan pemasok. Manajemen digunakan untuk mencapai tujuan organisasi yang efisien dan efektil di mana tujuan organisasi perlu dinilai kinerjanya dengan cara yang berbeda dan salah satunya adalah aspek efisiensi dan efektivitasnya, Lalu apa itu. manajemen? Marry Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Sedangkan definisi yang lebih Kompleks dan mencakup aspek-aspek penting dalam pengelolaan dikemulkan oleh Jame! A. E Stoner. Dia menandaskan: “Manajemen adalah proses perencanaan, Pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar tercapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan” (James A. F. Stoner. Management. New York: Prentice Hall International, Inc. Englewood Clift, 1982, p. 8) Dari definisi yang dikemukakan di atas terdapat perbedaan pandangan antara Marr Parker Follet dan James A. F Stoner mengenai manajemen. James A. F. Stoner lebil menitikberatkan manajemen itu sebagai proses bukan sebagai seni. Sent lebih menitikberatkan aspek kemampuan dan keterampilan yang berfokus pada pengelolaan emosi, perasaan, intuisi,fleksibilitas, kelenturan organisasi dan akan unsur kreativitas dan inovasi yang baru untuk mewujudkan tujuan 0 7 BAB 10 Managemen Organisasi EAA Proses:proses yang ada dalam konse Perencanaan (Planning) Menjelaskan bahwa dikerjakan, dilaksan, dan konsep. Contoh: PP manajemen bisa dijelaskan lebih singkat, yaitu: Para manajer memikirkan kegiatan-kegiatan apa yang akan akan, dan diwujudkan yang didasari pada metode, rencana, ‘ Perencanaan struktur organisasi _Perencanaan kriteria SDM yang dibutuhkan c Perencanaan sistem seleksi & Ponooiay uraian tugas dan tanggung jawab (job description) é ‘erencanaan analisa kerja sesuai dengan posisinya (job analysis) P ’erencanaan pengembangan organisasi, dan lain-lain Proses perencanaan sangat penting sekali untuk dilakukan karena menjadi fondasi dalam konsep manajemen Pengorganisasian (Organizing) Perusahaan yang telah melakukan perencanaan tentunya perlu dikelola agar sumber daya manusia dan aspek yang lainnya dapat dikoordinasikan dengan baik schingga kemungkinan terjadinya konflik bisa diminimalisasikan. Kunci pengorganisasian sumber daya terletak pada kemampuan untuk menganalisa, menyusun, dan memanfaatkan kelemahan sumber daya yang ada dan meningkatkan Kekuatannya dengan cara memotivasi, dan manajer bertanggung jawab tethadap pengkoordinasian, Pengarahan (Directing) Selama proses pengorganisasian dan pengkoordinasian berlangsung, maka diperlukan pengarahan, memimpin (lead) dan memengaruhi (how to motivate) para bawahan oleh seorang manajer agar efisiensi kerja dan efektivitas hasil bisa terwujud sesuai dengan tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Mengarahkan bukan hanya memerintah bawahan saja tetapi juga lebih pada aspek memotivasi orang. Jadi, seorang menajer juga seorang motivator yang handal. Pengawasan (Controlling) Berhasil atau tidaknya proses manajemen terletak pada aspek pengawasannya schingga pergerakan proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengarahan bisa berjalan dengan baik. Tanpa aspek pengawasan yang tepat, baik, dan benar maka tujuan perusahaan sulittercapai, Karena itu, dalam proses pengawasan dibutuhkan ovisasi dan perbaikan sistem secara terus menerus agar menjadi lebih baik. impr ; Tingkatan-tingkatan dalam manajemen suatu organises! adalah sebagai berikut: ‘¢ Kepala bagian ‘@ Kepala pengawas, il ‘@ Mandor @ Kepala buruh, dll ‘Tenaga penjualan o str # Kany ywan, al BAGIAN IV Konsep dan Manajemen Bisnis 10.4.2 Perencanaan Organisasi Perencanaan orgonisasi itu sangat dibutuhkan oleh seorang wirauaahy dijadikan sebagai pijakan awal seperti acuan kerja, arah, dan sistem koma dalam bekerja bagi dirinya (Direksi) dan para bawahannya termasuk soa pertanggungjavabannya Sébuah organises adalah pola hubungan tan banyak yang saling terkat,trjalin secara teratu, bai; simultan, serta menjadi peta au orang dalam bekerja dengan pengarahan dari manajernya untuk men bersama. Dalam hal ini, sasaran tersebut adalah proses pembuatan ‘ itu, organisasi juga bisa disebut kerangka kerja yang stabil dan dapat dipahamy shag Jandasan bagi mereka dalam bekerja sama ke arah sasaran organisasi, Perorganisasian adalah proses manajerial yang berkelanjutan dengan Strate yang dapat berubah arah sera lingkungan organisasi yang selalu berubah, Ada 4 lage mendasar Ketika seorang wirausahawan akan membuat struktur organsssnys pup saat ingin memulai operasional bisnisnya, yaitu: 1. Bagilah seluruh beban kerja (pekerjaan) menjadi banyak tugas yang secara dan nyaman untuk dilaksanakan oleh individu atau kelompok.Inilah yang deb dengan pembagian pekerjaan. 2. Gabungkan tugas tersebut secara logis dan efisien. Pengelompokan karyawan dan tugas lainnya biasanya disebut dengan departementalisasi 3. Menetapkan siapa yang memberi laporan dan kepada siapa laporan itu diberitan dalam sebuah organisasi. Hubungan ini akan menghasilkan hierarki organisas 4. Menetapkan mekanisme yang menyatukan aktivitas departemen menjadi satu kesatuan untuk memonitor keefektivan dari integrasi tersebut. Proses ini disebut koordinasi Desain Organisasi Desain organisasi adalah proses pembuatan keputusan oleh seorang wirausahawan yang ‘menginginkan bisnisnya berjalan dengan baik. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa ada 4 langkah dasar dalam pembuatan organisasi yang berdasarkan pekerjaam departementalisasi, hierarki, dan koordinasi. Untuk itu ada beberapa pendekatan dalam desain organisasi, yaitu: 1, Pendekatan klasik Menciptakan struktur organisasi yag dapat dipakai dalam segala situasi, Max Webbeh Frederick Taylor, dan Henry Fayol merupakan kontributor utamanya. Mereka percay# bahwa organisasi yang paling efisien dan efektif mempunyai struktur berbentuk hierarki. Menurut Max Webber, organisasi seperti ini mempunyai karakteristik sebagai berikut: a. Spesialisasijelas dalam tugasnya b. Penunjukan tugas berdasarkan penilaian pekerjaan ¢ Menyediakan kepada karyawan peluang untuk meniti karir 4. Mencerminkan rutinitas dari aktivitas organisasi ¢. Menciptakan iklim organisasi yang rasional Konsep seperti ini sering disebut sebagai birokrasi (James A. F. Stone R Coward Freeman, Daniel. R. Gilbert Jr. Management. New York: Prentice Halh Inc., 1995 ). BAB 10 Manajemen Orgenisai (EARS Pendekatan tugas-teknologi Pendekatan or, teknologi produksi, teknol dengan p gan konsep tugas-teknologi yang mengacu pada aspek logi komunikasi, dan teknologi lainnya yang bethubungan embuatan jenis produk yang berbeda, be 3. Pendekatan lingkungan Lingkungan org; Misainya org eas! dapat dijadikan pendekatan dalam mendesain organisas. Organisasi berdasarkan lingkungan ekonomi, budaya, sosial, dan lain-lain. Tipe Struktur Organisasi Struktur organisasi mengacu pada cara membagi, dinasikan aktivitas organisasi menjadi sebuah hubungan yang jelas antara manajer dan karyawan, manajer dan manajer, serta karyawan dan karyawan lainnya. Struktur yang berdasarkan departemen organisasi secara formal dapat dilakukan dengan 3 cara pokok, yaitu mengelompokkan, dan mengkoor- 1. Menurut Fungsinya Organisasi menurut fungsi bisa menyatukan semua orang yang terlibat dalam suatu aktivitas atau beberapa aktivitas berkaitan yang disebut fungsi dalam satu departemen. Contoh, struktur organisasi berdasarkan fungsi-fungsi pekerjaan, seperti produksi, pemasaran, penjualan, dan personalia Sekarang telah terjadi perubahan dalam desain struktur organisasi menurut fungsinya yang dahulu dibagi secara berimbang proporsinya antarfungsinya dan saat ini menjadi lebih fokus pada desain organisasi berdasarkan kepuasan konsumen dan pemasaran sebagai fungsi pengendalinya. Contoh struktur organisasi menurut fungsinya: [Presiden Direkt] ‘Wakil Presiden Direktur Struktur organisasi berdasarkan fungsinya adalah suatu bentuk organisasi berdasarkan departementalisasi di mana setiap orang terlibat dalam satu aktivitas al Wakil Presiden Pemasaran |__Keuangan Wakil Presiden SDM fungsional masing-masing 2. Menurut Pasar atau Produk - i st asi berdasarkan produk adalah pendekatan perencanaan struktur b organisasi .partementalisasi dari proses produksi, organisasinya dalam menentukan de pemasaran, dan distribusinya = i Sl Wak srr) | [Waals] | [Wallen] | [Wain a Presiden) | | Me prodahl Pemasaran reuse RED : ; roast PaaeG Produk D| ZA] BAGIAN IV Komp dan Mansiemer Bisnis dekatan pasar adalah perencanaan o, Struktur organisasi berdasarkan pen ah p yang membagi beberapa divisi dari proses produksi hingga pemssaran ga distribusinya berdasarkan pasarnya masing-masing. ; sn Direktur or | iden | Wakil aaa Wakil Presiden ‘Wakil Presiden ‘Wakil Presiden) s Wakil Presi R&D Produksi_| | |_Pemasaran Keuangan cf Wakil Presiden] [Wakil Presiden] [Wakil Presiden] [Wakil Presiden ‘Area Utara ‘Area Timur ‘Area Selatan ‘Area Barat Bt Bentuk Matriks Siruktur organisasi yang menggunakan pendekatan di mana setiap karyawan melapor kepada manajer fungsional atau manajer divisinya maupun manajer proyek sesuai dengan pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sistem organisasi matriks ini sering disebut sistem komando berganda, karena merupakan komposit dengan menggabungkan kekuatan dari tipe organisas fungsional dan produk atau pasarnya, Akibataya seorang karyawan akan mempunys dua orang atasan. Hal ini berarti karyawan bekerja berdasarkan dua mata rantai komando, yaitu: a. Komando secara vertikal, yaitu fungsional atau divisional. b. Komando pengaturan horizontal yang merupakan penggabungan karyawan- karyawan dari berbagai departemen divisional atau fungsional ke dalam sebuah Proyek atau tim bisnis yang dipimpin oleh manajer proyek atau kelompok yang ditugaskan untuk menjadi ketua tim. Jika proyek tersebut selesai, maka karyawan akan kembali ke tugas dan fungsinya masing-masing. Ketua Dewan __ > = = a! a Manajer | [ Manajer [Pemasaran Produksi fungsional Manajemen Sumber Daya Manusia Sukses sebagai wirausahawan past tidak luput juga dari kesuksesan memilih, merekruh menyeleksi, dan mengendalikan sumber daya manusianya. Mengapa? Karena semi | serta perencanaaty Pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, dan pengendalian organisast i roses untuk mewujudkan tujuan perusahaan tergantung pada faktor kualitas : 2} “A BAB 10 Manajemen Organisasi BPA Sumber daya manusianya, Proses manajemen sumber daya manusia memiliki beberapa aktivitas dasar, yaitu: 1. Perencanaan sumber daya manusia Memastikan bahwa sumber daya manusia yang diperlukan akan selaku terpenuhi secara memadai. Hal ini dapat tercapai dengan dua analisa faktor penting, yaitu: a Faktor-faktor internal, seperti kebutuhan akan keterampilan yang ada sekarang dan yang diharapkan, lowongan yang diminta dan Program perluasan departemen serta rencana pengurangan karyawan. Faktor-faktor eksternal, seperti lingkungan perusahaan, pasar tenaga kerja, kualitas Julusan, dan tingkat kebutuhan tenaga kerja yang berkualitas. Perekrutan Guna memperoleh sumber daya yang tepat, berkualitas, dan sesuai dengan kebutuhan. onganisasi, perekrutan bisa dilakukan secara eksternal dan internal perusahaan. Secara eksternal bisa dilakukan melalui media iklan, lembaga perekrutan, dan yang. sejenisnya. Untuk perekrutan secara internal bisa dilakukan melalui rekomendasi dari orang-orang yang ada dalam perusahaan. Proses perekrutan yang berkualitas sangat bergantung pada kriteria yang dibutuhkan, sistem perekrutan, media yang dipilih, proses tes, dan wawancara serta penawaran gaji dan tunjangan. Seleksi Proses seleksi adalah kelanjutan dari proses perekrutan dan hasil dari proses seleksi akan ditentukan oleh kulitas hasil proses seleksi. Alat-alat yang sering digunakan dalam proses seleksi adalah formulir lamaran, daftar riwayat hidup, proses wawancara, psikotes, pengujian sikap (personality), pengujian keterampilan, dan evaluasi hasil perekrutan. Sosialisasi (orientasi) Proses sosialisasi dilakukan setelah proses penyeleksian. Setelah proses sosialisasi dilakukan maka dilanjutkan dengan proses orientasi yang didesain untuk membantu menyesuaikan diri dengan pekerjaan, tempat, lingkungan, orang yang dipilih bisa kenyamanan dan keamanan dalam bekerja. Pelatihan (training) dan pengembangan Kedua aspek ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam memberikan kontribusi pada efektivitas organisasi. Pelatihan dirancang untuk meningkatkan keterampilan dalam bekerja atau pekerjaan yang sekarang diberikan dan dipersiapkan untuk jenjang Karirnya Penilaian prestasi kerja ek ae dingkan prestasi kerja seseorang dengan standar atau tujuan kompet eran kembangkan untuk posisitersebut. Melakukan evaluasi bila prestasi a yang terjadi lebih rendah dari yang diharapkan untuk bisa ditingkatkan dan diperbaiki. i, dan PHK si, transfer, demosi, dan ; peas a seorang karyawan bagi organisasi perlu ditindaklanjuti, memilki prestasi kerja yang bagus dan kemauan yang tinggi ipro1 5 Nilai dan hasil ker) ELE] BAGIAN IV Konsep dan Manajemen Bisnis keterampilan karyawan lain karena i Yang bs baik. (penurunan jabatan atau posisi) bila prestasi kerja Yn ea ditempatkan di bagian yang kurang penting atau bahkan di

Anda mungkin juga menyukai