PANDUAN KODE
ETIK DAN DISIPLIN
APARATUR SIPIL
NEGARA (ASN)
DI LINGKUNGAN
DINAS KESEHATAN
KOTA PALEMBANG
02
Tingkat II dan Kotapraja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1821);
04 Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 141, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4449);
08 Aparatur Sipil Negara dan Non Pegawai Negeri Sipil Daerah di Lingkungan
Pemerintah Kota Palembang;
Menjadi acuan bagi Dinas Kesehatan dan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kota Palembang
Dalam melaksanakan penegakan Kode Etik dan Disiplin Aparatur Sipil Negara Kepala Dinas dibantu oleh para Pejabat
Administrator dan Pengawas di Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Palembang dan jika terjadi pelanggaran dapat
membentuk Majelis Kode Etik yang bersifat ad hoc sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara.
Dalam melaksanakan penegakan Kode Etik dan Disiplin ASN dapat dibentuk susunan keanggotaan
Majelis Kode Etik , dengan tugas :
1. melakukan pemanggilan terhadap ASN yang diduga melakukan pelanggaran kode etik;
2. melakukan pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran kode etik;
3. mengambil keputusan setelah memeriksa ASN yang diduga melakukan pelanggaran kode etik; dan
4. memberikan rekomendasi kepada Kepala unit terkait jika menemukan indikasi adanya pelanggaran disiplin.
TUJUAN
MAKSUD 1. Meningkatkan pelaksanaan tugas sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
You can simply impress your audience and
Maksud disusunnya panduan ini adalah add a unique zing.
sebagai pedoman sikap, tingkah laku, 2. Meningkatkan disiplin baik dalam pelaksanaan
tugas maupun hidup bermasyarakat,
perbuatan dan ucapan Youbagi pegawai
can simply di
impress your
berorganisasi, berbangsa dan bernegara; dan
audience and add a unique zing.
lingkungan Dinas Kesehatan Kota Palembang
dalam melaksanakan tugas dan kehidupan 3. Mendukung suasana kerja yang harmonis dan
kondusif dalam rangka meningkatkan
sehari-hari.
profesionalisme, kualitas dan kinerja ASN.
BerAKHLAK
Berorientasi Pelayanan
Berkomitmen memberikan pelayan prima demi kepuasan masyarakat
Akuntabel
Bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan
Kompeten
Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas
Harmonis
Saling Peduli dan menghargai perbedaan
Loyal
Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
Adaptif
Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi perubahan
Kolaboratif
Membangun kerjasam yang sinergis
DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG
Kewajiban ASN
1. Setia(Peraturan
dan taat sepenuhnya
Pemerintah Nomor 94 kepada
Tahun 2021Pancasila,
tentang Selain memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud,
Disiplin Pegawai Negeri Sipil) Aparatur Sipil Negara berkewajiban juga :
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia, dan Pemerintah;
1. Menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji Aparatur Sipil
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa; Negara;
3. Melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh 2. Menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji jabatan;
pejabat pemerintah yang berwenang; 3. Mengutamakan kepentingan Negara dari pada kepentingan
pribadi, seseorang, dan/atau golongan;
4. Menaati ketentuan peraturan perundang-
4. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila
undangan; mengetahui ada hal yang dapat membahayakan keamanan
5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh Negara atau merugikan keuangan Negara;
pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan 5. Melaporkan harta kekayaan kepada pejabat yang berwenang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
tanggung jawab; 6. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
6. Menunjukkan integritas dan keteladanan 7. Menggunakan dan memelihara barang milik Negara dengan
dalam sikap, perilaku, ucapan, dan tindakan sebaik-baiknya;
8. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
kepada setiap orang, baik di dalam maupun di mengembangkan kompetensi; dan
luar kedinasan; 9. Menolak segala bentuk pemberian yang berkaitan dengan
7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat tugas dan fungsi kecuali penghasilan sesui dengan ketentuan
mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
ketentuan peraturan perundang-undangan;
dan
8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah
DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG
LARANGAN ASN
(Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil)
1. Menyalahgunakan wewenang;
You can Resize without 2. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan
losing quality menggunakan kewenangan orang lain yang diduga terjadi konflik kepentingan dengan
jabatan;
You can Change Fill 3. Menjadi pegawai atau bekerja untuk Negara lain;
Color & 4. Bekerja pada lembaga atau organisasi internasional tanpa izin atau tanpa ditugaskan oleh
Line Color Pejabat Pembina Kepegawaian;
5. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya masyarakat asing
kecuali ditugaskan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian;
6. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang baik
bergerak atau tidak bergerak, dokumen, atau surat berharga milik Negara secara tidak sah;
7. Melakukan pungutan diluar ketentuan;
8. Melakukan kegiatan yang merugikan Negara;
9. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan;
10. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
FREE 11.
12.
Menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaan;
Meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan;
PPT 13. Melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan kerugian bagi
yang dilayani; dan
TEMPLATES 14. Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, calon Kepala Daerah/Wakil
Kepala Daerah, calon Dewan Perwakilan Daerah, atau calon Anggota Dewan Perwakilan
www.allppt.com Rakyat Daerah
ASN yang tidak mentaati kewajiban dan larangan sebagaimana dimaksud, maka dijatuhi
hukuman disiplin antara lain :
Untuk Pelaksana Teknis Puskesmas Terkait jam kerja yang mesti dicapai dalam 6 (enam) hari kerja berjumlah 37,5 Jam.
Sebelum masuk jam kerja dan setelah jam kerja berakhir wajib melakukan scan absensi elektronik( finger Print ).
2. Apabila ada keperluan pribadi/dinas pada jam kerja agar membawa surat izin atau surat tugas dari atasan sesuai dengan peraturan yang berlaku;
3. Apabila Pegawai di lingkungan Dinas Kesehatan terlambat masuk kerja dan atau pulang cepat serta tanpa keterangan maka akan diberlakukan
pemotongan Tambahan Penghasilan Aparatur Sipil Negara dan pemotongan dari gaji untuk Pegawai Non PNSD sesuai dengan peraturan yang
berlaku;
4. Apabila Aparatur Sipil Negara yang karena sesuatu dan lain hal tidak dapat melaksanakan tugas agar disarankan untuk mempergunakan hak cuti
sesuai dengan ketentuan Peraturan Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2021 tentang Tata Cara Pemberian Cuti PNS;
5. Akan dilakukan pembinaan terhadap Aparatur Sipil Negara yang tidak melaksanakan tugas dan atau melanggar larangan dan kewajiban sebagai PNS
sebagaimana diatur dalam PP No. 94 Tahun 2021 tentang Disiplin PNS.
Beban Kerja adalah sejumlah pekerjaan yang dibebani kepada pegawai Aparatur Sipil Negara untuk
menyelesaikan tugas-tugas sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Berdasarkan beban kerja normal minimal 112,5 Jam Perbulan (seratus dua
belas koma lima jam perbulan) atau batas waktu normal minimal 170 jam
perbulan (seratus tujuh puluh jam perbulan);
1. Pelaksanaan pakaian dinas hari kerja Pegawai di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Palembang adalah sebagai berikut :
a. Pakaian Pegawai PNS
1) Hari Senin s.d Selasa : Memakai pakaian kuning kaki dan atribut lengkap.
Pakaian Dinas Harian (PDH) : Lidah Baju, Kancing Baju, Ikat Pinggang Hitam, Saku Celana Depan, Lencana KORPRI, Nama
Pria Perangkat Daerah, Papan Nama, Nama Pemerintah Kota, Lambang Daerah, Tanda Pengenal, Saku
Depan, Sambungan Bahu, Saku Celana Belakang, Lengan Pendek, Kerah Baju Berdiri, Tanda Pin
Ampera, dan Tanda Pangkat.
Pakaian Dinas Harian (PDH) : Lidah Baju, Kancing Baju,Kerah Baju Rebah, Saku Baju Bawah, Lencana KORPRI, Nama
Wanita Perangkat Daerah, Papan Nama, Nama Pemerintah Kota, Lambang Daerah, Tanda Pengenal, Saku
Baju Atas, Rok, Tanda Pin Ampera dan Tanda Pangkat dan Memakai jilbab bagi wanita yang
berjilbab.
Unit Pelaksana Teknis : Pakaian Atasan berwarna putih dengan atribut lengkap dan bawahan menyesuaikan kuning kaki
Puskesmas
2) Hari Rabu : Memakai pakaian baju putih celana hitam dan atribut lengkap.
Pakaian Pria : Lencana KORPRI , Papan Nama, Tanda Pengenal, Lengan Panjang/Pendek, Tanda Pin Ampera.
Pakaian Wanita : Kerah Baju Berdiri, Lencana KORPRI, Saku Baju, Papan Nama, Tanda Pengenal dan Jilbab
Warna Hitam Polos bagi wanita berjilbab.
Pakaian Pria : Tanjak Lasem, Papan Nama, Lencana KORPRI, Kantong Saku, Baju Telok Belango, Badong,
Kain Tajung, Sandal Terompak.
Pakaian Wanita : Papan Nama, Lencana KORPRI, Kalung Tapak Jajo, Baju Kurung, Kain Jupri/Jumputan,
Sandal/Selop dan Berjilbab bagi wanita yang memakai jilbab.
Pakaian Pria : Kerah Baju Berdiri, Kancing Baju, Lencana KORPRI, Saku Tempel, Tanda Pengenal, Lengan
Pendek/Panjang, Papan Nama, Baju Motif Batik, Celana Panjang Warna Gelap, Tanda Pin
Ampera.
Pakaian Wanita : Tanda Pin Ampera, Papan Nama, Kancing Baju, Kerah Baju Berdiri, Lencana KORPRI, Tanda
Pengenal, Lengan Pendek/Panjang, Baju Motif Batik, Rok Pendek/Panjang Warna
Gelap/Hitam, Celana Panjang Warna Gelap/Hitam, dan Jilbab Warna Gelap Tanpa Motif bagi
yang berjilbab.
1. ASN yang melakukan pelanggaran Kode Etik dikenakan sanksi 9. Pelaksanaan sanksi moral secara terbuka sebagaimana
moral; dimaksud pada angka (1) diumumkan pada saat upacara
2. Sanksi moral sebagaimana dimaksud pada angka (1) ditetapkan bendera atau forum resmi ASN dan papan
dengan keputusan Kepala Dinas Kesehatan; pengumuman;
3. Keputusan sebagaimana dimaksud pada angka (2) memuat
pelanggaran Kode Etik yang dilakukan dan sanksi yang 10. Selain diberikan sanksi moral sebagaimana dimaksud
dijatuhkan; dalam angka (1), ASN yang melakukan pelanggaran
4. Keputusan sebagaimana dimaksud pada angka (2) disampaikan Kode Etik dapat direkomendasikan untuk dilakukan
secara langsung; pemeriksaan
5. Kepala Dinas Kesehatan sebagaimana dimaksud pada angka (2) terhadap dugaan pelanggaran disiplin sesuai perundang-
dapat mendelegasikan wewenangnya kepada atasan langsung undangan;
ASN yang dikenakan sanksi moral;
6. Sanksi moral sebagaimana dimaksud dalam angka (1) 11. ASN yang tidak terbukti melakukan pelanggaran Kode
disampaikan dalam bentuk pernyataan secara tertutup atau Etik berdasarkan keputusan hasil pemeriksaan Majelis
terbuka; Kode Etik direhabilitasi nama baiknya.
7. Pernyataan sebagaimana dimaksud pada angka (1) dapat berupa :
a. Permohonan maaf secara lisan; atau 12. Rehabilitasi sebagaimana dimaksud pada angka (1)
b. Permohonan maaf secara tertulis. ditetapkan dengan Keputusan Majelis Kode Etik.