Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji dan syukur hanya kepada Allah SWT atas hidayah dan taufik-
Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Shalawat dan
salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan
keluarga beliau.
Pada Makalah yang berjudul “PROSES ASUHAN KEPERAWATN
KELUARGA” ini, kami menggunakan bahasa yang sederhana yang memudahkan
kita untuk memahaminya. Makalah ini juga berguna untuk menambah dan
memperluas wawasan, serta menunjang pemahaman dan melatih keterampilan
mahasiswa.
Terima kasih kami haturkan pada semua pihak yang telah memberikan
konstribusi dalam penyelesaian makalah ini. Penyusun menyadari bahwa dalam
makalah ini masih terdapat kekurangan. Karena itu, penyusun memohon kritik dan
saran yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan makalah ini. Semoga Allah SWT
selalu melimpahkan petunjuk dan bimbingan-Nya kepada kita semua.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini keluarga sudah menjadi hal yang fenomenal dalam kehidupan
seseorang. Menurut Mubarak (2011), suatu kumpulan beberapa individu baik
dua atau lebih yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan
atau pengangkatan, hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama
lain serta masing-masing berperan dalam menciptakan dan mempertahankan
suatu kehidupan disebut keluarga.
Selain itu, keluarga juga sebagai unit pelayanan perawatan, sebab
keluarga sebagai unit utama dari masyarakat dan merupakan lembaga yang
menyangkut kehidupan bermasyarakat [ CITATION Mub11 \l 1033 ]. Keluarga
bisa sebagai kelompok yang dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan,
atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam kelompoknya sendiri.
Oleh sebab itu, ketika keluarga menghadapi masalah tersebut adalah indivdu
yang berperan penting dalam keluarga disamping dengan bantuan dari
individu lain yang memiliki profesi dalam berperan mengatasi masalah
contohnya keperawatan dalam keluarga.
Dengan demikian peran perawat keluarga juga memiliki peran yang
lebih luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit, juga memandang klien secara komprehensif. Perawat keluarga juga
memiliki peran untuk memandirikan keluarga dan merawat anggota
keluarganya, sehingga keluarga mampu menjalakan fungsi dan tugas
kesehatan.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengkajian keluarga secara umum!
2. Jelaskan analisa data keluarga berdasarkan skenario!
3. Jelaskan diagnosis keluarga yang ditemukan pada skenario!
4. Jelaskan bagaimana penilaian scoring keluarga berdasarkan pengkajian
dan analisa data keluarga!
C. Tujuan
1. Mengetahui pengkajian keluarga secara umum.
2. Menjelaskan analisa data keluarga berdasarkan skenario.
3. Menjelaskan diagnosis keluarga yang ditemukan pada skenario.
4. Menjelaskan penilaian scoring keluarga berdasarkan pengkajian dan
analisa data keluarga.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengkajian
1. Data umum
a) Nama kepala keluarga, umur, alamat dan telepon jika ada, pekerjaan dan
pendidikan kepala keluarga, komposisi keluarga yang terdiri atas nama
atau inisial, jenis kelamin, tanggal lahir atau umur, hubungan dengan
kepala keluarga, status imunisasi dari masing-masing anggota keluarga
dan genogram (genogram keluarga dalam tiga generasi).
b) Tipe keluarga, menjelaskan jenis tipe keluarga beserta kendala atau
masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.
c) Suku bangsa atau latar belakang budaya (etnik), mengkaji asal suku
bangsa keluarga tersebut, serta mengidentifikasi budaya suku bangsa
terkait dengan kesehatan.
1) Latar belakang etnik keluarga atau anggota keluarga.
2) Tempat tinggal keluarga bagaimana (uraikan bagian dari sebuah
lingkungan yang secara etnik bersifat homogen).
3) Kegiatan-kegiatan social bidaya, rekreasi dan pendidikan. Apakah
kegiatan-kegiatan ini ada dalam kelompok kultur atau budaya
keluarga.
4) Kebiasaan-kebiasaan diet dan berbusana, baik tradisional ataupun
modern.
5) Bahasa yang digunakan di dalam keluarga (rumah).
6) Penggunaan jasa pelayanan kesehatan keluarga dan praktisi. Apakah
keluarga mengunjungi praktik, terlibat dalam praktik-praktik
pelayanan kesehatan tradisional, atau mempunyai kepercayaan
tradisional dalam bidang kesehatan.
d) Agama, mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan
yang dapat memengaruhi kesehatan seperti:
1) Apakah ada anggota keluarga yang berbeda dalam keyakinan
beragamanya;
2) Bagaimana keterlibatan keluarga dalam kegiatan agama atau
organisasi keagamaan;
3) Agama yang dianut oleh keluarga;
4) Kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai keagamaan yang dianut
dalam kehidupan keluarga, terutama dalam hal kesehatan.
e) Status sosial ekonomi keluarga, status sosial ekonomi keluarga ditentukan
oleh pendapatan, baik dari kepala keluarga maupu anggota keluarga
lainnya. Selain itu, status ekonomi keluarga ditentukan pula oleh
kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang
yang dimiliki oleh keluarga seperti:
1) Jumlah pendapatan per bulan;
2) Sumber-sumber pendapatan per bulan;
3) Jumlah pengeluaran per bulan;
4) Apakah sumber pendapatan mencukupi kebutuhan keluarga;
5) Bagaimana keluarga mengatur pendapatan dan pengeluarannya.
f) Aktivitas rekreasi keluarga dan waktu luang, rekreasi keluarga tidak
hanya dilihat kapan keluarga pergi bersama-sama untuk mengunjungi
tempat rekreasi, namun dengan menonton TV dan mendengarkan radio
juga merupakan aktivitas rekreasi, selain itu perlu dikaji pula penggunaan
waktu luang atau senggang keluarga.
2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
Tahap perkembangan keluarga adalah pengkajian keluarga berdasarkan tahap
kehidupan keluarga. Menurut Duvall, tahap perkembangan keluarga
ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti dan mengkaji sejauh mana
keluarga melaksanakan tugas tahapan perkembangan keluarga. Sedangkan
riwayat keluarga adalah mengkaji riwayat kesehatan keluarga inti dan
riwayat kesehatan keluarga.
a) Tahap perkembangan keluarga saat ini, ditentukan oleh anak tertua dari
keluarga inti.
b) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, menjelaskan
bagimana tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta
kendalanya.
c) Riwayat keluarga inti, menjelaskan riwayat kesehatan pada keluarga inti,
meliputi: riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing
anggota, dan sumber pelayanan yang digunakan keluarga seperti
perceraian, kematian dan keluarga yang hilang.
d) Riwayat keluarga sebelumnya, keluarga asal kedua orang tua (seperti apa
kehidupan keluarga asalnya) hubungan masa silam dan saat dengan orang
tua dari kedua orang tua.
3. Pengkajian lingkungan
a) Karakteristik rumah
1) Gambaran tipe tempat tinggal (rumah, apartemen, sewa kamar,
kontrak atau lainnya). Apakah keluarga memiliki sendiri atau
menyewa rumah untuk tempat tinggal.
2) Gambaran kondisi rumah meliputi bagian interior dan eksterior.
Interior rumah meliputi: jumlah kamar dan tipe kamar (kamar tamu,
kamar tidur); penggunaan-penggunaan kamar tersebut; dan
bagaimana kamar tersebut diatur. Bagaimana kondisi dan kecukupan
perabot, penerangan, ventilasi, lantai, tangga rumah, susunan, dan
kondisi bangunan tempat tinggal. Termasuk perasaan-perasaan
subjektif keluarga terhadap rumah tinggalnya. Apakah keluarga
menganggap rumahnya memadai bagi mereka.
3) Dapur, suplai air minum, penggunaan alat-alat masak, apakah ada
fasilitas pengaman bahaya kebakaran.
4) Kamar mandi, sanitasi, air, fasilitas toilet, ada tidaknya sabun dan
handuk.
5) Kamar tidur, bagimana pengaturan kamar tidur. Apakah memadai
bagi anggota keluarga dengan pertimbangan usia mereka, hubungan
dan kebutuhan-kebutuhan khusus mereka lainnya.
6) Kebersihan dan sanitasi rumah, apakah banyak serangga-serangga
kecil (khususnya di dalam), dan masalah-masalah sanitasi yang
disebabkan binatang-binatang peliharaan lainnya seperti ayam,
kambing, kerbau dan hewan peliharaan lainnya.
7) Pengaturan privasi. Bagimana dengan perasaan keluarga terhadap
pengaturan privasi rumah mereka memadai atau tidak. Termasuk
bahaya-bahaya terhadap keamanan rumah atau lingkungan.
8) Perasaan secara keseluruhan dengan pengaturan atau penataan
rumah mereka.
b) Karakteristik lingkungan dan komunitas tempat tinggal
1) Tipe lingkungan tempat tinggal komunitas kota atau desa.
2) Tipe tempat tinggal (hunian, industry, campuran hunian dan industri
kecil, agraris).
3) Keadaan tempat tinggal dan jalan raya (terpelihara, rusak, dalam
perbaikan atau lainnya).
4) Sanitasi jalan dan rumah. Bagaimana kebersihannya, cara
penanganan sampah dan lainnya.
5) Adakah jenis-jenis industry di lingkungan rumah (kebisingan, polusi
air dan udara).
6) Karakteristik demografi di lingkungan komunitas tersebut.
7) Kelas sosial dan karakteristik etnik penghuni.
8) Lembaga pelayanan kesehatan dan sosial, apa yang ada dalam
lingkungan dan komunitas (klinik, rumah sakit, penanganan keadaan
gawat darurat, kesejahteraan, konseling, pekerjaan).
9) Kemudahan pendidikan di lingkungan dan komunitas, apakah
mudah diakses dan bagimana kondisinya.
10) Fasilitas-fasilitas rekreasi yang dimiliki di komunitas tersebut.
11) Fasilitas-fasilitas ekonomi, warung, toko, pasar, wartel dan lainnya.
12) Transportasi umum. Bagaimana pelayanan dan fasilitas tersebut
dapat di akses (jarak, kecocokan, jam pemberangkatan dan lainnya)
untuk keluarga/komunitas.
13) Kejadian tingkat kejahatan di lingkungan dan komunitas, apakah ada
masalah n yang serius seperti tidak aman dan ancaman serius.
c) Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga yang ditentukan, lama keluarga tinggal di
daerah ini, atau apakah sering mempunyai kebiasaan berpindah-pindah
tempat tinggal.
d) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta
perkumpulan keluarga yang ada.
e) Sistem pendukung keluarga meliputi:
1) Jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas yang dimiliki keluarga
untuk menunjang kesehatan yang meliputi fasilitas fisik, psikologis;
2) Sumber dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau
dukungan masyarakat setempat, lembaga pemerintah, maupun
swasta /LSM;
3) Jaminan pemeliharaan kesehatan yang dimiliki keluarga.
4. Struktur Keluarga
a) Pola-pola komunikasi keluarga
Menjelaskan cara berkomunikasi antaranggota keluarga, termasuk pesan
yang disampaikan, bahasa yang digunakan, komunikasi secara langsung
atau tidak, pesan emosional (positif atau negatif), frekuensi dan kualitas
komunikasi yang berlangsung. Adakah hal-hal yang tertutup dalam
keluarga untuk didiskusikan.
b) Sturktur kekuatan keluarga
1) Keputusan dalam keluarga, siapa yang membuat, yang memutuskan
dalam penggunaan keuangan, pengambil keputusan dalam pekerjaan
atau tempat tinggal, serta siapa yang memutuskan kegiatan dan
kedisiplinan anak-anak.
2) Model kekuatan atau kekuasaan yang digunakan keluarga dalam
membuat keputusan.
c) Struktur peran, menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga,
baik secara formal maupun informal.
1) Peran formal, posisi dan peran formal pada setiap anggota keluarga
(gambarkan bagaimana setiap keluarga melakukan peran masing-
masing) dan apakah ada konflik peran dalam keluarga.
2) Peran informal, adakah peran informal dalam keluarga, siapa yang
memainkan peran tersebut, berapa kali dan bagaimana peran tersebut
dilaksanakan secara konsisten.
3) Analisis model peran, siapa yang menjadi model dalam menjalankan
peran di keluarga, apakah status social memengaruhi pembagian
peran keluarga, apakah budaya masyarakat, bagaimana agama
memengaruhi pembagian peran keluarga, apakah peran yang
dijalankan sesuai tahap perkembangannya, bagaimana masalah
kesehatan mempengaruhi peran keluarga, adakah peran baru,
bagaimana anggota keluarga menerima peran baru, respons keluarga
yang sakit terhadap perubahan peran atau hilangnya peran, serta
apakah ada konflik akibat peran.
d) Struktur nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai norma yang dianut keluarga dengan
kelompok atau komunitas. Apakah sesuai dengan nilai norma yang
dianut, seberapa penting nilai yang dianut, apakah nilai yang dianut
secara sadar atau tidak, apakah konflik nilai yang menonjol dalam
keluarga, bagaimana kelas sosial keluarga, bagaimana latar belakang
budaya yang memengaruhi nilai-nilai keluarga, serta bagimana nilai-nilai
keluarga memengaruhi status kesehatan keluarga.
5. Fungsi keluarga
a) Fungsi afektif
1) Pola kebutuhan keluarga. Apakah anggota keluarga merasakan
kebutuhan individu lain dalam keluarga, apakah orang tua mampu
menggambarkan kebutuhan mereka, bagimana psikologis
keluarganya, apakah setiap anggota keluarga memiliki orang yang
dipercaya dalam keluarga, apakah dalam keluarga saling
menghormati satu sama lainnya, dan apakah setiap anggota keluarga
sensitive terhadap persoalan individu.
2) Mengkaji gambaran diri anggota keluarga. Perasaan memiliki dan
dimiliki keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga
lainnya, kehangatan pada keluarga, serta keluarga mengembangkan
sikap saling menghargai.
3) Keterpisahan dan keterikatan. Bagaimana keluarga menghadapi
keterpisahan dengan anggota keluarga lain, apakah keluarga merasa
adanya keterikatan yang erat antara anggota keluarga satu dengan
anggota keluarga yang lain.
b) Fungsi sosialisasi.
1) Tanyakan apakah ada otonomi setiap anggota dalam keluarga.
2) Apakah saling ketergantungan.
3) Siapa yang bertanggung jawab dalam membesarkan anak atau fungsi
sosialisasi.
4) Adakah faktor social budaya yang memengaruhi pola-pola
membesarkan anak.
5) Apakah keluarga mempunyai masalah dalam mengasuh anak.
6) Apakah lingkungan rumah cukup memadai bagi anak-anak untuk
bermain sesuai dengan tahap perkembangannya.
7) Apakah ada peralatan atau permainan yang cocok dengan usianya.
c) Fungsi perawatan kesehatan
Sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian dan perlindungan
terhadap anggota yang sakit. Pengetahuan keluarga mengenai konsep
sehat sakit. Kesanggupan keluarga melakukan pemenuhan tugas
perawatan keluarga, diantaranya adalah sebagai berikut.
Mengenai masalah kesehatan. Sejauh mana keluarga mengenal fakta-
fakta dari masalah kesehatan meliputi: pengertian, tanda dan gejala,
penyebab serta yang memengaruhi persepsi keluarga terhadap masalah.
1) Bagaimana keluarga mendefinisikan sehat atau sakit bagi anggota
Keyakinan, nilai dan perilaku keluarga
2) Nilai yang dianut terkait kesehatan
3) Apakah keluarga konsisten menerapkan nilai-nilai tersebut
4) Bagaimana perilaku semua anggota keluarga dalam mendukung
peningkatan kesehatan
5) Konsep dan pengetahuan keluarga tentang konsep sehat sakit
keluarga.
Kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi tanda dan gejala
pada anggota keluarga yang sakit.
Sumber-sumber informasi yang diperoleh keluarga dalam
kesehatan.
Masalah kesehatan yang dianggap serius dalam keluarga dan
tindakan apa yang diambil.
6) Praktik diet keluarga
Pengetahuan keluarga tentang makanan yang bergizi.
Riwayat pola makan keluarga.
Bagaimana cara keluarga menyiapkan makanan. Keluarga
menyiapkan makanan dengan digoreng, direbus, dipanggang,
dimasak, atau disajikan mentah.
Jenis makanan yang dikonsumsi keluarga setiap hari dan cara
menyimpannya.
Bagaimana jadwal makan keluarga (utama dan selingan).
Siapa anggota keluarga yang bertanggung jawab terhadap
perencanaan, belanja dan menyiapkan makanan.
Kebiasaan tidur dan istirahat. Waktu tidur keluarga, kecukupan,
adakah kesulitan tidur dan di mana tempat keluarga tidur.
7) Latihan dan rekreasi
Apakah keluarga menyadari bahwa rekreasi dan olahraga secara
aktif sangat diperlukan bagi kesehatan.
Jenis-jenis rekreasi dan aktivitas-aktivitas fisik anggota keluarga.
Keikutsertaan anggota keluarga dalam aktivitas olahraga atau
rekreasi.
B. Analisa Data
sejahtera
2 Kemungkinan Masalah dapat 2
diubah
Dengan mudah 2
Hanya sebagian 1
Tidak dapat 0
3 Potensial Masalah untuk dicegah 1
Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4 Menonjolnya Masaah 1
Masalah berat, harus 2
segera ditangani
Ada masalah, tetapi tidak 1
perlu segera ditangani
Masalah tidak dirasakan 0
Proses scoring dilakukan untuk setiap diagnosis keperawatan dengan cara
berikut ini
1. Sifat masalah
Sifat masalah kesehatan dapat dikelompokkan ke dalam tidak atau kurang
sehat diberikan bobot yang lebih tinggi karena masalah tersebut
memerlukan tindakan yang segera dan biasanya masalahnya dirasakan
atau disadari oleh keluarga. Krisis atau keadaan sejahtera diberikan bobot
paling sedikit atau rendah karena factor kebudayaan biasanya dapat
memberikan dukungan bagi keluarga untuk mengatasi masalahnya
dengan baik.
2. Kemungkinan masalah dapat diubah
Adalah kemungkinan berhasilnya mengurangi atau mencegah masalah
jika ada tindakan (intervensi). Faktor-faktor yang perlu diperhatikan
dalam menentukan skor kemungkinan masalah dapat diperbaiki adalah :
a) Pengetahuan dan teknologi serta tindakan yang dapat dilakukan untuk
menangani masalah
b) Sumber-sumber yang ada pada keluarga, baik dalam bentuk fisik,
keuangan, tenaga
c) Sumber-sumber dari keperawatan, misalnya dalam bentuk
pengetahuan, keterampilan, dan waktu
d) Sumber-sumberdari masyarakat, misalnya dalam bentuk fasilitas
kesehatan, organisasi masyarakat, dan dukungan social masyarakat
3. Potensi masyarakat bila dicegah
Menyangkut sifat dan beratnya masalah yang akan timbul dapat dikurangi
atau dicegah. Factor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan
skor criteria potensial masalah bisa dicegah adalah sebagai berikut
a) Kepelikan dari masalah
Berkaitan dengan beratnya penyakit atau masalah, prognosis penyakit
atau kemungkinanmengubah masalah. Umumnya makin berat
masalah tersebut makin sedikit kemungkinan mengubah atau
mencegah sehingga makin kecil potensi masalah yang akan timbul
b) Lamanya masalah
Hal ini berkaitan dengan jangka waktu terjadinya masalah tersebut.
Biasanya lamanya masalah mempunyai dukungan langsung dengan
potensi masalah bila dicegah
c) Adanya kelompok risiko tinggi atau kelompok yang peka atau rawan
Adanya kelompok tersebut pada keluarga akan menambah potensi
masalah bila dicegah.
4. Menonjolnya masalah
Merupakan cara keluarga melihat dan menilai masalah mengenai
beratnya masalah serta mendesaknya masalah untuk diatasi. Hal yang
perlu diperhatikan dalam memberikan skor pada criteria ini, perawat
perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga tersebut melihat masalah.
Dalam hal ini, jika keluarga menyadari masalah dan merasa perlu untuk
menangani segera, maka harus diberi skor yang tertinggi.
BAB III
PEMBAHASAN KASUS
1. Data Keluarga
Nama KK : Tn A Bahasa sehari-hari :
Indonesia
Alamat : Hartaco Permai Jarak Yankes terdekat : ±
1 km
Agama & Suku : Islam Alat Transportasi : motor
2. Data Anggota Keluarga
Lanjutan
N Nama Penampilan Status kesehatan saat ini Riwayat penyakit Analisis masalah
o umum /Alergi kesehatan
individu
1 Tn A Pendek gemuk Sehat - -
2 Ny M Pendek kurus Sehat maag -
3 MS Bersih Sehat Alergi udara dingin -
4 MM Bersih Sehat Alergi makanan (telur) -
5 KH Bersih Sehat - -
3. Data Pengkajian Individu Yang Sakit (terlampir)
4. Data Penunjang Keluarga
Rumah dan Sanitasi Lingkungan
Kondisi Rumah : Rumah kurang bersih dan kurang rapi
Ventilasi : Kurang
Pencahayaan rumah: kurang, karena di dalam rumah masih memerlukan
bantuan pencahayan lampu pada siang hari
Saluran buang air limbah: Cukup
Sumber air bersih : Sehat ( PAM )
Jamban memenuhi syarat: ya
Tempat sampah : ada,
Rasio bangunan rumah dengan jumlah anggota keluarga : Tidak
Kesimpulan
Kemandirian I : Jika memenuhi kriteria 1&2
Kemandirian II : Jika memenuhi kriteria 1 s.d 5
Kemandirian III : Jika memenuhi kriteria 1 s.d 6
Kemandirian IV : Jika memenuhi kriteria 1 s.d 7
LAMPIRAN
2. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT
Nama individu yang sakit :Ny.R Dg.B Diagnosa Medik :G3P2A0
Sumber dana kesehatan : Rujukan Dokter / Rumah Sakit : Puskesmas
Keadaan Umum Sirkulasi / Cairan Perkemihan Pernafasan
Kesadaran : c/m Edema Bunyi Pola BAK 5-8x/hr, Vol Sianosis
GCS :E4M5V6 Jantung…. 1500 ml/hr Sekret / Slym
TD:110/80mmhg Asites Akral dingin Hematuria Poliuria Irama Reguler
P : 28 x/menit Tanda Perdarahan: Oliguria Disuria Wheezing
o
S : 36,7 C Purpura/Hematoma/ Inkontinensia Retensi Ronchi.................
N : 88 x/menit Petekie/Melena Nyeri saat BAK Otot bantu
BB : 45kg Hematemesis/Epistaksis Kemampuan BAK: nafas……….
TB : 143cm Tanda Anemia: Pucat/ Mandiri/Bantu Alat bantu
Lila: 24cm Kongjungtiva Pucat/Lidah sebagian/Tergantung nafas……….
Takikardia Pucat/Akral Pucat Alat Bantu: Tidak/Ya Dispnea
Bradikardia Tanda Dehidrasi: Mata Gunakan Obat: Tidak/Ya Sesak
Tubuh teraba Cekung/Turgor kulit Kemampuan BAB: Stridor
hangat Berkurang/Bibir Kering Mandiri/Bantu/sebagian/ Krepirasi
Menggigil Pusing Kesemutan Tergantung
Berkeringat Rasa Alat Bantu: Tidak/Ya
Haus
Pengisian Kapiler < 3
detik
Pencernaan Muskuloskletal Neurosensori Kulit
Mual Muntah Tonus otot Fungsi Penglihatan: Jaringan parut
Kembung Kontraktur Buram Memar
Nafsu makan: Fraktur Tak bias melihat Laserasi
Berkurang/Tidak Nyeri otot/tulang Alat bantu…………….. Ulserasi
Sulit menelan Dropfoot, Visus………………….. Pus…………….
Disphagia lokasi………… Bulae/lepuh
Bau nafas Tremor, jenis………… Fungsi Pendengaran Perdarahan bawa
Kerusakan Malaise/fatique Kurang jelas Krustae
gigi/gusi/lidah/ Atropi Tuli Luka bakar kulit……
Geraham/rahang/ Kekuatan Alat bantu Derajat……………..
palatum otot…………… Tinnitus Perubahan warna….
Distensi Postur tidak Decubitus:Grade……
abdomen normal……… Fungsi Perasa Lokasi………………
Bising usus…… RPS Atas: Mampu
Konstipasi bebas/terbatas/ Terganggu Tidur dan Istirahat
Diare……x/hr Kelemahan/kelumpuhan Susah tidur
Hemoroid, (Ka/Ki) Fungsi Perabaan Waktu tidur (malam
grade…… RPS Bawah: Kesemutan jam 21.00 – 01.00)
Teraba masa bebas/terbatas/ pada………… Bantuan obat
abdomen Kelemahan/kelumpuhan Kebas
Stomatitis (Ka/Ki) pada………………..
Warna Berdiri: Mandiri/Bantu Disorientasi Parese
Riwayat obat Sebagian/Tergantung Halusinasi Disartria
pencahar Berjalan: Amnesia Paralisis
Maag Mandiri/Bantu Reflex patologis
Konsistensi…… Sebagian/Tergantung Kejang: sifat………
Diet khusus : Alat bantu: Tidak/Ya lama……..
Ya/Tidak Nyeri: Tidak/Ya Frekwensi……………
Kebiasaan ………..
makan-minum:
Mandiri/Bantu Fungsi Penciuman
sebagian/ Mampu
Tergantung terganggu
Alergi
makanan/minum
an:
Tidak/Ya
Alat bantu:
Ya/Tidak
Mental Komunikasi dan budaya Kebersihan Diri Perawatan Diri
Cemas Interaksi dengan Gigi-mulut Bersih Sehari-hari
Denial Marah keluarga: Mata Bersih Kulit Mandi:
Takut Putus Baik/terhambat Bersih Mandiri/Bantu
Asa Berkomunikasi: Perineal/genital Bersih Sebagian/Tergantung
Depresi Lancar/Terhambat Hidung Bersih Kuku Berpakaian: Mandiri /
Rendah diri Kegiatan sosial sehari- Bersih Bantu/Sebagian/Terga
Menarik diri hari: Telinga Bersih ntung
Agresif Baik Rambut kepala Bersih Menyisir rambut:
Perilaku Mandiri
kekerasan /Bantu/Sebagian/Terga
Respon pasca ntung
trauma………
Tidak mau
melihat bagian
tubuh yang
rusak
Keterangan Tambahan Terkait Individu
B. Analisa Data
No. Data Subjektif Data Objektif Masalah Kesehatan
1. Keadaan kesehatan Dapat dilihat pada -
yang normal dari Status Gizi (TB, BB,
tiap anggota BMI), TTV
keluarga. (TD,S,N,P), Status
Imunisasi Dasar,
Status kesehatan
saat ini, Riwayat
penyakit /Alergi pada
tabel pengkajian data
2. anggota keluarga Ketidakmampuan
Keadaan kesehatan dalam
dan sanitasi penatalaksanaan
lingkungan Kondisi Rumah : pemeliharaan
kondisi halaman rumah
rumah kurang bersih
Memberantas jentik di Risiko terjadi
rumah sekali infeksi (penularan
seminggu jarang penyakit)
dilakukan.
keluarga tidak
mampu menggali dan
memanfaatkan
sumber di
masyarakat untuk
mengatasi masalah
kesehatan anggota
keluarganya
D. Skoring
1. Ketidakmampuan dalam penatalaksanaan pemeliharaan lingkungan (hygiene
lingkungan) berhubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai perilaku
hidup bersih.
No. Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran
1 Sifat Masalah Kondisi halaman
Tidak/kurang 3 1 3/3 x
kurang bersih
sehat 1=1
2 Kemungkinan Masalah
dapat diubah
Dengan mudah 2 2 2/2 x 2= Dengan memiliki 2
2 orang cucu yang bias
membantu
membersihkan
rumah.
3 Potensial Masalah untuk
dicegah
Cukup 2 1 2/3 x 1= Memenuhi criteria
2/3 kemandirian dua
4 Menonjolnya Masaah 1
1 1 ½x1= Membersihkan jentik
Ada masalah, ½ nyamun jarang
tetapi tidak perlu dilakukan
segera ditangani
Total 3 7/6
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dengan disusunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar
dapat mengetahui dan memahami proses asuhan keperawatan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Sudiharto.
(2007).AsuhanKeperawatanKeluargadenganPendekatanKeperawatanTranskultural.
Jakarta : EGC