OLEH KELOMPOK 3 :
I Putu Gede Sanjaya (203213213)
Ni Putu Regita Yunika Arnidya (203213216)
Ni Putu Anggi Diah Prabasari (203213223)
Komang Ira Yunita Apsari (203213224)
I Made Dwi Aditya Putra Suarjaya (203213226)
A.A Gede Radiskha Fernanda (203213231)
I Wayan Dedy Gunawan (203213233)
A-14A KEPERAWATAN
Setiap kategori terdiri dari banyak sub kategori, perawat yang mengkaji keluarga harus
mampu memutuskan kategori mana yang relevan dengan kasus yang dihadapi sehingga
dapat digali lebih dalam pada saat kunjungan, dengan demikian masalah dalam
keluarga dapat mudah diidentifikasi. Tidak semua dari kategori harus di kaji tetapi
tergantung pada tujuan, masalah dan sumber-sumber yang dimiliki oleh keluarga.
Berikut adalah uraian dari pengkajian keluarga model Friedman :
a) Analisa Data
Mengelompokkan data subjektif dan objektif, kemudian dibandingkan dengan
standar normal sehingga didapatkan masalah keperawatan.
b) Perumusan Diagnosa Keperawatan
Komponen rumusan diagnosa keperawatan meliputi :
1 Masalah (problem) adalah suatu pernyataan tidak terpenuhinya kebutuhan
dasar manusia yang dialami oleh keluarga atau anggota keluarga.
2 Penyebab (etiologi) adalah kumpulan data subjektif dan objektif.
3 Tanda (sign) adalah sekumpulan data subjektif dan objektif yang diperoleh
perawat dari keluarga secara langsung atau tidak langsung atau tidak yang
mendukung masalah dan penyebab.
Dalam penyusunan masalah kesehatan dalam perawatan keluarga mengacu pada
tipologi diagnosis keperawatan keluarga yang dibedakan menjadi 3 kelompok,
yaitu:
1 Diagnosa Sehat/Wellness/Potensial
Yaitu keadaan sejahtera dari keluarga ketika telah mampu memenuhi
kebutuhan kesehatannya dan mempunyai sumber penunjang kesehatan yang
memungkinkan dapat digunakan. Perumusan diagnosa potensial ini hanya
terdiri dari komponen problem (P).
2 Diagnosa Ancaman/Risiko
Yaitu masalah keperawatan yang belum terjadi. Diagnosa ini dapat menjadi
masalah aktual bila tidak segera ditanggulangi. Perumusan diagnosa risiko
ini terdiri dari komponen problem (P) dan etiologi (E).
3 Diagnosa Nyata/Aktual/Gangguan
Yaitu masalah keperawatan yang sedang dijalani oleh keluarga dan
memerlukan bantuan dengan cepat. Perumusan diagnosa aktual terdiri dari
problem (P), etiologi (E), dan sign/symptom (S).
Perumusan problem (P) merupakan respon terhadap gangguan pemenuhan
kebutuhan dasar. Sedangkan etiologi mengacu pada 5 tugas keluarga.
• Domain Promosi Kesehatan
- Ketidakefektifan manajemen Kesehatan
- Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
- Perilaku kesehatan cenderung beresiko
• Domain Nutrisi
- Kesiapan meningkatkan pemberian ASI
• Domain Aktivitas
- Hambatan pemeliharaan rumah
• Domain Persepsi/Kognisi
- Ketidakefektifan control impuls
- Kesiapan meningkatkan pengetahuan
- Kesiapan meningkatkan komunikasi
• Domain Hubungan Peran
- Ketegangan peran pemberi asuhan
- Resiko ketegangan peran pemberi asuhan
- Hambatan menjadi orang tua
- Resiko hambatan menjadi orang tua
- Kesiapan meningkatkan menjadi orang tua
- Kesiapan meningkatkan proses keluarga
- Konflik peran orang tua
• Domain Koping/Toleransi Stress
- Ketidakefektifan perencanaan aktivitas
- Risiko ketidakefektifan perencanaan aktivitas
- Pelemahan koping keluarga
- Ketidakmampuan koping keluarga
- Kesiapan meningkatkan koping keluarga
C. Intervensi Asuhan Keperawatan Keluarga
Perencanaan adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan perawat untuk dilaporkan
dalam memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang telah diidentifikasi
(Efendy,1998). Penyusunan rencana perawatan dilakukan dalam 2 tahap yaitu
pemenuhan skala prioritas dan rencana perawatan (Suprajitno, 2004).
1) Menentukan prioritas masalah keperawatan
Prioritas didasarkan pada diagnosis keperawatan yang mempunyai skor tinggi
dan disusun berurutan sampai yang mempunyai skor terendah. Dalam
menyusun prioritas masalah kesehatan dan keperawatan keluarga harus
didasarkan beberapa kriteria sebagai berikut :
• Sifat masalah (aktual, risiko, potensial)
• Kemungkinan masalah dapat diubah
• Potensi masalah untuk dicegah
• Menonjolnya masalah
Skoring dilakukan bila perawat merumuskan Diagnose keperawatan telah dari satu
proses skoring menggunakan skala yang telah dirumuskan oleh Bailon dan Maglay
(1978) dalam Effendy (1998)
Tabel Proses Skoring
Proses scoring dilakukan untuk setiap diagnosa keperawatan :
2) Rencana
Langkah pertama yang dilakukan adalah merumuskan tujuan keperawatan.
Tujuan dirumuskan untuk mengetahui atau mengatasi serta meminimalkan
stressor dan intervensi dirancang berdasarkan tiga tingkat pencegahan.
Pencegahan primer untuk memperkuat garis pertahanan fleksibel, pencegahan
sekunder untuk memperkuat garis pertahanan sekunder, dan pencegahan tersier
untuk memperkuat garis pertahanan tersier (Anderson & Fallune, 2000).
Tujuan terdiri dari tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan
jangka panjang mengacu pada bagaimana mengatasi problem/masalah (P) di
keluarga. Sedangkan penetapan tujuan jangka pendek mengacu pada bagaimana
mengatasi etiologi yang berorientasi pada lima tugas keluarga. Adapun bentuk
tindakan yang akan dilakukan dalam intervensi nantinya adalah sebagai berikut:
• Menggali tingkat pengetahuan atau pemahaman keluarga mengenai
masalah.
• Mendiskusikan dengan keluarga mengenai hal-hal yang belum diketahui
dan meluruskan mengenai intervensi/interpretasi yang salah.
• Memberikan penyuluhan atau menjelaskan dengan keluarga tentang
faktor- faktor penyebab, tanda dan gejala, cara menangani, cara
perawatan, cara mendapatkan pelayanan kesehatan dan pentingnya
pengobatan secara teratur.
• Memotivasi keluarga untuk melakukan hal-hal positif untuk kesehatan.
• Memberikan pujian dan penguatan kepada keluarga atas apa yang telah
diketahui dan apa yang telah dilaksanakan.
D. Evaluasi Asuhan Keperawatan Keluarga
Pada tahapan evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan. Sesuai dengan rencana tindakan yang diberikan, dilakukan penilaian
untuk melihat keberhasilannya. Bila tidak/belum berhasil perlu disusun rencana baru
yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam satu
kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan
waktu dan kesediaan keluarga. Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara
operasional. S (subyektif) adalah hal-hal yang ditemukan oleh keluarga secara
subyektif setelah dilakukan intervensi keperawatan, misalnya : Keluarga menyatakan
nyerinya berkurang. O (Obyektif) adalah hal-hal yang ditemukan oleh perawat secara
obyektif setalah dilakukan intervensi keperawatan ,miasalnya : Berat badan naik 1 kg
dalam 1 bulan. A (analisa) adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu
pada tujuan yang terkait dengan diagnosis. P (perencanaan) adalah perencanaan yang
akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahapan evaluasi. Tahapan
evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif adalah evaluasi
yang dilakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah
evaluasi akhir.
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, W. I., & Chayatin, N. (2011). Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan Teori.
Friedman, M.M, 1998, Family Nursing : Reseacrh Theory & Practice, 4th Ed, Stamford
:Appleton & Lange
Suprajitno. 2004. Asuhan Keprawatan Keluarga Aplikasi dalam Praktek. Jakarta : EGC
Suprajitno. 2004. Asuhan Keprawatan Keluarga Aplikasi dalam Praktek. Jakarta : EGC
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA BAPAK “S”
DENGAN HIPERTENSI PADA Ny. S
DI BR.KWANJI KAJA SEMPIDI, BADUNG
OLEH KELOMPOK 3 :
I Putu Gede Sanjaya (203213213)
Ni Putu Regita Yunika Arnidya (203213216)
Ni Putu Anggi Diah Prabasari (203213223)
Komang Ira Yunita Apsari (203213224)
I Made Dwi Aditya Putra Suarjaya (203213226)
A.A Gede Radiskha Fernanda (203213231)
I Wayan Dedy Gunawan (203213233)
A-14A KEPERAWATAN
A. Pengkajian
a. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) : Bp. S
2. Jenis Kelamin : Laki – Laki
3. Pendidikan Terakhir : SMK
4. Usia : 54 Tahun
5. Pekerjaan : Swasta
6. Alamat : Br. Kwanji Kaja, Sempidi, Badung
7. Komposisi Keluarga :
Genogram :
---------
---------- ---------
----------
--------------
-------------
----------------------------------
------- -------
Ny.
------------------------------
S S
-------------------------------------------------------------------------------
An.B
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Keterangan :
: Meninggal : Klien
8. Tipe Keluarga :
Keluarga Tn.S adalah keluarga inti (nuclear family) yang terdiri dari
Bp. S, Ibu S dan 1 orang anaknya yaitu, An. B.
9. Suku Bangsa :
Bp. S berasal dari Bali dan istrinya, Ibu s juga berasal dari Bali. Bahasa
dominan yang mereka gunakan sehari-hari di rumah adalah Bahasa Bali dalam
percakapan. Ibu S mengatakan keluarganya tidak memiliki kebiasaan khusus
yang mempengaruhi status kesehatan keluarga yang diajarkan turun-temurun.
10. Agama :
Seluruh keluarga Bp. S beragama Hindu. Kegiatan ibadah keagamaan
keluarga Bp. S yaitu sembahyang sehari – hari dan pada saat hari penting atau
rahinan.
11. Status Sosial Ekonomi Keluarga :
Penghasilan keluarga Bp. S diperoleh dari Bp. S yang bekerja sebagai
swasta dengan penghasilan Rp 4.000.000 setiap bulan. IbuS bekerja di koperasi
simpan pinjam dengan penghasilan perhari Rp. 3.500.000 – Rp. 4.000.000
Keperluan keluarga sehari-hari adalah untuk makan, upacara dan keperluan
lainnya. Ibu S mengatakan bahwa dirinya merasa cukup dengan penghasilan
saat ini. Sisa penghasilan yang dapat ditabungkan setiap bulannya kurang lebih
sebesar Rp 150.000 Keluarga Bp. S semua sudah memiliki BPJS.
12. Aktvitas Rekreasi Keluarga :
Keluarga Bp. S tidak memiliki jadwal khusus untuk rekreasi keluarga,
hanya sesekali anaknya mengajak berwisata ke pantai atau Sangeh . Di rumah
Ibu S mengatakan keluarganya dapat menikmati hiburan melalui TV dan
Gadget.
b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
13. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini :
Tahap perkembangan keluarga bapak KS saat ini termasuk pada tahap IV
yaitu keluarga dengan anak sekolah (family with school children). Tugas
perkembangan keluarga Tn. S pada tahap ini meliputi:
a) Membantu sosialisasi anak untuk meningkatkan prestasi
belajar anak. Namun untuk itu An.B sulit untuk diajak
belajar.
b) Mempertahankan hubungan perkawinan yang bahagia.
Bapak S selalu meluangkan waktu untuk keluarganya.
c) Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat
termasuk biaya kesehatan. Bapak S dan istri selalu bekerja keras untuk
memenuhi kebutuhan pangan, sangan, maupun papan.
14. Tahap Perkembangan Keluarga yang belum tercapai :
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi yaitu
membantu sosialisasi anak untuk menigkatkan prestasi belajar anak.
15. Riwayat Keluarga Inti :
Secara status kesehatan, Ibu S istri dari Bapak S terkadang mengalami
pusing-pusing dan pegal pada tengkuk, disebabkan karena Ibu S memiliki
riwayat hipertensi, Ibu S juga sering makan makanan berlemak seperti
gorengan. Dan Bapak S sering cemas memikirkan kondisi istrinya. Anak B
tidak pernah mengalami penyakit yang serius hanya pernah mengalami sakit
batuk, pilek, demam. Bp. S dan Ibu S menikah pada tahun 2010, dan anak
pertamanya lahir setelah tahun menunggu yaitu, 2017. Keluarga Ibu S memiliki
penyakit keturunan yaitu Hipertensi.
16. Riwayat Keluarga Sebelumnya :
Keluarga Ibu S ibu dari Ibu S memiliki Riwayat hipertensi dan saat ini
telah meninggal dunia.
c. Lingkungan
17. Karakteristik Rumah :
Rumah yang ditinggali Bp. S sekeluarga adalah rumah pekarangan yang
berukuran 2.500 m2. Desain rumah terbagi menjadi 5 bangunan, 1 bangunan
yang terdiri dari dari tempat tidur, ruang tamu, Bale Daja, 2 bangunan lainnya
yaitu Merajan dan Bale Delod, 2 bangunan lainnya terdiri dari Dapur dan
Toilet. Setiap kamar saling berdempetan, dan terdapat jendela pada setiap
tempat tidur sehingga ventilasi cukup baik. Warna dinding rumah yaitu
berwarna hijau dengan lantai rumah menggunakan keramik. Terdapat beberapa
perabotan rumah tangga, kondisi rumah tampak rapi dan bersih. Sumber air
yang di gunakan oleh keluarga berasal dari PDAM. Tempat sampah tertutup,
dan sampah rumah tangga yang di hasilkan akan di ambil oleh petugas
kebersihan, dan untuk limbah air rumah tangga sudah terdapat aliran khusus
yang akan mengalir ke sepitank. Pada kondisi malam, pencahayaan dalam
rumah terbilang cukup terang.
Denah :
Kamar
Bale Daja Merajan
U
Halaman cv
B T
Bale Delod
Dapur S
Toilet
Pintu Masuk
B. Analisa Data
No Data Problem
1 Data Subjektif : Ketidakefektifan
• Bp. S mengatakan istrinya pemeliharaan Kesehatan
menderita penyakit hipertensi keluarga
sejak 2 tahun yang lalu
• Karena merasa sudah sehat, Bp. S
mengatakan istrinya jarang control
ke pelayanan Kesehatan
• Bp. S mengatakan istrinya sering
mengkonsumsi makanan yang
mengandung lemak seperti
gorengan
Data Objektif :
• Keluarga tampak sering bertanya
tentang penyakit hipertensi
• Tekanan darah 160/90 mmHg
• Bp. S mengatakan
istrinya sering
mengkonsumsi
makanan yang Keluarga mampu Keluarga mampu
merawat merawat
mengandung
lemak seperti - Prilaku kepatuhan
diet yang dianjurkan - Konseling nutrisi
gorengan
hipertensi
• Tekanan darah
160/90 mmHg
Keluarga mampu Keluarga mampu
memodifikasi memodifikasi
Lingkungan Lingkungan
- Partisipasi
keluarga Rujukan
dalam
perawatan
keluarga