Anda di halaman 1dari 49

SPESIFIKASI TEKNIS

I. INFORMASI UMUM

Program : PROGRAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN

Kegiatan : PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

Sub kegiatan : Pembangunan Sarana, Prasarana dan Utilitas Sekolah

Pekerjaan : Pembangunan Ruang Laboratorium Komputer SDN 34 Kamang (DAK)

II. LATAR BELAKANG

Pendidikan Merupakan pondasi dasar untuk kemajuan bangsa dan merupakan hal yang sangat
penting untuk memajukan kecerdasan anak bangsa, mengingat semakin majunya teknologi dan
informasi di masa global ini , untuk itu pentingnya pengetahuan pembelajaran bagi siswa yang
berbasis computer, maka untuk itu sangat diperlukan sarana dan prasarana pembangunan Ruang
Laboratorium Komputer yang sesuai dengan kebutuhan dimasa saat ini

.III. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud dari Pembangunan Ruang laboratorium Komputer ini adalah tersedianya sarana dan
prasarana yang dibutuhkan siswa dan sekolah

2. Tujuan dari Pembangunan Ruang laboratorium ini adalah tersedianya tempat/fasilitas yang aman dan
nyaman bagi Peserta didik di sekolah

IV. TARGET/SASARAN

Target atau sasaran yang ingin dicapai dalam Pembangunan Ruang laboratorium Komputer ini
adalah Tersedia dan terpenuhi fasilitas penunjang Kegiatan belajar dan mengajar sesuai dengan
pedoman petunjuk teknis Direktorat sekolah dasar

V. NAMA ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA

VI. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA

a. Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai pengadaan pekerjaan Pembangunan Ruang
laboratorium Komputer i ini adalah DAK tahun 2022

b. Pagu Anggaran untuk

1.pekerjaan Pembangunan Ruang laboratorium Komputer ini Tahun Anggaran 2022 adalah sebesar Rp.
380.000.000,- (Tiga Ratus Delapan Puluh Juta Rupiah)

c. Harga Perkiraan Sendiri yang diperlukan adalah sebesar Rp. 380.000.000,- (Tiga Ratus Delapan Puluh
Juta Rupiah)
VII. RUANG LINGKUP PEKERJAAN, LOKASI PEKERJAAN, FASILITAS

PENUNJANG

a. Ruang lingkup pengadaan pekerjaan konstruksi ini adalah :

1. Pekerjaan pendahuluan

2.Pekerjaan Pondasi

3. Pekerjaan Beton

4. Pekerjaan Dinding

5. Pekerjaan Plafond

6. Pekerjaan Atap

7. Pekerjaan Lantai

8.Pekerjaan Pintu dan Jendela

9.Pekerjaan Pengecatan

10.Pekerjaan Luar Bangunan

11.Pekerjaan Sanitasi

12.Pekerjaan Listrik

b. Lokasi pekerjaan di SDN 34 Kamang Kecamatan Kamang Baru .

c. Fasilitas yang disediakan PA/KPA/PPK adalah pembebasan lahan dilokasi

pekerjaan.

VIII. JAMINAN

a. Jaminan Pelaksanaan dikeluarkan oleh Bank/ Asuransi menjual produk jaminan (suretyship)
sebagaimana ditetapkan oleh Menteri Keuangan sebesar 5% dari dari Nilai Kontrak dan 5% dari nilai HPS
untuk penawaran di bawah 80%. Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan adalah Jumlah Waktu Pelaksanaan
90 (Sembilan puluh) hari kalender ditambah Masa Denda Maksimal 50 (lima puluh) hari kalender
ditambah 14 (empat belas) hari kelender dengan jumlah masa Jaminan Pelaksanaan 154 (Seratus Lima
Puluh empat ) hari kalender.

b. Jaminan Uang Muka dikeluarkan oleh Bank, Uang muka dapat diberikan Maksimal sebesar 30 % (Tiga
Puluh Per seratus) dari nilai kontrak dengan ketentuan sebagai berikut:

Jaminan Uang Muka dikeluarkan oleh Bank dengan masa berlaku jaminan uang muka adalah jumlah
waktu pelaksanaan ditambah masa denda maksimal 50 ( Lima Puluh ) hari Kalender ditambah 14 (empat
hari ) Kalender.
c. Bila terjadi Wanprestasi dan Pemutusan Kontrak, maka Jaminan Uang Muka dan Jaminan Pelaksanaan
harus sudah dicairkan terhitung 14 (Empat Belas) hari kerja setelah klaim jaminan diajukan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen kepada pemberi Jaminan

d. Jaminan Pelaksanaan dan Jaminan Uang Muka yang diajukan bersifat tanpa syarat (unconditional) dan
sesuai dengan format yang diberikan dalam dokumen pemilihan.

e. Jaminan Pemeliharaan dikeluarkan oleh Bank/Asuransi dengan masa berlaku jaminan 180 (seratus
delapan puluh) hari kalender ditambah 14 (empat belas) hari kalender.

f. Apabila terjadi perubahan Kontrak maka Jaminan Pelaksanaan harus diganti dan/atau disesuaikan
dengan perubahan kontrak

IX. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN DAN PEMELIHARAAN

Jangka waktu pelaksanaan 90 (Sembilan puluh) hari kalender, terhitung sejak SPMK diterbitkan sampai
dengan penandatangan Berita Acara serah terima pertama(PHO), dan masa pemeliharaan 180 (seratus
delapan puluh) hari kalender.

X. TENAGA PENDUKUNG

Tenaga pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi tersebut adalah:

a. Pelaksana 1 (satu) Orang, minimal pengalaman 2 tahun, memiliki SKT Pelaksana Lapangan Pekerjaan
Perumahan dan Gedung (TA 020) atau SKT Pelaksana Bangunan Gedung/Pekerjaan Gedung (TA 022)
atau SKT Pelaksana Bangunan Gedung/Pekerjaan Gedung (TS 051), atau SKT Pelaksana Lapangan
Pekerjaan Gedung (TS 052) yang masih berlaku.

b. Petugas Keselamatan Konstruksi 1 (satu) Orang, minimal pengalaman 0 tahun,

memiliki sertifikat Petugas Keselamatan Konstruksi yang masih berlaku.

XI. PERALATAN

Peralatan yang diperlukan dalam pekerjaan ini adalah:

a. PIckup 1 (satu) Unit

XII. KELUARAN/PRODUK YANG INGIN DICAPAI

Keluaran/produk yang dihasilkan dari pelaksanaan pengadaan pekerjaan konstruksi Pembangunan


Ruang laboratorium ini adalah tersedianya Pembangunan Ruang laboratorium ini yang

Representatif, nyaman, aman dan aman sesuai dengan spesifikasi Teknis yang disyaratkan.

XIV. KETENTUAN UMUM

a. Besarnya upah terendah yang diberikan mengacu kepada Upah Minimum Propinsi (UMP) Sumatera
Barat Tahun 2022 berdasarkan Surat Keputusan Nomor 562-889- 2021 tentang Upah Minimum Propinsi
Sumatera Barat Tahun 2022 Tanggal 31 Oktober 2021 sebesar Rp. 2.512.539,- yang dibagi untuk 25 hari
kerja dalam sebulan dan 7 jam kerja sehari.
b. Perhitungan besaran upah minimum tenaga kerja mengacu pada Keputusan Bupati Sijunjung Nomor
188.45/142/KPTS-BPT/2022 tanggal 17 Maret 2022 tentang Harga Satuan bangunan dan Gedung Negara
Triwulan I Tahun 2022, dengan rincian sebagai berikut:

- Pekerja : sesuai dengan UMP Sumatera Barat Tahun 2022

- Tukang : 1,38 x Upah Pekerja

- Mandor : 1,46 x Upah Pekerja

- Kepala Tukang : 1,46 x Upah Pekerja

c. Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) untuk dokumen pemilihan, kepada peserta tender agar
mengajukan penawaran mengacu kepada Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) yaitu Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.1 tahun 2022 tentang Pedoman Analisis Harga
Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum atau Standar Internasional (ISO,DSB)/standar negara asing
(ASTM dan sebagainya) serta padanannya (ekuivalennya) yang secara substansi sama atau lebih tinggi
dari standar nasional yang disyaratkan.

d. Untuk perhitungan biaya Penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan

Konstruksi mengacu pada Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021 tentang

Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.

e. Kriteria Evaluasi Kewajaran Harga untuk Penawaran di bawah 80%

Komponen analisa harga satuan bahan sudah memperhitungkan pajak Galian C

Kesesuaian jarak material/alat dengan analisa penawaran

Koefisien analisa harga satuan pekerjaan mengacu pada spesifikasi teknis

f.Penyedia Jasa diwajibkan memberi jaminan kesehatan dan keamanan serta keselamatan bagi para
karyawan dan pekerja-pekerja. Biaya perawatan menjadi beban penyedia jasa. Penyedia Jasa
berkewajiban membayar Asuransi Tenaga Kerja sesuai peraturan yang berlaku. Penyedia Jasa
berkewajiban mematuhi semua peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan dalam undang-undang
perburuhan dan sosial yang berlaku di Indonesia. Penyedia wajib menyediakan keperluan peralatan
pelindung diri dan ketentuan yang harus dipenuhi agar meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja,
antara lain:

a. Penyiapan Rencana Keselamatan konstruksi

b. Sosialisasi dan Promosi Keselamatan konstruksi

c. Alat Pelindung Kerja dan Alat Pelindung Kerja

d. Asuransi Ketenagakerjaan

e. Personil Keselamatan Konstruksi

f. Fasilitas Sarana, Prasarana dan alat Kesehatan


g. Rambu-rambu yang diperlukan

h. Konsultasi dengan Ahli terkait Keselamatan Konstruksi

i. Kegiatan dan peralatan terkait pengendalian resiko Keselamatan Konstruksi Uraian kebutuhan tenaga
kerja, bahan dan peralatan:

no URAIAN PEKERJAAN sat


vol
2 Penyelenggaraan SMK3
1 . Penyiapan RKK Set
1.00
2. Sosialisasi, Promosi
dan Pelatihan
- Papan Informasi K3 Bh
1.00
3. Alat Pelindung Kerja Dan Alat Pelindung Diri

- Topi Pelindung Bh
7.00
- Sarung tangan psg
7.00
- Sepatu keselamatan ( rubber safety shoes ) psg
7.00
- Masker Biasa Box
2.00
- Rompi Keselamatan Bh
7.00
- Body Horness bh
3.00

4 . Asuransi Dan Perizinan


- BPJS Ketenagakerjaan ls
1.00
5 . Personel Dan Keselamatan Konstruksi
- Petugas K3 OB
3.00
6 . Fasilitas Sarana,Prasarana dan Alat Kesehatan
- Peralatan P3K Ls
1.00
7. Rambu Rambu Yang Diperlukan
- Rambu Larangan Set
1.00
8. Kegiatan dan peralatan terkait dengan pengendalian resiko
keselamatan Konstruksi
- Lampu Emergensi (Emergency Lamp) Set 1.00
1. Penyedia Jasa harus melindungi Pengguna Jasa dari tuntutan atas paten, lisensi, serta hak cipta yang
melekat pada barang, bahan dan jasa yang digunakan atau disediakan oleh Penyedia Jasa untuk
pelaksanaan pekerjaan.

2. Apabila ada perbedaan antara standar yang disyaratkan dengan standar yang diajukan oleh Penyedia
Jasa, Penyedia Jasa harus menjelaskan secara tertulis kepada Pengguna Jasa, sekurang-kurangnya 14
hari sebelum Pengguna Jasa menetapkan setuju atau tidak.

3. Dalam hal Pengguna Jasa menyimpulkan bahwa standar yang diajukan Penyedia Jasa tidak menjamin
secara substansi sama atau lebih tinggi dari standar yang disyaratkan, maka Penyedia Jasa harus tetap
memenuhi ketentuan standar yang disyaratkan dalam dokumen kontrak.

4. Satu perangkat spesifikasi yang tepat dan jelas merupakan kebutuhan awal bagi para calon penawar
untuk dapat menyusun penawaran realistis dan kompetitif, sesuai dengan kebutuhan Pengguna Jasa
tanpa catatan atau persyaratan lain dalam penawaran mereka. Kecuali ditentukan lain dalam kontrak,
spesifikasi harus mensyaratkan bahwa semua barang dan bahan yang akan digunakan dalam

pekerjaan baru, belum digunakan, dari tipe/model yang terakhir diproduksi/dikeluarkan dan termasuk
semua penyempurnaan yang berlaku terhadap desain dan bahan yang digunakan.

5. Dalam spesifikasi agar menggunakan sebanyak mungkin Standar Nasional (SNI, SII, SKSNI, dsb) dan
Norma Standar Pedoman Manual (NSPM) yang dikeluarkan Oleh Departemen Kimpraswil untuk barang,
bahan dan jasa/pengerjaan/fabrikasi tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang
Pekerjaan Umum atau Standar Internasional (ISO,DSB) /Standar Negara Asing (ASTM, dsb) serta
padanannya (ekuivalennya) yang secara substansi sama atau lebih tinggi dari Standar Nasional yang
disyaratkan. Apabila standar nasional untuk barang, bahan dan pengerjaan/jasa/pabrikasi tertentu
belum ada, maka dapat digunakan standar internasional atau standar negara asing.

6. Standar satuan pada ukuran yang digunakan pada dasarnya adalah MKS, sedangkan penggunaan
standar satuan ukuran lainnya, dapat digunakan sepanjang hal tersebut tidak dapat dielakkan.

7. Spesifikasi dapat terdiri dari tetapi tidak terbatas pada:

1) Lingkup Pekerjaan

2) Pekerjaan-pekerjaan yang tidak termasuk dalam kontrak

3) Spesifikasi Umum:

a) Peraturan serta undang-undang terkait beserta turunannya seperti

- Lingkungan Hidup

- Keselamatan Kerja

- Jasa Konstruksi

- Tenaga Kerja

- Perda terkait dan sebagainya.


b) Dokumen Acuan (berupa standar-standar) dengan memperhatikan ketentuan tersebut pada angka 5
dan 6 di atas.

c) Alinyemen dan Survei

d) Hari Kerja dan Jam Kerja

e) Gangguan dan Keadaan Darurat

f) Pengendalian lingkungan

4) Spesifikasi Khusus :

a) Lapangan

b) Bangunan/desain/pengerjaan spesifikasi

c) Bangunan-bangunan umum dan fasilitas-fasilitas publik

d) Perancah

e) Pengaturan lalulintas

f) Pengendalian lingkup pekerjaan

5) Spesifikasi untuk masing-masing mata pekerjaan

a. Apabila salah satu bagian pekerjaan menggunakan dasar standar pengerjaan atau standar pabrikasi
tertentu dengan beberapa perubahan, maka harus mencantumkan ketentuan sebagai berikut :

Perubahan ini didasarkan pada standar-standar nasional (SNI, SII, SKSNI, dan sebagainya) dan Norma
Standar Pedoman Manual (NSPM) yang dikeluarkan Oleh Departemen Kimpraswil untuk barang, bahan
dan jasa/pengerjaan/fabrikasi atau Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang
Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum atau Standar Internasional
(ISO,DSB)/standar negara asing (ASTM dan sebagainya) serta padanannya (ekuivalennya) yang secara
substansi sama atau lebih tinggi dari standar nasional yang disyaratkan.

Perubahan-perubahan dari ketentuan dasar tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut:

i.) Kata-kata yang merupakan tambahan dari standar dan merupakan bagian dari spesifikasi, akan
ditampilkan dalam huruf Kursif (Italic);

ii.) Kata-kata yang akan dihapus dari standar dan bukan merupakan bagian dari spesifikasi, akan
ditampilkan dalam huruf yang dicoret (strike out) sehingga kata-kata/kalimat asli dari standar yang
digunakan masih dapat dibaca.

b. Lingkup pekerjaan

c. Dokumen acuan (standar-standar) yang digunakan

d. Uraian ketentuan-ketentuan untuk mata pekerjaan yang bersangkutan, apabila tidak digunakan
standar tertentu
6) Dalam penawaran dan pelaksanaan pekerjaan, penyedia harus mengikuti ketentuan sebagai berikut:

a. Penyedia harus menggunakan analisa sesuai dengan yang telah dicantumkan dalam spesifikasi teknis
ini.

b. Penggunaan analisa yang berbeda dalam penawaran harus melalui pembuktian dan dasar yang kuat
serta disetujui oleh Pokja Pemilihan.

c. Penggunaan analisa yang berbeda dalam pelaksanaan pekerjaan harus melalui pembuktian dan dasar
yang kuat yang disetujui oleh Pengguna Jasa.

d. Untuk pekerjaan beton, campuran beton yang digunakan dalam pelaksanaan adalah campuran beton
sesuai Job Mix Formula (JMF) yang menggunakan bahan/material yang sama dengan yang digunakan
untukpelaksanaan pekerjaan.

XV. KETENTUAN TAMBAHAN

a. Mayor item untuk pekerjaan ini adalah item pekerjaan yang termasuk dalam akumulasi bobot
pekerjaan sebesar 80% dari seluruh bobot item pekerjaan dalam Dokumen Kuantitas dan Harga.

b. Dalam Pelaksanaan Pekerjaan Penyedia harus mengikuti Spesifikasi Teknis yang telah ditetapkan oleh
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

c. Biaya overhead terdiri dari biaya umum dan keuntungan, biaya umum untuk penyelenggaraan terdiri
dari biaya pengawasan dan staf lapangan/tenaga ahli lapangan, administrasi kantor lapangan, konstruksi
dan fasilitas sementara, transportasi, konsumsi, keamanan, kontrol kualitas dan pengujian, serta semua

pajak, bea, retribusi, tenaga kerja, praktik/magang, dan pungutan lain yang sah yang harus dibayar oleh
penyedia untuk pelaksanaan paket Pekerjaan Konstruksi ini telah diperhitungkan dalam total harga
penawaran. Untuk pekerjaan ini, biaya umum minimun sebesar 1,75%.

d. Perhitungan prestasi pekerjaan untuk pembayaran dilakukan pembayaran berdasarkan permohonan


Termyn yang dibuat setiap bulannya berdasarkan bobot pekerjaan yang telah dihitung dan disepakati
bersama yang dituangkan didalam berita acara.

e. Ketentuan untuk pembuatan laporan dan dokumentasi : setiap akhir minggu atau pada hari sabtu
pihak penyedia dan pengawas lapangan harus melakukan opname terhadap pekerjaan yang
dilaksanakan dalam minggu tersebut dan harus diserahkan kepada pihak pengguna jasa setiap hari
senin.

f. Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen keselamatan konstruksi (SMKK)

: Setiap penyedia jasa harus memasukkan seluruh personil atau tenaga kerja dilapangan dalam Asuransi
Tenaga Kerja (ASTEK) dan menyerahkan bukti pembayaran Astek tersebut kepada pengguna jasa.
Peyedia wajib menyediakan alat pelindung diri (APD) seperti : helm, sepatu bot, sarung tangan, dll.

g. Permohonan uang muka dapat diajukan setelah dilaksanakannya :

Rekayasa Lapangan.

PCM (Pre Construction Meeting).


Mobilisasi personil, peralatan dan bahan.

RMPK (Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi).

RKK (Rencana Keselamatan Konstruksi)

Schedule Pelaksanaan yang disepakati bersama.

Menyerahkan jaminan uang muka dari Bank

Pengembalian uang muka dilaksanakan secara berangsur-angsur pada setiap pembayaran prestasi
pekerjaan dan paling lambat harus lunas pada saat pekerjaan mencapai prestasi 80 % (persen).

h. Nilai jaminan uang muka secara bertahap dapat dikurangi secara proporsional sesuai dengan
pencapaian prestasi pekerjaan.

i. Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan Penyedia Barang/Jasa:

Jaminan Pelaksanaan dicairkan;

sisa Uang Muka harus dilunasi oleh Penyedia Jasa atau Jaminan Uang Muka dicairkan;

Penyedia Jasa membayar denda; dan/atau

Penyedia Jasa dimasukkan dalam Daftar Hitam.

Sebelum mengajukan penawaran sebaiknya penyedia jasa melakukan aanwjzing lapangan, agar harga
penawaran dapat dipertanggung jawabkan di lapangan apabila penyedia jasa ditunjuk sebagai
pemenang.

j. Sebelum mengajukan penawaran sebaiknya dilakukan aanwjzing lapangan, agar harga penawaran
dapat dipertanggungjawabkan di lapangan apabila rekanan ditunjuk sebagai pemenang.

k. Jika terjadi refocusing anggaran atau kegagalan pelaksanaan kontrak, maka penyedia tidak akan
menuntut ganti rugi.
XVI. IDENTIFIKASI BAHAYA

TINGKAT
NO JENIS /TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA
RESIKO
1 PEKERJAAN 1 Gangguan kesehatan akibat kondisi KECIL
PENDAHULUAN kerja secara umum
2 kecelakaan akibat pengaturan Lalu lintas KECIL
kurang baik
3 kecelakaan akibat jenis dan cara
penggunaan peralatan yang tidak KECIL
sesuai.

2 PEKERJAAN 1 Gangguan kesehatan akibat kondisi KECIL


PONDASI kerja secara umum
2 kecelakaan akibat jenis dan cara KECIL
penggunaan peralatan yang tidak
sesuai.
3 tertimpa material KECIL

3 PEKERJAAN BETON 1 Gangguan kesehatan akibat kondisi KECIL


BERTULANG kerja secara umum
2 kecelakaan akibat jenis dan cara KECIL
penggunaan peralatan yang tidak
sesuai.
3 Kejatuhan dari ketinggian KECIL
4 Tertusuk Paku KECIL
5 Tangan terjepit KECIL
6 Tertimpa material KECIL
7 Iritasi karena adukan semen KECIL

4 PEKERJAAN DINDING 1 Gangguan kesehatan akibat kondisi KECIL


kerja secara umum
2 kecelakaan akibat jenis dan cara KECIL
penggunaan peralatan yang tidak
sesuai.
3 Kejatuhan dari ketinggian KECIL
4 Tertusuk Paku KECIL
5 Tangan terjepit KECIL
6 Tertimpa material KECIL
7 Iritasi karena adukan semen KECIL
5 PEKERJAAN PLAFOND 1 Gangguan kesehatan akibat kondisi KECIL
kerja secara umum
2 kecelakaan akibat jenis dan cara KECIL
penggunaan peralatan yang tidak
sesuai.
3 Kejatuhan dari ketinggian KECIL
4 Tertusuk Paku KECIL
5 Tangan terjepit KECIL
6 Tertimpa material KECIL
7 Tersengat aliran Listrik KECIL

6 PEKERJAAN ATAP 1 Gangguan kesehatan akibat kondisi KECIL


kerja secara umum
2 kecelakaan akibat jenis dan cara KECIL
penggunaan peralatan yang tidak
sesuai.
3 Kejatuhan dari ketinggian KECIL
4 Tertusuk Paku KECIL
5 Tangan terjepit KECIL
6 Tertimpa material KECIL
7 Tersengat aliran Listrik KECIL
8 Tertusuk Baja /Srew KECIL

7 PEKERJAAN LANTAI 1 Gangguan kesehatan akibat kondisi KECIL


kerja secara umum
2 kecelakaan akibat jenis dan cara KECIL
penggunaan peralatan yang tidak
sesuai.
3 Iritasi karena adukan semen KECIL
4 Tertimpa material KECIL

PEKERJAAN PINTU &


8 JENDELA 1 Gangguan kesehatan akibat kondisi KECIL
kerja secara umum
2 kecelakaan akibat jenis dan cara KECIL
penggunaan peralatan yang tidak
sesuai.
3 Tertimpa material KECIL
4 Tangan terjepit KECIL

9 PEKERJAAN PENGECATAN 1 Gangguan kesehatan akibat kondisi KECIL


kerja secara umum
2 kecelakaan akibat jenis dan cara KECIL
penggunaan peralatan yang tidak
sesuai.
3 Kejatuhan dari ketinggian KECIL
4 Alergi pernafasan KECIL
5 Mata terkena Cat KECIL

10 PEKERJAAAN SANITASI 1 Gangguan kesehatan akibat kondisi KECIL


kerja secara umum
2 kecelakaan akibat jenis dan cara KECIL
penggunaan peralatan yang tidak
sesuai.

11 PEKERJAAN LISTRIK 1 Gangguan kesehatan akibat kondisi KECIL


kerja secara umum
2 kecelakaan akibat jenis dan cara KECIL
penggunaan peralatan yang tidak
sesuai.
3 Kejatuhan dari ketinggian KECIL
4 Terkena aliran lisrik KECIL
Mata Pembayaran Utama (80% HPS) dan Untuk Evaluasi Kewajaran Harga

NO URAIAN PEKERJAAN

1 2
I PEKERJAAN PONDASI
1 Galian Tanah Pondasi
2 Urugan Pasir
3 Pasangan Aanstampang
4 Pasangan Pondasi batu kali 1 Pc : 4 Pasir Pasang
5 Pasang Angkur Besi Ø 12
II PEKERJAAN BETON
1 Pekerjaan Sloffs 15x20
a Bekisting sloff
b Bekisting Kolom
c Bekisting Kolom Praktis
d Bekisting Ring Balok
e Bekisting Pekerjaan balok singok 13x20
f Pembesian Besi Beton SNI
g Pek. Beton K-175 (f'c 14,5 Mpa)

III PEKERJAAN DINDING


1 Pas Bata 1:4
2 Pas. Plesteran 1 : 4 + Acian
3 Pas Bata 1:4 (singok)
4 Pas Batu Roaster (15x30 pakai kawat nyamuk)
5 Pas. Plesteran 1 : 4 + Acian
6 Pas.Dinding Granite polished 60x60 (Ikad)
IV PEKERJAAN PLAFOND
1 Pemasangan 1 m2 Plafon PVC (Javafond)+ Rangka Hollow dan Metal Furing
2 Pas. list plafond PVC

V PEKERJAAN ATAP
1 Pek. kuda - kuda Baja Ringan C 75.75
2 Pas. Atap Genteng Metal Berpasir t= 0.4mm(Multi Roof)
3 Pas. Nok/Perabung Genteng Metal
4 Pas. Nok Samping Genteng Metal
5 Pas. Lisplang GRC Double(9x200 mm dan 9x100mm)

VI PEKERJAAN LANTAI
1 Urugan Tanah
2 Urugan Pasir
3 Cor Lantai beton Tumbuk fc 7,4 mpa
4 Pas.Granite polished 60x60 cm,(Ikad)kelas
5 Pas.Granite unpolished 60x60 cm,(Ikad)teras
Pas.Plint lantai Granite polished 10x60
6
cm,(Ikad)kelas
7 Pas.ubin Disabilitas 30x30x3cm

VII PEKERJAAN PINTU & JENDELA


Pek. Kuzen Pintu dan Jendela kls II
1
Pas. Pintu Panil
2
Pas. Jendela Rangka
3
VIII PEKERJAAN PENGECATAN
1 Pengecatan Kayu Pintu & Jendela (Baru)
2 Pengecatan tembok baru interior (Dulux Pentalite )
3 Pengecatan tembok baru eksterior (Dulux Weathersield)
4 Pengecatan kolom teras

IX PEKERJAAN LUAR BANGUNAN


1 Pek. Pas Bata camp 1:2
2 Pek. Urugan pasir bawah Rabat
3 Pek. Cor lantai Rabat beton K - 100
4 Pas.Granite unpolished 60x60 cm,(Ikad)Piring2
XVII. SPESIFIKASI TEKNIS

a. Spesifikasi teknis ini berisi penjelasan dan ketentuan-ketentuan ataspekerjaan- Pembangunan Ruang
Laboratorium computer ini yang tidak dapatdipisahkan dari Dokumen Kontrak.

b. Kualitas dari hasil pekerjaan dilaksanakan harus baik dan memenuhipersyaratan yang ada dalam
kontrak, serta dalam pelaksanaan pekerjaan.Penyedia Jasa harus menggunakan bahan-bahan buatan
dalam negeri atau bahan-bahan kandungan lokalnya 100%.

c. Dalam pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus mentaati peraturan perundang-undangan yang
terkait dengan pekerjaan misalnya :

- Undang-undang tentang lingkungan

- Undang-undang keselamatan kerja

- Undang-undang ketenagakerjaan

- Perda terkait dengan pelaksanaan pekerjaan.

d. Penyedia Jasa harus melindungi pemilik dari tuntutan paten lisensi, serta hak cipta yang melekat pada
barang, bahan dan jasa yang akan digunakan atau disediakan kontraktor untuk pelaksanaan pekerjaan.

e. Kecuali ditentukan lain dalam kontrak, spesifikasi teknis mensyaratkan bahwa semua barang dan
bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan adalah harus baru atau belum digunakan, belum
kadaluarsa
SPESIFIKASI TEKNIS

Pembangunan Ruang Laboratorium Komputer

1. PEKERJAAN PENDAHULUAN

1.1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan Persiapan dan Persiapan SMKK

Pekerjaan Pondasi

Pekerjaan Beton

Pekerjaan Dinding

Pekerjaan Atap

Pekerjaan Plafond

Pekerjaan Kosen dan Jendela

Pekerjaan Pengecatan

Pekerjaan Luar Bangunan

Pekerjaan Plumbing

Pekerjaan Listrik

1.2. Uraian Teknis

Pasang Bouwplank & Pengukuran

Pasangan Bouwplank

Bouwplank dipasang pada patok kayu kasau kelas III berukuran 5/7, tertancap ditanah sehingga tidak
dapat digerak-gerakkan atau diubah-ubah, berjarak maksimum 1.50 m satu dengan yang lainnya.

Bouwplank dibuat dari papan dengan ukuran tebal 3 cm dan lebar 25 cm dipasang lurus dan diserut
rata pada sisi disebelah atasnya. Tinggi sisi atas papan bangunan harus sama satu dengan yang lainnya
dan rata/waterpass, kecuali dikehendaki lain oleh Konsultan Pengawas

Bouwplank dipasang minimum sejarak 1 m dari as pondasi terluar. Apabila kondisi lapangan tidak
memungkinkan, bouwplank diletakkan sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas.

Setelah selesai pemasangan bouwplank, Pemborong harus melaporkan kepada Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan dan harus menjaga serta memelihara keutuhan dan ketetapan letak
bouwplank selama pembangunan, sampai dinyatakan tidak diperlukan lagi oleh Konsultan Pengawas.

Pekerjaan Pengukuran
Sebelum memulai pekerjaan ini, Pemborong diwajibkan mempelajari dengan seksama rencana tapak
dan titik mula/awal pembangunan dan referensi koordinat, pengukuran sesuai dengan peteunjuk
Pengawas atau seperti yang tercantum dalam gambar kerja.

Bila ada ketidak sesuaian ukuran dilapangan terhadap gambar kerja, Pemborong diwajibkan
memberitahukan hal tersebut kepada Pengawas secara tertulis untuk mendapatkan cara penyelesaian
yang terbaik.

Jumlah BM/patok ukur yang harus dibuat oleh Pemborong minimum 2 (dua) buah, lokasi penanaman
sesuai petunjuk Pengawas sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu dan atau terganggu selama
pembangunan berlangsung.

Patok ukur dibuat tertancap kuat ditanah dengan bagian yang muncul diatas muka tanah cukup
untuk memberikan indikasi peil P +/- 0.00 sesuai dengan gambar kerja. Diatasnya dicantumkan indikasi
peil P +/- 0.00 sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas.

Untuk daerah yang mempunyai perbedaan elevasi sangat tajam, diperlukan patok ukur tambahan
yang dapat dipakai sebagai patokan elevasi - elevasi didaerah tersebut.

Patok ukur dibuat permanen, tidak dapat diubah, diberi tanda yang jelas dan dijaga keutuhannya
sampai pembangunan selesai. Pembongkaran hanya dapat dilakukan bila ada instruksi tertulis dari
Konsultan Pengawas.

Direksi Keet, Gudang dan Barak Kerja

Lokasi / tempat gudang penyimpanan / material, harus sedemikian rupa sehingga mudah dicapai
untuk truck pengangkut/material dari luar tapak dan tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan
pembangunan.

Setelah selesai pembangunan Direksi Keet, barak dan gudang penyimpanan material harus dibongkar
dan disingkirkan keluar tapak, kecuali ditentukan lain oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas

Air Kerja

Air untuk bekerja harus disediakan Pemborong dengan mengambil sumber dari sumur yang ada
dilokasi proyek atau dari luar lokasi atau mengambil sumber dari instalasi yang ada dengan persetujuan
pihak Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.

Apabila sumber air yang ada tidak dapat menjamin kelancaran air, Pemborong harus membuat bak
penampungan air/reservoir dengan kapasitas yang mencukupi untuk air kerja, dibuat dari drum-drum
atau sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas.

Keamanan

Mobilisasi dan Demobilisasi

Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Pemborong harus mengadakan mobilisasi peralatan dan tenaga
kerja yang dibutuhkan untuk menunjang jalannnya pekerjaan.
Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah Surat Perintah Kerja (SPK) diterima oleh Pemborong.
Demobilisasi dilaksanakan, apabila pekerjaan dianggap telah selesai dan dengan persetujuan Pemberi
Tugas/ Konsultan Pengawas.

Plank Nama Proyek

Pemborong diwajibkan membuat plank nama proyek dengan ukuran sekurangkurangnya + 1 m x 1 m


dengan menampilkan data-data proyek yang dilaksanakan

Semua pembiayaan pekerjaan / kegiatan yang sifatnya untuk kelancaran pekerjaan merupakan
tanggung jawab pemborong dan tidak masuk kedalam harga penawaran yang wajib disediakan dalam
pelaksanaan pekerjaan.

2. PEKERJAAN PONDASI

2.1. Lingkup Pekerjaan

Lokasi Sudah bersih dari Material yang mengganggu dan terlebih dahulu mendapat persetujuan dari
Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas.

2.2. Pelaksanaan Galian

1. Pemborong dapat memulai Pengalian tanah Pondasi setelah mendapat persetujuan dari Direksi
Lapangan/Konsultan Pengawas.

2. Pemborong wajib membuat jalan penghubung, untuk naik/turun bagi kegunaan inspeksi.

3. Pemborong wajib memperhatikan keselamatan para pekerja, kelalaian dalam hal ini sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Pemborong.

4 Pemborong wajib memperhatikan keselamatan para pekerja, kelalaian dalam hal ini

sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemborong.

2.3 Material yang digunakan

1). Semen:
a). semen yang digunakan adalah (Semen Padang) jenis Portland Cement sesuai
dengan persyaratan NI--2 Bab 3 Standar Indonesia NI-8/1964, S11 0013-81 atau
ASTM C-150 dan produksi dari satu merk/pabrik.
b). Pelaksana harus menempatkan semen dalam gudang untuk mencegah terjadinya
kerusakan dan tidak boleh ditaruh langsung diatas tanah tanpa alas kayu.
c). Semen yang menggumpal, sweeping, tercampur kotoran atau kena air/lembab tidak
diijinkan digunakan dan harus segera dikeluarkan dari proyek dalam batas :3 x 24
jam.
d). Pada pemakaian semen yang dibungkus, penimbunan semen yang barn
datang, tidak boleh dilakukan diatas tumpukan yang telah ada, dan
pemakaian semen harus dilakukan menurut urutan pengirimannya. Bila
diperlukan dapat dilakukan penomoran semen dalam gudang yang harus didahulukan
untuk dibuat campuran pasangan sesuai nomor urut datangnya oleh logistik gudang
2). Agregat Halus
a). Dapat menggunakan pasir alam atau pasir yang dihasilkan dari mesin
pernecah batu dan harus bersih dari bahan organik, lumpur, zat-zat alkali dan tidak
rnengandung lebih dari 50% substansi-substansi yang merusak beton atau NI-2 pasal
3 bab 3.
b). Pasir laut tidak diperkenankan dipergunakan dan pasir harus terdiri dari partikel-partikel
yang tajam dan keras serta mempunyai gradasi
3). Air
Air yang digunakan harus bersih dan jernih, tidak mengandung minyak atau garam serta
zat-;:at yang dapat merusak beton dan baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya
digunakan air bersih yang dapat diminum, atau seperti NI-2 Bab 3.

4). Batu Gunung/Kali


- Batu kali dibuat dari susunan batu kali tegak dan rapat sedemikian rupa sehingga gesekan
antara batu dengan batu tersebut dapat menimbulkan days dukurig.
- Batu yang digunakan adalah batu yang cukup beset ± 20 x 15 cm, batu kali utuh yang keras,
tidak lapuk / tidak porous bersih dari kotoran/tanah, besaran dari penampang anstampang
dimaksud sesuai menurut gambar kerja. Sela – sela antara batu kali diisi dengan pasir
urug padat dengan cara menyiram
- Pondasi Batu Kali untuk semua pekerjaan-pekaerjan yang akan dipasang pondasi
Batu Kali pada lokasi pekerjaan sesuai Gambar Kerja.
- Material batu kali harus batu kali utuh yang keras, tidak lapuk / tidak porous.
- Adukan untuk pasangan pondasi adalah 1 PC : 4 Pasir Bentuk dan Ukuran
penampang pondasi harus sesuai dengan gambar kerja

3.PEKERJAAN BETON
3.1. Lingkup Pekerjaan

1. Semua pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga kerja,pengangkutan yang
dibutuhkan serta pelaksanaan pekerjaan beton struktur yangmeliputi semua elemen struktur gedung
mulai dari poer dan sloof sampai ke atapgedung, sesuai yang ditunjukkan dalam gambar rencana dan
memenuhipersyaratan yang ditentukan dalam peraturan dari bagian kerja ini, ditambahdengan bagian-
bagian khusus meliputi :

a. Tangki air dari fibre glass termasuk pelapisan kedap air

b. Pekerjaan pelubangan, perpipaan dan saluran pipa seperti dijelaskan dalam gambar

c. Pekerjaan khusus pemasangan kait dan stek

d. Pekerjaan khusus pemasangan lapisan kedap air di atap.

2. Pemborong harus mengadakan penyediaan-penyediaan dan persiapan-persiapan serta melakukan


semua pekerjaan yang perlu untuk menerima atau ikut serta dengan pekerjaan lain.

3. Pemborong harus bertanggung jawab atas instalasi semua alat-alat yang terpasang, selubung-
selubung dan sebagainya yang tertanam didalam beton. Syarat-syarat umum pada pekerjaan ini berlaku
penuh SNI 2847 : 2013 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung.
4. Ukuran-ukuran (dimensi) dari bagian-bagian beton bertulang yang tidak termasuk pada gambar-
gambar rencana pelaksanaan arsitektur adalah ukuran-ukuran dalam garis besar. Ukuran-ukuran yang
tepat, begitu pula besi penulangannya ditetapkan dalam gambar-gambar struktur konstruksi beton
bertulang. Jika terdapat selisih dalam ukuran antara kedua macam gambar itu, maka ukuran yang
berlaku harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Perencana atau Konsultan Pengawas, guna
mendapatkan ukuran yang sesungguhnya yang disetujui oleh Perencana.

5. Apabila didalam pelaksanaan pekerjaan terjadi penyimpangan dari syarat-syarat yang telah
ditentukand alam RKS ini, maka segala akibat yang ditimbulkan oleh penyimpangan tersebut menjadi
tanggung jawab Pemborong sepenuhnya.

6. Perencanaan, bahan, pelaksanaan, peralatan dan pengujian untuk pekerjaan struktur beton bagian
atas (upper structure) bila ditentukan lain harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang
diberikan dalam SNI 2847 : 2013 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung.

3.2. Bahan yang digunakan

1. Semen Portland

Semen yang digunakan Adalah Semen Padang, tidak ada bagian-bagian yang membatu dan dalam zak
yang tertutup seperti yang disyaratkan dalam NI-8 atau menurut ASTM memenuhi S.400 menurut
Standar Semen Portland yang digariskan oleh Asosisasi Semen Indonesia.Merk yang dipilih tidak ditukar-
tukar dalam pelaksanaan kecuali atas pertimbangan dan persetujuan tertulis dari Direksi
Lapangan/Pengawas Lapangan, yang hanya dapat dilakukan dalam keadaan :

a. Tidak adanya stock dipasaran dari merk yang tersebut di atas.

b. Pemborong memberikan jaminan data-data teknis bahwa kualitas semen penggantinya adalah
dengan kualitas yang setara dengan mutu semen yang tersebut di atas.

c. Batas-batas pembetonan dari penggunaan merk semen berlainan jenis harus diketahui.

2. Aggregates

a. Aggregates kasar, kualitas aggregates harus memenuhi syarat-syarat SNI 2847 : 2013. Aggregates
berupa koral atau crushed stone yang mempunyai susunan gradasi baik, cukup syarat kekerasannya dan
padat (tidak porous). Butir-butir keras, bersih dan tidak berpori, batu pecah jumlah butir-butir pipih
maksimum 20 % bersih, tidak mengandung zat-zat aktif alkali. Dimensi minimum dari aggregates kasar
tidak lebih dari 2,5 cm dan tidak lebih dari 0,25 dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksi yang
bersangkutan.

b. Aggregates halus, pasir butir-butir tajam, keras, bersih, dan tidak mengandung lumpur dan bahan-
bahan organis, kadar lumpur dari pasir beton tidak boleh melebihi dari 4% berat. Sisa diatas ayakan 4
mm sisa harus minimum 2 % berat, sisa diatas ayakan 2 mm harus minimum 10 % berat, sisa ayakan
0,25 mm harus berkisar antara 80 % dan 90 % berat.

3. Air dan Beton

a. Air yang dipakai untuk semua beton, spesi/mortar dan spesi injeksi harus bebas dari lumpur, minyak,
asam dan bahan organik basah, garam dan kotorankotoran lainnya dalam jumlah yang dapat merusak.
b. Apabila terdapat keragu-raguan mengenai air yang dipakai, dianjurkan untuk mengirim contoh air itu
ke Lembaga Pemeriksaan bahan-bahan yang disetujui Direksi Lapangan/Pengawas Lapangan / Pengawas
atas biaya Pemborong, untuk diselidiki sampai seberapa jauh ait itu mengandung zat-zat yang dapat

merusak beton / tulangan.

4. Acuan (Bekisting dan Perancah (Scafolding)

Acuan (bekisting) yang digunakan dalah dari plywood tebal 12 mm dengan rangka kayu pengaku
secukupnya, harus dipergunakan untuk pencetakan semua kolom (kecuali kolom praktis), semua
listplank dan semua tangga-tangga gedung. Perancah (scafolding) dapat dipergunakan dari pipa-pipa
besi yang direncanakan rangkaiannya sedemikian rupa sebagai perancah yang memenuhi syarat, atau
dapat pula dari kayu dolken/bambu bulat dengan diameter minimum 8 cm, jarak minimal

antar tiang perancang adalah 50 cm.

5. Baja Tulangan

mutu besi beton yang dipakai dalam pekerjaan struktur beton ini adalah KSTY baja polos diameter 8 mm
sampai 12 mm, mempunyai kekuatan tarik lelah maksimum 2400 kg/cm2 atau U-24,

6. Mutu Beton

Jika tidak ditentukan lain dalam gambar struktur mutu beton yang digunakan adalah fc’14,5MPa Atau K-
175 kg/cm2 untuk beton struktural dengan tegangan tekan hancur karakteristiknya untuk kubus beton
ukuran 15x15x15 cm3, pada usia 28 hari denganderajat konfidensi = 0,95 dan fc’14,5 MPa untuk beton
non struktural. Untuk memungkinkan pencapaian kualitas beton ini,

7. Admixture (bahan-bahan tambahan dalam adukan beton)

Untuk pembetonan pada umumnya tidak diharuskan menggunakan admixtures, bila diperlukan dapat
diusulkan kepada Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas.

8. Penyimpanan.

a. Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan pada umumnya harus sesuai dengan waktu dan urutan
pelaksanaan.

b. Semen harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah (utuh) sesuai dengan berat dari apa yang
tercantum pada zak (tidak terdapat kekurangan), setelah diturunkan disimpan pada gudang-gudang
yang kering dan terlindung dari pengaruh cuaca, berventilasi secukupnya dan lantai yang bebas dari
tanah. Jika ada semen yang mulai mengeras, bagian tersebut masih harus dapat ditekan hancur dengan
tangan dan jumlahnya tidak boleh melebihi 5% dari berat semen.

c. Besi beton harus bebas dari tanah dengan menggunakan bantalan-bantalan kayu yang bebas dari
lumpur atau zat-zat asing lainnya (misalnya : minyak dan lain-lain).

d. Aggregat harus ditempatkan dalam bak-bak yang cukup terpisah dari satu dan ain jenisnya/gradasinya
dan diatas lantai beton ringan untuk menghindari tercampurnya dengan tanah.

3.3. Campuran Beton


Campuran beton yang digunakan adalah beton dengan kekuatan karakteristik fc’ 14.5 MPa untuk
seluruh komponen Beton Struktural dan fc’ 7,4 MPa Untuk Komponen Beton Non Struktural. Campuran
Beton tersebut harus direncanakan dengan melakuan pengujian material dilaboratorium dan Membuat
mix Design. Index yang ada dalam analisa campuran beton hanya berlaku untuk membantu dalam

penawaran, untuk pelaksanaan kontraktor berkewajiban membuat Mix Design dan melakukan
pengujian terhadap material yang digunakan dan disetujui oleh

Pengawas.

Dalam menentukan campuran beton, terutama gradasi aggregat dan kekentalannya yang perlu
diperhatikan pula peruntukan beton tersebut dan ukuran potongan beton yang akan dicor, agar beton
dapat dipadatkan dengan baik, dan tidak terjadi pemisahan aggregat.

Beton juga harus diperhitungkan untuk tidak mengalami pengendapan selama pengangkutan dan
pengecorannya. Beton yang mudah mengendap tidak diperkenankan dipergunakan.

Ukuran maksimum aggregat untuk beton struktur adalah 2 cm. Untuk struktur - struktur dengan
penampang tipis ukuran aggregat maksimum yang dipakai adalah 1 cm, sedangkan untuk struktur yang
memiliki ukuran penampang dan jarak antar tulangan yang besar

Type Struktur Minimum Cement Content

Type Struktur Minimum Cement Content


Setiap m3 Beton ( kg )
Beton didalam ruang bangunan dengan keadaan 325
keliling korasif disebabkan oleh kondensasi atau
uap-uap korasif
Beton diluar ruang bangunan terlindung dari hujan 275
terik matahari langsung

Beton yang masuk kedalam tanah dan mendapat 375


pengaruh sifat alkali dari arah tanah atau air tanah

Tabel 3.1. Jumlah semen minimum dalam setiap m3 beton

Setelah Kontraktor mendapat persetujuan dari Pengawas tentang campuran beton akan dipakai,
serta bahan-bahan yang akan digunakan dalam campuran beton tersebut. Pemborong harus tetap
menggunakan campuran serta bahan- bahan tadi selama pekerjaan beton, kecuali apabila dilakukan trial
mix yang baru dan mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.

Type Struktur Slump ( Cm )

Minimum Maximum
Konstruksi bawah tanah 2.5 9.0
Balok kolom dan pelat 7.5 15.0

Tabel 3.2. Nilai Slump untuk setiap pekerjaan beton

Type Struktur Hubungan dengan


Non Korosif Korosif

Beton didalam ruang bangunan 0.60 0.52


Beton di luar ruang bangunan 0.60 0.60
Beton di luar ruang bangunan 0.55 0.52
Beton yang kontiniu berhubungan 0.57 0.52
dengan air

Tabel 3.3. Nilai Faktor Air Semen Maksimum

3.4. Campuran Beton yang dilakukan di Lapangan

Dalam melakukan pencampuran beton, baik semen, aggregat, maupun air harus dicampur dengan
perbandingan berat. Apabila akan dilakukan dengan perbandingan volume. Pemborong harus
mengajukan metoda dan alat penakar kepada Pengawas untuk disetujui.

3.5. Pengecoran Beton

1. Kualitas beton yang harus dicapai dalam pekerjaan struktur beton ini adalah fc’ 14,50 MPa. Evaluasi
penentuan karakteristik ini digunakan ketentuan-ketentuan SNI 2847 :2013.

2. Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji menurut ketentuan-ketentuan dalam SNI 2847 :
2013, mengingat bahwa 32/C faktor yang sesuai disini adalah sekitar 0,52-0,55 maka pemasukan adukan
kedalam cetakan benda uji dilakukan menurut SNI 2847 : 2013.

3. Jumlah semen minimum 3 340 kg/m3 beton, khusus pada atap, pondasi, luifel jumlah minimum
tersebut dinaikan menjadi 365 kg/m3 beton (atau adukan standar minimum 1:1,25:2,5 dan 1:2:3).

4. Penyampaian beton (adukan) dari mixer ke tempat pengecoran harus dilakukan dengan cara yang
tidak mengakibatkan terjadinya degradasi komponen-komponen beton.

5. Penempatan siar-siar pelaksanaan sepanjang tidak ditentukan lain dalam gambar struktur, harus
mengikuti ketentuan dalam SNI 2847 : 2013 dan sebelum pengecoran beton dilaksanakan Pemborong
harus membuat gambar pelaksanaan (shop drawing) siar-siar tersebut yang telah disetujui oleh Direksi
Lapangan/Konsultan Pengawas.

6. Siar-siar tersebut harus dibasahi terlebih dahulu dengan air semen yang diberi campuran bahan
pengikat (calbond atau sejenis) atas persetujuan Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas.

7. Selama pelaksanaan pengecoran beton berlangsung, harus diperhatikan letak penulangan agar tidak
berubah tempatnya. Jika kelalaian akan hal ini terjadi sehingga menyebabkan perubahan kekuatan
konstruksi maka segala resiko yang timbul akibatnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemborong.

8. Pengecoran tidak diperkenankan selama hujan turun, air semen atau spesi tidak boleh dihamparkan
pada siar-siar pelaksanaan. Air semen atau spesi yang hanyut dan terhampar harus dibuang dan diganti
sebelum pekerjaan dilanjutkan. Pengecoran yang sudah dimulai pada suatu bagian tidak boleh terputus
sebelum selesai.
9. Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan, baja tulangan beton, pemasangan
instalasi-instalasi yang harus ditanam, penyokongan dan pengikatan serta penyiapan permukaan-
permukaan yang berhubungan dengan pengecoran harus mendapat perseujuan dari Direksi
Lapangan/Konsultan Pengawas.

10. Sebelum pengecoran beton, semua permukaan pada tempat pengecoran harus bersih dari zat-zat
asing yang akan mempengaruhi/emngurangi kekuatan hasil pengecoran. Beton tidak diperkenankan
berhubungan dengan air yang mengalir sebelum beton tersebut cukup keras.

11. Pemborong harus memasang lantai kerja (blinding course) yang merata di atas permukaan tanah,
yang terdiri dari lapisan beton setebal 5 cm dan mempunyai sifat menyerap (absorptive), hal ini
diperlukan untuk mempermudah pemasangan tulangan dan pengecoran beton di atas dasar permukaan
tanah.

12. Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap ketepatan tebal penutup beton, untuk itu tulangan
harus dipasang dengan penahan jarak yang terbuat dari beton dengan mutu paling sedikit sama dengan
mutu beton yang akan dicor. Bila tidak ditentukan lain, maka penahan-penahan jarak dapat berbentuk
blok-blok persegi atau gelanggelang

yang harus dipasang sebanyak minimum 8 buah setiap meter cetakan atau lantai kerja. Penahan-
penahan jarak tersebut adalah bagian pekerjaan itu.

13. Direksi Lapangan/Pengawas akan memeriksa hasil pekerjaan pembetonan terhadap kemungkinan
adanya cacat-cacat. Apabila terdapat cacat pada pkerjaan pembetonan maka Pemborong harus
memperbaikinya kembali atas biaya Pemborong.

14. Bentuk atau cara-cara perbaikan cacat pada pekerjaan pembetonan tersebut adalah menjadi
wewenang Direksi Lapangan/Pengawas dan Pemborong wajib melaksanakannya.

3.6. Beton Pada Suhu Udara Tinggi

Pemborong harus mengambil tindakan-tindakan pencegahan terhadap kemungkinan beton


mengalami perubahan akibat suhu udara yang tinggi, terutama terhadap sifat plastis dan kekuatan
beton tersebut.

Pada suhu udara yang terlalu tinggi, Pengawas dapat menunda pengecoran atau menginstruksikan
pemborong untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu sebelum pengecoran dilakukan.

Apabila suhu udara sekeliling melebihi 32 0C, suhu beton harus diusahakan serendah mungkin
dengan cara menghindari penyinaran langsung matahari terhadap agreat dan mixer atau dengan
menggunakan air pencampur yang dingin. Acuan (Bekisting) harus disemprot dahulu dengan air untuk
menurunkan suhunya, dengan memperhatiakan aliran keluarnya air tersebut dari dalam acuan.

Apabila diangggap perlu Pengawas dapat meminta monitoring terhadap suhu beton maupun suhu
udara sekeliling.

Apabila suhu udara siang ternyata terlalu tinggi. Pemborong harus melaksanakan pengecoran pada
malam hari. Beton harus dicor secepat mungkin setelah mengadukan untuk menghindari pengaruh
panas matahari setting time beton.
Untuk pengecoran beton dalam volume yang besar, Pemborong harus memperhitungkan
kemungkinan crack akibat suhu yang tingi dari beton.

3.7. Construction Joint

Posisi pengaturannya harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas. Siar dalam kolom
sebaiknya ditempatkan sedekat mungkin dengan bidang bawah dari balok tertinggi.

Siar dalam balok dan pelat ditempatkan ditengah-tengah bentang.

Siar vertikal dinding sebaiknya dihindari, siar harus dibuat sekecil mungkin dan atas persetujuan
Konsultan Pengawas.

Sebelum pengecoran baru, permukaan dari beton lama harus dibersihkan terlebih dahulu dari segala
macam kotoran dan dikasarkan. Kotoran - kotoran disingkirkan dengan cara penyemprotan permukaan
dengan air dan menyikat sampai aggregate kasar tampak. Setelah permukaan siar tersebut bersih, bubur
semen ( grout ) yang tipis dilapiskan merata keseluruh permukaan.

Pemborong harus memasang water stop untuk semua siar pelaksanaan pada pelat basement dan
dinding yang berada dibawah muka air tanah.

3.8. Pemeliharaan Beton ( Curing )

Beton harus dilindungi selama berlangsung proses pengerasan terhadap matahari, pengeringan oleh
angin, hujan atau aliran air dan pengrusakan secara mekanis atau pengeringan sebelum waktunya.

Semua permukaan beton yang terbuka harus dijaga tetap basah, selam 24 hari dengan
menyemprotkan air atau menggenagi dengan air pada permukaan beton tersebut ataupun dengan
menutupi dengan karung goni basah.

Metode pemeliharaan beton harus diajukan oleh Pemborong pada Pengawas untuk disetujui. Selain
menggunakan air, apabila diperlukan pemeliharaan beton dapat dilakukan dengan campuran kimia
untuk pemeliharaan beton. Campuran kimia ini harus benar-benar telah dibersihkan pada saat
pekerjaan finishing dimulai.

3.9. Acuan

Umum.

Acuan, baik yang sementara maupun yang permanen, dimaksudkan untuk membentuk struktur-
sturktur beton dengan segala detailnya. Acuan yang dibuat harus dapat dipertahankan bentuknya, baik
selama pemasangan tulangan maupun pengecorannya.

Perancah termasuk segala jenis unsur-unsurnya seperti pengaku, balok, pengikat dan tiang, juga
termasuk pondasi sementara yang diperlukan untuk memikul acuan tanpa menimbulkan settlement.

Baik acuan maupun perancah harus dilaksanakan oleh Pemborong, untuk menyangga berat maupun
tekanan dari beton dalam keadaan basah dan peralatan yang mungkin ada diatasnya, serta beban-
beban kejut dan getaran. Kesemuanya ini harus direncanakan dengan metoda ereksi dan pembongkaran
yang sederhana sehingga memudahkan pemasangan, penambahan maupun pembongkarannya.
Deflekasi (lendutan) yang diijinkan terjadi adalah 1/900 bentang dan balok kantilever, lendutan yang
diijinkan adalah 1/300 bentang.

Brancing-brancing harus dipasang untuk meghindari pergerakan horizontal, transversal maupun


longitudinal yang terjadi.

Gambar-gambar yang menunjukkan detail dari acuan maupun perancah, perhitungan perancah,
elevasi dari acuan maupun perancah harus diajukan oleh

pemborong untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas.

Bekisting yang digunakan

Acuan dibuat dari Papan kayu dengan ketebalan minimum 10 mm. Atau material lain yang disetujui
oleh Konsultan Pengawas.

Acuan yang dipakai harus bersih dari segala macam kotoran, apabila akan digukana kembali acuan
harus bersih, acuan yang sudah rusak dan tidak lurus lagi tidak diperkenankan dipakai kembali.

Untuk mengejar kecepatan pengecoran, diisyaratkan agar Pemborong membuat panel- panel
bekisting yang standar untuk acuan bagian konstruksi yang tipikal.

3.10. Pelaksanaan Pekerjaan

Papan kayu yang digunakan untuk acaun harus ditumpu sepanjang tepinya. Kasokaso, pengaku dan
penumpu harus dipasang sedemikian rupa sehingga dapat dipertahankan kelurusannya dan
kekuatannya selama pengecoran mapun pemadatan beton dilakukan.

Pengaku, acuan serta perancah yang dibuat harus dipersiapkan terhadap kemungkinan settlement
dari perancah tersebut. Acuan harus diperbaiki apabila ternyata perancah mengalami settlement.

Semua tiang perancah harus dipasang dengan pengaku vertikal horizontal maupun diagonal. Barcing
lateral harus dari dua arah dan bracing diagonal harus dua sisi, baik horizontal maupun vertikal. Apabila
tiang ternyata perlu disambung, pemasangan bracing harus diatur sesuai dengan lokasi penyambungan
tersebut.

Acuan untuk beton prategang harus diperhitungkan dapat menahan gaya - gaya yang mungkin terjadi
selama penarikan (stressing) berlangsung.

Sebelum pekerjaan pengecoran beton dilaksanakan, semua unsur yang harus berada di dalam beton
tersebut sudah ditempatkan secara benar, termasuk pengaturan selimut betonnya.

Seluruh perancah dan acuan harus diperiksa kembali pada saat pengecoran beton akan dimulai.
Apabila ternyata ada bagian perancah atau acuan yang berubah posisi, perancah maupun acuan
tersebut harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum pengecoran dilaksanakan.

3.11. Waktu untuk melepas Bekisting

Acuan dapat dilepaskan dari beton apabila pembongkarannya dapat dipastikan tidakmengakibatkan
kerusakan beton, dan acuan tersebut sudah mudah dilepaskan dari beton.
Waktu untuk melepas acuan dan perancah tergantung dari cuaca, metoda pemeliharaan beton,
kekuatan beton type dari struktur dan beban rencana. Dalam segala hal, waktu untuk melepas acuan
dan perancah tidak kurang dari

NO Unsur Struktur Waktu


1 Samping balok, didinding, kolom yang tidak dibebani 24 jam
2 Pelat 28 hari
3 Balok ( acuannya saja) 7 hari
4 Perancah pelat diantara balok 14 hari
5 Perancah balok dan plat slab 21 hari
6 Perancah kantilever 28 hari

Pekerjaan pembongkaran acuan harus dilaporkan dan disetujui sebelumnya oleh Konsultan
Pengawas.

3.12. Finishing Beton

Permukaan Beton

Beton yang permukaan kelihatan (exposed) harus difinish dengan adukan.Lubang-lubang yang terjadi
pada beton harus disi dengan adukan.

Untuk dinding penahan tanah, lubang pengikat acuan tidak diperkenankan.

Lubang - lubang pada permukaan beton tidak boleh lebih besar dari 3 mm, lubang yang lebih besar
diameter 3 mm tapi lebih kecil dari 20 mm tidak boleh melebihi 0.5 % dari permukaan beton tersebut.
Lubang yang lebih besar dari 20 mm tidak diperkenankan. Apabila terdapat lubang yang lebih besar dari
20 mm, harus dikonsultasikan oleh Konsultan Pengawas.

Jika permukaan beton tidak cacat, adukan yang digunakan untuk perbaikan harus berwarna sama
dengan beton disekelilingnya. Sample harus dibuat dahulu sebelum perbaikan permukaan beton
tersebut dimulai.

Pelat

Permukaan pelat harus merupakan permukaan yang rata tanpa adanya kelebihan adukan ataupun
lubang-lubang pada permukaan pelat tersebut, diluar batas toleransi yang diijinkan.

Apabila penambahan permukaan finishing tersebut langsung dilakukan sebelum beton mengeras
secara total, semua kelebihan air, adukan maupun kotorankotoran lain dibersihkan dengan cara disikat
hati-hati untuk mencegah ikut terbawanya aggregat yang sudah dicorkan.

Apabila plat difinish dengan adukan, permukaan beton tersebut harus dibaut kasar sesuai dengan
schedule finishing yang ada. Permukaan beton tersebut harus diratakan sehingga memliki level yang
sama, tidak melewati batas toleransi yang diijinkan.

3.13. Toleransi Pekerjaan Pengecoran


Toleransi pelaksanaan dari seluruh pekerjaan beton, dalam segala hal tidak boleh melebihi schedule
toleransi dibawah ini.

Posisi as kolom dan as dinding 6 mm dalam 3 m panjang nilai maksimum 1


geser (posisi bangunan) cm untuk seluruh panjang

Posisi Pondasi dan Pile cap 2 % dari lebar pondasi dengan nilai maksimum 5
Dimensi pondasi dan Pile cap cm minus 1 cm sampai plus 5 cm minus 5%
sampai plus 10 % dengan nilai maksimum 5cm

Dimensi horizontal kolom dan 5 mm dalam 5 mm dengan nilai maksimum


dinding geser dari ketinggiannya 1 cm untuk seluruh panjang 1,2 cm dari ketinggian
30 meter 2 cm dari ketinggian 60 meter 2,5 cm
dari ketinggian 90 meter

Level rata-rata Jarak lantai ke lantai 3 meter, deviasi = 6 mm


Jarak lantai ke lantai 6 meter, deviasi = 1,2
Jarak lantai ke lantai lebih dari 12 meter,
deviasi = 2 mm

Deviasi level dari permukaan plat 6 mm dari 3 meter panjang 1 cm dari 6


meter panjang dengan nilai maksimum 2 cm

Deviasi potongan (plat, balok kolom Dimensi < 15 cm + 1 cm sampai -3mm


maupun dinding geser) Dimensi >=15 cm + 1,2 cm sampai-mm

Bukaan pada dinding dan plat 6 mm

Tangga Masing- masing tanjakan 2 mm keseluruhan


6mm
Masing- masing injakan 3mm keseluruhan 6mm

4. PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL

4.1. Lingkup Pekerjaan

Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang baik dan sempurna.

Pekerjaan ini meliputi lantai saluran, lantai kerja, cor beton bawah lantai dan semua pekerjaan beton
non struktur, seperti yang ditunjukkan pada gambar.

4.2. Persyaratan Bahan

_Mutu Beton fc’ 14,5 MPa (K-175 kg/cm2)

Mutu Baja U_24


4.3. Pelaksanaan Pekerjaan

Seluruh pekerjaan lantai saluran harus memakai beton non struktural.

Sebelum pemasangan Granite lantai harus dipasang beton non struktural

5. PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA

5.1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan latalat yang dibutuhkan
dalam terlaksasnanya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.

Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi seluruh detail yang disebutkan / tujuan dalam gambar atau
sesuai petunjuk Direksi. Pelaksana.

5.2 Persyaratan Bahan

Batu bata harus memenuhi NI-10

Semen Portland harus memenuhi NI-8

Pasir harus memnuhi NI-3 Pasal 14 ayat 2

Air harus memenuhi PVBI – 1982 Pasal 9.

5.3 Pelaksanaan Pekerjaan

Pasangan batu bata merah, dengan mengunakan aduk campuran 1 Pc. : 4 Pc.

Untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai permukan sloff sampai ketinggian 30 cm
diatas permukaan lantai dasar, dinding di daerah basah setinggi 160 cm dari permukaan lantai, serta
semua dinding yang ada pada gambar menggunakan symbol aduk transram / kedap air yang digunakan
aduk rapat air dengan campuran 1 Pc : 2 Ps.

Batu bata merah yang digunakan batu batu merah ex local dengan kualitas terbaik yang disetujui
Perencana /Direksi Pelaksana, siku dan sama ukurannya 5 x 11x 22 cm.

Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum hingga jenuh.

Setelah bata terpasang dengan aduk, nad/siar harus dikerok sedalam 1 cm dan dibersihkan dengan
sapu lidi dan kemudian disiram air.

Pasangan dinding batu bata sebelum diplaster harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar-siar
dikerok serta dibersihkan.

Pemasangan dinding batu bata dilakukan terhadap, setiap tahap terdiri dari, maksimum 24 lapis
setiap harinya diiuti dengan cor kolom praktis.

Bidang dinding ½ batu yang luasnnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan kolom dan balok penguat
(kolom praktis dengan ukuran 11 x 11 cm, dengan tulangan pook 4 diameter 10 mm, bbeugel diameter 6
jarak 20 cm
Pembuatan lubang pada pasangan untuk perencana / steiger sama sekali tidak diperkenankan.

Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton
(kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 66 jarak 50 cm, yang terlebih dahulu
ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalm pasangan bata
sekurang-kurangnya 30cm kecuali ditentukan lain.

Tidak diperkenankan memasang batu bata merah yang patah dua melebihi 5 %, bata yang patah lebih
dari 2 tidak boleh digunakan.

Pemasangan batu bata untuk dinding ½ batu harus menghasilkan dinding finish setebal 15 cm dan
untuk dinding 1 batu finish adalah 25 cm. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar
tegak lurus.

6. PEKERJAAN PLESTERAN DINDING

6.1 Lingkup Pekerjaan

Termasuk dalam pekerjaan dinding ini adalah penyediaan dinding ini adalah tenaga kerja, bahan-
bahan, peralatan termasuk alat-alat Bantu dan alat-alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan plesteran, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.

Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding bagian dalam dan luar serta seluruh
detail yang disebutkan/ditunjuk dalam gambar.

6.2 Persyaratan Bahan

Semen Padang (Portland Cement)

Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2

Air harus memenuhi NI- 3 pasal 10

Penggunaan adukan plesteran :

Plesteran kedap air (1 Pc : 2 Ps) digunakan untuk menutup dinding-dinding kedap air.

Plesteran (1 Pc : 3 Ps) dipakai untuk plesteran dinding-dinding sisi luar bangunan yang tidak
terlindung.

Plesteran biasa (1 Pc : 4 Ps) dipakai untuk menutup seluruh permukaan dinding selain dinding kedap
air.

Plesteran beton (1 Pc : 3 Ps) digunakan untuk menutup dinding-dinding beton Plesteran sudut (1
Pc : 2 Ps) digunakan untuk membuat pengakhiran sudut dari bidang-bidang plesteran.

Seluruh permukaan plesteran difinish acian dari bahan Pc.

6.3 Pelaksanaan Pekerjaan

Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang digunakan sesuai dengan petunjuk
Direksi Pelaksana dan persyaratan tertulis dalam uraian dan syarat pekerjaan ini.
Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang beton atau pasangan dinding
batu bata telah disetujui oleh Direksi Pelaksana sesuai uraian Syarat Pekerjaan yang tertulis dalam buku
ini.

Dalam melaksankan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk dalam gambar arsitektur
terutama pada gambar detail dan gambar potongan mengenai ukuran tebal / tinggi / peil dan bentuk
propilnnya.

Campuran adukan perekat yang dimaksud adalah campuran dalam volume, cara pembuatannya
mengunakan mixer selama 3 menit dan memenuhi persyaratan sebagai berikut :

Untuk bidang kedap air, beton, pasangan dinding batu bata yang berhubungan dengan udara luar,
dan semua pasangan batu bata dibawah permukaan tanah sampai ketinggian 30 cm dari permukaan
lantai dan 150 cm dari permukaan lantai untuk kamar mandi, Wc/toilet dan daerah basah lainnya
dipakai adukan plesteran 1 Pc : 2 Ps.

Untuk aduk kedap air, harus ditambah dengan Daily bond, dengan perbandingan 1 bagian Pc. 1
bagian Daily bond.

Untuk bidang lainnya diperlukan plesteran campuran 1 Pc : 5 Ps Plesteran halus (acian) dipakai
campuran Pc dan air sampai mendapatkan campuran homogen, acian dapat dikerjakan sesudah
plesteran berumur 8 hari, untuk adukan plesteran finishing harus ditambah dengan additive plamix

dengan dosis 200-250 gram plamix untuk setiap 40 Kg semen.

Semua jenis adukan perekat tersebut diatas harus disiapkan sedemikian rupa sehingga selalu dalam
keadaan baik dan belum mengering. Diusahakan agar jarak waktu pencampuran aduk perekat tersebut
dengan pemasangannya tidak melebihi 30 menit terutama untuk adukan kedap air.

Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan instalasi pipa listrik
dan plumbing untuk seluruh bangunan.

Untuk beton sebelum diplester permukaan harus dibersihkan dari sisa-sisa bekisting dan permukaan
diketre (scrath) terlebih dahulu dan semua lubanglubang bekas pengikat bekisting atau form time harus
tertutup adukan plester.

Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang yang akan difinish dengan cat dipakai
plesteran halus (acian) diatas permukaan plesterannya).

Untuk dinding tertanam di dalam tanah harus digunakan dengan memakai spesi kedap air.

Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) pada permukaannya diberi alur-alur garis
horizontal atau diretek (scrath) untuk memberi ikatan yang lebih baik terhadap bahan finishingnya
kecuali untuk yang menerima cat.

pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1 m, dipasang tegak dan mengunakan keeping-keping
plywood setebal 9 mm untuk patokan karatan bidang.
Ketebalan pelesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding / kolom yang dinyatakan dalam
gambar. Tebal pelesteran minimum 2,0 cm harus diberi kawat ayam untuk membantu dan memperkuat
daya lekat dari pelesteran pada bagian pekerjaan yang diizinkan Direksi Pelaksana.

Untuk setiap permukaan bahan yang ada beda jenisnya yang bertemu dalam satu bidang datar, harus
diberi naat (tali air) dengan ukuran lebar 0,7 cm dalamnya 0,5 cm, kecuali bila ada petunjuk lain di dalam
gambar.

Untuk permukaan yang datar, harus mempuyai toleransi lengung atau cembung bidang yang tida
melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m, jika melebihi, kontraktor berkewajiban memperbaikinya dengan
biaya atas tanggungan Kontraktor.

Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar, tidak terlalu tiba-tiba,
dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindunggi dari terik panas
matahari langsung dengan bahan penutup yang biasa mencegah penguapan air secara cepat.

Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, plesteran harus dibongkar kembali
dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Direksi Pelaksana dengan biaya atas tanggungan
Kontraktor. Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai, Kontraktor harus selalu menyiram dengan
air, sampai jenuh sekurang-urangnya 2 kali setiap hari.

Selama pemasangan dinding batu bata/beton bertulang belum difinish, kontraktor wajib memelihara
dan menjaganya terhadap kerusakan-kerusakan dan pengotoran bahan lain, Setiap kerusakan yang
terjadi menjadi tanggung jawab Kontraktor dan wajib diperbaiki.

Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum pelesteran berumur lebih dari 2
(dua) minggu.

7. PEKERJAAN RANGKA ATAP DAN PENUTUP ATAP

Ketentuan Umum

Kontraktor wajib menyediakan tenaga kerja, bahan dan peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan hingga didapat hasil yang memuaskan.

Kontraktor wajib mengadakan penelitian terhadap kemiringan atap agar sesuai dengan gambar
rencana/petunjuk Direksi Pengawas.

Kemiringan lantai atap sebesar 2% dibuat pada plat betonnya bukan kemiringan dari spesinya.

Pekerjaan Rangka Atap

7.1 Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan rangka atap sesuai dengan gambar rencana.

7.2 Bahan

Baja ringan Merk Taso

Truss C75.100 dan C.75.75 Taso


Reng Tebal 0,5 mm Taso

Tensile Strenght min 550 Mpa.

7.3 Pedoman Pelaksanaan

Pemasangan reng harus rata tidak bergelombang, sambungan harus rata, dengan sambungan miring
diletakan diatas rusuk, tidak boleh diantara.Pekerjaan Atap Genteng Metal Berpasir 0,4

7.4 Lingkup Pekerjaan

Meliputi pekerjaan atap, tetapi tidak terbatas hanya pada pemasangan penutup atap dan pekerjaan
perlengkapannya, serta seluruh detail yang disebutkan/ditunjuk dalam gambar.

7.5 Bahan

- Atap : Genteng Metal Berpasir 0,4 (Multiroof)

- Warna : Ditentukan Kemudian

7.6 Pelaksanaan Pekerjaan

Semua bahan atap harus dipasang sesuai dengan petunjuk produsen, lengkap dengan accesories
perlengkapannya antara lain; bumbungan, sekrup anti karat dan lain-lain yang merupakan produk yang
sama

8. PEKERJAAN PELAPIS LANTAI

8.1. PAS. GRANITE LANTAI

Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyedian tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alatalat

Bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang bermutu baik.

Pasangan lantai Granite ini dipasang pada seluruh detail yang disebutkan /ditunjukkan dalam
gambar, berikut plint dan border.

8.2. Persyaratan Bahan

Bahan Ceramic yang digunakan :

Jenis : Granite

Ukuran : 60 x 60cm

Motif : ditentukan kemudian

Merk : IKAD( Unpolished dan Unpolihed)

Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan-peraturan ASTM, peraturan
Granite Indonesia (NI-19), PVBB 1970 dan PVBI 1982
Semen porland, pasir dan air harus memenuhi NI-8, NI-3, NI-2 dan ASTM.

Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh – contoh
kepada Direksi Pelaksana.

8.3. Pelaksanaan Pekerjaan

Sebelum dimulai pekerjaan, kontraktor diwajibkan membuat shop drawing pola

Granite.

Granite yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan bernoda.

Paduan pasangan/pengikat dengan adukan campuran 1 Pc : 4 Ps pasang dan ditambah bahan perekat
seperti yang disyaratkan atau dapat pula digunakan acian Pc murni dan ditambah bahan perkat.

Bahan Granite sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (tidak mengandung alkali) sampai
jenuh.

Hasil pemasangan lantai Granite harus merupakan bidang permukaan yang benar-benar rata, tidak
bergelombang, dengan memperhatikan kemiringan di daerah basah dan teras.

Pola, arah dan awal pemasangan lantai Granite harus sesuai dengan gambar detail atau sesuai
dengan petunjuk direksi Pelaksana.

Jarak antara unit-unit pemasngan Granite satu sama lain (siar) harus sama lebarnya, maksimum 3
mm, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar
yang berpotongan harus membentuk sudut siku yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya.

Siar-siar harus diisi dengan bahan pengisi siar yang bermutu baik dari bahn seperti yang telah
diisyaratkan diatas warna Granite yang dipasang.

Pemotongan Unit-unit Granite harus mengadakan alat pemotong khusus sesuai persyaratan pabrik.

Granite yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada permiukaan Granite,
sehingga betul-betul bersih.

Granite yang terpasang harus dihindarkan dari sentuhan / beban selama 3 x 24 jam dan lindungi dari
emungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.

Granite plint terpasang siku dengan siar lantai dan dengan ketebalan siar sama.

8.4 Pelaksanaan Pekerjaan

Pada permukaan dinding beton / bata merah yang ada, Granite dapat langsung diletakkan dengan
menggunakan perekat spesi 1 Pc : 2 Pasir, diaduk baik memakai suppercement, jumlah pemakaian
adalah 10 % dari berat semen yang dipakai dengan tebal adukan tidak lebih dari 1.5 cm atau bahan
perekat khusus, dengan memperhatikan sehingga mendapatkan ketebalan dinding seperti tertera

pada gambar.
Granite yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, warna, motif tiap Granite harus sama
tidak boleh retak, gompol dan cacat lainnya.

Pemotongan Granite harus menggunakan alat potong khusus untuk itu sesuai dengan petunjuk
pabrik.

Sebelum Granite dipasang, terlebih dahulu harus direndam air sampai jenuh.

Pola Granite harus memperhatikan ukuran / letak dan semua peralatan yang akan terpasang di
dinding : panel stop kontak dan lain-lainnya yang tertera dalam gambar

Ketinggian peil tepi atas pola Granite disesuaikan gambar.

Awal pemasangan Granite pada Lantai dan kemana sisi ukuran harus ditentukan, harus dibicarakan
terlebih dahulu dengan Direksi Pelaksana sebelum pekerjaan pekerjaan dimulai

Bidang Lantai Granite harus benar-benar rata, garis-garis siar harus benar-benar lurus. Siar arah
horizontal pad dinding yang berbeda ketinggian peil lantainya harus merupakan satu garis lurus.

Granite harus disusun menurut garis-garis lurus dengan siar-siar 4 -5 mm setiap perpotongan siar
harus membentuk dua garis tegak lurus. Siar-siar Granite diisi dengan bahan pengisi siar sehingga
membentuk setengan lingkaran seperti yang disebutkan dalam persyaratan bahn dan warnanya akan
ditentukan kemudian.

Pembersihan permukaan Granite dari sisa-sisa adukan semen hanya boleh dilakukan dengan
menggunakan cairan pembersih untuk Granite Forstex buatan Yuri atau sejenis

Nad – nad pada pemasangan Granite harus diisi dengan bahan supergant

9.1. PEKERJAAN DINDING GRANITE

9.1.2. PAS. GRANITE DINDING

Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyedian tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alatalat Bantu lainnya
untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang bermutu baik.

Pasangan lantai Granite ini dipasang pada seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam
gambar, berikut plint dan border.

9.1.2. Persyaratan Bahan

Bahan Ceramic yang digunakan :

Jenis : Granite

Ukuran : 60 x 60cm

Motif : ditentukan kemudian

Merk : IKAD( polished )


Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan-peraturan ASTM, peraturan
Granite Indonesia (NI-19), PVBB 1970 dan PVBI 1982

Semen porland, pasir dan air harus memenuhi NI-8, NI-3, NI-2 dan ASTM.

Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh – contoh
kepada Direksi Pelaksana.

9.1.3. Pelaksanaan Pekerjaan

Sebelum dimulai pekerjaan, kontraktor diwajibkan membuat shop drawing pola Granite.

Granite yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan bernoda.

Paduan pasangan/pengikat dengan adukan campuran 1 Pc : 4 Ps pasang dan ditambah bahan perekat
seperti yang disyaratkan atau dapat pula digunakan acian Pc murni dan ditambah bahan perkat.

Bahan Granite sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (tidak mengandung alkali) sampai
jenuh.

Hasil pemasangan Granite harus merupakan bidang permukaan yang benar-benar rata, tidak
bergelombang, dengan memperhatikan kemiringan di daerah basah dan teras.

Pola, arah dan awal pemasangan Granite harus sesuai dengan gambar detail atau sesuai dengan
petunjuk direksi Pelaksana.

Jarak antara unit-unit pemasngan Granite satu sama lain (siar) harus sama lebarnya, maksimum 3
mm, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar
yang berpotongan harus membentuk sudut siku yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya.

Siar-siar harus diisi dengan bahan pengisi siar yang bermutu baik dari bahn seperti yang telah
diisyaratkan diatas warna Granite yang dipasang.

Pemotongan Unit-unit Granite harus mengadakan alat pemotong khusus sesuai persyaratan pabrik.

Granite yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada permiukaan Granite,
sehingga betul-betul bersih.

Granite yang terpasang harus dihindarkan dari sentuhan / beban selama 3 x 24 jam dan lindungi dari
emungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.

Granite plint terpasang siku dengan siar lantai dan dengan ketebalan siar sama.

9.1..4 Pelaksanaan Pekerjaan

Pada permukaan dinding beton / bata merah yang ada, Granite dapat langsung diletakkan dengan
menggunakan perekat spesi 1 Pc : 2 Pasir, diaduk baik memakai suppercement, jumlah pemakaian
adalah 10 % dari berat semen yang dipakai dengan tebal adukan tidak lebih dari 1.5 cm atau bahan
perekat khusus, dengan memperhatikan sehingga mendapatkan ketebalan dinding seperti tertera

pada gambar.
Granite yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, warna, motif tiap Granite harus sama
tidak boleh retak, gompol dan cacat lainnya.

Pemotongan Granite harus menggunakan alat potong khusus untuk itu sesuai dengan petunjuk
pabrik.

Sebelum Granite dipasang, terlebih dahulu harus direndam air sampai jenuh.

Pola Granite harus memperhatikan ukuran / letak dan semua peralatan yang akan terpasang di
dinding : panel stop kontak dan lain-lainnya yang tertera dalam gambar

Ketinggian peil tepi atas pola Granite disesuaikan gambar.

Awal pemasangan Granite pada dinding dan kemana sisi ukuran harus ditentukan, harus dibicarakan
terlebih dahulu dengan Direksi Pelaksana sebelum pekerjaan pekerjaan dimulai

Bidang dinding Granite harus benar-benar rata, garis-garis siar harus benar-benar lurus. Siar arah
horizontal pad dinding yang berbeda ketinggian peil lantainya harus merupakan satu garis lurus.

Granite harus disusun menurut garis-garis lurus dengan siar-siar 4 -5 mm setiap perpotongan siar
harus membentuk dua garis tegak lurus. Siar-siar Granite diisi dengan bahan pengisi siar sehingga
membentuk setengan lingkaran seperti yang disebutkan dalam persyaratan bahn dan warnanya akan
ditentukan kemudian.

Pembersihan permukaan Granite dari sisa-sisa adukan semen hanya boleh dilakukan dengan
menggunakan cairan pembersih untuk Granite Forstex buatan Yuri atau sejenis

Nad – nad pada pemasangan Granite harus diisi dengan bahan supergant.

10.PEKERJAAN KOZEN PINTU/JENDELA

10.1 Jenis dan Bahan Pekerjaan


1) Pekerjaan Kozen Pintu/Jendela kayu klas Klas II
2) Pekerjaan Pintu Panil Papan Kayu Klas II
3) Pekerjaan Daun Jendela Kayu Klas II
10.2 Pekerjaan Kozen Pintu/Jendela
1) Lingkup Pekerjaan :
- Kozen Pintu/Jendela sesuai dengam gambar kerja
- Pedoman Pelaksanaan :
a) Kozen Pintu/Jendela dikerjakan dengan memakai Kayu Klas II dengan uk. Bersih
5/12.
b) Untuk perkuatan pasangan kusen ke dinding harus dilengkapi dengan angker kusen
sesuai dengan bentuk pada gambar
c) Pintu Panil papan memakai rangka pintu ukuran tebal 3,5 cm kayu Klas II serta
dilengkapi dengan 3 buah engsel Nylon pintu, Serta 1 Buah Kunci Tanam 2 x slagh
d) Kunci Pintu Menggunankan Kunci Tanam Dengan Mutu dan Model yang sesuai
Dengan persetujuan Pengawas sesuai dengan Kebutuhan di Gambar
Jenis : Kunci tanam
Merek : SES
e) Jendela Kaca Rangka kaca memakai rangka jendela kayu Klas II kualitas kering dan
kuat dan kaca polos tebal 3mm dan 5 mm serta serta dilengkapi dengan 1
Buah Tarikan Jendela, 2 buah engsel Nylon jendela. Serta 2 Buah Grendel dan 2 bh
Hak angin
f) Bentuk, ukuran serta penempatan setiap type kozen pintu/jendela disesuaikan
dengan Gambar Kerja.

11. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT (PLAFOND)

11.1 Ketentuan Umum

Meliputi tetapi tidak terbatas hanya pada penyediaan bahan plafond, rangka penggantung plafond,
serta pemasangan rangka gantung dan bahan plafond pada tempat-tempat sesuai dengan gambar-
gambar rencana dan daftar pemakaian bahan. Sebelum dilakukan pemasangan pemborong harus
terlebih dahulu mengajukan shop drawing (apabila diminta Direksi Pengawas) dan contoh bahan dan

perlengkapannya untuk mendapat persetujuan Direksi Pengawas).

Pekerjaan penyelesaian langit-langit baru dapat dikerjakan setelah semua pekerjaan instalasi yang
harus dipasang diatas langit-langit telah selesai dipasang dan diuji coba (test).

Semua pekerjaan langit-lanit harus rata, rapi dan tidak bergelombang.

Semua bahan yang dipasang harus baru, baik tidak cacat, bersih, siku dan tidak melengkung. Warna
dan tekstur bahan harus sama.

Peil ketinggian plafond harus sesuai gambar rencana.

11.2 Lingkup Pekerjaan

Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah semua pekerjaan plafond PVC board yang dinyatakan dalam
gambar.

11.3 Persyaratan Pemasangan

Pemasangan plafond harus diserahkan kepada sub-kontraktor specialist yang berpengalaman yang
disetujui oleh Arsitek.

Semua bahan & pemasangan harus sesuai dengan spesifikasi dari pabrik yang tertera dibrosur dan
semua pekerjaan dilaksanakan oleh pekerja-pekerja berpengalaman.

Contoh yang disetujui akan digunakan untuk perbandingan dan pekerjaan yang mutunya tidak sebaik
contoh akan ditolak

Hasil akhir yang diinginkan adalah sambungan yang rapi, rata dan tidak bergelombang.
11.4 Bahan

PVC (Java Fond)

List PVC

Rangka Hollow 20.40 dan 40.40

Jika ada droop ceiling, sudut-sudut harus diberi metal Puring.

11.5 Pelaksanaan Pekerjaan

Pasang plafond dan PVC sedemikian rupa supaya datar dan tidak terlihat sambungan dan gelombang.

Semua sambungan harus bersih dan tidak terlihat.

Setiap sambungan harus rapi dan simetris.

12. PEKERJAAN PENGECATAN

12.1. Ketentuan Umum

Semua bahan cat dari kualitas terbaik, sesuai dengan petunjuk Direksi Pengawas,plamur yang dipakai
sebaiknya satu merk dengan catnya, dan harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan pemakaian dari
pabrik.

Kontraktor harus membuat percobaan pengecatan pada bidang-bidang contoh yang ditentukan oleh
Direksi Pengawas, selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sebelum pekerjaan cat dimulai.

Semua permukaan yang akan dicat harus betul-betul dalam keadaan kering, rata, licin dan bersih.
Demikian pula daerah sekelilingnya harus bebas dari denu dan kotoran-kotoran lain.

Kontraktor wajib menyediakan tenaga kerja, bahan dan peralatan yang diperlukandalam pelaksanaan
hingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang memuaskan.

12.2. Pekerjaan Pengecatan Dinding

12.2.1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi pekerjaan dinding/beton bagian luar dan dalam, plafond serta seluruh detail yang
disebutkan/ditunjuk dalam gambar.

12.3 Bahan

Bahan cat buatan dalam negeri produk ICI Paints Indonesia dan disetujui Direksi Pengawas.

- Jenis cat Interior : interior (Dulux Pentalite )

- Jenis cat Exterior : eksterior (Dulux Weathersield)

- Warna : ditentukan kemudian


- Pengecatan untuk dinding/beton, baik bagian dalam maupun bagian luar minimal dilakukan 2 (dua)
lapis 1 (satu) cat daras.

- Cat dasar :

Lapisan cat dasar dilakukan minimal 1 (satu) lapis sampai rata dan sama tebalnya.

- Kepastian daya sebar maksimal 12 m2/liter untuk pengecatan 1 (satu) lapis.

- Pengencer air bersih maksimum 20%

- Pengeringan minimum setelah 2 (dua) jam lapis berikutnya dapat dilakukan.

12.4 Pelaksanaan Pekerjaan

Bahan-bahan yang dipergunakan, sebelum digunakan terlebih dahulu harus diserahkan contoh-
contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Pengawas.

Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) kopi ketentuan dan persyaratan teknis operation dari pabrik
dan contoh percoaan warna cat kepada Direksi Pengawas.

Sebelum pengecatan dimulai, permukaan bidang pengecatan harus rata, kering dan bersih dari segala
kotoran minyak.

Bidang pengecatan siap dicat setelah seluruh permukaan diratakan/dihaluskan dengan amplas.
Plesteran harus betul-betul kering, tidak ada retak-retak dan telah disetujui Direksi Pengawas.

Sebelum pengecatan dilakukan, kontraktor diwajibkan membuat contoh-contoh warna, untuk


disetujui Direksi Pengawas.

Pengecatan disyaratkan dengan menggunakan roller. Untuk permukaan dimana pemakaian roller
tidak memungkinkan, dipakai kuas yang baik/halus.

Cat dasar dilakukan setelah seluruh permukaan pengecatan memenuhi persyaratan dan telah
selesainya pekerjaan-pekerjaan yang ada didalamnya.

Untuk Langit-langit/Plafond harus dibersihkan dan lubang-lubang pada langitlangit diisi dan diratakan
dengan dempul/plamur.

Untuk Cat dinding : 5 kg cat + ½-1 kg Zamitex + ½ liter air dicampur merata. Cat yang telah dicampur
tersebut diaplikasikan merata pada dinding (jumlah aplikasi disesuaikan dengan saran pabrik cat),
Fungsi: meningkatkan kualitas cat agar tahan air, tahan cuaca, tahan noda, warna lebih cemerlang &
tidak pudar. Daya sebar campuran sealer: ± 40m2

Untuk Finishing/Coating : 1 kg Zamitex + 3 ltr air dicampur merata. Aplikasikan pada permukaan cat
yang telah kering total sebanyak 2x (tunggu kering ± 4 jam sebelum aplikasi kedua), Fungsi: memberikan
lapisan pelindung pada cat agar tampak mengkilat, lebih tahan air, tahan cuaca, tahan noda, tidak
terkelupas. Daya sebar campuran coating: ± 40m2
13. PEKERJAAN ELEKTRIKAL, ELEKTRONIKA DAN PLUMBING

13.1. SISTEM KELISTRIKAN

13.2 URAIAN PERSYARATAN DAN PERATURAN UMUM

Uraian persyaratan ini menjelaskan tentang detail spesifikasi bahan dan cara

pemasangan Instalasi Listrik dan pemipaan/plumbing, meliputi pekerjaan secara

lengkap dan sempurna mulai dari penyediaan bahan sampai di site, upah pemasangan,

penyimpanan, transportasi, pengujian, pemeliharaan dan jaminan.

1. Dalam melaksanakan instalasi ini, kontraktor harus mengikuti semua persyaratan

yang ada seperti :

a. Peraturan Umum Instalasi Listrik 2000

b. VDE, ISO, BS, LMK.

2. Pembuatan panel harus mengikuti dan terikat pada semua persyaratan yang

tercantum dalam :

a. Persyaratan umum

b. Spesifikasi teknis

c. Gambar rencana

d. Berita acara anwijing

3. Sumber daya listrik bersumber dari Perusahaan Umum Listrik Negara dan

Generato Set.

4. Fasilitas instalasi listrik tersebut digunakan untuk :

a. Penerangan dalam

b. Penerangan luar

c. Stop kontak

d. Air conditioning

e. Peralatan lain

5. Persyaratan kontraktor listrik

a. Harus mempunyai SIKA – PLN golongan C yang masih berlaku.

b. Harus dapat disetujui oleh Pemberi Tugas/ Mk


6. Semua instalasi penerangan dan stop kontak menggunakan sistem 3 core.

7. Semua panel listrik harus diberi pentanahan dengan kawat BC/NYA

8. Semua pipa dari bahan metal yang terpasang dalam tanah harus diberi

pelindung anti karat.

13.3 LINGKUP PEKERJAAN LISTRIK

Melaksanakan :

1. Seluruh instalasi penerangan & stop kontak Dalam Gedung

2. Seluruh instalasi penerangan luar Gedung

3. Menyediakan dan memasang semua toevoer listrik.

4. Membuat gambar kerja dan menyerahkan gambar revisi.

5. Melakukan pengetesan.

6. Menyerahkan hasil pengetesan.

7. Melaksanakan pemeliharaan jaminan.

8. Memasang nama-nama panel dan hubungan circuit breaker berupa tulisan yang jelas dari bahan yang
tahan lama.

13.4 PERSYARATAN UMUM BAHAN DAN PERALATAN

1. Syarat- syarat Dasar

a. Semua bahan atau peralatan harus baru dalam arti bukan barang bekas atau hasil perbaikan.

b. Material atau peralatan harus mempunyai kapasitas atau rating yang cukup.

c. Harus sesuai dengan spesifikasi/persyaratan.

d. Kapasitas yang tercantum dalam gambar atau spesifikasi adalah minimum. Kontraktor boleh memilih
kapasitas yang lebih besar dari yang diminta dengan syarat :

- Tidak boleh menyebabkan sistem menjadi lebih sulit.

- Tidak menyebabkan pertambahan bahan.

- Tidak meminta pertambahan ruang.

- Tidak menyebabkan adanya tambahan biaya.

- Tidak menurunkan mutu.

2. Syarat-syarat Fisik
a. Semua bahan atau peralatan dari kualifikasi atau tipe yang sama, diminta merek atau dibuat oleh
pabrik yang sama.

b. Dalam setiap hal, suatu bagian atau suku-suku cadang dari peralatan yang jumlahnya jelas ditentukan,
maka jumlah tersebut harus tetap lengkap setiap kali peralatan tersebut diperlukan, sehingga
merupakan unit yang lengkap.

c. Apabila suatu bahan atau peralatan disebutkan pabrik pembuatnya atau mereknya, hal ini dimaksud
untuk mengikat mutu, tipe perencanaan dan

karakteristik.

13.5 SPESIFIKASI TEKNIK BAHAN DAN PERALATAN

1. Listrik

-Daya Baru terpasang adalah 3500 Volt Amphere

a. Kabel penerangan dan Power

- Inti penghantar tembaga

- Isolasi, sheated dan lain- lain.

- Jumlah inti satu atau banyak

- Jenis kabel : NYM, NYY, NYFGBYdan lain-lain Merk kabel yang dipakai Suprime, Tranka, Kabelindo dan
Metal

2. Pipa dan Fitting

a. Seluruh pengkabelan untuk penerangan, stop kontak dan fan dilaksanakan dalam pipa dan fitting-
fitting High Impact Conduit GYBSUM untuk dalam bangunan kecuali untuk feeder dan NYY tanpa pipa.
Untuk di halaman terpasang dalam trench atau tertanam dalam tanah.

b. Sparing pipa menggunakan pipa galvanis yang ukurannya disesuaikan dengan material yang akan
dipasang.

c. Penyambungan dari jalur instalasi ke armature lampu menggunakan pipa flexible jenis GYBSUM merek
EGA atau Clipsal.

d. Semua teknik pelaksanaan yaitu percabangan, pembelokan, pengetapan dan sebagainya harus
menggunakan fitting-fitting yang sesuai yaitu socket, elbow,

T-doos, cross-doos, isolasiban, klem besi dan lain-lain.

e. Semua pipa yang tidak dalam cor-coran atau tertanam dalam tanah harus diberi marker dengan
warna merah pada ujung-ujung pipa dan kabel setiap jarak 10 m.

3. Alat Bantu Instalasi

a. Bak kontrol dan tutupnya dari beton bertulang untuk pentanahan


b. Pasir urug, sirtu dan tanah urug.

4. Sakelar dan Stop Kontak

a. Sakelar dari produksi ex. Panasonic, type standard warna disesuaikan. Mekanisme sakelar bentuk
persegi dengan rating 13 A- 250 Volt dengan warna yang disetujui oleh MK. Dalam supply sakelar harus
lengkap dengan box tempat dudukannya dari bahan metal/Gybsum. By,panasonic

b. Stop kontak ex. Panasonic Stop kontak biasa dengan rating 10 A – 250 Volt. 2 kutub ditambah 1 untuk

pertanahan. Stop kontak tenaga dengan rating 16 A – 250 Volt, 2 kutub ditambah 1 untuk

pertanahan. Dalam supply stop kontak harus lengkap dengan box tempat dudukannya dari

bahan metal/Gybsum jenis pasangan inboow. By,panasonik

5. Type dan Jenis Lampu :

a. Lampu Philips LED panel meson 17 Watt

6. Panel listrik

Terdiri atas :

a. Panel Utama dan Distribusi Berfungsi untuk menerima daya listrik dari Transformator sisi tegangan

rendah. Main breaker dan branch breaker menggunakan MCCB sebagai pengaman

sesuai gambar rencana.

Umum

Tegangan kerja: 380 colt – 3 fase – 50 Hz

Interupting capacity untuk main breaker 18 kA s/d 36 kA dan cabangcabang minimal 4.5 KA.

Jenis panel indoor frestanding lengkap dengan pintu.

Gambar detail harus dibuat oleh kontraktor dan disetujui oleh pemberi tugas sebelum pembuatan.

Pemutusan Daya

Rated breaking capacity pada 220 Volt 1 fase,380 volt – 3 fase tidak kurang dari 4.5 KA.

Release harus mengandung :

- Thermal overload release.

- Magnetic short circuit release.


7.Air Condisioner (AC)

* Merk AC yang dipakai adalah Panasonic cs-yn 9 Wkj

* Kapasitas AC 1PK

13.6 PERSYARATAN PEMASANGAN

1 Persyaratan Instalasi dan Peralatan

a. Kontraktor harus meneliti semua dimensi-dimensi secepatnya sesudah mendapat Surat Perintah Kerja
(SPK). Ajukan usul-usul kepada pemberi tugas, apa yang perlu dirubah atau diatur kembali agar semua
instalasi dan peralatan dalam sistem dapat ditempatkan dan bekerja sebaik-baiknya.

- Sebelum melakukan pemasangan bahan dan peralatan lakukanlah pengukuran, meneliti peil-peil dalam
proyek menurut keadaan sebenarnya.

- Apabila ada perbedaan antara pengukuran di lapangan, ajukan data-data kepada pemberi tugas.

b. Kontraktor harus mebuat gambar kerja yang memuat gambar denah, potongan dan detail sesuai
keadaan sebenarnya di lapangan, dengan mendapat persetujuan dari pemberi tugas.

c. Kontraktor harus berkonsultasi dengan kontraktor lain, sehingga pemasangan instalasi dan peralatan
dapat dilakukan tanpa terjadi tabrakan.

d. Semua bahan instalasi dan peralatan sebelum dibeli, dipesan, masuk site atau dipasang harus
mendapat persetujuan dari pemberi tugas.

e.Untuk Biaya SLO Menjadi tanggung jawab penyedia

2. Pemasangan Instalasi dan Peralatan

a. Pada daerah langit-langit tanpa plafond instalasi terpasang pelindung pipa lengkap fitting-fittingnya.

b. Pada daerah langit-langit dengan plafond instalasi terpasang sebagai berikut :

- Untuk 1 dan 2 jalur kabel saja, instalasi diklem kedinding atau diklem ke hanger.

c. Semua instalasi feeder dalam bangunan tidak menggunakan pipa pelindung.

d. Di bawah plafond atau langit-langit instalasi terpasang sebagai berikut :

- Untuk sakelar dan stop kontak terpasang recessmounted ke kolom atau tembok. Sakelar terpasang 150
cm di atas lantai finish dan stop kontak setinggi 30 cm , 150 cm, 210 cm dan diatas 30 cm dari plafon
untuk AC

e. Penyambungan dalam doos-doos percabangan memakai pelindung kemudian doos tersebut ditutup.

f. Semua pipa instalasi di plafond, dilangit-langit harus diberi marker setiap jarak 10 m dengan warna.

g. Ramset/ Dynabolt atau fischerplug harus terpasang ke Dinding dengan kokoh.


h. Setiap belokan kabel terutama feeder yang besar harus diperhatikan radiusnya, minimal R = 30 D.
dimana D adalah diameter kabel.

i. Tidak diperkenankan melakukan penyadapan atau penyambungan ditengah jalan kecuali pada tempat
penyambungan.

j. Terminasi kabel harus selalu menggunakan sepatu kabel.

k. Panel Listrik

- Panel penerangan terpasang wallmounted kedinding bangunan.

- Panel penerangan terpasang wallmuonted atau surface mounted kekolom atau dinding.

3. Gali Urug

a. Kontraktor listrik harus menggali dengan kedalaman dan besar yang sesuai spesifikasi yang diminta.

b. Bilamana ada tabrakan dengan pipa, saluran got atau lainnya harus dibuat gambar detail dan cara
penyelesaian yang baik untuk semua pihak dengan mendapat persetujuan dari pemberi tugas.

c. Kesalahan yang timbul karena kelalaian kontraktor listrik menjadi tanggungjawabnya.

d. Setelah selesai pemasangan kabel, galian harus diurug kembali dengan sirtu sampai padat.

13.7 PENGUJIAN (TESTING)

1. Semua pelaksanaan instalasi dan peralatan harus diuji, sehingga diperoleh yang baik dan bekerja
sempurna sesuai persyaratan PLN, spesifikasi alat dari pabrik. Bila diperlukan,bahan-bahan instalasi dan
peralatan dapat diminta oleh direksi untuk diuji ke Laboratorium atas tanggungan biaya kotraktor.

2. Tahap-tahap pengujian adalah sebagai berikut :

a. Semua pelaksanaan instalasi yang akan tertutup harus diuji sebelum dan sesudah bagian tersebut
tertutup sehingga diperolah baik menurut PLN, spesifikasi dan pabrik

b. Setiap satu lantai yang selesai dipasang harus dilakukan pengujian.

c. Semua panel listrik sebelum dipasang dan sesudah dipasang harus diuji tegangan dan tahanan isolasi
dalam kondisi baik. Juga harus diuji sistem kerjanya sesuai spesifikasi yang diisyaratkan.

d. Semua armature lampu harus diuji dalam keadaan menyala sempurna.

e. Semua penyambungan harus diperiksa tersambung dengan mantap dan tidak terjadi kesalahan
sambung atau polaritas.

f. Pengujian harus bersama direksi dan dibuat laporan tertulis.

13.8 PENYERAHAN, PEMELIHARAAN DAN JAMINAN

1. Penyerahan dilakukan dengan berita acara proyek disertai lampiran-lampiran sebagai berikut :

a. Menyerahkan gambar as-built instalasi listrik dan penangkal petir sebanyak 3 set.
b. Penyerahan surat pernyataan jaminan instalasi listrik (SJI) dan Sarat Layak Operasi (SLO).

c. Menyerahkan brosur, operation dan maintenance manual dalam Bahasa Indonesia.

d. Menyerahkan Surat Jaminan/ Garansi yang ditujukan kepada pemilik bangunan.

e. Menyerahkan hasil pengetesan.

2. Setelah penyerahan tahap pertama, kontaktor wajib melaksanakan msa pemeliharaan secara cuma-
cuma selama jangka waktu sesuai yang ditentukan pada persyaratan umum, bahwa seluruh instalasi dan
peralatan tetap dalam keadaan baik dan bekerja sempurna. Kerusakan karena kesalahan pemasangan
atau peralatan tetap dalam keadaan baik dan bekerja sempurna.

Kerusakan karena kesalahan pemasangan atau peralatan harus diperbaiki dan bila perlu diganti baru.

Setelah tahap pertama, kontraktor wajib melakukan pemeliharaan selama 6 bulan dan masa jaminan
selama 12 bulan atas semua peralatan yang dipasangnya tetap bekerja sempurna.

3. Setelah penyerahan tahap pertama, kontraktor wajib melatih dan membantu mengoperasikan
instalasi yang terpasang, sehingga operator pemilik bangunan mengetahui dan lancar dalam tugasnya.

14. PEMASANGAN INSTALASI AIR

BERSIH DAN KOTOR

PERSYARATAN UMUM BAHAN DAN PERALATAN

1. Syarat- syarat Dasar

2. Semua bahan atau peralatan harus baru dalam arti bukan barang bekas atau hasil perbaikan.

3. Material atau peralatan harus mempunyai kapasitas atau rating yang cukup.

4. Harus sesuai dengan spesifikasi/persyaratan.

5. Kapasitas yang tercantum dalam gambar atau spesifikasi adalah minimum. Kontraktor boleh memilih
kapasitas yang lebih besar dari yang diminta dengan syarat :

- Tidak boleh menyebabkan sistem menjadi lebih sulit.

- Tidak menyebabkan pertambahan bahan.

- Tidak meminta pertambahan ruang.

- Tidak menyebabkan adanya tambahan biaya.

- Tidak menurunkan mutu.

2. Syarat-syarat Fisik

d. Semua bahan atau peralatan dari kualifikasi atau tipe yang sama, diminta merek atau dibuat oleh
pabrik yang sama.
e. Dalam setiap hal, suatu bagian atau suku-suku cadang dari peralatan yang jumlahnya jelas ditentukan,
maka jumlah tersebut harus tetap lengkap setiap kali peralatan tersebut diperlukan, sehingga
merupakan unit yang lengkap.

f. Apabila suatu bahan atau peralatan disebutkan pabrik pembuatnya atau mereknya, hal ini dimaksud
untuk mengikat mutu, tipe perencanaan dan karakteristik.

3. Type dan produck :

a. Washtafel American Standar (Studio 45) + acc kran stainless

k. Pipa Inst. Air Bersih 3/4” AW

PERSYARATAN PEMASANGAN

2 Persyaratan Instalasi dan Peralatan

a. Kontraktor harus meneliti semua dimensi-dimensi secepatnya sesudah mendapat Surat Perintah
Kerja. Ajukan usul-usul kepada pemberi tugas, apa yang perlu dirubah atau diatur kembali agar semua
instalasi dan pperalatan dalm sistem dapat ditempatkan dan bekerja sebaik-baiknya.

- Sebelum melakukan pemasangan bahan dan peralatan lakukanlah pengukuran, meneliti peil-peil dalam
proyek menurut keadaan sebenarnya.

- Apabila ada perbedaan antara pengukuran di lapangan, ajukan data-data kepada pemberi tugas.

b. Kontraktor harus mebuat gambar kerja yang memuat gambar denah, potongan dan detail sesuai
keadaan sebenarnya di lapangan, dengan mendapat persetujuan dari pemberi tugas.

c. Semua bahan instalasi dan peralatan sebelum dibeli, dipesan, masuk site atau dipasang harus
mendapat persetujuan dari pemberi tugas.

4. Pemasangan Instalasi dan Peralatan

a. Pada daerah Lantai dan Dinding Instalasi harus terpasang dengan rapi.

5. Gali Urug

a. Kontraktor harus menggali dengan kedalaman dan besar yang sesuai Kondisi yang diminta.

b. Bilamana ada tabrakan dengan pipa, saluran got atau lainnya harus dibuat gambar detail dan cara
penyelesaian yang baik untuk semua pihak dengan mendapat persetujuan dari pemberi tugas.

c. Kesalahan yang timbul karena kelalaian kontraktor listrik menjadi tanggungjawabnya.

d. Setelah selesai pemasangan Pipa GYBSUM, galian harus diurug kembali sampai padat.

PENGUJIAN (TESTING)

1. Semua pelaksanaan instalasi dan peralatan harus diuji, sehingga diperoleh yang baik dan bekerja
sempurna sesuai persyaratan , spesifikasi alat dari pabrik. Bila diperlukan,bahan-bahan instalasi dan
peralatan dapat diminta oleh direksi untuk diuji ke Laboratorium atas tanggungan biaya kotraktor.
2. Tahap-tahap pengujian adalah sebagai berikut :

g. Semua pelaksanaan instalasi yang akan tertutup harus diuji sebelum dan sesudah bagian tersebut
tertutup sehingga diperolah baik menurut spesifikasi dan pabrik

h. Setiap satu lantai yang selesai dipasang harus dilakukan pengujian.

i. Semua Komponen Instalasi sebelum dipasang dan sesudah dipasang harus diuji Instalasi dan tahanan
isolasi dalam kondisi baik. Juga harus diuji sistem kerjanya sesuai spesifikasi yang diisyaratkan.

j. Semua Instalasi Pipa harus diuji dalam keadaan sempurna.

k. Semua penyambungan harus diperiksa tersambung dengan mantap dan tidak terjadi kesalahan
sambung atau polaritas.

l. Pengujian harus bersama direksi dan dibuat laporan tertulis.

PENUTUP

A. Semua sisa-sisa bahan bangunan dan sampah lainnya serta alat-alat bantu harusdikeluarkan dari
lokasi pekerjaan, segera setelah pekerjaan selesai atas biaya Kontraktor.Untuk itu Kontraktor harus
memperhitungkannya dalam penawaran khusus mengenai mobilisasi/demobilisasi peralatan serta
pembersihan seluruh lokasi sebelum dan setelah pekerjaan selesai.

B. Bila terdapat hal-hal yang belum tercakup dalam spesifikasi teknis ini dan memerlukan penyelesaian
di lapangan, maka akan diatur/dibicarakan kemudian dalam rapat-rapat koordinasi lapangan oleh
Direksi, Konsultan Pengawas, Kontraktor Pelaksana, Konsultan Perencana dan atas persetujuan Pejabat
Pembuat Komitmen atau pihak Penyedia Jasa.

Sijunjung, April 2022

Anda mungkin juga menyukai