Dokumen Rekaman :
Alamat :
Dokumen Asli ditujukan pada : DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
KTR No : 58/01.05/SPK-PRC/BM-PUPR/X/2021
Alamat : Jl. Batu Sisir Bukit Arai Gedung A Pulau Sekatung Lantai II
Pekerjaan : PERENCANAAN LANJUTAN BETON BERTULANG GG.MUHAMMAD BATU HITAM KEL. BATU
HITAM KEC. BUNGURAN TIMUR
Nilai OE :
Tanggal Mulai Kerja : Ranai, 12 Oktober 2021 Selesai Kerja : Ranai, 26 Oktober 2021 12-Oct-21 26-Oct-21
Telp. : Fax :
Email :
Drafter :
SPK NO : 58/01.05/SPK-PRC/BM-PUPR/X/2021
DOKUMEN RENCANA KESELAMATAN KERJA
58/01.05/SPK-PRC/BM-PUPR/X/2021
IDENTITAS PROYEK
Nomor :
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
( RKK )
PERENCANAAN LANJUTAN BETON BERTULANG
GG.MUHAMMAD BATU HITAM KEL. BATU HITAM
KEC. BUNGURAN TIMUR
DAFTAR ISI
A. KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PEKERJA DALAM KESELAMATAN KONSTRUKSI
A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu Eksternal dan Internal
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi
Sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : 05/Men/1996 Tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi seluruh Personil dan segala sesuatu yang berhubungan dengan
Pelaksanaan pekerjaan dilapangan, Membuat suatu manajemen yang mengatur dan mengelola
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pelaksanaan Pekerjaan yang merujuk pada ketetapan/Aturan
Resmi dari Pemerintah seperti tersebut diatas.
* Memenuhi persyaratan pelanggan dan mencegah cidera dan sakit akibat kerja serta melakukan
peningkatan berkelanjutan terhadap manajemen dan kerja
* Menetapkan Kebijakan sesuai dengan sifat alamiah dan skala resiko MK3 yang ada di
Perusahaan CV. TRIKA CIPTA CONSULTAN.
* Menjadikan Kebijakan Ini sebagai kerangka dalam menetapkan dan mengevaluasi sasaran MK3
*
Seluruh efisiensi dan efektifitas kegiatan perusahaan dipantau dan diukur secara berkala dengan
mengacu pada sasaran mutu dan K3 perusahaan beserta semua unit pendukungnya.
* Mematuhi peraturan perundangan dan persyaratan MK3 lainnya yang relevan bagi perusahaan
CV. TRIKA CIPTA CONSULTAN.
* Mengkomunikasikan kebijakan kepada semua orang yang bekerja di bawah kendali organisasi.
* Mengevaluasi kebijakan ini secara periodik untuk peningkatan kinerja MK3 yang
berkesinambungan.
Direktur Utama CV. TRIKA CIPTA CONSULTAN memberikan bukti perlibatan dan partisipasinya pada
pengembangan dan penerapan sistem manajemen mutu dan K3 dan terus menerus memperbaiki
keefektifannya dengan jalan :
Mengadakan rapat pengarahan secara berkala, dan menekankan pentingnya memenuhi persyaratan
pelanggan, K3, undang-undang dan peraturan yang berlaku.
Menetapkan dan mengesahkan kebijakan mutu dan K3
Menetapkan dan mengesahkan sasaran mutu dan K3 (MK3) perusahaan hingga sasaran mutu dan K3
unit-unit kerja yang mendukungnya.
Melaksanakan dan bertindak sebagai ketua rapat tinjauan manajemen, yang pelaksanaannya diatur
dalam Prosedur Rapat Tinjauan Manajemen (RTM).
Direksi menetapkan dan mengesahkan Kebijakan MK3, berupa surat keputusan yang mencakup :
Direksi menetapkan dan mengesahkan struktur organisasi seperti yang terlampir pada Manual MK3 ini.
Tugas dan wewenang setiap Personil baik yang terkait dengan mutu maupun K3 ataupun terkait
dengan struktur organisasi, untuk tingkat Kepala Divisi/ Bagian dibuat oleh Kepala Divisi/ Bagian
bersama dengan Direksi/ Pimpinan Cabang kemudian disahkan oleh Direksi/ Pimpinan Cabang. Untuk
tingkat dibawah Kepala Divisi/ Bagian sampai tingkat terbawah, dibuat oleh Kepala Divisi/ Bagian
bersama dengan Divisi/ Bagian SDM direview oleh Direksi/ Pimpinan Cabang dan disahkan oleh Kepala
Unit Kerja masing-masing. Sedangkan untuk Proyek dibuat oleh Kepala Proyek bersama dengan Kepala
Divisi / Bagian Teknik, direview Direksi / Pimpinan Cabang dan disahkan oleh Kepala Divisi / Bagian
Teknik.
PENANGGUNG JAWAB K3
KETUA BAGIAN
KETUA BAGIAN P3K KETUA BAGIAN
EMERGENCY/
KEBAKARAN
KEDARURATAN
VI. TUJUAN
Untuk memastikan atau menjamin bahwa pekerjaan yang dilaksanakan di Satuan Kerja DINAS
PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG, telah mencakup/ menjamin hal-hal tentang :
Instruksi kerja ini hanya berlaku pada Paket Pekerjaan PERENCANAAN LANJUTAN BETON
BERTULANG GG.MUHAMMAD BATU HITAM KEL. BATU HITAM KEC. BUNGURAN TIMUR.
VIII. DEFINISI
1 Pekerjaan ini adalah PERENCANAAN LANJUTAN BETON BERTULANG GG.MUHAMMAD
BATU HITAM KEL. BATU HITAM KEC. BUNGURAN TIMUR.
Keselamatan dan Kesehatan konstruksi adalah untuk memberikan suatu dasar dalam bekerja
yang menuju kearah tujuan akhirnya, yakni mencegah terjadinya cedera atau gangguan
kesehatan yang disebabkan karena kejadian dan keadaan yang berhubungan dengan pekerjaan.
2 Kategori I adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan ringan atau pada
prinsipnya tidak membutuhkan perawat I rawat inap di Rumah Sakit.
3 Kategori II adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan sedang/ korban luka
berat atau mebutuhkan rawat inap di rumah sakit.
Kategori III adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan berat/ korban
meninggal dunia.
IX. KETENTUAN UMUM
1 Keselamatan kerja adalah tanggung jawab moril baik karyawan maupun pimpinan perusahaan
2 Penanggung jawab dalam pelaksanaan K3 di proyek adalah Kasie QA (Quality Assurance),
dengan memastikan melakukan inspeksi secara berkala.
3 Setiap personil/pegawai harus diberikan pelatihan mengenai K3 yang sesuai dengan lingkup
dan tugasnya.
4 Setiap area tempat kerja yang mempunyai resiko dan kemungkinan terjadinya bahaya, harus
menyediakan petunjuk - petunjuk / informasi - informasi yang tepat cara penanganan dan
pencegahan bahaya - bahaya yang mungkin terjadi. (gbr 1.1 – 1.2)
5 Setiap karyawan harus disediakan kebutuhan akan alat-alat pelindung diri, dilatih bagaimana
cara menggunakan, dan digunakan tempat yang seharusnya.
6 Bahan-bahan yang mudah meledak atau terbakar harus disimpan, diangkat dan diperlakukan
sedemikian rupa sehingga dapat dicegah dari kemungkinan terjadinya kebakaran
X. TANGGUNG JAWAB
1 Manajer Proyek
a Menyetujui konsep Instruksi Safety yang akan dilaksanakan diproyek
b Memimipin penerapan program K3 di proyek yang menjadi tanggung jawabnya
c Memimpin rapat tinjauan manajemen atau rapat koordinasi tentang pelaksanaan program K3
d Memimpin upaya peningkatan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program K3
3 Manajer Pelaksanaan
a Bertanggung jawab akan keselamatan karyawan yang berada dibawah pengawasannya
b Terjadi keadaan yang kurang aman, tidak aman atau darurat.
Helm Pengaman
Sepatu Proyek
Kaca Mata Pelindung
Jacket Pengaman
7 Body Protector (pelindung Badan), apabila hal tersebut diperlukan (tukang Las Diwajibkan);
8 Life Jacket (Pelampung), untuk bekerja diatas air dipakai setiap menggunakan transportasi air
9 P3K, disediakan ditempat-tempat yang memerlukan
10 Perlengkapan P3K harus diperiksa kembali kelengkapannya setelah dipergunakan
11 Setiap Pembantu Pelaksana, pelaksana, koordinator pengukuran harus dilengkapi dengan
sarana komunikasi;
12 Memastikan sarana komunikasi berfungsi dengan baik
13 Disediakan layout ruangan ditempat-tempat strategis
Bagi tim perintis, patahkan batang-batang sebagai jejak untuk membantu agar tidak tersesat
pada waktu kembali
1 Luka
a Pendarahan Akibat Benda Tajam - Benda Tajam tersebut jangan dulu dicabut dari lukanya
- Tentukan pendarahan dan lindungi dengan kapas dan
perban
- Ikat pangkal / aliran sumber darah dengan kain, 15- 30
menit sekali dibuka selama 1 menit
- Bersihkan luka dengan betadine
- Bawa korban segera kerumah sakit / dokter dengan
posisi luka diatas jantung
2 Keracunan
a Keracunan akibat makanan atau - Segera berikan susu/putih telur/air kelapa atau air putih
- Gejala : mual, pusing, kaki dingin, bola mata membesar
minuman yang tidak diketahui sebelah
c Keracunan Akibat Alkohol - segera berikan 3 sendok Air the/kopi dalam 1/2 gelas
3 Luka Bakar
- Luka Bakar Ringan I - Dinginkan / Kompres dengan Air
- Luka Bakar Ringan II - Berikan Minuman Sebanyak-banyaknya
- Luka Bakar Ringan III - Keluarkan Cairan yang terjadi akibat luka bakar dan
berikan Betadine
4 Dipatuk / Digigit Ular - Menghentikan penyebaran racun dengan mengikat bagian
pangkal atau sumber aliran
Aburizal Bakri, SE
Direktur
PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI
Dalam rangka pengadaan PERENCANAAN LANJUTAN BETON BERTULANG GG.MUHAMMAD BATU HITAM KEL.
BATU HITAM KEC. BUNGURAN TIMUR pada Pokja DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan memastikan
bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi:
Aburizal Bakri, SE
Direktur
B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi
Penjelasan :
1 Akibat, Nilai 1 : Luka Ringan 3 Resiko = Akibat x Peluang
Nilai 2 : Luka Sedang
Nilai 3 : Luka Berat / Cacat / Kematian
2 Peluang, Nilai 1 : Luka Ringan 4 Tingkat Resiko Kegiatan : Nilai 1 - 2 = Resiko Rendah
Nilai 2 : Luka Sedang Nilai 3 - 4 = Resiko Sedang
Nilai 3 : Luka Berat / Cacat / Kematian Nilai 6 - 9 = Resiko Tinggi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 DIVISI 1. UMUM - Luka Ringan Kecelakaan Ringan UU No.1 Tahun 1970 Tentang a. Pekerja dilengkapi atau 2 1 2 Rendah Memastikan Pekerja Selalu 1 1 1 Rendah
Mobilisasi Keselamatan Kerja menggunakan Alat Pelingung Memakai APD
Diri (APD) (Safety Helmet,
Papan Nama Proyek - Tertimpa Material Masker, Safety shoes, Sarung Memberikan Peringatan atau
UU No.13 Tahun 2003 Tentang Tangan) saat membersihkan
-
Sanksi Bagi Pekerja yang
Ketenaga kerjaan lokasi pekerjaan Tidak Memakai APD
2 DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK - Luka Ringan Kecelakaan Ringan UU No.1 Tahun 1970 Tentang a. Pekerja dilengkapi atau 2 1 2 Rendah Memastikan Pekerja Selalu 1 1 1 Rendah
Keselamatan Kerja menggunakan Alat Pelingung Memakai APD
Diri (APD) (Safety Helmet,
Timbunan Pilihan dari Sumber Galian - Tertimpa Material Masker, Safety shoes, Sarung Memberikan Peringatan atau
Pembersihan Lokasi UU No.13 Tahun 2003 Tentang Tangan) saat membersihkan
-
Sanksi Bagi Pekerja yang
Ketenaga kerjaan lokasi pekerjaan Tidak Memakai APD
- Terpeleset
3 DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR - Luka Ringan Kecelakaan Ringan UU No.1 Tahun 1970 Tentang a. Pekerja dilengkapi atau 2 1 2 Rendah Memastikan Pekerja Selalu 1 1 1 Rendah
Keselamatan Kerja menggunakan Alat Pelingung Memakai APD
Perkerasan Beton Semen (1Pc : 1.6Kr : 2.5Kr) dengan Anyaman Tulangan Diri (APD) (Safety Helmet,
Tunggal - Tertimpa Material Masker, Safety shoes, Sarung Memberikan Peringatan atau
UU No.13 Tahun 2003 Tentang Tangan) saat membersihkan
-
Sanksi Bagi Pekerja yang
Ketenaga kerjaan lokasi pekerjaan Tidak Memakai APD
4 DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL - Luka Ringan Kecelakaan Ringan UU No.1 Tahun 1970 Tentang a. Pekerja dilengkapi atau 2 1 2 Rendah Memastikan Pekerja Selalu 1 1 1 Rendah
Bahan Aspal Keras Untuk Pekerjaan Pelaburan Keselamatan Kerja menggunakan Alat Pelingung Memakai APD
Diri (APD) (Safety Helmet,
- Tertimpa Material Masker, Safety shoes, Sarung Memberikan Peringatan atau
UU No.13 Tahun 2003 Tentang Tangan) saat membersihkan
-
Sanksi Bagi Pekerja yang
Ketenaga kerjaan lokasi pekerjaan Tidak Memakai APD
5 DIVISI 7. PEKERJAAN STRUKTUR - Luka Ringan Kecelakaan Ringan UU No.1 Tahun 1970 Tentang a. Pekerja dilengkapi atau 2 1 2 Rendah Memastikan Pekerja Selalu 1 1 1 Rendah
Pasangan Batu Keselamatan Kerja menggunakan Alat Pelingung Memakai APD
Diri (APD) (Safety Helmet,
- Tertimpa Material Masker, Safety shoes, Sarung Memberikan Peringatan atau
UU No.13 Tahun 2003 Tentang Tangan) saat membersihkan
-
Sanksi Bagi Pekerja yang
Ketenaga kerjaan lokasi pekerjaan Tidak Memakai APD
BERIYANDIE, ST
Team Leader
B.2. RENCANA TINDAKAN (Sasaran Khusus & Program Khusus)
Penjelasan :
1 Akibat, Nilai 1 : Luka Ringan 3 Resiko = Akibat x Peluang
Nilai 2 : Luka Sedang
Nilai 3 : Luka Berat / Cacat / Kematian
2 Peluang, Nilai 1 : Jarang terjadi 4 Tingkat Resiko Kegiatan : Nilai 1 - 3 = Resiko Kecil
Nilai 2 : Kadang-kadang terjadi Nilai 4 - 6 = Resiko Sedang
Nilai 3 : Sering terjadi Nilai 7 - 9 = Resiko Tinggi
Sasaran Program
No Pengendalian Risiko (Sesuai Kolom Tabel 6 IBPRP)
Uraian Tolak Ukur Uraian Kegiatan Sumber Daya Jadwal Bentuk Indikator Penanggung
Pelaksanaan Monitoring Pencapaian Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 DIVISI 1. UMUM Memakai Peralatan safety yang sesuai Pengadaan APD Kecelakaan Kerja APD dipakai Perlengkapan APD Harian Checklist Daftar Absensi Ahli K3
Mobilisasi Pengadaan peralatan safety Tidak Terjadi Aturan Kerja & SOP Pelaksana
Papan Nama Proyek Sepatu Safety dipakai Lapangan
Memastikan kopetensi pekerja
Masker dipakai
Helm dipakai
Disiplin dalam bekerja
2 DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK Memakai Peralatan safety yang sesuai Pengadaan APD Kecelakaan Kerja APD dipakai Perlengkapan APD Harian Checklist Daftar Absensi Ahli K3
- Pengadaan peralatan safety Tidak Terjadi Aturan Kerja & SOP Pelaksana
Timbunan Pilihan dari Sumber Galian Sepatu Safety dipakai Lapangan
Pembersihan Lokasi Memastikan kopetensi pekerja
Masker dipakai
Helm dipakai
Disiplin dalam bekerja
3 DIVISI 5. PERKERASAN
Perkerasan Beton SemenBERBUTIR
(1Pc : 1.6Kr : 2.5Kr) dengan Anyaman Tulangan Memakai Peralatan safety yang sesuai Pengadaan APD Kecelakaan Kerja APD dipakai Perlengkapan APD Harian Checklist Daftar Absensi Ahli K3
Tunggal Pengadaan peralatan safety Tidak Terjadi Aturan Kerja & SOP Pelaksana
Sepatu Safety dipakai Lapangan
Memastikan kopetensi pekerja
Masker dipakai
Helm dipakai
Pengadaan APD Kecelakaan Kerja APD dipakai Perlengkapan APD Harian Checklist Daftar Absensi Ahli K3
4 DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL Memakai Peralatan safety yang sesuai Pengadaan peralatan safety Tidak Terjadi Aturan Kerja & SOP Pelaksana
Bahan Aspal Keras Untuk Pekerjaan Pelaburan Sepatu Safety dipakai Lapangan
Memastikan kopetensi pekerja
Masker dipakai
Helm dipakai
Disiplin dalam bekerja
5 DIVISI 7. PEKERJAAN STRUKTUR Memakai Peralatan safety yang sesuai Pengadaan APD Kecelakaan Kerja APD dipakai Perlengkapan APD Harian Checklist Daftar Absensi Ahli K3
Pasangan Batu Pengadaan peralatan safety Tidak Terjadi Aturan Kerja & SOP Pelaksana
Sepatu Safety dipakai Lapangan
Memastikan kopetensi pekerja
Masker dipakai
Helm dipakai
BERIYANDIE, ST
Team Leader
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI
PERENCANAAN LANJUTAN BETON BERTULANG
GG.MUHAMMAD BATU HITAM KEL. BATU HITAM KEC.
BUNGURAN TIMUR
3 Peraturan Pemerintah
Nomor : 28 Tahun 2000
Tentang : Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi
Nomor : 29 Tahun 2000
Tentang : Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
Nomor : 30 Tahun 2000
Tentang : Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi
2 Pertemuan Pagi Hari (Safety Morning) Pelaksana Lapangan Continue ( Setiap hari Kerja)
Petugas K3
1.7 Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3 konstruksi
1.8 Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika diperlukan
1.9 Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan darurat
2 Nama : 0
Jabatan : Emergency / Kedaruratan
2.5 Melakukan pemantauan dan pengendalian dalam setiap kondisikeadaan darurat termasuk melakukan mitigasi apabila terjadi kecelakaan
kerja
2.6 Memastikan kesiapan tim dan peralatan keadaan darurat tersedia sesuai kondisi lapangan
3 Nama : 0
Jabatan : P3K
3 Nama : 0
Jabatan : Kebakaran
4.7 Melakukan koordinasi dengan pihak instansi pemadam kebakaran dan instansi terkait
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI
PERENCANAAN LANJUTAN BETON
BERTULANG GG.MUHAMMAD BATU HITAM KEL. BATU HITAM KEC.
BUNGURAN TIMUR
Catatan : HSE Supervisor berkewajiban untuk mencatat no telephone rumah sakit setempat yang terdekat dengan lokasi proyek
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI
PERENCANAAN LANJUTAN BETON
BERTULANG GG.MUHAMMAD BATU HITAM KEL. BATU HITAM KEC.
BUNGURAN TIMUR
1 Safety man/HSE Supervisor melaporkan kecelakaan dengan mengisi formulir laporan kecelakaan kerja (F-HSE-005)
2 Sekecil apapun kecelakaan HSE Supervisor bersama site manager segera melakukan investigasi penyebab kecelakaan dan melaporkan hasil
investigasi dalam formulir accident or incident report (F-HSE-001)
3 Pada kasus kecelakaan parah yang mengharuskan karyawan rawat inap di rumah sakit. HSE Supervisor bersama-sama HRD Supervisor akan
terus memantau proses perawatan karyawan tersebut.
Catatan : HSE Supervisor berkewajiban untuk mencatat no telephone rumah sakit setempat yang terdekat dengan lokasi proyek
C.2. Kompetensi
CV. TRIKA CIPTA CONSULTAN berkomitmen dalam penerapan pelaksanaan keselamatan kontruksi di lingkungan kerja dengan menaati
ketentuan dan perundangan K3 termasuk memberikan program pelaihan dan peningkatan kinerja karyawan memalui uji kopetensi
terhadap seluruh tenaga kerja
1 TUJUAN
Memberikan panduan dalam kegiatan peningkatan kompetensi pagawai CV. TRIKA CIPTA CONSULTAN
2 RUANG LINGKUP
Prosedur ini dilaksanakan dalam lingkup kegiatan kompetensi CV. TRIKA CIPTA CONSULTAN, meliputi: Usulan program peningkatan
kopetensi pegawai, Pembentukan tim. kegiatan peningkatan Kompetensi Karyawan.
3 REFERENSI
a. Pedoman Mutu
b. Perosedur Penerimaan Karyawan
6 FORM
a. Daftar peserta program peningkatan kompetensi pegawai
b. Daftar hadir peserta
c. Jadwal kegiatan
d. Form evaluasi
7 INSTRUKSI KERJA
a. Daftar peserta program peningkatan kompetensi pegawai
b. Daftar hadir peserta
c. Jadwal kegiatan
d. Evaluasi pelaksanaan kegiatan
Mulai
Surat Undangan, Agenda Rapat, Notulasi & Bukti Serah Peningkatan kompetensi pegawai
Kabag Personalia 1
Terima 1
Mengadakan rapat tentang berupa diklat, seminar, dll.
peningkatan kompetensi pegawai
Kabag Personalia 2 Surat Persetujuan dan Proposal, 2 Sesuai dengan kebutuhan untuk
Identifikasi & Rangkuman kebutuhan pemenuhan atau pengingkatan
Mengusulkan peningkatan peningkatan kompetensi sesuai
kompetensi pegawai
program kerja kompetensi.
kepada Dewan
Direksi/Manajemen
Tidak
Setuju ? 3 Bila tidak setuju ditunda atau
dibatalkan
Ya
Tim Peningkatan Pegawai 7 1. Daftar hadir 7 Dilaksanakan sesuai jadwal dan tepat
2. Naskah pelatihan
Melaksanakan peningkatan 3. ID Card waktu
kompetensi pegawai
(diklat, dll.)
C.3 Kepedulian
Kepedulian merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan denga membuat rencana dan program kerja sebagai tindakan pencegahan
terhadap resiko kecelakaan kerja, sakit akibat pekerjaan dan pemulihan lingkungan yang tercemar akibat pekerjaan konstruksi
BULAN
NO URAIAN KETERANGAN
1 2 3 4
1 TUJUAN
Memberikan pedoman untuk penyebarluasan atau mengkomunikasikan informasi-infomasi lingkungan hidup,keselamatan dan kesehatan
kerja kepada pihak internal dan eksternal perusahaan secara efektif.
2 RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk seluruh fasilitas operasi CV. TRIKA CIPTA CONSULTAN dan semua pihak yang bekerja di area tersebut. Hal-hal
yang diatur dalam prosedur ini adalah cara untuk menyebarluaskan informasi-informasi terkait dengan lingkungan,
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan kepada pihak internal maupun eksternal Perusahaan.
3 DEFINISI
Informasi K3, yaitu informasi tentang lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi :
1
Peraturan perundangan K3 Indonesia dan Internasional
Standar Nasional Indonesia dan Internasional
Kebijakan terpadu pada EHS Management System Manual CV. TRIKA CIPTA CONSULTAN
Kondisi bahaya, laporan inspeksi dan laporan & hasil investigasi kecelakaan kerja
Laporan internal / eksternal audit dan hasil rapat tinjauan ulang manajemen
Prosedur dan instruksi kerjaK3
Risalah rapat bulanan / khusus P2K3, pelatihan-pelatihan K3
Tanda-tanda, peringatan bahaya dan tanda / peringatan K3 lainnya
Dan informasi-informasi lainnya yang terkait dengan K3
2 Internal Perusahaan, yaitu semua karyawan (karyawan bulanan, harian tetap,harian borongan maupun harian musiman) yang terkait
dengan kegiatan operasi CV. TRIKA CIPTA CONSULTAN
3 Eksternal Perusahaan, yaitu semua pihak-pihak yang terkait baik langsung maupun tidak langsung dengan operasi CV. TRIKA CIPTA
CONSULTAN, seperti dalam penyediaan pasokan barang/material maupun jasa (supplier /pemasok barang,kontraktor / sub
kontraktor, dll.),termasuk tamu-tamu yang akan berkunjung kelingkungan operasi CV. TRIKA CIPTA CONSULTAN.
Maupun penyediaan informasi K3 kepada-kepada instansi-instansi pemerintah yang terkait dan berwenang.
4 Konsultasi K3, adalah usaha atau kegiatan untuk mendapatkan solusi dari masalah yang dihadapai dan peluang untuk perbaikan
penerapan, pengembangan dan pemeliharaan sistem manajemen K3
4 REFERENSI
Permenaker No.05/MEN/1996, SMK3, elemen 3.1.4. dan 3.2.1.
ISO 14001:2004,Environmental Management System,klausul4.4.3
OHSAS 18001:1999,OHS Management System,klausul4.4.3
EHS Management System Manual PT. Rekaya Semesta Utama
5 PROSEDUR
5.1 Tanggung Jawab
EHS Department bertanggung jawab untuk senantiasa berkoordinasi baik secara internal maupun eksternal perusahaan
(Kementerian Lingkungan Hidup, Depnaker Propinsi / Kab. / Kodya., Bapedalda Propinsi / Kabupaten / Kota madya,
Depkes,Pemda dan instansi / institusi lain terkait berkaitan dengan aspek K3)
yang bertujuan untuk memastikan bahwa peraturan dan perundangan, standar, dan informasi K3 lainnya senantiasa up to date /
terbaru dan dikomunikasikan / diinformasikan pada departemen terkait di dalam lingkungan operasiCV. TRIKA CIPTA
CONSULTAN.
Procurement Department bertanggung jawab untuk menginformasikan ketentuan-ketentuan K3 CV. TRIKA CIPTA CONSULTAN.
kepada supplier / pemasok dan kontraktor / sub kontraktor yang akan memasok barang atau jasa / bekerja dilingkungan
operasi CV. TRIKA CIPTA CONSULTAN.
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI
PERENCANAAN LANJUTAN BETON
BERTULANG GG.MUHAMMAD BATU HITAM KEL. BATU HITAM KEC.
BUNGURAN TIMUR
Kepala Departemen / Safety Management Representatif/ Environment Management Representatif Dept. bertanggung jawab
untuk menyediakaan sarana-sarana dan penyebarluasan informasi-informasi K3 kepada
seluruh karyawan yang ada diDepartemennya.
5.2 Komunikasi
Karyawan CV. TRIKA CIPTA CONSULTAN mendapatkan informasi mengenai kebijakan terpadu (kualitas, lingkungan,
keselamatan dan kesehatan kerja), manual SMK3, hasil rapat-rapat P2K3, artikel-artikelK3, perubahan-perubahan pada
prosedur / instruksi kerja, penyelesaian masalah
keluhan K3,program-program dan kinerja K3 CV. TRIKA CIPTA CONSULTAN. Informasi ini diberikan melalui pelatihan,
penjelasan / briefing K3 harian / mingguan atau melalui papan pengumuman dan bulletin K3 (melalui mediacetak atau
elektronik internal perusahaan).
Informasi mengenai peraturan perundangan K3 akan disediakan oleh EHS Manager kepada tiap Kepala Departemen /SMR-
Safety Management Representatif/EMR-Environment Management Representatif/ SR-Safety Representatif/ ER-Environment
Representatif Departemen.
kerjadan penyelidikan kecelakaan disiapkan oleh EHS Department sebagai salah satu bahan yang akan dibahas dalam rapat
bulanan / rapat khusus P2K3,dan dibuatkan risalah rapat P2K3 dan disebarluaskan kepada tiap Kepala Departemen / Safety
Management Representatif/ Environment Management Representatifdan Safety/ Environment Representatif serta seluruh
anggota P2K3.
Hasil laporan audit internal / eksternal SMK3 disiapkan oleh personil EHS Department berdasarkan laporan tim auditor internal
/ eksternal dan didistribusikan kepada pihak internal (Dewan Direksi, Ketua P2K3,KepalaDivisi,Kepala Departemen/ Safety
Management Representatif/ EnvironmentManagement Representatif, Safety Representatif, Environment Representatif)dan
pihak eksternal jika diperlukan (misalAuditor Eksternal).
Tanda-tanda peringatan K3(poster, sign, label, dll) disediakan oleh EHS Department dengan terlebih dahulu masing-masing
Kepala Departemen melampirkan hasil identifikasi bahaya dan penilaian resiko di departemennya disertai dengan formulir
Untuk memudahkan penyebaran informasi yang berkaitan dengan K3 dalam lingkup CV. TRIKA CIPTA CONSULTAN. maka dibuat
daftar penyebarluasan informasi K3 (contoh dapat dilihat pada lampiran).
Setiap 3 bulan sekali CV. TRIKA CIPTA CONSULTAN ,melaporkan hasil kegiatan P2K3 kepada Dinas Tenaga Kerja Setempat,
dimana laporannya disiapkan oleh sekretaris P2K3 dan ditanda tangani oleh Ketua dan Sekretaris P2K3
Laporan kecelakaan kerja dan hasil penyelidikannya disiapkan oleh EHS Manager dan disampaikan kepada Kepala Operasi,
Ketua P2K3 tembusannya kepada pihak Kanwil Depnaker setempat.
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI
PERENCANAAN LANJUTAN BETON
BERTULANG GG.MUHAMMAD BATU HITAM KEL. BATU HITAM KEC.
BUNGURAN TIMUR
Pihak pemasok dan kontraktor / sub kontraktor yang terikat kontrak dengan CV. TRIKA CIPTA CONSULTAN, untuk menyediakan
barang atau jasa diinformasikan tentang kebijakan dan ketentuan K3 CV. TRIKA CIPTA CONSULTAN.
Informasi diberikan oleh Procurement Manager dan bila diperlukan CV. TRIKA CIPTA CONSULTAN dapat memberikan pelatihan
awal atau penjelasan / briefing K3 kepada yang akan bekerja dilingkungan CV. TRIKA CIPTA CONSULTAN
Pihak Satuan Pengaman/ Security di Pos Komando Keamanan perusahaan berkewajiban memberikan informasi kepada setiap
tamu yang akan memasuki area pabrik / plant di lingkungan operasi CV. TRIKA CIPTA CONSULTAN. tentang Kebijakan Terpadu
Pihak Satuan Pengaman / Security yang ada di Pos Ronda setiap Gedung / Area Produksi atau Kepala Departemen / Personil
Departemen yang ditunjuk berkewajiban memberikan informasi-informasi K3 dan prosedur tanggap darurat yang berlaku di
area tersebut kepada setiap tamu yang akan masuk kegedung / area departemen / plant tersebut.
Informasi-informasi yang berkaitan dengan kondisi darurat / emergency yangterjadi di perusahaan diatur dan mengikuti
prosedur komunikasi tanggap gawat darurat.
5.3 Konsultasi K3
Konsultasi ini bisa dilakukan di internal CV. TRIKA CIPTA CONSULTAN untuk melibatkan karyawan maupun dengan pihak
eksternal, seperti Perguruan Tinggi,Instansi Pemerintah terkait, Lembaga Swadaya masyarakat ( NGO – Non Government
"Informasi dalam bentuk media penyimpanan yang dipersyaratkan untuk dikendalikan dan dipelihara oleh organisasi"
Informasi terdokumentasi dapat dalam berbagai format dan media, dari sumber manapun.
Contoh informasi terdokumentasi :
Q Struktur Organisasi
Q Peta Proses, diagram alur proses dan / atau deskripsi proses
Q Prosedur
Q Instruksi Kerja dan / atau pedoman/ Guidelines
Q Spesifikasi
Q Dokumen yang berisi komunikasi internal
Q Jadwal Produksi
Q Daftar pemasok yang Disetujui
Q Rencana Kualitas
Q Manual Kualitas
Q Rencana Strategis
Q Formulir
Q Kebijakan Mutu
Q Sasaran Mutu
< Dokumentasi
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI
PERENCANAAN LANJUTAN BETON
BERTULANG GG.MUHAMMAD BATU HITAM KEL. BATU HITAM KEC.
BUNGURAN TIMUR
Nama Pekerja :
Nama Paket Pekerjaan : PERENCANAAN LANJUTAN BETON BERTULANG GG.MUHAMMAD BATU HITAM KEL. BATU HITAM KEC. BUNGURAN TIMUR
Tanggal Mulai Kerja : 44481
Terjadi Insiden :
1 DIVISI 1. UMUM Pekerja mengalami Luka Ringan Diberikan Penyuluhan Bahaya Petugas K3
Mobilisasi Pekerja Tertimpa Material Kecelakaan Kerja sebelum Kerja Pelaksana Lapangan
Penggunaan APD yang sesuai serta
SOP yang Jelas
Modul keselamatan kerja
Perencanaan operasional berupa prosedur kerja / petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya pengendalian,
diantaranya :
2 Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi penanggung jawab kegiatan SMK3
b. Penyedia Jasa harus melaporkan kecelakaan berat, kasus kematian, dan kejadian berbahaya kepada Komite
Keselamatan Konstruksi dalam waktu 2 x 24 jam untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
JADWAL IPEKSI DAN AUDIT
E. Evaluasi Keselamatan Konstruksi
BERIYANDIE, ST
Team Leader
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI
PERENCANAAN LANJUTAN BETON BERTULANG
GG.MUHAMMAD BATU HITAM KEL. BATU HITAM KEC.
BUNGURAN TIMUR
Hal-hal yang harus dilaporkan dalam laporan evaluasi dan kinerja K3 adalah :
Rekapitulasi kecelakaan kerja dengan mengacu pada pelaporan dan penyelidikan kecelakaan yang sudah dibuat. °
Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E. Diklasifikasikan dengan katagori sesuai dan tidak sesuai tolok
ukur sebagaimana dalam Perencanaan Keselamatan Konstruksi
Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja dilakukan peninjauan ulang untuk diambil tindakan
perbaikan.
Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi dilakukan dengan melakukan pemantauan, pengawasan, pelatihan dan
pembahasan rapat SMK3 secara periodik serta dengan melaksanakan audit secara menyeluruh dimulai pada tahap
pelaksanaan serta penyelesaian proyek.
Aburizal Bakri, SE
Direktur
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI PERENCANAAN LANJUTAN BETON BERTULANG
GG.MUHAMMAD BATU HITAM KEL. BATU HITAM KEC.
BUNGURAN TIMUR
DAFTAR ISI
a. Berikut ini contoh hasil identifikasi isu internal dan isu eksternal organisasi:
- Terhadap tujuan perusahan : Dapat mendukung tercapainya Visi-Misi Perusahaan.
- Terhadap pelanggan : Menghasilkan pekerjaan yang baik dan sesuai dengan persyaratan
pelanggan.
b. Tindakan Antisipasi
- Memetakan kompetensi SDM.
- Memberikan pelatihan-pelatihan
- Melakukan evaluasi kinerja SDM
b. Tindakan Antisipasi
- Penetapan peraturan dan kebijakan Perusahaan
- Pengawasan terhadap karyawan
- Penetapan punish & reward yang adil
a. Pengaruh isu
- Terhadap tujuan perusahan : Dapat mendukung tercapainya Visi-Misi Perusahaan
- Terhadap pelanggan : Meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pelanggan
b. Tindakan Antisipasi
- Melakukan pengawasan pekerjaan
- Fast response terhadap permintaan pelanggan
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI PERENCANAAN LANJUTAN BETON BERTULANG
GG.MUHAMMAD BATU HITAM KEL. BATU HITAM KEC.
BUNGURAN TIMUR
b. Tindakan Antisipasi
- Identifikasi kebutuhan pelanggan
- Melakukan inovasi layanan
- Melakukan efisiensi keja
Membangun manajemen perusahaan yang mengacu pada sistem manajemen keselamatan dan
b. kesehatan kerja (K3), berpedoman pada Permen PU. Nomor : 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi Bidang PU;
c. Melaksanakan pekerjaan sesuai dangan rencana dan waktu yang telah di tentukan;
d. Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta
peningkatan berkelanjutan SMK3/OHSAS;
e.
Mencakup komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain yang
terkait dengan K3;
f. Sebagai kerangka untuk enyusun dan mengkaji sasaran K3;
g. Didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara;
h. Dikomunikasikan kepada semua personil yang bekerja dibawah pengendalian agar peduli
terhadap K3;
i. Dapat diakses oleh semua pihak yang berkepentingan dan;
j. Dievaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa kebijakan K3 masih relevan dan sesuai.
B. PERENCANAAN K3
Penyedia jasa wajib membuat identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3,
dan Penanggung jawab untuk diserahkan, dibahas, dan disetujui PPK pada saat Rapat Persiapan
Pelaksanaan Kontrak / Pre Construction Meeting (PCM) sesuai lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan
B.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3, Dan
Penanggung Jawab
Penyusunan Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian
Risiko K3, dan Penanggung jawab sesuai dengan format pada Tabel 1
B. PERENCANAAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
B1. Dentifikasi bahaya, penilaian resiko, Pengendalian dan Peluang Pelaksana
PLK
### ### Err:509 x x x x x x x x x PLK
### ### Err:509 x x x x x x x x x PLK
### ### Err:509 x x x x x x x x x PLK
### ### Err:509 x x x x x x x x x PLK
### ### Err:509 x x x x x x x x x PLK
BERIYANDIE, ST
Team Leader
Metode Rencana Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Pelaksanaan:
1. Rapat Persiapan Keselamatan Kerja
2. Membuat Rencana Manajemen dan keselamtan Kerja (RMKK) berdasarkan tahapan - tahapan
3. dan metode pelaksanaan, sesuai ketentuan dan panduan Direktorat Jendral Bina Marga.
4. Sosialisasi dan Promosi K3
5. Penyediaan Alat-alat Pelindung diri (APD) beserta berlengkapan keselamatan kerja selama
6. periode konstruksi sesuai dengan ketentuan di dalam kontrak
7. Penyediaan personil dan fasilitas serta sarana K3
8. Menyediakan, memasang dan memelihara perlengkapan K3
Melengkapi RK3K dengan rencana penerapan K3 Konstruksi untuk seluruh tahapan
pekerjaan.Mempresentasikan RK3K pada rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan konstruksi untuk
disahkan dan ditanda tangani oleh Wakil Pengguna Jasa sesuai ketentuan Permen PUPR
No.02/PRT/M/2018 atau perubahannya (jika ada) tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
melibatkan Ahli K3 Konstruksi pada paket pekerjaan dengan potensi risikotinggi dan harus
melibatkan Petugas K3 Konstruksi pada paket pekerjaan dengan potensi bahaya rendah. Identifikasi
dan potemsi bahaya K3 ditetapkan oleh Wakil Pengguna Jasa.
Ahli K3 adalah seseorang yang mempunyai sertifikat dari yang berwenang dan sudah
berpengalaman sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun dalam pelaksanaan K3 Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum yang dibuktikan dengan referensi pengalaman kerja. Petugas K3 adalah petugas
di dalam organisasi Penyedia Jasa yang telah mengikuti pelatihan/sosialisasi K3 Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum. Aplikasi ahli K3 atau petugas K3 akan merujuk Permen PUPR
No.02/PRT/M/2018 atau perubahannya (jika ada).
P2K3 (Panitia Pembina K3) adalah badan pembantu di perusahaan dan tempat kerja yang
merupakan wadah kerjasama antara pengusaha dan tenaga kerja untuk mengembangkan kerja
sama saling pengertian dan partisipasi efektif dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.
Unsur P2K3 terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota. Ketua P2K3 adalah pimpinan puncak
organisasi Penyedia Jasa dan Sekretaris P2K3 adalah Ahli K3 Konstruksi.
Fasilitas Pencucian
Menyediakan fasilitas pencucian yang memadai dan sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan untuk
seluruh pekerja konstruksi. Fasilitas pencucian termasuk penyediaan air panas dan zat pembersih.
Fasilitas Sanitasi
Menyediakan toilet yang memadai baik toilet khusus pria maupun toilet khusus wanita yang
diperkerjakan di dalam atau di sekitar tempat kerja.
Toilet pria dan wanita harus dipisahkan dengan dinding tertutup penuh. Toilet harus mudah diakses,
mempunyai penerangan dan ventilasi yang cukup, dan terlindung dari cuaca. Jika toilet berada di
luar, harus disediakan jalur jalan kaki yang baik dengan penerangan yang memadai di sepanjang
jalur tersebut. Toilet harus dibuat dan ditempatkan sedemikian rupa sehinga dapat menjaga privasi
orang yang menggunakannya dan terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan.
Penyediaan Penerangan
Penerangan harus disediakan di seluruh tempat kerja, termasuk di ruangan, jalan, jalan
penghubung, tangga dan gang. Semua penerangan harus dapat dinyalakan ketika setiap orang
melewati atau menggunakannya.
Penerangan tambahan harus disediakan untuk pekerjaan detil, proses berbahaya, atau jika
menggunakan mesin. Penerangan darurat yang memadai juga harus disediakan.
Pemeliharaan Fasilitas
Penyedia Jasa harus menjamin terlaksananya pemeliharaan fasilitas-fasilitas yang disediakan
dalam kondisi bersih dan higienis, serta dapat diakses secara nyaman oleh pekerja.
Penyediaan Ventilasi
Seluruh tempat kerja harus mempunyai aliran udara yang bersih.
Pada kondisi tempat kerja yang sangat berdebu misalnya tempat pemotongan beton, penggunaan
bahan kimia berbahaya seperti perekat, dan pada kondisi lainnya, Penyedia Jasa harus
menyediakan alat pelindung nafas seperti respirator dan pelindung mata.
PROSEDUR PENANGANAN KEADAAN DARURAT
DI TEMPAT KERJA
Pekerjaan PERENCANAAN LANJUTAN BETON BERTULANG GG.MUHAMMAD BATU HITAM KEL. BATU HITAM KEC.
BUNGURAN TIMUR melakukan identifikasi terhadap potensi keadaan darurat yang berisi
1.
Rencana pengendalian terhadap potensi keadaan darurat yang ada dengan metode dokumentasi berupa pembuatan
Standar Keadaan Darurat, nomor telepon penting, struktur organisasi keadaan darurat, tugas dan tanggung jawab
team penanggulangan keadaan darurat dan standar penyimpanan tabung gas bertekanan.
2. Sosialisasikan standar keadaan darurat untuk memastikan setiap karyawan mengetahui tatacara penanganan
keadaan darurat.
3. Lakukan uji coba penanganan keadaan darurat sesuai jadwal uji coba dibawah koordinasi koordinator team
penanggulangan. Tuangkan evaluasinya dalam form Evaluasi uji coba penanganan keadaan darurat.
4. Simpan semua record ujicoba sesuai prosedur pengendalian catatan
1. Setiap pegawai dan pengguna jasa yang mengetahui adanya keadaan darurat harus melaporkannya kepada tim
penanganan keadaan darurat.
2. Tim K3 penanggulangan keadaan darurat bertanggungjawab menangani keadaan darurat yang ada. Untuk keadaan
darurat kebakaran, penggunaan alat pemadam mengikuti standar penggunaan APAR.
3. Jika keadaan darurat tidak dapat ditangani oleh team penanggulangan keadaan darurat, maka koordinator team
harus segera menghubungi pihak luar yang terkait untuk meminta bantuan
4. Setelah keadaan terkendali, koordinator team bertanggungjawab melakukan koordinasi investigasi bersama
Kasubag TU maksimal 2 X 24 jam.
5. Lakukan aktivitas pemulihan keadaan segera setelah keadaan terkendali
6. Simpan semua rekaman investigasi sesuai prosedur pengendalian catatan
1. Tim K3 bertanggungjawab mengidentifikasi semua peralatan keadaan darurat, tuangkan dalam form daftar
peralatan keadaan darurat.
2.
Tim K3 bertanggungjawab untuk memastikan peralatan keadaan darurat dalam kondisi baik dan siap pakai, untuk
kepentingan ini, lakukan inspeksi peralatan keadaan darurat, gunakan form check list APAR, check list kotak P3K,
dan check list box alarm system.
3. Tim K3 harus memastikan prosedur selalu dipelihara dan dilaksanakan
Tim K3 bertanggungjawab mengidentifikasi semua peralatan keadaan darurat, tuangkan dalam form daftar peralatan
keadaan darurat.
CATATAN TERKAIT