Anda di halaman 1dari 98

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN

OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH


PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

RENCANA
KESELAMATAN
KONSTRUKSI

OPTIMALISASI SPALD-T SKALA


KOTA BANDA ACEH 2022

1
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(RKK)
OPTIMALISASI SPALD-T SKALA KOTA BANDA ACEH

Pihak Penyedia Jasa Pihak Pengawas Pihak Pengguna


Pekerjaan Jasa

Dibuat Oleh: Diperiksa Disetujui


Adhi Karya Tbk Oleh: Oleh:

PT.Yodya Karya Pejabat Pembuat


Project Manager
PT.Duta Nznggroe Komitmen
PT. Secon Dwitunggal
Putra, KSO

……………………….. .……………………….. .…………………


(R. Hadi Susilo.W) (Nursidik WS ST) (Masri ST., M.T)

2
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................ 1
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ 2
DAFTAR ISI .................................................................................................... 3
A. Pendahuluan.............................................................................................. 4
A.1. Deskripsi Proyek ................................................................................. 4
A.2.Data Teknis Pekerjaan .......................................................................... 5
A.3 Lokasi Proyek ....................................................................................... 5
B. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi 6
B.1 Kepedulian pimpinan terhadap isu eksternal dan internal ..................... 6
B.2 Unit Keselamatan Konstruksi/UKK (Organisasi Pengelola SMKK) ........ 11
C. Perencanaan Keselamtan Konstruksi ...................................................... 15
C.1 Kondisi Lingkungan ............................................................................... 15
C.2 Identifikasi Bahaya Penilaian Resiko, Pengendalian dan Risiko ........... 15
D Komitmen Keselamatan Konstruksi ......................................................... 34
E Perencanaan Keselamatan Konstruksi ..................................................... 39
E.1 Identifikasi bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian dan Peluang ......... 39
E.2 Rencana Tindakan (Sasaran & Program) ............................................. 40
E.3 Standar dan Peraturan Perundangan .................................................... 44
F Dukungan Keselamatan Konstruksi ......................................................... 51
F.1 Sumber Daya ........................................................................................ 51
F.2 Sumber Daya Manusia .......................................................................... 51
G Operasi Keselamtan Konstruksi ............................................................... 73
G.1 Perencanaan Operasi ........................................................................... 73
G.2 HAZOPS ( Hazard and Operability Study) ............................................ 75
H Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi ............................................... 79
H1 Pemantauan Evaluasi ............................................................................ 79
H2 Tinjauan Manajemen ............................................................................. 81
H3 Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi ........................................ 81

3
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

A. Pendahuluan
Rencana Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan ini disusun untuk
digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan Optimalisasi SPALD-T Skala Kota
Banda Aceh, dengan maksud agar dalam pelaksanaannya dapat dihindari terjadinya
Accident (Kecelakaan Kerja), sehingga dapat dihasilkan Zero Accident dengan
standard PT. Adhi Karya (Persero) Tbk.
RKK ini mengacu pada dokumen atau data sebagai berikut:
1. Dokumen yang diberikan oleh Pemberi Kerja pada saat tender
2. Dokumen tender yang diserahkan ke Pemberi Kerja.
3. Peraturan dan standart yang berlaku di Indonesia
4. Prosedur dan petunjuk kerja yang berlaku di PT. Adhi Karya (Persero) Tbk.
RKK ini akan dimutakhirkan setiap saat bila terjadi perubahan, khusunya
perubahan pada Lingkup Pekerjaan baru.Perubahan lingkup pekerjaan atau metode
kerja yang menyebabkan berubahnya potensi bahaya dan resiko kecelakaan akan
sesegera mungkin dilakukan pemutakhiran pada ldentifikasi Bahaya, Penilaian dan
Pengendalian Resiko atau HIRADC.
A.1 Deskripsi Proyek

Gambar 1. Deskripsi Proyek

4
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

A.2 Data Teknis Pekerjaan


Gambar 2. Data Teknis Pekerjaan

A.3 Lokasi Proyek

Gambar 3. Lokasi Proyek

5
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

B. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi


PT. Adhi Karya (Persero) Tbk adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan pada
komitmen K3L untuk turut serta dalam pembangunan melalui jasa konstruksi.
Perusahaan menyadari bahwa aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja sangat
penting dalam pelaksanaan seluruh kegiatan operasi perusahaan. Oleh karena itu,
PT. Adhi Karya (Persero) Tbk berkomitmen untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
dan menyediakan lokasi kerja yang aman dan sehat dengan penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).

B.1. Kepedulian pimpinan terhadap isu eksternal dan internal


PT Adhi Karya (Persero) Tbk sebagai organisasi yang melakukan aktivitas
atau kegiatan produksi dengan melibatkan sumber daya manusia dan peralatan serta
dikelola oleh suatu manajemen. Manajemen PT Adhi Karya (Persero) Tbk, secara
tegas menunjukkan kepemimpinan dan komitmennya, dan memastikan bahwa
pelaksanaan komitmen tersebut mencakup sumber daya yang diperlukan untuk
pengembangan, operasional dan pemeliharaan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kesehatan (SMK3) dalam rangka terlaksananya pencapaian kebijakan
perusahaan dan tujuan strategis.
Untuk mencapai tujuan strategis, PT Adhi Karya (Persero) Tbk harus menentukan
isu-isu eksternal dan internal yang relevan dengan tujuan dan arah strategis
perusahaan dan yang mempengaruhi kemampuannya untuk mencapai hasil yang
diinginkan dari sistem manajemen mutunya/lingkungan. PT Adhi Karya (Persero) Tbk
juga harus memantau dan meninjau informasi tentang isu-isu eksternal dan internal.
Isu eksternal dan internal bisa bersifat positif dan negatif sebagai bentuk
pertimbangan menentukan langkah pengembangan Sistem Manajemen Keselamtan
dan Kesehatan Kerja (SMK3). Isu eksternal timbul dari hukum, teknologi, kompetitif,
pasar, lingkungan budaya, sosial, dan lingkungan ekonomi, baik itu internasional,
nasional, regional atau lokal. Isu internal yang berkaitan dengan nilai, budaya,
pengetahuan dan kinerja organisasi.
Hal tersebut menunjukkan manajemen PT Adhi Karya (Persero) Tbk memiliki
kepedulian terhadap isu eksternal dan internal sebagai pemimpin perusahaan
sehingga PT Adhi Karya (Persero) Tbk menyusun dan menganalisa perihal yang

6
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan sehingga dapat memanfaatkan


peluang dan mengatasi ancaman yang muncul.
Berikut merupakan Analisa SWOT yang pernah disusun oleh PT Adhi Karya
(Persero) Tbk di bidang infrastruktur pembangunan perpipaan air limbah.

Tabel 1. Tabel Analysis SWOT Departemen Infrastruktur

7
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

Tabel 2. Tabel Action Plan Analysis SWOT PT Adhi Karya (Persero) Tbk

a. Daftar Identifikasi Isu Internal dan Eksternal


Memuat daftar isu internal dan eksternal yang mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan konstruksi dan ditandatangani oleh ahli teknik terkait dan Penanggung
Jawab Keselamatan Konstruksi.
Daftar isu, terdiri atas:
1. Identifikasi isu internal yang akan dihadapi saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi
dan pengaruhnya terhadap penerangan Keselamatan Konstruksi diantaranya:
➢ Tata kelola, struktur organisasi, peran dan akuntabilitas
➢ Kebijakan, tujuan, dan strategi untuk mencapainya
➢ Kemampuan dan pemahaman dalam hal sumber daya, pengetahuan,
dan kompetensi (seperti modal, waktu, sumber daya manusia,
proses, sistem, dan teknologi)
➢ Hubungan dengan, serta persepsi dan nilai-nilai dari, pekerja

8
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

➢ Pengaturan waktu kerja;


➢ Kondisi kerja; dan
➢ Perubahan dan lain-lain yang terkait dengan hal-hal di atas.
2. Identifikasi isu eksternal yang akan dihadapi saat pelaksanaan pekerjaan
konstruksi dan pengaruhnya terhadap penerapan Keselamatan
Konstruksi di antaranya:
➢ Lokasi pekerjaan, sosial, budaya, teknologi, dan alam
➢ Subkontraktor, pemasok, mitra dan penyedia, teknologi baru, dan munculnya
pekerjaan baru
➢ Pengetahuan baru tentang produk dan pengaruhnya terhadap kesehatan dan
keselamatan
➢ Hubungan dengan kepentingan pengguna jasa terkait dengan pekerjaan
konstruksi
➢ Perubahan dan lain-lain yang terkait dengan hal-hal diatas.

Daftar Identifikasi Isu Eksternal dan Internal

9
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

10
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

B.2 Unit Keselamatan Konstruksi/UKK (Organisasi Pengelola SMKK)


a. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI UNIT KESELAMATAN KONSTRUKSI


DIREKTUR HSE
R HADI SUSILO WIDYATMOKO

PIMPINAN UKK
RAHMAD HIDAYAT

BENDAHARA

RIDWAN HAKIM

PETUGAS KESELAMATAN
PETUGAS TANGGAP DARURAT PETUGAS P3K
KONSTRUKSI
YANI RACHMAN M. FACHROJI ADMA WINARTI
SYUKRAN RAHMAT H A FARIZ YUDHISTIRA WULAN RILAM SARI
ALFIAN JERAL DIAN MARTA TRI WIDIANSYAH
SITI FATIMAH NURJULIANA SYAUKI RAHMATILLAH

Gambar 4. Struktur Organis

11
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

a. Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja yang menggambarkan


Hubungan kerja antara Pelaksana Pekerjaan Konstruksi dengan Kantor Pusat
Penyedia Jasa. Prosedur dan/atau petunjuk kerja yang menggambarkan hubungan
kerja antara Pelaksana Pekerjaan Konstruksi dengan Kantor Pusat Penyedia Jasa.
R Pelaksana
A Tanggung Jawab
C Nasihat
I Informasi

KONTRAKTOR

INSPEKSI DAN TEST PEKERJAAN


PM DPM PPM PEM P. PLAN SPV SVY LOG QHSE QA/QC HSE SUBKON
MANAJER
ITP KEDATANGAN (INCOMMING) :
1 Bahan
a Inspeksi kedatangan material Pipa C C C A I I I R A R I I
b Inspeksi kedatangan material Accesoris pipa C C C A I I I R A R I I

2 Orang
a Kelengkapan Administrasi Operator Crane C C C C I I I I A I R R
b Tes kesehatan operator dan helper Crane C C C C I I I I A I R R
c Kelengkapan Administrasi Pekerja Install C C C C I I I I A I R R
d Tes kesehatan Pekerja Erection C C C C I I I I A I R R
e Kelengkapan Administrasi Pekerja C C C C I I I I A I R R
f Tes kesehatan Pekerja C C C C I I I I A I R R

3 Cara / Metode Kerja


a Perencanaan Metode Kerja C C C C/A R I I I C I I R

4 Alat
a Inspeksi Administrasi Kelengkapan Alat C C C A I I I R A I R R
b Inspeksi Fisik Alat C C C A I I I R A I R R
- Crane Kapasita
- Truck Trailer
- Wire Rope Sling
- Alat Boring

5 Lingkungan
- Perencanaan Pengaturan Lalu Lintas ( Traffic Management ) C C A C I I I I A I R R
- Perencanaan Rambu-rambu K3 C C C C I I I I A I R R
- Ijin Lingkungan Masyarakat & Stake holder terkait C C A C I I I I A I R R

ITP PROSES PELAKSANAAN (IN PROSES):


- Inspeksi Persiapan Lahan Kerja C C A C I R R I A R R R
- Inspeksi Perapian dan Pemadatan Tanah Tumpuan C C A C I R R I A R R R
- Handling Segmen Pipa C C A C I R I I A R R R
- Pengangkatan Segmen Pipa C C A C I R I I A R R R
- Penyambungan C C A C I R R I A R R R

ITP FINAL PELAKSANAAN (IN FINAL):


- Check Ulang Ketepatan posisi Pipa yang terpasang C C A C I R R I A R I R
- Melakukan Pengecekan ulang peyambungan Pipa C C A C I R R I A R I R
- Mengecek jarak dan posisi pipa C C A C I R R I A R I R

Tabel 4. Inspeksi dan Test Peralatan

12
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

Tugas dan Tanggung Jawab Organisasi Unit Keselamatan Konstruksi


Jabatan Tugas dan Tanggung Jawab
Menetapkan kebijakan Keselamatan Konstruksi
Memastikan dipenuhinya persyaratan SMKK
pada pelaksanaan kegiatan
Memastikan terlaksananya pelaksanaan Keselamatan
Konstruksi pada proyek konstruksi
Direktur HSE Menetapkan Sasaran Program Keselamatan Konstruksi
Melaporkan Kinerja Penerapan SMKK kepada pengguna
jasa

Mengkoordinir penerapan SMKK di tempat kegiatan


konstruksi
Menyiapkan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan dalam
penerapan SMKK
Pimpinan UKK Memastikan kegiatan Keselamatan Konstruksi di tempat
kerja terlaksana dengan baik
Melakukan inspeksi Keselamatan Konstruksi di tempat kerja
Melakukan Koordinasi dengan pihak-pihak terkait
Melaksanakan induksi Keselamatan Konstruksi

Melaksanakan konsultasi dan komunikasi Keselamatan


Petugas Konstruksi di tempat kerja
Keselamatan Melakukan inspeksi Keselamatan Konstruksi di tempat kerja
Konstruksi Melaporkan kejadian baik berupa insiden maupun accident
kepada Manajer/Koordinator Keselamatan Konstruksi

Manajer/Koordinator Keselamatan Konstruksi


Petugas Mengumumkan kondisi darurat di tempat kerja, kepada
Tanggap seluruh pekerja
Darurat

Melakukan tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan


di tempat kerja
Petugas P3K Memastikan peralatan P3K dalam kondisi baik
Memastikan isi kotak P3K sesuai dengan peraturan

Tabel 5. Tugas dan Tanggung Jawab Organisasi Unit Keselamatan Konstruksi

13
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

1.) Lampiran Direksi Keet

Gambar 5. Lampiran Direksi Keet

2.) Lampiran Gudang

Gambar 6. Lampiran Gudang

14
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

C. Perencanaan Keselamatan Konstruksi


C.1 Kondisi Lingkungan
Secara umum wilayah pekerjaan terdiri dari kawasan tempat tinggal, kawasan
bisnis dengan lebar jalan relatif tidak terlalu lebar yaitu sekitar : 3 m - 9 m. Karakteristik
dikawasan wilayah pekerjaan ramai saat jam kerja untuk di kawasan bisnis dan padat
pemukiman. Kondisi tanah di wilayah pekerjaan: Tanah (clay) dilapisan atas (sampai
dengan 1.5 m), lanau kepasiran dengan muka air tanah yang relative tinggi di lapisan
bawahnya.
Dengan memandang hal tersebut diatas :
➢ Perlu dilakukan investigasi lebih lanjut akan karakteristik lalu lintas, kepadatan
lalin, untuk setiap wilayah
➢ Perlu penggolongan kawasan seperti: Kawasan bisnis, pemukiman ataupun
pemerintahan untuk pemilihan metoda kerja, waktu bekerja yang sesuai untuk
masing-masing karakteristik wilayah.
Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah :
➢ Clean construction dalam pelaksanaan pekerjaan agar aktifitas masyrakat
setempat tidak terlalu tergannggu
➢ Adaptasi dengan wilayah pekerjaan, sehingga sequence pekerjaan akan berjalan
dengan teratur seperti pemasangan dimulai dari gang kemudian mengarah ke
jalan raya dengan kepadatan sedang dan selanjutnya ke arah jalan yang lebih
ramai dan padat dengan tujuan untuk membiasakan kepada pengguna jalan.
Atau memulai pekerjaan dari jaringan utama lalu mengarah ke jaringan retikulasi
dengan menggunakan metode buka sambung tutup tanpa terlalu lama
meninggalkan lubang pit.
➢ Sosialisasi kepada masyarakat untuk ke setiap kawasan sebelum pekerjaan di
mulai pelaksanaan pekerjaan

15
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

C.2 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian dan Peluang


1. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Memuat uraian seluruh item pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan
kontrak dan menampilkan jangka waktu yang dibutuhkan setiap pekerjaanya

Tabel 6. Schedule Pekerjaad

16
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

Identifikasi Potensi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Bahaya


Referensi : SP 014 HS W24
ADHI KARYA (PERSERO) Tbk IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO DAN PENGENDALIAN BAHAYA (IBPRPB) Lingkup : Support Proses
OPTIMALISASI SPALD-T SKALA KOTA BANDA
HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESMENT AND CONTROL (HIRAC)
ACEH Edisi / revisi : 00

Tanggal : 25 Desember 2022


Potensi Risiko Bahaya sebelum Dilakukan Pengendalian Pengendalian Risiko Bahaya Sesudah Pengendalian
SKENARIO
URAIAN KEGIATAN/ AKTIVITAS S/ L/ TR Risiko S/C L/F TR Risiko
No (kondisi / situasi Rujukan Peraturan per-UU-an/ ((RR )) ( L ) (RXT) dapat
POKOK Potensi Risiko Bahaya C( R ) F( L ) (RXT) (Y/N)dapat
yang terlibat) Pengendalian Yang Disyaratkan (Y/N)

ditoleransi Regulasi/Standar/Prosedur ditoleran


si
1 Pekerjaan Persiapan
- Mobilisasi dan Demobilisasi Terkena Alat berat Luka, patah tulang atau meninggal 4 5 20 N 1 SOP pemakaian alat berat - Permenaker 05 /1985 3 3 9 N
(tersenggol, 2 Sosialiasasi kepada pekerja mengenai bahaya dari operasional - Permenakertrans No. 09/2010
terlindas dll ) alat berat (operator pesawat angkut )
3 Pemagaran area kerja alat dan pemasangan rambu rambu K3 UU No.1/ 1970 (keselamatan
kerja)
4 Operator Harus mempunyai SIO - Permenaker No 5 / 2018
5 Alat yang dipakai untuk melaksanakan pekerjaan kondisi baik, (Keselamatan dan kesehatan
dan mempunyai SIA lingkungan Kerja )
6 Tertutup bagi orang yang tidak berkepentingan
7 Ada yang mengawasi selama alat beroperasi - Instruksi Menteri Tenaga Kerja
8 Pekerja memakai alat pelindung diri ( APD ) Helm, sepatu dll No.2/M/BW/BK/1984
(Pengesahan alat Pelindung Diri
)
Bahaya Lingkungan Penyakit akibat kerja, Polusi udara, air, 4 4 16 N 1 Penanganan bahan kimia berbahaya & B3 - UU No.1/ 1970 (keselamatan 3 3 9 N
Kerja emisi gas buang, dan debu hasil dari kerja)
pekerjaan konstruksi 2 Pemeriksaan Lingkungan Kerja - UU No.3 / 1969 (persetujuan
Konvensi ILO No.120 mengenai
Hygine dalam perniagaan dan
kantor kantor )
3 Pemeriksaan limbah industri di tempat kerja - Permen Perburuhan No.7 /1964
(syarat kesehatan kebersihan
serta penerangan dalam tempat
kerja)
4 Pemeriksaan Hygine Industri - Kepmenaker No.51/Men/1999
(Nilai Ambang Batas Faktor
Fisika di Tempat Kerja)
5 pembinaan tenaga kerja di tempat kerja - Permen No. 27/2002
(Pengelolaan bahan Radio aktif)
6 Pemeriksaan Kesehatan Kerja - Permenaker No 5 / 2018
(Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
7 Memiliki Ahli K3 Kebakaran, koordinator unit penanggulangan - Kepmenaker No. 187/2016
kebakaran dan petugas peran kebakaran (Pengelolaan limbah industri )

17
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

Potensi Risiko Bahaya sebelum Dilakukan Pengendalian Pengendalian Risiko Bahaya Sesudah Pengendalian
SKENARIO
URAIAN KEGIATAN/ S/ L/ TR Risiko S/ L/F TR Risiko dapat
No (Kondisi / situasi
AKTIVITAS POKOK Potensi Risiko Bahaya C( R ) F( L ) (RXT) (Y/N)dapat Rujukan Peraturan per-UU-an/ C
(( RR )) ( L ) (RXT) ditoleransi
(Y/N)
yang terlibat) Pengendalian Yang Disyaratkan
ditoleransi Regulasi/Standar/Prosedur

2 Pengukuran dan Pematokan Pengukuran Luka Ringan (Tertusuk ata tergores 4 3 12 N 1 Toolbox meeting dilakukan bersama pelaksana dan - Undang undang No. 1/ 1970 2 2 4 N
Jalur pipa, Penyelidikan tanah benda, tidak Fit dalam bekerja, cuaca pekerja (Keselamatan kerja)
dijalan raya / umum buruk, tertabrak kendaran dan
2 Menggunakan APD sesuai dengan pekerjaan - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
SMK3)
3 Memasang safety sign untuk berhati-hati dalam berjalan - Permenaker No 5 / 2018
(Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
4 Mentaati Peraturan lalu lintas
5 Melakukan inspeksi alat rutin
3 Test Pit dan Investigasi utilitas Tergores, terjepit, Luka luka , cidera 3 4 12 N 1 Pekerja sebelum melaksanakan pekerjaan harus - Undang undang No. 1/ 1970 2 3 6 N
Gas,Kabel,Pipa PDAM,Artefak, tertimpa matrial mendapat penjelasan mengenai bahaya dari pekerjaan (Keselamatan kerja)
Drainase) di Jalan raya/ Umum 2 Area pekerjaan terbebas dari pekerja yang tidak - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
berkepentingan SMK3)
3 Pekerja memakai alat pelindung diri ( APD ) Helm, sepatu Permenaker No 5 / 2018
dll (Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
Terkena percikan Luka luka 3 4 12 N 1 Area pekerjaan terbebas dari pekerja yang tidak - Undang undang No. 1/ 1970 2 3 6 N
matrial bobokan berkepentingan (Keselamatan kerja)
2 Pekerja memakai alat pelindung diri ( APD ) Helm, sepatu - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
dan kaca mata safety . SMK3 )
- Permenaker No 5 / 2018
(Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
4 Penyiapan Direksi keet, Terkena Alat Luka, patah tulang atau meninggal 4 5 20 N 1 SOP pemakaian alat berat - Permenaker 05 /1985 3 3 9 N
Gudang, Pemasangan Papan berat (pesawat angkat dan angkut)
Nama Proyek, dll (Tersenggol,
terlindas dll )
2 Sosialiasasi kepada pekerja mengenai bahaya dari - Permenakertrans No. 09/2010
operasional alat berat (operator pesawat angkut )
3 Pemagaran area kerja alat dan pemasangan rambu - UU No.1/ 1970 (keselamatan
rambu K3 kerja)
4 Operator Harus mempunyai SIO
5 Alat yang dipakai untuk melaksanakan pekerjaan kondisi
baik, dan mempunyai SIA
6 Tertutup bagi orang yang tidak berkepentingan - Permenaker No 5 / 2018
(Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )

18
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

Potensi Risiko Bahaya sebelum Dilakukan Pengendalian Pengendalian Risiko Bahaya Sesudah Pengendalian
SKENARIO
URAIAN KEGIATAN/ S/ L/ TR Risiko S/ L/F TR Risiko dapat
No (Kondisi / situasi
AKTIVITAS POKOK Potensi Risiko Bahaya C( R ) F( L ) (RXT) (Y/N)dapat Rujukan Peraturan per-UU-an/ C
(( RR )) ( L ) (RXT) ditoleransi
(Y/N)
yang terlibat) Pengendalian Yang Disyaratkan
ditoleransi Regulasi/Standar/Prosedur

Polusi Debu Menurunnya kwalitas udara, 4 3 12 N 1 Penyiraman lokasi kerja terutama pada saat kering - UU No.1/ 1970 (keselamatan 3 2 6 N
mengakibatkan penyakit ISPA dengan watertank truk kerja)
2 Pembersihan jalan aspla dari kotoran tanah - UU No.3 / 1969 (persetujuan
Konvensi ILO No.120 mengenai
Hygine dalam perniagaan dan
kantor kantor )
3 Tenaga memakai APD masker - Permen Perburuhan No.7 /1964
(Syarat kesehatan kebersihan
serta penerangan dalam tempat
kerja)
Penggunaan palu Tangan terkena/terantuk palu/pahat 3 4 12 N 1 Pekerja harus menggunakan sarung tangan kulit/katun - Permen Perburuhan No.7 /1964 ( 2 1 2 N
syarat kesehatan kebersihan
serta penerangan dalam tempat
kerja)
2 Pekerja diberikan pengarahan cara memalu yang benar - Undang undang No. 1/ 1970
(Keselamatan kerja)
Penggunaan alat - 'Terkena alat Grenda/pemotong 3 4 12 N 1 Operator harus dilengkapi dengan Helm,sepatu, sarung - Permen Perburuhan No.7 /1964 1 3 3 N
Pemotong/Grend tangan, masker dan kaca mata serta earplug/penutup (syarat kesehatan kebersihan
a, gergaji dll. telinga Penutup/pengaman mesin pemotong harus serta penerangan dalam tempat
terpasang kerja)
- Mata terkena serbuk kayu 2 Operator Dari mesin pekerjaan kayu tidak boleh diganggu - Permenaker No 5 / 2018
pada saat sedang bekerja (Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
- Suara bising dari mesin pemotong - Undang undang No. 1/ 1970
(Keselamatan kerja)
Menggunakan Tergunting, tertusuk/tergores oleh 4 3 12 N 1 Pekerja diberikan penyuluhan penggunaan gunting / alat - Permenaker No 5 / 2018 1 2 2 N
alat potong seng potongan seng potong dan metode pemotongannya (Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
2 Pekerja harus mengguanakan sarung tangan dan sepatu - Permen Perburuhan No.7 /1964 (
syarat kesehatan kebersihan
serta penerangan dalam tempat
kerja)
3 Prosedur / petunjuk pemotongan seng dan - Undang undang No. 1/ 1970
disosialisasikan (Keselamatan kerja)

19
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

Potensi Risiko Bahaya sebelum Dilakukan Pengendalian Pengendalian Risiko Bahaya Sesudah Pengendalian
SKENARIO
URAIAN KEGIATAN/ S/ L/ TR Risiko S/ L/F TR Risiko dapat
No (Kondisi / situasi
AKTIVITAS POKOK Potensi Risiko Bahaya C( R ) F( L ) (RXT) (Y/N)dapat Rujukan Peraturan per-UU-an/ C
(( RR )) ( L ) (RXT) ditoleransi
(Y/N)
yang terlibat) Pengendalian Yang Disyaratkan
ditoleransi Regulasi/Standar/Prosedur

5 Pekerjaan Pengadaan pipa 1. Pengiriman - Menimbulkan kemacetan lalu lintas 3 5 15 N - Pengiriman dilakukan pada jam sepi atau malam hari - UU No. 22 tahun 2009 (Lalu lintas 3 2 6 Y
PVC diameter 400,500,600 mm, material pipa PVC jalan raya jalan raya)
dan kelengkapan diameter
Aksesoriesnya 400,500,600 mm
- Melalui jalan - Trailer terguling 5 3 15 N -- Persyaratan penerapan
Pengawalan PJR selamaK3pengiriman
untuk vendor transporter - Permenaker 05 /1985 (pesawat
raya padat lalu angkat dan angkut)
lintas padat
- Material Pipa PVC terjatuh 5 3 15 N - Cek metode pengikatan sebelum diberangkatkan
- Truk trailer menabrak kendaraan lain 5 4 20 N - Cek kondisi jalan dan jembatan yang akan dilalui truk
- Beban truk merusak konstruksi 5 4 20 N - Menetapkan batas kecepatan maksimal truk trailer
jalan atau jembatan - Inspeksi kelayakan truk dan operator (SIA dan SIM harus
2. Penurunan - Anggota badan tergores atau terjepit 2 5 10 N - Safety induction & tool box sebelum bekerja Permenaker No. 05 /1985 3 2 6 Y
material pipa PVC material/alat (pesawat angkat dan angkut)
diameter
400,500,600 mm
- pekerja terkena swing alat - Menyiapkan tempat untuk material Pipa PVC sesuai
metode penumpukan
- crane roboh/tali sling putus 3 4 12 N - Menggunakan mobile crane dengan kapasitas yang
sesuai
- material rusak/patah karena jatuh 4 3 12 N - Tali / sling yang dipakai sesuai kapasitas , kondisinya baik Permenakertrans No. 09 /2010
(operator pesawat angkat)
- pekerja kejatuhan material 4 3 12 N - Menggunakan minimal 2 tali untuk mengangkatnya
- material rusak/patah karena - Dioperasikan oleh operator yang sudah ber SIO
penempatan yang tidak benar 5 3 15 N - Menggunakan tenaga rigger yang kompeten
- Area kerja diberi pagar pembatas dan rambu "dilarang WI No. SP 024 HS W05
mendekat/melintas" (Pembuatan dan Pemakaian
6 Pekerjaan Pengadaan pipa 1. Pengiriman - Menimbulkan kemacetan lalu lintas 3 5 15 N - Pengiriman dilakukan pada jam sepi atau malam hari UU No. 22 tahun 2009 (Lalu lintas 3 2 6 Y
HDPE diameter material pipa jalan raya jalan raya)
90,160,300,315, 600 mm HDPE diameter
90.160,300,315,
600 mm
- Persyaratan penerapan K3 untuk vendor transporter
- Melalui jalan - Trailer terguling 5 3 15 N - Pengawalan PJR selama pengiriman Permenaker 05 /1985 (pesawat
raya padat lalu angkat dan angkut)
lintas padat
- Material Pipa terjatuh 5 3 15 N - Cek metode pengikatan sebelum diberangkatkan
- Truk trailer menabrak kendaraan lain 5 4 20 N - Cek kondisi jalan dan jembatan yang akan dilalui truk

20
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

Potensi Risiko Bahaya sebelum Dilakukan Pengendalian Pengendalian Risiko Bahaya Sesudah Pengendalian
SKENARIO
URAIAN KEGIATAN/ S/ L/ TR Risiko S/ L/F TR Risiko dapat
No (Kondisi / situasi
AKTIVITAS POKOK Potensi Risiko Bahaya C( R ) F( L ) (RXT) (Y/N)dapat Rujukan Peraturan per-UU-an/ C
(( RR )) ( L ) (RXT) ditoleransi
(Y/N)
yang terlibat) Pengendalian Yang Disyaratkan
ditoleransi Regulasi/Standar/Prosedur

2. Penurunan - Anggota badan tergores atau terjepit 2 5 10 N - Safety induction & tool box sebelum bekerja Permenaker No. 05 /1985 3 2 6 Y
material pipa material/alat (pesawat angkat dan angkut)
HDPE diameter
90.160,300,315,
600 mm di lokasi
- Menyiapkan tempat untuk material Pipa sesuai metode
penumpukan
- Pekerja terkena swing alat 3 4 12 N - Menggunakan mobile crane dengan kapasitas yang
- Crane roboh/tali sling putus 4 3 12 N - Tali / sling yang dipakai sesuai kapasitas , kondisinya baik Permenakertrans No. 09 /2010
(operator pesawat angkat)
- Material rusak/patah karena jatuh 4 3 12 N - Menggunakan minimal 2 tali untuk mengangkatnya
- Pekerja kejatuhan material - Dioperasikan oleh operator yang sudah ber SIO
- Material rusak/patah karena 5 3 15 N - Menggunakan tenaga rigger yang kompeten WI No. SP 024 HS W05
penempatan yang tidak benar - Area kerja diberi pagar pembatas dan rambu "dilarang (Pembuatan dan Pemakaian
mendekat/melintas" Rambu K3)
- Crane harus berdiri diatas tanah yang keras atau diberi
landasan plat
7 Pekerjaan pemasangan pipa
- Pembongkaran aspal dan Tersenggol Alat - Luka berat , meninggal 4 5 20 N 1 SOP Penggunaan alat berat - Permenaker nomor : 01 / Men / 3 3 9 N
perkerasan jalan Berat 1980 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada Konstruksi
Bangunan
2 Sosialisasi (Safety Induction & Tool Box) - Keputusan Bersama Menteri
Tenaga Kerja dan Menteri
Pekerjaan Umum nomor : 174 /
MEN / 1986 dan nomor 104 /
KPTS / 1986 tentang
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja pada tempat kegiatan
Konstruksi
3 Pekerja yang tidak berkepentingan dilarang mendekat
4 Dipasang rambu-rambu K3 dan pemasangan batas
pekerjaan
2. Mobilisasi Alat - Luka - luka , patah tulang , meninggal 4 5 20 N 1 Area kerja tertutup bagi orang lain / pekerja yang tidak - Undang undang No. 1/ 1970 3 3 9 N
berat berkepentingan (Keselamatan kerja)

2 Saat tranportasi alat ada pengawalan dan ada flagman - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
SMK3L )
3 Ada yang mengawasi selama aktifitas alat berat - Permenaker No 5 / 2018
(transportasi maupun dilokasi pekerjaan) (Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
21
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

Potensi Risiko Bahaya sebelum Dilakukan Pengendalian Pengendalian Risiko Bahaya Sesudah Pengendalian
SKENARIO
URAIAN KEGIATAN/ S/ L/ TR Risiko S/ L/F TR Risiko dapat
No (Kondisi / situasi
AKTIVITAS POKOK Potensi Risiko Bahaya C( R ) F( L ) (RXT) (Y/N)dapat Rujukan Peraturan per-UU-an/ C
(( RR )) ( L ) (RXT) ditoleransi
(Y/N)
yang terlibat) Pengendalian Yang Disyaratkan
ditoleransi Regulasi/Standar/Prosedur

3. Lubang Galian - Terjatuh ke lubang galian , luka luka 3 4 12 N 1 Engginer membuat menthode kerja Pekerjaan Galian - Undang undang No. 1/ 1970 2 3 6 N
(Keselamatan kerja)
2 Penggunaan matrial penahan tanah bila diperlukan - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
SMK3L )
3 Area Galian diberi Pagar pembatas - Permenaker No 5 / 2018
(Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
4 Pemasangan Rambu rambu " awas ada lubang Galian "
4. Polusi Debu - Menurunnya kwalitas udara, 4 3 12 N 1 Penyiraman lokasi kerja terutama pada saat kering - UU No.1/ 1970 (keselamatan kerja)3 2 6 N
mengakibatkan penyakit ISPA dengan watertank truk
2 Pembersihan jalan aspla dari kotoran tanah - UU No.3 / 1969 (persetujuan
Konvensi ILO No.120 mengenai
Hygine dalam perniagaan dan
kantor kantor )
3 Tenaga memakai APD masker - Permen Perburuhan No.7 /1964
(syarat kesehatan kebersihan
serta penerangan dalam tempat
kerja)
- Pekerjaan Galian terbuka , 1. Tersenggol Alat - Luka berat , meninggal 4 5 20 N 1 SOP Penggunaan alat berat - Permenaker nomor : 01 / Men / 3 3 9 N
Pembuangan ex tanah galian Berat 1980 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada Konstruksi
Bangunan
2 Sosialisasi (Safety Induction & Tool Box) - Keputusan Bersama Menteri
Tenaga Kerja dan Menteri
Pekerjaan Umum nomor : 174 /
MEN / 1986 dan nomor 104 /
KPTS / 1986 tentang
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja pada tempat kegiatan
Konstruksi
3 Pekerja yang tidak berkepentingan dilarang mendekat
2. Mobilisasi Alat - Luka - luka , patah tulang , meninggal 4 5 20 N 1 Area kerja tertutup bagi orang lain / pekerja yang tidak - Undang undang No. 1/ 1970 3 3 9 N
berat berkepentingan (Keselamatan kerja)
2 Saat tranportasi alat ada pengawalan dan ada flagman - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
SMK3L )
3 Ada yang mengawasi selama aktifitas alat berat - Permenaker No 5 / 2018
(Transportasi maupun dilokasi pekerjaan ) (Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )

22
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

Potensi Risiko Bahaya sebelum Dilakukan Pengendalian Pengendalian Risiko Bahaya Sesudah Pengendalian
SKENARIO
URAIAN KEGIATAN/ S/ L/ TR Risiko S/ L/F TR Risiko dapat
No (Kondisi / situasi
AKTIVITAS POKOK Potensi Risiko Bahaya C( R ) F( L ) (RXT) (Y/N)dapat Rujukan Peraturan per-UU-an/ C
(( RR )) ( L ) (RXT) ditoleransi
(Y/N)
yang terlibat) Pengendalian Yang Disyaratkan
ditoleransi Regulasi/Standar/Prosedur

3. Lubang Galian - Terjatuh ke lubang galian , luka luka 3 4 12 N 1 Engginer membuat menthode kerja Pekerjaan Galian - Undang undang No. 1/ 1970 2 3 6 N
(Keselamatan kerja)
2 Penggunaan matrial penahan tanah bila diperlukan - PP No. 50 / 2012 ( Penerapan
SMK3L )
3 Area Galian diberi Pagar pembatas - Permenaker No 5 / 2018 (
Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
4 Pemasangan Rambu rambu " awas ada lubang Galian "
5 Pekerja menggunakan Alat APD (Helm dan Sepatu
- Penyambungan, 1. Pengiriman - Menimbulkan kemacetan lalu lintas 3 5 15 N - Pengiriman dilakukan pada jam sepi atau malam hari - UU No. 22 tahun 2009 (Lalu lintas 3 2 6 Y
Pemasangan / penanaman material pipa jalan raya jalan raya)
dan pengujian pipa melalui jaan raya
- Persyaratan penerapan K3 untuk vendor transporter
- Trailer terguling 5 3 15 N - Pengawalan PJR selama pengiriman - Permenaker 05 /1985
- Material precast concrete terjatuh 5 3 15 N - Cek metode pengikatan sebelum diberangkatkan (pesawat angkat dan angkut)
- Truk trailer menabrak kendaraan lain 5 4 20 N - Cek kondisi jalan dan jembatan yang akan dilalui truk
- Beban truk merusak konstruksi 5 4 20 N - Menetapkan batas kecepatan maksimal truk trailer
jalan atau jembatan - Inspeksi kelayakan truk dan operator (SIA dan SIM harus
ada)
2. Penurunan - Anggota badan tergores atau terjepit 2 5 10 N - Safety induction & tool box sebelum bekerja - Permenaker No. 05 /1985 3 2 6 Y
material pipa di material/alat (pesawat angkat dan angkut)
lokasi stock pile
- Menyiapkan tempat untuk material sesuai metode
penumpukan
- Pekerja terkena swing alat 3 4 12 N - Menggunakan mobile crane dengan kapasitas yang
sesuai
- Crane roboh/tali sling putus 4 3 12 N - Tali / sling yang dipakai sesuai kapasitas , kondisinya baik - Permenakertrans No. 09 /2010
(Operator pesawat angkat)
- Material rusak/patah karena jatuh 4 3 12 N - Menggunakan minimal 2 tali untuk mengangkatnya
- Pekerja kejatuhan material - Dioperasikan oleh operator yang sudah ber SIO
- Material rusak/patah karena 5 3 15 N - Menggunakan tenaga rigger yang kompeten - WI No. SP 024 HS W05
penempatan yang tidak benar - Area kerja diberi pagar pembatas dan rambu "dilarang (Pembuatan dan Pemakaian
mendekat/melintas" Rambu K3)
- Crane harus berdiri diatas tanah yang keras atau diberi
landasan plat

23
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

Potensi Risiko Bahaya sebelum Dilakukan Pengendalian Pengendalian Risiko Bahaya Sesudah Pengendalian
SKENARIO
URAIAN KEGIATAN/ S/ L/ TR Risiko S/ L/F TR Risiko dapat
No (Kondisi / situasi
AKTIVITAS POKOK Potensi Risiko Bahaya C( R ) F( L ) (RXT) (Y/N)dapat Rujukan Peraturan per-UU-an/ C
(( RR )) ( L ) (RXT) ditoleransi
(Y/N)
yang terlibat) Pengendalian Yang Disyaratkan
ditoleransi Regulasi/Standar/Prosedur

3. Pemasangan - Anggota badan tergores atau terjepit 2 5 10 N - Metode pelaksanaan yang aman dan dibackup dg - Permenaker No. 05 /1985 3 2 6 Y
dan penanaman material/alat perhitungan beban dan (pesawat angkat dan angkut)
kapasitas alat angkat
- Pekerja terkena swing alat 3 4 12 N - Safety induction & tool box sebelum bekerja
- Pekerja jatuh ke laut 3 4 12 N - Dilarang mendekati alat berat / alat beroperasi - Permenakertrans No. 09 /2010
- Alat angkut roboh/tali sling putus 4 3 12 N - Pemberian batas area kerja dengan rubber cone, safety (operator pesawat angkat)
- Material rusak/patah karena 4 3 12 N - line
Dioperasikan oleh operator yang sudah ber SIO
jatuh - Menggunakan tenaga rigger yang kompeten - Permenaker No. 09 /2016
- Pekerja kejatuhan material 5 3 15 N - Area kerja diberi pagar pembatas dan rambu "dilarang (Bekerja di ketinggian)
mendekat/melintas"
5 4 20 N - Seling yang dipakai harus kondisi baik dan sesuai
kapasitas
- Inspeksi rutin alat berat dan kelengkapannya (sling, - WI No. SP 024 HS W05
shackle dll) (Pembuatan dan Pemakaian
Rambu K3)
- Selalu standbay life buoy dan boat pengawalan
- Pekerja memakai APD (sepatu, helm, rompi, sarung
tangan)
- Memakai APD life , safety bodiharness
- Pemasangan Geotex 1. Tergores, - Luka luka , cidera 3 4 12 N 1 Pekerja sebelum melaksanakan pekerjaan harus - Undang undang No. 1/ 1970 2 3 6 N
terjepit, tertimpa mendapat penjelasan mengenai bahaya dari pekerjaan (Keselamatan kerja)
matrial bongkaran bongkaran pagar
2 Area pekerjaan terbebas dari pekerja yang tidak - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
berkepentingan SMK3L )
3 Pekerja memakai alat pelindung diri ( APD ) Helm, sepatu - Permenaker No 5 / 2018
dll (Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
2. Terkena matrial - Luka luka 3 4 12 N 1 Area pekerjaan terbebas dari pekerja yang tidak - Undang undang No. 1/ 1970 2 3 6 N
berkepentingan (Keselamatan kerja)
2 Pekerja memakai alat pelindung diri ( APD ) Helm, sepatu - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
dan kaca mata safety . SMK3 )
- Permenaker No 5 / 2018
(Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )

24
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

Potensi Risiko Bahaya sebelum Dilakukan Pengendalian Pengendalian Risiko Bahaya Sesudah Pengendalian
SKENARIO
URAIAN KEGIATAN/ S/ L/ TR Risiko S/ L/F TR Risiko dapat
No (Kondisi / situasi
AKTIVITAS POKOK Potensi Risiko Bahaya C( R ) F( L ) (RXT) (Y/N)dapat Rujukan Peraturan per-UU-an/ C
(( RR )) ( L ) (RXT) ditoleransi
(Y/N)
yang terlibat) Pengendalian Yang Disyaratkan
ditoleransi Regulasi/Standar/Prosedur
- Penimbunan pasir 1. Terkena Alat - Luka luka 4 3 12 N 1 Sosialisasi identifikasi risiko pekerjaan galian manual - Undang undang No. 1/ 1970 3 2 6 N
Hand tool kepada tenaga kerja (Keselamatan kerja)
2 Alat kerja dan barang yang lain ditempat kerja harus - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
ringkas , dan rapi SMK3L )
3 Pekerja memakai APD ( helm , Sepatu , Glove) - Permenaker No 5 / 2018
(Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
2. Berdebu - Turunnya kwalitas udara 4 3 12 N 1 Sosialisasi (Safety Induction & Tool Box) - Undang undang No. 1/ 1970 2 2 4 N
mengakibatkan penyakit ISPA (Keselamatan kerja)
2 Penyiraman dengan watertang truk pada akses yang - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
berdebu dan pembersihan tanah yang jatuh ke jalan SMK3L )
3 Pemakaian APD masker - Permenaker No 5 / 2018
(Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
8 Pekerjaan pemasangan pipa
HDPE
-dengan system HDD
Pembongkaran aspal dan 1. Tergores, - Luka luka , cidera 3 4 12 N 1 Pekerja sebelum melaksanakan pekerjaan harus - Undang undang No. 1/ 1970 2 3 6 N
perkerasan jalan terjepit, tertimpa mendapat penjelasan mengenai bahaya dari pekerjaan (Keselamatan kerja)
matrial bongkaran bongkaran pagar
2 Area pekerjaan terbebas dari pekerja yang tidak - PP No. 50 / 2012 ( Penerapan
berkepentingan SMK3 )
3 Pekerja memakai alat pelindung diri ( APD ) Helm, sepatu Permenaker No 5 / 2018
dll (Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
- UU No. 22 Tahun 2009
2. Terkena - Luka luka 3 4 12 N 1 Area pekerjaan terbebas dari pekerja yang tidak - Undang undang No. 1/ 1970 2 3 6 N
percikan matrial berkepentingan (Keselamatan kerja)
2 Pekerja memakai alat pelindung diri ( APD ) Helm, sepatu - PP No. 50 / 2012 ( Penerapan
dan kaca mata safety . SMK3 )
- Permenaker No 5 / 2018
(Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
3. Bahaya - Penyakit akibat kerja, Polusi udara, air 4 4 16 N 1 Penanganan bahan kimia berbahaya & B3 - UU No.1/ 1970 (keselamatan 3 3 9 N
Lingkungan Kerja dan kebisingan, emisi gas buang, kerja)
debu hasil dari pekerjaan konstruksi
2 Pemeriksaan Lingkungan Kerja - UU No.3 / 1969 ( persetujuan
Konvensi ILO No.120 mengenai
Hygine dalam perniagaan dan
kantor kantor )

25
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

Potensi Risiko Bahaya sebelum Dilakukan Pengendalian Pengendalian Risiko Bahaya Sesudah Pengendalian
SKENARIO
URAIAN KEGIATAN/ S/ L/ TR Risiko S/ L/F TR Risiko dapat
No (Kondisi / situasi
AKTIVITAS POKOK Potensi Risiko Bahaya C( R ) F( L ) (RXT) (Y/N)dapat Rujukan Peraturan per-UU-an/ C
(( RR )) ( L ) (RXT) ditoleransi
(Y/N)
yang terlibat) Pengendalian Yang Disyaratkan
ditoleransi Regulasi/Standar/Prosedur
3 Pemeriksaan limbah industri di tempat kerja - Permen Perburuhan No.7 /1964
(syarat kesehatan kebersihan
serta penerangan dalam tempat
kerja)
4 Pemeriksaan Hygine Industri - Kepmenaker No.51/Men/1999 (
Nilai Ambang Batas Faktor Fisika
di Tempat Kerja)
5 pembinaan tenaga kerja di tempat kerja - Permen No. 27/2002
(Pengelolaan bahan Radio aktif)
6 Pemeriksaan Kesehatan Kerja - Permenaker No 5 / 2018 (
Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
7 Memiliki Ahli K3 Kebakaran, koordinator unit - Kepmenaker No. 187/2016 (
penanggulangan kebakaran dan petugas peran Pengelolaan limbah industri )
kebakaran
- Pembuatan PIT/Manhole 1. Tersenggol Alat Luka berat , meninggal 4 5 20 N 1 SOP Penggunaan alat berat - Permenaker nomor : 01 / Men / 3 3 9 N
tempat Berat 1980 tentang Keselamatan dan
bor mesin HDD Kesehatan Kerja pada Konstruksi
- Bangunan
2 Sosialisasi (Safety Induction & Tool Box) - Keputusan Bersama Menteri
Tenaga Kerja dan Menteri
Pekerjaan Umum nomor : 174 /
MEN / 1986 dan nomor 104 /
KPTS / 1986 tentang
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja pada tempat kegiatan
Konstruksi
2. Mobilisasi Alat - Luka - luka , patah tulang , meninggal 4 5 20 N 1 Area kerja tertutup bagi orang lain / pekerja yang tidak - Undang undang No. 1/ 1970 3 3 9 N
berat berkepentingan (Keselamatan kerja)
2 Saat tranportasi alat ada pengawalan dan ada flagman - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
SMK3L )
3. Lubang Galian - Terjatuh ke lubang galian , luka luka 3 4 12 N 1 Engginer membuat menthode kerja Pekerjaan Galian - Undang undang No. 1/ 1970 2 3 6 N
(Keselamatan kerja)
2 Penggunaan matrial penahan tanah bila diperlukan - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
SMK3L )
3 Area Galian diberi Pagar pembatas - Permenaker No 5 / 2018
(Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )

26
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

Potensi Risiko Bahaya sebelum Dilakukan Pengendalian Pengendalian Risiko Bahaya Sesudah Pengendalian
SKENARIO
URAIAN KEGIATAN/ S/ L/ TR Risiko S/ L/F TR Risiko dapat
No (Kondisi / situasi
AKTIVITAS POKOK Potensi Risiko Bahaya C( R ) F( L ) (RXT) (Y/N)dapat Rujukan Peraturan per-UU-an/ C
(( RR )) ( L ) (RXT) ditoleransi
(Y/N)
yang terlibat) Pengendalian Yang Disyaratkan
ditoleransi Regulasi/Standar/Prosedur
- Perbesaran lubang 1. Jatuh ke Lokasi - Luka luka, patah tulang 4 3 12 N 1 Sosialisai identifikasi risiko pekerjaan pemasangan - UU No.1/ 1970 (keselamatan 2 2 4 N
pengeboran Galian bekisting kepada pekerja ( safety Morning, tool box ) kerja)
dengan mesin HDD 2 Akses untuk naik dan turun ke lokasi galian tanah - Permen No 01/men/1980 tentang
K3 konstruksi bangunan
3 Matrial dilokasi galian dibuat ringkas dan rapi. - SKB Menaker dan Men. P u no.
174 / 1986 dan no.
104/kpts/1986 tentang k3 pada
tempat kegiatan konstruksi
beserta pedoman pelaksanaan
4 Matrial dalam menurunkan tidak boleh dilempar tanpa ada k3 pada tempat kegiatan
5 aba aba Memakai APD ( Helm , Sepatu )
Pekerja
2. Terjadi - Luka luka, tergores 3 4 12 N 1 Mematikan paku yang menojol , keluar dari kayu - Undang undang No. 1/ 1970 2 3 6 N
kecelakaan atau (Keselamatan kerja)
luka akibat dari 2 Kayu yang tidak kepakai / kepasang dilokasi dikumpul - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
Paku - paku yang tersendiri SMK3L )
menonjol , keluar, 3 Matrial dalam menurunkan tidak boleh dilempar tanpa ada - Permenaker No 5 / 2018
Tertimpa, aba aba (Keselamatan dan kesehatan
Terhimpit. lingkungan Kerja )
4 Pekerja Memakai APD ( Helm , Sepatu )
3. Tergores - Luka luka 3 4 12 N 1 Sosialisasi identifikasi risiko pekerjaan pemasangan besi - Undang undang No. 1/ 1970 2 3 6 N
Matrial Besi beton ke pekerja. (Keselamatan kerja)
2 Besi berat saat pemasangan minimal diangkat 2 orang - PP No. 50 / 2012 ( Penerapan
SMK3L )
3 Saat melaksanakan pekerjaan dilarang bergurau. - Permenaker No 5 / 2018
(Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
4 Penataan besi sesuai dengan bentuk dan ukuranya
5 Besi didalam lokasi pemasangan yang tidak kepakai
dikeluarkan dari lokasi pekerjaan
6 Pekerja Memakai APD helm , sepatu dan Safety Glove.
4. Tertimpa benda - Luka luka, cidera , patah tulang 3 4 12 N 1 Sosialiasi identifikasi risiko kepada pekerja - Undang undang No. 1/ 1970 2 3 6 N
dari atas (Keselamatan kerja)
2 Area pekerjaan diberi safety line bila ada pekerjaan di - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
atas SMK3L )
3 Tidak ada pekerja yang ada dibawahnya apabila ada - Permenaker No 5 / 2018
pekerjaan diatas (Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )

27
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

Potensi Risiko Bahaya sebelum Dilakukan Pengendalian Pengendalian Risiko Bahaya Sesudah Pengendalian
SKENARIO
URAIAN KEGIATAN/ S/ L/ TR Risiko S/ L/F TR Risiko dapat
No (Kondisi / situasi
AKTIVITAS POKOK Potensi Risiko Bahaya C( R ) F( L ) (RXT) (Y/N)dapat Rujukan Peraturan per-UU-an/ C
(( RR )) ( L ) (RXT) ditoleransi
(Y/N)
yang terlibat) Pengendalian Yang Disyaratkan
ditoleransi Regulasi/Standar/Prosedur

5. Kecelakaan - Luka luka, cidera , patah tulang 3 5 15 N 1 Sosialiasi identifikasi risiko kepada pekerja - Undang undang No. 1/ 1970 2 3 6 N
akibat alat bor (Keselamatan kerja)
2 Akses concrete mixer dipastikan tidak ada masalah ( - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
ambles ) SMK3L )
3 Ada pengawal / flagman saat mixer memasuki lokasi - Permenaker No 5 / 2018
pekerjaan. (Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
6. Tertimpa Patah tulang, meninggal 3 4 12 N 1 Sosialiasi identifikasi risiko pekerjaan pengecoran kepada - Undang undang No. 1/ 1970 2 3 6 N
matrial dari atas pekerja (Keselamatan kerja)
2 Pembuatan plat form dan hand rail yang standar - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
SMK3L )
3 Bekerja diatas wajib memakai full body hardness - Permenaker No 5 / 2018
(Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
4 Ada akses untuk naik dan turun atau jembatan menuju ke
lokasi pekerjaan
5 Penerangan yang cukup untuk malam hari
9 Penarikan Pipa HDPE dari Pit
exit
- Langsir pipa dari Stock yard 1. Pengiriman - Menimbulkan kemacetan lalu lintas 3 5 15 N - Pengiriman dilakukan pada jam sepi atau malam hari - UU No. 22 tahun 2009 (Lalu lintas 3 2 6 Y
ke lokasi penyambungan material pipa jalan raya jalan raya)
- Persyaratan penerapan K3 untuk vendor transporter
- Trailer terguling 5 3 15 N - Pengawalan PJR selama pengiriman - Permenaker 05 /1985
2. Lalu lintas - Material precast concrete terjatuh 5 3 15 N - Cek metode pengikatan sebelum diberangkatkan (pesawat angkat dan angkut)
- Truk trailer menabrak kendaraan lain 5 4 20 N - Cek kondisi jalan dan jembatan yang akan dilalui truk
- Beban truk merusak konstruksi 5 4 20 N - Menetapkan batas kecepatan maksimal truk trailer
jalan atau jembatan - Inspeksi kelayakan truk dan operator (SIA dan SIM harus
ada)
3. Penurunan - Anggota badan tergores atau 2 5 10 N - Safety induction & tool box sebelum bekerja Permenaker No. 05 /1985 3 2 6 Y
material pipa di terjepit material/alat - Menyiapkan tempat untuk material sesuai metode (pesawat angkat dan angkut)
lokasi stock yard penumpukan
- Pekerja terkena swing alat 3 4 12 N - Menggunakan mobile crane dengan kapasitas yang
sesuai
- Crane roboh/tali sling putus 4 3 12 N - Tali / sling yang dipakai sesuai kapasitas , kondisinya baik Permenakertrans No. 09 /2010
(operator pesawat angkat)
- Material rusak/patah karena jatuh 4 3 12 N - Menggunakan minimal 2 tali untuk mengangkatnya

28
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

Potensi Risiko Bahaya sebelum Dilakukan Pengendalian Pengendalian Risiko Bahaya Sesudah Pengendalian
SKENARIO
URAIAN KEGIATAN/ S/ L/ TR Risiko S/ L/F TR Risiko dapat
No (Kondisi / situasi
AKTIVITAS POKOK Potensi Risiko Bahaya C( R ) F( L ) (RXT) (Y/N)dapat Rujukan Peraturan per-UU-an/ C
(( RR )) ( L ) (RXT) ditoleransi
(Y/N)
yang terlibat) Pengendalian Yang Disyaratkan
ditoleransi Regulasi/Standar/Prosedur

- Pekerja kejatuhan material - Dioperasikan oleh operator yang sudah ber SIO
- Material rusak/patah karena 5 3 15 N - Menggunakan tenaga rigger yang kompeten WI No. SP 024 HS W05
penempatan yang tidak benar - Area kerja diberi pagar pembatas dan rambu "dilarang (Pembuatan dan Pemakaian
mendekat/melintas" Rambu K3)
- Crane harus berdiri diatas tanah yang keras atau diberi
landasan plat
- Penyambungan pipa HDPE 1. Pemasangan - Anggota badan tergores atau terjepit 2 5 10 N - Metode pelaksanaan yang aman dan dibackup dg - Permenaker No. 05 /1985 3 2 6 Y
dan penanaman material/alat perhitungan beban dan (pesawat angkat dan angkut)
kapasitas alat angkat
- Pekerja terkena swing alat 3 4 12 N - Safety induction & tool box sebelum bekerja
- Pekerja jatuh ke laut 3 4 12 N - Dilarang mendekati alat berat / alat beroperasi - Permenakertrans No. 09 /2010
- Alat angkut roboh/tali sling putus 4 3 12 N - Pemberian batas area kerja dengan rubber cone, safety (operator pesawat angkat)
line
- Material rusak/patah karena 4 3 12 N - Dioperasikan oleh operator yang sudah ber SIO
jatuh - Menggunakan tenaga rigger yang kompeten - Permenaker No. 09 /2016
- Pekerja kejatuhan material 5 3 15 N - Area kerja diberi pagar pembatas dan rambu "dilarang (Bekerja di ketinggian)
mendekat/melintas"
5 4 20 N - Seling yang dipakai harus kondisi baik dan sesuai
kapasitas
- Inspeksi rutin alat berat dan kelengkapannya (sling, WI No. SP 024 HS W05
shackle dll) (Pembuatan dan Pemakaian
Rambu K3)
- Selalu standbay life buoy dan boat pengawalan
- Pekerja memakai APD (sepatu, helm, rompi, sarung
tangan)
- Memakai APD lengkap, safety bodiharness
- Pergeseran Pipa HDPE 1. Tersenggol Alat - Luka berat , meninggal 4 5 20 N 1 SOP Penggunaan alat berat - Permenaker nomor : 01 / Men / 3 3 9 N
menggunakan excavator dan Berat 1980 tentang Keselamatan dan
penarikan pipa HDPE dari pit Kesehatan Kerja pada Konstruksi
exit Bangunan
ke pit entry dengan mesin
HDD
2 Sosialisasi (Safety Induction & Tool Box) - Keputusan Bersama Menteri
Tenaga Kerja dan Menteri
Pekerjaan Umum nomor : 174 /
MEN / 1986 dan nomor 104 /
KPTS / 1986 tentang
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja pada tempat kegiatan
Konstruksi
29
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

Potensi Risiko Bahaya sebelum Dilakukan Pengendalian Pengendalian Risiko Bahaya Sesudah Pengendalian
SKENARIO
URAIAN KEGIATAN/ S/ L/ TR Risiko S/ L/F TR Risiko dapat
No (Kondisi / situasi
AKTIVITAS POKOK Potensi Risiko Bahaya C( R ) F( L ) (RXT) (Y/N)dapat Rujukan Peraturan per-UU-an/ C
(( RR )) ( L ) (RXT) ditoleransi
(Y/N)
yang terlibat) Pengendalian Yang Disyaratkan
ditoleransi Regulasi/Standar/Prosedur

3 Pekerja yang tidak berkepentingan dilarang mendekat


4 Dipasang rambu-rambu K3 dan pemasangan batas
pekerjaan
5 Pekerja menggunakan Alat APD (Helm dan Sepatu safety
)
2. Mobilisasi Alat - Luka - luka , patah tulang , meninggal 4 5 20 N 1 Area kerja tertutup bagi orang lain / pekerja yang tidak - Undang undang No. 1/ 1970 3 3 9 N
berat berkepentingan (Keselamatan kerja)
2 Saat tranportasi alat ada pengawalan dan ada flagman - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
SMK3L )
3 Ada yang mengawasi selama aktifitas alat berat ( - Permenaker No 5 / 2018
transportasi maupun dilokasi pekerjaan ) (Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
3. Lubang Galian - Terjatuh ke lubang galian , luka luka 3 4 12 N 1 Engginer membuat menthode kerja Pekerjaan Galian - Undang undang No. 1/ 1970 2 3 6 N
(Keselamatan kerja)
2 Penggunaan matrial penahan tanah bila diperlukan - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
SMK3L )
3 Area Galian diberi Pagar pembatas - Permenaker No 5 / 2018
(Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
4 Pemasangan Rambu rambu " awas ada lubang Galian "

5 Pekerja menggunakan Alat APD (Helm dan Sepatu


safety)
- Joint pipa segmen yang satu 1. Pemasangan - Anggota badan tergores atau terjepit 2 5 10 N - Metode pelaksanaan yang aman dan dibackup dg - Permenaker No. 05 /1985 3 2 6 Y
dengan segmen lainnya dan penanaman material/ alat perhitungan beban dan (pesawat angkat dan angkut)

kapasitas alat angkat


- Pekerja terkena swing alat 3 4 12 N - Safety induction & tool box sebelum bekerja
- Pekerja jatuh ke laut 3 4 12 N - Dilarang mendekati alat berat / alat beroperasi - Permenakertrans No. 09 /2010
- Alat angkut roboh/tali sling putus 4 3 12 N - Pemberian batas area kerja dengan rubber cone, safety (operator pesawat angkat)
line
- Material rusak/patah karena jatuh 4 3 12 N - Dioperasikan oleh operator yang sudah ber SIO
- Menggunakan tenaga rigger yang kompeten - Permenaker No. 09 /2016
- Pekerja kejatuhan material 5 3 15 N - Area kerja diberi pagar pembatas dan rambu "dilarang (Bekerja di ketinggian)
mendekat/melintas"
5 4 20 N - Seling yang dipakai harus kondisi baik dan sesuai
kapasitas
- Inspeksi rutin alat berat dan kelengkapannya (sling, - WI No. SP 024 HS W05
shackle dll) (Pembuatan dan Pemakaian
Rambu K3)

30
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

Potensi Risiko Bahaya sebelum Dilakukan Pengendalian Pengendalian Risiko Bahaya Sesudah Pengendalian
SKENARIO
URAIAN KEGIATAN/ S/ L/ TR Risiko S/ L/F TR Risiko dapat
No (Kondisi / situasi
AKTIVITAS POKOK Potensi Risiko Bahaya C( R ) F( L ) (RXT) (Y/N)dapat Rujukan Peraturan per-UU-an/ C
(( RR )) ( L ) (RXT) ditoleransi
(Y/N)
yang terlibat) Pengendalian Yang Disyaratkan
ditoleransi Regulasi/Standar/Prosedur

10 Pekerjaan pemasangan pipa


PVC dengan system HDD
- Pembongkaran aspal dan 1. Tergores , - Luka luka, cidera 3 4 12 N 1 Pekerja sebelum melaksanakan pekerjaan harus - Undang undang No. 1/ 1970 2 3 6 N
perkerasan jalan terjepit, tertimpa mendapat penjelasan mengenai bahaya dari pekerjaan (Keselamatan kerja)
matrial bongkaran bongkaran pagar
2 Area pekerjaan terbebas dari pekerja yang tidak - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
berkepentingan SMK3)
3 Pekerja memakai alat pelindung diri ( APD ) Helm, sepatu Permenaker No 5 / 2018
dll (Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
2. Terkena - Luka luka, tergores 3 4 12 N 1 Area pekerjaan terbebas dari pekerja yang tidak - Undang undang No. 1/ 1970 2 3 6 N
percikan matrial berkepentingan (Keselamatan kerja)
2 Pekerja memakai alat pelindung diri ( APD ) Helm, sepatu - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
dan kaca mata safety . SMK3)
3. Bahaya - Penyakit akibat kerja, Polusi udara, air 4 4 16 N 1 Penanganan bahan kimia berbahaya & B3 - UU No.1/ 1970 (keselamatan 3 3 9 N
Lingkungan Kerja dan suara, emisi gas buang, debu kerja)
hasil dari pekerjaan konstruksi
2 Pemeriksaan Lingkungan Kerja - UU No.3 / 1969 ( persetujuan
Konvensi ILO No.120 mengenai
Hygine dalam perniagaan dan
kantor kantor )
3 Pemeriksaan limbah industri di tempat kerja - Permen Perburuhan No.7 /1964
(syarat kesehatan kebersihan
serta penerangan dalam tempat
4 Pemeriksaan Hygine Industri - kerja)
Kepmenaker No.51/Men/1999
(Nilai Ambang Batas Faktor
Fisika di Tempat Kerja)
5 pembinaan tenaga kerja di tempat kerja - Permen No. 27/2002
(Pengelolaan bahan Radio aktif)
6 Pemeriksaan Kesehatan Kerja - Permenaker No 5 / 2018
(Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
7 Memiliki Ahli K3 Kebakaran, koordinator unit - Kepmenaker No. 187/2016
penanggulangan kebakaran dan petugas peran (Pengelolaan limbah industri )
kebakaran

31
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

Potensi Risiko Bahaya sebelum Dilakukan Pengendalian Pengendalian Risiko Bahaya Sesudah Pengendalian
SKENARIO
URAIAN KEGIATAN/ S/ L/ TR Risiko S/ L/F TR Risiko dapat
No (Kondisi / situasi
AKTIVITAS POKOK Potensi Risiko Bahaya C( R ) F( L ) (RXT) (Y/N)dapat Rujukan Peraturan per-UU-an/ C
(( RR )) ( L ) (RXT) ditoleransi
(Y/N)
yang terlibat) Pengendalian Yang Disyaratkan
ditoleransi Regulasi/Standar/Prosedur
11 Pekerjaan Manhole
- Galian Tanah 1. Tersenggol Alat - Luka berat , meninggal 4 5 20 N 1 SOP Penggunaan alat berat - Permenaker nomor : 01 / Men / 3 3 9 N
Berat 1980 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada Konstruksi
2 Sosialisasi (Safety Induction & Tool Box) - Keputusan Bersama Menteri
Tenaga Kerja dan Menteri
Pekerjaan Umum nomor : 174 /
MEN / 1986 dan nomor 104 /
KPTS / 1986 tentang
2. Mobilisasi Alat - Luka - luka , patah tulang , meninggal 4 5 20 N 1 Area kerja tertutup bagi orang lain / pekerja yang tidak - Undang undang No. 1/ 1970 3 3 9 N
berat berkepentingan (Keselamatan kerja)
2 Saat tranportasi alat ada pengawalan dan ada flagman - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
SMK3L )
3 Ada yang mengawasi selama aktifitas alat berat ( - Permenaker No 5 / 2018
transportasi maupun dilokasi pekerjaan ) (Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
3. Lubang Galian - Terjatuh ke lubang galian , luka luka 3 4 12 N 1 Engginer membuat menthode kerja Pekerjaan Galian - Undang undang No. 1/ 1970 2 3 6 N
(Keselamatan kerja)
2 Penggunaan matrial penahan tanah bila diperlukan - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
SMK3L )
3 Area Galian diberi Pagar pembatas - Permenaker No 5 / 2018
(Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
- Pemasangan Pre Cast 1. Tertabrak - Pekerja Terkana Alat 4 3 12 N 1 Sosialisasi (Safety Induction & Tool Box) - Undang undang No. 1/ 1970 2 2 4 N
Manhole TruCk (Keselamatan kerja)
2 Truck Mixer saat masuk ke lokasi yang mau dilantai kerja - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
selalu dikawal oleh flagman / checker SMK3L )
2. Tertimbun pre - Luka luka 3 4 12 N 1 Pada saat penuangan pekerja tidak berada dibawahnya - Undang undang No. 1/ 1970 2 2 4 N
Cast (Keselamatan kerja)
2 Selama Proses pengecoran ada supervisor / personil - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
yang mengawasi pekerjaan pengecoran SMK3L )
3 Pekerja menggunakan Alat APD (Helm dan Sepatu - Permenaker No 5 / 2018
safety) (Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )

32
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

Potensi Risiko Bahaya sebelum Dilakukan Pengendalian Pengendalian Risiko Bahaya Sesudah Pengendalian
SKENARIO
URAIAN KEGIATAN/ S/ L/ TR Risiko S/ L/F TR Risiko dapat
No (Kondisi / situasi
AKTIVITAS POKOK Potensi Risiko Bahaya C( R ) F( L ) (RXT) (Y/N)dapat Rujukan Peraturan per-UU-an/ C
(( RR )) ( L ) (RXT) ditoleransi
(Y/N)
yang terlibat) Pengendalian Yang Disyaratkan
ditoleransi Regulasi/Standar/Prosedur

12 Pekerjaan Pipa Jacking


- Pekerjaan Pengadaan pipa 1. Pengiriman - Menimbulkan kemacetan lalu lintas 3 5 15 N - Pengiriman dilakukan pada jam sepi atau malam hari - UU No. 22 tahun 2009 (Lalu lintas 3 2 6 Y
RCP material pipa jalan raya jalan raya)
melalui jalan raya - Persyaratan penerapan K3 untuk vendor transporter
padat lalu lintas - Trailer terguling 5 3 15 N - Pengawalan PJR selama pengiriman - Permenaker 05 /1985
- Material precast concrete terjatuh 5 3 15 N - Cek metode pengikatan sebelum diberangkatkan (pesawat angkat dan angkut)
- Truk trailer menabrak kendaraan lain 5 4 20 N - Cek kondisi jalan dan jembatan yang akan dilalui truk
- Beban truk merusak konstruksi 5 4 20 N - Menetapkan batas kecepatan maksimal truk trailer
jalan atau jembatan - Inspeksi kelayakan truk dan operator (SIA dan SIM harus
2. Penurunan - Anggota badan tergores atau 2 5 10 N - ada) induction & tool box sebelum bekerja
Safety - Permenaker No. 05 /1985 3 2 6 Y
material pipa di (pesawat angkat dan angkut)
lokasi stock pile terjepit material/alat - Menyiapkan tempat untuk material sesuai metode
penumpukan
- Pekerja terkena swing alat 3 4 12 N - Menggunakan mobile crane dengan kapasitas yang
sesuai
- Crane roboh/tali sling putus 4 3 12 N - Tali / sling yang dipakai sesuai kapasitas , kondisinya baik Permenakertrans No. 09 /2010
(operator pesawat angkat)
- Material rusak/patah karena jatuh 4 3 12 N - Menggunakan minimal 2 tali untuk mengangkatnya
- Pekerja kejatuhan material - Dioperasikan oleh operator yang sudah ber SIO
- Material rusak/patah karena 5 3 15 N - Menggunakan tenaga rigger yang kompeten WI No. SP 024 HS W05
penempatan yang tidak benar - Area kerja diberi pagar pembatas dan rambu "dilarang (Pembuatan dan Pemakaian
mendekat/melintas" Rambu K3)
- Crane harus berdiri diatas tanah yang keras atau diberi
landasan plat
13 Pemasangan pipa Jacking
- Galian Tanah 1. Tersenggol Alat - Luka berat , meninggal 4 5 20 N 1 SOP Penggunaan alat berat - Permenaker nomor : 01 / Men / 3 3 9 N
Berat 1980 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada Konstruksi
Bangunan
2 Sosialisasi (Safety Induction & Tool Box) - Keputusan Bersama Menteri
Tenaga Kerja dan Menteri
Pekerjaan Umum nomor : 174 /
MEN / 1986 dan nomor 104 /
KPTS / 1986 tentang
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja pada tempat kegiatan
Konstruksi

33
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

Potensi Risiko Bahaya sebelum Dilakukan Pengendalian Pengendalian Risiko Bahaya Sesudah Pengendalian
SKENARIO
URAIAN KEGIATAN/ S/ L/ TR Risiko S/ L/F TR Risiko dapat
No (Kondisi / situasi
AKTIVITAS POKOK Potensi Risiko Bahaya C( R ) F( L ) (RXT) (Y/N)dapat Rujukan Peraturan per-UU-an/ C
(( RR )) ( L ) (RXT) ditoleransi
(Y/N)
yang terlibat) Pengendalian Yang Disyaratkan
ditoleransi Regulasi/Standar/Prosedur

2. Mobilisasi Alat - Luka - luka , patah tulang , meninggal 4 5 20 N 1 Area kerja tertutup bagi orang lain / pekerja yang tidak - Undang undang No. 1/ 1970 3 3 9 N
berat berkepentingan (Keselamatan kerja)
2 Saat tranportasi alat ada pengawalan dan ada flagman - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
SMK3L )
3 Ada yang mengawasi selama aktifitas alat berat ( - Permenaker No 5 / 2018
transportasi maupun dilokasi pekerjaan ) (Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
3. Lubang Galian - Terjatuh ke lubang galian , luka luka 3 4 12 N 1 Engginer membuat menthode kerja Pekerjaan Galian - Undang undang No. 1/ 1970 2 3 6 N
(Keselamatan kerja)
2 Penggunaan matrial penahan tanah bila diperlukan - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
SMK3L )
3 Area Galian diberi Pagar pembatas - Permenaker No 5 / 2018
(Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
- Pekerjaan pengecoran 1. Tertabrak - Pekerja Terkana Alat 3 4 12 N 1 Sosialisasi (Safety Induction & Tool Box) - Undang undang No. 1/ 1970 2 2 4 N
pondasi alat Jacking Truck Mixer (Keselamatan kerja)
2 Truck Mixer saat masuk ke lokasi yang mau dilantai kerja - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
selalu dikawal oleh flagman / checker SMK3L )
3 Pekerja yang tidak berkepentingan dilarang mendekat - Permenaker No 5 / 2018
(Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
2. Tertimbun - Luka luka 4 3 12 N 1 Pada saat penuangan pekerja tidak berada dibawahnya - Undang undang No. 1/ 1970 2 2 4 N
Beton (Keselamatan kerja)
2 Selama Proses pengecoran ada supervisor / personil - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
yang mengawasi pekerjaan pengecoran SMK3L )
3 Pekerja menggunakan Alat APD (Helm dan Sepatu - Permenaker No 5 / 2018
safety) (Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
3. Terpecik air - Iritasi 3 4 12 N 1 Selama penuangan beton pekerja dilarang mendekat - Undang undang No. 1/ 1970 2 2 4 N
semen (Keselamatan kerja)
2 Memakai APD Kaca safety - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
SMK3L )
- Permenaker No 5 / 2018
(Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )

34
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

Potensi Risiko Bahaya sebelum Dilakukan Pengendalian Pengendalian Risiko Bahaya Sesudah Pengendalian
SKENARIO
URAIAN KEGIATAN/ S/ L/ TR Risiko S/ L/F TR Risiko dapat
No (Kondisi / situasi
AKTIVITAS POKOK Potensi Risiko Bahaya C( R ) F( L ) (RXT) (Y/N)dapat Rujukan Peraturan per-UU-an/ C
(( RR )) ( L ) (RXT) ditoleransi
(Y/N)
yang terlibat) Pengendalian Yang Disyaratkan
ditoleransi Regulasi/Standar/Prosedur

- Install pipa RCP 1. Pemasangan - Anggota badan tergores atau terjepit 2 5 10 N - Metode pelaksanaan yang aman dan dibackup dg Permenaker No. 05 /1985 3 2 6 Y
dan penanaman material/alat perhitungan beban dan (pesawat angkat dan angkut)
kapasitas alat angkat
- Pekerja terkena swing alat 3 4 12 N - Safety induction & tool box sebelum bekerja
- Pekerja jatuh ke laut 3 4 12 N - Dilarang mendekati alat berat / alat beroperasi Permenakertrans No. 09 /2010
(operator pesawat angkat)
- Alat angkut roboh/tali sling putus 4 3 12 N - Pemberian batas area kerja dengan rubber cone, safety
line
- Material rusak/patah karena jatuh 4 3 12 N - Dioperasikan oleh operator yang sudah ber SIO
- Menggunakan tenaga rigger yang kompeten Permenaker No. 09 /2016
- Pekerja kejatuhan material 5 3 15 N - Area kerja diberi pagar pembatas dan rambu "dilarang (Bekerja di ketinggian)
mendekat/melintas"
5 4 20 N - Seling yang dipakai harus kondisi baik dan sesuai
kapasitas
- Inspeksi rutin alat berat dan kelengkapannya (sling, WI No. SP 024 HS W05
shackle dll) (Pembuatan dan Pemakaian
Rambu K3)
- Selalu standbay life buoy dan boat pengawalan
- Pekerja memakai APD (sepatu, helm, rompi, sarung
tangan)
- Memakai APD life , safety bodiharness
14 Pekerjaan dewatering 1. Terjatuh, - Terjatuh, luka luka 3 4 12 N 1 Sosialisasi identifikasi risiko pekerjaan galian , - Undang undang No. 1/ 1970 2 3 6 N
terpeleset, dewatering dan pembungan tanah (Keselamatan kerja)
2 Galian tanah diberi pengaman terhadap longsor - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
dengan menggunkan sheet pile, Turap SMK3L )
3 Lokasi galian diberi pengaman pagar dan concrete - Permenaker No 5 / 2018
barrier (Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
4 Pamasangan rambu K3 "awas galian dalam "
5 Pemasangan lampu penerangan dan lampu rotari
6 Ada akses untuk naik dan turun ke lokasi dalam galian
2. Terkena - Luka - luka, patah tulang, meninggal 4 5 20 N 1 Ceklist alat kerja sebelum pelaksanaan pekerjaan - Undang undang No. 1/ 1970 3 3 9 N
peralatan kerja (Keselamatan kerja)
2 Penempatan alat kerja rapi dan tidak sembarangan - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
SMK3L )
3 Pekerja memakai APD Helm, Sepatu dan Masker - Permenaker No 5 / 2018
(Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )

35
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

Potensi Risiko Bahaya sebelum Dilakukan Pengendalian Pengendalian Risiko Bahaya Sesudah Pengendalian
SKENARIO
URAIAN KEGIATAN/ S/ L/ TR Risiko S/ L/F TR Risiko dapat
No (Kondisi / situasi
AKTIVITAS POKOK Potensi Risiko Bahaya C( R ) F( L ) (RXT) (Y/N)dapat Rujukan Peraturan per-UU-an/ C
(( RR )) ( L ) (RXT) ditoleransi
(Y/N)
yang terlibat) Pengendalian Yang Disyaratkan
ditoleransi Regulasi/Standar/Prosedur

15 Pengembalian Badan Jalan dan


Pengasapalan
- Timbunan Agregat 1. Terkena Alat - Luka luka 3 3 9 N 1 Sosialisasi identifikasi risiko pekerjaan galian manual - Undang undang No. 1/ 1970 2 2 4 N
Hand tool kepada tenaga kerja (Keselamatan kerja)
2 Alat kerja dan barang yang lain ditempat kerja harus - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
ringkas , dan rapi SMK3L )
3 Pekerja memakai APD ( helm , Sepatu , Glove) - Permenaker No 5 / 2018
(Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
2. Terkena alat - Terkena alat pemadat 3 3 9 N 1 Area pemadatan terbebas dari pekerja - Undang undang No. 1/ 1970 2 2 4 N
pemadat (Keselamatan kerja)
2 Ada petugas yang mengawasi pekerjaan pemadatan - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
SMK3L )
3 Pekerja memakai APD ( helm , Sepatu , Glove) - Permenaker No 5 / 2018
(Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
3. Berdebu - Turunnya kwalitas udara 3 3 9 N 1 Sosialisasi (Safety Induction & Tool Box) - Undang undang No. 1/ 1970 2 2 4 N
mengakibatkan penyakit ISPA (Keselamatan kerja)
2 Penyiraman dengan watertang truk pada akses yang - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
berdebu dan pembersihan tanah yang jatuh ke jalan SMK3L )
3 Pemakaian APD masker - Permenaker No 5 / 2018
(Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
- Lantai kerja 1. Tertabrak dan - Pekerja Terkana Alat, Luka-lua, 3 3 9 N 1 Sosialisasi (Safety Induction & Tool Box) - Undang undang No. 1/ 1970 2 2 4 N
Tersenggol Truck Meninggal dunia (Keselamatan kerja)
2 Truck Mixer saat masuk ke lokasi yang mau dilantai kerja - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
selalu dikawal oleh flagman / checker SMK3L )
3 Pekerja yang tidak berkepentingan dilarang mendekat - Permenaker No 5 / 2018
(Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
4 Ada Petugas yang mengawasi selama aktifitas
2. Tertimbun Beton - Luka luka 3 3 9 N 1 Pada saat penuangan pekerja tidak berada dibawahnya - Undang undang No. 1/ 1970 2 2 4 N
(Keselamatan kerja)
2 Selama Proses pengecoran ada supervisor / personil yang - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
mengawasi pekerjaan pengecoran SMK3L )
3 Pekerja menggunakan Alat APD (Helm dan Sepatu safety) - Permenaker No 5 / 2018
(Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
`

36
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

Potensi Risiko Bahaya sebelum Dilakukan Pengendalian Pengendalian Risiko Bahaya Sesudah Pengendalian
SKENARIO
URAIAN KEGIATAN/ S/ L/ TR Risiko S/ L/F TR Risiko dapat
No (Kondisi / situasi
AKTIVITAS POKOK Potensi Risiko Bahaya C( R ) F( L ) (RXT) (Y/N)dapat Rujukan Peraturan per-UU-an/ C
(( RR )) ( L ) (RXT) ditoleransi
(Y/N)
yang terlibat) Pengendalian Yang Disyaratkan
ditoleransi Regulasi/Standar/Prosedur
3. Terpecik air - Iritasi 3 3 9 N 1 Selama penuangan beton pekerja dilarang mendekat - Undang undang No. 1/ 1970 2 2 4 N
adukan semen (Keselamatan kerja)
2 Memakai APD Kaca safety - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
SMK3L )
- Permenaker No 5 / 2018
(Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
- Pekerjaan Prime coat dan 1. Tergores , - Luka luka , cidera 3 4 12 N 1 Pekerja sebelum melaksanakan pekerjaan harus - Undang undang No. 1/ 1970 2 3 6 N
Take Coat terjepit, tertimpa mendapat penjelasan mengenai bahaya dari pekerjaan (Keselamatan kerja)
matrial bongkaran bongkaran pagar
2 Area pekerjaan terbebas dari pekerja yang tidak - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
berkepentingan SMK3L )
3 Pekerja memakai alat pelindung diri ( APD ) Helm, sepatu - Permenaker No 5 / 2018
dll (Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
2. Terkena matrial - Luka luka 3 4 12 N 1 Area pekerjaan terbebas dari pekerja yang tidak - Undang undang No. 1/ 1970 2 3 6 N
tack coat berkepentingan (Keselamatan kerja)
2 Pekerja memakai alat pelindung diri ( APD ) Helm, sepatu - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
dan kaca mata safety . SMK3)
- Permenaker No 5 / 2018
(Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
- Lapisan AC - WC : 4 cm, 1. Tergores , - Luka luka , cidera 3 4 12 N 1 Pekerja sebelum melaksanakan pekerjaan harus - Undang undang No. 1/ 1970 2 3 6 N
terjepit, tertimpa mendapat penjelasan mengenai bahaya dari pekerjaan (Keselamatan kerja)
matrial bongkaran bongkaran pagar
2 Area pekerjaan terbebas dari pekerja yang tidak - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
berkepentingan SMK3 )
3 Pekerja memakai alat pelindung diri ( APD ) Helm, sepatu Permenaker No 5 / 2018
dll (Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
2. Terkena - Luka-luka, tergores, iritasi 3 4 12 N 1 Area pekerjaan terbebas dari pekerja yang tidak - Undang undang No. 1/ 1970 2 3 6 N
percikan matrial berkepentingan (Keselamatan kerja)
2 Pekerja memakai alat pelindung diri ( APD ) Helm, sepatu - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
dan kaca mata safety . SMK3 )
- Permenaker No 5 / 2018
(Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )

37
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

Potensi Risiko Bahaya sebelum Dilakukan Pengendalian Pengendalian Risiko Bahaya Sesudah Pengendalian
SKENARIO
URAIAN KEGIATAN/ S/ L/ TR Risiko S/ L/F TR Risiko dapat
No (Kondisi / situasi
AKTIVITAS POKOK Potensi Risiko Bahaya C( R ) F( L ) (RXT) (Y/N)dapat Rujukan Peraturan per-UU-an/ C
(( RR )) ( L ) (RXT) ditoleransi
(Y/N)
yang terlibat) Pengendalian Yang Disyaratkan
ditoleransi Regulasi/Standar/Prosedur

3. Bahaya - Penyakit akibat kerja, Polusi udara, air 4 4 16 N 1 Penanganan bahan kimia berbahaya & B3 - UU No.1/ 1970 (keselamatan 3 3 9 N
Lingkungan Kerja dan suara, emisi gas buang, debu kerja)
hasil dari pekerjaan konstruksi
2 Pemeriksaan Lingkungan Kerja - UU No.3 / 1969 (Persetujuan
Konvensi ILO No.120 mengenai
Hygine dalam perniagaan dan
kantor kantor )
3 Pemeriksaan limbah industri di tempat kerja - Permen Perburuhan No.7 /1964
(Syarat kesehatan kebersihan
serta penerangan dalam tempat
kerja)
4 Pemeriksaan Hygine Industri - Kepmenaker No.51/Men/1999
(Nilai Ambang Batas Faktor
Fisika di Tempat Kerja)
5 pembinaan tenaga kerja di tempat kerja - Permen No. 27/2002
(Pengelolaan bahan Radio aktif)
6 Pemeriksaan Kesehatan Kerja - Permenaker No 5 / 2018
(Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
7 Memiliki Ahli K3 Kebakaran, koordinator unit - Kepmenaker No. 187/2016
penanggulangan kebakaran dan petugas peran (Pengelolaan limbah industri )
16 Pendatangan Tiang pancang 1. Persiapan Alat - Terpeleset , terjepit 3 4 12 N 1 Pastikan posisi kerja aman 2 2 4 Y
25x25 L= 6 - Tersenggol, terlindas Crane 3 4 12 N 2 Pastikan tidak ada orang diarea swing alat - Permenaker No. 05 /1985 2 2 4 Y
- Sling Putus 3 3 9 N 3 Periksa Sling Sebelum Mulai Bekerja (pesawat angkat dan angkut) 2 2 4 Y

- Permenakertrans No. 09 /2010


(operator pesawat angkat)

2. Penumpukan - Terjepit Tiang Pancang 3 4 12 N 1 Pastikan koordinasi rigger, operator, dan pekerja - Permenaker No. 05 /1985 2 2 4 Y
Tiang Pancang tali sudah baik (pesawat angkat dan angkut)
- Tertimpa Tiang Pancang 3 4 12 N 2 Pastikan koordinasi rigger, operator, dan pekerja 2 2 4 Y
tali sudah baik, beri bericade di sekitar area kerja - Permenakertrans No. 09 /2010
(operator pesawat angkat)
- Tersenggol Tiang Pancang 3 4 12 N 3 Pastikan koordinasi rigger, operator, dan pekerja 2 2 4 Y
tali sudah baik, beri bericade di sekitar area kerja
- Terluka, Tergores 3 3 9 N 4 Gunakan Sarung tangan serta baju & celana panjang - WI No. SP 024 HS W05 2 2 4 Y
Tiang Pancang Patah 3 4 12 N 5 Pastikan Cara Pengikatan Sudah Benar. (Pembuatan dan Pemakaian 2 2 4 Y
6 Pastikan Area Penumpukan Datar dan Keras Rambu K3)
- Tumpukan Tiang Pancang Roboh 3 4 12 N 7 Pastikan Tumpukan Tiang Pancang Terganjal 2 2 4 Y
8 Buat Rambu-rambu Ada tumpukan Tiang pancang 2 2 4 Y
Beri bericade di sekitar area penumpukkan

38
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

Potensi Risiko Bahaya sebelum Dilakukan Pengendalian Pengendalian Risiko Bahaya Sesudah Pengendalian
SKENARIO
URAIAN KEGIATAN/ S/ L/ TR Risiko S/ L/F TR Risiko dapat
No (Kondisi / situasi
AKTIVITAS POKOK Potensi Risiko Bahaya C( R ) F( L ) (RXT) (Y/N)dapat Rujukan Peraturan per-UU-an/ C
(( RR )) ( L ) (RXT) ditoleransi
(Y/N)
yang terlibat) Pengendalian Yang Disyaratkan
ditoleransi Regulasi/Standar/Prosedur

17 Pekerjaan Pancang 1. Pemancangan - Leader Crane Tidak Tegak Lurus 3 4 12 N 1 Pastikan Posisi Leader Tegak lurus sebelum 1 5 5 Y
Pemancangan
- Hammer Piston Lepas 2 5 10 Y 2 Monitoring Hammer Pancang ketika operasi
- Terperosok kedalam Tiang Pancang 3 3 9 Y 3 Buat Barricade diarea yang sudah dipancang - WI No. SP 024 HS W05 ( 1 5 5 Y
Pembuatan dan Pemakaian
Rambu K3)
- Percikan Oli/Solar 5 2 10 N 4 Pakai alat Pelindung diri Kaca mata - SOP 013 INF HSE 014 (APD)
- Terjatuh bila bekerja >2m 4 3 12 N 5 Memakai APD seperti body harness - SOP 013 INF HSE 014 (APD) 2 2 4 Y
6 Pastikan pijakkan kaki tidak licin 2 2 4 Y
- Kebisingan 3 3 9 N 7 Gunakan ear plug - SOP 013 INF HSE 014 (APD) 2 2 4 Y
- Asap Konfrensi Piston 3 3 9 N 8 Gunakan Masker - SOP 013 INF HSE 014 (APD) 2 2 4 Y
- Debu 3 3 9 N 9 Gunakan Masker - SOP 013 INF HSE 014 (APD) 2 2 4 Y
- Alat crane tumbang / miring 3 5 15 N 10 Kedudukan crane benar dan diberi plat baja 18 mm sudah 2 2 4 Y
benar dan kokoh
- Terlindas alat berat 3 5 15 N 11 Beri bericade sekitar area kerja dan - WI No. SP 024 HS W05 ( 3 2 6 Y
Pembuatan dan Pemakaian
Rambu K3)
12 Beri rambu peringatan 'jaga jarak aman, hati-hati alat - WI No. SP 024 HS W05 (
sedang bekerja Pembuatan dan Pemakaian
Rambu K3)

- Boom patah 3 3 9 Y 13 Check alat sebelum digunakan (inspeksi alat) - SP 024 QH W02 (Pelaksanaan 3 1 3 Y
Inspeksi dan Mutu K3L)
- Tali Sling Putus 3 4 12 Y 14 Kelayakan alat dilengkapi SIA dan SIO - Permenakertrans No. 5 tahun 3 1 3 Y
1985 ( Pesawat Angkat Angkut)

- Crane roboh 3 4 12 Y 15 Kedudukan/Posisi Parkir crane benar dan diberi plat baja 3 1 3 Y
- Tertimpa material sheet pile 3 4 12 N 16 Pastikan Kemiringan masih aman 2 2 4 Y
- Terkena swing alat 3 4 12 Y 17 Beri bericade sekitar area kerja dan - WI No. SP 024 HS W05 ( 2 2 4 Y
Pembuatan dan Pemakaian
Rambu K3)
18 Beri rambu peringatan 'jaga jarak aman, hati-hati alat
sedang bekerja
- Tangan terjepit 3 4 12 N 19 Hati - hati dan pastikan cara kerja benar 3 2 6 Y
- Kebakaran 3 4 12 N 20 Sediakan APAR - Permenakertrans No. 4 tahun 3 2 6 Y
1980 (Syarat - syarat
Pemasangan dan Pemeliharaan
APAR)

39
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

Potensi Risiko Bahaya sebelum Dilakukan Pengendalian Pengendalian Risiko Bahaya Sesudah Pengendalian
SKENARIO
URAIAN KEGIATAN/ S/ L/ TR Risiko S/ L/F TR Risiko dapat
No (Kondisi / situasi
AKTIVITAS POKOK Potensi Risiko Bahaya C( R ) F( L ) (RXT) (Y/N)dapat Rujukan Peraturan per-UU-an/ C
(( RR )) ( L ) (RXT) ditoleransi
(Y/N)
yang terlibat) Pengendalian Yang Disyaratkan
ditoleransi Regulasi/Standar/Prosedur

18 Pekerjaan bobok Pancang 1. Pemotongan - Percikan tiang / Terhirup debu 4 3 12 N 1 Gunakan APD (Kaca Mata,Masker,Sarung tangan). - SOP 013 INF HSE 014 (APD) 2 2 4 Y
2 Welder yang sudah ahli di bidangnya dan bersertifikat - Permenaker No. 2 tahun 1982
(Kualifikasi Juru Las)
3 Penutup muka khusus las dan leather apron
- Tertimpa Potongan Tiang Pancang 3 4 12 N 4 Pastikan Posisi kerja yang aman 1 3 3 Y
- Terkena Gerinda 4 4 16 Y 5 Pastikan ada penutup gerinda 2 2 4 Y
- Terluka terkena pinggiran besi sheet 4 4 16 Y 6 Hati - hati saat berada di dekat pinggiran besi - SOP 013 INF HSE 014 (APD) 2 2 4 Y
pile

19 Pekerjaan beton (Termasuk 1. Jatuh ke Lokasi - Luka luka, patah tulang 3 3 9 N 1 Sosialisai identifikasi risiko pekerjaan pemasangan - UU No.1/ 1970 (keselamatan 2 2 4 N
bekisting, Pembesian dan Galian bekisting kepada pekerja ( safety Morning, tool box ) kerja)
Pengecoran ) 2 Akses untuk naik dan turun ke lokasi galian tanah - Permen No 01/men/1980 tentang
K3 konstruksi bangunan
3 Matrial dilokasi galian dibuat ringkas dan rapi. - SKB Menaker dan Men. P u no.
174 / 1986 dan no.
104/kpts/1986 tentang k3 pada
tempat kegiatan konstruksi
beserta pedoman pelaksanaan
k3 pada tempat kegiatan
2. Terjadi - Luka luka 3 4 12 N 1 Mematikan paku yang menojol , keluar dari kayu - Undang undang No. 1/ 1970 2 3 6 N
kecelakaan atau (Keselamatan kerja)
luka akibat dari
Paku - paku yang
menonjol , keluar,
Tertimpa,
2 Kayu yang tidak kepakai / kepasang dilokasi dikumpul - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
tersendiri SMK3L )
3 Matrial dalam menurunkan tidak boleh dilempar tanpa ada - Permenaker No 5 / 2018
aba aba (Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
4 Pekerja Memakai APD ( Helm , Sepatu )
3. Tergores - Luka luka 3 4 12 N 1 Sosialisasi identifikasi risiko pekerjaan pemasangan besi - Undang undang No. 1/ 1970 2 3 6 N
Matrial Besi beton ke pekerja. (Keselamatan kerja)
2 Besi berat saat pemasangan minimal diangkat 2 orang - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
SMK3L )
3 Saat melaksanakan pekerjaan dilarang bergurau. - Permenaker No 5 / 2018
(Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
4 Penataan besi sesuai dengan bentuk dan ukuranya
5 Besi didalam lokasi pemasangan yang tidak kepakai
dikeluarkan dari lokasi pekerjaan
6 Pekerja Memakai APD helm , sepatu dan Safety Glove.
40
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

Potensi Risiko Bahaya sebelum Dilakukan Pengendalian Pengendalian Risiko Bahaya Sesudah Pengendalian
SKENARIO
URAIAN KEGIATAN/ S/ L/ TR Risiko S/ L/F TR Risiko dapat
No (Kondisi / situasi
AKTIVITAS POKOK Potensi Risiko Bahaya C( R ) F( L ) (RXT) (Y/N)dapat Rujukan Peraturan per-UU-an/ C
(( RR )) ( L ) (RXT) ditoleransi
(Y/N)
yang terlibat) Pengendalian Yang Disyaratkan
ditoleransi Regulasi/Standar/Prosedur
4. Tertimpa benda - Luka luka, cidera, patah tulang 3 4 12 N 1 Sosialiasi identifikasi risiko kepada pekerja - Undang undang No. 1/ 1970 2 3 6 N
dari atas (Keselamatan kerja)
2 Area pekerjaan diberi safety line bila ada pekerjaan di atas - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
SMK3L )
3 Tidak ada pekerja yang ada dibawahnya apabila ada - Permenaker No 5 / 2018
pekerjaan diatas (Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
4 Dilarang menjatuhkan benda dari atas tanpa melihat kebawah
dulu atau harus ada pengawalnya
5 Pekerja Memakai APD helm , sepatu dan Safety Glove.

5. Kecelakaan - Luka luka, cidera , patah tulang 3 5 15 N 1 Sosialiasi identifikasi risiko kepada pekerja - Undang undang No. 1/ 1970 2 3 6 N
akibat concrete (Keselamatan kerja)
2 Akses concrete mixer dipastikan tidak ada masalah ( ambles ) - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
SMK3L )
3 Ada pengawal / flagman saat mixer memasuki lokasi pekerjaan. - Permenaker No 5 / 2018
(Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
4 Lampu penerangan cukup pada malam hari
5 Sopir harus mempunyai SIM dan berpengalaman
6. Jatuh dari atas - Patah tulang, meninggal 3 4 12 N 1 Sosialiasi identifikasi risiko pekerjaan pengecoran kepada - Undang undang No. 1/ 1970 2 3 6 N
ke lubang galian pekerja (Keselamatan kerja)
2 Pembuatan plat form dan hand rail yang standar - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
SMK3L )
3 Bekerja diatas wajib memakai full bodyhardness - Permenaker No 5 / 2018
(Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
4 Ada akses untuk naik dan turun atau jembatan menuju ke
lokasi pekerjaan
5 Penerangan yang cukup untuk malam hari
7. Alat vibrator - Gangguan pada mata dan telinga akibat 3 3 9 N 1 Tenaga yang memegang vibrator harus bergantian tidak boleh - Undang undang No. 1/ 1970 2 2 4 N
mesin vibrator dan debu pada saat melebihi ambang batas (Keselamatan kerja)
pencampuran beton
2 Memakai ear plug untuk mengurangi suara bising - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
SMK3L )
3 Mamakai kaca mati untuk menghindari percikan beton dari - Permenaker No 5 / 2018
mixer (Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )

41
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

Potensi Risiko Bahaya sebelum Dilakukan Pengendalian Pengendalian Risiko Bahaya Sesudah Pengendalian
SKENARIO
URAIAN KEGIATAN/ AKTIVITAS S/ L/ TR Risiko S/ L/F TR Risiko dapat
No (Kondisi / situasi
POKOK Potensi Risiko Bahaya C( R ) F( L ) (RXT) (Y/N)dapat Rujukan Peraturan per-UU-an/ C
(( RR )) ( L ) (RXT) ditoleransi
(Y/N)
yang terlibat) Pengendalian Yang Disyaratkan
ditoleransi Regulasi/Standar/Prosedur

20 Pekerjaan Arsitektur: Pekerjaan 1. Tertabrak - Pekerja Terkana Alat 3 3 9 N 1 Sosialisasi (Safety Induction & Tool Box) - Undang undang No. 1/ 1970 2 2 4 N
pasangan bata, plester, Pekerjaan Truck Mixer (Keselamatan kerja)
lantai keramik, Pengecatan, 2 Truck Mixer saat masuk ke lokasi yang mau dilantai kerja - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
Plafon, Kusen pintu, Kusen selalu dikawal oleh flagman / checker SMK3L )
3 Pekerja yang tidak berkepentingan dilarang mendekat - Permenaker No 5 / 2018
(Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
2. Tertimbun - Luka luka 3 3 9 N 1 Pada saat penuangan pekerja tidak berada dibawahnya - Undang undang No. 1/ 1970 2 2 4 N
Beton (Keselamatan kerja)
2 Selama Proses pengecoran ada supervisor / personil - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
yang mengawasi pekerjaan pengecoran SMK3L )
3 Pekerja menggunakan Alat APD (Helm dan Sepatu safety - Permenaker No 5 / 2018
) (Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
3. Terpecik air - Iritasi 3 3 9 N 1 Selama penuangan beton pekerja dilarang mendekat - Undang undang No. 1/ 1970 2 2 4 N
semen (Keselamatan kerja)
2 Memakai APD Kaca safety - PP No. 50 / 2012 (Penerapan
SMK3L )
- Permenaker No 5 / 2018
(Keselamatan dan kesehatan
lingkungan Kerja )
21 Pekerjaan electrikal dan Mekanikal 1. Tersetrum - Luka bakar, Meninggal 3 3 9 N 1 Kabel power dan panel yang dipakai memenuhi ukuran - PUIL 2011 2 2 4 N
:Titik Lampu, Saklar, Stop Kontak, Aliran Listrik dan kapasitas arus listrik
titik AC,titik MCB, Panel MCB 2 Sistem instalasi kabel diharap posisi tidak terletas di tanah - Kepdirjen 48_2015_Teknisi K3
Listrik
3 Sambungan kabel harus terisolasi dengan baik - PUIL 2000 SNI-04-025-2000
Pengendalian Potensi Bahaya
Listrik
4 Koneksi kabel power dengan perangkat / mesin harus - Permenaker No Per
bagus. 02/Men/1989 tentang instalasi
penyalur petir Berlaku untuk
sistem proteksi eksternal /
proteksi bahaya sambaran
5 Pada saat kondisi hujan pekerjaan dihentikan langsung
- SNI 04- 0225 2000 (PUIL 2000)
Sebagai rujukan untuk sistem
proteksi internal / proteksi bahaya
sambaran tidak langsung

42
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

Uraian Kegiatan Tahapan kegiatan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan


pekerjaan rutin dan non- rutin

Identifikasi Bahaya/ Menetapkan karakteristik kondisi bahaya / tindakan


Tipe Kecelakaan bahaya sesuai dengan peraturan terkait

Dampak Bahaya Paparan /konsekuensi yang timbul akibat kondisi bahaya dan
tindakan bahaya

Kekerapan Tingkat frekuensi terjadinya peristiwa bahaya Keselamatan


Konstruksi (Skala 1 – 5)

Keparahan Tingkat keparahan/ kerugian/ dampak kerusakan yang


ditimbulkan oleh bahaya Keselamatan Konstruksi (Skala 1 – 5)

Tingkat Risiko Perpaduan Nilai Tingkat Kekerapan dan Nilai Tingkat


Keparahan

Skala Prioritas Urutan pelaksanaan pengendalian yang menjadi prioritas


berdasarkan tingkat risiko (besar, sedang, dan kecil)

Perundangan atau Acuan dalam melakukan pengendalian risiko


Persyaratan Lain

Pengendalian Risiko Kegiatan yang dapat mengendalikan baik mengurangi maupun


menghilangkan dampak bahaya yang timbul

Peluang Perbaikan Nilai positif yang dapat dikembangkan berdasarkan dampak


bahaya yang timbul
Tabel 8. Uraian Kegiatan

43
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

Tingkat
Deskripsi Definisi
Kekerapan
Besar kemungkinan terjadi kecelakaan
saat melakukan pekerjaan
5 Hampir pasti terjadi
• Kemungkinan terjadinya kecelakaan
lebih dari 2 kali dalam 1 tahun
Kemungkinan akan terjadi
kecelakaan saat melakukan
4 Sangat mungkin pekerjaan pada hampir semua
terjadi
kondisi Kemungkinan terjadinya
kecelakaan 1 kali dalam 1 tahun
terakhir

Kemungkinan akan terjadi


kecelakaan saat melakukan
pekerjaan pada beberapa kondisi
3 Mungkin terjadi tertentu

Kemungkinan terjadinya kecelakaan


2 kali dalam 3 tahun terakhir
Kecil kemungkinan terjadi
kecelakaan saat melakukan
pekerjaan pada beberapa kondisi
Kecil tertentu
2
kemungkinan terjadi
Kemungkinan terjadinya kecelakaan
1 kali dalam 3 tahun terakhir

Dapat terjadi kecelakaan saat melakukan


pekerjaan pada beberapa kondisi
tertentu
1 Hampir tidak pernah
terjadi Kemungkinan terjadinya kecelakaan
lebih dari 3 tahun terakhir

Tabel 9. Penetapan Tingkat Kekerapan

44
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

Skala Konsekuensi
Tingkat
Lingkungan
Keparahan
Keselamatan
Manusia
(Pekerja & Peralatan Material
Masyarakat )
Timbulnya fatality Terdapat Material rusak dan Menimbulkan
5 lebih dari 1 orang peralatan utama perlu pencemaran
meninggal dunia yang rusak total mendatangkan udara/air/tanah
atau Lebih dari 1 lebih dari satu dan material baru yang /suara yang
orang cacat tetap mengakibatkan membutuhkan mengakibatkan
pekerjaan waktu lebih dari 1 keluhan dari
berhenti selama minggu dan pihak
lebih dari 1 mengakibatkan masyarakat;atau
minggu pekerjaan berhenti
Terjadi
kerusakan
lingkungan di
Taman
Nasional yang
berhubungan
dengan flora
dan fauna atau

Rusaknya aset
masyarakat
sekitar secara
keseluruhan
Terjadi
kerusakan yang
parah terhadap
akses jalan
masyarakat.

Timbulnya Terdapat satu Material rusak danNamun tidak


4 fatality 1 orang peralatan utama perlu adanya
meninggal dunia yang rusak tital mendatangkan keluhan dari
atau 1 orang dan material baru pihak
cacat tetap mengakibatkan yang masyarakat;atau
pekerjaan membutuhkan
berhenti selama 1 waktu 1 minggu Terjadi
minggu dan kerusakan
mengakibatkan lingkungan
pekerjaan yang
berhenti berhubungan
dengan flora
dan fauna 45
atau
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

Terdapat Terdapat lebih dariMaterial rusak Menimbulkan


3 insiden yang satu peralatan yangdan perlu pencemaran
mengakibatkan rusak dan mendatangkan udara/air/tanah
lebih dari 1 memerlukan material baru /suara yang
pekerja dengan perbaikan yang mempengaruhi
penanganan danmengakibatkanmembutuhkan lingkungan
perawatan medis pekerjaan berhentiwaktu lebih dari 1
selama kurang dariminggu dan tidak kerja;atau
rawat inap,
kehilangan waktu tujuh hari mengakibatkan
kerja pekerjaan Terjadi
berhenti kerusakan
lingkungan yang
berhubungan
dengan
tumbuhan di
lingkungan
kerja;atau

Terjadi
kerusakan akses
jalan di
lingkungan kerja
Terdapat insidenTerdapat satumaterial baru yang yang
2 yang peralatan yangmembutuhkan mempengaruhi
mengakibatkan 1rusak,memerlukan waktu kurang dari sebagianlingkun
pekerja dengan perbaikan dan 1 minggu, namun gankerja atau
penanganan mengakibatkan tidak
perawatan medis pekerjaan mengakibatkan Terjadi
rawat inap, berhenti selama pekerjaan berhenti kerusakan
kehilangan waktu lebih dari 1 hari sebagian akses
kerja jalan di
lingkungan kerja

Terdapat insiden Terdapat satu Tidak Tidak


1 yang peralatan yang mengakibatkan mengakibatkan
penanganannya rusak, kerusakan gangguan
hanya melalui memerlukan material lingkungan
P3K, tidak perbaikan dan
kehilangan mengakibatkan
waktu kerja
pekerjaan
berhenti selama
kurang dari 1 hari

Tabel 10. Penetapan Tingkat Keparahan

46
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

Keparahan
1 2 3 4 5
Kekerapan
1 1 2 3 4 5

2 2 4 6 8 10

3 3 6 9 12 15

4 4 8 12 16 20

5 5 10 15 20 25

Keterangan
1-4 : Tingkat Risiko Kecil
5-12 : Tingkat Risiko Sedang
15-25 : Tingkat Risiko Besar

*Risiko yang dimaksud adalah Risiko Kselamtan Konstruksi untuk menentukan


kebutuhan Ahli K3 Konstruksi dan/atau Petugas Keselamtan Kostruksi, tidak untuk
menentukan kompleksitas atau segmentasi pasar Jasa Konstruksi

C. Komitmen Keselamatan Konstruksi


PT.Adhi Karya (Persero) Tbk sebagai badan usaha jasa konstruksi selalu
mengendalikan resiko terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk
melaksanakan kegiatan konstruksi melalui perancangan, perencanaan, dan
pelaksanaan serta pengawasan K3, berdasarkan peraturan perundangan dan
persyaratan yang berlaku, sesuai dengan standar Sistem Managemen Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja serta lingkungan kerja (SMK3L), yang selalu ditinjau dan
diperbaiki efektifitasnya guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja, kegagalan
konstruksi dan pencemaran lingkungan.
Kebijakan K3L Perusahaan merupakan dasar dari Sistem Manajemen
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan. Kebijakan K3L menggambarkan
bagaimana tanggungjawab manajemen dalam hal Keselamatan dan Kesehatan Kerja

47
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

para karyawan serta lainnya, dan juga dalam upaya perlindungan terhadap lingkungan
atas setiap pelaksanaan kegiatan-kegiatan perusahaan. Kebijakan tersebut
diamanatkan kepada para manajemen lini untuk menjadi wewenang dan
tanggungjawab masing-masing dalam setiap pelaksanaan kegiatan perusahaan.
Kebijakan dibuat, dikomunikasikan dan dipelihara di lingkungan kerja yang terkait
unit bisnis perusahaan. Hal tersebut mencerminkan keinginan manajemen serta
bersungguh-sungguh dalam :
➢ Melindungi karyawannya dari kecelakaan kerja maupun dampak yang
diakibatkan dari aktivitas kerja tersebut.
➢ Menekan seminimal mungkin angka kecelakaan kerja di unit bisnis Departemen
Infrastruktur
➢ Menekan dampak lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas proyek dari
perusahaan.
➢ Melindungi peralatan dari kerusakan yang serius.
➢ Menaikkan citra perusahaan dan meningkatkan moral karyawan.
➢ Memenuhi harapan pelanggan di dalam penerapan aspek K3L.
Kebijakan K3L untuk project ini dibuat, ditetapkan serta dikomunikasikan kepada
semua personil yang terlibat di dalam operasi tersebut. Kebijakan-kebijakan tersebut
mencakup :
Zero Accident
➢ Setiap aktifitas pekerjaan wajib dilakukan identifikasi bahaya kecelakaan kerja,
penilaian dan pengendalian risiko (membuat JSA) yang telah disetujui baik dari
manajemen (PM/PPM) dan Tim HSE Project.
➢ Melakukan peninjauan terhadap kejadian berbahaya yang berakibat kecelakaan
kerja dengan mengimplementasikan JSA.
➢ Melakukan peninjauan terhadap kesehatan kerja.
➢ Penilaian efisiensi dan efektifitas, sejak perencanaan dan implementasi dan
pemantauan, dengan cara peninjauan dan dijadikan agenda rapat K3L periode
mingguan dan/atau bulanan.
➢ Melakukan Penilaian Kinerja Manajemen terhadap upaya pengendalian potensi
bahaya, periode Mingguan dan Bulanan.

48
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

➢ ADHI adalah terdiri dari Adhi dan Penyedia Jasa (Subcon/ Vendor
Package/Vendor/Suplier).
➢ Menetapkan K3L sebagai tanggungjawab dari lini manajemen.
➢ Seluruh personil maupun pihak luar yang terkait secara langsung dalam unit
operasi proyek ini berperan dan bertanggungjawab terhadap aspek K3L
terutama pada keselamatan dan kesehatan kerja (K3) diri personil masing-
masing.
➢ Komitmen dalam pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
➢ Komitmen terhadap persyaratan dan perundang-undangan yang berlaku.
➢ Memastikan ketersediaan sumber daya sesuai dengan kebutuhan proyek.
➢ Melaksanakan perbaikan-perbaikan sebagai bentuk perbaikan
berkesinambungan di dalam aspek penerapan K3L.
➢ Komitmen terhadap pelarangan penggunaan alkohol dan obat-obatan,
pelarangan penggunaan senjata di dalam area kerja maupun tindakan-tindakan
yang dapat merugikan perusahaan.
➢ Setiap kegiatan sosialisasi melibatkan pekerja secara proaktif dengan bersama
dalam pengendalian potensi bahaya, seperti aktifitas:
Proses ID–Safety Induction–Training–JSA–Toolbox meeting–Program Safety
Patrol- House Keeping dan lain-lainnya.
➢ Peraturan Tata Tertib dan/atau Jam Kerja–Jam Istirahat untuk bekerja di lokasi
proyek, termasuk kategori pelanggaran dan sanksinya.
➢ Setiap pekerjaan yang dilaksanakan harus berdasarkan Ijin Kerja/Work Permit
yang telah disetujui.
➢ Menjaga Lindung Lingkungan.

PT Adhi Karya (Persero) Tbk telah membuat, menetapkan kebijakan K3L di
lingkungan kerjanya. Kebijakan tersebut dikomunikasikan dan dipelihara sesuai
dengan lingkup kerja operasi. Kebijakan tersebut sebagai bukti terhadap komitmen
manajemen dalam merencanakan tujuan K3L pada bisnis operasinya. Spesifikasi
teknik proyek adalah dokumen yang menjadi standar keselamatan dari konstruksi
yang harus dilakukan oleh kontraktor yang dibutuhkan pemilik proyek. Target

49
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

keselamatan dari PT. Adhi Karya (Persero) Tbk adalah standar keselamatan
konstruksi yang ditetapkan dengan tujuan untuk standarisasi keselamatan dan
Meningkatkan kondisi keselamatan dan menyeragamkan benchmark keselamatan
yang dinginkan.

Adapun kebijakan K3L yang harus dikomunikasikan dan dipelihara sebagai berikut:

50
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

Metode Sosialisasi untuk Pemahaman dan Kepatuhan Kebijakan K3L,


termasuk metode sosialisasi atas perubahannya. Perusahaan mengkomunikasikan,
kebijakan K3L kepada seluruh tenaga kerja, tamu, subkontraktor, pelanggan, dan
pemasok, dan dimulai dari TOP Management/Direksi/Board of Director. Sosialisasi
kebijakan K3L dilaksanakan dalam kegiatan yang bersifat komunikatif seperti tool box
meeting, safety induction, safety talk yang diikuti oleh manajemen, pelaksana
pekerjaan, hingga tenaga kerja di lapangan serta di sosialisasikan melalui papan
informasi yang berada di site ke seluruh pekerja harian. Setiap proyek dituntut
kepatuhan dalam setiap kebijakan K3L yang berlaku sehingga SMK3L terlaksana
dengan baik.

51
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI & LINGKUNGAN
OPTIMILISASI SPALD-T KOTA BANDA ACEH
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastuktur 1

STRUKTUR ORGANISASI PROYEK DISERTAI JOB DESK


STRUKTUR ORGANISASI
OPTIMALISASI SPALD-T SKALA KOTA BANDA ACEH

PROJECT MANAGER
R. HADI SUSILO W
Quality Assurance
SYUKRAN RAHMAT H.A

PROJECT QHSE MANAGER Quality Control Ass QC


SYUKRAN RAHMAT H.A IBNU PUDONO
BESHI BEY BELU
HSE OFFICER HSE Supervisor RIZQI ALDIAN
WULAN RILAM SARI M. FAISYAL

Project Engineer Manager Project Commercial Manager Project Construction Manager Project Procurement Manager Project Finance Manager
RAHMAD HIDAYAT YANI RACHMAN RIDWAN HAKIM

BIM MODELLER QS/COST Engineer SUPERVISOR Procurement Officer Akuntansi / Pajak


HUSNUL FAHRIZAL.M HERLY W M. FAKHRUJI DIAN MARTHA KHAIRULLAH
FARIZ YUDHISTIRA SAMSUDIN NURJULIANA
CONSTRUCTION SUTRISNO RAYHAN Keuangan
BUDI WIBOWO FEBRIANTO Expeditor Officer SITI FATIMAH
Cost Control RIDWAN MANGATAS.T
ACAD DRAFTER ADMA WINARTI M NASRUDIN Personalia
ALFIAN JERALD Peralatan RIDWAN HAKIM
FAUZUL AZMI Scheduler YURI ANDIKA
ROSMAWATI O/M PERALATAN Stock Control Officer

Admin
KURNIATI SURVEYOR General Affair +
WIDIANSYAH CUT AGUS F
Risk Officer ARIS K
ROSMAWATI NANA
IHSAN PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur I

R Hadi Susilo Widyatmoko


Project Manager

Gambar 7. Struktur Organisasi Proyek Disertai Job Desk

52
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

D. Perencanaan Kesela Konstruksi


D.1. Identifikasi bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian dan Peluang
Pembuatan identifikasi sumber-sumber potensi bahaya dan melakukan
pengkajian risikonya agar perusahaan berhasil dalam mengelola kegiatan
pengendalian risiko bahaya demi terwujudnya kesehatan dan keselamatan kerja
karyawan serta mengidentifikasi kegiatan, produk dan pelayanan dari perusahaan
yang mempunyai atau menetapkan aspek mana yang mempunyai atau dapat
menimbulkan dampak yang signifikan terhadap lingkungan. Hal pokok yang
terpenting selama penyiapan rencana K3L ini salah satunya adalah melakukan
kajian atas bahaya dan risiko yang terdapat di area kerja khususnya bahaya-
bahaya yang terkait dengan daerah operasi kegiatan baik dari proses mobilisasi
sampai operasi. Setiap bahaya telah terinci dalam “Hazard Identification Risk
Assessment Determining Control (HIRADC)” dalam bentuk Risk Matrix. Untuk
melakukan proses identifikasi bahaya, penilaian risiko dan menentukan kontrol
terhadap risiko maka harus mengacu pada langkah-langkah sesuai dengan SOP.
Metode ini sebagai persyaratan dalam operasi yang akan dilakukan.
Prosedur yang dibuat dan ditetapkan harus dikomunikasikan. Prosedur ini akan
dikomunikasikan dengan user/client dan dilakukan integrasi sistem identifikasi
bahaya, kaji risiko dan penetapan langkah pengendalian atau mengacu kepada
standar yang telah ditetapkan. Prosedur yang dibuat harus dikomunikasikan,
diterapkan dan dipelihara. PT Adhi Karya (Persero) Tbk, menetapkan metodologi
identifikasi aspek K3L dan Pengujian Risiko didalam menetukan Pengendalian
Risiko, sasaran dan program K3L sesuai Siklus Manajemen Risiko dibawah ini.

53
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

D.2. Rencana Tindakan (Sasaran & Program)


Maksud dan tujuan disusunnya prosedur keselamatan dan kesehatan kerja
& lingkungan adalah untuk memberikan petunjuk tentang pengelolaan kegiatan
yang menjamin adanya keselamatan dan kesehatan kerja & lingkungan, dimulai
dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta administrasi
dan laporan (record) di Proyek dengan tujuan sebagai berikut:
• Menghilangkan atau mengurangi bahaya kerja, kecelakaan kerja dan/atau
mencegah jatuhnya korban serta penyakit akibat kerja.
• Melindungi asset dan lingkungan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh
adanya aktifitas pekerjaan dan kecelakaan kerja.
• Menjamin tidak terjadi kerusakan pada lingkungan di tempat kerja dan
kerusakan lingkungan akibat pelaksanaan proyek.
• Memastikan penerapan SMK3L sesuai persyaratan Peraturan Pemerintah
Nomor 50 Tahun 2012 yang mengacu pada standar Standar International
ISO 45001:2018 dan Standar ISO 14001:2015 dan 9001:2015 sehingga dapat
menjamin adanya:
1. Identifikasi aspek K3L, Pengujian risiko dan pengendalian risiko K3L
memenuhi persyaratan peraturan perundangan, standar dan kontrak.
2. Perumusan sasaran K3L sesuai Kebijakan PT Adhi Karya (Persero) Tbk
pengujian risiko dan pengendalian risiko K3L, serta menetapkan program
pengelolaan K3L untuk mencapai sasaran.
3. Perumusan struktur, peran, tanggungjawab dan wewenang personil yang
mengelola, melaksanakan dan melakukan verifikasi aktifitas K3L.
4. Informasi, pemahaman dan kompetensi personil terhadap Kebijakan K3L,
SMK3L terkait aktifitasnya.
5. Keabsahan dan distribusi dokumen dan data K3L yang diperlukan untuk
kesesuaian aktifitas K3L serta menjamin keefektifan aktifitas pengendalian
risiko yang telah ditetapkan.
6. Kesiapan dan respon terhadap keadaan darurat.

54
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

Sasaran (Tujuan/Target) dan Program K3, didefinisikan sebagai cita-cita terukur


dari suatu manajemen organisasi unit bisnis/proyek terhadap risiko K3 yang ingin
dicapai.
Terdapat syarat-syarat dalam menyusun sasaran/target/tujuan K3 antara lain:

• Didokumentasikan, diterapkan dan dirawat.


• Terukur, dapat diterapkan dan sesuai dengan Kebijakan K3 organisasi
Proyek.
• Mengacu pada pemenuhan peraturan perundang-undangan terkait risiko
K3 (termasuk pada pilihan teknologi, pendanaan, persyaratan bisnis dan
operasional serta pandangan pihak ke tiga yang berhubungan dengan
aktivitas operasional organisasi proyek ).
Untuk syarat-syarat dalam menyusun program-program K3 untuk mencapai
sasaran/tujuan/target K3 antara lain adalah:
• Penetapan tanggungjawab terkait tingkatan struktur organisasi Departemen
Perkeretaapian
• Terdapat kerangka jadwal rencana pencapian program-program K3.
• Ditinjau secara berkala yang direncanakan menurut jangka waktu tertentu dan
disesuaikan seperlunya untuk menjamin tercapainya sasaran/tujuan/target K3

55
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

Secara General Sasaran /Target dan Program K3L Proyek adalah:

Sasaran Program
Tidak ada kecelakaan kerja Merekrut Ahli K3 Umum untuk merencanakan
yang menghilangkan waktu
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
kerja tenga kerja melebihi
2x24 jam dan/atau Kerja dan Penerapannnya serta melakukan
terhentinya proses
identifikasi bahaya dan rencana pengendalian
melebihi shift berikutnya
terhadapnya
Membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (P2K3) sesuai perundang-
undangan yang berlaku untuk mendukung
berjalannya penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Menyediakan sumber daya yang dibutuhkan sesuai
identifikasi bahaya dan perencanaan penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
Meningkatkan derajat Ikut serta dalam program BPJS Kesehatan dan
kesehatan kerja tenaga
BPJS Ketenagakerjaan Pemerintah
kerja
Melaksanakan kerjasama dengan rumah sakit
terdekat sebagai rujukan penanganan kecelakan
kerja ataupun keadan darurat di tempat kerja
Menyediakan kantin tenaga kerja dan bekerja sama
dengan jasa katering penyedia makanan sehat
dengan harga yang terjangkau oleh tenaga kerja
Meningkatkan Melaksanakan pendidikan dan pelatihan
pengetahuan tenaga kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai dengan
mengenai Keselamatan
dan Kesehatan Kerja di kebutuhan, keahlian dan kompetensi tenaga kerja
tempat kerja

56
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

secara rutin baik dilaksanakan sendiri maupun


pihak luar

Menjalin kerjasama dengan dinas-dinas terkait yang


memiliki kewenangan khusus untuk memberikan
pelatihan/pendidikan K3 di tempat kerja

Meningkatkan dan Melaksanakan audit internal Sistem Manajemen


memelihara kinerja K3 Keselamatan Kerja minimal setiap enam bulan
Perusahaan sekali ataupun jika ada kondisi yang memerlukan
tindakan audit Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja baik secata internal maupun
eksternal
Terjaganya Lindung Pelaksanaan Manajemen Limbah Konstruksi.
Lingkungan Menjaga pencemaran lingkungan proyek dari
bahan Kimia , bahan bakar dan sejenisnya
Tabel 12. Secara General Sasaran atau Target dan Program K3L Proyek

57
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

Secara Khusus Sasaran /Target dan Program K3L Proyek adalah


SASARAN K3L
Frekuensi
No Sasaran Kerja Tolak Ukur Keberhasilan Bobot
Penilaian
Severity rate (SR ) ≤ 0,3 25% 1 tahun sekali
1 Zero Fatality Accident
Frequency Rate (FR) ≤ 0,5 25% 1 tahun sekali
Penerapan konsep 5R ≥ 20% 1 bulan sekali
2 Penerapan 5R 75%
Claim / Complain akibat 15% 1 tahun sekali
3
Pencegahan pencemaran ≤ 1 kali
Pencemaran Lingkungan
Pelaporan K3L Pelaporan K3L tepat waktu 15% 1 bulan sekali
4
(maks tgl 25 setiap ahir
bulannya )
100%
Tabel 13. Secara Khusus Sasaran atau Target dan Program K3L Proyek

D.3. Standar dan Peraturan Perundangan


PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dalam penyusunan laporan RKK melakukan identifikasi
terhadap semua peraturan perundangan, persyaratan dan standar K3 yang wajib dipenuhi serta
persyaratan lainnya baik dari kontrak pihak ke tiga maupun aturan-aturan lainnya yang
berhubungan dengan bisnis operasi/pekerjaan di tempat kerja. Berikut daftar Peraturan
Perundangan dan persyaratan K3 yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan SMK3
Konstruksi:

58
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

59
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

Tabel 14.Standar dan Peraturan Perundangan

60
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

61
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

62
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

63
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

Tabel 15. Standar dan Peraturan Perundangan

64
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

E. Dukungan Keselamatan Konstruksi


E.1 Sumber Daya
Dalam pengendalian operasional yang dipersyaratkan, harus menerapkan,
mengawasi dan memelihara yang mencakup:
• Pengendalian operasi yang diterapkan pada organisasi dan aktivitasnya yang
terintegrasi dengan pengendalian operasi yang secara keseluruhan yang
mencakup pada sistem manajemen HSE
• Pengendalian yang terkait pembiayaan material, peralatan dan pelayanan
• Pengendalian yang terkait dengan subkontraktor dan pengunjung di lokasi kerja
• Dokumentasi prosedur untuk menangani situasi jika ada penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi

E.2 Sumber Daya Manusia

PT. Adhi Karya (Persero) Tbk, Departemen Infrastukrur menetapkan dan


menyediakan
sumber daya yang dibutuhkan untuk dukungan keselamatan kontruksi dalam
pelaksanaan
pekerjaannya.
F.2.1 Peran, Tanggungjawab Manajemen dan Wewenang K3L

Seluruh karyawan harus memahami ketentuan dan tanggungjawab masing-masing


dalam penerapan aspek K3L yang telah ditetapkan dalam deskripsi pekerjaan.
Tindakan-tindakan yang tidak aman dan kecelakaan yang dihasilkannya adalah
merupakan tanggungjawab seluruh personil. Koordinator K3L akan menyiapkan
setiap kebutuhan yang berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan hal
pendukung lain bagi pencapaian target K3L, akan tetapi tindakan yang diambil
merupakan tanggungjawab dari Manajemen Lini.

65
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

1. PQHSEM
➢ PQHSEM membuat rencana pemantauan dan pengukuran K3L, meminta
persetujuan Perwakilan Manajemen
➢ PQHSEM membuat laporan hasil pemantauan dan pengukuran K3L bulanan dan
tahunan seperti indikator akhir (laporan kecelakaan dan angka kecelakaan) dan
indikator awal (hasil inspeksi peralatan, pelatihan, latihan keadaan darurat, kartu
pengamatan bahaya, kunjungan manajemen ke lapangan) kepada perwakilan
manajemen sebagai bahan analisa dan perbaikan berkelanjutan
➢ PQHSEM dan Perwakilan Manajemen akan meneruskan rekomendasi hasil
pemantauan dan pengukuran K3L kepada Direktur apabila diperlukan tindak lanjut
yang menyangkut aspek keuangan.
➢ Memberi saran pembuatan anggaran biaya tahunan, semester, bulanan kepada
Departemen K3L.
➢ Memantau, mengawasi, dan meninjau keberjalanan program dan sasaran K3L di
masing-masing area operasi.
➢ Melaksanakan fungsi operasional dibidang K3L di Area Operasi perusahaan yang
di Supervisi, dengan melakukan koordinasi, pengawasan K3L Complance untuk
pemenuhan pelaksanaan program yang ada dan melakukan evaluasi serta upaya
pengembangan program sebagai saran kepada pimpinan struktural sejalan
dengan Kebijakan Perusahaan, Prosedur, SOP serta standar Nasional &
Internasional
➢ Memastikan tercapainya sasaran jangka pendek (objective) dan jangka panjang
(Goal) bagian dari perusahaan
➢ Melakukan evaluasi terhadap perencanaan, program kerja secara kwartalan
sesuai dengan HSE Plan/HSE Program.
➢ Menyiapkan program & rencana kerja audit QHSE Proyek, melaksanakan audit
QHSE Proyek bersama dengan seluruh tim terkait yang ada di proyek

66
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

2. HSE Supervisor
➢ Menyiapkan dan memastikan penerapan implementasi sistem manajemen K3L
pada seluruh tahapan proses
➢ Menyiapkan RK3L (QHSE Plan) termasuk kebijakan K3L Proyek dan
implementasinya
➢ Mengkoordinir penempatan personil HSE di masing-masing lintas dan
memberikan supervisi tindakan yang akan dilakukan serta waktu pelaksanaan.
➢ Mengembangkan kesadaran Line Management serta memastikan bahwa HSE
merupakan bagian yang integral dari sasaran Line Management
➢ Memberikan orientasi kepada karyawan baru, untuk peningkatan kepedulian
terhadap HSE
➢ Bertanggungjawab atas pengaturan dan pembinaan SDM di bawah Supervisinya
➢ Bertanggungjawab atas pengaturan biaya operasional (cost control) internal
➢ Bertanggungjawab jawab atas pelaksanaan sasaran Departemen
➢ Bertanggungjawab atas pelaksanaan Program HSE di project
➢ Bertanggungjawab atas pembuatan laporan aktivitas dan evaluasi hasil aktivitas
pekerjaan secara periodik kepada HSE Departemen
➢ Menjadi Role model bagi staff dan karyawan perusahaan
➢ Membina dan membangun komunikasi dua arah ke seluruh karyawan, antar
staff, antar Departemen, dan pimpinan
➢ Menjaga etos kerja, disiplin dan semangat kerja.
➢ Ikut terlibat dalam proses investigasi bersama-sama dengan Manajemen Tim.
➢ Memiliki akses yang dibutuhkan ke semua Departemen apabila dibutuhkan,
kecuali data patrol.
➢ Memberikan rekomendasi kepada Manajemen guna menjatuhkan sanksi baik
kepada staff, karyawan yang melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan
peraturan keselamatan kerja, prosedur, SMK3L.
➢ Memonitor efektifitas peraturan dan regulasi safety (Prosedur).
➢ Mengkoordinasikan dan mendukung pelaksanaan kebijakan K3L.
➢ Memberikan saran dan masukan terhadap seluruh aspek safety dan tindakan
67
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

perbaikannya.
➢ Membuat draft laporan mingguan dan bulanan.
➢ Melakukan investigasi kecelakaan kerja.
➢ Membantu Project Manager dalam mempersiapkan dan memperbarui Project
Safety Plan.
➢ Memastikan seluruh risiko teridentifikasi dan terkontrol.
➢ Melakukan inspeksi harian dan mingguan.
➢ Membuat dan mengembangkan rencana pelatihan K3L proyek, memastikan
pelaksanaan pelatihan K3L dan memastikan catatan pelatihan K3L terpelihara
➢ Melakukan pemeriksaan dan pendataan material berbahaya yang ada di proyek
➢ Membuat rencana penanggulangan tanggap darurat dan pelatihan tanggap
darurat di proyek
➢ Memberikan Work Permit maupun Stop Working Activity untuk setiap pekerjaan
yang memiliki bahaya dan risiko tinggi sebelum dilakukan penanggulangan
terhadap risiko K3

3. HSE Admin
➢ Melaksanakan program-program K3L yang telah direncanakan setiap periode
➢ Melakukan monitoring terhadap program-program K3L yang telah terlaksana
➢ Mencatat, mendokumentasikan, dan mengarsip semua kegiatan K3L yang telah
terlaksana.
➢ Melakukan inventarisasi pada semua barang-barang K3
➢ Membuat laporan hasil temuan ketidaksesuaian (safety patrol) di lapangan
➢ Membuat laporan bulanan K3 untuk masing-masing lintas
➢ Melakukan updating informasi pada papan informasi K3 yang terpasang pada
lokasi kerja.
➢ Membuat report/laporan terkait penanganan kecelakaan dan penakit akibat kerja
yang terjadi di lintas.

68
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

4. HSE Officer
➢ Melakukan pembinaan terhadap semua karyawan agar dapat meningkatkan
kepedulian terhadap hal-hal yang berhubungan dengan masalah K3 yang pada
akhirnya dapat menekan terjadinya kecelakaan
➢ Menyampaikan dan memberikan pengertian kepada semua karyawan mengenai
kebijakan perusahaan tentang K3, pengelolaan lingkungan, alkohol dan obat
terlarang, B3 dan petunjuk pemadaman kebakaran.
➢ Aktif mengkampanyekan K3 baik dalam Safety meeting / Safety Talk maupun
dengan poster atau banner di semua ruang lingkup pekerjaan.
➢ Membuat perencanaan pelaksanaan Safety Meeting baik di lintasan ataupun di
site dan secara aktif melaksanakannya sesuai dengan jadwal.
➢ Melakukan inspeksi sesuai leading indicator terhadap peralatan safety yang ada
di lintasan maupun di site.
➢ Melakukan follow up ke Departemen terkait atau melalui K3L Koordinator Lintas
untuk meyakinkan bahwa peralatan – peralatan safety tersedia dan berfungsi
dengan baik.
➢ Bertanggungjawab dalam pengumpulan data at Risk & Near miss di lapangan dan
membahasnya dengan Project Manager serta melaporkan hasilnya ke HSE
Coordinator Lintas dan HSE Koordinator Dept.
➢ Memastikan serta melakukan pengecekan terhadap kepatuhan pengisian form
safety inspection
➢ Bertanggungjawab atas pelaksanaan Program HSE di lapangan
➢ Menjadi Role model bagi staff, karyawan perusahaan, serta pihak ketiga lainnya
➢ Membina dan membangun komunikasi dua arah ke seluruh karyawan, antar staff,
antar Departemen, dan pimpinan
➢ Menjaga etos kerja, disiplin dan semangat kerja.
➢ Memberikan penjelasan kepada setiap tamu yang datang ke lokasi mengikuti
acuan standar Safety Induction.

5. K3 Koordinator Lapangan
69
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

➢ Memberikan masukkan kepada Supervisor, Subkontraktor, dan Mandor


mengenai keselamatan dalam bekerja telah terpenuhi sebelum melakukan
pekerjaan
➢ Membantu memenuhi pengumpulan data lapangan
➢ Menjalin hubungan baik dengan instansi serta masyarakat yang berhubungan
dengan pekerjaan
➢ Memberikan pengarahan-pengarahan keselamatan dalam rangka tertib K3 untuk
setiap pelaksanaan pekerjaan.
➢ Memberikan petunjuk, bimbingan dan saran mengenai keselamatan dalam
bekerja pada pelaksanaan pekerjaan yang sedang berjalan,
➢ Mengkoordinir tim atau regu kerja untuk melakukan pekerjaan sesuai
jobdesknya.
➢ Melakukan briefing sebelum pekerjaan dimulai dengan tim/regu kerja.
➢ Memastikan seluruh pekerjaan saat melakukan pekerjaan telah memenuhi
syarat K3.

6. Safety Man
➢ Memastikan tempat kerja aman sebelum pekerjaan di mulai.
➢ Observasi terhadap kegiatan di lapangan yang dapat membahayakan
pekerja/orang lain di lokasi tersebut.
➢ Memastikan seluruh pekerjaan yang dilakukan dengan cara aman.

7. Traffic man/Flag man


➢ Pengaturan lalu lintas di lokasi proyek selama proyek berlangsung untuk
menjamin kelancaran lalu lintas saat pelaksanaan pekerjaan
➢ Mengatur lalu lintas pada saat kegiatan/pekerjaan berlangsung
➢ Melakukan pengawalan mobilisasi material dan alat ke tempat kerja
➢ Mengontrol pergerakan alat berat saat beroperasi agar orang terhindar dari
kecelakaan

70
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

8. Pagar
➢ Memastikan pagar telah dipasang di area proyek
➢ Mengontrol/memantau pagar di seluruh area proyek jika terdapat kerusakan dapat
segera ditindaklanjuti
➢ Memastikan kondisi pagar bersih dan rapi setiap hari
9. Water Tank
➢ Melakukan pembersihan jalan dan mencuci pagar setelah kegiatan pengecoran,
moving alat, pengeboran, penggalian dan lainnya
➢ Memastikan kebutuhan air bersih di lapangan terpenuhi
➢ Menyediakan kebutuhan air bersih untuk keperluan pekerjaan
➢ Menyuplai air bersih untuk tiap lokasi

F.2.2 Struktur Organisasi P2K3


P2K3 (Safety Commitee) adalah Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
Kerja, merupakan wadah kerjasama antara perusahaan dan pekerja untuk
mengembangkan kerjasama saling pengertian dan partisipasi aktif dalam penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja, dalam melaksanakan RK3L (Rencana Keselamatan,
Kesehatan Kerja dan Lingkungan) atau HSE PLAN.

71
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

LAMPIRKAN STRUKTUR P2K3 PROYEK SPALD-T

STRUKTUR ORGANISASI TANGGAP DARURAT


OPTIMALISASI SPALD-T SKALA KOTA BANDA ACEH

KETUA TIM
R HADI SUSILO W

KETUA FIRE FIGHTING KETUA TEAM EVAKUASI KETUA TEAM P3K KETUA KEAMANAN
MUHAMMAD FAKHRUJI YANI RACHMAN ADMA WINARTI RAHMAT HIDAYAT

ANGGOTA FIRE FIGHTING ANGGOTA TEAM EVAKUASI ANGGOTA TEAM P3K ANGGOTA KEAMANAN
SYAUKI RAHMATILLAH SYUKRAN RAHMAT H A WULAN RILAM SARI ALFIAN JERAL
SITI FATIMAH KHAIRULLAH WIDIANSYAH NURJULIANA
FARIS YUDHISTIRA

Gambar 8. Struktur Organisasi Tanggap Darurat

1. Tugas, Fungsi dan Wewenang P2K3


Tugas P2K3 yaitu memberikan saran dan pertimbangan baik diminta maupun tidak
kepada ADHI mengenai masalah K3L.
Fungsi Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja antara lain:
a. Menghimpun dan mengolah data mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) di
tempat kerja.
b. Membantu menunjukkan dan menjelaskan kepada setiap tenaga kerja mengenai:
• Berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan gangguan K3
termasuk bahaya kebakaran dan peledakan serta cara menanggulanginya.
• Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja.
• Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kerja yang bersangkutan.
• Cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan pekerjaannya.

72
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

c. Membantu Proyek ADHI dalam:


• Menentukan tindakan koreksi dengan alternatif terbaik.
• Mengembangkan sistem pengendalian bahaya terhadap Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
• Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, penyakit akibat kerja (PAK)
serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
• Mengembangkan penyuluhan dan penelitian di bidang keselamatan kerja,
higiene perusahaan, kesehatan kerja dan ergonomi.
• Melaksanakan pemantauan terhadap gizi kerja dan menyelenggarakan
makanan di perusahaan.
• Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja.
• Mengembangkan pelayanan kesehatan tenaga kerja.
• Mengembangkan laboratorium Keselamatan dan Kesehatan Kerja, melakukan
pemeriksaan laboratorium dan melaksanakan interpretasi hasil pemeriksaan.
• Menyelenggarakan administrasi keselamatan kerja, higiene perusahaan dan
kesehatan kerja.
• Membantu pimpinan perusahaan menyusun kebijaksanaan manajemen dan
pedoman kerja dalam rangka upaya meningkatkan keselamatan kerja, higiene
perusahaan, kesehatan kerja, ergonomi dan gizi kerja. (berdasarkan pasal 4
(empat) Permenaker RI Nomor PER.04/MEN/1987 )
• Membantu Pimpinan Coorporate Company menyusun kebijakan manajemen dan
pedoman kerja dalam rangka upaya meningkatkan keselamatan kerja, hygiene
Perusahaaan-ADHI, kesehatan kerja, ergonomi dan gizi tenaga kerja

73
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

1. Wewenang dan Tanggungjawab P2K3


a. Ketua P2K3 adalah General Manager/Project Manager/Kepala Pabrik
• Memimpin semua rapat pleno P2K3/rapat mingguan-bulanan K3L ataupun
menunjuk anggota untuk memimpin rapat pleno P2K3/rapat mingguan-
bulanan K3L.
• Menentukan langkah dan kebijakan demi tercapainya pelaksanaan program-
program RK3L / HSE PLAN.
• Mempertanggungjawabkan program RK3L dan pelaksanaannya di
Perusahaan kepada Disnakertrans Kabupaten/Kota setempat melalui
Pimpinan Perusahaan (General Manager dan Direksi).
• Mempertanggungjawabkan program-program P2K3 dan pelaksanaannya
kepada General Manager dan Direksi.
• Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaannya program-program RK3L.

b. Sekretaris P2K3 adalah HSE Manager / koordintor Departemen/Proyek


• Membuat undangan rapat dan notulen.
• Mengelola administrasi surat-surat P2K3.
• Mencatat data-data yang berhubungan dengan K3.
• Memberikan bantuan/saran-saran yang diperlukan oleh seksi-seksi demi
suksesnya program-program K3.
• Membuat laporan ke Disnakertrans setempat maupun instansi lain yang
bersangkutan dengan kondisi dan tindakan bahaya di tempat kerja

2. Anggota P2K3 Departemen


• Melaksanakan program-program yang telah ditetapkan sesuai dengan seksi
masing-masing.
• Koordinasi antar discipline/fungsi
• Melaporkan kepada Ketua / cc Sekretaris atas kegiatan sesuai RK3L yang
telah dilaksanakan.

74
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

*Refer: Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 pasal 10 Peraturan Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi RI No. Per-04/MEN/1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli K3 pasal 2,3,4

d. Daftar Peralatan Kerja

Sebagai upaya pencegahan terhadap bahaya dan risiko yang ditimbulkan di tempat
kerja, Proyek Pembangunan Perpiaan akan menyediakan peralatan keselamatan
yang tidak terbatas pada; Tabung Alat Pemadam Kebakaran, Peralatan traffick
Management peralatan medic, dan lain sebagainya.

Pengendalian engineering, administrasi, dan/atau pengendalian cara kerja harus


dievaluasi dan dipertimbangkan secara menyeluruh sebelum penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD). Bilamana APD dianggap sebagai alat pertahanan terakhir, maka
sangatlah penting dikenakan dengan tepat dan sesuai dengan standard.

Harus dipastikan bahwa inventarisasi dan kualitas APD mencukupi yang akan
disiapkan oleh HSE officer sebelum mulai pekerjaan.

HSE officer akan melakukan induksi keselamatan dan pelatihan, menempel poster
dan instruksi penggunaan kelengkapan perlindungan yang berkaitan dengan mesin,
peralatan atau area kerja.

Berikut ini adalah daftar APD yang harus tersedia di tempat kerja:

➢ Pelindung kepala
➢ Pelindung mata
➢ Pelindung pendengaran
➢ Sarung tangan
➢ Pelindung kaki/jari kaki
➢ Pakaian kerja seragam

75
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

e. Daftar perlengkapan K3L


Di dalam program K3L tim manajemen beserta tim maintenance harus
melakukan inspeksi, audit dan observasi K3L dalam wilayah tanggungjawabnya
serta dalam pelaksanaannya harus didokumentasikan.
Pemeliharaan dan Inspeksi Peralatan melibatkan pengujian sistematis atas
fasilitasi, perlengkapan dan material milik perusahaan dan para personil yang
menggunakanya. Alat pelindung digunakan untuk mencengah atau mengurangi
akibat dari suatu kecelakaan dan melindungi tubuh dari pekerjaan, jenisnya
disesuaikan dengan sifat dan jenis pekerjaan yang dilakukan.

Jenis
N
Pengamanan Standar Pengamanan Yang wajib Memakai
o.
Kerja
1. Pelindung Diri - Helmet/Hard Hats - Semua orang yang
(Umum) - Sepatu berada di area proyek
- Berpakaian sopan sesuai dengan jenis
pekerjaan
2. Sepatu Safety - Mempunyai safety toe (ujung - Operator alat berat /
(Safety Shoes) sepatu) yang tahan terhadap Mekanik
benturan.
- Mempunyai sole (tapak) yang
anti slip
- Mempunyai stel midsole
3. Sarung Tangan - Dari bahan yang tahan panas, - Tukang besi, ducting,
kain, kulit dan tidak mudah sobek (kain, baja dan las
karet kulit)
- Dari bahan yang tidak - Teknisi listrik
menghantar listrik (karet)
4. Masker Las/ - Dapat melindungi mata dan - Tukang Las/Welder
Cutting or Burning dari percikan api
Googles
5. Tutup Telinga/Ear - Dapat mengurangi kadar - Operator Genset
Plug/Ear Muffs/ bising yang lebih dari 85 db (yang bekerja diruang
Ear Protection genset)

76
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

6. Kacamata/Safety - Tahan terhadap percikan - Tukang Bobok,


Glasses puing & debu. tukang gerinda dan
pekerjaan pengikisan

7. Masker - Bisa menahan bahaya - Tenaga Kebersihan,


partikel-partikel debu dan tukang gerinda
asap
8. Safety Belt/Safety - Mampu menahan beban - Pekerja diketinggian 2
Harness orang (maks. 100 kg) dan m atau lebih, bekerja
memenuhi standar WCB di shaft lift, gondola
(“WORKERS’ dan berada di
COMPENSATION BOARD” sekeliling parameter
OF BRITISH COLUMBIA) bangunan atau void

Tabel 18. Jenis Pengamanan Kerja, Standar Pengamanan dan yang wajib memakai

Regulasi atau Standar dari Jenis Peralatan Keselamatan Kerja


No Deskripsi Brand Type

1 Safety Helmet White Color MSA V-Gard, Staz On Suspension,


ANSI Z89.1-2003 Class E or
E&G
2 Safety Glasses Cool Type c/w KINGS ANSI Z87.1-2003
Lanyard
3 Coverall c/w Adhi Logo Fire Gear FRC Flammable retardant
/ Nomad coverall
4 Safety Shoes KINGS ANSI Z88.2-1969 (Rev 1980),
Polyurethane (not nitrile)
5 Hand glove Showa rubber type as required for
handling chemical and good
for oil industry activity - for
handling chemical
6 Rain Coat MSA

7 Rubber Safety Shoes / PVC MSA ANSI Z88.2-1969 (Rev 1980)


Boots
8 Safety Helmet Blue Color for MSA V-Gard, Staz On Suspension,
Visitor ANSI Z89.1-2003 Class E or
E&G

77
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

9 Safety Googles MSA / General Purpose Plastic


King Lenses (industrial protective
goggle standart ANSI Z 87.1
10 Ear Muff EAR For person who working on
high noise area
11 Ear Plug EAR Ultrafit, NRR 26 dB, ANSI
S3.19-1974
12 Mask 3M Organic vapor respirator dust
for respirator
13 Safety Helmet Red Color c/w MSA V-Gard, Staz On Suspension,
Welding Hood Welder ANSI Z89.1-2003 Class E or
E&G
14 Stretcher Ferno 65 Scoope type c/w 4 Ea Straps
and Lifting Sling
NFPA / 150 Lbs Dry Powder c/w
15 Fire Extinguisher Firex Trolley
150 Lbs Foam c/w Trolley
9 kg Dry Powder
9 Kg CO2
16 Eye Wash portable type HAWS ANSI Z358.1-2004, 16 Gals
capacity and 15 minutes
flushing
17 Lanyard Lewis ANSI Z359.1
18 Full Body Hardness configured MSA full body hardness complete
with two or more D-ring for with anti blood stop strap, with
securing lanyard shock absorber type lanyard
with appropriate length. 3 D-
Ring, ANSI Z359.1
19 Chemical Clothes MSA / Chemical Retadant coat
Dominator protective clothing greengard
20 First aid kit MSA c/w snake bit mit
21 Face Shiled MSA
22 Leather Apron for Welder MSA
23 Leather Gloves for Welder MSA
24 High Voltage Resistant safety Electro ASTM D 120 Class 00
gloves for electrician and one Soft
assistance
25 LOTO Stations Master
Lock
safety
series

Tabel 19. Regulasi atau Standar dari Jenis Peralatan Keselamatan Kerja

78
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

f. Alat Pengaman Kerja


Alat Pengaman Kerja adalah salah satu standard di PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang
perlu diterapkan didaerah wajib APD/Area Kerja yang mempunyai potensi bahaya/risiko yang
cukup tinggi. Ketentuan Umum:

Material, ukuran dan penempatannya adalah sebagaimana tabel


berikut:
Jenis
No. Pengaman Standar Pengamanan Lokasi Penempatan
Kerja
1 Railing Tiang besi Ø 19 mm tertanam Dipinggir lantai atas,
ke lantai, setinggi 1 meter dipinggir lubang, tangga,
diatas permukaan, minimal tali terminal pass, hoist dll.
tambang kuning
2 Polynet Terbuat dari Nylon, untuk Dipasang disekeliling
menahan benda jatuh perimeter gedung/lantai,
di core lift, void yang
terdapat lalu lintas orang.
3 Safety Net Pipa medium class, Ø 1,5” Dipasang disekeliling
diantara pipa dipasang perimeter gedung/lantai,
wiremess ukuran 5mm dgn di core lift, void yang
penahan memakai sling Ø 10 terdapat lalu lintas orang.
mm

4 Jembatan kerja 1. Bagian Bawah Jembatan area void,


mempergunakan besi H- antara bangunan satu
beam dan cannal dilapis dengan yang lain
dengan papan kayu yang mempunyai jarak bentang
setara kekuatannya. (untuk > 6M
panjang bentangan > 6m).
2. Dipasang Handrail
3. Untuk railing menggunakan
pipa Ø 2” jarak antara
support railing 2,40 M atau
yang setara kekuatannya.

79
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

4 Catch Platform Terbuat dari besi dan ada Dipasang dengan jarak 2
jarring/kawat baja (bisa s/d 3 lantai dari lantai
ditambah terpal) teratas.

Proteksi
5 Terhadap Api • Di area pengelasan,
fiber ditempatkan
dibawah percikan api
untuk melokalisasi are
jatuhnya api
• Alat Pemadam Api (Fire • Alat Pemadam api
Extinguisher) ditempatkan dilokasi
yang terlihat dan
terjangkau dari tempat
las
• Dan tersedia di setiap
pekerjaan
pengelasan/pekerjaan
yang berhubungan
dengan api
• Flash Back Arestor • Antara slang dan
(menahan api kembali ke tabung Acetelyn/dekat
tabung acetelyn) tabung Acetelyn

6 Terminal Kapasitas maksimum 2 ton, Tepi Bangunan


Material rangka H-beam, tebal papan
min. 5 cm, dilengkapi dengan
stopper & handrail Maksimal
Panjang
Tabel 20. Material, ukuran dan penempatannya

80
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

1.) Kompetensi
PT Adhi Karya (Persero) Tbk, sebelum memulai aktifitas proyek, seluruh
personil dan sub-kontraktor yang terlibat akan mengikuti Orientasi K3L, yang
mencakup induksi, Kebijakan Perusahaan, Praktek Kerja Aman, Tanggap Darurat
di lokasi Proyek, Tata Cara Penggunaan APD, Pengamatan Bahaya dan program
standar lainnya..
Pelatihan K3L diberikan kepada setiap personil yang akan terlibat secara
langsung sebagai bagian dari persyaratan yang telah ditetapkan. Pelatihan K3L
tercantum dalam Rencana Program K3L proyek antara lain ; dasar – dasar K3L,
Kartu Pengamatan bahaya, Lifting, Rigging dan Slinging, Defensive Driving Course
bagi Driver, Pelaporan dan investigasi kecelakaan, Analisa Keselamatan Kerja, Izin
Kerja, HIRADC, Kebisingan dan program proteksi pendengaran, dan lain-lain. Di
samping itu juga akan dilakukan On-site Training dimana topik dan waktu nya
disesuaikan dengan kebutuhan operasi proyek kerja.
PT Adhi Karya (Persero), Tbk. menjamin personel memahami Kebijakan K3L,
Sistem Manajemen K3L, Prosedur dan Kompeten untuk melaksanakan aktifitas
yang berdampak pada K3L, serta kesiapan dan respon terhadap emergensi.
PT Adhi Karya (Persero) Tbk akan menempatkan personil yang memiliki
kompetensi di bidang HSE. Hal ini dilakukan untuk memastikan program HSE pada
proyek ini berjalan dengan baik.

81
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

2.) Kepedulian
Penetapan Prosedur Ruang Lingkup:
1. Adanya kebijakan QHSE yang telah disosialisasikan melalui berbagai media
serta dilakukannya evaluasi terhadap efektifitas dan kinerja target sasaran mutu
yang dilakukan secara bertahap yang continuous improvement
2. Telah mempunyai Aturan Proyek (jenis pelanggaran termasuk katagori
pelanggaran Kriminal)
3. Menetapkan Program Reward periode, Mingguan, Bulanan, dan Periode
pencapaian target tertentu, misalnya pencapaian manhour tanpa LTI.
4. Menetapkan Jenis-jenis Reward
5. Reward dan Punishment di dokumentasikan baik secara Narasi dan Foto
➢ Form / List Reward
➢ Form / List Punishment (termasuk jenis2 dan sanksinya)
a. Reward dan Punishment
a.1 Reward
Persyaratan mutlak yang harus dipenuhi untuk mendapatkan HSE Reward
Tahunan
adalah sebagai berikut:
➢ Tidak terjadi kecelakaan yang menyebabkan kehilangan waktu kerja (loss time
accident) dalam satu tahun berdasarkan hasil catatan yang ada di Dept. HSE.
➢ Tidak ada karyawan yang sakit selama masa kerja tersebut.
➢ Apabila terjadi kecelakaan yang menyebabkan kehilangan waktu kerja (loss
time accident) pada satu daerah unit kerja, maka HSE award tidak akan
diberikan kepada semua karyawan/crew yang bekerja saat itu pada unit kerja
yang bersangkutan dan kehilangan haknya atas HSE award selama periode
satu tahun.

82
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

Persyaratan mutlak yang harus dipenuhi untuk mendapatkan HSE Reward Bulanan

Adalah sebagai berikut:

➢ HSE Award akan diberikan kepada masing-masing 1 orang karyawan lapangan


dan 1 grup dari masing-masing proyek dengan kriteria :
- Partisipasi aktif dalam melaporkan tindakan yang tidak aman yang
membahayakan pekerja, peralatan dan lingkungan (SWA)
- Partisipasi aktif dan kehadiran dalam toolbox meeting
- Partisipasi aktif dalam berperilaku selamat.
- Tidak ada pelanggaran aturan HSE (Kewajiban menggunakan APD &
Kewajiban menggunakan body Hardness pada ketinggian lebih dari 1,8 meter)
- Tingkat produktivitas yang tinggi dan selamat.

a.2 Punishment
Persyaratan memberikan punishment adalah sebagai berikut:

➢ Terjadinya pelanggaran terhadap penggunaan Alat Pelindung diri (APD) dimana


diberikan denda berupa kewajiban membayar uang sejumlah:
- Tidak Menggunakan Rompi didenda senilai Rp. 25.000, -
- Tidak menggunakan Safety Helmet (Pelindung Kepala) didenda senilai Rp.
50.000, -
- Tidak menggunakan Safety Shoes (Pelindung Kaki) didenda Senilai Rp.
100.000, -
- Tidak menggunakan body hardness pada pekerjaan ketinggian didenda senilai
Rp. 250.000, -
➢ Pelanggaran berulang lebih dari 1 x terhadap Alat Pelindung Diri maka pekerja
dilarang beraktivitas di semua proyek kegiatan pembangunan.
➢ Melawan Atasan
➢ Mabuk, Judi, Berkelahi, Terlibat peredaran dan penggunaan Narkoba maka pekerja
harus segera dikeluarkan dari lingkup pekerjaan.

83
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

3.) Komunikasi
Proses komunikasi ditetapkan untuk memberikan informasi tentang hal-hal yang
berkaitan dengan keselamatan, kesehatan kerja, lingkungan (K3L) baik kepada
seluruh karyawan atau pihak eksternal. Bentuk Komunikasi HSE yang
diimplementasikan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk adalah sebagai berikut:
4.) Induksi K3L
Semua karyawan dan pengunjung akan menerima penjelasan mengenai K3L pada
awal mereka bergabung atau berada pada titik pertama dengan salah satu
kegiatan/aktifitas perusahaan atau memasuki fasilitas perusahaan.
Penjelasan atau pengarahan akan dilakukan oleh orang yang bertanggungjawab
pada saat awal sebelum proyek beroperasi atau perwakilan yang diangkat/ditunjuk
untuk memberikan informasi penting terkait dengan pekerjaan atau aktifitas di lokasi
pekerjaan, juga informasi mengenai jika ada keadaan darurat di lokasi atau proyek.
Induksi yang dilakukan mencakup fasilitas, berikut :
➢ Fasilitas atau area lokasi (site) ; Alarm emergency, bahaya kebakaran, bahaya
5T, jalur evakuasi, dan tempat berkumpul

84
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

➢ Transportasi darat (Mobil) ; Wajib Penggunaan Seatbelt dan keamanan muatan


5.) Orientasi K3L
Semua personil yang terlibat dalam proyek harus menerima orientasi K3L secara
menyeluruh. Orientasi tidak hanya spesifik untuk operasi dan akan mencakup secara
menyeluruh tetapi tidak terbatas pada :
➢ Kebijakan Perusahaan Mengenai K3L
➢ Kebijakan Perusahaan Mengenai Obat-obatan Terlarang dan Alkohol
➢ Sasaran Perusahaan Mengenai K3L
➢ Alat Pelindung Diri dan Peralatan Penyelamatan
➢ Emergency Alarm, Tempat Berkumpul dan Jalur Evakuasi
➢ Tindakan apabila terjadi kebakaran atau keadaan darurat lainnya
➢ Tindakan untuk mengidentifikasi bahaya
➢ Monitoring dan berperan aktif dalam pengamatan bahaya di area lokasi yang
dituangkan dalam inspeksi harian K3L
➢ Penjelasan mengenai peraturan dan kebijakan berkendara
6.) Pertemuan K3L
a. Rapat Manajemen K3L
➢ Dilaksanakan di Kantor Pusat
➢ Pimpinan Rapat : Manajemen Senior
➢ Didokumentasikan : Notulen hasil rapat
➢ Dihadiri :
- Manajemen Senior (Direktur dan Manajer Umum)
- Manajer K3L
- Koordinator K3L
- Kepala Divisi
- Kepala Departemen Lainnya
b. Rapat Komite K3L Perusahaan
➢ Dilaksanakan di Kantor Pusat
➢ Pimpinan Rapat : Perwakilan Manajemen
➢ Didokumentasikan : Notulen hasil Rapat
85
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

➢ Dihadiri oleh :
- Manajemen Senior (Direktur dan Manajer Umum)
- Manajer K3L
- Kepala Divisi
- Kepala Departemen Lainnya
- Petugas Pengendali Dokumen

c. Rapat Tinjauan Manajemen K3L


➢ Dilaksanakan di Kantor Pusat
➢ Pimpinan Rapat : Perwakilan Manajemen
➢ Didokumentasikan : Notulen hasil rapat
➢ Dihadiri oleh :
- Manajemen Senior (Direktur dan Manajer Umum)
- Manajer K3L
- Koordinator K3L
- Kepala Divisi
- Kepala Departemen Lainnya
- Petugas Pengendali Dokumen
d. Rapat Tinjauan Manajemen K3L ini bertujuan untuk :
- Meninjau penerapan Sistem Manajemen K3L Perusahaan
- Meninjau hasil audit (internal, klien, dan badan sertifikasi)
- Meninjau hasil evaluasi pemenuhan peraturan perundang-undagan dan
persyaratan lainnya
- Meninjau hasil konsultasi dan partisipasi

7.) Rapat K3L di Lapangan


Pada saat awal proyek, dan sebelum tahapan kerja yang tidak rutin, rapat umum
K3L dilakukan dengan melibatkan semua personil yang akan bekerja. Untuk kegiatan
yang tidak rutin atau dianggap sebagai kegiatan yang berisiko tinggi (seperti yang
dijelaskan pada prosedur), rapat penilaian risiko yang membahas bahaya-bahaya
86
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

keselamatan tertentu, akan dilakukan pada setiap pergantian shift atau permulaan
tahap kerja baru.
Rapat atau Pertemuan K3L yang telah di tetapkan dalam Rencana Program K3L
Proyek adalah sebagai berikut :
a) Toolbox Meeting / Pre-shift Meeting
Pertemuan K3L ini dilakukan harian setiap pergantian “Shift Kerja”. Pertemuan ini
membahas tentang program kerja 12 jam ke depan serta isu-isu K3L yang terkait
dengan program kerja. Pembicara (Chairman) pertemuan K3L akan bergiliran sesuai
dengan topik yang telah ditentukan. Peserta pertemuan K3L ini harus mengisi daftar
hadir dan akan dibuat notulen (Minutes of Meeting) yang kemudian didokumentasikan
oleh K3L Officer.

b) K3L Stand Down Meeting


Pertemuan K3L ini dilakukan, jika ada kejadian kecelakaan atau “Near-Miss” yang
sifatnya “high risk” terjadi ditempat kerja atau di tempat lain. Pertemuan ini sebagai
sarana “Sharing Informasi” dan pembelajaran terhadap kejadian tersebut agar tidak
terulang kembali atau terjadi di tempat kerja.

8.) Papan Pengumuman K3L


Papan pengumuman K3L berguna sebagai media untuk mengingatkan personil dan
pengunjung serta yang lainnya tentang informasi mengenai K3L yang terbaru.
Pemanfaatan papan pengumuman akan dipelihara untuk meyakinkan informasi yang
ada dalam status terkini dan relevan. Seseorang ditunjuk untuk mengkaji ulang papan
pengumuman secara teratur. Papan pengumuman yang tersedia untuk di perbaharui
mengenai informasi yang terbaru pada setiap tempat kerja.
9.) Komunikasi Bahaya
Komunikasi bahaya ini terkait dengan pemakaian bahan kimia di lokasi kerja.
Pelabelan dan penandaan sistem keselamatan akan menyediakan informasi yang perlu
diketahui dalam penggunaan produk dengan aman. Menentukan apakah bahan
tersebut berbahaya, dengan cara sebagai berikut :
87
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

• Membaca label dan MSDS


• Memeriksa klasifikasi setempat mengenai bahan berbahaya
Sumber utama informasi adalah Lembar Data Keselamatan Barang
(Material Safety Data Sheet) yang disertakan dengan bahan-bahan
tersebut. Evaluasi dampak bahan terhadap individu di tempat kerja dengan
inspeksi dan menjawab pertanyaan seperti berikut :
• Bahan–bahan apa yang terlibat
• Rentang efek yang berbahaya
• Bagaimana biasanya bahan digunakan
• Bahan berbahaya apa yang diberikan/dikeluarkan
• Siapa yang mungkin terpapar oleh bahan tersebut
• Perkirakan tingkat dan kemungkinan paparan
• Tingkat frekuensi dan durasi paparan
• Perbedaan rute paparan
Evaluasi dampak paparan dan pendekatan yang digunakan untuk
mengatur paparan
pertimbangkan yang berikut ini :
• Apakah karyawan terlatih dalam penggunaan dan pemeliharaan
peralatan pengendalian
• Apakah praktek kerja menjamin penanganan yang aman
• Apakah pakaian pelindung diri dan peralatan yang sesuai digunakan dan
dipelihara dalam kondisi bersih dan efektif
• Apakah ada praktek housekeeping yang baik
• Apakah bahan berbahaya disimpan secara benar
• Pastikan prosedur darurat yang sesuai dan peralatan berada di tempat
(misalnya pencuci mata dan pancuran)

88
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

10.) Spanduk Slogan K3L


Poster dan spanduk K3L yang dipublikasikan harus relevan dengan
aktifitas, keadaan perusahaan atau merupakan bagian dari kampanye
khusus K3L, akan dipasang pada tempat-tempat kerja. Poster dan spanduk
tersebut dipampang pada lokasi-lokasi penting dan dijaga agar tidak rusak.

G. Operasi Keselamatan Konstruksi


G.1 Perencanaan Operasi
PT Adhi Karya (Persero) Tbk menganalisis hiradc, juga membuat suatu prosedur
apabila menghadapi keadaan darurat. Prosedur tersebut menjelaskan tentang struktur
organisasi beserta tugas pokok tim Tanggap darurat, flowchart, dan planning untuk
pelatihan P3K, simulasi apabila terjadi insiden yang disebabkan oleh sikap tidak aman,
failure ataupun dikarenakan alam. Selain itu, PT Adhi Karya memonitoring pengukuran
lingkungan kerja, melakukan penjadwalan pemeriksaan dan pemeliharaan sarana
produksi serta peralatan mencakup verifikasi alat-alat pengaman serta persyaratan yang
ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis yang
relevan. Pemeriksaan alat telah dibuat perencanan bulanan tergantung jenis alatnya,
serta dilakukan pre-inspeksi pada tempat asal alat tersebut sebelum di lakukan
mobilisasi. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya Penyakit Akibat Kerja dan
kegagalan peralatan yang disebabkan karena tidak rutin dalam menginspeksi peralatan.
Ruang Lingkup Kehandalan Infrastruktur dan Peralatan:
a) Infrastruktur proyek adalah semua temporary, seperti Office ADHI, Workshop
ADHI, Pagar, Laydown Area ADHI, merupakan:
1. Berdasarkan Perencanaan awal yang tertuang pada Gambar Layout
2. Standar ADHI Signed, dan sejenisnya
3. Prosedur Standar penggunaan dan pengoperasian Prosedur Penggunaan
Listrik Kerja
4. Pengelolaan ID personal / Orang

89
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

5. Penyediaan Infrastruktur APAR dan Pembentukan Tim Pemadam


Kebakaran yang terlatih, dan Tim P3K, masuk dalam program Training
Proyek
b) Pengelolaan persyaratan inspeksi sebelum mobilisasi dan operasi untuk
peralatan konstruksi dan peralatan pengetesan–pengukuran dengan “ID”
untuk Peralatan Konstruksi Berat dan Tools dan/atau Kalibrasi pada Proyek .

1. Diketahui: Jenis–tahun pembuatan–tahun overhaul–kapasitas (Manual


peralatan & Log book (jika ada)
2. Sertifikasi Peralatan (sertifikat Depnaker)
3. Diketahui sudah dilakukan Inspeksi sebelum di mobilisasi (Hasil Inspeksi &
Tindak Lanjut Hasil Inspeksi sebelum dimobilisasi)
4. Diketahui Standar Checklist harian dari peralatan yang akan digunakan
5. Check List Hasil Inspeksi di Lokasi proyek, Layak untuk di Operasikan
c) Pelaksanaan Inspeksi peralatan menggunakan Inspektor Spesialis
d) Jenis ID untuk peralatan konstruksi / tools: “ID” layak operasi / pakai dan dapat
dioperasikan jika tersedia operator dan flagman, yang telah mempunyai ID
e) Jenis ID untuk peralatan test-pengetesan–pengukuran: “ID” layak operasi /
pakai – telah terkalibrasi dan dioperasikan memanfaatkan Parameter Kalibrasi
dengan Hasil Pengukuran/Pengetesan, Untuk mendapatkan hasil Actual
sebenarnya.
f) Tersedianya Tempat/Ruang beserta alat peraga dan lainnya:
1. Safety Induction dan proses pendataan ID
2. Tempat Training Inhouse Proyek
g) Klinik kesehatan di lokasi proyek dengan kesiapan dan pengelolaan:
Dapat bekerja sama dengan pihak rumah sakit dan/atau puskesmas untuk
pemenuhannya.
1. Dokter dan Para Medik.
2. Ambulan dan/atau Mobil berfungsi sebagai Ambulan.
3. Stok obat-obatan.

90
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

4. Peralatan Medical Check Up (MCU)


5. Peralatan / Perlengkapan P3K
G.2 HAZOPS (Hazard and Operability Study)
Merupakan salah satu metoda analisa kualitatif untuk mengidentifikasi potensi
bahaya dan permasalahan operasi dari suatu proyek. Kegiatan identifikasi bahaya ini
adalah implementasi dari Risk Assessment (HIRADC). Berikut adalah proses untuk
menghilangkan bahaya dan mengurangi resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja
menggunakan hirarki kontrol :
• Eliminasi / Menghilangkan bahaya
Metode menghilangkan resiko / potensi bahaya menjadi nol ( zero ) dengan
menghentikan bahan baku atau proses tertentu
• Subtitusi
Metode mengurangi resiko dengan perubahan bahan baku atau proses tertentu
yang lebih aman
• Rekayasa Engineering
Metode pengurangan bahaya dengan melakukan perubahan fisik pada lingkungan
dimana sumber bahaya tersebut berada.
• Kontrol Administrasi
Metode pengurangan bahaya dengan menggunakan kontrol administrasi,
melakukan peningkatan kesadaran terhadap orang yang berpotensi mendapatkan
pengruh sumber bahaya tersebut di tempat kerjanya.
• Alat Pelindung Diri (APD)
Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai dan sesuai dengan
potensi bahaya yang ada.
a. Sistem dan Prosedur
• Memastikan adanya organisasi K3, dengan dibentuknya HSE Comitte
Project
• Adanya kebijakan manjemen terhadap K3
• Tersedianya SDM untuk mengelola K3

91
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

• Ditetapkannya prosedur, termasuk dalam hal tanggap darurat dan


kecelakaan kerja, peraturan, izin kerja dan pedoman kerja dibidang K3
dalam kegiatan konstruksi
b. Pembinaan dan Pelatihan
• Melakukan Program Pelatihan K3
• Melakukan Promosi K3 (Safety Promotion)
• Melaksanakan Job Safety Analysis (JSA)
c. Inspeksi K3 / Safety Patrol
Melakukan Inspeksi K3 secara berkala pada setiap tempat kerja dan
melaporkan hasil inspeksi kepada manajemen terkait serta menindaklanjuti
semua hasil inspeksi secara berkala.
d. Rapat Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Rapat Keselamatn dan Kesehatan Kerja merupakan sarana konsolidasi dalam
penerapan dan evaluasi kerja dimana rapat ini dilaksanakan sekali seminggu.
e. Job Safety Analysis (JSA)
JSA diperlukan sebagai upaya untuk mengkaji ulang terhadap prosedur kerja,
agar setiap pekerjaan yang berbahaya dan beresiko kecelakaan, dapat
dikembangkan melalui prosedur kerja aman, pengembangan prosedur atau
pelatihan keselamatan.
f. Pelaporan K3
• Pelaporan Kebakaran
• Pelaporan Pencemaran
• Pelaporan kecelakaan Kerja
• Pelaporan Kegiatan Kerja
• Pelaporan Jam Kerja Tanpa Kecelakaan

92
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

g. Audit Internal
• Mengetahui adanya penyimpangan dalam pelaksanaan K3
• Mengetahui kelemahan dan kelebihan perusahan dalam menerapkan K3
• Sebagai dokumen otentik untuk menghadapi klaim dari pihak ketiga
• Dasar pemberian penghargaan K3

IDENTIFIKASI RESIKO KECELAKAAN DAN PENCEGAHANNYA

Jenis Pekerjaan/ Penanggu


No. Pencegahan dan Penanganan
Risiko Kecelakaan ng Jawab
1 Saat penggalian terjadi a. Dilakukan pembuatan drainase Supervisor
hujan system dan pemasangan Galian
submersible pump untuk HSE
memompa air.
b. Menutup dengan terpal stok
tanah yang telah digali.
c. Menghentikan penggalian
sesegera mungkin

2 Naiknya Muka Air a. Dilakukan study dan analisa HSE


Tanah. penurunan muka air tanah
b. Memasang pompa submersible
dibeberapa titik yang telah
ditentukan

3 Longsor pada tepi a. Dilakukan pemasangan Supervisor


galian stabilisasi lereng dengan kawat Galian
ayam dengan beton tebal 5 cm HSE
setinggi 50 cm pada keliling
galian
b. Slope lereng disesuaikan dengan
kondisi jenis tanah

4 Kecelakaan DT saat a. Access jalan menuju galian Procureme


menuju/meninggalkan dibuat sesuai kemiringan yang nt
lokasi galian dapat dilalui oleh DT Supervisor
b. Permukaan Access jalan dibuat Sipil
dari beton setebal 20 cm atau HSE
dari lapisan Sub base yang
dipadatkan

93
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

5 Kebersihan jalan saat a. Dibuat tempat washing bay untuk Procureme


DT masuk ke jalan DT dan alat lain saat keluar dari nt
umum area lokasi galian harus dicuci Supervisor
rodanya. Sipil
HSE
6 Pekerja Jatuh kedalam a. Sekeliling galian tanah dibuatkan Supervisor
lokasi galian pagar pengaman untuk para Sipil
pekerja HSE

7 Traffic jam disekitar a. Dan dibuatkan tangga untuk naik HSE


proyek saat peak time dan turun para pekerja
hari kerja. b. Tidak melakukan penggalian
pada siang hari dimana jalan
lokasi proyek dipadati oleh
kendaraan.

8 Pekerjaan a. Penggalian lebih banyak Supervisor


tambah/kurang dilakukan malam hari.
b. Menyiapkan dokumen tertulis
untuk konsultan dan owner.
c. Menyiapkan dokumentasi visual

9 Galian tanah cara • Gunakan safety shoes Supervisor


manual • Gunakan safety shoes Galian
• Kaki terkena cangkul
• Kaki tertusuk benda • Gunakan safety shoes / jaga jarak
tajam dari tanah (kerja sesuai dengan prosedur)
• Kaki terkena cangkul • Gunakan sarung tangan
rekan kerja
• Tangan tertusuk • Pasang rambu-rambu "AWAS
bends tajam/ pengki LUBANG"
• Terperosok

94
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

10 Pekerjaan Cor Beton • Gunakan sabuk pengaman


• Orang jatuh dari • Pasang lampu penerangan Supervisor
ketinggian • Pasang railing pengaman Struktur
• Kejatuhan benda dari • Gunakan helm
atas • Pasang jaring pengaman
• Terkena adukan • Pasang rambu-rambu
semen • Gunakan sarung tangan
• Memakai baju lengan panjang
• Memakai celana panjang

12 Bekisting • Cara penyimpanan dari


• Tertimpa tumpukan pengambilan kayu yg benar Supervisor
kayu • Gunakan sarung tangan Bekisting
• Terkena gergaji / • Gunakan sabuk pengaman
martil • Pasang railing pengaman
• Jatuh dari ketinggian • Pasang rambu-rambu "AWAS
• Kejatuhan benda dari JATUH"
atas • Gunakan helm
• Menginjak paku • Pasang jaring pengaman
• Pasang rambu-rambu
• Gunakan safety shoes

11 Pembesian • Gunakan tongkat dan safety Supervisor


• Kaki / tangan terjepit shoes Besi
besi • Gunakan Sarung Tangan
• Tangan terkena
potongan besi atau • Cara kerja yang benar
bendrat
• Tangan terpotong bar • Gunakan Sarung Tangan
cutter
• Tangan tergencet bar
bender

12 Pengelasan • Pakai kaca mata las Supervisor


• Terkena percikan las • Pakai sarung tangan las Arsitektur
• Memakai baju lengan panjang

13 Pekerjaan Lantai kerja • Pencampuran PC setelah diberi Supervisor


• Gangguan inspeksi air Struktur
saluran pernafasan • Menggunakan masker
akibat debu pasir/PC
• Kaki rusak akibat • Pakai sepatu boot
adukan • Cara kerja hati-hati

95
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

• Mata terkena percikan • Pakai pelindung mata


adukan
14 Pekerjaan Utilitas • Pakai sarung tangan Pelaksana
• Terkena aliran listrik • Pakai sepatu safety ME
• Pasang rambu "awas aliran listrik
"
• Gunakan alat deteksi kabel
• Pasang lampu penerangan
• Cara kerja hati-hati
• Kabel jangan sampai terkelupas

Tabel 22. Identifikasi Resiko Kecelakaan dan Pencegahannya

H. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi

H.1 Pemantauan dan evaluasi


PT Adhi Karya (Persero) Tbk melakukan audit untuk memastikan penerapan
SMK3L sesuai persyaratan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 yang
mengacu pada standar Standar International ISO 45001:2018 dan Standar ISO
14001:2015 dan 9001:2015.
Audit tersebut bertujuan untuk mengevaluasi performa HSE pada pengendalian
operasional yang telah diterapkan oleh proyek. Program HSE dinilai berdasarkan
pemenuhan standard dan peraturan SMK3L.
Evaluasi kinerja juga bertujuan untuk menganalisis Key Performance Indicator
HSE, yaitu bisa dilihat dari Lagging dan Leading Indicator. Lagging merupakan
indicator pencapaian output yang didapat dari implementasi indicator leading. lagging
berupa target/ sasaran yaitu zero accident, sedangkan leading berupa input program
– program HSE untuk mencapai target/ tujuan K3L.

96
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

Audit internal SMK3 harus dilakukan secara berkala untuk memastikan atas
pelaksanaan SMK3 sesuai dengan Perundang-undangan :
a. Menggunakan standar audit berdasarkan Perundangan terhadap 12 Elemen,yaitu:
1. Kepimpinan dan Komitmen atas Kebijakan K3L dan Sasaran Target K3L
2. Pembuatan dan Pendokumentasian Rencana K3
3. Pengendalian Perancangan dan Peninjauan Kontrak
4. Pengendalian dokumen – DCC P2K3
5. Penilaian dan Pengendalian Produk
6. Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3
7. Standar Pemantauan.
8. Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan
9. Pengelolaan Material dan Perpindahannya
10. Pengumpulan Dan Penggunaan Data
11. Pemeriksaan SMK3
12. Pengembangan Keterampilan dan Kemampuan
b. Audit internal SMK3L yang terjadwal untuk dilaksanakan (Jadwal Rencana Audit)
c. Auditor dapat dari Internal dan Eksternal yang mempunyai sertifikasi sebagai
Auditor.
d. Laporan audit didistribusikan kepada Pengurus Perusahaan dan petugas lain yang
berkepentingan dan dipantau atas closing hasil temuannya, denganbatas waktu.
Audit internal SMK3 yang terjadwal dilaksanakan untuk memeriksa
kesesuaian kegiatan perencanaan dan untuk menentukan efektifitas kegiatan
tersebut yang dilakukan oleh petugas independen, berkompeten dan berwenang.
Laporan audit didistribusikan kepada pengurus dan petugas lain yang
berkepentingan dan dipantau untuk menjamin dilakukannya tindakan perbaikan.
Program audit harus direncanakan, dengan mempertimbangkan status dan
pentingnya proses, bidang yang di audit, hasil penilaian risiko dan juga hasil audit
yang lalu.

97
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Optimalisasi SPALD-T Kota Banda Aceh
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Departemen Infrastruktur 1

H.2 Tinjauan manajemen


PT Adhi Karya (Persero) Tbk dalam programnya melakukan Kunjungan
Manajemen yang terdiri dari Senior Manajemen (Direktur & GM) dan Manager Divisi,
Manajer Biro dan Manager lainnya. Kunjungan Manajemen ini secara berkala dan
terjadwal dilaksanakan sebagai salah satu komitmen terhadap K3L.
Manajemen berpartisipasi dalam Audit K3L / peninjauan kerja ke sub-kontraktor
besar. Melakukan program observasi K3L sebagai agenda ketika melakukan kunjungan
ke lapangan. Indikator dari komitmen tersebut adalah jumlah kunjungan manajemen
senior dan manajemen kantor pusat dan perwakilannya ke lokasi kerja.

Adapun indikator tinjauan managemen berupa audit SMK3L, SMM, ISO 14001, ISO
45001, dan 5R/Housekeeping.
H.3 Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi
Untuk meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi, tim Manajemen
mengadakan meeting (Management Review Meeting) untuk mengevaluasi kinerja K3L
di lapangan. Dari meeting tersebut menghasilkan output kompilasi saran dan
rekomendasi dari masing – masing lini/ stakeholder terhadap risiko bahaya dimasing –
masing proses pekerjaan. Hasilnya disepakati dan berkomitmen untuk menjalankan
saran tersebut agar tujuan dan sasaran K3L tercapai yaitu zero accident, bebas dari
penyakit akibat kerja, dan property damage.
Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi meliputi:
1. Man power yang kompeten dalam bidang HSE
2. Behaviour Based Safety
3. Training dan awareness
4. Test dan Comissioning
5. Trafic Management
6. Lifting dan Rigging Metode

98

Anda mungkin juga menyukai