Anda di halaman 1dari 234

Pengembangan

Ekosistem Industri EV
Battery Terintegarsi
untuk Indonesia
Masterplan Terintegrasi

JANUARY 2021
Bab Elemen Utama Sumber
​Pasar baterai global & pendorong
• Lanskap pasar • Rencana individual
• Proyeksi Supply/Demand Pertamina/PLN/
​Bab 1:
Antam
​Overview pasar dan trend ​Pasar baterai Indonesia & pendorong • Analisis dan tren
• Lanskap pasar global BCG
• Proyeksi Supply/Demand
​Skenario high-level dari value chain • Benchmark & analisis
​Chapter 2:
Daftar Isi ​Archetypes/scenario potensial
untuk Baterai EV Indonesia ​ ampak ekonomi high-level
D
BCG atas rencana
individual
• Keekonomian mitra
Integrated ​Ambisi value chain keseluruhan

Masterplan
​Studi kelayakan awal mengenai ambisi • Rencana individual
​Chapter 3: ​Ambisi spesifik BUMN dan perekonomian high-level dari setiap value Pertamina/PLN/
​Ambisi & rasional ekosistem chain Antam/MIND ID
BUMN • Benchmark & analisis
• Ambisi BUMN dan titik awal BCG
• Dampak ekonomi dari setiap value chain • Keekonomian mitra
• Strategi untuk memasuki value chain
​Kemampuan yang dibutuhkan sepanjang value chain • Rencana individual
​Analisis kesenjangan high level vs. ekosistem BUMN Pertamina/PLN/
​Chapter 4:
Antam/MIND ID
​Persyaratan untuk Baterai EV S​ truktur kolaborasi BUMN
• Benchmark & analisis
yang sukses di Indonesia ​Penilaian dari kesenjangan yang membutuhkan mitra BCG
​Opsi & penilaian strategi kemitraan • Proposal mitra
​Roadmap keseluruhan • Rencana individual
​Chapter 5: ​Milestone implementasi utama Pertamina/PLN/
​Roadmap & milestone Antam/MIND ID
implementasi utama ​Interdependencies kritikal • Analisis BCG
• Proposal mitra
2
Reminder: Key updates / progress di Fase 2 memiliki implikasi pada konten
integrated masterplan

Key updates / progress Implications

​Update/Progress
​Chapters
​Internal yang berhubungan
1. Ambisi yang lebih agresif untuk menjadi pemain Global EV Battery dengan ​Chapter 1:
setidaknya 70% bijih nikel yang ditambang diubah menjadi sel baterai ​Market and trends overview
2. Struktur kemitraan BUMN hybrid lintas value chain dengan pembentukan
IBC oleh 4 BUMN ​Chapter 2:
3. Penyempurnaan angka benchmark pasca penyempurnaan nilai ekonomi ​Potential archetypes / scenarios ​1, 3, 5
per value chain dengan Direksi BUMN, Tim Teknis dan Tim PMO for Indonesia EV Battery
4. Penyempurnaan strategi bisnis BUMN (misalnya pengecualian charging ​Chapter 3:
station dan power solution dari fokus IBC ​BUMN ecosystem ambition & ​1, 2, 3, 4, 5
​Eksternal rationales
5. Kemajuan dalam negosiasi dengan CATL dan LG Chem (misalnya,
informasi baru tentang keekonomiani, serta Termsheet CBL-Antam) ​Chapter 4:
6. Keterlibatan mitra potensial baru (Tesla, Toyota, Gogoro, C4V US) ​Requirements for successful EV ​2, 5, 6
bersama dengan negotiation closing dengan beberapa mitra potensial Battery in Indonesia
(Farasis, BYD) ​Chapter 5:
​Roadmap & Key implementation ​1, 2, 6
milestones

3
Chapter 1
Overview pasar & tren

4
Lanskap baterai global
• Penggerak permintaan baterai global
– Kendaraan listrik
– Energi terbarukan
• Baterai sebagai industri yang bertumbuh
– Besaran pasar baterai
– Tipe dan tren baterai
Chapter 1 • Lanskap kompetitif
Overview pasar & tren
Lanskap baterai Indonesia
• Posisi awal Indonesia
– Posisi hulu yang kuat
– Pasar otomotif domestik yang besar
– Jalur menuju kendaraan listrik
• Pasar baterai di Indonesia
• Lanskap kompetitif

5
Sumber: Kementrian Jan Update

Masalah lingkungan menimbulkan tantangan


Tantangan atau
dan peluang secara bersamaan Peluang?

“Dalam 10 tahun ke depan, Bumi akan


menjadi 4 derajat lebih panas dari
sekarang, gletser Himalaya akan mencair
dengan sangat cepat ……………………..”

42
Konstruksi
Emisi gas Gigaton Transportasi manufaktur
Panas listrik 23% 13%
rumah kaca setara CO2 30% Bahan
bakar
menurut Emisi Gas Rumah Lainnya lainnya

sektor Kaca yang Binatang 10% 9%


Diinduksi Manusia ternak
15%
Sumber: Kementrian Jan 2020 Update; FAO, 2016 6
Sumber: Kementrian Jan Update

Masalah lingkungan mendorong dua tren yang signifikan:


kendaraan listrik dan energi terbarukan

Kendaraan Listrik Energi Terbarukan

Sumber: Kementrian Jan 2020 update 7


Sumber: Kementrian Jan Update

Transportasi sebagai salah satu sektor penting yang


mempengaruhi pemanasan global
​Sektor transportasi merupakan 23% penghasil emisi gas CO2 …

• Di tahun 2017, emisi gas CO2 adalah


36,2 Miliar ton
• China menghasilkan emisi CO2 terbanyak dengan 19
Miliar ton atau 53% dari pangsa global, sementara
Indonesia menyumbang 487 Juta ton

​6% ​Lainnya
23% ​Transportasi

32% ​Industri

Material bangunan
11%
​dan konstruksi
• Emisi gas rumah kaca dari transportasi terutama berasal dari
28% ​Operasi Bangunan pembakaran bahan bakar fosil untuk mobil, truk, kapal, kereta
api, dan pesawat
​Emisi Global CO2 berdasarkan Sektor (2018) • Lebih dari 90 persen bahan bakar yang digunakan untuk
transportasi berbasis minyak bumi, terutama bensin dan solar
Source: Ministry Jan 2020 Update; Global Alliance for Buildings and Construction, 2018 8
Sumber: Pitchdeck

Industri EV pada titik perubahan: 5-tahun TCO menunjukkan


potensi untuk BEV dimulai tahun 2024 di China
Biaya kepemilikan segmen C dari tahun ke tahun berubah untuk xEV yang berbeda

USA Eropa China

5–tahun TCO, segmen C ($)

​45,000
5 years: 2027 5 years: 2027 5 years: 2027
10 years: 2022 10 years: 2021 10 years: Now

​40,000

​35,000

​30,000

​2015 ​2020 ​2025 ​2030 ​2015 ​2020 ​2025 ​2030 ​2015 ​2020 ​2025 ​2030

​ICE ​MHEV ​HEV ​PHEV ​BEV

Sumber: BCG xEV powertrain model 9


Sumber: Pitchdeck

OEM berinvestasi besar-besaran di xEV, >$ 300 miliar


investasi diumumkan ke publik
Target xEV Investasi Target xEV Investasi
5 juta xEV termasuk 1 juta ZEV penjualan $13 miliar 130 kendaraan listrik di 2030; Smart $42 miliar total;
tahunan di tahun 2030 pengembangan brand all-electric pada tahun 2020 $30 miliar untuk
baterai di tahun 2030 baterai
17 BEV baru pada tahun 2022 dan $20 miliar untuk Meluncurkan 28 model listrik baru di $20 miliar untuk
rencana pembuatan mobil listrik 30% dari elektrifikasi kendaraan + $9 tahun 2025 AV dan EV
keseluruhan outputnya miliar di China
“Roadmap E”: 80 kendaraan listrik baru $ 91 miliar hingga 2025 ($34 25 model berlistrik di 2025, termasuk $6.5 miliar
di 2025, versi listrik dari 300+ model miliar untuk inisiatif e- termasuk 12 kendaraan listrik
global di 2030, 16 pembangkit listrik mobility, $57 miliar untuk sepenuhnya
tenaga listrik di tahun 2020 pengadaan baterai)
2022: Jeep rencana mengeluarkan model $10.5 miliar
Portofolio global dua pertiga 'electrified' $545 juta untuk 4 EV & 10 PHEV, Maserati 4 kendaraan
di tahun 2030 pabrik EV di seluruh serba listrik, Alfa-Romeo meluncurkan
dunia 1-2 varian xEV
“Zero, Zero, Zero” 20 kendaraan baru $8 miliar untuk 40 EV baru di2025, termasuk merek DS $770 juta
tanpa emisi (BEV) di tahun 2023 pengembangan EV yang menjadi merek EV khusus
dan AV
1 juta Volvo EV di 2025, 90% penjualan $5 miliar 1 juta EVs terjual di 2022
$10 miliar CapEx dan
Geely di Cina akan menjadi BEV atau
pabrik baterai
PHEV di tahun 2020
Fokus pada 40 kendaraan berlistrik di $11 miliar di Meningkatkan penjualan EV 10X lipat di $3.9 miliar di produksi
2022; 70% kendaraan China merupakan tahun 2022 tahun 2025 melalui ekspansi dan baterai
kendaraan listrik pada tahun 2025 diversifikasi
Jaguar dan Land Rover mengalihkan $900 juta
Sumber: Reuters, pengumuman pers dan rilis OEM, Yuanta, BCG analysis seluruh portofolio ke xEV pada tahun 10
2020
Sumber: Materi BCG knowledge

OEM memperkenalkan BEV khusus di semua segmen portofolio mereka untuk


bersaing dengan pemain BEV murni
2018 2019 2020 2021 2022 2023

e-Up! (NF) Neo I.D. Lounge I.D. Crozz I.D. AeroSedan I.D. Vizzion I.D. Buzz
and Wagon

I-Pace Land Rover Mid-Size SUV XJ (NF)

e-tron e-tron Q2L (China) e-tron CC e-tron e-tron GT Compact SUV Q4 Mid-size Sedan 4-door Coupé Large SUV
Sportback Compact SUC Full-size Sedan Full-size SUV Full-size SUC; Large Sedan

Mini iX3 iNext "Compact Car" "small Mini" i4 5er


Pure BEV players

Model 3 Model Y Roadster 2 Model S (NF1) Model X (NF) "Compact


Hatch"

1. NF = Successor
Sumber: RD/KCA 11
Backup

Tinjauan tentang penawaran xEV untuk kendaraan penumpang

Mekanisme Biaya
tenaga Ukuran sistem Reduksi2 Contoh
Powertrain Karakteristik unggulan penggerak Baterai1 segmen C CO2 kendaraan
Mild hybrid • Start/stop dengan pengereman regeneratif ICE 48V ~$2.4 ribu 20%
(MHEV/48-volt) • Memberikan bantuan daya ke motor ICE
• Termasuk turbocharger, siklus Atkinson
Buick eAssist
HEV • Termasuk ICE dan motor listrik / baterai ICE/ 1–6 kWh ~$4.5 ribu 26%
• Penggerak melalui ICE atau motor listrik Motor listrik lithium-ion
• Dapat beralih di antara metode penggerak
Toyota Prius
PHEV • Fitur plug-in untuk pengisian ulang baterai ICE/ 7–25 kWh ~$14 ribu 63%3
• Baterai lebih besar dari HEV; ICE yang lebih kecil Motor listrik lithium-ion
• Jangkauan biasanya 20–40 mil, hanya EV
BYD Tang
BEV • Penggerak hanya melalui powertrain listrik Motor listrik 40–80 kWh ~$20 ribu 100%
• Termasuk plug-in pengisian ulang baterai lithium-ion
• Jangkauan biasanya 100-200 mil
Nissan Leaf

1. Ukuran Baterai untuk HEV / PHEV / BEV mencerminkan estimasi segmen C 2. %Pengurangan mewakili pengurangan rata-rata dari "mobil kecil" dan "mobil
besar" seperti yang didefinisikan dalam laporan ICCT 3. tergantung pada jumlah waktu yang dikendarai pada mesin EV vs. ICE
Sumber: Analisa BCG, JP Morgan Global xEV Components Report, International Council on Clean Transportation (ICCT) Report, wawancara ahli 12
Backup
Sumber: Kementrian Jan Update

Tren otomotif global menunjukkan permintaan EV akan


mengambil alih ICE
Pangsa global penjualan mobil baru (dalam %)

27% 30%
20% 24%
14% 17%
7% 8% 10% 12%
​2% ​2% ​3% ​4% 6%
​1%
2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
​Bensin dan diesel ​Hybrid dan mild hybrid (HEV) ​Plug-in hybrid (PHEV) ​Electric vehicle (BEV)

Source: BCG analysis 13


Sumber: Kementrian Jan Update

Masalah lingkungan mendorong dua tren yang signifikan:


kendaraan listrik dan energi terbarukan

Kendaraan Listrik Energi Terbarukan

14
Sumber: Kementrian Jan Update

Pertumbuhan energi terbarukan meningkatkan kebutuhan


penyimpanan baterai
Status pasar saat ini
​MW
Tumbuh
1,787
90% Lithium-ion
1,397
79%
1,270 per tahun
Disatukan dengan
926 48% sumber daya saat ini
705 687

383

55% Behind-the-meter

100+ MW proyek
43 dalam
pengembangan
Korea Selatan memiliki kapasitas baterai paling besar yang terpasang di
jaringannya — tetapi negara-negara lain mengejar dengan cepat

Source: Ministry Jan Update; IH Market 15


Backup
Sumber: Materi BCG knowledge

Baterai untuk pembangkit daya dapat diklasifikasikan menjadi 3 kategori


berdasarkan ukurannya

Kasus Skala Utilitas C&I Residensial


Penggunaan 1• Conventional co-location 5• C&I off-grid power supply 8• B2C self-consumption
2• Renewable co-location 7• “Pure” UPS
3• Frequency control 9• B2B self-consumption
4• Grid investment deferral 10• Peak-shifting/load levelling
6• Remote power supply 12• Fast charging infrastructure
11• Arbitrage

Power rating 20 kW – 1 MW (Komersial)


> 5MW < 20 kW
1MW – 5 MW (Industrial)

Kapasitas > 5 MWh 200 kWh – 3 MWh < 10 kWh

Nilai Harga per sistem : $ 314 /kWh Harga per sistem : $ 368 /kWh Harga per sistem : $ 633 /kWh

catatan: Harga sistem penuh mempertimbangkan ukuran sistem rata-rata> 5MWh di segmen skala utilitas, 200kWh — 3MWh di segmen C&I, dan <10kWh di
segmen Residensial
Sumber: Analisa Team analysis; OEM official website, Wood MacKenzie 16
Sumber: Materi BCG knowledge

5 aplikasi utama untuk baterai di sektor pembangkit daya…

Dukungan Baterai ditempatkan bersama di sebelah pembangkit listrik


pembangkit konvensional atau terbarukan dan mendukung ramp-up/down atau
the meter
In front of

listrik penambahan “base load-capability” untuk energi terbarukan


Baterai digunakan untuk menyediakan layanan tambahan bagi
Dukungan
operator jaringan listrik (Cth: menyeimbangkan pembangkit listrik
jaringan
dan frekuensi jaringan)
Penggunaan
Baterai digunakan sebagai cadangan untuk memastikan pasokan daya
Off-grid

Pengamanan
ketersediaan
tidak terputus, atau untuk mengamankan pasokan di lokasi terpencil
yang dikombinasikan dengan pasokan daya lokal (Cth: Angin, PV)
Utama
atau sebagai pengganti catu daya yang ada (Cth: Diesel)
Penyimpanan
Baterai digunakan untuk meningkatkan konsumsi sendiri dan/atau
Baterai
Optimasi
untuk mencapai pemindahan puncak/perataan beban untuk
the meter

Konsumsi
Behind

mengoptimalkan pengeluaran biaya listrik

Daya Baterai dengan voltase yang cukup digunakan untuk penyediaan


E-mobilitas infrastruktur pengisian cepat secara lokal
17
Sumber: Materi BCG knowledge

… dengan total 12 kasus penggunaan yang teridentifikasi untuk berbagai jenis


aplikasi
Kasus penggunaan Contoh
Dukungan 1 Conventional co-location Terletak di sebelah pembangkit listrik konvensional untuk menstabilkan instalasi konvensional
pembangkit
the meter
In front of

Bertempat di sebelah pembangkit listrik terbarukan untuk menyimpan daya yang dihasilkan untuk dijual
listrik 2 Renewables co-location
nanti (memungkinkan 'baselod-capability' untuk energi terbarukan) dan menghindari biaya penyeimbangan
Menyeimbangkan pembangkit listrik dan beban listrik (menyeimbangkan daya), membantu menjaga
3 Frequency control
Dukungan frekuensi jaringan dalam kisaran yang aman
jaringan 4 Grid investment deferral
Menggunakan penyimpanan untuk menunda atau menghindari investasi yang diperlukan untuk menjaga
kapasitas jaringan yang memadai
Pasokan listrik jaringan mikro untuk fasilitas komersial & industri (termasuk solusi trasnportable), pengganti
5 C&I off-grid power supply
pembangkit diesel/tenaga angin/PV/pembangkit lainnya di lokasi terpencil (Cth: tambang di Australia)
Off-grid

Pengamanan 6 Remote power supply


Akses listrik untuk masyarakat di lokasi terpencil yang dikombinasikan dengan pembangkit listrik tenaga
ketersediaan surya / angin lokal, misalnya di wilayah sub-Sahara atau pulau-pulau terpencil
Menyediakan cadangan daya darurat untuk memastikan pasokan energi bahkan selama kegagalan system
7 “Pure” UPS
daya
Memungkinkan peningkatan konsumsi untuk pembangkit listrik sendiri (jika tersedia) dan mengurangi
8 B2C self consumption
ketergantungan pada harga ritel listrik (aplikasi di perumahan)
Memungkinkan peningkatan konsumsi untuk pembangkit listrik sendiri (jika tersedia) dan mengurangi
9 B2B self consumption
Optimasi ketergantungan pada harga ritel listrik (aplikasi di komersial dan industri)
the meter

Konsumsi
Behind

Memanfaatkan volatilitas harga listrik (pengisian saat harga rendah dan pemakaian saat harga tinggi) melalui
10 Peak shifting/load leveling
manajemen permintaan pengisian dan optimasi pembelian listrik saat konsumsi puncak

11 Arbitrage Menyadari arbitrase dari volatilitas harga listrik

Daya 12 Fast charging infrastructure Menggunakan sistem penyimpanan baterai tetap atau yang dapat dipindahkan untuk penyediaan titik pengisian
cepat untuk EV; tegangan tinggi diperlukan untuk memungkinkan pengisian cepat
E-mobilitas
18
Lanskap baterai global
• Penggerak permintaan baterai global
– Kendaraan listrik
– Energi terbarukan
• Baterai sebagai industri yang bertumbuh
– Besaran pasar baterai
– Tipe dan tren baterai
Chapter 1 • Lanskap kompetitif
Overview pasar & tren
Lanskap baterai Indonesia
• Posisi awal Indonesia
– Posisi hulu yang kuat
– Pasar otomotif domestik yang besar
– Jalur menuju kendaraan listrik
• Pasar baterai di Indonesia
• Lanskap kompetitif

19
Sumber: Kementrian Jan Update, Analisa BCG

Permintaan baterai Li-ion diperkirakan akan tumbuh seiring


meningkatnya kebutuhan EV dan kebutuhan Energy Storage
Baterai Lithium-ion adalah komponen utama dalam Kendaraan Listrik dan Sistem Energy Storage. Dengan meningkatnya permintaan EV
dan Sistem Energy Storage, diperkirakan permintaan baterai Lithium-ion akan mencapai ~ 800 GWh di tahun 2027

Total volume pasar baterai (GWh)


777
27
672 101
23
+22% 578 91
20
82
436
17
345 74
280 15 650
+16% 67
229 13 558
195 11 60 475
168
124 144 9 55 345
7 49
6 45 263
39 4 42
164 207
96 115 137
81
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027

Stationary Consumer Mobility

Sumber: Kementrian Jan Update; BloombergNEF, Avicenne, Analisa BCG 20


Sumber: Materi BCG Knowledge

Li-ion adalah teknologi yang paling cocok untuk


penggunaan sehari-hari untuk baterai stasioner
Teknologi penyimpanan berdasarkan waktu pemakaian dan ukuran perangkat
Discharge time at rated power
Power-to-gas H2
Days/weeks/months
Pumped hydro

CAES1
Thermal storage, e.g., PHES
Hours
High energy Flow batteries
supercapacitors NaS
Lithium ion battery
Advanced lead
acid battery
Minutes
Lead acid battery

High power flywheels

SMES2
Seconds
High power supercapacitors Energy storage
device size
1kW 10kW 100kW1MW 10MW 100MW 1GW

Technological maturity Commercialization/Maturity Deployment Demonstration Development

1. Compressed air energy storage 2. Superconducting magnetic energy storage


Sumber: IEA, IRENA, EASE, AECOM, HSBC; Analisa Team 21
Sumber: Materi BCG Knowledge

Baterai: Komponen-komponen utama dan terminologi


Sel Modul Pak / Sistem

Illustrasi

• Anode • Sensors • Battery Management System (BMS)

• Cathode • Thermal management • Thermal Management System (TMS)


Komponen
utama • Separator • Module casing • Interconnects / circuit protection

• Housing • Interconnects / • Pack housing


circuit protection

Foto: Volkswagen Center of Excellence for Battery Cells (2019) 22


Sumber: Materi BCG Knowledge

Jenis sel baterai: Silinder, pouch, dan prismatik


Silinder Pouch Prismatik

Illustrasi

• Most popular: 18650 lithium-ion cell


• Conductive foil-tabs are welded to the
(18mm diameter, 65mm length) • Typical applications: Mobile phones,
Highlights electrodes and brought to the outside in
• Typical applications: Power tools, tablets, laptops (800 - 4,000mAh
a fully sealed way
medical devices, laptops, e-bikes

• Ease of manufacture • Highly efficient use of space • Thin size / good space utilization
Advantages
• Good mechanical stability • Risk: Swelling due to gassing • Allows flexible design

Manufac-
turers • Panasonic (e.g., Tesla) • Farasis (e.g., Daimler) • Samsung SDI (e.g., BMW)

Electrode production and cell finishing are largely independent of the cell type,
while within cell assembly a distinction must be made between pouch, cylindrical, and prismatic cells
Source: RWTH Aachen, Lithium-ion battery cell production process (2019); Battery University by Cadex 23
Sumber: Materi BCG Knowledge

Teknologi Baterai Lithium-Ion: Lima tipe utama


NMC banyak digunakan untuk EV, dan dapat digunakan untuk ESS/ grid storage
Lithium-nickel- Lithium-nickel-
cobalt-aluminum manganese-cobalt Lithium-manganese Lithium titanate Lithium-iron
(NCA) (NMC) oxide (LMO) (LTO) phosphate (LFP)

Tradeoffs

• Either high specific


Desription • Cost and safety as • High temperature • Durability and a long
energy density or • Fast recharge time
disadvantages stability lifecycle
high specific power

Main • Electric vehicles • Electric vehicles • Medical equipment • Electric vehicles • Electric
usage • Grid storage • Grid storage and devices • Electric bikes motorcycles

NMC most popular battery chemistry for electric vehicles (e.g., Nissan LEAF e+, Audi e-tron)
with main suppliers CATL, LG Chem and Samsung SDI
Source: BCG research; BCG Article “Batteries for Electric Cars” (2010) 24
Sumber: Materi BCG Knowledge

High-Ni NMC cathodes memiliki kinerja yang unggul -


pendorong utama untuk bergerak menuju NMC 811
Transition to NMC 811 primarily driven by technological aspects
1 4
NMC Specific energy
4
• High capacity and/or high power NCA Specific energy
4 • High capacity and power,
High-Nickel Cost 2 Specific
power
• Favourite chemistry for many Cost 2 Specific
power long life,
Lithium Nickel • Tesla major technology
0
uses 0

Lithium Nickel Safety


Cobalt
Safety
Manganese
Life Span Aluminium Life Span
Reduced cobalt content Oxide Reduced cobalt content (albeit
Cobalt Oxide Performance Performance slightly higher vs. NMC 811)
2 5
NMC Low- Specific energy
4 • Lower energy performance LFP Specific energy
4 • Excellent safety & longevity
Specific
Nickel Cost
2 power (range) as less nickel content Cost
2
Specific
power
• Low capacity
Lithium Iron • Pushed in China
0 0
Lithium Nickel Phosphate
Safety
High cobalt content
Manganese Life Span Safety No/ very limited cobalt share
Life Span
Cobalt Oxide Performance Performance

3 6
Specific energy Specific energy
LCO 4
• High capacity, low power, short LMO 4
• Better power and safety, lower
Cost Specific Cost Specific
2
power life, cobalt intensive 2
power cost but also lower capacity
Lithium Cobalt • Electronics app. Lithium
0 0 than LCO
Oxide Manganese
Safety Safety
Life Span Oxide Life Span
High cobalt content No/ very limited cobalt share
Performance Performance

While prevailing cobalt supply concerns provide tailwinds to the transition to lower-cobalt bearing cathode materials, the fundamental driver of the
emerging technology transition into lower-cobalt materials is driven by the technological advantage (higher performance, energy density) of those
cathodes
Sumber: Deutsche Bank AG; Vale; Avicienne; Signumbox; BatteryUniversity; Macquerie Research; BCG 26
Sumber: Roskill

Produsen baterai fokus pada pengembangan bahan


kimia untuk meningkatkan kepadatan energi
Assumed adoption of cathode chemistries by selected cell manufacturers

​LG Chem LMO/NCM 523 NCM 523 NCM 622 NCM 811
NCA 9% NCA 3%
​Panasonic Co Co
​CATL NCM 111 NCM 523 NCM 811

​Hitachi Vehicle Energy NCM 111 NCM 523 NCM 622 NCM 811

​Samsung SDI LMO/NCM 111 NCM 523 NCM 622 NCM 811
NCA 9% NCA 3%
​Primearth EV Energy NCM 111
Co Co
​AESC LMO/NCM 111 NCM 111 NCM 622 NCM 811

​GS Yuasa LMO/NCM 111 NCM 523 NCM 622 NCM 811

​Toshiba NCM 111 NCM 523 NCM 622 NCM 811

​Blue Energy NCM 111 NCM 523 NCM 622 NCM 811

2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020 2022 2024 2026 2028 2030

Sumber: Electric vehicle trends and implications for nickel (Roskill), team analysis 27
Sumber: DBS report

Pada tahun 2030, NMC 622 dan NMC 811 akan menjadi jenis
baterai Li-ion yang paling populer
>60% market share for NMC622 and NMC811 Higher content of nickel in NMC 622 and NMC 811
by 20301 significantly drives volume of nickel demand2
​Battery type: Market share (forecast) (%) ​(k ton)

​100 ​900 ​845


​708
​603
​600 ​510
​50 ​424 ​438
​362

​300 ​274 317
​232
​169 ​186
​103

​0 ​0
​18 ​19F ​20F ​21F ​22F ​23F ​24F ​25F ​26F ​27F ​28F ​29F ​30F ​2018 ​2020E ​2022E ​2024E ​2026E ​2028E ​2030E

​NCA ​NMC532 ​NMC811 ​LMO ​NiMH ​NCA ​NMC532 ​NMC811


​NMC111 ​NMC622 ​LFP ​NCA ​NMC111 ​NMC622 ​Others

1. Sumber: IEA, DBS Bank 2. Sumber: WBMS, IEA, Battery university, DBS Bank 28
Backup
Source: BCG Knowledge Materials

NMC cathode chemistry: Peningkatan pangsa nikel


NMC 532 NMC 622 NMC 811
Other SG&A and
​Cathode ​Anode ​materials ​Manufacturing ​margin
Exemplary
cost Pouch cell
breakdown ​33% ​8% ​13% ​23% ​22% ​100%
​NMC 622

• 50% nickel • 60% nickel • 80% nickel


Cathode
composition • 30% manganese • 20% manganese • 10% manganese
• 20% cobalt • 20% cobalt • 10% cobalt

• Next-generation cathode
Description • Current material • Most recent cathode generation
• “Better and cheaper”

Cell energy
density • Medium • High (~250 Wh/kg) • Very high (>300 Wh/kg)

NMC 532 and NMC 622 current industry standard, with NMC 811 promising lower cobalt content

29
Lanskap baterai global
• Penggerak permintaan baterai global
– Kendaraan listrik
– Energi terbarukan
• Baterai sebagai industri yang bertumbuh
– Besaran pasar baterai
– Tipe dan tren baterai
Chapter 1 • Lanskap kompetitif
Overview pasar & tren
Lansekap baterai Indonesia
• Posisi awal Indonesia
– Posisi hulu yang kuat
– Pasar otomotif domestik yang besar
– Jalur menuju kendaraan listrik
• Pasar baterai di Indonesia
• Lanskap kompetitif

30
End-to-end rantai nilai untuk industry baterai
High-level value chain

Battery Chemical Battery Cell, Battery


MHP xEVs, Electricity Supply, ESS and
Nickel Ore and Cells Modules, Recycling
Ni,Co Sulphate Infrastructures
Component and Packs

Nickel ore Nickel & Battery Cathode Battery Cell & Pack Electric ESS Charging Battery Recycling
Sample products

Cobalt Precursor Vehicles Station


Sulphate

Upstream to Cathode Battery Manufacturing xEV New Energy Infra Recycling

​Acquire raw materials ​Develop novel chemistries ​Integrate cell ​Assemble cells ​Assemble modules ​Subsystem and
Key activities

​ and chemistry and into modules into packs, vehicle integration,


Establish size and cell components components ensuring safety generally custom charging
economies of scale to maximize into cells and thermal for vehicle management
energy safely management
requirements
are met
Source: BCG 31
Sumber: BCG, Kementrian April

Pemain di seluruh rantai nilai yang teridentifikasi Not exhaustive

Smelting & Battery chemical & Li-ion battery manufacturers


Mining EV
Refinery materials (Cell, module, pack)

Nickel Nickel Cathode


material

Cobalt Cobalt

Anode material
ESS

Lithium
Battery management systems

32
Sumber: BCG, Kementrian April

Pemain di tingkat utilitas hilir ESS Not exhaustive

Battery Energy management System Integration & EPC & Operations &
Manufacturing software Projects Installation Services

33
Lansekap kompetitif di setiap rantai nilai

Upstream Midstream Downstream

34
Sumber: BCG, Kementrian April

Posisi pasokan komoditas global untuk bahan baku baterai (I/II)


Lithium mined, kton Lithium Carbonate Equivalent
3 Country 2020 2030 2040 Lithium
• Produksi didominasi oleh Australia
Li Australia
China
Chile
​ 64
2
​126
​103
​588
​235
​247
​553
​235
​247
• >50% dari penghasil Li dunia ada di Bolivia,
Argentina, dan Chili (The ‘lithium triangle’)
Lithium
Argentina ​33 ​249 ​249 • Negara penghasil baru yang signifikan: Zimbabwe,
6.941
Canada ​8 ​112 ​112
Others ​35 ​416 ​416
Mali, and Mexico
1 Total 569 kton LCE 1847 kton LCE 1812 kton LCE • China menguasai >45% produksi bahan kimi lithium
Cobalt mined, kton Co
27 2020 2030 2040
​Cobalt
Country
• Democratic Republic of Congo (DRC) memiliki >50%
Co DR Congo
Australia
Russia
​102
​5
​4
​149
​18
​6
​80
​11
​6
of cadangan Co
• Penghasil utama lainnya: Russia, Cuba,
Cobalt
58.933 Cuba ​4 ​7 ​8 and Madagascar
Indonesia ​3 ​12 ​9
• China menguasi >50% produksi Co production dengan
Others ​26 ​33 ​23
1 Total 144 kton Co. 255 kton Co. 137 kton Co.
saham ekuitas dan perjanjian pasokan
Graphite mined, kton Graphite Concentrate
6 2020 2030 2040
​Graphite
Country
• Permintaan Graphite untuk baterai: 8% (2020) 
C China
Mozambique
Brazil
​640
​175
​100
​640
​418
​115
​640
​418
​115
>30% di 2040
• China memasok lebih dari 60% graphite dunia
Carbon
India ​47 ​47 ​47
12.011 ​
3 6 ​88 ​88
• Penghasil utama lainnya: Brazil dan India
Madagascar
Canada ​
25 ​
225 ​193 • Deposits baru yang signifikan: Mozambique dan
Tanzania ​0 ​520 ​520 Tanzania
Others ​
8 4 ​278 ​228
1
Total 144 kton Co. 255 kton Co. 137 kton Co.
1. Modified from Wood MacKenzie 35
Source: BCG Ministry April

Posisi pasokan komoditas global untuk bahan baku baterai (II/II)


Nickel mined, kton Ni
28 2020 2030 2040
Country ​Nickel
Ni Indonesia
Philippines
​658
​ 59
3
​938
​ 37
3
​838
​ 37
3
• Sebagian besar digunakan untuk pembuatan baja
saat ini
Nickel New Caledonia ​230 ​267 ​223
58.69
• Permintaan Ni untuk baterai: <5% (2020)  >35% di
Russia ​206 ​237 ​237
Australia ​173 ​105 ​30
2040
Canada ​172 ​156 ​44 • Produksi didominasi oleh Indonesia (>35%)
China ​7
9 ​89 ​77 dan Philippines
Others ​ 31
5 ​457 ​315 • Penghasil utama Ni lainnya: New Caledonia, Russia,
1 Total 2426 kton Ni 2586 kton Ni 2101 kton Ni Canada
Manganese mined, kton Mn
25
2020 2030 2040
​Manganese
Country

Mn South Africa
• Secara keseluruhan, sumber daya berlimpah dan
​7828 ​8905 ​8905
Australia ​3316 ​ 316
3 ​ 316
3
cukup seimbang
Manganese Gabon ​ 191
2 ​3783 ​3783 • Afrika selatan memproduksi >35% Mn dunia dan
54.938 Ghana ​1547 ​1407 ​1407 menyumbang ±74% dari sumber daya Mn dunia
Brazil ​1500 ​1532 ​1532 • Cadangan Mn Indonesia: 43,000 kton, paling banyak
China ​1090 ​806 ​595 di provinsi NTT
India ​790 ​790 ​790 • Non-critical issue untuk baterai (permintaan oleh
Ukraine ​774 ​774 ​774
sektor baterai <2%)
Malaysia ​630 ​630 ​630
Others ​2451 ​2355 ​2355
1 Total 22117 kton Mn 24298 kton Mn 23581 kton Mn

From resources point-of-view, potential competitors for Indonesia , Australia and Philippines .
1. Modified from Wood MacKenzie 36
Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia &
mengendalikan hampir 30% produksi nikel hingga saat ini

Nickel Reserves (‘000 tonnes) 2018 Nickel Mine Production (%)


21,000 ​Other 12%
19,000
​4%
11,000 7%
7,600 8%
BUMN
5,500 Indonesia
9%
4,800 Antam
3,700 ​New Caledonia 9%
menguasai
2,800 ​Latin America 10% tambang
2,700
14% dengan 22%
1,800
1,600
cadangan
440 tersebut
110 27%
​Others 6,500

Sumber: Ministry of Industry; Wood Mackenzie, Indonesia MEMR; USGS 37


Sumber: Antam

Antam memiliki posisi yang baik dengan potensi cadangan nikel yang tinggi
As per Dec 31, 2019
total nickel mineral resources:
1,361 mil.wmt (*1) Cut-off-grade:
- Limonite: 1.2% Ni
Limonite: 517 mil.wmt - Saprolite: 1.5% Ni
Saprolite: 844 mil.wmt (except for North Konawe)

Pomalaa zone million wmt million dmt Ni(%) Fe(%) Co(%) SiO2(%) MgO(%) Al2O3(%) Cr2O3(%) MnO(%)

6,182 Ha Limonite 26.91 18.30 1.40 34.70 0.12 17.75 2.93 8.33 2.73 1.00
Saprolite 46.49 34.30 1.82 13.15 0.03 42.55 20.03 2.44 1.14 0.27

North zone million wmt million dmt Ni(%) Fe(%) Co(%) SiO2(%) MgO(%) Al2O3(%) Cr2O3(%) MnO(%)
Konawe Limonite 210.34 136.72 1.37 38.91 0.11 12.91 4.77 4.25 1.78 0.67
23,133 Ha Saprolite 227.28 159.10 1.62 15.26 0.04 37.23 18.33 1.14 0.44 0.13

North zone million wmt million dmt Ni(%) Fe(%) Co(%) SiO2(%) MgO(%) Al2O3(%) Cr2O3(%) MnO(%)
Maluku Limonite 128.03 90.02 1.41 40.93 0.17 12.73 3.19 7.38 2.18 1.03
39,040 Ha Saprolite 396.44 296.25 1.89 12.10 0.04 41.11 27.36 1.94 0.81 0.28

Gag zone million wmt million dmt Ni(%) Fe(%) Co(%) SiO2(%) MgO(%) Al2O3(%) Cr2O3(%) MnO(%)

13,136 Ha Limonite 152.16 100.42 1.46 40.93 0.15 11.35 1.73 7.37 2.22 1.12
under
PT Gag Nikel, Saprolite 174.09 128.83 1.90 16.01 0.04 38.01 21.08 2.55 0.82 0.37
a subsidiary
owned indirectly Source: Antam’s Annual Mineral Resources & Ore Reserves Statement as per December 31 st, 2019 38
100% by Antam
Lansekap kompetitif di setiap rantai nilai

Upstream Midstream Downstream

39
Sumber: Analisa BCG

Produsen baterai terkemuka di dunia berdasarkan kapasitas


produksi di tahun 2028
Top 11 players1 by production capacity 2028
in GWh
​307

​Est incr. 2028 ​Current


​237

267
187 ​135
​112
​94
89 ​79 ​77 ​72
72 ​64 ​62
64 ​54
42
67 71 39
50 64 47
40 46 40 30 35
​12 23
​2 ​8
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1. Top 10 from Statista report (Lithium-ion batteries worldwide, 2018); Northvolt from press search, company information; BCG Team analysis 40
Sumber: Kementrian Jan Update

Tren investasi skala besar dalam kapasitas produksi baterai


1 ~ $136B investment need in battery factories to cover required battery capacity until 2030

​Yearly, in GWh

1,013
850 1,172
669 1,009
443 529 828 828
65 347 602
10 167 506
326
159 ​70 159 ​84 159 ​102 159 126 159 169 159 224 159 159 159 159 159 159 159

​2018 ​2019 ​2020 ​2021 ​2022 ​2023 ​2024 ​2025 ​2026 ​2027 ​2028 ​2029 ​2030

Cumulated additional investment need: $65B $136B

2 Five largest player > 60% of the market 3 Invest in large Scale factories
​Li-ion production capacity market share (As of February 2018) ​Battery cell production per plant (As of February 2018)

​Panasonic Sanyo ​21.1% ​Tesla Reno Plant II


​CATL Huxi
​CATL ​14.4% ​Guoxuan High-Tech Nanjing
​BYD Kengzi Plant III
​BYD ​11.0% ​Tianijin Lishen Hangzhou Plant II
​LG Chem Nanjing Plant II
​Microvast Huzhou Plant II
​LG Chem ​10.6%
​LG Chem Ochang II
​CATL Liyang
​Samsung ​5.6%
​Optimum Battery Weinan II

Left Side: Statista


Right Side: Bloomberg New Energy Finance; CATL IPO prospectus 41
Sumber: Materi BCG Knowledge

Produksi sel baterai harus dilakukan di Gigafactories karena skala efek yang tinggi
Contoh: Permintaan VW memerlukan beberapa Gigafactories di Europa dan China

Most EU cell manufacturing sites with > 10GWh VW battery cell demand by region in 2025 (GWh)
after expansion to leverage scale effects
SOP Operator Capacity (Gwh)

2016 4 (initial capacity), 30 (after expansion)


Europe 91 ~ 3–5 plants
2018 10 (initial capacity), 70 (after expansion)

2018 3 (initial capacity), 15 (after expansion)


Greater China 55 ~ 2–3 plants
2019 14 (initial capacity), 100 (after expansion)

2020 8 (initial capacity)


North America 4 < 1 plant
2020 8 (initial capacity), 32 (after expansion)

Sumber: Press research; BCG analysis 42


Lansekap kompetitif di setiap rantai nilai

Upstream Midstream Downstream

43
Sumber: Materi BCG Knowledge

Beberapa OEM mulai membentuk JV untuk cell manufacturing

Tesla Volkswagen Toyota Peugeot


​JV dengan ​Mengumumkan ​Toyota dan ​Mengumumkan
Panasonic untuk untuk membangun Panasonic akan untuk membentuk
membuat baterai di Gigafactory di meluncurkan JV di JV dengan anak
Gigafactory Salzgitter — JV 2020 untuk perusahaan Total:
dengan produsen sel memproduksi Saft untuk
Northvolt segera baterai untuk EV memproduksi sel
dibentuk baterai

Sumber: BCG analysis 44


Backup
Sumber: Materi BCG Knowledge

Beberapa model rantai nilai yang digunakan oleh OEM dan produsen
baterai saat ini
​Future industry logic Scale driven Factor-cost driven

Cell chem. & Vehicle


​Level of integration Cells Module Pack
components integration

1 ​OEM fully integrated • BYD e6

​Cell mfr supplies • BMW i3, i8


2a • Model S, Model 3
cells to OEM
• MB EQC

​Cell mfr supplies • MB 350e


2b • VW e-Golf
modules to OEM
• BMW 330e

​T1 supplies module; ​No known examples today in light vehicles. Being
3a explored by some LV (e.g., Volvo) and HV
OEM integrates pack
(e.g., DTNA) OEMs

​Pack & Module • Porsche Cayenne,


3b
with single T1 Panamera e-hybrid

​Module from cell • Geely Emgrand


3c
mfr; Pack from T1

​Cell mfr supplies


4 • Chevy Bolt
full pack to OEM

​OEMs work directly with cell manufacturer


​Intermediate module/pack players present ​Chemistry mfg ​Cell manufacturer ​Tier 1 ​OEM

1. Includes BEV and PHEV volume by kWh


Sumber: Interviews with experts from cell mfrs, T1s, and OEMs; Total Battery Consulting, BCG 45
Backup
Sumber: Materi BCG Knowledge

26% dari keseluruhan pasar baterai otomotif dalam logika “module supply” di
2025
​OEM and Mkt Estimated
name plate ​2018 Value chain share1 ​Potential 2025 Value chain Mkt share1

Vehicle ​0.5% Vehicle ​0.5%


​Cell Chemistry ​Cell ​Module Pack Cell Chemistry Cell Module Pack
​i-MiEV Integration Integration

Vehicle ​0.7% Vehicle ​6.2%


​Civic Hybrid ​Cell Chemistry ​Cell ​Module Pack Cell Chemistry Cell Module Pack
Integration Integration

Vehicle ​2.3% Vehicle ​2.8%


​ZOE, TWIZY Cell Chemistry Cell Module Pack Cell Chemistry Cell Module Pack
Integration Integration

Vehicle ​0.4% Vehicle ​4.7%


​Focus Electric Cell Chemistry Cell Module Pack Cell Chemistry Cell Module Pack
Integration Integration

Vehicle ​8.8% Vehicle ​5.4%


​Leaf ​Cell Chemistry ​Cell ​Module ​Pack Cell Chemistry Cell Module Pack
Integration Integration

Vehicle ​5.0% Vehicle ​6.3%


​Emgrand Cell Chemistry Cell Module ​Pack Cell Chemistry Cell Module Pack
Integration Integration

​17.7% ​26%

​T1 or cell mfr supplies modules; OEM integrates pack ​Cell manufacturer ​JV/cooperation/subsidiary ​Auto-Tier 1 ​OEM

1. Relative share of overall xEV battery Market in GWh


Sumber: Press, Morgan Stanley, BNP Paribas, Nomura, JP Morgan, Credit Suisse, HSBC, Deutsche Bank, UBS, Marklines, IHS Automotive, BCG analysis 46
Backup
Sumber: Materi BCG Knowledge

44% dari keseluruhan pasar baterai otomotif dalam logika “cell supply” di 2025
(I)
​OEM and Mkt Estimated
name plate ​2018 Value chain share1 ​Potential 2025 Value chain Mkt share1

Vehicle ​1.1% Vehicle ​8.1%


​A3 e-tron ​Cell Chemistry ​Cell ​Module Pack Cell Chemistry Cell Module Pack
Integration Integration

Vehicle ​24.0% Vehicle ​6.6%


​Cell Chemistry ​Cell ​Module Pack Cell Chemistry Cell Module Pack
​Model 3,S,X Integration Integration

Vehicle ​0.7%
Cell Chemistry Cell Module Pack
​Chv Volt Integration

Vehicle ​6.2%
Cell Chemistry Cell Module Pack
Integration

Vehicle ​4.2%
Cell Chemistry Cell Module Pack
​Chv Bolt Integration

Vehicle ​3.2% Vehicle ​5.6%


​i3, i8, 330e ​Cell Chemistry ​Cell ​Module ​Pack Cell Chemistry Cell Module Pack
Integration Integration

​Cell mfr supplies cells to OEM ​Cell manufacturer ​JV/cooperation/subsidiary ​Auto-Tier 1 ​OEM

1. Relative share of overall xEV battery Market in GWh


Sumber: Press, Morgan Stanley, BNP Paribas, Nomura, JP Morgan, Credit Suisse, HSBC, Deutsche Bank, UBS, Marklines, IHS Automotive, BCG analysis 47
Sumber: Materi BCG Knowledge, Kementrian Jan
Update

Recycling adalah tren yang meningkat di battery value chain dunia

Used Li Battery Modul

EV battery recycling dapat mencapai $22B di 2028 Used Li Used Li


Battery Packs Battery Cell
EV battery-recycling market value

​in USD Bn Li Battery


EV
Battery Active
​25
22 Material

​20
Li Battery
Li Battery Cell
​+56% Packs
​15
Li Battery Module
​10
• Baterai Li-ion bekas dapat di-recycle untuk mengurangi
dampak lingkungan dan memulihkan materi berharga
​5
sebagai Nikel, Cobalt, Mangan dan Lithium
• Saat ini, tidak ada pemain domestik dengan rencana
​0 investasi untuk battery recycling
​2018 ​2020 ​2022 ​2024 ​2026 ​2028

Source: PT. Puqing; Berenberg; Umicore; Credit Suisse; BCG analysis 48


Sumber: Materi BCG Knowledge

Battery recycling value chain melibatkan banyak langkah khusus dengan dua
use-cases utama – metal recovery dan 2nd-life battery

Valuasi,
2nd life 1
2nd life use failure mode ​NMC
repurposer ​Black mass Precursor
analysis
Sampah ​Aluminum ​Nickel
off-spec ​Copper ​Cobalt
2
​2 life battery
nd ​Aluminum ​Plastics ​Manganese

Lifecycle Penggunaan End of Life Pengumpulan /


Sorting Dismantle Discharge Pre-treatment Metal recovery
recycling Kendaraan Kendaraan Penyimpanan

Kendaraan Packs Pack dievluasi, Case Modul, dan sel Modul dan sel Black mass
mencapai end of dikumpulkan ke di-repurpose dihancurkan, direndam pada dicacah dengan material katoda
Deskripsi life karena masa EPA permitted untuk 2nd life, dibongkar larutan garam shredder. dipisah menjadi
aktivitas pakai, kegagalan, site dengan diperbaiki, menjadi Komponen- logam dasar
maupun peralatan khusus maupun modul atau komponen
kecelakaan untuk EV batteries direcycle sel dipisahkan

Tahap EV
battery pack

​Saleable output Battery processing Battery recycling


Source: BCG analysis 49
Lanskap baterai global
• Penggerak permintaan baterai global
– Kendaraan listrik
– Energi terbarukan
• Baterai sebagai industri yang bertumbuh
– Besaran pasar baterai
– Tipe dan tren baterai
Chapter 1 • Lanskap kompetitif
Overview pasar & tren
Lanskap baterai Indonesia
• Posisi awal Indonesia
– Posisi hulu yang kuat
– Pasar otomotif domestik yang besar
– Jalur menuju kendaraan listrik
• Pasar baterai di Indonesia
• Lanskap kompetitif

53
Sumber: Initial Outreach Pitchdeck

Industri baterai & EV adalah salah satu prioritas nasional teratas


Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk Gugus tugas dibentuk untuk mendorong
mempercepat pengembangan industri EV pengembangan industri EV
Keputusan Presiden 55/2019 menguraikan Tim terdiri dari Kementerian & BUMN
langkah-langkah untuk menstimulus pasar EV (Badan Usaha Milik Negara)

Sumber: Reuters 9 Aug 2019, Jakarta Post 9 Aug 2019, setkab.go.id 54


Indonesia memiliki posisi awal yang kuat untuk membangun dan
mengembangkan industri baterai

Salah satu ekonomi Posisi yang kuat di Pasar produksi dan Keuntungan lokal rantai
terbesar secara sumber daya mineral penjualan mobil pasokan EV & tingkat
global hulu ASEAN yang besar biaya Indonesia
• #7 ekonomi terbesar dalam • #1 dalam produksi & • 4W 1.2 juta, 2W 6.4 juta • >45% nilai EV berasal dari
hal PDB (PPP) dengan $ cadangan nikel global terjual dan 4W 1.2 juta, 2W komponen baru yang berbeda
3,8T PDB (PPP) di 2020 • #5 dalam Tembaga, #6 7.3 juta diproduksi secara dari rantai pasokan ICE
• Diantisipasi menjadi dalam Mangan, & #6 domestik • 35% biaya EV berasal dari
ekonomi terbesar ke-5 dalam Aluminium • Proyeksi pertumbuhan baterai yang akan diproduksi
secara global di 2045 produksi hingga 4W 2 juta & secara lokal
2W 8,8 juta di 2025 • Indonesia merupakan salah
satu negara paling kompetitif
di mfg. cost index
Sumber: Indonesia Ministry of Industry; Wood Mackenzie, Indonesia MEMR; IMF, USGS; IHSMarkit; BCG analysis 55
Source: Ministry April update

Abundant reserves of nickel as Indonesia's competitive advantage

​Competitive advantage
4%
​Indonesia ​Philippines ​New Caledona ​Russia ​Australia ​Canada ​Others 9%
• Indonesia has 30% of world nickel reserves while
Australia has 9%
​Nickel 30% 18% 11% 11% 9% 9% 10% 14% • Australia holds strong capabilities other raw
materials including cobalt (17%) and lithium (17%)
• FTA with Australia would hold strong promise for
20% securing long term supplies

​Australia ​Chile ​China ​Argentina ​Others

​Lithium 60% 19% 9% 7% 4%

4%
60% 59% 4%

6% 4%
​DRC ​Russia ​Australia ​Brazil ​Philippines ​Others 18%
30% 5%
7%
18% 19%
11% 12%
​Cobalt 59% 5% 4%4%4% 24% 9% 9%
5%
​Australia ​Congo ​Brazil ​Indonesia ​China ​Philippines ​Chile ​Russia ​Vietnam ​India

​Cobalt ​Nickel ​Manganese ​Alumina ​Lithium

Source: Ministry April Update 56


Indonesia adalah satu-satunya negara ASEAN dengan reserve yang
signifikan dan potensi penjualan EV yang besar
​Total Resource and Reserve (Mt ore)

​14,000
​Scale ​5Mt nickel
​13,000
​12,000 According to MEMR; likely includes a
​11,000 ​Canada significant portion of low grade
​Indonesia
​10,000 deposits vs. Wood Mackenzie
​9,000 assessment
​8,000
​7,000
​6,000
​ ,000
5
​Russian Federation
​4,000
​Largest nickel reserve globally is ​3,000
According to Wood
Mackenzie
in Indonesia ​ ,000
2 ​Finland ​South Africa ​Australia ​New Guinea
​1,000 ​Philippines ​Columbia ​China ​Cuba ​Brazil ​Indonesia ​New caledonia
​USA ​Sweden ​Zimbabwe ​Greece ​Dominican Republic
​Madagascar ​Papua New Guinea ​ anzania
T ​Guatemala
​With access to other key raw ​0
​0.0 ​0.1 ​0.2 ​0.3 ​0.4 ​0.5 ​0.6 ​0.7 ​0.8 ​0.9 ​1.0 ​1.1 ​1.2 ​1.3 ​1.4 ​1.5 ​1.6 ​1.7 ​1.8 ​1.9 ​2.0 ​2.1 ​2.2 ​2.3
materials: aluminum, copper,
​% Ni in Ore
manganese and cobalt

​ Battery material reserves

#6 #5 #1 #6 #?

​1.2 billion ton ​51 million ton ​21 million ton ​43 million ton ​… million ton
​ Graphite
​ Aluminium ​ Copper ​ Nickel ​ Manganese ​ Cobalt ​ Lithium

Source: Wood Mackenzie, Indonesia MEMR, USGS, Kementerian ESDM 57


Backup
Source: Ministry May Update

Nickel supply from Indonesia based on producer capacity plan could


fulfill battery demand >300 GWh
Global producer for Nickel Sulphate
Battery raw material supply
Raw material producer for battery cathode in Indonesia estimation based on Ni production
(GWh)
Target mulai
Kapasitas CAPEX1 Operasi
No Perusahaan (ton Nikel/thn) Lokasi (USD Mn) (Tahun) 387

​1
​Halmahera Persada
​50.000 ​Obi ​700 ​2021 318
Lygend

​QMB New Energy


​2 ​50.000 ​Morowali ​700 ​2021
Material

​3 ​Huayou Nickel &Cobalt ​60.000 ​Morowali ​1,280 ​2021

​4 ​PT Vale Indonesia Tbk ​40,000 ​Pomalaa ​2,000 ​2023+

​5 ​PT Ceria ​40,000 ​Pomalaa ​N/A ​2023+

​6 ​ANTAM-MIND ID ​50,000 ​600 ​2023+


​2025 ​2030
​Total ​290.000

1. CAPEX scope is for plant construction cost


Source: WoodMackenzie 58
Source: Initial Outreach Pitchdeck

Indonesia has the largest nickel reserves globally & controls almost
30% of the nickel production to date

Nickel Reserves (‘000 tonnes) 2018 Nickel Mine Production (%)


21,000 ​Other 12%
19,000
​4%
11,000 7%
7,600 8%
5,500 Indonesia's SOE
9% Antam controls
4,800
3,700 ​New Caledonia 9% mines with 22%
2,800 ​Latin America 10% of these
2,700 reserves
1,800 14%
1,600
440
110 27%
​Others 6,500

Source: Ministry of Industry; Wood Mackenzie, Indonesia MEMR; USGS 59


Berdasarkan perhitungan awal tim, sumber daya ANTAM untuk konawe utara
dan buli mencukupi untuk 2 calon mitra (510 gwh)

Pomalaa is currently reserved for


ANTAM internal use

270 GWh p.a. of Nickel from North


Konawe is available for partnership

Only 240 GWh or 180kt p.a. of Ni from


Sangaji is available for partnership,
the remaining is for internal use.

Gag is currently reserved for ANTAM


internal use

60
Di luar projek berjalan dan yang terencana di Vale, total nikel yang tersedia
untuk kerja sama paling banyak 211kt p.a. atau 275 GWh p.a. untuk 20 tahun
Total Nikel yang tersedia Proyek Vale Ni. tersisa pada Vale
Reserve Resource Ni kt p.a. GWH p.a. Existing / Capacity Ni kt p.a. GWH p.a.
Mining block (Ni kt) (Ni kt) Total Ni kt (20 y) (20 y) planned proj. Ni kt p.a. (20 y) (20 y)

Sorowako 1,249 2,062 3,311 166 215


82 108 141
Sorawako Ni
matte smelter
Petea 496 0 496 25 32
SMM Pomalaa 40 47 61
HPAL
Pomalaa Limonite 0 1,739 1,739 87 113
N/A 56 73
Pomalaa Saprolite 0 1,119 1,119 56 73
Ferronickel
Smelter 70 0 0

Bahodopi 218 911 1,129 56 73


N/A

SOA 4 0 4 0 0
211 kt Ni 275 GWh
61
Sumber: Laporan Tahunan Vale 2018
Sumber: Pitchdeck

Indonesia memiliki prospek yang kuat untuk menggerak industri


baterai EV

Indonesia sebagai salah satu pasar Indonesia di jalur menuju


otomotif terbesar di ASEAN elektrifikasi

#1 #2 10-30%+
​Indonesia dengan ​Indonesia produsen Target % produksi
penjualan otomotif kedua kendaraan listrik
otomotif tertinggi terbesar di ASEAN dibanding total produksi
di ASEAN setelah Thailand mobil antara tahun
2020-2035
Source: Ministry of Industry 62
Source: Pitchdeck

Indonesia is the largest automotive market in Southeast Asia, with further


opportunities for growth

Indonesia with highest domestic demand in ASEAN However low car ownership ratio
shows room to grow

4W Domestic Sales (2018) 2W Domestic Sales (2018) Car ownership ratio

​Indonesia 1,150,000 ​Indonesia 6,400,000 ​Brunei 711


​Thailand 1,040,000 439
​Malaysia
​Vietnam 3,400,000
​Malaysia 600,000
​Thailand 228
​Phillipines 360,000 ​Thailand 1,800,000
​Singapore 147
​Vietnam 290,000 ​Phillipines 1,600,000
​Indonesia 87 Ratio of car
​Singapore 95,000 ownership is
​Malaysia 500,000 1:87, showing a
17,500 ​Phillipines 38
​Myanmar large opportunity
​Brunei 11,200 ​Singapore ​10,000 ​Vietnam 23 for growth

Source: Indonesia Ministry of Industry 63


Source: Pitchdeck

Indonesia is the second largest automotive manufacturer in Southeast Asia &


within top 10 in broader Asia

2019 Car production


('000 units) CAGR '19-'25

​China ​24,665 3%
​Japan ​9,221 -1%
​India ​4,200 4%
​South Korea ​3,892 0%
​Thailand ​2,002 2%
​Indonesia ​1,199 4%
​Malaysia ​567 3%
​Vietnam ​184 11%
​Pakistan ​183 5%
​Philippines ​93 7%

Source: IHS Markit 64


Source: Pitchdeck
4W OEMs by prod. capacity 2W OEMs by prod. capacity1

OEM Parent Mkt Share OEM Parent Mkt Share

Toyota 58% Honda 61%

Renault-Nissan- Yamaha 29%


16%
Mitsubishi

Major 4W & Honda 11% Suzuki 9%

2W OEMs Suzuki 10% Kawasaki 2%


already SAIC-General Motors-
Wuling
2%
TVS .1%
present in Isuzu 1%
Indonesia Daimler 1%

Dongfeng .3%

Hyundai .3%

BMW .2%
1. Includes AISI members, 2014 last data available
Source: IHS Markit 2019; AISI 65
Source: OEM pitchdeck

Indonesia ecosystem equally strong as Thailand today

Current status of auto industry Indonesia


vs. Thailand

14 OEMs1 20 OEMs1
Assemblers

500 suppliers2 Tier 1 suppliers 709 suppliers3

1,000 suppliers2 Tier 2, 3 suppliers 1,700 suppliers3

1. Major OEMs listed by IHSMarkit 2. GAIKINDO (Association of Indonesia Automotive Industries); 3. BOI & Thai Autopart Manufacturers Association (TAPMA)
Source: IHSMarkit; GAIKINDO, BOI & TAPMA 66
Sumber: Kementrian Jan Update

Industri otomotif nasional menargetkan menjadi pemain utama ekspor otomotif

Charter & roadmap detil di hal. selanjutnya


Horizon 3 2030
Horizon 2 2025
Horizon 1 2021
10-15 Tahun
5-10 Tahun
3-5 Tahun

​Memperkuat produksi local dari ​Inisiasi produksi lokal untuk sepeda motor ​Inisiasi produksi lokal untuk kendaraan
Inisiatif utama kendaraan ICE1 (SM) listrik listrik

• Meningkatkan kemampuan produksi • Tetapkan rencana penghapusan untuk • Tetapkan rencana penghapusan untuk
bahan baku, seperti baja dan bahan SM berbasis bahan bakar sambil mobil ICE sambal membangun
kimia membangun infrastruktur yang infrastruktur and mendorong adopsi EV
• Meningkatn produktivitas kendaraan ICE diperlukan dan mendorong adopsi SM • Mendorong peningkatan produksi
dengan mengadopsi teknologi listrik komponen EV secara berkelanjutan
Aktivitas utama • Memperkuat kemampuan produksi • Mendirikan Pusat R&D untuk Komponen • Membangun kemampuan produksi dalam
komponen lokal dengan mempercepat EV khususnya baterai dan melakukan negeri untuk 4W EV sepanjang rantai
FDI di produksi komponen dan transfer rapid prototyping nilai
teknologi • Membangun kemampuan produksi
domestik di sepanjang rantai pasokan
untuk SM
Kendaraan ICE
Fokus produk Kendaraan Electrik

Akselari export, dimulai dari MPV dan Memulai ekspor 2W electrik ke negara- Memulai eksport 4W EV export ke
LCGC negara berkembang negara-negara berkembang

Source: Ministry of Industry 67


Sumber: Kementrian Jan Update

Program pemerintah untuk meningkatkan penetrasi EV di Indonesia - LCEV


Saat Ini Berikutnya: Electrified Vehicle (xEV) Biofuel

LCGC HEV PHEV BEV/FCEV FLEXY ENGINE (B100/E100)

• Sebagian besar • Mengoptimalkan • Mesin Pembakaran


• Full-electric vehicles
berbasis bahan bakar, tenaga baterai, namun Internal dirancang
• Kendaraan Rendah yang sepenuhnya
Tinjauan menggunakan sedikit menggunakan fuel- untuk bekerja dengan
Emisi Karbon bertenaga baterai /
paket baterai untuk powered generator lebih dari satu bahan
fuel cell
efisiensi bahan bakar (Range Externder) bakar

• Bensin atau Diesel


• Bensin/Diesel dicampur dengan
Sumber Energi • Bensin/Diesel • Bensin/Diesel • Listrik/Hidrogen
• Listrik Bio-ethanol atau
Biodiesel

• Stasiun
• Stasiun pompa +
Kebutuhan • Stasiun pompa • Stasiun pompa pengisian/stasiun
Stasiun Pengisian • Tidak ada
Infrastruktur (Tersedia) (Tersedia) hidrogen
(Alternatif)
(Dibutuhkan)

Untuk mendorong komitmen Ketahanan Energi dan pengurangan emisi karbon, Pemerintah Indonesia telah mencanangkan Program
“Kendaraan Rendah Emisi Karbon”
Sumber: Kementrian Perindustrian 68
Source: Ministry Jan update

Program pemerintah untuk meningkatkan penetrasi EV di Indonesia –


Tranportasi Publik
Spesifikasi, Produk dan Penggunaan xEV
Spesifikasi
​Sumber ​Jarak ​Kebutuhan
Daya Tempuh Infrastruktur ​Produk ​Penggunaan
• On-demand bus (Bus kecil)
​Bus Kecil • Bus dalam kota terjadwal (Bus sedang)
 Dioperasikan oleh perusahaan operator bus

​Truk Kecil • Transportasi kargo, pengiriman


​Stasiun pengisian
BEV ​Listrik ​Jarak dekat (Dibutuhkan • Car-sharing di area terbatas, pemanfaatan last one mile
tambahan) 2-seat  Dioperasikan oleh perusahan rental sepeda motor/car
Personal Mobility share
 Untuk studi kelayakan dengan pemerintah/universitas
• Takasi
​BYD &
 Dioperasikan oleh perusahaan taksi eksklusif
TESLA
(Cth: bluebird & silverbird)

​Pom bensin • Bus dalam kota terjadwal (Cth: Transjakarta)


HEV ​Bensin ​Jarak jauh ​Bus Besar
(Tersedia)  Dioperasikan oleh perusahaan operator bus

​Stas pengisian/ • Taksi


​Bensin, ​Menegah~Ja
PHEV ​ om bensin
P ​Prius PHEV  Dioperasikan oleh perusahaan taksi eksklusif (Cth:
Listrik rak Jauh
(Alternatif) Silverbird)
Source: Ministry of Industry 69
Indonesia termasuk dalam 35 negara dengan daya saing tertinggi untuk
manufacturing untuk ekspor
2019 Edition
Manufacturing-cost index, 2019 (US = 100)

​122
​118 ​120 ​120
​116 ​118
​113
​108 ​109 ​108 ​109
​103 ​104 ​105
​103 ​101 ​103 ​102
​100 ​100 ​100 ​99
​95-97 ​96
​94
​91 ​90
​86 ​88 ​87 ​86 ​87 ​87
​81 ​83

Taiwan

Turkey
United Kingdom

Czech Republic
South Korea

Portugal
Poland

Viet Nam
Netherlands

Canada

Singapore
Indonesia
Switzerland

Thailand

Finland
Russia

Ireland
Belgium
Japan

Spain

Sweden
Germany

Hungary
India

Austria

Australia

Malaysia
Denmark
France

Brazil
Italy

Slovakia
Mexico
United States2
China1

New
Export value
Additions
​Labor3 ​Electricity ​Natural Gas ​Other
1. Range shows average of All China (95) and Yangztee River Delta region (97); 2. Represents US Southern States; 3. Productivity-adjusted
Note: Index covers four direct costs only. No difference assumed in “other” costs (for example, raw-material inputs, machine and tool depreciation); cost structure calculated as a weighted
average across all industries; Ukraine, Norway and Romania also tracked by index, but not shown as no longer in Top 35; Philippines tracked due to similarity to SE Asian peers
Source: US Economic Census; BLS; BEA; ILO; Euromonitor; EIU; Oxford Economics; NDRC Price Monitoring Center; IEA; Eurostat; BCG analysis 70
OEM dapat menikmati biaya produksi EV yang lebih rendah karena
keuntungan ekosistem EV battery Indonesia vs negara ASEAN lainnya
Illustration| Chevy Bolt EV estimated 2025 cost breakdown after local
manufacturing benefits (US $) Depends on cost • Indonesia mempunyai sedikit
advantage achieved1
cost advantage dari integrasi
​-3% to -5% industry baterai dan biaya
​20.9-21.1 k produksi yang lebih rendah
​19.9-20.6 k (labor, energy)

​8.2-8.4 k • OEMs secara historis mengarah


​Battery ​7.7-8.3 k
ke Thailand karena basis
​Other Electric powertrain pemasok local yang lebih
​Supplier components & Materials ​2.64 k besar untuk komponen "klasik"
​2.54 k
​Direct assembly costs
• Kedepannya, Indonesia akan
​7.83 k ​7.56 k mempunyai supply chain
baterai & mempertahankan
biaya produksi yang kompetitif
​2.23 k ​2.18 k untuk menjadi EV hub terbaik
di ASEAN
​Thailand ​Indonesia
1. Range of 2%-7% potential cost advantage on battery manufacturing of Indonesia vs Thailand
Note: Adjusting costs using Global Manufacturing Cost Competitiveness Index; excluding indirect costs; assuming local production of components; equivalent to Chevy Bolt EV
Source: UBS EV Vehicle Teardown 2017; ICCT; BCG 71
Lanskap baterai global
• Penggerak permintaan baterai global
– Kendaraan listrik
– Energi terbarukan
• Baterai sebagai industri yang bertumbuh
– Besaran pasar baterai
– Tipe dan tren baterai
Chapter 1 • Lanskap kompetitif
Overview pasar & tren
Lanskap baterai Indonesia
• Posisi awal Indonesia
– Posisi hulu yang kuat
– Pasar otomotif domestik yang besar
– Jalur menuju kendaraan listrik
• Pasar baterai di Indonesia
• Lanskap kompetitif

72
Sumber: Battery SteerCo #1

EV | Berbagai asumsi lintas masterplans


Proyeksi saat ini untuk EV 4W (EV & PHEV) Baru di lintas masterplan individu

Penetrasi 4W EV PLN Pertamina Kemenperin


Indonesia # penjualan EV baru (dalam '000) # produksi EV baru (dalam '000) # penjualan EV baru (dalam '000)
(BEV & PHEV) ​525

​326
​336

9 11 ​125
​71
​5

​2020 ​2025 ​2030 ​2020 ​2025 ​2030 ​2020 ​2025 ​2030


Tingkat penetrasi EV
dari penjualan 0 0.1 0.3 0 4 11 8 17 18
kendaraan baru1 (%)

• Regulasi & dorongan insentif yang • Penetrasi EV dibandingkan dengan • Asumsi 20% dari produksi EV domestik
terbatas dari pemerintah untuk kendaraan yang diproduksi di adalah EV &> 80% akan digunakan di
Asumsi utama adopsi EV dalam negeri pasar domestik & sisanya untuk
• Tidak memperhitungkan • Tidak memperhitungkan diekspor
permintaan dari ibu kota baru permintaan dari ibu kota baru • Tidak memperhitungkan permintaan
dari ibu kota baru
1. Untuk Pertamina, tingkat penetrasi dibandingkan dengan produksi kendaraan baru
Sumber: Kementrian Perindustrian, proyeksi EV global, proyeksi PLN, Euromonitor, IHS, Analisi team 73
Sumber: Battery SteerCo #1

EV | Berbagai asumsi lintas masterplans


Proyeksi saat ini untuk EV 4W (EV & PHEV) Baru di lintas masterplan individu

Penetrasi 2W EV PLN Pertamina Kemenperin


# penjualan EV baru (dalam '000) # produksi EV baru (dalam '000) # penjualan EV baru (dalam '000)
Indonesia
​2,107

​1,311 ​1,540

​800
​675

45 51
​100
4

​2020 ​2025 ​2030 ​2020 ​2025 ​2030 ​2020 ​2025 ​2030


Tingkat penetrasi EV
dari penjualan 0 0.1 0.3 1 9 13 9 18 22
kendaraan baru1 (%)

• Regulasi & dorongan insentif yang • Penetrasi EV dibandingkan dengan • Asumsi 20% dari produksi EV domestik
terbatas dari pemerintah untuk kendaraan yang diproduksi di adalah EV &> 80% akan digunakan di
Asumsi utama adopsi EV dalam negeri pasar domestik & sisanya untuk
• Tidak memperhitungkan • Tidak memperhitungkan diekspor
permintaan dari ibu kota baru permintaan dari ibu kota baru • Tidak memperhitungkan permintaan
dari ibu kota baru
1. Untuk Pertamina, tingkat penetrasi dibandingkan dengan produksi kendaraan baru
Sumber: Kementrian Perindustrian, proyeksi EV global, proyeksi PLN, Euromonitor, IHS, Analisi team 74
Sumber: Battery SteerCo #1

EV | Usulan dua skenario untuk EV dalam masterplan terintegrasi

Penetrasi EV Indonesia
# penjualan EV baru (dalam '000)

Low Case Base Case


4-Wheeler 4-Wheeler
(BEV & PHEV) 2-Wheeler (BEV & PHEV) 2-Wheeler
​2,627

​1,781 ​662
​98
​449
​225
​66 ​1,051
​2W
​152 ​255
​4W BEV ​512 ​31
​129 ​89 ​339 ​311
​4W PHEV ​71
​36 ​44 ​19 ​230 ​156
​4 ​ ​7 ​135
​4W Export ​5 ​28 ​66 ​10 55
​2025 ​2030 ​2035 ​2025 ​2030 ​2035 ​2025 ​2030 ​2035 ​2020 ​2025 ​2030
Tingkat penetrasi
penjualan EV 3 7 20 3 7 20 5 15 29 5 15 29
baru1 (%)

1. Tidak termasuk tingkat penetrasi EV di ibu kota baru yang diasumsikan 100%. Split BEV vs PHEV si 2025: 15% vs 85% dan di tahun 2030: 60% vs 40%
Sumber: IHS, Euromonitor, Analisis BCG 75
Sumber: Kementrian May Update

Studi kasus| Pemerintah mengeluarkan peraturan untuk promosi


pasar NEV dalam rangka mencapai target yang ditetapkan

Penjualan NEV (K units) Dampak bagi OEM atau Konsumen?

Skema Dual Kredit


​+38% ​1,255
​1,204
​271 ​232
Kebijakan Subsidi NEV
​777
​125
​507
​98 ​984 ​972
​331 Kebijakan Pembatasan Plat
​84 ​652
​409
​247

​2015 ​2016 ​2017 ​2018 ​2019 Pedoman Pembangunan


Infrastruktur Pengisian EV
​PHEV ​BEV

Sumber: Mid and Long Term Development Plan of Automotive Industry from MIIT, Analisa BCG 76
Backup
Sumber: Battery SteerCo #1

Skenario berdasarkan tingkat penetrasi global kendaraan listrik yang


dioperasikan dengan baterai Base case: mengikuti
kurva global (29-30%
Low case: mengikuti penetrasi di 2035)
Tingkat penetrasi kendaraan listrik (dalam %) kurva global tertinggal
Mendorong 3-4 tahun (20%
29
30 peneterasi di 2035) 27
penetrasi EV dari 30
​Global ​Base case with new capital permintaan modal 24 ​27
baru 20 ​24 20
20 ​Base case ​Low case 18
17 ​20 17
14 15 ​17 14
11 12 ​12 ​14 12
10 ​10 10
10 ​7 ​8 ​7 7
6
5 ​6
3 4 ​3 ​4
1 2 2
1 2
​1 ​
2 ​3
0 ​0
0
2020 2025 2030 2035
Share of new car
global sales 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
Bensin dan diesel (%) 92 90 87 83 80 75 71 68 64 58 52 48 43 38 33 27
Hybrid & mild hybrid
5 7 10 13 14 16 19 21 23 25 28 29 31 33 35 37
(HEV) (%)
Plug-in hybrid (PHEV) (%) 1 1 2 2 2 2 3 3 4 5 6 6 6 6 6 6
Electric vehicle (BEV) (%) 1 2 2 3 4 6 7 8 10 12 14 17 20 24 27 30

Tingkat penetrasi EV
Indonesia (%) 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
Base case (%) 0 0 1 2 4 5 7 8 10 12 15 17 20 24 27 29
Low case (%) 0 0 1 1 2 3 3 4 6 7 7 10 12 14 17 20
Base case w/ new capital (%) 0 0 1 2 4 5 10 11 12 14 15 18 20 24 27 29
Low case w/ new capital (%) 0 0 1 1 2 3 6 7 8 9 7 10 12 14 18 20
# 4W penjualan baru (in Mn) 1
1.02 1.09 1.14 1.19 1.24 1.29 1.33 1.37 1.41 1.45 1.48 1.65 1.65 1.76 1.83 1.91

1. 4W penjualan baru meliputi semua kendaraan termasuk. ICE, mild hybrid, PHEV, BEV. Sumber: IHS Markit, Analisa BCG 77
Backup
Sumber: Battery SteerCo #1

Asumsi Utama untuk proyeksi EV

Penjualan Tingkat Skenario Ibu Kapasitas


domestik EV penetrasi1 EV kota baru baterai EV
Mengikuti IHS Markit • Low case: Tingkat • Populasi 2026: 1.4 juta ​Kapasitas baterai:
penjualan domestik: penetrasi kurva EV • CAGR: 13.6% • 2W = 2 kWh
• 4W: 1.3 juta di 2025 baterai global, • PHEV = 9 kWh
hingga 1.5 juta di 2030 tertinggal selama 3-4 Rasio kepemilikan • BEV = 50 kWh
• 2W: 6.2 juta di 2025 tahun. Negara-negara • Mobil 12%
hingga 7.0 juta di 2030 dengan tingkat adopsi di • Sepeda motor 44%
belakang kurva global,
Split of 4W termasuk India, Vietnam Tingkat penetrasi EV
• 2025 BEV to PHEV: 15% • 100% di akhir tahun
vs 85% • Base case: tingkat 2029
• 2030 BEV to PHEV: 60% penetrasi mengikuti • 25% penambahan tiap
vs 40% kurva global EV baterai tahun dimulai di 2026
• Tidak termasuk
kendaraan mild hybrid

78
Sumber: PLN BOD Update

Lima initiatif ESS yang diprioritaskan, dengan total baterai


3 GWh terpasang di tahun 2026
7 inisiatif dinilai, 5 prioritas Estimasi permintaan & linimasa
Penyebaran Talis (baterai portable) ke 200 MWh
1
pedesaan untuk peningkatan elektrifikasi dibutuhkan segera di 2021

Intermittent power generation (angin, 140 MWh1


​ Perkiraan
2

​ 3 GWh
cahaya), dikombinasi dengan baterai dibutuhkan untuk Sulawesi di 2022
Energi terbarukan (Solar PV) + 2,100 MWh
3
Penempatan baterai di daerah terpencil kumulatif terpasang di 2026
480 MWh ​Total baterai terpasang2
4 Peak power provisions for peak shaving
kebutuhan di Jawa-Bali di 2026 di 2026
Provision of premium services Up to 50 MWh
5
for C&I customers permintaan tahunan di 2026

Belum ada global benchmark yang tersedia. Pengangkutan baterai dapat menimbulkan biaya
Transporting charged batteries dari
6 logistic yang tinggi & isu keselamatan (tidak diperlukan pergerakan berlebihan untuk
Jawa-Bali ke pulau-pulau lain
stationary batteries)
ESS tidak dapat menggantikan pumped storage dikarenakan perbedaan durasi penyimpanan
Substitusi pumped storage (ESS baik digunakan sampai 4 jam, pumped storage dari 4 hrs s/d 1+hari. Best practice saat
7 dengan baterai ESS ini: ESS digabung dengan pumped storage untuk dukungan penyeimbangan primer / jangka
pendek
Catatan: 1. Angka terbaru diberikan oleh tim proyek ITB; angka detil merupakan estimasi, tidak termasuk dalam rencana instalasi 5 tahun hingga 2025 79
2. Kumulatif baterai terpasang hanya untuk inisiatif, 3 dan 4. Sumber: Expert interviews, Analisa PLN, Analisa BCG
Kasus Penggunaan Prioritas Bukan prioritas
Backup

Inisiatif prioritas PLN akan mencakup sebagian besar


inisiatif ESS yang diidentifikasi dari global benchmark
7 ESS inisiatif untuk PLN… …dipetakan kembali ke 12 inisiatif dari global benchmarking
Penyebaran Talis (baterai portable) ke
1 6 Remote power supply
pedesaan untuk peningkatan elektrifikasi

Intermittent power generation (angin,


2 2 Renewables co-location 6 Remote power supply
cahaya), dikombinasi dengan baterai

Energi terbarukan (Solar PV) +


3 2 Renewables co-location 6 Remote power supply
Penempatan baterai di daerah terpencil
1 Conventional co-location 3 Frequency control
4 Peak power provisions for peak shaving
4 Grid investment deferral 10 Peak shifting/load leveling
Provision of premium services 5 C&I off-grid power supply 7 “Pure” UPS
5
for C&I customers 8 B2C self consumption 9 B2B self consumption
Transporting charged batteries dari
6 6 Remote power supply 10 Peak shifting/load leveling
Jawa-Bali ke pulau-pulau lain

Substitusi pumped storage


7 dengan baterai ESS
10 Peak shifting/load leveling

Catatan: Inisiatif #11 (Arbitrage) tidak berlaku untuk Indonesia. Inisiatif #12 (Fast charging infrastructure) permintaan dapat diabaikan karena penetrasi EV masih rendah dalam 5 tahun dan 80
infrastruktur yang ada masih mampu menangani permintaan tersebut. Sumber: PLN Strategic Business Development "Battery solutions", Analisa BCG
Sumber: Kementrian May Update

ESS | Pada tahun 2025, total kapasitas baterai terpasang diharapkan


menjadi 1 hingga 2,3 GWh
Penyimpanan energi baterai tahunan terpasang
dalam GWh
Low Case Base Case
1.7
Kasus
penggunaan
untuk ESS: 1.2
• Talis (segera 0.9 1.0
dibutuhkan di
2020) 0.7
• Renewables co-
location 0.3
• Peak power ​0.2 ​0.2
provisions
​2021 ​2025 ​2030 ​2035 ​2021 ​2025 ​2030 ​2035

Kumulatif kapasitas
200 1,000 4,800 10,100 200 2,300 6,600 14,000
terpasang (MWh)

Source: BCG team analysis 81


Sumber: Kementrian May Update

Permintaan baterai di Indonesia diperkirakan mencapai 29 GWh


pada tahun 2035, didorong oleh penerapan ESS, 4W dan 2W EVs
Indonesia diharapkan
Permintaan
Low Case 1
Base Case 2
EV di Asia
menjadi 2 teratas untuk
​29.3 pemasok impor EV di Asia
Tenggara
Permintaan tahunan untuk baterai di Indonesia Tenggara (Pangsa pasar 35%)
dalam GWh ​3.3
​19.8 ​1.7 ESS Aplikasi ESS di
(Energy Storage renewable co-location, peak
​2.2 System) power provisions & lainnya
​5.3
​1.2

​3.6 EMC Perkiraan 1.8 – 2.7 juta


(Electric Motor
EMC terjual di 2035,
Cycle)
setara dengan tingkat
​11.7 penetrasi 29%
​1.0
​1.0
​6.3 ​19.0
​2.1
​0.6 ​12.9 Perkiraan 0.3 - 0.6 juta
Passenger mobil EV terjual di
​0.9
​1.0 cars 2035, setara dengan
​2.4 ​7.6 tingkat penetrasi 29%
​1.2 ​ .1
0 ​0.1
​3.7
​0.3 ​0.6 ​0.7
​ .5 ​0.3
0 ​1.0
2025 2030 2035 2025 2030 2035
Tingkat penetrasi (exc.
3% 7% 19% 5% 15% 29% xx
Ibu kota baru3)
1.Tingkat penetrasi base case EV di luar ibu kota mengikuti penetrasi EV global. 2. Tingkat penetrasi low case EV di luar ibu kota adalah 2-3 tahun di belakang
penetrasi global 3. Penetrasi EV di ibu kota baru akan mencapai 100% dalam 4 tahun mulai dari 2026 hingga 2029. Inisiatif ESS termasuk. renewables co-
location dengan inisiatif tambahan di tahun 2025 base case dari peak power provisions 82
Sumber: IHS Markit, Analisa BCG Team
Source: Ministry May update

Permintaan tahunan baterai Indonesia meningkat dari 0.3


GWh di 2021 menjadi 29 GWh di tahun 2035 Estimasi Base case
Permintaan tahunan untuk kebutuhan baterai
(dalam GWh)

​29.3
​EV 4W Export SEA
​25.5
​ESS
​21.6 ​EV 2W
​EV 4W Domestic
​17.8
​14.8

​11.7
​9.7
​7.5
​5.8
​4.5
​1.8 ​2.4
​0.5 ​1.0
​0.2
​2021 ​2022 ​2023 ​2024 ​2025 ​2026 ​2027 ​2028 ​2029 ​2030 ​2031 ​2032 ​2033 ​2034 ​2035

Catatan: Ibu kota baru mulai tahun 2026 mewajibkan semua kendaraan bertenaga listrik. Inisiatif ESS termasuk peak power provisions (hanya sampai 2025) dan renewables co-location.
Pemintaan 4W termasuk ekspor EV. Asumsi untuk kapasitas baterai 4W = 40 kWh, kapasitas baterai 2W = 9 kWh
Sumber: Analisa BCG, battery team Kementrian BUMN 83
Lanskap baterai global
• Penggerak permintaan baterai global
– Kendaraan listrik
– Energi terbarukan
• Baterai sebagai industri yang bertumbuh
– Besaran pasar baterai
– Tipe dan tren baterai
Chapter 1 • Lanskap kompetitif
Overview pasar & tren
Lanskap baterai Indonesia
• Posisi awal Indonesia
– Posisi hulu yang kuat
– Pasar otomotif domestik yang besar
– Jalur menuju kendaraan listrik
• Pasar baterai di Indonesia
• Lanskap kompetitif

84
Source: Battery Pitchdeck

Pemain domestic sepanjang value chain baterai teridentifikasi


Large players shown

Smelting & Battery chemical Electricity Supply, ESS


Mining Battery manufacturers OEM Recycling
Refinery & materials and Infrastructures

Conventional battery
Halmahera Persada Lygend

QMB New Energy Material

EV/ESS battery

BUMN battery consortium

Source: BCG ministry April 85


Source: Ministry May update

Investasi awal sebagai bukti adanya upstream battery


value chain di Indonesia
Vale of Indonesia has plans to invest US $2.5 billion in battery-grade nickel plant
projects with Sumitomo Metal

Sumitomo targeting to operate Pomalaa nickel owned by


PT Vale mining in the mid of 2020

Project will produce around 40,000 tons of mixed


sulphide nickel from currently around 70,000 tons of
nickel

It will be the third plant which using high pressure acid


lead (HPAL) technology in nickel processing, following
CBNC and THPAL plant in Philippines

Source: Press reports 86


Bab 2
Archetypes / skenario potensial untuk
Indonesia EV Battery
87
• Skenario value-chain high-level
Bab 2
Archetypes / skenario potensial untuk
Indonesia EV Battery • Dampak ekonomi high-level

88
Tiga sumber referensi untuk masterplan integrated battery

Masterplan masing- Alignment pemangku Diskusi dengan


masing BUMN kepentingan partner
Di dalam satuan tugas • LG Chem
battery
• Tim Kerja (Pak Agus, • CATL
Komisaris & Direktur)
• Tim Teknis
• Tim PMO satuan tugas
battery

Eksternal
• KBUMN (Pak Wamen I)
• Direksi BUMN yang ditunjuk
oleh Pak Wamen I (Pak Iman,
Pak Mega, Pak Ikbal)
89
Visi untuk Indonesia: Strategi ekosistem industri battery
yang terintegrasi
​ Indonesia sebagai basis
produksi Battery di dunia dan EV di ASEAN
Membangun ekosistem industri battery yang tangguh di Indonesia

Mengamankan Membangun basis Membangun Membangun


material battery produksi fasilitas ekosistem industri
Cell Chemical & manufaktur battery
(Mining, Processing and Komponen battery
Refining) (Precursor > Cathode) terintegrasi (EV, infrastruktur EV ,
(Cells, Module & Pack) penyimpanan energi)

Partner-partner yang kuat dan berkomitmen

Kebijakan dan regulasi yang suportif

Dewan Koordinasi Nasional Ekosistem Industri Battery


90
Sumber: Update Kementerian bulan Januari

Landscape peluang di dalam industri battery untuk BUMN Indonesia


Tambang bahan baku GOI Program
#1 #7 #6
Elektrifikasi

Berlimpah Terbatas Tidak tersedia Tersedia 6


Suplai listrik

Mineral utama yang


tersedia di Indonesia Nickel Aluminum Cobalt Lithium Manganese
meliputi : Sulphate Sulphate Sulphate Carbonate Sulphate
• Nickel
• Aluminum EV Market Elektrifikasi
• Manganese
• Copper
area terpencil

Lithium Cathode
Material
5
Battery
Charging Station

1 2 3 4
Mining & Cathode/ EV Battery Sistem Penyimpanan
Smelting Precursor Cell ke Pack Energi

Peringkat reserves Global Peluang bisnis BUMN 91


Per Januari 2021

Potensi besar bagi Indonesia untuk mendapatkan value add tambahan


dengan melakukan hilirisasi dalam value chain ekosistem baterai
Nilai kumulatif industry potensial per ton dari kandungan Nikel di setiap
tahapan dalam value chain (US $ 000) berdasarkan angka pada tahun 2030
Upstream Downstream
​637-676

​127-135
​112-120
​98-104
Current
capabilities (Ore
+intermediate
​41-43
processing) ​21-23
15-16.4
1-1.8
US$k ​Ore ​NiSO4 ​Precursor ​Cathode ​Cell ​Module ​Pack ​EV
Step multiplier 9-15x 1.4x 1.9x 2.4x 1.2x 1.1x 5.0x
Relatif ke ore
28-30x 88-93x 439-465x
Step Multiplier
Milik Partner

12-18x 1x 1.9x 3.2-3.6x


10-19x 0.6x2 1.9x 4.7x
1. NCM 811 assumptions, accounts for future expected variation in cell cost, based on current Nickel prices 2. Based on Revenue/ton for precursor plant in CBL September 2020 proposal, there's
a possibility that revenue mentioned in the proposal is premium of precursor excluding the metal cost 92
Source: LG Chem proposal Nov 2020, CBL Proposal Sept 2020, Antam, BCG internal research & analysis
Per Januari 2021

Potensi besar bagi Indonesia untuk mendapatkan value add tambahan


dengan melakukan hilirisasi dalam value chain ekosistem baterai
Nilai kumulatif industry potensial per KWh di setiap tahapan dalam value
chain (US $ 000) berdasarkan angka pada tahun 2030
Upstream Downstream
​490-520

​98-104
​87-92
​75-80
Current
capabilities (Ore
+intermediate ​31-33
processing) ​17
​12-13
0.8-1.4
US$k ​Ore ​NiSO4 ​Precursor ​Cathode ​Cell ​Module ​Pack ​EV
Step multiplier 9-15x 1.4x 1.9x 2.4x 1.2x 1.1x 5.0x
Relatif ke ore
28-30x 88-93x 439-465x
Step Multiplier
Milik Partner

12-18x 1x 1.9x 3.2-3.6x


10-19x 0.6x 1.9x 4.7x
1. NCM 811 assumptions, accounts for future expected variation in cell cost, based on current Nickel prices 2. Based on Revenue/ton for precursor plant in CBL September 2020 proposal, there's
a possibility that revenue mentioned in the proposal is premium of precursor excluding the metal cost 93
Source: LG Chem proposal Nov 2020, CBL Proposal Sept 2020, Antam, BCG internal research & analysis
Per Januari 2021

Potensi besar bagi Indonesia untuk mendapatkan value add tambahan


dengan melakukan hilirisasi dalam value chain ekosistem baterai
Nilai kumulatif industry potensial per 54 KWh (eq. 1 BEV1) di setiap
tahapan dalam value chain (US $ 000) berdasarkan angka pada tahun 2030
Upstream Downstream
​26,500-28,100

​5,300-5,600
​4,700-5,000
​4,100-4,300
Current
capabilities (Ore
+intermediate 1,700-1,800
processing) ​900
​620-680
40-80
US$k ​Ore ​NiSO4 ​Precursor ​Cathode ​Cell ​Module ​Pack ​EV
Step multiplier 9-15x 1.4x 1.9x 2.4x 1.2x 1.1x 5.0x
Relatif ke ore
28-30x 88-93x 439-465x
Step Multiplier
Milik Partner

12-18x 1x 1.9x 3.2-3.6x


10-19x 0.6x 1.9x 4.7x
1. NCM 811 assumptions, accounts for future expected variation in cell cost, based on current Nickel prices 2. Based on Revenue/ton for precursor plant in CBL September 2020 proposal, there's
a possibility that revenue mentioned in the proposal is premium of precursor excluding the metal cost 94
Source: LG Chem proposal Nov 2020, CBL Proposal Sept 2020, Antam, BCG internal research & analysis
Backup

Interpretasi dari slide value multiplier berdasarkan tiga


metrik berbeda
​Slide value multiplier bertujuan untuk menunjukkan bahwa ada lebih banyak value yang dapat diperoleh jika Indonesia
memproses ore menjadi produk lain yang lebih hilir (downstream). Masing-masing slide menunjukkan bagaimana value
berubah pada setiap tahap value chain untuk nilai yang setara dari pengukuran yang berbeda (e.g. Jumlah konten Ni
yang sama akan memperoleh value 40x lebih banyak jika dijual sebagai cathode vs. dijual sebagai Ore)

Konten Ni per ton kWh equivalent BEV


​Indeks dalam 1 ton NiSO4, ​Indeks dalam 1 kWh, menujukan ​Skala disesuaikan dengan
menunjukkan value dari 1 ton Ni nilai dari 1 kWh sepanjang value perkiraan nilai 1 BEV dalam kWh,
tsb. jika ore diproses dan chain (berdasarkan asumsi untuk menunjukkan nilai dari 54 kWh di
dikonversi lebih jauh di value teknologi cell NCM 811 dengan sepanjang value chain
chain (lebih hilir/ downstream) 0,769 kg / kWh)

Contoh: 1 ton NiSO4 akan bernilai ​Contoh: untuk membuat 1 kWh of ​Contoh: dalam 1 kendaraan
$15K-16,4k. Namun, 1 ton NiSO4 battery cells, nilai komponen bernilai $26-28k, nilai dari
yang dikonversi menjadi cathode, cathode yang digunakan setara cathode yang digunakan untuk
akan bernilai $21-23K dengan $31-33, sedangkan battery membuat 54 kWh battery di
cells dapat dijual seharga $75-80 dalam kendaraan bernilai $1,7-
Sumber: Benchmark Masterplan 1,8 k 95
Per Desember 2020

3 skenario untuk industri EV Battery Indonesia


Asumsi 70% konversi hulu ke hilir dengan 1 mitra

Produsen global untuk Nickel Pemain global untuk Pemain global untuk battery
Sulphate precursor & cathode (EV / ESS) dan regional BEV4
Rata-rata nilai • 150k-180K ton p.a. • 270K – 324k ton
$10.8B-
• 140-164 GWh battery cell
tambah yang $3.6- $5.7B- $ 12.5B
rencana produksi Nickel cathode per annum capacity dan ~12 GWh
diharapkan $4.2B • Setara dengan 140-164 7B • Setara dengan 140-164 battery pack capacity
untuk negara GWh3 battery capacity GWh3 battery capacity
>$5.6B
• >337K EV2 + 1.2 GWh
pada 20301 kebutuhan untuk ESS p.a.

• Akses ke Nickel reserves yang • Reserve Nickel Antam saat ini dapat • Ekspektasi perkembangan demand di
kompetitif di Indonesia memenuhi lebih dari 200 GWh Indonesia & regional SEA
Rasional selama lebih dari 30 tahun
• Penyelarasan terhadap rencana • Skala & integrase battery value chain
pemerintah dan pemain lokal saat ini • Cathode dapat diekspor untuk dapat memberikan cost advantage
memenuhi global demand untuk EV manufacturers
• Teknology HPAL yang dapat mekonversi • Kemampuan R&D yang terbukti • Kemampuan untuk menarik OEM
Persyaratan limonite ke NiSO4 secara ekonomis • Akses terhadap kontrak off-take xEV untuk membentuk regional hub
• Modal untuk ekspansi global untuk cathode di Indonesia sehingga skala dapat
tercapai dengan cepat
• Akses terhadap kontrak off-take
​1. Nilai tambah diestimasi berdasarkan pernjumlahan dari Direct GDP dan Indirect GDP 2. Asumsi 225k penjualan EV dan 112K ekspor di ASEAN 3. Asumsi
global untuk produksi battery cell
konversi 70% kapasitas upstream untuk downstream menurut proposal LG Chem dan CBL 4. Tidak termasuk nilai tambah dari recycling yang memiliki range 96
dari $26K-$29K Note: Perhitungan GDP menggunakan rata-rata unit price, unit cost, dan CAPEX cost dari benchmark
Sumber: Antam, LG Chem proposal, CBL Proposal, Huayou Model BCG analysis
Per Desember 2020

Skenario 1 | NiSO4 project berskala 150-180 kt adalah sama dengan 26-32% dari
permintaan global pada 2030 dan membuat Indonesia mendapatkan ~6,5x
industry value dibandingkan ore
Tambahan produksi Antam sebesar 150-180kt Ni
Berpotensi menghasilkan 6,5x nilai industri ore
mewakili lebih dari 26% -32% permintaan global
dengan mengembangkan proyek NiSO4
akan baterai pada tahun 2030
Multiplier breakdown (US$ B) | Ilustrasi untuk 150 Kt
​560
​6.5x
Permintaan nikel global untuk baterai
(dalam kt)1 ​2.36

​1.99

​260 ​0.36
​0.36 ​0.36
​Ore4 ​NiSO4

​Value add
​160 Industry multiplier2: ~6.5x
​Imports
Value Add multiplier : 3
~5.5x ​Previous step
2020 2025 2030
1. Estimasi dari Wood Mackenzie 2. Multiplier dari total keseluruhan nilai pada value chain (value add/direct GDP, impor, dan nilai tahap sebelumnya) 3. Multiplier nilai tambah atau
direct GDP saja 4. Nilai ore merupakan total nilai dari saprolite dan limonite.
Note: Perhitungan GDP menggunakan rata-rata unit price, unit cost, dan CAPEX cost dari benchmark 97
Sumber: Wood Mackenzie; BCG Battery Demand model; Huayou Financial model; LG Chem proposal; Press & analyst reports; BCG Analysis
Per Desember 2020

Skenario 2 | Proyek katoda berskala 270-324k ton akan mencakup 15-23%


permintaan global pada tahun 2030 & memungkinkan Indonesia untuk
menangkap lebih dari 2,7x nilai tambah industri dibandingkan NiSO4

Kapasitas proyek 270-324 ribu ton katoda akan


Kemungkinan nilai tambah 2,7x dari proyek
mencakup lebih dari 15-18% permintaan global
NiSO4
pada tahun 2030
Multiplier breakdown (US$ B) | Ilustrasi 270kt
Permintaan katoda untuk baterai (dalam kt)1 Precursor dan Cathode
​Value add 2.7x
​NCM/NCA demand (Morgan Stanley Est.)
​Imports ​6.30
1,843 ​Previous step
​1.66
1,606 ​(NiSO4)
1,402 ​3.31 ​1.33
1,212 ​0.20
1,045
​0.75
877 ​3.31
​2.36 ​2.36
690
542
418 ​NiSO4 ​Precursor ​Cathode
322
241
Industry multiplier2: 2,7x • Produksi membutuhkan
import lithium
​2020 ​2021 ​2022 ​2023 ​2024 ​2025 ​2026 ​2027 ​2028 ​2029 ​2030 Value Add multiplier3: 4,6x • Value add multiplier
cumulative dari ore ke
​1. Untuk NMC dan NCA, estimasi dari Morgan Stanley 2. Multiplier dari total keseluruhan nilai pada value chain (value add/direct GDP, impor, dan nilai tahap katoda
sebelumnya) 3. Multiplier nilai tambah atau direct GDP saja
Note: Perhitungan GDP menggunakan rata-rata unit price, unit cost, dan CAPEX cost dari benchmark 98
Sumber: BCG Battery Demand model; Huayou Financial model; LG Chem proposal; Press & analyst reports, BCG Analysis, Morgan Stanley Research Estimates
Per Desember 2020

Skenario 3| Proyek 140 GWh untuk baterai akan sepenuhnya mencakup pasar global, produksi ~12 GWh EV
/ ESS akan sepenuhnya mencakup kebutuhan domestic dan pasar ASEAN, serta memungkinkan Indonesia
untuk mendapatkan lebih dari 10x nilai tambah dibandingkan katoda
Proyek 140 GWh baterai akan sepenuhnya mencakup Sebagai produsen EV, berpotensi menangkap
>120 GWh global supply gap pada tahun 2030 multiplier terbesar
Battery cell supply and demand (dalam GWh)1 Multiplier breakdown (US$ B) | Ilustrasi ~12 GWh untuk EV & ESS
Source: WoodMackenzie >120 GWh global supply (Konsumsi Domestik dan ekspor di ASEAN untuk EV)2
gap pada tahun 2030
1,778 ​Value add ​Imports ​Previous step
1,633
​End-use
1,582 Tambahan ​15x
1,472 nilai dari
​battery demand ekspor ​0.4 ke 6.0
1,355 1,516
​Total manf. ​5.9
1,202
​capacity1 1,300
1,066 ​4.2
919 1,056
9.9
​1.2 ​0.5
1,659
738 889
6 ​0.9 ​
589
​0.0 0.3
690
​0.4 ​0.5 ​1.2
587 ​0.1 ​0.9
484 ​0.4 ​0.4
405
349
​Cathode ​Battery Cell ​Battery Pack ​EV dan ESS
Industry Multiplier3: 2,4x 1,3x 5x
​2021 ​2022 ​2023 ​2024 ​2025 ​2026 ​2027 ​2028 ​2029 ​2030
Value Add multiplier
22x 12x 195x
kumulatif dari ore4:

​Manf. capacity data is calculated based on WoodMac processed with Kent's Wordds of Estimative of Probability (total manf. capacity = base case * 93% + probable * 75% + possible * 50%) 2. Tidak termasuk
tambahan nilai dari ekspor katoda dan cell ; 3. Multiplier dari total keseluruhan nilai pada value chain (value add/direct GDP, impor, dan nilai tahap sebelumnya) 4. Multiplier nilai tambah atau direct GDP saja
Note: Perhitungan GDP menggunakan rata-rata unit price, unit cost, dan CAPEX cost dari benchmark 99
Sumber: IHS Markit; Huayou Financial model; LG Chem proposal; Press & analyst reports; BCG Analysis, WoodMackenzie
Backup
Sumber: Analisis BCG untuk Kementerian,
Update Mei

OEM dapat menikmati biaya produksi EV yang lebih rendah karena


keuntungan ekosistem EV battery Indonesia vs negara ASEAN lainnya
Illustration| Chevy Bolt EV estimated 2025 cost breakdown after local
manufacturing benefits (US $) Depends on cost • Indonesia mempunyai sedikit
advantage achieved1
cost advantage dari integrasi
​-3% to -5% industry baterai dan biaya
​20.9-21.1 k produksi yang lebih rendah
​19.9-20.6 k (labor, energy)

​8.2-8.4 k • OEMs secara historis mengarah


​Battery ​7.7-8.3 k
ke Thailand karena basis
​Other Electric powertrain pemasok local yang lebih
​Supplier components & Materials ​2.64 k besar untuk komponen "klasik"
​2.54 k
​Direct assembly costs
• Kedepannya, Indonesia akan
​7.83 k ​7.56 k mempunyai supply chain
baterai & mempertahankan
biaya produksi yang kompetitif
​2.23 k ​2.18 k untuk menjadi EV hub terbaik
di ASEAN
​Thailand ​Indonesia
1. Range of 2%-7% potential cost advantage on battery manufacturing of Indonesia vs Thailand
Note: Adjusting costs using Global Manufacturing Cost Competitiveness Index; excluding indirect costs; assuming local production of components; equivalent to Chevy Bolt EV
Source: UBS EV Vehicle Teardown 2017; ICCT; BCG 100
Preliminary; to be refined in
FS with OEM partner

Indonesia sebagai ASEAN EV hub memproduksi 340k xEVs p.a. di 2030


# of projected xEV cars sold (in '000)

XX% % of xEV in local 4W

xEV total sales ​49


​11
xEV import sales
​2025 ​2030
2% 8%
​331 ASEAN EV
import sales
​112
​136
​33

​2025 ​2030 ​73


​19
​2025 ​2030 5% 14%

13% 26% ​2025 ​2030


0% 6%
​159
​65

​2025 ​2030
10% 23%

Indonesia
as ASEAN ​225
EV Hub
​64

​2025 ​2030
Source: IHS markit, Indonesia Battery Masterplan, BCG analysis 8% 16%
101
Chapter 3
Ambisi & rasional ekosistem BUMN

102
​Ambisi value chain keseluruhan

​Studi kelayakan awal mengenai ambisi


Chapter 3 ​Ambisi spesifik BUMN dan high-level
Ambisi & rasional ekosistem BUMN
economics dari setiap value chain
• Ambisi BUMN dan titik awal
• Dampak ekonomi dari setiap value chain
• Strategi untuk memasuki value chain

103
Sumber: Battery Pitchdeck

Pemerintah sudah meminta BUMN untuk mendukung pembentukan


industri EV & Baterai EV
Peran yang
Deskripsi
Diharapkan
Pemain SDA terbesar di Indonesia
#2 dalam Nikel dengan >20% sumber • Bahan baku
Indonesia, #1 dalam Tembaga, Emas,
Aluminum & Timah & #3 dalam batubara

Perusahaan minyak nasional, Fortune


175 • Prekursor & katoda
• Baterai Cell-to-Pack
#1 dalam produksi dan distribusi di (CTP)
Konsorsium BUMN Indonesia, >7000 POM bensin di seluruh • Pengisian daya EV
Indonesia

Perusahaan pembangkit & distribusi


listrik nasional • Pengisi daya EV
• Baterai ESS
100% market share dalam distribusi di • Intergrator EMS
seluruh Indonesia

104
Per Des 2020 Conversion rate to be adjusted based
on discussion with partners

Ambisi 2030: Setidaknya 70% nikel ore yang ditambang diproses


menjadi battery cell di Indonesia
Scenario 1: 100% of nickel ore mined Scenario 2: 70% of nickel ore mined
processed to battery cell rate by 2030 processed to battery cell rate by 2030

Ore to prec. / Cell capacity Ore to prec. / Cell capacity


cathode capacity cathode capacity
(16 mt ore; 150 kt Ni; 270 kt Cat.) (16 mt ore; 150 kt Ni; 270 kt Cat.)

​195 ​195 ​195 ​195 ​195


​Export Cells
55 ​140
​Domestic cells
​consumption
​165 183 ​165
195 ​Export Cathode
140 ​128
​30 ​Domestic Cathode ​30
30 ​28 ​consumption 30 28
​2 ​12 ​2 ​12
​2024 ​2030 ​2024 ​2030 ​2024 ​2030 ​2024 ​2030
Share Share
of 85% 0% 94% 94% of 85% 30% 94% 91%
export export
~5% ~10% ~5% ~7%
global ms. global ms. global ms. global ms.
~140% supply gap ~100% supply gap
1.Nickel ore mined in the cooperation with partners 2. Indonesia domestic consumption base case including EV export to SEA (~1GWh by 2030) 3. Conversion rate from mining to cell using LG
Chem proposal number for NMC 811 (~1% Ni content in ore, 1.8 kt cathode/kt of Ni, 0.72 GWh/kt cathode 4. Conversion rate from CBL-Antam Term Sheet will leads to 180 kt of Ni, 324 kt of
max cathode capacity and 235 GWh of max cell capacity
Source: Integrated Masterplan, Wood Mackenzie global cell demand, LG Chem Proposal Apr 20 LG Chem-BKPM discussion Sep 20, CBL-Antam Term Sheet Summary Nov 20, BCG Analysis 105
Angka ambisi, kapasitas dan timeline aktual
Per Des 2020 Backup bergantung terhadap hasil FS dan negosiasi dengan
partner

Ambisi 2030: Setidaknya 70% nikel ore yang ditambang diproses menjadi
battery cell di Indonesia
Penggunaan 2024 2030
Baterai (Rendah – Tinggi) (Rendah – Tinggi)

Smelting / Precursor, BESS + 0.5-1.2 2.1-3.3


Tambang nikel Battery cell GWh p.a. GWh p.a.
refinery nikel katoda R2

6 Jt ton limonit HPAL 50k ton Ni 270K ton p.a. 30 GWh di 2024
9 Jt ton saprolit2 (ek. 65 GWh) katoda mulai 2024 140 GWh di 2030 R4 EV 0.3-0.7 3.7-7.6
(ek. 195 GWh) RKEF+POX 100k ton Ni (195 GWh e.g.,) ekspor GWh p.a. GWh p.a.
(ek.130 GWh)
Domestic
katoda
230K ton di 2024-2029
80K ton di 2030
precursor/katoda Ekspor 9.2-8.0 23-137
(eq. 55-165 GWh) cell GWh p.a. GWh p.a.

Komponen baterai lainnya


Bahan baku pendukung precursor and cathode (anode, electrolyte,
(Cobalt, Manganese, Lithium, etc.) separator)
Ekspor 1-2

EV GWh p.a.

10 GWh 30-140 GWh

Pada tahun 2030, Indonesia menjadi Pemain Global EV Battery dengan kapasitas produksi EV Battery cell mencapai 140 GWh

1. Kapasitas yang disebutkan adalah kapasitas pertahun 2. Kapasitas yang disebutkan adalah kapasitas yang ditambang oleh JV mining yang dibentuk dengan partners 3. Konsumsi domestick
Indonesia base case mencakup ekspor EV ke SEA (~1GWh by 2030) 4. Conversion rate dari mining ke cell menggunakan angka proposal LG Chem untuk NMC 811 (~1% Ni content in ore, 1.8 kt
cathode/kt of Ni, 0.72 GWh/kt cathode 5. Conversion rate dari CBL-Antam Term Sheet akan menghasilkan 180 kt Ni, 342 kt kapasitas max. cathode and 235 GWh kapasitas max. cell
Sumber: Integrated Masterplan, Wood Mackenzie global cell demand, LG Chem Proposal Apr 20 LG Chem-BKPM discussion Sep 20, CBL-Antam Term Sheet Summary Nov 20, BCG Analysis 106
Per Desember 2020 Conversion rate and CapEx to be
adjusted based on discussion with
partners

Estimasi total investasi sebesar USD 15.3 – 18.7 Miliar untuk membangun E2E
value chain Baterai EV dengan kapasitas 140-164 GWh

Tambang Pengilangan Bahan kimia baterai Cell Daur ulang Infrastruktur

Limonite and
NiSO4 (RKEF) NiSO4 (HPAL) Precursor Cathode Cell Recycling ESS Total
Saprolite

Kapasitas
16 Mt 100 kt Ni 50 kt Ni 270 kt 270 kt 140 GWh 10 kt 1.2 GWh
per tahun
Range
rendah
Total CapEx
160 1,380 1,300 1,800 3,825 6,730 30 40 USD 15.3 Miliar
(USD juta)

Kapasitas
16 Mt 125 kt Ni 55 kt Ni 324 kt 324 kt 164 GWh 20 kt 1.2 GWh
per tahun
Range
tinggi
Total CapEx
160 1,725 1,520 2,320 4,850 9,005 60 40 USD 18.7 Miliar
(USD juta)

1. 10 Mt saprolite and 6 Mt limonite


Source: Huayou Model, Expert interviews, LG Chem Proposal Apr 2020, LG Chem Proposal Sep 2020, CBL Proposal Sep 2020, BCG Analysis 107
Per Desember 2020

Potensi dampak GDP di aktivitas hulu & hilir bisa


mencapai $25,7B+ pada tahun 2030
Cumulative value add potential 1 untuk tiap value chain (US$ B) dengan asumsi kapasitas 140 GWh untuk 1
mitra asing2
Pemain global untuk battery (EV / ESS)
dan regional untuk BEV
Pemain global untuk Ilustrasi untuk 140 GWh Cell dan ~12 GWh
precursor & cathode Pack untuk BEV dan ESS
Produsen global untuk Nickel Sulphate
Ilustrasi untuk 270 Kt ​10.0
Ilustrasi untuk 150 Kt Total nilai tambah p.a.
​5.6 untuk skala150 kt Ni, 140
​5.7
GWh Cell, dan ~12 GWh
​Direct GDP Value Add ​4.2 pack
​Indirect GDP Value Add ​4.2
​1.7
$25.7 B2
​1.6 ​4.4
​1.2 ​1.2 ​0.2
​0.7
​2.5 ​0.8 Yang termasuk:
​0.4 ​0.9 ​0.6
​0.1 ​0.5 ​0.6
​1.4
​0.5
​0.3 • $9B pengurangan
​1.4
​ .1 ​0.3
0 ​0.0 ​0.1 ​ .3
0 ​0.2
net trade deficit3
​Ore Saprolite ​Ore Limonite ​FeNi ​MHP ​NiSO4 ​Precursor ​Cathode ​Cell ​Pack ​EV and ESS • 23,500+ tenaga
~$2B of lithium, anode, and ~0.7B of other casing ~0.5B of auto parts &
Import kerja
other materials & electronics components
~$1.8 B of cathode ~$11B of cell ~$0.5 B of EV diperkerjakan dari
Export
proyek ini4
Nilai tambah
$3.6B $5.7B $16.4B
Proyek

1. Direct GDP Value Add dihitung berdasarkan annual GDP (revenue – impor – nilai dari value chain sebelum) yang dapat dimiliki karena hilirisasi. Indirect GDP Value Add dikalkulasikan berdasarkan % dari induced dan indirect multiplier dikalikan jumlah OPEX.
Contoh: Menjadi gemain global dari NISO4 akan memberi nilai tambah sebesar $3.6B annual GDP, dan melangkah ke manufaktur cathode akan memberikan tambahan GDP sebesar $5.7B 2. Tidak termasuk nilai tambah GDP dari recycling; potensi nilai tambah
untuk recycling adalah sebesar $39K p.a. untuk skala 10 Kt. Jika kapasitas cell ditingkatkan hingga 164 GWh, potensi GDP bisa mencapai $31B+ 3. Jika kapasitas cell ditingkatkan hingga 164 GWh, potensi trade deficit bisa mencapai $9.7B 4. Jika kapasitas 109
cell ditingkatkan hingga 164 GWh, potensi jumlah orang yang diperkerjakan mencapai 27,000 orang; tidak termasuk yang diperkerjakan di industry EV
Note: Asumsi NCM 811, perhitungan GDP menggunakan rata-rata unit price, unit cost, dan CAPEX cost dari benchmark
Sumber: Huayou Financial model; LG Chem proposal; Press & analyst reports; BCG Analysis
​Tiga model hilirisasi industri baterai EV untuk Indonesia
Potensi dampak GDP bila menjadi pemain global baterai mencapai USD 26 Miliar di 2030
Value add potential untuk opsi tingkat hilirisasi industri baterai Indonesia dengan asumsi kapasitas 140 GWh untuk 1 mitra asing 2

Produsen global untuk Nickel Pemain global untuk precursor & Pemain global untuk battery (EV / ESS) Total nilai tambah p.a. untuk
Sulphate (150kt) cathode (270kt) dan regional untuk BEV (140 GWh cells, skala150 kt Ni, 140 GWh Cell
Memproses 100% Nikel menjadi NiSO4 Memproses 100% Nikel menjadi katoda 12 GWh pack untuk BEV + ESS) dan ~12 GWh pack dan EV
untuk diekspor ke pasar global untuk diekspor ke pasar global Memproses 70% Nikel hingga sel baterai dimana
90% diekspor dan 10% untuk EV dan ESS domestik

GDP
+3.6 +5.7 +16.4 +25.8
impact1
($ Bn) Bn Bn Bn Bn

Jobs
creation +9.7K +5.4K +8.4K +23.5K
(# of jobs)

Additional
trade
+2.4 +1.8 +4.8 +9.0
balance
impact Bn Bn Bn Bn
($ Bn)

Dampak Nilai PDB akan semakin besar bila bekerjasama dengan industri dalam negeri untuk membangun
110
industri komponen lokal EV Battery lainnya (Anoda, Elektrolit, Separator, dlsb)
Backup
Source: BCG analysis

Backup| Value add model key assumptions & ratios


Method Product Variable Low High Average
Derived Ni ton / GWh 769 769 769
Derived MHP MHP to Ni ratio 1.02 1.02 1.02
Direct Limonite % grade 1.40% 1.40% 1.40%
Direct Limonite MHP recovery rate 88.60% 88.60% 88.60%
Direct Limonite NiSO4 extraction rate 98.50% 98.50% 98.50%
Derived Limonite % adjusted grade 1.22% 1.22% 1.22%
Direct Saprolite % grade 1.80% 1.80% 1.80%
Direct Saprolite FeNi extraction rate 93.09% 93.09% 93.09%
Direct Saprolite Matte extraction rate 97.00% 97.00% 97.00%
Direct Saprolite NiSO4 extraction rate 98.50% 98.50% 98.50%
Derived Saprolite % adjusted grade 1.60% 1.60% 1.60%
Derived Ore kg / kWh 61 47 53
Direct Cathode kT cathode / kT Ni at NiSO4 1.8 1.8 1.8
Derived Cathode kg / kWh 1.4 1.4 1.4
Derived Precursor $ cath / $ precursor 1.88 1.93 1.91
Direct EV % battery value 20% 20% 20%
Derived Ore $ / ton 12 29 20.5
Direct NiSO4 $ / ton 15,000 16,400 15,700
Derived Precursor $ / ton 11,650 12,850 12,250
Derived Cathode $ / ton 22,500 24,150 23,325
Direct Cell $/kWh 75 80 78
Direct Pack $ / kWh 98 104 101
Derived EV $ / kWh 490 520 505
111
Ambisi value chain keseluruhan

​Studi kelayakan awal mengenai ambisi


Chapter 3 ​Ambisi spesifik BUMN dan high-level
Ambisi & rasional ekosistem BUMN
economics dari setiap value chain
• Ambisi BUMN dan titik awal
• Dampak ekonomi dari setiap value chain
• Strategi untuk memasuki value chain

112
Tujuh market forces berperan dalam meyokong visi Indonesia
sebagai eksportir baterai global

Vision /
Indonesia as major global battery Goal
exporter (140-300 GWh1 )
1 2 3 4 5 6 7

Supporting
Cost & market
Global Partner Technology forces
Domestic export Resource Project
Demand & expansion life and
Demand competitive availability economics
Supply capability evolution
-ness

BUMN or SOEs partnership structure


Supporting
enablers
Supply & demand policies to boost EV

1. Based on 70% conversion of available Nickel for battery partnership, range is based on one or two partners 113
Source: Team analysis
Strong challenge Neutral to Indonesia Favorable / conducive
to Indonesia vision vision or can be mitigated to Indonesia vision

Sebagian besar market forces mendukung visi Indonesia sebagai


pengekspor baterai global

Vision /
Indonesia as major global battery Goal
exporter (140-300 GWh1 )
1 2 3 4 5 6 7

Supporting
Cost & market
Global Partner Technology forces
Domestic export Resource Project
Demand & expansion life and
Demand competitive availability economics
Supply capability evolution
-ness

BUMN or SOEs partnership structure


Supporting
enablers
Supply & demand policies to boost EV

1. Based on 70% conversion of available Nickel for battery partnership, range is based on one or two partners 114
Source: Team analysis
Strong challenge Neutral to Indonesia Favorable / conducive
to Indonesia vision vision or can be mitigated to Indonesia vision

Ringkasan kajian tujuh supporting market forces


Supporting market forces Assessment Descriptions

• Proyeksi kebutuhan sel 2030 kurang dari 10% dari aspirasi skala untuk 1 mitra
1 Domestic Demand • Kebijakan insentif EV belum cukup menarik untuk mengakselerasi pertumbuhan
• Pasar global diproyeksi ke 2.0 TWh di 2030, hanya 7-19% market share dibutuhkan
Global Demand & • Indonesia harus menembus pasar Cina, Eropa dan US yang merupakan 80% dari pasar
2
Supply • 'Announced' capacity diproyeksi ke 2.5 TWh di 2030 tapi supply gap 130+ GWh
memungkinkan

3
Partner expansion • LG Chem, di 2025, berencana ekspansi ke 330 GWh dengan 150 GWh belum terikat
capability • CATL, di 2029, berencana ekspansi ke 407 GWh dengan 227 GWh belum terikat

• Landed cost sel Indonesia 5% lebih rendah dari EU atau Cina, dan seimbang dengan US
Cost & export •
4 Bila dibutuhkan, manfaat integrasi dengan Hulu dapat menurunkan biaya sel sebesar 3-6%
competitiveness • Potensi pembatasan ekspor lainnya - seperti TKDN / larangan impor berkemungkinan kecil

Technology life and • NMC (Nickel based battery) akan menjadi cell chemistry yang paling dominan setidaknya
5
evolution selama 20 tahun ke depan (2040)

Resource • Sumber daya ANTAM yang tersedia untuk kerja sama baterai EV di Buli dan Konawe Utara
6
availability cukup untuk setidaknya 150 GWh p.a. untuk masing-masing mitra selama 20 tahun

• Keekonomian proyek untuk hilir (sel baterai) cukup menantang tetapi keseluruhan projek
7 Project economics IRR sepanjang nilai rantai masih diatas hurdle rate 11%

115
Source: Team analysis
Domestic Demand

116
Permintaan baterai di Indonesia diperkirakan mencapai 29 GWh
pada tahun 2035, didorong oleh penerapan ESS, 4W dan 2W EVs
Low Case1 Base Case2
​26.0
Permintaan tahunan untuk baterai di Indonesia ​1.7
dalam GWh
​17.6 ESS Aplikasi ESS di
​5.3 (Energy Storage renewable co-location, peak
​1.2
System) power provisions & lainnya
​3.6

EMC Perkiraan 1.8 – 2.7 juta


(Electric Motor
EMC terjual di 2035,
Cycle)
setara dengan tingkat
​10.7 penetrasi 29%
​1.0
​19.0
​2.1
​5.7 ​12.9
Perkiraan 0.3 - 0.6 juta
​0.9 Passenger mobil EV terjual di
​1.0 cars 2035, setara dengan
​2.3 ​7.6
tingkat penetrasi 29%
​1.1 ​3.7 ​0.7
​0.3 ​0.6
​ .5 ​0.3
0 ​1.0
2025 2030 2035 2025 2030 2035
Tingkat penetrasi (exc.
3% 7% 19% 5% 15% 29% xx
Ibu kota baru3)
1.Tingkat penetrasi base case EV di luar ibu kota mengikuti penetrasi EV global. 2. Tingkat penetrasi low case EV di luar ibu kota adalah 2-3 tahun di belakang
penetrasi global 3. Penetrasi EV di ibu kota baru akan mencapai 100% dalam 4 tahun mulai dari 2026 hingga 2029. Inisiatif ESS termasuk. renewables co-
location dengan inisiatif tambahan di tahun 2025 base case dari peak power provisions 117
Sumber: IHS Markit, Analisa BCG Team
Di 2030, demand Indonesia hanya setara
7-8% dari aspirasi skala untuk LGC atau CBL
• Nascent domestic
Annual battery demand/capacity in GWh demand creates less
'safety' for battery
164 suppliers if export
restrictions are imposed
140
in the future

• Demand side incentive


(e.g., subsidy or luxury
goods tax) versus
11
hybrid/ICE is critical to
6
boost future growth
2030 Demand 2030 Demand 2030 LGC Scale 2030 CBL Scale
​(Low Case) ​(Base Case) ​Aspiration ​Aspiration

118
Global Demand and Supply

119
Battery demand I Proyeksi konsensus sekitar 1.6 - 2.0 TWh di 2030

All estimates are made in 2020

1.7 2.0 1.9 1.6 3.0 7.5


TWh TWh TWh TWh TWh TWh

Wood IEA Base IEA High Tesla3 (DNVGL


BCG outlook BloombergNEF
Mackenzie Scenario1 Scenario2 analysis)

ID
market 8 - 18% 7 - 15% 7 – 16% 9 - 19% 5 – 10% 2 – 4%
share %

Based on demand consensus, Indonesia aspiration requires 7% to 19% of global market share

1. IEA Stated Policies Scenario 2. IEA Sustainable Development Scenario 3. Tesla's announced plan on Battery Day to build 3 TWh battery by 2030, DNVGL assumed 40% market share
Source: BloombergNEF, Wood Mackenzie, IEA Global EV Outlook 2020, Tesla Battery Day 2020, Press searches, BCG analysis 120
Battery Demand I Di 2030, 80% dari demand EV battery berasal dari Cina,
Eropa, dan AS, sehingga penting untuk dipenetrasi oleh Indonesia

Battery demand market share (%)


17 100

18

21

44

​China ​Europe ​US ​Others ​Total

122
Perspektif outside-in; untuk
disempurnakan melalui FS dengan partner

Battery supply I "Announced" kapasitas produksi dispekulasi akan mencapai +2


TWh by 2027, disebabkan para pemain berlomba untuk market share

​Battery production capacity forecast (GWh) ​Market share berdasarkan tier1 pemain baterai

2,800
2,582 Tier 1
2,383 Tesla, Panasonic, CATL,
2,400 2,292 Samsung, LG Chem, AESC, SK
2,172 Innovation
2,000 46%
2,000
1,790
1,585
1,600
1,345
Tier 2
1,200 1,100 BYD, Lishen, BAK, Farasis,
31% ACC, Sunwoda, SVOLT, Geely,
821 Guoxuan, EVE, CALB, LEOCH,
800 A123. Tafel, etc.
616
462 Tier 3
400 291 Dynavolt, YouLion, Yigao,
23%
160 Tianhin JEVE, Northvolt,
86 103
​2029e2 Weifeng New Energy,
0 Guangzhou Great Power, etc.
​2015 ​2016 ​2017 ​2018 ​2019 ​2020e ​2021e ​2022e ​2023e ​2024e ​2025e ​2026e ​2027e ​2028e ​2029e ​2030e ​2030e

1. Tier 1 is qualified to supply global automotive OEMs outside China, Tier 2 is qualified to supply domestic Chinese EV / non-EV applications, Tier 3 is not yet qualified to supply EV markets
Source: Benchmark Mineral Intelligence 123
Perspektif outside-in; untuk
disempurnakan melalui FS dengan partner

Meski "announced" suplai baterai Li-ion melebihi kebutuhan baterai, beberapa


ekspansi kurang pasti dibanding yang lain dan supply gap masih memungkinkan

130 GWh gap


​Proyeksi penawaran baterai Li-Ion (GWh) dengan kepastian persediaan ​Proyeksi permintaan baterai Li-Ion (GWh) penawaran masih
2,500 memungkinkan
2,000
​Supply curve (GWh) - weighted supply probability
XX
Weighted probability
​Possible supply - 50% possibility (GWh) dari penawaran (GWh) 1,800
​2,086
​Probable supply - 75% possibility (GWh) ​2,034
2,000 ​1,963 1,669
​Base supply - 93% probability (GWh)
​1,806 1,500
​1,587 ​1,635 ​1,669
​1,628
​1,477 1,208
1,500 ​1,437 ​1,350
​1,235 ​1,208
​1,054 ​1,061 1,000
​922 800
1,000 ​830
​643 ​742
​476 586
442 500
500 442

220

0 0
​2020 ​2021 ​2022 ​2023 ​2024 ​2025 ​2026 ​2027 ​2028 ​2029 ​2030 ​2020 ​2025 ​2030

Source: Wood Mackenzie, Team analysis 124


Partner Expansion Capability

125
Perspektif outside-in; untuk
disempurnakan melalui FS dengan partner

LG Chem dan CATL dengan "uncommitted capacity" yang signifikan


setidaknya pada tahun 2029

Based on LGC's response Berdasarkan informasi Berdasarkan informasi


on 13 Apr '20 publik publik

​407

​330
​227
​150 ​261 (56%)
180 GWh kapasitas
yang telah "built/ (45%)
Committed" terdiri ​116
dari: (44%)
• 100 GWh Poland
• 10 GWh Korea
​137 ​116
• 60 GWh China ​102 (29%)
• 10 GWh USA (41%)
(39%)
​43 ​43 ​64
(13%) (17%) (16%)
​Kapasitas 2025 (GWh) ​Kapasitas 2029 (GWh) ​Kapasitas 2029 (GWh)

​Uncommitted ​Committed ​Built

Source: Deutsche Bank, Benchmark Minerals, Press searches, BCG analysis 126
Cost and export competitiveness

127
Preliminary; untuk disempurnakan
melalui FS dengan partner

Benchmark cost structure untuk sel baterai Li-ion

Higher % of cathode cost Lower % of cathode cost Mid range % of cathode cost

​4% ​Labour ​5% ​Electrolyte ​5% ​Electricity


​4% ​5% ​5%
​5% ​Separator ​Electricity ​Labour
​7%
​10% ​Electrolyte ​11% ​Labour ​Electrolyte
​Anode ​10-15% ​Depreciation
​10% ​Electricity ​13% ​Separator

​13% ​Depreciation ​10-15% ​Anode


​15% ​Anode

​10-15% ​Separator
​15% ​Depreciation

​55% ​Cathode
​30-40% ​Cathode
​35% ​Cathode

​Battery cell cost model for


competitiveness analysis
Cell cost structure est. Cell cost structure est.

Source: Benchmark Mineral Intelligence, Nomura, Expert interviews, BCG analysis 128
Preliminary excl. incentive; to be Based on publicly available sources
refined in FS with partner

Keunggulan biaya produksi Indonesia setelah transport dan tarif cukup untuk
mempertahankan daya saing terhadap produsen lokal di pasar-pasar utama
​Applied tariff ​Transport cost to destination market ​Higher electricity cost ​Lower electricity cost ​Lower labor cost
Indexed values

​0.4
​3.4 ​1.5 ​4.74 ​3.9 ​1.6 ​2.75 ​0.8 ​4.5
0.6 0.8

100.0 95.6
0% tariff due to 100.0 99.9 100.0 99.8
ASEAN-China FTA
that is in force

​China cell ​Higher ​Lower ​Indonesia cell ​EU (Poland) ​Higher ​Lower ​Indonesia cell ​US (Ohio) ​Higher ​Higher ​Lower I​ndonesia
cost index transport & mfg. cost1 cost in China cell cost transport & mfg. cost2 cost in EU cell cost transport electricity labor cost cell cost
tariff cost index tariff cost index & tariff cost in US
cost

1. ID monthly labor cost is 67% lower than CN ($318 vs $977) & ID electricity rate per KWh (I-4) is 30% lower than China (6.8c vs 9.5c). China's rate is latest avg. of Nanjing, Wuxi, Quzhou
2. ID monthly labor cost is 78% lower than EU ($318 vs $1,433) & ID electricity rate per KWh (I-4) is 30% lower than Poland (6.8c vs 9.8c). Poland's rate is H1 '20 rate for non-household
3. ID monthly labor cost is 90% lower than US ($318 vs $3,213) & ID electricity rate per KWh (I-4) is 15% higher than Ohio (6.8c vs 5.9c). Ohio's rate is avg. price for Industrial sector in Sep '20
4. 4.7% is maximum case for EU tariff but ASEAN-EU FTA is underway and EU GSP program can exempt tariff for cells from developing countries (ID is eligible as developing country)
5. 2.7% is maximum case for US tariff but US GSP program can exempt tariff for cells from developing countries (ID is eligible as developing country) 129
Source: Trading economics, EIA, Eurostat, PLN, China's district government portals, Upply, World Trade Organizations, Press Searches, Expert interviews, Battery team analysis
Preliminary excl. incentive except tax; Based on publicly available sources
to be refined in FS with partner

Bila diperlukan, daya saing dapat ditingkatkan dengan mengandalkan integrasi


dengan nilai rantai hulu
​Applied tariff ​Transport cost to destination markets ​Higher electricity cost ​Lower electricity cost ​Lower labor cost ​Lower margin from upstream JVs
Indexed values

​0.4 1.5 ​0.8


​3.4 ​4.74 ​3.9 1.6 ​2.75 ​4.5
​3 - 6 0.6 ​3 - 6
​3 - 6 0.8

0% tariff due to
100.0 ASEAN-China ​88.6 –
95.6 100.0 99.9 93.6 - 100.0 99.8 ​93.8 –
FTA that is in 91.6 96.6 ​96.8
force

​China cell ​Higher ​Lower ​Indonesia cell ​Upstream I​D cell cost in ​EU (Poland) ​Higher ​Lower ​Indonesia cell ​Upstream ​ID cell cost ​US (Ohio) ​Higher ​Higher ​Lower ​Indonesia ​Upstream I​D cell cost
cost index transport & mfg. cost1 cost in China integration China (post- cell cost transport & mfg. cost2 cost in EU integration in EU (post- cell cost transport & electricity labor cost cell cost integration in US (post-
tariff cost advantage integration) index tariff cost advantage integration) index tariff cost cost in US advantage integration)

1. ID monthly labor cost is 67% lower than CN ($318 vs $977) & ID electricity rate per KWh (I-4) is 30% lower than China (6.8c vs 9.5c). China's rate is latest avg. of Nanjing, Wuxi, Quzhou
2. ID monthly labor cost is 78% lower than EU ($318 vs $1,433) & ID electricity rate per KWh (I-4) is 30% lower than Poland (6.8c vs 9.8c). Poland's rate is H1 '20 rate for non-household
3. ID monthly labor cost is 90% lower than US ($318 vs $3,213) & ID electricity rate per KWh (I-4) is 15% higher than Ohio (6.8c vs 5.9c). Ohio's rate is avg. price for Industrial sector in Sep '20
4. 4.7% is maximum case for EU tariff but ASEAN-EU FTA is underway and EU GSP program can exempt tariff for cells from developing countries (ID is eligible as developing country)
5. 2.7% is maximum case for US tariff but US GSP program can exempt tariff for cells from developing countries (ID is eligible as developing country) 130
Source: Trading economics, EIA, Eurostat, PLN, China's district government portals, Upply, World Trade Organizations, Press Searches, Expert interviews, Battery team analysis
Awal - tidak termasuk insentif kecuali
pajak; untuk disempurnakan di FS dengan
partner

Keunggulan biaya manufaktur Indonesia cukup untuk mengimbangi


transportasi & tarif ke pasar tujuan utama
Keunggulan hulu lebih lanjut dapat dimanfaatkan untuk memperkuat daya saing jika diperlukan

Biaya produksi sel Biaya Tarif tambahan Jika dibutuhkan, Indonesia


yang lebih rendah transportasi yang muncul dapat memanfaatkan
tambahan keunggulan integrasi
​Jumlah biaya listrik & ​Sel produksi Indonesia ​Sel produksi Indonesia Upstream
​Integrasi dengan JV hulu dan harga
tenaga kerja yang lebih dikenakan biaya berpotensi dikenakan transfer sambil mempertahankan
rendah menjadi kira-kira. transportasi <1% tarif hingga 4% ekonomi yang layak dapat semakin
6% lebih rendah biaya mengurangi biaya seluler hingga 3-
produksi sel di Indonesia 6% di Indonesia
6% lebih rendah biaya Biaya tambahan hingga 5% dari transportasi 3-6% potensi sel lebih
produksi sel dan tarif rendah dari margin Hulu
131
Source: BCG analysis
Awal dan tidak exhaustive - untuk
disempurnakan dalam FS bersama mitra

3 potential threats terhadap marketability dari sel baterai produksi Indonesia


teridentifikasi tetapi memiliki likelihood yang rendah
Dampak
Deskripsi Likelihood Aksi Mitigasi
Potensial
• EU berencana untuk menerapkan pajak untuk • Menyertakan analisis volume emisi karbon
emisi karbon yang dikaitkan dengan barang- dan analisis dampak ekonomi rinci lebih
Carbon emission
barang yang diimpor dari luar EU lanjut dalam Studi Kelayakan
border tax Kenaikan hingga 6% dari
• Karena pembahasan legislatif baru akan dimulai • Bekerja dengan mitra untuk mengurangi
Sedang biaya telepon seluler
pada 2021, mekanisme rinci, sektor yang emisi karbon di sepanjang rantai nilai
Indonesia di EU
dicakup, harga pajak belum ditetapkan (misalnya penggunaan sertifikat energi
• Skenario potensial untuk harga pajak hijau, R&D bersama yang berkelanjutan
adalah USD 85 / metrik ton CO2 untuk mengurangi emisi karbon)

• 2 area potensial di mana LCR dapat berdampak: tarif


Local content dan subsidi
Tidak ada akses dari • Terus pantau regulasi dari pasar EU
• Tarif: FTA biasanya memerlukan LCR minimum yang
requirements produk sel baterai • Dapatkan perjanjian offtake jangka panjang
dapat memengaruhi EV OEM saat mengekspor ke
(LCRs) Indonesia ke OEM EU dari OEM EV Uni Eropa sedini mungkin
negara mitra FTA Rendah • Berkoordinasi secara proaktif dengan
karena mereka
• Subsidi: Tidak ada skema subsidi nasional atau seluruh
mencoba untuk Kementerian Luar Negeri dan pemerintah
EU yang diterbitkan untuk EV dan baterai yang terkait
mematuhi LCR terkait
dengan LCR, namun mungkin ada perubahan pada hal
ini dengan UE yang mencoba melokalkan produksi

Larangan impor • Terus pantau regulasi dari pasar utama dan


• Meskipun dilarang di beberapa pasar utama, lakukan analisis regulasi selama FS saat
produk yang terkait tidak ada niat untuk melarang impor produk
dengan Potensi larangan impor menentukan metodologi tailing
terkait DSTD yang teridentifikasi hingga saat ini • Sedapat mungkin tidak memprioritaskan
pembuangan tailing produk sel baterai
• Terdapat risiko minimum untuk skenario di mana Rendah DSTD sebagai metodologi untuk pengelolaan
di laut dalam Indonesia di pasar
pasar utama (US dan EU) melarang impor produk tailing
(DSTD) utama
yang terkait dengan DSTD yang harus dikurangi • Berkoordinasi secara proaktif dengan
oleh Indonesia. Kementerian Luar Negeri dan pemerintah
terkait
Sumber: Komisi Eropa, Riset Pustaka 132
Technology life or evolution of
nickel-based battery cells

133
Perspektif outside-in; untuk
disempurnakan melalui FS dengan partner

NCM dengan Ni% lebih tinggi adalah teknologi mutakhir, solid-state dapat
menjadi viable di 2030 tetapi membutuhkan waktu untuk mature dan adopted

​Energy Density (Wh/kg)

​600
Next generation cathodes, anodes and electrolytes

​Lithium-Sulphur

​400 ​Soild State

​Prevalence

​Emergence
​NMC 8:1:1 Target energi terbarukan /
​200 ​NMC 6:2:2 bersih yang agresif dan
​NMC 1:1:1 membutuhkan waktu lebih
lama memacu investasi dan
Low Cobalt cathodes inovasi teknologi alternatif
​0
​2015 ​2020 ​2025 ​2030 ​2035 ​2040

134
Perspektif outside-in; untuk
disempurnakan melalui FS dengan partner

Walau solid-state dapat menjadi viable di 2030, NCM diproyeksi akan terus
menjadi chemistry dominan untuk setidaknya 20 tahun ke depan (2040)
​(%)

100
LFP

80

60 NCM 811

40

NCM 622
20
NCM 532

NCM 111
0
​2015 ​2016 ​2017 ​2018 ​2019 ​2020 ​2021 ​2022 ​2023 ​2024 ​2025 ​2026 ​2027 ​2028 ​2029 ​2030 ​2031 ​2032 ​2033 ​2034 ​2035 ​2036 ​2037 ​2038 ​2039 ​2040

​Other ​LFP ​LMNO ​LMO ​NCM 811 ​NCM 622 ​NCM 532 ​NCM 111 ​NCA ​LCO

Source: Benchmark Mineral Intelligence 135


Resource availability

136
Berdasarkan perhitungan awal Tim, sumber daya ANTAM untuk Konawe Utara
dan Buli mencukupi untuk 2 Calon Mitra

Sumber Daya Nikel Milik ANTAM

Pomalaa saat ini dicadangkan untuk


penggunaan internal ANTAM

270 GWh p.a. Nikel dari Konawe Utara


tersedia untuk kemitraan

Hanya 240 GWh atau 180kt p.a. Ni dari


Sangaji tersedia untuk kemitraan,
sisanya untuk penggunaan internal.

Gag saat ini dicadangkan untuk


penggunaan internal ANTAM

137
Project economics

139
Preliminary – based on 70/30 debt-equity, 0%
tax and 5% finance cost excluding incentives

IRR Proyek Terkonsolidasi dengan LGC dan CBL >11% untuk skala sesuai aspirasi

Benchmark LGC scale LGC proj. LGC price & CAPEX CBL scale CBL proj. CBL price & CAPEX
JV
proj. IRR % aspiration IRR % assumptions aspiration IRR % assumptions
• Sap: $29/t; Lim: $12/t • Sap: $29/t; Lim: $12/t
16 mt 16 mt
Mining 17.9%1 22.8%1 • Capex: $10/t 17.9%1 • Capex: $14/t
(2022) • EBITDA: 40% (2022) • EBITDA: 40%
• Price: $13,300/t
100 kt Ni 125 kt Ni
RKEF 18.0-22.8% 32.2% • Capex: $11,500/t
(2027) • Price: $16,000/t (2024) • EBITDA: 42%
17.7%6 • Capex: 24,700/t
• EBITDA: 35% • Price: $18,700/t
50 kt Ni 50 kt Ni •
HPAL 14.2-18.5% 21.5% Capex: $25,500/t
(2025) (2025) • EBITDA: 40%
• Price: $10,500/t • Price: $6,600/t
100% of Ni or • 100% of Ni or •
Precursor 8.9-13.2% 7
15.2% Capex: $4,800/t 11.2% Capex: $7,800/t
270 kt4 (2027) • EBITDA: 9% 432 kt4 (2029) • EBITDA: 19%
• Price: $20,300/t • Price: $11,800/t
100% of Ni or • 100% of Ni or •
Cathode 10.4-18.5% 7
15.6% Capex: $10,200/t 7.8% Capex: $12,200/t
270 kt4 (2032) • EBITDA: 10% 432 kt4 (2029) • EBITDA: 13%
• Price: $100/KWh • Price: $77/KWh
70% of Ni or 164 • Capex: $70/KWh
70% of Ni or • Capex: $107/KWh
Cell 5.3 -13.6%
2
10.3% 3
7.8%
GWh (2032) • EBITDA: 13%3 164 GWh4 (2029) • EBITDA: 24%

• Price: $3, 750/t • Price: $3,750/t


10kt • 20 kt •
Recycling 8.1-13.4% 13.4%3 Capex: $3,000/t 16.6% Capex: $3,600/t
(2028) • EBITDA: 15% (2023) • EBITDA: 20%

OVERALL 15.2% 13.2%

1. Include IUP 2. Reflect low price scenario where operational efficiency does not follow the price decline resulting in lower margin 3. Benchmark EBITDA 4. Depends on conversion rate of cell
from Nickel to output 5. Scale of mining project is in line but IUP allocation may still be an issue 6. LGC presentation does not separate financial for RKEF and HPAL 7. Assume NCM 811 140
Source: LGC-BKPM MOU 18 Des '20, LGC Presentation on 18 Nov '20, CBL-Antam term sheet summary November 2020, CBL Proposal Presentation Sep 2020, Battery team analysis
Draft (15 Jan '21) – to be refined with Preliminary – tanpa insentif kecuali tax
partner discussions and feasibility study holiday; berdasarkan proposal LG Chem

LG Chem I Keekonomian projek dengan skenario untuk skala 140 GWh, average
equity IRR sebesar 28% dengan total equity investment sebesar $5.3 Bn
Berdasarkan asumsi 5% finance cost, 0% tax rate and 70/30 debt to equity ratio
Based on benchmarks
Mining RKEF HPAL Precursor Cathode Battery cell Battery pack Recycling5 ESS Total /
Overall
Struktur JV JV 1 JV 2 JV 3 JV 4 JV 5
6M limonite ​3 GWh by 2025
Skala 100 kTon p.a 50 kTon p.a. 270 kTon p.a. 270 kTon p.a. ​140 GWh ​10 kTon p.a. n/a
9M saprolite (​ 0.73 GWh p.a.)

Total CapEx 40 Juta2


150 + 4506 juta 3,700 Juta 1,300 Juta 2,750 Juta 9,800 Juta 30 Juta ~17,770 Juta7
(USD) PLN: 720 Jt3

CapEx – equity E: 45 + 4506 Juta E: 1,110 Juta E: 390 Juta E: 825 Juta E: 2,940 Juta E: 9 Juta E: 12 Juta E: ~5,330 Juta7
& debt (USD) D: 105 Juta D: 2,590 Juta D: 910 Juta D: 1,925 Juta D: 6,860 Juta D: 21 Juta D: 28 Juta D: ~12,440 Juta7

Depreciable
20 yrs 20 yrs 15 yrs 15 yrs 10 yrs 10 yrs 10 yrs n/a
life (years)

EBITDA % 40%1 35% 9% 10% 13%4 15%4 7%4 n/a

IRR Proyek
22.8%1 17.7% 15.2% 15.6% 10.3% 13.4% 21.6% 15.2%
(Unleveraged)
IRR Proyek
25.6%1 33.2% 29.7% 30.6% 17.9% 28.0% 42.4% 27.5%
(Leveraged)

Electricity
200 GWh 4,300 GWh 1,700 GWh 520 GWh 1,500 GWh 3,500 GWh TBC TBC 11,720 GWh
(p.a.)
$12/t – Limo
Unit Price $16,000/t $10,530/t $20,300/t $100/KWh TBC TBC n/a
$29/t – Sapro.

1. Average unit cost of $13.5/t 2. Assuming total investment by 2025 and 10-year net cashflow. 3. Total investment which PLN (as ESS user) needs to spend to deploy various ESS solutions by 2025 4. Based on
benchmark EBITDA 5. Either grouped with cell/pack or prec./cath. depending on biz. model 6. Investment for Sangaji IUP 7. Exclude Sangaji IUP investment as it won't be incurred in cash 141
Source: LG Chem proposal April 2020, LG Chem presentation Sep 2020, LG Chem presentation 18 Nov 2020, Battery team analysis
Draft (18 Nov '20) – to be refined with Preliminary – tanpa insentif kecuali tax
partner discussions and feasibility study holiday; berdasarkan proposal CBL

CBL I Keekonomian projek dengan skenario untuk skala 164 GWh, average
equity IRR sebesar 25% dengan total equity investment sebesar $9.4 Bn
Berdasarkan asumsi 5% finance cost, 0% tax rate and 70/30 debt to equity ratio
Based on benchmarks
Mining RKEF + FHT HPAL Precursor Cathode Battery cell Battery pack Recycling ESS Total /
Overall
Struktur JV JV 1 JV 2a + JV 2b JV 3 JV 4 JV 5 JV 6 JV 7 JV 8
6M limonite ​ 3 GWh by 2025
Skala 125 kTon p.a 55 kTon p.a. 432 kTon p.a. 432 kTon p.a. ​ 164 GWh ​20 kTon p.a. n/a
9M saprolite ​(0.73 GWh p.a.)

Total CapEx 40 Juta


213 + 4506 juta 1,533 Juta3 1,492 Juta 3,569 Juta 5,622 Juta 18,675 Juta 40-60 Juta ~31,190 Juta7
(USD) PLN: 720 Jt4

CapEx – equity E: 64 + 4506 Juta E: 460 Juta E: 448 Juta2 E: 1,071 Juta E: 1,687 Juta E: 5,602 Juta E: 12-18 Juta E: 12 Juta E: ~9,360 Juta7
& debt (USD) D: 149 Juta D: 1073 Juta D: 1,044 Juta2 D: 2,498 Juta D: 3,935 Juta D: 13, 072 Juta D: 28-42 Juta D: 28 Juta D: ~21,840 Juta

Depreciable
20 yrs 20 yrs 20 yrs 15 yrs 15 yrs 10 yrs 10 yrs 10 yrs n/a
life (years)

EBITDA % 40%1 42% 40% 19% 13% 24% 10%6 7%3 n/a

IRR Proyek
17.9%2 32.2% 21.5% 11.2% 7.8% 7.8% 8.1% 21.6%3 13.2%
(Unleveraged) (average IRR)
IRR Proyek
20.5%2 63.5% 41.9% 20.1% 12.1% 12.1% 13.8% 42.4%3 25.2%
(Leveraged) (average IRR)

Electricity
To be confirmed
(p.a.)
$12/t – Limo
Unit Price $13,290/t $18,730/t $6,560/t $11,670/t $77/KWh5 TBC TBC n/a
$29/t – Sapro.

1. Average unit cost of $13.5/t 2. Include investment of Sangaji IUP that cannot be leveraged% 3. Assuming total investment by 2025 and 10-year net cashflow based on benchmark 4. Total investment which
PLN (as ESS user) needs to spend to deploy various ESS solutions by 2025 5. May be for cell only (unclear if pack is included) 6. Investment for Sangaji IUP 7. Excluding Sangaji IUP investment value 142
Source: CBL presentation Sep 2020, Battery team analysis
Ambisi value chain keseluruhan

​Studi kelayakan awal mengenai ambisi


Chapter 3 ​Ambisi spesifik BUMN dan high-level
Ambisi & rasional ekosistem BUMN
economics dari setiap value chain
• Ambisi BUMN dan titik awal
• Dampak ekonomi dari setiap value chain
• Strategi untuk memasuki value chain

143
Per 9 Juni 2020

Antam & MIND ID


Deep dive: Rencana bisnis &
finansial

144
Konsumsi nikel global untuk EV diharapkan tumbuh
walaupun kontraksi supply Ni Kelas 1 diantisipasi
Demand EV diharapkan meningkat hingga ..dan supply Ni kelas 1 diantisipasi akan
550kt p.a. di tahun 2030.. kontraksi mulai dari tahun 2030
Konsumsi Nikel dalam penggunaan awal non-stainless Pertumbuhan supply nikel di masa depan dari tipe produk
​Demand (kt) ​Perubahan Y-o-Y (kt Ni)
​600 ​200 Peluang untuk Nikel Laterite
​550 untuk dikonversi menjadi
baterai sebagai bahan baku
​100
saat supply Sulfide (Kelas 1)
berkontraksi
​400

​0

​200
​-100

​0 ​-200
​2011

​2021

​2023

​2025

​2029
​2009

​2013

​2015

​2017

​2019

​2027

​2021 ​2022 ​2023 ​2024 ​2025 ​2026 ​2027 ​2028 ​2029 ​2030 ​2031 ​2032 ​2033 ​2034 ​2035

​Baterai EV & Simpanan Energy ​Kelas 1 ​FeNi/NPI ​Kimia ​Lainnya

Source: Wood Mackenzie, BCG Analysis 145


Strategi hilir Nikel Antam
Limonite Saprolite

Membangun Optimasi Proses lebih Membangun Proses lebih Proses lebih


HPAL untuk operasional FeNi lanjut FeNi RKEF NPI lanjut NPI lanjut NPI
diproses menjadi eksisting menjadi NiSO4 menjadi NiSO4 menjadi
NiSO4 Stainless Steel
Keekonomian yang Meneruskan untuk Keekonomian
Keekonomian
menarik untuk NiSO4: membangun karena eksisting tidak Antam untuk
Rekomendasi
preliminary

Meneruskan eksisting tidak


opsi prioritas untuk adanya bijih Saprolite menjustifikasi melakukan studi
optimasi kapasitas menjustifikasi
ekosistem Baterai & EBITDA yang tahap lebih lanjut kelayakan dari
eksisting dan tahap lebih lanjut
menguntungkan; HoA (margin NPI menjadi
mendatang1 (margin berkurang
Dibutuhkan mitra untuk disetujui dengan berkurang vs stainless steel
vs tahapan FeNi)
teknologi, capex, dan mitra potensial tahapan NPI)
penjamin offtake

1. Kapasitas Pomalaa sebesar 27kt Ni dan kapasitas Buli sebesar 13.5kt Ni. Sumber: Dokumen dan wawancara klien, analisis BCG Untuk industry baterai 146
Rencana HPAL Antam 2024 untuk konversi limonite menjadi
NiSO4
Input Proses Output Proses Output
Limonite HPAL (MHP) Nickel MHP Sulfate Nickel Sulfate

• Harga: $13/ton1 Bijih dihancurkan dan • Harga: $10k/ton MHP dilarutkan dalam • Harga: $14k/ton
dicampur dengan air untuk cairan sulfuric acid; solusi
• Jumlah: 4 juta • Jumlah: 50kt Ni • Jumlah: 50kt Ni
membuat bubur, dipanaskan yang dihasilkan dipurifikasi
tons lalu dipompa ke dalam dengan proses ekstraksi
autoclave untuk pencucian solvent dan dikonversi
Cobalt MHP menjadi Ni sulfate solid
Cobalt Sulfate
dengan sulfuric acid dalam
suhu dan tekanan tinggi. dengan proses kristalisasi.
• Harga: $17k/ton • Harga: $23k/ton
Pengeluaran autoclave di • Jumlah: 5-6kt • Jumlah: 5-6kt
netralisir dengan limestone,
lalu dipisahkan menjadi
padat/cair menggunakan
dekantasi. Ni dan Co
diendapkan keluar dari
solusi menjadi AHP dengan
menyesuaikan pH

• Keekonomian: margin lebih tinggi dari bahan baku (hingga 50%), • Keekonomian: margin lebih rendah dari bahan baku (hingga 15%),
tetapi beban depresiasi besar tetapi beban depresiasi sangat rendah
• Capex: Jangkauan tinggi dan lebar untuk persyaratan capex ($24k- • Capex: Capex yang dibutuhkan rendah ($2k/ton)
47k/ton rata-rata) • Lainnya: Ada rute lain untuk mencapai Nickel Sulfate yaitu melalui
• Lainnya: proses dapat menggunakan Limonite Antam; tanpa MHP, rute POX dari Saprolite – namun, lebih mahal dari proses HPAL
Antam tidak menerima revenue dari Limonite dalam margin
1: as of April 2020, using Harga Mineral Pokok regulation calculations. Note: quantity are displayed on per annum basis.
Source: Client Files and Interviews, Wood Mackenzie, BCG Analysis 152
Tiga lokasi potensial HPAL untuk Antam

Maluku
Konawe ​Rekomendasi awal
Pomalaa Utara
Utara • Rekomendasi harus
(Buli)
didasari skala projek
HPAL
• Sumber Limonite: 89 juta • Sumber Limonite: 354 mn • Limonite Resource: 262 mn
• Pomalaa sebagai
Tambang

wmt wmt wmt pilihan pertama untuk


• Limonite Ni grade: 1.14% • Limonite Ni grade: 1.18% • Limonite Ni grade: 1.28% projek skala kecil
• Maluku Utara/
Konawe Utara untuk
• Akses tambang tersedia • Akses tambang tersedia • Akses tambang tersedia projek skala besar
• Fasilitas energi tersedia (dari • Fasilitas energi tidak • Fasilitas energi tidak
RKEF) tersedia – dalam proses tersedia – belum dimulai
• Infr halus tersedia • Bbrp infra halus tersedia • Tdk ada infra halus
Penilaian

(pengalmn pemerintah Vale- (pengalmn pemerintah RKEF (pengalaman pemerintah)


Sumitomo) Buli) • Tepi sungai besar (HPAL
• Tepi sungai kecil (HPAL • Tepi sungai besar (HPAL butuh banyak air)
butuh banyak air) butuh banyak air) • Infra hijau tersedia
• Infra hijau tersedia • Infra hijau tidak tersedia
Scale suitable for 50 ktpa partnership as per the masterplan
Note: Ni resource calculated using min Ni cut off grade of min 0.9%. Source: Client Files & Interview, Broker Reports, BCG Analysis 154
Value Proposition Antam untuk
Penambangan Limonite & HPAL Yang dicari Antam dalam
mitra
Yang diberikan oleh Antam
1 ​Teknologi terbaik untuk
konversi bijih Nickel
menjadi Nickel Sulfate

2 ​Akses ke pasar hilir /


jaminan offtake

3 ​Kapabilitas investasi
Jumlah dan kualitas Pengalaman eksteksif Hubungan kuat dengan ​
tinggi dari sumber data dalam seluruh tahapan pemerintah Indonesia,
bijih Laterite Nickel penambangan dan sebagai BUMN metal
Antam terbuka untuk
pengolahan, termasuk terdiversifikasi terbesar
share minoritas dalam
eksplorasi, di Indonesia
proses pengilangan (25-
penambangan, 49%)
peleburan, pengilangan
dan pemasaran 155
Per 11 November 2020

Pertamina
Deep dive: Rencana bisnis

156
Latar belakang Pertamina masuk ke industri Baterai

Potensi menurunnya O&G dan pengurangan Potensi pertumbuhan tinggi


impor bensin • Pengingkatan penetrasi EV – terutama karena populasi
• Masalah structural dari turunnya demand, volatilitas Indonesia dan keberadaan EMC
harga dan lainnya • Kebutuhan investasi untuk mengakumulasi pengetahuan
• Harus menyeimbangkan defisit akun dan pengurangan teknis dan memitigasi risiko ketertinggalan
pengeluaran pemerintah dalam impor bensin • Posisi strategis Indonesia, karena supply Nickel local
dan supply Lithium regional (terutama Australia)

Drivers for entering


battery business
Mendukung inisiatif pemerintah &
Diversifikasi opsi bisnis
• Diversifikasi dari bisnis sebagai strategi pertumbuhan pengembangan industri lokal
dan sebagai cara untuk membuat perusahaan berjalan • Dorongan agresif dari pemerintah untuk lokalisasi
• Bergeser dari perusahaan O&G menjadi penyedia value chain baterai, penetrasi EV dan EMC dan
energi melalui diversifikasi ke dalam manufaktur kebutuhan TKDN
baterai, energi terbarukan, dan petrokimia • Peningkatan dari materi tambang local, terutama
Nickel

“Bisnis baterai adalah strategi yang baik bagi Pertamina untuk diversifikasi portofolio dan
menjalankan transisi dari O&G menjadi "penyedia energi"
157
Penjualan EV penumpang dari berbagai sumber
Tren & peluang disrupsi EV

56 Mio
28 Mio

EV akan merepresentasikan 57% dari 10 Mio


penjualan kendaraan penumpang global di
tahun 2040, sebagai usaha mengurangi emisi
GHG
(Sumber: BloombergNEF, IHS, IEA, RBC Capital Market) Share beban kendaraan % dalam komponen ICE & EV
​100% ​100%
16% ​15% Battery pack
Baterai adalah salah satu komponen inti dari 35%
sebagai
keuntungan utama
EV, merepresentasikan ±35% dari total biaya 84% untuk manufaktur
EV 50% BEV di Indonesia

(Sumber: UBS EV Vehicle Teardown 2017, ICCT, BCG) ​ICE ​EV


Electric motor ​Battery pack ​ICE powertrain Costs unrelated
​& power electronics ​to powertrain

Sumber nikel terbesar Indonesia, sebagai Demand global untuk baterai metal & kekurangan nickel di 2024
elemen penting dalam baterai EV (NCM 811),
menjadi peran tak tergantikan dalam
pengembangan industri EV & Baterai EV
(Sumber: BloombergNEF)

158
Per 14 Januari 2021

PLN
Deep dive: Rencana bisnis dan
finansial

159
Empat peran primer PLN bagi ekosistem baterai

1 2 3 4
Penyedia Listrik: Infrastruktur EV ESS: Meningkatkan Kualitas Power:
Menyediakan listrik untuk charging: cakupan & keandalan Menjual layanan
ekosistem baterai Indonesia Menjual listrik supply energi premium kepada
pelanggan C&I

​Dukungan PLN untuk ​Mendukung adopsi EV di ​Adopsi ESS untuk penggunaan ​Obligasi PLN untuk terus
menyediakan listrik kepada Indonesia melalui penyebaran terpilih dalam sistem eksisting memastikan kualitas &
ekosistem Baterai Indonesia, charging station EV nasional untuk mengurangi biaya dan keandalan dari dukungan
termasuk peleburan, meningkatkan kualitas & energi ke pelanggan
prekursor/katoda, manufaktur ​PLN untuk mendorong keandalan dari operasi
sel dan perakitan lokalisasi dari ekosistem ​Peluang bisnis baru untuk
charging EV, contoh: (​ Contoh: co-lokasi energi menyediakan solusi energi
​Fokus untuk memberikan manufaktur local EVCU, system terbarukan, listrik untuk area berkualitas melalui baterai ESS
kapasitas yang cukup & supply eMobility, etc. 3T, pemanfaatan kelebihan untuk pelanggan C&I
berkualitas, energi hijau, dan listrik)
tarif kompetitif untuk industri
160
Overview Strategi
Supply Listrik

Empat peran primer PLN bagi ekosistem baterai

1 2 3 4
Penyedia Listrik: Infrastruktur EV ESS: Meningkatkan Kualitas Power:
Menyediakan listrik untuk charging: cakupan & keandalan Menjual layanan
ekosistem baterai Indonesia Menjual listrik supply energi premium kepada
pelanggan C&I

​Dukungan PLN untuk ​Mendukung adopsi EV di ​Adopsi ESS untuk penggunaan ​Obligasi PLN untuk terus
menyediakan listrik kepada Indonesia melalui penyebaran terpilih dalam sistem eksisting memastikan kualitas &
ekosistem Baterai Indonesia, charging station EV nasional untuk mengurangi biaya dan keandalan dari dukungan
termasuk peleburan, meningkatkan kualitas & energi ke pelanggan
prekursor/katoda, manufaktur ​PLN untuk mendorong keandalan dari operasi
sel dan perakitan lokalisasi dari ekosistem ​Peluang bisnis baru untuk
charging EV, contoh: (​ Contoh: co-lokasi energi menyediakan solusi energi
​Fokus untuk memberikan manufaktur local EVCU, system terbarukan, listrik untuk area berkualitas melalui baterai ESS
kapasitas yang cukup & supply eMobility, etc. 3T, pemanfaatan kelebihan untuk pelanggan C&I
berkualitas, energi hijau, dan listrik)
tarif kompetitif untuk industri
161
Overview Strategi Illustrative, Indonesia Ambition
with LG Chem Numbers Supply Listrik

PLN berkomitmen menyediakan


listrik untuk ekosistem Baterai
​Supply listrik
1,391 MW
Total estimasi
Supply listrik dari PLN kepada pabrik dari ekosistem baterai energi dibutuhkan
untuk tambang ke
pabrik prekursor/
Tambang
RKEF an
Prekursor Katoda Cell
katoda
HPAL

Kapasitas • 10M t/a saprolite


• 6M t/a limonite
• 150k t/a NiSO4
• 270k t/a
prekursor
• 270k t/a
katoda
• 140 GWh
$790M
Est. energi Total estimasi
dibutuhkan 24 MW 725 MW 62 MW 180 MW 400 MW
revenue tahunan
Konsumsi tambahan PLN dari
energi 200 GWh 6,000 GWh 515 GWh 1,500 GWh 3,500 GWh ekosistem Baterai
tahunan sebelum diskon1

1. Assuming electricity tariff of IDR 997/kWh, USD/IDR conversion rate 14,800 2. Konsumsi listrik berdasarkan diskusi LG Chem dengan BKPM
September 2020
162
Source: LG Chem proposal Sept 2020, BCG analysis
Overview Strategi
Supply Listrik

Tiga fokus strategi PLN untuk memastikan supply listrik


kepada tambang/pabrik baterai

​Memastikan supply ​Energi hijau dan ​Harga kompetitif untuk


listrik cukup dan dapat sertifikasi ramah industri Baterai
diandalkan kepada lingkungan
pelanggan

163
Overview Strategi ​Memastikan supply
Supply Listrik

Supply | PLN memiliki 14 GW kapasitas dipesan secara nasional:


700 MW di Sulsel dan 9.1 GW di Jawa-Bali
33%
46% 47%
Bangka
43% 40%
Batam DMN 203
Ternate
Sulutenggo
DMN 552 152 Barito – Mahakam
BP
DMN 1737 DMN 582
72% BP 378
NIAS 51
60
CAD
1244 BP 420
DMN CAD 174 42% BP
25%
35 CAD 492 162
CAD
BP Khatulistiwa Sorong
112% DMN 474 DMN 60
CAD 25
Bintan 337 48
DMN 166
85% BP BP

Belitung CAD 143 13% CAD 12 34%


BP 78 DMN 82 49%
Ambon Jayapura
CAD 88 BP 44 SulBagSel DMN 112
DMN 2108
CAD 38 BP 1412 BP 84
48% CAD 696 CAD 28
Sumatera 33% 24%
DMN 8374
Jawa Bali 18%
Timor
BP 5647
Lombok LEGEND:
CAD 2727 DMN : Daya Mampu/Pasokan
BP : Beban Puncak
26 CAD : Balance/Cadangan

Satuan MW (Megawatt)
Normal Sistem dikatakan normal jika cadangan daya lebih dari 30% % CAD : CAD/BP
Cukup Sistem dikatakan cukup jika cadangan daya kurang dari 30% 164
Defisit Sistem dikatakan defisit jika pada saat beban puncak tertinggi, daya mampu kurang dari beban puncak
Overview Strategi ​Memastikan supply
Supply Listrik

Supply yang cukup untuk pabrik tambang-ke-katoda antar lokasi;


total kapasitas energi hijau melebihi demand pabrik Baterai
Skenario: Tambang & Smelting di Sulteng; Refining, Prekursor, Katoda dan Sel di Jawa (Bekasi dan/atau Batang)
Refining, Prekursor, Katoda, Sel Baterai di Jawa
Tambang dan Smelting di Sulteng
(Bekasi dan/atau Batang)
Unit in MW Unit in MW

LG Chem akan ​1,064 ​12,800


membangun pembangkit
listrik untuk operasi
tambang dan peleburan ​11,055
660
Available rated
​549 capacity of green
plants: 1,600MW.
Potentially can be ​842
1,745
525 allocated to Battery ​Cell 400
404 through green
certificate ​180
​Refining ​62
​24 200

​Demand ​Reserved capacity1 ​Demand ​Reserved capacity2

Energi hijau Energi konvensional Tambang Peleburan Pengilangan Prekursor Katoda Cell

Note: Reserved capacity as of 2024, calculated by deducting rated capacity in that year with the expected peak load capacity. 1. Reserved capacity as per RUPTL 2019-2028. The split for
green and conventional energy is based on rated capacity 2. Estimated Reserved capacity supply in 2024. The split between green vs. conventional energy is estimated based on distributed
165
energy (30TWh for green, 190TWh for conventional energy) Source: LG Chem proposal, RUPTL 2019-2028, PLN internal database
Overview Strategi ​Harga kompetitif
Supply Listrik

PLN menjual listrik termurah kepada pelanggan industri di


pasar Asia Tenggara
​Tarif listrik industri
​2019 (USC/kWh)
30

25.1

20

14.0
12.2 12.7 13.0
10.3 10.9 11.5
10.0 9.5
10 7.8 8.4 8.5
7.4 7.5 7.5
6.7 6.5 6.5 6.5
5.2 4.4

0
​Indonesia ​Singapore ​Malaysia ​Thailand ​Vietnam ​Philippines ​Australia ​South Korea ​China ​Poland ​USA1

​Asia Tenggara ​Australia ​Asia Timur ​Eropa/Amerika


​Low range ​High range

Note: 1. The very wide range of electricity tariff in the US because of the different tariff applicable in 50 states. Hawaii has the highest tariff across country.
Currency exchange rate used to convert from local currency to US dollar: USD/IDR = 14986, USD/THB = 32.53, USD/KRW = 1224, USD/RMB = 7.06, USD/EUR = 0.91, USD/SGD = 1.42,
USD/MYR = 4.30, USD/VND = 2362, USD/AUD = 1557, USD/PHP = 50.6. Power capacity threshold for I-3 is between 200 kW and 30 MW, I-4 is above 30 MW.
Source: Follows the country order in chart - ESDM, SP Group, Tenaga Nasional Berhad, Thailand BOI, EVN, Manila Electric Company (Meralco), Energy Australia, Kepco, China Coal
168
Resources Network, Eurostat, EIA, BCG Analysis
Overview Strategy ​Harga kompetitif
Supply Listrik

Fakta Utama | LG Chem meminta 24% atau sekitar


US$c5.1/kWh rata-rata untuk 15 tahun pertama Khusus LG Chem per 30
November 2020
(US$c/kWh)

8
7.9
​-24%
6.7 6.6

6
5.1

0
​I-4 tariff LG Chem required ​BPP Sulteng ​BPP Jawa Barat
electricity tariff
(average for first 15 years)1
1. Start of Production-Year 5 = US$ 4.5/kWh, Year 6-Year 10 = US$ 5.0/kWh, Year 6-Year 10 = US$ 5.7/kWh 2. USD/IDR exchange rate 14,900 169
Source: LG Chem email 30 November 2020, PLN electricity tariff database, BCG analysis
Overview Strategy Partnership Financials
ESS

Empat peran primer PLN bagi ekosistem baterai

1 2 3 4
Penyedia Listrik: Infrastruktur EV ESS: Meningkatkan Kualitas Power:
Menyediakan listrik untuk charging: cakupan & keandalan Menjual layanan
ekosistem baterai Indonesia Menjual listrik supply energi premium kepada
pelanggan C&I

​Dukungan PLN untuk ​Mendukung adopsi EV di ​Adopsi ESS untuk penggunaan ​Obligasi PLN untuk terus
menyediakan listrik kepada Indonesia melalui penyebaran terpilih dalam sistem eksisting memastikan kualitas &
ekosistem Baterai Indonesia, charging station EV nasional untuk mengurangi biaya dan keandalan dari dukungan
termasuk peleburan, meningkatkan kualitas & energi ke pelanggan
prekursor/katoda, manufaktur ​PLN untuk mendorong keandalan dari operasi
sel dan perakitan lokalisasi dari ekosistem ​Peluang bisnis baru untuk
charging EV, contoh: (​ Contoh: co-lokasi energi menyediakan solusi energi
​Fokus untuk memberikan manufaktur local EVCU, system terbarukan, listrik untuk area berkualitas melalui baterai ESS
kapasitas yang cukup & supply eMobility, etc. 3T, pemanfaatan kelebihan untuk pelanggan C&I
berkualitas, energi hijau, dan listrik)
tarif kompetitif untuk industri
170
Overview Strategy Partnership Financials

Lima use cases utama untuk ESS di Indonesia


Talis (portable batteries)
1 deployment to rural areas to
increase electrification

Intermittent power generation


2 (wind, solar), combined with
battery
3
3 Renewables (Solar PV) + Battery
co-location in remote areas
4

4 Peak power provisions for peak


shaving

5 Provision of premium services


1
for C&I customers

2
1
3+ GWh of total battery
capacity estimated by 2026
Note: 3 GWh cumulative battery installation by end of 2025.
Source: PLN & BCG analysis 171
Ambisi value chain keseluruhan

​Studi kelayakan awal mengenai ambisi


Chapter 3 ​Ambisi spesifik BUMN dan high-level
Ambisi & rasional ekosistem BUMN
economics dari setiap value chain
• Ambisi BUMN dan titik awal
• Dampak ekonomi dari setiap value chain
• Strategi untuk memasuki value chain

172
Smelting & Refining

173
Preliminary
Ilustrasi Konawe Utara untuk rasio Limonite: Saprolite

Utilisasi cadangan limonite melalui HPAL memberikan


manfaat tambahan untuk perusahaan tambang
Profit tambang tanpa HPAL Profit tambang dengan HPAL EBITDA potensial dan eksisting p.a.
​36%
Tonage Harga Unit Total Tonage Harga Unit Total ​53.8
(mn wmt) ($/wmt) ($ mn) (mn wmt) ($/wmt) ($ mn)
Revenue Revenue 19.6
Limonite - 13 Limonite 4.0 13 52.0 34.2
Saprolite 3.6 29 104.4 Saprolite 3.6 29 104.4 52.0
Revenue 104.4 Revenue 156.4
32.4 34.2
Biaya Biaya
Limonite - - - Limonite 4.0 -13.5 54.0
Saprolite 3.6 -19.5 70.2 Saprolite 3.6 -13.5 48.6 ​EBITDA eksisting ​Biaya tambahan Revenue dari ​EBITDA potensial
tambang Limonite
Cost 70.2 Cost 102.6 Limonite
USD mn
Profit 34.2 Profit 53.8

Pengurangan
Manfaat HPAL bagi perusahaan tambang:
biaya/unit • Revenue tambahan dari Limonite
untuk Saprolite • Efisiensi biaya dari tambang Saprolite

Using COG of 1.2 for Limonite and 1.5 for Saprolite. Source: Client Interview and Files, BCG Analysis 174
Preliminary - To be further validated

Margin EBITDA lebih baik saat melanjutkan investasi


hingga Sulfate vs. berhenti di HPAL (MHP)
HPAL (MHP) Sulfate HPAL (MHP) + Sulfate
​17 ​17
​15
​CoSO4 3 ​Depreciation ​CoSO4 3
​0 ​0
​0 ​Other Cost
​12 2 ​13
​Selling Cost 2 ​Depreciation
​Co MHP 2 ​10 2
​Power
2 ​Depreciation
​Co Hydroxide 5 ​Other costs
​Other Costs ​NiSO4 14 ​NiSO4 14
4
​Ni MHP 10 S​ ulfur 10 ​Ni Hydroxide 2 ​Sulfur
2 ​Power 2 ​Limonite Tr.
​0
2 ​Limonite Tr. 2 ​Power

​Revenue/ ton Ni ​Cost/ ton Ni ​Revenue/ton Ni ​Cost/ ton Ni ​Revenue/ton Ni ​Cost/ton Ni

EBITDA (%) 30 EBITDA (%) 10 EBITDA (%) 35

EBIT (%) 17 EBIT (%) 9 EBIT (%) 24

1.Note: Revenue and cost/ton are calculated on base case with projected LME price of 13k/ton and capacity of ~50kt Ni. CC: Chromium Concentrate.
Source: Client Files and Interview, LME, BCG Analysis 175
Numbers as December 2020
Peleburan & Pengilangan

RKEF HPAL

Total CAPEX
(USD Mn) ​1,300 – 1,519
1,236 – 1,380

Nilai benchmark:
Total investasi USD
2.7 – 3.2 Milyar Produksi
(k Ton Ni)
100-125 50-55

dibutuhkan untuk EBITDA p.a. 399 - 416 257- 303


(USD Mn)
150-180 kTpa NiSO4
Capex 13.8 26.0
(USD k/ton)

Project IRR 17.2 – 22.9% 13.3 - 18.5%


first 20 years (%)

Combined IRR
16 – 21%
first 20 years (%)

1. Assuming 70:30 debt:equity ratio, 0% tax, and 5% financing cost 2. Assuming 100% production of cathode material NCM 811 177
Source: LG Chem proposal April 2020, LG Chem presentation to BKPM September 2020, BCG Analysis
Numbers as December 2020
Peleburan & Pengilangan

RKEF and HPAL (combined) RKEF HPAL

3,700
Total CAPEX
(USD Mn)

1,441 1,402
Nilai mitra: Total
investasi USD 2.8 –
3.7 Milyar Produksi
(k Ton Ni)
150 125 55

dibutuhkan untuk EBITDA p.a. 835 703 411


(USD Mn)
150-180 kTpa NiSO4
Capex 34.4 25.5
11.5
(USD k/ton)

Project IRR 17.8% 22.8%


33.9%
first 20 years (%)

Combined IRR
17.8% 29.3%
first 20 years (%)

1. Assuming 70:30 debt:equity ratio, 0% tax, and 5% financing cost 2. Assuming 100% production of cathode material NCM 811
Source: LG Chem proposal April 2020, LG Chem presentation to BKPM September 2020, LG Chem Proposal Nov 2020, CBL Proposal 178
September 2020
Benchmark on Capex per ton within HPAL (MHP) project from past experiences
Scenario for past Scenario for
92 project proposed project
75
(in $K/ton) 69
64
​56
51
Simple
​Ø 49
Average 33 36
30
USD 48k/ton 26 24 25

Agreed
scenario for
Murrin Ravensthor Huayou – MIND ID,
Project Murrin Goro pe Coral Bay Ambatovy Ramu Taganito Gordes QMB Morowali Huayou CBL Proposal
Sherritt, Huayou, MIND ID,
Vale, New SMM, Mitsui, Highlands, SMM, Mitsui,
Owner First Sumitomo, CMOC, ANTAM,
Glencore Caledonia Ni Asia PNG, MCC Ni Asia Zorlu, GSR QNB
Quantum Kores Tsing Shan Huayou
Constructio
n year 1999 2002 2004 2005 2007 2008 2010 2014 2019 2020 - -
(start'd)
Total Capex
1.30 4.50 2.50 0.50 5.50 2.10 1.70 0.36 1.50 1.60 0.60 1.5
($B)
Capacity
40 60 36 20 60 33 30 10 50 61 25 55
(Kton)
Capacity 53 80 48 27 80 44 40 13 67 81 33 72
(GWh)

1. GWh equivalent assume NMC 811 (LG Chem assumption) - based on ~750 ton Nickel /GWh (NMC 811) 2. LG Chem don't separate HPAL with RKEF CapEx 179
Source: Global Mining Research, Wood Mackenzie, Press search, CBL Proposal September 2020
Precursor & Cathode

183
Precursor & Cathode

Precursor & cathode will use Nickel supply from upstream, up to 30% cathode
material planned for export
Scope of precursor & cathode
Product Process Product Process Product Process

Nickel Sulphate Cell making


Precursor NCM 811 powder Cathode Cathode material
(NiSO4) (140-164 GWh)

• Price: $16k/Ni ton • Capacity: 270-324 • Price: $10-12k/ton • Capacity: 270-324 • Price: $20.3- Requires 190-230 kT
• Quantity: 150-180 kt Ni kt/year • Quantity: 270-324 kt kt/year 24.1k / ton cathode/year
of NCM 811 powder • Quantity: 270-324 (assume 1,4 kT cathode
kt of cathode required/GWh)
Cobalt Sulphate
(CoSO4) Lithium material
(Li2CO3, LiOH)
Manganese Sulphate Anode
(MnSO4) Additives

Separator
Other Material :
NAOH. NH4OH,
Packing bag Water,
Electrolyte
Steam, Nitrogen,
etc.
Partner harus memiliki Cathode material
akses ke pasar global export (during • Price: $20.3-24.1k / ton
construction of • Quantity: 80-94 kt of
Komponen Bahan Baku Utama turunan Komponen bahan baku baterai lainnya yang cell factory) cathode material
Nickel Ore dapat diperoleh secara domestik atau impor

1. Cell making includes electrode making process, e.g. converting cathode material into cathode (positive electrode), then assemble into cell 184
Source: External benchmark, Partner proposal, Huayou economic review model, BCG analysis
Numbers as of December 2020
Precursor & Cathode

EBITDA margin precursor & cathode berdasarkan


benchmark berada dalam range 8 – 13%
Precursor (NCM 811 powder) Cathode (NCM 811 chemistry)
Low Case High Case Low Case High Case
K $/ton K $/ton

​12.9 ​22.5 ​24.1


​11.7 ​11.7 ​20.5
​Maintenance ​21.0
​10.8 ​0.1 ​0.8 ​Maintenance ​Maintenance
​Maintenance ​1.6 ​1.7 ​0.4
​0.2 ​Overhead ​Overhead ​1.6
​1.3 ​Overhead
​Overhead
​2.5 ​Other materials ​6.2 ​Other materials ​6.1 ​Other materials
​2.3 ​Other materials

​6.9 ​Nickel ​7.5 ​Nickel ​12.9 ​NCM 811


​11.9 ​NCM 811
​3.1
​0.9 ​1.1 ​2.0

​Revenue ​Cost ​EBITDA ​Revenue ​Cost ​EBITDA ​Revenue ​Cost ​EBITDA ​Revenue ​Cost ​EBITDA

EBITDA Margin 8% 9% EBITDA Margin 9% 13%

1. Price assumptions aligned with Pertamina team 2. Cost assumptions taken from Huayou economic review model and expert interviews, assuming 100% production of cathode material NCM
811 3. Number shown are in steady state 186
Source: External benchmark, Partner proposal, Huayou economic review model, BCG analysis
Numbers as of December 2020
Precursor & Cathode

EBITDA margin precursor & cathode dari partners berada pada range yang besar
9 – 19%; butuh klarifikasi mengenai definisi precursor dan cathode CATL

Precursor Cathode Material

Chemistry TBC NCM 811 powder Chemistry TBC NCM 811 powder

K $/ton K $/ton
Based 18 November 2020 Based 18 November 2020

​10.5 ​20.3
​9.6 ​18.3

​6.6 ​11.8
​10.3
​5.3

​1.2 ​0.9 ​1.5 ​2.0

​Revenue ​Cost ​EBITDA ​Revenue ​Cost ​EBITDA ​Revenue ​Cost ​EBITDA ​Revenue ​Cost ​EBITDA

EBITDA Margin 19% 9% EBITDA Margin 9% 13%

1. Number shown are in steady state 187


Source: LG Chem proposal April 2020, LG Chem presentation to BKPM September 2020, BCG Analysis, LG Chem presentation November 2020, CBL Proposal September 2020
Numbers as of December 2020
Precursor & Cathode

Precursor Cathode Material

3,825 – 4,850

Total CAPEX
(USD Mn)

​1,800 – 2,300

Angka benchmark:
Total investasi USD
5.6 – 7.2 Milyar Produksi
270 - 324 270 - 324
(k Ton)
dibutuhkan untuk
plant precursor dan
EBITDA p.a.
280 - 305 655 - 850
(USD Mn)

katoda 270-324 kT Capex


6.7 14.2
(USD k /ton)

Project IRR
8% - 13% 10% - 18%
first 15 years (%)

Combined IRR
9 - 17%
first 15 years (%)

1. Price assumptions aligned with Pertamina team 2. Cost and Investment CapEx assumptions taken from Huayou economic review
model and expert interviews, assuming 100% production of cathode material NCM 811 3. Assuming 70:30 debt:equity ratio, 0% tax, and
5% financing cost 188
Source: External benchmark, Partner proposal, Huayou economic review model, BCG analysis
Numbers as of December 2020
Precursor & Cathode

Precursor Cathode Precursor Cathode

3,964
Total CAPEX
(USD Mn)
2,516

Angka partners: 2,754

Total investasi 1,296

USD 4.0 – 6.5


Milyar dibutuhkan
Produksi 270 324
270 324
(k Ton)

untuk plant EBITDA p.a.


245 530 400 510

precursor dan
(USD Mn)

katoda 270-324 kT Capex


(USD k /ton)
5 10 8 12

Project IRR 17% 9%


15% 12%
first 15 years (%)

Combined IRR
15% 10%
first 15 years (%)

1. Assuming 70:30 debt:equity ratio, 0% tax, and 5% financing cost 2. Assuming 100% production of cathode material NCM 811 189
Source: LG Chem proposal April 2020, LG Chem presentation to BKPM September 2020, BCG Analysis
Battery cell to pack

190
Battery cell to pack

Permintaan tahunan baterai Indonesia meningkat dari 0.3


GWh di 2021 menjadi 29 GWh di tahun 2035 Estimasi Base case
Permintaan tahunan untuk kebutuhan baterai
(dalam GWh)

​29.3
​EV 4W Export SEA
​25.5
​ESS
​21.6 ​EV 2W
​EV 4W Domestic
​17.8
​14.8

​11.7
​9.7
​7.5
​5.8
​4.5
​1.8 ​2.4
​0.5 ​1.0
​0.2
​2021 ​2022 ​2023 ​2024 ​2025 ​2026 ​2027 ​2028 ​2029 ​2030 ​2031 ​2032 ​2033 ​2034 ​2035

Catatan: Ibu kota baru mulai tahun 2026 mewajibkan semua kendaraan bertenaga listrik. Inisiatif ESS termasuk peak power provisions (hanya sampai 2025) dan renewables co-location.
Pemintaan 4W termasuk ekspor EV. Asumsi untuk kapasitas baterai 4W = 40 kWh, kapasitas baterai 2W = 9 kWh
Sumber: Analisa BCG, battery team Kementrian BUMN 191
Battery cell to pack

Indonesia dapat menjadi kompetitif secara global


apabila skala produksi di atas >7GWh dicapai
Production cost of battery expected to reach approx. USD 105-107/kWh Indonesia needs to produce battery with
di tahun 2025 capacity of >7GWh to be competitive
​Est. Indonesia battery cost based on prod. capacity
Cylindrical Pouch Prismatic ​($/kWh)
​140
Below 7 GWh limits
​130 opportunity for
​~136 ​~132
Indonesia to compete in
​~131
​~123 ​~119 ​~118
​120 world stage for battery
​~107 ​~104 ​~105 & EV manufacturing
​110

​100

​90

​80

​2020 ​2022 ​2025 ​2020 ​2022 ​2025 ​2020 ​2022 ​2025 0 2 4 6 8 10 12 14

Note: Indonesia battery cost estimated based on adjusting cost of production of US battery plants, adjusted to Indonesia based on 4-5% potential discount on ​Capacity (GWh)
cathode materials, labor costs & productivity, energy costs 192
Source: BCG Team Analysis
Numbers as of 2 June 2020
Battery cell to pack

Benchmark: EBITDA margin untuk battery cell & pack


dalam range 8 - 14%
Assuming capacity of 140 GWh,
price benchmarks at 2030
Cell (NCM 811) Module to Pack
Base Case High Case Base Case High Case
$/kWh $/kWh

104.0
98.0
​90.2 M ​ odule & pack ​ odule & pack
​89.4 M
80.0 8.3 ​materials ​
75.0
​3.7 ​7.7 materials
​68.0 ​69.6 ​Other operating ​3.4 ​Other operating cos
​3.7 ​Direct labor ​3.8 ​Direct labor
​costs Other operating
11.0 ​Overhead 11.3 ​Overhead
​costs

78.2 ​Cell Cost 78.2 ​Cell Cost


53.3 ​Material cost 54.6 ​Material Cost
14.6
7.8
​7.0 10.4
​Revenue ​Cost ​EBITDA ​Revenue ​Cost ​EBITDA ​Revenue ​Cost ​EBITDA ​Revenue ​Cost ​EBITDA

EBITDA Margin 9% 13% EBITDA Margin 8% 14%

Note: Assuming 140 GWh capacity of battery cell to pack is installed, figures shown are figures as of 2030.. High case price uses the assumption aligned with
Pertamina team, low case uses external benchmark. Cost assumptions are kept consistent across both scenarios. 193
Source: BCG benchmark, adjusted for Indonesia
Numbers as of December 2020
Battery cell to pack

EBITDA margin battery cell dari partners berada


pada range yang besar 10 – 24%
Cell to Pack (NCM 811)

$/kWh $/kWh
100.0
90.0
77.0

58.5

18.5 10.0

​Cost ​EBITDA ​Revenue ​Cost ​EBITDA


​Revenue
24% 10%
EBITDA Margin

Note: Assuming 140 GWh capacity of battery cell. High case price uses the assumption aligned with CBL, low case uses LG Chem benchmark. Cost assumptions
are kept consistent across both scenarios. 194
Source: BCG benchmark, adjusted for Indonesia, LG Chem proposal November 2020, CBL Proposal September 2020
Numbers as of December 2020
Battery cell to pack
Cell

​6,731 – 9,005

Total CAPEX
(USD Mn)

Angka benchmark:
Total investasi USD
6.7 – 9.0 Milyar Capacity
(GWh) 140-164

dibutuhkan untuk EBITDA p.a.


plant battery cell (USD Mn) 1,200 – 1,450

140-164 GWh Capex


(USD k / kWh) 48

10-Year Project IRR


5.33 – 13.6%
(%)

1. Assuming 70:30 debt:equity ratio, 0% tax, and 5% financing cost 2. Assuming 100% production of cathode material NCM 811 3. Reflect
low price scenario where operational efficiency does not follow the price decline resulting in lower margin 195
Source: LG Chem proposal April 2020, LG Chem presentation to BKPM September 2020, BCG Analysis
Numbers as of December 2020
Battery cell

Battery cell Battery cell

18,675

Angka partners : Total CAPEX


(USD Mn)
9,800

Total investasi
USD 9.8 – 18.7
Milyar dibutuhkan
Capacity 140 164
(GWh)

untuk plant EBITDA p.a. 1,281 3,049

battery cell 140- (USD Mn)

164 GWh Capex


(USD k / kWh)
70 107

Combined IRR 10% 8%


first 10 years (%)

1. Assuming 70:30 debt:equity ratio, 0% tax, and 5% financing cost 2. Assuming 100% production of cathode material NCM 811 196
Source: LG Chem proposal April 2020, LG Chem presentation to BKPM September 2020, BCG Analysis, CBL Proposal September 2020
ESS

197
Overview Strategy Partnership Financials

Recall I Kebutuhan segera untuk baterai ESS dari 2021


Dalam jangka pendek, baterai dapat dipasok dari kontrak suplai sebelum industri baterai di Indonesia didirikan

Short term: Source dari 3rd party supply Penerapan baterai yang segera
Mid/long-term:
contract (prioritiasi potential supplier dari
Sourcing lokal dilakukan tahun ini
konsorsium potential partners)
​Distribusi Talis ke
Kapasitas baterai yang ​0.7 433 desa terpencil
terpasang setiap tahun ​0.7 di Indonesia Timur
(GWh) ​0.6 tanpa listrik
​0.5

​Instalasi baterai di
​0.3
intermittent
​0.2 windfarm di
Sulawesi

Kapasitas ​2021 ​2022 ​2023 ​2024 ​2025 ​2026 ​Baterai untuk


terpasang inisiatif LTSHE
kumulatif 0.2 0.5 1.0 1.6 2.3 3.0
dari Kementerian
(GWh)
ESDM
Note: Estimated battery requirements from three use cases: Talis project, Renewables co-location & peak power provision. Renewables co-location yearly installation plan prioritizes
provinces with highest cost saving potential. The total installation per province is staged across multiple years, capped at the total project size of 100 MWh. The updated demand covers
the overall peak power provision in Indonesia for which the potential ESS installation will be staggered in 15 years.
Source: PLN & BCG team analysis 198
Overview Strategy Partnership Financials Preliminary; untuk disempurnakan
melalui FS dengan partner

Potensi penghematan biaya kumulatif $ 440 juta dengan


total kebutuhan CAPEX $ 720 juta hingga tahun 2026 Per 7 Jan '21

Ko-lokasi energi terbarukan Provisi daya puncak Asumsi utama


​Renewables co-locations
• LCOE solar PV ranges between $c5-
​87 ​25 7/kWh (2025)
​66 • LCOE solar PV + battery ranges
​17 between 7-11.5% (2025)
Cost svavings ​45 ​11
​25 ​8 • Solar PV penetration 10-18% (2025)
tahunan ($M) ​9 ​4 • 10% solar PV curtailment
• Avg. unit cost saving of $68/kWh

​2022 ​2023 ​2024 ​2025 ​2026 ​2022 ​2023 ​2024 ​2025 ​2026 ​Peak power provisions
• Potential to deploy batteries of
​522 ​194 5,380 MWh capacity nationwide to
​394 ​135
​267 ​90 store excess energy and discharge
​152 ​30 ​60 it during peak hours
Investasi CAPEX ​51 • LCOE (cash-basis) prices in Java-
kumulatif ($M) Bali system
​2022 ​2023 ​2024 ​2025 ​2026 ​2022 ​2023 ​2024 ​2025 ​2026 – PLTG: Rp2.200, PLTD: Rp1.850,
Yearly
installed
PLTU: Rp420
0.21 0.40 0.46 0.51 0.51 0.11 0.11 0.11 0.16 0.22 • Battery utilization rate 90%
(GWh)
• Unit cost saving of $38/kWh

Project IRR 15% (average)


10% ​General assumptions
Range across all provinces 9% - 26% • IRR is calculated using expected
cashflow in the first 15 years
• Equity IRR assumes 70% investment

Equity IRR 31% (average)


19%
financed from loans with 5% rate
• Unit Battery project cost (CAPEX
Range across all provinces 11% - 57% and installation) is $250/kWh
Note: The project IRR for Renewables co-locations is based on the incremental cost saving and CAPEX for battery installation 199
Source: PLN internal database, BCG analysis
Ambisi value chain keseluruhan

​Studi kelayakan awal mengenai ambisi


Chapter 3 ​Ambisi spesifik BUMN dan high-level
Ambisi & rasional ekosistem BUMN
economics dari setiap value chain
• Ambisi BUMN dan titik awal
• Dampak ekonomi dari setiap value chain
• Strategi untuk memasuki value chain

201
Smelting & Refining

202
Struktur: 2 opsi potensial untuk masing-masing value
chain
Tambang (Limonite Ore) Peleburan and Pengilangan

Operasional penuh Joint operations; IUP Share minoritas 25+% Share minoritas 10%
oleh Antam (BAU) dengan Antam dengan opsi untuk dengan opsi untuk
meningkat hingga 40% meningkat hingga 40%
• IUP masih dengan Antam • IUP masih dengan • Kebutuhan investasi • Kebutuhan investasi
• BAU untuk Antam; Antam; Antam lebih tinggi untuk lebih rendah untuk
Pertimbangan

Antam memegang mayoritas mempertahankan equity mempertahankan equity


bertanggungjawab atas • Bisa mendapatkan share share
seluruh beban opex and investasi dari mitra • Benefit lebih tinggi dari • Benefit lebih rendah dari
capex peningkatan value pool peningkatan value pool
lue pool
Skenario saat ini dalam pertimbangan
Source: Indonesia regulations, Client Interview, BCG Analysis 203
Prekursor & Katoda

204
Prekursor & Katoda

Prekursor & katode akan menggunakan supply Nikel dari hulu

​Opsi 1
Nickel Sulphate Precursor
Katoda material
(NiSO4) NCM 811 powder

• Produksi: 150-180 kt in • Produksi: 270-324 kt /


Ni / tahun Lithium tahun 25%- ​Saham minoritas di
(Li2CO3, LiOH) 49% katoda
Cobalt Sulphate
(CoSO4) Bahan Tambahan

Manganese Sulphate • Produksi: 270-324


​Opsi 2
(MnSO4) kt / tahun

Material lainnya
25%- ​Saham minoritas di
49% katoda

25%- ​Saham minoritas di


49% prekursor
Komponen bahan baterai lainnya yang dapat
Komponen Bahan Baku Utama
diperoleh secara domestik atau impor
1. Conversion rate based on LG Chem Proposal 18 November 2020, 1.8 kt cathode/kt Ni
Skenario saat ini dalam
Source: LG Chem Proposal 18 November 2020, CBL-Antam Term Sheet Summary November 2020 pertimbangan 205
Baterai cell to pack

206
4 skenario untuk meningkatkan kapasitas produksi baterai di
Indonesia
Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3 Skenario 4
​Mulai skala kecil, lalu besar ​Pendekatan Staggered ​Pendekatan ‘Big Bang’ ​Wait and see
Scale of ops. Scale of ops. Scale of ops. Scale of ops.
Large Large
Large Wave 2
(8GWh) Wave 2 onwards (30-164 Large
Wave 2 onwards (8 GWh) Wave 2 onwards
GWh) onwards (8GWh)

Small Wave 1 Small Wave 1 Small Wave 1 Small

Cell Module Pack Cell Module Pack Cell Module Pack Cell Module Pack

​Membangun skala kecil mulai dari ​Membangun skala kecil module & ​Invest dalam skala besar untuk ​Menunggu hingga demand
cell hingga pack, kemudian di pack assembly, kemudian mendukung pasar domestik dan memenuhi skala besar, kemudian
scale up dilanjutkan skala besar untuk cell ekspor membangun pabrik

Total investasi untuk Total investasi untuk $9,800M- Total investasi untuk
Financials $456M 8 GWh di 2027 $445M 8 GWh di 2027 70% conversion rate
18,700M
IRR project utk 15 IRR project utk 15 IRR project utk 15
19-40% thn pertama 22-45% thn pertama 8-10% thn pertama Bukan pilihan yang layak,
market size hanya bisa
​Resiko tinggi karena ​Pendekatan rendah resiko – Resiko tinggi jika dilakukan
Risk mencapai minimum scale (8
ketidakpastian terhadap battery assembly skala kecil tanpa partner, resiko
level GWh) di tahun 2029
tingkat competitiveness baterai dibentuk dahulu, lalu rendah jika partner dapat
produksi Indonesia vs. global dikembangkan sesuai market memberi akses ke export
karena produksi skala kecil size. Cell manufacturing hanya market
dibangun ketika demand
mencapai skala minimum Skenario saat ini dalam
pertimbangan 207
Illustrasi – angka LG
Chem

Skenario 3 | Pendekatan Big bang akan memosisikan Indonesia


sebagai pemain cell global dengan kapasitas hingga 140GWh
Demand tahunan baterai global (dalam GWh)
Sumber: WoodMackenzie Finansial utama

>120 GWh kesenjangan ekstrapolasi angka


2030-2035 4,393
supply global di 2030
​3,666
$9,800
3,059
juta
​End-use
2,553
​battery demand 2,131
1,778
​Total manf. 1,582 1,633 4,062
​capacity1 1,066 1,202
1,355 1,472
2,749
3,325 Total CAPEX untuk
919 1,516 2,298
589
738
1,056
1,300 1,659 1,942 140 GWh di 2032
889
587 690
​349 ​405 ​484

​2021 ​2022 ​2023 ​2024 ​2025 ​2026 ​2027 ​2028 ​2029 ​2030 ​2031 ​2032 ​2033 ​2034 ​2035

Kapasitas manufaktur Cell


10.3%
- - - 10 10 10 30 30 30 30 30 140 140 140 140
(in GWh)

Est. CAPEX (USD juta) 35 175 490 - 70 350 1,010 - - 385 1,925 5,390 - - - Project IRR dari 15
tahun pertama

1. Manf. capacity data is calculated based on WoodMac processed with Kent's Wordds of Estimative of Probability (total manf. capacity = base case * 93% + probable * 75% + possible * 50%)
Source: WoodMac, BCG analysis, EV Battery team, LG Chem Proposal April 2020, LG Chem Presentation to BKPM September 2020 208
Skenario 3 | Partnership dengan LG Chem memungkinkan
Indonesia memiliki kapasitas terpasang hingga 140 GWh
2020-2023: Fase 1

Skala • Memulai dengan 10 GWh


perakitan module & pack
untuk demand domestik
140 GWh 4 5 • Memulai dengan cell impor
dalam 3 tahun pertama
Penambahan produksi
cell sebesar 110 GWh di 2025-2027: Fase 3
2032 untuk pasar
domestik dan ekspor • Investasi dalam manufaktur
Produksi pack tambahan untuk didiskusikan cell 20 GWh skala besar untuk
memenuhi pasar domestic &
30 GWh 3 ekspor
Penambahan produksi
cell sebesar 20 GWh di
2027 untuk pasar
2027-2032: Fase 4
domestik & ekspor
10 GWh
1 • Investasi dalam manufaktur
cell 100 GWh skala besar
Produksi cell and pack sebesar 10 GWh di 2023 untuk pasar domestic & ekspor untuk memenuhi demand gap
global dan memastikan ambisi
mencapai 70% nikel ditambang
terkonversi menjadi baterai
Cell Module Pack Lingkup
209
ESS

210
Overview Strategy Partnership Financials

Strategic pathway untuk bermain di sektor ESS untuk Indonesia


Jangka Pendek (2021-2022)
Kontrak suplai dengan pemasok Jangka Menengah dan Panjang (2023+)
baterai Saham mayoritas di ESS

Mencari pasokan baterai & layanan pemasangan


Partisipasi gabungan BUMN dalam rantai nilai
EPC dari pemasok (idealnya dengan konsorsium
ESS> 51%
mitra)

Kebutuhan segera untuk penggunaan baterai ESS ​Saham mayoritas untuk memastikan pengaruh
saat ini BUMN yang lebih kuat di JVCO karena model bisnis
Rationale ESS akan bergantung pada kasus penggunaan BUMN
(khususnya PLN) dan rencana infrastruktur
kelistrikan
• Kontrak pasokan, tidak ada keterlibatan dalam • Kurang lebih $12 - 21M 1 investasi equity (untuk
Trade-off investasi equity kapasitas 0.7-1.2 GWh p.a.)

1. 70:30 debt equity ratio 211


Source: Huayou and LG Chem proposal, External benchmarking, BCG analysis
Overview Strategy Partnership Financials Partner ambition aligned with Partner ambition alignment with
Indonesia demand Indonesia demand still not clear

Opsi partnerships untuk bermain di sektor ESS bagi Indonesia


Jangka Pendek (2021-2022) Jangka Menengah & Panjang (2023 onwards)

• Sesuai dengan pioritas Tesla untuk memulai dan • Kesempatan untuk bekerja sama melebihi
Calon fokus di ESS di immediate term dengan kontrak kontrak sourcing dan mengoperasikan ESS
mitra sourcing. Dibutuhkan untuk segera mem-formalisasi assembly JV dengan sel baterai yang diimpor atau
baru keinginan untuk kooperasi dan negosiasi kapasitas & sel baterai milik IBC mulai dari 2025
timeline diselaraskan dengan kebutuhan Indonesia

• Kooperasi untuk melayani kebutuhan 2021-2022 • Opsi untuk memulai ESS assembly JV yang
less likely, disebutkan pada MOU bahwa LG Chem meng-offtake dari 10 GWh sel baterai JV yang
akan memulai diskusi projek-projek lainnya akan beroperasi dari 2023
Calon setelah Grand Package Cooperation ditandatangani
mitra
saat ini • Kooperasi untuk melayani kebutuhan 2021-2022 • Opsi untuk memulai ESS assembly JV yang
less likely secara ESS tidak termasuk pada lingkup meng-offtake dari sel baterai JV yang akan
term sheet dan tidak didiskusikan secara aktif beroperasi dari 2024

Short term: Long term:


Untuk segera mem-formalisasi intent of Mendiskusikan rencana untuk ESS dengan CBL dan
cooperation dengan Tesla untuk projek-projek LG Chem dalam bentuk HOA
kebutuhan PLN saat ini
Membuka opsi untuk memulai ESS assembly plant
di Indonesia dengan Tesla melalui JV
212
Source: BKPM-LG Chem Draft MoU 9 Dec 2020, Antam-CBL Term Sheet Summary, Summary from Discussion with Tesla, BUMN PMO team
Overview Strategy Partnership Financials

Roadmap untuk kolaborasi Battery ESS dengan mitra

2025 and beyond


2023-2024 Mengoperasikan dan
mengembangkan ESS assembly
2021-2022 Mengoperasikan ESS assembly
JV dengan sel baterai impor JV dengan sel baterai Indonesia
Pengadaan BESS dari mitra dan
dari mitra / pemasok lain Mengoperasikan dan expand pabrik
membuat JV untuk ESS
ESS assembly milik mitra & BUMN
assembly di Indonesia Mengoperasikan pabrik ESS untuk memenuhi kebutuhan local
assembly milik mitra dan BUMN dan sekitarnya
Offtake BESS dari mitra untuk untuk melayani kebutuhan lokal
memenuhi kebutuhan ESS janka
pendek PLN dari kontrak sourcing Pengadaan sel baterai untuk
Pengadaan sel baterai untuk pabrik ESS assembly dari ekosistem
pabrik ESS assembly dari partner baterai Indonesia (pabrik sel
Membuat joint venture untuk atau pemasok baterai lainnya baterai di Indonesia)
pabrik ESS assembly di Indonesia
antara mitra dan BUMN

213
Bab 4
Persyaratan untuk Baterai EV yang
sukses di Indonesia
214
Risiko utama telah diidentifikasi di sepanjang value chain
Gap yang lebih besar di Smelting / Precursor / Cathode & Battery

ESS
Precursor/ Battery cell to
Pertambangan Smelting / Refining assembly & Recycling
cathode pack
integration
• Tambahan CAPEX • Kebutuhan CAPEX • Kebutuhan CAPEX • Kebutuhan CAPEX • Kebutuhan CAPEX • Nilai ekonomi sangat
Risiko minimum dari tinggi tinggi menengah dengan rendah, hampir bergantung pada
Business as Usual • Klasifikasi sebagai return menarik seluruhnya untuk scale & battery
financing
(BAU) proyek risiko tinggi modal kerja collection
• Risiko teknologi • HPAL masih dianggap • Sangat bergantung • Teknologi sudah lebih • Kemampuan • Teknologi yang
Risiko minimum, bagian sebagai teknologi pada teknologi yang dibuktikan meski R&D pengembangan spesifik dibutuhkan
dari bisnis baru secara global digunakan dan yang cepat dalam produk minimum, untuk battery
teknologi
pertambangan utama cathode chemistry chemistry dapat dibangun lokal recycling
• Partner lokal • Suplai bahan baku • Ketersediaan • Akses terbatas ke • Akses terbatas ke • Bahan baku sangat
Risiko memiliki pengalaman telah diamankan terbatas dari bahan talent lokal yang talent lokal untuk bergantung pada EV
mendalam di • Akses terbatas ke baku kritis lainnya memiliki skillsets melakukan O&M market di Indonesia
operasional
pertambangan talent lokal relevan jangka pendek
• Ore yang dikonsumsi • Market lokal terbatas • Market lokal belum • Kritis untuk • PLN sebagai off taker • Precursor/
Risiko oleh HPAL di dalam namun kebutuhan ada, butuh memastikan market utama untuk proyek cathode plant
tahap value chain global yang signifikan melakukan ekspor lokal untuk EV & ESS ESS use case sebagai pembeli
market
berikutnya pick up utama
• Antisipasi perubahan • Antisipasi perubahan • Tidak ada pembatas • Dukungan pemerintah • Pembatas regulasi • Antisipasi perubahan
Risiko dari kebijakan terkait kebijakan lingkungan regulasi dalam kritis untuk minimum dalam kebijakan lingkungan
pertambangan/ore lingkup ini mengembangkan lingkup ini
regulasi
market

​ Risiko terbatas, di dalam kendali BUMN's ​ Risiko menengah, dapat dimitigasi ​ Risiko tinggi, kritis / strategis untuk kesuksesan proyek 215
Tiga key success factors untuk membangun ekosistem
EV battery

Struktur kerja Kerja sama dengan Kebijakan dan relasi


sama BUMN leading players pemerintahan
Kolaborasi kohesif antar Kredibel, partner terbaik Kerangka kerja regulasi yang
BUMN untuk memastikan dengan kemampuan suportif untuk memungkinkan
alignment strategis & teknis, finansial dan pengembangan industri battery
tanggung jawab bersama komersial yang baik di Indonesia
216
Tiga key success factors mitigasi risiko dan memastikan
kesuksesan pengembangan ekosistem battery di Indonesia
Key success factor #3:
Key success factor #1: Key success factor #2: Kebijakan dan relasi
Model struktur JV Kerja sama pemerintahan
​Model hibrid memungkinkan pendanaan ​Partner asing dengan jaringan yang ​Potensi untuk memperoleh dukungan
Risiko yang mutual dan alignment dari kuat ke institusi finansial yang dapat pemerintah untuk pembiayaan proyek
financing kemampuan finansial masing-masing menyediakan pembiayaan proyek
BUMN
​Partner dengan rekap jejak yang kuat
Risiko di sepanjang value chain dgn. akses
teknologi teknologi teruji & R&D global

​Battery Holding memungkinkan ​Partner membawa "know how"


Risiko alignment dan koordinasi yang baik di industrialisasi untuk BUMN & transfer
operasional sepanjang value chain battery, dari ilmu ke JVCO/tim lokal
hulu ke hilir
​Kerja sama yang dapat memastikan ​Memperoleh dukungan pemerintah
Risiko offtake agreement untuk kapasitas sisa untuk industri battery; insentif/ subsidi
market yang tidak dpt. diserap domestik untuk sisi suplai dan permintaan

​Battery Holding dapat berkoordinasi ​Menjaga hubungan baik dengan dengan


Risiko dengan Tim Teknis B untuk memastikan Kementerian dan menyediakan input
regulasi koordinasi dgn. kementerian yg. relevan yang dapat mendukung industri battery
217
Tiga key success factors untuk membangun ekosistem
EV battery

Struktur kerja Kerja sama dengan Kebijakan dan relasi


sama BUMN leading players pemerintahan
Kolaborasi kohesif antar Kredibel, partner terbaik Kerangka kerja regulasi yang
BUMN untuk memastikan dengan kemampuan suportif untuk memungkinkan
alignment strategis & teknis, finansial dan pengembangan industri battery
tanggung jawab bersama komersial yang baik di Indonesia
218
Terdapat lima opsi kemungkinan struktur kepemilikan saham pada JVCO
teridentifikasi
Equity flow
1 Battery 3 Battery
Direct equity investment Holding setup Holdings setup Hybrid model

1a 1b 2 3 4

Upstream Midstream Downstream


Indonesia Battery Holding Indonesia Battery Holding
Holding Holding Holding

JV JV JV … JV JV JV … JV JV JV … JV JV JV JV JV JV

​ Setiap BUMN ​ Setiap BUMN ​ Semua BUMN ​Semua BUMN menanamkan ​ Semua BUMN
menanamkan modal menanamkan modal menanamkan modal modal di semua Battery menanamkan modal
langsung di JVCO yang langsung di semua secara setara di Holdings yang ada (dengan secara setara di Battery
relevan sesuai strategi JVCO sepanjang Battery Holding % berbeda-beda) yang Holding dan juga secara
bisnisnya masing- rantai nilai Battery yang nantinya akan nantinya akan menanamkan langsung di JVCO yang
masing menanamkan modal modal di JVCO yang relevan relevan
di semua JVCO di setiap rantai nilai 219
1• Memastikan penyelarasan/alignment (target,
jadwal proyek, produk) di sepanjang ekosistem
Baterai hulu hingga hilir

2• Memastikan ketercapaian adanya akuntabilitas


bersama/shared accountability di seluruh
Lima kriteria dan konsorsium industri baterai BUMN
pertimbangan dalam 3• Memastikan kesesuaian mandate pemerintah
menentukan struktur untuk BUMN bersangkutan tersinergi dengan
partisipasi pemilikan bisnis inti serta tujuan perusahaan

saham pada sebuah 4• Memastikan kemampuan dan kekuatan finansial/


financial strength dalam memenuhi persyaratan
JVCO investasi equity

5• Memastikan tercapainya tata kelola yang baik dan


cepat (efficient governance and speed-to-
execution) pada level pemegang saham (mis.
pelaksanaan GCG, uji tuntas)
220
​Agreed model with Tim Kerja 30 June,
reinforced at 01 October

Proses sistem scoring menunjukkan bawah struktur kepemilikan saham yang


paling optimal adalah model Hybrid
​ Agreed model
1 Battery 3 Battery
Direct equity investment Holding setup Holdings setup Hybrid model
Equity flow 1a 1b 2 3 4

Upstream Midstream Downstream Indonesia Battery Holding


Indonesia Battery Holding Holding Holding Holding

JV JV JV … JV JV JV JV JV JV

​Risiko misalignment ​Holding mendorong


​Memungkinkan alignment ​Holding memastikan ​Mengizinkan beberapa
​ Alignment yang tinggi di seluruh penyelarasan meskipun
di rantai nilai E2E keselarasan yang kuat perataan di rantai nilai
rantai nilai dalam % lebih kecil vs opsi 2
BUMN hanya akan ​Setiap BUMN berinvestasi ​Semua BUMN sama-sama ​Semua BUMN berinvestasi ​Semua BUMN sama-sama
​ Shared
memilih JVCO yang di semua JVCO meskipun berinvestasi dalam Holding (walaupun tidak setara) berinvestasi dalam Holding
accountability
relevan minoritas Baterai di 3 Holding Baterai
Setiap BUMN bisa fokus Setiap BUMN masih dapat ​Investasi blended tanpa Mampu memfokuskan
​Support core ​BUMN dapat meningkatkan
pada membangun sinergi memfokuskan diri di relasi yang kuat dengan investasi ke Holding yang
business saham di JVCO yang relevan
yang kuat dengan biz inti JVCO yang relevan ambisi perusahaan relevan
​Sepenuhnya selaras ​Setiap BUMN perlu ​Terdapat BUMN tertentu ​BUMN masih diharuskan
​ Financial ​Adanya tambahan investasi
dengan kapasitas berinvestasi lebih yang berinvestasi jauh berinvestasi di JVCO yang
strength blended di Holding
keuangan masing-masing daripada opsi 1a lebih besar agak jauh dari core biz
​Pengambilan keputusan
​ Efficiency ​Dapat menyebabkan ​Terlalu banyak pemegang ​Governance/pengambilan ​Governance / pengambilan
dilakukan oleh Holding +
(Speed-to- terlalu banyak pemegang saham dapat menunda keputusan dilakukan oleh keputusan dilakukan oleh
investasi BUMN perorangan
execution) saham di JVCO tertentu pengambilan keputusan Holding Holding
secara langsung
221
Sumber: analisis BCG
​Model yang disetejui oleh Menteri dan
Direksi Tim Kerja 25 November

5 imperative utama untuk Implikasi:


menentukan struktur partisipasi Model hibrid dengan partisipasi equity yang
equity seimbang 25% 25% 25% 25%

​Memastikan penyelarasan / alignment (target,


A jadwal proyek, produk) di sepanjang ekosistem
Baterai hulu hingga hilir

​Memastikan ketercapaian adanya akuntabilitas Indonesia Battery Holding


B bersama / shared accountability di seluruh
konsorsium industri baterai BUMN

​Memastikan kesesuaian mandat pemerintah untuk JV JV JV


C BUMN bersangkutan tersinergi dengan bisnis inti
serta tujuan perusahaan

​Memastikan kemampuan dan kekuatan finansial/ ​Partisipasi equity seimbang (25%) dalam IBH akan
D financial strength dalam memenuhi persyaratan memastikan netralitas dan mendorong sinergi dan alignment
investasi equity sepanjang ekosistem EV battery end-to-end
​Memastikan tercapainya tata kelola yang baik dan
cepat (governance yang efisien and speed-to- ​Peran dan kewajiban yang seimbang dari 4 perusahaan di
E
execution) pada level pemegang saham (misal dalam IBH akan memastikan shared accountability yang
pelaksanaan GCG, uji tuntas) terbagi antara 4 BUMN
222
Tiga key success factors kemenangan untuk membangun
ekosistem battery

Struktur kerja Kerja sama dengan Kebijakan dan relasi


sama BUMN leading players pemerintahan
Kolaborasi kohesif antar Kredibel, partner terbaik Kerangka kerja regulasi yang
BUMN untuk memastikan dengan kemampuan suportif untuk memungkinkan
alignment strategis & teknis, finansial dan pengembangan industri battery
tanggung jawab bersama komersial yang baik di Indonesia
223
Sumber: SteerCo #1

Kerja sama strategis akan memanfaatkan kekuatan saat ini

Apa yang kita


harapkan dari
partner

​ Teknologi ​ Knowledge ​ Jaringan Global ​ CapEx


Operasi

​ Dukungan GOI / ​ Akses market


​ Bahan baku ​ CapEx
Apa yang kita regulasi domestik
tawarkan

224
Sumber: SteerCo #1

Gap yang perlu ditutup dalam aspek teknologi, "know-how" operasi,


dan injeksi modal
Pertambangan Pemrosesan bahan Battery Precursor Battery
Electric vehicle ESS Recycling
bahan baku (NiSO4) baku & Cathode cell ke pack

Teknologi, Akses
Gap Terbatas - Teknologi, Teknologi, market, Teknologi,
"know-how"
tidak ada gap "know-how" Teknologi "know-how"
kemampuan modal operasi,mo Dorongan
operasi,modal pemerintah operasi
dal

• Akses ke • Value chain • Akses ke • Akses yang kuat • Akses ke OEM • Dorongan • Akses langsung
reserve nickel terintegrasi nickel dan ke cathode domestik pemerintah ke batteries
Kekuatan terbanyak di memastikan cobalt namun perlu • Dorongan awal yang kuat bekas setelah
dunia akses ke domestik menemukan dari untuk value chain
utama & gap
• "Know how" pembeli • Memerlukan anode, pemerintah renewables battery
operasional • Memerlukan akses ke R&D electrolytes, untuk adopsi • Akses langsung dikembangkan
yang kuat akses dan teknologi bahan lainnya EV, dorongan ke pembeli • Akses ke
teknologi komersial • Modal tahap lebih lanjut dengan teknologi
untuk HPAL yang viable awal tersedia diperlukan kompetisi yang komersial
dan POX untuk • Dukungan namun • Akses ke OEM terbatas yang viable
produksi untuk scale up memerlukan global yang • Akses ke • "Know how"
Nickel Kelas 1 • Injeksi modal modal untuk lebih kuat teknologi yang operasional
• Injeksi modal scale up kompetitif
untuk • Akses ke secara biaya
ekspansi teknologi untuk
komersial yang meningkatkan
viable viability dari
Kekuatan Terdapat kekuatan, Gap untuk Tidak ada use cases
Major gap battery lainnya 225
utama dengan gap ditutup gap
Sumber: analisis BCG

Analisis gap hulu| perlu menemukan partner yang dapat


menyediakan teknologi untuk konversi Limonite ke NiSO4
Value chain Kebutuhan partner
Limonite Persyaratan utama Penilaian gap strategis?
​Tidak ada gap signifikan, telah ​Partner tidak
• Expertise dalam eksplorasi
Pertambangan menjadi bagian Antam's BAU & diperlukan
• Expertise dalam pertambangan nickel
Limonite Antam memiliki reserves Nickel
• Kepemilikan aset Nickel
#2 di Indonesia

• Suplai Limonite yang digaransi • Teknologi "state of the art" ​Kerja sama dibutuhkan
• Teknologi "state of the art" untuk • Kemampuan investasi untuk mendukung
konversi Limonite ke Nickel MHP (pembiayaan) i.e. balance teknologi dan
Limonite ke MHP pembiayaan
• Akses ke riverbank sheet yang kuat untuk
• Modal yang intensif ($24-47k/ton); mendukung investasi, jaringan
dengan skala minimum di 30kt Ni p.a. untuk pembiayaan

• Teknologi "state of the art" untuk • Teknologi "state of the art" ​Kerja sama dibutuhkan
MHP ke NiSO4 konversi Nickel MHP ke Nickel Sulfate • Garansi offtake / keamanan untuk mendukung
• Garansi offtake dari market hilir (downstream) teknologi, dan garansi
• Capex yang relatif rendah; di $2k/ton offtake

Tidak
Major gap
ada gap
Sumber: Dokumen & wawancara klien, laporan broker, analisis tim 226
Sumber: analisis BCG

Analisis gap battery| perlu menemukan partner yang dapat


menyediakan teknologi & scale untuk mewujudkan ambisi
Kebutuhan partner
Value chain Persyaratan utama Penilaian gap strategis?
battery
• Akses ke suplai domestik Nickel dan • Akses ke bahan baku lokal ​Membutuhkan partner
Produksi Cobalt • Tidak ada kemampuan dalam untuk produksi precursors
precursor • R&D, teknologi & operasi scalable kuat teknologi precursor skala besar
• Kebutuhan modal yang besar • Modal terbatas
• R&D dan teknologi yang kuat untuk • Tidak ada kemampuan dalam Membutuhkan partner untuk
Produksi bahan material cathode performa tinggi pengembangan material cathode mengembangkan cathode
Cathode • Kebutuhan modal yang besar untuk in house performa tinggi at scale
operasi skala besar • Modal terbatas
• Akses ke bahan baku & battery • "Know-how" terbatas dalam
Membutuhkan partner untuk
Manufaktur chemicals produksi cell (skala kecil)
mengembangkan cathode
Cell • Kemampuan desain cell • "Know-how" desain cell terbatas
performa tinggi at scale
• Modal untuk produksi skala besar • Modal terbatas untuk skala besar
• Akses ke cells kualitas tinggi • Akses terbatas untuk battery ​Dibutuhkan kerja
Module & Pack • Kemampuan engineering assembly cells berkualitas tinggi sama yang terbatas
Assembly • Kerja sama dengan OEM untuk • Kemampuan engineering kuat
pengembangan pack • Hubungan yang kuat dengan
• Infrastruktur dan plant assembly Toyota & Hyundai
Sumber: pertemuan klien, analisis tim
• Akses ke infrastruktur Major gap
Tidak
227
ada gap
Sumber: analisis BCG

Analisis gap EV charging | diutuhkan kerja sama dengan pemasok


alat dan pemilih lahan
Kebutuhan partner
Value chain EV charging Persyaratan utama Penilaian gap strategis?
• Akses ke charging equipment yang kompetitif dan ​Opsi pemasok tersedia di market, Kerja sama
insentif pemerintah untuk memperbaiki proyek gap hanya dalam memastikan dibutuhkan untuk
Pasokan alat ekonomi negosiasi efektif untuk harga murah chargers kompetitif

• Akses ke kontraktor EPC untuk instalasi ​Kontraktor lokal/anak Dibutuhkan kerja


• Insentif/ subsidi pemerintah untuk memperbaiki perusahaan PLN tersedia untuk sama yang terbatas
Instalasi dan jasa
proyek ekonomi eksekusi instalasi
lapangan
• Pasokan electricity yang stabil dan reliable ke seluruh ​Kapasitas PLN saat ini cukup Dibutuhkan kerja
charging stations untuk memenuhi peak demand sama yang terbatas
Electricity supply
• Manajemen Peak grid untuk permintaan berlebih dari EV, gap hanya dalam
dan electric grid selama peak hours memastikan pasokan reliable
• Akses properti/lokasi yang baik untuk charging, e.g., ​Skema atraktif dibutuhkan untuk Kerja sama
pengisian bensin, rest area, malls menarik partner dengan akses diperlukan dengan
Charging ops • Paket konsumen yang menarik untuk charging ke lokasi strategis pemilik lahan
• Teknologi untuk mengoperasikan charging stations
• Kemampuan operasi lapangan untuk memelihara ​Kontraktor lokal/anak Dibutuhkan kerja
charging stations perusahaan PLN tersedia untuk sama yang terbatas
After sales
• Dukungan teknis dari pemasok charging equipment eksekusi instalasi
peralatan untuk kegagalan major

Tidak
Sumber: PLN Strategic Business Development – EV charging solutions, analisis tim Major gap 228
ada gap
Sumber: analisis BCG

Analisis gap ESS | diperlukan partner yang dapat memasok battery


dan teknologi EMS untuk mewujudkan ambisi
Kebutuhan partner
Value chain ESS Persyaratan utama Penilaian gap strategis?
​Tidak adanya manufaktur battery
• Akses ke battery yang kompetitif untuk ​Partner dibutuhkan
lokal menyebabkan biaya
Battery memastikan viabilitas ekonomi dari untuk suplai ESS battery
investasi yang lebih tinggi
assembly pendirian PV + battery yang kompetitif
• Teknologi battery yg. sesuai
peruntukan
• Akses ke EMS yang kompetitif untuk • Tidak ada kemampuan / ​Partner dibutuhkan
Manajemen memastikan viabilitas ekonomi dari pemain EMS lokal untuk suplai ESS battery
energi pendirian PV + battery • Pengalaman min. dalam power EMS solution kompetitif
• Kemampuan integrasi teknologi ESS generation / distribusi hibrid
• Kemampuan engineering / manajemen ​Tidak ada gap signifikan, ​Dibutuhkan kerja
EPC-turnkey/ proyek banyak jenis kontraktor lokal sama yang terbatas
instalasi • Pengalaman di sepanjang value chain tersedia di Indonesia
hardware (solar PV, battery, EMS)
• Kemampuan mengoperasikan sistem solar ​Tidak ada gap signifikan, ​Dibutuhkan kerja
Kepemilikan dan PV + battery dengan efisien pemain lokal dapat sama yang terbatas
operasi • Akses ke partner yang bersedia untuk menjalankan kontrak / proyek
berpartisipasi dalam proyek dengan PLN sebagai off-taker

Tidak
Sumber: PLN Strategic Business Development – Batttery solutions, analisis tim Major gap 229
ada gap
Sumber: Update Kementerian bulan Mei

Pada level konsorsium battery, terdapat dua jalur strategis untuk


kerja sama
Model yang
diprioritaskan
Grand Consortium String of pearls
Electricity Electricity
MHP Battery Cell MHP Battery Cell
Battery Supply, ESS Battery Supply, ESS
Nickel Ore Ni, Co Cathode Battery Pack, EV Recycling Nickel Ore Ni, Co Cathode Battery Pack, EV Recycling
Precursor and Precursor and
Sulphate and BMS Sulphate and BMS
infrastructure infrastructure

Konsorsium yang didorong kerja sama


Partner A Partner B Partner … Partner X Partner A Partner B Partner C … Partner X …

• Satu partner untuk seluruh value chain • Kemampuan untuk negosiasi dengan partner
Tanggung jawab untuk mencari partner terbaik terbaik untuk setiap langkah di value chain
untuk seluruh value chain beralih ke partner • Lebih mudah untuk menilai value dari setiap kerja
konsorsium, termasuk pemasok Tier 2/Tier 3 sama
• Mengunci demand / rantai supply untuk seluruh
value chain • Risiko lebih tinggi untuk "misalignment" dari
ketergantungan seluruh value chain
• Pilihan partner yang lebih terbatas • Dibutuhkan upaya yang lebih tinggi untuk mencari
• Lebih sulit untuk membandingkan dampak "like to partner yang tepat untuk setiap langkah value
like" antara proposal partner chain & menarik partner pemasok Tier 2/Tier 3
230
Backup
Sumber: analisis BCG

Penilaian mendetail dari kriteria seleksi partner

Presence dan ekspansi Finansial dan


Global investasi EV Branding dan OEM
• Hijau untuk perushaaan • Hijau jika perusahaan • Hijau jika terdapat kerja
yang hadir di 2 atau memiliki investasi yang sama dengan leading
lebih benua dan notable dalam EV OEM
memiliki rencana (noted oleh partner • Kuning jika terdapat
ekspansi atau value) kerja sama namun bukan
• Kuning jika terdapat 1 • Kuning jika terdapat dengan leading OEMs
kekurangan investasi namun tidak • Merah jika perusahaan
• Merah jika kedua dalam jumlah besar memiliki rekap jejak
kriteria tidak terpenuhi • Merah jika tidak yang buruk dalam kerja
terdapat investasi sama

231
Kami telah melakukan due diligence dan menjajaki 7 calon mitra potensial

11 pemain dengan kapasitas ... untuk menentukan mitra


produksi tertinggi1 di tahun 2028 ... dan disaring melalui set konsorsium potensial yang
diidentifikasi ... kriteria seleksi... diprioritaskan
40 267 ​307
1
Gelombang
50 187 ​237
2 1
46 89 ​135
3
40 72 ​112
4 Potensi untuk menjangkau pemain
baterai global melalui OEM
30 64 ​94
5
​12 67 ​79
​Reputasi merek &
6
hubungan dengan
Gelombang
35 42 ​77
7 OEM 2
​Kekuatan finansial
​2 71 ​72 & investasi di
8 bidang baterai
​0 64 ​64 ​Jejak global &
9 rencana ekspansi
​39 ​ Tidak
62
10
​23 diprioritaskan
​Current
​8 47 ​54
11 ​Est incr. 2028

1. Top 11 berdasarkan laporan Statista (baterai Lithium-ion di seluruh dunia, 2018); Northvolt dari press search, informasi perusahaan; Analisis Tim BCG 232
Matriks seleksi dikembangkan untuk memprioritaskan dan
menilai mitra konsorsium yang berpotensi
​Kriteria prioritas

​ Global footprint & rencana ​Kekuatan finansial & investasi ​ Reputasi merek & hubungan
dengan OEM • Semua penilaian
ekspansi di bidang baterai 4 pts
di kategori hijau
Prioritas 1
• Beberapa
penilaian hijau;
3 pts
1 penilaian
​ Global footprint & ​ Kekuatan finansial & ​ Reputasi merek & kuning
rencana ekspansi investasi di bidang baterai hubungan dengan OEM • Beberapa
penilaian kuning
2 pts
Perusahaan hadir di 2 benua atau Perusahaan multimiliuner, Merek terkemuka dan telah – tanpa
lebih dan memiliki rencana telah menunjukkan investasi yang menjalankan JV dan kemitraan penilaian merah
Prioritas 2
ekspansi yang agresif signifikan di bidang baterai yang sukses dengan OEM terkemuka • Beberapa
penilaian hijau
1 pts
Perusahaan tidak ada kehadiran di Pendapatan perusahaan <USD 1 Bn Merek kurang dikenal, tetapi telah & kuning; 1
2 benua atau lebih atau rencana tetapi telah menunjukkan investasi mampu menjalankan kemitraan & penilaian merah
ekspansi agresif yang signifikan di bidang baterai bisnis dengan OEM terkemuka
Tidak • >1 penilaian
0 pts
Perusahaan tidak memiliki jejak Pendapatan perusahaan <USD 1 Bn Merek kurang dikenal dan kurang diprioritaskan merah
global dan belum menunjukkan dan belum menunjukkan investasi baik; belum menunjukkan
kepentingan ekspansi yang signifikan di bidang baterai ikatan yang kuat dengan OEM
233
Tujuh mitra diprioritaskan telah teridentifikasi untuk Gelombang 1
Ranking saat ini / Proyeksi
2028 secara global kapasitas produksi Kemitraan OEM Teknologi
berdasarkan pada tahun 2028 Negara HQ utama baterai Alasan terpilih sebagai mitra yang diprioritaskan
Kapasitas
• Kehadiran utama saat ini di Cina dengan rencana ekspansi agresif di AS & UE
• Investasi saat ini berfokus pada peningkatan produksi dan R&D
#3/#1 40 267 ​307 • Prismatic • Kemitraan strategis dengan OEM global terkemuka, misalnya. VW, Toyota,
BMW, dan Tesla (baru-baru ini)

• Saat ini pemimpin pasar di bidang EV baterai


• Pouch • Kehadiran di Cina, India, AS, Australia dengan rencana ekspansi di Eropa
#1/#2 50 187 ​237 • Cylindrical & AS
• Kemitraan strategis dengan OEM global terkemuka, misalnya Hyundai, GM

• Merupakan pionir dari produsen mobil elektrik di dunia (EV)


• Tesla memiliki market share terbesar untuk pasar EV per 2020, dengan
#2/#3 46 89 ​135 • Cylindrical ekspansi yang cukup agresif ke China dan Eropa
• Hal ini diperkuat dengan adanya Tesla Battery Day
• Kehadiran yang kuat di Cina, dengan pabrik di Eropa, India, Cina, AS,
Timur Tengah dan Afrika (EV)
#3/#4 40 72 ​112 • Prismatic • OEM terintegrasi dengan produksi baterai sendiri dan membuka untuk
melayani customer lain (misalnya Toyota JV)
• OEM Cina terkemuka di ruang EV (#2 secara global setelah Tesla)
• Kehadiran di AS dan Asia dengan unit yang ada di AS, Eropa, India, dan
• Prismatic Vietnam
#6/#5 30 64 ​94 • Cylindrical • Kemitraan strategis dengan OEM global terkemuka, misalnya BMW, Volvo
& VW

• Jejak global yang mencakup Jepang, AS & Uni Eropa


• Prismatic • Hubungan yang kuat dengan OEM Jepang hadir di Indonesia (misalnya
#5/#7 35 42 ​77 • Cylindrical Toyota, Honda)
• Investasi awal di bidang EV dengan kemitraan awal dengan Tesla

• Pemain terbesar kedua dalam teknologi pouch sell


#7/#10 ​62
• Pouch • Pemain yang berbasis di Cina dengan rencana ekspansi agresif di Eropa,
​23 39 AS dan lebih banyak pasar berkembang (misalnya Turki)
• Kesediaan untuk mempertimbangkan pasar negara berkembang untuk
​Saat ini ekspansi
• Portofolio OEM Cina yang kuat untuk 4W & 2W (misalnya GAIC) dan234
​Estimasi pada tahun 2028 ekspansi baru-baru ini dengan OEM Eropa terkemuka (misalnya Daimler)
Detail tentang alasan terpilihnya mitra prioritas untuk Gelombang 1
Peringkat
global 2028
Proyeksi kapasitas produksi Kehadiran dan ekspansi Keuangan dan Branding dan Penilaian
berdasarkan pada tahun 2028 global Investasi Baterai Hubungan OEM
kapasitas • Kehadiran di Cina, AS, Kanada, • Pendapatan 2019 sebesar $6,6 • Kemitraan yang ada dengan VW,
Uni Eropa miliar Toyota dan BMW
1 40 267 ​307 • Ekspansi agresif ke AS dan Uni • Investasi $3,7 miliar untuk • 50 perusahaan Global teratas di
4pts
Eropa meningkatkan produksi masa depan oleh Fortune
• Kehadiran di Cina, India, AS, • Pendapatan 2019 di $ 25 miliar • Kemitraan dengan OEM terkemuka
Australia • $ 2.3 miliar JV dengan GM • Perusahaan Kimia Korea pertama
2 50 187 ​237 • Rencana ekspansi di UE & AS • Ekspansi kesepakatan pinjaman yang memasuki Global top 10 oleh 4pts
di Polandia ACS

• Kehadiran di AS dan Cina • Pendapatan 2018 pada $331jt • Kemitraan dengan BAIC Group,
10 ​62
• Ekspansi yang sangat agresif ke • Mendapatkan dana $790 mil. JMC, Great Wall, Zero
​23 39 AS dan Uni Eropa (Jerman, • Merencanakan IPO Motorcycles, Changan, , dan GAG 3pts
Turki) • € 600 juta investasi di pabrik Penghargaan kontrak eksklusif
• Bersedia memasuki pasar baru Jerman baru-baru ini dengan Daimler

4 40 72 ​112 • Kehadiran utama di Cina • Pendapatan 2019 sebesar $ • Mendirikan JV dengan Toyota &
• Unit yang ada di UE, India, Cina, 19 miliar; Daimler
AS, Timur Tengah • Didukung oleh Warren Buffet • #3 Fortune's change the world 3pts
• Investasi 58jt di Guangzhou (2019)

5 30 64 ​94 • Kehadiran di AS dan Asia • Pendapatan 2019 di $ 9 miliar • Hubungan yang kuat dengan Ford
• Unit yang ada di AS, UE, India, • Menginvestasikan USD 937 dan Chrysler
dan Vietnam juta untuk memperluas • Sustainability World Index(DJSI
3pts
kapasitas produksi baterai World)

7 35 42 ​77 • Kehadiran global yang kuat • Pendapatan 2019 di $ 72 • JV dengan Toyota


• Tanaman yang ada di UE, miliar • Baru ini memasuki JV dgn. Tesla
Indonesia, AS, Jepang, Cina • Investasi $ 5 miliar dalam • Overall Brand Champion di PR
3pts
baterai EV dengan Tesla Awards 2017
​3 46 89 ​135
• HQ di AS, produksi di AS dan • Pendapatan 2019 $ 24.5 • Pelopor EV Space
Cina miliar Investasi dalam • OEM dengan sendirinya
• Pabrik 2021 diharapkan di teknologi bersaing (Maxwell, • JV dengan Panasonic
3pts
Jerman, Uni Eropa ultracapacitors) • Beberapa penghargaan inovasi
​Saat ini ​Estimasi pada tahun 2028
235
Sumber: laporan Statista (baterai Lithium-ion di seluruh dunia 2018); informasi perusahaan, press search; Analisis Tim BCG
Selain itu, kami telah mengidentifikasi mitra prioritas kedua
Peringkat
global 2028 Proyeksi kapasitas produksi Kehadiran dan ekspansi Keuangan dan Branding dan Penilaian
berdasarkan pada tahun 2028 global Investasi Baterai Hubungan OEM
kapasitas

• Kehadiran saat ini di Cina • Pendapatan sekitar $ 1 juta • Kesepakatan tertutup dengan
• 4 pabrik direncanakan di Cina, • Dinaikkan $ 145 juta BMW untuk listrik MINIs mereka
6 12 67 ​79 UE dan AS pada tahun 2025 • Investasi $ 2 miliar di UE • Prestasi atau penghargaan 2pts
• Rencana agresif 100GWh direncanakan terbatas

• Berkantor Pusat di Swedia • Didukung oleh Volkswagen • Ikatan utama dengan


• Rencana agresif untuk mencapai • Pendapatan 2018 sebesar 11,3jt Volkswagen
​9 ​0 64 ​64 150GWh pada tahun 2030 • Mendapat US$ 1 miliar untuk • Ikatan lain di Ess Space 1pts
• Hanya UE yang fokus pabrik baterai lithium di Swedia • Info terbatas tentang prestasi

• HQ di Korea • Pendapatan 2019 sebesar USD 42 • Kalah dalam putusan sementara


• Produksi di Korea, Cina, dan Bn tentang Gugatan dengan LG
​11 8 47 Hongaria (UE) • Berinvestasi $ 1.6 miliar di pabrik Chem 1pts
​54 AS • Prestasi terbatas
• $ 490jt diinvestasikan untuk
membangun pabrik kedua di Cina

• Jejak footprint kecil. HQ di • Pendapatan 2019 di $ 1 miliar • Memiliki sejarah kebangkrutan


​2 71 ​72 Indonesia • Investasi yang direncanakan $ 40 dan buy-out oleh Wanxiang
• 1 pabrik di Cina juta Group
​8 • R&D di AS • Didukung oleh Wanxiang Group • Prestasi terbatas
0pts
• Penjualan di UE

​Saat ini ​Estimasi pada tahun 2028


Catatan: Tesla dinilai kuning di bawah branding dan hubungan OEM karena pengalaman kemitraan yang terbatas dengan OEM dan posisi merek premium yang mungkin
236
tidak cocok untuk melayani pasar Indonesia yang lebih luas
Sumber: laporan Statista (baterai Lithium-ion di seluruh dunia 2018); informasi perusahaan, press search; Analisis Tim BCG
Progress Partnership | Kami telah melakukan initial outreach terhadap 7 mitra potensial dan
negosiasi dengan 3 mitra masih berlangsung hingga saat ini

Identifikasi Lakukan initial Penandatanganan Finalisasi Deal


Diskusi awal Negosiasi (Penandatanganan SHA/SPA)
partner outreach HoA/Term Sheet

PLN merespon penawaran CATL Initial meeting dilakukan pada Negosiasi dilakukan dari Juni- Term Sheet Hulu-Hilir CBL sedang melakukan DD
sebagai konsortium 4 Juni'20 November'20 ditandatangani pada 9 Nov'20 terhadap resource hulu
Partner pipeline (per 8 Jan'21)

Negosiasi untuk penandatanganan • MoU LGC-BKPM ditandatangani


Expression of interest diterima Initial meeting dilakukan pada
MoU hingga Des'20; ongoing pada 18 Dec'20
oleh BKPM April'20 discussion untuk HoA • HoA LGC-BUMN sedang difinalisasi

Expression of interest diterima Initial meeting dilakukan Negosiasi sedang dilakukan untuk
pada Okt'20 oleh Kemenkomarves 7 Jan'21 memformulasikan kerjasama

Initial outreach Initial meeting dilakukan 11 meetings dilakukan


hingga 25 Jun'20 Negosiasi tidak diprioritaskan karena Farasis tidak punya E2E proposal
telah dilakukan pada 4 Mei'20

Initial outreach Initial meeting dilakukan


Negosiasi tidak diprioritaskan karena BYD tidak punya E2E proposal
telah dilakukan pada 4 Juni'20

Initial outreach
telah dilakukan Panasonic tidak menunjukkan ketertarikan untuk bekerjasama saat initial outreach

Initial outreach
telah dilakukan Samsung SDI tidak menunjukkan ketertarikan untuk bekerjasama saat initial outreach

Selesai / sudah dilakukan Sedang dilakukan Belum dilakukan Negosiasi tidak dilanjutkan/diprioritaskan
237
Kriteria penilaian partner dari Fase 1 telah kami update dan perbaharui
Deep Dive

tersedia
Kriteria Fase 1 Kriteria terbaru
Kriteria Sub-kriteria Kriteria Bobot
• Penawaran pada seluruh tahap value
Ruang lingkup
chain
1. Memberikan partisipasi penawaran pada setiap tahap value chain 13%
• Scale sesuai dengan ambisi Indonesia 2. Scale 13%
• Timeline sesuai dengan ambisi
Scale & Timeline 3. Ruang lingkup 7%
Indonesia
(Rata-rata1)
• Keinginan untuk transfer teknologi 4. Transfer teknologi 7%
dan set up R&D lokal
• Finansial sesuai dengan benchmark 5. Timeline 7%
Finansial dan • IRR di atas threshold
6. Finansial sesuai dengan benchmarks 7%
investasi • Ketersediaan akan offtake
(Rata-rata1) agreement yang kuat di sepanjang 7. IRR di atas threshold 13%
value chain
8. Offtake agreement 13%
Insentif yang diminta • Evaluasi insentif
9. Insentif 7%
Risiko preliminary • Risiko teridentifikasi
teridentifikasi • Mitigasi risiko 10. Kontribusi GDP net 13%
xx – sub-kriteria diperbaiki Kriteria dievaluasi pada masing-masing tahap value chain Total: 100%
xx – sub-kriteria dibatalkan Kriteria dievaluasi pada keseluruhan (across) value chain

Penjelasan umum
• Penilaian akan dilakukan menggunakan informasi terakhir yang diterima saat diskusi dan dokumen terakhir yang ditanda-tangani
• Kriteria-kriteria memiliki bobot yang berbeda, tergantung pada tingkat kepentingan
• Dua cara berbeda untuk pemberian nilai pada masing-masing kriteria
– Pada masing-masing tahap value chain: nilai diberikan pada setiap tahap value chain dengan bobot variabel yang telah ditentukan, sebelum weighted average
diambil untuk keseluruhan nilai
– Pada keseluruhan (across) value chain: nilai diberikan berdasarkan hasil keseluruhan value chain
• Kriteria risiko preliminary teridentifikasi dibatalkan karena penilaian potensial risiko telah dilakukan pada sub-kriteria berbeda (risiko teknologi pada transfer
teknologi; risiko finansial pada sub-kriteria finansial, IRR, offtake agreement; risiko regulasi pada evaluasi insentif)
1. Dievaluasi pada setiap tahap value chain dan kemudian dirata-rata 238
Tiga key success factors untuk membangun ekosistem
EV battery

Struktur kerja Kerja sama dengan Kebijakan dan relasi


sama BUMN leading players pemerintahan
Kolaborasi kohesif antar Kredibel, partner terbaik Kerangka kerja regulasi yang
BUMN untuk memastikan dengan kemampuan suportif untuk memungkinkan
alignment strategis & teknis, finansial dan pengembangan industri battery
tanggung jawab bersama komersial yang baik di Indonesia
239
Usulan tim dalam kebijakan pengembangan ekosistem EV battery dan EV
Tim telah menyusun usulan Surat Menteri BUMN tanggal 27 Juli 2020 kepada Kementerian/Lembaga terkait mengenai Kebijakan
Pengembangan Ekosistem EV Battery, untuk selanjutnya dapat dikoordinasikan oleh Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Kepala
BKPM
S-529/MBU/07/2020 • Penambahan jangka waktu pembebasan bea masuk impor bahan baku • Pembebasan PPN impor untuk produk precursor, katoda, battery cell/pack
precursor, katoda, battery cell/pack, battery recycling
• Pembuatan Pos Tarif Khusus untuk precursor, katoda, dan battery cell/pack,
• Penambahan jangka waktu dan lingkup industri yang diberikan fasilitas Tax dan agar dikenakan tarif MFN tinggi serta bea masuk preferensi
Holiday

• Royalti 0% untuk bijih nikel limonit untuk bahan baku EV Battery • Tarif tenaga listrik untuk SPKLU sesuai tarif untuk penjualan curah
S-530/MBU/07/2020 • Diskon Harga Patokan Mineral (HPM) Bijih Limonit s.d 20% HPM • Penetapan batas atas tarif tenaga listrik agar lebih meningkatkan lagi
• BUMN tetap dapat mengalihkan sebagian Wilayah IUP/IUPK kepada anak kelayakan ekonomi bagi pemegang IUPTL/IUJPTL
usaha yang mayoritas sahamnya milik BUMN
• Pelaku Usaha swap EV Battery hanya berkewajiban menyediakan, namun
• Badan usaha SPKLU selaku pemegang IUPTL dapat bekerja sama dengan
tidak wajib memiliki baterai tersebut
pemegang IUJPTL

S-531/MBU/07/2020 • Formulasi TKDN untuk EV Battery dan komponen pembentuknya • Pembuatan Pos Tarif Khusus untuk precursor, katoda, dan battery cell/pack,
dan agar dikenakan tarif MFN tinggi serta bea masuk preferensi

S-532/MBU/07/2020 • Kemudahan perizinan sisa hasil pengolahan Nikel untuk bahan baku EV
Battery

240
Chapter 5
Roadmap & Key implementation
milestones
241
Overall roadmap
Chapter 5
Roadmap & Key implementation
milestones
Key implementation milestones

242
Per 14 Januari 2020 Timeline dikonfirmasi oleh mitra
Timeline dan kapasitas untuk dikonfirmasi
oleh mitra

Roadmap pengembangan ekosistem baterai EV terintegrasi di Indonesia


2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032
Penyelesaian
Finalisasi kesepakatan
Kesepakatan
+ FS dan DD FS and DD

+ 2.5 Mt saprolite
Tambang + 6.0 Mt limonite Operasi berkelanjutan
+ 7.5 Mt saprolite

+ 25 kt RKEF
Konstruksi dan ramp-up operasional

Smelting
+ 50 kt HPAL Operasi berkelanjutan
dan refining
+ 75 kt RKEF

+ 45 kt prec.

Prekursor + 75 kt prec. and 45 kt cathode Operasi berkelanjutan


dan Katoda + 75 kt cathode
+ 120 kt prec. and 120 kt cathode

+ 10 GWh
Operasi berkelanjutan
Sel Baterai + 20 GWh
+ 110 GWh

ESS + 0.7 GWh


Operasi berkelanjutan
assembly + 0.5 GWh

Recycling + 10 kt Operasi berkelanjutan

EV OEM Pemerintah mengembangkan ekosistem, regulasi & insentif, infrastruktur, untuk meningkatkan penetrasi EV dan menarik investasi asing

HoA signing E2E SHA signing Akhir fase 1 Akhir fase 2 Akhir fase 3 Akhir fase 4
Masterplan
1. Skenario masterplan baterai 140 GWh signing 243
Sumber: Proposal LG Chem Nov 2020, Analisis tim baterai
Per 14 Januari 2020 Timeline dikonfirmasi oleh mitra
Timeline dan kapasitas untuk dikonfirmasi
oleh mitra

Roadmap pengembangan ekosistem baterai EV terintegrasi di Indonesia


2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032
Penyelesaian Finalisasi kesepakatan
Kesepakatan
+ FS dan DD FS and DD

Tambang +16 Mt Operasi berkelanjutan

+ 40 kt RKEF1
Konstruksi dan ramp-up operasional

Smelting
+ 55 kt HPAL Operasi berkelanjutan
dan refining
+ 85 kt RKEF

Prekursor + 98 kt prec. and cathode


Operasi berkelanjutan
dan Katoda + 226 kt prec. and cathode

+ 30 GWh
Sel Baterai Operasi berkelanjutan
+ 134 GWh

+ 0.7 GWh
ESS
Operasi berkelanjutan
assembly + 0.5 GWh

Recycling + 20 kt Operasi berkelanjutan

EV OEM Pemerintah akan mengembangkan ekosistem, regulasi & insentif, infrastruktur, untuk meningkatkan penetrasi EV dan menarik investasi asing

Penanda- Penanda- Batas waktu Batas waktu Batas waktu pengoperasian Prekursor + Baterai JV
taganan TS tanganan SPA mulai pembangunan mulai operasi yang memproses 70% bijih nikel yang ditambang
1. Termasuk Kws. Industri Prekursor + Baterai JV Prekursor + Baterai JV 244
Sumber: Ringkasan Lembar Ketentuan Antam-CBL Nov 2020, Analisis tim baterai
Aktivitas yang tidak
Timeline subject to Tim Kerja decision Bersifat critical path
Key milestones
Partnership finalization
Aktivitas bersifat Key milestones
Selesai
critical path IBC setup

IBC setup: Potential Accelerated timeline di mana setup selesai pada Feb 2021
​Jan ​Feb ​Mar
​Milestones ​28. ​04. ​11. ​18. ​25. ​01. ​08. ​15. ​22. ​01. ​08. ​15. ​22. ​29.

1 High level approval KBUMN untuk pembentukan IBC

2 ​Diskusi struktur & kepemilikan BUMN di IBC dengan Tim Kerja

3 ​Persetujuan internal BUMN (BoD, BoC, dan RUPS) untuk berpartisipasi di IBC

Penunjukan konsultan hukum1


4

5 Penunjukan notaris bersama2

6 Perencanaan Internal governance untuk IBC

Finalisasi SHA, Anggaran Dasar, dan dokumen legal lainnya


7
terkait Pembentukan IBC

8 Seleksi dan penunjukkan BoD/BoC di IBC

Finalisasi perizinan dan dokumen legal terkait


9
​Pembentukan IBC (contoh: Akta Pendirian, Anggaran Dasar)

10 Pembentukan rekening IBC dan penyetoran modal

IBC SHA 245


Deadline setor
Sumber: Diskusi Tim PMO
& AD Signing modal IBC
Overall roadmap
Chapter 5
Roadmap & Key implementation
milestones
Key implementation milestones

246
Finalisasi rencana kerjasama dengan CBL
• Menyelesaikan Pre-FS dan Due Diligence
• Menyelesaikan masterplan pembangunan ekosistem EV Battery
terintegrasi sesuai aspirasi BUMN
(Lead: ANTAM) • Joint FS untuk seluruh value chain
• Menyusun Draft dan melakukan negosiasi terkait CSPA, SHA,
SPA, serta pembentukan JV

Menandatangani HOA dan finalisasi kerjasama dengan LG Chem


• Penandatanganan HOA untuk Grand Package (mining s.d battery
cell) sesuai aspirasi BUMN
• Negosiasi dan penandatanganan HoA untuk Proyek battery pack,
Fokus Tim EV Battery (Lead: Pertamina) •
ESS, recycling
Joint FS tuntuk seluruh value chain
di tahun 2021 • Menyusun Draft dan melakukan negosiasi terkait SHA dan
pembentukan JV

Melakukan Penjajakan lebih lanjut terhadap calon mitra


lainnya seperti Tesla dan Toyota
(Lead: Tim EV Battery)
Finalisasi model BUMN kolaborasi antara BUMN dalam
ekosistem EV Battery dan membentuk Indonesia Battery
Corporation (IBC)

Koordinasi dengan Kementerian, Lembaga teknis, dan


industry dalam negeri dalam mendukung pembangunan
ekosistem EV Battery dan Industri Komponen EV dalam 247

Negeri
Projects has been discussed in detail Projects has not been discussed in
In HoA/Term Sheet/MoU detail in HoA/Term Sheet/MoU Suggested additional steps

Rencana kerja tahun 2021

Q4 2020 Q1 2021 Q2 2021 Q3 2021 Q4 2021 Q1 2022 Q2 2022

Masterplan signed
CBL Due Diligence and PFS (should be end to end)
Eearlist date for Start of 40kt
Formation of Industrial Zone JV & Recycling JV RKEF construction and 20 kt
recycling construction
Earliest start date of
Formation of RKEF, HPAL, and Mining JV 85kt RKEF + 55kt HPAL
construction

Precursor to Battery JV

MoU & HoA Finalization for Grand E2E masterplan SHA signing potentially
Masterplan signed
Package1 development conducted in Q4 2022
HoA signed
SHA and SPA
Mining JV Formation signing Mining JV

SHA signing
RKEF and HPAL JV Formation RKEF / HPAL JV

SHA signing
Potential period for BUMN to restart
Precursor and Cathode JV Formation Prec./Cat. JV
finalization of collaboration
structure (IBC) since clarity on
partnership details with CBL and SHA signing
LGC would have been obtained Battery Cell JV Formation
Cell JV

HoA Signing
FS & DD
Pack, ESS, & Formation of Battery Pack, ESS, and Recycling JV
Preparation
Recycling JV
SHA signing for
IBC setup IBC setup IBC formed
Pack, ESS, and
Recycling JV

248
1. Mining, RKEF, HPAL, Precursor Cathode, and Battery Cell 2. Timeline tentative depending on the progress of negotiation between partner
Source: Antam-CBL Term Sheet Summary Nov 2020, LG Chem Proposal Nov 2020,Battery team analysis
CBL-driven Antam / jointly driven Suggested additional steps Delay / extension from the initial timeline
(less discretion on timeline) (equal / more discretion on timeline)

Jadwal Negosiasi dengan CBL: IUP transfer dimulai sebelum Q2 2021, industrial zone &
recycling JVA ditandatangani di Q3 2021 dan E2E masterplan ditandatangani di Q4 2021
Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr
2020 p 2021 2022
Mining block DD

Masterplan signed
CBL DD and Feni Haltim DD
Timeline for PFS and
CBL PFS
(should be end to end)
Pre-FS Legal & financial DD
masterplan signing is not
locked yet with CBL
Procure KJPP Procure KJPP

Valuation

Industrial Zone JV Industrial zone FS & proposal

& Recycling JV Recycling FS & proposal

Signed JVA for 40kt RKEF, Start construction


CSPA & SHA SPA
20kt recycling & FHT (40kt RKEF, 20kt recycling)

IUP transfer process Valuation

RKEF FS RKEF Proposal


RKEF, HPAL and
Signed JVA for 85kt
Mining JV HPAL FS HPAL proposal RKEF + 55kt HPAL

CSPA & SHA (RKEF, HPAL & Mining) SPA

Precursor and cathode FS


Finalization of key terms
Precursor to for precursor, cathode, Cell & Pack FS
Battery JV cell & pack

If FS are finished by April 2022,


JVA may be signed in Q4 2022
IUP trf Key terms for
TS signed
approved downstream locked 249
1. IIBC and IBC setup timeline subject to Tim Kerja decision and negotiation progress with CBL and LG Chem
Source: Antam-CBL Term Sheet Summary Nov 2020, Battery team analysis
Projects discussed in details in the Projects not discussed in details in the
Grand Package MoU & HoA2 Grand Package MoU & HoA2

Jadwal Negosiasi LG Chem : Penandatangan integrated HoA & Due Diligence di


Mining, dilanjutkan dengan E2E masterplan dan FS
Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul
p Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr
2020 2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021 2022 2021 2022 2022
2020 2021 2022

MoU HoA2
MoU & HoA
finalization, FS E2E masterplan development
and DD Joint study scope Procure deal &
Procure
preparation alignment + consultant legal advisor
KJPP
procurement for SHA

Mining Block DD

SHA and SPA signing


Mining JV IUP transfer process Valuation
for Mining JV
Nego and finalization of SHA and SPA
for Mining JV

If required, to meet the timeline of 25kt RKEF for Phase I,


RKEF FS, finalize business case + JV details
CSHA can be signed for RKEF before IUP tranfer finished
RKEF and HPAL JV
Nego and finalization of SHA SHA signing
HPAL FS, finalize business case + JV details
RKEF and HPAL JV RKEF / HPAL

SHA signing
Prec. and cath. JV Prec./Cath. FS, finalize business case + JV details Nego and finalization of SHA Prec./Cat.
Prec./Cat.

SHA signing
Battery cell JV Cell FS, finalize business case + JV details Nego and finalization of SHA Cell
Cell

Pack FS, finalize business case + JV details Pack SHA Nego


Battery Pack, ESS, HoA ESS FS, finalize business case + JV details ESS SHA Nego
Recycling JV Recycling FS, finalize business case + JV details Recycling SHA Nego

SHA signing potentially


MoU signing HoA signing HoA signing conducted in June 2022
250
1. Feasibility Studies might include DD 2. Mining, RKEF, HPAL, precursor, cathode, and battery cell 3. Battery Pack, ESS, Recycling 4. IIBC and IBC setup timeline subject to Tim Kerja decision and negotiation progress with CBL and LG Chem
Source: LG Chem proposal Nov 2020, Battery team analysis
Aktivitas yang tidak
Timeline subject to Tim Kerja decision Bersifat critical path
Key milestones
Partnership finalization
Aktivitas bersifat Key milestones
Selesai
critical path IBC setup

IBC setup: Potential Accelerated timeline di mana setup selesai pada Feb 2021
​Jan ​Feb ​Mar
​Milestones ​28. ​04. ​11. ​18. ​25. ​01. ​08. ​15. ​22. ​01. ​08. ​15. ​22. ​29.

1 High level approval KBUMN untuk pembentukan IBC

2 ​Diskusi struktur & kepemilikan BUMN di IBC dengan Tim Kerja

3 ​Persetujuan internal BUMN (BoD, BoC, dan RUPS) untuk berpartisipasi di IBC

Penunjukan konsultan hukum1


4

5 Penunjukan notaris bersama2

6 Perencanaan Internal governance untuk IBC

Finalisasi SHA, Anggaran Dasar, dan dokumen legal lainnya


7
terkait Pembentukan IBC

8 Seleksi dan penunjukkan BoD/BoC di IBC

Finalisasi perizinan dan dokumen legal terkait


9
​Pembentukan IBC (contoh: Akta Pendirian, Anggaran Dasar)

10 Pembentukan rekening IBC dan penyetoran modal

IBC SHA 251


Deadline setor
Sumber: Diskusi Tim PMO
& AD Signing modal IBC
Per 14 Januari 2020 Timeline dikonfirmasi oleh mitra
Timeline dan kapasitas untuk dikonfirmasi
oleh mitra

Roadmap pengembangan ekosistem baterai EV terintegrasi di Indonesia


2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032
Penyelesaian
Finalisasi kesepakatan
Kesepakatan
+ FS dan DD FS and DD

+ 2.5 Mt saprolite
Tambang + 6.0 Mt limonite Operasi berkelanjutan
+ 7.5 Mt saprolite

+ 25 kt RKEF
Konstruksi dan ramp-up operasional

Smelting
+ 50 kt HPAL Operasi berkelanjutan
dan refining
+ 75 kt RKEF

+ 45 kt prec.

Prekursor + 75 kt prec. and 45 kt cathode Operasi berkelanjutan


dan Katoda + 75 kt cathode
+ 120 kt prec. and 120 kt cathode

+ 10 GWh
Operasi berkelanjutan
Sel Baterai + 20 GWh
+ 110 GWh

ESS + 0.7 GWh


Operasi berkelanjutan
assembly + 0.5 GWh

Recycling + 10 kt Operasi berkelanjutan

EV OEM Pemerintah mengembangkan ekosistem, regulasi & insentif, infrastruktur, untuk meningkatkan penetrasi EV dan menarik investasi asing

HoA signing E2E SHA signing Akhir fase 1 Akhir fase 2 Akhir fase 3 Akhir fase 4
Masterplan
1. Skenario masterplan baterai 140 GWh signing 253
Sumber: Proposal LG Chem Nov 2020, Analisis tim baterai
Per 14 Januari 2020 Timeline dikonfirmasi oleh mitra
Timeline dan kapasitas untuk dikonfirmasi
oleh mitra

Roadmap pengembangan ekosistem baterai EV terintegrasi di Indonesia


2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032
Penyelesaian Finalisasi kesepakatan
Kesepakatan
+ FS dan DD FS and DD

Tambang +16 Mt Operasi berkelanjutan

+ 40 kt RKEF1
Konstruksi dan ramp-up operasional

Smelting
+ 55 kt HPAL Operasi berkelanjutan
dan refining
+ 85 kt RKEF

Prekursor + 98 kt prec. and cathode


Operasi berkelanjutan
dan Katoda + 226 kt prec. and cathode

+ 30 GWh
Sel Baterai Operasi berkelanjutan
+ 134 GWh

+ 0.7 GWh
ESS
Operasi berkelanjutan
assembly + 0.5 GWh

Recycling + 20 kt Operasi berkelanjutan

EV OEM Pemerintah akan mengembangkan ekosistem, regulasi & insentif, infrastruktur, untuk meningkatkan penetrasi EV dan menarik investasi asing

Penanda- Penanda- Batas waktu Batas waktu Batas waktu pengoperasian Prekursor + Baterai JV
taganan TS tanganan SPA mulai pembangunan mulai operasi yang memproses 70% bijih nikel yang ditambang
1. Termasuk Kws. Industri Prekursor + Baterai JV Prekursor + Baterai JV 254
Sumber: Ringkasan Lembar Ketentuan Antam-CBL Nov 2020, Analisis tim baterai
2. Continue IBC set-up

Pack dokumen
internal approval
sudah disiapkan
dan di-share ke
tim PMO BUMN

• Dokumen telah di-share ke tim PMO BUMN melalui surel pada 15 Januari 2021
• Selain itu, dokumen juga dapat diakses pada laporan Term-in 3

255
Thank you

Anda mungkin juga menyukai