Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan kegiatan yang didalamnya melibatkan banyak orang,

diantaranya peserta didik, pendidik administrator, masyarakat dan orang tua. Agar

tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien, setiap orang yang

terlibat didalamnya harus memahami perilaku individu yang terkait. Menurut

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

nasional menyatakan bahwa “pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi

peserta didik”.

Peserta didik merupakan salah satu faktor penentu pencapaian tujuan

Pendidikan. Namun, seringkali peserta didik mengalami kesulitan dalam proses

pembelajaran. Masalah kesulitan yang dialami peserta didik seperti kurangnya

semangat belajar serta sulitnya memahami suatu materi pelajaran. Hal ini

disebabkan model pembelajaran yang digunakan kurang mengaktifkan peserta

didik. Oleh karena itu dibutuhkan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan

peserta didik.

Berbagai macam model pembelajaran telah dikembangkan untuk

memaksimalkan daya nyaman peserta didik dalam belajar dan mengembangkan

keterampilan berpikir mereka, salah satu model yang ditawarkan dalam kurikulum

2013 adalah model Problem Based Learning. Dalam model Problem Based

Learning pendidik harus memberikan ruang yang ditata sedemikian rupa sehingga

nyaman dan terbuka untuk saling bertukar pikiran sehingga peserta didik memiliki

1
2

kesempatan untuk menambah kemampuan menemukan dan kecerdasan

(Wisudawati dan Sulistyowati, 2014).

Pelajaran kimia merupakan mata pelajaran yang memiliki karakteristik

perpaduan antara teori dan aktivitas ilmiah. Aktivitas ilmiah pada mata pelajaran

kimia berupa penelitian atau eksperimen yang dapat mendorong peserta didik untuk

belajar menemukan (Istiana et al., 2015).

Karakteristik kimia yang secara umum bersifat abstrak menjadi salah satu

faktor peserta didik menganggap kimia merupakan mata pelajaran yang sulit untuk

dipahami (Rosa, 2012). Kesulitan peserta didik dalam memahami konsep kimia

akan mengakibatkan peserta didik kurang tertarik untuk mempelajari ilmu kimia.

Akibat dari ketidaktertarikan peserta didik untuk mempelajari kimia menyebabkan

hasil belajarnya yang rendah, selain itu pembelajaran yang berpusat pada guru pun

membuat hasil belajar peserta didik menjadi rendah (Keter et al., 2014).

Materi yang dapat digunakan pada model Problem Based Learning ini

adalah materi berupa konsep yang aplikatif dalam kehidupan sehari-hari, seperti

hidrokarbon, Hidrokarbon sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari

seperti karbohidrat, lemak, hasil pembakaran dan sebagainya. Selain itu materi

hidrokarbon berisi fakta-fakta istilah yang jumlahnya banyak dan bervariasi yang

harus dihafalkan siswa, istilah-istilah tersebut berupa nama-nama senyawa, yang

jarang didengar oleh peserta didik karena jarang ditemukan dalam kehidupan

sehari-hari. Oleh sebab itu, hidrokarbon dianggap sulit karena dalam

pembelajarannya terdapat istilah-istilah teori dan struktur-struktur rantai karbon

yang sulit dipahami siswa hingga akhirnya siswa salah konsep.


3

Hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di SMA Negeri 1

Pakue, dengan salah satu pendidik bidang studi kimia terkait masalah yang dialami

dalam pembelajaran kimia kelas XI bahwa pada materi pokok senyawa hidrokarbon

hanya 60% peserta didik mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang

telah ditetapkan, yakni 75 di tahun ajaran 2022-2023. Adapun faktor yang

menyebabkan hal tersebut yaitu siswa masih banyak yang enggan bertanya kepada

pendidik tentang materi pembelajaran yang belum dimengerti, masih kurangnya

kerjasama antar teman dalam pembelajaran, peserta didik terkesan bahwa pendidik

sebagai satu-satunya sumber belajar (konvensional), dan belum dilakukannya

model pembelajaran yang dianggap dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar

peserta didik, serta kurangnya penggunaan media pembelajaran. Selain itu,

penyampaian materi kimia yang kurang menarik membuat motivasi belajar peserta

didik dalam mengikuti pembelajaran rendah yang mengakibatkan hasil belajar yang

diperoleh juga rendah (Sunyono et al., 2009).

Mengatasi permasalahan tersebut dapat diantisipasi dengan menggunakan

salah satu model pembelajaran yaitu model Problem Based Learning. Model

Problem Based Learning memiliki karakteristik berfokus terhadap permasalahan,

siswa dituntut untuk berkomunikasi secara ilmiah, serta mendorong kemampuan

memecahkan masalah siswa secara berkelompok (Shoimin, 2014).

Dengan menggunakan model Problem Based Learning minat siswa untuk

mempelajari suatu konsep akan lebih meningkat, minat tersebut akan

mempengaruhi hasil belajar siswa, sebab siswa akan mudah mengingat apa yang

dipelajarinya. Minat belajar adalah suatu rasa lebih suka serta rasa ketertarikan
4

kepada suatu hal atau aktivitas tertentu, tanpa ada yang menyuruh atau paksaan

(Slameto, 2015).

Model Problem Based Learning memiliki beberapa kelebihan salah satunya

peserta didik akan terbiasa menghadapi masalah dan merasa tertantang untuk

menyelesaikan masalah, tidak hanya terkait dengan pembelajaran dalam kelas,

tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Model Problem Based Learning juga

memiliki kelemahan salah satunya yaitu tidak banyak pendidik yang mampu

mengantarkan peserta didik kepada pemecahan masalah (Warsono dan hariyanto,

2013).

SMA Negeri 1 Pakue hanya menerapkan media cetak berupa buku, hal ini

belum mampu memaksimalkan keaktifan peserta didik pada saat proses

pembelajaran. Hal ini dikarenakan peserta didik tidak memiliki ketertarikan

terhadap pembelajaran kimia dan merasa pembelajaran kimia membosankan.

Pembelajaran akan menjadi lebih menarik jika dipadukan dengan

menggunakan bantuan media dalam pembelajaran yang disampaikan. Hal itu terjadi

karena selain dapat mempermudah penyampaian pesan kepada peserta didik, media

pembelajaran juga dapat membangkitkan atau meningkatkan minat peserta didik

dalam mengikuti pembelajaran. Pemakaian media pembelajaran dalam

pembelajaran dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan

membawa semangat belajar bagi peserta didik, agar pesan dapat sampai kepada

peserta didik dengan baik, maka diperlukan pemilihan media yang sesuai dengan

materi pembelajaran. Media yang digunakan yaitu Question Card.


5

Media Question Card adalah sarana agar siswa dapat belajar secara aktif

terlibat dalam kegiatan belajar, berfikir aktif dan kritis didalam belajar dan secara

inovatif dapat menemukan cara atau pembuktian teori (Berliana, 2008). Pengunaan

media kartu dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, keterampilan

berpikir, dan kejujuran siswa sehingga meningkatkan hasil belajar siswa (Dony et

al., 2018).

Penelitian mengenai model Problem Based Learning berbantuan Question

Card pernah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, salah satunya yaitu

penelitian kuantitatif yang dilakukan oleh Asnita (2019) ada pengaruh model

Problem Based Learning dilengkapi media Question Card terhadap minat belajar

peserta didik pada materi ikatan kimia di SMK Muhammadiyah Cerenti.

Berdasarkan uraian di atas maka, peneliti berinisiatif melakukan suatu

penelitian dengan mengangkat judul “Pengaruh Media Question Card pada Model

Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XI MIA SMA

Negeri 1 Pakue Pada Materi Pokok Senyawa Hidrokarbon”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yaitu apakah ada

pengaruh media Question Card pada model Problem Based Learning terhadap hasil

belajar peserta didik kelas XI MIA SMA Negeri 1 Pakue pada materi pokok

senyawa hidrokarbon?
6

C. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui ada pengaruh media

Question Card pada model Problem Based Learning terhadap hasil belajar peserta

didik kelas XI MIA SMA Negeri 1 Pakue pada materi pokok senyawa hidrokarbon.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pendidik, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode dan

model pembelajaran yang efektif dan kondusif untuk diterapkan dalam proses

pembelajaran daring agar dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada

materi senyawa hidrokarbon.

2. Bagi Peneliti, sebagai bahan masukan untuk memberikan alternatif media

pembelajaran Question Card pada Model Pembelajaran Problem Based

Learning yang dapat digunakan oleh pendidik dalam meningkatkan hasil

belajar.

Anda mungkin juga menyukai