Anda di halaman 1dari 2

SOAL

Kasus Baiq Nurul

Putusan Nomor 83 PK/Pid.Sus/2019, Mahkamam Agung (MA) telah mengutus perkara Baiq
Nuril Maknun yang putusannya menolak permohonan Peninjuan Kembali (PK) atas
permohonan Baiq Nuril yang mengajukan PK ke MA kasus Baiq Nuril berawal tahun 2012,
dimana ia menjadi guru Honorer pada SMA 7 Mataram, bermula dari percakapan telepon
dengan kepala sekolahnya yang bercerita soal pengalaman hubungan seksual yang diduga
juga mengarah pada pelecehan seksual secara verbal kepada Baiq Nuril. Karena meras risih,
Baiq Nuril merekam pembicaraan tersebut dan rekaman itu akhirnya di ketahui oleh orang
lain. Kemudian Kepala Sekolah dimaksud melaporkan sebagai kasus pelanggaran terhadap
UU informasi dan transaksi Elektronik (ITE) ditolaknya permohonan PK Baiq Nuril,
bersampak menghukum Baiq Nuril dinyatakan berlaku. Sebagaimana putusan tingkat kasasi
Bulan September 2018 memutus Baiq Nurril Maknun bersalah dan diganjar hukuman 6 bulan
penjara dan denda Rp. 500 juta, karena dianggap melanggar UU ITE, Pasal 27 ayat 1 dan 3
No. Pasal 2008 tentang informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), walaupun sebelumnya
Pengadilan Negeri Mataram, dalam sidang putusan tertanggal 26 Juli 2017, menyatakan Baiq
Nuril tidak bersalah dan divonis bebas.

PERTANYAANNYA

1. Uraikan oleh Saudara berdasarkan kasus di atas, sistem hukum manakah nyang dianut
oleh Indonesia dan apakah sistem hukum tersebut masih relevan diberlakukan di
Indonesia?
Jawabannya :
- Dari cerita diatas ini mengacu pada Sistem Aliran Hukum Legisme yang
menganggap bahwa semua hukum terdapat Undang-Undang. Yang artinya hukum
identik dengan Undang-Undang, dimana Hakim terikat sesuai dengan Undang-
Undang, sehingga pekerjaannya hanya melakukan pelaksanaan Undang-Undang
saja. Dengan jalan pembentukan silogisme hukum atau juridischesylogisme, yaitu
suatu deduksi logis dari suatu perumusan yang luas, kepada keadaan khusus,
sehingga sampai kepada suatu kesimpulan. Jadi menentukan perumusan preposisi
mayor kepada keadaan preposisi minor, sehingga sampai pada conclusion.

Alirini hukum ini adalah hukum primer artinya pengetahuan tentang Undang-
Undang, sedangkan mempelajari yurisprudensi adalah masalah sekunder. Dalam
aliran Legisme menganggap semua persoalan sosisal akan segera terselesaikan
apabila telah dikeluarkan Undang-Undang yang mengaturnya. Undang-Undang
adalah segalanya, sebagai obat mujarab. Sekalipun pada kenyataannya tidak
demikian. Pada Aliran Legisme masih sangat relevan dan berlaku di Indonesia
seperti Hal Aliran Hukum Legisme di gunakan di Negara-Negara yang maju.

2. . Ada dua sistem hukum yang berlaku di dunia, apakah dimungkinkan kedua sistem
hukum tersebut diberlakukan di Indonesia secara bersamaan? Berikan pendapat
saudara disertai dengan contohnya.
Jawaban :
- Pada dasarnya Indonesia hanya menganut sistem Hukum Eropa Kontinental atau
Civil low penggunaan aturan-aturan yang tertulis dan terbukukan atau
terkodifikasi sebagai sumber hukumnya. Untuk menerjemahkan aturan-aturan
hukum tersebut kepada peristiwa-peristiwa konkret, maka difungsikan hakim.
Hakim memilik kedudukan pasif dalam penerapan aturan hukum tersebut, hakim
akan menerjemah suatu aturan hukum apabila terjadi sengketa diantara individu
satu dengan yang lain di dalam masyarakat yang kemudian hasil terjemahan
aturan hukum tersebut ditetapkan dalam suatu putusan pengadilan yang mengikat-
mengikat pada yang bersengketa. Dan itu jelas yang saat ini berlaku di negara
Indonesia itu mencakup empat elemen penting yaitu :
- Perlindungan hak asasi manusia
- Pembagian kekuasaan
- Pemerintahan berdasarkan Undang-Undang
- Peradilan tata Usaha.
Contohnya :
- Semua putusan Hukum Indonesia kebanyakan Berpatokan pada Undang-Undang
dan Hukum adat sesuai dengan keberagaman masing-masing misalnya Agama
Islam Hukum agama Islam berpatokan kepada Kitab Suci Al Qur’an. Dan di
ajarkan Norma serta Adap Manusia yang budi pekerti.
3. Berdasarkan kasus di atas menunjukkan bahwa hukum telematika saat ini mulai terus
berkembang seiring perkembangan zaman. Berikan pendapat saudara mengenai
perkembangan hukum telematika dan implementasi UU ITE apakah kasus Baiq Nuril
memang termasuk pelanggaran UU ITE? Jelaskan!
Jawaban
- Mengingat semakin canggihnya teknologi informasi yang berkembang di
Indonesia Hukum Telematika ini semakin di perketat jelas itu sudah ada di dalam
Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan transaksi Elektronik
ITE. Dapat disimpulkan bahwa Undang-Undang ITE disebut cyberlaw karena
muatan dan cakupannya cukup banyak meluas membahas pengaturan didunia
maya.
- Kembali pada permasalahan Baiq Nuril diatas sudah di jelaskan dalam sistem
hukum Civil low, UU ITE, Pasal 27 ayat 1 dan 3 No. Pasal 2008 tentang informasi
dan Transaksi Elektronik (ITE) dan Undang-Undang No. 8 tadi, berdasarkan UU
ITE, pemanfaatan Teknologi Informasi danTransaksi Elektronik dilaksanakan
berdasarkan asas kepastian hukum, asas Manfaat, asas kehati-hatian, dan asas
kebebasan memilih teknologi atau netral teknologi.

Anda mungkin juga menyukai