Anda di halaman 1dari 3

Alat :

Pita Lila Sepanjang 33 cm atau pita Lila sepanjang 36 cm dengan ketelitian 0,1 cm atau meteran kain,
seperti tampak pada gambar berikut

 Persiapan

1. Pita Lila tidak Boleh Kusut, sobek, Berlipat-lipat

2. Subjek diminta berdiri tegak tetapi rileks, tidak memegang apapun serta otot lengan tidak
tegang

3. Baju lengan yang diukur disingsingkan

 Pengukuran LILA (Sasaran WUS atau Ibu Hamil)

1. Responden berdiri tegak

2. Menanyakan ke responden lengan mana yang aktif digunakan untuk bekerja.

3. Meminta ke responden untuk menyingsingkan lengan baju yang menutup lengan sampai
pangkal bahu terlihat.

4. Tentukan titik tengah (mid point) lengan atas dengan menggunakan Pita LILA dan diberi tanda
tangan dengan pulpen (ijin ke Responden dengan sopan)

Perhatikan :

Responden : untuk menentukan titik tengah (mid point), lengan ditekuk hingga membentuk
sudut 90o dengan telapak tangan menghadap ke atas.

Pengukur : berdiri di belakang subjek dan menentukan titik tengah antara pangkal bahu
(akromion) dan ujung Siku (olekranon)

5. Tangan kemudian tergantung lepas (rileks) dan siku lurus disamping badan serta telapak tangan
menghadap ke bawah.

6. Ukurlah lingkar lengan atas dengan melingkar pita LILA pada posisi mid point (pulpen) dan
masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LILA, kemudian pita ditarik dengan perlahan,
jangan terlalu ketat atau terlalu longgar

7. Baca angka yang ditunjukikan oleh tanda panah pada pita LILA ( ke arah angka yang lebih
besar).

8. Catat hasil pengukuran pada skala 0,1 cm terdekat.

Untuk Pengukuran : Bayi 0-30 hari dan anak usia 6-59 bulan yang diukur adalah lengan kiri atas.

Titik Kritis :

- Menentukkan tulang bahu sampai siku


- Menentukkan titik tengah yang akan diukur Di tengah antara tulang bahu dengan siku

- Posisi pita tidak boleh terlalu menekan atau terlalu longgar pada pengukuran

- Ketelitian alat 0,1 cm

 Posisi Tidur

1. Responden terlentang pada tempat tidur (usahakan posisi tidur/kasur rata/horizontal

2. Tempatkan alat penyangga diantara lipatan paha dan betis kaki kiri membentuk siku (90 o )

3. Beri bantuan dengan bantal pada bagian pantat pasien jika alat penyangga terlalu tinggi

4. Telapak Kaki pasien membentuk siku (sudut 90 o )

5. Pasang alat pengukur tepat pada telapak kaki bagian tumit sampai bagian tertinggi dari tulang

6. nBaca Angka (panjang lutut) pada alat ukur secara seksama dengan ketelitian 0,1 cm

7. Catat, angka hasil pengukuran

Lakukan pengukuran sebanyak 3 kali

Titik kritis :

- Bila Subjek pendek maka posisi pantat diberi bantalan sehingga menyesuaikan dengan alat

- Alas tidur harus rata.

B. Posisi Duduk

1. Orang yang diukur duduk pada Kursi

2. Posisi duduk sempurna (badan tegak, tangan bebas ke bawah dan wajah menghadap ke depan)

3. Lutut kaki yang diukur membentuk sudut siku 90 o

4. Tempatkan alat pengukur tinggi lutut pada kaki sebelah kiri

5. Lakukan pengukuran

Baca angka (panjang lutut) pada alat secara seksama dengan ketelitian 0,1 cm

7. Catat angka hasil pengukuran

8. Lakukan pengukuran sebanyak 3 kali

Titik Kritis :

1. Posisi subjek harus tegak


2. Pada saat melakukan pengukuran, pijakan kaki disesuaikan dengan kaki subjek setelah diberi
alat bantu

3. Pada saat menekuk kaki subjek membentuk sudut 90o

Estimasi Pengukuran

Data Tinggi Badan Lansia dapat menggunakan Formula bagi orang yang berusia diatas 59 tahun
(Gibson 1993) sebagai berikut :

a. Tinggi Badan Pria

= (2.02 x TL) – (0.04 x U ) + 64,19

b. Tinggi Badan Wanita

= (1.83 x TL) – (0.24 x U ) + 84,88

Keterangan :

U : Umur dalam tahun

TL : Tinggi Lutut dalam cm

Sumber : Gibson R. (2005). The Principles of Nutritional Asessment. Oxford University Press.

Anda mungkin juga menyukai