PERANGKAT
PEMBELAJARAN
NIP : -
SEMESTER : 1 (GASAL)
Alokasi
SMT KOMPETENSI DASAR
Waktu
3.1 Membuat generalisasi dari pola pada barisan bilangan dan barisan konfigurasi objek
20 JP
4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pola pada barisan bilangan dan barisan konfigurasi objek
3.2 Menjelaskan kedudukan titik dalam bidang koordinat Kartesius yang dihubungkan dengan masalah
kontekstual 20 JP
4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kedudukan titik dalam bidang koordinat Kartesius
3.3 Mendeskripsikan dan manyatakan relasi dan fungsi dengan menggunakan berbagai representasi kata-
kata, tabel, grafik, diagram, dan persamaan)
1 15 JP
4.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan relasi dan fungsi dengan menggunakan berbagai
representasi
3.4 Menganalisis fungsi linear (sebagai persamaan garis lurus) dan menginterpretasikan grafiknya yang
dihubungkan dengan masalah kontekstual 15 JP
4.4 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan fungsi linear sebagai persamaan garis lurus
3.5 Menjelaskan sistem persamaan linear dua variabel dan penyelesaiannya yang dihubungkan dengan
masalah kontekstual 20 JP
4.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel
3.7 Menjelaskan sudut pusat, sudut keliling, panjang busur, dan luas juring lingkaran, serta hubungannya
4.7 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sudut pusat, sudut keliling, panjang busur, dan luas juring
lingkaran, serta hubungannya
25 JP
3.8 Menjelaskan garis singgung persekutuan luar dan persekutuan dalam dua lingkaran dan cara melukisnya
4.8 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan garis singgung persekutuan luar dan persekutuan dalam
dua lingkaran
3.9 Membedakan dan menentukan luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar (kubus, balok,
prisma, dan limas)
2 35 JP
4.9 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar
(kubus, balok, prima dan limas), serta gabungannya
3.10 Menganalisis data berdasarkan distribusi data, nilai rata-rata, median, modus, dan sebaran data untuk
mengambil kesimpulan, membuat keputusan, dan membuat prediksi
15 JP
4.10 Menyajikan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan distribusi data, nilai rata-rata, median,
modus, dan sebaran data untuk mengambil kesimpulan, membuat keputusan, dan membuat prediksi
3.11 Menjelaskan peluang empirik dan teoretik suatu kejadian dari suatu percobaan
4.11 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peluang empirik dan teoretik suatu kejadian dari suatu 20 JP
percobaan
LIBUR SEMESTER
Bidang Kartesius 20 JP 5 5 5 5
BAGI RAPOR
Relasi dan Fungsi 15 JP 5 5 5
Libur Semester
Persamaan Garis Lurus 15 JP 5 5 5
MPLS
PAS
PTS
Persamaan Linear Dua Variabel 20 JP 5 5 5 5
Jumlah Jam Efektif 90 JP 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Jumlah Jam Cadangan 0 JP
Jumlah Jam Total Semester Ganjil 90 JP 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3.4 Menganalisis fungsi Persamaan Garis Memahami cara membuat tabel persamaan • Religius Mencermati permasalahan di sekitar 15 JP • As’ari, Abdur • Lisan
linear (sebagai persamaan Lurus garis lurus • Mandiri yang berkaitan dengan kemiringan, Rahman, dkk. • Tertulis
garis lurus) dan Kemiringan Menentukan titik potong terhadap sumbu x • Gotong persamaan garis lurus, dan (2016). • Penugasan
menginterpretasikan Persamaan garis dan sumbu y royong kedudukan garis Matematika • Unjukkerja
grafiknya yang lurus Memahami cara membuat pasangan • Kejujuran Mencermati cara menentukan Jilid I untuk • Portofolio
dihubungkan dengan Titik potong garis berurutan • Kerja keras kemiringan garis SMP Kelas
masalah kontekstual Kedudukan dua Menggambar Persamaan Garis Lurus • Percaya diri Mencermati cara menentukan VIII. Edisi
garis Memahami definisi kemiringan garis lurus • Kerja sama persamaan garis yang diketahui satu Revisi 2016.
Memahami definisi kemiringan persamaan titik dan kemiringan, atau dua titik Jakarta:
garis lurus Mencermati hubungan antar garis Kementerian
Menjelaskan cara mengambar grafik yang saling berpotongan dan sejajar Pendidikan
melalui titik-titik koordinat. serta cara menentukan persamaannya dan
Mencermati cara menentukan titik Kebudayaan.
Menjelaskan cara mengambar grafik
potong garis dengan garis, termasuk • Internet
melalui titik potong sumbu
Materi Nilai Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pemebelajaran Karakter Waktu Belajar
4.4 Menyelesaikan masalah Menyajikan hasil pembelajaran persamaan terhadap sumbu x, atau sumbu y
kontekstual yang berkaitan garis lurus dalam koordinat Kartesius
dengan fungsi linear sebagai Menyelesaikan masalah yang terkait dengan Menyajikan hasil pembelajaran
persamaan garis lurus persamaan garis lurus persamaan garis lurus
Menyelesaikan masalah yang terkait
dengan persamaan garis lurus
3.5 Menjelaskan sistem Persamaan Linear Mendefinisikan persamaan linear dua • Religius Mencermati permasalahan sehari- 20 JP • As’ari, Abdur • Lisan
persamaan linear dua Dua Variabel variabel • Mandiri hari yang berkaitan dengan Rahman, dkk. • Tertulis
variabel dan penyelesaiannya Penyelesaian Menjelaskan model dan sistem persamaan • Gotong persamaan linear dua variabel (2016). • Penugasan
yang dihubungkan dengan persamaan linear dua variabel royong Mengumpulkan informasi tentang Matematika • Unjukkerja
masalah kontekstual linear dua Menentukan nilai variabel persamaan • Kejujuran hal-hal yang berkaitan dengan Jilid I untuk • Portofolio
variabel linear dua variabel dalam kehidupan • Kerja keras hubungan antara persamaan linear SMP Kelas
Model dan sehari-hari • Percaya diri dua variabel dan persamaan garis VIII. Edisi
sistem • Kerja sama lurus Revisi 2016.
4.5 Menyelesaikan masalah persamaan Menyajikan hasil pembelajaran tentang Mencermati cara membuat model Jakarta:
yang berkaitan dengan linear dua persamaan persamaan linear dua variabel, matematika dari permasalahan Kementerian
sistem persamaan linear dua variabel dan sistem persamaan persamaan linear sehari-hari yang berkaitan dengan Pendidikan
variabel dua variabel sistem persamaan linear dua variabel dan
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dan cara menyelesaikannya Kebudayaan.
dengan persamaan linear dua variabel dan Mengumpulkan informasi tentang • Internet
sistem persamaan linear dua variabel ciri-ciri sistem persamaan linear dua
variabel yang memiliki satu
penyelesaian, banyak penyelesaian,
atau tidak memiliki penyelesaian
Menyajikan hasil pembelajaran
tentang persamaan persamaan linear
dua variabel, dan sistem persamaan
persamaan linear dua variabel
Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan persamaan linear
dua variabel dan sistem persamaan
linear dua variabel
3.7 Menjelaskan sudut pusat, Lingkaran Mengidentifikasi unsur-unsur lingkaran • Religius Mencermati peragaan atau 25 JP • As’ari, Abdur • Lisan
sudut keliling, panjang Lingkaran yang berupa garis dan ciri-cirinya. • Mandiri pemodelan yang berkaitan lingkaran Rahman, dkk. • Tertulis
busur, dan luas juring Unsur-unsur Memahami hubungan antar unsur pada • Gotong serta unsur-unsur lingkaran (2016). • Penugasan
lingkaran, serta lingkaran lingkaran. royong Mencermati masalah atau bentuk Matematika • Unjukkerja
hubungannya Hubungan Mengidentifikasi luas juring dan panjang • Kejujuran benda-benda di sekitar yang Jilid I untuk • Portofolio
sudut pusat busur lingkaran. • Kerja keras berkaitan dengan lingkaran SMP Kelas
dengan sudut Menentukan hubungan sudut pusat dengan • Percaya diri Melakukan percobaan untuk VIII. Edisi
keliling panjang busur.\ • Kerja sama menemukan rumus keliling Revisi 2016.
Panjang busur Menentukan hubungan sudut pusat dengan lingkaran, panjang busur, luas juring, Jakarta:
Luas juring luas juring.\Menentukan hubungan sudut dan garis singgung persekutuan Kementerian
Garis singgung pusat dengan sudut keliling. (dalam dan luar) antara dua lingkaran Pendidikan
4.7 Menyelesaikan masalah persekutuan Menyajikan hasil pembelajaran tentang Mencermati cara melukis garis dan
Materi Nilai Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pemebelajaran Karakter Waktu Belajar
yang berkaitan dengan dalam dua lingkaran singgung lingkaran dan garis Kebudayaan.
sudut pusat, sudut keliling, lingkaran Menyelesaikan masalah yang berkaitan singgung persekutuan antara dua • Internet
panjang busur, dan luas Garis singgung dengan lingkaran lingkaran menggunakan jangka dan
juring lingkaran, serta persekutuan penggaris
hubungannya luar dua Menyajikan hasil pembelajaran
lingkaran tentang lingkaran dan garis singgung
lingkaran
Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan lingkaran dan garis
singgung lingkaran
3.8 Menjelaskan garis Memahami konsep garis singgung • Religius Mencermati peragaan atau • As’ari, Abdur • Lisan
singgung persekutuan luar lingkaran • Mandiri pemodelan yang berkaitan dengan Rahman, dkk. • Tertulis
dan persekutuan dalam Memahami cara melukis garis singgung • Gotong garis singgung lingkaran (2016). • Penugasan
dua lingkaran dan cara lingkaran royong Mencermati cara melukis garis Matematika • Unjukkerja
melukisnya Memahami cara melukis garis singgung • Kejujuran singgung lingkaran dan garis Jilid I untuk • Portofolio
persekutuan antara dua lingkaran • Kerja keras singgung persekutuan antara dua SMP Kelas
4.8 Menyelesaikan masalah Menyajikan hasil pembelajaran tentang • Percaya diri lingkaran menggunakan jangka dan VIII. Edisi
yang berkaitan dengan garis garis singgung lingkaran • Kerja sama penggaris Revisi 2016.
singgung persekutuan luar Menyelesaikan masalah yang berkaitan Menyajikan hasil pembelajaran Jakarta:
dan persekutuan dalam dua dengan garis singgung lingkaran tentang lingkaran dan garis singgung Kementerian
lingkaran lingkaran Pendidikan
Menyelesaikan masalah yang dan
berkaitan dengan lingkaran dan garis Kebudayaan.
singgung lingkaran • Internet
3.9 Membedakan dan Bangun Ruang Sisi Menentukan luas permukaan kubus dan • Religius Mencermati model atau benda di 35 JP • As’ari, Abdur • Lisan
menentukan luas Datar balok dengan menggunakan alat peraga • Mandiri sekitar yang merepresentasikan Rahman, dkk. • Tertulis
permukaan dan volume Kubus, balok, berupa benda nyata • Gotong bangun ruang sisi datar (2016). • Penugasan
bangun ruang sisi datar prisma, dan limas Menentukan luas permukaan prisma yang royong Melakukan percobaan untuk Matematika • Unjukkerja
(kubus, balok, prisma, dan Jaring-jaring: didapat dari penurunan rumus luas • Kejujuran menemukan jari-jari bangun ruang Jilid I untuk • Portofolio
limas) Kubus, balok, permukaan balok. • Kerja keras sisi datar SMP Kelas
prisma, dan limas Menentukan luas permukaan limas dengan • Percaya diri Melakukan percobaan untuk VIII. Edisi
Luas permukaan: syarat-syarat ukuran yang harus diketahui • Kerja sama menemukan rumus luas permukaan Revisi 2016.
kubus, balok, Menentukan volume kubus dan balok dan volume bangun ruang sisi datar Jakarta:
prisma, dan limas melalui pola tertentu sehingga bisa Menyajikan hasil pembelajaran Kementerian
Volume: kubus, diterapkan pada volume prisma dan limas. tentang bangun ruang sisi datar Pendidikan
balok, prisma, Menaksir luas permukaan dan volume Menyelesaikan masalah yang dan
dan limas bangun ruang yang tidak beraturan dengan berkaitan dengan bangun ruang sisi Kebudayaan.
Menaksir volume menerapkan geometri dasarnya melalui datar • Internet
bangun ruang tak ilustrasi yang ditunjukkan.
beraturan Menghitung luas permukaan dan volume
bangun ruang yang tidak beraturan dengan
menerapkan geometri dasarnya melalui
ilustrasi yang ditunjukkan
Materi Nilai Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pemebelajaran Karakter Waktu Belajar
4.9 Menyelesaikan masalah Menyajikan hasil pembelajaran tentang
yang berkaitan dengan luas bangun ruang sisi datar
permukaan dan volume Menyelesaikan masalah yang berkaitan
bangun ruang sisi datar dengan bangun ruang sisi datar
3.10 Menganalisis data Statistika: Menjelaskan contoh penyajian data dari • Religius Mencermati penyajian data dari 15 JP • As’ari, Abdur • Lisan
berdasarkan distribusi Rata-rata, median, berbagai sumber media koran, majalah, • Mandiri berbagai sumber media koran, Rahman, dkk. • Tertulis
data, nilai rata-rata, dan modus atau televisi • Gotong majalah, atau televisi (2016). • Penugasan
median, modus, dan Mengambil Memahami cara menentukan rata-rata, royong Mencermati cara menentukan rata- Matematika • Unjukkerja
sebaran data untuk keputusan median, modus, dan sebaran data • Kejujuran rata, median, modus, dan sebaran Jilid I untuk • Portofolio
mengambil kesimpulan, berdasarkan Menganalisis data berdasarkan ukuran • Kerja keras data SMP Kelas
membuat keputusan, analisis data pemusatan dan penyebaran data • Percaya diri Menganalisis data berdasarkan VIII. Edisi
dan membuat prediksi Membuat Memaami cara mengambil keputusan dan • Kerja sama ukuran pemusatan dan penyebaran Revisi 2016.
prediksi membuat prediksi bersarkan analisis dan data Jakarta:
berdasarkan data Mencermati cara mengambil Kementerian
4.10 Menyajikan dan analisis data Menyajikan hasil pembelajaran tentang keputusan dan membuat prediksi Pendidikan
menyelesaikan masalah ukuran pemusatan dan penyebaran data bersarkan analisis dan data dan
yang berkaitan dengan serta cara mengambil keputusan dan Menyajikan hasil pembelajaran Kebudayaan.
distribusi data, nilai rata- membuat prediksi tentang ukuran pemusatan dan • Internet
rata, median, modus, dan Menyelesaikan masalah yang berkaitan penyebaran data serta cara
sebaran data untuk dengan ukuran pemusatan dan penyebaran mengambil keputusan dan membuat
mengambil kesimpulan, data serta cara mengambil keputusan dan prediksi
membuat keputusan, dan membuat prediksi Menyelesaikan masalah yang
membuat prediksi berkaitan dengan ukuran pemusatan
dan penyebaran data serta cara
mengambil keputusan dan membuat
prediksi
3.11 Menjelaskan peluang Peluang Memahami peluang teoritik dari data • Religius Mencermati permasalahan sehari- 20 JP • As’ari, Abdur • Lisan
empirik dan teoretik Titik sampel luaran (output) yang mungkin diperoleh • Mandiri hari yang berkaitan dengan peluang Rahman, dkk. • Tertulis
suatu kejadian dari suatu Ruang sampel dari sekelompok data. • Gotong empirik dan peluang teoretik (2016). • Penugasan
percobaan Kejadian Memahami peluang empirik dari data royong Mencermati ruang sampel dari Matematika • Unjukkerja
Peluang empirik luaran (output) yang mungkin diperoleh • Kejujuran peluang teoretik dan titik sampel dari Jilid I untuk • Portofolio
Peluang teoretik dari sekelompok data. • Kerja keras suatu kejadian pada suatu ruang SMP Kelas
Hubungan antara Membandingkan peluang empirik suatu • Percaya diri sampel VIII. Edisi
peluang empirik percobaan dengan peluang teoritiknya • Kerja sama Melakukan percobaan untuk Revisi 2016.
4.11 Menyelesaikan masalah dengan peluang Melakukan percobaan untuk menemukan menemukan hubungan antara Jakarta:
yang berkaitan dengan teoretik hubungan antara peluang empirik dengan peluang empirik dengan peluang Kementerian
peluang empirik dan peluang teoretik teoretik Pendidikan
teoretik suatu kejadian Menyajikan hasil pembelajaran peluang Menyajikan hasil pembelajaran dan
dari suatu percobaan empirik dan peluang teoretik peluang empirik dan peluang teoretik Kebudayaan.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat:
Mengidentifikasi pengertian pola bilangan
Mengidentifikasi pengertian pola konfigurasi objek
Menjelaskan salah satu konteks yang terkait dengan pola bilangan
Menjelaskan salah satu konfigurasi objek yang terkait dengan
Mengidentifikasi pola bilangan dari suatu barisan
Memahami cara memilih strategi dan aturan-aturan yang sesuai untuk memecahkan suatu permasalahan
Menjelaskan keterkaitan antar suku-suku pola bilangan atau bentuk-bentuk pada konfigurasi objek
Mengenal pola bilangan, barisan dan pola umumnya untuk menyelesaikan masalah nyata serta menemukan masalah baru.
Melakukan eksperimen untuk menggeneralisasi pola bilangan atau konfigurasi objek
Menyajikan hasil pembelajaran tentang pola bilangan
Media Pembelajaran & Sumber Belajar
Media : Buku Pupin
Sumber Belajar : As’ari, Abdur Rahman, dkk. (2016). Matematika Jilid I untuk SMP Kelas VIII. Edisi Revisi 2016.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Ke-1
Pendahuluan (10 menit)
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik
sebagai sikap disiplin
2. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi
selanjutnya.
3. Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi :
Pola Bilangan Ganjil dan Genap
4. Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan ditempuh,
Kegiatan Inti KEGIATAN LITERASI
(40 menit) Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya
kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Pola Bilangan Ganjil.
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan
dengan materi Pola Bilangan Ganjil.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi,
mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Pola Bilangan Ganjil.
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal, mengemukakan
pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang
mempresentasikan
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Pola Bilangan
Ganjil. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami
Penutup (10 menit)
1. Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang poin-poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan.
2. Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang poin-poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang
baru dilakukan.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat:
Mengidentifikasi pengertian pola bilangan
Mengidentifikasi pengertian pola konfigurasi objek
Menjelaskan salah satu konteks yang terkait dengan pola bilangan
Menjelaskan salah satu konfigurasi objek yang terkait dengan
Mengidentifikasi pola bilangan dari suatu barisan
Memahami cara memilih strategi dan aturan-aturan yang sesuai untuk memecahkan suatu permasalahan
Menjelaskan keterkaitan antar suku-suku pola bilangan atau bentuk-bentuk pada konfigurasi objek
Mengenal pola bilangan, barisan dan pola umumnya untuk menyelesaikan masalah nyata serta menemukan masalah baru.
Melakukan eksperimen untuk menggeneralisasi pola bilangan atau konfigurasi objek
Menyajikan hasil pembelajaran tentang pola bilangan
Media Pembelajaran & Sumber Belajar
Media : Buku, Internet
Sumber Belajar : As’ari, Abdur Rahman, dkk. (2016). Matematika Jilid I untuk SMP Kelas VIII. Edisi Revisi 2016.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Ke-2
Pendahuluan (10 menit)
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik
sebagai sikap disiplin
2. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi
selanjutnya.
3. Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi :
Pola Bilangan Segitiga.
4. Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan ditempuh,
Kegiatan Inti KEGIATAN LITERASI
(70 Menit) Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya
kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Pola Bilangan Genap.
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan
dengan materi Pola Bilangan Genap.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi,
mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Pola Bilangan Genap.
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal, mengemukakan
pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang
mempresentasikan
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Pola Bilangan
Genap. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami
Penutup (10 menit)
1. Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang poin-poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan.
2. Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang poin-poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang
baru dilakukan.
G. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat:
Mengidentifikasi pengertian pola bilangan
Mengidentifikasi pengertian pola konfigurasi objek
Menjelaskan salah satu konteks yang terkait dengan pola bilangan
Menjelaskan salah satu konfigurasi objek yang terkait dengan
Mengidentifikasi pola bilangan dari suatu barisan
Media Pembelajaran & Sumber Belajar
Media : Buku, Internet
Sumber Belajar : As’ari, Abdur Rahman, dkk. (2016). Matematika Jilid I untuk SMP Kelas VIII. Edisi Revisi 2016.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Ke-3
Pendahuluan (10 menit)
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik
sebagai sikap disiplin
2. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi
selanjutnya.
3. Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan dan manfaat) dengan mempelajari materi:
Pola Bilangan Segitiga dan Persegi.
4. Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan ditempuh,
Kegiatan Inti KEGIATAN LITERASI
(40 menit) Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya
kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Pola Bilangan Segitiga.
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan
dengan materi Pola Bilangan Segitiga.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi,
mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Pola Bilangan Segitiga.
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal, mengemukakan
pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang
mempresentasikan
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Pola Bilangan
Segitiga. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami
Penutup (10 menit)
1. Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang poin-poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan.
2. Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang poin-poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang
baru dilakukan.
J. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat:
Mengidentifikasi pengertian pola bilangan
Mengidentifikasi pengertian pola konfigurasi objek
Menjelaskan salah satu konteks yang terkait dengan pola bilangan
Menjelaskan salah satu konfigurasi objek yang terkait dengan
Mengidentifikasi pola bilangan dari suatu barisan
Memahami cara memilih strategi dan aturan-aturan yang sesuai untuk memecahkan suatu permasalahan
Menjelaskan keterkaitan antar suku-suku pola bilangan atau bentuk-bentuk pada konfigurasi objek
Mengenal pola bilangan, barisan dan pola umumnya untuk menyelesaikan masalah nyata serta menemukan masalah baru.
Melakukan eksperimen untuk menggeneralisasi pola bilangan atau konfigurasi objek
Menyajikan hasil pembelajaran tentang pola bilangan
Media Pembelajaran & Sumber Belajar
Media : Buku, Internet
Sumber Belajar : As’ari, Abdur Rahman, dkk. (2016). Matematika Jilid I untuk SMP Kelas VIII. Edisi Revisi 2016.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
K. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Ke-4
Pendahuluan (10 menit)
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik
sebagai sikap disiplin
2. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi
selanjutnya.
3. Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi:
Pola Bilangan Persegi, Persegi Panjang, dan Segitiga Pascal.
4. Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan ditempuh,
Kegiatan Inti KEGIATAN LITERASI
(70 Menit) Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya
kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Pola Bilangan Persegi.
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan
dengan materi Pola Bilangan Persegi Panjang.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi,
mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Pola Bilangan Persegi.
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal, mengemukakan
pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang
mempresentasikan
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Pola Bilangan
Persegi. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami
Penutup (10 menit)
1. Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang poin-poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan.
2. Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang poin-poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang
baru dilakukan.
M. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat:
Mengidentifikasi pengertian pola bilangan
Mengidentifikasi pengertian pola konfigurasi objek
Menjelaskan salah satu konteks yang terkait dengan pola bilangan
Menjelaskan salah satu konfigurasi objek yang terkait dengan
Mengidentifikasi pola bilangan dari suatu barisan
Memahami cara memilih strategi dan aturan-aturan yang sesuai untuk memecahkan suatu permasalahan
Menjelaskan keterkaitan antar suku-suku pola bilangan atau bentuk-bentuk pada konfigurasi objek
Mengenal pola bilangan, barisan dan pola umumnya untuk menyelesaikan masalah nyata serta menemukan masalah baru.
Melakukan eksperimen untuk menggeneralisasi pola bilangan atau konfigurasi objek
Menyajikan hasil pembelajaran tentang pola bilangan
Media Pembelajaran & Sumber Belajar
Media : Buku, Internet
Sumber Belajar : As’ari, Abdur Rahman, dkk. (2016). Matematika Jilid I untuk SMP Kelas VIII. Edisi Revisi 2016.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
N. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Ke-5
Pendahuluan (10 menit)
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik
sebagai sikap disiplin
2. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi
selanjutnya.
3. Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi :
Pola Bilangan Aritmetika.
4. Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan ditempuh,
Kegiatan Inti KEGIATAN LITERASI
(40 menit) Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya
kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Pola Bilangan Persegi Panjang.
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan
dengan materi Pola Bilangan Persegi Panjang.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi,
mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Pola Bilangan Persegi Panjang.
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal, mengemukakan
pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang
mempresentasikan
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Pola Bilangan
Persegi Panjang. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang
belum dipahami
Penutup (10 menit)
1. Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang poin-poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan.
2. Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang poin-poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang
baru dilakukan.
P. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat:
Mengidentifikasi pengertian pola bilangan
Mengidentifikasi pengertian pola konfigurasi objek
Menjelaskan salah satu konteks yang terkait dengan pola bilangan
Menjelaskan salah satu konfigurasi objek yang terkait dengan
Mengidentifikasi pola bilangan dari suatu barisan
Memahami cara memilih strategi dan aturan-aturan yang sesuai untuk memecahkan suatu permasalahan
Menjelaskan keterkaitan antar suku-suku pola bilangan atau bentuk-bentuk pada konfigurasi objek
Mengenal pola bilangan, barisan dan pola umumnya untuk menyelesaikan masalah nyata serta menemukan masalah baru.
Melakukan eksperimen untuk menggeneralisasi pola bilangan atau konfigurasi objek
Menyajikan hasil pembelajaran tentang pola bilangan
Media Pembelajaran & Sumber Belajar
Media : Buku, Internet
Sumber Belajar : As’ari, Abdur Rahman, dkk. (2016). Matematika Jilid I untuk SMP Kelas VIII. Edisi Revisi 2016.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Q. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Ke-6
Pendahuluan (10 menit)
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik
sebagai sikap disiplin
2. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi
selanjutnya.
3. Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi :
Pola Bilangan Geometri.
4. Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan ditempuh,
Kegiatan Inti KEGIATAN LITERASI
(70 Menit) Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya
kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Pola Bilangan Segitiga Pascal.
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan
dengan materi Pola Bilangan Segitiga Pascal.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi,
mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Pola Bilangan Segitiga Pascal.
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal, mengemukakan
pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang
mempresentasikan
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Pola Bilangan
Segitiga Pascal. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami
Penutup (10 menit)
1. Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang poin-poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan.
2. Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang poin-poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang
baru dilakukan.
S. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat:
Mengidentifikasi pengertian pola bilangan
Mengidentifikasi pengertian pola konfigurasi objek
Menjelaskan salah satu konteks yang terkait dengan pola bilangan
Menjelaskan salah satu konfigurasi objek yang terkait dengan
Mengidentifikasi pola bilangan dari suatu barisan
Memahami cara memilih strategi dan aturan-aturan yang sesuai untuk memecahkan suatu permasalahan
Menjelaskan keterkaitan antar suku-suku pola bilangan atau bentuk-bentuk pada konfigurasi objek
Mengenal pola bilangan, barisan dan pola umumnya untuk menyelesaikan masalah nyata serta menemukan masalah baru.
Melakukan eksperimen untuk menggeneralisasi pola bilangan atau konfigurasi objek
Menyajikan hasil pembelajaran tentang pola bilangan
Media Pembelajaran & Sumber Belajar
Media : Buku, Internet
Sumber Belajar : As’ari, Abdur Rahman, dkk. (2016). Matematika Jilid I untuk SMP Kelas VIII. Edisi Revisi 2016.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
T. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Ke-7
Pendahuluan (10 menit)
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik
sebagai sikap disiplin
2. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi
selanjutnya.
3. Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi :
Deret Aritmetika.
4. Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan ditempuh,
Kegiatan Inti KEGIATAN LITERASI
(40 menit) Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya
kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Barisan Aritmetika.
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan
dengan materi Barisan Aritmetika.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi,
mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Barisan Aritmetika.
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal, mengemukakan
pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang
mempresentasikan
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Barisan
Aritmetika. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami
Penutup (10 menit)
1. Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang poin-poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan.
2. Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang poin-poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang
baru dilakukan.
V. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat:
Mengidentifikasi pengertian pola bilangan
Mengidentifikasi pengertian pola konfigurasi objek
Menjelaskan salah satu konteks yang terkait dengan pola bilangan
Menjelaskan salah satu konfigurasi objek yang terkait dengan
Mengidentifikasi pola bilangan dari suatu barisan
Memahami cara memilih strategi dan aturan-aturan yang sesuai untuk memecahkan suatu permasalahan
Menjelaskan keterkaitan antar suku-suku pola bilangan atau bentuk-bentuk pada konfigurasi objek
Mengenal pola bilangan, barisan dan pola umumnya untuk menyelesaikan masalah nyata serta menemukan masalah baru.
Melakukan eksperimen untuk menggeneralisasi pola bilangan atau konfigurasi objek
Menyajikan hasil pembelajaran tentang pola bilangan
Media Pembelajaran & Sumber Belajar
Media : Buku, Internet
Sumber Belajar : As’ari, Abdur Rahman, dkk. (2016). Matematika Jilid I untuk SMP Kelas VIII. Edisi Revisi 2016.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
W. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Ke-8
Pendahuluan (10 menit)
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik
sebagai sikap disiplin
2. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi
selanjutnya.
3. Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi :
Deret Geometri.
4. Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan ditempuh,
Kegiatan Inti KEGIATAN LITERASI
(70 menit) Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya
kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Barisan Geometri.
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan
dengan materi Barisan Geometri.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi,
mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Barisan Geometri.
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal, mengemukakan
pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang
mempresentasikan
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Barisan Geometri.
Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami
Penutup (10 menit)
1. Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang poin-poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan.
2. Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang poin-poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang
baru dilakukan.
Keterangan :
B
: Bekerja Sama TJ : Tanggun Jawab
S
JJ : Jujur DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik 50 = Cukup
75 = Baik 25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
(SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B) 00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta
didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian
tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian
diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang
akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya
disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
N Jumla Skor Kode
Pernyataan Ya Tidak
o h Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut serta mengusulkan
1 50
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap anggota
2 50
mendapatkan kesempatan untuk berbicara. 250 62,50 C
Saya ikut serta dalam membuat kesimpulan
3 50
hasil diskusi kelompok.
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
(SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B) 00,00 – 25,00 = Kurang (K)
Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
5.
keterampilan
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk
pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
(SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B) 00,00 – 25,00 = Kurang (K)
b. Pengetahuan
Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
b. Keterampilan
Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan
berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(100) (75) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan
Keterangan :
100 = Sangat Baik 50 = Kurang Baik
75 = Baik 25 = Tidak Baik
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).
Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1) Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara yang relevan.
2) Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara
3) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka
praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
4) Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.
Y. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat:
Mengidentifikasi konsep diagram kartesius
Mengidentifikasi pembagian kuadran bidang kartesius
Mendeskripsikan langkah-langkah menggambar titik pada koordinat kartesius
Mengidentifikasi pengertian jarak antara dua titik pada bidang kartesius
Mendeskripsikan langkah-langkah menentukan jarak dua buah titik dalam bidang kartesius
Menetukan jarak antar dua titik
Menentukan luas daerah pada bidang kartesius
Menghitung luas suatu daerah pada peta
Menyajikan hasil pembelajaran tentang koordinat Kartesius
Menyelesaikan masalah tentang bidang koordinat Kartesius
Media Pembelajaran & Sumber Belajar
Media : Buku, Internet
Sumber Belajar : As’ari, Abdur Rahman, dkk. (2016). Matematika Jilid I untuk SMP Kelas VIII. Edisi Revisi 2016.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Z. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Ke-1
Pendahuluan (10 menit)
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik
sebagai sikap disiplin
2. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi
selanjutnya.
3. Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi :
Pengantar Bidang Kartesius.
4. Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan ditempuh,
Kegiatan Inti KEGIATAN LITERASI
(40 menit) Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya
kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Pengantar Bidang Kartesius.
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan
dengan materi Pengantar Bidang Kartesius.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi,
mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Pengantar Bidang Kartesius.
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal, mengemukakan
pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang
mempresentasikan
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Pengantar Bidang
Kartesius. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami
Penutup (10 menit)
1. Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang poin-poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan.
2. Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang poin-poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang
baru dilakukan.
Keterangan :
B
: Bekerja Sama TJ : Tanggun Jawab
S
JJ : Jujur DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik 50 = Cukup
75 = Baik 25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
(SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B) 00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta
didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian
tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian
diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang
akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya
disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
N Jumla Skor Kode
Pernyataan Ya Tidak
o h Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut serta mengusulkan
1 50
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap anggota
2 50
mendapatkan kesempatan untuk berbicara. 250 62,50 C
Saya ikut serta dalam membuat kesimpulan
3 50
hasil diskusi kelompok.
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
(SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B) 00,00 – 25,00 = Kurang (K)
Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
5.
keterampilan
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk
pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
(SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B) 00,00 – 25,00 = Kurang (K)
b. Pengetahuan
Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
b. Keterampilan
Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan
berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(100) (75) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan
Keterangan :
100 = Sangat Baik 50 = Kurang Baik
75 = Baik 25 = Tidak Baik
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).
Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
5) Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara yang relevan.
6) Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara
7) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka
praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
8) Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.
Keterangan :
B
: Bekerja Sama TJ : Tanggun Jawab
S
JJ : Jujur DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik 50 = Cukup
75 = Baik 25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
(SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B) 00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta
didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian
tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian
diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang
akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya
disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
N Jumla Skor Kode
Pernyataan Ya Tidak
o h Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut serta mengusulkan
1 50
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap anggota
2 50
mendapatkan kesempatan untuk berbicara. 250 62,50 C
Saya ikut serta dalam membuat kesimpulan
3 50
hasil diskusi kelompok.
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
(SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B) 00,00 – 25,00 = Kurang (K)
Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
5.
keterampilan
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk
pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
(SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B) 00,00 – 25,00 = Kurang (K)
b. Pengetahuan
Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
b. Keterampilan
Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan
berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(100) (75) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan
Keterangan :
100 = Sangat Baik 50 = Kurang Baik
75 = Baik 25 = Tidak Baik
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).
Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
9) Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara yang relevan.
10) Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara
11) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka
praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
12) Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.
Keterangan :
B
: Bekerja Sama TJ : Tanggun Jawab
S
JJ : Jujur DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik 50 = Cukup
75 = Baik 25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
(SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B) 00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta
didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian
tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian
diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang
akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya
disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
N Jumla Skor Kode
Pernyataan Ya Tidak
o h Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut serta mengusulkan
1 50
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap anggota
2 50
mendapatkan kesempatan untuk berbicara. 250 62,50 C
Saya ikut serta dalam membuat kesimpulan
3 50
hasil diskusi kelompok.
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
(SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B) 00,00 – 25,00 = Kurang (K)
Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
5.
keterampilan
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk
pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
(SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B) 00,00 – 25,00 = Kurang (K)
b. Pengetahuan
Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
b. Keterampilan
Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan
berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(100) (75) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan
Keterangan :
100 = Sangat Baik 50 = Kurang Baik
75 = Baik 25 = Tidak Baik
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).
Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
13) Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara yang relevan.
14) Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara
15) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka
praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
16) Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.
Keterangan :
B
: Bekerja Sama TJ : Tanggun Jawab
S
JJ : Jujur DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik 50 = Cukup
75 = Baik 25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
(SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B) 00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta
didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian
tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian
diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang
akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya
disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
N Jumla Skor Kode
Pernyataan Ya Tidak
o h Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut serta mengusulkan
1 50
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap anggota
2 50
mendapatkan kesempatan untuk berbicara. 250 62,50 C
Saya ikut serta dalam membuat kesimpulan
3 50
hasil diskusi kelompok.
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
(SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B) 00,00 – 25,00 = Kurang (K)
Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
5.
keterampilan
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk
pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
(SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B) 00,00 – 25,00 = Kurang (K)
b. Pengetahuan
Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
b. Keterampilan
Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan
berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(100) (75) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan
Keterangan :
100 = Sangat Baik 50 = Kurang Baik
75 = Baik 25 = Tidak Baik
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).
Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
17) Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara yang relevan.
18) Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara
19) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka
praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
20) Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.