Anda di halaman 1dari 8

RESUME ANALISIS KINERJA JARINGAN NRIKABEL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Pendidikan Ad HoC
Semester 6

Disusun Oleh :

Ade Achmad Firdani


3B JTD
1941160113

PROGRAM STUDI JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2022
HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI KINERJA JARINGAN

Adhoc merupakan kumpulan node yang bergerak secara dinamis membetuk jaringan dalam
jangka waktu tertentu tanpa menggunakan infrastruktur jaringan yang sudah ada ataupun administrasi
terpusat. Saat ini dipasaran telah tersedia banyak perangkat komputer bergerak yang memiliki
kemampuan untuk melakukan interkoneksi. Perangkat-perangkat tersebut umumnya terkoneksi satu
sama lain menggunakan administrasi terpusat. Pada kondisi tertentu, seperti pada saat bencana alam,
dimungkinan terjadi kerusakan infrastruktur yang menyebabkan komunikasi antar perangkat tersebut
terputus. Salah satu alternatif komunikasi adalah menggunakan jaringan adhoc. Hanya saja, untuk
mendesain suatu model jaringan yang reliable diperlukan suatu penelitian yang mengukur kinerja
jaringan adhoc pada berbagai kondisi cuaca.

Jaringan adhoc merupakan jaringan peer-topeer (tanpa server terpusat) dan biasanya digunakan
untuk sementara waktu. Karakteristik lain dari jaringan adhoc adalah seringnya terjadi perubahan
topologi jaringan yang diakibatkan oleh pergerakan node-node yang terlibat di dalamnya.

Node-node yang terlibat dalam suatu jaringan adhoc biasanya adalah peralatan nirkabel yang
memiliki daya jangkau terbatas. Penelitian ini akan mempelajari kualitas komunikasi pada jarak yang
terbatas dan pada dua cuaca yang berbeda.

Dari perbandingan diatas dilihat dilihat bahwa laju transfer pada cuaca mendung lebih rendah dibanding
laju transfer pada cuaca cerah. Walaupun kekuatan sinyal pada kondisi mendung dan cerah tidak begitu
berbeda, namun menghasilkan perbedaan laju transfer yang relatif besar.
Lalu dari pengambilan kesimpulan dari hasil penelitian jurnal lain yang sudah dilakukan setelah
seluruh tahapan dari penelitian ini selesai dilakukan. Pada tahapan ini pengambilan kesimpulan
didasarkan dari hasil analisis yang dilakukan pada tahap sebelumnya dengan parameter pengujian yaitu
throughput, packet loss, dan delay.

Pada Gambar 2 terlihat nilai rata-rata throughput yang tidak mengalami perbedaan nilai yang
begitu jauh antara setiap kecepatan dengan nilai throughput yang ditunjukkan pada Tabel 3 kecuali
untuk Random Direction pada kecepatan 20m/s dan 25m/s. Pada Random Direction terjadi peningkatan
yang signifikan pada saat kecepatan 25m/s yaitu menjadi sebesar 9.63 Mbps yang menjadikan nilai
throughput tertinggi ada pada model mobilitas tersebut. Akan tertapi dilihat dari hasil throughput setiap
pengujian terdapat nilai yang fluktuatif terutama pada kecepatan 25m/s pada Random Direction. Nilai
throughput yang dihasilkan tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya adalah
pergerakan node hasil dari mobilitas yang digunakan sehingga mempengaruhi jarak antar node yang
sedang terhubung.

Perbedaan nilai packet loss ketiga model mobilitas tersebut dipengaruhi oleh karakteristik
pergerakan dari masingmasing model mobilitas. Pada Random Way Point dengan nilai packet loss pada
setiap kecepatan lebih rendah dibandingkan dengan Random Direction dan Random Walk. Karakteristik
dari Random Way Point dengan adanya pause time menyebabkan jumlah pergerakan node lebih sedikit
dibandingkan dengan Random Direction dan Random Walk.
Pada hasil tersebut nilai delay terendah ada pada model mobilitas Random Way Point dengan
kecepatan 20m/s yaitu sebesar 51,056 ms. Secara keseluruhan dari ketiga model mobilitas, Random
Way Point memiliki nilai delay yang lebih rendah dibandingkan dengan Random Direction dan Random
Walk. Hal tersebut disebabkan oleh karakteristik dari pergerakan Random Way Point dan pause time
yang ada sehingga pengiriman trafik yang dilakukan pada setiap wireless station lebih stabil sehingga
menghasilkan nilai delay yang lebih rendah.

CONTOH PERHITUNGAN ANALISIS KINERJA

Alur Simulasi Video Conference Alur simulasi video conference yang akan dibuat :
Parameter yang digunakan pada layanan video conference:

Analisa Hasil Simulasi Resolusi SQCIF Pada simulasi jaringan ini menggunakan node yang
bergerak dengan kecepatan 10 m/s dari 2, 4, 6, 8, 10, 14, 18 dan 20 node dengan resolusi SQCIF dan
Frame 15 fps.

End to end Delay

Hasil grafik end to end delay 15 fps yang didapat seperti pada Gambar 2 dimana hasilnya dari 2,
4, 6, 8,10, 12, 14, 16, 18 dan 20 node yang mendapatkan peningkatan nilai hanya pada node 20.
Peningkatan terjadi akibat node yang mengirimkan packet bersamaan sehingga antrean semakin banyak
yang mengakibatkan terjadinya packet drop. Packet drop terjadi karena pengirim mencari rute untuk
mencapai node yang di tuju sehinga end to end delay semakin tinggi.
Packet Loss

Pada Gambar 3 traffic sent dan Gambar 4 traffic received pada 15 fps mendapatkan hasil yang
tidak sama untuk setiap kenaikan node dari 2, 4, 6, 8,10, 12, 14, 16, 18 dan 20 node. Dari dua hasil grafik
simulasi ini dapat dihitung untuk mendapatkan nilai packet loss.

Wereless LAN Throughput

Hasil simulasi dapat dianalisa bahwa nilai throughput pada resolusi SQCIF jika dilihat dari 2, 4, 6,
8, 10, 14, 18 dan 20 node. Setiap penambahan node nilai yang didapat mengalami peningkatan, seperti
yang terlihat pada Gambar 5.

Bertambahnya jumlah node membuat packet sent meningkat sampai pada kondisi tertentu
sehingga throughput juga mengalami kenaikan, sedangkan bila packet send mengalami penurunan
menyebabkan nilai throughput juga menurun, seperti Tabel 4.
KESIMPULAN

Kesimpulan dari hasil simulasi layanan Video Conference, pengaruh resolusi SQCIF dan QCIF
pada node yang bergerak menggunakan frame 15 fps masih memenuhi standar ITU. Dalam resolusi
SQCIF hasil delay yaitu 0,028 second, packet loss 0,076% sedangkan untuk throughput mendapatkan
hasil 161.133 bps pada jumlah node 20. Untuk resolusi QCIF hasil delay yaitu 0,060 second, packet loss
5,567% sedangkan untuk throughput mendapatkan hasil 330.760 bps pada jumlah node 20.
REFERENSI
ANALISIS KINERJA ADHOC TERHADAP PERBEDAAN CUACA (Syarif Hidayat)

Analisis Mobilitas Node Jaringan Nirkabel Pada Software Defined Wireless Network (SDWN) (Putri Rizqia
Hardein1 , Rakhmadhany Primananda2 , Achmad Basuki3)

ANALISA KINERJA MANET (Mobile Ad Hoc Network) PADA LAYANAN VIDEO CONFERENCE DENGAN
RESOLUSI YANG BERBEDA I (Gede Nengah Semara Putra1 , I GAK. Diafari Djuni H2 , Pande Ketut
Sudiarta3)

Anda mungkin juga menyukai