Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer
lainnya sehingga membentuk jaringan. Dalam suatu jaringan komunikasi, jenis topologi
yang dipilih akan memperngaruhi kecepatan komunikasi. Jenis topologi yang umum
digunakan saat ini adalah sebagai berikut.
1. Topologi Bus
2. Topologi Star
3. Topologi Ring
4. Topologi Mesh
Topologi Bus
Topologi bus merupakan topologi jaringan paling sederhana dan biasanya jaringan
ini menggunakan media yang berupa kabel coaxial. Pada topologi bus digunakan sebuah
kabel tunggal atau kabel pusat di mana seluruh workstation dan server dihubungkan. Secara
sederhana pada topologi bus satu kabel media transmisi dibentang dari ujung ke ujung.
Kemudian kedua ujung ditutup dengan “terminator” atau terminating-resistance (biasanya
berupa tahanan listrik sekitar 60 ohm).
Topologi star digunakan dalam jaringan yang padat, ketika endpoint dapat dicapai
langsung dari lokasi pusat, kebutuhan untuk perluasan jaringan dan membutuhkan
kehandalan yang tinggi. Topologi ini merupakan susunan yang menggunakan lebih banyak
kabel daripada bus dan karena semua komputer dan perangkat terhubung ke central point.
Pada topologi star, masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server atau
hub.
Pada topologi ring, semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk
suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan
melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat- alamat yang
dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan.
Kelemahan dari topologi ini adalah setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta
mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terdapat gangguan di
suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu. Keunggulan topologi ring adalah tidak
terjadinya collision atau tabrakan pengiriman data seperti pada topologi bus, karena
hanya satu node dapat mengirimkan data pada suatu saat. Contoh topologi token ring
seperti diperlihatkan pada Gambar 3.
Topologi Mesh
Topologi mesh adalah topologi yang tidak memiliki aturan dalam koneksi.
Setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam
jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung
dengan perangkat yang dituju (dedicated links). Contoh topologi mesh seperti
diperlihatkan pada Gambar 4.
Gambar 4. Topologi Mesh
Karakteristik Topologi Mesh
• Topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara peralatan – peralatan yang
ada.
• Susunannya pada setiap pertalatan yang ada didalam jaringan saling terhubung satu sama
lain.
• Jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak, tentunya ini akan sangat sulit sekali
untuk dikendalikan dibandingkan hanya sedikit peralatan saja yang terhubung.
Merupakan topologi yang sama dengan topologi star. Tetapi dalam extended star,
memiliki satu atau lebih repeater dalam satu node pusat dan jangkauannya lebih panjang
dibandingkan topologi star. Disamping itu topologi extended (topologi extended star)
merupakan perkembangan lanjutan dari topologi star dimana karakteristiknya tidak jauh
berbeda dengan topologi star, yaitu:
a. Setiap node berkomunikasi langsung dengan sub node, sedangkan sub node
berkomunikasi dengan central node. Traffic data mengalir dari node ke sub node lalu
diteruskan ke central node dan kembali lagi.
b. Digunakan pada jaringan yang besar dan membutuhkan penghubung yang banyak atau
melebihi dari kapasitas maksimal penghubung.
c. Jika satu kabel sub node terputus maka sub node yang lainnya tidak terganggu, tetap
apabila central node terputus maka semua node disetiap sub node akan terputus
d. Tidak dapat digunakan pada kabel yang “lower grade” karena hanya menghandel satu
traffic node, karena untuk berkomunikasi antara satu node ke node lainya membutuhkan
beberapa kali hops