Anda di halaman 1dari 12

2.

Topologi Jaringan
Topologi jaringan sendiri adalah suatu cara / konsep yang digunakan untuk menghubungkan
dua komputer atau lebih, berdasarkan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar
penyusun jaringan, yaitu node, link, danstation.

Pemilihan topologi jaringan didasarkan pada skala jaringan, biaya, tujuan, dan pengguna.
Topologi pertama kali yang digunakan adalah topologi bus. setiap topoologi memiliki
kekurangan dan kelebihannya masing-masing.

Berikut Macam-macam Topologi Jaringan Komputer

1. Topologi BUS

Topologi ini adalah topologi yang pertama kali digunakan untuk menghubungkan komputer.
dalam topologi ini masing-masing komputer aka terhububng ke satu kabel panjang dengan
beberapa terminal, dan pada akhir dari kable harus di akhiri dengan satu terminator. Topologi
ini sudah sangat jarang digunakan didalam membangun jaringan komputer biasa karena
memiliki beberapa kekurangan diantaranya kemungkinan terjadi nya tabrakan aliran data, jika
salah satu perangkat putus atau terjadi kerusakan pada satu bagian komputer maka jaringan
langsung tidak akan berfungsi sebelum kerusakan tersebut di atasi.

Karakteristik Topologi BUS:

 Node – node dihubungkan secara serial sepanjang kabel, dan pada kedua ujung kabel
ditutup dengan terminator.
 Sangat sederhana dalam instalasi.
 Sangat ekonomis dalam biaya.
 Paket-paket data saling bersimpangan pada suatu kabel.
 Tidak diperlukan hub, yang banyak diperlukanadalah Tconnector pada setiap ethernet
card.
 Problem yang sering terjadi adalah jika salah satu node rusak, maka jaringan
keseluruhan dapat down, sehingga seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam
jaringan tersebut.

Kelebihan Topologi BUS:

 Tidak memerlukan sumber daya kabel yang banyak


 Biayanya juga lebih murah dibanding dengan topologi lainnya
 tidak terlalu rumit jika kita ingin menambah jangkauan jaringan
 Sangat sederhana
Kekurangan Topologi BUS:

 Tidak cocok untuk Trafic(lalu lintas) jaringan yang padat.


 Setiap barrel connector yang digunakan sebagai penghubung memperlemah sinyal
elektrik yang dikirimkan, dan kebanyakan akan menghalangi sinyal untuk dapat diterima
dengan benar.
 Sangat sulit untuk melakukan troubleshoot pada bus.
 Lebih lambat dibandingkan dengan topologi yang lain.

2. Topologi STAR

Seperti namanya susunan pada topologi STAR sama seperti lambang bintang yang biasa kita
buat. topologi ini memiliki node inti/tengah yang disambungkan ke node lainnya.

Karakteristik Topologi Star :

 Setiap node berkomunikasi langsung dengan konsentrator (HUB).


 Bila setiap paket data yang masuk ke consentrator (HUB) kemudian di broadcast
keseluruh node yang terhubung sangat banyak (misalnya memakai hub 32 port), maka
kinerja jaringan akan semakin turun.
 Sangat mudah dikembangka.
 Jika salah satu ethernet card rusak, atau salah satu kabel pada terminal putus, maka
keseluruhhan jaringan masih tetap bisa berkomunikasi atau tidak terjadi down pada
jaringan keseluruhan tersebut.
 Tipe kabel yang digunakan biasanya jenis UTP.

Kelebihan Topologi Star :

 Cukup mudah untuk mengubah dan menambah komputer ke dalam jaringan yang
menggunakan topologi star tanpa mengganggu aktvitas jaringan yang sedang
berlangsung.
 Apabila satu komputer yang mengalami kerusakan dalam jaringan maka komputer
tersebut tidak akan membuat mati seluruh jaringan star.
 Kita dapat menggunakan beberapa tipe kabel di dalam jaringan yang sama dengan hub
yang dapat mengakomodasi tipe kabel yang berbeda.

Kekurangan Topologi Star :

 Memiliki satu titik kesalahan, terletak pada hub.Jika hub pusat mengalami kegagalan,
maka seluruh jaringan akan gagal untuk beroperasi.
 Membutuhkan lebih banyak kabel karena semua kabel jaringan harus ditarik ke satu
central point, jadi lebih banyak membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi
jaringan yang la
 Jumlah terminal terbatas, tergantung dari port yang ada pada hub.
 Lalulintas data yang padat dapat menyebabkan jaringan bekerja lebih lambat.

3. Topologi RING

Topologi ring digunakan dalam jaringan yang memiliki performance tinggi, jaringan yang
membutuhkan bandwidth untuk fitur yang time-sensitive seperti video dan audio, atau ketika
performance dibutuhkan saat komputer yang terhubung ke jaringan dalam jumlah yang banyak.

Pada Topologi cincin, masing-masing titik/node berfungsi sebagai repeater yang akan
memperkuat sinyal disepanjang sirkulasinya, artinya masing-masing perangkat saling
bekerjasama untuk menerima sinyal dari perangkat sebelumnya kemudian meneruskannya
pada perangkat sesudahnya, proses menerima dan meneruskan sinyal data ini dibantu oleh
TOKEN.

Karakteristik Topologi Ring :

 Node-node dihubungkan secara serial di sepanjang kabel, dengan bentuk jaringan


seperti lingkaran.
 Sangat sederhana dalam layout seperti jenis topologi bus.
 Paket-paket data dapat mengalir dalam satu arah (kekiri atau kekanan) sehingga
collision dapat dihindarkan.
 Problem yang dihadapi sama dengan topologi bus, yaitu: jika salah satu node rusak
maka seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.
 Tipe kabel yang digunakan biasanya kabel UTP atau Patch Cable (IBM tipe 6).

Kelebihan Topologi Ring :

 Data mengalir dalam satu arah sehingga terjadinya collision dapat dihindarkan.
 Aliran data mengalir lebih cepat karena dapat melayani data dari kiri atau kanan dari
server.
 Dapat melayani aliran lalulintas data yang padat, karena data dapat bergerak kekiri atau
kekanan.
 Waktu untuk mengakses data lebih optimal.

Kekurangan Topologi Ring :


 Apabila ada satu komputer dalam ring yang gagal berfungsi, maka akan mempengaruhi
keseluruhan jaringan.
 Mendambah atau mengurangi komputer akan mengacaukan jaringan.
 Sulit untuk melakukan konfigurasi ulang.

4. Topologi MESH

Topologi mesh adalah topologi gabungan dari topologi Ring dan Star yang sudah saya jelaskan
diatas. Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat
terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam
topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju
(dedicated links).

Karakteristik Topologi Mesh :

 Topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara peralatan-peralatan yang


ada.
 Susunannya pada setiap peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung satu
sama lain.
 Jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak, tentunya ini akan sangat sulit
sekali untuk dikendalikan dibandingkan hanya sedikit peralatan saja yang terhubung.

Kelebihan Topologi Mesh :

 Keuntungan utama dari penggunaan topologi mesh adalah fault tolerance.


 Terjaminnya kapasitas channel komunikasi, karena memiliki hubungan yang berlebih.
 Relatif lebih mudah untuk dilakukan troubleshoot.

Kekurangan Topologi Mesh :

 Sulitnya pada saat melakukan instalasi dan melakukan konfigurasi ulang saat jumlah
komputer dan peralatan-peralatan yang terhubung semakin meningkat jumlahnya.
 Biaya yang besar untuk memelihara hubungan yang berlebih.

5. Topologi Tree

Topologi jaringan komputer Tree merupakan gabungan dari beberapa topologi star yang
dihubungan dengan topologi bus, jadi setiap topologi star akan terhubung ke topologi star
lainnya menggunakan topologi bus, biasanya dalam topologi ini terdapat beberapa tingkatan
jaringan, dan jaringan yang berada pada tingkat yang lebih tinggi dapat mengontrol jaringan
yang berada pada tingkat yang lebih rendah
Kelebihan topologi tree adalah mudah menemukan suatu kesalahan dan juga mudah
melakukan perubahan jaringan jika diperlukan.

Kekurangan nya yaitu menggunakan banyak kabel, sering terjadi tabrakan dan lambat, jika
terjadi kesalahan pada jaringan tingkat tinggi, maka jaringan tingkat rendah akan terganggu
juga

6. Topologi Extended Star

merupakan perkembangan lanjutan dari topologi star dimana karakteristiknya tidak jauh
berbeda dengan topologi star yaitu

Setiap node berkomunikasi langsung dengan sub node, Sedangkan sub node berkomunikasi
dengan node pusat. traffic data mengalir dari node ke sub node lalu diteruskan ke central node
dan kembali lagi. lalu lintas data mengalir dari node ke sub node pusat lalu diteruskan ke node
dan kembali lagi.

Digunakan pada jaringan yang besar dan membutuhkan penghubung yang banyak atau
melebihi dari kapasitas maksimal penghubung.

Keunggulan:

Jika satu kabel sub node terputus maka sub node yang lainnya tidak terganggu, tetapi apabila
central node terputus maka semua node disetiap sub node akan terputus

Kelemahan:

Tidak dapat Digunakan kabel yang “kelas rendah” karena hanya menghandel satu traffic node,
karena untuk berkomunikasi antara satu node ke node lainnya membutuhkan beberapa kali
hops.

6. Perintah Perintah Dasar Debian


1.su

Perintah su digunakan oleh pengguna Debian untuk masuk ke akses root atau menjadi super
user. Setelah memasukkan perintah “su”, pengguna akan diminta untuk mengetik password
sebagai autentikasi.

2.cd

Command “cd” berguna untuk berpindah direktori atau folder. Perintah ini dapat digunakan
setelah pengguna masuk ke sistem root dengan perintah pertama tadi. Di terminal, “cd” harus
diikuti dengan nama folder tujuan.
3.ls

Hal yang biasanya dilakukan pengguna setelah masuk ke dalam direktori atau folder adalah
melihat isi atau daftar file. Untuk itu, digunakanlah perintah “ls”. Sama seperti “cd”, penulisan
“ls” juga harus diikuti dengan nama folder tujuan.

4.cp

Perintah pada Linux Debian keempat ini digunakan untuk menyalin atau copy file dari satu
folder ke folder lainnya. Format penggunaan perintah “cp” yaitu:

cp <alamat lengkap file yang akan dicopy> <folder tujuan>.

5.mv

Apabila ingin melakukan fungsi “cut” pada file, Anda bisa menggunakan perintah “mv”. Selain
memindahkan file, “mv” juga dapat dipakai untuk mengubah nama file yang sudah ada. Format
penggunaan “mv” ini sama saja dengan cp, yaitu:

Mv <alamat lengkap file yang akan dipindah> <alamat lengkap lokasi tujuan

6.mkdir

Perintah keenam yang dimiliki oleh Linux Debian adalah “mkdir”. Fungsinya yaitu membuat
sebuah folder baru. Perintah tersebut dapat dipakai tanpa harus masuk ke super user terlebih
dahulu.

7.rmdi

“rmdir” memiliki fungsi untuk menghapus folder kosong. Jika terdapat file di dalamnya, folder
tidak akan terhapus jika Anda menggunakan perintah “rmdir”.

8.rm -r

Apabila Anda ingin menghapus semua folder, baik yang ada isinya maupun tidak, gunakan
perintah “rm -r”. Penulisan perintah ini harus diikuti dengan nama direktori atau folder yang
menjadi target.

9.ip address

Setiap komputer memiliki ip address, baik ketika terhubung dengan jaringan maupun tidak.
Untuk mengetahui daftar jaringan serta alamat IP di komputer, Anda dapat mengetik perintah
“ip address” kemudian tekan enter. Sesaat kemudian Anda dapat melihat hasilnya.

10.exit
Dengan melihat command di atas, mungkin Anda sudah dapat menyimpulkan fungsi dari
perintah yang satu ini. Apabila Anda ingin keluar dari pengguna aktif di terminal, maka
digunakanlah perintah “exit”.

5. Kabel Kabel Jaringan


Kabel jaringan adalah perangkat keras yang memiliki bentuk kabel memanjang dan memiliki
kegunaan sebagai koneksi jaringan. Kabel jaringan secara fungsi hanya untuk koneksi jaringan
saja, tidak bisa untuk kegunaan lainnya seperti contoh aliran listrik. Kabel jaringan bisa Anda
gunakan untuk menghubungkan antar komputer atau lebih dengan berbagai topologi jaringan
yang digunakan. Jika jaringan kurang stbalil, Anda bisa membaca artikel sebelumnya tentang
cara menstabilkan jaringan.

Jika dibandingkan dengan jaringan wireless, kabel jaringan memiliki kelebihan dan kekurangan.
Nah untuk lebih lengkapnya seperti berikut ini:

Kelebihan Kabel Jaringan

 Jangkauan kabel jaringan bisa lebih luas sehingga bisa sampai daerah yang sulit
dijangkau WiFi.
 Biaya untuk membangun jaringan menggunakan kabel lebih murah.
 Kabel jaringan lebih stabil dibandingkan wireless.
 Transmisi data tidak akan terganggu oleh cuaca, alam dan bangunan.
 Kekurangan Kabel Jaringan

Beberapa kekurangan dari kabel jaringan:

 Saat terjadi kerusakan, susah untuk mencarinya.


 Membutuhkan banyak kabel untuk menjangkau setiap tempat.
 Kabel cenderung tidak rapi saat pemasangan.

Jenis Kabel Jaringan

Kabel jaringan memiliki banyak jenisnya dan setiap kabel memiliki fungsi yang berbeda-beda
tergantung dari kebutuhan topologi yang digunakan dan kondisi lingkungan sekitar. Nah agar
Anda tidak salah saat membeli kabel, alangkah baiknya silahkan dilihat dulu pembahasan jenis
kabel jaringan berikut ini:

1. Kabel Coaxial

Jenis kabel jaringan yang pertama adalah coaxial. Kabel coaxial adalah kabel jaringan yang
terdiri dari 2 lapisan konduktor. Lapisan pertama posisinya berada pada bagian tengah berupa
kawat tembaga padat dengan dibungkus lapisan isolator. Lapisan kedua berada diatas lapisan
isolator berbahan metal biasa disebut metal shielded yang fungsinya untuk mencegah
gangguan dari luar.

Prinsip kerja kabel coaxial adalah dengan menghantarkan sinyal listrik dari sumber ke tujuan.
Kabel ini bisa dipakai untuk menghubungkan antar perangkat komputer. Dalam penggunaan
kabel coaxial ini sering digunakan untuk penggunaan jaringan dengan bandwidth yang tinggi
karena lebih aman dari segala gangguan.

Saat ini kabel coaxial sudah mulai banyak ditinggalkan oleh penggunanya karena port BNC pada
perangkat komputer dan jaringan sudah jarang ditemui. Ini karena untuk pemasangan kabel
coaxial membutuhkan keahlian yang khusus, tidak semudah memasang konektor jenis kabel
lainnya.

Kelebihan kabel coaxial

 Harganya lebih murah dibandingkan dengan jenis kabel jaringan lain


 Jangkauan kecepatan dan transmisi data lebih cepat
 Resiko kehilangan sinyal rendah
 Masa penggunaan yang lebih panjang

Kekurangan kabel coaxial

 Memiliki batasan jangkauan panjang maksimal


 Kabel rentan pada faktor cuaca, suhu dan beban
 Pemasangan konektor BNC tergolong susah
 Walaupun kabelnya murah tapi untuk biaya perawatan tinggi
 Membutuhkan repeater tambahan

2. Kabel Twisted Pair

Jenis kabel jaringan kedua adala twisted pair. Kabel twisted pair adalah kabel jaringan yang
didalamnya terdiri dari beberapa kabel saling berpasangan jumlahnya ada 8 kabel dengan
warna yang berbeda. Untuk cara kerja kabel twisted pair sama dengan kabel coaxial yaitu
dengan menghantarkan arus listrik. Pada lapisan dalam kabel twisted pair terdapat kawat
tembaga yang berfungsi sebagai konduktor.

Ada 3 jenis kabel twisted pair yang perlu Anda tahu:

1. UTP (Unshielded Twisted Pair)

Kabel UTP adalah jenis kabel twisted pair tanpa pelindung bagian dalam kabel. Jenis kabel ini
paling banyak digunakan saat ini karena memiliki fungsi yang sama tetapi harganya lebih murah
dibandingkan dengan jenis twisted pair lain.

2. FTP (Foiled Twisted Pair)

FTP adalah jenis kabel yang dengan pelindung alumunium foil pada bagian luar pair kabel
sehingga lebih tahan dari interferensi gelombang elektromagnetik. Kabel FTP ini menjadi pilihan
paling bagus daripada kabel UTP tetapi untuk harganya lebih mahal.

3. STP (Shielded Twisted Pair)

Kabel STP adalah jenis kabel twisted pair yang memiliki lapisan alumunium foil sebagai
pelindung pada bagian dalam kabel yang berfungsi untuk menghalau gangguan
elektromagnetik yang mempengaruhi internet. Alumunium foil pada kabel STP membungkus
setiap pasang kabel tembaga, jadi akan ada 4 shielded pair aluminium dalam kabel.

Dalam memilih kabel twisted pair, kadang setiap kabel memiliki label CAT5/CAT5e dan CAT6.
Label tersebut merupakan kode yang menandakan kemampuan transfer data setiap kabel.
Untuk kabel CAT5/CAT5e adalah teknologi kabel lama yang sudah ada sejak tahun 2001. Kabel
versi ii mampu mentransmisikan data 100 Mbit/second dengan speed maksimal 250 MHz.
Kabel versi CAT6 adalah versi canggihnya yaitu bisa mentransmisikan data hingga 10
Gbit/second dengan panjang kabel maksimal bisa mencapai 100 meter.

3. Kabel Fiber Optik

Nah jenis kabel yang terakhir adalah fiber optic. Kabel fiber optic menggunakan bahan terbuat
dari kaca atau plastic sangat kecil berukuran 120 mikrometer sehingga dalam mentransmisikan
data bisa lebih cepat dibandingkan kabel jenis lain. Kecepatannya bisa mencapai 100 Gbps
dengan jarak bisa sampai ribuan kilometer. Inilah mengapa banyak ISP dan penyedia layanan
internet kabel menggunakan kabel fiber optic untuk memberikan jaringan internet yang cepat.

Kelebihan Fiber Optik


 Transmisi data dengan kecepatan yang tinggi
 Bandwidth yang besar hingga Gigabit
 Jangkauan wilayahnya yang luas
 Kabel lebih awet dari gangguan alam yang ekstrem
 Biaya perawatan yang murah
 Mampu menahan gangguan elektromagnetik
 Fitur keamanan yang kuat

Kekurangan Fiber Optik

 Harganya paling mahal dibandingkan jenis kabel lainnya


 Proses instalasi yang rumit
 Butuh investasi yang besar saat pemasangan
 Tidak sembarang teknisi bisa memperbaiki saat terjadi kerusakan.

7. Subnetting
Subnet mask merupakan sebuah teknik khusus untuk memecah atau membagi jaringan
komputer sehingga menjadi subnetwork-subnetwork dengan ukuran yang lebih kecil. Kegiatan
pemecahan ini dinamakan subnetting dan hanya bisa dilakukan terhadap IP Address yang terdiri
dari kelas A, B dan C saja

Fungsi Subnetting

Salah satu fungsi subnetting adalah dapat membantu meningkatkan kinerja dan keamanan
jaringan. Saatnya mempertimbangkan subnetting jaringan Anda. Meskipun subnetting
mengambil beberapa perencanaan dan dapat memakan waktu, itu sepadan dengan usaha.
Berikut adalah beberapa manfaat dan fungsi dari subnetting yang harus Anda pertimbangkan.

1. Mengefisienkan Alamat IP

Penghematan alamat IP mengalokasikan IP address yang terbatas agar lebih efisien. Jika
internet terbatas oleh alamat-alamat di kelas A, B, dan C, tiap network akan memiliki 254,
65.000,atau 16 juta IP address untuk host devicenya. Walaupun terdapat banyak network
dengan jumlah host lebih dari 254, namun hanya sedikit network (kalau tidak mau dibilang ada)
yang memiliki host sebanyak 65.000 atau 16 juta. Dan network yang memiliki lebih dari 254

device akan membutuhkan alokasi kelas B dan mungkin akan menghamburkan percuma sekitar
10 ribuan IP address.

2. Mengurangi Traffic Jaringan


Subnetting memastikan bahwa traffic yang ditujukan untuk perangkat dalam subnet tetap
berada di subnet itu, yang mengurangi keleletan. Melalui penempatan subnet yang strategis,
Anda dapat membantu mengurangi beban jaringan dan lalu lintas rute yang lebih efisien.

Jadi, apa yang terjadi pada jaringan besar tanpa subnet? Setiap komputer akan melihat paket
broadcast dari semua komputer dan server di jaringan, sehingga switch harus memindahkan
semua lalu lintas ke port yang sesuai. Hal ini menyebabkan peningkatan kelambatan, kinerja
jaringan berkurang, dan waktu respons yang lebih lambat. Namun, menggunakan router untuk
memindahkan lalu lintas antara hasil subnet tanpa lalu lintas siaran atau informasi apa pun
yang tidak perlu diarahkan atau dipindahkan ke subnet lain. Karena jumlah lalu lintas dalam
setiap subnet berkurang, kecepatan setiap subnet meningkat, yang memudahkan kemacetan
jaringan.

3. Meningkatkan keamanan jaringan

Anda mungkin berpikir, “Bagaimana perangkat di jaringan saya aman? Dengan memisahkan
jaringan anda menjadi subnet, Anda dapat mengontrol aliran lalu lintas menggunakan ACL, QoS,
atau peta rute, memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi ancaman, titik tutup dari masuk
dan targetkan tanggapan Anda dengan lebih mudah. Anda juga dapat membagi jaringan anda
menggunakan router untuk menghubungkan subnet melalui konfigurasi ACL pada router dan
switch. Akibatnya, perangkat di subnet tidak dapat mengakses seluruh jaringan. Pilihan lainnya
adalah membatasi akses ke sumber daya pada klien nirkabel, memastikan bahwa informasi
berharga tidak mudah diakses di lokasi terpencil.

4. Mengoptimalkan kinerja dan kecepatan jaringan

Mengoptimalisasi untuk kinerja jaringan walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host
device, mengoperasikan semua device tersebut di dalam network ID yang sama akan
memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar semua komputer dengan network
ID yang sama harus berada physical network yang sama juga. Physical network memiliki domain
broadcast yang sama, yang berarti sebuah medium network harus membawa semua traffic
untuk network. Karena alasan kinerja, network biasanya disegmentasikan ke dalam domain
broadcast yang lebih kecil bahkan lebih kecil dari Class C address.

Subnetting juga membagi domain siaran jaringan Anda, memungkinkan Anda untuk mengontrol
arus lalu lintas dengan lebih baik, sehingga meningkatkan kinerja jaringan. Sebuah peringatan,
Anda lebih baik membatasi lalu lintas ke subnet tunggal dari pada membiarkannya berpindah
dari subnet ke subnet.
Oleh karena itu, Anda harus membatasi jumlah perangkat di subnet Anda bila memungkinkan,
bersama dengan mengendalikan arus lalu lintas antara subnet. Melakukan hal ini akan
meningkatkan kecepatan dan kinerja jaringan Anda.

Tujuan Subnetting

Selain fungsi terdapat juga tujuan adanya subnetting ini. Hadirnya teknik subnetting ini
tentunya sangat memudahkan seorang administrator jaringan untuk membuat dan
mengamankan jaringan. Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa salah satu manfaat dari
subnetting adalah meningkatkan keamanan jaringan. Untuk mengetahui apa saja tujuan
subnetting berikut ini adalah penjelasannya :

 Untuk mengefisienkan pengalamatan (misal untuk jaringan yang hanya mempunyai 10


host, kalau kita menggunakan kelas C saja terdapat 254 – 10 =244 alamat yang tidak
terpakai).
 Membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu
kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
 Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
 Untuk mengatasi masalah perbedaan hardware dengan topologi fisik jaringan.
 Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa
memaksimalkan penggunaan IP Address.
 Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu
network, karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan
media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address network yang unik.
 Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya
host dalam suatu network.

Anda mungkin juga menyukai