Partisipasi masyarakat dalam pembangunan merupakan bentuk kerja sama pemerintah dengan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, pelestarian, serta pengembangan hasil pembangunan yang akan dicapai. Setidaknya ada empat bentuk partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan. Berikut penjelasan beserta contoh partisipasi masyarakat dalam pembangunan: 1. Partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan Untuk pembangunan daerah, masyarakat juga memegang peran penting dalam pengambilan keputusan. Sehingga hal ini tidak hanya dilakukan pemerintah daerah setempat, melainkan juga turut melibatkan masyarakat. 2. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan Tidak hanya berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, masyarakat juga turut berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan. Contohnya turut berpartisipasi dalam pembangunan dengan menjadi tenaga kerja, ikut menggalang dana atau memberi sumbangan uang tunai, dan lainnya. 3. Partisipasi masyarakat dalam pemantauan serta evaluasi Artinya masyarakat juga turut memantau dan melakukan evaluasi terhadap proses pembangunan. Tujuannya untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, misalnya korupsi, suap, atau lainnya. Contoh partisipasinya ialah memberi kritik saran, turut andil dalam mengawasi proses pembangunan agar berjalan sebagaimana mestinya, dan lainnya. 4. Partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan hasil pembangunan Setelah pembangunan selesai dilakukan, masyarakat juga harus berpartisipasi dalam pemanfaatan hasilnya. Supaya tidak sia-sia dan memang digunakan sebaik mungkin untuk kepentingan masyarakat. Contoh partisipasinya ialah memanfaatkan serta menggunakan jembatan, merawat fasilitas umum, dan lainnya. Selain itu, bentuk partisipasi masyarakat dalam pembangunan juga bisa dilakukan dengan selalu membayar pajak tepat waktu, tidak merusak fasilitas umum, ikut terjun dalam kegiatan pembangunan, kompak dan rela bekerja sama tanpa memperhatikan perbedaan yang ada, dan lain sebagainya. Namun seringkali pembangunan tidak mencapai sasaran, karena rakyat tidak ikut ambil bagian atau tidak terlibat dalam pembanguanan, padahal keberhasilan pelaksanaan pembangunan sangat bergantung kepada peranan pemerintah dan masyarakat. Keduanya harus mampu menciptakan sinergi. Tanpa melibatkan masyarakat, pemerintah tidak akan dapat mencapai hasil pembangunan secara optimal. Pembangunan yang tidak melibatkan masyarakat tersebut juga tidak lepas dari beberapa faktor seperti: 1. Pembangunan hanya menguntungkan segolongan kecil masyarakat
Suatu pembangunan harus dihadapkan dengan kepentingan-kepentingan kaum elite atau
kapitalis sebagai (pemilik modal) dan berperan penting dalam perencanaan pembangunan, ini yang menyebabkan pembangunan seringkali tidak merata dan hanya menguntungka segelintir masyarakat, seharusnya fokus utama yang menjadi prioritas dalam pembangunan adalah usaha untuk mencapai perbaikan ekonomi, yang tidak hanya terbatas pada golongan elite, tetapi juga secara menyeluruh dan merata sampai pada lapisan terbawah. Kondisi tingginya angka kemiskinan di Indonesia juga merupakan akibat dari masih kurangnya keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat miskin dalam pembangunan di Indonesia. Jika ada keberpihakan maka seringkali pembangunan belum sesuai sasaran. Akibatnya pembangunan yang seharusnya mampu mengangkat kehidupan masyarakat miskin, karena kebijakan pembangunan yang diambil lebih menguntungkan masyarakat kaya dan elite-elite, justru menghasilkan ketimpangan
2. Masyarakat tidak memahami maksud pembangunan
Karena pemerintah yang seringkali mengabaikan masyarakat dalam pembangunan,
masyarakat berpikiran ada atau tidaknya suatu pembangunan, tidak terlalu berdampak pada masyarakat kecil karena pembangunan yang seringkali hanya mementingkan kaum elite. Padahal, konsep pembangunan adalah perubahan kearah kondisi yang lebih melalui upaya pemerintah yang dilakukan secara terencana dan untuk mensejahterakan seluruh lapisan masyarakat. Pembangunan adalah pembaharuan yang juga merupakan suatu bentuk perubahan ke arah yang dikehendaki tetapi lebih terkait dengan nilai-nilai atau sistem nilai. Hal ini juga mengakibatkan 2 presepsi masyarakat kecil terhadap pembangunan yaitu Pelaksanaan pembangunan tidak sesuai dengan pemahaman masyarakat dan Pembangunan akan menguntungkan rakyat tapi rakyat tidak dilibatkan. Oleh karena itu dalam pembangunan seharusnya pemerintah harus melibatkan rakyat, harus dipahami maksudnya oleh rakyat, dan harus mengikutsertakan rakyat dalam pelaksanaannya, serta dilaksanakan sesuai dengan maksudnya, secara jujur, terbuka, dan dapat dipertanggungjawabkan. Kini partisipasi masyarakat dalam pembangunan diwujudkan dalam musyawarah perencanaan pembangunan. Dalam menggerakan partisipasi masyarakat juga ada 4 aspek penting yaitu: a. Terlibatnya rakyat dalam proses politik untuk arah, strategi, dan kebijaksanaan pembangunan b. Meningkatkan artikulasi(kemampuan) masyarakat dalam pembangunan c. Partisipasi masyarakat dalam kegiatan nyata yang konsisten dengan arah, strategi dan kebijaksanaan pembangunan. d. Adanya perumusan dan pelaksanaan program-program partisipatif dalam pembangunan