Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

W DENGAN HIPERTENSI
DI DS. SIDOKARE RT 11/ RW 03

PENGKAJIAN
I. Data Umum
1. Nama kepala keluarga : Tn. W
2. Usia : 45 tahun
3. Pendidikan : SMP
4. Pekerjaan : Wiraswasta
5. Alamat : Desa Sidokare Rt 11/ Rw 03
6. Komposisi keluarga

No. Nama Umur L/P Agama Hub.Dgn KK Pendidikan Pekerjaan


1. Ny. N 39 th P Islam Istri SMP Ibu
Rumah
Tangga
2. Nn. P 21 th P Islam Anak Mahasiswa Pelajar

3. Nn. F 18 th P Islam Anak SMA Pelajar

7. Status imunisasi :

Imunisasi
No. Nama BCG Polio DPT Hepatitis B Campak DT TT
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 1 2 1 2

8. Tipe/bentuk keluarga
Tipe keluarga Tn. W merupakan keluarga inti dimana dalam satu rumah terdapat Tn.
W sebagai kepala keluarga, Ny. N sebagai istri, Nn. P sebagai anak, Nn. F sebagai
anak.
9. Suku bangsa
Keluarga Tn. W bersuku kebangsaan Jawa, Indonesia.

10. Agama
Keluarga Tn. W semua beragama islam.

11. Status social ekonomi keluarga


Penghasilan keluarga Tn. W rata-rata Rp < 3 jt per bulan. Penghasilan didapat dari
Tn. W yang bekerja sebagai wiraswasta. .

12. Aktivitas rekreasi keluarga


Rekreasi keluarga biasanya hanya dengan menonton TV bersama. Tidak ada jadwal
khusus untuk rekreasi.

II. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. W termasuk tahap perkembangan keluarga mulai
melepas anak sebagai dewasa.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah perkembangan keluarga
dengan anak pertama belum menikah, keluarga belum mempersiapkan kebutuhan
spiritualnya.

3. Riwayat keluarga inti


Ny. N mempunyai riwayat hipertensi sejak 1 tahun yang lalu, rutin kontrol ke fasilitas
pelayanan kesehatan terdekat, jika sedang merasakan keluhan seperti pusing maka
akan memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat, biasanya Ny. N
memeriksakan diri ke bidan. Ny. N tidak mempunyai masalah dengan istirahat,
makan, maupun kebutuhan dasar yang lain. Data yang didapatkan saat pengkajian
TD : 150/80 mmHg
S : 36’C
BB : 65 Kg
N : 85 x/ menit
RR : 21 x/menit
TB : 160 cm
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Ny. N mengatakan keluarganya memiliki riwayat hipertensi, seperti ibunya.

III. Lingkungan
1. Karakteristik rumah (lengkapi dengan denah rumah)
Tipe rumah Tn. W yaitu permanen. Dengan atap genting, lantai dengan menggunakan
keramik, terdapat ventilasi yang cukup luas dan pencahayaan sinar matahari yang
masuk kedalam rumah juga terang, jendela rumah sering dibuka, di dalam rumah
keluarga Tn. W terdapat tempat sampah, kebiasaan keluarga Tn. W dalam membuang
sampah yaitu dikebun dan dikelola dengan cara dibakar, keluarga Tn. W sudah
memiliki kamar mandi dan WC yang berbentuk leher angsa dengan dilengkapi
septictenk.

2. Karakteristik tetangga dan komunitas


Keluarga Tn. W mengatakan bahwa lingkungan disekitar tempat tinggalnya masih
peduli dengan satu sama lain. Saling membantu jika ada yang kesulitan,misalnya jika
ada tetangga yang sakit maka akan dijenguk. Dalam aspek keagaamaan juga baik,
dilihat dari kegiatan rutinan yang ada dan diikuti masyarakat, seperti kegiatan
pengajian rutin yang diadakan semingu sekali.

3. Mobilitas geografi keluarga


Keluarga Tn. W tidak pernah pindah dari sejak pertama menikah. Ny. N dan Tn. W
telah menetap di desa Sidokare selama puluhan tahun. Kegiatan Tn. W bekerja
sebagai wiraswasta sedangkan Ny. N sebagai Ibu Rumah Tangga.

4. Perkumpulan keluarga & interaksi dengan masyarakat


Keluarga Tn. W sering mengikuti kegiatan di sekitar rumahnya. Seperti Ny. N yang
mengikuti arisan dan ngaji rutinan yang diadakan. Serta anaknya Nn. F yang
mengikuti sholawat rutinan setiap malam minggu.

5. Sistem pendukung keluarga


Didalam keluarga Tn. W semua anggota keluarga saling memberikan dukungan
terlebih untuk masalah kesehatan, ketika ada salah satu dari anggota keluarganya
yang sakit, Keluarga Tn. W memeriksakannya ke tenaga kesehatan seperti contohnya
seorang perawat yang membuka praktik dirumah.

IV. Struktur Keluarga


1. Pola dan proses komunikasi
Dalam berkomunikasi keluarga selalu berkomunikasi dua arah dan selalu terbuka. Tn.
W selalu meminta pendapat anggota keluarga lain dalam mengambil keputusan yang
berhubungan dengan keluarga maupun masalah yang terkait dengan keluarga.
Frekuensi komunikasi antar anggota keluarga terbilang baik.

2. Struktur kekuatan Keluarga


Pengendali keluarga adalah Tn. W sebagai kepala keluarga, keputusan semua di
ambil oleh Tn. W dari hasil diskusi keluarga.

3. Struktur peran
Tn. W sebagai kepala keluarga bertanggung jawab untuk mencari nafkah dan dana
yang di peroleh diserahkan ke istri untuk kebutuhan sehari-hari. Istri Tn. W bertugas
mengurus rumah tangga.

4. Nilai-nilai dan norma-norma budaya


Nilai norma yang berlaku dikeluarga menyesuaikan dengan nilai agama yang dianut
dan norma yang berlaku di lingkungannya. Norma keluarga yang berkaitan dengan
kesehatan adalah bila ada anggota keluarga yang sakit maka dibelikan obat
diwarung/ditoko terdekat. Dalam setiap hari keluarga menjalani hidup dengan
tuntunan agama islam.

V. Fungsi-Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Dalam anggota keluarga satu sama lain saling menghormati. Bila ada masalah
keluarga selalu dibicarakan bersama.

2. Fungsi sosialisasi
Keluarga berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain begitu juga dengan
tetangga. Anggota keluargapun diberi kebebasan untuk bergaul dengan tetangga atau
lingkungan sekitarnya.

3. Fungsi perawatan kesehatan


Keluarga sudah memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan baik, terbukti dengan
keluarga rutin memeriksakan Ny. N sebulan sekali ke fasilitas kesehatan.

4. Fungsi reproduksi
Keluarga Tn. W dan Ny. N mempunyai 2 anak perempuan.
5. Fungsi ekonomi
Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, keluarga Tn. W menggunakan uang
pengahasilan yang diperoleh untuk kebutuhan.

VI. Koping Keluarga


1. Stressor keluarga jangka pendek dan jangka panjang
 Stressor jangka pendek Ny. N khawatir karena kadang merasa pusing
sehingga mempengaruhi kesehariannya dan mengganggu kesehatan serta
ekonomi keluarga.
 Stressor jangka panjang Tn. W memikirkan tentang kesehatannya karena
sudah semakin tua. Ny N juga memikirkan tentang penyakitnya hipertensinya
yang tidak kunjung normal.

2. Kemampuan keluarga bersepon terhadap masalah


Keluarga Tn. W selalu membawa ke fasilitas kesehatan jika ada yang sakit dan
memberikan support dan dukungan agar cepat sembuh.

3. Strategi koping yang digunakan


Jika ada masalah Tn. W dan keluarga tetap mencari jalan keluar dengan musyawarah
dan Ny. N juga menerima apapun yang terjadi pada dirinya terkait dengan penyakit
yang dideritanya karena Ny. N yakin semua diatur Allah SWT.

4. Strategi adaptasi disfungsional


Apabila banyak masalah yang dihadapi keluarga Tn. W akan minta bantuan keluarga
terdekat.

VII. Pemeriksaan Fisik Anggota Keluarga

Nama VS & Hasil Kepala Thorak Abdomen Ekstremitas


lab/Rontgen
Tn. W TD : Simetris, Bentuk dada Tidak ada Tidak ada
130/80mmHg Rambut simetris, bunyi benjolan dan oedema,
S : 36℃ Bersih, sedikit nafas vaskuler, pembengkakan masih dapat
N : 85x/mnt beruban. tidak ada pada abdomen bergerak aktif
RR : 20x/mnt Tidak ada keluhan nyeri
benjolan dan sesak.
Ny. N TD:150/80 mmHg Simetris, Bentuk dada Tidak terdapat Tidak ada
S : 36 ℃ Rambut bersih simetris, bunyi bekas luka post oedema,
N : 80x/mnt berwarna nafas vaskuler, op Cessar, tidak masih dapat
RR : 21x/mnt hitam, muka tidak ada ada nyeri tekan, bergerak
tidak pucat keluhan nyeri suara timpani. aktif.
dan sesak.

Nn. P TD : Simetris. Bentuk dada Tidak ada Tidak ada


120/80mmHg Rambut bersih simetris, bunyi pembesaran oedema,
S : 36,5 ℃ berwarna nafas vaskuler, hepar. Tidak masih dapat
N : 80x/mnt hitam dan tidak ada kembung. bergerak aktif
RR: 20x/mnt terawat. Tidak adakeluhan Tidak ada
ada benjolan nyeri dan sesak. kelainan pada
sistem
pencernaan
Nn. F TD : 110/60 Simetris. Bentuk dada Tidak ada Tidak ada
mmHg S : 36 ℃ simetris, bunyi pembesaran
Rambut bersih oedema,
N : 80x/mnt nafas vaskuler, hepar. Tidak
RR : 20x/mnt berwarna tidak ada ada kembung. masih dapat
keluhan nyeri Tidak ada
hitam dan bergerak aktif
dan sesak. kelainan pada
terawat. Tidak sistem
pencernaan
ada benjolan

VIII. Harapan Keluarga


Keluarga Tn. W berharap Ny. N segera sehat kembali. Keluarga Tn. W juga berharap
dengan adanya petugas kesehatan yang mengunjungi akan ada perubahan tingkah laku
yang dapat dilakukan Ny. N dan keluarga dalam menunjang peningkatan kesehatan
keluarga.
FORMAT RUMUSAN DIAGNOSA

DIAGNOSA KEPERAWATAN
DATA KODE DIAGNOSIS
Ds : Risiko perfusi serebral tidak
 Keluarga mengatakan jika D.0017 efektif
Ny. N menderita hipertensi
Ds: Menejemen kesehatan
 Ny. N mengatakan D.0112 keluarga tidak efektif
memiliki riwayat
hipertensi 1 tahun lalu.
 Ny.N mengatakan tensinya
tinggi.
 Makanan yang dikonsumsi
Ny. N sama saja dengan
anggota yang lain tanpa
ada diet garam.
 Ny. N mengetakan kurang
memahami diet pada
pasien hipertensi
Do:
 TTV
TD : 150/80 mmHg
N : 85x/menit

FORMAT SKORING PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawtan : Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif

NO KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN


1 Sifat Masalah 3 1 1 Sifat masalah
tidak dapat
diubah karena Ny
N menderita
Hipertensi
dengan hasil
pemeriksaan TD
150/80 mmHg
2 Kemungkinan 1 2 1 Masalah tidak
masalah untuk efektif, Ny. N
diatasi tidak mengetahui
tetang diet
hipertensi dan
olahraga, jadi
memerlukan
edukasi
3 Potensial masalah 1 3 1 Masalah lanjut
untuk dicegah sudah terjadi
membutuhkan
perawatan segera
4 Menonjolnya 2 1 1 Ny. N
masalah mengatakan
kadang merasa
pusing yang
menggau
kesehariannya
Total Nilai : 4
Keterangan skor, bobot dan nilai

NO KRITERIA SKOR BOBOT NILAI


Sifat masalah :
- Aktual 3
- Resiko 2 1
- Potensial 1
Kemungkinan masalah untuk diubah:
- Mudah 2
- Sebagian 1 2
- Sulit 0
Potensial masalah untuk dicegah:
- Tinggi 3
- Sedang 2 1
- Rendah 1
Menonjolnya masalah:
- Masalah dirasakan dengan ada upaya 2
- Masalah dirasakan dengan tidak ada upaya 1 1
- Masalah tidak dirasakan 0

Rumus Nilai : Skor X Bobot

Skor Tertinggi
PERENCANAAN KEPERAWTAN KELUARGA

DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI


KODE DIAGNOSA KODE TUJUAN KODE INTERVENSI
D.0017 Risiko Perfusi Keluarga mampu mengetahui tanda bahaya Memberikan penyuluhan tentang tanda bahaya
Serebral Tidak hipertensi hipertensi
Efektif
Keluarga mampu merawat pasien dengan Memberikan penyuluhan tentang diit garam pasien
hipertensi hipertensi dan makanan – makanan yang dapat
menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi
Keluarga mampu mengelola stress dengan baik Memberikan penyuluhan atau mendemonstrasikan
manajemen stress
Keluarga mampu memodifikasi lingkungan Ciptakan perubahan lingkungan rumah secara
optimal
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas Memberikan penyuluhan tentang pentingnya
kesehatan yang ada pemeriksaan berkala pada pasien hipetensi

D.0115 Manajemen kesehatan Keluarga mampu mengenal masalah tentang Identifikasi kebutuhan dan harapan keluarga
keluarga tidak efektif hipertensi

Keluarga mampu mengambil keputusan dalam Identifikasi tindakan yang dapat dilakukan keluarga
pengobatan hipertensi
Keluarga mampu merawat keluarga yang Memotivasi pengembangan sikap dan emosi yang
menderita hipertensi mendukung upaya kesehatan

Keluarga mampu memodifikasi lingkungan Ciptakan perubahan lingkungan rumah secara


optimal
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas Anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
kesehatan yang ada

Keluarga mampu mengenal masalah...

Keluarga mampu mengambil keputusan...

Keluarga mampu merawat...

Keluarga mampu memodifikasi lingkungan...

Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas


kesehatan...
FORMAT PELAKSANAAN TINDAKAN

NO HARI/TANGGAL JAM DIAGNOSA IMPLEMENTASI

FORMAT PELAKSANAAN EVALUASI

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN KHUSUS TANGGAL EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai