10,OKTOBER, 2019
ABSTRAK
Neuropati diabetik (ND) adalah komplikasi mikrovaskular yang paling sering terjadi pada pasien
Diabetes Mellitus (DM) tipe 2. ND sebagian besar akan menimbulkan komplikasi lanjutan yaitu nyeri
neuropati diabetik (NND) yang secara signifikan menurunkan kualitas hidup pasien DM. Hipertensi
disebutkan sebagai salah satu faktor yang signifikan mempercepat terjadinya NND pada pasien DM.
Tujuan penelitian ini adalah menentukan faktor risiko sebelum penatalaksanaan sehingga dapat
meningkatkan outcome pada pasien. Penelitian ini menggunakan metode kasus kontrol dengan teknik
pengambilan sampel consecutive sampling. Analisis data dilakukan dalam dua tahapan: (1) statistik
deskriptif terkait karakteristik dasar subjek penelitian; (2) statistik analitik untuk menghitung Odds Ratio
(OR) antara kelompok kasus dan kontrol. Dari 56 sampel yang diperiksa didapatkan hasil dari 2 tahapan
analisis: (1) Statistik deskriptif terkait dengan hipertensi pada kelompok kasus, kontrol adalah 21 orang
(75,00%),11 orang (39,30%); (2) Statistik analitik antara hipertensi dan kejadian NND OR=4,636 IK
95%, p =0,007 (p <0,05) artinya hipertensi memiliki hubungan bermakna dengan angka kejadian NND.
Faktor perancu pada penelitian ini ; obesitas, dislipidemia, dan DM tidak terkontrol menunjukkan hasil p
tidak bermakna terhadap kejadian NND (p>0,05). Hipertensi adalah faktor risiko independen terhadap
angka kejadian NND.
ABSTRACT
Diabetic neuropathy is the most frequent micro vascular complication in patients with type 2
Diabetes Mellitus (DM). Diabetic neuropathy will mostly cause advanced complications, namely diabetic
neuropathic pain which will decrease the quality of life. Hypertension is mentioned as one of the factors
that significantly trigger’s the diabetic neuropathic pain. Determining risk factors before management of
the case can improve outcomes in patients. This study used a case control method with consecutive
sampling technique. Data analysis was carried out in two stages: (1) descriptive statistics related to the
basic characteristics of the research subject; (2) analytic statistics for calculating the Odds Ratio (OR)
between hypertension and non-hypertensive of the case - control group. Out of 56 samples which were
examined, the results of two-stages analysis are: (1) Descriptive statistics related to hypertension in the
case, control group were 21 people (75.00%), 11 people (39.30%); (2) Analytical statistics between
hypertension and incidence of diabetic neuropathy pain OR = 0.216 IK 95% (0.069-0.667), p = 0.007 (p
<0.05) which means that hypertension has a significant relationship with the incidence. Other
confounding factors that cannot be excluded in this study; obesity, dyslipidemia, and uncontrolled DM
show p results sequentially; 1.00; 0.59; 059 which means that it does not show a significant relationship
to the incidence of diabetic neuropathy pain. Hypertension is an independent risk factor that is significant
in the incidence of NND.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN: 2597-8012 JURNAL MEDIKA UDAYANA, VOL. 8 NO.10,OKTOBER, 2019
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN: 2597-8012 JURNAL MEDIKA UDAYANA, VOL. 8 NO.10,OKTOBER, 2019
Pada Tabel 1. dapat dilihat rerata usia pada adalah SMA (57,10%) sedangkan pada kelompok
kelompok kasus 55,54 dengan standar deviasi 5,33 kontrol ada dua kategori terbanyak yaitu SMA dan
dan kontrol 53,96 dengan standar deviasi 5,93. Umur diploma/S1 (35,70%). Pekerjaan terbanyak pada
terendah dan tertinggi pada kelompok kasus adalah kedua kelompok adalah lain-lain. Karakteristik dasar
42 dan 60 tahun, kelompok kontrol 40 dan 60 tahun. terkait dengan faktor perancu, menunjukkan jumlah
Daerah tempat tinggal terbanyak pada kelompok Jumlah subjek dengan obesitas pada kelompok kasus
kasus dan kontrol adalah Kota Denpasar. Jenis dan kontrol adalah sama yaitu sebanyak 16 orang
kelamin dimatchingkan untuk jumlah laki-laki dan (57,10%). Dislipidemia pada kelompok kasus
perempuan masing-masing kelompok adalah sama. sebanyak 15 (53,60%) dan kontrol 13 orang
Berdasarkan tingkat pendidikan pada kelompok kasus (46,40%). Subjek dengan DM tidak terkontrol pada
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN: 2597-8012 JURNAL MEDIKA UDAYANA, VOL. 8 NO.10,OKTOBER, 2019
kelompok kasus 16 orang (57,10%) dan pada Hasil analisis pada faktor-faktor perancu
kelompok kontrol 14 orang (50,00%). Subjek dengan perancu terhadap angka kejadian NND; obesitas,
HT pada kelompok kasus sebanyak 21 orang dislipidemia dan DM tidak terkontrol (HbA1c>7)
(75,00%) dan pada kelompok kontrol 11 orang tidak menunjukkan adanya hubungan bermakna
(39,30%). (p>0,05).
Analisis bivariat untuk melihat hubungan
hipertensi sebagai variabel bebas terhadap NND PEMBAHASAN
sebagai variabel tergantung. Hasil dapat dilihat pada Kriteria rentang umur subjek peneliian
Tabel 2. dipilih berdasarkan pertimbangan dari penelitian –
penelitian sebelumnya. Rentang umur inklusi adalah
Tabel 2. Analisis Bivariat Hipertensi dengan NND 40-60 tahun, karena penderita DM tipe 2 sebagian
pada Penderita DM tipe 2 besar berusia diatas umur 40 tahun, dan ketika usia
lebih dari 65 tahun sangat berisiko terjadi rancu
NND + NND - OR karena penderita memiliki kemungkinan yang sangat
n (%) n (%) (IK 95%) p tinggi memiliki penyakit lain.8
Ya 21 11 4,636 Hasil analisis statistik penelitian
Hipertensi (75,00) (39,30) (1,478- 0,007* menunjukkan terdapat kemaknaan yang signifikan
14,543) hubungan antara hipertensi dengan angka kejadian
Tidak 7 17 NND. Hasil penelitian ini sesuai pada beberapa
(25,00) (60,70) penelitian lain yang juga menyebutkan bahwa
hipertensi adalah faktor risiko independent terhadap
Hasil analisis pada Tabel 2. Didaptkan hasil kejadian NND. Kondisi hipertensi dan DM tipe 2
semua pasien yang menderita NND, 75,00% merupakan dua kondisi yang saling berkaitan dan
memiliki hipertensi. Sedangkan semua pasien yang memicu kemunculan satu sama lainnya.10 Hubungan
tidak NND hanya 39,30% memiliki hipertensi. antara DM dan hipertensi terjelaskan dengan
Analisis Chi-Square mendapatkan hasil p-value = timbulnya kondisi kerusakan mikrovaskular,
0,007 (p <0,05) artinya hipertensi memiliki resistensi insulin/ hiperinsulinemia, gangguan
hubungan bermakna terhadap kejadian NND pada metabolik dan peningkatan aktivitas saraf simpatis.6
penderita DM tipe 2 secara statistik. Parameter Hipertensi berkaitan dengan kejadian NND
kekuatan hubungan digambarkan melalui OR sebesar terjelaskan melalui kondisi mikrovaskular yang
4,636 dengan IK 95%, artinya pasien dengan mengalami hialinisasi lamina basal pembuluh darah
hipertensi memiliki risiko lebih tinggi sebesar 4,636 yang memicu munculnya tombosis pada arteriol
kali untuk mengalami NND dibandingkan pasien intraneural, aliran darah ke saraf berkurang lalu
tanpa hipertensi. Nilai OR dapat diintepretasikan timbul kondisi hipoksia dan iskemia jaringan saraf,
dalam bentuk probabilitas pasien dengan hipertensi hipersnsitisasi neuron perifer lalu neuropati-NND.
untuk menderit NND adalah 82%. Mekanisme trauma langsung karena meningkatnya
Analisis statistik berikutnya adalah analisis pelepasan faktor-faktor proinflamasi, menurunkan
multivariat dengan uji hipotesis Chi-Square. Mencari PKC dan neurotropin yang juga memicu timbulnya
nilai Odds Rasio (OR) dengan interval kepercayaan NND.4
(IK) 95%. Kemaknaan penelitian ini ditetapkan pada Faktor perancu terhadap kejadian NND pada
nilai probabilitas p <0,05. Hasil dapat dilihat pada penelitian ini yaitu jenis kelamin, obesitas,
Tabel 3. dislipidemia dan DM tidak terkontrol. Berdasarkan
Tabel 3. Analisis Multivariat Faktor-Faktor Lain uji analisis penelitian ini semua faktor perancu di atas
dengan NND pada Penderita DM tipe 2 tidak menunjukkan angka signifikansi terhadap
prevalensi NND. Kategori jenis kelamin berdasarkan
NND + NND - OR p data ditemukan subjek pada kelompok kasus dan
n (%) n (%) (IK 95%) kontrol dengan angka yang sama. Laki-laki 19 orang
Obesitas
(67,90%) dan perempuan sebanyak 9 orang (32,10%)
Ya 16 (57,10) 16 (57,10) 1,00 1,00
Tidak 12 (42,90) 12 (42,90) (0,35-2,88) pada masing-masing kelompok. Hasil ini mendukung
Dislipidemia penelitian Fabian tahun 2007 dengan hasil tidak
Ya 15 (53,60) 13 (46,40) 0,75 0,59 terdapat perbedaan bermakna prevalensi NND pada
Tidak 13 (46,40) 15 (53,60) (0,26-2,15) laki-laki dan perempuan. Obesitas adalah faktor
DM tidak perancu terhadap NND pada pasien DM tipe 2, tetapi
terkontrol tidak dapat dieksklusikan karena angka kejadian
Ya 16 (57,10) 14 (50,00) 0,75 0,59 obesitas pada pasien DM tipe 2 sangat tinggi. Pada
Tidak 12 (42,90) 14 (50,00) (0,26-2,15) analisis, hubungan obesitas dengan kejadian NND
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN: 2597-8012 JURNAL MEDIKA UDAYANA, VOL. 8 NO.10,OKTOBER, 2019
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN: 2597-8012 JURNAL MEDIKA UDAYANA, VOL. 8 NO.10,OKTOBER, 2019
3. Raskin, J., Yili, L., Pritchett., Wang, F., 8. Cherney, K. Age Onset For Type 2
Deborah, N., Amy, L dkk. A Double Blind, Diabetes: Know Your Risk.Healthline.
Randomized Multicenter Trial Comparing 2014; 1-5.
Duloxetine With Placebo In The 9. Kiani, J., Moghimbeigi, A., Azizkhani, H.,
Management Of Diabetic Peripheral Kosarifard, S. The Prevalence and
Neuropathic Pain. Lily Research Associated Risk Factors of Peripheral
Laboratories. American Academy Of Pain Diabetic Neuropathy in Hamedan, Iran.
Medicine. 2005: 346-356. Iranian Medicine. 2013 (16); 17-19.
4. Zychowska.M, Rojewska.E, Pizewiocka.B, 10. Hussain, A., Hydrie, M.Z.I., Claussen, B.,
Mika.J. Mechanisms and pharmacology of Asghar,S. Type 2 Diabetes and obesity.A
diabetic neuropathy-experimental and review Journal of Diabetology. 2010.
clinical studies. Institute of Pharmcology. Tersedia pada:
Department of pain pharmacology. Polish http://www.journalofdiabetology.org/
academy of sciences. Poland. 2013;1-10. 11. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia.
5. Fargol Booya, Fatemeh Bandarian, Bagher Konsensus Pengendalian dan Pencegahan
Larijani, Mohammad Pajouhi, Mahdi Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia, PB.
Nooraei and Jamshid Lotf. Potential risk PERKENI. Jakarta. 2015
factors for diabetic neuropathy: a case 12. Bennet, M.I., Attal, N., Backonja, M.M.,
control study. BMC Neurology 2005;5:24. Baron, R., Bouhassira, J., dkk. Using
6. Yagihashi, S., Mizukami, H., Sugimoto, K. Screening Tools to Identify Neuropathic
Mechanism of diabetic neuropathy: Where Pain. Journal Pain. 2007 (127); 199-203.
are we now and where to go?. Journal of
Diabetes Investigation; 2011; 2(1): 1-13.
7. International Association for the Study of
Pain. Epidemiology of Neuropathic Pain:
How Common Is Neuropathic Pain, and
What Its Impact?. European Pain
Federation. 2014; 1-2.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum