Menurut saya pribadi, pendidikan nasional memang sudah berhasil diterapkan di berbagar
sekolah. Tetapi hanya sekolah yang dekat dengan pusat kota, sekolah-sekolah sudah bagus yang
memiliki fasilitas belajar yang bagus serta pengajar yang berkapasitas sehingga mampu untuk
mengembangkan kemampuan, membentuk watak Membentuk peradaban bangsa yang
bermartabat serta mampu mencerdaskan kehidupan bangsa. Tapi bertolak belakang dengan
sekolah yang jauh dari pusat kota. Sangat banyak sekolah yang guru dan siswa tidak
mendapatkan fasilitas yang layak, sehingga guru tidak memmenuhi kapasitas sehingga tidak ahli
dalam menerapkan atau menyelenggarakan pendidikan nassinol kepada siswa sehingga siswa
tidak mendapatkan fungsi dari terwujudnya pendidikan nasioanal itu sendiri.
- Pertama, secara kuantitas penduduk Indonesia masih banyak yang hidup dalam taraf
kemiskinan
- Kedua, akhir-akhir ini, di media masa diberitakan masih banyak kasus ibu yang tega
membuang anaknya begitu ia dilahirkan, bahkan tega membunuh anak kandungnya
sendiri.
- Ketiga, program intervensi untuk membantu keluarga dengan anak usia dini masih
rendah.
- Keempat, kenyataan di masya-rakat institusi pendidikan anak usia dini amatlah sedikit
yang dikelola oleh pemerintah, hampir sebagian besar institusi pendidikan anak usia dini
yang ada dikelola oleh pihak swasta dan masyarakat.
- Kelima, kuantitas PAUD yang dikelola oleh pemerintah yang kurang, antara lain
disebabkan oleh adanya persepsi yang salah tentang PAUD, baik Taman KanakKanak
dan pendidikan anak usia dini lainnya.
- Keenam, persyaratan minimal yang telah ditetapkan bahwa guru PAUD harus setara
dengan program Diploma 2 atau dua tahun di perguruan tinggi. Kondisi di lapangan
masih jauh dari harapan
- Tuntutan yang tinggi bagi guru. seperti program administrasi sekolah harus dilakukan
secara online, dan semua itu diatur oleh sistem aplikasi.
- Sistem seleksi yang terjadi selama ini kurang mampu mendeteksi calon mahasiswa yang
benar-benar memiliki motivasi dan kepribadian sebagai calon pendidik.
- Proses pendidikan cenderung masih sangat didominasi teori, sehingga minim praktik,
lapangan, apalagi magang.
- Sekalipun infrastruktur di LPTK semakin lengkap, tidak semua LPTK telah menunjukkan
standar fasilitas yang memadai.
- Perguruan tinggi tak terkecuali LPTK umumnya masih menekankan kuantitas (jumlah)
mahasiswa, belum menekankan kualitas dosen. Sekalipun jumlah dosen yang studi lanjut
(S2, S3) semakin besar, rasio dosen “bermutu” dengan jumlah mahasiswa masih belum
memadai
Referensi
Fauzi. (2016). Menggagas Lptk Masa Depan: Ikhtiar Mengatasi Problem Pendidikan Di
Indonesia Dari Hulu. https://media.neliti.com/media/publications/259384-menggagas-lptk-masa-
depan-ikhtiar-mengat-8926fa30.pdf
http://www.gurupintar.ut.ac.id/forum/pendidikan-dasar