Pengertian : Mengenal dunia riil baik dirinya maupun dunia sekitarnya dengan menggunakan panca
indra
a. Pengaturan sudut pandang ruang. Menurut sudut pandang ruang ini dunia pengamatan dilukiskan
dalam pengertian-pengertian: atas bawah, kiri-kanan, jauh-dekat, tinggi-redah, dan sebagainya.
b. Pengaturan menurut sudut pandangan waktu. Menurut sudut pandangan waktu di dunia
pengamatan dilukiskan dengan pengertian-pengertian: masa lampau, kini dan masa yang akan datang
dalam berbagai variasinya.
c. Pengaturan menurut sudut pandangan Gestalt. Suatu gestalt adalah suatu yang merupakan
kebulatan dan dapat berdiri sendiri lepas dari yang lain. Misalnya rumah, orang, meja, dan lain
sebagainya.
d. Pengaturan menurut sudut pandangan arti. Objek-objek yang diamati kita beri arti atau kita amati
menurut artinya. Sebuah pabrik, rumah, sekolah, rumah gereja, garasi mobil, dipandang dari bangunan
menunjukkan banyak persamaan satu sama lain, tetapi dipandang dari segi artinya menunjukkan hal
yang sangat berbeda satu sama lain.
Modalitas Pengalaman
a. Penglihatan
b. Pendengaran
Mendengar atau mendengarkan adalah menangkap atau menerima melalui indra pendengaran.
Pendengaran yang dimaksud yaitu terhadap bunyi-bunyi yang bersangkutan.
Ø Berdasarkan atas keteraturan dapat kita bedakan antara gemerisik dan nada
Ø Selanjutnya nada biasa dibeda-bedakan atas dasar tinggi rendahnya, intensitasnya, dan timbrenya.
c. Rabaan
1. Meraba sebagai perbuatan aktif, yang meliputi juga indra keseimbangan atau kinestesi.
2. Pengalaman raba secara pasif, yang melingkupi pula beberapa indra, atau kemampuan lain yaitu:
d. Pembauan
Wasty Soemanto mendefinisikan membau atau mencium yaitu menangkap objek yang berupa bau-
bauan dengan menggunakan hidung sebagai alat pembau. Kualitas bau-bauan sangat bervariasi. Kuat
dan lemahnya penangkapan objek pembauan sangat tergantung kepada dua hal, yaitu:
e. Pencecapan
Mencecap adalah menangkap objek yang berupa kualitas rasa benda atau sesuatu dengan
menggunakan lidah sebagai alat pencecap. Mengenai rasa cecapan dari setiap objek pencecapan adalah
bervariasi. Dalam kenyataannya, indra pencecap kita hanya peka terhadap empat macam rasa cecapan
pokok yaitu rasa manis, masam, asin, dan pahit.
Enak tidaknya rasa makanan tidak hanya tergantung kepada fungsi indra pencecap saja. Rasa makanan
sangat ditentukan oleh:
Kita mengenal dunia riil dengan panca indra. Pengamatan merupakan pintu gerbang untuk masuknya
pengaruh dari luar, baik pengaruh dunia fisis, pengalaman, maupun pendidikan. Dengan jalan
mengamati anak didik belajar mengenal dunia sosial dan dunia nonsosial. Dengan menagamati mereka
menerima pelajaran-pelajaran. Dengan kata lain dengan pengamatan anak didik berkembang karena
pengaruh dari luar, baik pengaruh dunia fisis, pengalaman maupun pendidikan.
Karena fungsi pengamatan yang demikian sentral maka sudah sewajarnya apabila alat-alat pengamatan
yaitu pancaindra mendapat perhatian yang secukupnya dari para pendidik, sebab tidak normal
berfungsinya pancaindra akan berakbat merugikan bagi jalannya usaha pendidikan kepada anak didik.
Usaha-usaha ini pada pokoknya dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu:
Ø Usaha-usaha preventif
Ø Pengamatan akan lebih efektif kepada rangsangan-rangsangan yang mempunyai struktur dan bentuk
yang jelas.
Untuk kepentingan pengaturan proses pembelajaran, para pendidik perlu memahami keseluruhan
modalitas pengamatan, dan menetapkan secara analitis manakah di antara unsur-unsur modalitas
pengamatan itu yang paling dominan peranannya dalam proses belajar. Kalangan psikologi tampaknya
menyepakati bahwa unsur lainnya dalam proses belajar. Dengan kata lain, perolehan informasi
pengetahuan oleh subjek didik lebih banyak dilakukan melalui penglihatan dan pendengaran.
Jika demikian, para pendidik perlu mempertimbangkan penampilan alat-alat peraga di dalam penyajian
material pembelajaran yang dapat merangsang optimalisasi daya penglihatan dan pendengaran subjek
didik. Alat peraga yang dapat digunakan, umpamanya : bagan, chart, rekaman, slide dan sebagainya.