Anda di halaman 1dari 21

KONSEP DIRI

OLEH:
NOVI RATNASARI (10011015)
RISA PRATAMAWATI (10011023)
TEGUH KARISMA A (10011024)
DIFINISI:
 Konsep diri berasal dari bahasa inggris yaitu “self concept”
merupakan suatu konsep mengenai diri individu itu sendiri yang
meliputi bagaimana seseorang memandang, memikirkan dan
menilai dirinya sehingga tindakan-tindakannya sesuai dengan
konsep tentang dirinya tersebut.
 Menurut Wigfield dan Karpathian (1991). Konsep diri adalah citra
subjektif dari diri dan pencampuran yang kompleks dari perasaan,
sikap dan persepsi bawah sadar.
 Stuart dan Sundeen (1991) Konsep diri adalah semua ide, pikiran
kepercayaan yang di ketahui individu tentang dirinya dan
mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain.
LANJUTA
N. . . .
Burns (1993)
Konsep diri merupakan suatu gambaran campuran dari apa yang
kita pikirkan. Orang lain pun berpendapat mengenai diri kita dan
seperti apa yang diri kita inginkan.

Hurlock (1990)

Konsep diri adalah gambaran yang dimiliki orang tentang


dirinya.Konsep diri ini merupakan gabungan dari keyakinan yang di
miliki individu tentang mereka sendiri meliputi karakteristik fisik,
fisikologis, sosial, emosional, aspirasi dan prestasi.
Pengetahuan tentang diri individu

Pengharapan bagi individu

Penilaian terhadap diri individu

Konsep diri memiliki dua kecondongan, yaitu:

Konsep Diri Negatif

Konsep Diri Positif


KOMPONEN KONSEP DIRI
1) Gambaran Diri ( Body Image )

menurut Stuart and Sundeen 1991, konsep diri adalah sikap


seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak
sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan
tentang ukuran, bentuk, fungsi penampilan dan potensi
tubuh saat ini dan masa lalu yang secara
berkesinambungan dimodifikasi dengan pengalaman
baru setiap individu
LANJUTAN. .
..
Faktor dapat yang mempengaruhi gambaran diri,

seperti :operasi, kegagalan fungsi tubuh, Waham

yang berkaitan dengan bentuk dan fungsi tubuh,

Tergantung pada mesin, Perubahan tubuh

berkaitan, Umpan balik interpersonal yang

negatif, Standard sosial budaya.


Tanda dan gejala terhadap gangguan gambaran
diri , seperti :

Syok Psikologis.

 Menarik diri.

Penerimaan atau pengakuan secara

bertahap
LANJUTA
N. . . .

2) Ideal Diri

Ideal diri adalah persepsi individu tentang


bagaimana ia harus berperilaku
berdasarkan standart, aspirasi, tujuan atau
penilaian personal tertentu (Stuart and
Sundeen ,1991).
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ideal Diri:

1. Kecenderungan individu menetapkan ideal diri pada batas


kemampuannya
2. Budaya, standar ini dibandingkan dengan standar kelompok
teman
3. Ambisi dan keinginan untuk lebih dan berhasil, kebutuhan
yang realistic, keinginan untuk menghindari kegagalan,
perasaan cemas dan rendah diri
4. Ideal diri hendaknya tidak terlalu tinggi tetapi masih lebih
tinggi dari kemampuan sehingga tetap menjadi pendorong
dan masih dapat di capai serta tidak frustasi
LANJUTAN
....

3) Harga Diri

Penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan


menganalisa seberapa jauh prilaku memenuhi ideal diri (Stuart
dan Sundeen, 1991):
a) Diperoleh dalam diri orang lain
b) Faktor yang berpengaruh :
1. Frekuensi pencapaian tujuan
2. Dicintai dan dihargai orang lain
3. Sikap dan dari diri orang lain
LANJUT
AN. . . .
Pengertian harga diri secara bahasa adalah kehormatan diri,
orang yang memiliki harga diri bagus adalah orang yang
mengalami hubungan yang positif, punya perasaan positif, serta
penilaian yang bagus terhadap dirinya (self concept)
c) Coopersmith (Stuart dan sundeen, 1991)
1. Memberi kesempatan berhasil
2. Menanamkan gagasan yang dapat memotifasi
kreatifitas anak
3. mendorong aspirasi
4. Membantu membentuk mekanisme pertahanan
diri (koping)
LANJUTA
N. . . .

 Harga diri tinggi terkait dengan ansietas yang rendah, efektif


dalam kelompok dan diterima oleh orang lain. Sedangkan
harga diri rendah terkait dengan hubungan interpersonal yang
buruk dan resiko terjadi depresi
 Menurut beberapa ahli dikemukaka faktor-faktor yang
mempengaruhi gangguan harga diri, seperti:
1. Perkembangan Individu
2. Ideal diri tidak realistis
3. Gangguan fisik & mental
4. Sistem keluarga yang tidak berfungsi
5. Pengalaman trauma yang berulang
4) PERAN
 Peran merupakan pola sikap, perilaku, nilai dan tujuan yang
diharapkan dari seseorang berdasarkan posisinya dimasyarakat
(Keliat, 1992)
 Faktor yang berpengaruh dalam menyesuaikan diri dengan
peran (Stuart dan Sundeen, 1991):
1. Kejelasan perilaku dan pengetahuan yang sesuai
dengan peran.
2. Konsistensi respon orang yang berarti terhadap
peran yang dilakuakan
3. Kesesuaian & keseimbangan antar peran yang
diemban
4. Keselarasan budaya & harapan individu terhadap
perilaku peran
LANJUTAN.
...

 Individu dalam menghadapi perubahan-perubahan peran, baik


yang sifatnya menetap atau sementara yang sifatnya dapat
karena situasional, disebut dengan transisi peran
 Transisi peran tersebut dapat dikategorikan menjadi beberapa
bagian seperti:
1. Transisi perkembangan
2. Transisi situasi
3. Transisi sehat sakit
LANJUTAN.

.
Gangguan peran
. .
Penyebab atau faktor-faktor ganguan peran tersebut dapat di akibatkan oleh :
a. Konflik peran interpersonal
b. Contoh peran yang tidak adekuat
c. Kehilangan hubungan yang penting
d. Perubahan peran seksual
e. Keragu-raguan peran
f. Perubahan kemampuan fisik
g. Kurangnya kejelasan peran
h. Ketergantungan obat
i. Kurangnya keterampilan sosial
j. Perbedaan budaya
k. Harga diri rendah
l. Konflik antar peran yang sekaligus di perankan
LANJUTAN
....
 Gangguan-gangguan peran yang terjadi tersebut dapat ditandai
dengan tanda dan gejala, seperti :
1. Mengungkapkan ketidakpuasan perannya atau
kemampuan menampilkan peran
2. Mengingkari atau menghindari peran
3. Kegagalan trnsisi peran
4. Ketegangan peran
5. Kemunduran pola tanggungjawab yang biasa
dalam peran
6. Proses berkabung yang tidak berfungsi
7. Kejenuhan pekerjaan
5) IDENTITAS DIRI
 Menurut Stuart dan Sundeen (1991), identitas adalah
kesadaran akan diri yang bersumber dari obsesi dan penilaian
yang merupakan sistesa dari semua aspek konsep diri sebagai
suatu kesatuan yang utuh
 Ciri-ciri individu dengan perasaan yang identitas positif dan
kuat:
1. Memandang diri berbeda dengan orang lain, unik
dan tidak ada duanya
2. Memiliki kemandirian, mengerti dan percaya diri,
yang timbul dari perasaan berharga,
berkemampuani suatu kesela dan dapat
menguasai diri
LANJUTAN.
...
3. Mengenal diri sebagai organisme yang utuh dan terpisah
dari orang lain .
4. Mengakui jenis kelamin sendiri.
5. Memandang berbagai aspek dalam dirinya sebagai suatu
keselarasan.
6. Menilai diri sendiri sesuai dengan penilaian masyarakat.
7. Menyadari hubungan masa lalu, sekarang dan masa yang
akan datang.
8. Mempunyai tujuan yang bernilai, yang dapat di
realisasikan.
 Karakteristik identitas diri dapat dimunculkan dari prilaku
dan perasaan seseorang, seperti :
a. Individu mengenal dirinya sebagai makhluk yang terpisah
dan berbeda dengan orang lain
b. Individu mengakui atau menyadari jenis seksualnya
c. Individu mengakui dan menghargai berbagai aspek tentang
dirinya, peran, nilai dan prilaku secara harmonis
d.Individu mengaku dan menghargai diri sendiri sesuai dengan
penghargaan lingkungan sosialnya
f. Individu sadar akan hubungan masa lalu, saat ini dan masa
yang akan datang
g. Individu mempunyai tujuan yang dapat dicapai dan di
realisasikan (Meler dikutip Stuart and Sudeen, 1991)
KONSEP DIRI
DAN
PROSES KEPERAWATAN

1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
3. Perencanaan
4. Implementasi
TERIMA KASIH

ANY QUETION. . . .??????????

Anda mungkin juga menyukai