Anda di halaman 1dari 1

lapisan epitel pigmen

lapisan fotoreseptor
RETINA
membran limitan eksterna
CORPUS VITERUM
lapisan nuklear luar (nukleus dari batang dan kerucut
KORNEA
RETINA
lapisan plexiform luar
IRIS
lapisan nuklear dalam (nukleus dari sel bipoler)
SUPERCILIA
lapisan plexiform dalam
PALPEBRA

lapisan sel-sel ganglion CONJUNGTIVA


MAKROSKOPIS ORGAN PENGLIHATAN
lapisan serabut saraf (axon dari sel-sel ganglion BULBUS OCULI
membran limitan interna
Supra Koroid TUNICA FIBROSA

Lapisan Vakuler TUNICA VASAKULOSA


KOROID
Koroid Kapiler CAVUM ORBITA

Membran Brunch APARATUS LAKRIMALIS

MIKROSKOPIS ORGAN PENGLIHATAN BADAN SILIAR


endotel
LENSA
Stroma

epitel
KORNEA
membran bowman

membran descement

AYAT DAN HADIS MENGENAI SPECIAL SENSE Katakanlah, “Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan
pendengaran, penglihatan dan hati nurani bagi kamu.
(Tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur.” QS AL-MULK/67:23
COCHLEA
scala vestibuli dan scala tympani mengandung perilymph
sedangkan scala media mengandung endolymph.

Tymphanic cavity Epidermis


Epitel lapisan bervariasi, Biasanya berbentuk kubus atau Struktur kulit terluar pada tubuh manusia dan selalu mengalami
skuamosa regenerasi karena peluruhan sel-sel kulit mati setiap hari.

Kelenjar keringat apokrin


EAR MIKROSKOPIS ORGAN PENDENGARAN MAKROSKOPIS ORGAN INTEGUMENT Lapisan-Lapisan kulit Dermis
Folikel rambut kecil Struktur lapisan dermis lebih kompleks dan lebih tebal

Kelenjar sebaceous Hipodermis ini merupakan lapisan kulit lemak atau jaringan ikat
yang merupakan rumah dari kelenjar keringat dan lemak dan
kelenjar serekuen Hypodermis juga sel-sel kolagen.

Bridege (Pangkal Hidung)


epitel kolumnar bersilia.
The auditory Tube
Dorsum Nasi ( Batang Hidung)
NASUS EXTERNUS
Hip (puncak hidung)

Ala nasi (sayap hidung)

RESPIRATORIUS Kolumela (Sekat tulang rawan & kulit )


epitel bertingkat kolumnar bersilia
Nares anterior ( Lubang hidung sinistra et dextra)
bersel goblet.

Lamina proprianya jaringan ikat longgar kaya pembuluh darah Musculus Procerus
dan kelenjar seromukosa. MUKOSA MIKROSKOPIR ORGAN PENCIUMAN MAKROSKOPIS ORGAN PENCIUMAN OTOT-OTOT HIDUNG
SPECIAL SENSE Musculus Nasalis

bertingkat kolumnar Musculus Dilator Nares


OLFAKTORIUS
Lamina jaringan ikat longgar, kelenjar Bowman, dan kumpulan
Musculur Depresor Septi Nasi
akson sel pembau (filla olfaktorius).

Meatus Inferior

Dibentuk oleh 2-3 lapis sel gepeng Meatus Media


Eosinofilik STRATUM LUSIDUM
Tidak terapat inti maupun organel pada sl-sel lapisan ini
Concha Superior
DINDING-DINDING CAVUM NASI
Terdiri atas 2-4 lapis sel gepeng STRATUM GRANULOSUM Concha Media
Mengandung banyak granula basofilik granula keratohialin
STRATUM SPINOSUM EPIDERMIS Concha Inferior
Auricula
Sel berukuran besar bentuk poligonal
OUTER EAR
Meatus superior
Inti sel bentuk lonjong
Meatus Acusticus Externus
Sel bentuk kuboid atau silindris STRATUM BASALIS
Inti sel bulat atau lonjong
Membran Tympani
MIDDLE EAR
Terdiri atas lapisan sel-sel mati, pipi dan tak berinti STRATUM KORNEUM MIRKOSKOPIS ORGAN INTEGUMENT Tulang-Tuulang pendengaran
Sitoplasma nya digantikan oleh keratin
MAKROSKOPIS ORGAN PENDENGRAN Tuba Auditiva

Jaringan ikat longgar Stratum Papilaris


Labyrint Osseus
INNER EAR
Lapisan dermis yang tebal Labyrint Membranous
Jaringan ikat lebih padat
DERMIS
Gelombang suara tiba di membran timpani
Otot polos & otot skelet Stratum Retikularis
Pergerakan membran timpani menyebabkan perpindahan
tulang-tulang pendengaran
Merupakan jaringan ikat lebih longgar dengan serat kolagen
halus MEKANISME PENDENGARAN Pergerakan stapes pada jendela oval menimbulkan
Mengandung banyak sel-sel lemak dibanding dermis gelombang tekanan di perilimfe skala vestibuli
Lemak subkutan cenderung berkumpul di suatu tempat HYPODERMIS
Informasi tentang daerah dan intensitas rangsangan
disampaikan ke SSP melalui cabang koklea saraf kranial VIII

Getaran membran basilaris menyebabkan getaran sel rambut


terhadap membran tektorial
Cahaya masuk ke dalam mata melalui pupil.
Gelombang tekanan mendistorsi membran basilar dalam
perjalanannya ke jendela bundar skala timpani
Lensa mata kemudian memfokuskan cahaya sehingga
bayangan benda yang dimaksud jatuh tepat di retina mata.

Kemudian cahaya yang difokuskan tersebut menuju impuls


elektriic sehingga sampaila ke saraf optic (N.opticus) menuju MEKANISME PENGLIHATAN
optic chiasma. Rangsangan di kulit (misalnya, memegang air dingin, dicubit,
disentuh dil) akan diterima oleh reseptor (penerima
ujung saraf penglihatan (N. Opticus/N.II) di retina rangsangan) yang terletak dibawah permukaan kulit
menyampaikan bayangan benda tersebut ke otak (thalamus
menuju korteks). Kemudian diteruskan ke saraf tepi (saraf di
luar otak dan sumsum tulang belakang),

Otak (korteks) kemudian memproses bayangan benda MEKANISME INTEGUMENT Lalu masuk ke dalam susunan saraf pusat di
tersebut sehingga kita dapat melihat benda tersebut sumsum tulang belakang.
Kemudian stimulus diteruskan ke atas sampai ke thalamus
Respon : Batas kontras (terang gelap), radius yg mungkin, (pusat penye baran utama impuls-impuls sensors yang
memonitor pergerakan obyek berperan penting dalammemproses/mengolah informasi
sensorik ini)

Dari sini, stimulus dikirimkan ke pusat sensorik di otak besar


(cerebral cortex), yangdisebut korteks sensorik

Odoran (bau+udara) dihirup oleh hidung (mucosa


alfaktorius). Odoran akan dipecah sebelum berikatan dengan
sel reseptor yang ada di mukosa alfaktorius.

Ketika bau masuk ke hidung maka akan mengaktifkan


respon dari silia yang mana odoran ini dapat larut pada
membrane mukosa.
Pengikatan sinyal aroma yang sesuai dengan reseptor
penciuman. Sehingga mengaktifkan protein G.
MEKANISME PENCIUMAN
Hal ini memicu reaksi intraseluler yang bergantung pada
cAMP yang menyebabkan pembukaan saluran gerbang
cAMP khusus penciuman.

Terjadinya potensial depolarisasi reseptor dan potensial aksi


di saraf afferent yang bersinaps di bulbus oculi.

Dari bulbus oculi sinyal bau akan dibawa ke glomerulus.

Glomerulus berfungsi untuk menyaring bau yang akan dikirim


ke otak melalui sel mitra

Anda mungkin juga menyukai