Anda di halaman 1dari 65

KATA PENGANTAR

Dengan rasa syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Tuhan

Yang Maha Kuasa atas limpahan Rahmat-Nya sehingga buku saduran dengan

judul “PENGENALAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA” ini dapat kami

selesaikan.

Buku ini disusun hanya untuk kalangan sendiri yaitu UPT Balai Latihan

Kerja Bojonegoro sekaligus sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas

profesionalime Instruktur agar tidak ketinggalan dengan kemajuan teknologi yang

semakin hari semakin berkembang dengan pesat.

Buku ini masih terbuka untuk berbagai perbaikan-perbaikan demi

peningkatan kualitas penulisan maupun isinya. Oleh karena itu penulis

mengharapkan adanya masukan-masukan saran maupun kritik dari pembaca.

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan semua pihak yang

telah mendukung pembuatan buku ini sehingga buku ini dapat terselesaikan.

Semoga buku ini bermanfaat bagi penulis maupun pembaca lainnya

untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan produktivitas kerja dalam

rangka berperan serta untuk pembangunan ketenagakerjaan.

Bojonegoro, Desember 2021

Penulis,

pemrograman java tingkat dasar I


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................1
BAB II PENGENALAN JAVA.............................................................................2
2.1 Sejarah Singkat Perkembangan JAVA......................................................2
2.2 Kriteria “Kertas Putih” Java......................................................................3
2.3 JAVA dan C++..........................................................................................5
2.4 Tata Bahasa.............................................................................................10
2.5 Tipe Data.................................................................................................14
2.6 Operator...................................................................................................16
2.7 Control Flow............................................................................................18
2.7.1 Percabangan.........................................................................................18
2.7.2 Perulangan (Looping)..........................................................................20
2.8 Class dan Object......................................................................................22
2.9 Pendefinisian Class..................................................................................23
2.10 Inheritance...............................................................................................26
2.11 Method overiding....................................................................................27
2.12 This..........................................................................................................28
2.13 Abstract...................................................................................................30
2.14 Static method...........................................................................................32
2.15 Final.........................................................................................................33
2.16 Interface...................................................................................................33
2.17 Polymorphism.........................................................................................36
2.18 Operator Instanceof.................................................................................37
2.19 Package....................................................................................................38
2.20 Penanganan Eksepsi................................................................................41
2.20.1 Dasar-dasar penanganan Eksepsi.....................................................42
2.20.2 Tipe Eksepsi.....................................................................................42

pemrograman java tingkat dasar II


2.20.3 Eksepsi Yang Tidak Dapat Ditangkap.............................................43
2.20.4 Try dan Catch...................................................................................44
2.20.5 Throw...............................................................................................44
2.20.6 Throws.............................................................................................45
2.20.7 Finally..............................................................................................46
2.21 Multithreading.........................................................................................48
2.21.1 Multithreading dan Java...................................................................48
2.21.2 Daur Hidup sebuah Thread..............................................................50
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................54
COVER BUKU YANG DISADUR.....................................................................55
DAFTAR ISI BUKU YANG DISADUR............................................................57

pemrograman java tingkat dasar III


BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Buku Saduran ini bertujuan memberi bekal pengetahuan dan ketrampilan


kepada peserta pelatihan tentang dasar pemrograman menggunakan bahasa Java
yang merupakan sub materi dari Pemrograman. Pemrograman merupakan mata
pelajaran yang membekali siswa agar dapat membangun sebuah aplikasi atau
software sesuai dengan kebutuhan dengan bahasa pemrograman yang telah
ditentukan. Dalam proses pembelajaran, siswa dapat mengomunikasikan gagasan
atau konsep berupa logika dan algoritma yang dikemukakan orang lain dan
mewujudkannya melalui bahasa pemrograman, dengan tujuan membangun sebuah
Sistem Informasi . Ruang lingkup saduran ini berkenaan dengan pengenalan
bahasa pemrograman Java yang merupakan salah satu bahasa pemrograman
populer dan banyak digunakan oleh developer-developer atau programmer di
dunia teknologi informasi ini.

I.2 Tujuan

Adapun tujuan dari penyaduran buku ini adalah:


1. Sebagai bahan untuk proses belajar mengajar di lingkungan UPT BLK
Bojonegoro sehingga peserta pelatihan akan terarah sesuai dengan tujuan
dari proses latihan.
2. Bagi peserta pelatihan sebagai panduan belajar dalam bidang teknologi
informasi dan komunikasi.
3. Bagi penulis untuk memenuhi persyaratan dalam mendapatkan angka
kredit sehingga dapat dipertimbangkan untuk kenaikan pangkat satu
tingkat yang lebih tinggi.

pemrograman java tingkat dasar 1


BAB II
PENGENALAN JAVA

I.3 Sejarah Singkat Perkembangan JAVA

Proyek Java dimulai pada tahun 1991, ketika sejumlah insinyur


perusahaan Sun yang dimotori oleh James Gosling mempunyai keinginan untuk
mendesain sebuah bahasa komputer kecil yang dapat dipergunakan untuk
peralatan konsumen seperti kotak tombol saluran TV. Proyek ini kemudian diberi
nama sandi Green.

Keharusan untuk membuat bahasa yang kecil , dan kode yang ketat
mendorong mereka untuk menghidupkan kembali model yang pernah dicoba oleh
bahasa UCSD Pascal, yaitu mendesain sebuah bahasa yang portable yang
menghasilkan kode intermediate. Kode intermediate ini kemudian dapat
digunakan pada banyak komputer yang interpreternya telah disesuaikan.

Karena orang-orang Sun memiliki latar belakang sebagai pemakai unix


sehingga mereka lebih menggunakan C++ sebagai basis bahasa pemrograman
mereka, maka mereka secara khusus mengembangkan bahasa yang berorientasi
objek bukan berorientasi prosedur. Seperti yang dikatakan Gosling ”Secara
keseluruhan, bahasa hanyalah sarana, bukan merupakan tujuan akhir”. Dan
Gosling memutuskan menyebut bahasanya dengan nama “Oak” (diambil dari
nama pohon yang tumbuh tepat diluar jendela kantornya di Sun), tetapi kemudian
nama Oak diubah menjadi java, karena nama Oak merupakan nama bahasa
komputer yang sudah ada sebelumnya.

Pada tahun 1994 sebagian besar orang menggunakan mosaic, browser


web yang tidak diperdagangkan yang berasal dari pusat Supercomputing
Universitas Illinois pada tahun 1993 ( Mosaic sebagian ditulis oleh Marc
Andreessen dengan bayaran $6.85 per jam, sebagai mahasiswa yang melakukan
studi praktek. Di kemudian hari ia meraih ketenaran sebagai salah seorang pendiri
dan pemimpin teknologi di netscape)

Browser yang sesungguhnya dibangun oleh Patrick Naughton dan


Jonathan Payne dan berkembang ke dalam browser HotJava yang kita miliki saat

pemrograman java tingkat dasar 2


ini. Browser HotJava ditulis dalam Java untuk menunjukkan kemampuan Java.
Tetapi para pembuat juga memiliki ide tentang suatu kekuatan yang saat ini
disebut dengan applet, sehingga mereka membuat browser yang mampu
penerjemahkan kode byte tingkat menengah. “Teknologi yang Terbukti” ini
diperlihatkan pada SunWorld ’95 pada tanggal 23 mei 1995, yang mengilhami
keranjingan terhadap Java terus berlanjut.

I.4 Kriteria “Kertas Putih” Java

Penulis Java telah menulis pengaruh “Kertas Putih” yang menjelaskan


tujuan rancangan dan keunggulannya. Kertas mereka disusun lewat 11 kriteria
berikut :

Sederhana (Simple)

Syntax untuk Java seperti syntax pada C++ tetapi syntax Java tidak
memerlukan header file, pointer arithmatic (atau bahkan pointer syntax), struktur
union, operator overloading, class virtual base, dan yang lainnya. Jika anda
mengenal C++ dengan baik, maka anda dapat berpindah ke syntax Java dengan
mudah tetapi jika tidak, anda pasti tidak berpendapat bahwa Java sederhana.

Berorientasi Objek (Object Oriented)

Rancangan berorientasi objek merupakan suatu teknik yang memusatkan


rancangan pada data (objek) dan interface. Fasilitas pemrograman berorientasi
objek pada Java pada dasarnya adalah sama dengan C++. Feature pemrograman
berorientasi objek pada Java benar-benar sebanding dengan C++, perbedaan
utama antara Java dengan C++ terletak pada penurunanberganda (multiple
inheritance), untuk ini Java memiliki cara penyelesaian yang lebih baik.

Terdistribusi (Distributed)

Java memiliki library rutin yang luas untuk dirangkai pada protokol
TCP/IP sepetrti HTTP dan FTP dengan mudah. Aplikasi Java dapat membuka dan
mengakses objek untuk segala macam NET lewat URL sama mudahnya seperti

pemrograman java tingkat dasar 3


yang biasa dilakukan seorang programmer ketika mengakses file sistem secara
lokal.

Kuat (Robust)

Java dimaksudkan untuk membuat suatu program yang benar-benar dapat


dipercaya dalam berbagai hal. Java banyak menekankan pada pengecekan awal
untuk kemungkinan terjadinya masalah, pengecekan pada saat run0time dan
mengurangi kemungkinan timbulnya kesalahan (error). Perbedaan utama antara
Java dan C++ adalah Java memiliki sebuah model pointer yang mengurangi
kemungkinan penimpaan (overwriting) pada memory dan kerusakan data (data
corrupt).

Aman (Secure)

Java dimaksudkan untuk digunakan pada jaringan terdistribusi. Sebelum


sampai pada bagian tersebut, penekanan terutama ditujukan pada masalah
keamanan. Java memungkinkan penyusunan program yang bebas virus, sistem
yang bebas dari kerusakan.

Netral Arsitektur (Architecture Neutral)

Kompiler membangkitkan sebuah format file dengan objek arsitektur


syaraf, program yang di kompile dapat dijalankan pada banyak prosesor, disini
diberikan sistem run time dari Java. Kompiler Java melakukannya dengan
membangkitkan instruksi-instruksi kode byte yang tidak dapat dilakukan oleh
arsitektur komputer tertentu. Dan yang lebih baiik Java dirancang untuk
mempermudah penterjemahan pada banyak komputer dengan mudah dan
diterjemahkan pada komputer asal pada saat run-time.

Portabel (Portable)

Tidak seperti pada C dan C++, di Java terdapat ketergantungan pada saat
implementasi (implement dependent). ukuran dari tipe data primitif ditentukan,
sebagaimana kelakuan aritmatik padanya. Librari atau pustaka merupakan bagian
dari sistem yang mendefinisikan interface yang portabel.

pemrograman java tingkat dasar 4


Interpreter

Interpreter Java dapat meng-eksekusi kode byte Java secara langsung


pada komputer-komputer yang memiliki interpreter. Dan karena proses linking
dalam Java merupakan proses yang kenaikannya tahap demi tahapdan berbobot
ringan, maka proses pengembangan dapat menjadi lebih cepat dan masih dalam
penelitian.

Kinerja Yang Tinggi (High Performance)

Meskipun kinerja kode byte yang di interpretasi biasanya lebih dari


memadai, tetapi masih terdapat situasi yang memerlukan kinerja yang lebih tinggi.
Kode byte dapat diterjemahkan (pada saat run-time) de dalam kode mesin untuk
CPU tertentu dimana aplikasi sedang berjalan.

Multithreaded

Multithreading adalah kemampuan sebuah program untuk melakukan


lebih dari satu pekerjaan sekaligus. Keuntunga dari multithreading adalah sifat
respons yang interaktif dan real-time.

Dinamis

Dalam sejumlah hal, Java merupakan bahasa pemrograman yang lebih


dinamis dibandingkan dengan C atau C++. Java dirancang untuk beradaptasi
dengan lingkungan yang terus berkembang. Librari dapat dengan mudah
menambah metode dan variabel contoh yang baru tanpa banyak mempengaruhi
klien. Informasi tipr run-time dalam Java adalah langsung (straigtforward).

I.5 JAVA dan C++

Prinsip dasar pembuatan Java adalah karena C++ ternyata tidak


memenuhi janji sebagai pemrograman berorientasi objek. Jadi apa yang salah dari
C++ sehingga Java harus dibuat ? Jawabannya sederhana, yaitu Kompatibilitas ke
belakang ( backward compability).

pemrograman java tingkat dasar 5


Kompabilitas kebelakang biasanya dikenal sebagai kemampuan yang
menjamin keberhasilan dengan membuat programmer belajar dengan cepat. Java
menggunakan hampir semua konvensi yang identik untuk deklarasi variabel,
melewatkan parameter, operator dan pengaturan aliran. Sehingga dengan kata lain
Java menambahkan bagian-bagian yang baik dari C++ dan menghapus bagian-
bagian yang jelek dari C. Java jauh lebih baik dari C++ karena hal-hal yang tidak
dimilikinya, seperti beberapa contoh berikut:

Variabel Global

Para programmer menulis program dalam bahasa assembly, dan semua


program yang disimpan dalan punch card, penghubung alat pemrograman adalah
variabel global, masalahnya, dengan menggunakan variabel blobal suatu fungsi
dapat memberikan efek samping yang buruk dengan mengubah keadaan global.
Variabel global pada C++ adalah tanda sebuah program yang tidak dirancang
cukup baik untuk enkapsulasi data dengan cara yang masuk akal.

Pada Java, ruang penamaan global hanya hirarki class. Tidak mungkin
menciptakan variabel global diluar semua class. Setidaknya penentuan keadaan
global dibuat lebih jelas dengan enkapsulasi dalam class. Contoh,
system.out.println() sering digunakan dalam program Java. Ini adalah cara
mengakses output standar global untuk interpreter Java.

Goto

Beberapa kemampuan yang digunakan sebagai cara cepat untuk


menyelesaikan program tanpa membuat struktur yang jelas adalah pernyataan
goto.Dalam C++ dikenal sebagai if-then-goto. Sebeleum C++ memasukkan
penanganan eksepsi, goto sering digunakan untuk membuat perulangan didalam
keadaan eksepsi.

Java tidak memiliki pernyataan goto. Java menyediakan kata goto hanya
untuk menjaga agar programmer tidak bingung menggunakannya. Java memiliki
bagian break yang diberi label dan pernyataan continue yang merupakan bagian
dimana goto boleh dipergunakan. Penanganan eksepsi yang ampuh dan terdefinisi
dengan baik pada Java menghilangkan kebutuhan perintah goto.

pemrograman java tingkat dasar 6


Pointer

Pointer atau address pada memori adalah kemampuan C++ yang paling
ampuh juga paling berbahaya. Biasanya kesalahan terjadi karena “kurang satu
tempat” atau rusaknya data yang disimpan karena lokasi memori terakhir
hancur.kesalahan ini merupakan salah satu kesalahan yangterburuk yang susah
untuk diperiksa dan ditelusuri.

Meskipun penanganan objek Java menggunakan pointer, bahasa Java


tidak memiliki kemampuan memanipulasi pointer secara langsung. Kita tidak
dapat mengubah integer menjadi pointer, menunjuk ulang sembarang address
memori. Array merupakan objek yang didefinisikan, tidak berupa address
dimemori.Di Java kita tidak dapat menulis sebelum akhir lokasi yang disediakan
untuk array.

Alokasi Memori

Kemampuan C++ yang sama berbahayanya dengan pengolahan


matematis pointer adalah manajemen memori. Manajemen memori di C dan C++
diwujudkan dengan keunggulan dan kelemahan fungsi library malloc() dan free().
Fungsi malloc, mengalokasikan jumlah tertentu memori (dalam byte), dan
mengeluarkan address blok tersebut. Fungsi free, mengirimkan blok yang telah
dialokasikan kepada sistem untuk penggunaan umum. Secara umum dapat
menyebabkan kebocoran memori yang mengakibatkan program berjalan semakin
lama semakin lambat.

Java tidak memiliki fungsi malloc dan free, karena setiap struktur data
yang rumit adalah objek, maka mereka dialokasikan dengan operator new, yang
mengalokasikan ruang untuk objek pada ‘heap’ memori. Memori yang disediakan
disebut ‘heap’ karena kita tidak perlu lagi memikirkannya sebagai penambahan
address yang berstruktur linier. Jadi hanya berupa kumpulan instan objek. Yang
didapat dari fungsi new bukanlah address memori, melainkan hanya ‘pegangan’
untuk objek dalam heap.

Tipe Data Yang Rapuh

pemrograman java tingkat dasar 7


C++ mewarisi semua tipe data umum pada C. Tipe-tipe ini mewakili
bilangan bulat dan pecahan dengan berbagai rentang nilai dan ketelitian. Rentang
nilai dan ketelitian tipe ini bervariasi bergantung pada implementasi kompilernya.

Java memecahkan masalah ini dengan mengambil ukuran yang sesuai


untuk semua tipe numerik dasar dan menyatukannya. Arsitektur tertentu akan
mengalami kesulitan atau bekerja tidak optimal untuk meng-implementasikan tipe
data yang bergantung hardware secara ketat pada interpreter Java yang diberikan,
tetapi inilah satu-satunya cara untuk menjamin hasil yang dapat dibuat ulang pada
platform hardware yang berbeda.

Pemilihan Tipe (Type Casting) yang Tidak Aman

Type Casting adalah mekanisme yang ampuh dalam C/C++ yang


memungkinkan kita untuk mengubah tipe suatu pointer secara sembarang.
Mungkin kita sering melihat bentuk seperti ini :

memset((void *)p, 0, sizeof (struct p))

Penggunaan ini, walaupun tidak baik, tetapi cukup aman. Tentu saja
dengan menganggap blok memori yang ditunjuk oleh p sekurang0kurangnya
sepanjang sizeof (struct p).ini harus digunakan dengan sangat hati-hati karena
tidak ada syarat untuk memeriksa apakah kita telah memilih tipe dengan benar.

Penanganan objek Java mencakup informasi lengkap tentang class yang


menjadi instans suatu objek, sehingga dapat dilakukan pemeriksaan kompatibilitas
tipe selama program berjalan, dan menghasilkan eksepsi jika terjadi kegagalan.

Daftar Argumen Yang Tidak Aman

C++ banyak disukai karena kemampuannya melewatkan pointerdengan


tipe sembarang dalam daftar argumen panjang-variabel yang dikenal sebagai
varargs. Varargs adalah tambahan sederhana pada premis yang menyatakan
bahwa sembarang address dapat dipetakan pada sembarang tipe, tugas
pemeriksaan tipe diserahkan kepada programmer.

pemrograman java tingkat dasar 8


Sangat menyenagkan jika Java memiliki cara yang aman terhadap tipe
untuk mendeklarasikan dan melewatkan daftar argumen panjang-variabel, tetapi
sampai versi 1.0 belum ada ketentuan seperti itu.

File Header yang Terpisah

Salah satu kemampuan yang patut dipertimbangkan adalah file header,


dimana kita dpata mendeklarasikan prototipe class kita dan mendistribusikannya
dengan kode biner implementasi class yang telah di-compile. Kemampuan ini
membuat lingkungan compiler C++ hampir tidak dapat digunakan. C++ memiliki
format file yang bergantung mesin untuk kode yang telah di-compile, sehingga
informasi header dapat dibuat coresiden. Karena antarmuka programmer ke class
yang di-compile dilakukan melalui file header-nya, maka kode yang telah di-
compile sangat bergantung pada apa yang ada pada file header tersebut.

Misalkan programmer yang senang berpetualang ingin meningkatkan


akses pada beberapa anggota data private pada class yang telah di-compile. Yang
harus dilakukan oleh orang tersebut adalah mengganti pengubah akses yang
asalnya private menjadi public pada file header dan meng-compile suatu sub class
dari class yang telah di-compile. Pada Java ini tidak mungkin terjadi, karena di
Java tidak ada file header. Tipe dan visibilitas anggota class dicompile ke dalam
file class Java. Interpreter Java menjalankan pengaturan akses saat program
berjalan, jadi sama sekali tidak ada cara untuk mengakses variabel private dari
luar suatu class.

Struktur yang Tidak Aman

C berusaha menyediakan enkapsulasi data melalui deklarasi struktur


yang disebut struct, dan polimorfisme dengan mekanisme union. Dua gagasan ini
menghasilkan batas tipis antara penyesuaian bergantung mesin yang kritis dan
berbahaya dengan batasan ukuran. Java tidak memiliki konsep struct dan union ,
sebaliknya Java menyatukan konsep ini dengan class.

Peng-hacker-an Preprocessor

pemrograman java tingkat dasar 9


Untuk mewujudkan keinginan memiliki model yang jelas untuk ditulis
oleh programmer, compiler C dan C++ menggunakan tool yang sama dengan
yang digunakan pada masa-masa MACRO assembler. Ini menghasilkan
preprocessor C yang tugasnya mencari perintah khusus yang diawali tanda pagar
(#).Preprocessor C sering digunakan untuk membangun program yang sangat sulit
dibaca.

Java mengatur agar kita dapat bekerja tanpa preprocessor, hanya


bergantung pada kata kunci final untuk mendeklarasikan konstanta yang
sebelumnya dihasilkan dengan #define.

QED

Berasal dari bahasa latin Quod Erat Demonstrandum, yang berarti


“Terbuktikan..!!!”.

I.6 Tata Bahasa

Progaram Java adalah kumpulan spasi, komentar, kata kunci, identifier,


literal, operator, dan pemisah.

Spasi

Java adalah bahasa bebas bentuk. Tidak perlu mengatur tata letaknya
agar dapat bekerja. Asalkan ada sekurang-kurangnya satu spasi, tab, atau baris
baru diantara setiap token sebelum disisipi operator atau pemisah lain.

Komentar

Ada beberapa bentuk :

1. Komentar baris tunggal

Diawali dengan tanda // dan diletakkan diakhir baris yang diberi


komentar.

2. Komentar baris banyak

pemrograman java tingkat dasar 10


Diawali dengan tanda /* dan ditutup dengan */ semua diantara
kedua tanda tersebut dianggap komentar dan akan diabaikan oleh
compiler.
contoh penulisan :

/*
* komentar…….
* komentar……
*/

3. Komentar terdokumentasi

Menggunakan piranti Javadoc, yang mennggunakan komponen


compiler Java untuk secara otomatis menghasilkan dokumentasi
antarmuka public suatu class. Aturan pembuatan komentar yang
dapat diolah oleh Javadoc adalah : sebelum deklarasi class, method,
dan variabel public harus digunakan komentar bertanda /** untuk
menyatakan komentar dokumentasi, diakhiri dengan tanda */.
Javadoc akan mengenali sejumlah variabel khusus yang didahului
dengan tanda @ didalam bagian komentar.
contoh penulisan :

/**
* komentar….
* komentar…..
*/

Kata Kunci Simpanan (Keywords)

Kata kunci simpanan adalah identifier khusus yang disimpan oleh bahasa
Java untuk mengendalikan bagaimana program didefinisikan. Kata kunci ini
digunakan untuk mengenali tipe-tipe, pengubah, dan mekanisme pengaturan aliran
program. Kata kunci ini hanya dapat digunakan untuk fungsi tertentu dan tidak
dapat digunakan sebagai identifier nama suatu variabel, class dan method. Sampai
denga Versi 1.0 terdapat 59 kata kunci seperti terlihat dalam tabel :

pemrograman java tingkat dasar 11


abstract boolean break byte byvalue case
cast catch char class const continue
default do double else extends false
final finally float for future generic
goto if impleme import inner instanceo
nts f
int interface long native new null
operator outer package private protected public
rest return short static super switch
synchroniz this throw throws transient true
ed
try var void volatile while

Identifier

Digunakan untuk nama class, method, dan variabel. Suatu variabel dapat
berupa urutan tertentu huruf (besar atau kecil), angka, garis bawah, dan tanda
dolar. Tidak boleh diawali oleh angka dan bersifat case sensitive.

Kelompok Java mengikuti aturan penamaan identifier untuk semua


method public dan variabel instans dengan huruf awal kecil dan menandai bagian
kata selanjutnya dengan huruf besar, misalnya nextItem, currentValue,
getTimeOfDay.

Untuk variabel provate dan lokal identifier akan berupa huruf kecil
semua dikombinasikan dengan garis bawah, misalnya next_val, temp_val. Untuk
variabel final yang mewakili suatu konstanta, digunakan huruf besar semua,
misalnya TOK_BRACE, DAY_FRIDAY.

Literal

pemrograman java tingkat dasar 12


Besaran konstanta pada Java dihasilkan dengan menggunakan literal
yang mewakilinya. Setiap literal merepresentasikan nilai suatu tipe, dimana tipe
itu sendiri menjelaskan bagaimana sifat nilai tersebut dan bagaimana
penyimpanannya.

Separator (Pemisah)

Simbol Nama Fungsi


() Kurung Digunakan untuk menghimpun parameter dalam definisi dan
pemanggilan method, juga digunakan untuk menyatakan
tingkatan pernyataan, menghimpun pernyataan untuk
pengaturan alur program dan menyatakan tipe cast.
{} kurung Digunakan untuk menghimpun nilai yang otomatis
kurawal dimasukkan kedalam array, juga digunakan untuk
mendefinisikan blok program, untuk cakupan class, method,
dan lokal.
[] kurung siku Digunakan untuk menyatakan tipe array, juga digunakan
untuk membedakan nilai array.
; titik-koma pemisah pernyataan.
, koma Pemisah urutan identifier dalam deklarasi variabel, juga
digunakan untuk mengaitkan pernyataan didalam pernyataan
for.
. titik Dugunakan untuk memisahkan nama paket dari sub-paket dan
class, juga digunakan untuk memisahkan variabel atau method
dari variabel referensi.

Variabel

variabel adalah satuan dasar penyimpanan dalam program Java. Suatu


variabel didefinisikan dengan kombinasi identifier, tipe, dan cakupan. Bergantung
pada tempat kita mendeklarasikannya, variabel dapat bersifat lokal atau
sementara, misalnya didalam perulangan for, atau dapat juga berupa variabel
instans yang dapat diakses oleh semua method dalam class. Cakupan lokal
dinyatakan dalam kurung kurawal.

pemrograman java tingkat dasar 13


I.7 Tipe Data

Java merupakan contoh bahasa yang strongly typed language. Hal ini
berarti bahwa setiap variabel harus memiliki tipe yang sudah dideklarasikan.
Terdapat 8 tipe primitif, 6 diantaranya adalah tipe bilangan ( 4 tipe integer, 2 tipe
floating point), 1 tipe karakter char, digunakan mengawa-sandi (encode) Unicode,
dan 1 tipe boolean.

Integer

Tipe Tempat Jangkauan (inclusive)


yang
Diperlukan
int 4 byte - 2.147.483.648 sampai 2.147.483.647 (hanya lebih dari 2
miliar)
short 2 byte - 32.768 sampai 32.767
long 8 byte - 9.223.372.036.854.775.808L sampai
9.223.372.036.854.775.807L
byte 1 byte - 128 sampai 127

Floating Point

Tipe Tempat Jangkauan


Yang
Dibutuhkan
float 4 byte secara kasar 3,40282347E+38F ( 7 digit desimal signifikan)
double 8 byte secara kasar  1,79769313486231570E+308 (15 digit
desimal siignifikan)

Char

pemrograman java tingkat dasar 14


Tipe char menggunakan tanda kutip tunggal untuk menyatakan suatu
char. Tipe char juga menyatakan karakter dalam upaya mengawa-sandi unicode,
yang merupakan kode 2-byte. Karakter unicode paling sering dinyatakan dalam
istilah skema pengkodean hexadesimal yang dimulai dari \u0000 sampai \uFFFF.
Selain karakter bebas (escape ‘ \u ‘ yang menyatakan karakter unicode di Java
terdapat juga

\b backspace \u0008
\t tab \u0009
\n linefeed \u000a
\r carriage return \u000d
\” double quote \u0022
\’ single quote \u0027
\\ a backslash \u005c

Boolean

Tipe boolean memiliki nilai true dan false. Tipe ini digunakan untul
logical testing dengan menggunakan operator relasional.

Konversi antar Nilai Numerik

Operasi biner apapun pada variabel numerik dengan tipe yang berbeda
dapat diterima dan diperlakukan dengan cara seperti dibawah ini :

1. Jika tipe operand adalah double, maka yang lain juga akan
diperlakukan sebagai double pada lingkup operasi tersebut.

2. Jika operand adalah float, maka yang lain juga akan diperlakukan
sebagai float.

3. Jika operand adalaha long, maka yang lain juga akan diperlakukan
sebagai long.

konversi yang diijinkan adalah sebagai berikut :


byte  short  int  long  float  double

pemrograman java tingkat dasar 15


Dimana kita dapat memberikan nilai variabel suatu tipe disebelah kiri ke
tipe disebelah kanannya.

I.8 Operator
Assignment Operator ( = )

Shorthand assignment operator

Operator Usage Meaning


+= X += Y X=X+Y
-= X -= Y X=X–Y
*= X *= Y X=X*Y
/= X /= Y X=X/Y
%= X %= Y X=X%Y

Arithmetic Operator

Operator Operation
+ Addition
- Subtraction
* Multiplication
/ Division
% Modulo

Bitwise Operator

Operator Operation
& AND
| OR
^ XOR

pemrograman java tingkat dasar 16


>> Shift Kanan
<< Shift Kiri
>>> Shift Kanan isi dengan nol

Unary Operator

Operator Operation
~ Unary NOT
- Minus
++ Increment
-- Decrement

Relational Operator

Operator Operation
== Equal To
!= Not Equal To
> Greater Than
< Less Than
>= Greater or Equal To
<= Less or Equal To

Logical Operator

Operator Operation
! Short-circuit NOT
&& Short-circuit AND
|| Short-circuit OR
?: Operator ternary if-then-

pemrograman java tingkat dasar 17


else

Preseden Operator

Tertinggi
() [] .
++ -- ~ !
* / %
+ -
>> >>> <<
> >= < <=
== !=
&
^
|
&&
||
?:
= op=
Terendah

I.9 Control Flow

I.9.1 Percabangan

 if – else

Bentuk if-else menyebabkan eksekusi dijalankan melalui sekumpulan


keadaan boolean sehingga hanya bagian tertentu program yang dijalankan. Bentuk
umum pernyataan if-else :

if (boolean expression) statement 1; [else statement 2; ]

pemrograman java tingkat dasar 18


Klausa else bersifat optional, setiap statement dapat berupa satu
statement tunggal atau dapat berupa satu blok statement yang ditandai dengan
tanda {} (kurung kurawal). Boolean expression dapat berupa sembarang
pernyataan boolean yang menghasilkan besaran boolean.

 break

Java tidak memiliki pernyataan goto. Penggunaan goto adalah untuk


membuat percabangan secara sembarang yang membuat program sulit dimengerti
dan mengurangi optimasi compiler tertentu. Pernyataan break pada Java dirancang
untuk mengatasi semua kasus tersebut. Istilah break mengacu kepada proses
memecahkan blok program. Proses tersebut memerintahkan runtime untuk
menjalankan program dibelakang blok tertentu. Untuk dapat ditunjuk blok diberi
nama/label. Break juga dapat digunakan tanpa label untuk keluar dari suatu loop
dan pernyataan switch. Penggunaan break menunjukkan bahwa kita akan keluar
dari sutu blok program.
 switch

Pernyataan switch memberiikan suatu cara ubtuk mengirimkan bagian


program berdasarkan nilai suatu variabel atau pernyataan tunggal. Bentuk umum
pernyataan switch :

switch (expression)
{ case value1 :
Statement;
break;
case value2 :
Statement;
break;
case valueN :
Statement;
break;
default;
}

pemrograman java tingkat dasar 19


Expression dapat menghasilkan suatu tipe sederhana, dan setiap
value yang disebutkan pada pernyataan case harus berupa tipe yang cocok.
Pernyataan switch bekerja dengan cara membandingkan nilai expression dengan
setiap nilai pada pernyataan case. Jika ada yang cocok maka urutan program yang
ada di pernyataan case tersebut akan dijalankan, jika tidak ada yang cocok,
program akan menjalankan default

 return

Java menggunakan bentuk sub-routine yang disebut method untuk


mengimplementasikan antarmuka prosedural ke class objek. Setiap saat dalam
method dapat digunakan pernyataan return yang menyebabkan eksekusi
mencabang kembali ke pemanggil method.

I.9.2 Perulangan (Looping)

Looping artinya mengulangi eksekusi blok program tertentu sampai


tercapai kondisi untuk menghentikannya. Setiap perulangan memiliki 4 bagian:

a. Inisialisasi, adalah program yang mengyiapkan bagian awal perulangan

b. Badan program, adalah pernyataan yang ingin kita ulangi.

c. Iterasi, adalah program yang sering digunakan untu penambahan atau


penguranagn pencacah dan index.

d. Terminasi, adalah pernyataan boolean yang diperiksa setiap kali selama


perulangan dilaksanakan untuk melihat apakah perulangan sudah
saatnya dihentikan.

 while

While adalah pernyataan perulangan yang paling mendasar pada Java.


Penggunaan pernyataan while akan menyebabkan rekursi pernyataan secara terus
menerus selama pernyataan booleannya bernilai true. Bentuk umum dari
pernyataan while :

pemrograman java tingkat dasar 20


[initialization;]
while (termination)
{ body program ;
[iteration;]
}

 do-while

Penggunaan pernyataan do –while menyebabkan body program akan


dieksekusi sekurang-kurangnya 1 kali walaupun pernyataan booleannya
menghasilkan nilai false. Pemeriksaan terminasi dilaksanakan pada akhir
program. Bentuk umum pernyataan do – while :

[initialization;]
do
{ body program;
[iteration;]
}
while [termination];

 for

Pernyataan for adalah cara praktis untuk menyatakan suatu perulangan.


Bentuk umum pernyataan for :
for {initialization; termination; iteration ) body program;

Jika keadaan awal tidak menyebabkan termination bernilai true maka


pernyataan body program dan iteration tidak akan dijalankan.

 Pernyataan koma

Kadang-kadang ada keadaan dimana kita ingin memasukkan lebih dari


satu pernyataan inisialisasi atau terminasi, Java menyediakan cara lain untuk
menyatakan beberapa pernyataan sekaligus. Penggunaan koma untuk memisahkan

pemrograman java tingkat dasar 21


pernyataan di batasi hanya untuk digunakan didalam tanda kurung untuk
pernyataan for.

 continue

Pernyataan continue akan menghentikan iterasi yang bersangkutan tetapi


program akan menjalankan sisa perulangan sampai dengan selesai.

I.10 Class dan Object

Beberapa orang pada awalnya, biasanya tidak memperhatikan


perbedaan antara class dan object, mereka mencampuradukkan kedua istilah
tersebut. Mari kita simak kode berikut :

/*
Di sini kita mendefinisikan sebuah class bernama NiceGuy.
Simpan sebagai file NiceGuy.java dan compile file
Tersebut. Anda akan mendapatkan file bernama
NiceGuy.class
*/

public class NiceGuy {


private string name;

public NiceGuy(String name) {


system.out.println(“Instantion of NiceGuy named “ + name) ;
this.name=name;
}
public void sayHello() {
system.out.println(“Hello Object Oriented World…!!!“ ) ;
}
public sayHelloOutLoud() {
system.out.println(“HELLLOOOO OBJECT ORIENTED
WORLD!!!”) ;

pemrograman java tingkat dasar 22


}
Public String getName() {
Return name;
}
}
Gambar 1. Definisiclass NiceGuy

/*
Di sini, kita membuat sebuah java application yang
bernama OurFirstCode.
Simpan source ini dalam file bernama OurFirstCode.java,
di direktori yang sama dengan tempat anda menyimpan
NiceGuy.java. Kemudian compile file tersebut, Anda akan
Mendapatkan file OurFirstCode.class.
Lalu jalankan aplikasi ini dengan mengetikan java
OurFirstCode pada command line
*/
public class OurFirstCode {
public static void main(String[] args) {
NiceGuy ng= new NiceGuy (“ButtHead”);
ng.sayHello();
ng.sayHelloOutLoud();

//he’s so cute…,who’s he???


String NiceGuyName = ng.getName();
System.out.println(“OH…!!!! HE’S “ +
NiceGuyName.toUpperCase());
}
}
Gambar 2. Aplikasi Java

Diatas merupakan contoh pendefinisian sebuah class bernama NiceGuy


pada Gambar 1. Pada Gambar 2 merupakan kode dari sebuah aplikasi java yang

pemrograman java tingkat dasar 23


bernama OurFirstCode. Pada aplikasi tersebut kita menggunakan class NiceGuy
untuk membuet objek bertipe NiceGuy.

I.11 Pendefinisian Class

Sintaks dalam mendefinisikan class adalah sebagai berikut :

[modifier-modifier] class namaclass [extends parentclass]


[implements interface] {
[deklarasi field-field]
[definisi method-method]
}

Yang tertera didalam kurung siku bersifat optional. Dengan demikian,


definisi minimal dari sebuah class bisa jadi seperti berikut :

class Useless {

//….mmm….

Tidak ada yang bisa kita harapkan dari objek diatas. Contoh yang lebih
baik adalah Gambar 1. Disana kita mendeklarasikan 1 field dan 3 method. Pada
baris 8 kita mendeklarasikan field yang bernama name yang bertipe string. Secara
umum sintaks untuk mendeklarasikan field adalah :

type namafield;

Tipe dari field bisa primitif (seperti int, boolean, float, dan sebagainya),
dan bisa juga Object (seperti String, Vector, Hashtable, dan sebagainya).

pemrograman java tingkat dasar 24


Method-method yang dimiliki class NiceGuy adalah method sayHello()
sepanjang baris 14-16 (method void), method sayHelloOutLoud() pada baris 17-
19 (method void), dan method getName() pada baris 20-22 (method non-void).
Secara umum sintaks dalam pendefinisian sebuah method adalah :

[modifier-modifier] return-type namamethod


( [parameter1, [parameter2],… , [parameter N] ) {
[statement-statement];
}

Tipe Return bisa void, tipe data primitif, atau tipe data object. Method
dengan tipe return non-void harus mencantumkan statement return <something>
pada akhir deklarasi method itu (seperti pada baris 21 class NiceGuy) kita juga
dapat menggunakan kata return pada method void untuk keluar dari method
tersebut.

Bagian penting lain dari definisi class adalah constructor. Pendefinisian


constructor dicontohkan pada baris 10-12 class NiceGuy. Constructor digunakan
pada saat penciptaan objek dari sebuah class. Pendeklarasian constructor mirip
dengan pendeklarasian method, dengan satu pengecualian bahwa constructor tidak
mencantumkan tipe return.

[modifier-modifier] namaconstructor ([parameter 1], [parameter 2], …


, [parameter N]) {
[statement-statement];
}

Hal lain yang perlu dicatat tentang constructor adalah, nama constructor
harus sama dengan classnya. Constructor tanpa parameter disebut default
constructor. Kalau kita sama sekali tidak mendeklarasikan constructor, compiler
secara otomatis akan membuatkan sebuah default constructor.

pemrograman java tingkat dasar 25


Pada Gambar 2, aplikasi OurFirstCode memanfaatkan class NiceGuy
untuk menciptakan sebuah objek bertipe NiceGuy dimemori (perhatikan baris 13
gambar 2). Setelah itu, reference ng dapat digunakan untuk memanggil method-
method (mengirimkan pesan kepadanya) atau mengakses field-field dari objek
yang bersangkutan.

Reference adalah seperti alamat rumah sedangkan objek adalah


rumahnya. dengan mengetahui alamat, kita bisa mencapai rumah yang dimaksud.

I.12 Inheritance

Salah satu topik penting dalam OOP adalah inheritance (pewarisan sifat).
Dengan inheritance, pengembangan software dapat bekerja lebih efisien dan lebih
cepat. Berkat inheritance dapat menggunakan definisi class yang pernah dibuat
sebelumnya untuk membuat class-class lain yang menyerupai class tersebut.
Perhatikan contoh berikut :

public class KattWorld {


public static void main (String args[]) {
Katt k = new Katt();
k.speak();
Anggora a = new Anggora();
a.speak(); a.jump();
Siam s = new Siam();
s.speak();
}
}

class Katt {
public Katt() {
system.out.println(“Katt Constructor”);
}
public void speak() {
system.out.println(“Miaww…”);
}

pemrograman java tingkat dasar 26


}

class Anggora extends Katt {


public void jump() {
system.out.println(“Crash…Boom…”);
}
}

class Siam extends Katt {


public Siam() {
system.out.println(“Siam Constructor”);
}
public void speak() {
system.out.println(“Mmurrrr…mmurrrr…”);
}
}
Gambar 3. Kisah kucing

Hal pertama yang harus diperhatikan dari gambar 3 dalah cara


melakukan inheritance. Coontoh diatas mempunyai satu class bernama Katt (baris
12-19). Kemudian dibut class lainnya yang mempunyai sifat seperti Katt, tetapi
memiliki keunikan sendiri. Contohnya adalah class Anggora, kita dapat membuat
subclass dari Katt (baris 21-25).

Kini dapat dikatakan bahwa Katt menjadi parentclass (baseclass atau


superclass) dari class Anggora. Secara umum kita dapat mendefinisikan suatu
class sebagai turunan dari baseclass dengan cara :

class namaclass extends baseclass {


[statement-statement];
}

pemrograman java tingkat dasar 27


I.13 Method overiding

Kita membuat varian baru lain dari Katt dengan cara mengeong
Murr….Murr…Murr…. Kita namai varian itu Siam. Kita definisikan Siam
sebagai subclass dari Katt, tapi kini kita melakukan metode overiding, kita
mendefinisikan ulang method speak() didalam definisi class Siam. Jika dijalankan
akan menghasilkan output :

Katt constructor
Miaww…
Katt constructor
Miaww…
Crash…Boom…
Katt constructor
Siam constructor
Mmurrr…mmurrr…

Baris 6 dan 7 dimunculkan sewaktu berlangsung konstruksi/instantiasi


objek bertipe Siam. Default constructor Katt dijalankan terlebih dahulu. Ini
menunjukkan bahwa default, kecuali kita minta yang lain, dari baseclass secara
otomatis dijalankan terlebih dahulu sebelum constructor dari class yang
bersangkutan.

I.14 This

This sebenarnya adalah sebuah variable read-only (tidak dapat diubah


nilainya). Dengan variable ini, kita mendapatkan reference/pointer menuju objek
terkini. Bayangkan aplikasi anda sedang berjalan, pada saat tertentu yang
dijalankan oleh komputer anda adalah method aMethod() milik object anObject.
Dari method aMethod() anda membutuhkan reference ke objek terkini yaitu object
anObject itu sendiri. Untuk itulah kita menggunakan variabel this dalam method
aMethod() milik object anObject. Perhatikan contoh berikut :

public class BeavisAndButtheadStory {

pemrograman java tingkat dasar 28


public static void main (string[] args) {
DivineBeing beavis = new DivineBeing (“Beavis”);
DivineBeing butthead = new DivineBeing (“Butthead”);
//guess what’s gonna happen next…
beavis.messWith (butthead);
butthead.makeRevenge();
}
}

class DivineBeing {
private String name;
private DivineBeing baddDivineBeing;
public DivineBeing (String name) {
this.name = name ;
}
public void messWith (DivineBeing anotherDivineBeing) {
anotherDivineBeing.kapow(this);
}
public void kapow (DivineBeing baddDivineBeing) {
system.out.println(baddDivineBeing.getName()+”!!!!Damn
You!!”);
//forgive but not forget…
this.baddDivineBeing = baddDivineBeing;

}
public void makeRevenge() {
of (baddDivineBeing != null) {
baddDivineBeing.kapow(this);
}
}
public String getName() {
return name;
}
}

pemrograman java tingkat dasar 29


Gambar 4.Contoh penggunaan kata kunci this

beavis memulai gara-gara dengan memukul butthead, beavis memberikan


butthead referensi atas dirinya sendiri. Hal ini dilakukan dengan memberikan
argument this pada pemanggilan method kapow(divineBeing baddDivineBeing).
Dengan reference yang ia dapatkan itu , suatu saat butthead dapak balik mengirim
pesan makeRevenge() ke beavis.butthead ingat betul siapa yang memukulnya,
karena sewaktu ia dipukul, ia menyimpan reference ke objek beavis itu pada
variabel baddDivineBeing miliknya, yang dideklarasikan pada baris 13. Praktek
diatas disebut Callback.

Penggunaan lain dari this dapat dilihat pada baris 15 dan 23. Pada baris
15, kita bermaksud menetapkan variabel name yang di deklarasikan pada baris 12,
tapi sekarang timbul konflik dalam penamaan variabel. Didalam daftar argumen
pada constructor kita juga mendefinisikan variabel lain yang juga bernama name
(baris 14). Jangkauan variabel name pada baris 12 mencakup semua ruang pada
class DivineBeing, sedangkan variabel name pada baris 14 mempunyai jangkauan
terbatas didalam constructor itu. Untuk mengatakan saya menginginkan name
yang global bukan name yang lokal, kita menerobos keluar dengan keyword this.
Dapat dilihat pada gambar 5.

class DivineBeing {
private String name;

private DivineBeing baddDivineBeing;


public DivineBeing (String name ) {

this.name = name ;

pemrograman java tingkat dasar 30


Gambar 5.Out Of The Box Experience

I.15 Abstract

Abstract method adalah method yang belum mempunyai implementasi.


Kita dapat menyatakan suatu method abstract dengan membubuhkan keyword
abstract pada deklarasi method tersebut. Secara umum sintaks dari pendeklarasian
method abstract :

abstract return-type namamethod ([daftar-parameter]);

Contoh:

public class ExplainAbstract {


public static void main (String args[]) {
Penyanyi joshua = new Pnyanyi();
joshua.berkesenian();
Pemrogram raka = new Pemrogram();
raka.berkesenian();
}
}

abstract class Seniman {


public abstract void berkesenian();
public void tidur() {
system.out.println (“ZZZZ…”);
}
}

class Pemrogram extends Seniman {


public void berkesenian() {
system.out.println(“tap…tap…click-
click…tap…PLAK ! Click…DOR !!!”);

pemrograman java tingkat dasar 31


}
public void tidur() {
system.out.println(“Buzzz…ngingggg….”);
}
}

class Penyanyi extends Seniman {


public void berkesenian() {
system.out.println(“Tralala-Trilili…”);
}
}

Gambar 6. Contoh Pendeklarasian method abstract

I.16 Static method

Pada contoh-contoh sebelumnya kita harus menginstantiasi/membuat


objek terlebih dahulu sebelum dapat menggunakan method-method atau
mengakses field-field pada class yang bersangkutan. Tapi dengan mendefinisikan
suatu field atau method sebagai static, kita dapat saja mengakses field method
tersebut tanpa harus melakukan instantiasi terlebih dahulu. Perhatikan contoh
berikut :

public class MyGeomUtil {


int iAmNotPopular = 13; static int iAmCelebrity = 7;

public static double luasSegiempat (float length, float width) {


return length * width;
}
public static double luasSegitiga (float alas, float tinggi) {
return 0.5 * alas * tinggi;
}
public static double luasSegitiga (float A, float B, float gamma) {

pemrograman java tingkat dasar 32


//fungsi sin (double angel) menerima masukan sudut
//dalam radian angle not angel, you prevert..!
return 0.5 * A * B * Math.sin(gamma / Math.PI);
}
}

Gambar 7. Definisi MyGeomUtil

I.17 Final

Dengan menambahkan modifier final pada deklarasi sebuah


method, kita menetapkan bahwa method pada class tersebut tiidak bisa ditimpa
pada subclass yang kelak mungkin akan dibuat. Salah satu alasan untuk
membubuhkan final pada method di sebuah base class adalah karena method itu
begitu fundamental bagi kerja instance class tersebut, sehingga jika di
implementasikan secara berbeda oleh subclassnya ( yang bisa saja ditulis oleh
programer yang salah ) berpotensi menyebabkan kerja instance itu tidak benar.
Bentuk umum final method :

[modifier-modifier] final namamethod() {


//…mmmm…..
}

Final juga bisa diberlakukan bagi class, kita tidak dapat membuat turunan
dari class final. Bentuk umum final class :

final class namaclass extends parentclass {


//…mmm…
}

pemrograman java tingkat dasar 33


I.18 Interface

Pada Interface juga kita dapat mendeklarasikan method-method, field-


field (dengan beberapa catatan tentunya), dan juga dapat membuat rantai
inheritance seperti yang dilakukan pada class. Lihat contoh program dibawah ini
:

import java.awt.*;
import java.awt.event.*;

public class AustinPower extends Frame implements MouseListener {


Button behave;

public static void main (String args[]) {


AustinPower asyWhoShaggedMe = new AustinPower();
spyWhoShaggedMe.setSize(100,100);
spyWhoShaggedMe.setVisible(true);
}

public AustinPower() {
behave = new Button (“I Am a Button”);
behave.addMouseListener(this);
add(behave);
}

public void mouseEntered(MouseEvent me) {


behave.setLabel (“Click me…!!!”);
}

public void mouseExited(MouseEvent me) {


behave.setLabel (“Come to me…!!!”);
}
public void mousePressed(MouseEvent me){}
public void mouseReleased(MouseEvent me){}

pemrograman java tingkat dasar 34


public void mouseClicked(MouseEvent me){}
}

Gambar 8. Penggunaan Interface

Sedangkan interface MouseListener seperti tertera dibawah ini :

package java.awt.event;

import java.util.EventListener;
/**
* The listener interface for receiving mouse event on a
* Component.
* @version 1.7 07/01/98
* @author Carl Quinn
*/
public interface MouseListener extends EventListener {
public void mouseClicked (MouseEvent e);
public void mousePressed (MouseEvent e);
public void mouseReleased (MouseEvent e);
public void mouseEntered (MouseEvent e);
public void mouseExited (MouseEvent e);
}

Gambar 9. Deklarasi interface MouseListener

Pada contoh diatas, kita mengatakan bahwa AustinPower


mengimplementasikan MouseListener. Secara umum interface dapat
dideklarasikan sebagai berikut :

interface namainterface [extends parentinterface] {


[deklarasi field-field (konstanta)]

pemrograman java tingkat dasar 35


[deklarasi method-method]

Mendeklarasikan method dalam interface mirip dengan mendeklarasikan


method abstract, dimana deklarasi method tidak diakhiri pasangan kurung
kurawal, melainkan tanda titik koma :

return-type namamethod ([daftar parameter]);

Ada satu catatan, field-field yang didefinisikan pada interface secara


otomatis bersifat static dan final, yang berarti mereka hanya bertindak sebagai
konstanta.

Sedangkan secara umum, suatu class dibuat agar mengimplementasikan


suatu interface dengan cara sebagai berikut :

class namaclass [extends parentclass] [implements interface1,interface2,


…]
{ [deklarasi field-field]
[deklarasi method-method milik class ini]

[deklarasi implementasi method-method yang terdefinisikan pada


interface-interface yang di implementasi oleh class
tersebut]
}

Pada contoh diatas dengan mengimplementasikan MouseListener, class


AustinPower dikatakan menandatangai suatu kontrak yang menyatakan bahwa ia
mampu menunjukkan kelakuan-kelakuan seorang MouseListener (yaitu bereaksi
terhadap event-event yang berhubungan dengan Mouse).

Semua method yang terdefinisi pada interface adalah betul-betul


abstract, tidak ada implementasinya. Salah satu konsekuensi dari totalitas
abstraksi pada interface itu adalah semua method yang tertera pada interface harus
di implementasikan oleh implementor.

pemrograman java tingkat dasar 36


I.19 Polymorphism

Polymorphism didefinisikan sebagai kemampuan beberapa objek bertipe


sama bereaksi secara berbeda terhadap message yang sama. Lihat contoh dibawah
ini :
public class KattParty {
public static void main (String args[]) {
Katt[] kandangKatt = new Katt[3];
kandangKatt[0] = new Anggora();
kandangKatt[1] = new Siam();
kandangKatt[2] = new Katt();
for (int I = 0 ; I < 3 ; I++) {
kandangKatt[I].speak();
}
}
}
Gambar 10. Pesta Kucing

Disetiap iterasi pada loop diatas, pada dasarnya kita mengirimakan pesan
yang sama ke objek-objek yang bertipe sama (yaitu Katt, sesuai dengan definisi
array pada baris 3), speak(). Walaupun begitu, ternyata masing-masing bereaksi
dengan caranya sendiri-sendiri.

Contoh lain dari polymorphism yaitu, misalkan kita membuat aplikasi


client/server, dimana client mengirimkan objek-objek Katt (dan tentunya bisa juga
apapun turunan Katt) ke server. Pada kasus tersebut, server bersedia menerima
Kat-Kat itu tanpa terlalu mempermasalahkan perbedaan spesifikasinya. Untu itu
kode diserver bisa jadi seperti berikut:

Katt k = null;
while (true) {
k = receive();
}

pemrograman java tingkat dasar 37


Tentunya untuk kasus ini, tidaklah tepat jika, secara static kita
mengasosiasikan k dengan class Siam (misal dengan pendeklarasian Siam k =
null). Pada kode diatas, pengasosiasian k dengan clas spesifik (Anggora, Siam
atau lainnya) dilakukan pada saat run-time, yaitu ketika return Value dari
pemanggilan receive() di-assign ke k. Itulah yang disebut dynamic/late binding.

I.20 Operator Instanceof

Bagaimana seandainya pihak server ingin mengetahui type spesifik dari


objek Katt yang diterimanya ? lihat contoh KattParty yang dimodifikasi berikut:

public class KattParty {


public static void main (String args[]) {
Katt[] kandangKatt = new Katt[3];
kandangKatt[0] = new Anggora();
kandangKatt[1] = new Siam();
kandangKatt[2] = new Katt();
for (int I = 0 ; I < 3 ; I++) {
kandangKatt[I].speak();
if (kandangKatt[I] instanceof Siam) {
System.out.println(“Wow, It’s a Siam…”);
} else if (kandangKatt[I] instanceof Anggora) {
System.out.println(“Look, they sent us
Anggora…”);
}else {
System.out.println(“Well…It could be Lucifer,” +
“ or Alleys or Regular Katt”);
System.out.println(“But one thing for sure…it’s
Katt” +
“ Praise the Lord”);
}
}
}
}
Gambar 11. To know more about Katt

Operator yang kita pakai adalah instanceof. A instanceof B, mengevaluai


apakah objek A bertipe B (B adalah nama class). Evaluasi itu menghasilkan nilai

pemrograman java tingkat dasar 38


true jika nama class dari objek A adalah B atau nama
parent/grandparent/greatgrandparent /seterusnya dari class dari objek A adalah B.

Evaluasi juga akan bernilai benar jika B adalah nama interface dan A
mengimplementasikan B. Begitu pula jika
parent/grandparent/greatgrandparent/seterusnya dari class objek A
mengimplementasi B.

Singkat kata. jika A instanceof B menghasilkan true, berarti objek A


dapat menunjukkan behavior yang disyaratkan oleh class atau interface B.

I.21 Package

Kita biasannya mengelompokkan class-class (dan juga interface-


interface) yang terkait (karena jenisnya/fungsinya/alasan lain) dalam sebuah
package. Mungkin ada baiknya jika class-class geometris yang kita buat
dikumpulkan dalam sebuah package bernama com.raka.geoms

/*simpan sebagai Graphic.java */


package com.raka.geoms;
public abstract class Shape {
…….
}
Gambar 12. Package---1

/* Simpan sebagai Rectangle java */


package com.raka.geoms;
public class Rectangle extends Shape {
……………
}
Gambar 13. Package---2

/* Simpan sebagai Triangle.java */


package com.raka.geoms;
public class Triangle extends Shape {
……………
}
Gambar 14. Package---3

Beberapa keuntungan mengorganisasi class-class buatan kita dalam


sebuah package adalah :

pemrograman java tingkat dasar 39


1. Terhindar dari konflik penamaan. Mungkin saja ada orang lain,
dibelahan dunia lain, membuat class yang bernama Rectangle juga.
Yang membedakan antara Rectangle kita dengan yang lain adalah fully
qualified name. Fully qualified name dari class Rectangle kita adalah
com.raka.geoms.Rectangle.

2. Teratur. Mendapatkan suatu class tertentu akan mudah dengan


mengetahui nama package-nya.

Pada contoh diatas, masing-masing anggota dari package


com.raka.geoms disimpan di file terpisah, dan dideklarasikan sebagai public.
dengan demikian class/program lain (yang bukan anggota com.raka.geoms) dapat
mengimport clas-class kita diatas. Kita juga dapat mendefinisikan beberapa class
sekaligus dalam sebuah file java, seperti contoh berikut :

/* Simpan sebagai NuclearWarHead.java */


package com.raka.lethal;

public class NuclearWarHead {


……………
}
class Sarin {
………………….
}
class Uzi {
………………….
}
Gambar 15. All in Life

Jika kita kompilasi NuclearWarHead.java diatas, kita akan mendapatkan


tiga file class, yaitu NuclearWarHead.class,Sarin.class, Uzi.class. Kesemuanya
akan menjadi anggota dari package com.raka.lethal. Akan tetapi hanya
NuclearWarHead yang bisa digunakan secara langsung dari luar package
com.raka.lethal, karena hanya NuclearWarHead yang dideklarasikan sebagai
public, selebihnya dedeklarasikan sebagai protected (defaultnya), sehingga hanya
dapat digunakan oleh class-class yang tergabung didalam com.raka.lethal.

pemrograman java tingkat dasar 40


Sekarang untuk menggunakan class-class yang terdapat pada
com.raka.geoms dari luar com.raka.geoms, kita mengenal kata kunci import.
Seperti contoh dibawah ini:

package com.drawworks.threedee;
import com.raka.geoms.*;
……

public class Cube {


……
Rectangle r = new Rectangle ();
…..
}
…..
Gambar 16. Mengimpor class.

Jika pemrogram com.drawworks.threedee bermaksud menggunakan


class-class yang terdapat pada java.awt juga dimana terdapat juga class Rectangle,
maka saat inilah digunaka fully qualified name. seperti contoh dibawah ini :

package com.drawworks.threedee;
import com.raka.geoms.*;
import java.awt.*;
……

public class ThreeWorld extends Canvas {


……
com.raka.geoms.Rectangle r = new com.raka.geoms.Rectangle ();
…..
}
…..
Gambar 17. Fully Qualified Name

Package-package didalam harddisk dapat kita organisasikan dalam suatu


struktur direktori. File-file class anggota com.raka.geoms terkumpul dalam
struktur direktori. Anda boleh mengambil kesimpulan bahwa tiap-tiap suku kata
pada nama package adalah nama sebuah direktori.

pemrograman java tingkat dasar 41


I.22 Penanganan Eksepsi

Eksepsi adalah keadaan tidak normal yang muncul pada suatu bagian
program pada saat dijalankan. Penanganan eksepsi pada java membawa
pengelolaan kesalahan program saat dijalankan kedalam orientasi-objek. Eksepsi
java adalah objek yang menjelaskan suatu keadaan eksepsi yang muncul pada
suatu bagian program.

Saat suatu keadaan eksepsi muncul, suatu objek exception dibuat dan
dimasukkan ke dalam method yang menyebabkan eksepsi. Method tersebut dapat
dipilih untuk menangani eksepsi berdasarkan tipe tertentu. Method ini juga
menjaga agar tidak keluar terlalu dini melalui suatu eksepsi, dan memiliki suatu
blok program yang dijalankan tepat sebelum suatu eksepsi menyebabkan
metodenya kembali ke pemanggil.

Eksepsi dapat muncul tidak beraturan dalam suatu method, atau dapat
juga dibuat secara manual dan nantinya melaporkan sejumlah keadaan kesalahan
ke method yang memanggil.

I.22.1 Dasar-dasar penanganan Eksepsi

Penanganan eksepsi pada java diatur dengan lima kata kunci : try, catch,
throw, throws dan finally. Pada dasarnya try digunakan untuk mengeksekusi suatu
bagian program, dan jika muncul kesalahan, sistem akan melakukan throw suatu
eksepsi yang dapat anda catch berdasarkan tipe eksepsinya, atau yang anda
berikan finally dengan penangan default.

Berikut ini bentuk dasar bagian penanganan eksepsi :

try {
// Block of Code
}
catch (ExceptionType1 e) {
// Exception Handler for ExceptionType1
} catch (ExceptionType2 e) {
// Exception Handler for ExceptionTYpe2
throw (e); // re-throw the Exception…

pemrograman java tingkat dasar 42


}
finally {
}

I.22.2 Tipe Eksepsi

Dipuncak hirarki class eksepsi terdapat satu class yang disebut


throwable. Class ini digunakan untuk merepresentasikan semua keadaan ekasepsi.
Setiap ExceptionType pada bentuk umum diatas adalah subclass dari throwable.

Dua subclass langsung throwable didefinisikan untuk membagi class


throwable menjadi dua cabang yang berbeda. Satu, class Exception, digunakan
untuk keadaan eksepsi yang harus ditangkap oleh program yang kita buat.
Sedangkan yang lain diharapkan dapat menangkap class yang kita subclasskan
untuk menghasilkan keadaan eksepsi.

Cabang kedua throwable adalah class error, yang mendefinisikan


keadaan yang tidak diharapkan untuk ditangkap dalam lingkungan normal.

I.22.3 Eksepsi Yang Tidak Dapat Ditangkap

Obyek eksepsi secara otomatis dihasilkan oleh runtime java untuk


menanggapi suatu keadaan eksepsi. Perhatikan contoh berikut :

class Exc0 {
public static void main (Stinr args[]) {
int d = 0;
int a = 42 / d;
}
}

Saat runtime java mencoba meng-eksekusi pembagian, akan terlihat


bahwa pembaginya adalah nol, dan akan membentuk objek eksepsi baru yang
menyebabkan program terhenti dan harus berurusan dengan keadaan kesalahan

pemrograman java tingkat dasar 43


tersebut. Kita belum mengkodekan suatu penangan eksepsi, sehingga penanganan
eksepsi default akan segera dijalankan. Keluaran dari program diatas:

java.lang.ArithmeticExpression : /by zero


at Exc0.main (Exc0.java:4)

Berikut adalah contoh lainnya dari eksepsi :

class Exc1 {
static void subroutine() {
int d = 0;
int a = 42 / d;
}

public static void main (Stinr args[]) {


Exc1.subroutine();
}
}

Output-nya :

java.lang.ArithmeticException : / by zero
at Exc1.subroutine(Exc1.java :4)
at Exc1.main(Exc1.java : 7)

I.22.4 Try dan Catch

Kata kunci try digunakan untuk menentukan suatu blok program yang
harus dijaga terhadap semua eksepsi, setelah blok try masukkan bagian catch,
yang menentukan tipe eksepsi yang akan ditangkap. Perhatikan contoh berikut:

class Exc2 {
public static void main (String args[]) {
try {

pemrograman java tingkat dasar 44


int d = 0;
int a = 42 / d;
}
catch (ArithmeticException e) {
System.out.println(“Division By Zero);
}
}
}

I.22.5 Throw

Pernyataan throw digunakan untuk secara eksplisit melemparkan suatu


eksepsi. Pertama kita harus mendapatkan penanganan dalam suatu instance
throwable, melalui suatu parameter kedalam bagian catch, atau dengan
membuatnya menggunakan operator new. Bentuk umum pernyataan throw:

throw ThrowableInstance;

Aliran eksekusi akan segera terhenti setelah pernyataan throw, dan


pernyataan selanjutnya tidak akan dicapai. Blok try terdekat akan diperiksa untuk
melihat jika telah memiliki bagian catch yang cocok dengan tipe instance
Throwable. Jika tidak ditemukan yang cocok, maka pengaturan dipindahkan ke
pernyataan tersebut. Jika tidak, maka blok pernyataan try selanjutnya diperiksa,
begitu seterusnya sampai penanganan eksepsi terluar menghentikan program dan
mencetak penelusuran semua tumpukan sampai pernyataan throw. Contoh :

class throwDemo {
static void demoProc() {
try {
throw new NullPointerException(“demo”);
}
catch (NullPointerException e) {
System.out.println(“caught inside demoproc…”);
throw e;
}
}

public static void main (String args[]) {


try {
demoproc();
}

pemrograman java tingkat dasar 45


catch (NullPointerException e) {
System.out.println(“recaugt : “ + e);
}
}
}

Output :
caught inside demoproc
recaught : java.lang.NullPointerException : demo

I.22.6 Throws

Kata kunci throws digunakan untuk mengenali daftar eksepsi yang


mungkin di-throw oleh suatu method. Jika tipe eksepsinya adalah error, atau
RuntimeException, atau suatu subclassnya, aturan ini tidak berlaku, karena tidak
diharapkan sebagai bagian normal dari kerja program.

Jika suatu method secara eksplisit men-throws suatu intans dari


Exception atau subclassnya, diluar RuntimeException, kita harus mendeklarasikan
tipenya dengan pernyataan throws. ini mendefinisikan ulang deklarasi method
sebelumnya dengan sintaks sbb:
type method-name (arg-list) throws exception-list { }

Contoh :

class ThrowsDemo {
static void procedure () thorws IllegalAccessException {
System.out.println(“Inside Procedure”);
throw new IllegalAccessException(“demo”);
}

public static void main(String args[]) {


try {
procedure();
}
catch (IllegalAccessException e) {
System.out.println(“caught “+ e);
}
}
}

Output :

pemrograman java tingkat dasar 46


Inside procedure
caught java.lang.IllegalAccessException : demo

I.22.7 Finally

Saat suatu eksepsi dilemparkan, alur program dalam suatu method


membuat jalur yang cenderung tidak linier melalui method tersebut, melompati
baris-baris tertentu, bahkan mungkin akan keluar sebelum waktunya pada kasus
dimana tidak ada bagian catch yang cocok. Kadang-kadang perlu dipastikan
bahwa bagian program yang diberikan akan berjalan, tidak perduli eksepsi apa
yang terjadi dan ditangkap. Kata kunci finally dapat digunakan untuk menentukan
bagian program seperti itu.

Setiap try membutuhkan sekurang-kurangnya satu bagian catch atau


finally yang cocok. Jika kita tidak mendapatkan bagian catch yang cocok, maka
bagian finally akan dieksekusi sebelum akhir program, atau setiap kali suatu
method akan kembali ke pemanggilnya, melalui eksepsi yang tidak dapat
ditangkap, atau melalui pernyataan return, bagian finally akan dieksekusi sebelum
kembali ke method kembali.

Berikut adalah contoh program yang menunjukkan beberapa method


yang keluar dengan berbagai cara, tidak satu pun tanpa mengeksekusi bagian
finally-nya.
class finallyDemo {
static void proA() {
try {
System.out.println(“Inside procA..”);
throw new RuntimeException(“Demo”);
}
finally {
System.out.println(“procA is finally”);
}
}

static void proB() {


try {
System.out.println(“Inside procB..”);
return;
}
finally {
System.out.println(“procB is finally”);

pemrograman java tingkat dasar 47


}
}

public static void main(String args[]) {


try {
procA{};
}
catch (Exception e);
procB();
}
}

Output :
Inside procA..
procA is finally
Inside procB..
procB is finally

I.23 Multithreading

Banyak persoalan dalam pemrograman membutuhkan kemampuan suatu


program untuk melakukan beberapa hal sekaligus, atau memberikan penanganan
segera terhadap suatu kejadian/ event tertentu dengan menunda aktivitas yang
sedang dijalankan untuk menangani event tersebut dan akhirnya kembali
melanjutkan aktivitas yang tertunda.

Contoh, dalam sistem aplikasi jaringan, kita dapat membuat suatu


program melakukan komputasi lokal dengan data yang sudah didapat dari
jaringan, pada saat program tersebut menunggu datangnya tambahan data dari
jaringan. Tanpa multithreading, program tersebut harus melakukannya secara
sekuensial dalam sebuah alur program tunggal (yaitu alur control utama), yang
diawali dengan penantian tibanya keseluruhan data, baru kemudian komputasi.
Pada masa penantian tersebut, komputer berada pada keadaan idle yang
menyebabkan ketidakefisienan pada keseluruhan program.

Dengan multithreading kita dapat menciptakan dua thread secara


dinamis, yaitu thread yang berjaga dipintu gerbang, menunggu masuknya data.,
dan thread yang melakukan komputasi lokal atas data yang sudah tersedia.

pemrograman java tingkat dasar 48


I.23.1 Multithreading dan Java

Thread (seringkali disebut juga lightweight process atau execution


context) adalah sebuah singlesequentialflow of control didalam sebuah program.
Secara sederhana, thread adalah sebuah subprogram yang berjalan didalam sebuah
program.

Seperti halnya sebuah program, sebuah thread mempunyai awal dan


akhir. Sebuah program dapat mempunyai beberapa thread didalamnya. Jadi
perbedaannya program yang multithreaded mempunyai beberapa flow of control
yang berjalan secara konkuren atau paralel sedangkan program yang
singlethreaded hanya mempunyai satu flow of control.

Sebuah
Thread

Sebuah Program

Thread
lainnya

Gb.1. Dua thread dalam satu program

Dua program yang dijalankan secara terpisah ( dari command line secara
terpisah ), berada pada dua address space yang terpisah. Sebaliknya, kedua thread
pada gambar diatas berada pada address space yang sama (address space dari
program dimana kedua thread tersebut dijalankan).

pemrograman java tingkat dasar 49


Kalau program itu berjalan diatas mesin dengan single processor, maka
thread-thread itu dijalankan secara konkuren (dengan mengeksekusi secara
bergantian dari satu thread ke thread yang lainnya). Jika program itu berjalan
diatas mesin dengan multiple processor, maka thread-thread itu bisa dijalankan
secara paralel (masing-masing thread berjalan di processor yang terpisah).

Concurrency Parallelism

Time Time

Task I Task 2
T
a
s
k
T
a
1
s
k

Gb.2. Konkurensi dan parallelism

Gambar 2 dapat menjelaskan perbedaan antara konkurensi dan


parallelism. Bahasa Java mempunyai kemampuan multithreading built-in, pada
Java Virtual Macjine terdapat thread scheduler yang menentukan thread mana
yang beraksi pada selang waktu tertentu. Scheduler pada JVM mendukung
preemptive multithreading, yaitu suatu thread dengan prioritas tinggi dapat
menyeruak masuk dan menginterupsi thread yang sedang beraksi, kemampuan ini
sangat menguntungkan dalam membuat aplikasi real-time.

pemrograman java tingkat dasar 50


Scheduler pada JVM juga mendukung non-preemptive multithreading
I(atau sering disebut juga cooperative multithreading), yaitu thread yang sedang
beraksi tidak dapat diinterupsi, ia akan menguasai waktu CPU, sampai ia
menyelesaikan tugasnya atau secara eksplisit merelakan diri untuk berhenti dan
memberi kesempatan bagi thread yang lain.

I.23.2 Daur Hidup sebuah Thread

Blocked stop()

suspend()
sleep()
Dead
New wait()
Born

stop()

resume()
notify()

start() stop()

Runnable Running

yield()

Gb.3. State-state dari thread


Newborn

Sebuah thread berada pada state ini ketika dia di instantiasi. Sebuah
ruangan dimemori telah dialokasikan untuk thread itu,dan telah menyelesaikan
tahap inisialisasinya.
………

pemrograman java tingkat dasar 51


Thread timerThread = new TimerThread();
……..
Pada state ini, timeThread belum masuk dalam skema penjadwalan
thread scheduler.

Runnable

Pada state ini, sebuah thread berada dalam skema penjadwalan, akan
tetapi dia tidak sedang beraksi. Kita bisa membuat timerThread yang kita buat
sebelumnya masuk ke state runnable dengan :
…..
timerThread.start();
……
Kapan tepatnya timerThread beraksi, ditentukan oleh thread scheduler.

Running

Pada state ini, thread sedang beraksi. Jatah waktu beraksi bagi thread ini
ditentukan oleh thread scheduler. Pada kasus tertentu, thread scheduler berhak
meng-interupsikegiatan dari thread yang seddang beraksi (misalnya ada thread
lainnya dengan prioritas yang lebih tinggi).

Thread dalam keadaan running bisa juga lengser secara sukarela, dan
masuk kembali ke state runnable, sehingga thread lain yang sedang menunggu
giliran(runnable) memperoleh kesempatan untuk beraksi. Tinddakan thread yang
lengser secara sukarela itu biasanya disebut yield-ing.
public void run() {
…….
Thread.yield();
…….
}
Blocked

Pada tahap inii thread sedang tidak beraksi dan diabaikan dalam
penjadwalan thread scheduler. Thread yang sedang terblok menunggu sampai
syarat-syarat tertentu terpenuhi, sebelum ia kembali masuk kedalam skema
penjadwalan thread scheduler (masuk state runnable lagi). Suatu thread menjadi
terblok karena hal-hal berikut :

pemrograman java tingkat dasar 52


a. Thread itu tidur untuk jangka waktu tertentu, seperti berikut :
public void run() {
……
try {
thread.slepp(3000);
//thread yg sedang beraksi akan tidur selama 3000
milisecond=3menit
}
catch (InterruptedException e) {
…….
}

b. Thread itu di- suspend(). Thread yang ter-suspend() itu bisa masuk kembali ke
state runnable bila ia resume(). seperti hal berikut:
……
//timerThread akan segera memasuki state blocked
timerThread.suspend();
………
timerThread.resume();
//timerThread kembali masuk state runnable
……
c. Bila thread tersebut memanggil method wait() dari suatu object yang sedang ia
kunci. Thread tersebut bisa kembali memasuki state runnable bila ada thread
lain yang memanggil method notify() atau notifyAll() dari object tersebut.

d. Bila thread ini menunggu selesainya aktifitas yang berhubungan dengan I/O.
Misalnya, jika suatu thread menunggu datangnya bytes dari jaringan komputer
maka secara otomatis thread tersebut masuk ke state blocked.

e. Bila suatu thread mencoba mengakses critical section dari suatu object yang
sedang dikunci oleh thread lain. Critical section adalah method/blok kode yang
ditandai dengan kata synchronized.

Dead

Suatu thread secara otomatis disebut mati bila method run() – nya sudah
dituntaskan (return dari method run() ). Contoh dibawah ini adalah thread yang
akan mengecap state running hanya sekali saat thread scheduler memberinya
kesempatan untuk running, ia akan mencetak “ I’m doing something….something
stupid….but I’m proud of It”… kemudian mati.

pemrograman java tingkat dasar 53


public class MyThread extends Thread {
…..
public void run() {
System.out.print(“I’m doing something…”);
System.out.print(“something stupid…”);
System.out.println(“but I’m proud of It…”);
// MyThread akan mati begitu baris diatas selesai
dieksekusi
}
……
}

pemrograman java tingkat dasar 54


DAFTAR PUSTAKA

- Rahmat Hakim S, Sutarto, “Mastering Java”, PT. Elex Media


Komputindo, Jakarta, 2009.

- Rangsang Purnama, “Tuntunan Pemrograman Java Jilid 3”, Prestasi


Pustaka, Jakarta, 2005.

- Sinaga B.L, “Pemrograman Berorientasi Objek dengan Java”, Gava


Media, Yogyakarta, 2004.

- Prasetyo D.D, “Solusi Membuat Aplikasi Java dengan Java Studio”, Elex
Media Komputindo, Jakarta, 2004.

- Bambang Hariyanto, “Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java”,


Informatika, Bandung, 2005.

pemrograman java tingkat dasar 55


COVER BUKU YANG DISADUR

pemrograman java tingkat dasar 56


pemrograman java tingkat dasar 57
DAFTAR ISI BUKU YANG DISADUR

pemrograman java tingkat dasar 58


pemrograman java tingkat dasar 59
pemrograman java tingkat dasar 60
pemrograman java tingkat dasar 61
pemrograman java tingkat dasar 62

Anda mungkin juga menyukai