0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan2 halaman
Dokumen ini memberikan pedoman tentang pemberian ASI eksklusif untuk bayi baru lahir hingga usia 6 bulan. Pedoman ini mencakup prosedur pemberian ASI mulai dari persiapan ibu dan bayi, cara menyusui yang benar, sampai dengan penyendawaan bayi setelah menyusui. Tujuannya adalah untuk menerapkan pemberian ASI secara tepat sesuai dengan ketentuan pemerintah.
Dokumen ini memberikan pedoman tentang pemberian ASI eksklusif untuk bayi baru lahir hingga usia 6 bulan. Pedoman ini mencakup prosedur pemberian ASI mulai dari persiapan ibu dan bayi, cara menyusui yang benar, sampai dengan penyendawaan bayi setelah menyusui. Tujuannya adalah untuk menerapkan pemberian ASI secara tepat sesuai dengan ketentuan pemerintah.
Dokumen ini memberikan pedoman tentang pemberian ASI eksklusif untuk bayi baru lahir hingga usia 6 bulan. Pedoman ini mencakup prosedur pemberian ASI mulai dari persiapan ibu dan bayi, cara menyusui yang benar, sampai dengan penyendawaan bayi setelah menyusui. Tujuannya adalah untuk menerapkan pemberian ASI secara tepat sesuai dengan ketentuan pemerintah.
Direktur PROSEDUR 1 April 2008 OPERASIONAL Dr. Susetyo, Sp.A PENGERTIAN Memberikan ASI saja pada bayi baru lahir sampai berusia 6 bulan, tanpa memberikan makanan pendamping ASI
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pemberian ASI eksklusif
KEBIJAKAN Kepmenkes 450 tahun 2004
PERLENGKAPAN Persiapan alat :
Persiapan pasien : Persiapan petugas :
PROSEDUR 1. Sebelum menyusui, mengeluarkan ASI sedikit kemudian mengoleskan
pada putting susu dan areola sekitarnya. 2. Meletakkan bayi menghadap perut ibu atau payudara: a. Menganjurkan ibu duduk atau berbaring dengan santai, bila duduk lebih baik menggunakan kursi rendah (kaki ibu tidak tergantung) dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi b. Mengajarkan ibu untuk memegang bayi pada belakang bahunya dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu ( kepala tidak boleh menengadah, dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ) c. Meletakkan satu tangan bayi di belakang badan ibu, dan yang satu di depan. d. Menempelkan perut bayi pada badan ibu, kepala bayi menghadap payudara (tidak hanya membelokkan kepala bayi). e. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus f. Ibu menatap bayi dengan penuh kasih saying. 3. Menganjurkan ibu untuk memegang payudara dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang di bawah, jangan menekan putting susu atau areolanya saja. 4. Merangsang bayi untuk membuka mulut dengan cara: a. Menyentuh pipi dengan putting susu b. Menyentuh sisi mulut bayi 5. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat mendekatkan kepala bayi d ke payudara ibu dengan putting serta areola dimasukkan ke mulut bayi: a. Mengusahakan sebagian besar areola dapat masuk ke dalam mulut bayi, sehingga putting susu berada di bawah langit-langit, dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak di bawah areola b. Setelah bayi mulai menghisap payudara, tak perlu dipegang atau disangga lagi. PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
30.SPO.23 01 2/2
6. Melepas isapan bayi
Setelah menyusui pada satu payudara sampai terasa kosong, sebaiknya mengganti dengan payudara yang lain. Cara melepas isapan bayi: a. Mengajarkan ibu memasukkan jari kelingking ibu ke mulut bayi melalui sudut mulut atau, b. Menekan dagu bayi ke bawah 7. Setelah selesai menyusui, mengeluarkan ASI sedikit kemudian dioleskan pada putting susu dan areola sekitarnya dan membiarkan kering dengan sendirinya untuk mencegah iritasi pada putting ibu. 8. Menyendawakan bayi dengan cara: a. Menggendong bayi dalam posisi tegak dengan bersandar pada bahu ibu, kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan atau, b. Menidurkan bayi tengkurap di pangkuan ibu kemudian menepuk punggungnya perlahan-lahan. UNIT TERKAIT KIA, Poliklinik Obstetri dan gynekologi, Ruang Nifas dan Ruang Bersalin.
Disiapkan oleh Disetujui oleh
Nama Bd.Saptowati,S.SiT Dr.Liestijarini D,M.Kes Jabatan Koord Ruang Bersalin Wadir Pelayanan Tanda tangan