Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PEMBUATAN “GITAR”

PROSES MANUFAKTUR PRODUCT


Disusun oleh:
RYAN ARIE PRADANA
(202044500052)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses pembuatan gitar yang dilakukan secara manual costum memiliki

beberapa kendala mulai dari proses pembentukan dan assembeling. makadiperlukan

alat bantu sederhana yang dapat mempermudah proses danmemenuhi kebutuhan

seorang pengrajin gitar untuk mencapai kualitas tinggidan produk yang presisi.

kendala yang kami fokuskan yaitu dalam proses assembeling fretboard pada

neck dan top body dimana sering terjadi kasus perekatan yang tidak sempurna

sehingga fretboard tidak mampu menahan tarikan dari senar khususnya senar bahan

nilon yang menyebabkan fret 10-14 tidak menghasilkan suara.

B. Proses Pembuatan Gitar


Gitar adalah sebuah alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara dipetik,

umumnya menggunakan jari maupun plektrum. Gitar terbentuk atas sebuah bagian

tubuh pokok dengan bagian leher yang padat sebagai tempat senar yang umumnya

berjumlah enamdidempetkan. Gitar secara tradisional dibentuk dari berbagai jenis

kayu dengan senar yangterbuat dari nilon maupun baja. Beberapa gitar modern dibuat

dari material polikarbonat.Secara umum, gitar terbagi atas 2 jenis: akustik dan

elektrik.

Gitar akustik dengan bagian badannya yang berlubang (hollow body), telah

digunakan selama ribuan tahun. Terdapat tiga jenis utama gitar akustik modern: gitar
akustik senar-nilon, gitar akustik senar-baja, dan gitar archtop. Gitar klasik umumnya

dimainkan sebagai instrumen solo menggunakan teknik fingerpicking komprehensif.

Gitar elektrik diperkenalkan pada tahun 1930an, bergantung pada penguat

yang secara elektronik mampu memanipulasi bunyi gitar. Pada permulaan

penggunaannya, gitar elektrik menggunakan badan berlubang (hollow body), namun

kemudian penggunaan badan padat (solid body) dirasa lebih sesuai. Gitar elektrik
terkenal luas sebagai instrumen utama pada berbagai genre musik seperti blues,

country, reggae, jazz, metal, rock, dan berbagai bentuk musik pop.

BAB II
MATERIAL PENYUSUN

A. Bahan dan Alat yang perlu disiapkan untuk membuat Gitar Akustik :

1. Triplek

2. Gergaji

3. Alat ukur

4. Pensil/Pulpel/Spidol

5. Amplas

6. Lem kayu

7. Clip

8. Tali Gitar atau String


9. Airbrush atau Pilox

BAB III
PERENCANAAN

A. Proses Pemasaran
Pemasaran yang dilakukan Industri Gitar pada mulanya hanya dari mulut ke

mulut, kemudian mulai berkembang dengan memasarkan produknya ke toko-toko

peralatan musik yang berada di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Saat ini perusahaan sudah memiliki pelanggan tetap, sehingga perusahaan

tidak perlu lagi memasarkan produksinya ke toko-toko peralatan musik. Para

pelanggan tetap ini biasanya datang tiap satu bulan sekali untuk mengambil gitar yang

sudah siap jual, dengan adanya hal ini, perusahaan tidak perlu lagi memperhitungkan

biaya pengiriman untuk produk-produknya.

B. Produk yang dihasilkan

Industri Gitar “BERKAH” merupakan perusahaan manufaktur, dimana

sebuah perusahaan manufaktur melakukan proses produksi dengan membeli bahan


kemudian mengolahnya menjadi barang jadi. Jenis produksi yang dihasilkan adalah

berbagai jenis gitar non tradisional. Jenis gitar non tradisional tersebut antara lain

gitar elektrik, gitar gembung, dan gitar semi elektrik. Perusahaan dalam menetapkan

harga jual untuk tiap unit gitar membagi kedalam tiga kelas, yang terdiri dari kelas

murah, menengah, dan kelas atas. Harga jual untuk sebuah gitar berkisar antara Rp

100.000,00 sampai dengan Rp 1.500.000,00.

BAB IV
PROSES PRODUKSI

A. Tahap Pertama - Cara membentuk Cetakan Body Side ---->

1) Siapkan kayu lapis yang agak lebar, selebar gitar yang akan di bentuk, agar

bisamemaximalkan pembentukan maka harus 2 kayu lapisnya.

2) Setelah barang diatas sudah siap, langkah selanjutnya adalah membentuk atau

melubangikayu lapis tersebut. Caranya sangat mudah, siapkan sepidol atau

Pensil, terserahlah mau pakeapa yang penting bisa untuk menggambar, setelah

itu gambarlang body gitar di kayu lapis tsb,setelah digambar kita bisa

memotongnya dengan gergaji mesin atau gergaji triplek manual,tetapi

membutuhkan waktu lama bila menggunakan gergaji manual daripada yang

mesin.
3) langkah selanjutnya, bila kedua kayu lapis tersebut sudah di potong, maka

yang akan kitagunakan adalah yang pinggirnya, yang tadi tengahnya di

ambil, sekarang kita gunakan yang pinggirnya.

4) setelah itu buat seperti ini ;

5) Cara menggabungkannya sisi pingirnya biar agak tinggi, kita tambah dengan

kayu dengancara di Lem kayu.

B. Tahap Kedua - Cara Membuat Body Side ----->

1) Potong triplek memanjang, tingginya menyesuaikan tipe gitarnya. Setelah

dipotongmemanjang, kita bisa memasukan triplek tadi ke cetakan yang telah

kita buat pada tahah pertama.

2) Setelah kita masukan, lalu kita Tahan dengan Clip untuk menahan agar triplek

itumembentuk dengan sempurna.

3) Langkah selanjutnya penjemuran, sampai kayunya agak kecoklat-coklatan.

C. Tahap Ketiga - Pembuatan Linings pada dalam triplek ------>


1) Potong kayu yang panjangnya sampai bisa mengelilingi body side,

dan lebarnya kuranglebih 1 cm, fungsinya untuk memperkuat "back dan top"

nantinya.

2) Bentuk kayu tersebut seperti ini :

D. Tahap Keempat - Pembuatan Braces ----->

1) kayu kita potong dan kita bentuk seperti ini :

E. Tahap Kelima - Pembuatan Body Top and Back ----->

1) Langsung saja sebelum kita gabungkan ke body side, terlebih dahulu kita

pasang Liningsdan Braces tersebut di Body sidenya.


2) Setelah itu, tempelkan triplek top dan back menggunakan lem kayu. Tidak

usah di bentuk pun tripleknya tinggal kita tempelkan saja.

3) Jika sudah kering lalu potong dan rapihkan.

F. Tahap Keenam - Pembuatan Neck Gitar ------>

1) Langkah pertama yang harus siapkan adalah siapkan kayu. Kayu yang

digunakanmenyesuaikan dengan selera atau budget yang dimiliki.

2) Setelah itu kita bentuk dengan alat yang kalian punya dirumah dengan

amplas, pemotongtriplek untuk membentukkannya dan serutan atau pasah.

3) Ukuran tinggi Neck memiliki standar tersendiri yaitu 1,5 cm.

4) Setelah Neck siap, pasang Finger Board dan pemasangan Fret.


G. Tahap Ketujuh - Pemasangan Bridge ------>

1) Beri lubang pada body untuk memasang Bridge

2) Setelah itu, rekatkan dengan menggunakan Lem Kayu

3) Lalu Jemur hasilnya.

H. Tahap Terakhir/ Finishing - Pengecatan ------->

1) Siapkan alatnya yaitu Airbrush atau Pilox untuk alat pengecatan, tetapi unutk

hasil yanglebih halus atau hasilnya lebih bagus menggunakan Airbrush.

2) Untuk warna, itu sesuai dengan selera pelanggan, untuk yang gitar yang ingin

menggunakan warna Melamin juga lebih bagus.

BAB V
PENGENDALIAN KUALITAS

A. Pengujian Kualitas yang Sangat Berat

Mengingat kualitas tidak dapat sepenuhnya terjamin hanya berdasarkan teori,

maka instrumen dan parts-nya perlu dikenai perlakuan kasar yang terkendali

guna menguji kinerja, stabilitas, dan ketahanan yang sebenarnya terhadap kondisi

ekstrem. Pabrik Gitar sendiri memiliki sejumlah fasilitas khusus untuk pengujian

fisik dan kendali mutu, termasuk Quality Support Center yang memiliki

beberapa fasilitas pengujian paling canggih dan sensitif untuk perangkat

elektronik apapun, ditambah beberapa pengujian daya tahan rumit yang

mendorong alat musik jauh melampaui batas penggunaan yang normal.


B. Pengujian Lingkungan Terakselerasi

Gitar Akustik yang dibuat dengan baik harus tahan terhadap berbagai kondisi

lingkungan tanpa kerusakan atau berkurangnya playability; neck yang

melengkung akibat adanya perubahan kelembapan akan menjadikan gitar hampir

tidak berguna. Pada kondisi ekstrem, kayu dapat retak dan sambungan lem bisa

lepas. Kedua kondisi tersebut tidak dapat diterima untuk gitar Akustik.

Untuk memastikan bahwa gitar Yamaha tetap stabil dan dapat diandalkan

dalam semua kondisi selama bertahun-tahun, instrumen melalui pengujian yang

terakselerasi, yang menyimulasikan kondisi terparah yang dapat dibayangkan.

Alat musik yang diuji disimpan pada suhu -20 derajat Celcius lalu dipindahkan

ke lingkungan dengan suhu +50 derajat Celsius, yang diulang beberapa kali

sambil dilakukan pengukuran untuk memeriksa integritas dan stabilitas. Proses

yang sama digunakan untuk kelembapan atmosfer yang ekstrem, dengan

instrumen diberikan kelembapan yang berubah-ubah di 90% dan kemudian di

20%.

C. Uji Getar dan Jatuh

Gitar harus dikirim ke seluruh dunia, dari pabrik ke pusat distribusi lokal, ke

dealer dan akhirnya ke tangan para gitaris, yang tiba dalam keadaan enak

dimainkan, dilihat, dan didengar. Kapal, truk, pesawat, dan kurir berpotensi

merusak gitar. Jadi, pengemasan dan ketahanan terhadap goncangan merupakan

masalah kualitas yang sangat penting. Pengujian Gitar Akustik sangat sederhana:

menjatuhkan gitar dari ketinggian yang signifikan pada bagian sudut, atas,
bawah, dan samping, serta melalui getaran mekanis tinggi yang mencakup

berbagai frekuensi dalam jangka waktu yang lama. Jika gitar dan kemasannya

dapat bertahan, maka akan dapat bertahan hidup di seluruh duniadalam kondisi

yang paling sulit sekalipun.

BAB VI
MANAGERIAL

A. Proses Produksi

Proses produksi dilakukan secara terus-menerus atau dikatakan

menggunakan metode process costing. Proses produksi dimulai dengan

melakukan pembelian bahan baku (gitar setengah jadi), setelah bahan baku

dibeli barulah perusahaan melakukan proses finishing. Proses finishing yang

dilakukan perusahaan terdiri dari proses pengamplasan, proses pendasaran,

kemudian dilakukan proses pengamplasan kembali, setelah itu baru dilakukan

pengecatan, pemasangan krep dan dliyer, pemberian melamit, dan terakhir

adalah pemasangan senar. Secara garis besar, proses produksi yang dilakukan

oleh Industri Gitar melalui beberapa tahap. Tahap tersebut, antara lain:

1. Pembelian bahan baku (gitar setengah jadi), bahan baku dibeli per

lusin dengan ketentuan harga yaitu untuk gitar gembung setengah jadi

seharga Rp 150.00,00 per lusin, sedang untuk gitar elektrik setengah

jadi seharga Rp 250.000,00 per lusinnya. Jenis kayu yang dipilih

dalam pembelian bahan baku adalah dari jenis kayu sengon.


2. Proses amplas, yaitu proses penghalusan dengan menggunakan

amplas pada rangkaian gitar setengah jadi. Proses ini bertujuan

menghilangkan serat-serat kayu dari gitar setengah jadi yang telah

dibeli, dan agar library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pada saat dilakukan

proses pendasaran gitar setengah jadi sudah terlihat halus dan tidak

berserat lagi.

3. Proses pendasaran, yaitu sejenis dengan proses pengecatan akan tetapi

proses ini dilakukan untuk mematikan serat-serat yang ada pada kayu.

Tujuan dari proses ini adalah untuk mematikan serat pada kayu

sehingga kayu pada gitar dapat tahan lama dan juga agar kayu tidak

mudah rapuh dimakan oleh rayap.

4. Proses pengecatan, yaitu proses pemberian warna pada gitar setengah

jadi. Tujuan dari proses ini adalah agar gitar dapat terlihat lebih indah

dan menarik bila di lihat.

5. Pemasangan krep dan dliyer. Krep adalah semacam besi yang

panjangnya berkisar antara 3 sampai dengan 4 cm, terletak di

sepanjang gagang (pegangan) gitar, yang digunakan sebagai pembatas

antar nada. Dliyer adalah alat yang terletak dibagian kepala gitar yang

digunakan untuk mengatur nada pada gitar. Pada gitar elektrik juga

dilakukan pemasangan spull. Spull adalah alat yang digunakan untuk

menghubungkan gitar elektrik dengan tegangan listrik.


6. Proses pemberian melamin, yaitu sejenis dengan proses pengecatan,

akan tetapi proses ini dilakukan agar hasil pengecatan pada proses

pengecatan terlihat lebih bercahaya dan mengkilap.

7. Pemasangan senar pada gitar. Senar pada sebuah gitar berfungsi

sebagai penghasil suara atau nada-nada. Suara atau nada ini akan

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id muncul apabila senar-senar pada

gitar dipetik. Jumlah senar yang dipakai dalam sebuah gitar adalah 6

buah.

BAB VII

PEMASARAN

A. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Indusrti Gitar adalah sebuah perusahaan manufaktur yang kegiatan

produksinya melakukan finishing terhadap gitar setengah jadi. Gitar yang

dihasilkan adalah gitar gembung, gitar elektrik, dan gitar semi elektrik. Industri

Gitar belum melakukan penyusunan secara sistematik atas pelaporan biaya

produksinya, sehingga harga pokok produksi yang dihasilkan tidak bisa

menggambarkan biaya produksi yang sesungguhnya terjadi pada perusahaan.

Penulis dalam pembahasan ini akan memfokuskan pada perhitungan biaya

produksi yang dilakukan perusahaan dalam pembuatan gitar gembung dan gitar

elektrik, serta bagaimana pemilihan komponen-komponen biaya produksi yang

dilakukan perusahaan dalam menentukan harga pokok produksi library.uns.ac.id


digilib.uns.ac.id tersebut, dibandingkan dengan penentuan komponen yang telah

penulis analisis dari perusahaan yang bersumber pada buku literatur.

1. Perhitungan Menurut Perusahaan

a. Klasifikasi Dan Perhitungan Biaya Produksi Menurut Perusahaan.

Perusahaan mengklasifikasikan biaya produksi dengan

membagi menjadi dua bagian bagian, yaitu biaya bahan, dan biaya

tenaga kerja. Adapun penjelasan unsur biaya produksi menurut

Industri Gitar adalah sebagai berikut:

1) Biaya Bahan

Biaya bahan merupakan biaya yang melekat dari penggunaan

bahan-bahan yang mendukung kegiatan produksi untuk

menghasilkan suatu produk. Biaya bahan tersebut antara lain

biaya pemakaian gitar setengah jadi, biaya cat, melamin, dan

sebagainya.

Perhitungan biaya bahan yang dilakukan perusahaan dengan

cara mengalikan jumlah bahan yang dipakai dengan harga pokok

bahan. Sebagai contoh, untuk perhitungan pembelian gitar

gembung setengah jadi, caranya dengan mengalikan harga per

lusin gitar gembung setengah jadi dengan total unit pemakaian

bahan (Rp 150.000,00 untuk tiap lusin gitar gembung setengah

jadi).

Berikut ini adalah tabel pemakaian bahan baku untuk proses

pembuatan gitar.
Tabel di atas menunjukkan bahwa, untuk menghasilkan 12

lusin gitar dalam tiap bulannya diperlukan biaya bahan sebesar Rp

13.821.048,00. Biaya bahan terdiri atas pembelian gitar gembung

setengah jadi sebesar Rp 900.000,00, pembelian gitar elektrik

setengah jadi sebesar Rp 1.500.000,00, pembelian spull sebesar

Rp 5.400.000,00, dan untuk pembelian bahan lain, yang terdiri

dari dasaran, melamin, tinner, cat, senar, dliyer, krep, dan solar

dengan jumlah total biaya Rp 6.021.048,00.

2) Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja adalah biaya yang di keluarkan oleh

perusahaan yang tujuannya untuk memberikan upah kepada

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id karyawan setelah karyawan itu

selesai melakukan kewajibannya. Biaya tenaga kerja yang

dimaksud dalam perhitungan biaya produksi ini dalah biaya tenaga


kerja bagian produksi. Tenaga kerja bagian produksi adalah tenaga

kerja yang memroses bahan baku (gitar setengah jadi) sampai

menjadi barang jadi yang siap jual. Biaya tenaga kerja di

perusahaan ini dibagi menjadi dua, yang terdiri atas biaya tenaga

kerja bagian amplas, dan biaya tenaga kerja bagian spread.

Perhitungan biaya tenaga kerja yang dilakukan oleh

perusahaan adalah berdasarkan upah harian, yaitu dengan cara

mengalikan biaya upah per hari masing-masing bagian dengan

jumlah hari kerja dalam tiap bulan. Upah per hari untuk tiap masing

masing bagian berbeda-beda, untuk tenaga kerja bagian amplas,

besarnya upah yang diberikan perusahaan adalah Rp 20.000,00 per

hari, sedang untuk tenaga kerja bagian spread upah yang diberikan

adalah sebesar Rp 25.000,00. Perincian untuk menghitung biaya

tenaga kerja adalah sebagai berikut.

Biaya Tenaga Kerja:

Bagian amplas:

Rp 20.000,00 X 4 orang X 26 hari = Rp 2.080.000,00

Bagian spread:

Rp 25.000,00 X 2 orang X 26 hari = Rp 1.300.000,00

Biaya makan karyawan:

Rp 50.000,00 X 26 hari = Rp 1.300.000,00

Total Seluruh Biaya Tenaga Kerja = Rp 4.680.000,00


Perhitungan diatas menunjukkan bahwa biaya tenaga kerja

yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam satu bulan adalah sebesar

Rp 4.680.000,00. Biaya tenaga kerja ini, terdiri dari biaya tenaga

kerja bagian amplas sebesar Rp 2.080.000,00, biaya tenaga kerja

bagian spread sebesar Rp 1.300.000,00, dan biaya makan karyawan

sebesar Rp 1.300.000,00.

BAB VIII

DAFTAR PUSTAKA

 Sebastian, Elia (2014, 24 Juni). Pengertian Proses Milling

 https://eliasebastian.wordpress.com/2014/06/24/pengertian-proses-milling/

 http://negarecomunity.blogspot.com/2012/01/mengenal-proses-bubut-

turning-proses.html.

 http://storymesin.blogspot.com/2016/10/proses-pengecoran-logam.html

 Carter, William and Milton Usry. 2006. Cost Accounting. 13th Edition.

Jakarta: Salemba empat.

 Hanggono, Sri. 2008. Modul Akuntansi Biaya. Surakarta: Universitas Sebelas

Maret

Anda mungkin juga menyukai