Anda di halaman 1dari 4

Almunium Composite Panel (ACP) dan Kaca

Alat yang digunakan dan K3


Langkah yang diperlukan untuk membuat ACP:
1. Membuat rangka dudukan ACP
2. Fabrikasi Lapisan ACP
3. Pemasangan ACP yang sudah di fabrikasi ke rangka dudukan
4. Pemberian Sealant pada sela lembaran ACP dan Pembersihan
Alat yang digunakan untuk memasang ACP:

• Spidol / Pensil
Buatlah pola Aluminium Composite Panel sesuai modul yang diinginkan. Gambar pola dibagian
belakang Aluminium Composite Panel, namuningat yang akan tampak adalah bagian depan
(jadi gambarlah seperti mirror/terbalik/sisi kanan adalah sisi kiri dan sebaliknya)
• Mesin Grooving
Grooving bertujuan untuk membuang (membuat sayatan/coak) pada bagian belakang
Aluminium Composite Panel, yang di coak hanyalah bagian lapisan Aluminium belakang dan
lapisan polietilen/plastic nya saja, lapisan aluminium depan, tidak boleh terluka. Setelah dibuat
pola/gambar, grooving bagian yang digaris (yang akan ditekuk/lipat). Biasanya bagian kuping
yang (1-2 cm), bagian pinggir modul, yang nantinya akan ditekuk/dilipat kesamping
(membentuk sudut 90 derjat selsius). Bagian kuping inilah yang nantinya akan disekrup ke
spigot/stiffener.
• Spigot
Spigot/klem dapat terbuat dari besi atau aluminium siku, dengan lebar 1-2 cm. cukup untuk
tempat Aluminium Composite Panel disekrupsaja.
• Stifenner
Pilih salah satu, apakah kita akan mnggunakan spigot atau stifenner. Stifenner berfungsi seperti
spigot (untuk mengklem), hanya dengan menggunakan stifenner, pekerjaan memasang sekrup
pada Aluminium Composite Panel dan Hollow menjadi lebih mudah. Permukaan Aluminium
Composite Panel juga akan lebih flat/tegang jika stiffener dipasang penuh mengelilingi modul.
• Hollow
Hollow dapat digunakan besi ataupun Aluminium. Hollow besi selain dapat karat, juga lebih
berat, sehingga rangka klem ke dinding harus lebih kuat/banyak. Hollow Aluminium Composite
Panel lebih ringan dan tahan karat . ketebalan sebaiknya >1mm.
• Siku Besi >4cm, tebal>3mm
Berfungsi sebagai klem antara rangka Aluminium Composite Panel (hollow) ke dinding. Makin
tinggi gedung, siku besi yang digunakan harus lebih lebar dan tebal. Rangka hollow di klem ke
siku ke siku besi menggunakan sekrup. Siku besi menggunakan sekrup. Siku besi diklem
kedinding menggunakan dynabolt
• Dynabolt
Berfungsi menempelkan siku besi ke dinding. Perlu diperhatikan dinding yang hendak diklem
haruslah sudah diplaster (bukan dinding bata tanpa plaster), dan perhatikan kekerasan dinding.
Makin keran makin bagus. Lalai akan hal ini akan berakibatkan fatal. Modul Aluminium
Composite Panel dapat ambruk, karena dynabolt tidak dapat menahan beban Aluminium
Composite Panel (yang sebenarnya sangat ringan sekalipun)
• Sekrup
Gunakan sekrup sesuai kebutuhan, untuk klem bagian mana. Ukuran sekrup yang digunakan
bergantung dari beban yang akan ditanggung nya. Untuk modul yang besar, gunakan sekrup
yang lebih besar.
• Spon
Lapisan busa ini berfungsi untuk mengisi nad (space antara 2 modul). Fungsi spon untuk
menampung air yang mungkin bocor untuk menembus silicon sealant, sehingga tidak bocor
kedalam.
• Sealant
Setelah Nad diisi oleh Spon, Kemudian Nad diisi sealant, untuk merekatkan posisi spon dan
rangka serta Aluminium Composite Panel. Sealant yang harus digunakan haruslah type yang
netral atau non stain, karena jika yang digunakan sealant type acid (yang mudah larut terkena
panas matahari dan air hujan), maka luruhan sealant ini dapat mengotori warna Aluminium
Composite Panel.
• Circular Saw
Gergaji berfungsi untuk memotong Aluminium Composite Panel, siku besi / aluminium, hollow
dll.
• Mesin Bor
Digunakan untuk melubangi kuping Aluminium Composite Panel, spigot/stiffener, hollow, siku
klem, memasang sekrup dll.
• Las Listrik
Digunakan saat membuat dudukan rangka / siku yang akan di klem ke dinding.
• Waterpass
Penting untuk selalu mengontrol maju mundur tampak Aluminium Composite Panel
• Stegger / scaffolding
Untuk memasang Aluminium Composite Panel yang ketinggian.

Alat pelindung diri adalah benda dan alat pengaman yang harus digunakan pada saat bekerja
supaya semua bagian badan terlindung dari bahaya pada saat bekerja. Berbagai macam alat
pelindung diri adalah sebagai berikut:
1. Helm Pelindung berfungsi melindungi kepala dari benda-benda yang jatuh dari atas. Helm
pelindung harus terbuat dari bahan yang keras, cukup tebal dan terdapat tali pengikat helm.
2. Pelindung Mata bertugas untuk menjaga keselamatan mata. Ada tiga macam fungsi
pelindung yaitu pelindung sinar, debu dan api.
3. Pelindung Telinga. Suara yang terlalu bising dapat menyebabkan sakit telinga bahkan tuli.
Mencegah hal itu, pada kebisingan diatas 85 dB pelindung telinga wajib digunakan.
Pelindung telinga terdiri dari sumbat telinga dan tutup telinga.
4. Masker Pernafasan digunakan pada saat fogging dan pekerjaan berdebu. Tujuan masker
adalah mencegah masuknya debu dan udara kotor ke pernafasan.
5. Sabuk Pengaman dan Harness adalah alat pelindung diri yang wajib digunakan untuk
pekerjaan pada ketinggian di atas 1,5 m. Tujuannya adalah melindungi diri supaya tidak
jatuh ke tanah apabila terpeleset.
6. Sarung Tangan adalah untuk melindungi keselamatan tangan. Ada berbagai macam sarung
tangan berdasarkan bahannya, yaitu:
a) Sarung tangan berbahan kulit untuk pekerjaan pengelasan, pemotongan, brazing dan
penyambungan tali/baja.
b) Sarung tangan berbahan vinyl untuk pekerjaan dengan zat kimia.
c) Sarung tangan berbahan karet untuk pekerjaan listrik.
d) Sarung tangan berbahan kain untuk pekerjaan ringan.
7. Sepatu untuk melindungi keselamatan kaki. Ada berbagai macam sepatu, yaitu:
a) Safety shoes dengan bahan kulit untuk pekerjaan berat dan rawan benturan.
b) Rubber boot dengan bahan karet untuk pekerjaan daerah basah.- Electrical shoes
dengan bahan karet untuk pekerjaan listrik.
Sarana Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Tersedia sarana cuci mata dan tangan. Sarana ini digunakan untuk membersihkan diri
setelah bekerja. Air pada fasilitas ini harus bersih dan bisa melayani semua pekerja.
2. Tersedia barak kerja. Barak kerja merupakan rumah sementara/tempat tinggal bagi
pekerja yang menginap di lokasi proyek. Barak pekerja harus disediakan dengan kondisi
yang nyaman, baik dan rapi supaya pekerja dapat beristirahat dengan baik. Pemulihan
tenaga pekerja merupakan hal yang penting karena salah satu penyebab kecelakaan
kerja adalah hilangnya konsentrasi pekerja yang terlalu capai.
3. Tersedia ruang istirahat dan makan untuk pekerja. Adanya fasilitas ini membuat pekerja
dapat beristirahat saat lelah dan menjaga kualitas makanan dari debu/kotoran.
4. Tersedia fasilitas toilet dan kebersihan, Penyebaran penyakit seringkali bermula dari
sanitasi yang buruk. Air seni dan kotoran manusia yang dibuang sembarangan
merupakan media penularan penyakit. Oleh karena itu, fasilitas saniasi harus
disediakan.
5. Tersedia fasilitas APAR, Fire extinguisher, Bahaya kebakaran dapat terjadi sewaktu-
waktu sehingga perlengkapan pemadam kebakaran harus selalu tersedia.
6. Tersedia kotak P3K, Kotak P3K merupakan perlengkapan pertolongan pertama apabila
terjadi kecelakaan kerja. Kotak P3K dianjurkan terdiri dari kapas, perban, plester, obat
luka bakar, kasa, Sopra-Tulle, gelas pencuci mata, aquades, oba tetes mata, obat merah,
rivanol, alkohol 70%, balsem, peniti, gunting, vinset, dan sarung tangan karet.
7. Akses Pintu evakuasi tanpa halangan Evacuation sign. Pintu darurat harus dapat
mengevakuasi pekerj dengan cepat apabila terjadi bencana. Oleh karena itu, pintu
harus diberi tanda evakuasi, penerangan yang cukup dan tanpa ada halangan (barang-
barang).
8. Ketersediaan air putih, Pada kondisi normal, manusia perlu minum air sekitar 2-2,5 liter.
Kekurangan minum menyebabkan dehidrasi, mudah sakit dan hilangnya konsentrasi.
Demi menghindari itu, setiap pekerjaan konstruksi wajib menyediakan air putih yang
cukup bagi pekerjanya.

Anda mungkin juga menyukai