Anda di halaman 1dari 5

1.1.1.

1.1.2. Alur Produksi


Secara umum, bagian-bagian kereta dibagi menjadi 5 yaitu side wall (dinding bagian
samping), end wall (rear end (dinding bagian belakang), dan front end (dinding bagian
depan)), underframe (bagian bawah), roof (bagian atap) dan bogie (komponen
penggerak). Pembuatan masing-masing bagian gerbong kereta api ini dilakukan melalui
beberapa unit kerja. Berikut ini adalah alur dari proses produksi pembuatan sebuah
gerbong kereta. Berikut ini adalah skema alur produksinya.
Gambar 3.2 Alur Proses Proses PT INKA (Persero)
Sumber: Adnimistarasi Metal Working
1.1.3. Unit Produksi
Untuk mengawasi serta mengetahui jumlah dari material produksi yang tersedia, PT
INKA menerapkan standarisasi alur permintaan dan pengembalian material produksi
khususnya pada Departemen Metal Working unit Steel Work. Proses atau alur yang
diterapkan yaitu sebagai berikut.

Gambar 3.3 Alur Proses Permintaan Material


Sumber Administrasi Metal Working
1.1.4. Unit Produksi
Di PT INKA, kegiatan proses produksi dibagi ke dalam beberapa unit kerja. Unit
kerja tersebut mempunyai fungsi yang berbeda-beda untuk setiap proses pengerjaan
komponen kereta. Berikut unit produksi yang ada di PT INKA.
1. Bagian Pengerjaan Plat (PPL)
Pada Bagian Pengerjaan Plat (PPL) merupakan awal pengadaan dari seluruh proses
yang akan dikerjakan di PT INKA (Persero). Pada bagian ini dikerjakan proses-proses
mulai dari pemotongan plat, pengelasan, Minor Assembly II yang merupakan bagian
dari kebutuhan carbody, dan Minor Assembly II yang merupakan bagian dari
kebutuhan interior kereta api. Pekerjaan di bagian pengerjaan plat ini dilakukan
melalui proses-proses welding, grinding, reforming, drilling, laser cutting, sawing,
punching dan bending.
2. Bagian Perakitan
Pada Bagian Perakitan ini dibagi menjadi 6 unit kerja yang masing-masing unit
memiliki jobdesk masing-masing. Pembagian kerja pada bagian ini sebagai berikut:
a. Perakitan 1, melaksanakan perakitan underframe dan side wall di PT INKA
(Persero).
b. Perakitan 2, melaksanakan perakitan endwall dan roof di PT INKA (Persero).
c. Perakitan 3, melaksanakan peakitan carbody di PT INKA (Persero).
d. Perakitan 4, melakukan reforming minor assembling yang telah jadi di PT INKA
(Persero).
e. Perakitan 5, melakukan partisi dan sealing (Penyegelan) di PT INKA (Persero).
f. Perakitan 6, melakukan perakitan bogie di PT INKA (Persero).
3. Bagian Pengecatan
Pada tahapan pengecatan ini terdapat beberapa proses pekerjaan yang dibagi menurut
tugas dan pekerjaannya, yaitu:
a. Grit Blasing
Grit blasing berfungsi untuk membersihkan gerbong dari karat dengan
menyemprotkan pasir besi menggunakan kompresor dengan tekanan 5-6 Kh/cm²
pada permukaan benda yang dilakukan diruang tertutup dengan local exhaustion.
b. Pengecatan Awal
Pengecatan dilakukan dengan menyemprotkan meni dengan sprayer bertekanan
udara dari kompresor. Fungsinya untuk mencegah terjadinya karat dan untuk
melindungi atau menahan beban dari cat-cat berikutnya.
c. Bituminous
Pemberian bituminouos under seal nipsea yang berfungsi sebagai peredam
getaran, peredam kebisingan dan mencegah timbulnya karat. Bentuknya seperti
aspal dengan tebal rata-rata 3 mm dan dilindungi dengan cat warna hitam. Jenis
cat yang digunakan adalah expoksi dan polyceton.\
d. Pendempulan
Pendempulan merupakan proses penghalusan permukaan bagian dari gerbong
yang akan dicat dasar II. 
e. Cat Dasar II
Pengecatan dasar II dilakukan untuk mendapatkan hasil pengecatan yang
sempurna yaitu dilakukan dengan menutup dempul atau poi-pori dempul.
f. Top Coat I dan Top coat II
Merupakan akhir dari proses pengecatan yang dilakukan dengan lebih cermat dan
teliti.
4. Bagian Pemasangan Komponen
Pada Bagian Pemasangan Komponen ini melaksanakan proses pekerjaan pemasangan
komponen-komponen kereta dan juga produk diverifikasi di PT INKA (Persero),
antara lain memasang komponen listrik pada gerbong, melakukan pemasangan antara
underframe dengan bogie (bogie mounting), melakukan pengerjaan perpipaan aliran
udara dan kompresor serta sistem aliran air, melakukan pemasangan sistem
pengereman, dan melakukan pemasangan sarana pendukung lain.
5. Bagian Permesinan
Pada Bagian Permesinan ini mengerjakan proses-proses machining seperti bubut
(milling), scraping, drilling dan sebagiannya untuk menyiapkan single part dan
pemilihan yang sesuai dengan benda kerja yang diinginkan seperti melakukan
pembuatan barang berbentuk center sill, pen, dan silindris.

1.2. Alat dan Fungsinya


Pada pembuatan jig underframe kereta barang ini menggunakan beberapa alat untuk
membantu proses perakitan dalam pembuatannya. Berikut beberapa alat yang digunakan
dalam proses perakitan beserta fungsinya.
a. Las Gas Metal Arc Welding (GMAW)
Las GMAW merupakan alat yang digunakan untuk pengelasan pada sambungan
komponen-komponen penyusun jig underframe kereta barang. Berikut gambar dari las
GMAW.
b. Hoist Crane
Hoist Crane merupakan perangkat yang di gunakan sebagai alat bantu untuk
memindahkan komponen-komponen Jig Underframe kereta barang. Hoist Crane
ditempatkan pada langit-langit dan berjalan diatas rel khusus yang dipasangi pada
langit-langit tersebut. Rel-rel tadi juga dapat bergerak secara maju-mundur pada satu
arah. Berikut gambar dari Hoist Crane.
c. Gerinda
Gerinda merupakan mesin perkakas yang digunakan untuk menghaluskan dan
meratakan permukaan komponen jig underframe kereta barang yang sudah dilas dan
menghilangkan spatter atau percikan las. Berikut merupakan gambar dari gerinda.
d. Mistar Baja
Mistar baja merupakan alat ukur panjang yang sering digunakan untuk mengukur
benda-benda berbidang datar serta berdimensi. Berikut merupakan gambar dari mistar
baja.
e. Mistar Siku
Mistar siku digunakan sebagai alat untuk menentukan sudut 45° dan 90° dengan
menempatkan pojok siku ukur pada titik di mana sudut memenuhi sumbu panjang dan
maka dapat dilihat besaran sudut pada suatu garis yang akan diukur. Berikut
merupakan gambar dari mistar siku.
f. Meteran
Sebagai alat ukur untuk mengukur sebuah dimensi benda kerja atau part mesin dari
segi panjang, lebar dan tinggi. Untuk mengukur kedalaman diameter atau lubang
benda kerja atau part mesin produksi. Untuk mengukur diameter luar dan diameter
dalam dari benda kerja atau part mesin yang besar. Dalam hal ini dipergunakan dalam
mengukur jig underframe kereta barang. Berikut merupakan gambar dari meteran.
Berikut merupakan gambar dari meteran.
g. Palu
Palu atau martil adalah alat yang digunakan untuk memberikan tumbukan kepada
benda. Palu umum digunakan untuk memaku, memperbaiki suatu benda, penempaan
logam dan menghancurkan suatu objek. Palu dirancang untuk tujuan tertentu dengan
variasi dalam bentuk dan struktur. Berikut merupakan gambar dari palu.
1.3. Alat Pelindung Diri
Keselamatan kerja adalah tindakan aktif setiap orang untuk menjaga keselamatan
dirinya sendiri dari hal-hal yang tidak diinginkan. Keselamatan kera merupakan sistem
perlindungan diri terhadap segala kemungkinan yang dapat menyebabkan kecelakaan.
Dalam melaksanakan suatu pekerjaan tentunya tidak boleh melalaikan apa itu
keselamatan kerja. Keselamatan kerja juga merupakan tindakan preventif terhadap
kecelakaan kerja yang dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab diri saat bekerja.
Menggunakan alat pelindung diri atau yang biasa kita sebut APD merupakan salah satu
cara kita untuk bisa menerapkan keselamatan kerja. Berikut merupakan perlengkapan dari
alat pelindung diri.
1. Helm Safety
Helm Safety adalah perengkapan yang sangat penting saat kita berada
disebuah tempat produksi terutama dalam industri. Manfaat dan kegunaan utama dari
Helm Safety ini yaitu untuk melindungi kepala si pekerja, supaya bisa terhindar dari
kejatuhan barang dari atas dan meminimalisir cedera yang akan menimpa pekerja saat
dalam lingkungan bengkel.
Berikut merupakan gambar Helm Safety yang sedang digunkan saat berada
didalam Workshop PT INKA (Persero)

2. Sepatu Safety
Sepatu Safety digukan untuk melindungi kaki dari benda-benda tajam dan benturan
kaki dengan material yang keras yang bisa terjadi ketika berada di lapangan kerja.
Pada ujung sepatu Safety tersebut terdapat plat besi yang melindungi kaki dari benda-
benda yang jatuh dan dapat menimpa kaki.

3. Ear Plug
Fungsi Ear Plug adalah untuk melindungi dan menurunkan intensitas kebisingan yang
masuk ke dalam telinga sehingga pengguna tidak aan terganggu dengan kebisingan
yang terjadi tersebut.

4. Masker
Fungsi masker adalah untuk meminimalisir debu atau udara yang kotor masuk ke
saluran pernafasan yang dapat mengakibatkan penyakit paru-paru dikemudian hari
jika terus menerus menghisap udara kotor.

Anda mungkin juga menyukai