Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ALAT MUSIK GITAR

Disusun oleh :
Haifa Marwa Saniyyah
XI Barokah 2

YAYASAN PENDIDIKAN INSAN KAMIL BOGOR


SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
INSAN KAMIL BOGOR
Jl. R. Aria Surialaga Batutapak, Kel. Pasir Jaya, Kec. Bogor Barat
2019/2020
A. Pengertian Gitar

Gitar adalah alat musik berdawai yang dimainkan dengan jari-jemari tangan atau
sebuah plektrum (alat petik gitar). Bunyinya dihasilkan dari senar-senar yang bergetar.Gitar bisa
berupa gitar akustik atau listrik, atau gabungan keduanya.
Pengertian gitar akustik adalah jenis gitar dimana suara yang dihasilkan berasal dari
getaran senar gitar yang dialirkan melalui sadel dan jembatan tempat pengikat senar ke dalam
ruang suara. Suara di dalam ruang suara ini kan beresonansi terhadap kayu badan gitar. Jenis kayu
akan mempengaruhi suara yang dihasilkan oleh gitar akustik.
Pengertian gitar listrik (elektrik) adalah gabungan komponen gitar itu sendiri dan bantuan
berupa mic buat gitar /atau sering disebut pick up,yang di hubungkan dengan peralatan listrik
lainnya seperti efek gitar untuk merubah jenis2 suara gitar itu sendiri dan biasanya menggunakan
speker besar atau amplifier untuk menaikan volume dari suara gitar itu sendiri.

B. Sejarah Singkat Gitar

Kata ‘gitar’ atau guitar dalam bahasa Inggris, pada mulanya diambil dari nama alat musik
petik kuno di wilayah Persia pada kira-kira tahun 1500 SM yang dikenal sebagai citar atau sehtar.
Alat musik ini kemudian berkembang menjadi berbagai macam model gitar kuno yang dikenal
dengan istilah umum tanbur. Pada tahun 300 SM Tanbur Persia dikembangkan oleh bangsa Yunani
dan enam abad kemudian oleh bangsa Romawi (Bellow, 1970:54-55). Pada tahun 476M alat musik
ini dibawa oleh bangsa Romawi ke Spanyol dan bertransformasi menjadi: (1) guitarra Morisca
yang berfungsi sebagai pembawa melodi, dan (2) Guitarra Latina untuk memainkan akor. Tiga
abad kemudian bangsa Arab membawa semacam gitar gambus dengan sebutan al ud ke Spanyol
(Summerfield, 1982:12). Berdasarkan konstruksi al ud Arab dan kedua model gitar dari Romawi
tersebut, bangsa Spanyol kemudian membuat alat musiknya sendiri yang disebut vihuela. Sebagai
hasilnya, vihuela menjadi populer di Spanyol sementara alat-alat musik pendahulunya sedikit demi
sedikit ditinggalkan. Walaupun demikian al ud dibawa orang ke negara-negara Eropa Barat dan
menyaingi popularitas vihuela di Spanyol. Di Eropa al ud disambut dengan baik dan berkembang
menjadi berbagai model lute Eropa hingga kira-kira akhir abad ke-17. Sementara itu vihuela
berkembang terus menjadi berbagai macam gitar selama berabad-abad hingga akhirnya menjadi
gitar klasik yang digunakan pada saat ini.

C. Bagian – bagian Gitar

1. Gitar Elektrik
a. Head
Bagian kepala gitar. Berfungsi untuk menahan senar dengan machine head
 Tunning Keys
Alat pengatur senar (String) gitar. Berfungsi sebagai alat untuk
menyetem/menyetel/ menstem (tuning) senar gitar sehingga menghasilkan
nada sesuai dengan keinginan kita
 Machine Head
Alat penyangga senar (String) sehingga dapat diatur oleh Tunning Keys.
 Strings
Senar gitar. Berfungsi sebagai sumber penghasil getaran nada pada gitar.
 Truss Rod
Batang besi yang terdapat pada neck atau stang gitar yang digunakan untuk
menyetem kelengkungan stang gitar. Pada sebuah neck gitar biasanya terdapat
batang besi yang memiliki baut, digunakan untuk menstabilkan dan
menyesuaikan kelengkungan stang gitar.
 String Guide
Pengatur dan penahan letak senar ke Machine Head.
b. Neck
Bagian leher gitar. Berfungsi sebagai tempat fingerboard, fret, dan Nut.
 Nut
Pemisah senar. Berfungsi untuk mengatur penempatan senar agar tetap
konsisten pada tempatnya.
 Finger/Fretboard
Tempat membunyikan nada. Berfungsi untuk tempat menekan nada yang
diinginkan.
 Position Marker
Tanda posisi. Fungsinya ialah untuk memberi tanda di fret, Position Marker
ini memberikan kemudahan untuk memainkan chord gantung ataupun melodi,
bahkan jika yang baru belajar gitar juga akan lebih mudah memainkan chord
gantung.
 Frets
Pembagi Nada. Berfungsi untuk membagi – bagi nada.
c. Body
Badan Gitar. Berfungsi sebagai tempat Bridge, Sound Hole, Control, Pick Up dan
Switch.
 Bridge
Pengikat/penahan senar. Berfungsi untuk tempat menahan awal senar.
 Pick Up
Penangkap energi getar. Transduser untuk mengubah energi gerak atau getar
yang berasal dari senar menjadi energi listik dan kemudian akan menjadi
energi bunyi yang cukup kuat sehingga dapat terdengar dengan jelas. Pada
prinsipnya, energi listrik yang berasal dari energi getar tersebut akan
dihantarkan melalui kabel dan dikeluarkan melalui output atau speaker
sehingga akhirnya menghasilkan energi bunyi yang sangat luar biasa.- Neck
Pick Up
Penangkap getar pada Neck gitar.
– Middle Pick Up
Penangkap getar untuk penyeimbang antara Neck dengan Bridge.
– Bridge Pick Up
Penangkap getar pada Bridge gitar.
 Pickup Selector
Pengatur pickup mana yang akan digunakan. Berfungsi untuk memilih pickup
yang digunakan, variasinya adalah memilih salah satu atau penggabungan
beberapa pickup.
 Volume dan tone control.
Pengontrol Volume dan Tone Gitar. Berfungsi merubah suara gitar sesuai
dengan keinginan kita, volume berfungsi memperbesar atau memperkecil
suara gitar, tone berfungsi merubah suara menjadi low atau bass.
 Output Jack
Lubang penghubung gitar ke output.
 Strap Button
Penahan selempang/sabuk (strap) gitar.
d. Tambahan
 Tremolo : Banyak gitaris yang menyebutnya dengan nama Handle gitar adalah
alat yang berfungsi untuk menaikkan nada atau menurunkan nada tanpa
merubah letak jari pada fret dengan cara menekan atau menariknya
 Lock nut : Pengunci gitar dari head gitar. Berfungsi untuk mengunci senar
agar tidak berubah nadanya ketika menggunakan gitar yang ada Tremolonya.

2. Gitar Akustik
a. Head
Bagian kepala gitar. Berfungsi untuk menahan senar dengan machine head
 Tunning Keys
Alat pengatur senar (String) gitar. Berfungsi sebagai alat untuk
menyetem/menyetel/ menstem (tuning) senar gitar sehingga menghasilkan
nada sesuai dengan keinginan kita
 Machine Head
Alat penyangga senar (String) sehingga dapat diatur oleh Tunning Keys.
Berfungsi sebagai sumber penghasil getaran nada pada gitar.
Senar gitar
b. Neck
Bagian leher gitar. Berfungsi sebagai tempat fingerboard, fret, dan Nut.
 Nut
Tempat pijak senar bagian atas. Berfungsi untuk mengatur penempatan senar
agar tetap konsisten pada tempatnya.
 Finger/Fretboard
Tempat membunyikan nada. Berfungsi untuk tempat menekan nada yang
diinginkan.
 Position Marker
Tanda posisi. Fungsinya ialah untuk memberi tanda di fret, Position Marker
ini memberikan kemudahan untuk memainkan chord gantung ataupun melodi,
bahkan jika yang baru belajar gitar juga akan lebih mudah memainkan chord
gantung.
 Frets
Pembagi Nada. Berfungsi untuk membagi – bagi nada.
c. Body
Badan Gitar. Berfungsi sebagai tempat Bridge, Sound Hole, dan Pick Guard.
 Sound Hole
Lubang Penghasil Suara/Nada. Berfungsi mengeluarkan suara getaran senar
dan sebagai tempat sirkulasi udara di dalam bodi gitar hingga daya akustiknya
bagus.
 Bridge
Pengikat/penahan senar. Berfungsi untuk tempat menahan awal senar.
 Pick Guard
Pelindung dari goresan saat memainkan gitar. Merupakan sebuah bahan
laminasi yang ditempel pada bawah senar pada body gitar, sangat berguna
untuk melindungi body gitar dari goresan saat penggunaan pick gitar.
d. Tambahan
 Pin String
Untuk menancapkan string gitar, agar string tersebut bias terpasang dengan
baik dan kuat.
 Strap Pin
Untuk menahan selempang/sabuk (strap) gitar.
D. Teknik Umum Permainan Gitar

Teknik umum yang digunakan dalam membawakan gitar klasik meliputi cara memegang
dan cara memainkan. Gitar dipegang dengan pertolongan footstool, yaitu alat penyanggah kaki
yang dapat diatur tingkat ketinggiannya. Dalam keadaan duduk di atas kursi tanpa lengan, kaki
kiri menginjak footstool sementara gitar diletakkan di atas paha kiri.
Dalam posisi ini, di samping bagian atas paha kiri, ada tiga tempat lain pada tubuh
pemain yang menahan kemantapan posisi gitar:
(1) bagian dada,
(2) titik tumpuan lengan kanan di antara pergelangan dan sikut, dan
(3) bagian dalam paha kanan.
Dalam kurun waktu sekitar lima tahun terakhir telah diproduksi berbagai alat lain sebagai alternatif
dari footstool seperti misalnya guitar rest oleh Wolf Orchestral Accessories, dan A Frame™ oleh
Sageworks – keduanya buatan Amerika. Dengan peralatan baru semacam ini kaki kiri dapat tetap
menginjak lantai sehingga pemain merasa lebih rileks dan berkonsentrasi terhadap musik yang
sedang dibawakan.
Dawai-dawai gitar dipetik oleh jari-jari tangan kanan dengan dua cara. Yang pertama
disebut apoyando (diambil dari bahasa Spanyol) yang dilakukan dengan petikan jari yang
gerakannya berhenti ketika menyentuh dawai berikutnya di atas dawai yang sedang
dipetik. Teknik ini akan memproduksi sebuah nada tunggal yang berat atau mantap
sehingga penggunaannya yang lebih tepat untuk membawakan melodi. Teknik yang kedua disebut
al ayre yang diterapkan dengan cara menghindari dawai berikutnya di atas dawai yang dipetik.
Petikan ini menghasilkan suara yang ringan dan memungkinkan jari-jari untuk membunyikan
beberapa nada secara simultan. Dengan demikian petikan al ayre lebih sering digunakan untuk
membawakan bagian-bagian akor (chordal passages) dan arpeggio (broken chord).
Tingkat ketinggian nada (pitch) diproduksi dengan dua cara dan kombinasi di antara
keduanya. Cara pertama adalah sebagaimana telah disinggung dalam pembahasan tentang
fingerboard dimuka, ketinggian nada-nada dihasilkan dengan cara menempatkan jari-jari kiri pada
petak-petak fingerboard dengan gerakan horizontal. Cara kedua adalah dengan petikan jari-jari
tangan kanan yang melintasi keenam dawai secara vertikal. Dawai gitar teratas memiliki tingkat
ketinggian nada yang paling rendah, demikian secara berurutan ke bawah memiliki tingkat
ketinggian yang lebih tinggi. Dengan demikian, pada cara pertama tingkat ketinggan nada
diproduksi dengan gerakan ke kiri untuk memperoleh nada-nada rendah dan ke kekanan untuk
nada-nada atas. Sedangkan pada cara yang kedua gerakan jari keatas untuk menghasilkan nada-
nada yang rendah dan ke bawah untuk menghasilkan nada-nada yang tinggi.

E. Chord Gitar

a. Kunci A

Jari telunjuk berada di senar ke 4 dan kolom ke 2, lalu jari tengah di senar yang ke 3 dan

kolom ke 2. Sedangkan untuk jari manis berada di senar ke 2 dan kolom ke 2. Untuk
senar ke 6 anda tidak memerlukan genjreng tetapi senar ke 1 dan ke 5 harus ikut
dibunyikan.
b. Kunci AM
Untuk kunci A minor maka jari telunjuk berada di senar ke 2 dan kolom ke 1, jari tengah
berada di senar ke 4 dan kolom ke 2, sedangkan jari manis harus berada di senar ke 3

kolom ke 2. Sama halnya dengan kunci A maka senar ke 6 tak perlu dibunyikan, tetapi
yang dibunyikan adalah senar ke 1 dan senar ke 5.
c. Kunci B

Kunci berikutnya terbilang lebih rumit dari kunci sebelumnya, yaitu kunci B. Jika
memainkan kunci B ini maka dibutuhkan kelenturan pada jari tangan anda. Dengan posisi
jari sebagai berikut jari telunjuk menekan senar ke 1 dan ke 5 di kolom ke 2 sehingga jari
menjadi lebih lurus. Kemudian jari manis berada di senar ke 4 dan kolom ke 3.
d. Kunci BM

Posisi jari pada kunci B minor hampir sama dengan kunci B, perbedaannya hanya
terletak pada jari tengah. Jika pada kunci B jari tengah digunakan untuk menutup
senar ke 6, maka di kunci B minor jari tengah digunakan untuk menekan senar ke
2 dan kolom ke 2. Untuk senar yang ke 6 juga tidak perlu dibunyikan.
e. Kunci C
Lain lagi dengan kunci C yang lebih mudah dibanding kunci B, posisi jari
telunjuk pada senar ke 2 dan kolom ke 1, jari tengah berada di senar ke 4 dan
kolom ke 2, sedangkan jari manis berada di senar ke 5 dan kolom ke 3. Sama
halnya dengan kunci lainnya, untuk bagian senar ke 6 tak perlu dibunyikan
sedangkan yang lain ikut dibunyikan.
f. Kunci D

Kunci yang berikutnya adalah kunci D, yang lebih sederhana. Yaitu jari telunjuk
terletak pada senar ke 3 dan kolom ke 2, lalu jari tengah berada di senar ke 1 dan
kolom ke 2, untuk jari manis berada di senar ke 2 dan kolom yang ke 3. Senar 5
dan senar ke 6 tak perlu dibunyikan sedangkan senar ke 4 ikut dibunyikan karena
terdapat nada D di sana.
g. Kunci DM

h. Kunci E
Chord atau kunci gitar yang berikutnya adalah kunci E, yang berada di posisi jari
telunjuk ada di senar ke 3 dan kolom ke 1, jari tengah berada di senar ke 5 dan
kolom ke 2, sedangkan untuk jari manis berada di senar ke 4 dan kolom ke 2.
Untuk memainkan kunci E ini semua senar dapat dibunyikan.
i. Kunci EM

Kunci E minor juga menjadi jenis kunci yang sangat mudah, karena anda hanya
memerlukan 2 jari untuk membentuknya. Misalnya jari tengah berada di senar ke
5 dan kolom ke 2, dan jari manis berada di senar ke 4 dan kolom ke 2. Sama
dengan kunci E maka semua senar dapat dibunyikan.

j. Kunci F

Kunci F agak mirip dengan kunci C, kunci F memiliki posisi jari telunjuk yang
menekan senar 1 dan 2 di kolom 2. Lalu jari tengah menekan senar ke 3 kolom ke
2, yang terakhir yaitu jari manis yang berada di senar ke 4 dan kolom ke 3. Senar
yang tidak dibunyikan hanya senar yang ke 6.
k. Kunci G

Kunci dasar yang berikutnya pada permainan gitar adalah kunci G, yang di mana
jari telunjuk berada di senar ke 5 dan kolom ke 2. Jari tengah berada di senar ke 1
dan kolom ke 3, di kunci G ini semua senar dapat dibunyikan.
l. Kunci D7

Posisi pada kunci D7 adalah jari telunjuk berada di senar ke 2 dan kolom ke 1, jari
tengah menekan senar ke 3 dan kolom ke 2, sedangkan posisi jari manis berada di
senar ke 1 dan kolom ke 2.

Anda mungkin juga menyukai