b. Beban Hidup
Beban guna lantai sekolah = 250 kg/m2
Beban guna atap = 100 kg/m2
2. Beban Gempa (Horizontal)
Beban dihitung berdasarkan SNI gempa 2012.
a. Berat bangunan
Dimensi:
Tebal pelat = 12 cm
Balok induk 1 = 40/60 cm
Balok induk 2 = 25/35 cm
Balok induk 3 = 35/50 cm
Balok Anak 2 = 20/30 cm
Balok Ring = 35/50 cm
Kolom = 50/50 cm
Tinggi pembebanan:
Level 3 = h3 = 0,5 x 4 = 2 m
Level 2 = h2 = (0,5 x 4) + (0,5 x 4) = 4 m
Level 1 = h1 = (4,5 x 0,5) + (0,5 x 4) = 4,25 m
Data bangunan gedung 1
Luas Lantai Gedung (22 x 16)+2(3x8)+(2x6) = 412 m2
Panjang Total Balok (B1) = 56 m
Panjang Total Balok (B2) = 84 m
Panjang Total Balok (B3) = 88 m
Panjang Total Balok Anak (B4) = 58,8 m
Jumlah Kolom = 36
Jumlah Kuda-Kuda = 3
Perhitungan berat gedung 1
Level 3 (h3 = 2 m)
Beban mati :
W1 = 150513,144 kg
Beban hidup :
ruang sekolah ( PPIUG 1981 Pasal 3.5, tabel 3.3 ) ialah sebesar 0,5
sehingga:
Beban mati :
W1 = 454519,2 kg
Beban hidup :
ruang sekolah ( PPIUG 1981 Pasal 3.5, tabel 3.3 ) ialah sebesar 0,5
sehingga:
W2 = 0,5 x 192 x 250 = 24000 kg
Beban mati :
W1 = 471856,7 kg
Beban hidup :
ruang sekolah ( PPIUG 1981 Pasal 3.5, tabel 3.3 ) ialah sebesar 0,5 sehingga:
Faktor reduksi gempa tersebut dibatasi oleh faktor daktilitas maksimum menurut
Tabel 3 SNI 03-1726-2012.
Untuk gedung dengan sistem rangka pemikul momen menengah dari beton, maka:
R = 4,8 < Rm = 5,5
c. Gaya gempa dasar
CI
V= W
R t
0,7 x 1,0
V= x 1134489,044=165446,32 kg
4,8
Lantai zi (m) Wi (kg) Wi.zi (kg.m) Fi (kg) Fix (30%) Fiy (100%) 1/4 Fix 1/6 Fiy
3 12,5 160113,144 2001414,300 39893,897 11968,169 39893,897 2992,042 6648,983
2 8,5 478519,200 4067413,200 81075,149 24322,545 81075,149 6080,636 13512,525
1 4,5 495856,700 2231355,150 44477,274 13343,182 44477,274 3335,796 7412,879
TOTAL 1134489,044 8300182,650
Distribusi beban gempa pada portal bangunan:
1. Permodelan Struktur
Penomoran Struktur
2. Pembebanan
Beban Mati
Beban Hidup:
Beban Gempa:
3. Analisis Rangka Struktur
Kombinasi Pembebanan 1,2D + 1,6L
Bidang M:
Bidang D:
Bidang N:
Bidang momen akibat kombinasi beban 1,2D+1,6L :
Gaya lintang 1,2D+1,6L:
Gaya aksial 1,2D+1,6L:
Analisis Rangka Struktur
Kombinasi Pembebanan 1,2D + 1L + 1 E:
Bidang M:
Bidang D:
Bidang N:
Bidang momen akibat kombinasi beban 1,2D+1L + 1E :
Gaya lintang 1,2D + 1L + 1E:
Gaya aksial 1,2D + 1L + 1E :
Rekapitulasi Hasil Analisis Menggunakan SAP2000:
(Satuan gaya lintang Dmax = kg, satuan momen Mmax = kgm)
Kombinasi beban terfaktor yang yaitu 1,2 D + 1,6 L
Balok Induk (B1)
Vu Maks kg 12373.55
Vu Maks kg 8701,41
Vu Maks kg 8260.08
Vu Maks kg 1524.93
Balok Ring
Vu Maks kg 2873.56
Kolom
Pu Maks kg 73569.14
Rekapitulasi Hasil Analisis Menggunakan SAP2000:
(Satuan gaya lintang Dmax = kg, satuan momen Mmax = kgm)
Kombinasi beban terfaktor yang yaitu 1,2 D + 1 L +1E
Balok Induk (B1)
Vu Maks kg 13300.63
Vu Maks kg 9866.52
Vu Maks kg 7712.18
Vu Maks kg 1314.18
Balok Ring
Vu Maks kg 2881.57
Kolom
Pu Maks kg 63534.68
Kesimpulan:
Balok Induk (B1) (40/60)
Vu Maks kg 13300.63
Vu Maks kg 9866.52
Vu Maks kg 8260.08
Vu Maks kg 1524.93
Balok Ring (35/50)
Vu Maks kg 2881.57
Kolom (50/50)
Pu Maks kg 73569.14