Anda di halaman 1dari 11

TERPOPULER

TERBARU

PILIHAN EDITOR

TOPIK PILIHAN

K-REWARDS

NEW WORLD

EVENT

Della Ayu

pendidikan - pendidikan

jepara

FOLLOW

ILMU SOSBUD & AGAMA

Karakteristik Kompetensi Guru Sekolah Inklusi

2 Juli 2021   12:24 Diperbarui: 2 Juli 2021   12:24 1756 1 2

Lihat foto

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kompetensi guru sekolah inklusi adalah pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang
seharusnya dapat dilakukan seorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya yang berada disekolah
inklusi. Karaktersitik guru sekolah inklusi yaitu pertama, kompetensi pedagogik yaitu kemampuan
dalam mengelola pembelajaran, kedua kompetensi professional yaitu gur dalam mengajar sesuia
dengan bidangnya, ketiga kompetensi kepribadian yaitu gur hendaknya memiliki kepribadian yang
baik, keempat kompetensi sosial, selain guru besikap baik dengan peserta didiknya, guru harus juga
bersikap baik dengan masyarakat. Kemampuan umum atau basic ability adalah kemampuan yang
diperlukan pendidik untuk mendidik peserta didik pada umumnya dan Kemampuan dasar atau basic
ability yaitu kemampuan tambahan dari kemampuan umum yang harus dimiliki oleh pendidik dalam
mendidik siswa berkebutuhan khusus disekolah. Guru memiliki banyak peranan dalam proses belajar
mengajar, salah satunya yaitu Guru sebagai pengajar, menyampaikan ilmu pengetahuan, perlu
memiliki keterampilan memberikan informasi kepada kelas, dan lain sebagainya.

Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Sekolah inklusi merupaka sebuah
pelayanan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus tanpa memandang kondisi fisisk, emosional,
derajat sosial, mapun kondisi lainnya untuk melakukan proses belajar disekolah regular dengan anak
normal (llahi, 2013). Tujuan diadaknnya pendidikan inklusi yaitu untuk masyarakat bisa menerima
keeradaan anak luar biasa tesebut. Untuk anak yang berkebutuhan khusus, mereka menganggap
bahwa mereka bisa diterima di masyarakatt dan dapat berman dengan teman yang normal.

Dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru sekolah inklusi adalah pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan yang seharusnya dapat dilakukan seorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya yang
berada disekolah inklusi.

Kompetensi yang harus dimiliki pendidik sangat ideal sebagaimana tergambar dalam peraturan
pemerintah.Tenaga pendidik yang dimaksud disini adalah tenaga pendidik yang profesional di dalam
bidang anak berkebutuhan khusus.Untuk menjadi seorang pendidik di sekolah inklusif ini haruslah
memiliki kualifikasi yang dipersyaratkan, seperti mempunyai ilmu, keterampilan, serta sikap
mengenai materi yang hendak diajarkan juga harus memahami karakteristik dari peserta
didiknya.Adapun tugas dari seorang pendidik tentunya untuk membuat hati peserta didik senang
namun dapat terkontrol serta mampu menggunakan setiap potensi peserta didik untuk
meningkatkan potensinya. Ada beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga pendidik
sekolah inklusif menurt (Jamil, 2013) yaitu:

Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik diartikan sebagai kemampuan tenaga pendidik dalam mengelola


pembelajaran peserta didiknya yang tentunya meliputi pemahaman peserta didik, rancangan serta
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar peserta didik, serta pengembangan peserta didik
guna mengembangkan potensi yang dimiliki oleh mereka (Achmad Habibullah, 2012). Guru harus
menguasai karakteristik peserta didik berkebutuhan khusus baik dari aspek fisik, moral, sosial,
kultural, emosional, dan intelektual

Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional diartikan sebagai kemampuan tenaga pendidik dalam menguasai materi
pembelajaran yang luas serta mendalam dan tentunya mampu melakukan segala sesuatunya mulai
dari permaslahan peserta didik hingga mengenai materi yang akan diajarkan kepada peserta
didiknya (Jamil, 2012). karakteristik guru yang dinilai kompetensi secara profesional adalah mampu
mengembangkan tanggung jawab dengan baik, mampu melaksanakan peran dan fungsinya dengan
baik, mampu bekerja untuk mewujudkan tujuan pendidikan sekolah, mampu melaksanakan peran
dan fungsinya dalam pembelajaran dalam kelas.

Kompetensi ini sangat berkaitan langsung dengan kemampuannya dalam menggunakan


keprofesionalitasnya guna membentuk peserta didiknya terampil serta produktif. Dengan
mengembangkan keprofesionalannya secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif,
guru juga dianjurkan mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri dalam pembelajaran pada peserta didik dengan kebutuhan
khusus (Kurnia, 2013).

Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian yang meliputi penampilan yang ada pada diri sebagai pribadi yang jujur,
berakhlak mulia, dan menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, serta dapat
memperlakukan peserta didik yang berkebutuhan khusus dengan baik sesuai dengan porsinya
maisng-masing. Pada umumnya, guru reguler dalam sekolah inklusi cenderung melindungi secara
berlebihan terhadap anak berkebutuhan khusus, atau sebaliknya menganggap bahwa mereka tidak
mampu mengikuti pembelajaran, sehingga kurang melibatkan yang bersangkutan secara aktif dalam
kegiatan belajar mengajar. Menurut Permendiknas No.16 tahun 2007, Kemampuan dalam standar
kompetensi kepribadian mencakup lima kompetensi yaitu:

Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional Indonesia.

Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia dan teladan bagi peserta didik dan
masyarakat.

Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa.

Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi serta bangga menjadi guru, dan rasa percaya
diri.

Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.


Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial yaitu guru harus bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak bertindak
diskriminatif terhadap peserta didik dengan kebutuhan khusus, baik karena pertimbangan jenis
kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga maupun status sosial ekonomi. Pada
umumnya, guru reguler dalam kelas inklusi masih cenderung tidak objektif dan diskriminatif dalam
memberikan kesempatan berpartisipasi dalam pembelajaran terhadap anak berkebutuhan khusus
tersebut. Dalam permendiknas nomor 16 tahun 2007, dalam kompetensi sosial, guru harus mampu:

Bersikap inklusif, bertindak objektif serta tidak diskriminatif, karena pertimbangan jenis kelamin,
agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi.

Berkomunikasi secara efektif, simpatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan,
orang tua dan masyarakat.

Beradaptasi ditempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia.

Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk
lain.

Guru merupakan makhluk sosial, yang artinya gur hidup bedampingan dengan orang lain yaitu
masyarakat. Disini guru diharapkan tidak hanya bersikap baik kepada peserta didik, tetapi guru bisa
menempatkan dirinya dilingkungan masyarakat.

Selain 4 kompetensi diatas, guru inklusif juga harus memiliki kemampuan umum (Karen dan Wilson
dalam Mudjito, 2012).

Kemampuan Umum (General Ability)

Kemampuan umum atau general ability adalah kemampuan yang diperlukan pendidik untuk
mendidik peserta didik pada umumnya ( siswa normal) (Dit. PPK LK, 2010). Guru harus menguasai
karakteristik peserta didik baik secara fisik, moral, sosial, kultural, emosional dan intelektual. Guru
perlu memberikan pemahaman kepada siswa reguler tentang inklusif dan pemahaman tentang anak
berkebutuhan khusus sehingga siswa reguler bisa menerima atau membangun empati dan bekerja
sama dengan ABK. Dengan begitu, maka tidak akan menimbulkan sikap bullying dari siswa regular
kelpada siswa ABK (Nurhamida, 2015).
Kemampuan Dasar (Basic Ability)

Kemampuan dasar atau basic ability yaitu kemampuan tambahan dari kemampuan umum yang
harus dimiliki oleh pendidik dalam mendidik siswa berkebutuhan khusus di sekolah. Kemampuan
dasar yang harus dimiliki berupa kemampuan menciptakan iklim belajar yang kondusif, menyususn
serta melaksanakan asesmen, menyusunan pembelajaran dengan kurikulum diferensiasi,
kemampuan melakukan penilaian dan kemampuan untuk melaksanakan remidi.

DAFTAR PUSTAKA

Mustikawati Dini dan Kurnia. 2013. Pengaruh Etika Profesional, Akuntabilitas,

Kompetensi dan Due Professional Care terhadap Kualitas Audit. Jurnal

Ni'matuzahroh dan Yuni Nur Hamida. 2016. Individu Berkebutuhan Khusus dan 

Pendidikan Inklusif. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.  

Utami, Indah Hari dkk. 2020. Pendidikan Dasar Inklusif (Teori dan 

Impelemtasinya). Yogyakarta: Bintang Pustaka Madani

HALAMAN :

LIHAT SEMUA
Lihat Ilmu Sosbud & Agama Selengkapnya

KONTEN TERKAIT

Pentingnya Pendidikan Inklusi bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Guru Penggerak: Kompetensi yang Tidak Sekadar untuk Menunjang Karir Guru namun Lebih dari Itu

6 Karakteristik Model Pembelajaran Paikem Gembrot

Praktik Coaching dengan Rekan Guru di Komunitas Sekolah

Benarkah Kompetensi Menghafal Tidak lagi Dibutuhkan oleh Guru dan Dosen?

Pandemi dan Proses Seleksi Alam Guru Mengembangkan Kompetensi

BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

AKTUAL

BERMANFAAT

INSPIRATIF

MENARIK

MENGHIBUR

UNIK

Ali Musri Syam

MENARIK

BERI KOMENTAR
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung
jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

KIRIM

Jennifer 9 Oktober 2021   22:346 bulan lalu

Kencan Dewasa, profil anonim, pendaftaran gratis - www.ddating.fun

LIHAT SEMUA KOMENTAR (2)

KOMPASIANA ADALAH PLATFORM BLOG, SETIAP ARTIKEL MENJADI TANGGUNGJAWAB PENULIS.

TAG kompetensi guru sekolah inklusi adalah pengetahuan sekolah inklusi mengajar di kompasiana
kompetensi guru ilmusosbudagama ilmu sosbud agama ruang kelas

RESPONS : 0

KONTEN SPONSOR

Pria Makassar: Bagian Botak Bisa Tumbuh tanpa Tanam Rambut & Obat!

Bagaimana Cara Mengembalikan Penglihatan 100% tanpa Operasi?

Cara Rumahan yang Dapat Membersihkan Pembuluh Darah hingga 87%!

Cara Baru Menangani Mata Rabun hingga Katarak - tanpa Operasi

Perhatian! Sebuah kamera dipasang dalam kuburan dengan mayat!

Ternyata cukup 1 pil impotensi hilang!

Sebuah kamera dipasang dalam kuburan dengan mayat: terkejut

Saya malu untuk mengatakan: lihat apa yang dilakukan Gisella


POPULERREKOMENDASI

Respon Cepat Polres Bojonegoro Amankan Pelaku Pencurian Mobil Dinas Bupati Bojonegoro

Ragam Nusantara

Dibaca 528

Toxic Marriage (6), Bertahan dalam Pernikahan Beracun Bukan Sikap Sabar

Cahyadi Takariawan

Dibaca 517

Menantu Cucu Kami Muslim

Roselina Tjiptadinata

Dibaca 485

Climate Change Artinya Beli Baju Lebih Banyak

HERRY SETIAWAN

Dibaca 433

Perempuan dan Ramadan, Di Balik Makna Tradisi dan Filosofi

Tamita Wibisono

Dibaca 364

Selengkapnya

NILAI TERTINGGI

Menantu Cucu Kami Muslim

Roselina Tjiptadinata

Akankah Emmanuel Macron Jadi Korban Pertama Putin?


Ronny Rachman Noor

Mengenal Ciri-ciri Orang yang Bertakwa (Menurut Al-Qur'an)

Wiwin Zein

Gali Hikmah Ramadhan, SDIT Larish Magelang Terus Tajamkan Jiwa Takwa Peserta Didiknya

cipto lelono

FEATURED ARTICLE

Dear Perempuan, Yuk Deteksi Dini Kanker Serviks dan Kanker Payudara

Tety Polmasari

1313

TERBARU

Akses NIK Akan Berbayar

Sutiono Gunadi

Semarakkan Hari Bhakti PAS ke-58, Lapas Takalar Gelar Bakti Sosial

Humas Lapas Takalar

Kerjasama IPTEK Spanyol-Tiongkok Membuat AS Gusar

Sucahya Tjoa

Lailatul Qadar: "Jemputlah Aku, Aku Sudah Rindu"

Aminuddin

HEADLINE
Tanaman Cantik Penghias Kamar Mandi

Rakhmayanti

136

Dapat Hampers Lebaran, Apakah Mesti Kita Kirim Balik?

Kompasiana

234

Ekspansi Bisnis Retail, Bahayakah?

Rully Raki

226

Ini 3 Trik bagi Kamu agar Lamaran Pekerjaan Mudah Diterima

Okto Klau

439

TENTANG KOMPASIANA

SYARAT DAN KETENTUAN

FAQ KOMPASIANA

KONTAK KAMI

JARINGAN

© 2018 KOMPASIANA.COM. A SUBSIDIARY OF KG MEDIA.

ALL RIGHTS RESERVED

NULIS
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Karakteristik Kompetensi Guru Sekolah
Inklusi", Klik untuk baca:

https://www.kompasiana.com/dellaayu7884/60dea322349d1d1835412182/karakteristik-
kompetensi-guru-sekolah-inklusi?page=all#sectionall

Kreator: Della Ayu

Kompasiana adalah platform blog, setiap konten menjadi tanggungjawab kreator.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com

Anda mungkin juga menyukai