Anda di halaman 1dari 386

HALAMAN JUDUL

TUGAS AKHIR (RC14-1501)

PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN


TANAH DASAR UNTUK OPRIT JEMBATAN
TULANG BAWANG DI JALAN TOL TERBANGGI
BESAR – KAYU AGUNG STA 48 + 450

RIDWAN BUDIARJO
NRP. 03111440000027

Dosen Pembimbing I
Ir. Suwarno, M.Eng

Dosen pembimbing II
Putu Tantri Kumala S., ST.MT

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan, dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2018
HALAMAN JUDUL

TUGAS AKHIR (RC14-1501)

PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN


TANAH DASAR UNTUK OPRIT JEMBATAN
TULANG BAWANG DI JALAN TOL TERBANGGI
BESAR – KAYU AGUNG STA 48 + 450

RIDWAN BUDIARJO
NRP. 03111440000027

Dosen Pembimbing I
Ir. Suwarno, M.Eng

Dosen pembimbing II
Putu Tantri Kumala S., ST.MT

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan, dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2018
HALAMAN JUDUL

FINAL PROJECT (RC14-1501)

ABUTMENT PLANNING AND BASIC SOIL


IMPROVEMENT FOR APPROACH OF TULANG
BAWANG BRIDGE ON THE TOLL ROAD TERBANGGI
BESAR – KAYU AGUNG STA 48+450

RIDWAN BUDIARJO
NRP. 03111440000027

Supervisor I
Ir. Suwarno, M.Eng

Supervisor II
Putu Tantri Kumala S., ST.MT

DEPARTEMENT OF CIVIL ENGINEERING


Faculty of Civil Engineering, Environtment, and Geotechnical
Sepuluh Nopember Institute of Technology
Surabaya
2018
RENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN TANAH
D -\SAR UNTUK OPRIT JEMBATA.J~ TULANG BAWANG
DI JALAN TOL TERBANGGI BESAR- KAYU AGUNG
STA 48+450

TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sa1jana Teknik
pada
Program Studi S-1 Reguler Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan, dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Oleh:
RIDW AN BUDIARJO
2P~-Q3111440000027

embimbing II)

SURABAYA
JULI, 2018
PERENCANAAN ABUTMENT DAN PERBAIKAN
TANAH DASAR UNTUK OPRIT JEMBATAN
TULANG BAWANG DI JALAN TOL TERBANGGI
BESAR – KAYU AGUNG STA 48 + 450

Nama Mahasiswa : Ridwan Budiarjo


NRP : 03111440000027
Jurusan : Teknik Sipil FTSLK – ITS
Dosen Pembimbing : Ir. Suwarno, M.Eng
Putu Tantri Kumala Sari, ST., MT

Abstrak
Pembangunan jalan tol Terbanggi Besar – Kayu Agung di
STA 48+300 sampai STA 48+550 melewati sungai Tulang Bawang
dengan lebar sungai 150 m, sehingga diperlukan perencanaan
jembatan untuk melewati sungai tersebut yaitu Jembatan Tulang
Bawang. Jembatan Tulang Bawang mempunyai bentang total 150
m dan di belakang masing - masing abutment akan direncanakan
oprit jembatan dengan timbunan setinggi 8,5 m. Oprit jembatan
berdiri diatas tanah dasar dominan lempung lunak dengan NSPT
kurang dari 10 sampai kedalaman 15 m. Tanah dasar memiliki
daya dukung yang rendah yang dapat mengakibatkan kelongsoran
pada timbunan oprit dan memiliki kemampumampatan tinggi yang
dapat mengakibatkan perbedaan konsolidasi (differential
settlement). Dibutuhkan alternatif metode perbaikan dan
perkuatan tanah dasar timbunan agar mampu menahan beban
sehingga kelongsoran dan perbedaan penurunan konsolidasi tidak
terjadi.
Pada Tugas Akhir ini struktur bawah jembatan Tulang
Bawang akan direncanakan 2 buah pilar dan 2 buah abutment.
Perencanaan abutment jembatan harus dianalisa tinggi scouring
yang bertujuan agar abutment aman terhadap gerusan. Timbunan
oprit sendiri direncanakan dengan 2 variasi kemiringan yaitu
timbunan tegak dan timbunan miring (kemiringan 1:2). Kondisi

i
tanah dasar yang kurang baik maka direncanakan perbaikan
tanah dasar untuk oprit jembatan dengan preloading yang
dikombinasi dengan PVD serta ditambah dengan perkuatan.
Perkuatan pada timbunan oprit tegak yaitu menggunakan
geotextile wall dan micropile. Perkuatan pada timbunan oprit
miring yaitu variasi antara geotextile atau stone column.
Perkuatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya dukung
tanah serta mengatasi kelongsoran. Analisa alternatif yang akan
dipakai akan ditinjau dari biaya material yang ekonomis.
Hasil perencanaan perkuatan timbunan oprit miring
didapatkan kebutuhan geotextile adalah 55 lapis. Untuk perkuatan
geotextile wall arah memanjang jembatan diperoleh sebanyak 20
lapis. Hasil perhitungan perkuatan tanah dengan stone column
didapatkan kebutuhan stone column yaitu 16 buah (2 sisi) dengan
panjang 12 m. Hasil perencanaan perkuatan timbunan oprit tegak
didapatkan kebutuhan geotextile wall adalah 20 lapis. Untuk
perkuatan geotextile wall arah memanjang jembatan diperoleh
sebanyak 20 lapis. Untuk perkuatan dengan micropile didapatkan
kebutuhan micropile adalah 12 buah/m (2 sisi) dengan panjang 17
m.
Dari kedua perencanaan oprit timbunan dipilih
perencanaan timbunan oprit tegak karena mempunyai biaya
material yang lebih ekonomis. Pondasi abutment dengan tiang
pancang diameter 40 cm sebanyak 140 buah dan kedalaman tiang
24 meter.

Kata kunci : Abutment, geotextile, micropile, prefabricated


vertical drain, stone column

ii
ABUTMENT PLANNING AND BASIC SOIL
IMPROVEMENT FOR APPROACH OF TULANG
BAWANG BRIDGE ON THE TOLL ROAD
TERBANGGI BESAR – KAYU AGUNG STA 48+450

Name : Ridwan Budiarjo


NRP : 03111440000027
Departement : Teknik Sipil FTSLK – ITS
Supervisor : Ir. Suwarno, M.Eng
Putu Tantri Kumala Sari, ST., MT

Abstract
Construction of toll road Terbanggi Besar - Kayu Agung
in STA 48 + 300 to STA 48 + 550 through river Tulang Bawang
with 150 m wide river, so it is necessary planning bridge to pass
the river is Tulang Bawang Bridge. Tulang Bawang Bridge has a
total span of 150 m and behind each abutment will be planned an
approach with high as 8.5 m. The approach of bridge stands on the
ground of dominant soft clay with NSPT less than 10 until 15 m
depth. The bottom soil has a low bearing capacity that can occur
sliding on approach and has a high settlement that can occur to
differential settlement. An alternative method to improve and
reinforcement of embankment soil is required in order to be able
to withstand the load so that sliding and consolidation do not
occur.
In this Final Project lower structure of the bridge will be
planned 2 piers and 2 abutments. Planning of bridge abutment
should be analyzed high scouring aimed to abutment safe against
scouring. The approach of bridge is planned with 2 variations of
slope that is upright embankment and sloping embankment (slope
1: 2). The bottom soil condition is not good then planned ground
soil improvement for approach of bridge with preloading which
combined with PVD and added with reinforcement. Reinforcement
on upright embankment using geotextile wall and micropile.
Reinforcement on sloping embankment is a variation between
iii
geotextile or stone column. The reinforcement aims to increase the
bearing capacity of the soil and to overcome sliding. The
alternative analysis will be reviewed from the cost of the
economical material.
The result of reinforcing slope embankment is obtained the
need of geotextile is 55 layers. For the longitudinal reinforcement
obtained need as many as 20 layers of geotextile walls. Result of
reinforcement with stone column obtained need 16 units of stone
column (2 sides) with the depth of stone column is 12 meters. The
result of reinforcement of upright embankment obtained the need
of geotextile wall is 20 layers. For the longitudinal reinforcement
obtained need as many as 20 layers of geotextile walls. For
micropile reinforcement obtained needs are 12 units/ m (2 sides).
The depth of the micropile is 17 meters.
Based on two approach planning selected the upright
embankment plan because it has less material cost. The foundation
of abutment is pile with diameter 40 cm as many as 140 units with
the depth of the pile is 24 meters.

Keyword : Abutment, geotextile, micropile, prefabricated vertical


drain, stone column.

iv
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum.wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang
berjudul “Perencanaan Abutment dan Perbaikan Tanah Dasar
Untuk Oprit Jembatan Tulang Bawang di Jalan Tol terbanggi Besar
– Kayu Agung STA 48+450” ini tepat pada waktunya.
Adapun dalam proses penyusunan Tugas Akhir ini, penulis
memperoleh bantuan dan bimbingan serta banyak dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati,
rasa hormat, dan rasa sayang yang besar penulis menyampaikan
terima kasih kepada:
1. Allah SWT atas segala rahmat dan anugerah – Nya
2. Kedua orang tua, bapak Bambang Susilo dan Ibu Nasih yang
selalu mendoakan dan memberi dukungan untuk kelancaran
dalam pengerjaan Tugas Akhir.
3. Bapak Ir. Suwarno, M.Eng selaku Dosen Pembimbing I atas
segala bimbingan dan waktunya dalam pengerjaan dan
penyelesaian Tugas Akhir.
4. Ibu Putu Tantri Kumala Sari, ST., MT selaku Dosen
Pembimbing II atas segala bimbingan dan waktunya dalam
pengerjaan dan penyelesaian Tugas Akhir.
5. Kakak Penulis, Rena Megawati yang selalu memberi dukungan
kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir.
6. Teman dekat penulis, Widya Hardaningsih yang selalu
memberi dukungan penulis dalam segala hal.
7. Sahabat Enthung yang selalu membantu dan memberi
dukungan dalam penyelesaian Tugas Akhir.
8. Keluarga Acikiwier yang selalu membantu dan memberi
dukungan dalam penyelesaian Tugas Akhir.
9. Teman - teman Jurusan Teknik Sipil ITS angkatan 2014 yang
telah memberi doa, dukungan, dan semangat dalam
penyelesaian Tugas Akhir.

v
10. Rekan-rekan satu bidang geoteknik yang senantiasa berdiskusi
dan berbagi ilmu selama pengerjaan Tugas Akhir ini.
11. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat Penulis
sebutkan satu per satu.

Walaupun jauh dari sempurna harapan saya semoga Tugas


Akhir ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi
rekan-rekan sedisiplin ilmu. Penulis juga memohon maaf atas
kekurangan yang ada pada Tugas Akhir ini.

Wassalamualaikum wr wb

Surabaya, Juli 2018

Penulis

vi
DAFTAR ISI

Abstrak ........................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................... v
DAFTAR ISI ...............................................................................vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................... xi
DAFTAR TABEL ....................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah........................................................... 2
1.3 Lingkup Pekerjaan............................................................. 3
1.4 Batasan Masalah ................................................................ 4
1.5 Tujuan Penelitian............................................................... 4
1.6 Manfaat Penelitian............................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................... 7
2.1 Timbunan Oprit ................................................................. 7
2.2 Korelasi Nilai SPT............................................................. 7
2.3 Pemampatan Tanah ......................................................... 10
2.3.1 Pemampatan Konsolidasi (Consolidation Settlement)
10
2.3.2 Penambahan Tegangan Tanah (Δσ’) ....................... 11
2.4 Waktu Konsolidasi tanpa Perbaikan Tanah ..................... 13
2.5 Waktu Konsolidasi dengan Prefabricated Vertical Drain
(PVD) 14
2.6 Tinggi Timbunan Awal (Hinitial) dan Akhir (Hfinal)........... 19
2.7 Timbunan Bertahap ......................................................... 20
2.8 Peningkatan Daya Dukung Tanah ................................... 21
2.9 Perkuatan Tanah dengan Geotextile ................................ 22
2.10 Perkuatan Timbunan dengan Geotextile Wall ................. 25
2.10.1 Internal Stability ...................................................... 26
2.10.2 External Stability ..................................................... 28
2.11 Perkuatan Tanah dengan Micropile ................................. 30
2.12 Perencanaan Abutment Jembatan .................................... 33
2.12.1 Pembebanan Abutment Jembatan ............................ 33
2.12.2 Kontrol Stabilitas Abutment .................................... 34

vii
2.13 Perumusan Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang ......... 36
2.13.1 Perencanaan Daya Dukung Tiang Pancang
berdasarkan SPT Lapangan ..................................................... 36
2.13.2 Kapasitas Daya Dukung Kelompok Tiang Pancang 38
2.13.3 Ketahanan Pondasi Tiang Pancang terhadap Gaya
Lateral 39
2.14 Perencanaan Stone Column ............................................. 46
2.14.1 Pola Pemasangan Stone Column ............................. 46
2.14.2 Mekanisme Keruntuhan Stone Column ................... 47
2.14.3 Faktor Konsentrasi Tegangan .................................. 49
2.14.4 Daya Dukung Stone Column Tunggal ..................... 50
2.14.5 Daya Dukung Stone Column Group ........................ 51
2.14.6 Teori Stabilitas Timbunan diatas Tanah Lunak yang
diperkuat dengan Stone Column ............................................. 53
2.15 Analisa Scouring ............................................................. 55
BAB III METODOLOGI ............................................................ 57
3.1 Bagan Alir Perencanaan .................................................. 57
3.1.1 Studi Literatur.......................................................... 58
3.1.2 Pengumpulan dan Analisis Data .............................. 59
3.1.3 Analisa perencanaan Abutment dan Oprit Jembatan
59
BAB IV ANALISIS DATA PERENCANAAN.......................... 61
4.1 Data Tanah ...................................................................... 61
4.2 Data Struktur Jembatan ................................................... 64
4.3 Data Material Perbaikan Tanah dan Perkuatan Tanah .... 66
BAB V PERENCANAAN ABUTMENT JEMBATAN ............. 67
5.1 Perencanaan Abutment Jembatan .................................... 67
5.2 Perencanaan Scouring pada Abutment ............................ 67
5.3 Data Perencanaan ............................................................ 68
5.4 Pembebanan..................................................................... 69
5.5 Perencanaan Tiang Pancang ............................................ 86
5.6 Penulangan Abutment ................................................... 100
BAB VI PERENCANAAN TIMBUNAN OPRIT .................... 119
6.1 Perencanaan Timbunan Oprit Miring ............................ 119
6.1.1 Perhitungan Tinggi Timbunan Awal (Hinitial)......... 119

viii
6.1.2 Perhitungan Waktu Konsolidasi tanpa Perbaikan
Tanah 130
6.1.3 Perencanaan Prefabricated Vertical Drain (PVD) . 132
6.1.4 Penentuan Pola Pemasangan PVD ........................ 142
6.1.5 Perencanaan Timbunan Bertahap .......................... 143
6.1.6 Perencanaan Geotextile wall Arah Memanjang
Jembatan Sebagai Perkuatan Timbunan................................ 149
6.1.7 Perencanaan Geotextile Arah Melintang Jembatan
Sebagai Perkuatan Timbunan................................................ 155
6.1.8 Perencanaan Stone Column ................................... 162
6.2 Perencanaan Timbunan Oprit Tegak ............................. 169
6.2.1 Perhitungan Tinggi Timbunan Awal (Hinitial)......... 169
6.2.2 Perhitungan Waktu Konsolidasi tanpa Perbaikan
Tanah 180
6.2.3 Perencanaan Prefabricated Vertical Drain (PVD) . 182
6.2.4 Penentuan Pola Pemasangan PVD ........................ 192
6.2.5 Perencanaan Timbunan Bertahap .......................... 193
6.2.6 Perencanaan Geotextile Wall Arah Memanjang
Jembatan Sebagai Dinding Penahan ..................................... 199
6.2.7 Perencanaan Geotextile Wall Arah Melintang
Jembatan Sebagai Perkuatan Timbunan................................ 205
6.2.8 Perencanaan Perkuatan Tanah dengan Micropile.. 212
6.2.9 Perencanaan Dinding dan Pondasi Dangkal .......... 217
6.3 Pemilihan Alternatif Timbunan Oprit ........................... 218
6.3.1 Perhitungan Total Biaya Timbunan Oprit Miring . 219
6.3.2 Perhitungan Total Biaya Timbunan Oprit Tegak .. 219
6.3.3 Pemilihan Perencanaan Timbunan ........................ 220
BAB VII KESIMPULAN ......................................................... 221
7.1 Kesimpulan.................................................................... 221
7.2 Saran .............................................................................. 223
DAFTAR PUSTAKA................................................................ 225
LAMPIRAN .............................................................................. 227

ix
“Halaman ini sengaja dikosongkan”

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Lokasi Perencanaan Pembangunan Tol Terbanggi


Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung ................................. 2
Gambar 1. 2 Potongan Memanjang Jembatan ............................... 2

Gambar 2. 1 Grafik hubungan antara Cv dan LL (sumber :) ........ 9


Gambar 2. 2 Grafik hubungan antara LL dan IP (sumber : )......... 9
Gambar 2. 3 Grafik hubungan antara Compression Index (Cc) dan
Water Content (wc) ..................................................................... 10
Gambar 2. 4 Diagram tegangan tanah ......................................... 12
Gambar 2. 5 Grafik faktor beban berbentuk persegi ................... 13
Gambar 2. 6 Pemasangan Vertical Drain .................................... 15
Gambar 2. 7 Pola susunan bujur sangkar .................................... 16
Gambar 2. 8 Pola susunan segitiga .............................................. 16
Gambar 2. 9 Diameter ekuivalen PVD ........................................ 18
Gambar 2. 10 Tinggi timbunan saat mengalami pemampatan .... 19
Gambar 2. 11 Tanah ditimbun secara bertahap ........................... 20
Gambar 2. 12 Gaya – gaya yang bekerja pada bidang longsor ... 23
Gambar 2. 13 Perkuatan dengan Geotextile ................................ 26
Gambar 2. 14 Diagram tegangan tanah dan desain Geotextile .... 27
Gambar 2. 15 External Stability pada Geotextile (a) aman terhadap
guling (b) aman terhadap geser (c) aman terhadap kelongsoran
daya dukung ................................................................................ 28
Gambar 2. 16 Asumsi Gaya yang Diterima Cerucuk .................. 30
Gambar 2. 17 Grafik untuk mencari nilai f ................................. 31
Gambar 2. 18 Grafik untuk mencari nilai Fm ............................. 32
Gambar 2. 19 Kombinasi pembebanan untuk abutment ............. 34
Gambar 2. 20 (a) Permukaan bidang yang dicoba; (b) Gaya yang
bekerja pada irisan n .................................................................... 35
Gambar 2. 21 Grafik hubungan antara f dan Qu ......................... 40
Gambar 2. 22 Prosedur Desain untuk masing – masing Kondisi 42
Gambar 2. 23 Koefisien-koefisien untuk Tiang Pancang yang
Menerima Beban Lateral pada Kondisi I..................................... 43

xi
Gambar 2. 24 Koefisien-koefisien untuk Tiang Pancang yang
Menerima Beban Lateral pada Kondisi II ................................... 44
Gambar 2. 25 Koefisien-koefisien untuk Tiang Pancang yang
Menerima Beban Lateral pada Kondisi III .................................. 45
Gambar 2. 26 Diameter ekivalen pola pemasangan segitiga Stone
Column ........................................................................................ 46
Gambar 2. 27 Diameter ekivalen pola pemasangan bujur sangkar
Stone Column .............................................................................. 46
Gambar 2. 28 Mekanisme keruntuhan stone column tunggal ..... 48
Gambar 2. 29 Mekanisme keruntuhan stone column group ........ 49
Gambar 2. 30 Analisa stone column group ................................. 52
Gambar 2. 31 Analisa Stabiltas Embankment ............................. 53

Gambar 3. 1 Diagram alir perencanaan ....................................... 57


Gambar 3. 2 Diagram alir perencanaan lanjutan ......................... 58

Gambar 4. 1 Grafik hubungan antara LL dan Cv ........................ 62


Gambar 4. 2 Grafik hubungan antara IP dan LL ......................... 63
Gambar 4. 3 Rencana awal jembatan Tulang Bawang ................ 65
Gambar 4. 4 PCI girder H-210 cm .............................................. 65

Gambar 5. 1 Komponen struktur atas .......................................... 69


Gambar 5. 2 Perencanaan dimensi abutment .............................. 71
Gambar 5. 3 Skema pembebanan pada abutment ........................ 71
Gambar 5. 4 Distribusi beban “D” .............................................. 74
Gambar 5. 5 Faktor beban dinamis untuk beban T ..................... 74
Gambar 5. 6 Skema distribusi beban D ke abutment .................. 75
Gambar 5. 7 Pengaruh gaya rem pada abutment ......................... 76
Gambar 5. 8 Skema pembebanan angin yang meniup samping
jembatan ...................................................................................... 77
Gambar 5. 9 Peta percepatan puncak di batuan dasar (PGA) untuk
probabilitas terlampaui 10% dalam 50 tahun .............................. 79
Gambar 5. 10 Peta respons spektra percepatan 0.2 detik di batuan
dasar untuk probabilitas terlampaui 10% dalam 50 tahun ........... 80

xii
Gambar 5. 11 Peta respons spektra percepatan 1 detik di batuan
dasar untuk probabilitas terlampaui 10% dalam 50 tahun ........... 80
Gambar 5. 12 Bentuk tipikal respons spektra di permukaan tanah
..................................................................................................... 83
Gambar 5. 13 Perencanaan gaya gempa yang bekerja pada
abutment ...................................................................................... 84
Gambar 5. 14 Grafik daya dukung ijin aksial tekan tiang ........... 87
Gambar 5. 15 Spesifikasi Tiang Pancang .................................... 88
Gambar 5. 16 Pile section ........................................................... 88
Gambar 5. 17 Konfigurasi tiang pancang D60 ............................ 90

Gambar 6. 1 Potongan melintang rencana timbunan................. 119


Gambar 6. 2 Grafik hubungan antara tebal timbunan dengan
intensitas beban yang bersesuaian dengan beban traffic ........... 120
Gambar 6. 3 Diagram tegangan tanah akibat timbunan ............ 123
Gambar 6. 4 Grafik hubungan antara Hinitial dan Hfinal ............... 129
Gambar 6. 5 Grafik hubungan antara Hfinal dan Settlement ....... 130
Gambar 6. 6 Grafik hubungan antara waktu konsolidasi dengan
derajat konsolidasi pola pemasangan segitiga ........................... 137
Gambar 6. 7 Grafik hubungan antara waktu konsolidasi dengan
derajat konsolidasi pola pemasangan segiempat ....................... 142
Gambar 6. 8 Ilustrasi pentahapan timbunan .............................. 143
Gambar 6. 9 Analisa Hcr program XSTABL ............................ 144
Gambar 6. 10 Perubahan tegangan akibat beban bertahap ........ 145
Gambar 6. 11 Grafik Konsolidasi Tanah Dasar yang Terjadi Akibat
Pentahapan Penimbunan............................................................ 148
Gambar 6. 12 Sketsa pemasangan geotextile wall..................... 152
Gambar 6. 13 Bidang longsor yang ditinjau.............................. 155
Gambar 6. 14 Hasil analisa keruntuhan Timbunan pada program
XSTABL ................................................................................... 155
Gambar 6. 15 Sketsa pemasangan geotextile ............................ 162
Gambar 6. 16 Skema pemasangan stone column ...................... 164
Gambar 6. 17 Bidang longsor yang ditinjau .............................. 164
Gambar 6. 18 Hasil analisa program bantu XSTABL ............... 165
Gambar 6. 19 Tegangan yang bekerja pada bidang longsor...... 166

xiii
Gambar 6. 20 Hasil akhir perencanaan Stone column ............... 169
Gambar 6. 21 Potongan melintang rencana timbunan............... 169
Gambar 6. 22 Grafik hubungan antara tebal timbunan dengan
intensitas beban yang bersesuaian dengan beban traffic ........... 170
Gambar 6. 23 Grafik hubungan antara Hinitial dan Hfinal ............. 179
Gambar 6. 24 Grafik hubungan antara Hfinal dan Settlement ..... 180
Gambar 6. 25 Grafik hubungan antara waktu konsolidasi dengan
derajat konsolidasi pola pemasangan segitiga ........................... 187
Gambar 6. 26 Grafik hubungan antara waktu konsolidasi dengan
derajat konsolidasi pola pemasangan segiempat ....................... 192
Gambar 6. 27 Ilustrasi pentahapan timbunan ............................ 193
Gambar 6. 28 Analisa Hcr program XSTABL .......................... 194
Gambar 6. 29 Perubahan tegangan akibat beban bertahap ........ 195
Gambar 6. 30 Grafik Konsolidasi Tanah Dasar yang Terjadi Akibat
Pentahapan Penimbunan............................................................ 198
Gambar 6. 31 Sketsa pemasangan geotextile wall..................... 202
Gambar 6. 32 Initation dan Termination yang akan dianalisa ... 205
Gambar 6. 33 Hasil Analisa XSTABL ...................................... 205
Gambar 6. 34 Sketsa pemasangan geotextile wall..................... 209
Gambar 6. 35 Sketsa keruntuhan pada tanah dasar ................... 213

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Korelasi N-SPT untuk Mendapatkan Nilai ɣsat (untuk


tanah dominan lanau dan lempung) ............................................... 7
Tabel 2. 2 Korelasi N-SPT untuk Mendapatkan Nilai ɣt untuk
Tanah Lempung............................................................................. 8
Tabel 2. 3 Korelasi untuk Mendapatkan Nilai wc, e0, dan Cv untuk
Tanah Lempung............................................................................. 8
Tabel 2. 4 Faktor Keamanan untuk Tallow .................................... 24
Tabel 2. 5 Tabel Harga Nilai Nc, Nq, dan Nɣ ............................. 29
Tabel 2. 6 Faktor Koreksi Bentuk Abutment .............................. 55
Tabel 2. 7 Faktor Koreksi untuk Sudut Datang Aliran ................ 56

Gambar 4. 1 Grafik hubungan antara LL dan Cv ........................ 62


Gambar 4. 2 Grafik hubungan antara IP dan LL ......................... 63
Gambar 4. 3 Rencana awal jembatan Tulang Bawang ................ 65
Gambar 4. 4 PCI girder H-210 cm .............................................. 65

Gambar 5. 1 Komponen struktur atas .......................................... 69


Gambar 5. 2 Perencanaan dimensi abutment .............................. 71
Gambar 5. 3 Skema pembebanan pada abutment ........................ 71
Gambar 5. 4 Distribusi beban “D” .............................................. 74
Gambar 5. 5 Faktor beban dinamis untuk beban T ..................... 74
Gambar 5. 6 Skema distribusi beban D ke abutment .................. 75
Gambar 5. 7 Pengaruh gaya rem pada abutment ......................... 76
Gambar 5. 8 Skema pembebanan angin yang meniup samping
jembatan ...................................................................................... 77
Gambar 5. 9 Peta percepatan puncak di batuan dasar (PGA) untuk
probabilitas terlampaui 10% dalam 50 tahun .............................. 79
Gambar 5. 10 Peta respons spektra percepatan 0.2 detik di batuan
dasar untuk probabilitas terlampaui 10% dalam 50 tahun ........... 80
Gambar 5. 11 Peta respons spektra percepatan 1 detik di batuan
dasar untuk probabilitas terlampaui 10% dalam 50 tahun ........... 80
Gambar 5. 12 Bentuk tipikal respons spektra di permukaan tanah
..................................................................................................... 83

xv
Gambar 5. 13 Perencanaan gaya gempa yang bekerja pada
abutment ...................................................................................... 84
Gambar 5. 14 Grafik daya dukung ijin aksial tekan tiang ........... 87
Gambar 5. 15 Spesifikasi Tiang Pancang .................................... 88
Gambar 5. 16 Pile section ........................................................... 88
Gambar 5. 17 Konfigurasi tiang pancang D60 ............................ 90

Tabel 6. 1 Tegangan Overburden (σ’0) Tiap Lapisan................ 121


Tabel 6. 2 Tegangan Pra Konsolidasi (σ’c) Tiap Lapisan Tanah
................................................................................................... 122
Tabel 6. 3 Tegangan Tanah Akibat Beban Timbunan ............... 124
Tabel 6. 4 Tegangan Tanah Akibat Beban Pavement ............... 125
Tabel 6. 5 Settlement Akibat Timbunan dan Pavement (q = 6 t/m2)
................................................................................................... 127
Tabel 6. 6 Hasil Perhitungan Settlement untuk Variasi q .......... 128
Tabel 6. 7 Hasil Perhitungan Hinitial dan Hfinal ............................ 129
Tabel 6. 8 Variasi Faktor Waktu ............................................... 131
Tabel 6. 9 Perhitungan Faktor Hambatan oleh PVD ................. 133
Tabel 6. 10 Perhitungan Derajat Konsolidasi Total Pola Segitiga S
= 1,2 m....................................................................................... 135
Tabel 6. 11 Perhitungan Faktor Hambatan oleh PVD ............... 138
Tabel 6. 12 Perhitungan Derajat Konsolidasi Total Pola Segiempat
S = 1,2 m ................................................................................... 139
Tabel 6. 13 Umur Timbunan ke – i pada Minggu ke-6 ............. 144
Tabel 6. 14 Perubahan Tegangan di Tiap Lapisan Tanah pada
Derajat Konsolidasi 100% ......................................................... 145
Tabel 6. 15 Perumusan Perubahan Tegangan pada Derajat
Konsolidasi U<100% ................................................................ 146
Tabel 6. 16 Perubahan Tegangan di Tiap Lapisan tanah pada
Derajat Konsolidasi U<100% .................................................... 147
Tabel 6. 17 Perubahan harga Cu pada Minggu Keenam ........... 147
Tabel 6. 18 Hasil Perhitungan Nilai Sv ..................................... 150
Tabel 6. 19 Kebutuhan Geotextile pada tiap Bidang Longsor ... 156
Tabel 6. 20 Perhitungan Momen Penahan oleh Geotextile ....... 158
Tabel 6. 21 Hasil Perhitungan Panjang Geotextile .................... 160

xvi
Tabel 6. 22 Hasil Perhitungan Kebutuhan Geotextile ............... 161
Tabel 6. 23 Hasil Perhitungan Kebutuhan Stone Column ......... 165
Tabel 6. 24 Tambahan Momen Penahan Tiap Stone Column ... 167
Tabel 6. 25 Tegangan Overburden (σ’0) Tiap Lapisan.............. 172
Tabel 6. 26 Tegangan Pra Konsolidasi (σ’c) Tiap Lapisan Tanah
................................................................................................... 173
Tabel 6. 27 Tegangan Tanah Akibat Beban Timbunan ............. 174
Tabel 6. 28 Tegangan Tanah Akibat Beban Pavement ............. 175
Tabel 6. 29 Settlement Akibat Timbunan dan Pavement (q = 6 t/m2)
................................................................................................... 177
Tabel 6. 30 Hasil Perhitungan Settlement untuk Variasi q ........ 177
Tabel 6. 31 Hasil Perhitungan Hinitial dan Hfinal .......................... 178
Tabel 6. 32 Variasi Faktor Waktu ............................................. 181
Tabel 6. 33 Perhitungan Faktor Hambatan oleh PVD ............... 183
Tabel 6. 34 Perhitungan Derajat Konsolidasi Total Pola Segitiga S
= 1,2 m....................................................................................... 185
Tabel 6. 35 Perhitungan Faktor Hambatan oleh PVD ............... 188
Tabel 6. 36 Perhitungan Derajat Konsolidasi Total Pola Segiempat
S = 1,2 m ................................................................................... 189
Tabel 6. 37 Umur Timbunan ke – i pada Minggu ke-5 ............. 194
Tabel 6. 38 Perubahan Tegangan di Tiap Lapisan Tanah pada
Derajat Konsolidasi 100% ......................................................... 195
Tabel 6. 39 Perumusan Perubahan Tegangan pada Derajat
Konsolidasi U<100% ................................................................ 196
Tabel 6. 40 Perubahan Tegangan di Tiap Lapisan tanah pada
Derajat Konsolidasi U<100%.................................................... 197
Tabel 6. 41 Perubahan harga Cu pada Minggu Kelima............. 197
Tabel 6. 42 Hasil Perhitungan Nilai Sv ..................................... 200
Tabel 6. 43 Hasil Analisa Kebutuhan Geotextile pada setiap
Percobaan .................................................................................. 206
Tabel 6. 44 Rekap Perhitungan Nilai Sv ................................... 207
Tabel 6. 45 Hasil Perhitungan Kebutuhan Micropile ................ 217
Tabel 6. 46 Alternatif 1 Perencanaan Timbunan Oprit Miring . 219
Tabel 6. 47 Alternatif 2 Perencanaan Timbunan Oprit Miring . 219
Tabel 6. 48 Total Biaya Perencanaan timbunan Oprit Tegak.... 220

xvii
Gambar 7. 1 Hasil akhir perencanaan abutment jembatan ........ 221

xviii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Laju pertumbuhan penduduk Indonesia per tahun dari 2010
sampai 2015 adalah 1,39 % (Badan Pusat Statistik, 2017).
Pertumbuhan penduduk tersebut diimbangi dengan meningkatnya
perekonomian di Indonesia. Perekonomian Indonesia triwulan III-
2017 terhadap triwulan III-2016 mengalami kenaikan 5,06 %
(Badan Pusat Statistik, 2017). Pertumbuhan penduduk dan
ekonomi menyebabkan laju transportasi semakin meningkat
ditandai dengan adanya kemacetan. Guna mengatasi hal tersebut
diperlukan sebuah jalan baru untuk memperlancar mobilitas arus
barang dan jasa. Pembangunan sebuah jalan tol adalah salah satu
solusi yang dapat meningkatkan pelayanan distribusi barang dan
jasa guna menunjang pertumbuhan ekonomi (BPJT, 2014).
Salah satu jalan tol yang akan dibangun di Sumatera adalah
Jalan Tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung.
Pembangunan Jalan Tol tersebut terintegrasi dengan Jalan Tol
Trans Sumatera (JTTS) yang menghubungkan antara dua provinsi
yaitu Nangroe Aceh Darussalam dan Lampung. Lokasi
pembangunan dapat dilihat pada Gambar 1.1. Jalan Tol ini
memiliki panjang jalan 185 km yang terbagi menjadi dua ruas
yakni ruas jalan tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang
sepanjang 100 km dan ruas jalan tol Pematang Panggang - Kayu
Agung sepanjang 85 km. Pada pembangunan jalan tol tersebut di
STA 48+300 sampai STA 48+550 melewati sungai Tulang
Bawang dengan lebar sungai 150 m, sehingga diperlukan
perencanaan jembatan untuk melewati sungai tersebut.
Jembatan Tulang Bawang direncanakan memiliki 2 buah
abutment dan 2 pilar dengan bentang total 150 m (Gambar 1.2).
Di bagian belakang masing - masing abutment akan direncanakan
oprit jembatan dengan timbunan setinggi 8,5 m. Oprit jembatan
berdiri diatas tanah dasar dominan lempung lunak dengan NSPT
kurang dari 10 sampai kedalaman 14 m. Tanah dasar lunak

1
2

mempunyai daya dukung rendah dan kemampumampatannya


tinggi sehingga dapat menyebabkan terjadinya perbedaan
penurunan konsolidasi. Dibutuhkan alternatif metode perbaikan
dan perkuatan tanah dasar timbunan agar mampu menahan beban
sehingga kelongsoran dan perbedaan penurunan konsolidasi tidak
terjadi.

Gambar 1. 1 Lokasi Perencanaan Pembangunan Tol Terbanggi


Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung
(sumber : https://www.hutamakarya.com/)

Gambar 1. 2 Potongan Memanjang Jembatan


(sumber : Kontraktor PT Waskita Karya)

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada
penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
3

1. Bagaimana hasil perencanaan konstruksi abutmen jembatan


Tulang Bawang?
2. Bagaimana hasil perencanaan scouring agar abutment jembatan
aman terhadap gerusan?
3. Berapa besar dan lama waktu pemampatan yang terjadi akibat
beban yang bekerja di atas tanah dasar (beban timbunan dan
beban traffic)?
4. Berapa tinggi timbunan awal yang dibutuhkan untuk mencapai
tinggi timbunan yang direncakan setelah terjadinya
pemampatan?
5. Berapa lama waktu pemampatan setelah dilakukan perbaikan
tanah dengan Prefabricated Vertical Drain (PVD)?
6. Bagaimana merencanakan perkuatan timbunan oprit dengan
geotextile wall kombinasi micropile untuk mengatasi
kelongsoran pada timbunan oprit tegak?
7. Bagaimana merencanakan perkuatan timbunan oprit dengan
geotextile dan stone column untuk mengatasi kelongsoran pada
timbunan oprit miring?
8. Alternatif perencanaan timbunan oprit manakah yang paling
tepat diterapkan pada pembangunan jembatan ini ditinjau dari
biaya material yang ekonomis?

1.3 Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan yang akan dibahas pada Tugas Akhir ini
adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan konstruksi abutment jembatan Tulang Bawang
2. Perhitungan pembebanan untuk abutment jembatan Tulang
Bawang
3. Perhitungan scouring pada abutment jembatan Tulang Bawang
4. Perencanaan dimensi abutment jembatan Tulang Bawang
5. Perencanaan pondasi untuk abutment jembatan Tulang Bawang
6. Perhitungan penulangan pilecap, breast wall dan back wall
pada abutment jembatan Tulang Bawang
7. Perencanaan perbaikan tanah dasar timbunan oprit dengan
preloading dikombinasi Prefabricated Vertical Drain (PVD)
4

8. Perencanaan perkuatan tanah timbunan oprit tegak dengan


geotextile wall kombinasi dengan cerucuk
9. Perencanaan perkuatan tanah timbunan oprit miring dengan
geotextile dan stone column.

1.4 Batasan Masalah


Pada penulisan Tugas Akhir ini, agar tidak terjadi kerancuan
pada penyelesaian masalah, maka permasalahan dibatasi pada
pokok-pokok pembahasan sebagai berikut:
1. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari
kontraktor Jalan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-
Kayu Agung
2. Tidak merencanakan struktur atas jembatan tetapi menghitung
analisa pembebanan struktur atas untuk perencanaan
pembebanan struktur bawah jembatan.
3. Tidak membahas tentang geometrik jalan
4. Tidak membahas drainase jalan
5. Biaya yang dihitung hanya biaya material, tidak termasuk biaya
pelaksanaan.

1.5 Tujuan Penelitian


Dari permasalahan diatas, adapun tujuan yang ingin dicapai
dalam penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Merencanakan abutment jembatan Tulang Bawang
2. Mengetahui besar pemampatan yang terjadi akibat beban yang
bekerja di atas tanah dasar (beban timbunan dan beban traffic)
3. Merencanakan perbaikan dan perkuatan tanah dasar timbunan
oprit untuk meningkatkan daya dukung tanah.
4. Menetukan alternatif perbaikan tanah yang tepat ditinjau dari
biaya material.

1.6 Manfaat Penelitian


Manfaat dari tugas akhir ini adalah untuk masukan dan
alternative perencanaan bangunan bawah jembatan, perbaikan
5

tanah dasar oprit dan perkuatan timbunan oprit dalam perencanaan


lainnya yang memiliki tipikal sama.
6

“Halaman ini sengaja dikosongkan”


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Timbunan Oprit


Timbunan merupakan sejumlah tanah atau material yang
digunakan untuk mengisi sejumlah ruang atau lahan untuk
meninggikan permukaan tanah. Salah satu contoh aplikasi
penggunan timbunan dalam bidang konstruksi adalah oprit dalam
pekerjaan jembatan. Oprit jembatan adalah timbunan tanah di
belakang abutmen jembatan yang harus dibuat sepadat mungkin
untuk menghindari terjadinya penurunan (settlement) agar tidak
membahayakan bagi kendaraan yang melewati atau berhenti di
jembatan itu.
Apabila oprit dibangun di atas tanah lunak, masalah yang
timbul diantaranya daya dukung tanah dasar di bawah tanah
timbunan yang rendah serta konsolidasi yang besar dan
berlangsung lama. Penurunan konsolidasi dapat menyebabkan
stabilitas lereng terganggu.

2.2 Korelasi Nilai SPT


Korelasi data tanah untuk mendapatkan parameter yang belum
diketahui menggunakan Tabel 2.1 sampai Tabel 2.3 sebagai
berikut :

Tabel 2. 1 Korelasi N-SPT untuk Mendapatkan Nilai ɣsat (untuk


tanah dominan lanau dan lempung)

(sumber : Terzaghi & Peck, 1967)

7
8

Tabel 2. 2 Korelasi N-SPT untuk Mendapatkan Nilai ɣt untuk


Tanah Lempung

(sumber : J. E. Bowles, 1984)

Tabel 2. 3 Korelasi untuk Mendapatkan Nilai wc, e0, dan Cv


untuk Tanah Lempung

(sumber : Biarez)
9

Korelasi nilai batas cair (LL) menggunakan grafik hubungan


antara Cv dan LL ditampilkan pada Gambar 2.1.

Gambar 2. 1 Grafik hubungan antara Cv dan LL


(sumber : NAVFAC DM-7, 1971)

Korelasi nilai indeks plastisitas (IP) ditentukan dengan grafik


hubungan nilai LL dan IP ditampilkan pada Gambar 2.2.

Gambar 2. 2 Grafik hubungan antara LL dan IP


(sumber : Braja Das, 1988)

Nilai indeks kompresi (Cc) ditentukan dari grafik hubungan


antara Cc dan wc dari Kosasih dan Mochtar (1997) yang
ditampilkan pada Gambar 2.3 dan nilai indeks mengembang (Cs)
diambil 1  1 Cc .
5 10
10

Gambar 2. 3 Grafik hubungan antara Compression Index (Cc) dan


Water Content (wc)

Nilai tegangan geser undrain (Cu) ditentukan dengan


persamaan dari Ardana dan Mochtar (1999) sebagai berikut :
 Untuk PI ≤ 100%
Cu (kg/cm2) = 0,0737 + (0,19 – 0,0016 PI) σp’ [2.1]
σp’ dalam kg/cm2
 Untuk PI > 100%
Cu (kg/cm2) = 0,0737 + (0,0454 – 0,00004 PI) σp’ [2.2]
σp’ dalam kg/cm2

2.3 Pemampatan Tanah


2.3.1 Pemampatan Konsolidasi (Consolidation Settlement)
Pemampatan konsolidasi tanah lempung dapat terjadi secara
normal (normally consolidated) dan terlalu terkonsolidasi
(overconsolidated). Pemampatan konsolidasi tanah lempung
secara umum dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut
(Terzaghi, 1942):
 Besar pemampatan untuk tanah NC soil:
H  ' 
Sc  [Cc  log( 0 )] [2.3]
1  e0 0'
 Besar pemampatan untuk tanah OC soil:
11

- Bila σo’ + Δσ ≤ σc’


H  ' 
Sc  [C s  log( 0 )] [2.4]
1  e0 0'
- Bila σo’ + Δσ > σc’
H  ' H  ' 
Sc  [ Cs  log c ]  [ Cc  log 0 ] [2.5]
1  e0  0 ' 1  e0 c'

Dimana:
Sc = pemampatan konsolidasi pada lapisan tanah ke-i yang
ditinjau
Hi = tebal lapisan tanah ke-i
eo = angka pori awal dari lapisan tanah ke-i
Cc = indeks kompresi dari lapisan ke-i
Cs = indeks mengembang dari lapisan ke-i
σo' = tekanan tanah vertikal efektif dari suatu titik di tengah -
tengah lapisan ke-I akibat beban tanah sendiri diatas titik
tersebut di lapangan (effective overburden pressure)
σ c’ = tegangan konsolidasi efektif di masa lampau (effective
past overburden pressure)
Δσ’ = penambahan tegangan vertikal yang ditinjau (di tengah
lapisan ke-i) akibat beban timbunan yang baru (beban
luar)

2.3.2 Penambahan Tegangan Tanah (Δσ’)


Penambahan tegangan tanah (Δσ’) merupakan tambahan
tegangan yang diakibatkan oleh beban timbunan yang ditinjau di
tengah-tengah lapisan. Diagram tegangan tanah akibat timbunan
dapat dilihat pada Gambar 2.4.
12

Gambar 2. 4 Diagram tegangan tanah


(sumber : Braja M. Das, 1986)

Nilai tegangan tanah (Δσ’) adalah sebagai berikut :


q  B  B2  
 x1   2   1  2 
B
Δσ’ = 0  1 [2.6]
  B2  B2 
Dimana :
Δσ’ = tegangan akibat beban timbunan ditinjau ditengah
lapisan (t/m2)
q0 = beban timbunan (t/m2)
α1 = tan-1{(B1+B2)/z} - tan-1(B1/z) (radian)
α2 = tan-1(B1/z) (radian)
B1 = ½ lebar timbunan
B2 = panjang proyeksi horisontal kemiringan timbunan
Catatan : nilai tegangan tanah tersebut akibat beban ½ timbunan,
untuk timbunan total nilainya harus dikali 2.

Nilai tegangan tanah untuk beban berbentuk persegi dapat


dicari dengan rumusan sebegai berikut :
Δσ’ = 4 x q0 x I [2.7]
Dimana :
Δσ’ = tegangan akibat beban timbunan ditinjau ditengah
lapisan (t/m2)
I = faktor pengaruh beban
13

Nilai faktor pengaruh beban (I) dapat ditentukan dengan


grafik dari NAVFAC DM-7 (1971) Gambar 2.5.

Gambar 2. 5 Grafik faktor beban berbentuk persegi

2.4 Waktu Konsolidasi tanpa Perbaikan Tanah


Tanah lempung mempunyai pemampatan yang besar dengan
waktu yang sangat lama. Derajat kosolidasi rata – rata untuk
seluruh kedalaman lapisan lempung pada suatu saat t adalah
sebagai berikut :
St [2.8]
U= x100 %
S
Dimana :
U = Derajat konsolidasi rata- rata
St = Pemampatan pada saat t
S = Pemampatan total yang terjadi
Waktu konsolidasi dilapangan dapat diasumsikan sebagai
berikut :
14

T ( Hdr) 2
t= [2.9]
Cv
Dimana :
t = waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pemampatan konsolidasi
Tv = time factor
Hdr = panjang pengaliran (H/2 = double drainage; H = single
drainage)
Cv = koefisien konsolidasi akibat aliran air pori arah vertikal
Harga faktor waktu (Tv) dan derajat konsolidasi rata – rata
dapat dihitung dengan rumus berikut ini (Das, 1985):
 Untuk U = 0 s/d 60%
 U% 
2

Tv     [2.10]
4  100 
 Untuk U > 60%
Tv = 1,781 – 0,933 log (100 - U%) [2.11]
Tanah yang memiliki banyak lapis dengan ketebalan yang
berbeda-beda, harga Cv gabungan dapat ditentukan dengan
rumusan berikut:
Cvgabungan 
H1  H 2  ....  H n 2
2 [2.12]
 H1 H2 Hn 
   ...  
 Cv1 Cv2 Cvn 

2.5 Waktu Konsolidasi dengan Prefabricated Vertical Drain


(PVD)
Penggunaan vertical drain bertujuan untuk mempercepat
proses pengaliran air pori sehingga proses konsolidasi tanah
menjadi lebih cepat (Gambar 2.6). Hal ini dikarenakan
pemampatan konsolidasi yang terjadi pada tanah lempung
membutuhkan waktu yang cukup lama.
15

Gambar 2. 6 Pemasangan Vertical Drain


(sumber : Mochtar, 2000)

Waktu konsolidasi yang dibutuhkan dengan menggunakan


vertical drain menurut Barron (1948) adalah :
 D2   1 
t   .F n . ln   [2.13]
 8.Ch  1Uh 
Dimana :
t = waktu untuk menyelesaikan konsolidasi primer.
D = diameter equivalen dari lingkaran tanah yang merupakan
daerah pengaruh dari PVD
- D = 1,13 x S, untuk pola susunan bujur sangkar, dan
- D = 1.05 x S, untuk pola susunan segitiga
Ch = koefisien konsolidasi tanah arah horisontal.
Uh = derajat konsolidasi tanah (arah horisontal).
16

Pola pemasangan bujur sangkar (D = 1,13 x S) :

Gambar 2. 7 Pola susunan bujur sangkar


(sumber : Mochtar, 2000)

Pola pemasangan segitiga (D = 1,05 x S) :

Gambar 2. 8 Pola susunan segitiga


(sumber : Mochtar, 2000)

Teori di atas dikembangkan oleh Hansbo (1979) dengan


memasukkan dimensi fisik dan karakteristik dari PVD. Fungsi F(n)
merupakan fungsi hambatan akibat jarak antar titik pusat PVD.
Harga F(n) didefinisikan dengan:
 n 2   3n 2  1 
F n    2 2  ln n    2 
 [2.14]
 n  1   4n  
Dimana:
N = D/dw
dw = diameter equivalen dari vertical drain
Pada umumnya n > 20 sehingga dapat dianggap 1/n = 0, jadi:
F n   ln n   atau F n   ln  D   3
3
[2.15]
4  dw  4
Waktu konsolidasi menurut Hansbo (1979) adalah:
17

 D2   1 
t   .F n   Fs _ Fr . ln   [2.16]
 4  1Uh 
Dimana :
Ch = koefisien konsolidasi aliran horisontal
= (kh/kv).Cv
kh/kv = perbandingan antara koefisien permeabilitas tanah arah
horisontal dan vertikal, untuk tanah lempung yang jenuh
air, harga (kh/kv) berkisar antara 2 s.d 5.
F(n) = faktor hambatan disebabkan karena jarak antara PVD.
Fr = faktor hambatan akibat gangguan pada PVD sendiri.
Fs = faktor hambatan tanah yang terganggu (disturbed).
Harga Fr merupakan faktor tahanan akibat adanya gangguan
pada PVD sendiri dan dirumuskan sebagai berikut:
 kh 
Fr   .z.L  Z .  [2.17]
 qw 
Dimana :
z = kedalaman titik yang ditinjau pada PVD terhadap
permukaan tanah.
L = panjang drain.
Kh = koefisien permeabilitas arah horisontal dalam tanah yang
tidak terganggu (undisturbed).
qw = discharge capacity (kapasitas discharge) dari drain
(tergantung dari jenis PVD nya).
Harga Fs merupakan faktor yang disebabkan oleh ada
tidaknya perubahan pada tanah di sekitar PVD akibat
pemancangan PVD tersebut. Faktor Fs tersebut dapat dirumuskan
sebagai berikut :
 kh   ds 
Fr    1. ln   [2.18]
 ks   dw 
Dimana :
Ks = koefisien permeabilitas arah horisontal pada tanah sudah
terganggu (disturbed).
Ds = diameter daerah yang terganggu (disturbed) sekeliling
vertical drain.
dw = equivalen diameter (Gambar 2.9).
18

Gambar 2. 9 Diameter ekuivalen PVD


(sumber : Mochtar, 2000)

Untuk memudahkan perencanaan maka dapat diasumsikan


bahwa F(n) = Fs. Dari data lapangan didapatknan harga Fs/F(n)
dapat berkisar antara 1 sampai 3. Nilai Fr pada umumnya kecil,
maka harga Fr dapat dianggap nol. Jadi, persamaan waktu
konsolidasi dapat ditulis sebagai berikut :
 D2   1 
t   .2.F n . ln   [2.19]
 8.Ch  1Uh 
Dimana:
t = waktu yang diperlukan untuk mencapai ̅
D = diameter ekivalen dari lingkaran tanah yang merupakan
daerah pengaruh dari vertical drain
Ch = koefisien konsolidasi tanah akibat aliran air pori arah
radial
F(n) = faktor hambatan disebabkan karena jarak antar PVD
Uh = derajat konsolidasi tanah arah horisontal
Konsolidasi akibat aliran pori tidak hanya arah horizontal
(Uh), tetapi juga terjadi konsolidasi akibat aliran pori arah vertikal
(Uv). Harga Uv ini dicari dengan persamaan sebagai berikut:
 Untuk Uv antara 0 sampai dengan 60%
 Tv 
U v   2   100 %.

[2.20]
  
 Untuk Uv > 60%
 
Uv  100  10 a % , dimana nilai a  1,781  Tv [2.21]
0,933
19

Derajat konsolidasi rata-rata U dapat dicari dengan persamaan


sebagai berikut :
U  1  1  U h. 1  Uv 100% [2.22]

2.6 Tinggi Timbunan Awal (Hinitial) dan Akhir (Hfinal)


Tinggi timbunan rencana pada saat pelaksanaan harus
memperhatikan besar pemampatan tanah asli. Oleh sebab itu,
direncanakan tinggi timbunan awal agar saat pemampatan terjadi
tinggi timbunan tetap sesuai dengan tinggi timbunan rencana.
Untuk mencari besarnya tinggi timbunan awal (Hinitial) digunakan
persamaan sebagai berikut :
q = H initial  Sc   timb  Sc   'timb [2.23]
q = H initial  Sc  Sc   timb   Sc   'timb  [2.24]

Hinitial =
q  Sc   timb   Sc   'timb  [2.25]
 timb
Hfinal = Hinitial - Sc [2.26]
Dimana:
Hinitial = tinggi timbunan awal (m)
Hakhir = tinggi timbunan akhir (m)
Sc = total penurunan tanah akibat timbunan H (m)
ɣtimb = berat volume efektif material timbunan (t/m3)
Bila ɣsat = ɣtimb, maka :
q = Hinitial x ɣtimb – Sc x ɣtimb [2.27]
Hinitial = q  Sc   w  [2.28]
 timb

Gambar 2. 10 Tinggi timbunan saat mengalami pemampatan


(sumber : Mochtar, 2000)
20

2.7 Timbunan Bertahap


Pelaksanaan konstruksi timbunan secara bertahap dilakukan
dengan cara menimbun tanah secara bertahap dalam jangka waktu
tertentu. Metode ini bertujuan untuk mencegah kegagalan pada
tanah dasar dengan cara memampatkan tanah dasar hingga tanah
timbunan berikutnya diberikan, sehingga stabilitas tanah dasar
dapat ditingkatkan. Penambahan beban setiap lapisan mengacu
pada ketinggian yang masih mampu dipikul yaitu H kritis agar
tidak terjadi kelongsoran. Untuk menentukan H kritis dapat
digunakan program bantu XSTABL atau Geostudio. Pemberian
timbunan secara bertahap dapat dilihat pada Gambar 2.11.

Gambar 2. 11 Tanah ditimbun secara bertahap


(sumber : Modul Ajar Metode Perbaikan Tanah, 2012)

Pemampatan konsolidasi dapat dihitung dengan persamaan


berikut :
 Apabila p’0 + Δp1 ≤ σc
CH  p'  p1 
Sc  s log 0  [2.29]
1  e0  p'0 

 Apabila p’0 + Δp1 + Δp2 > σc


CH pc ' CH  p'  p1  p 2 
Sc  s log  c log  0  [2.30]
1  e0 p'0  p1 1  e0  p 'c 

 Apabila p’0 + Δp1 + Δp2 + Δp3 > σc


21

Cc H  p'  p1  p 2  p3 


Sc  log 0  [2.31]
1  e0  p'0  p1  p 2 
Dimana :
Cc = Indeks pemampatan (compression index)
Cs = Indeks mengembang (swelling index)
p’o = Tegangan efektif overburden
Δp = Penambahan tegangan akibat beban tahapan timbunan
eo = Angka pori tanah dasar

Perumusan untuk penambahan tegangan akibat beban bertahap


(ΔP) sebagai berikut.
 ΔP1 (Δ tegangan) akibat tahap penimbunan (1), dari 0 m
s/d h1 selama t1 (derajat konsolidasi = U1)
U1
  '1 
p1U 1    . p '0  p '0 [2.32]
 p '0 
 ΔP2 (Δ tegangan) akibat tahap penimbunan (2), dari h1 s/d
h2 selama t2 (derajat konsolidasi = U2).
U2
 ' 
p2U 2   2  . p '1  p '1 [2.33]
 p '1 
 ΔP3 (Δ tegangan) akibat tahap penimbunan (3), dari h2 s/d
h3 selama t3 (derajat konsolidasi = U3).
U3
' 
p3U 3   3  . p' 2  p' 2 [2.34]
 p'2 

2.8 Peningkatan Daya Dukung Tanah


Tanah yang memampat akan menjadi lebih padat dan lebih
kuat dari semula sehingga daya dukung tanahnya meningkat.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Ardana dan
Mochtar (1999), diketahui bahwa terdapat hubungan antara
kekuatan geser undrained (Cu = undrained shear strength) dengan
tegangan tanah vertikal efektif (σp') yang bekerja pada tanah
22

lempung. Peningkatan daya dukung tanah akibat pemampatan


dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
 Untuk harga PI tanah < 120 %
Cu (kg/cm2) = 0,0737 + (0,1899 - 0,0016 PI) σp' [2.35]
 Untuk harga PI tanah >120 %
Cu (kg/cm2) = 0,0737 + (0,0454 - 0,00004 PI) σp' [2.36]
σp' = tegangan tanah vertikal efektif (kg/cm2).

Untuk tanah yang sedang mengalami konsolidasi, harga σp’


berubah sesuai dengan waktu. Secara umum menurut Ardana dan
Mochtar (1999) harga σp’ dapat dicari dengan cara berikut ini:
U
 p'  p' 
 p '   0  . p0 ' [2.37]
 p '0 

Bila U = 100 % = 1, maka σp' = po' + Δp' [2.38]


U < 100%, maka σp' < po' + Δp‘ [2.39]

2.9 Perkuatan Tanah dengan Geotextile


Perencanaan geotextile sebagai perkuatan tergantung pada
besar peningkatan momen perlawanan geotextile yang harus
melebihi tambahan momen yang direncanakan.
Analisa angka keamanan dan momen penahan eksisting dapat
menggunakan model irisan Bishop (1955) dengan bantuan
program XSTABL. Gaya-Gaya yang bekerja pada overall stability
juga sesuai dengan yang digambarkan pada Gambar 2.12.
23

Gambar 2. 12 Gaya – gaya yang bekerja pada bidang longsor

Perhitungan perencanaan geotextile sebagai perkuatan


timbunan adalah sebagai berikut :
1. Perhitungan momen dorong (MD)
MD = MRmin [2.40]
SFmin
Dimana :
MD = momen dorong (kNm)
MRmin = momen penahan eksisting (kNm)
SFmin = angka keamanan eksisting

2. Perhitungan momen rencana (MRrencana)


Perhitungan momen rencana berdasarkan angka kemanan
rencana (SFrencana).
MRrencana = MD x SFrencana [2.41]

3. Perhitungan tambahan momen penahan (ΔMR)


ΔMR = MRrencana - MRmin [2.42]

4. Perhitungan kekuatan geotextile yang diizinkan


Tallow = T
[2.43]
FSid  FScr  FScd  FSbd
24

Dimana :
Tallow = kekuatan geotextile izin (kN)
T = kekuatan Tarik max geotextile (kN/m)
FSid = faktor keamanan akibat kerusakan saat pemasangan
FScr = faktor keamanan terhadap kerusakan akibat rangkak
FScd = faktor keamanan terhadap kerusakan akibat bahan kimia
FSbd = faktor keamanan terhadap kerusakan akibat aktivitas
biologis dalam tanah
Faktor keamanan diatas dapat ditentukan dari Tabel 2.4.

Tabel 2. 4 Faktor Keamanan untuk Tallow

5. Perhitungan kebutuhan geotextile


Kebutuhan geotextile tergantung pada ΔMR yang dibutuhkan
agar timbunan tidak mengalami kelongsoran. Jika momen penahan
akibat adanya geotextile sudah lebih dari ΔMR maka timbunan
dikatakan aman terhadap kelongsoran.
Mgeotextile = Tallow x Ti [2.44]
ΣMgeotextile > ΔMR
Dimana :
Mgeotex = momen penahan geotextile (kNm)
Tallow = kekuatan geotextile izin (kN)
Ti = jarak vertikal geotextile dengan pusat bidang longsor (m)

6. Perhitungan panjang geotextile di belakang bidang longsor (Le)


25

Tallow  FSrencana
Le =
 1   2   E [2.45]

Dimana :
Le = panjang geotextile di belakang bidang longsor (m)
τ1 = tegangan geser antara tanah timbunan dengan geotextile
= Cu1 + σv tan Ф1 [2.46]
τ2 = tegangan geser antara tanah dasar dengan geotextile
= Cu2 + σv tan Ф2 [2.47]
E = efisiensi diambil = 0,8 (modul ajar Metode Perbaikan
Tanah)

7. Perhitungan panjang geotextile di depan bidang longsor (Lr)


Panjang geotextile didepan bidang longsor didapatkan
menggunakan program bantu Autocad.

8. Perhitungan panjang lipatan (Lo)


Panjang lipatan geotextile dapat diasmsikan ½ dari panjang
geotextile di belakang bidang longsor (Le).
Lo = ½ x Le [2.48]

9. Perhitungan panjang total geotextile


Ltotal = Le + Lr + Sv + Lo [2.49]
Dimana :
Sv = jarak vertikal pemasangan geotextile (m)

2.10 Perkuatan Timbunan dengan Geotextile Wall


Geotextile wall berfungsi sebagai dinding penahan tanah
timbunan oprit tegak (Gambar 2.13). Tujuan pemasangan
geotextile untuk menjaga kestabilan lereng timbunan. Kontrol
stabilitas dari geotextile sebagai dinding penahan tanah yang perlu
ditinjau adalah:
 Internal stability
 External stability
26

Gambar 2. 13 Perkuatan dengan Geotextile


(sumber :)

2.10.1 Internal Stability


Pada Internal Stability gaya-gaya yang perlu diperhatikan
adalah :
- Tanah di beakang dinding
- Beban luar (Beban Surcharge dan beban hidup)
Besar tegangan horisontal yang diterima dinding (σH):
 H   HS   Hq   HL [2.50]
Dimana :
σHS = tegangan horisontal akibat tanah dibelakang dinding
σHq = tegangan horisontal akibat tanah timbunan surcharge
σHL = tegangan horisontal akibat tanah hidup
27

Gambar 2. 14 Diagram tegangan tanah dan desain Geotextile

Jarak vertikal pemasangan geotextile (Sv) adalah


Tall
Sv  [2.51]
SF   HZ  1
Dimana :
σHz = Tegangan horizontal pada kedalaman z
SF = 1,3 – 1,5

Panjang geotextile yang ditanam (L) :


L = Le + LR [2.52]
Dimana :
Le = Panjang geotextile yang berada dalam anchorage zone
(minimum = 3 ft atau 1 m)
LR = Panjang geotextile yang berada di depan bidang longsor

Panjang Le :
Sv   H  SF
Le  [2.53]
2  c   v tan  

Panjang Lr :
28

   
LR  H  Z    tan  45   [2.54]
  2 

Pajang lipatan (Lo), Gaya yang diperhitungkan ½ σH :


Sv   H  SF
Lo  [2.55]
4c   v tan  

2.10.2 External Stability


Untuk perencanaan Geotextile sebagai dinding penahan
tanah perlu diperhatikan External Stability, yaitu:
 Aman terhadap geser
 Aman terhadap guling
 Aman terhadap kelongsoran daya dukung

Gambar 2. 15 External Stability pada Geotextile (a) aman


terhadap guling (b) aman terhadap geser (c) aman terhadap
kelongsoran daya dukung

a. Kontrol Terhadap Geser


Faktor keamanan dapat dihitung dengan rumusan:
29

 GayaPenahan
SF  3 [2.56]
 GayaDorong
Dimana :
Gaya penahan = c   w1  w2  Pa sin   tan   L [2.57]
 
  L  
Gaya pendorong = Pa cos 𝛿 [2.58]

b. Kontrol Terhadap Guling


 momenpenahan
SF  3 [2.59]
 momendorong
Dimana :
Momen penahan = (P x sin δ) x X + W x X [2.60]
Momen pendorong = (P x cos δ) x R [2.61]

c. Kontrol Terhadap Kelongsoran Daya Dukung


Faktor keamanan dapat dihitung dengan rumusan :
Pultimate
SF  3 [2.62]
Paction
Dimana :
Pultimate = cNc  qNq  0,5BN [2.63]
Paction =  timb  htimb   q [2.64]
Nilai Nc, Nq, dan Nɣ dapat dilihat pada Tabel 2.5.

Tabel 2. 5 Tabel Harga Nilai Nc, Nq, dan Nɣ


Ф Nc Nɣ Nq
0 5.14 0 1.00
5 6.50 0.10 1.60
10 8.40 0.50 2.50
15 11.00 1.40 4.00
20 14.80 3.50 6.40
25 20.70 8.10 10.70
30 30.00 18.10 18.40
35 46.00 41.10 33.30
40 75.30 100.00 64.20
45 134.00 254.00 135.00
(sumber : Caquot & Kerisel)
30

2.11 Perkuatan Tanah dengan Micropile


Asumsi yang dipakai untuk perhitungan micropile ini adalah
asumsi cerucuk oleh Mochtar (2012). Penggunaan cerucuk
dimaksudkan untuk menaikkan tahanan geser tanah. Bila tahanan
tanah terhadap geser meningkat, maka daya dukung tanah pun
meningkat. Asumsi yang digunakan dalam konstruksi cerucuk
dapat dilihat pada Gambar 2.16.

Gambar 2. 16 Asumsi Gaya yang Diterima Cerucuk


(sumber : Mochtar, I.B., 2000)

Perhitungan kekuatan 1 buah cerucuk terhadap gaya horizontal


adalah sebagai berikut :
 Menghitung factor kekakuan relatif (T)
1
 EI  5
T   [2.65]
 f 
Dimana :
E = modulus elastisitas cerucuk (kg/cm2)
I = momen inersia cerucuk (cm4)
f = koefisien dari variasi modulus tanah (kg/cm3)
T = faktor kekakuan relative (cm)
Harga f didapat dari Gambar 2.17. (Sumber: Design Manual,
NAVFAC DM-7, 1971)
31

Gambar 2. 17 Grafik untuk mencari nilai f

 Menghitung gaya horisontal yg dapat ditahan oleh 1 tiang


Mp  FM  P  T  [2.66]
Dimana :
MP = momen lentur yang bekerja pada cerucuk akibat beban
P (kg cm)
FM = koefisien momen akibat gaya lateral P
P = gaya horisontal yang diterima cerucuk (kg)
T = faktor kekakuan (cm)
Harga FM didapat dari Gambar 2.18. (Sumber: Design Manual,
NAVFAC DM-7, 1971)
32

Gambar 2. 18 Grafik untuk mencari nilai Fm

Jadi, gaya horizontal yang mampu dipikul oleh 1 (satu)


cerucuk adalah:
MP
P [2.67]
FM  T
Pmax yang dapat ditahan oleh 1 cerucuk terjadi bila momen
maksimum lentur bahan cerucuk (MP) adalah
M Pmax 1cerucuk   maxbahan  I n   max .w [2.68]
C
Dimana :
σmax = tegangan tarik / tekan maksimum bahan cerucuk
33

In = momen inersia penampang cerucuk


C = ½ D, (D = diameter cerucuk)
w = In / C
Jadi, Pmax yang dapat ditahan oleh 1 cerucuk adalah
M p  max1cerucuk
Pmax1cerucuk  [2.69]
FM  T

Jumlah cerucuk yang diperlukan per meter panjang timbunan


adalah
n
SF
rencana  SFeksisting  M [2.70]
Pmax1cerucuk  R
D

2.12 Perencanaan Abutment Jembatan


2.12.1 Pembebanan Abutment Jembatan
Pada perencanaan abutment jembatan ini akan
diperhitungkan banyak gaya dan beban yang bekerja pada
abutment tersebut. Perencanaan gaya yang bekerja sesuai RSNI T-
02-2005, RSNI 2833-201X, dan SNI 1725-2016. Gaya – gaya
tersebut adalah sebagai berikut :
 Beban sendiri
o Beban sendiri struktur atas
o Berat sendiri struktur bawah
o Berat total akibat beban sendiri
 Berat mati tambahan
o Overlay aspal dikemudian hari
o Genangan air apabila drainase terganggu
 Beban lajur “D” akibat kendaraan
 Gaya rem
 Beban angin
o Angin yang meniup beban samping jembatan
o Angin yang meniup kendaraan
o Angin total pada abutment
 Beban gempa
o Beban gempa statik ekivalen (arah x dan y)
34

Kombinasi pembebanan yang digunakan dalam


perencanaan abutment sesuai RSNI T-02-2005 dapat dilihat pada
Gambar 2.19 sebagai berikut :

Gambar 2. 19 Kombinasi pembebanan untuk abutment


(Sumber : RSNI T-02-2005)

2.12.2 Kontrol Stabilitas Abutment


Stabilitas abutment harus dikontrol agar sesuai dengan
safety factor yang sudah ditetapkan. Kontrol stabilitas abutment
ada 3 yaitu sebagai berikut :
 Kontrol geser (Sliding)
Kontrol geser dapat dianalisa menggunakan persamaan sebagai
berikut:
 FR V  tan  ' Bc'a  Pp
FSsliding    2,2 [2.71]
 Fd Pa cos
Dimana :
 FR = total gaya horisontal penahan
 Fd = total gaya horisontal pendorong

 Kontrol guling (Overturning)


Kontrol guling dapat dianalisa menggunakan persamaan
sebagai berikut:
MR
FSoverturning   2,2 [2.72]
 M0
Dimana :
 M R = total momen penahan
35

 M 0 = total momen pendorong

 Kontrol daya dukung (bearing capacity)


qu
FS bearingcapacity  3 [2.73]
q max

 Kontrol terhadap kelongsoran (overall stability)


Kontrol terhadap kelongsoran (overall stability) harus tetap
dihitung meskipun kontrol geser, guling, dan daya dukung sudah
memenuhi angka keamanan. Kontrol terhadap kelongsoran
dianalisa menggunakan metode irisan, dapat dijelaskan dengan
menggunakan Gambar 2.20 sebagai berikut :

Gambar 2. 20 (a) Permukaan bidang yang dicoba; (b) Gaya yang


bekerja pada irisan n
(sumber : Mekanika Tanah jilid 2)

Pengamatan keseimbangan digunakan rumusan sebagai


berikut :
N r  Wn  cos n [2.74]
Gaya geser perlawanan dapat dinyatakan sebagai berikut:
 f Ln  1 [2.75]
T   L  
r d n  c   tan  L n
Fs Fs
36

Tegangan normal σ dalam persamaan di atas [Persamaan


2.75] adalah sama dengan:
Nr W cos n [2.76]
 n
L n L n
Keseimbangan blok percobaan ABC, momen gaya dorong
terhadap titik O adalah sama dengan momen gaya perlawanan
terhadap titik O
n p

 c  L n  Wn cos n tan   [2.77]


Fs  n 1
n p

W
n 1
n sin  n

Catatan : Ln dalam Persamaan 2.77 diperkirakan sama dengan


bn  dengan bn = lebar potongan nomor n.
cos n

2.13 Perumusan Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang


Metode yang dipakai untuk mendapatkan harga Qult dalam
penulisan Tugas Akhir ini adalah berdasarkan data SPT (Standard
Penetration Test) di lapangan.

2.13.1 Perencanaan Daya Dukung Tiang Pancang


berdasarkan SPT Lapangan
Data SPT dari lapangan tidak dapat langsung digunakan
untuk perencanaan daya dukung tiapng pancang dan harus
dilakukan beberapa koreksi terhadap data tersebut. Koreksi-
koreksi yang harus diperhitungkan adalah sebagai berikut:
1. Koreksi terhadap muka air tanah
 Untuk tanah pasir halus, pasir belanau, dan pasir berlempung
yang berada di bawah muka air tanah dengan harga N > 15,
maka harga N dikoreksi dengan menggunakan persamaan
berikut dan diambil harga yang terkecil:
a. N1 = 15 + ½ + (N-15) (Terzaghi & Peck, 1960) [2.78]
b. N1 = 0,6 N (Bazaraa, 1967) [2.79]
37

 Untuk jenis tanah lempung, lanau, pasir kasar dengan harga N


 15 tidak perlu dilakukan koreksi sehingga N1 = N.
Catatan: Untuk jenis tanah di luar pasir tersebut di atas, koreksi
ini tidak diperlukan.

2. Koreksi terhadap overburden pressure dari tanah


Hasil dari koreksi terhadap muka air tanah (N1) dikoreksi
terhadap pengaruh tekanan vertikal efektif pada lapisan tanah, di
mana harga N tersebut didapatkan (tekanan vertikal efektif =
tekanan overburden).
Menurut Bazaraa (1967), koreksi terhadap tekanan overburden
dapat dilakukan dengan persamaan berikut:
 Bila σo ≤ 7,5 ton/m2, maka:
4  Nt
N2  [2.80]
1  0,4   0
 Bila σo ≥ 7,5ton/m2, maka:
4  Nt
N2  [2.81]
3,25  0,1   0
Dimana:
σo = tekanan tanah vertikal efektif pada lapisan tanah atau
kedalaman yang ditinjau, yang dapat dihitung dengan
persamaan sebagai berikut (ton/m2):
σ’o = ɣi x hi [2.82]
Untuk menghitung end bearing capacity dilakukan
perhitungan sebagai berikut:
Pujung = Cnujung x Aujung (ton) [2.83]
Dimana:
Cnujung = 40 x N (ton/m2)
N = harga rata-rata N2 dari 4.D di bawah ujung tiang pancang
sampai dengan 8.D di atas ujung tiang pancang.
Aujung = luas ujung tiang pancang (m2)

Perhitungan friction sepanjang tiang pancang dilakukan


perhitungan sebagai berikut:
38

 Ps i  Cli  AS i [2.84]
di mana:
Cli = fsi = hambatan geser selimut tang pada setiap lapisan
atau kedalaman.
= Ni / 2 (ton/m2), untuk tanah lempung atau lanau.
= Ni / 5 (ton/m2), untuk tanah pasir.
Asi = luas selimut tiang pada setiap lapisan i.
= Oi x hi
Oi = keliling tiang pancang.
Sehingga:
Pult1tiang  Pujung   Rsi [2.85]
Pult1tiang
Pijin  [2.86]
SF
Harga SF = 2 untuk beban sementara, dan SF = 3 untuk beban
tetap.

2.13.2 Kapasitas Daya Dukung Kelompok Tiang Pancang


Jika daya dukung ultimate kelompok tiang pancang
kategori end bearing piles, maka daya dukung kelompok tiang
pancang dapat dianggap sebagai daya dukung sebuah tiang
dikalikan dengan jumlah tiang pancang. Tetap jika termasuk
kategori friction piles, maka terdapat faktor reduksi pada daya
dukung tiang pancang.
Faktor reduksi tersebut dapat ditentukan dengan rumus
Converse-Labarre (Poulus dan Davis, 1980), yaitu:
D  n  1  m  m  1  n 
C  1  arctg  [2.87]
S  90  m  n 

di mana:
C = faktor reduksi
D = diameter tiang pancang
S = jarak antara pusat tiang pancang
m = jumlah baris dalam kelompok tiang pancang
n = jumlah tiang pancang dalam satu baris
39

2.13.3 Ketahanan Pondasi Tiang Pancang terhadap Gaya


Lateral
Perumusan yang dipakai dalam perhitungan gaya lateral
yang mampu diterima oleh pondasi tiang pancang dalam tugas
akhir ini diambil dari NAVFAC DM-7 (1971). Menurut NAVFAC
DM-7 tersebut, gaya lateral yang bekerja pada pondasi tiang
pancang dibedakan atas 3 (tiga) kondisi, yaitu:
1. Tiang pancang yang poernya fleksibel atau tiang pancang
yang terjepit ujungnya (Gambar 2.21). Kondisi ini disebut
sebagai kondisi I.
2. Tiang pancang dengan poer kaku menempel di atas
permukaan tanah (Gambar 2.21). Kondisi ini disebut sebagai
kondisi II.
3. Tiang pancang dengan poer kaku terletak pada suatu
ketinggian (Gambar 2.21). Kondisi ini disebut sebagai
kondisi III.

Prosedur perhitungan untuk masing-masing kondisi adalah


sebagai berikut:
 Kondisi I:
1. Menghitung faktor kekakuan relative (relative
stiffness factor)
1
 E  I 5
T    [2.88]
 f 
Dimana :
E = modulus elastisitas tiang (cerucuk) (Kg/cm2)
I = momen inersia tiang (cerucuk) (cm4)
f = koefisien dari variasi modulus tanah (kg/cm3)
(didapat dari grafik pada Gambar 2.21)
T = dalam (cm)
40

Gambar 2. 21 Grafik hubungan antara f dan Qu

2. Menghitung defleksi, momen dan gaya geser pada


kedalaman yang ditinjau dari rumus yang terdapat
pada Gambar 2.22.

 Kondisi II:
1. Sama dengan langkah 1 kondisi I.
2. Menentukan koefisien defleksi (Fδ) dan koefisien
(FM) berdasarkan Gambar 2.24.
3. Menghitung defleksi dan besarnya momen
berdasarkan rumus yang terdapat pada Gambar 2.22.
4. Gaya geser maksimum dianggap terjadi pada ujung
atas tiang pancang, yang besarnya untuk 1 tiang
pancang adalah:
PT
P [2.89]
n
Dimana :
P = besar gaya geser 1 tiang pancang
PT = besar gaya geser total yang bekerja
41

n = jumlah tiang pancang

 Kondisi III:
1. Menganggap pada titik A terjadi jepitan dan momen
M1 seperti pada Gambar 2.22.
2. Menghitung sudut  2 di atas tanah.
3. Menghitung sudut 1 dari koefisien sudut (Fo) dari
rumus yang terdapat pada Gambar 2.25.
4. Dengan persamaan 1 =  2 , diperoleh nilai momen.
5. Setelah mendapatkan nilai M dan P1, menghitung
besarnyadefleksi, gaya geser dan momen seperti pada
Kondisi I.
42

Gambar 2. 22 Prosedur Desain untuk masing – masing Kondisi


(Sumber : Desain Manual, NAVFAC DM-7, 1971)
43

Gambar 2. 23 Koefisien-koefisien untuk Tiang Pancang yang


Menerima Beban Lateral pada Kondisi I
(Sumber: NAVFAC DM-7, 1971)
44

Gambar 2. 24 Koefisien-koefisien untuk Tiang Pancang yang


Menerima Beban Lateral pada Kondisi II
(Sumber: NAVFAC DM-7, 1971)
45

Gambar 2. 25 Koefisien-koefisien untuk Tiang Pancang yang


Menerima Beban Lateral pada Kondisi III
(Sumber: NAVFAC DM-7, 1971)
46

2.14 Perencanaan Stone Column


Perencanaan stone kolom bertujuan untuk meningkatkan
daya dukung tanah, mengurangi perbedaan settlement,
mempercepat pemampatan, menghindari terjadinya liquefaction.

2.14.1 Pola Pemasangan Stone Column


Stone column memiliki dua macam pola pemasangan yaitu
triangular dan pola square (Gambar 2.26 dan Gambar 2.27). Pada
pola triangular, nilai de adalah 1,05S dan pada pola square de
adalah 1,13S dimana S adalah jarak antara titik pusat stone column
(Barksdale dan Bachus, 1983). Diameter ekuivalen (De) adalah
diameter stone column ditambah dengan luasan tanah yang terkena
pengaruh stone column.

Gambar 2. 26 Diameter ekivalen pola pemasangan segitiga Stone


Column
(Sumber : Barksdale dan Bachus, 1983)

Gambar 2. 27 Diameter ekivalen pola pemasangan bujur sangkar


Stone Column
(Sumber : Barksdale dan Bachus, 1983)
47

Pada saat pemasangan stone column terjadi penggantian


volume tanah dengan material stone column yang disebut dengan
area replacement. Penggantian dengan material yang lebih baik
akan meningkatkan daya dukung tanah dasar. Area replacement
dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut (Barksdale dan
Bachus, 1983) :
A 2
a s  s atau as  C1  D  [2.90]
A s
ac 
Ac atau ac  1  a s [2.91]
A
Dimana :
as = area replacement untuk stone column
ac = area replacement untuk tanah dasar lunak
As = luas penampang stone column
Ac = luas penampang tanah lunak disekeliling stone column
dalam 1 unit cell.
A = luas penampang total unit cell.
D = diameter stone column
A = jarak antar stone column
C1 = konstanta yang besarnya tergantung pola pemasangan
dari stone column
- Pola square, C1   [2.92]
4
- Pola triangular, C    0,907 [2.94]
1
2 3

2.14.2 Mekanisme Keruntuhan Stone Column


Stone column dapat direncanakan sebagai end bearing
dimana ujung bawah Stone column mencapai tanah keras yang
berada dibawah lapisan tanah lunak atau sebagai floating column
dengan ujung bawah Stone column tertanam dilapisan tanah lunak
(Barksdale dan Bachus, 1983). Akibat adanya beban, stone column
mengalami keruntuhan dengan tipe yang bermacam – macam. Tipe
keruntuhan tersebut adalah sebagai berikut :
48

1. Keruntuhan bulging adalah keruntuhan stone column yang


disebabkan oleh bergesernya material stone column secara
horizontal akibat adanya beban vertikal. Bulging akan
terjadi sepanjang 2 sampai 3 kali diameter pada tiang dekat
permukaan (Gambar 2.28 a)
2. Keruntuhan geser dangkal terjadi pada stone column
pendek dimana L/D < 3 untuk kondisi end bearing.
Keruntuhan ini sama seperti keruntuhan pada pondasi
dangkal (Gambar 2.28 b)
3. Keruntuhan geser dasar dan selimut, keruntuhan ini terjadi
pada floating stone column dimana L < 2 – 3D. (Gambar
2.28 c)
Ketiga tipe keruntuhan diatas adalah untuk stone column
tunggal. Tipe keruntuhan untuk stone column group yang
berada dibawah beban embankment adalah spreading
(Gambar 2.29). Spreading akan berakibat pada
bertambahnya settlement, serta berkurangnya ikatan antara
stone column dengan tanah sekelilingnya.

Gambar 2. 28 Mekanisme keruntuhan stone column tunggal


(Sumber : Barksdale dan Bachus, 1983)
49

Gambar 2. 29 Mekanisme keruntuhan stone column group


(Sumber : Barksdale dan Bachus, 1983)

2.14.3 Faktor Konsentrasi Tegangan


Beban timbunan yang bekerja pada tanah yang diperbaiki
dengan stone column, konsentrasi tegangan yang lebih besar terjadi
pada stone column, sedangkan distribusi tegangan yang lebih kecil
akan terjadi pada tanah disekelilingnya.
Konsentrasi tegangan akan menyebabkan peningkatan
tegangan geser pada stone column dan menyebabkan pengurangan
pemampatan pada tanah dasar disekeliling stone column. Faktor
konsentrasi tegangan, n, adalah perbandingan tegangan antara
tegangan pada stone column dan tegangan pada tanah sekitarnya.
Nilai n dapat dihitung dengan persamaan (Barksdale dan Bachus,
1983) berikut :
s
n [2.95]
c
Dimana :
n = faktor konsentrasi tegangan (n = 4 sd 5)
s = tegangan pada stone column
50

c = tegangan pada tanah disekeliling stone column


Nilai rata-raa vertical stress pada unit cell area   adalah
sebagai berikut
   s  a s   c 1  a s  [2.96]
Dari substitusi 2 rumusan terakhir diatas, nilai vertical stress
yang terjadi pada stone column dan lempung adalah sebagai
berikut:

c   c  
1  n  1a s  [2.97]

n 
s    
1  n  1a s  s [2.98]

Dimana μc dan μs (faktor konsentrasi stress pada stone column


dan lempung) adalah ratio dari vertical stress pada kolom dan
lempung sebagai nilai rata-rata vertical stress yang terjadi pada
unit cell.

2.14.4 Daya Dukung Stone Column Tunggal


Akibat beban pada stone column yang mempunyai panjang
4 sampai 6 kali diameter akan mengalami keruntuhan bulging
sepanjang 2 sampai 3 diameter stone column dari permukaan tanah.
Pada saat bulging, material – material stone column tertekan dan
sebagian masuk ke dalam tanah lunak disekelilingnya.
Daya dukung stone column tunggal ditentukan
berdasarkan teori Cavity Expansion yang disederhanakan dengan
asumsi bahwa bulging tidak hanya terjadi pada 2 sampai 3 diameter
stone column, tetapi terjadi disepanjang stone column. Jadi, seolah-
olah terjadi pengembangan lubang silinder (cavity expansion).
Adanya bulging sepanjang stone column menyebabkan terjadinya
tegangan perlawanan pasif  3  yang dirumuskan sebagai berikut
(Huges dan Withers, 1974) :
 Ec 
 3   ro  c 1  ln e [2.99]
 2c1  v 
51

Dimana :
σ3 = tegangan perlawanan dari tanah lunak
σro = tegangan horisontal total
Ec = modulus elastisitas tanah
C = kekuatan geser undrained
υ = angka poisson (poisson’s ratio)
Tegangan vertikal ultimit (σ1) yang dapat didukung oleh
stone column adalah tegangan horizontal (σ3) dikalikan dengan
koefisien tekanan tanah pasif (Kp). Nilai Kp adalah sebagai berikut
:
 1  sin  s
Kp  1  [2.100]
 3 1  sin  s
Dimana :
s = sudut geser tanah pada stone column
Subtitusi Persamaan [2.99] dan Persamaan [2.100]
maka tegangan vertikal maksimum yang dapat didukung oleh stone
column tunggal adalah sebagai berikut :
  E   1  sin  s 
qult   ro  c 1  log e   [2.101]
  2c1     1  sin  s 

2.14.5 Daya Dukung Stone Column Group


Daya dukung stone column dipertimbangkan berdasarkan
(Barksdale dan Bachus, 1983) :
 Memakai pondasi (plat beton) kaku, bentuk persegi atau
panjang tak terhingga (Gambar 2.30).
 Garis keruntuhan permukaan adalah garis lurus. Tahanan
geser rata-rata terjadi pada sepanjang garis lurus (Gambar
2.30)
 Komposit adalah gabungan dari beberapa stone column
dan tanah disekitarnya. Sehingga untuk blok komosit
dirumuskan dengan persamaan berikut :
tan  avg   s  as tan s [2.102]
cavg  1  a s c [2.103]
52

 avg
  45  [2.104]
2
 avg  tan 1  s  a s tan  s  [2.105]
 Daya dukung ultimate (qult) blok komposit tergantung pada
tegangan pasif horisontal (σ3), dimana :
 c  B  tan 
3   2c [2.106]
2
Dimana :
ɣc = berat volume tanah jenuh
L = kedalaman stone column
B = lebar pondasi
β = sudut kegagalan permukaan
c = undrained shear strength yang belum diperbaiki

Jadi, daya dukung ultimit adalah sebagai berikut


qult   3 tan 2   2c avg tan  [2.107]

Gambar 2. 30 Analisa stone column group


(sumber : Barksdale dan Bachus, 1983)
53

2.14.6 Teori Stabilitas Timbunan diatas Tanah Lunak yang


diperkuat dengan Stone Column
Stabilitas suatu embankment diatas tanah lunak yang
diperkuat dengan stone column dapat dihitung dengan cara
keruntuhan lingkaran (Gambar 2.31). Misalkan busur lingkaran
(Gambar 2.31) merupakan bidang lonsor dari tanah dasar yang
menghasilkan angka kemanan (SF) yang kecil. Memasang stone
column diharapkan harga SFmin keamanan menjadi lebih besar dari
yang disyaratkan (SFmin > 1,5). Dalam hal ini, harga SFmin dapat
dicari dengan bantuan program bantu XSTABL.

Gambar 2. 31 Analisa Stabiltas Embankment


(Sumber : Barksdale dan Bachus, 1983)

Stone column pada bidang gelincir akan memberikan


tambahan perlawanan sebagai berikut :
 
 s z   s z cos2   tan s [2.108]
Dimana :
τs z = tegangan geser rata-rata yang bekerja didalam stone
column pada bidang gelincir dikedalaman z dari muka
tanah yang diperbaiki
σzs
= tegangan vertikal efektif stone column yang bekerja pada
54

bidang gelincir dikedalaman z dari muka tanah yang


diperbaiki
β = sudut inklinasi antara garis singgung permukaan geser
bidang dengan bidang horizontal
Фs = sudut geser dalam stone column
Nilai σsz didapat dengan cara sebagai berikut :
σsz = ɣs x z + σ x μs [2.109]
σ = ɣtimb x H [2.110]
Dimana :
H = tinggi timbunan diatas stone column
Gaya geser maksimum akibat stone column pada bidang
gelincir adalah sebagai berikut :
 s zi  As
Pzi  [2.111]
cos 
Momen penahan (resistant momen = ΔMR) akibat adanya
stone column adalah
M R  i 1 Pzi  R 
m
[2.112]
Bidang longsor dan besar momen perlawanan awal (MR-
awal) dapat diketahui melalui program STABLE.
Momen penggerak (MD) akibat timbunan adalah sbagai
berikut :
M R  awal
MD  [2.113]
SFmin
Besar momen yang harus diterima oleh stone column
(ΔMR’) dapat digunakan persamaan sebagai berikut :
M R '  M D  FS   M R  awal  [2.114]
Dimana :
SF = angka keamanan = 1,5
Gaya geser yang harus diterima oleh stone column adalah
M R '
P  R
[2.115]
Tambahan momen akibat stone column (ΔMR) harus lebih
besar dari momen yang harus diterima oleh stone column (ΔMR’).
55

Momen akhir (MR-akhir) setelah terdapat stone column adalah


sebagai berikut :
M R akhir  M R awal  M R [2.116]
Angka keamanan (SF) terhadap kelongsoran setelah
dipasang stone column adalah sebagai berikut :
M R  awal  M R
SFakhir   1,5 [2.117]
M OV

2.15 Analisa Scouring


Analisa scouring (gerusan) pada abutment jembatan
bertujuan untuk mengetahui seberapa dalam gerusan pada pangkal
jembatan yang nantinya digunakan untuk merencanakan pondasi
jembatan. Analisa scouring pada abutment dapat dicari dengan
persamaan CSU (Colorado State University) sebagai berikut :
0 , 43
ys  a' 
 2,27 K1 K 2   Fr 0, 61  1 [2.118]
ya  ya 
Dimana:
ys = kedalaman scouring (ft)
y1 = kedalaman aliran upstream (ft)
K1 = Faktor Koreksi untuk bentuk abutment
K2 = Faktor Koreksi untuk sudut datang aliran
a = panjang abutment diproyeksikan terhadap aliran (ft)
Fr = Angka Froude = Ve/(gya)1/2

Nilai K1 dan K2 dapat dilihat pada Tabel 2.6 danTabel 2.7


sebagai berikut :

Tabel 2. 6 Faktor Koreksi Bentuk Abutment


Deskripsi K1
Veertical-wall abutment 1.00
vertical-wall abutment with wing walls 0.82
spill-through abutment 0.55
(sumber : Evaluating scour at bridges, 2001)
56

Tabel 2. 7 Faktor Koreksi untuk Sudut Datang Aliran


Sudut L/a = 4 L/a = 8 L/a =12
0 1.0 1.0 1.0
15 1.5 2.0 2.5
30 2.0 2.8 3.5
45 2.3 3.3 4.3
90 2.5 3.9 5.0
(sumber : Evaluating scour at bridges, 2001)
BAB III
METODOLOGI

3.1 Bagan Alir Perencanaan


Diagram tahapan perencanaan dalam penulisan Tugas Akhir
perencanaan abutment dan perbaikan tanah dasar untuk oprit
jembatan tulang bawang dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3. 1 Diagram alir perencanaan

57
58

Gambar 3. 2 Diagram alir perencanaan lanjutan

3.1.1 Studi Literatur


Studi literatur yang dimaksudkan adalah mengumpulkan
bahan – bahan yang digunakan sebagai acuan dalam melakukan
perencanaan. Bahan studi yang akan digunakan dalam perencanaan
ini adalah sebagai berikut:
 Das, Braja M. 1985. Mekanika Tanah 1 (Prinsip-Prinsip
Rekayasa Geoteknis). Jakarta. Erlangga
 Das, Braja M. 1985. Mekanika Tanah 2 (Prinsip-Prinsip
Rekayasa Geoteknis). Jakarta. Erlangga
 Endah, Noor. 2009. Modul Ajar Metode Perbaikan Tanah.
Surabaya. Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS
59

 Dan literatur – literatur yang membahas:


- PCI girder, perencanaan pilar, dan perencanaan abutment
jembatan
- Perhitungan perencanaan tinggi timbunan oprit
- Perhitungan perencanaan preloading dengan kombinasi
Prefabricated Vertical Drain (PVD) dengan kedalaman
optimum sebagai metode perbaikan tanah
- Perhitungan perencanaan Stone Column sebagai metode
perkuatan tanah dasar oprit
- Perhitungan perencanaan geotextile dan geotextile wall
sebagai perkuatan oprit jembatan
- Perhitungan perencanaan micropile sebagai perkuatan
tanah dasar oprit
- Referensi tentang perngoperasian perangkat lunak
XSTABL
- Ringkasan yang menunjang beserta rumus-rumus yang
mendukung

3.1.2 Pengumpulan dan Analisis Data


Data – data yang digunakan dalam alternatif perencanaan
oprit jembatan ini adalah data yang diperoleh dari instansi terkait.
Data tersebut meliputi:
 Layout perencanaan oprit dan jembatan Tulang Bawang di jalan
tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung
 Data tanah berupa nilai N-SPT di lokasi jembatan Tulang
Bawang

3.1.3 Analisa perencanaan Abutment dan Oprit Jembatan


Perencanaan abutment dan oprit jembatan dengan alternatif
sebagai berikut:
 Penentuan bentuk dan dimensi dari girder untuk struktur atas
jembatan
 Penentuan beban yang bekerja untuk abutment jembatan
 Kontrol stabilitas dari abutment yang direncanakan
 Penentuan H akhir dan H initial oprit jembatan
60

 Perhitungan besar dan waktu pemampatan


 Perencanaan perbaikan tanah dengan preloading yang
dikombinasikan dengan Prefabricated Vertical Drain (PVD)
untuk mempercepat waktu pemampatan
 Kontrol kekuatan oprit jembatan dengan software XSTABL
 Perencanaan oprit jembatan dengan alternatif sebagai berikut:
- Perencanaan perkuatan oprit jembatan dengan geotextile
o Menentukan tipe geotextile
o Merencanakan jumlah lembar geotextile yang
dibutuhkan
o Menghitung jarak vertikal tiap geotextile
o Menghitung panjang geotextile yang dibutuhkan
- Perencanaan perkuatan oprit jembatan dengan micropile
o Menentukan kekuatan material micropile
o Menghitung panjang dan jumlah micropile yang
dibutuhkan
 Perencanaan perkuatan tanah dasar dengan metode Stone
Column untuk meningkatkan daya dukung tanah dasar.
 Pemilihan alternatif perencanaan yang tepat ditinjau dari biaya
material yang paling ekonimis.
BAB IV
ANALISIS DATA PERENCANAAN

Data perencanaan abutment dan oprit jembatan pada Tugas


Akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Data tanah hasil penyelidikan tanah yaitu data tanah STA 48-
450
2. Potongan memanjang jembatan (potongan memanjang)
3. Data spesifikasi PCI girder jembatan
4. Data spesifikasi tiang pancang
5. Data spesifikasi jenis vertical drain, geotextile, dan micropile.

4.1 Data Tanah


Data tanah yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah data
tanah hasil penyelidikan oleh kontraktor pelaksana PT. Waskita
Karya untuk proyek pembangunan Jembatan pada jalan tol
Terbanggi Besar – Kayu Agung pada STA 48-480. Data tanah
ditampilkan dalam bentuk borlog dan dilampirkan pada Lampiran
1.
Metode untuk melengkapi nilai parameter tanah yang belum
diketahui adalah dengan metode korelasi. Data tanah dasar yang
diketahui adalah data borlog NSPT yang harus dikorelasi untuk
mendapatkan nilai ɣd, ɣt, ɣsat, e0, wc, Cv, Cc, Cs, LL, PL. PI, Cu.
Korelasi nilai ɣsat, dan ɣt menggunakan interpolasi pada Tabel
2.1 (Terzaghi & Peck, 1967) dan Tabel 2.2 (J. E Bowles, 1984).
Nilai Wc, e0, dan Cv didapatkan dari Biarez pada Tabel 2.3.
Korelasi nilai ɣd menggunakan rumus sebagai berikut :
Contoh perhitungan ɣd kedalaman 0-3 m :
ɣd =  sat
1  wc
1,6t / m 2
ɣd =
1  0,6855
ɣd = 0,949 t/m2

61
62

Hasil rekap perhitungan nilai ɣsat, ɣt, ɣd, e0, wc, Cv dapat dilihat
pada Tabel 4.1.
Tabel 4. 1 Rekap Perhitungan ɣsat, ɣt, ɣd, e0, wc, Cv
Depth Cv
ɣt (t/m3) ɣd (t/m3) ɣ sat (t/m3) e Wc (%)
(m) (cm2/det)
0-3 1.4 0.949273 1.6 1.85 68.55 0.0004
3-5 1.6 1.112493 1.7 1.42 52.81 0.000614
5-7 1.6 1.267338 1.8 1.14 42.03 0.000767
7-15 1.7 1.267338 1.8 1.14 42.03 0.000767

Nilai LL ditentukan dengan menggunakan grafik hubungan


antara LL dan Cv pada Gambar 4.1.

Gambar 4. 1 Grafik hubungan antara LL dan Cv

Nilai indeks plastisitas (IP) ditentukan dengan grafik


hubungan antara IP dan LL pada Gambar 4.2.
63

Gambar 4. 2 Grafik hubungan antara IP dan LL

Rekap hasil perhitungan nilai LL, IP, dan PL dapat dilihat


pada Tabel 4.2 sebagai berikut :

Tabel 4. 2 Rekap Perhitungan Nilai LL, IP ,dan PL (%)


Depth Cv
LL (%) IP (%) PL (%)
(m) (cm2/det)
0-3 0.0004 80 43 37
3-5 0.000614 70 36 34
5-7 0.000767 65 33 32
7-15 0.000767 65 33 32

Nilai indeks kompresi (Cc) ditentukan dengan rumus Kosasih


dan Mochtar (1997) dan nilai indeks mengembang (Cs) diambil
(1/5 – 1/10) Cc. Contoh perhitungan nilai Cc dan Cs pada
kedalaman 0-3 m adalah sebagai berikut :
Cc = 0,007 LL + 0,0001 wc2 – 0,18
= (0,007 x 80) + (0,0001 x 0,68552) – 0,18
= 0,84991
Cs = 1/7 x Cc
= 1/7 x 0,84991
= 1,121
Nilai tegangan geser undrain (Cu) ditentukan dengan
menggunakan rumus Ardana dan Mochtar (1999). Contoh
perhitungan nilai Cu untuk kedalaman 0-3 m sebagai berikut :
64

Cu (kg/cm2) = 0,0737 + (0,19 – 0,0016 PI) σp’


= 0,0737 + (0,19 – 0,0016 x 43) x 0,03
= 0,0773 kg/cm2
Hasil rekap data tanah dasar dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4. 3 Hasil Rekap Data Tanah


Depth ɣ t ɣd ɣ sat ɣ' Cv Cu LL PL IP
e Wc (%) Cc Cs
(m) (t/m3) (t/m3) (t/m3) (t/m3) (cm2/det) (t/m2) (%) (%) (%)
0-1 1.4 0.949 1.6 0.6 1.85 68.55 0.0004 0.850 0.121 0.773 80 37 43
1-2 1.4 0.949 1.6 0.6 1.85 68.55 0.0004 0.850 0.121 0.846 80 37 43
2-3 1.4 0.949 1.6 0.6 1.85 68.55 0.0004 0.850 0.121 0.919 80 37 43
3-4 1.6 1.112 1.7 0.7 1.42 52.81 0.000614 0.589 0.084 1.021 70 34 36
4-5 1.6 1.112 1.7 0.7 1.42 52.81 0.000614 0.589 0.084 1.114 70 34 36
5-6 1.6 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 1.231 65 32 33
6-7 1.6 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 1.340 65 32 33
7-8 1.7 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 1.450 65 32 33
8-9 1.7 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 1.560 65 32 33
9-10 1.7 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 1.669 65 32 33
10-11 1.7 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 1.779 65 32 33
11-12 1.7 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 1.889 65 32 33
12-13 1.7 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 1.998 65 32 33
13-14 1.7 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 2.108 65 32 33
14-15 1.7 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 2.218 65 32 33

4.2 Data Struktur Jembatan


A. Data Perencanaan Jembatan
 Nama jembatan : Jembatan Tulang Bawang
 Lokasi jembatan : Jalan Tol Terbanggi Besar – Kayu
Agung STA 48-450
 Konstruksi jembatan : Jembatan beton prategang (Prestressed
Concrete Bridge)
 Bentang jembatan : 150 m (2 pilar)
 Lebar jembatan : 32 m
 Tinggi timb. Oprit : 8,5 m
Data konstruksi jembatan menggunakan data rencana awal
jembatan Tulang Bawang.
65

Gambar 4. 3 Rencana awal jembatan Tulang Bawang

B. Spesifikasi PCI Girder


Konstruksi jembatan Tulang Bawang menggunakan PCI girder
yang direncanakan menggunakan brosur dari WIKA BETON yang
ditampilkan pada Lampiran 2. Spesifikasi PCI girder yang
digunakan adalah sebagai berikut :
 Tipe PCI : PCI H - 210
 Luas penampang : 7495 cm2
 Momen inersia : 41087033 cm4
 Beam spacing : 140 cm
 fc’ : 70 Mpa
 beam support reaction :
o VDL : 756 kN
o VLL : 325 kN
o Vulr : 1540 kN

Gambar 4. 4 PCI girder H-210 cm


66

C. Spesifikasi Tiang Pancang


Tiang pancang yang digunakan dalam perencanaan jembatan
Tulang Bawang adalah tiang pancang produksi WIKA BETON.
Alternatif tiang pancang yang digunakan yaitu Diameter 50 cm, 60
cm, dan 80 cm.

4.3 Data Material Perbaikan Tanah dan Perkuatan Tanah


Material perbaikan tanah dasar adalah menggunakan vertical
drain, sedangakn untuk perkuatan tanah timbunan menggunakan
geotextile dan micropile
A. Vertical Drain
Vertical drain yang digunakan adalah prefabricated Vertical
Drain (PVD) merk CeTeau-Drain CT-D812 dari PT. TEKNINDO
GEOSISTEM UNGGUL ditampilkan pada Lampiran 2.

B. Geotextile
Geotextile pada perencanaan timbunan oprit menggunakan
jenis UnggulTex UW-250 dari PT. TEKNINDO GEOSISTEM
UNGGUL ditampilkan pada Lampiran 2.

C. Micropile
Micropile pada perencanaan perkuatan timbunan menggunakan
jenis micropile segiempat 20 cm x 20 cm dari PT. Kalimantan Indo
Gemilang ditampilkan pada Lampiran 2.

D. Dinding Panel Beton Segmental


Dinding panel yang digunakan sebagai facing timbunan adalah
produk dari Wallplus Panel Ringan. Berikut adalah data dari
dinding panel :
 Panjang : 2440 mm
 Lebar : 610 mm
 Tebal : 75 mm
 Berat : 57 kg/m2
BAB V
PERENCANAAN ABUTMENT JEMBATAN

5.1 Perencanaan Abutment Jembatan


Pada jembatan Tulang Bawang memiliki panjang total 150 m
direncanakan abutment jembatan pada kedua sisi jembatan. Dalam
Tugas Akhir ini, akan direncanakan salah satu abutment saja
dikarenakan pada sisi yang lain mempunyai tinggi timbunan yang
sama. Data tanah yang digunakan dalam perhitungan abutment
dapat dilihat pada Lampiran 3.

5.2 Perencanaan Scouring pada Abutment


Perencanaan scouring pada abutment bertujuan untuk
mengetahui tinggi gerusan yang ada pada dasar abutment sehingga
abutment tetap kuat dan terjadi kelongsoran. Perhitungan tinggi
scouring pada abutment adalah sebagai berikut:
Kedalaman aliran hulu (ya) = 8,21 m
Panjang abutment (L) = 34 m
Lebar abutment (a) =6m
L/a = 5,67 m
Sudut terhadap arah aliran (Ф) = 0°
Nilai L/a dan Ф diplot pada Tabel 2.7 sehingga didapat nilai K2.
K2 = 1,0
K1 = 0,82 (Tabel 2.6)
Keliling basah (P) = 162,957 m
Luas penampang (A) = 1392,62 m2
Jari – jari hidrolis (R) = A/P
= 8,54 m
Kemiringan (i) = 0,0005
Kekasaran manning (n) = 0,035
2 1
Kecepatan aliran (V) = 1  R3 i2
n
2 1
= 1  8,54 3  0,0005 2
0,035

67
68

= 2,67 m/dtk
Percepatan gravitasi (g) = 9,8 m/dtk
Bilangan Froude (Fr) = Ve
g  ya 2
1

= 2,67
9,8  8,212
1

= 0,298

Kedalaman scouring (ys) :


 a' 
ys = 2,27  k1 k 2     Fr 0,61  1
 ya 
 6 
= 2,27  0,82  1,0     0,298 0,61  1
 8, 21 
= 1,65 m

5.3 Data Perencanaan


Data perencanaan abutment jembatan Tulang Bawang adalah
sebagai berikut :
 Panjang girder (L) = 50 m
 Tinggi girder (hb) = 2,1 m
 Lebar jalan (b) = 32 m
 Tebal plat lantai jembatan (ts) = 0.2 m
 Tebal lapisan aspal + overlay (ta) = 0.1 m
 Lebar abutment (B) = 34 m
 Tinggi abutment = 9,75 m
Tanah dasar Pile-cap
 Berat volume (ɣt) = 1,4 t/m3
 Sudut geser (Ф) = 0°
 Kohesi (c) = 0,773 t/m2
69

5.4 Pembebanan
Perhitungan pembebanan untuk jembatan berdasarkan RSNI t-
02-2005, RSNI 2833-2013, dan SNI 1725-2016. Asumsi tanda (+)
adalah moment yang menggulingkan ke arah sungai dan tanda (-)
sebaliknya. Hasil perhitungan pembebanan untuk abutment
jembatan sebagai berikut:
1. Berat Sendiri (MS)
Berat sendiri yang bekerja pada abutment jembatan ada dua
macam yaitu berat sendiri struktur atas dan berat sendiri struktur
bawah.
 Berat Sendiri Struktur Atas
Skema pembebanan struktur atas dapat dilihat pada Gambar
5.1 sebagai berikut :

Gambar 5. 1 Komponen struktur atas

Berat sendiri struktur atas terdiri dari slab, balok girder, dan
balok diafragma. Hasil perhitungan berat sendiri struktur atas
jembatan adalah sebagai berikut :
Berat balok girder (PCI H-210) :
 Panjang girder (L) = 50 m
 Luas penampang (A) = 0,7495 m2
 Berat jenis beton (Wc) = 25.5 kN/m3
 Wbalok = A x L x Wc
= 0,7495 m2 x 50 m x 25.5 kN/m3
= 955,6125 kN
 Qbalok = Wbalok / L
= 955,6125 kN / 50 m
= 19,112 kN/m
Perhitungan berat sendiri struktur atas dapat dilihat pada
Tabel 5.1.
70

Tabel 5. 1 Perhitungan Pembebanan Struktur Atas Jembatan


Parameter volume
Beban Berat Satuan Berat (kN)
b (m) t (m) L (m) n
Slab 32 0.2 50 1 24 kN/m3 7680
Aspal 29.6 0.1 50 1 22 kN/m3 3256
PCI - - 50 16 19.112 kN/m 15289.8
Balok diafragma - - 50 12 5.229 kN/m 3137.3568
Total berat sendiri struktur atas Wms 29363.1568

Beban pada abutment akibat berat sendiri struktur atas adalah


sebagai berikut:
1 1
PMS = x WMS = x 29363,157 = 14681,578 kN
2 2
Eksentrisitas beban terhadap fondasi:
e = 0,1 m
Momen pada fondasi akibat beban sendiri struktur atas:
MMS = PMS x e
= 14681,578 kN x 0,1 m
= - 1468,158 kNm

 Berat Sendiri Struktur Bawah


Beban akibat berat sendiri struktur bawah jembatan terdiri dari
berat sendiri dari abutment. Abutment memiliki tinggi 9,75 m dan
lebar 6 m serta tebal wing wall 0.5 m. Gambar perencanaan
abutment dan skema pembebanan dapat dilihat pada Gambar 5.2
dan Gambar 5.3.
71

Gambar 5. 2 Perencanaan dimensi abutment

Gambar 5. 3 Skema pembebanan pada abutment


72

Perhitungan berat sendiri struktur bawah dapat dilihat pada


Tabel 5.2.

Tabel 5. 2 Perhitungan Berat Sendiri Struktur Bawah


PARAMETER BERAT BAGIAN BERAT LENGAN MOMEN
No
b h Shape Direc (kN) (m) (kNm)
ABUTMEN
1 0.3 0.6 1 -1 153 0.975 -149.175
2 0.4 3 1 -1 1020 1.075 -1096.5
3 0.2 1.5 1 -1 255 0.7 -178.5
4 0.6 0.2 0.5 -1 51 0.85 -43.35
5 1 5.5 1 -1 4675 0.1 -467.5
6 0.2 0.2 1 1 34 0.7 23.8
7 0.2 0.3 0.5 1 25.5 0.6 15.3
8 2.4 0.2 0.5 -1 204 1.4 -285.6
9 2.6 0.2 0.5 1 221 1.267 279.933
10 6 1 1 -1 5100 0.1 -510
11 1 0.2 1 -1 170 0.1 -17
WING WALL
12 2.4 0.2 0.5 -1 6 2.2 -13.2
13 0.5 0.2 0.5 -1 1.25 3.167 -3.958
14 0.6 4 1 -1 60 0.975 -58.5
15 2.3 7.2 1 -1 414 2.325 -962.55
16 2.4 0.6 1 -1 36 2.225 -80.1
17 0.6 0.2 0.5 -1 1.5 1.1 -1.65
TANAH
18 1.9 0.6 1 -1 717.06 2.075 -1487.8995
19 1.8 3.2 1 -1 3623.04 2.175 -7880.112
20 0.6 0.2 0.5 -1 37.74 1.1 -41.514
21 2.4 4 1 -1 6038.4 1.8 -10869.12
22 2.4 0.2 0.5 -1 150.96 2.2 -332.112
PMS 22994.45 MMS -24159.3075

Total beban akibat berat sendiri dapat dilihat pada Tabel 5.3.

Tabel 5. 3 Rekap perhitungan beban akibat berat sendiri


MMS
No Berat Sendiri PMS (kN)
(kNm)
1 Struktur Atas 14681.578 -1468.158
2 Struktur Bawah 22994.45 -24159.31
37676.028 -25627.47
73

2. Beban Mati Tambahan (MA)


Beban mati tambahan (superimposed dead load) adalah berat
seluruh bahan yang menimbulkan suatu beban pada jembatan yang
merupakan elemen non-struktural, dan mungkin besarnya berubah
selama umur jembatan. Perhitungan beban mati tambahan dapat
dilihat pada Tabel 5.4.

Tabel 5. 4 Perhitungan beban mati tambahan (MA)


Jenis Beban Mati Panjang
No Tebal (m) Lebar (m) n w (kN/m3) Berat (kN)
Tambahan (m)
1 Lap. Aspal Overlay 0.1 29.6 50 2 22 6512
2 Air Hujan 0.05 32 50 1 9.8 784
WMA 7296

Beban pada abutment akibat beban mati tambahan:


PMA = 0.5 x WMA
= 0.5 x 7296 kN
= 3648 kN
Eksentrisitas beban terhadap pondasi,
e = 0,1 m
Momen pada pondasi akibat beban mati tambahan,
MMA = PMA x e
= 3648 kN x 0,1 m
= - 364,8 kNm

3. Tekanan Tanah
Tekanan tanah di belakang abutment tidak diperhitungkan
sebagai beban abutment karena tanah timbunan arah memanjang
jembatan sudah ditahan oleh geotextile wall. Perencanaan
geotextile wall dapat dilihat pada BAB VI.

4. Beban Lajur “D” (TD)


Beban kendaraan yg berupa beban lajur "D" terdiri dari beban
terbagi merata UDL (Uniformly Distributed Load) dan beban garis
KEL (Knife Edge Load). Beban terbagi merata UDL mempunyai
intensitas q (kPa) yang besarnya tergantung pada panjang total L
74

yang dibebani lalu-lintas seperti atau dinyatakan dengan rumus


sebagai berikut:
q = 9,0 kPa untuk L ≤ 30 m
q = 9,0 x (0,5 + 15/L) kPa untuk L > 30 m
L = 50 m, maka q = 9,0 x (0,5 + 15/50) = 7,2 kPa
Intensitas beban garis KEL (p) adalah 49 kN/m (SNI 1725:2016
pasal 8.3.1)
Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance) untuk KEL
diambil sebagai berikut:
DLA = 0,4 untuk L ≤ 50 m
DLA = 0,4 – 0,0025 x (L - 50) untuk 50 < L < 90 m
DLA = 0,3 untuk L ≥ 90 m
L = 50 m, maka DLA = 0,4 m
b1 = 28 m

Gambar 5. 4 Distribusi beban “D”


(sumber : SNI 1725-2016)

Gambar 5. 5 Faktor beban dinamis untuk beban T


(sumber : SNI 1725-2016)

Besar beban lajur “D” adalah


WTD1 = q x b1 = 7,2 kPa x 28 m x 50 m = 10080 kN
75

WTD2 = p x b1 x (1 + DLA) = 49 kN/m x 28 m x 1 m (1 + 0,4)


= 1920,8 kN

Gambar 5. 6 Skema distribusi beban D ke abutment

Beban pada abutment akibat beban lajur "D",


PTD = 0.5 x WTD1 + WTD2
= (0,5 x 10080) + 1920,8
= 6960,8 kN
Eksentrisitas beban thd. Fondasi,
e = 0,1 m
Momen pada fondasi akibat beban lajur "D",
MTD = PTD x e
= 6960,8 kN x 0,1
= - 696,08 kNm

5. Gaya Rem (TB)


Besarnya gaya rem sesuai SNI 1725-2016 pasal 8.1 dipakai
sebesar 25% dari berat gandar truk desain. Jika jalan terdapat 6
lajur 2 arah, maka ada 9 lajur searah sehingga jembatan menerima
beban rem dari 9 kendaraan searah. Besar gaya rem pada jembatan
sebagai berikut:
Beban gandar truk desain = 225 kN
25% beban gandar truk = 25% x 225 kN = 56,25 kN
Gaya rem akibat 9 truk searah = 9 x 56,25 kN = 506,25 kN
76

TTB = 0,5 x 506,25 = 253,125 kN

Gambar 5. 7 Pengaruh gaya rem pada abutment

Lengan terhadap pondasi,


YTB = 9,75 m
Momen pada Fondasi akibat gaya rem,
MTB = PTB x YTB
= 253,125 kN x 9,75 m
= 2467,969 kNm

6. Beban Angin (EW)


Pembebanan abutment akibat beban angin berdasarkan RSNI
T–02-2005.
 Angin yang Meniup Bidang Samping Jembatan
Gaya akibat angin yang meniup bidang samping jembatan
dihitung dengan rumus:
TEW1 = (0.0006 x Cw x (Vw)2 x Ab)/2 kN
Keterangan:
Cw = koefisien seret
Vw = Kecepatan angin rencana (m/det)
Ab = luas bidang samping jembatan (m2)
77

Tabel 5. 5 Koefisien Seret (Cw)

(sumber : RSNI T–02-2005)

Tabel 5. 6 Kecepatan Angin Rencana (Vw)

(sumber : RSNI T–02-2005)

Koefisien seret, Cw = 1,25


Kecepatan angin rencana, Vw = 35 m/det
Panjang bentang, L = 50 m

Gambar 5. 8 Skema pembebanan angin yang meniup samping


jembatan
78

Tinggi bidang samping jembatan,


ha = 3,1 m
Luas bidang samping jembatan,
Ab = Lx ha
= 50 m x 3,1 m
= 155 m2
Beban angin pada abutment,
TEW1 = (0.0006 x Cw x (Vw)2 x Ab)/2
= (0,0006 x 1,25 x (35)2 x 77,5)/2
= 71,2 kN
Lengan terhadap Fondasi,
YEW1 = 8,45m
Momen pd Fondasi akibat beban angin,
MEW1 = TEW1 x YEW1
= 71,2 kN x 8,45 m
= 601,666 kNm

 Angin yang Meniup Kendaraan


Gaya angin tambahan arah horisontal pada permukaan lantai
jembatan akibat beban angin yang meniup kendaraan di atas lantai
jembatan dihitung dengan rumus (tinggi kendaraan dianggap 2 m
(truk)) :
TEW2 = 0.0012 x Cw x (Vw)2 x L x H kN, dengan Cw = 1,25
Beban angin yang meniup kendaraan,
TEW2 = 0.0012 x Cw x (Vw)2 x L x Hkendaraan
= 0,0012 x 1,25 x (35)2 x 50 x 2
= 176,4 kN
Lengan terhadap Fondasi,
YEW2 = 9,75 + 2 = 11,75 m
Momen pd Fondasi akibat beban angin,
MEW2 = TEW2 x YEW2
= 176,4 kN x 11,75 m
= 2072,7 kNm
79

 Beban Angin Total pada Abutment


Total beban angin pada Abutment,
TEW = TEW1 + TEW2 = 247,603 kN
Total momen pd Fondasi,
MEW = MEW1 + MEW2 = 2674,366 kNm

7. Beban Gempa (EQ)


Beban gempa pada abutment direncanakan sesuai RSNI
2833:201X. Beban gempa pada abutment dapat dihitung dengan
persamaan :
C
EQ  SM  Wt
R
Dimana :
EQ = gaya gempa horisontal statis (kN)
CSM = koefisien respon gempa elastik pada moda getar ke – m
R = faktor modifikasi respons
Wt = berat total struktur terdiri dari beban mati dan beban
hidup yang sesuai (kN)
Koefisien respon elastik CSM diperoleh dari peta percepatan
batuan dasar dan spektra percepatan sesuai daerah gempa dan
periode ulang rencana (Gambar)

Gambar 5. 9 Peta percepatan puncak di batuan dasar (PGA) untuk


probabilitas terlampaui 10% dalam 50 tahun
(sumber : RSNI 2833:201X)
80

Lokasi jembatan berada di Lampung, dari Gambar 5.9


dapat dilihat nilai PGA = 0,1

Gambar 5. 10 Peta respons spektra percepatan 0.2 detik di batuan


dasar untuk probabilitas terlampaui 10% dalam 50 tahun
(sumber : RSNI 2833:201X)

Lokasi jembatan berada di Lampung, dari Gambar 5.10


dapat dilihat nilai Ss = 0,2

Gambar 5. 11 Peta respons spektra percepatan 1 detik di batuan


dasar untuk probabilitas terlampaui 10% dalam 50 tahun
(sumber : RSNI 2833:201X)
81

Lokasi jembatan berada di Lampung, dari Gambar 5.11


dapat dilihat nilai S1 = 0,1

Klasifikasi situs pada pasal ini ditentukan untuk lapisan


tanah setebal 30 m sesuai dengan yang didasarkan pada korelasi
dengan hasil penyelidikan tanah lapangan dan laboratorium.

Tabel 5. 7 Kelas Situs

Hasil analisa dari Tabel 5.7, tanah dasar pada perencanaan


abutment termasuk Tanah Sedang.
Untuk penentuan respons spektra di permukaan tanah,
diperlukan suatu faktor amplifikasi pada periode nol detik, periode
pendek (T = 0,2 detik) dan periode 1 detik.

Tabel 5. 8 Faktor amplifikasi untuk periode 0 detik dan 0,2 detik


(FPGA/Fa)
82

PGA = 0,1
Ss = 0,2
Kelas Situs = Tanah Sedang
FPGA = 1,6
FA = 1,6

Tabel 5. 9 Besarnya nilai faktor amplifikasi untuk periode 1 detik


(Fv)

S1 = 0,1
Fv = 2,4

Respons spektra di permukaan tanah ditentukan dari 3


(tiga) nilai percepatan puncak yang mengacu pada peta gempa
Indonesia 2010 (PGA, SS dan S1), serta nilai faktor amplifikasi
FPGA, Fa, dan Fv. Perumusan respons spektra adalah sebagai
berikut :
AS = FPGA x PGA
= 1,6 x 0,1
= 0,16
SDS = Fa x Ss
= 1,6 x 0,2
= 0,32
SD1 = Fv x S1
= 2,4 x 0,1
= 0,24
83

Gambar 5. 12 Bentuk tipikal respons spektra di permukaan tanah

Nilai koefisien respon gempa elastik CSM dipilih sama nilainya


dengan SDS yaitu 0,32

Tabel 5. 10 Faktor Modifikasi Respons (R) untuk Bangunan


Bawah

Berdasarkan Tabel 5.10 didapatkan nilai modifikasi respons


(R) adalah 1,5
Persamaan gaya gempa pada abutment menjadi
0,32
EQ   Wt
1,5
84

Gambar 5. 13 Perencanaan gaya gempa yang bekerja pada


abutment

Untuk hasil perhitungan gaya gempa pada abutment dapat


dilihat pada Tabel 5.11.

Tabel 5. 11 Distribusi Beban gempa pada Abutment


MEQ
No Berat Wt (kN) EQ (kN) y (m)
(kNm)
STRUKTUR ATAS
PMS 14681.58 3132.07 9.75 30537.68
PMA 3648 778.24 9.75 7587.84
ABUTMENT
1 153 32.64 9.075 296.21
2 1020 217.60 7.25 1577.60
3 255 54.40 6.6 359.04
4 51 10.88 5.817 63.29
5 4675 997.33 4.5 4488.00
6 34 7.25 5.875 42.61
85

Tabel 5.11 Distribusi Beban gempa pada Abutment (Lanjutan)


MEQ
No Berat Wt (kN) EQ (kN) y (m)
(kNm)
7 25.5 5.44 5.167 28.11
8 204 43.52 1.533 66.73
9 221 47.15 1.533 72.29
10 5100 1088.00 0.625 680.00
11 170 36.27 1.675 60.75
WING WALL
12 6 1.28 1.817 2.325
13 1.25 0.27 1.817 0.484
14 60 12.80 3.675 47.040
15 414 88.32 5.250 463.680
16 36 7.68 9.075 69.696
17 1.5 0.32 5.53 1.771
TANAH
18 717.06 152.97 9.075 1388.228
19 3623.04 772.92 6.825 5275.146
20 37.74 8.05 5.53 44.550
21 6038.4 1288.19 3.675 4734.106
22 150.96 32.20 1.817 58.505
Total 41324.0284 8815.79 MEQ 57945.677

8. Kombinasi Beban Kerja


Perhitungan kombinasi beban pada abutment berdasarkan
RSNI – T02 – 2005 adalah sebagai berikut

Tabel 5. 12 Kombinasi Pembebanan Abutment

(Sumber : RSNI–T02–2005)
86

Perhitungan masing – masing kombinasi dapat dilihat pada


Lampiran 4. Perhitungan rekap beban kerja dapat dilihat pada
Tabel 5.13 dan rekap kombinasi beban untuk perencanaan
tegangan kerja dapat dilihat pada Tabel 5.14.

Tabel 5. 13 Rekap Beban Kerja


Rekap Beban Kerja arah Vertikal Horisontal Momen
No Beban Kode P (kN) Ix (kN) Iy (kN) Mx (kNm) My (kNm)
A AKSI TETAP
1 berat sendiri MS 37676.03 -25627.47
2 beban mati tambahan MA 7296.00 -364.80
B BEBAN LALULINTAS
3 beban lajur D TD 6960.80 -696.08
4 gaya rem TB 253.13 2467.97
C AKSI LINGKUNGAN
5 beban angin EW 0 247.60 2674.37
6 beban gempa (arah x) EQ 8815.79 57945.68
beban gempa (arah y) EQ 8815.79 57945.68

Tabel 5. 14 Rekap Kombinasi Beban Kerja


TEGANG
KOMBINASI AN
No P (Kn) TX (Kn) TY (Kn) MX (kNm) MY (kNm)
BEBAN BERLEBI
HAN
1 KOMBINASI 1 0% 51932.828 253.125 0 -24220.377 0
2 KOMBINASI 2 25% 51932.828 253.125 0 -24220.377 0
3 KOMBINASI 3 25% 51932.828 253.125 247.603 -24220.377 2674.366
4 KOMBINASI 4 40% 51932.828 253.125 247.603 -24220.377 2674.366
5 KOMBINASI 5 A 50% 44972.028 8815.793 0 31953.412 0
KOMBINASI 5 B 50% 44972.028 0 8815.793 0 57945.677
6 KOMBINASI 6 30% 44972.028 0 0 -25992.2653 0
7 KOMBINASI 7 50% 51932.828 253.125 0 -24220.3766 0

Dikarenakan abutment berdiri diatas tanah lunak, maka


direncanakan pondasi tiang pancang.

5.5 Perencanaan Tiang Pancang


Perencanaan tiang pancang dilakukan karena stabilitas geser
dan daya dukung tidak memenuhi factor keamanan yang
disyaratkan. Tiang pancang yang direncanakan mempunyai
diameter 40 cm, 50 cm, dan 60 cm.
87

1. Daya Dukung Ijin Tiang Pancang


Perhitungan daya dukung ijin aksial tiang berdasarkan data SPT
dapat dilihat pada Lampiran 5. Grafik daya dukung ijin tiang
pancang dapat dilihat pada Gambar 5.14.

Gambar 5. 14 Grafik daya dukung ijin aksial tekan tiang

2. Spesifikasi Tiang Pancang


Tiang pancang yang digunakan dalam perencanaan abutment
adalah tiang pancang dari PT. Wijaya Karya. Data spesifikasi tiang
pancang dapat dilihat pada Gambar 5.15.
88

Gambar 5. 15 Spesifikasi Tiang Pancang


(Sumber : Brosur PT. WIKA Beton)

Contoh perhitungan dan spesifikasi tiang pancang diameter 60


cm adalah sebagai berikut :

Gambar 5. 16 Pile section


(Sumber : Brosur PT. WIKA Beton)

 Diameter luar = 60 cm
 Tebal = 10 cm
 Diameter dalam = 50 cm
 Kelas =C
89

 Mutu beton = K-600


 fc’ = 49,8 MPa
 Allowable axial = 229,5 ton
 Bending moment crack = 29 ton.m
 Bending moment ult. = 58 ton.m
 E = 4700  fc
= 32850,882 MPa
= 328508,82 kg/cm2
 Moment inersia (I) = 1    d 24  d 14 
64
= 329376,355 cm4

3. Penentuan Kedalaman Tiang Pancang


Penentuan kedalaman tiang pancang berdasarkan dari daya
dukung ijin bahan dan tanah. Daya dukung ijin tanah sendiri antara
½ sampai 2/3 dari daya dukung ijin bahan.
Contoh perhitungan tiang pancang D60:
Pultimate bahan = 229,5 ton
Pijin bahan = Pult/ SF
= 229,5/3
= 76,5 ton
Pijin tanah = 2/3 x Pijin bahan
= 2/3 x 76,5 ton
= 51 ton
Didapatkan Pijin tanah = 51 ton, dan diplot pada grafik daya
dukung ijin aksial tekan tiang (Gambar 5.14) didapatkan
kedalaman tiang pancang 13 meter. Dikarenakan untuk kontrol
daya dukung aksial tidak memenuhi syarat, maka tiang perlu
diperdalam sampai daya dukung aksialnya memenuhi syarat yang
diijinkan.

4. Perencanaan Konfigurasi Tiang Pancang


Konfigurasi tiang pancang dapat dilihat pada Gambar 5.17.
Hasil perhitungan jumlah tiang pancang yang digunakan pada
abutment jembatan adalah sebagai berikut
90

 Jumlah tiang pancang = 60 buah


 n arah x (m) = 3 buah
 n arah y (n) = 20 buah
 Lpilecap arah x =6m
 Lpilecap arah y = 34 m
 Jarak antar tiang arah x =2m
 Jarak antar tiang arah y = 1,68 m
 xmax =2m
 ymax = 15,96 m
 Σx2 = 160 m2
 Σy2 = 5630,688 m2

Gambar 5. 17 Konfigurasi tiang pancang D60

Rekap hasil perhitungan kombinasi tiang pancang D40, D50,


dan D60 dapat dilihat pada Tabel 5.15.

Tabel 5. 15 Rekap Perhitungan Kombinasi Tiang Pancang


Diameter Total Jarak Tiang Jarak tiang
Tiang m n Tiang Sm (m) Sn (m) ke Tepi m ke tepi n
pancang Pancang (m) (m)
0.4 5 28 140 1 1.18 1 1
0.5 4 26 104 1.3 1.28 1 1
0.6 3 20 60 2 1.68 1 1
91

Perhitungan efisiensi tiang pancang group (μ) adalah sebagai


berikut :
μ = 1  arctan D / s    2  1  1 
90  m n
 0,6 
arctan 
μ = 1  1,68    2  1  1 
 
90  3 20 
= 0,65
Direncanakan kedalaman tiang pancang adalah 60 m, dari
grafik daya dukung aksial tiang (Gambar 5.14) didapatkan Qultimate
= 5421,24 kN. Faktor keamanan (SF) rencana adalah 3, maka
didapatkan Pijin = Qultimate/SF = 1807,08 kN.
Pijin 1 tiang dalam group = Pijin x μ
= 1397,2 kN x 0,65
= 1169,12 kN
= 116,912 ton
Contoh perhitungan gaya aksial tiang pancang maksimum dan
minimum sebagai berikut :
 Kombinasi beban 1, beban arah X :
Pmax = P  M x  X max
n  nX i
2

= 5193,283  2422 ,038  2


60 160
= 116,83 ton
Pmin = P  M x  X max
n  nX i
2

= 5193,283  2422 ,038  2


60 160
= 56,279 ton

Hasil perhitungan gaya aksial maksimum dan minimum tiang


pancang D40, D50, dan D60 dapat dilihat pada Tabel 5.16, Tabel
5.17, dan Tabel 5.18.
92

Tabel 5. 16 Gaya Aksial Maksimum dan Minimum Tiang


Pancang D40
Terhadap X Terhadap Y
Kombinasi Mx.x/Σx2 My.y/Σy2
No P (ton) Mx (t.m) My (t.m) P/n (ton) P max P min P max P min
Beban (ton) (ton)
(ton) (ton) (ton) (ton)
1 Kombinasi 1 5193.283 -2422.038 0 37.095 17.300 0 54.395 19.795 0 0
2 Kombinasi 2 5193.283 -2422.038 0 37.095 17.300 0 54.395 19.795 0 0
3 Kombinasi 3 5193.283 -2422.038 267.437 37.095 17.300 0.335 54.395 19.795 37.430 36.760
4 Kombinasi 4 5193.283 -2422.038 267.437 37.095 17.300 0.335 54.395 19.795 37.430 36.760
5 Kombinasi 5 A 4497.203 3195.341 0 32.123 22.824 0 54.947 9.299 0 0
Kombinasi 5 B 4497.203 0 5794.568 32.123 0 7.257 0 0 39.380 24.866
6 Kombinasi 6 4497.203 -2599.227 0 32.123 18.566 0 50.689 13.557 0 0
7 Kombinasi 7 5193.283 -2422.038 0 37.095 17.300 0 54.395 19.795 0 0

Tabel 5. 17 Gaya Aksial Maksimum dan Minimum Tiang


Pancang D50
Terhadap X Terhadap Y
Kombinasi Mx.x/Σx2 My.y/Σy2
No P (ton) Mx (t.m) My (t.m) P/n (ton) P max P min P max P min
Beban (ton) (ton)
(ton) (ton) (ton) (ton)
1 Kombinasi 1 5193.283 -2422.038 0 49.935 21.497 0 71.433 28.438 0 0
2 Kombinasi 2 5193.283 -2422.038 0 49.935 21.497 0 71.433 28.438 0 0
3 Kombinasi 3 5193.283 -2422.038 267.437 49.935 21.497 0.446 71.433 28.438 50.382 49.489
4 Kombinasi 4 5193.283 -2422.038 267.437 49.935 21.497 0.446 71.433 28.438 50.382 49.489
5 Kombinasi 5 A 4497.203 3195.341 0 43.242 28.361 0 71.603 14.881 0 0
Kombinasi 5 B 4497.203 0 5794.568 43.242 0 9.673 0 0 52.915 33.569
6 Kombinasi 6 4497.203 -2599.227 0 43.242 23.070 0 66.312 20.172 0 0
7 Kombinasi 7 5193.283 -2422.038 0 49.935 21.497 0 71.433 28.438 0 0

Tabel 5. 18 Gaya Aksial Maksimum dan Minimum Tiang


Pancang D60
Terhadap X Terhadap Y
Kombinasi Mx.x/Σx My.y/Σy2
No P (ton) Mx (t.m) My (t.m) P/n (ton) 2 P max P min P max P min
Beban (ton) (ton)
(ton) (ton) (ton) (ton)
1 Kombinasi 1 5193.283 -2422.038 0 86.555 30.275 0 116.830 56.279 0 0
2 Kombinasi 2 5193.283 -2422.038 0 86.555 30.275 0 116.830 56.279 0 0
3 Kombinasi 3 5193.283 -2422.038 267.437 86.555 30.275 0.758 116.830 56.279 87.313 85.797
4 Kombinasi 4 5193.283 -2422.038 267.437 86.555 30.275 0.758 116.830 56.279 87.313 85.797
5 Kombinasi 5 A 4497.203 3195.341 0 74.953 39.942 0 114.895 35.012 0 0
Kombinasi 5 B 4497.203 0 5794.568 74.953 0 16.425 0 0 91.378 58.529
6 Kombinasi 6 4497.203 -2599.227 0 74.953 32.490 0 107.444 42.463 0 0
7 Kombinasi 7 5193.283 -2422.038 0 86.555 30.275 0 116.830 56.279 0 0

Hasil perhitungan kontrol daya dukung ijin tiang bor tiap


kombinasi pembebanan D40, D50, dan D60 dapat dilihat pada
Tabel 5.19 sampai Tabel 5.24.
93

Tabel 5. 19 Kontrol Daya Dukung Ijin Tiang Pancang D40 Arah


X
Kombinasi
No % P ijin P ijin (ton) P max (ton) keterangan
Beban
1 Kombinasi 1 100% 64.976 54.395 OK
2 Kombinasi 2 125% 81.221 54.395 OK
3 Kombinasi 3 125% 81.221 54.395 OK
4 Kombinasi 4 140% 90.967 54.395 OK
5 Kombinasi 5 A 150% 97.465 54.947 OK
Kombinasi 5 B 150% 97.465 0 OK
6 Kombinasi 6 130% 84.469 50.689 OK
7 Kombinasi 7 150% 97.465 54.395 OK

Tabel 5. 20 Kontrol Daya Dukung Ijin Tiang Pancang D40 Arah


Y
Kombinasi
No % P ijin P ijin (ton) P max (ton) keterangan
Beban
1 Kombinasi 1 100% 64.98 0 OK
2 Kombinasi 2 125% 81.22 0 OK
3 Kombinasi 3 125% 81.22 37.43 OK
4 Kombinasi 4 140% 90.97 37.43 OK
5 Kombinasi 5 A 150% 97.46 0 OK
Kombinasi 5 B 150% 97.46 39.38 OK
6 Kombinasi 6 130% 84.47 0 OK
7 Kombinasi 7 150% 97.46 0 OK

Tabel 5. 21 Kontrol Daya Dukung Ijin Tiang Pancang D50 Arah


X
Kombinasi
No % P ijin P ijin (ton) P max (ton) keterangan
Beban
1 Kombinasi 1 100% 72.313 71.433 OK
2 Kombinasi 2 125% 90.391 71.433 OK
3 Kombinasi 3 125% 90.391 71.433 OK
4 Kombinasi 4 140% 101.238 71.433 OK
5 Kombinasi 5 A 150% 108.470 71.603 OK
Kombinasi 5 B 150% 108.470 0 OK
6 Kombinasi 6 130% 94.007 66.312 OK
7 Kombinasi 7 150% 108.470 71.433 OK
94

Tabel 5. 22 Kontrol Daya Dukung Ijin Tiang Pancang D50 Arah


Y
Kombinasi
No % P ijin P ijin (ton) P max (ton) keterangan
Beban
1 Kombinasi 1 100% 72.313 0 OK
2 Kombinasi 2 125% 90.391 0 OK
3 Kombinasi 3 125% 90.391 50.382 OK
4 Kombinasi 4 140% 101.238 50.382 OK
5 Kombinasi 5 A 150% 108.470 0 OK
Kombinasi 5 B 150% 108.470 52.915 OK
6 Kombinasi 6 130% 94.007 0 OK
7 Kombinasi 7 150% 108.470 0 OK

Tabel 5. 23 Kontrol Daya Dukung Ijin Tiang Pancang D60 Arah


X
Kombinasi
No % P ijin P ijin (ton) P max (ton) keterangan
Beban
1 Kombinasi 1 100% 116.911 116.830 OK
2 Kombinasi 2 125% 146.138 116.830 OK
3 Kombinasi 3 125% 146.138 116.830 OK
4 Kombinasi 4 140% 163.675 116.830 OK
5 Kombinasi 5 A 150% 175.366 114.895 OK
Kombinasi 5 B 150% 175.366 0 OK
6 Kombinasi 6 130% 151.984 107.444 OK
7 Kombinasi 7 150% 175.366 116.830 OK

Tabel 5. 24 Kontrol Daya Dukung Ijin Tiang Pancang D60 Arah


Y
Kombinasi
No % P ijin P ijin (ton) P max (ton) keterangan
Beban
1 Kombinasi 1 100% 116.911 0 OK
2 Kombinasi 2 125% 146.138 0 OK
3 Kombinasi 3 125% 146.138 87.313 OK
4 Kombinasi 4 140% 163.675 87.313 OK
5 Kombinasi 5 A 150% 175.366 0 OK
Kombinasi 5 B 150% 175.366 91.378 OK
6 Kombinasi 6 130% 151.984 0 OK
7 Kombinasi 7 150% 175.366 0 OK
95

5. Kontrol Tiang Pancang terhadap Gaya Lateral


Pondasi tiang pancang perlu dikontrol terhadap gaya horizontal.
Momen dan defleksi yang terjadi pada tiang pancang tidak boleh
melebihi syarat yang telah ditentukan. Perhitungan kontrol tiang
pancang terhadap momen dan defleksi adalah sebagai berikut :
1. Menentukan nilai T
Nilai T dapat dicari dengan rumusan sebagai berikut :
1
 E  I 5
T   
 f 
Harga f didapatkan melalui grafik dari NAVFAC DM-7
(Gambar 2.22). Parameter yang dibutuhkan adalah sebagai berikut
:
Cu = 0,0773 kg/cm2
qu = 2 x Cu = 0,155 kg/cm2 = 0,144 ton/ft2
Kedua parameter tersebut diplot pada grafik dan didapatkan
nilai f = 3 ton/ft3 = 0,096 kg/cm3
Spesifikasi tiang adalah menggunakan beton K-600, sehingga
didapatkan nilai E adalah sebagai berikut :
E = 4700  f ' c
= 4700  48,9
= 328508,82 kg/cm2
I = 329376,35 cm4
Maka, didapatkan nilai T adalah sebagai berikut :
1
 331675  329376 ,4  5
 
T =  f 
= 257,273 cm = 2,57 m

2. Menentukan nilai defleksi (δP) pada tiang


Nilai defleksi pada tiang dapat dihitung dengan rumusan
sebagai berikut :
96

 PT 3 
  F    2,54cm
 EI 
Dimana :
P = Hmax/n
Hmax = gaya horizontal maksimum
n = jumlah tiang pancang
Fδ = koefisien defleksi
Nilai dari Fδ dapat dicari dengan kurva dari NAVFAC DM-7
(Gambar 2.24). Parameter untuk menentukan nilai Fδ sebagai
berikut :
L = 60 m
T = 2,57 m
L/T = 23,32
z =0m
Fδ = 0,94
P = 8815,79/63
= 146,93 kN
= 14692,99 kg
Nilai defleksi (δ) adalah sebagai berikut :
 PT 3 
δ = F   
 EI 
 14692 ,99  (257 ,27) 3 
= 0,94   
 328508 ,82  329376 ,35 
= 2,17 cm < 2,54 cm (OK)

3. Menentukan nilai momen (Mp) pada tiang


Momen pada tiang pancang dapat dihitung sengan rumusan
sebagai berikut:
M p max  fm  P  T  M crackbahan
Dimana:
P = Hmax/n
Hmax = gaya horizontal maksimum
n = jumlah tiang pancang
97

Nilai dari fm dapat dicari dengan kurva dari NAVFAC DM-7


(Gambar 2.24). Parameter yang untuk menentukan fm adalah
L = 60 m
T = 2,57 m
L/T = 23,32
z =0m
fm = -0,88
P = 14692,99 kg
Mijin = 0,8 x Mult
= 0,8 x 58 = 46,4 ton.m
Momen pada tiang pancang adalah sebagai berikut :
Mpmax = fm  P  T
= 0,88 x 14,693 ton x 2,57 m
= 33,265 t.m < 46,4 t.m (OKE)
Hasil perhitungan defleksi dan momen pada tiang pancang pada
setiap diameter tiang yang direncanakan dapat dilihat pada Tabel
5.25 sampai Tabel 5.30.

Tabel 5. 25 Perhitungan Defleksi Tiang Pancang D40


KOMBINASI Terhadap X Terhadap Y
Px (kg) Py (kg) δijin (cm)
BEBAN δ (cm) Keterangan δijin (cm) Keterangan
KOMBINASI 1 180.804 0 2.54 0.049 OK 0 OK
KOMBINASI 2 180.804 0 2.54 0.049 OK 0 OK
KOMBINASI 3 180.804 176.859 2.54 0.049 OK 0.048 OK
KOMBINASI 4 180.804 176.859 2.54 0.049 OK 0.048 OK
KOMBINASI 5 A 6296.995 0 2.54 1.722 OK 0 OK
KOMBINASI 5 B 0 6296.995 2.54 0 OK 1.722 OK
KOMBINASI 6 0 0 2.54 0 OK 0 OK
KOMBINASI 7 180.804 0 2.54 0.049 OK 0 OK
98

Tabel 5. 26 Perhitungan Defleksi Tiang Pancang D50


KOMBINASI Terhadap X Terhadap Y
Px (kg) Py (kg) δijin (cm)
BEBAN δ (cm) Keterangan δijin (cm) Keterangan
KOMBINASI 1 243.389 0 2.54 0.047 OK 0 OK
KOMBINASI 2 243.389 0 2.54 0.047 OK 0 OK
KOMBINASI 3 243.389 238.080 2.54 0.047 OK 0.046 OK
KOMBINASI 4 243.389 238.080 2.54 0.047 OK 0.046 OK
KOMBINASI 5 A 8476.724 0 2.54 1.641 OK 0 OK
KOMBINASI 5 B 0 8476.724 2.54 0 OK 1.641 OK
KOMBINASI 6 0 0 2.54 0 OK 0 OK
KOMBINASI 7 243.389 0 2.54 0.047 OK 0 OK

Tabel 5. 27 Perhitungan Defleksi Tiang Pancang D60


KOMBINASI Terhadap X Terhadap Y
Px (kg) Py (kg) δijin (cm)
BEBAN δ (cm) Keterangan δijin (cm) Keterangan
KOMBINASI 1 421.875 0 2.54 0.062 OK 0 OK
KOMBINASI 2 421.875 0 2.54 0.062 OK 0 OK
KOMBINASI 3 421.875 412.672 2.54 0.062 OK 0.061 OK
KOMBINASI 4 421.875 412.672 2.54 0.062 OK 0.061 OK
KOMBINASI 5 A 14692.988 0 2.54 2.174 OK 0 OK
KOMBINASI 5 B 0 14692.988 2.54 0.000 OK 2.174 OK
KOMBINASI 6 0 0 2.54 0 OK 0 OK
KOMBINASI 7 421.875 0 2.54 0.062 OK 0 OK

Tabel 5. 28 Perhitungan Kontrol Momen Tiang Pancang D40


Terhadap X Terhadap Y
KOMBINASI Mpcrack
Px (ton) Py (ton) Mpmax Mpmax
BEBAN (t.m) Keterangan Keterangan
(t.m) (t.m)
KOMBINASI 1 0.181 0 14.400 0.301 OK 0 OK
KOMBINASI 2 0.181 0 14.400 0.301 OK 0 OK
KOMBINASI 3 0.181 0.177 14.400 0.301 OK 0.295 OK
KOMBINASI 4 0.181 0.177 14.400 0.301 OK 0.295 OK
KOMBINASI 5 A 6.297 0 14.400 10.486 OK 0 OK
KOMBINASI 5 B 0 6.297 14.400 0 OK 10.486 OK
KOMBINASI 6 0 0 14.400 0 OK 0 OK
KOMBINASI 7 0.181 0 14.400 0.301 OK 0 OK
99

Tabel 5. 29 Perhitungan Kontrol Momen Tiang Pancang D50


Terhadap X Terhadap Y
KOMBINASI Mpcrack
Px (ton) Py (ton) Mpmax Mpmax
BEBAN (t.m) Keterangan Keterangan
(t.m) (t.m)
KOMBINASI 1 0.243 0 27.200 0.482 OK 0 OK
KOMBINASI 2 0.243 0 27.200 0.482 OK 0 OK
KOMBINASI 3 0.243 0.238 27.200 0.482 OK 0.471 OK
KOMBINASI 4 0.243 0.238 27.200 0.482 OK 0.471 OK
KOMBINASI 5 A 8.477 0 27.200 16.775 OK 0 OK
KOMBINASI 5 B 0 8.477 27.200 0 OK 16.775 OK
KOMBINASI 6 0 0 27.200 0.000 OK 0 OK
KOMBINASI 7 0.243 0 27.200 0.482 OK 0 OK

Tabel 5. 30 Perhitungan Kontrol Momen Tiang Pancang D60


Terhadap X Terhadap Y
KOMBINASI Mpcrack
Px (ton) Py (ton) Mpmax Mpmax
BEBAN (t.m) Keterangan Keterangan
(t.m) (t.m)
KOMBINASI 1 0.422 0 46.400 0.955 OK 0 OK
KOMBINASI 2 0.422 0 46.400 0.955 OK 0 OK
KOMBINASI 3 0.422 0.413 46.400 0.955 OK 0.934 OK
KOMBINASI 4 0.422 0.413 46.400 0.955 OK 0.934 OK
KOMBINASI 5 A 14.693 0 46.400 33.265 OK 0 OK
KOMBINASI 5 B 0.000 14.693 46.400 0 OK 33.265 OK
KOMBINASI 6 0 0 46.400 0 OK 0 OK
KOMBINASI 7 0.422 0 46.400 0.955 OK 0 OK

6. Tiang Pancang yang Digunakan


Perencanaan abutment dengan pondasi tiang pancang
direncanakan menggunakan diameter 0,4 m, 0,5 m, 0,6 m dan
didapatkan kebutuhan tiang pancang untuk tiap – tiap diameter
dapat dilihat pada Tabel 5.15. Kebutuhan tiang pancang tersebut
menentukan jumlah biaya yang dibutuhkan. Hasil perhitungan
biaya tiang pancang dapat dilihat pada Tabel 5.31.

Tabel 5. 31 Kebutuhan dan Biaya Tiang Pancang


Kebutuhan
Diameter Kedalaman Jumlah Panjang Tiang
Biaya 1 Tiang Total Biaya
(m) (m) Tiang Tiang (m) Pancang
(buah)
0.4 24 140 8 420 Rp 3,800,000.00 Rp 1,596,000,000.00
0.5 40 104 14 312 Rp 5,500,000.00 Rp 1,716,000,000.00
0.6 60 60 16 240 Rp 6,700,000.00 Rp 1,608,000,000.00
100

Penentuan tiang pancang yang digunakan adalah berdasarkan


biaya yang paling sedikit dikeluarkan. Berdasarkan Tabel 5.35
diatas, tiang pancang yang digunakan pada perencanaan pondasi
abutment adalah diameter 40 cm.

5.6 Penulangan Abutment


Penulangan pada abutment meliputi penulangan pilecap,
breast wall, dan back wall. Perhitungan penulangan adalah sebagai
berikut :

1. Penulangan pilecap
Beban yang bekerja pada pile cap yaitu beban akibat tiang
pancang dan beban akibat berat sendiri pile cap. Perhitungan beban
yang bekerja pada pile cap dapat dilihat pada Tabel 5.32 dan Tabel
5.33.

Tabel 5. 32 Perhitungan Beban Pile cap Arah X


Nama Jumlah Lengan Pu (kN) Mu (kNm)
Baris 1 1 1.18 543.951 641.863
Baris 2 1 2.36 543.951 1283.725
Baris 3 1 3.54 543.951 1925.588
Baris 4 1 4.72 543.951 2567.451
Baris 5 1 5.9 543.951 3209.314
Baris 6 1 7.08 543.951 3851.176
Baris 7 1 8.26 543.951 4493.039

Tabel 5.32 Perhitungan beban Pile cap Arah X (lanjutan)


Nama Jumlah Lengan Pu (kN) Mu (kNm)
Baris 8 1 9.44 543.951 5134.902
Baris 9 1 10.62 543.951 5776.765
Baris 10 1 11.8 543.951 6418.627
Baris 11 1 12.98 543.951 7060.490
Baris 12 1 14.16 543.951 7702.353
Baris 13 1 15.34 543.951 8344.215
Baris 14 1 16.52 543.951 8986.078
Berat
1 17 81.250 -11740.625
sendiri
Total 55654.961
101

Tabel 5. 33 Perhitungan Beban Pile cap Arah Y


Lengan
Nama Jumlah Pu (kN) Mu (kNm)
(m)
Baris 1 28 2 543.95 30461.282
Baris 2 28 1 543.95 15230.641
berat sendiri 1 2.6 1062.5 -3591.25
Total 42100.673

Penulangan pile cap arah x :


Mu = 55654,961 kNm
= 55654961416 Nmm
fc' = 49,8 Mpa
fy = 390 Mpa
Dlongitudinal vertikal = 32 mm
Dtransversal horisontal = 29 mm
Bx = 6000 mm
By = 34000 mm
Tebal Selimut = 100 mm
Tebal pilecap = 2100 mm
dx = 2100 – 100 – ½ x 29
= 1985,5 mm
fc '28 
β1 = 0,85  0,05   
 7 
 49,8  28 
= 0,85  0,05   
 7 
= 0,69
= 0,85  1  fc'  600 
 
ρb
fy  600  fy 
0,85  0,69  49,8  600 
=  
390  600  390 
= 0,046
ρmax = 0,75 x ρb
= 0,75 x 0,046
= 0,034
102

ρmin = 1,4/fy
= 1,4/390
= 0,0036
Mu
Rn =
  b  d x2
= 5565496141 6
0,85  34000  1985,5 2
= 0,488
0,85  f ' c  2  Rn 
ρperlu =  1  1  
fy  0,85  f ' c 
0,85  49,8  2  0,488 
=  1  1  
390  0,85  49,8 
= 0,0012
ρperlu < ρmin (dipakai ρmin)
Asperlu = ρ x b x dx
= 0,0036 x 34000 x 1985,5
= 242332,82 mm2
Astulangan = ¼ x π x D2
= ¼ x π x 322
= 804,25 mm2
n = Asperlu /Astulangan
= 242332,82/804,25
= 301,32 buah
= 302 buah
s = 34000/302
= 112,6 mm
= 100 mm (dipakai)
Aspasang = 34000 x 804,25/100
= 273444,2 mm2
Aspasang > Asperlu (OK)
Jadi, penulangan lentur arah X pile cap menggunakan
tulangan D32 - 100
103

Penulangan pile cap arah y :


Mu = 42100,673 kNm
= 42100672994 Nmm
fc' = 49,8 Mpa
fy = 390 Mpa
Dlongitudinal vertikal = 32 mm
Dtransversal horisontal = 29 mm
Bx = 6000 mm
By = 34000 mm
Tebal Selimut = 100 mm
Tebal pilecap = 2100 mm
dx = 2100 – 100 – ½ x 32 - 29
= 1955 mm
fc '28 
β1 = 0,85  0,05   
 7 
49,8  28 
= 0,85  0,05   
 7 
= 0,69
= 0,85  1  fc'  600 
 
ρb
fy  600  fy 
0,85  0,69  49,8  600 
=  
390  600  390 
= 0,046
ρmax = 0,75 x ρb
= 0,75 x 0,046
= 0,034
ρmin = 1,4/fy
= 1,4/390
= 0,0036
Mu
Rn =
  b  d x2
104

= 4210067299 4
0,85  6000  1955 2
= 2,16
0,85  f ' c  2  Rn 
ρperlu =  1  1  

fy  0,85  f ' c 
0,85  49,8  2  2,16 
=  1  1  
390  0,85  49,8 
= 0,0057 (dipakai)
Asperlu = ρ x b x dx
= 0,0057 x 6000 x 1955
= 66709,6 mm2
Astulangan = ¼ x π x D2
= ¼ x π x 292
= 660,52 mm2
n = Asperlu /Astulangan
= 66709,6/660,52
= 100,99 buah
= 101 buah
s = 6000/101
= 59,4 mm
= 50 mm (dipakai)
Aspasang = 6000 x 660,52/50
= 79262,38 mm2
Aspasang > Asperlu (OK)
Jadi, penulangan lentur arah Y pile cap menggunakan
tulangan D29 - 50

2. Penulangan Breast Wall


Penulangan breast wall pda abutment direncanakan
menggunakan tulangan vertikal diameter 25 mm, tulangan bagi
diameter 22 mm dan tulangan geser diameter 16 mm. Berikut
adalah beban yang bekerja pada breast wall
1. Berat Sendiri
105

Perhitungan berat sendiri breast wall dapat dilihat pada Tabel


5.34.

Tabel 5. 34 Berat Sendiri Breast Wall


Parameter
No Berat (kN)
b h
1 0.3 0.6 153
2 0.4 3 1020
3 0.2 1.5 255
4 0.6 0.2 102
5 1 5.5 4675
6 0.2 0.2 34
7 0.2 0.3 51
Struktur Atas 14681.578
PMS 20971.578

2. Beban Gempa
Perhitungan beban gempa pada breast wall dapat dilihat pada
Tabel 5.35.

Tabel 5. 35 Beban Gempa pada Breast Wall


Berat Wt MEQ
No EQ (kN) y (m)
(kN) (kNm)
STRUKTUR ATAS
PMS 14681.58 3132.07 7.65 23960.34
PMA 3648.00 778.24 7.65 5953.54
ABUTMENT
1 153 32.64 6.975 227.664
2 1020 217.6 5.15 1120.64
3 255 54.4 4.5 244.8
4 102 10.88 3.717 40.437
5 4675 997.33333 2.4 2393.6
6 34 7.253 3.775 27.381
7 51 5.44 3.067 16.683
EQ 5235.8567 MEQ 33985.077
106

Rekap beban kerja dan kombinasi beban yang bekerja pada


breast wall dapat dilihat pada Tabel 5.36 dan Tabel 5.37.

Tabel 5. 36 Rekap Beban Kerja Breast Wall


No AKSI P (kN) Tx (kN) Ty (kN) Mx (kNm) My (kNm)
1 berat sendiri 20971.578
2 beban mati tambahan
3648.000
3 beban lajur D 6960.800 -696.080
4 gaya rem 253.125 2467.969
5 beban angin 0.000 247.603 0.000 2674.366
6 beban gempa 5235.857 5235.857 33985.077 33985.077

Tabel 5. 37 Rekap Kombinasi Beban Breast Wall


No Kombinasi beban P (kN) Tx (kN) Ty (kN) Mx (kNm) My (kNm)
1 Kombinasi 1 31580.378 253.125 1771.889
2 Kombinasi 2 31580.378 253.125 1771.889
3 Kombinasi 3 31580.378 253.125 247.603 1771.889 2674.366
4 Kombinasi 4 31580.378 253.125 247.603 1771.889 2674.366
5 Kombinasi 5 24619.578 5235.857 5235.857 33985.077 33985.077
6 Kombinasi 6 24619.578
7 Kombinasi 7 31580.378 253.125 1771.889

Tulangan Utama :
Momen ultimit (Mu) = 33985,077 kNm
= 33985077282 Nmm
fy = 390 mpa
f’c = 49,8 mpa
Dlongitudinal = 25 mm
Dtransversal = 16 mm
Tebal selimut = 75 mm
Tebal breast wall = 1000 mm
By = 34000 mm
d = 1000 mm – 75 mm
= 925 mm
dx = d – 0,5 D – Ø
= 925 mm – (0,5 x 25 mm) – 16 mm
107

= 896,5 mm
β1 = 0,85  0,05   f ' c  28 
 7 

= 0,85  0,05   49,8  28 

 7 
= 0,694
= 0,85  1  f ' c   600 
 
ρb
fy  600  fy 
= 0,046
ρmax = 0,75 x ρb
= 0,034
ρmin = 1,4/fy
= 0,0036
Mn = ФMu
= 0,85 x 33985077282 Nmm
= 39982443861 Nmm
Rn = Mn 2
bd
= 3998244386 1
34000  896,5 2
= 1,46 N/mm2
 
ρperlu = 0,85  f ' c  1  1  2  Rn 
fy  
0,85  f ' c 

 
= 0,85  49,8  1  1  2 1,46 
390  0,85  49,8 

= 0,0038 (dipakai)
As perlu = ρperlu x b x d
= 0,0038 x 34000 mm x 896,5 mm
= 116402,585 mm2
As tulangan = ¼ x π x D2
= ¼ x π x (25)2
= 490,874 mm2
108

n = As perlu
As tulangan
2
= 116402 ,585 mm
490 ,874 mm 2
= 237,13 buah
= 238 buah
s = by/n
= 34000 mm/238
= 142,8 mm
= 125 mm
by  As tulangan
As pasang =
s
= 34000 m  490,874 mm 2
125 mm
= 133517,688 mm2
As pasang > As perlu (OKE)
Digunakan tulangan D25 – 125

Tulangan bagi :
D = 22 mm
As perlu = 50% x As tulangan utama
= 50% x 116402,585
= 58201,293 mm2
As tulangan = ¼ x π x Ø2
= ¼ x π x 222
= 308,133 mm2
n = 153,11 buah
= 154 buah
s = 34000 mm/154
= 220,8 mm
= 200 mm (dipakai)
by  As tulangan
As pasang =
s
109

= 34000 m  380,132 mm
2

200 mm
= 63622,56 mm2
Digunakan tulangan D16 - 200

Tulangan geser :
Nu = 31580,378 kN
= 31580378,4 N
Vu = 5235,867 kN
= 5235856,73 N
λ = 1,0 (beton ringan)
Ag =bxd
= 34000 x 1000
= 34000000 mm2
bw = 1000 mm
d = 34000 mm
Vc = 0,17  1  Nu     f ' c  bw  d
 
14  Ag 

= 0,17  1  31580378 ,4  1 49,8 1000  34000
 14  34000000 
= 43495104,87 N
= 43495,105 kN
Vc > Vu (tidak perlu tulangan geser)
Kuat nominal geser akibat beton sudah melebihi beban
geser yang ada. Akan tetapi, tulangan geser yang akan dipasang
tetap perlu dihitung. Direncanakan tulangan sengkang 2 D16 – 300.
D = 16 mm
s = 300 mm
d = 896,5 mm
Av = 2 x ( ¼ x π x D2)
= 2 x (¼ x π x 162)
= 402,124 mm2
Vs =  Av  fy  d 
 s 
110

=  402,124  390  896,5 


 300 
= 468655,25 N
= 468,655 kN
Vn = Ф (Vs + Vc)
= 0,75 x (468,655 + 43495,105)
= 32972,82 kN
Vn > Vu (OK)

3. Penulangan Back Wall


 Penulangan Back Wall Bawah
Penulangan back wall pada abutment direncanakan
menggunakan tulangan vertikal diameter 19 mm, tulangan bagi
diameter 16 mm dan tulangan geser 10 mm. Berikut adalah beban
yang bekerja pada back wall.
Beban gempa pada back wall bawah :
Perhitungan beban gempa pada back wall bawah dapat dilihat
pada Tabel 5.38.

Tabel 5. 38 Beban Gempa pada Back wall Bawah


No Berat Wt (kN) TEQ (kN) y (m) MEQ (kNm)
1 153 32.64 1.975 64.464
2 1020 217.6 0.65 141.44
Teq 250.24 Meq 205.904
Berat sendiri back wall bawah :
Perhitungan beban berat sendiri back wall bawah dapat dilihat
pada Tabel 5.39.

Tabel 5. 39 Beban Akibat Berat Sendiri Back Wall


PARAMETER BERAT
BERAT MOMEN
No BAGIAN LENGAN (m)
(kN) (kNm)
b h
1 0.35 1.35 401.625 0.875 351.421875
2 0.55 1.3 607.75 0.975 592.55625
1009.375 943.978125
111

Total beban yang bekerja pada back wall bawah dapat dilihat
pada Tabel 5.40.

Tabel 5. 40 Total Beban pada Back wall


No Beban Pu (kN) T (kN) M (kNm)
1 Berat sendiri 1009.375 0 943.978
2 Gempa 0 250.24 205.904
Total 1009.375 250.24 1149.882

Momen ultimit (Mu) = 1149,882 kNm


= 1149882125 Nmm
fy = 390 mpa
f’c = 49,8 mpa
Dlongitudinal = 19 mm
Dtransversal = 10 mm
Tebal selimut = 75 mm
Tebal breast wall = 550 mm
By = 34000 mm
d = 550 mm – 75 mm
= 475 mm
dx = d – 0,5 D – Ø
= 475 mm – (0,5 x 19 mm) – 10 mm
= 455,5 mm
β1 = 0,85  0,05   f ' c  28 
 7 
= 0,85  0,05   49,8  28 

 7 
= 0,694
ρb = 0,85  1  f ' c   600 
 600  fy 
fy  
= 0,046
ρmax = 0,75 x ρb
= 0,034
ρmin = 1,4/fy
112

= 0,0036
Mn = ФMu
= 0,85 x 1149882125 Nmm
= 1252802500 Nmm
Rn = Mn 2
bd
= 1252802500
34000  455,5 2
= 0,18 N/mm2
0,85  f ' c  2  Rn 
ρperlu =  1  1  
fy  0,85  f ' c 
0,85  49,8  2  0,18 
=  1  1  

390  0,85  49,8 
= 0,00045
ρmin > ρperlu, maka dipakai ρ = ρmin = 0,0036
As perlu = ρperlu x b x d
= 0,0036 x 34000 mm x 455,5 mm
= 55594,359 mm2
As tulangan = ¼ x π x D2
= ¼ x π x (19)2
= 283,529 mm2
n = As perlu
As tulangan
2
= 55594 ,359 mm
283,529 mm 2
= 196,1 buah
= 197 buah
s = by/n
= 34000 mm/197
= 172,6 mm
= 150 mm
113

by  As tulangan
As pasang =
s
= 34000 m  283,53mm
2

150 mm
= 64266,51 mm2
As pasang > As perlu (OKE)
Digunakan tulangan D19 – 150

Tulangan bagi :
As perlu = 50% x As perlu tulangan utama
= 50% x 55594,359 mm2
= 27797,18 mm2
As tulangan = ¼ x π x Ø2
= ¼ x π x 162
= 201,1 mm2
n = 139 buah
s = 34000 mm/139
= 244,6 mm
= 225 mm
Digunakan tulangan D16 - 225

Tulangan geser :
Nu = 1009,375 kN
= 1009375 N
Vu = 250,24 kN
= 250240 N
λ = 1,0 (beton ringan)
Ag =bxd
= 34000 x 550
= 18700000 mm2
bw = 550 mm
d = 34000 mm
Vc = 0,17  1  Nu     f ' c  bw  d
 
14  Ag 

114

= 0,17  1  1009375 


 1 49,8  550  34000
 14 18700000 
= 50482412,92 N
= 50482,41 kN
Vc > Vu (tidak perlu tulangan geser)
Kuat nominal geser akibat beton sudah melebihi beban
geser yang ada. Akan tetapi, tulangan geser yang akan dipasang
tetap perlu dihitung. Direncanakan tulangan sengkang 2 D10 – 300.
D = 10 mm
s = 300 mm
d = 455,5 mm
Av = 2 x ( ¼ x π x D2)
= 2 x (¼ x π x 102)
= 157,1 mm2
Vs =  Av  fy  d 
 s 
=  157 ,1  390  455,5 

 300 
= 813,05 N
= 0,813 kN
Vn = Ф (Vs + Vc)
= 0,75 x (50482,41 + 0,813)
= 37862,42 kN
Vn > Vu (OK)

 Penulangan Back Wall Atas


Penulangan back wall pada abutment direncanakan menggunakan
tulangan vertikal diameter 16 mm, tulangan bagi diameter 14 mm
dan tulangan geser 10 mm. Berikut adalah beban yang bekerja pada
back wall.
Berat sendiri back wall atas = 401,625 kN
Momen akibat berat sendiri = 351,422 knm
Beban gempa pada back wall atas dapat duilihat pada Tabel 5.41:

Tabel 5. 41 Beban Gempa pada Back wall Atas


115

No Berat Wt (kN) TEQ (kN) y (m) MEQ (kNm)


1 153 32.64 0.675 22.032
Teq 32.64 Meq 22.032

Total beban yang bekerja pada back wall atas dapat dilihat
pada Tabel 5.42.

Tabel 5. 42 Total Beban yang Bekerja pada Back Wall Atas


No Beban Pu (kN) T (kN) M (kNm)
1 Berat sendiri 401.625 0 351.422
2 Gempa 0 32.64 22.032
Total 401.625 32.64 373.454

Momen ultimit (Mu) = 373,454 kNm


= 373453875 Nmm
fy = 390 mpa
f’c = 49,8 mpa
Dlongitudinal = 16 mm
Dtransversal = 10 mm
Tebal selimut = 75 mm
Tebal breast wall = 350 mm
By = 34000 mm
d = 350 mm – 75 mm
= 275 mm
dx = d – 0,5 D – Ø
= 275 mm – (0,5 x 16 mm) – 10 mm
= 257 mm
β1 = 0,85  0,05   f ' c  28 
 7 

= 0,85  0,05   49,8  28 

 7 
= 0,694
ρb = 0,85  1  f ' c   600 
 600  fy 
fy  
= 0,046
ρmax = 0,75 x ρb
116

= 0,034
ρmin = 1,4/fy
= 0,0036
Mn = ФMu
= 0,85 x 373453875 Nmm
= 439357500 Nmm
Rn = Mn 2
bd
= 439357500 2
34000  257
= 0,17 N/mm2
0,85  f ' c  2  Rn 
ρperlu =  1  1  

fy  0 ,85  f ' c 
0,85  49,8  2  0,27 
=  1  1  
390  0,85  49,8 
= 0,00044
ρmin > ρperlu, maka dipakai ρ = ρmin = 0,0036
As perlu = ρperlu x b x d
= 0,0036 x 34000 mm x 257 mm
= 31367,18 mm2
As tulangan = ¼ x π x D2
= ¼ x π x (16)2
= 201,062 mm2
n = As perlu
As tulangan
2
= 31367 ,18mm
201,062 mm 2
= 156,01 buah
= 157 buah
s = by/n
= 34000 mm/157
= 216,56 mm
= 200 mm
117

by  As tulangan
As pasang =
s
= 3400 m  201,062 mm
2

200 mm
= 34180,53 mm2
As pasang > As perlu (OKE)
Digunakan tulangan D16 – 200

Tulangan bagi :
As perlu = 50% x As perlu tulangan utama
= 50% x 31367,18 mm2
= 15683,59 mm2
As tulangan = ¼ x π x Ø2
= ¼ x π x 142
= 101,882 mm2
n = 102 buah
s = 34000 mm/102
= 333 mm
= 300 mm
Digunakan tulangan D14 - 300

Tulangan geser :
Nu = 401,625 kN
= 401625 N
Vu = 32,64 kN
= 32640 N
λ = 1,0 (beton ringan)
Ag =bxd
= 34000 x 350
= 11900000 mm2
bw = 350 mm
d = 34000 mm
Vc = 0,17  1  Nu     f ' c  bw  d
 
14  Ag 

118

= 0,17  1  401625 


 1 49,8  350  34000
 14 11900000 
= 11585550,05 N
= 11585,55 kN
Vc > Vu (tidak perlu tulangan geser)
Kuat nominal geser akibat beton sudah melebihi beban
geser yang ada. Akan tetapi, tulangan geser yang akan dipasang
tetap perlu dihitung. Direncanakan tulangan sengkang 2 D10 – 300.
D = 10 mm
s = 300 mm
d = 257 mm
Av = 2 x ( ¼ x π x D2)
= 2 x (¼ x π x 102)
= 157,1 mm2
Vs =  Av  fy  d 
 s 
=  157 ,1  390  455,5 

 300 
= 813,05 N
= 0,813 kN
Vn = Ф (Vs + Vc)
= 0,75 x (11585,55 + 0,813)
= 8689,77 kN
Vn > Vu (OK)
BAB VI
PERENCANAAN TIMBUNAN OPRIT

Perencanaan timbunan oprit direncanakan pada kedua sisi


jembatan sebelum abutment. Timbunan oprit direncaknakan
dengan tinggi timbunan tertinggi adalah 8,5 m. Timbunan oprit
jembatan Tulang Bawang direncanakan dengan variasi timbunan
tegak dan timbunan miring (kemiringan 1:2) untuk mendapatkan
perencanaan yang tepat dilihat dari biaya yang paling ekonomis.
Jenis lapisan tanah dasar dibawah timbunan oprit adalah tanah
lempung lunak yang mudah memampat (compressible) sampai
kedalaman 15 m.

6.1 Perencanaan Timbunan Oprit Miring


6.1.1 Perhitungan Tinggi Timbunan Awal (Hinitial)
Tinggi timbunan awal direncanakan untuk mendapatkan
tinggi akhir (Hfinal) yang telah direncanakan yaitu 8,5 m dengan
menghilangkan settlement pada lapisan compressible. Perencanaan
Hinitial selain memperhitungkan berat dari timbunan itu sendiri juga
memperhitungkan beban perkerasan (pavement) dan beban lalu
lintas (traffic). Lapisan tanah akan dibagi tiap 1 meter untuk
mendapatkan nilai settlement yang lebih teliti.

Gambar 6. 1 Potongan melintang rencana timbunan

Contoh perhitungan tinggi timbunan awal dengan asumsi


beban timbunan 6 t/m2 adalah sebagai berikut :
 Mencari Htimbunan
qtimbunan = 6 t/m2 (asumsi)
ɣtimbunan = 1,85 t/m3

119
120

6t / m 2
Htimbunan =
1,85t / m 3
= 3,243 m

 Mencari qpavement
ɣpavement = 2,2 t/m3
Hpavement = 0,55 m
qpavement = 2,2 t/m3 x 0,55 m
= 1,21 t/m2

 Mencari Hbongkar Akibat Traffic


Beban bongkar traffic didapatkan dari grafik hubungan antara
tebal timbunan dengan intensitas beban traffic yang dapat dilihat
pada Gambar 6.2.
Htimbunan = 3,243 m

Gambar 6. 2 Grafik hubungan antara tebal timbunan dengan


intensitas beban yang bersesuaian dengan beban traffic
(Sumber : Japan Road Association, 1986)

qbongkar traffic = 0,5 t/m2


qbongkartraffic
Hbongkar traffic =
 timbunan
2
= 0,5t / m = 0,27 m
1,85t / m 3
121

 Mencari nilai tegangan overburden (σ’o)


Contoh perhitungan tegangan overburden pada lapisan ke – 1
(0-1 m) dan lapis ke - 2 (1-2 m) adalah sebagai berikut :
- Kedalaman 0-1 m
H =1m
z1 = 0.5 m
ɣ’ = 0,6 t/m3
σ’0 = ɣ’ x z
= 0,6 t/m3 x 0,5 m
= 0,3 t/m2

- Kedalaman 1-2 m
H =1m
z2 = 0.5 m
ɣ’ = 0,6 t/m3
σ’o = ɣ’1 x h1 + ɣ’2 x z2
= 0,6 t/m3 x 1 m + 0,6 t/m3 x 0,5 m
= 0,9 t/m2
Hasil perhitungan tegangan overburden untuk seluruh lapisan
dapat dilihat pada Tabel 6.1 sebagai berikut :
Tabel 6. 1 Tegangan Overburden (σ’0) Tiap Lapisan
σ'0
Depth z (m)
(t/m2)
0-1 0.5 0.30
1-2 1.5 0.90
2-3 2.5 1.50
3-4 3.5 2.15
4-5 4.5 2.85
5-6 5.5 3.60
6-7 6.5 4.40
7-8 7.5 5.20
8-9 8.5 6.00
9-10 9.5 6.80
10-11 10.5 7.60
11-12 11.5 8.40
12-13 12.5 9.20
13-14 13.5 10.00
14-15 14.5 10.80
122

 Mencari nilai tegangan pra konsolidasi (σ’c)


Perhitungan tegangan pra konsolidasi untuk kedalaman 0 – 1
meter sebagai berikut :
Hfluktuasi = 1,5 m
ɣair = 1,0 t/m3
qfluktuasi = 1,5 m x 1,0 t/m3
= 1,5 t/m2
σ’c = qfluktuasi + σ’0
= 1,5 t/m2 + 0,3 t/m2
= 1,8 t/m2
Hasil perhitungan tegangan overburden untuk seluruh lapisan
dapat dilihat pada Tabel 6.2 sebagai berikut :

Tabel 6. 2 Tegangan Pra Konsolidasi (σ’c) Tiap Lapisan Tanah


σ'c
Depth z (m)
(t/m2)
0-1 0.5 1.80
1-2 1.5 2.40
2-3 2.5 3.00
3-4 3.5 3.65
4-5 4.5 4.35
5-6 5.5 5.10
6-7 6.5 5.90
7-8 7.5 6.70
8-9 8.5 7.50
9-10 9.5 8.30
10-11 10.5 9.10
11-12 11.5 9.90
12-13 12.5 10.70
13-14 13.5 11.50
14-15 14.5 12.30

 Mencari nilai tegangan akibat timbunan (Δσ’)


Diagram tegangan tanah akibat timbunan menurut Braja M Das
(1986) dapat dilihat pada Gambar 6.3.
123

Gambar 6. 3 Diagram tegangan tanah akibat timbunan


(Sumber : Principles of Foundation Engineering Second Edition)

Contoh perhitungan tegangan tanah akibat beban timbunan


pada kedalaman 0-1 m adalah sebagai berikut :
Htimbunan = 3,243 m
z = 0.5 m
q0 = 6 t/m2
B1 = 34/2
= 17 m
B2 = 2 x Htimbunan
= 2 x 3,243 m
= 6,486 m
α1 = tan 1  B1  B2   tan 1  B1 
 z   z 
 17 m  6,486 m 
= tan 1   17 m 
  tan 1  
 0,5m   0.5m 
= 0.00786 rad
α2 = tan 1  B1 
 z 
= tan 1  17 m 
 0,5m 
= 1,542 rad
124

Δσ’ = q0   B1  B2      B1  


   1 2 2
 B2  B2 
= 6  17  6,486  
0,00786  1,542   1,542 
17
 
  6,486  6,486 
= 3 t/m2
Harga diatas adalah untuk ½ timbunan, sehingga harus
dikalikan 2 untuk timbunan total yang mempunyai tipe sama.
2Δσ’ = 2 x 3 t/m2
= 6 t/m2
Perhitungan tegangan tanah akibat timbunan untuk seluruh
lapisan tanah dasar dapat dilihat pada Tabel 6.3.

Tabel 6. 3 Tegangan Tanah Akibat Beban Timbunan


qtimbunan 2Δσ
Depth z (m) α1 (rad) α2 (rad) Δσ (t/m2)
(t/m2) (t/m2)
0-1 0.5 0.00796 1.54173 6 3.0000 6.0000
1-2 1.5 0.02375 1.48381 6 2.9995 5.9989
2-3 2.5 0.03918 1.42646 6 2.9976 5.9952
3-4 3.5 0.05405 1.37005 6 2.9935 5.9870
4-5 4.5 0.06815 1.31490 6 2.9866 5.9731
5-6 5.5 0.08134 1.26130 6 2.9762 5.9523
6-7 6.5 0.09349 1.20948 6 2.9620 5.9239
7-8 7.5 0.10454 1.15961 6 2.9438 5.8875
8-9 8.5 0.11444 1.11181 6 2.9216 5.8431
9-10 9.5 0.12320 1.06617 6 2.8954 5.7909
10-11 10.5 0.13082 1.02272 6 2.8656 5.7312
11-12 11.5 0.13736 0.98145 6 2.8324 5.6648
12-13 12.5 0.14287 0.94235 6 2.7961 5.5923
13-14 13.5 0.14743 0.90534 6 2.7573 5.5145
14-15 14.5 0.15111 0.87037 6 2.7162 5.4324

 Mencari nilai tegangan akibat pavement (Δσ’pavement)


Perhitungan nilai tegangan akibat beban pavement untuk q = 6
t/m2 adalah sebagai berikut :
Lebar pavement = 30,6 m
z = 0,5 m
x = 30,6 m / 2
125

= 15, 3 m
y = ̴
m = x/z
= 15,3 m / 0,5 m
= 30,6
n = y/z
= ̴ / 0,5
= ̴
Nilai faktor pengaruh beban I ditentukan dengan grafik yang
ditampilkan pada Gambar 2.5. Dari grafik tersebut didapatkan
nilai I sebagai berikut :
I = 0,245
q0 = 6 t/m2
Δσ’ = 4 x q0 x I
= 4 x 6 t/m2 x 0,245
= 1,186 t/m2
Perhitungan tegangan tanah akibat pavement untuk seluruh
lapisan tanah dasar dapat dilihat pada Tabel 6.4.

Tabel 6. 4 Tegangan Tanah Akibat Beban Pavement


Depth z (m) m = x/z n = y/z Ipavement Δσ (t/m2)

0-1 0.5 30.6 - 0.245 1.1858


1-2 1.5 10.2 - 0.245 1.1858
2-3 2.5 6.12 - 0.245 1.1858
3-4 3.5 4.371429 - 0.245 1.1858
4-5 4.5 3.4 - 0.245 1.1858
5-6 5.5 2.781818 - 0.243 1.17612
6-7 6.5 2.353846 - 0.242 1.17128
7-8 7.5 2.04 - 0.24 1.1616
8-9 8.5 1.8 - 0.229 1.10836
9-10 9.5 1.610526 - 0.227 1.09868
10-11 10.5 1.457143 - 0.225 1.089
11-12 11.5 1.330435 - 0.222 1.07448
12-13 12.5 1.224 - 0.209 1.01156
13-14 13.5 1.133333 - 0.204 0.98736
14-15 14.5 1.055172 - 0.203 0.98252
126

 Perhitungan settlement akibat timbunan dan pavement


Settlement konsolidasi dibedakan menjadi 2 yaitu normal
consolidated (NC) soil dan over consolidated (OC) soil. Jika
(σ’c/σ’o) ≤ 1 maka tanah terkonsolidasi secara normal (NC) dan
sebaliknya, jika (σ’c/σ’o) > 1 tanah terkonsolidasi lebih (OC).
Perhitungan settlement menggunakan Persamaan 2.3 sampai
Persamaan 2.5. Contoh perhitungan settlement akibat beban
timbunan q = 6 t/m2 adalah sebagai berikut :
- Kedalaman 0 - 1 m :
Hi =1m
Cc = 0,85
Cs = 0,121
e0 = 1,85
σ’0 = 0,3 t/m2
qfluktuasi = 1,5 t/m2
σ’C = 0,3 t/m2 + 1,5 t/m2
= 1,8 t/m2
Δσ’Timbunan = 6 t/m2
Δσ’Pavement = 1,186 t/m2
σ’0 + Δσ’ = 6,3 t/m2 (Timbunan)
σ’0 + Δσ’ = 1,386 t/m2 (Pavement)
OCR =  'C
 '0
2
= 1,8t / m
0,3t / m 2
= 6 > 1, Over Consolidated (OC)

o Settlement akibat timbunan :


Settlement akibat beban timbunan, σ’0 + Δσ’ > σ’C, maka
digunakan Persamaan 2.5 :
Sc = [ H Cs  log  c ' ]  [ H Cc  log  0 '  ]
1  e0  0 ' 1  e0 c'
=[ 1 1,8 1 6,3
0,121  log ][ 0,85  log ]
1  1,85 0,3 1  1,85 1,8
127

= 0,195 m

o Settlement akibat pavement :


Settlement akibat beban pavement, σ’0 + Δσ’ < σ’C, maka
digunakan Persamaan 2.4 :
Sc = H [Cs  log(  0 ' )]
1  e0 0'
= 1 1,386
[0,121  log( )]
1  1,85 0,3
= 0,03 m

Hasil perhitungan settlement akibat timbunan dan pavement


tiap lapisan tanah dasar ditampilkan dalam Tabel 6.5.

Tabel 6. 5 Settlement Akibat Timbunan dan Pavement (q = 6


t/m2)
Sctimbunan Scpavement
Depth
(m) (m)
0-1 0.1954 0.0296
1-2 0.1549 0.0156
2-3 0.1314 0.0108
3-4 0.0927 0.0066
4-5 0.0811 0.0053
5-6 0.0621 0.0037
6-7 0.0551 0.0031
7-8 0.0495 0.0026
8-9 0.0448 0.0022
9-10 0.0408 0.0020
10-11 0.0374 0.0018
11-12 0.0343 0.0016
12-13 0.0317 0.0014
13-14 0.0293 0.0012
14-15 0.0271 0.0011
Σ 1.0676 0.0885

 Menghitung total settlement pada variasi beban q


Perhitungan total settlement dengan cara menjumlahkan hasil
perhitungan settlement akibat timbunan pada setiap lapisan tanah
128

untuk masing – masing variasi beban q. Hasil perhitungan total


settlement dapat dilihat pada Tabel 6.6.

Tabel 6. 6 Hasil Perhitungan Settlement untuk Variasi q


Sc (m)
Depth 2
q=8 q = 10 q = 12 q = 14 q = 16 q = 18 q = 20 q = 22
q = 6 t/m
t/m2 t/m2 t/m2 t/m2 t/m2 t/m2 t/m2 t/m2
0-1 0.195 0.231 0.259 0.282 0.302 0.319 0.334 0.347 0.359
1-2 0.155 0.188 0.214 0.236 0.255 0.271 0.285 0.298 0.310
2-3 0.131 0.162 0.187 0.208 0.225 0.241 0.255 0.268 0.279
3-4 0.093 0.116 0.135 0.151 0.165 0.177 0.188 0.198 0.208
4-5 0.081 0.103 0.121 0.136 0.149 0.161 0.172 0.181 0.190
5-6 0.062 0.079 0.094 0.107 0.118 0.128 0.137 0.145 0.152
6-7 0.055 0.071 0.085 0.097 0.108 0.117 0.126 0.133 0.141
7-8 0.049 0.065 0.077 0.089 0.099 0.108 0.116 0.124 0.131
8-9 0.045 0.059 0.071 0.082 0.092 0.100 0.108 0.116 0.123
9-10 0.041 0.054 0.066 0.076 0.085 0.094 0.102 0.109 0.115
10-11 0.037 0.050 0.061 0.071 0.080 0.088 0.095 0.102 0.109
11-12 0.034 0.046 0.057 0.066 0.075 0.083 0.090 0.097 0.103
12-13 0.032 0.043 0.053 0.062 0.070 0.078 0.085 0.092 0.098
13-14 0.029 0.040 0.049 0.058 0.066 0.074 0.080 0.087 0.093
14-15 0.027 0.037 0.046 0.055 0.062 0.070 0.076 0.083 0.088
Σ 1.068 1.344 1.575 1.775 1.951 2.108 2.250 2.380 2.500

 Perhitungan Hinitial dan Hfinal


Perhitungan Hinitial dan Hfinal untuk beban q = 6 t/m2 adalah
sebagai berikut :
Hinitial = q  S C   w 
 timb
= 6  1,068  1
1,85
= 3,82 m
Hfinal = Hinitial + Hpavement – Hbongkar traffic – SCtimb – SCpavement
= 3,82 m + 0,55 m – 0,27 m – 1,068 m – 0,088 m
= 2,944 m
Hasil perhitungan Hinitial dan Hfinal untuk masing – masing
variasi beban q dapat dilihat pada Tabel 6.7 berikut :
129

Tabel 6. 7 Hasil Perhitungan Hinitial dan Hfinal


q bongkar tebal
htimbunan Sctimbunan Scpavement Sctotal
q (t/m2) hinitial (m) 2
hbongkar (m) pavement hfinal (m)
(m) traffic (t/m ) (m) (m) (m)
(m)
4 2.1622 2.5528 1.1 0.5946 0.55 0.7227 0.0885 0.8112 1.6970
6 3.2432 3.8203 0.5 0.2703 0.55 1.0676 0.0885 1.1561 2.9440
8 4.3243 5.0506 0.4 0.2162 0.55 1.3436 0.0885 1.4321 3.9523
10 5.4054 6.2568 0.2 0.1081 0.55 1.5750 0.0885 1.6635 5.0351
12 6.4865 7.4458 0.2 0.1081 0.55 1.7747 0.0885 1.8632 6.0245
14 7.5676 8.6219 0.2 0.1081 0.55 1.9506 0.0885 2.0391 7.0247
16 8.6486 9.7880 0.2 0.1081 0.55 2.1079 0.0885 2.1964 8.0336
18 9.7297 10.9460 0.2 0.1081 0.55 2.2502 0.0885 2.3387 9.0493
20 10.8108 12.0974 0.2 0.1081 0.55 2.3801 0.0885 2.4686 10.0706
22 11.8919 13.2431 0.2 0.1081 0.55 2.4998 0.0885 2.5883 11.0967

Hubungan antara Hinitial dan Hfinal ditampilkan dalam sebuah


grafik yang dapat dilihat pada Gambar 6.4. Sedangkan hubungan
antara Hfinal dengan Settlement ditampilkan dalam sebuah grafik
yang dapat dilihat pada Gambar 6.5.

Grafik Hubungan Hfinal dan Hinitial


14.0000
12.0000 y = 0.0005x2 + 1.143x + 0.5358
R² = 0.9998
Hinitial (m)

10.0000
8.0000
6.0000
4.0000
2.0000
0.0000
0.0000 2.0000 4.0000 6.0000 8.0000 10.0000 12.0000
Hfinal (m)

Gambar 6. 4 Grafik hubungan antara Hinitial dan Hfinal

Dari grafik hubungan antara Hinitial dan Hfinal diatas didapatkan


persamaan regresi y = 0,0005x2 + 1,143x + 0,5358, maka
didapatkan nilai Hinitial adalah sebagai berikut :
Hfinal = 8,5 m
Hinitial = 0,0005 x (8,5)2 + 1,143 (8,5) + 0,5358
130

= 10,287 m

Grafik Hubungan Hfinal dan Sc


3.0000

2.5000 y = -0.0105x2 + 0.3211x + 0.3065


R² = 0.9996
2.0000
Sc (m)

1.5000

1.0000

0.5000

0.0000
0.0000 2.0000 4.0000 6.0000 8.0000 10.0000 12.0000
Hfinal (m)

Gambar 6. 5 Grafik hubungan antara Hfinal dan Settlement

Dari grafik hubungan antara Hfinal dan settlement diatas


didapatkan persamaan regresi y = -0,0105x2 + 0,3211x + 0,3065,
maka didapatkan nilai Settlement (Sc) adalah sebagai berikut :
Hfinal = 8,5 m
Sc = -0,0105 (8,5)2 + 0,3211 (8,5) + 0,3065
= 2.277 m

6.1.2 Perhitungan Waktu Konsolidasi tanpa Perbaikan Tanah


Pada perhitungan sebelumnya diketahui bahwa tanah
mempunyai settlement sebesar 2,28 m. Oleh karena itu, tanah
membutuhkan waktu untuk menghilangkan settlement tersebut.
Lapisan tanah di bawah lapisan compressible merupakan lapisan
porus sehingga arah alirannya adalah double drainage.
Perhitungan waktu konsolidasai tanah adalah sebagai berikut :
Hfinal = 8,5 m
Hinitial = 10,3 m
Sc = 2,28 m
Hdr = 15 m / 2 = 7,5 m
131

CVrata-rata =  h
2

2
 h   h2   
 1    ...   hi 
 CV 1   C
  V2


 C
 Vi


=
152
2
 3   2   10 
 
 

  0,000767


 0,0004   0,000614   
= 0,000642 cm2/detik
= 2,11 m2/tahun
Harga faktor waktu (Tv) dihitung berdasarkaan Persamaan
[2.10] dan Persamaan [2.11]. Contoh perhitungan Tv adalah
sebagai berikut :
- Untuk U = 0 sampai dengan 60%
 U% 
2

Tv =  
4  100 
  10% 
2

=  
4  100 
= 0,00785
- Untuk U > 60%
Tv = 1,781 – 0,933 log (100 - U%)
= 1,781 – 0,933 log (100 – 70%)
= 0,403
Hasil perhitungan variasi faktor waktu dapat dilihat pada
Tabel 6.8 sebagai berikut :
Tabel 6. 8 Variasi Faktor Waktu
132

U (%) Tv
0 0.000
10 0.008
20 0.031
30 0.071
40 0.126
50 0.196
60 0.283
70 0.403
80 0.567
90 0.848
Dari tabel diatas didapatkan Tv (U90%) adalah 0,848. Lama
waktu konsolidasi tanah adalah sebagai berikut :
= T H dr 
2
t
Cv
2
 15 
0,848   
= 2
2,11
= 22,602 Tahun
Jadi, waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkan
consolidation settlement adalah 23 tahun. Oleh karena itu, untuk
mempercepat waktu konsolidasi diperlukan pemasangan PVD.

6.1.3 Perencanaan Prefabricated Vertical Drain (PVD)


Pemampatan yang terjadi pada tanah dasar membutuhkan
waktu 23 tahun untuk menghilangkan seluruh settlement. Waktu
pemampatan yang lama sehingga diperlukan bantuan vertical drain
untuk mempercepat waktu pemampatan. Jenis vertical drain yang
digunakan adalah Prefabricated Vertical Drain (PVD).
Pola pemasangan PVD menggunakan pola segitiga dan pola
segiempat. Alternatif pemasangan jarak PVD yang digunakan
adalah 0,8 m, 1,0 m, 1,2 m, dan 1,4 m..

6.1.3.1 Perencanaan PVD Pola Segitiga


Perhitungan perencanaan PVD pola segitiga dengan
kedalaman PVD sedalam tanah lunak yaitu 15 m sebagai berikut :
 Perhitungan faktor hambatan oleh PVD (F(n))
133

Contoh perhitungan fungsi hambatan F(n) untuk jarak PVD s =


1,2 m sebagai berikut :
a = 10 cm
b = 0,5 cm
dw = 2a  b 

= 2 10  0,5

= 6,684 cm
D = diameter ekivalen dari lingkaran tanah pengaruh PVD
= 1,05 x s
= 1,05 x 1,2 m
= 1,260 m = 126 cm
n = D/dw
= 126 cm/6,684 cm
= 18,850

F(n) =  n2   3  1 
 2  x ln n     
 n 1  4  4n 2 
=  18,850 2   3  
 x ln 18,850    
1
 
2 
 18,850 2
 1   4  4  18,850 
= 2,192
Hasil rekap perhitungan F(n) setiap alternatif jarak pemasangan
PVD dapat dilihat pada Tabel 6.9.

Tabel 6. 9 Perhitungan Faktor Hambatan oleh PVD


Jarak
D a b Dw
PVD S n F (n)
(mm) (mm) (mm) (mm)
(m)
0.8 840 100 5 66.845 12.566 1.791
1 1050 100 5 66.845 15.708 2.011
1.2 1260 100 5 66.845 18.850 2.192
1.4 1470 100 5 66.845 21.991 2.345
134

 Perhitungan derajat konsolidasi total (U)


Contoh perhitungan derajat konsolidasi untuk jarak
pemasangan PVD (s) = 1,2 m sebagai berikut :
s = 1,2 m
D = 1,260 m
t = 1 minggu
Hdr = 15 m/2 = 7,5 m (double drainage)
Cv = 0,039 m2/minggu
Ch = koefisien konsolidasi, Ch = (2 sampai 5) x Cv
= 3 x Cv
= 3 x 0,039 m2/minggu
= 0,116 m2/minggu
Tv = faktor waktu
= t  Cv
H dr 2
= 1 0,039
7,52
= 0,000691
Uv = derajat konsolidasi vertikal
=  2 Tv 
  

=  0,000691 
2 
  
 
= 0,0296
Uh = derajat konsolidasi horizontal
  
=   1 
1    t8Ch  
   D 2 2 F ( n ) 
 
 e 
  
 
= 1   1

  180 ,116  
    
1, 2 22 ,192  
2
  e 
= 0,125
Utotal = (1 - (1 - Uh) x (1 - Uv)) x 100%
135

= (1 – (1 – 0,125) x (1 – 0,0296)) x 100%


= 15,134 %
Hasil perhitungan derajat konsolidasi total untuk minggu
selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 6.10.

Tabel 6. 10 Perhitungan Derajat Konsolidasi Total Pola Segitiga


S = 1,2 m
t Utotal
Tv Uv (%) Uh (%)
(minggu) (%)
1 0.0007 0.030 0.125 15.134
2 0.0014 0.042 0.235 26.715
3 0.0021 0.051 0.331 36.536
4 0.0028 0.059 0.415 44.959
5 0.0035 0.066 0.488 52.219
6 0.0041 0.073 0.552 58.494
7 0.0048 0.078 0.609 63.927
8 0.0055 0.084 0.658 68.636
9 0.0062 0.089 0.701 72.721
10 0.0069 0.094 0.738 76.268
11 0.0076 0.098 0.771 79.349
12 0.0083 0.103 0.800 82.026
13 0.0090 0.107 0.825 84.354
14 0.0097 0.111 0.847 86.377
15 0.0104 0.115 0.866 88.138
16 0.0111 0.119 0.883 89.670
17 0.0117 0.122 0.897 91.002
18 0.0124 0.126 0.910 92.162
19 0.0131 0.129 0.922 93.172
20 0.0138 0.133 0.931 94.052
21 0.0145 0.136 0.940 94.817
22 0.0152 0.139 0.948 95.484
23 0.0159 0.142 0.954 96.064
24 0.0166 0.145 0.960 96.570
25 0.0173 0.148 0.965 97.011
26 0.0180 0.151 0.969 97.395
27 0.0187 0.154 0.973 97.729
136

Tabel 6. 10 Perhitungan Derajat Konsolidasi Total Pola Segitiga


S = 1,2 m (Lanjutan)
t Utotal
Tv Uv (%) Uh (%)
(minggu) (%)
28 0.0193 0.157 0.977 98.021
29 0.0200 0.160 0.979 98.274
30 0.0207 0.162 0.982 98.496
31 0.0214 0.165 0.984 98.689
32 0.0221 0.168 0.986 98.857
33 0.0228 0.170 0.988 99.003
34 0.0235 0.173 0.989 99.131
35 0.0242 0.175 0.991 99.242
36 0.0249 0.178 0.992 99.339
37 0.0256 0.180 0.993 99.424
38 0.0262 0.183 0.994 99.498
39 0.0269 0.185 0.995 99.562
40 0.0276 0.188 0.995 99.618
41 0.0283 0.190 0.996 99.667
42 0.0290 0.192 0.996 99.709
43 0.0297 0.194 0.997 99.747
44 0.0304 0.197 0.997 99.779
45 0.0311 0.199 0.998 99.807
46 0.0318 0.201 0.998 99.832
47 0.0325 0.203 0.998 99.853
48 0.0332 0.205 0.998 99.872
49 0.0338 0.208 0.999 99.888
50 0.0345 0.210 0.999 99.903
51 0.0352 0.212 0.999 99.915
52 0.0359 0.214 0.999 99.926

Perhitungan diatas digunakan untuk menghitung derajat


konsolidasi total dengan alternatif jarak PVD yang lain. Hasil
perhitungan derajat konsolidasi untuk seluruh alternatif jarak PVD
137

dapat dilihat pada Lampiran 7. Hubungan antara waktu dan


derajat konsolidasi ditampilkan dalam sebuah grafik yang dapat
dilihat pada Gambar 6.6.

Gambar 6. 6 Grafik hubungan antara waktu konsolidasi dengan


derajat konsolidasi pola pemasangan segitiga

6.1.3.2 Perencanaan PVD Pola Segiempat


Perhitungan perencanaan PVD pola segiempat dengan
kedalaman PVD sedalam tanah lunak yaitu 15 m sebagai berikut :
 Perhitungan faktor hambatan oleh PVD (F(n))
Contoh perhitungan fungsi hambatan F(n) untuk jarak PVD s =
1,2 m sebagai berikut :
a = 10 cm
b = 0,5 cm
dw = 2a  b 

210  0,5
=

= 6,684 cm

D = diameter ekivalen dari lingkaran tanah pengaruh PVD


138

= 1,13 x s
= 1,13 x 1,2 m
= 1,356 m = 135,6 cm
n = D/dw
= 135,6 cm/6,684 cm
= 20,286

F(n) =  n2   3  1 
 2  x ln n     
 n  1   4  4n 2 
=  20,286 2   3  
 x ln 20,286    
1
 
 20,286  1   4  4  20,286 2
2

= 2,265
Hasil rekap perhitungan F(n) setiap alternatif jarak pemasangan
PVD dapat dilihat pada Tabel 6.11.

Tabel 6. 11 Perhitungan Faktor Hambatan oleh PVD


Jarak
D a b Dw
PVD S n F (n)
(mm) (mm) (mm) (mm)
(m)
0.8 904 100 5 66.845 13.524 1.863
1 1130 100 5 66.845 16.905 2.084
1.2 1356 100 5 66.845 20.286 2.265
1.4 1582 100 5 66.845 23.667 2.418

 Perhitungan derajat konsolidasi total (U)


Contoh perhitungan derajat konsolidasi untuk jarak
pemasangan PVD (s) = 1,2 m sebagai berikut :
s = 1,2 m
D = 1,356 m
t = 1 minggu
Hdr = 15 m/2 = 7,5 m (double drainage)
Cv = 0,039 m2/minggu
Ch = koefisien konsolidasi, Ch = (2 sampai 5) x Cv
= 3 x Cv
= 3 x 0,039 m2/minggu
139

= 0,116 m2/minggu
Tv = faktor waktu
= t  Cv
H dr 2
= 1 0,039
7,52
= 0,000691
Uv = derajat konsolidasi vertikal
=  2 Tv 
  

=  0,000691 
2 
  
 
= 0,0297
Uh = derajat konsolidasi horizontal
  
=   1 
1 
   t8Ch  
   D 2 2 F ( n ) 
 
 e 
  
 
= 1   1

  180 ,116  
    
1, 2 22 , 265  
2
  e 
= 0,106
Utotal = (1 - (1 - Uh) x (1 - Uv)) x 100%
= (1 – (1 – 0,106) x (1 – 0,0297)) x 100%
= 13,244 %
Hasil perhitungan derajat konsolidasi total untuk minggu
selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 6.12.

Tabel 6. 12 Perhitungan Derajat Konsolidasi Total Pola


Segiempat S = 1,2 m
140

t Utotal
Tv Uv (%) Uh (%)
(minggu) (%)
1 0.001 0.030 0.106 13.244
2 0.001 0.042 0.201 23.416
3 0.002 0.051 0.285 32.201
4 0.003 0.059 0.361 39.891
5 0.003 0.066 0.429 46.658
6 0.004 0.073 0.489 52.631
7 0.005 0.078 0.543 57.915
8 0.006 0.084 0.592 62.594
9 0.006 0.089 0.635 66.742
10 0.007 0.094 0.674 70.422
11 0.008 0.098 0.708 73.688
12 0.008 0.103 0.739 76.590
13 0.009 0.107 0.767 79.167
14 0.010 0.111 0.791 81.458
15 0.010 0.115 0.814 83.495
16 0.011 0.119 0.833 85.306
17 0.012 0.122 0.851 86.917
18 0.012 0.126 0.867 88.350
19 0.013 0.129 0.881 89.625
20 0.014 0.133 0.893 90.760
21 0.015 0.136 0.905 91.770
22 0.015 0.139 0.915 92.669
23 0.016 0.142 0.924 93.469
24 0.017 0.145 0.932 94.182
25 0.017 0.148 0.939 94.816
26 0.018 0.151 0.946 95.381
27 0.019 0.154 0.951 95.885

Tabel 6. 12 Perhitungan Derajat Konsolidasi Total Pola


Segiempat S = 1,2 m (Lanjutan)
141

t Utotal
Tv Uv (%) Uh (%)
(minggu) (%)
28 0.019 0.157 0.957 96.333
29 0.020 0.160 0.961 96.732
30 0.021 0.162 0.965 97.088
31 0.021 0.165 0.969 97.405
32 0.022 0.168 0.972 97.687
33 0.023 0.170 0.975 97.938
34 0.023 0.173 0.978 98.162
35 0.024 0.175 0.980 98.362
36 0.025 0.178 0.982 98.540
37 0.026 0.180 0.984 98.699
38 0.026 0.183 0.986 98.840
39 0.027 0.185 0.987 98.966
40 0.028 0.188 0.989 99.078
41 0.028 0.190 0.990 99.178
42 0.029 0.192 0.991 99.267
43 0.030 0.194 0.992 99.347
44 0.030 0.197 0.993 99.417
45 0.031 0.199 0.994 99.481
46 0.032 0.201 0.994 99.537
47 0.032 0.203 0.995 99.587
48 0.033 0.205 0.995 99.632
49 0.034 0.208 0.996 99.672
50 0.035 0.210 0.996 99.707
51 0.035 0.212 0.997 99.739
52 0.036 0.214 0.997 99.767

Perhitungan diatas digunakan untuk menghitung derajat


konsolidasi total dengan alternatif jarak PVD yang lain. Hasil
perhitungan derajat konsolidasi untuk seluruh alternatif jarak PVD
dapat dilihat pada Lampiran 7. Hubungan antara waktu dan
142

derajat konsolidasi ditampilkan dalam sebuah grafik yang dapat


dilihat pada Gambar 6.7.

Gambar 6. 7 Grafik hubungan antara waktu konsolidasi dengan


derajat konsolidasi pola pemasangan segiempat

6.1.4 Penentuan Pola Pemasangan PVD


Perencanaan PVD pada Tugas Akhir ini dipakai PVD pola
segiempat dengan jarak 1,2 m. Penentuan pola pemasangan PVD
berdasarkan yang paling efektif digunakan jika waktu konsolidasi
yang diijinkan adalah 6 bulan. Pola segiempat dengan jarak spasi
1,2 m dipilih dengan alasan :
1. Perencanaan PVD dengan pola segiempat lebih mudah
dipasang saat dilapangan dibandingkan menggunakan pola
segitiga.
2. Jarak spasi antar PVD yang digunakan adalah 1,2 m. Jarak spasi
1,2 m dipilih dikarenakan dapat mencapai derajat konsolidasi
(U) 90% dalam waktu 20 minggu, sedangkan untuk jarak spasi
1,4 m dapat mencapai derajat konsolidasi (U) 90% lebih dari 24
minggu. Hal tersebut menyebabkan jarak spasi 1,4 m tidak
efektif digunakan mengingat waktu konsolidasi yang diijinkan
adalah 24 minggu.
143

3. Jika dibandingkan dengan jarak spasi 1 m yang dapat mencapai


U90% dalam waktu 13 minggu, tetap dipilih jarak spasi 1,2 m
dikarenakan waktu yang tersedia masih cukup untuk mencapai
U90%. Selain itu, jarak yang lebih rapat akan menyebabkan
penggunaan PVD yang lebih banyak sehingga biaya yang
dikeluarkan lebih besar.

6.1.5 Perencanaan Timbunan Bertahap


Penimbunan dilapangan dilakukan secara bertahap sesuai
dengan kecepatan penimbunan. Tahap penimbunan yang
direncanakan adalah 0,5 meter per minggu. Penimbunan dilakukan
sampai tinggi timbunan awal (Hinisial) 10,3 meter maka didapatkan
jumlah tahapan penimbunan 21 tahap. Untuk tahap timbunan ke
21, tinggi timbunan yang diletakkan adalah 0,3 meter. Ilustrasi
perencanaan pentahapan timbunan dapat dilihat pada Gambar 6.8.

Gambar 6. 8 Ilustrasi pentahapan timbunan

Tinggi penimbunan dilapangan harus memperhatikan tinggi


timbunan kritis (Hcr) yang dapat dipikul oleh tanah dasar. Tinggi
timbunan kritis ditentukan dengan bantuan program XSTABL dan
didapatkan nilai Hcr untuk SF = 1 (hasil perhitungan XSTABL, SF
= 1,001 ) adalah 3,3 m. Analisa hasil XSTABL dapat dilihat pada
Gambar 6.9.
144

Gambar 6. 9 Analisa Hcr program XSTABL

Tinggi timbunan yang dapat diterima tanah dasar adalah 3,3


meter maka tahap penimbunan 1 sampai 6 dapat dilakukan secara
terus menerus. Tahap penimbunan selanjutnya tanah dasar harus
cukup kuat menahan tanah timbunan. Oleh karena itu harus
dilakukan pengecekan daya dukung tanah dasar terlebih dahulu.
Perhitungan peningkatan daya dukung adalah sebagai berikut :
1. Menentukan tahap penimbunan hingga minggu ke - 7
Umur timbunan untuk tahap penimbunan ke-i pada minggu ke
– 7 dapat dilihat pada Tabel 6.13.

Tabel 6. 13 Umur Timbunan ke – i pada Minggu ke-6


Tahap
1 2 3 4 5 6 7
Penimbunan

0
1 0
2 1 0
3 2 1 0
Minggu Ke -
4 3 2 1 0
5 4 3 2 1 0
6 5 4 3 2 1 0
7 6 5 4 3 2 1
145

2. Perhitungan tegangan tanah saat U = 100%


Sketsa perubahan tegangan akibat beban bertahap dapat dilihat
pada Gambar 6.10.

Gambar 6. 10 Perubahan tegangan akibat beban bertahap

σ1 = P0 + ΔP1
σ2 = σ1 + ΔP2 dan seterusnya
ΔP1 = ΔP2 = ΔP3 = ΔP4 = ΔP5 = ΔP6
ΔP1 = I x q
Perubahan tegangan di tiap lapisan tanah dasar saat derajat
konsolidasi 100% dapat dilihat pada Tabel 6.14.

Tabel 6. 14 Perubahan Tegangan di Tiap Lapisan Tanah pada


Derajat Konsolidasi 100%
U 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Htimb (m) 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
σ'0 σ'1 σ'2 σ'3 σ'4 σ'5 σ'6
No z (m) 2 2 2 2 2 2
(t/m ) (t/m ) (t/m ) (t/m ) (t/m ) (t/m ) (t/m2)
1 0.5 0.3 1.225 2.150 3.075 4.000 4.924 5.84906
2 1.5 0.9 1.825 2.749 3.673 4.597 5.520 6.44233
3 2.5 1.5 2.425 3.348 4.271 5.192 6.112 7.03048
4 3.5 2.15 3.075 3.997 4.917 5.835 6.751 7.66475
5 4.5 2.85 3.774 4.695 5.612 6.526 7.437 8.34606
6 5.5 3.6 4.524 5.442 6.355 7.265 8.171 9.0751
7 6.5 4.4 5.323 6.239 7.148 8.053 8.954 9.85238
8 7.5 5.2 6.122 7.034 7.940 8.840 9.736 10.6283
9 8.5 6 6.921 7.830 8.731 9.625 10.516 11.4031
10 9.5 6.8 7.719 8.624 9.520 10.410 11.295 12.1771
11 10.5 7.6 8.517 9.418 10.310 11.194 12.074 12.9505
12 11.5 8.4 9.315 10.212 11.098 11.977 12.851 13.7233
13 12.5 9.2 10.112 11.005 11.885 12.759 13.628 14.4958
14 13.5 10 10.909 11.797 12.672 13.541 14.405 15.2679
15 14.5 10.8 11.705 12.588 13.458 14.322 15.181 16.0398
146

3. Perhitungan penambahan tegangan efektif saat U < 100%


Perhitungan derajat konsolidasi total (Utotal) dengan PVD pola
pemasangan segiempat jarak spasi 1,2 m dapat dilihat pada Tabel
6.12.
Perhitungan perubahan tegangan efektif tanah akibat beban
bertahap menggunakan Persamaan 2.32. Perumusan penimbunan
sampai tahap ke-6 (H = 3,0 m, t = 6 minggu) dapat dilihat pada
Tabel 6.15. Hasil perhitungan perubahan tegangan efektif tiap
lapisan tanah pada U<100% ditampilkan pada Tabel 6.16.

Tabel 6. 15 Perumusan Perubahan Tegangan pada Derajat


Konsolidasi U<100%
147

Tabel 6. 16 Perubahan Tegangan di Tiap Lapisan tanah pada


Derajat Konsolidasi U<100%
U (%) 0.526 0.467 0.399 0.322 0.234 0.13244
Tinggi
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
Penimbunan (m)
Umur timbunan Σσ' (t/m2)
- 6 5 4 3 2 1
(minggu)
σ'0 ΔP'1 ΔP'2 ΔP'3 ΔP'4 ΔP'5 ΔP'6
No z (m)
(t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2)
1 0.5 0.3000 0.3291 0.3676 0.3298 0.2717 0.1996 0.1135 1.911
2 1.5 0.9000 0.4057 0.3846 0.3369 0.2751 0.2012 0.1141 2.618
3 2.5 1.5000 0.4314 0.3940 0.3413 0.2772 0.2021 0.1144 3.261
4 3.5 2.1500 0.4454 0.4003 0.3443 0.2786 0.2027 0.1145 3.936
5 4.5 2.8500 0.4541 0.4045 0.3463 0.2794 0.2028 0.1145 4.652
6 5.5 3.6000 0.4599 0.4074 0.3475 0.2797 0.2028 0.1143 5.412
7 6.5 4.4000 0.4639 0.4091 0.3481 0.2797 0.2025 0.1141 6.217
8 7.5 5.2000 0.4665 0.4100 0.3481 0.2793 0.2021 0.1138 7.020
9 8.5 6.0000 0.4681 0.4102 0.3476 0.2787 0.2015 0.1134 7.820
10 9.5 6.8000 0.4691 0.4100 0.3469 0.2778 0.2008 0.1130 8.618
11 10.5 7.6000 0.4696 0.4093 0.3458 0.2768 0.2001 0.1126 9.414
12 11.5 8.4000 0.4696 0.4083 0.3446 0.2758 0.1993 0.1122 10.210
13 12.5 9.2000 0.4692 0.4071 0.3432 0.2746 0.1985 0.1118 11.004
14 13.5 10.0000 0.4685 0.4056 0.3417 0.2734 0.1977 0.1114 11.798
15 14.5 10.8000 0.4675 0.4039 0.3401 0.2721 0.1969 0.1110 12.592

4. Perhitungan kenaikan daya dukung


Perhitungan harga Cu baru menggunakan Persamaan 2.35.
Hasil perhitungan Cu baru dapat dilihat pada Tabel 6.17.
Tabel 6. 17 Perubahan harga Cu pada Minggu Keenam
Kedalaman Cu Lama Cu Baru
PI (%)
(m) (kg/cm2) (kg/cm2)
0-1 43 0.077 0.0968
1-2 43 0.085 0.1054
2-3 43 0.092 0.1132
3-4 36 0.102 0.1258
4-5 36 0.111 0.1352
5-6 33 0.123 0.1479
6-7 33 0.134 0.1589
7-8 33 0.145 0.1699
8-9 33 0.156 0.1809
9-10 33 0.167 0.1918
10-11 33 0.178 0.2028
11-12 33 0.189 0.2137
12-13 33 0.200 0.2246
13-14 33 0.211 0.2355
14-15 33 0.222 0.2463
148

5. Perhitungan Hcr dengan Cu baru


Penimbunan tahap selanjutnya yaitu tahap 7 dengan tinggi
timbunan total 3,5 m. Hasil perhitungan XSTABL untuk SFrencana =
1,5 didapatkan hasil SF = 0,998 < 1,5 maka penimbunan tahap 7
tidak bisa dilakukan. Sehingga harus ditunda seminggu dan dicek
kembali daya dukung tanah dasarnya. Setelah ditunda seminggu
dan didapatkan SF = 1,042 < 1,5 maka penimbunan tidak dapat
dilanjutkan.
Setelah ditunda sekitar 6 minggu dan didapatkan hasil
perhitungan XSTABL SF = 1,291 < 1,5. Karena waktu penundaan
yang cukup lama maka diputuskan untuk menggunakan perkuatan.
Perkuatan timbunan oprit miring direncanakan menggunakan
geotextile atau stone column. Karena telah digunakan perkuatan
timbunan, maka daya dukung tanah dasar tidaklah menjadi
masalah lagi sehingga penimbunan dapat menerus dilakukan tanpa
adanya waktu penundaan pentahapan. Grafik konsolidasi tanah
dasar yang terjadi akibat pentahapan penimbunan dapat dilihat
pada Gambar 6.11.

Gambar 6. 11 Grafik Konsolidasi Tanah Dasar yang Terjadi


Akibat Pentahapan Penimbunan
149

6.1.6 Perencanaan Geotextile wall Arah Memanjang


Jembatan Sebagai Perkuatan Timbunan
Perencanaan geotextile sebagai perkuatan timbunan oprit
bertujuan sebagai dinding penahan tanah. Jenis geotextile yang
digunakan adalah tipe UW-250 dengan kuat Tarik sebsar 52 kN/m.
Perhitungan perencanaan geotextile sebagai perkuatan timbunan
sebagai berikut :

6.1.6.1 Kontrol Internal Stability


1. Perhitungan Jarak Pemasangan Geotextile (Sv)
 Menentukan persamaan nilai tegangan horisontal
Ф = 30°
ka = tan2(45- Ф/2)
= tan2(45- 30/2)
= 0,333
htimb = 8,5 m
σhs = ɣtimb x z x ka
= 18,5 kN/m3 x 8,5 m x 0,333
= 52,364 kN/m2
σhq = ka x q
= 0,333 x 14,1 kN/m2
= 4,695 kN/m2
σh = σhs + σhq
= 52,364 + 4,695
= 57,06 kN/m2

 Menentukan nilai Tallowable


Tallow = T
FSid  FScr  FScd  FSbd
= 52
1,1  2,0  1,0  1,0
= 23,636 kN/m

 Jarak pemasangan geotextile (Sv)


150

Sv = Tallow
SF   h
= 23,636
1,5  57,06
= 0,276 m
Svpakai = 0,2 m
Perhitungan nilai Sv selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 9. Rekap perhitungan nilai Sv tiap z yang berbeda –
beda dapat dilihat pada Tabel 6.18.

Tabel 6. 18 Hasil Perhitungan Nilai Sv


Sv pakai
Layer z (m) Sv (m)
(m)
1 8.5 0.276 0.2
2 8.3 0.282 0.2
3 8.1 0.289 0.2
4 7.9 0.295 0.2
5 7.7 0.302 0.3
6 7.4 0.313 0.3
7 7.1 0.325 0.3
8 6.8 0.338 0.3
9 6.5 0.352 0.3
10 6.2 0.367 0.3
11 5.9 0.384 0.3
12 5.6 0.402 0.4
13 5.2 0.429 0.4
14 4.8 0.460 0.4
15 4.4 0.495 0.4
16 4.0 0.537 0.5
17 3.5 0.600 0.6
18 2.9 0.698 0.6
19 2.3 0.835 0.8
20 1.5 1.131 1.1

2. Perhitungan Panjang Geotextile


Jarak pemasangan geotextile didapatkan pada perhitungan
sebelumya untuk setiap ketinggian timbunan yang direncanakan,
selanjutnya dapat dihitung panjang geotextile yang dibutuhkan.
151

Contoh perhitungan untuk mencari panjang geotextile adalah


sebagai berikut :
Panjang geotextile dibelakang bidang longsor :
Le = S v   h  SF
2c   v tg 
= 0,2  57,06  1,5
20  157 ,25  tg (27 ) 
= 0,1 m
Lepakai = 1,0 m

Panjang geotextile didepan bidang longsor (Lr) :


Nilai Lr didapat dengan program bantu AUTOCAD dan
didapatkan nilai Lr :
Lr = 5,193 m
L = Le + Lr
= 1 + 5,193
= 6,193 m
Lpakai = 7,0 m

Panjang lipatan geotextile :


Lo = 0,5 x Le
= 0,5 x 1,0
= 0,5 m
Lopakai = 1,0 m

Panjang geotextile total :


Ltotal = Lpakai + Sv + Lo
= 7,0 m + 0,2 m + 1,0 m
= 8,2 m

Perhitungan nilai Le, Lr, Lo, dan Ltotal selengkapnya dapat


dilihat pada Lampiran 9.
152

Gambar 6. 12 Sketsa pemasangan geotextile wall

6.1.6.2 Kontrol External Stability


Kontrol external stability meliputi kontrol guling, kontrol
geser, dan kontrol daya dukung terhadap timbunan.
1. Kontrol terhadap Guling
ka = 0,333
δ = 90% x Ф
= 90% x 30°
= 27°
q = 1,41 t/m2
σv1 = q = 1,41 t/m2
σv2 = σv1 + (ɣtimb x h)
= 1,41 t/m2 + (1,85 t/m3 x 8,5 m)
= 17,135 t/m2
σh1 = σv1 x ka – 2 x c x
= 1,41 t/m2 x 0,333
= 0,47 t/m2
σh2 = σv2 x ka – 2 x c x
= 17,135 t/m2 x 0,333
= 5,712 t/m2
153

P1 = 0,47 t/m2 x 8,5 m = 3,995 ton


P1 cos δ = 3,995 t x cos 27° = 3,56 ton
P1 sin δ = 3,995 t x sin 27° = 1,814 ton
P2 = (5,712 – 0,47) t/m2 x 8,5 m x 0,5
= 22,28 ton
P2 cos δ = 22,28 t x cos 27° = 19,85 ton
P2 sin δ = 22,28 t x sin 27° = 10,12 ton

Momen guling ditinjau di dasar timbunan (titik O)


- Momen dorong (P cos δ x R)
P1 = 3,56 t x 4,25 m = 15,128 t.m
P2 = 19,85 t x 2,833 m = 56,24 t.m
Ptotal = P1 + P2
= 15,128 t.m + 56,24 t.m
= 71,37 t.m
- Momen penahan [(P sin δ x X) + W x X)
P1 = 1,814 t x 17,0 m = 30,833 t.m
P2 = 10,12 t x 17,0 m = 171,93 t.m
W1 = (1,85 t/m3 x 8,1 m x 11 m x 1 m) x (0,5 x 11 m)
= 906,59 t
Ptotal = P1 + P2 + W1
= 1037,79 t.m
SF = momen penahan/momen pendorong
= 1037,79/71,367
= 14,54 > 3 (OK)

2. Kontrol terhadap Geser


- Gaya Penahan (P sin δ + W)
P1 = 1,814 t
P2 = 10,12 t
W1 = (1,85 t/m3 x 8,1 m x 11 m x 1 m)
= 164,835 t
Ptotal = P1 + P2 + W1
= 176,76 t.m
Gaya Penahan = [C + {(Ptotal/11) x tan (δ)} x 11
154

= [22,68 + {(176,76/11) x tan (27)} x 11


= 92,333 ton

- Gaya pendorong (P cos δ)


P1 = 3,56 t
P2 = 19,85 t
Ptotal = P1 + P2
= 23,41 t
Gaya Pendorong = 23,41 ton

SF = gaya penahan/gaya pendorong


= 92,333/23,41
= 3,94 > 3 (OK)

3. Kontrol terhadap Daya Dukung Tanah


Saat kontrol terhadap daya dukung, geotextile diasumsikan
sebagai pondasi dangkal dengan kedalaman = 0 m.
Ф = 0°
Nc = 5,14
Nɣ =0
Nq =1
Cu = 23 kN/m2
ɣt = 14 kN/m3
B = 34 m
qtraffic + pavement = 14,1 kN/m2
qtimb = 157,25 kN/m2
Pult = c.Nc + q.Nq + 0,5.ɣ.B.Nɣ
= 23 x 5,14 + 14,1 x 1 + 0,5 x 14 x 34 x 0
= 130,67 kN/m2
Pactual = qtimb + Cu
= 157,25 + 22,68
= 179,93 kN/m2

SF = Pult/Pact
= 130,67/179,93 = 0,73 < 3 (NOT OK)
155

6.1.7 Perencanaan Geotextile Arah Melintang Jembatan


Sebagai Perkuatan Timbunan
Perencanaan geotextile sebagai perkuatan timbunan oprit
bertujuan untuk meningkatkan daya dukung tanah dasar dibawah
timbunan. Jenis geotextile yang digunakan adalah tipe UW-250
dengan kuat Tarik 52 kN/m.
Dalam tugas akhir ini, dilakukan 9 analisa dengan
mengganti initation dan termination pada program XSTABL
(Gambar 6.13). Dengan bantuan program XSTABL didapatkan
SF minimum dan Momen resistant serta bidang longsor yang
terjadi (Gambar 6.14). Dari percobaan 8 kali analisa XSTABL
diambil 1 contoh perhitungan yang paling kritis.

Gambar 6. 13 Bidang longsor yang ditinjau

Gambar 6. 14 Hasil analisa keruntuhan Timbunan pada program


XSTABL
156

Hasil perhitungan kebutuhan geotextile pada tiap bidang


longsor ditampilkan pada Tabel 6.19.

Tabel 6. 19 Kebutuhan Geotextile pada tiap Bidang Longsor


Kebutuhan
Initation Termination SF
Geotextile (Lapis)
A F 0.909 55
A E 0.908 45
A D 1.016 30
B F 0.861 54
B E 0.889 46
B D 0.905 38
C F 0.892 49
C E 0.867 46
C D 0.875 46

Berdasarkan Tabel 6.19, kebutuhan lapis geotextile paling


banyak pada keruntuhan dengan SF = 0,909. Sehingga, kebutuhan
geotextile pada bidang longsor dengan SF = 0,909 yang dipakai dan
ditinjau lebuh lanjut.
Perhitungan perencanaan geotextile sebagai perkuatan
timbunan sebagai berikut :
1. Geometri Timbunan
- Lebar timbunan = 68,4 m
- Hinisial = 10,3 m
- Hfinal = 8,5 m
- Koordinat dasar timbunan titik z :
Xz = 40
Yz = 20
- Angka kemanan :
SF = 0,909
- Jari – jari kelongsoran :
R = 35,86 m
- Koordinat pusat bidang longsor :
157

Xo = 42,37
Yo = 45
- Momen penahan :
MRmin = 56670 kNm

2. Perhitungan momen dorong


SF = MRmin
M dorong

Mdorong = 56670
0,909
= 62343,23 kNm

3. Perhitungan momen rencana


SFrencana = 1,5
MRrencana = Mdorong x SFrencana
= 62343,23 x 1,5
= 93514,85 kNm

4. Perhitungan tambahan momen penahan (ΔMR)


ΔMR = MRrencana - MRmin
= 93514,85 kNm – 56670 kNm
= 36844,85 kNm

5. Perhitungan kekakuan geotextile yang diijinkan


Kekuatan Tarik maksimum = 52 kN/m
Tallow = T
FSib  FScr  FScd  FSbd
= 52
1,1  1,5  1  1
= 31,515 kNm

6. Perhitungan kebutuhan geotextile


Mgeotextile = Tallow x Ti
Dimana :
Ti = jarak vertikal geotextile dengan pusat bidang longsor
158

Ti = y0 – yz
= 45 – 20
= 25 m
Mgeotextile = Tallow x Ti
= 31,515 x 25
= 787,88 kNm
Perhitungan momen penahan oleh geotextile dapat dilihat pada
Tabel 6.20.
Tabel 6. 20 Perhitungan Momen Penahan oleh Geotextile
Lapis Sv (m) Hi (m) Ti (m) Si (kN) Ti.Si (kNm) x (buah) Ti.Si.x (kNm)
1 0.25 8.5 25 31.515 787.88 2 1575.76
2 0.25 8.25 24.75 31.515 780.00 2 1560.00
3 0.25 8 24.5 31.515 772.12 2 1544.24
4 0.25 7.75 24.25 31.515 764.24 2 1528.48
5 0.25 7.5 24 31.515 756.36 2 1512.73
6 0.25 7.25 23.75 31.515 748.48 2 1496.97
7 0.25 7 23.5 31.515 740.61 2 1481.21
8 0.25 6.75 23.25 31.515 732.73 2 1465.45
9 0.25 6.5 23 31.515 724.85 2 1449.70
10 0.25 6.25 22.75 31.515 716.97 2 1433.94
11 0.25 6 22.5 31.515 709.09 2 1418.18
12 0.25 5.75 22.25 31.515 701.21 2 1402.42
13 0.25 5.5 22 31.515 693.33 2 1386.67
14 0.25 5.25 21.75 31.515 685.45 2 1370.91
15 0.25 5 21.5 31.515 677.58 2 1355.15
16 0.25 4.75 21.25 31.515 669.70 2 1339.39
17 0.25 4.5 21 31.515 661.82 2 1323.64
18 0.25 4.25 20.75 31.515 653.94 2 1307.88
19 0.25 4 20.5 31.515 646.06 2 1292.12
20 0.25 3.75 20.25 31.515 638.18 2 1276.36
21 0.25 3.5 20 31.515 630.30 2 1260.61
22 0.25 3.25 19.75 31.515 622.42 2 1244.85
23 0.25 3 19.5 31.515 614.55 1 614.55
24 0.25 2.75 19.25 31.515 606.67 1 606.67
25 0.25 2.5 19 31.515 598.79 1 598.79
26 0.25 2.25 18.75 31.515 590.91 1 590.91
27 0.25 2 18.5 31.515 583.03 1 583.03
28 0.25 1.75 18.25 31.515 575.15 1 575.15
29 0.25 1.5 18 31.515 567.27 1 567.27
30 0.25 1.25 17.75 31.515 559.39 1 559.39
31 0.25 1 17.5 31.515 551.52 1 551.52
32 0.25 0.75 17.25 31.515 543.64 1 543.64
33 0.25 0.5 17 31.515 535.76 1 535.76
ΣTi.Si 21840.00 ΣTi.Si 37353.33
Cek NOT OK Cek OK
ΣM = Mgeotextile1 + Mgeotextile2 + … + Mgeotextile-n
159

= 37353,33 kNm
ΣM = 37353,33 kNm > ΔMR = 36844,85 kNm (OK)

7. Perhitungan panjang geotextile di belakang bidang longsor


Tallow = 31,515 kNm
Tallow  FS
 1   2  E
Le =

Data timbunan :
Hi = 8,5 m
ɣtimb = 18,5 kN/m3
σv = ɣtimb x Hi
= 18,5 kN/m3 x 8,5 m
= 157,25 kN/m2
Cu1 = 0 kN/m2
Ф1 = 30°
τ1 = Cu1 + σv tan Ф1
= 0 + 157,25 x tan 30
= 90,79 kN/m2
Data lapisan atas tanah dasar :
ɣ = 16 kN/m3
Cu2 = 23,03 kN/m2
σv = ɣ x Hi
= 16 kN/m3 x 8,5 m
= 136 kN/m2
Ф2 = 0°
τ2 = Cu2 + σv tan Ф2
= 23,03 + 136 x tan 0
= 23,03 kN/m2

Tallow  FS
 1   2  E
Le =

= 31,515  1,5
90,79  23,03 0,8
160

= 0,519 m
Le pakai = 1 m

8. Perhitungan panjang lipatan (Lo)


Lo = 0,5 x Le
= 0,5 x 1
= 0,5 m
Lo pakai = 1,0 m

9. Perhitungan geotextile di depan bidang longsor (Lr)


Perhitungan panjang geotextile di depan bidang longsor (Lr)
dibantu dengan program Autocad.
Lr = 28,079 m

Hasil perhitungan panjang geotextile dapat dilihat pada


Tabel 6.21.

Tabel 6. 21 Hasil Perhitungan Panjang Geotextile


τ1 Le pakai Ltotal Ltotal
Lapis Sv (m) Hi (m) Ti (m) τ2 (kN/m2) Le (m) Lr (m) Lo (m)
(kN/m2) (m) (m) pakai (m)
1 0.25 8.5 25 90.79 23.03 0.519 1.0 28.079 1.000 30.329 30.400
2 0.25 8.25 24.75 88.12 88.12 0.335 1.0 27.82 1.000 30.070 30.1
3 0.25 8 24.5 85.45 85.45 0.346 1.0 27.556 1.000 29.806 29.9
4 0.25 7.75 24.25 82.78 82.78 0.357 1.0 27.287 1.000 29.537 29.6
5 0.25 7.5 24 80.11 80.11 0.369 1.0 27.015 1.000 29.265 29.3
6 0.25 7.25 23.75 77.44 77.44 0.382 1.0 26.738 1.000 28.988 29
7 0.25 7 23.5 74.77 74.77 0.395 1.0 26.457 1.000 28.707 28.8
8 0.25 6.75 23.25 72.10 72.10 0.410 1.0 26.172 1.000 28.422 28.5
9 0.25 6.5 23 69.43 69.43 0.426 1.0 25.882 1.000 28.132 28.2
10 0.25 6.25 22.75 66.76 66.76 0.443 1.0 25.59 1.000 27.840 27.9
11 0.25 6 22.5 64.09 64.09 0.461 1.0 25.293 1.000 27.543 27.6
12 0.25 5.75 22.25 61.42 61.42 0.481 1.0 24.992 1.000 27.242 27.3
13 0.25 5.5 22 58.75 58.75 0.503 1.0 24.688 1.000 26.938 27
14 0.25 5.25 21.75 56.08 56.08 0.527 1.0 24.381 1.000 26.631 26.7
15 0.25 5 21.5 53.40 53.40 0.553 1.0 24.07 1.000 26.320 26.4
16 0.25 4.75 21.25 50.73 50.73 0.582 1.0 23.756 1.000 26.006 26.1
17 0.25 4.5 21 48.06 48.06 0.615 1.0 23.438 1.000 25.688 25.7
18 0.25 4.25 20.75 45.39 45.39 0.651 1.0 23.117 1.000 25.367 25.4
19 0.25 4 20.5 42.72 42.72 0.692 1.0 22.793 1.000 25.043 25.1
20 0.25 3.75 20.25 40.05 40.05 0.738 1.0 22.465 1.000 24.715 24.8

Tabel 6.21 Hasil Perhitungan Panjang Geotextile (Lanjutan)


161

τ1 Le pakai Ltotal Ltotal


Lapis Sv (m) Hi (m) Ti (m) τ2 (kN/m2) Le (m) Lr (m) Lo (m)
(kN/m2) (m) (m) pakai (m)
21 0.25 3.5 20 37.38 37.38 0.790 1.0 22.135 1.000 24.385 24.4
22 0.25 3.25 19.75 34.71 34.71 0.851 1.0 21.801 1.000 24.051 24.1
23 0.25 3 19.5 32.04 32.04 0.922 1.0 21.465 1.000 23.715 23.8
24 0.25 2.75 19.25 29.37 29.37 1.006 2.0 21.125 1.000 24.375 24.4
25 0.25 2.5 19 26.70 26.70 1.106 2.0 20.783 1.000 24.033 24.1
26 0.25 2.25 18.75 24.03 24.03 1.229 2.0 20.438 1.000 23.688 23.7
27 0.25 2 18.5 21.36 21.36 1.383 2.0 20.09 1.000 23.340 23.4
28 0.25 1.75 18.25 18.69 18.69 1.581 2.0 19.789 1.000 23.039 23.1
29 0.25 1.5 18 16.02 16.02 1.844 2.0 19.385 1.000 22.635 22.7
30 0.25 1.25 17.75 13.35 13.35 2.213 3.0 19.029 1.500 23.779 23.8
31 0.25 1 17.5 10.68 10.68 2.766 3.0 18.67 1.500 23.420 23.5
32 0.25 0.75 17.25 8.01 8.01 3.688 4.0 18.308 2.000 24.558 24.6
33 0.25 0.5 17 5.34 5.34 5.532 6.0 17.944 3.000 27.194 27.2

10. Perhitungan panjang total geotextile


Panjang total geotextile 1 sisi = Le + Lr
Panjang total geotextile 2 sisi = 2 x (Le + Lr)
Hasil perhitungan panjang total geotextile dapat dilihat
pada Tabel 6.22.

Tabel 6. 22 Hasil Perhitungan Kebutuhan Geotextile


1/2 lebar Kebutuhan
Lr + Pemasang Lpemasan Jumlah
Lapis Sv (m) Lo (m) Timbunan geotextile
Le (m) an gan (m) Geotextile
(m) total (m)

1 0.25 1.000 29.079 34.2 2 x Ltotal 59.5 2 119


2 0.25 1.000 28.820 33.7 2 x Ltotal 58.9 2 117.8
3 0.25 1.000 28.556 33.2 2 x Ltotal 58.4 2 116.8
4 0.25 1.000 28.287 32.7 2 x Ltotal 57.9 2 115.8
5 0.25 1.000 28.015 32.2 2 x Ltotal 57.3 2 114.6
6 0.25 1.000 27.738 31.7 2 x Ltotal 56.8 2 113.6
7 0.25 1.000 27.457 31.2 2 x Ltotal 56.2 2 112.4
8 0.25 1.000 27.172 30.7 2 x Ltotal 55.6 2 111.2
9 0.25 1.000 26.882 30.2 2 x Ltotal 55.1 2 110.2
10 0.25 1.000 26.590 29.7 2 x Ltotal 54.5 2 109
11 0.25 1.000 26.293 29.2 2 x Ltotal 53.9 2 107.8
12 0.25 1.000 25.992 28.7 2 x Ltotal 53.3 2 106.6
13 0.25 1.000 25.688 28.2 2 x Ltotal 52.7 2 105.4
14 0.25 1.000 25.381 27.7 2 x Ltotal 52.1 2 104.2

Tabel 6. 22 Hasil Perhitungan Kebutuhan Geotextile (Lanjutan)


162

1/2 lebar Kebutuhan


Lr + Pemasang Lpemasan Jumlah
Lapis Sv (m) Lo (m) Timbunan geotextile
Le (m) an gan (m) Geotextile
(m) total (m)
15 0.25 1.000 25.070 27.2 2 x Ltotal 51.4 2 102.8
16 0.25 1.000 24.756 26.7 2 x Ltotal 50.8 2 101.6
17 0.25 1.000 24.438 26.2 2 x Ltotal 50.2 2 100.4
18 0.25 1.000 24.117 25.7 2 x Ltotal 49.5 2 99
19 0.25 1.000 23.793 25.2 2 x Ltotal 48.9 2 97.8
20 0.25 1.000 23.465 24.7 2 x Ltotal 48.2 2 96.4
21 0.25 1.000 23.135 24.2 2 x Ltotal 47.6 2 95.2
22 0.25 1.000 22.801 23.7 2 x Ltotal 46.9 2 93.8
23 0.25 1.000 22.465 23.2 2 x Ltotal 46.2 1 46.2
24 0.25 1.000 23.125 22.7 Selebar Timbunan 47.9 1 47.9
25 0.25 1.000 22.783 22.2 Selebar Timbunan 46.9 1 46.9
26 0.25 1.000 22.438 21.7 Selebar Timbunan 45.9 1 45.9
27 0.25 1.000 22.090 21.2 Selebar Timbunan 44.9 1 44.9
28 0.25 1.000 21.789 20.7 Selebar Timbunan 43.9 1 43.9
29 0.25 1.000 21.385 20.2 Selebar Timbunan 42.9 1 42.9
30 0.25 1.500 22.029 19.7 Selebar Timbunan 42.9 1 42.9
31 0.25 1.500 21.670 19.2 Selebar Timbunan 41.9 1 41.9
32 0.25 2.000 22.308 18.7 Selebar Timbunan 41.9 1 41.9
33 0.25 3.000 23.944 18.2 Selebar Timbunan 42.9 1 42.9
Total 2839.6

Sketsa pemasangan geotextile dapat dilihat pada Gambar


6.15.

Gambar 6. 15 Sketsa pemasangan geotextile

6.1.8 Perencanaan Stone Column


Perencanaan stone column bertujuan untuk meningkatkan
daya dukung tanah dasar. Dalam tugas akhir ini direncanakan stone
column pola pemasangan Segiempat.
163

6.1.8.1 Spesifikasi Stone Column


Spesifikasi stone column yang digunakan adalah sebagai
berikut :
Diameter (D) = 0,8 m
Jarak stone column (S) = 1,5 x D
= 1,5 x 0,8 m
= 1,2 m
Diameter unit cell (De) = 1,13 x S
= 1,13 x 1,2 m
= 1,356 m
Berat jenis SC (ɣs) = 2,2 t/m3
Sudut geser SC (Фs) = 40°
Kohesi SC (Cs) = 0 kN/m2
Luas penampang SC (As) = ¼ x π x D2
= ¼ x π x 0,82
= 0,503 m2
Luas unit cell (A) = ¼ x π x De2
= ¼ x π x 1,3562
= 1,44 m2
Area replacement ratio SC (as) = As/A
= 0,503/1,44
= 0,35
Area replacement ratio tanah (ac) = 1 – as
= 1 – 0,35
= 0,65
Faktor konsentrasi tegangan (n) = 5 (asumsi)
n
Rasio tegangan SC (μs) =
1  n  1 as
5
=
1  5  1  0,35
= 2,09
1
Rasio tegangan tanah (μc) =
1  n  1  as
164

1
=
1  5  1  0,35
= 0,42

6.1.8.2 Stabilitas Timbunan dengan Stone Column


Perhitungan stabilitas timbunan dengan stone column
untuk mendapatkan berapa jumlah stone column yang dibutuhkan
untuk perkuatan timbunan. Dengan bantuan program XSTABL
didapatkan SF minimum dan Momen resistant serta bidang longsor
yang terjadi (Gambar 6.18). Dari percobaan 7 kali analisa
XSTABL diambil 1 contoh perhitungan yang paling kritis.

Gambar 6. 16 Skema pemasangan stone column

Gambar 6. 17 Bidang longsor yang ditinjau


165

Gambar 6. 18 Hasil analisa program bantu XSTABL

Hasil perhitungan kebutuhan stone column ditampilkan


pada Tabel 6.23.

Tabel 6. 23 Hasil Perhitungan Kebutuhan Stone Column


ΔMR butuh Jumlah SC
Initation Termination SF
(kNm) (buah)
A F 0.889 27670.259 8
A E 0.892 26671.570 7
A D 0.964 16563.734 6
B F 0.868 13389.954 6
B E 0.861 21930.836 7
B D 0.859 26229.511 8
C F 0.874 17877.529 6
C E - - -
C D - - -

Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan stone column


pada Tabel 6.23, didapatkan pada SF = 0,889 adalah paling kritis.
Sehingga perhitungan pada SF = 0,889 yang dipakai.
Contoh perhitungan stone column pada bidang runtuh
dengan SF = 0,889 adalah sebagai berikut ;
SF min = 0,889
166

MR min = 40260 kNm


R = 31,08 m
Contoh perhitungan SC 1 :
- Tegangan efektif pada stone column yang bekerja pada bidang
longsor :
σs = σ x μs
= (ɣtimb x h) x μs
= (1,85 t/m2 x 0,2 m) x 2,09
= 0,772 t/m2
σz = σs + (ɣs’ x Z)
= 0,772 t/m2 + (2,2 t/m3 x 8,93 m)
= 11,488 t/m2
- Shear strength pada stone column :

Gambar 6. 19 Tegangan yang bekerja pada bidang longsor

σN = σz x cos2β
= 11,488 t/m2 x cos2 (2)
= 11,474 t/m2
Cs = 0 t/m2
τz = σN x tan Ф + Cs
= 11,474 t/m2 x tan (40) + 0 t/m2
= 9,628 t/m2
- Gaya geser maksimum akibat stone column :
A = 1,44 m2
167

Pz = Z  A
cos 
= 9,628  1,44
cos2 
= 4,842 ton
- Tambahan momen penahan (ΔMR) akibat stone column
ΔMR = Pz x R
= 4,842 ton x 31,08 m
= 150,503 ton.m
Perhitungan seluruh tambahan momen penahan stone
column dapat dilihat pada Tabel 6.24.

Tabel 6. 24 Tambahan Momen Penahan Tiap Stone Column


Stone τz
No A (m2) β (°) Pz (t) ΔMR (t.m)
column (t/m2)
1 Sc 1 9.628 0.503 2 4.842 150.503
2 Sc 2 11.613 0.503 0 5.837 181.428
3 Sc 3 14.531 0.503 2 7.308 227.146
4 Sc 4 15.345 0.503 4 7.732 240.306
5 Sc 5 17.006 0.503 7 8.612 267.671
6 Sc 6 18.579 0.503 9 9.455 293.863
7 Sc 7 20.030 0.503 11 10.257 318.775
8 Sc 8 21.341 0.503 13 11.009 342.169
9 Sc 9 22.287 0.503 16 11.654 362.215
10 Sc 10 23.256 0.503 18 12.291 382.009
11 Sc 11 24.055 0.503 20 12.867 399.914
12 Sc 12 24.337 0.503 23 13.289 413.035
13 Sc 13 24.758 0.503 25 13.731 426.768
14 Sc 14 24.558 0.503 28 13.981 434.520
15 Sc 15 24.350 0.503 30 14.133 439.249
16 Sc 16 22.326 0.503 33 13.381 415.876
17 Sc 17 20.758 0.503 35 12.738 395.888
18 Sc 18 18.666 0.503 38 11.906 370.054
19 Sc 19 16.559 0.503 41 11.029 342.781
20 Sc 20 14.481 0.503 44 10.119 314.495

SF rencana = 1,5
168

Momen Dorong (MD) = MRmin/SFmin


= 40260/0,889
= 45286,839 kNm
ΔMRbutuh = (1,5 x MD) – MRmin
= (1,5 x 45286,839 kNm) - 40260 kNm
= 27670,259 kNm

Pilih jumlah stone column yang ΔMR > ΔMRbutuh. Stone


column yang dipilih adalah sebagai berikut:
ΔMR SC 7 = 3187,75 kNm
ΔMR SC 8 = 3421,69 kNm
ΔMR SC 9 = 3622,15 kNm
ΔMR SC 10 = 3820,09 kNm
ΔMR SC 11 = 3999,14 kNm
ΔMR SC 12 = 4130,35 kNm
ΔMR SC 13 = 4267,68 kNm
ΔMR SC 14 = 4345,20 kNm
ΔMRrencana = ΣMR7s/d14
= 30794,063 kNm
ΔMRrencana > ΔMRbutuh (OK)

- Panjang Stone column


Koordinat dasar timbunan = (10;20)
Koordinat dasar longsor = (41,63;11,04)
Panjang SC diatas bidang longsor = 20 – 10,04 = 8,96 m
Panjang SC diatas bidang longsor =3m
Total panjang SC = 8,96 + 3 = 11,96 m
169

Gambar 6. 20 Hasil akhir perencanaan Stone column

Seluruh perhitungan Stone column dapat dilihat pada


Lampiran 9.

6.2 Perencanaan Timbunan Oprit Tegak


6.2.1 Perhitungan Tinggi Timbunan Awal (Hinitial)
Tinggi timbunan awal direncanakan untuk mendapatkan
tinggi akhir (Hfinal) yang telah direncanakan yaitu 8,5 m dengan
menghilangkan settlement pada lapisan compressible. Perencanaan
Hinitial selain memperhitungkan berat dari timbunan itu sendiri juga
memperhitungkan beban perkerasan (pavement) dan beban lalu
lintas (traffic). Lapisan tanah akan dibagi tiap 1 meter untuk
mendapatkan nilai settlement yang lebih teliti.

Gambar 6. 21 Potongan melintang rencana timbunan


170

Contoh perhitungan tinggi timbunan awal dengan asumsi


beban timbunan 6 t/m2 adalah sebagai berikut :
 Mencari Htimbunan
qtimbunan = 6 t/m2 (asumsi)
ɣtimbunan = 1,85 t/m3
2
Htimbunan = 6t / m
1,85t / m 3
= 3,243 m

 Mencari qpavement
ɣpavement = 2,2 t/m3
Hpavement = 0,55 m
qpavement = 2,2 t/m3 x 0,55 m
= 1,21 t/m2

 Mencari Hbongkar Akibat Traffic


Beban bongkar traffic didapatkan dari grafik hubungan antara
tebal timbunan dengan intensitas beban traffic yang dapat dilihat
pada Gambar 6.22.
Htimbunan = 3,243 m

Gambar 6. 22 Grafik hubungan antara tebal timbunan dengan


intensitas beban yang bersesuaian dengan beban traffic
(Sumber : Japan Road Association, 1986)

qbongkar traffic = 0,5 t/m2


171

qbongkartraffic
Hbongkar traffic =
 timbunan
2
= 0,5t / m
1,85t / m 3
= 0,27 m

 Mencari nilai tegangan overburden (σ’0)


Contoh perhitungan tegangan overburden pada lapisan ke – 1
(0-1 m) dan lapis ke - 2 (1-2 m) adalah sebagai berikut :
- Kedalaman 0-1 m
H =1m
z1 = 0.5 m
ɣ’ = 0,6 t/m3
σ’0 = ɣ’ x z
= 0,6 t/m3 x 0,5 m
= 0,3 t/m2

- Kedalaman 1-2 m
H =1m
z2 = 0.5 m
ɣ’ = 0,6 t/m3
σ’0 = h1 x ɣ’1 + h1 x z2
= 1 m x 0,6 t/m3 + 0,6 t/m3 x 0,5 m
= 0,9 t/m2
Hasil perhitungan tegangan overburden untuk seluruh lapisan
dapat dilihat pada Tabel 6.25 sebagai berikut:
172

Tabel 6. 25 Tegangan Overburden (σ’0) Tiap Lapisan


σ'0
Depth z (m)
(t/m2)
0-1 0.5 0.30
1-2 1.5 0.90
2-3 2.5 1.50
3-4 3.5 2.15
4-5 4.5 2.85
5-6 5.5 3.60
6-7 6.5 4.40
7-8 7.5 5.20
8-9 8.5 6.00
9-10 9.5 6.80
10-11 10.5 7.60
11-12 11.5 8.40
12-13 12.5 9.20
13-14 13.5 10.00
14-15 14.5 10.80

 Mencari nilai tegangan pra konsolidasi (σ’c)


Perhitungan tegangan pra konsolidasi untuk kedalaman 0 – 1
meter sebagai berikut :
Hfluktuasi = 1,5 m
ɣair = 1,0 t/m3
qfluktuasi = 1,5 m x 1,0 t/m3
= 1,5 t/m2
σ’c = qfluktuasi + σ’0
= 1,5 t/m2 + 0,3 t/m2
= 1,8 t/m2

Hasil perhitungan tegangan overburden untuk seluruh lapisan


dapat dilihat pada Tabel 6.26 sebagai berikut :
173

Tabel 6. 26 Tegangan Pra Konsolidasi (σ’c) Tiap Lapisan Tanah


σ'c
Depth z (m)
(t/m2)
0-1 0.5 1.80
1-2 1.5 2.40
2-3 2.5 3.00
3-4 3.5 3.65
4-5 4.5 4.35
5-6 5.5 5.10
6-7 6.5 5.90
7-8 7.5 6.70
8-9 8.5 7.50
9-10 9.5 8.30
10-11 10.5 9.10
11-12 11.5 9.90
12-13 12.5 10.70
13-14 13.5 11.50
14-15 14.5 12.30

 Mencari nilai tegangan akibat timbunan (Δσ’)


Perhitungan nilai tegangan akibat beban timbunan untuk q = 6
t/m2 adalah sebagai berikut :
Lebar timbunan = 34 m
z = 0,5 m
x = 34 m / 2
= 17 m
y = ̴
m = x/z
= 17 m / 0,5 m
= 34
n = y/z
= ̴ /0,5 m
= ̴
Nilai faktor pengaruh beban I ditentukan dengan grafik yang
ditampilkan pada Gambar 2.5. Dari grafik tersebut didapatkan
nilai I sebagai berikut :
I = 0,246
174

q0 = 6 t/m2
Δσ’ = 4 x q0 x I
= 4 x 6 t/m2 x 0,246
= 5,904 t/m2

Tabel 6. 27 Tegangan Tanah Akibat Beban Timbunan


qtimbunan
Depth z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m2)
(t/m2)
0-1 0.5 34.400 - 6 0.246 5.904
1-2 1.5 11.467 - 6 0.246 5.904
2-3 2.5 6.880 - 6 0.246 5.904
3-4 3.5 4.914 - 6 0.246 5.904
4-5 4.5 3.822 - 6 0.246 5.904
5-6 5.5 3.127 - 6 0.245 5.88
6-7 6.5 2.646 - 6 0.244 5.856
7-8 7.5 2.293 - 6 0.243 5.832
8-9 8.5 2.024 - 6 0.24 5.76
9-10 9.5 1.811 - 6 0.229 5.496
10-11 10.5 1.638 - 6 0.226 5.424
11-12 11.5 1.496 - 6 0.225 5.4
12-13 12.5 1.376 - 6 0.224 5.376
13-14 13.5 1.274 - 6 0.209 5.016
14-15 14.5 1.186 - 6 0.205 4.92

 Mencari nilai tegangan akibat pavement (Δσ’pavement)


Perhitungan nilai tegangan akibat beban pavement untuk q = 6
t/m2 adalah sebagai berikut :
Lebar pavement = 30,6 m
z = 0,5 m
x = 30,6 m / 2
= 15, 3 m
y = ̴
m = x/z
= 15,3 m / 0,5 m
= 30,6
n = y/z
= ̴ /0,5 m = ̴
175

Nilai faktor pengaruh beban I ditentukan dengan grafik yang


ditampilkan pada Gambar 2.5. Dari grafik tersebut didapatkan
nilai I sebagai berikut :
I = 0,245
q0 = 6 t/m2
Δσ’ = 4 x q0 x I
= 4 x 6 t/m2 x 0,245
= 1,186 t/m2
Perhitungan tegangan tanah akibat pavement untuk seluruh
lapisan tanah dasar dapat dilihat pada Tabel 6.28.

Tabel 6. 28 Tegangan Tanah Akibat Beban Pavement


Depth z (m) m = x/z n = y/z Ipavement Δσ (t/m2)

0-1 0.5 30.6 - 0.245 1.1858


1-2 1.5 10.2 - 0.245 1.1858
2-3 2.5 6.12 - 0.245 1.1858
3-4 3.5 4.371429 - 0.245 1.1858
4-5 4.5 3.4 - 0.245 1.1858
5-6 5.5 2.781818 - 0.243 1.17612
6-7 6.5 2.353846 - 0.242 1.17128
7-8 7.5 2.04 - 0.24 1.1616
8-9 8.5 1.8 - 0.229 1.10836
9-10 9.5 1.610526 - 0.227 1.09868
10-11 10.5 1.457143 - 0.225 1.089
11-12 11.5 1.330435 - 0.222 1.07448
12-13 12.5 1.224 - 0.209 1.01156
13-14 13.5 1.133333 - 0.204 0.98736
14-15 14.5 1.055172 - 0.203 0.98252

 Perhitungan settlement akibat timbunan dan pavement


Settlement konsolidasi dibedakan menjadi 2 yaitu normal
consolidated (NC) soil dan over consolidated (OC) soil. Jika σ’c/
σ’o ≤ 1 maka tanah terkonsolidasi secara normal (NC) dan
sebaliknya, jika σ’c/ σ’o > 1 tanah terkonsolidasi lebih (OC).
Perhitungan settlement menggunakan Persamaan 2.3 sampai
Persamaan 2.5. Contoh perhitungan settlement akibat beban
timbunan q = 6 t/m2 adalah sebagai berikut :
176

- Kedalaman 0 - 1 m :
Hi =1m
Cc = 0,85
Cs = 0,121
e0 = 1,85
σ’0 = 0,3 t/m2
qfluktuasi = 1,5 t/m2
σ’C = 0,3 t/m2 + 1,5 t/m2
= 1,8 t/m2
Δσ’Timbunan = 5,904 t/m2
Δσ’Pavement = 1,186 t/m2
σ’0 + Δσ’ = 6,204 t/m2 (Timbunan)
σ’0 + Δσ’ = 1,386 t/m2 (Pavement)
OCR =  'C
 '0
2
= 1,8t / m
0,3t / m 2
= 6 > 1, Over Consolidated (OC)

o Settlement akibat timbunan :


Settlement akibat beban timbunan, σ’0 + Δσ’ > σ’C, maka
digunakan Persamaan 2.5 :
Sc = [ H Cs  log  c ' ]  [ H Cc  log  0 '  ]
1  e0  0 ' 1  e0 c'
= [ 1 0,121  log 1,8 ]  [ 1 0,85  log 6,204 ]
1  1,85 0,3 1  1,85 1,8
= 0,193 m

o Settlement akibat pavement :


Settlement akibat beban pavement, σ’0 + Δσ’ < σ’C, maka
digunakan Persamaan 2.4 :
Sc = H [Cs  log(  0 ' )]
1  e0 0'
177

= 1 1,386
[0,121  log( )]
1  1,85 0,3
= 0,03 m

Hasil perhitungan settlement akibat timbunan dan pavement


tiap lapisan tanah dasar ditampilkan dalam Tabel 6.29.

Tabel 6. 29 Settlement Akibat Timbunan dan Pavement (q = 6


t/m2)
Sctimbunan Scpavement
Depth
(m) (m)
0-1 0.193411 34.400
1-2 0.153105 11.467
2-3 0.129827 6.880
3-4 0.091632 4.914
4-5 0.080291 3.822
5-6 0.061384 3.127
6-7 0.05452 2.646
7-8 0.049028 2.293
8-9 0.04415 2.024
9-10 0.038634 1.811
10-11 0.03522 1.638
11-12 0.032594 1.496
12-13 0.030312 1.376
13-14 0.026282 1.274
14-15 0.02419 1.186
Σ 1.044582 0.088495

 Menghitung total settlement pada variasi beban q


Perhitungan total settlement dengan cara menjumlahkan hasil
perhitungan settlement akibat timbunan pada setiap lapisan tanah
untuk masing – masing variasi beban q. Hasil perhitungan total
settlement dapat dilihat pada Tabel 6.30.

Tabel 6. 30 Hasil Perhitungan Settlement untuk Variasi q


178

Sc (m)
Depth q = 10 q = 12 q = 14 q = 16 q = 18 q = 20 q = 22
q = 6 t/m2 q = 8 t/m2
t/m2 t/m2 t/m2 t/m2 t/m2 t/m2 t/m2
0-1 0.193 0.229 0.257 0.280 0.300 0.316 0.331 0.345 0.357
1-2 0.153 0.186 0.212 0.234 0.253 0.269 0.283 0.296 0.308
2-3 0.130 0.160 0.185 0.206 0.224 0.239 0.253 0.266 0.277
3-4 0.092 0.115 0.134 0.150 0.164 0.176 0.187 0.197 0.206
4-5 0.080 0.102 0.120 0.135 0.148 0.160 0.171 0.180 0.189
5-6 0.061 0.079 0.093 0.106 0.117 0.126 0.135 0.143 0.151
6-7 0.055 0.070 0.084 0.096 0.106 0.116 0.124 0.132 0.139
7-8 0.049 0.064 0.077 0.088 0.098 0.107 0.115 0.123 0.130
8-9 0.044 0.058 0.070 0.081 0.090 0.099 0.107 0.114 0.121
9-10 0.039 0.051 0.063 0.072 0.081 0.090 0.097 0.104 0.111
10-11 0.035 0.047 0.058 0.067 0.076 0.084 0.091 0.097 0.104
11-12 0.033 0.044 0.054 0.063 0.071 0.079 0.086 0.092 0.098
12-13 0.030 0.041 0.050 0.059 0.067 0.074 0.081 0.087 0.093
13-14 0.026 0.036 0.045 0.053 0.060 0.067 0.073 0.079 0.085
14-15 0.024 0.033 0.042 0.049 0.056 0.063 0.069 0.074 0.080
Σ 1.045 1.315 1.542 1.738 1.910 2.064 2.204 2.331 2.448

 Perhitungan Hinitial dan Hfinal


Perhitungan Hinitial dan Hfinal untuk beban q = 6 t/m2 adalah
sebagai berikut :
Hinitial = q  S C   w 
 timb
= 6  1,045  1
1,85
= 3,81 m
Hfinal = Hinitial + Hpavement – Hbongkar traffic – SCtimb – SCpavement
= 3,81 m + 0,55 m – 0,27 m – 1,045 m – 0,088 m
= 2,95 m
Hasil perhitungan Hinitial dan Hfinal untuk masing – masing
variasi beban q dapat dilihat pada Tabel 6.31 berikut :

Tabel 6. 31 Hasil Perhitungan Hinitial dan Hfinal


179

q bongkar tebal
htimbunan Sctimbunan Scpavement Sctotal
q (t/m2) hinitial (m) 2
hbongkar (m) pavement hfinal (m)
(m) traffic (t/m ) (m) (m) (m)
(m)
4 2.162162 2.543502 1.1 0.59459459 0.55 0.705479 0.088495 0.794 1.704933
6 3.243243 3.807882 0.5 0.27027027 0.55 1.044582 0.088495 1.1331 2.954535
8 4.324324 5.035376 0.4 0.21621622 0.55 1.315446 0.088495 1.4039 3.965218
10 5.405405 6.239055 0.2 0.10810811 0.55 1.542251 0.088495 1.6307 5.0502
12 6.486486 7.425889 0.2 0.10810811 0.55 1.737894 0.088495 1.8264 6.041391
14 7.567568 8.600103 0.2 0.10810811 0.55 1.91019 0.088495 1.9987 7.043309
16 8.648649 9.764472 0.2 0.10810811 0.55 2.064273 0.088495 2.1528 8.053596
18 9.72973 10.92093 0.2 0.10810811 0.55 2.203718 0.088495 2.2922 9.070607
20 10.81081 12.07088 0.2 0.10810811 0.55 2.331124 0.088495 2.4196 10.09315
22 11.89189 13.21537 0.2 0.10810811 0.55 2.448442 0.088495 2.5369 11.12033

Hubungan antara Hinitial dan Hfinal ditampilkan dalam sebuah


grafik yang dapat dilihat pada Gambar 6.23. Sedangkan hubungan
antara Hfinal dengan Settlement ditampilkan dalam sebuah grafik
yang dapat dilihat pada Gambar 6.24.

Gambar 6. 23 Grafik hubungan antara Hinitial dan Hfinal

Dari grafik hubungan antara Hinitial dan Hfinal diatas didapatkan


persamaan regresi y = 0,0007x2 + 1,136x + 0,5279, maka
didapatkan nilai Hinitial adalah sebagai berikut :
Hfinal = 8,5 m
Hinitial = 0,0007 x (8,5)2 + 1,136 (8,5) + 0,5279
= 10,24 m
180

Gambar 6. 24 Grafik hubungan antara Hfinal dan Settlement

Dari grafik hubungan antara Hfinal dan settlement diatas


didapatkan persamaan regresi y = -0,0103x2 + 0,3146x + 0,2977,
maka didapatkan nilai Settlement (Sc) adalah sebagai berikut :
Hfinal = 8,5 m
Sc = -0,0103 (8,5)2 + 0,3146 (8,5) + 0,2977
= 2.23 m

6.2.2 Perhitungan Waktu Konsolidasi tanpa Perbaikan Tanah


Pada perhitungan sebelumnya diketahui bahwa tanah
mempunyai settlement sebesar 2,23 m. Oleh karena itu, tanah
membutuhkan waktu untuk menghilangkan settlement tersebut.
Lapisan tanah di bawah lapisan compressible merupakan lapisan
porus sehingga arah alirannya adalah double drainage.
Perhitungan waktu konsolidasai tanah adalah sebagai berikut :
Hfinal = 8,5 m
Hinitial = 10,24 m
Sc = 2,23 m
Hdr = 15 m / 2 = 7,5 m
CVrata-rata =  h2

2
 h   h2   
 1    ...   hi 
 CV 1   C
  V2


 C
 Vi


181

= 152
2
 3   2   10 
   
 


 0,0004   0,000614   0,000767 
= 0,000642 cm2/detik
= 2,11 m2/tahun
Harga faktor waktu (Tv) dihitung berdasarkaan Persamaan
2.10 dan Persamaan 2.11. Contoh perhitungan Tv adalah sebagai
berikut :
- Untuk U = 0 sampai dengan 60%
 U% 
2

Tv =  
4  100 
  10% 
2

=  
4  100 
= 0,00785
- Untuk U > 60%
Tv = 1,781 – 0,933 log (100 - U%)
= 1,781 – 0,933 log (100 – 70%)
= 0,403
Hasil perhitungan variasi faktor waktu dapat dilihat pada
Tabel 6.32 sebagai berikut :

Tabel 6. 32 Variasi Faktor Waktu


182

U (%) Tv
0 0.000
10 0.008
20 0.031
30 0.071
40 0.126
50 0.196
60 0.283
70 0.403
80 0.567
90 0.848

Dari tabel diatas didapatkan Tv (U90%) adalah 0,848. Lama


waktu konsolidasi tanah adalah sebagai berikut :
= T H dr 
2
t
Cv
2
 15 
0,848   
= 2
2,11
= 22,602 Tahun
Jadi, waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkan
consolidation settlement adalah 23 tahun. Oleh karena itu, untuk
mempercepat waktu konsolidasi diperlukan pemasangan PVD.

6.2.3 Perencanaan Prefabricated Vertical Drain (PVD)


Pemampatan yang terjadi pada tanah dasar membutuhkan
waktu 23 tahun untuk menghilangkan seluruh settlement. Waktu
pemampatan yang lama sehingga diperlukan bantuan vertical drain
untuk mempercepat waktu pemampatan. Jenis vertical drain yang
digunakan adalah Prefabricated Vertical Drain (PVD).
Pola pemasangan PVD menggunakan pola segitiga dan pola
segiempat. Alternatif pemasangan jarak PVD yang digunakan
adalah 0,8 m, 1,0 m, 1,2 m, dan 1,4 m..
183

6.2.3.1 Perencanaan PVD Pola Segitiga


Perhitungan perencanaan PVD pola segitiga dengan
kedalaman PVD sedalam tanah lunak yaitu 15 m sebagai berikut :
 Perhitungan faktor hambatan oleh PVD (F(n))
Contoh perhitungan fungsi hambatan F(n) untuk jarak PVD s =
1,2 m sebagai berikut :
a = 10 cm
b = 0,5 cm
dw = 2a  b 

210  0,5
=

= 6,684 cm

D = diameter ekivalen dari lingkaran tanah pengaruh PVD


= 1,05 x s
= 1,05 x 1,2 m
= 1,260 m = 126 cm
n = D/dw
= 126 cm/6,684 cm
= 18,850

F(n) =  n2   3  1 
 2  x ln n     
 n 1  4  4n 2 
=  18,850 2   3  
 x ln 18,850    
1
 
2 
 18,850 2
 1   4  4  18,850 
= 2,192

Hasil rekap perhitungan F(n) setiap alternatif jarak pemasangan


PVD dapat dilihat pada Tabel 6.33

Tabel 6. 33 Perhitungan Faktor Hambatan oleh PVD


184

Jarak
D a b Dw
PVD S n F (n)
(mm) (mm) (mm) (mm)
(m)
0.8 840 100 5 66.845 12.566 1.791
1 1050 100 5 66.845 15.708 2.011
1.2 1260 100 5 66.845 18.850 2.192
1.4 1470 100 5 66.845 21.991 2.345

 Perhitungan derajat konsolidasi total (U)


Contoh perhitungan derajat konsolidasi untuk jarak
pemasangan PVD (s) = 1,2 m sebagai berikut :
s = 1,2 m
D = 1,26 mm
t = 1 minggu
Hdr = 15 m/2 = 7,5 m
Cv = 0,039 m2/minggu
Ch = koefisien konsolidasi, Ch = (2 sampai 5) x Cv
= 3 x Cv
= 3 x 0,039 m2/minggu
= 0,116 m2/minggu
Tv = faktor waktu
= t  Cv
H dr 2
= 1 0,039
7,52
= 0,000691
Uv = derajat konsolidasi vertikal
 Tv 
= 2 
  
 
=  2 0,000691 
  
 
= 0,0297
Uh = derajat konsolidasi horizontal
185

  
=   1 
1    t8Ch  

   D 2 2 F ( n ) 
 
 e 
  
 
= 1   1

  180 ,116  
   1, 22 22,192  
 
 e 
= 0,125
Utotal = (1 - (1 - Uh) x (1 - Uv)) x 100%
= (1 – (1 – 0,125) x (1 – 0,0297)) x 100%
= 15,134 %
Hasil perhitungan derajat konsolidasi total untuk minggu
selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 6.34.

Tabel 6. 34 Perhitungan Derajat Konsolidasi Total Pola Segitiga


S = 1,2 m
t Utotal
Tv Uv (%) Uh (%)
(minggu) (%)
1 0.00069 0.030 0.125 15.134
2 0.00138 0.042 0.235 26.715
3 0.00207 0.051 0.331 36.536
4 0.00276 0.059 0.415 44.959
5 0.00345 0.066 0.488 52.219
6 0.00414 0.073 0.552 58.494
7 0.00484 0.078 0.609 63.927
8 0.00553 0.084 0.658 68.636
9 0.00622 0.089 0.701 72.721
10 0.00691 0.094 0.738 76.268
11 0.00760 0.098 0.771 79.349
12 0.00829 0.103 0.800 82.026
13 0.00898 0.107 0.825 84.354
14 0.00967 0.111 0.847 86.377
15 0.01036 0.115 0.866 88.138
16 0.01105 0.119 0.883 89.670
17 0.01174 0.122 0.897 91.002
18 0.01243 0.126 0.910 92.162
19 0.01312 0.129 0.922 93.172
20 0.01382 0.133 0.931 94.052
21 0.01451 0.136 0.940 94.817
186

Tabel 6.34 Perhitungan Derajat Konsolidasi Total Pola Segitiga S


= 1,2 m (lanjutan)
t Utotal
Tv Uv (%) Uh (%)
(minggu) (%)
22 0.01520 0.139 0.948 95.484
23 0.01589 0.142 0.954 96.064
24 0.01658 0.145 0.960 96.570
25 0.01727 0.148 0.965 97.011
26 0.01796 0.151 0.969 97.395
27 0.01865 0.154 0.973 97.729
28 0.01934 0.157 0.977 98.021
29 0.02003 0.160 0.979 98.274
30 0.02072 0.162 0.982 98.496
31 0.02141 0.165 0.984 98.689
32 0.02210 0.168 0.986 98.857
33 0.02280 0.170 0.988 99.003
34 0.02349 0.173 0.989 99.131
35 0.02418 0.175 0.991 99.242
36 0.02487 0.178 0.992 99.339
37 0.02556 0.180 0.993 99.424
38 0.02625 0.183 0.994 99.498
39 0.02694 0.185 0.995 99.562
40 0.02763 0.188 0.995 99.618
41 0.02832 0.190 0.996 99.667
42 0.02901 0.192 0.996 99.709
43 0.02970 0.194 0.997 99.747
44 0.03039 0.197 0.997 99.779
45 0.03108 0.199 0.998 99.807
46 0.03178 0.201 0.998 99.832
47 0.03247 0.203 0.998 99.853
48 0.03316 0.205 0.998 99.872
49 0.03385 0.208 0.999 99.888
50 0.03454 0.210 0.999 99.903
51 0.03523 0.212 0.999 99.915
52 0.03592 0.214 0.999 99.926

Perhitungan diatas digunakan untuk menghitung derajat


konsolidasi total dengan alternatif jarak PVD yang lain. Hasil
perhitungan derajat konsolidasi untuk seluruh alternatif jarak PVD
dapat dilihat pada Lampiran 7. Hubungan antara waktu dan
187

derajat konsolidasi ditampilkan dalam sebuah grafik yang dapat


dilihat pada Gambar 6.25.

Gambar 6. 25 Grafik hubungan antara waktu konsolidasi dengan


derajat konsolidasi pola pemasangan segitiga

6.2.3.2 Perencanaan PVD Pola Segiempat


Perhitungan perencanaan PVD pola segiempat dengan
kedalaman PVD sedalam tanah lunak yaitu 15 m sebagai berikut :
 Perhitungan faktor hambatan oleh PVD (F(n))
Contoh perhitungan fungsi hambatan F(n) untuk jarak PVD s =
1,2 m sebagai berikut :
a = 10 cm
b = 0,5 cm
dw = 2a  b 

= 210  0,5

= 6,684 cm

D = diameter ekivalen dari lingkaran tanah pengaruh PVD


= 1,13 x s
188

= 1,13 x 1,2 m
= 1,356 m = 135,6 cm
n = D/dw
= 135,6 cm/6,684 cm
= 20,286

F(n) =  n2   3  1 
 2  x ln n     
 n 1  4  4n 2 
=  20,286 2   3  
 x ln 20,286    
1
 
 20,286  1   4  4  20,286 2
2

= 2,265
Hasil rekap perhitungan F(n) setiap alternatif jarak pemasangan
PVD dapat dilihat pada Tabel 6.35.

Tabel 6. 35 Perhitungan Faktor Hambatan oleh PVD


Jarak
D a b Dw
PVD S n F (n)
(mm) (mm) (mm) (mm)
(m)
0.8 904 100 5 66.845 13.524 1.863
1 1130 100 5 66.845 16.905 2.084
1.2 1356 100 5 66.845 20.286 2.265
1.4 1582 100 5 66.845 23.667 2.418

 Perhitungan derajat konsolidasi total (U)


Contoh perhitungan derajat konsolidasi untuk jarak
pemasangan PVD (s) = 1,2 m sebagai berikut :
s = 1,2 m
D = 1,356 m
t = 1 minggu
Hdr = 15 m/2 = 7,5 m (double drainage)
Cv = 0,039 m2/minggu
Ch = koefisien konsolidasi, Ch = (2 sampai 5) x Cv
= 3 x Cv
= 3 x 0,039 m2/minggu
= 0,116 m2/minggu
189

Tv = faktor waktu
= t  Cv
H dr 2
= 1 0,039
7,52
= 0,000691
Uv = derajat konsolidasi vertikal
=  2 Tv 
  

=  0,000691 
2 
  
 
= 0,0297
Uh = derajat konsolidasi horizontal
  
=   1 
1    t8Ch  
   D 2 2 F ( n ) 
 
 e 
  
 
= 1   1

  180 ,116  
   1, 22 22, 265  
 
 e 
= 0,106
Utotal = (1 - (1 - Uh) x (1 - Uv)) x 100%
= (1 – (1 – 0,106) x (1 – 0,0297)) x 100%
= 13,244 %

Hasil perhitungan derajat konsolidasi total untuk minggu


selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 6.36.

Tabel 6. 36 Perhitungan Derajat Konsolidasi Total Pola


Segiempat S = 1,2 m
190

t Utotal
Tv Uv (%) Uh (%)
(minggu) (%)
1 0.00069 0.030 0.106 13.244
2 0.00138 0.042 0.201 23.416
3 0.00207 0.051 0.285 32.201
4 0.00276 0.059 0.361 39.891
5 0.00345 0.066 0.429 46.658
6 0.00414 0.073 0.489 52.631
7 0.00484 0.078 0.543 57.915
8 0.00553 0.084 0.592 62.594
9 0.00622 0.089 0.635 66.742
10 0.00691 0.094 0.674 70.422
11 0.00760 0.098 0.708 73.688
12 0.00829 0.103 0.739 76.590
13 0.00898 0.107 0.767 79.167
14 0.00967 0.111 0.791 81.458
15 0.01036 0.115 0.814 83.495
16 0.01105 0.119 0.833 85.306
17 0.01174 0.122 0.851 86.917
18 0.01243 0.126 0.867 88.350
19 0.01312 0.129 0.881 89.625
20 0.01382 0.133 0.893 90.760
21 0.01451 0.136 0.905 91.770
22 0.01520 0.139 0.915 92.669
23 0.01589 0.142 0.924 93.469
24 0.01658 0.145 0.932 94.182
25 0.01727 0.148 0.939 94.816

Tabel 6. 36 Perhitungan Derajat Konsolidasi Total Pola


Segiempat S = 1,2 m (Lanjutan)
191

t Utotal
Tv Uv (%) Uh (%)
(minggu) (%)

26 0.01796 0.151 0.946 95.381


27 0.01865 0.154 0.951 95.885
28 0.01934 0.157 0.957 96.333
29 0.02003 0.160 0.961 96.732
30 0.02072 0.162 0.965 97.088
31 0.02141 0.165 0.969 97.405
32 0.02210 0.168 0.972 97.687
33 0.02280 0.170 0.975 97.938
34 0.02349 0.173 0.978 98.162
35 0.02418 0.175 0.980 98.362
36 0.02487 0.178 0.982 98.540
37 0.02556 0.180 0.984 98.699
38 0.02625 0.183 0.986 98.840
39 0.02694 0.185 0.987 98.966
40 0.02763 0.188 0.989 99.078
41 0.02832 0.190 0.990 99.178
42 0.02901 0.192 0.991 99.267
43 0.02970 0.194 0.992 99.347
44 0.03039 0.197 0.993 99.417
45 0.03108 0.199 0.994 99.481
46 0.03178 0.201 0.994 99.537
47 0.03247 0.203 0.995 99.587
48 0.03316 0.205 0.995 99.632
49 0.03385 0.208 0.996 99.672
50 0.03454 0.210 0.996 99.707
51 0.03523 0.212 0.997 99.739
52 0.03592 0.214 0.997 99.767

Perhitungan diatas digunakan untuk menghitung derajat


konsolidasi total dengan alternatif jarak PVD yang lain. Hasil
perhitungan derajat konsolidasi untuk seluruh alternatif jarak PVD
dapat dilihat pada Lampiran 7. Hubungan antara waktu dan
derajat konsolidasi ditampilkan dalam sebuah grafik yang dapat
dilihat pada Gambar 6.26.
192

Gambar 6. 26 Grafik hubungan antara waktu konsolidasi dengan


derajat konsolidasi pola pemasangan segiempat

6.2.4 Penentuan Pola Pemasangan PVD


Perencanaan PVD pada Tugas Akhir ini dipakai PVD pola
segiempat dengan jarak 1,2 m. Penentuan pola pemasangan PVD
berdasarkan yang paling efektif digunakan jika waktu konsolidasi
yang diijinkan adalah 6 bulan. Pola segiempat dengan jarak spasi
1,2 m dipilih dengan alasan:
1. Perencanaan PVD dengan pola segiempat lebih mudah
dipasang saat dilapangan dibandingkan menggunakan pola
segitiga.
2. Jarak spasi antar PVD yang digunakan adalah 1,2 m. Jarak spasi
1,2 m dipilih dikarenakan dapat mencapai derajat konsolidasi
(U) 90% dalam waktu 20 minggu, sedangkan untuk jarak spasi
1,4 m dapat mencapai derajat konsolidasi (U) 90% lebih dari 24
minggu. Hal tersebut menyebabkan jarak spasi 1,4 m tidak
efektif digunakan mengingat waktu konsolidasi yang diijinkan
adalah 24 minggu.
3. Jika dibandingkan dengan jarak spasi 1 m yang dapat mencapai
U90% dalam waktu 13 minggu, tetap dipilih jarak spasi 1,2 m
dikarenakan waktu yang tersedia masih cukup untuk mencapai
U90%. Selain itu, jarak yang lebih rapat akan menyebabkan
193

penggunaan PVD yang lebih banyak sehingga biaya yang


dikeluarkan lebih besar.

6.2.5 Perencanaan Timbunan Bertahap


Penimbunan dilapangan dilakukan secara bertahap sesuai
dengan kecepatan penimbunan. Tahap penimbunan yang
direncanakan adalah 0,5 meter per minggu. Penimbunan dilakukan
sampai tinggi timbunan awal (Hinisial) 10,25 meter maka didapatkan
jumlah tahapan penimbunan 21 tahap. Untuk tahap timbunan ke
21, tinggi timbunan yang diletakkan adalah 0,25 meter. Ilustrasi
perencanaan pentahapan timbunan dapat dilihat pada Gambar
6.27.

Gambar 6. 27 Ilustrasi pentahapan timbunan

Tinggi penimbunan dilapangan harus memperhatikan tinggi


timbunan kritis (Hcr) yang dapat dipikul oleh tanah dasar. Tinggi
timbunan kritis ditentukan dengan bantuan program XSTABL dan
didapatkan nilai Hcr untuk SF = 1,0 (hasil perhitungan XSTABL,
SF = 1,028 ) adalah 2,9 m. Analisa hasil XSTABL dapat dilihat
pada Gambar 2.28.
194

Gambar 6. 28 Analisa Hcr program XSTABL

Tinggi timbunan yang dapat diterima tanah dasar adalah 2,9


meter maka tahap penimbunan 1 sampai 5 dapat dilakukan secara
terus menerus. Tahap penimbunan selanjutnya tanah dasar harus
cukup kuat menahan tanah timbunan. Oleh karena itu harus
dilakukan pengecekan daya dukung tanah dasar terlebih dahulu.
Perhitungan peningkatan daya dukung adalah sebagai berikut:
1. Menentukan tahap penimbunan hingga minggu ke - 5
Umur timbunan untuk tahap penimbunan ke-i pada minggu ke-
5 dapat dilihat pada Tabel 6.37.

Tabel 6. 37 Umur Timbunan ke – i pada Minggu ke-5


Tahap
1 2 3 4 5 6
Penimbunan
0
1 0
2 1 0
Minggu ke - 3 2 1 0
4 3 2 1 0
5 4 3 2 1 0
6 5 4 3 2 1
195

2. Perhitungan tegangan tanah saat U = 100%


Sketsa perubahan tegangan akibat beban bertahap dapat dilihat
pada Gambar 6.29.

Gambar 6. 29 Perubahan tegangan akibat beban bertahap

σ1 = P0 + ΔP1
σ2 = σ1 + ΔP2 dan seterusnya
ΔP1 = ΔP2 = ΔP3 = ΔP4 = ΔP5
ΔP1 = I x q
Perubahan tegangan di tiap lapisan tanah dasar saat derajat
konsolidasi 100% dapat dilihat pada Tabel 6.38.

Tabel 6. 38 Perubahan Tegangan di Tiap Lapisan Tanah pada


Derajat Konsolidasi 100%
U 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Htimb (m) 0 0.5 1 1.5 2 2.5

No z (m) σ'0 (t/m2) σ'1 (t/m2) σ'2 (t/m2) σ'3 (t/m2) σ'4 (t/m2) σ'5 (t/m2)

1 0.5 0.3 1.2102 2.1204 3.0306 3.9408 4.851


2 1.5 0.9 1.8102 2.7204 3.6306 4.5408 5.451
3 2.5 1.5 2.4102 3.3204 4.2306 5.1408 6.051
4 3.5 2.15 3.0602 3.9704 4.8806 5.7908 6.701
5 4.5 2.85 3.7602 4.6704 5.5806 6.4834 7.3862
6 5.5 3.6 4.5065 5.4093 6.3121 7.2075 8.1066
7 6.5 4.4 5.3028 6.1982 7.0973 7.9853 8.8733
8 7.5 5.2 6.0991 6.9871 7.8751 8.7631 9.6104
9 8.5 6 6.888 7.776 8.6233 9.4595 10.2957
10 9.5 6.8 7.6473 8.4835 9.3197 10.1522 10.9847
11 10.5 7.6 8.4362 9.2687 10.1012 10.93 11.7588
12 11.5 8.4 9.2325 10.0613 10.8901 11.7189 12.4922
13 12.5 9.2 10.0288 10.8576 11.6309 12.4042 13.1627
14 13.5 10 10.7733 11.5466 12.3051 13.0636 13.8221
15 14.5 10.8 11.5585 12.317 13.0755 13.8266 14.5777
196

3. Perhitungan penambahan tegangan efektif saat U < 100%


Perhitungan derajat konsolidasi total (Utotal) dengan PVD pola
pemasangan segiempat jarak spasi 1,2 m dapat dilihat pada Tabel .
Perhitungan perubahan tegangan efektif tanah akibat beban
bertahap menggunakan Persamaan 2.32. Perumusan penimbunan
sampai tahap ke-5 (H = 2,5 m, t = 5 minggu) dapat dilihat pada
Tabel 6.39. Hasil perhitungan perubahan tegangan efektif tiap
lapisan tanah pada U<100% ditampilkan pada Tabel 6.40.

Tabel 6. 39 Perumusan Perubahan Tegangan pada Derajat


Konsolidasi U<100%
197

Tabel 6. 40 Perubahan Tegangan di Tiap Lapisan tanah pada


Derajat Konsolidasi U<100%
U (%) 100 0.467 0.399 0.322 0.234 0.132
Tinggi Penimbunan
0 0.5 1 1.5 2 2.5
(m)
Umur timbunan
- 5 4 3 2 1 Σσ' (t/m2)
(minggu)

σ'0 ΔP'1 ΔP'2 ΔP'3 ΔP'4 ΔP'5


No z (m)
(t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2)

1 0.5 0.3 0.275 0.303 0.258 0.192 0.110 1.439


2 1.5 0.9 0.347 0.319 0.265 0.195 0.111 2.138
3 2.5 1.5 0.371 0.329 0.269 0.198 0.112 2.779
4 3.5 2.15 0.385 0.335 0.273 0.199 0.113 3.455
5 4.5 2.85 0.393 0.340 0.276 0.199 0.113 4.171
6 5.5 3.6 0.398 0.341 0.276 0.199 0.113 4.926
7 6.5 4.4 0.400 0.341 0.276 0.199 0.112 5.728
8 7.5 5.2 0.402 0.340 0.274 0.200 0.108 6.523
9 8.5 6 0.399 0.341 0.263 0.189 0.107 7.299
10 9.5 6.8 0.383 0.323 0.261 0.189 0.107 8.062
11 10.5 7.6 0.379 0.323 0.260 0.188 0.106 8.857
12 11.5 8.4 0.379 0.322 0.260 0.189 0.100 9.649
13 12.5 9.2 0.378 0.323 0.243 0.177 0.098 10.418
14 13.5 10 0.354 0.302 0.239 0.174 0.098 11.166
15 14.5 10.8 0.347 0.297 0.239 0.172 0.097 11.953

4. Perhitungan kenaikan daya dukung


Perhitungan harga Cu baru menggunakan Persamaan. Hasil
perhitungan Cu baru dapat dilihat pada Tabel 6.41.
Tabel 6. 41 Perubahan harga Cu pada Minggu Kelima
Kedalam Cu Lama Cu Baru
PI (%)
an (m) (kg/cm2) (kg/cm2)
0-1 43 0.077 0.091
1-2 43 0.085 0.100
2-3 43 0.092 0.107
3-4 36 0.102 0.119
4-5 36 0.111 0.129
5-6 33 0.123 0.141
6-7 33 0.134 0.152
7-8 33 0.145 0.163
8-9 33 0.156 0.174
9-10 33 0.167 0.184
10-11 33 0.178 0.195
11-12 33 0.189 0.206
12-13 33 0.200 0.217
13-14 33 0.211 0.227
14-15 33 0.222 0.238
198

5. Perhitungan Hcr dengan Cu baru


Tahap penimbunan selanjutnya adalah tahap 6 dengan tinggi
total timbunan 3 m. Hasil perhitungan XSTABL didapatkan SF =
0,943 < 1,5 maka penimbunan tidak boleh dilakukan dan harus
ditunda dan dicek kembali daya dukung tanah dasarnya. Setelah
ditunda seminggu dan didapatkan SF = 0,943 < 1,5 maka
penimbunan tidak dapat dilanjutkan. Setelah ditunda sekitar 7
minggu dan didapatkan hasil perhitungan XSTABL SF = 1,119 <
1,5. Karena waktu penundaan yang cukup lama maka diputuskan
untuk menggunakan perkuatan
Perkuatan timbunan direncanakan menggunakan geotextile
wall dan micropile. Karena telah digunakan perkuatan timbunan,
maka daya dukung tanah dasar tidaklah menjadi masalah lagi
sehingga penimbunan dapat menerus dilakukan tanpa adanya
waktu penundaan pentahapan. Grafik konsolidasi tanah dasar yang
terjadi akibat pentahapan penimbunan dapat dilihat pada Gambar
6.30.

Gambar 6. 30 Grafik Konsolidasi Tanah Dasar yang Terjadi


Akibat Pentahapan Penimbunan
199

6.2.6 Perencanaan Geotextile Wall Arah Memanjang


Jembatan Sebagai Dinding Penahan
Perencanaan geotextile sebagai perkuatan timbunan oprit
bertujuan sebagai dinding penahan tanah. Jenis geotextile yang
digunakan adalah tipe UW-250 dengan kuat Tarik sebsar 52 kN/m.
Perhitungan perencanaan geotextile sebagai perkuatan timbunan
sebagai berikut:

6.2.6.1 Kontrol Internal Stability


3. Perhitungan Jarak Pemasangan Geotextile (Sv)
 Menentukan persamaan nilai tegangan horisontal
Ф = 30°
ka = tan2(45- Ф/2)
= tan2(45- 30/2)
= 0,333
htimb = 8,5 m
σhs = ɣtimb x z x ka
= 18,5 kN/m3 x 8,5 m x 0,333
= 52,364 kN/m2
σhq = ka x q
= 0,333 x 14,1 kN/m2
= 4,695 kN/m2
σh = σhs + σhq
= 52,364 + 4,695
= 57,06 kN/m2

 Menentukan nilai Tallowable


Tallow = T
FSid  FScr  FScd  FSbd
= 52
1,1  2,0  1,0  1,0
= 23,636 kN/m

 Jarak pemasangan geotextile (Sv)


200

Sv = Tallow
SF   h
= 23,636
1,5  57,06
= 0,276 m
Svpakai = 0,2 m
Perhitungan nilai Sv selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 10. Rekap perhitungan nilai Sv tiap z yang berbeda –
beda dapat dilihat pada Tabel 42.

Tabel 6. 42 Hasil Perhitungan Nilai Sv


Sv pakai
Layer z (m) Sv (m)
(m)
1 8.5 0.276 0.2
2 8.3 0.282 0.2
3 8.1 0.289 0.2
4 7.9 0.295 0.2
5 7.7 0.302 0.3
6 7.4 0.313 0.3
7 7.1 0.325 0.3
8 6.8 0.338 0.3
9 6.5 0.352 0.3
10 6.2 0.367 0.3
11 5.9 0.384 0.3
12 5.6 0.402 0.4
13 5.2 0.429 0.4
14 4.8 0.460 0.4
15 4.4 0.495 0.4
16 4.0 0.537 0.5
17 3.5 0.600 0.6
18 2.9 0.698 0.6
19 2.3 0.835 0.8
20 1.5 1.131 1.1

4. Perhitungan Panjang Geotextile


Jarak pemasangan geotextile didapatkan pada perhitungan
sebelumya untuk setiap ketinggian timbunan yang direncanakan,
selanjutnya dapat dihitung panjang geotextile yang dibutuhkan.
201

Contoh perhitungan untuk mencari panjang geotextile adalah


sebagai berikut :
Panjang geotextile dibelakang bidang longsor :
Le = S v   h  SF
2c   v tg 
= 0,2  57,06  1,5
20  157 ,25  tg (27 ) 
= 0,1 m
Lepakai = 1,0 m

Panjang geotextile didepan bidang longsor (Lr) :


Nilai Lr didapat dengan program bantu AUTOCAD dan
didapatkan nilai Lr :
Lr = 5,193 m
L = Le + Lr
= 1 + 5,193
= 6,193 m
Lpakai = 7,0 m

Panjang lipatan geotextile:


Lo = 0,5 x Le
= 0,5 x 1,0
= 0,5 m
Lopakai = 1,0 m

Panjang geotextile total:


Ltotal = Lpakai + Sv + Lo
= 7,0 m + 0,2 m + 1,0 m
= 8,2 m

Perhitungan nilai Le, Lr, Lo, dan Ltotal selengkapnya dapat


dilihat pada Lampiran 10.
202

Gambar 6. 31 Sketsa pemasangan geotextile wall

6.2.6.2 Kontrol External Stability


Kontrol external stability meliputi kontrol guling, kontrol
geser, dan kontrol daya dukung terhadap timbunan.
4. Kontrol terhadap Guling
ka = 0,333
δ = 90% x Ф
= 90% x 30°
= 27°
q = 1,41 t/m2
σv1 = q = 1,41 t/m2
σv2 = σv1 + (ɣtimb x h)
= 1,41 t/m2 + (1,85 t/m3 x 8,5 m)
= 17,135 t/m2
σh1 = σv1 x ka – 2 x c x
= 1,41 t/m2 x 0,333
= 0,47 t/m2
σh2 = σv2 x ka – 2 x c x
= 17,135 t/m2 x 0,333
= 5,712 t/m2
203

P1 = 0,47 t/m2 x 8,5 m = 3,995 ton


P1 cos δ = 3,995 t x cos 27° = 3,56 ton
P1 sin δ = 3,995 t x sin 27° = 1,814 ton
P2 = (5,712 – 0,47) t/m2 x 8,5 m x 0,5
= 22,28 ton
P2 cos δ = 22,28 t x cos 27° = 19,85 ton
P2 sin δ = 22,28 t x sin 27° = 10,12 ton

Momen guling ditinjau di dasar timbunan (titik O)


- Momen dorong (P cos δ x R)
P1 = 3,56 t x 4,25 m = 15,128 t.m
P2 = 19,85 t x 2,833 m = 56,24 t.m
Ptotal = P1 + P2
= 15,128 t.m + 56,24 t.m
= 71,37 t.m
- Momen penahan [(P sin δ x X) + W x X)
P1 = 1,814 t x 17,0 m = 30,833 t.m
P2 = 10,12 t x 17,0 m = 171,93 t.m
W1 = (1,85 t/m3 x 8,1 m x 11 m x 1 m) x (0,5 x 11 m)
= 906,59 t
Ptotal = P1 + P2 + W1
= 1037,79 t.m
SF = momen penahan/momen pendorong
= 1037,79/71,367
= 14,54 > 3 (OK)

5. Kontrol terhadap Geser


- Gaya Penahan (P sin δ + W)
P1 = 1,814 t
P2 = 10,12 t
W1 = (1,85 t/m3 x 8,1 m x 11 m x 1 m)
= 164,835 t
Ptotal = P1 + P2 + W1
= 176,76 t.m
Gaya Penahan = [C + {(Ptotal/11) x tan (δ)} x 11
204

= [22,68 +{(176,76/11) x tan (27)} x 11


= 92,333 ton

- Gaya pendorong (P cos δ)


P1 = 3,56 t
P2 = 19,85 t
Ptotal = P1 + P2
= 23,41 t
Gaya Pendorong = 23,41 ton

SF = gaya penahan/gaya pendorong


= 92,333/23,41
= 3,94 > 3 (OK)

6. Kontrol terhadap Daya Dukung Tanah


Saat kontrol terhadap daya dukung, geotextile diasumsikan
sebagai pondasi dangkal dengan kedalaman = 0 m.
Ф = 0°
Nc = 5,14
Nɣ =0
Nq =1
Cu = 22,68 kN/m2
ɣt = 14 kN/m3
B = 34 m
qtraffic + pavement = 14,1 kN/m2
qtimb = 157,25 kN/m2
Pult = c.Nc + q.Nq + 0,5.ɣ.B.Nɣ
= 22,68 x 5,14 + 14,1 x 1 + 0,5 x 14 x 34 x 0
= 130,67 kN/m2
Pactual = qtimb + Cu
= 157,25 + 22,68
= 179,93 kN/m2

SF = Pult/Pact
= 130,67/179,93 = 0,73 < 3 (NOT OK)
205

6.2.7 Perencanaan Geotextile Wall Arah Melintang Jembatan


Sebagai Perkuatan Timbunan
Perencanaan geotextile sebagai perkuatan timbunan oprit
bertujuan untuk meningkatkan daya dukung tanah dasar dibawah
timbunan. Jenis geotextile yang digunakan adalah tipe UW-250
dengan kuat Tarik sebsar 52 kN/m.
Dalam tugas akhir ini, dilakukan 8 analisa dengan
mengganti initation dan termination pada program XSTABL
(Gambar 6.32). Dengan bantuan program XSTABL didapatkan
SF minimum dan Momen resistant serta bidang longsor yang
terjadi (Gambar 6.33). Dari percobaan 8 kali analisa XSTABL
diambil 1 contoh perhitungan yang paling kritis.

Gambar 6. 32 Initation dan Termination yang akan dianalisa

Gambar 6. 33 Hasil Analisa XSTABL

Kebutuhan geotextile wall pada setiap percobaan


ditampilkan pada Tabel 6.43.
206

Tabel 6. 43 Hasil Analisa Kebutuhan Geotextile pada setiap


Percobaan
Kebutuhan
Initation Termination SF
Geotextile (m)
A F 0.8 640
A E 0.833 424.2
A D 1.181 249.6
B F 0.753 432.6
B E 0.771 224.8
B D 1.002 249.6
C F 0.819 621.7
C E 0.839 649.1
C D - -

Berdasarkan Tabel 6.43 diatas, kebutuhan geotextile wall


paling banyak yaitu pada SF = 0,8. Sehingga pada SF = 0,800 yang
ditinjau lebih lanjut.

6.2.7.1 Kontrol Internal Stability


1. Perhitungan Jarak Pemasangan Geotextile (Sv)
 Menentukan persamaan nilai tegangan horisontal
Ф = 30°
ka = tan2(45- Ф/2)
= tan2(45- 30/2)
= 0,333
htimb = 8,5 m
σhs = ɣtimb x z x ka
= 18,5 kN/m3 x 8,5 m x 0,333
= 52,364 kN/m2
σhq = ka x q
= 0,333 x 14,1 kN/m2
= 4,695 kN/m2
σh = σhs + σhq
= 52,364 + 4,695
= 57,06 kN/m2
207

 Menentukan nilai Tallowable


Tallow = T
FSid  FScr  FScd  FSbd
= 52
1,1  2,0  1,0  1,0
= 23,636 kN/m

 Jarak pemasangan geotextile (Sv)


Sv = Tallow
SF   h
= 23,636
1,5  57,06
= 0,276 m
Svpakai = 0,2 m
Perhitungan nilai Sv selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 10. Rekap perhitungan nilai Sv tiap z yang berbeda –
beda dapat dilihat pada Tabel 6.44.
Tabel 6. 44 Rekap Perhitungan Nilai Sv
Sv pakai
Layer z (m) Sv (m)
(m)
1 8.5 0.27616 0.2
2 8.3 0.282255 0.2
3 8.1 0.288625 0.2
4 7.9 0.295289 0.2
5 7.7 0.302268 0.3
6 7.4 0.313378 0.3
7 7.1 0.325335 0.3
8 6.8 0.338242 0.3
9 6.5 0.352215 0.3
10 6.2 0.367392 0.3
11 5.9 0.383935 0.3
12 5.6 0.402039 0.4
13 5.2 0.429012 0.4
14 4.8 0.459864 0.4
15 4.4 0.495498 0.4
16 4 0.537117 0.5
17 3.5 0.600127 0.6
18 2.9 0.698451 0.6
19 2.3 0.835305 0.8
20 1.5 1.130706 1.1
208

2. Perhitungan Panjang Geotextile


Jarak pemasangan geotextile didapatkan pada perhitungan
sebelumya untuk setiap ketinggian timbunan yang direncanakan,
selanjutnya dapat dihitung panjang geotextile yang dibutuhkan.
Contoh perhitungan untuk mencari panjang geotextile adalah
sebagai berikut:
 Panjang geotextile dibelakang bidang longsor:
Le = S v   h  SF
2c   v tg 
= 0,2  57,06  1,5
20  157 ,25  tg (27 ) 
= 0,1 m
Lepakai = 1,0 m

 Panjang geotextile didepan bidang longsor (Lr) :


Nilai Lr didapat dengan program bantu AUTOCAD dan
didapatkan nilai Lr :
Lr = 12,178 m
L = Le + Lr
= 1 + 12,178
= 13,178 m
Lpakai = 14,0 m

 Panjang lipatan geotextile :


Lo = 0,5 x Le
= 0,5 x 1,0
= 0,5 m
Lopakai = 1,0 m

 Panjang geotextile total :


Ltotal = Lpakai + Sv + Lo
= 14,0 m + 0,2 m + 1,0 m
= 15,2 m
209

Perhitungan nilai Le, Lr, Lo, dan Ltotal selengkapnya dapat


dilihat pada Lampiran 10.

Gambar 6. 34 Sketsa pemasangan geotextile wall

6.2.7.2 Kontrol External Stability


Kontrol external stability pada perencanaan geotextile wall
meliputi kontrol guling, kontrol geser, dan kontrol daya dukung
terhadap timbunan.
1. Kontrol terhadap Guling
ka = 0,333
δ = 90% x Ф
= 90% x 30°
= 27°
q = 1,41 t/m2
σv1 = q = 1,41 t/m2
σv2 = σv1 + (ɣtimb x h)
= 1,41 t/m2 + (1,85 t/m3 x 8,5 m)
= 17,135 t/m2
σh1 = σv1 x ka – 2 x c x ka
= 1,41 t/m2 x 0,333
= 0,47 t/m2
σh2 = σv2 x ka – 2 x c x ka
= 17,135 t/m2 x 0,333
= 5,712 t/m2
210

P1 = 0,47 t/m2 x 8,5 m


= 3,995 ton
P1 cos δ = 3,995 t x cos 27° = 3,56 ton
P1 sin δ = 3,995 t x sin 27° = 1,814 ton
P2 = (5,712 – 0,47) t/m x 8,5 m x 0,5
2

= 22,28 ton
P2 cos δ = 22,28 t x cos 27° = 19,85 ton
P2 sin δ = 22,28 t x sin 27° = 10,12 ton

Momen guling ditinjau di dasar timbunan (titik O)


- Momen dorong (P cos δ x R)
P1 = 3,56 t x 4,25 m = 15,128 t.m
P2 = 19,85 t x 2,833 m = 56,24 t.m
Ptotal = P1 + P2
= 15,128 t.m + 56,24 t.m
= 71,37 t.m
- Momen penahan [(P sin δ x X) + W x X]
P1 = 1,814 t x 17,0 m = 30,833 t.m
P2 = 10,12 t x 17,0 m = 171,93 t.m
3
W1 = (1,85 t/m x 1,9 m x 18 m x 1 m) x (0,5 x 18 m)
= 569,43 t
W2 = (1,85 t/m3 x 2,1 m x 17 m x 1 m) x (0,5 x 17 m)
= 561,38 t
W3 = (1,85 t/m3 x 1,8 m x 16 m x 1 m) x (0,5 x 16 m)
= 426,24 t
W4 = (1,85 t/m3 x 1,2 m x 15 m x 1 m) x (0,5 x 15 m)
= 249,75 t
W5 = (1,85 t/m3 x 1,1 m x 14 m x 1 m) x (0,5 x 14 m)
211

= 199,43 t
Ptotal = P1 + P2 + W1 +W2 + W3 + W4 + W5
= 2220,92 t.m
SF = momen penahan/momen pendorong
= 2220,92/71,367
= 31,12 > 3 (OK)

2. Kontrol terhadap Geser


- Gaya Penahan (P sin δ + W)
P1 = 1,814 t
P2 = 10,12 t
W1 = (1,85 t/m3 x 1,9 m x 18 m x 1 m)
= 63,27 t
W2 = (1,85 t/m3 x 2,1 m x 17 m x 1 m)
= 66,045 t
W3 = (1,85 t/m3 x 1,8 m x 16 m x 1 m)
= 53,28 t
W4 = (1,85 t/m3 x 1,2 m x 15 m x 1 m)
= 33,3 t
W5 = (1,85 t/m3 x 1,1 m x 14 m x 1 m)
= 284,9
Ptotal = P1 + P2 + W1 +W2 + W3 + W4 + W5
= 256,312 t.m
Gaya Penahan = [C + {(Ptotal/14) x tan (δ)}] x 14
= [0,227 + {(256,312/14) x tan (27)}] x 14
= 130,824 ton

- Gaya pendorong (P cos δ)


P1 = 3,56 t
P2 = 19,85 t
Ptotal = P1 + P2
= 23,41 t
Gaya Pendorong = 23,41 ton

SF = gaya penahan/gaya pendorong


212

= 130,824/23,41
= 5,59 > 3 (OK)

3. Kontrol terhadap Daya Dukung Tanah


Saat kontrol terhadap daya dukung, geotextile diasumsikan
sebagai pondasi dangkal dengan kedalaman = 0 m.
Ф = 0°
Nc = 5,14
Nɣ =0
Nq =1
Cu = 22,68 kN/m2
ɣt = 14 kN/m3
B = 34 m
qtraffic + pavement = 14,1 kN/m2
qtimb = 157,25 kN/m2
Pult = c.Nc + q.Nq + 0,5.ɣ.B.Nɣ
= 22,68 x 5,14 + 14,1 x 1 + 0,5 x 14 x 34 x 0
= 157,25 kN/m2
Pactual = qtimb + Cu
= 157,25 + 22,68
= 179,929 kN/m2

SF = Pult/Pact
= 157,25/179,929
= 0,726 < 3 (NOT OK)

Dikarenakan saat cek daya dukung tidak memenuhi faktor


keamanan yang direncanakan, maka diperlukan perkuatan tanah
dasar. Perkuatan yang dipilih adalah menggunakan micropile.

6.2.8 Perencanaan Perkuatan Tanah dengan Micropile


Pada perencanaan micropile, timbunan sudah dipasang
geotextile sehingga analisa stabilitas untuk daya dukung hanya
mempertimbangkan keruntuhan pada tanah dasar. Analisa
dilakukan seperti pada Gambar 6.35.
213

Gambar 6. 35 Sketsa keruntuhan pada tanah dasar

Dikarenakan SF rencana 1,2, maka hanya dua bidang


longsor yang diperhitungkan yaitu SF = 1,055 dan SF = 1,159.
Contoh Perhitungan perkuatan dengan micropile untuk SFmin
= 1,055 adalah sebagai berikut:

 SF Minimum
- Koordinat dasar timbunan
Xz = 40
Yz = 20
- Angka keamanan
SF = 1,055
- Jari – jari kelongsoran
R = 45,65 m
- Koordinat pusat bidang longsor
Xo = 43,49
Yo = 52,16
- Koordinat dasar bidang longsor
Xc = 43,49
Yc = 6,51
- Koordinat batas longsor di titik A dan B
214

Xa = 11,82
Ya = 20
Xb = 75,88
Yb = 20
- Momen penahan
MRmin = 82970 kNm
- Pajang bidang longsor
Lbidang longsor = Xb – Xa
= 75,88 – 11,82
= 65,06 m

 SF Rencana (SF = 1,2)

 Spesifikasi Micropile
Dimensi:
Ht = 200 mm
Bt = 200 mm
fy’ = 235 Mpa
fc’ = 40 Mpa
D = 7 mm
Ф = 3 mm
d’ = 40 mm
d = ht – d’ – (0,5D) – Ф
= 200 – 40 – (0,5 x 7) – 3
= 153,5 mm
I = 1/12 x b x h3
= 1/12 x 200 x 2003
= 133333333 mm4
= 13333,333 cm4
Mn = 1,7 ton.m
Mu = Ø Mn
= 0,8 x 1,7 ton.m
= 1,36 ton.m
= 136 ton.cm
215

 Panjang Micropile
La diatas bidang longsor = Yz – Yc
= 20 – 6,51
= 13,49 m
Lb dibawah bidang longsor = 3 m (asumsi)

 Gaya horizontal yang mampu dipikul 1 micropile


- Faktor modulus tanah (f)
Cu = 0,084 kg/cm2
qu = 2 x Cu
= 2 x 0,084
= 0,17 kg/cm2
Nilai qu diplot pada grafik pada gambar (NAVFAC DM 7)
f = 3 ton/ft2
= 3 x 0,032
= 0,096 kg/cm3

- Momen tahanan (W)


W = I/C
= 13333,333/(0,5 x 20)
= 1333,333 cm3

- Modulus elastisitas (E)


E = 4700 x fc'
= 4700 x 40
= 29725,41 Mpa
= 297254,1 kg/cm2

- Faktor kekakuan relative (T)


T = (EI/f)1/5
= ((297254,1 x 13333,333)/(0,096)) 1/5
= 132,788 cm

- Koefisien momen akibat gaya lateral


Lb = 300 cm
216

T = 132,788 cm
Lb/T = 2,26
Z =0m
Nilai Lb/T dan Z diplot pada grafik pada gambar
(NAVFAC DM 7)
Fm = 1,0

- Gaya horizontal yang dapat dipikul 1 micropile


P = Mu/(fm x T)
= 136/(1,0 x 132,788)
= 1,024 ton
= 10,24 kN

 Jumlah micropile yang dibutuhkan


Hinisial = 10,24 m
Hfinal = 8,5 m
SFmin = 1,055
MRmin = 82970 kNm
R = 45,65 m
SFrencana = 1,2
Mdorong = MRmin/SFmin
= 82970/1,055
= 78644,55 kNm
MRrencana = Mdorong x SF
= 78644,55 x 1,2
= 94373,46 kNm
ΔMR = MRrencana – MRmin
= 94373,46 – 82970
= 11403,46 kNm
  L 
 0,89  0,12   D    0,855  Cu 0,392 
Fk = 2,643     
 
 2,69   2,865 
 
217

  300  
 0,89  0,12   
 20     0,855  0,084 
 0 , 392
=
2,643    
 2,69   2,865 
 
 
= 2,08
Pmax = P x Fk
= 10,24 x 2,08
= 21,27 kN
n = ΔMR/(P x R)
= 11403,46/(21,27 x 45,65)
= 11,7 buah
= 12 buah/m
s = panjang bidang longsor / n
= 64,06/12
= 5,3 m

Kebutuhan micropile untuk setiap percobaan dapat dilihat


pada Tabel 6.45.

Tabel 6. 45 Hasil Perhitungan Kebutuhan Micropile


Jumlah
No SFmin Micropile
(buah)
1 1.159 3
2 1.055 12

Dipasang jumlah micropile yaitu 12 buah/m.

6.2.9 Perencanaan Dinding dan Pondasi Dangkal


Berdasarkan hasil akhir perencanaan geotextile wall, lapisan
luar oprit timbunan akan ditutupi oleh dinding panel beton
segmental. Dinding hanya berfungsi sebagai facing tidak sebagai
struktur utama perkuatan dikarenakan perkuatannya sendiri ada
pada material geotextile yang telah terpasang. Dinding ini akan
berdiri di atas sloof, sloof ini bertujuan sebagai pondasi dangkal.
218

Berikut adalah data perencanaan dinding panel beton segmental


dan tanah dasar:
Panjang = 2440 mm
Lebar = 610 mm
Tebal = 75 mm
Berat = 180 kg/m2
Φ = 0°
Nc = 5,14
Nɣ =0
Nq =1
C = 22,68 kN/m2
ɣt = 14 kN/m2
Lebar dan kedalaman pondasi yang direncanakan adalah
0,5 m dan 1 m. Berikut adalah perhitungan perencanaan pondasi
dangkal dinding:
Wdinding = 180 kg/m2 x Adinding pada oprit timbunan
= 180 kg/m2 x 1487 m2
= 267750 kg
= 2677,5 kN
Qactual = 2677,5 kN / (0,5 m x 350 m)
= 15,3 kN/m2
Qultimate = c.Nc + (ɣ.D + q) Nq + 0,5.ɣt.B.Nɣ
= (22,68 x 5,14) + (14 x 1 + 0) 1 + (0,5 x 14 x 0,5
x 0)
= 134,1 kN/m2
Qijin = Qultimate/3
= 134,1/3
= 44,7 kN/m2
qactual < qultimate (OK)

6.3 Pemilihan Alternatif Timbunan Oprit


Dalam Tugas Akhir ini, perencanaan timbunan oprit ada dua
alternatif yaitu timbunan miring dan timbunan tegak. Pemilihan
alternatif perencanaan timbunan oprit adalah berdasarkan total
biaya material termurah.
219

6.3.1 Perhitungan Total Biaya Timbunan Oprit Miring


Perencanaan timbunan oprit miring menggunakan 2
alternatif. Alternatif 1 menggunakan perkuatan geotextile untuk
arah melintang dan geotextile wall arah memanjang jembatan.
Alternatif 2 menggunakan perkuatan stone column untuk perkuatan
tanah dasar dan geotextile wall perkuatan tanah timbunan arah
memanjang jembatan. Pola pemasangan PVD yang digunakan
adalah pola segiempat dengan jarak antar PVD adalah 1,2 m. Total
kebutuhan dan biaya material dapat dilihat pada Tabel 6.46 dan
Tabel 6.47.

Tabel 6. 46 Alternatif 1 Perencanaan Timbunan Oprit Miring


No Item Pekerjaan Volume Satuan Harga Satuan Harga Total
1 Timbunan 138432.000 m3 Rp 230,000 Rp 31,839,360,000
2 PVD 275940.000 m Rp 3,500 Rp 965,790,000
3 Geotextile (melintang) 993860.000 m Rp 17,000 Rp 16,895,620,000
4 Geotextile (memanjang) 8534.640 m Rp 17,000 Rp 145,088,880
Rp 49,845,858,880

Tabel 6. 47 Alternatif 2 Perencanaan Timbunan Oprit Miring


No Item Pekerjaan Volume Satuan Harga Satuan Harga Total
1 Timbunan 138432.000 m3 Rp 230,000 Rp 31,839,360,000
2 PVD 275940 m Rp 3,500 Rp 965,790,000
3 Stone column 24576.041 3
m Rp 250,000 Rp 6,144,010,239.35
4 Geotextile (memanjang) 8534.640 m Rp 17,000 Rp 145,088,880
Rp 39,094,249,119

Dari hasil perhitungan pada perencanaan timbunan miring,


dipilih perencanaan timbunan oprit dengan Alternatif 2
dikarenakan mempunyai biaya material lebih ekonomis.

6.3.2 Perhitungan Total Biaya Timbunan Oprit Tegak


Perencanaan timbunan oprit tegak menggunakan
menggunakan perkuatan geotextile wall untuk arah melintang dan
arah memanjang jembatan. Pola pemasangan PVD yang digunakan
220

adalah pola segiempat dengan jarak antar PVD adalah 1,2 m. Total
kebutuhan dan biaya material dapat dilihat pada Tabel 6.48.

Tabel 6. 48 Total Biaya Perencanaan timbunan Oprit Tegak


No Item Pekerjaan Volume Satuan Harga Satuan Harga Total
1 Timbunan 61642.24 m3 Rp 230,000 Rp 14,177,715,545
2 PVD 127020.00 m Rp 3,500 Rp 444,570,000
3 Geotextile (melintang) 224000.00 m2 Rp 17,000 Rp 3,808,000,000
4 Geotextile (memanjang) 8534.64 m2 Rp 17,000 Rp 145,088,880
5 Dinding Penutup 2975.00 2
m Rp 198,000 Rp 589,050,000
6 micropile 71400.00 m Rp 180,000 Rp 12,852,000,000
Rp 32,016,424,425

6.3.3 Pemilihan Perencanaan Timbunan


Pada perencanaan Timbunan oprit miring membutuhkan
total biaya material Rp 39,094,249,119. Sedangkan pada
perencanaan timbunan oprit tegak membutuhkan total biaya
material Rp 32,016,424,425. Sehingga dalam pemilihan alternatif
berdasarkan efisiensi harga atau harga material yang lebih murah,
perencanaan Timbunan Oprit Tegak dipilih sebagai perkuatan
oprit timbunan.
BAB VII
KESIMPULAN

7.1 Kesimpulan
Dalam perencanaan Tugas Akhir ini didapatkan beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil analisa scouring pada abutment jembatan didapatkan
tinggi scouring yaitu 1,65 m. Abutment aman terhadap gerusan
dikarenakan panjang tiang pancang 24 m lebih dalam dari tinggi
scouring.
2. Hasil Perencanaan abutment jembatan dapat dilihat pada
Gambar 7.1.

Gambar 7. 1 Hasil akhir perencanaan abutment jembatan

Berikut adalah hasil perencanaan pondasi abutment jembatan


(Tabel 7.1 )

221
222

Tabel 7. 1 Rekap Hasil Perencanaan Pondasi pada Abutment


Jembatan
Kebutuhan
Diameter Kedalaman Jumlah Panjang Tiang
Biaya 1 Tiang Total Biaya
(m) (m) Tiang Tiang (m) Pancang
(buah)
0.4 24 140 8 420 Rp 3,800,000.00 Rp 1,596,000,000.00
0.5 40 104 14 312 Rp 5,500,000.00 Rp 1,716,000,000.00
0.6 60 60 16 240 Rp 6,700,000.00 Rp 1,608,000,000.00

Berikut adalah hasil perhitungan penulangan abutment


jembatan :
 Pile cap:
Tulangan Lentur X : D32 - 100
Tulangan Lentur Y : D29 - 50
 Breast Wall:
Tulangan Lentur : D25 - 125
Tulangan bagi : D22 - 200
Tulangan geser : D16 - 300
 Back wall bawah:
Tulangan Lentur : D19 - 150
Tulangan bagi : D16 - 225
Tulangan geser : D10 - 300
 Back wall atas:
Tulangan Lentur : D16 – 200
Tulangan bagi : D14 - 300
Tulangan geser : D10 - 300

3. Lama waktu pemampatan tanpa perbaikan tanah pada timbunan


oprit miring dan timbunan oprit tegak yaitu 23 tahun.
4. Tinggi timbunan awal untuk timbunan oprit miring yaitu 10,29
m, sedangkan untuk timbunan oprit tegak yaitu 10,24 m.
5. Lama waktu pemampatan pada Timbunan miring setelah
dipasang PVD U90% yaitu 24 minggu. Pola pemasangan PVD
223

adalah segiempat dengan jarak antar PVD adalah 1,2 m.


Kedalaman PVD yang direncanakan adalah 15 m.
6. Lama waktu pemampatan pada Timbunan tegak setelah
dipasang PVD U90% yaitu 24 minggu. Pola pemasangan PVD
adalah segiempat dengan jarak antar PVD adalah 1,2 m.
Kedalaman PVD yang direncanakan adalah 15 m.
7. Pada perencanaan perbaikan tanah pada timbunan oprit miring
yaitu dengan geotextile atau stone column. Didapatkan hasil
perencanaan sebagai berikut:
 Geotextile arah melintang = 993860 m2
 Geotextile wall arah memanjang = 8534,64 m2
 Stone column = 16 buah (2 sisi); panjang = 12 m.
8. Pada perencanaan perbaikan tanah pada timbunan tegak yaitu
dengan geotextile wall dan micropile. Didapatkan hasil
perencanaan sebagai berikut:
 Geotextile wall arah melintang = 224000 m2
 Geotextile wall arah memanjang = 8534,64 m2
 Micropile = 12 buah/m (2 sisi); panjang = 17 m.
9. Pada Tugas Akhir ini, penulis memilih perencanaan oprit
dengan Timbunan Tegak. Alasan penulis memilih
perencanaan tersebut adalah perencanaan timbunan oprit
miring mempunyai total biaya material lebih ekonomis.

7.2 Saran
Setelah dilakukan perhitungan dan analisa, Penulis
memberikan saran sebagai berikut:
1. Perencanaan oprit timbunan sebaiknya mempertimbangkan
lokasi sekitar.
2. Pada perencanaan timbunan oprit setelah memperhitungkan
biaya material, selanjutnya dapat diperhitungkan biaya
pelaksanaan.
3. Untuk perencanaan lebih lanjut, jenis jembatan yang lainnya
dapat dipertimbangkan.
224

“Halaman ini sengaja dikosongkan”


DAFTAR PUSTAKA

Badan Standardisasi Nasional (BSN). Standar Pembebanan untuk


Jembatan (RSNI T - 02 - 2005)
Badan Standardisasi Nasional (BSN). Pembebanan untuk
Jembatan (SNI 1725:2016)
Badan Standardisasi Nasional (BSN). Perancangan Jembatan
terhadap Beban Gempa (RSNI 2833:201X)
Badan Standardisasi Nasional (BSN). Persyaratan Beton
Struktural untuk Bangunan Gedung (SNI 2847:2013)
Das, Braja M. 1988. Mekanika Tanah: Prinsip-Prinsip Rekayasa
Geoteknik jilid 1. Diterjemahkan oleh Noor Endah dan
Indrasurya B.M. Surabaya: Erlangga.
Das, Braja M. 1988. Mekanika Tanah: Prinsip-Prinsip Rekayasa
Geoteknik jilid 2. Diterjemahkan oleh Noor Endah dan
Indrasurya B.M. Surabaya: Erlangga.
Mochtar, Noor Endah. 2012. Modul Ajar Metode Perbaikan
Tanah. Surabaya: ITS Press.
Terzaghi, K. and Peck, R. 1967. Soil Mechanics in Engineering
Practice. 2nd Edition. New York: John Wiley
Bowles, J.E. 1984. Physical and Geotechnical Properties of Soils.
New York: McGraw-Hill Education.
Kosasih, Agustina (and Mochtar). 1997. Pengaruh Kadar Air,
Angka Pori, dan Batas Cair Tanah Lempung terhadap Harga
Indeks Pemampatan Konsolidasi, CC, dan Indeks
Pengembangan, Cs. Master thesis, Program Pascasarjana.
Teknik Sipil ITS. Surabaya
Ardana, Made Dodiek (and Mochtar). 1999. Pengaruh Tegangan
Overburden Effective dan Plastisitas Tanah terhadap Kekuatan
Geser Undrained Tanah Lempung Berkonsentrasi Sangat
Lunak sampai Kaku yang Terkonsolidasi Normal. Master
thesis, Program Pascasarjana. Teknik Sipil ITS. Surabaya.

225
226

Mochtar, I. B. 2000. Teknologi Perbaikan Tanah dan Alternatif


Perencanaan Pada Tanah Bermasalah (Problematic Soils).
Teknik Sipil ITS. Surabaya.
Hansbo, S. 1979. Consolidation of clay by band-shaped
prefabricated drains. Ground Engng. July, Vol. 12, No 5.
Wahyudi, Herman. 1999. Daya Dukung Pondasi Dalam. Surabaya:
ITS Press.
Wahyudi, Herman. 1999. Daya Dukung Pondasi Dangkal.
Surabaya: ITS Press.
Naval Facilities. 1971. Design Manual: Foundations, and Earth
Structures (NACFAC DM-7). Alexandria: US Department of
the Navy.
Barksdale, dan Bachus. 1983. Design and Construction of Stone
Column Volume 1. Atlanta: School of Civil Engineering
Georgia Institute of Technology
Richardson, dan Davis. 2001. Evaluating Scour at Bridges Fourth
Edition. Colorado: Ayres Associates
LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
DATA PERENCANAAN
 Data tanah :

227
228

 Potongan Memanjang Jembatan:


229

LAMPIRAN 2
BROSUR-BROSUR BAHAN MATERIAL YANG DIPAKAI

 Spesifikasi PVD PT. Teknindo Geosistem Unggul


230

 Spesifikasi Geotextile PT. Teknindo Geosistem Unggul


231

 Spesifikasi Micropile
232

 Spesifikasi PCI Girder PT. WIKA Beton


233

 Spesifikasi Tiang Pancang PT. WIKA Beton


234

 Harga Material PVD dan Geotextile PT. Teknindo


Geosistem Unggul
235

 Harga Tiang Pancang


236

 Harga Dinding Penutup (facing) Geotextile Walls


237

 HARGA MICROPILE PT. BUMINDO SAKTI


238

LAMPIRAN 3
ANALISA DATA TANAH

Depth ɣ t ɣd ɣ sat ɣ' Cv Cu LL PL IP


e Wc (%) Cc Cs
(m) (t/m3) (t/m3) (t/m3) (t/m3) (cm2/det) (t/m2) (%) (%) (%)
0-1 1.4 0.949 1.6 0.6 1.85 68.55 0.0004 0.850 0.121 0.773 80 37 43
1-2 1.4 0.949 1.6 0.6 1.85 68.55 0.0004 0.850 0.121 0.846 80 37 43
2-3 1.4 0.949 1.6 0.6 1.85 68.55 0.0004 0.850 0.121 0.919 80 37 43
3-4 1.6 1.112 1.7 0.7 1.42 52.81 0.000614 0.589 0.084 1.021 70 34 36
4-5 1.6 1.112 1.7 0.7 1.42 52.81 0.000614 0.589 0.084 1.114 70 34 36
5-6 1.6 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 1.231 65 32 33
6-7 1.6 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 1.340 65 32 33
7-8 1.7 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 1.450 65 32 33
8-9 1.7 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 1.560 65 32 33
9-10 1.7 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 1.669 65 32 33
10-11 1.7 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 1.779 65 32 33
11-12 1.7 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 1.889 65 32 33
12-13 1.7 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 1.998 65 32 33
13-14 1.7 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 2.108 65 32 33
14-15 1.7 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.452 0.065 2.218 65 32 33
15-16 1.8 1.267 1.8 0.8 1.14 42.03 0.000767 0.45165 0.065 2.32736 65 32 33
16-17 1.8 1.355 1.8 0.8 1.14 32.8 0.000767 - - - - - -
17-18 1.8 1.355 1.8 0.8 1.14 32.8 0.000767 - - - - - -
18-19 1.8 1.355 1.8 0.8 1.14 32.8 0.000767 - - - - - -
19-20 2 1.58617 2 1 0.71 26.09 0.00384 - - - - - -
20-21 2 1.58617 2 1 0.71 26.09 0.00384 - - - - - -
21-22 2 1.58617 2 1 0.71 26.09 0.00384 - - - - - -
22-23 2 1.58617 2 1 0.71 26.09 0.00384 - - - - - -
23-24 2 1.58617 2 1 0.71 26.09 0.00384 - - - - - -
239

LAMPIRAN 4
KOMBINASI PEMBEBANAN ABUTMENT JEMBATAN

Kombinasi 1 Pembebanan Abutment


VERTIKA
KOMBINASI 1 ARAH HORISONTAL MOMEN
L
No BEBAN KODE P (Kn) TX (Kn) TY (Kn) MX (kNm) MY (kNm)
1 berat sendiri MS 37676.03 -25627.47
beban mati
2 MA 7296.00 -364.80
tambahan
3 beban lajur D TD 6960.80 -696.08
4 gaya rem TB 253.13 2467.97
5 beban angin EW
6 beban gempa EQ
TOTAL 51932.83 253.13 0 -24220.38 0
Kombinasi 2 Pembebanan Abutment
VERTIKA
KOMBINASI 2 ARAH HORISONTAL MOMEN
L
No BEBAN KODE P (Kn) TX (Kn) TY (Kn) MX (kNm) MY (kNm)
1 berat sendiri MS 37676.03 -25627.47
beban mati
2 MA 7296.00 -364.80
tambahan
3 beban lajur D TD 6960.80 -696.08
4 gaya rem TB 253.13 2467.97
5 beban angin EW
6 beban gempa EQ
TOTAL 51932.83 253.13 0 -24220.38 0
240

Kombinasi 3 Pembebanan Abutment


KOMBINASI 3 ARAH VERTIKAL HORISONTAL MOMEN
No BEBAN KODE P (Kn) TX (Kn) TY (Kn) MX (kNm) MY (kNm)
1 berat sendiri MS 37676.03 -25627.47
beban mati
2 MA 7296.00 -364.80
tambahan
3 beban lajur D TD 6960.80 -696.08
4 gaya rem TB 253.13 2467.97
5 beban angin EW 247.60 2674.37
6 beban gempa EQ
TOTAL 51932.83 253.13 247.60 -24220.38 2674.37

Kombinasi 4 Pembebanan Abutment


KOMBINASI 4 ARAH VERTIKAL HORISONTAL MOMEN
No BEBAN KODE P (Kn) TX (Kn) TY (Kn) MX (kNm) MY (kNm)
1 berat sendiri MS 37676.03 -25627.47
beban mati
2 MA 7296.00 -364.80
tambahan
3 beban lajur D TD 6960.80 -696.08
4 gaya rem TB 253.13 2467.97
5 beban angin EW 247.60 2674.37
6 beban gempa EQ
TOTAL 51932.83 253.13 247.60 -24220.38 2674.37
241

Kombinasi 5 Pembebanan Abutment


KOMBINASI 5 ARAH VERTIKAL HORISONTAL MOMEN
No BEBAN KODE P (Kn) TX (Kn) TY (Kn) MX (kNm) MY (kNm)
1 berat sendiri MS 37676.03 -25627.47
2 beban mati tambahan MA 7296.00 -364.80
3 beban lajur D TD
4 gaya rem TB
5 beban angin EW
6 b. beban gempa (arah x) EQ 8815.79 57945.68
a. beban gempa (arah y) EQ 8815.79 57945.68
TOTAL 44972.03 8815.79 8815.79 31953.41 57945.68

Kombinasi 6 Pembebanan Abutment


KOMBINASI 6 ARAH VERTIKAL HORISONTAL MOMEN
No BEBAN KODE P (Kn) TX (Kn) TY (Kn) MX (kNm) MY (kNm)
1 berat sendiri MS 37676.03 -25627.47
2 beban mati tambahan MA 7296.00 -364.80
3 beban lajur D TD
4 gaya rem TB
5 beban angin EW
6 beban gempa EQ
TOTAL 44972.03 0 0 -25992.27 0
242

Kombinasi 7 Pembebanan Abutment


KOMBINASI 7 ARAH VERTIKAL HORISONTAL MOMEN

No BEBAN KODE P (Kn) TX (Kn) TY (Kn) MX (kNm) MY (kNm)


1 berat sendiri MS 37676.03 -25627.47
2 beban mati tambahan MA 7296.00 -364.80
3 beban lajur D TD 6960.80 -696.08
4 gaya rem TB 253.13 2467.97
5 beban angin EW
6 beban gempa EQ
TOTAL 51932.83 253.13 0 -24220.38 0

Kombinasi 1 Pembebanan Breast wall


Vertikal Horisontal Momen
No Aksi/Beban Kode
P (kN) Ix (kN) Iy (kN) Mx (kNm) My (kNm)
1 Berat sendiri MS 20971.578
2 Beban mati tambahan MA 3648
3 Beban lajur "D" TD 6960.8 -696.08
4 Gaya rem TB 253.125 2467.96875
5 Beban Angin EW
6 Beban Gempa EQ
Total 31580.3784 253.125 0 1771.88875 0
243

Kombinasi 2 Pembebanan Breast wall


Vertikal Horisontal Momen
No Aksi/Beban Kode
P (kN) Ix (kN) Iy (kN) Mx (kNm) My (kNm)
1 Berat sendiri MS 20971.5784
2 Beban mati tambahan MA 3648
3 Beban lajur "D" TD 6960.8 -696.08
4 Gaya rem TB 253.125 2467.96875
5 Beban Angin EW
6 Beban Gempa EQ
Total 31580.3784 253.125 0 1771.88875 0

Kombinasi 3 Pembebanan Breast wall


Vertikal Horisontal Momen
No Aksi/Beban Kode
P (kN) Ix (kN) Iy (kN) Mx (kNm) My (kNm)
1 Berat sendiri MS 20971.5784
2 Beban mati tambahan MA 3648
3 Beban lajur "D" TD 6960.8 -696.08
4 Gaya rem TB 253.125 2467.96875
5 Beban Angin EW 247.603125 2674.366406
6 Beban Gempa EQ
Total 31580.3784 253.125 247.603125 1771.88875 2674.366406
244

Kombinasi 4 Pembebanan Breast wall


Vertikal Horisontal Momen
No Aksi/Beban Kode
P (kN) Ix (kN) Iy (kN) Mx (kNm) My (kNm)
1 Berat sendiri MS 20971.5784
2 Beban mati tambahan MA 3648
3 Beban lajur "D" TD 6960.8 -696.08
4 Gaya rem TB 253.125 2467.96875
5 Beban Angin EW 247.603125 2674.366406
6 Beban Gempa EQ
Total 31580.3784 253.125 247.603125 1771.88875 2674.366406

Kombinasi 5 Pembebanan Breast wall


Vertikal Horisontal Momen
No Aksi/Beban Kode
P (kN) Ix (kN) Iy (kN) Mx (kNm) My (kNm)
1 Berat sendiri MS 20971.5784
2 Beban mati tambahan MA 3648
3 Beban lajur "D" TD
4 Gaya rem TB
5 Beban Angin EW
6 b. beban gempa (arah x) EQ 5235.85673 33985.077
a. beban gempa (arah y) EQ 5235.857 33985.077
Total 24619.5784 5235.85673 5235.85673 33985.0773 33985.07728
245

Kombinasi 6 Pembebanan Breast wall


Vertikal Horisontal Momen
No Aksi/Beban Kode
P (kN) Ix (kN) Iy (kN) Mx (kNm) My (kNm)
1 Berat sendiri MS 20971.5784
2 Beban mati tambahan MA 3648
3 Beban lajur "D" TD
4 Gaya rem TB
5 Beban Angin EW
6 Beban Gempa EQ
Total 24619.5784 0 0 0 0

Kombinasi 7 Pembebanan Breast wall


Vertikal Horisontal Momen
No Aksi/Beban Kode
P (kN) Ix (kN) Iy (kN) Mx (kNm) My (kNm)
1 Berat sendiri MS 20971.5784
2 Beban mati tambahan MA 3648
3 Beban lajur "D" TD 6960.8 -696.08
4 Gaya rem TB 253.125 2467.96875
5 Beban Angin EW
6 Beban Gempa EQ
Total 31580.3784 253.125 0 1771.88875 0
246

LAMPIRAN 5
PERHITUNGAN DAYA DUKUNG IJIN TIANG PANCANG

 Tiang pancang D40


Depth increment 0.5 m
Diameter Ø 40 cm
4D 160
8D 320
Qijin =
N > 15 N > 15
Qult = Qult / SF
Depth Jenis sand sand N > 15 ɣsat ɣ' σ'o N2 N rata2 Qujung fsi Σ Rsi
N N 2N Rsi (t) Qujung + ; SF = 3
(m) Tanah sand (t/m3) (t/m3) (t/m2) koreksi Koreksi (t) (t/m2) (t)
15 + 0,5 ujung
Σ Rsi
0,6 N (ton)
(N-15)
1 1 L 1 1 1 1.6 0.6 0.3 3.57 2 2.00 4.00 20.11 1.00 0.63 0.63 20.73 6.91
1.5 2 L 2 2 2 1.6 0.6 0.6 6.45 4 4.00 4.63 23.25 2.00 1.26 1.88 25.13 8.38
2 3 L 3 3 3 1.6 0.6 0.9 8.82 6 6.00 5.10 25.64 3.00 1.88 3.77 29.41 9.80
2.5 3.25 L 3.25 3.25 3.25 1.6 0.6 1.2 8.78 6.5 6.50 5.50 27.65 3.25 2.04 5.81 33.46 11.15
3 3.5 L 3.5 3.5 3.5 1.6 0.6 1.5 8.75 7 7.00 5.57 28.01 3.50 2.20 8.01 36.02 12.01
3.5 3.75 L 3.75 3.75 3.75 1.7 0.7 1.85 8.62 7.5 7.50 6.21 31.19 3.75 2.36 10.37 41.56 13.85
4 3 L 3 3 3 1.7 0.7 2.2 6.38 6 6.00 6.56 32.97 3.00 1.88 12.25 45.22 15.07
4.5 3.25 L 3.25 3.25 3.25 1.7 0.7 2.55 6.44 6.5 6.44 6.63 33.31 3.22 2.02 14.27 47.58 15.86
5 3.5 L 3.5 3.5 3.5 1.7 0.7 2.9 6.48 7 6.48 6.62 33.27 3.24 2.04 16.31 49.58 16.53
5.5 3.75 L 3.75 3.75 3.75 1.8 0.8 3.3 6.47 7.5 6.47 6.54 32.87 3.23 2.03 18.34 51.21 17.07
6 4 L 4 4 4 1.8 0.8 3.7 6.45 8 6.45 6.39 32.10 3.23 2.03 20.37 52.47 17.49
6.5 4.25 L 4.25 4.25 4.25 1.8 0.8 4.1 6.44 8.5 6.44 6.45 32.40 3.22 2.02 22.39 54.79 18.26
7 4.5 L 4.5 4.5 4.5 1.8 0.8 4.5 6.43 9 6.43 6.63 33.30 3.21 2.02 24.41 57.71 19.24
7.5 4.75 L 4.75 4.75 4.75 1.8 0.8 4.9 6.42 9.5 6.42 6.79 34.12 3.21 2.02 26.43 60.55 20.18
8 6 L 6 6 6 1.8 0.8 5.3 7.69 12 7.69 6.94 34.91 3.85 2.42 28.84 63.75 21.25
8.5 6.25 L 6.25 6.25 6.25 1.8 0.8 5.7 7.62 12.5 7.62 7.09 35.66 3.81 2.39 31.24 66.90 22.30
9 6.5 L 6.5 6.5 6.5 1.8 0.8 6.1 7.56 13 7.56 7.24 36.38 3.78 2.37 33.61 70.00 23.33
9.5 6.75 L 6.75 6.75 6.75 1.8 0.8 6.5 7.50 13.5 7.50 7.34 36.90 3.75 2.36 35.97 72.86 24.29
10 7 L 7 7 7 1.8 0.8 6.9 7.45 14 7.45 7.42 37.29 3.72 2.34 38.31 75.60 25.20
247

Qijin =
N > 15 N > 15
Qult = Qult / SF
Depth Jenis sand sand N > 15 ɣsat ɣ' σ'o N2 N rata2 Qujung fsi Σ Rsi
N Nkoreksi 2N Rsi (t) Qujung + ; SF = 3
(m) Tanah sand (t/m3) (t/m3) (t/m2) Koreksi (t) (t/m2) (t)
15 + 0,5 ujung
Σ Rsi
0,6 N (ton)
(N-15)
10.5 7 L 7 7 7 1.8 0.8 7.3 7.14 14 7.14 7.30 36.72 3.57 2.24 40.55 77.27 25.76
11 7 L 7 7 7 1.8 0.8 7.7 6.97 14 6.97 7.19 36.15 3.48 2.19 42.74 78.89 26.30
11.5 7 L 7 7 7 1.8 0.8 8.1 6.90 14 6.90 7.11 35.75 3.45 2.17 44.91 80.66 26.89
12 7 L 7 7 7 1.8 0.8 8.5 6.83 14 6.83 7.07 35.52 3.41 2.15 47.05 82.57 27.52
12.5 7.25 L 7.25 7.25 7.25 1.8 0.8 8.9 7.00 14.5 7.00 7.05 35.45 3.50 2.20 49.25 84.70 28.23
13 7.5 L 7.5 7.5 7.5 1.8 0.8 9.3 7.18 15 7.18 7.10 35.71 3.59 2.25 51.51 87.22 29.07
13.5 7.75 L 7.75 7.75 7.75 1.8 0.8 9.7 7.35 15.5 7.35 7.37 37.05 3.67 2.31 53.82 90.87 30.29
14 8 L 8 8 8 1.8 0.8 10.1 7.51 16 7.51 7.70 38.72 3.76 2.36 56.18 94.90 31.63
14.5 9.5 L 9.5 9.5 9.5 1.8 0.8 10.5 8.84 19 8.84 8.23 41.36 4.42 2.78 58.95 100.31 33.44
15 10 L 10 10 10 1.8 0.8 10.9 9.22 20 9.22 8.91 44.78 4.61 2.90 61.85 106.62 35.54
15.5 11.5 L 11.5 11.5 11.5 1.8 0.8 11.3 10.50 23 10.50 9.74 48.96 5.25 3.30 65.15 114.11 38.04
16 13 P 13 13 13 1.8 0.8 11.7 11.76 26 11.76 9.91 49.81 2.35 1.48 66.63 116.44 38.81
16.5 14.5 P 14.5 14.5 14.5 1.8 0.8 12.1 13.00 29 13.00 10.16 51.06 2.60 1.63 68.26 119.32 39.77
17 16 P 15.5 9.6 9.6 1.8 0.8 12.5 8.53 19.2 8.53 10.32 51.87 1.71 1.07 69.33 121.20 40.40
17.5 17.5 P 16.25 10.5 10.5 1.8 0.8 12.9 9.25 21 9.25 10.62 53.36 1.85 1.16 70.49 123.86 41.29
18 19 P 17 11.4 11.4 1.8 0.8 13.3 9.96 22.8 9.96 10.80 54.31 1.99 1.25 71.75 126.05 42.02
18.5 21.75 P 18.375 13.05 13.05 1.8 0.8 13.7 11.30 26.1 11.30 10.90 54.80 2.26 1.42 73.17 127.97 42.66
19 23 P 19 13.8 13.8 2 1 14.2 11.82 27.6 11.82 10.91 54.86 2.36 1.49 74.65 129.51 43.17
19.5 24.5 P 19.75 14.7 14.7 2 1 14.7 12.46 29.4 12.46 11.54 58.03 2.49 1.57 76.22 134.25 44.75
20 26 P 20.5 15.6 15.6 2 1 15.2 13.08 31.2 13.08 12.69 63.77 2.62 1.64 77.86 141.63 47.21
20.5 26 P 20.5 15.6 15.6 2 1 15.7 12.95 31.2 12.95 14.05 70.63 2.59 1.63 79.49 150.12 50.04
21 35 P 25 21 21 2 1 16.2 17.25 42 17.25 15.75 79.16 3.45 2.17 81.65 160.82 53.61
21.5 40 P 27.5 24 24 2 1 16.7 19.51 48 19.51 17.48 87.84 3.90 2.45 84.11 171.95 57.32
22 48 P 31.5 28.8 28.8 2 1 17.2 23.18 57.6 23.18 19.08 95.89 4.64 2.91 87.02 182.91 60.97
22.5 50 P 32.5 30 30 2 1 17.7 23.90 60 23.90 20.56 103.33 4.78 3.00 90.02 193.35 64.45
23 50 P 32.5 30 30 2 1 18.2 23.67 60 23.67 22.02 110.70 4.73 2.97 93.00 203.70 67.90
23.5 50 P 32.5 30 30 2 1 18.7 23.44 60 23.44 22.82 114.70 4.69 2.95 95.94 210.64 70.21
24 50 P 32.5 30 30 2 1 19.2 23.21 60 23.21 23.48 118.02 4.64 2.92 98.86 216.88 72.29
248

 Tiang pancang D50


Depth increment 0.5 m
Diameter Ø 50 cm
4D 200
8D 400
Qijin =
N > 15 N > 15
Qult = Qult / SF
Depth Jenis sand sand N > 15 ɣsat N2 N rata2
N ɣ' (t/m3) s'o (t/m2) Nkoreksi 2N 2
Qujung (t) fsi (t/m ) Rsi (t) Σ Rsi (t) Qujung + ; SF = 3
(m) Tanah sand (t/m3) Koreksi
15 + 0,5 ujung
Σ Rsi
0,6 N (ton)
(N-15)
1 1 L 1 1 1 1.6 0.6 0.3 3.57 2 2.00 4.00 31.42 1.00 0.79 0.79 32.20 10.73
1.5 2 L 2 2 2 1.6 0.6 0.6 6.45 4 4.00 4.63 36.32 2.00 1.57 2.36 38.68 12.89
2 3 L 3 3 3 1.6 0.6 0.9 8.82 6 6.00 5.10 40.06 3.00 2.36 4.71 44.77 14.92
2.5 3.25 L 3.25 3.25 3.25 1.6 0.6 1.2 8.78 6.5 6.50 5.50 43.20 3.25 2.55 7.26 50.46 16.82
3 3.5 L 3.5 3.5 3.5 1.6 0.6 1.5 8.75 7 7.00 5.57 43.76 3.50 2.75 10.01 53.77 17.92
3.5 3.75 L 3.75 3.75 3.75 1.7 0.7 1.85 8.62 7.5 7.50 6.21 48.73 3.75 2.95 12.96 61.69 20.56
4 3 L 3 3 3 1.7 0.7 2.2 6.38 6 6.00 6.56 51.52 3.00 2.36 15.32 66.83 22.28
4.5 3.25 L 3.25 3.25 3.25 1.7 0.7 2.55 6.44 6.5 6.44 6.63 52.04 3.22 2.53 17.84 69.88 23.29
5 3.5 L 3.5 3.5 3.5 1.7 0.7 2.9 6.48 7 6.48 6.62 51.99 3.24 2.55 20.39 72.37 24.12
5.5 3.75 L 3.75 3.75 3.75 1.8 0.8 3.3 6.47 7.5 6.47 6.54 51.36 3.23 2.54 22.93 74.28 24.76
6 4 L 4 4 4 1.8 0.8 3.7 6.45 8 6.45 6.39 50.16 3.23 2.53 25.46 75.62 25.21
6.5 4.25 L 4.25 4.25 4.25 1.8 0.8 4.1 6.44 8.5 6.44 6.45 50.63 3.22 2.53 27.99 78.61 26.20
7 4.5 L 4.5 4.5 4.5 1.8 0.8 4.5 6.43 9 6.43 6.63 52.04 3.21 2.52 30.51 82.55 27.52
7.5 4.75 L 4.75 4.75 4.75 1.8 0.8 4.9 6.42 9.5 6.42 6.79 53.32 3.21 2.52 33.03 86.35 28.78
8 6 L 6 6 6 1.8 0.8 5.3 7.69 12 7.69 6.94 54.54 3.85 3.02 36.06 90.60 30.20
8.5 6.25 L 6.25 6.25 6.25 1.8 0.8 5.7 7.62 12.5 7.62 7.09 55.72 3.81 2.99 39.05 94.77 31.59
9 6.5 L 6.5 6.5 6.5 1.8 0.8 6.1 7.56 13 7.56 7.24 56.85 3.78 2.97 42.02 98.86 32.95
9.5 6.75 L 6.75 6.75 6.75 1.8 0.8 6.5 7.50 13.5 7.50 7.34 57.65 3.75 2.95 44.96 102.61 34.20
10 7 L 7 7 7 1.8 0.8 6.9 7.45 14 7.45 7.42 58.26 3.72 2.92 47.89 106.15 35.38
249

Qijin =
N > 15 N > 15
Qult = Qult / SF
Depth Jenis sand sand N > 15 ɣsat N2 N rata2
N ɣ' (t/m3) s'o (t/m2) Nkoreksi 2N 2
Qujung (t) fsi (t/m ) Rsi (t) Σ Rsi (t) Qujung + ; SF = 3
(m) Tanah sand (t/m3) Koreksi
15 + 0,5 ujung
Σ Rsi
0,6 N (ton)
(N-15)
10.5 7 L 7 7 7 1.8 0.8 7.3 7.14 14 7.14 7.30 57.37 3.57 2.80 50.69 108.06 36.02
11 7 L 7 7 7 1.8 0.8 7.7 6.97 14 6.97 7.19 56.48 3.48 2.74 53.43 109.91 36.64
11.5 7 L 7 7 7 1.8 0.8 8.1 6.90 14 6.90 7.11 55.86 3.45 2.71 56.13 111.99 37.33
12 7 L 7 7 7 1.8 0.8 8.5 6.83 14 6.83 7.07 55.50 3.41 2.68 58.82 114.31 38.10
12.5 7.25 L 7.25 7.25 7.25 1.8 0.8 8.9 7.00 14.5 7.00 7.05 55.38 3.50 2.75 61.57 116.95 38.98
13 7.5 L 7.5 7.5 7.5 1.8 0.8 9.3 7.18 15 7.18 7.10 55.80 3.59 2.82 64.39 120.18 40.06
13.5 7.75 L 7.75 7.75 7.75 1.8 0.8 9.7 7.35 15.5 7.35 7.37 57.90 3.67 2.88 67.27 125.17 41.72
14 8 L 8 8 8 1.8 0.8 10.1 7.51 16 7.51 7.70 60.50 3.76 2.95 70.22 130.72 43.57
14.5 9.5 L 9.5 9.5 9.5 1.8 0.8 10.5 8.84 19 8.84 8.23 64.62 4.42 3.47 73.69 138.31 46.10
15 10 L 10 10 10 1.8 0.8 10.9 9.22 20 9.22 8.91 69.96 4.61 3.62 77.31 147.27 49.09
15.5 11.5 L 11.5 11.5 11.5 1.8 0.8 11.3 10.50 23 10.50 9.74 76.50 5.25 4.12 81.43 157.94 52.65
16 13 P 13 13 13 1.8 0.8 11.7 11.76 26 11.76 9.91 77.83 2.35 1.85 83.28 161.12 53.71
16.5 14.5 P 14.5 14.5 14.5 1.8 0.8 12.1 13.00 29 13.00 10.16 79.78 2.60 2.04 85.32 165.11 55.04
17 16 P 15.5 9.6 9.6 1.8 0.8 12.5 8.53 19.2 8.53 10.32 81.04 1.71 1.34 86.67 167.71 55.90
17.5 17.5 P 16.25 10.5 10.5 1.8 0.8 12.9 9.25 21 9.25 10.62 83.38 1.85 1.45 88.12 171.49 57.16
18 19 P 17 11.4 11.4 1.8 0.8 13.3 9.96 22.8 9.96 10.80 84.86 1.99 1.56 89.68 174.54 58.18
18.5 21.75 P 18.375 13.05 13.05 1.8 0.8 13.7 11.30 26.1 11.30 10.90 85.63 2.26 1.77 91.46 177.09 59.03
19 23 P 19 13.8 13.8 2 1 14.2 11.82 27.6 11.82 10.91 85.72 2.36 1.86 93.31 179.03 59.68
19.5 24.5 P 19.75 14.7 14.7 2 1 14.7 12.46 29.4 12.46 11.54 90.67 2.49 1.96 95.27 185.94 61.98
20 26 P 20.5 15.6 15.6 2 1 15.2 13.08 31.2 13.08 12.69 99.64 2.62 2.05 97.33 196.97 65.66
20.5 26 P 20.5 15.6 15.6 2 1 15.7 12.95 31.2 12.95 14.05 110.37 2.59 2.03 99.36 209.72 69.91
21 35 P 25 21 21 2 1 16.2 17.25 42 17.25 15.75 123.69 3.45 2.71 102.07 225.76 75.25
21.5 40 P 27.5 24 24 2 1 16.7 19.51 48 19.51 17.48 137.25 3.90 3.06 105.13 242.39 80.80
22 48 P 31.5 28.8 28.8 2 1 17.2 23.18 57.6 23.18 19.08 149.83 4.64 3.64 108.77 258.61 86.20
22.5 50 P 32.5 30 30 2 1 17.7 23.90 60 23.90 20.56 161.45 4.78 3.75 112.53 273.98 91.33
23 50 P 32.5 30 30 2 1 18.2 23.67 60 23.67 22.02 172.97 4.73 3.72 116.25 289.22 96.41
23.5 50 P 32.5 30 30 2 1 18.7 23.44 60 23.44 22.82 179.22 4.69 3.68 119.93 299.15 99.72
24 50 P 32.5 30 30 2 1 19.2 23.21 60 23.21 23.48 184.41 4.64 3.65 123.57 307.99 102.66
250

 Tiang Pancang D60


Depth increment 0.5 m
Diameter Ø 60 cm
4D 240
8D 480
Qijin =
N > 15 N > 15
Qult = Qult / SF
Depth Jenis sand sand N > 15 ɣsat N2 N rata2
N ɣ' (t/m3) s'o (t/m2) Nkoreksi 2N Qujung (t) fsi (t/m2) Rsi (t) Σ Rsi (t) Qujung + ; SF = 3
(m) Tanah sand (t/m3) Koreksi
15 + 0,5 ujung
Σ Rsi
0,6 N (ton)
(N-15)
1 1 L 1 1 1 1.6 0.6 0.3 3.57 2 2.00 4.00 45.24 1.00 0.94 0.94 46.18 15.39
1.5 2 L 2 2 2 1.6 0.6 0.6 6.45 4 4.00 4.63 52.31 2.00 1.88 2.83 55.13 18.38
2 3 L 3 3 3 1.6 0.6 0.9 8.82 6 6.00 5.10 57.68 3.00 2.83 5.65 63.33 21.11
2.5 3.25 L 3.25 3.25 3.25 1.6 0.6 1.2 8.78 6.5 6.50 5.50 62.20 3.25 3.06 8.72 70.92 23.64
3 3.5 L 3.5 3.5 3.5 1.6 0.6 1.5 8.75 7 7.00 5.57 63.01 3.50 3.30 12.02 75.03 25.01
3.5 3.75 L 3.75 3.75 3.75 1.7 0.7 1.85 8.62 7.5 7.50 6.21 70.18 3.75 3.53 15.55 85.73 28.58
4 3 L 3 3 3 1.7 0.7 2.2 6.38 6 6.00 6.56 74.19 3.00 2.83 18.38 92.57 30.86
4.5 3.25 L 3.25 3.25 3.25 1.7 0.7 2.55 6.44 6.5 6.44 6.63 74.94 3.22 3.03 21.41 96.35 32.12
5 3.5 L 3.5 3.5 3.5 1.7 0.7 2.9 6.48 7 6.48 6.62 74.86 3.24 3.05 24.47 99.33 33.11
5.5 3.75 L 3.75 3.75 3.75 1.8 0.8 3.3 6.47 7.5 6.47 6.54 73.96 3.23 3.05 27.51 101.47 33.82
6 4 L 4 4 4 1.8 0.8 3.7 6.45 8 6.45 6.39 72.22 3.23 3.04 30.55 102.78 34.26
6.5 4.25 L 4.25 4.25 4.25 1.8 0.8 4.1 6.44 8.5 6.44 6.45 72.90 3.22 3.03 33.59 106.49 35.50
7 4.5 L 4.5 4.5 4.5 1.8 0.8 4.5 6.43 9 6.43 6.63 74.93 3.21 3.03 36.62 111.55 37.18
7.5 4.75 L 4.75 4.75 4.75 1.8 0.8 4.9 6.42 9.5 6.42 6.79 76.77 3.21 3.02 39.64 116.42 38.81
8 6 L 6 6 6 1.8 0.8 5.3 7.69 12 7.69 6.94 78.54 3.85 3.62 43.27 121.81 40.60
8.5 6.25 L 6.25 6.25 6.25 1.8 0.8 5.7 7.62 12.5 7.62 7.09 80.23 3.81 3.59 46.86 127.09 42.36
9 6.5 L 6.5 6.5 6.5 1.8 0.8 6.1 7.56 13 7.56 7.24 81.86 3.78 3.56 50.42 132.28 44.09
9.5 6.75 L 6.75 6.75 6.75 1.8 0.8 6.5 7.50 13.5 7.50 7.34 83.02 3.75 3.53 53.95 136.97 45.66
10 7 L 7 7 7 1.8 0.8 6.9 7.45 14 7.45 7.42 83.90 3.72 3.51 57.46 141.36 47.12
251

Qijin =
N > 15 N > 15
Qult = Qult / SF
Depth Jenis sand sand N > 15 ɣsat N2 N rata2
N ɣ' (t/m3) s'o (t/m2) Nkoreksi 2N 2
Qujung (t) fsi (t/m ) Rsi (t) Σ Rsi (t) Qujung + ; SF = 3
(m) Tanah sand (t/m3) Koreksi
15 + 0,5 ujung
Σ Rsi
0,6 N (ton)
(N-15)
10.5 7 L 7 7 7 1.8 0.8 7.3 7.14 14 7.14 7.30 82.61 3.57 3.37 60.83 143.44 47.81
11 7 L 7 7 7 1.8 0.8 7.7 6.97 14 6.97 7.19 81.33 3.48 3.28 64.11 145.44 48.48
11.5 7 L 7 7 7 1.8 0.8 8.1 6.90 14 6.90 7.11 80.44 3.45 3.25 67.36 147.80 49.27
12 7 L 7 7 7 1.8 0.8 8.5 6.83 14 6.83 7.07 79.92 3.41 3.22 70.58 150.49 50.16
12.5 7.25 L 7.25 7.25 7.25 1.8 0.8 8.9 7.00 14.5 7.00 7.05 79.75 3.50 3.30 73.88 153.63 51.21
13 7.5 L 7.5 7.5 7.5 1.8 0.8 9.3 7.18 15 7.18 7.10 80.35 3.59 3.38 77.26 157.61 52.54
13.5 7.75 L 7.75 7.75 7.75 1.8 0.8 9.7 7.35 15.5 7.35 7.37 83.37 3.67 3.46 80.72 164.10 54.70
14 8 L 8 8 8 1.8 0.8 10.1 7.51 16 7.51 7.70 87.12 3.76 3.54 84.26 171.39 57.13
14.5 9.5 L 9.5 9.5 9.5 1.8 0.8 10.5 8.84 19 8.84 8.23 93.06 4.42 4.16 88.43 181.48 60.49
15 10 L 10 10 10 1.8 0.8 10.9 9.22 20 9.22 8.91 100.75 4.61 4.34 92.77 193.52 64.51
15.5 11.5 L 11.5 11.5 11.5 1.8 0.8 11.3 10.50 23 10.50 9.74 110.16 5.25 4.95 97.72 207.88 69.29
16 13 P 13 13 13 1.8 0.8 11.7 11.76 26 11.76 9.91 112.08 2.35 2.22 99.94 212.02 70.67
16.5 14.5 P 14.5 14.5 14.5 1.8 0.8 12.1 13.00 29 13.00 10.16 114.89 2.60 2.45 102.39 217.28 72.43
17 16 P 15.5 9.6 9.6 1.8 0.8 12.5 8.53 19.2 8.53 10.32 116.70 1.71 1.61 104.00 220.70 73.57
17.5 17.5 P 16.25 10.5 10.5 1.8 0.8 12.9 9.25 21 9.25 10.62 120.06 1.85 1.74 105.74 225.80 75.27
18 19 P 17 11.4 11.4 1.8 0.8 13.3 9.96 22.8 9.96 10.80 122.19 1.99 1.88 107.62 229.81 76.60
18.5 21.75 P 18.375 13.05 13.05 1.8 0.8 13.7 11.30 26.1 11.30 10.90 123.31 2.26 2.13 109.75 233.06 77.69
19 23 P 19 13.8 13.8 2 1 14.2 11.82 27.6 11.82 10.91 123.44 2.36 2.23 111.98 235.41 78.47
19.5 24.5 P 19.75 14.7 14.7 2 1 14.7 12.46 29.4 12.46 11.54 130.57 2.49 2.35 114.32 244.89 81.63
20 26 P 20.5 15.6 15.6 2 1 15.2 13.08 31.2 13.08 12.69 143.49 2.62 2.47 116.79 260.28 86.76
20.5 26 P 20.5 15.6 15.6 2 1 15.7 12.95 31.2 12.95 14.05 158.93 2.59 2.44 119.23 278.16 92.72
21 35 P 25 21 21 2 1 16.2 17.25 42 17.25 15.75 178.12 3.45 3.25 122.48 300.60 100.20
21.5 40 P 27.5 24 24 2 1 16.7 19.51 48 19.51 17.48 197.64 3.90 3.68 126.16 323.80 107.93
22 48 P 31.5 28.8 28.8 2 1 17.2 23.18 57.6 23.18 19.08 215.76 4.64 4.37 130.53 346.29 115.43
22.5 50 P 32.5 30 30 2 1 17.7 23.90 60 23.90 20.56 232.49 4.78 4.51 135.04 367.52 122.51
23 50 P 32.5 30 30 2 1 18.2 23.67 60 23.67 22.02 249.07 4.73 4.46 139.50 388.57 129.52
23.5 50 P 32.5 30 30 2 1 18.7 23.44 60 23.44 22.82 258.07 4.69 4.42 143.91 401.99 134.00
24 50 P 32.5 30 30 2 1 19.2 23.21 60 23.21 23.48 265.55 4.64 4.38 148.29 419.16 139,72
252

LAMPIRAN 6
PERHITUNGAN BESAR PEMAMPATAN (Sc) DAN TINGGI TIMBUNAN AWAL (Hinisial)

1. TIMBUNAN OPRIT MIRING


 Qtimbunan = 6 t/m2
qtimbunan 6 t/m2 qpavement 1.21 t/m2 B2 6.486486 m
htimbunan 3.243243 m hpavement 0.55 m B1 17.2 m
3 3
ɣtimbunan 1.85 t/m ɣpavement 2.2 t/m Ltotal 47.37297 m
Lpavement 30.6 m
σfluktuasi ɣ sat σ'0 qtimbunan
Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m) ɣ t (t/m3) ɣ d (t/m3) ɣ' (t/m3) σ'c (t/m2) α1 (rad) α2 (rad)
(t/m2) (t/m3) (t/m2) (t/m2)
0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949 1.6 0.6 0.3 1.8 0.008 1.542 6
1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949 1.6 0.6 0.9 2.4 0.024 1.484 6
2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949 1.6 0.6 1.5 3 0.039 1.426 6
3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112 1.7 0.7 2.15 3.65 0.054 1.370 6
4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112 1.7 0.7 2.85 4.35 0.068 1.315 6
5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267 1.8 0.8 3.6 5.1 0.081 1.261 6
6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267 1.8 0.8 4.4 5.9 0.093 1.209 6
7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267 1.8 0.8 5.2 6.7 0.105 1.160 6
8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267 1.8 0.8 6 7.5 0.114 1.112 6
9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267 1.8 0.8 6.8 8.3 0.123 1.066 6
10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267 1.8 0.8 7.6 9.1 0.131 1.023 6
11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267 1.8 0.8 8.4 9.9 0.137 0.981 6
12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267 1.8 0.8 9.2 10.7 0.143 0.942 6
13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267 1.8 0.8 10 11.5 0.147 0.905 6
14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267 1.8 0.8 10.8 12.3 0.151 0.870 6
253

 Qtimbunan = 6 t/m2 (Lanjutan)

2Δσ Sctimbunan Scpavement


Δσ (t/m2) m = x/z n = y/z Ipavement Δσ (t/m2) OCR Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc
(t/m2) (m) (m)
3.000 6.000 30.600 - 0.245 1.186 6.000 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121 0.850 0.195 0.030
2.999 5.999 10.200 - 0.245 1.186 2.667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121 0.850 0.155 0.016
2.998 5.995 6.120 - 0.245 1.186 2.000 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121 0.850 0.131 0.011
2.994 5.987 4.371 - 0.245 1.186 1.698 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084 0.589 0.093 0.007
2.987 5.973 3.400 - 0.245 1.186 1.526 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084 0.589 0.081 0.005
2.976 5.952 2.782 - 0.243 1.176 1.417 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.065 0.452 0.062 0.004
2.962 5.924 2.354 - 0.242 1.171 1.341 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.065 0.452 0.055 0.003
2.944 5.888 2.040 - 0.24 1.162 1.288 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.065 0.452 0.049 0.003
2.922 5.843 1.800 - 0.229 1.108 1.250 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.065 0.452 0.045 0.002
2.895 5.791 1.611 - 0.227 1.099 1.221 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.065 0.452 0.041 0.002
2.866 5.731 1.457 - 0.225 1.089 1.197 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.065 0.452 0.037 0.002
2.832 5.665 1.330 - 0.222 1.074 1.179 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.065 0.452 0.034 0.002
2.796 5.592 1.224 - 0.209 1.012 1.163 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.065 0.452 0.032 0.001
2.757 5.515 1.133 - 0.204 0.987 1.150 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.065 0.452 0.029 0.001
2.716 5.432 1.055 - 0.203 0.983 1.139 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.065 0.452 0.027 0.001
Sc 1.068 0.088
Hinitial 3.820
254

 Qtimbunan = 8 t/m2
qtimbunan 8 t/m2 qpavement 1.21 t/m2 B2 8.648649 m
htimbunan 4.324324 m hpavement 0.55 m B1 17.2 m
3 3
ɣtimbunan 1.85 t/m ɣpavement 2.2 t/m Ltotal 51.6973 m
Lpavement 30.6 m

σfluktuasi ɣ sat σ'0 qtimbunan


Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m) ɣ t (t/m3) ɣ d (t/m3) ɣ' (t/m3) σ'c (t/m2) α1 (rad) α2 (rad)
(t/m2) (t/m3) (t/m2) (t/m2)
0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.3 1.8 0.009721 1.541735 8
1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.9 2.4 0.029024 1.483807 8
2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 1.5 3 0.047921 1.426458 8
3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.15 3.65 0.066162 1.370049 8
4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.85 4.35 0.083529 1.314904 8
5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 3.6 5.1 0.099841 1.261304 8
6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 4.4 5.9 0.114961 1.20948 8
7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 5.2 6.7 0.128794 1.159607 8
8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6 7.5 0.141287 1.111811 8
9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6.8 8.3 0.152427 1.066169 8
10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 7.6 9.1 0.16223 1.022717 8
11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 8.4 9.9 0.17074 0.981453 8
12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 9.2 10.7 0.178022 0.942346 8
13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10 11.5 0.18415 0.905341 8
14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10.8 12.3 0.189213 0.870367 8
255

 Qtimbunan = 8 t/m2 (Lanjutan)

2Δσ Sctimbunan Scpavement


Δσ (t/m2) m = x/z n = y/z Ipavement Δσ (t/m2) OCR Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc
(t/m2) (m) (m)
3.999977 7.999954 30.6 - 0.245 1.1858 6 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.231106 0.029602
3.99938 7.99876 10.2 - 0.245 1.1858 2.666667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.187866 0.015551
3.997163 7.994327 6.12 - 0.245 1.1858 2 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.162034 0.010778
3.992349 7.984698 4.371429 - 0.245 1.1858 1.697674 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.115917 0.006631
3.9841 7.9682 3.4 - 0.245 1.1858 1.526316 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.102666 0.005252
3.971758 7.943515 2.781818 - 0.243 1.17612 1.416667 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.079435 0.003702
3.954858 7.909715 2.353846 - 0.242 1.17128 1.340909 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.07125 0.00309
3.933134 7.866268 2.04 - 0.24 1.1616 1.288462 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.06454 0.00264
3.906508 7.813016 1.8 - 0.229 1.10836 1.25 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.058899 0.00222
3.875065 7.750129 1.610526 - 0.227 1.09868 1.220588 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.054062 0.001961
3.839026 7.678052 1.457143 - 0.225 1.089 1.197368 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.049851 0.001753
3.79872 7.59744 1.330435 - 0.222 1.07448 1.178571 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.046138 0.001576
3.754548 7.509096 1.224 - 0.209 1.01156 1.163043 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.042831 0.001366
3.70696 7.41392 1.133333 - 0.204 0.98736 1.15 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.039861 0.001233
3.656428 7.312855 1.055172 - 0.203 0.98252 1.138889 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.037177 0.00114
Sc 1.343635 0.088495
Hinitial 5.050613758
256

 Qtimbunan = 10 t/m2
qtimbunan 10 t/m2 qpavement 1.21 t/m2 B2 10.81081 m
htimbunan 5.405405 m hpavement 0.55 m B1 17.2 m
3 3
ɣtimbunan 1.85 t/m ɣpavement 2.2 t/m Ltotal 56.02162 m
Lpavement 30.6 m

σfluktuasi ɣ sat σ'0 qtimbunan


Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m) ɣ t (t/m3) ɣ d (t/m3) ɣ' (t/m3) σ'c (t/m2) α1 (rad) α2 (rad)
(t/m2) (t/m3) (t/m2) (t/m2)
0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.3 1.8 0.011213 1.541735 10
1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.9 2.4 0.03349 1.483807 10
2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 1.5 3 0.055323 1.426458 10
3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.15 3.65 0.07644 1.370049 10
4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.85 4.35 0.096601 1.314904 10
5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 3.6 5.1 0.115606 1.261304 10
6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 4.4 5.9 0.133299 1.20948 10
7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 5.2 6.7 0.149573 1.159607 10
8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6 7.5 0.164363 1.111811 10
9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6.8 8.3 0.177646 1.066169 10
10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 7.6 9.1 0.189435 1.022717 10
11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 8.4 9.9 0.19977 0.981453 10
12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 9.2 10.7 0.208714 0.942346 10
13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10 11.5 0.216346 0.905341 10
14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10.8 12.3 0.222756 0.870367 10
257

 Qtimbunan = 10 t/m2 (Lanjutan)

2Δσ Sctimbunan Scpavement


Δσ (t/m2) m = x/z n = y/z Ipavement Δσ (t/m2) OCR Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc
(t/m2) (m) (m)
4.999974 9.999948 30.6 - 0.245 1.1858 6 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.259067 0.029602
4.999307 9.998614 10.2 - 0.245 1.1858 2.666667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.214122 0.015551
4.996826 9.993653 6.12 - 0.245 1.1858 2 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.186784 0.010778
4.991433 9.982866 4.371429 - 0.245 1.1858 1.697674 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.134935 0.006631
4.982178 9.964357 3.4 - 0.245 1.1858 1.526316 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.120562 0.005252
4.968305 9.93661 2.781818 - 0.243 1.17612 1.416667 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.094034 0.003702
4.949266 9.898532 2.353846 - 0.242 1.17128 1.340909 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.084978 0.00309
4.92473 9.84946 2.04 - 0.24 1.1616 1.288462 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.077492 0.00264
4.894571 9.789141 1.8 - 0.229 1.10836 1.25 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.071155 0.00222
4.858844 9.717688 1.610526 - 0.227 1.09868 1.220588 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.065688 0.001961
4.81776 9.63552 1.457143 - 0.225 1.089 1.197368 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.060901 0.001753
4.771649 9.543298 1.330435 - 0.222 1.07448 1.178571 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.056659 0.001576
4.720932 9.441863 1.224 - 0.209 1.01156 1.163043 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.052864 0.001366
4.666086 9.332173 1.133333 - 0.204 0.98736 1.15 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.04944 0.001233
4.607625 9.21525 1.055172 - 0.203 0.98252 1.138889 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.046331 0.00114
Sc 1.575011 0.088495
Hinitial 6.256762736
258

 Qtimbunan = 12 t/m2
qtimbunan 12 t/m2 qpavement 1.21 t/m2 B2 12.97297 m
htimbunan 6.486486 m hpavement 0.55 m B1 17.2 m
3 3
ɣtimbunan 1.85 t/m ɣpavement 2.2 t/m Ltotal 60.34595 m
Lpavement 30.6 m

σfluktuasi ɣ sat σ'0 qtimbunan


Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m) ɣ t (t/m3) ɣ d (t/m3) ɣ' (t/m3) σ'c (t/m2) α1 (rad) α2 (rad)
(t/m2) (t/m3) (t/m2) (t/m2)
0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.3 1.8 0.012492 1.541735 12
1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.9 2.4 0.037317 1.483807 12
2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 1.5 3 0.061671 1.426458 12
3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.15 3.65 0.085266 1.370049 12
4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.85 4.35 0.107843 1.314904 12
5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 3.6 5.1 0.129189 1.261304 12
6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 4.4 5.9 0.149135 1.20948 12
7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 5.2 6.7 0.16756 1.159607 12
8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6 7.5 0.184393 1.111811 12
9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6.8 8.3 0.199601 1.066169 12
10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 7.6 9.1 0.213193 1.022717 12
11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 8.4 9.9 0.225204 0.981453 12
12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 9.2 10.7 0.235696 0.942346 12
13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10 11.5 0.244749 0.905341 12
14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10.8 12.3 0.252453 0.870367 12
259

 Qtimbunan = 12 t/m2 (Lanjutan)

2Δσ Sctimbunan Scpavement


Δσ (t/m2) m = x/z n = y/z Ipavement Δσ (t/m2) OCR Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc
(t/m2) (m) (m)
5.999972 11.99994 30.6 - 0.245 1.1858 6 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.282049 0.029602
5.999249 11.9985 10.2 - 0.245 1.1858 2.666667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.235941 0.015551
5.996559 11.99312 6.12 - 0.245 1.1858 2 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.207556 0.010778
5.990705 11.98141 4.371429 - 0.245 1.1858 1.697674 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.15105 0.006631
5.980648 11.9613 3.4 - 0.245 1.1858 1.526316 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.135868 0.005252
5.965548 11.9311 2.781818 - 0.243 1.17612 1.416667 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.106632 0.003702
5.94479 11.88958 2.353846 - 0.242 1.17128 1.340909 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.096927 0.00309
5.917983 11.83597 2.04 - 0.24 1.1616 1.288462 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.088857 0.00264
5.884955 11.76991 1.8 - 0.229 1.10836 1.25 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.081987 0.00222
5.845732 11.69146 1.610526 - 0.227 1.09868 1.220588 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.076034 0.001961
5.800503 11.60101 1.457143 - 0.225 1.089 1.197368 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.070799 0.001753
5.749594 11.49919 1.330435 - 0.222 1.07448 1.178571 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.066143 0.001576
5.693429 11.38686 1.224 - 0.209 1.01156 1.163043 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.06196 0.001366
5.632504 11.26501 1.133333 - 0.204 0.98736 1.15 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.058174 0.001233
5.567352 11.1347 1.055172 - 0.203 0.98252 1.138889 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.054725 0.00114
Sc 1.774702 0.088495
Hinitial 7.445785034
260

 Qtimbunan = 14 t/m2
qtimbunan 14 t/m2 qpavement 1.21 t/m2 B2 15.13514 m
htimbunan 7.567568 m hpavement 0.55 m B1 17.2 m
3 3
ɣtimbunan 1.85 t/m ɣpavement 2.2 t/m Ltotal 64.67027 m
Lpavement 30.6 m

σfluktuasi ɣ sat σ'0 qtimbunan


Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m) ɣ t (t/m3) ɣ d (t/m3) ɣ' (t/m3) σ'c (t/m2) α1 (rad) α2 (rad)
(t/m2) (t/m3) (t/m2) (t/m2)
0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.3 1.8 0.0136 1.541735 14
1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.9 2.4 0.040633 1.483807 14
2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 1.5 3 0.067176 1.426458 14
3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.15 3.65 0.092926 1.370049 14
4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.85 4.35 0.117613 1.314904 14
5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 3.6 5.1 0.141011 1.261304 14
6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 4.4 5.9 0.162941 1.20948 14
7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 5.2 6.7 0.183274 1.159607 14
8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6 7.5 0.201929 1.111811 14
9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6.8 8.3 0.21887 1.066169 14
10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 7.6 9.1 0.234097 1.022717 14
11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 8.4 9.9 0.247644 0.981453 14
12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 9.2 10.7 0.259569 0.942346 14
13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10 11.5 0.269952 0.905341 14
14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10.8 12.3 0.278883 0.870367 14
261

 Qtimbunan = 14 t/m2 (Lanjutan)

2Δσ Sctimbunan Scpavement


Δσ (t/m2) m = x/z n = y/z Ipavement Δσ (t/m2) OCR Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc
(t/m2) (m) (m)
6.99997 13.99994 30.6 - 0.245 1.1858 6 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.301562 0.029602
6.999202 13.9984 10.2 - 0.245 1.1858 2.666667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.25461 0.015551
6.996343 13.99269 6.12 - 0.245 1.1858 2 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.225453 0.010778
6.990116 13.98023 4.371429 - 0.245 1.1858 1.697674 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.165031 0.006631
6.979409 13.95882 3.4 - 0.245 1.1858 1.526316 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.149238 0.005252
6.963314 13.92663 2.781818 - 0.243 1.17612 1.416667 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.117712 0.003702
6.941153 13.88231 2.353846 - 0.242 1.17128 1.340909 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.107506 0.00309
6.912488 13.82498 2.04 - 0.24 1.1616 1.288462 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.098978 0.00264
6.877103 13.75421 1.8 - 0.229 1.10836 1.25 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.09169 0.00222
6.834993 13.66999 1.610526 - 0.227 1.09868 1.220588 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.085351 0.001961
6.786326 13.57265 1.457143 - 0.225 1.089 1.197368 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.079759 0.001753
6.731415 13.46283 1.330435 - 0.222 1.07448 1.178571 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.074768 0.001576
6.670682 13.34136 1.224 - 0.209 1.01156 1.163043 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.070274 0.001366
6.604627 13.20925 1.133333 - 0.204 0.98736 1.15 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.066193 0.001233
6.533798 13.0676 1.055172 - 0.203 0.98252 1.138889 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.062466 0.00114
Sc 1.95059 0.088495
Hinitial 8.621940402
262

 Qtimbunan = 16 t/m2
qtimbunan 16 t/m2 qpavement 1.21 t/m2 B2 17.2973 m
htimbunan 8.648649 m hpavement 0.55 m B1 17.2 m
3 3
ɣtimbunan 1.85 t/m ɣpavement 2.2 t/m Ltotal 68.99459 m
Lpavement 30.6 m

σfluktuasi ɣ sat σ'0 qtimbunan


Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m) ɣ t (t/m3) ɣ d (t/m3) ɣ' (t/m3) σ'c (t/m2) α1 (rad) α2 (rad)
(t/m2) (t/m3) (t/m2) (t/m2)
0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.3 1.8 0.014569 1.541735 16
1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.9 2.4 0.043535 1.483807 16
2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 1.5 3 0.071995 1.426458 16
3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.15 3.65 0.099636 1.370049 16
4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.85 4.35 0.12618 1.314904 16
5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 3.6 5.1 0.15139 1.261304 16
6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 4.4 5.9 0.17508 1.20948 16
7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 5.2 6.7 0.197113 1.159607 16
8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6 7.5 0.217402 1.111811 16
9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6.8 8.3 0.235904 1.066169 16
10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 7.6 9.1 0.252616 1.022717 16
11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 8.4 9.9 0.267569 0.981453 16
12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 9.2 10.7 0.280819 0.942346 16
13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10 11.5 0.292441 0.905341 16
14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10.8 12.3 0.302527 0.870367 16
263

 Qtimbunan = 16 t/m2 (Lanjutan)

2Δσ Sctimbunan Scpavement


Δσ (t/m2) m = x/z n = y/z Ipavement Δσ (t/m2) OCR Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc
(t/m2) (m) (m)
7.999969 15.99994 30.6 - 0.245 1.1858 6 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.318516 0.029602
7.999163 15.99833 10.2 - 0.245 1.1858 2.666667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.270923 0.015551
7.996166 15.99233 6.12 - 0.245 1.1858 2 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.241175 0.010778
7.989634 15.97927 4.371429 - 0.245 1.1858 1.697674 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.177378 0.006631
7.978392 15.95678 3.4 - 0.245 1.1858 1.526316 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.161108 0.005252
7.961477 15.92295 2.781818 - 0.243 1.17612 1.416667 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.127599 0.003702
7.93816 15.87632 2.353846 - 0.242 1.17128 1.340909 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.116994 0.00309
7.907956 15.81591 2.04 - 0.24 1.1616 1.288462 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.108101 0.00264
7.870613 15.74123 1.8 - 0.229 1.10836 1.25 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.100475 0.00222
7.826095 15.65219 1.610526 - 0.227 1.09868 1.220588 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.093823 0.001961
7.774548 15.5491 1.457143 - 0.225 1.089 1.197368 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.087939 0.001753
7.716271 15.43254 1.330435 - 0.222 1.07448 1.178571 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.082675 0.001576
7.651677 15.30335 1.224 - 0.209 1.01156 1.163043 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.077923 0.001366
7.581267 15.16253 1.133333 - 0.204 0.98736 1.15 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.0736 0.001233
7.505593 15.01119 1.055172 - 0.203 0.98252 1.138889 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.069641 0.00114
Sc 2.10787 0.088495
Hinitial 9.78803786
264

 Qtimbunan = 18 t/m2
qtimbunan 18 t/m2 qpavement 1.21 t/m2 B2 19.45946 m
htimbunan 9.72973 m hpavement 0.55 m B1 17.2 m
3 3
ɣtimbunan 1.85 t/m ɣpavement 2.2 t/m Ltotal 73.31892 m
Lpavement 30.6 m

σfluktuasi ɣ sat σ'0 qtimbunan


Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m) ɣ t (t/m3) ɣ d (t/m3) ɣ' (t/m3) σ'c (t/m2) α1 (rad) α2 (rad)
(t/m2) (t/m3) (t/m2) (t/m2)
0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.3 1.8 0.015423 1.541735 18
1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.9 2.4 0.046095 1.483807 18
2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 1.5 3 0.076248 1.426458 18
3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.15 3.65 0.105563 1.370049 18
4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.85 4.35 0.133752 1.314904 18
5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 3.6 5.1 0.160573 1.261304 18
6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 4.4 5.9 0.185833 1.20948 18
7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 5.2 6.7 0.209389 1.159607 18
8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6 7.5 0.231148 1.111811 18
9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6.8 8.3 0.251063 1.066169 18
10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 7.6 9.1 0.269127 1.022717 18
11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 8.4 9.9 0.285367 0.981453 18
12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 9.2 10.7 0.299837 0.942346 18
13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10 11.5 0.312612 0.905341 18
14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10.8 12.3 0.323781 0.870367 18
265

 Qtimbunan = 18 t/m2 (Lanjutan)

2Δσ Sctimbunan Scpavement


Δσ (t/m2) m = x/z n = y/z Ipavement Δσ (t/m2) OCR Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc
(t/m2) (m) (m)
8.999968 17.99994 30.6 - 0.245 1.1858 6 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.333505 0.029602
8.999132 17.99826 10.2 - 0.245 1.1858 2.666667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.28541 0.015551
8.996019 17.99204 6.12 - 0.245 1.1858 2 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.255194 0.010778
8.989234 17.97847 4.371429 - 0.245 1.1858 1.697674 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.188434 0.006631
8.977548 17.9551 3.4 - 0.245 1.1858 1.526316 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.171779 0.005252
8.959951 17.9199 2.781818 - 0.243 1.17612 1.416667 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.136526 0.003702
8.935668 17.87134 2.353846 - 0.242 1.17128 1.340909 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.125596 0.00309
8.904176 17.80835 2.04 - 0.24 1.1616 1.288462 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.116403 0.00264
8.86519 17.73038 1.8 - 0.229 1.10836 1.25 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.108499 0.00222
8.818645 17.63729 1.610526 - 0.227 1.09868 1.220588 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.101588 0.001961
8.764666 17.52933 1.457143 - 0.225 1.089 1.197368 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.095462 0.001753
8.703534 17.40707 1.330435 - 0.222 1.07448 1.178571 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.089971 0.001576
8.635654 17.27131 1.224 - 0.209 1.01156 1.163043 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.085004 0.001366
8.56152 17.12304 1.133333 - 0.204 0.98736 1.15 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.080477 0.001233
8.481687 16.96337 1.055172 - 0.203 0.98252 1.138889 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.076324 0.00114
Sc 2.250172 0.088495
Hinitial 10.94603892
266

 Qtimbunan = 20 t/m2
qtimbunan 20 t/m2 qpavement 1.21 t/m2 B2 21.62162 m
htimbunan 10.81081 m hpavement 0.55 m B1 17.2 m
3 3
ɣtimbunan 1.85 t/m ɣpavement 2.2 t/m Ltotal 77.64324 m
Lpavement 30.6 m

σfluktuasi ɣ sat σ'0 qtimbunan


Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m) ɣ t (t/m3) ɣ d (t/m3) ɣ' (t/m3) σ'c (t/m2) α1 (rad) α2 (rad)
(t/m2) (t/m3) (t/m2) (t/m2)
0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.3 1.8 0.016183 1.541735 20
1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.9 2.4 0.04837 1.483807 20
2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 1.5 3 0.08003 1.426458 20
3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.15 3.65 0.110835 1.370049 20
4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.85 4.35 0.140493 1.314904 20
5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 3.6 5.1 0.168755 1.261304 20
6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 4.4 5.9 0.195423 1.20948 20
7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 5.2 6.7 0.22035 1.159607 20
8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6 7.5 0.243437 1.111811 20
9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6.8 8.3 0.264634 1.066169 20
10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 7.6 9.1 0.283931 1.022717 20
11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 8.4 9.9 0.301352 0.981453 20
12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 9.2 10.7 0.316948 0.942346 20
13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10 11.5 0.330792 0.905341 20
14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10.8 12.3 0.342972 0.870367 20
267

 Qtimbunan = 20 t/m2 (Lanjutan)

2Δσ Sctimbunan Scpavement


Δσ (t/m2) m = x/z n = y/z Ipavement Δσ (t/m2) OCR Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc
(t/m2) (m) (m)
9.999967 19.99993 30.6 - 0.245 1.1858 6 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.346938 0.029602
9.999105 19.99821 10.2 - 0.245 1.1858 2.666667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.298438 0.015551
9.995896 19.99179 6.12 - 0.245 1.1858 2 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.267843 0.010778
9.988898 19.9778 4.371429 - 0.245 1.1858 1.697674 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.198442 0.006631
9.97684 19.95368 3.4 - 0.245 1.1858 1.526316 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.181473 0.005252
9.958668 19.91734 2.781818 - 0.243 1.17612 1.416667 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.144661 0.003702
9.933571 19.86714 2.353846 - 0.242 1.17128 1.340909 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.133462 0.00309
9.900992 19.80198 2.04 - 0.24 1.1616 1.288462 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.124019 0.00264
9.860614 19.72123 1.8 - 0.229 1.10836 1.25 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.115884 0.00222
9.812349 19.6247 1.610526 - 0.227 1.09868 1.220588 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.108755 0.001961
9.756298 19.5126 1.457143 - 0.225 1.089 1.197368 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.102425 0.001753
9.692728 19.38546 1.330435 - 0.222 1.07448 1.178571 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.096741 0.001576
9.622031 19.24406 1.224 - 0.209 1.01156 1.163043 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.091592 0.001366
9.544694 19.08939 1.133333 - 0.204 0.98736 1.15 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.086892 0.001233
9.46127 18.92254 1.055172 - 0.203 0.98252 1.138889 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.082574 0.00114
Sc 2.38014 0.088495
Hinitial 12.09737282
268

 Qtimbunan = 22 t/m2
qtimbunan 22 t/m2 qpavement 1.21 t/m2 B2 23.78378 m
htimbunan 11.89189 m hpavement 0.55 m B1 17.2 m
3 3
ɣtimbunan 1.85 t/m ɣpavement 2.2 t/m Ltotal 81.96757 m
Lpavement 30.6 m

σfluktuasi ɣ sat σ'0 qtimbunan


Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m) ɣ t (t/m3) ɣ d (t/m3) ɣ' (t/m3) σ'c (t/m2) α1 (rad) α2 (rad)
(t/m2) (t/m3) (t/m2) (t/m2)
0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.3 1.8 0.016862 1.541735 22
1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.9 2.4 0.050406 1.483807 22
2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 1.5 3 0.083414 1.426458 22
3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.15 3.65 0.115555 1.370049 22
4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.85 4.35 0.146531 1.314904 22
5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 3.6 5.1 0.17609 1.261304 22
6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 4.4 5.9 0.204028 1.20948 22
7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 5.2 6.7 0.230193 1.159607 22
8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6 7.5 0.254486 1.111811 22
9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6.8 8.3 0.276851 1.066169 22
10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 7.6 9.1 0.297275 1.022717 22
11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 8.4 9.9 0.315779 0.981453 22
12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 9.2 10.7 0.332414 0.942346 22
13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10 11.5 0.34725 0.905341 22
14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10.8 12.3 0.360375 0.870367 22
269

 Qtimbunan = 22 t/m2 (Lanjutan)

2Δσ Sctimbunan Scpavement


Δσ (t/m2) m = x/z n = y/z Ipavement Δσ (t/m2) OCR Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc
(t/m2) (m) (m)
10.99997 21.99993 30.6 - 0.245 1.1858 6 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.359108 0.029602
10.99908 21.99816 10.2 - 0.245 1.1858 2.666667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.310275 0.015551
10.99579 21.99158 6.12 - 0.245 1.1858 2 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.279366 0.010778
10.98861 21.97723 4.371429 - 0.245 1.1858 1.697674 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.207584 0.006631
10.97624 21.95248 3.4 - 0.245 1.1858 1.526316 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.190353 0.005252
10.95758 21.91516 2.781818 - 0.243 1.17612 1.416667 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.152135 0.003702
10.93179 21.86358 2.353846 - 0.242 1.17128 1.340909 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.140709 0.00309
10.89828 21.79657 2.04 - 0.24 1.1616 1.288462 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.131055 0.00264
10.85672 21.71344 1.8 - 0.229 1.10836 1.25 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.122721 0.00222
10.80698 21.61396 1.610526 - 0.227 1.09868 1.220588 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.115408 0.001961
10.74915 21.49831 1.457143 - 0.225 1.089 1.197368 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.108903 0.001753
10.68349 21.36697 1.330435 - 0.222 1.07448 1.178571 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.103055 0.001576
10.61036 21.22072 1.224 - 0.209 1.01156 1.163043 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.09775 0.001366
10.53025 21.0605 1.133333 - 0.204 0.98736 1.15 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.092901 0.001233
10.44371 20.88742 1.055172 - 0.203 0.98252 1.138889 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.088442 0.00114
Sc 2.499764 0.088495
Hinitial 13.24311582
270

 Rekap Perhitungan SC dan Hinisial

q bongkar tebal
2
htimbunan Sctimbunan Scpavement Sctotal
q (t/m ) hinitial (m) 2
hbongkar (m) pavement hfinal (m)
(m) traffic (t/m ) (m) (m) (m)
(m)
4 2.1622 2.5528 1.1 0.5946 0.55 0.7227 0.0885 0.8112 1.6970
6 3.2432 3.8203 0.5 0.2703 0.55 1.0676 0.0885 1.1561 2.9440
8 4.3243 5.0506 0.4 0.2162 0.55 1.3436 0.0885 1.4321 3.9523
10 5.4054 6.2568 0.2 0.1081 0.55 1.5750 0.0885 1.6635 5.0351
12 6.4865 7.4458 0.2 0.1081 0.55 1.7747 0.0885 1.8632 6.0245
14 7.5676 8.6219 0.2 0.1081 0.55 1.9506 0.0885 2.0391 7.0247
16 8.6486 9.7880 0.2 0.1081 0.55 2.1079 0.0885 2.1964 8.0336
18 9.7297 10.9460 0.2 0.1081 0.55 2.2502 0.0885 2.3387 9.0493
20 10.8108 12.0974 0.2 0.1081 0.55 2.3801 0.0885 2.4686 10.0706
22 11.8919 13.2431 0.2 0.1081 0.55 2.4998 0.0885 2.5883 11.0967
271

2. TIMBUNAN OPRIT TEGAK


 Qtimbunan = 6 t/m2
qtimbunan 6 t/m2 qpavement 1.21 t/m2
htimbunan 3.243243 m hpavement 0.55 m
3
ɣtimbunan 1.85 t/m ɣpavement 2.2 t/m3
Lpavement 30.6 m

σfluktuasi ɣ sat σ'0 qtimbunan


Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m) ɣ t (t/m3) ɣ d (t/m3) ɣ' (t/m3) σ'c (t/m2) m = x/z n = y/z
(t/m2) (t/m3) (t/m2) (t/m2)
0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.3 1.8 34.4 - 6
1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.9 2.4 11.46667 - 6
2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 1.5 3 6.88 - 6
3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.15 3.65 4.914286 - 6
4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.85 4.35 3.822222 - 6
5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 3.6 5.1 3.127273 - 6
6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 4.4 5.9 2.646154 - 6
7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 5.2 6.7 2.293333 - 6
8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6 7.5 2.023529 - 6
9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6.8 8.3 1.810526 - 6
10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 7.6 9.1 1.638095 - 6
11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 8.4 9.9 1.495652 - 6
12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 9.2 10.7 1.376 - 6
13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10 11.5 1.274074 - 6
14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10.8 12.3 1.186207 - 6
272

 Qtimbunan = 6 t/m2 (Lanjutan)

Sctimbunan Scpavement
Itimb Δσ (t/m2) m = B/z n = L/z Ipavement Δσ (t/m2) OCR Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc
(m) (m)
0.246 5.904 30.6 - 0.245 1.1858 6 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.193411 0.029602
0.246 5.904 10.2 - 0.245 1.1858 2.666667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.153105 0.015551
0.246 5.904 6.12 - 0.245 1.1858 2 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.129827 0.010778
0.246 5.904 4.371429 - 0.245 1.1858 1.697674 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.091632 0.006631
0.246 5.904 3.4 - 0.245 1.1858 1.526316 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.080291 0.005252
0.245 5.88 2.781818 - 0.243 1.17612 1.416667 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.061384 0.003702
0.244 5.856 2.353846 - 0.242 1.17128 1.340909 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.05452 0.00309
0.243 5.832 2.04 - 0.24 1.1616 1.288462 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.049028 0.00264
0.24 5.76 1.8 - 0.229 1.10836 1.25 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.04415 0.00222
0.229 5.496 1.610526 - 0.227 1.09868 1.220588 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.038634 0.001961
0.226 5.424 1.457143 - 0.225 1.089 1.197368 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.03522 0.001753
0.225 5.4 1.330435 - 0.222 1.07448 1.178571 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.032594 0.001576
0.224 5.376 1.224 - 0.209 1.01156 1.163043 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.030312 0.001366
0.209 5.016 1.133333 - 0.204 0.98736 1.15 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.026282 0.001233
0.205 4.92 1.055172 - 0.203 0.98252 1.138889 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.02419 0.00114
Sc 1.044582 0.088495
Hinitial 3.807882137
273

 Qtimbunan = 8 t/m2
qtimbunan 8 t/m2 qpavement 1.21 t/m2
htimbunan 4.324324 m hpavement 0.55 m
ɣtimbunan 1.85 t/m3 ɣpavement 2.2 t/m3
Lpavement 30.6 m

σfluktuasi ɣ sat σ'0 qtimbunan


Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m) ɣ t (t/m3) ɣ d (t/m3) ɣ' (t/m3) σ'c (t/m2) m = x/z n = y/z
(t/m2) (t/m3) (t/m2) (t/m2)
0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.3 1.8 34.4 - 8
1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.9 2.4 11.46667 - 8
2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 1.5 3 6.88 - 8
3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.15 3.65 4.914286 - 8
4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.85 4.35 3.822222 - 8
5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 3.6 5.1 3.127273 - 8
6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 4.4 5.9 2.646154 - 8
7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 5.2 6.7 2.293333 - 8
8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6 7.5 2.023529 - 8
9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6.8 8.3 1.810526 - 8
10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 7.6 9.1 1.638095 - 8
11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 8.4 9.9 1.495652 - 8
12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 9.2 10.7 1.376 - 8
13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10 11.5 1.274074 - 8
14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10.8 12.3 1.186207 - 8
274

 Qtimbunan = 8 t/m2 (Lanjutan)

Sctimbunan Scpavement
Itimb Δσ (t/m2) m = B/z n = L/z Ipavement Δσ (t/m2) OCR Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc
(m) (m)
0.246 7.872 30.6 - 0.245 1.1858 6 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.229094 0.029602
0.246 7.872 10.2 - 0.245 1.1858 2.666667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.186008 0.015551
0.246 7.872 6.12 - 0.245 1.1858 2 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.160354 0.010778
0.246 7.872 4.371429 - 0.245 1.1858 1.697674 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.114736 0.006631
0.246 7.872 3.4 - 0.245 1.1858 1.526316 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.101723 0.005252
0.245 7.84 2.781818 - 0.243 1.17612 1.416667 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.07861 0.003702
0.244 7.808 2.353846 - 0.242 1.17128 1.340909 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.07049 0.00309
0.243 7.776 2.04 - 0.24 1.1616 1.288462 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.063905 0.00264
0.24 7.68 1.8 - 0.229 1.10836 1.25 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.058012 0.00222
0.229 7.328 1.610526 - 0.227 1.09868 1.220588 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.051364 0.001961
0.226 7.232 1.457143 - 0.225 1.089 1.197368 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.047135 0.001753
0.225 7.2 1.330435 - 0.222 1.07448 1.178571 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.043832 0.001576
0.224 7.168 1.224 - 0.209 1.01156 1.163043 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.040941 0.001366
0.209 6.688 1.133333 - 0.204 0.98736 1.15 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.035959 0.001233
0.205 6.56 1.055172 - 0.203 0.98252 1.138889 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.033286 0.00114
Sc 1.315446 0.088495
Hinitial 5.035376484
275

 Qtimbunan = 10 t/m2
qtimbunan 10 t/m2 qpavement 1.21 t/m2
htimbunan 5.405405 m hpavement 0.55 m
ɣtimbunan 1.85 t/m3 ɣpavement 2.2 t/m3
Lpavement 30.6 m

σfluktuasi ɣ sat σ'0 qtimbunan


Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m) ɣ t (t/m3) ɣ d (t/m3) ɣ' (t/m3) σ'c (t/m2) m = x/z n = y/z
(t/m2) (t/m3) (t/m2) (t/m2)
0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.3 1.8 34.4 1.541735 10
1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.9 2.4 11.46667 1.483807 10
2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 1.5 3 6.88 1.426458 10
3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.15 3.65 4.914286 1.370049 10
4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.85 4.35 3.822222 1.314904 10
5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 3.6 5.1 3.127273 1.261304 10
6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 4.4 5.9 2.646154 1.20948 10
7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 5.2 6.7 2.293333 1.159607 10
8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6 7.5 2.023529 1.111811 10
9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6.8 8.3 1.810526 1.066169 10
10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 7.6 9.1 1.638095 1.022717 10
11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 8.4 9.9 1.495652 0.981453 10
12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 9.2 10.7 1.376 0.942346 10
13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10 11.5 1.274074 0.905341 10
14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10.8 12.3 1.186207 0.870367 10
276

 Qtimbunan = 10 t/m2 (Lanjutan)

Sctimbunan Scpavement
Itimb Δσ (t/m2) m = B/z n = L/z Ipavement Δσ (t/m2) OCR Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc
(m) (m)
0.246 9.84 30.6 - 0.245 1.1858 6 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.25704 0.029602
0.246 9.84 10.2 - 0.245 1.1858 2.666667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.212223 0.015551
0.246 9.84 6.12 - 0.245 1.1858 2 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.185041 0.010778
0.246 9.84 4.371429 - 0.245 1.1858 1.697674 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.133683 0.006631
0.246 9.84 3.4 - 0.245 1.1858 1.526316 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.119532 0.005252
0.245 9.8 2.781818 - 0.243 1.17612 1.416667 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.093105 0.003702
0.244 9.76 2.353846 - 0.242 1.17128 1.340909 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.084086 0.00309
0.243 9.72 2.04 - 0.24 1.1616 1.288462 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.0767 0.00264
0.24 9.6 1.8 - 0.229 1.10836 1.25 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.07005 0.00222
0.229 9.16 1.610526 - 0.227 1.09868 1.220588 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.062539 0.001961
0.226 9.04 1.457143 - 0.225 1.089 1.197368 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.057678 0.001753
0.225 9 1.330435 - 0.222 1.07448 1.178571 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.053841 0.001576
0.224 8.96 1.224 - 0.209 1.01156 1.163043 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.050463 0.001366
0.209 8.36 1.133333 - 0.204 0.98736 1.15 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.044711 0.001233
0.205 8.2 1.055172 - 0.203 0.98252 1.138889 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.04156 0.00114
Sc 1.542251 0.088495
Hinitial 6.239054566
277

 Qtimbunan = 12 t/m2
qtimbunan 12 t/m2 qpavement 1.21 t/m2
htimbunan 6.486486 m hpavement 0.55 m
ɣtimbunan 1.85 t/m3 ɣpavement 2.2 t/m3
Lpavement 30.6 m

σfluktuasi ɣ sat σ'0 qtimbunan


Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m) ɣ t (t/m3) ɣ d (t/m3) ɣ' (t/m3) σ'c (t/m2) m = x/z n = y/z
(t/m2) (t/m3) (t/m2) (t/m2)
0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.3 1.8 34.4 1.541735 12
1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.9 2.4 11.46667 1.483807 12
2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 1.5 3 6.88 1.426458 12
3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.15 3.65 4.914286 1.370049 12
4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.85 4.35 3.822222 1.314904 12
5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 3.6 5.1 3.127273 1.261304 12
6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 4.4 5.9 2.646154 1.20948 12
7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 5.2 6.7 2.293333 1.159607 12
8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6 7.5 2.023529 1.111811 12
9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6.8 8.3 1.810526 1.066169 12
10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 7.6 9.1 1.638095 1.022717 12
11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 8.4 9.9 1.495652 0.981453 12
12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 9.2 10.7 1.376 0.942346 12
13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10 11.5 1.274074 0.905341 12
14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10.8 12.3 1.186207 0.870367 12
278

 Qtimbunan = 12 t/m2 (Lanjutan)

Sctimbunan Scpavement
Itimb Δσ (t/m2) m = B/z n = L/z Ipavement Δσ (t/m2) OCR Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc
(m) (m)
0.246 11.808 30.6 - 0.245 1.1858 6 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.280012 0.029602
0.246 11.808 10.2 - 0.245 1.1858 2.666667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.234014 0.015551
0.246 11.808 6.12 - 0.245 1.1858 2 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.205766 0.010778
0.246 11.808 4.371429 - 0.245 1.1858 1.697674 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.149745 0.006631
0.246 11.808 3.4 - 0.245 1.1858 1.526316 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.134768 0.005252
0.245 11.76 2.781818 - 0.243 1.17612 1.416667 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.105617 0.003702
0.244 11.712 2.353846 - 0.242 1.17128 1.340909 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.095923 0.00309
0.243 11.664 2.04 - 0.24 1.1616 1.288462 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.087927 0.00264
0.24 11.52 1.8 - 0.229 1.10836 1.25 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.080689 0.00222
0.229 10.992 1.610526 - 0.227 1.09868 1.220588 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.072499 0.001961
0.226 10.848 1.457143 - 0.225 1.089 1.197368 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.067132 0.001753
0.225 10.8 1.330435 - 0.222 1.07448 1.178571 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.062864 0.001576
0.224 10.752 1.224 - 0.209 1.01156 1.163043 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.059089 0.001366
0.209 10.032 1.133333 - 0.204 0.98736 1.15 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.052699 0.001233
0.205 9.84 1.055172 - 0.203 0.98252 1.138889 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.049148 0.00114
Sc 1.737894 0.088495
Hinitial 7.425888754
279

 Qtimbunan = 14 t/m2
qtimbunan 14 t/m2 qpavement 1.21 t/m2
htimbunan 7.567568 m hpavement 0.55 m
ɣtimbunan 1.85 t/m3 ɣpavement 2.2 t/m3
Lpavement 30.6 m

σfluktuasi ɣ sat σ'0 qtimbunan


Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m) ɣ t (t/m3) ɣ d (t/m3) ɣ' (t/m3) σ'c (t/m2) m = x/z n = y/z
(t/m2) (t/m3) (t/m2) (t/m2)
0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.3 1.8 34.4 - 14
1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.9 2.4 11.46667 - 14
2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 1.5 3 6.88 - 14
3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.15 3.65 4.914286 - 14
4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.85 4.35 3.822222 - 14
5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 3.6 5.1 3.127273 - 14
6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 4.4 5.9 2.646154 - 14
7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 5.2 6.7 2.293333 - 14
8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6 7.5 2.023529 - 14
9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6.8 8.3 1.810526 - 14
10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 7.6 9.1 1.638095 - 14
11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 8.4 9.9 1.495652 - 14
12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 9.2 10.7 1.376 - 14
13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10 11.5 1.274074 - 14
14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10.8 12.3 1.186207 - 14
280

 Qtimbunan = 14 t/m2 (Lanjutan)

Sctimbunan Scpavement
Itimb Δσ (t/m2) m = B/z n = L/z Ipavement Δσ (t/m2) OCR Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc
(m) (m)
0.246 13.776 30.6 - 0.245 1.1858 6 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.299518 0.029602
0.246 13.776 10.2 - 0.245 1.1858 2.666667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.252662 0.015551
0.246 13.776 6.12 - 0.245 1.1858 2 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.223629 0.010778
0.246 13.776 4.371429 - 0.245 1.1858 1.697674 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.163685 0.006631
0.246 13.776 3.4 - 0.245 1.1858 1.526316 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.148082 0.005252
0.245 13.72 2.781818 - 0.243 1.17612 1.416667 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.116625 0.003702
0.244 13.664 2.353846 - 0.242 1.17128 1.340909 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.106405 0.00309
0.243 13.608 2.04 - 0.24 1.1616 1.288462 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.097927 0.00264
0.24 13.44 1.8 - 0.229 1.10836 1.25 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.090221 0.00222
0.229 12.824 1.610526 - 0.227 1.09868 1.220588 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.081482 0.001961
0.226 12.656 1.457143 - 0.225 1.089 1.197368 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.075702 0.001753
0.225 12.6 1.330435 - 0.222 1.07448 1.178571 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.071078 0.001576
0.224 12.544 1.224 - 0.209 1.01156 1.163043 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.066973 0.001366
0.209 11.704 1.133333 - 0.204 0.98736 1.15 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.060047 0.001233
0.205 11.48 1.055172 - 0.203 0.98252 1.138889 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.056157 0.00114
Sc 1.91019 0.088495
Hinitial 8.600102507
281

 Qtimbunan = 16 t/m2
qtimbunan 16 t/m2 qpavement 1.21 t/m2
htimbunan 8.648649 m hpavement 0.55 m
ɣtimbunan 1.85 t/m3 ɣpavement 2.2 t/m3
Lpavement 30.6 m

σfluktuasi ɣ sat σ'0 qtimbunan


Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m) ɣ t (t/m3) ɣ d (t/m3) ɣ' (t/m3) σ'c (t/m2) m = x/z n = y/z
(t/m2) (t/m3) (t/m2) (t/m2)
0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.3 1.8 34.4 - 16
1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.9 2.4 11.46667 - 16
2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 1.5 3 6.88 - 16
3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.15 3.65 4.914286 - 16
4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.85 4.35 3.822222 - 16
5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 3.6 5.1 3.127273 - 16
6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 4.4 5.9 2.646154 - 16
7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 5.2 6.7 2.293333 - 16
8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6 7.5 2.023529 - 16
9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6.8 8.3 1.810526 - 16
10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 7.6 9.1 1.638095 - 16
11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 8.4 9.9 1.495652 - 16
12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 9.2 10.7 1.376 - 16
13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10 11.5 1.274074 - 16
14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10.8 12.3 1.186207 - 16
282

 Qtimbunan = 16 t/m2 (Lanjutan)

Sctimbunan Scpavement
Itimb Δσ (t/m2) m = B/z n = L/z Ipavement Δσ (t/m2) OCR Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc
(m) (m)
0.246 15.744 30.6 - 0.245 1.1858 6 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.316466 0.029602
0.246 15.744 10.2 - 0.245 1.1858 2.666667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.268959 0.015551
0.246 15.744 6.12 - 0.245 1.1858 2 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.239323 0.010778
0.246 15.744 4.371429 - 0.245 1.1858 1.697674 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.175998 0.006631
0.246 15.744 3.4 - 0.245 1.1858 1.526316 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.159905 0.005252
0.245 15.68 2.781818 - 0.243 1.17612 1.416667 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.126451 0.003702
0.244 15.616 2.353846 - 0.242 1.17128 1.340909 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.11581 0.00309
0.243 15.552 2.04 - 0.24 1.1616 1.288462 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.106942 0.00264
0.24 15.36 1.8 - 0.229 1.10836 1.25 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.098854 0.00222
0.229 14.656 1.610526 - 0.227 1.09868 1.220588 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.089663 0.001961
0.226 14.464 1.457143 - 0.225 1.089 1.197368 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.083538 0.001753
0.225 14.4 1.330435 - 0.222 1.07448 1.178571 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.078616 0.001576
0.224 14.336 1.224 - 0.209 1.01156 1.163043 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.074231 0.001366
0.209 13.376 1.133333 - 0.204 0.98736 1.15 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.066849 0.001233
0.205 13.12 1.055172 - 0.203 0.98252 1.138889 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.062667 0.00114
Sc 2.064273 0.088495
Hinitial 9.764471747
283

 Qtimbunan = 18 t/m2
qtimbunan 18 t/m2 qpavement 1.21 t/m2
htimbunan 9.72973 m hpavement 0.55 m
ɣtimbunan 1.85 t/m3 ɣpavement 2.2 t/m3
Lpavement 30.6 m

σfluktuasi ɣ sat σ'0 qtimbunan


Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m) ɣ t (t/m3) ɣ d (t/m3) ɣ' (t/m3) σ'c (t/m2) m = x/z n = y/z
(t/m2) (t/m3) (t/m2) (t/m2)
0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.3 1.8 34.4 - 18
1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.9 2.4 11.46667 - 18
2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 1.5 3 6.88 - 18
3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.15 3.65 4.914286 - 18
4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.85 4.35 3.822222 - 18
5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 3.6 5.1 3.127273 - 18
6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 4.4 5.9 2.646154 - 18
7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 5.2 6.7 2.293333 - 18
8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6 7.5 2.023529 - 18
9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6.8 8.3 1.810526 - 18
10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 7.6 9.1 1.638095 - 18
11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 8.4 9.9 1.495652 - 18
12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 9.2 10.7 1.376 - 18
13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10 11.5 1.274074 - 18
14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10.8 12.3 1.186207 - 18
284

 Qtimbunan = 18 t/m2 (Lanjutan)

Sctimbunan Scpavement
Itimb Δσ (t/m2) m = B/z n = L/z Ipavement Δσ (t/m2) OCR Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc
(m) (m)
0.246 17.712 30.6 - 0.245 1.1858 6 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.331451 0.029602
0.246 17.712 10.2 - 0.245 1.1858 2.666667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.283433 0.015551
0.246 17.712 6.12 - 0.245 1.1858 2 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.25332 0.010778
0.246 17.712 4.371429 - 0.245 1.1858 1.697674 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.187025 0.006631
0.246 17.712 3.4 - 0.245 1.1858 1.526316 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.170537 0.005252
0.245 17.64 2.781818 - 0.243 1.17612 1.416667 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.135326 0.003702
0.244 17.568 2.353846 - 0.242 1.17128 1.340909 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.124339 0.00309
0.243 17.496 2.04 - 0.24 1.1616 1.288462 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.11515 0.00264
0.24 17.28 1.8 - 0.229 1.10836 1.25 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.106743 0.00222
0.229 16.488 1.610526 - 0.227 1.09868 1.220588 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.097173 0.001961
0.226 16.272 1.457143 - 0.225 1.089 1.197368 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.090757 0.001753
0.225 16.2 1.330435 - 0.222 1.07448 1.178571 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.08558 0.001576
0.224 16.128 1.224 - 0.209 1.01156 1.163043 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.080957 0.001366
0.209 15.048 1.133333 - 0.204 0.98736 1.15 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.073182 0.001233
0.205 14.76 1.055172 - 0.203 0.98252 1.138889 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.068745 0.00114
Sc 2.203718 0.088495
Hinitial 10.92092888
285

 Qtimbunan = 20 t/m2
qtimbunan 20 t/m2 qpavement 1.21 t/m2
htimbunan 10.81081 m hpavement 0.55 m
ɣtimbunan 1.85 t/m3 ɣpavement 2.2 t/m3
Lpavement 30.6 m

σfluktuasi ɣ sat σ'0 qtimbunan


Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m) ɣ t (t/m3) ɣ d (t/m3) ɣ' (t/m3) σ'c (t/m2) m = x/z n = y/z
(t/m2) (t/m3) (t/m2) (t/m2)
0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.3 1.8 34.4 - 20
1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.9 2.4 11.46667 - 20
2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 1.5 3 6.88 - 20
3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.15 3.65 4.914286 - 20
4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.85 4.35 3.822222 - 20
5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 3.6 5.1 3.127273 - 20
6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 4.4 5.9 2.646154 - 20
7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 5.2 6.7 2.293333 - 20
8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6 7.5 2.023529 - 20
9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6.8 8.3 1.810526 - 20
10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 7.6 9.1 1.638095 - 20
11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 8.4 9.9 1.495652 - 20
12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 9.2 10.7 1.376 - 20
13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10 11.5 1.274074 - 20
14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10.8 12.3 1.186207 - 20
286

 Qtimbunan = 20 t/m2 (Lanjutan)

Sctimbunan Scpavement
Itimb Δσ (t/m2) m = B/z n = L/z Ipavement Δσ (t/m2) OCR Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc
(m) (m)
0.246 19.68 30.6 - 0.245 1.1858 6 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.344881 0.029602
0.246 19.68 10.2 - 0.245 1.1858 2.666667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.296451 0.015551
0.246 19.68 6.12 - 0.245 1.1858 2 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.26595 0.010778
0.246 19.68 4.371429 - 0.245 1.1858 1.697674 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.19701 0.006631
0.246 19.68 3.4 - 0.245 1.1858 1.526316 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.180197 0.005252
0.245 19.6 2.781818 - 0.243 1.17612 1.416667 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.143416 0.003702
0.244 19.52 2.353846 - 0.242 1.17128 1.340909 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.132142 0.00309
0.243 19.44 2.04 - 0.24 1.1616 1.288462 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.122683 0.00264
0.24 19.2 1.8 - 0.229 1.10836 1.25 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.114007 0.00222
0.229 18.32 1.610526 - 0.227 1.09868 1.220588 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.104114 0.001961
0.226 18.08 1.457143 - 0.225 1.089 1.197368 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.097449 0.001753
0.225 18 1.330435 - 0.222 1.07448 1.178571 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.092053 0.001576
0.224 17.92 1.224 - 0.209 1.01156 1.163043 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.087223 0.001366
0.209 16.72 1.133333 - 0.204 0.98736 1.15 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.079104 0.001233
0.205 16.4 1.055172 - 0.203 0.98252 1.138889 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.074445 0.00114
Sc 2.331124 0.088495
Hinitial 12.07087807
287

 Qtimbunan = 22 t/m2
qtimbunan 22 t/m2 qpavement 1.21 t/m2
htimbunan 11.89189 m hpavement 0.55 m
ɣtimbunan 1.85 t/m3 ɣpavement 2.2 t/m3
Lpavement 30.6 m

σfluktuasi ɣ sat σ'0 qtimbunan


Depth h (m) z (m) e hfluktuasi (m) ɣ t (t/m3) ɣ d (t/m3) ɣ' (t/m3) σ'c (t/m2) m = x/z n = y/z
(t/m2) (t/m3) (t/m2) (t/m2)
0-1 1 0.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.3 1.8 34.4 - 22
1-2 1 1.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 0.9 2.4 11.46667 - 22
2-3 1 2.5 1.85 1.5 1.5 1.4 0.949273 1.6 0.6 1.5 3 6.88 - 22
3-4 1 3.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.15 3.65 4.914286 - 22
4-5 1 4.5 1.42 1.5 1.5 1.6 1.112493 1.7 0.7 2.85 4.35 3.822222 - 22
5-6 1 5.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 3.6 5.1 3.127273 - 22
6-7 1 6.5 1.14 1.5 1.5 1.6 1.267338 1.8 0.8 4.4 5.9 2.646154 - 22
7-8 1 7.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 5.2 6.7 2.293333 - 22
8-9 1 8.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6 7.5 2.023529 - 22
9-10 1 9.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 6.8 8.3 1.810526 - 22
10-11 1 10.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 7.6 9.1 1.638095 - 22
11-12 1 11.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 8.4 9.9 1.495652 - 22
12-13 1 12.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 9.2 10.7 1.376 - 22
13-14 1 13.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10 11.5 1.274074 - 22
14-15 1 14.5 1.14 1.5 1.5 1.7 1.267338 1.8 0.8 10.8 12.3 1.186207 - 22
288

Qtimbunan = 22 t/m2 (Lanjutan)

Sctimbunan Scpavement
Itimb Δσ (t/m2) m = B/z n = L/z Ipavement Δσ (t/m2) OCR Timbunan Pavement LL (%) Cs Cc
(m) (m)
0.246 21.648 30.6 - 0.245 1.1858 6 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.357048 0.029602
0.246 21.648 10.2 - 0.245 1.1858 2.666667 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.308279 0.015551
0.246 21.648 6.12 - 0.245 1.1858 2 OC RUMUS2 RUMUS1 80 0.121416 0.84991 0.277457 0.010778
0.246 21.648 4.371429 - 0.245 1.1858 1.697674 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.206132 0.006631
0.246 21.648 3.4 - 0.245 1.1858 1.526316 OC RUMUS2 RUMUS1 70 0.084127 0.58889 0.189047 0.005252
0.245 21.56 2.781818 - 0.243 1.17612 1.416667 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.15085 0.003702
0.244 21.472 2.353846 - 0.242 1.17128 1.340909 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.139332 0.00309
0.243 21.384 2.04 - 0.24 1.1616 1.288462 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.129643 0.00264
0.24 21.12 1.8 - 0.229 1.10836 1.25 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.120737 0.00222
0.229 20.152 1.610526 - 0.227 1.09868 1.220588 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.110566 0.001961
0.226 19.888 1.457143 - 0.225 1.089 1.197368 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.103685 0.001753
0.225 19.8 1.330435 - 0.222 1.07448 1.178571 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.098099 0.001576
0.224 19.712 1.224 - 0.209 1.01156 1.163043 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.093088 0.001366
0.209 18.392 1.133333 - 0.204 0.98736 1.15 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.084668 0.001233
0.205 18.04 1.055172 - 0.203 0.98252 1.138889 OC RUMUS2 RUMUS1 65 0.064522 0.451652 0.079811 0.00114
Sc 2.448442 0.088495
Hinitial 13.2153742
289

Rekap Perhitungan SC dan Hinisial

q bongkar tebal
2
htimbunan Sctimbunan Scpavement Sctotal
q (t/m ) hinitial (m) 2
hbongkar (m) pavement hfinal (m)
(m) traffic (t/m ) (m) (m) (m)
(m)
4 2.162 2.544 1.1 0.595 0.55 0.705 0.088 0.794 1.705
6 3.243 3.808 0.5 0.270 0.55 1.045 0.088 1.133 2.955
8 4.324 5.035 0.4 0.216 0.55 1.315 0.088 1.404 3.965
10 5.405 6.239 0.2 0.108 0.55 1.542 0.088 1.631 5.050
12 6.486 7.426 0.2 0.108 0.55 1.738 0.088 1.826 6.041
14 7.568 8.600 0.2 0.108 0.55 1.910 0.088 1.999 7.043
16 8.649 9.764 0.2 0.108 0.55 2.064 0.088 2.153 8.054
18 9.730 10.921 0.2 0.108 0.55 2.204 0.088 2.292 9.071
20 10.811 12.071 0.2 0.108 0.55 2.331 0.088 2.420 10.093
22 11.892 13.215 0.2 0.108 0.55 2.448 0.088 2.537 11.120
290

LAMPIRAN 7
PERCEPATAN WAKTU KONSOLIDASI DENGAN PVD

 Perhitungan CV Gabungan

Cv Cv rata- Cv rata-
ɣ sat
h (m) z (m) e 2
(cm /dtk Cc Cs rata rata
(t/m3)
) (cm2/dtk) (m2/thn)
1 0.5 1.85 1.6 0.00040 0.850 0.121 0.00064 2.110
1 1.5 1.85 1.6 0.00040 0.850 0.121
1 2.5 1.85 1.6 0.00040 0.850 0.121
1 3.5 1.42 1.7 0.00061 0.589 0.084
1 4.5 1.42 1.7 0.00061 0.589 0.084
1 5.5 1.14 1.8 0.00077 0.452 0.065
1 6.5 1.14 1.8 0.00077 0.452 0.065
1 7.5 1.14 1.8 0.00077 0.452 0.065
1 8.5 1.14 1.8 0.00077 0.452 0.065
1 9.5 1.14 1.8 0.00077 0.452 0.065
1 10.5 1.14 1.8 0.00077 0.452 0.065
1 11.5 1.14 1.8 0.00077 0.452 0.065
1 12.5 1.14 1.8 0.00077 0.452 0.065
1 13.5 1.14 1.8 0.00077 0.452 0.065
1 14.5 1.14 1.8 0.00077 0.452 0.065
291

 Faktor Hambatan Pola Segitiga

Jarak
D a b Dw
PVD S n F (n)
(mm) (mm) (mm) (mm)
(m)
0.8 840 100 5 66.845 12.566 1.791
1 1050 100 5 66.845 15.708 2.011
1.2 1260 100 5 66.845 18.850 2.192
1.4 1470 100 5 66.845 21.991 2.345

 Faktor Hambatan Pola Segiempat

Jarak
PVD S D (mm) a (mm) b (mm) Dw (mm) n F (n)
(m)
0.8 904 100 5 66.845 13.524 1.863
1 1130 100 5 66.845 16.905 2.084
1.2 1356 100 5 66.845 20.286 2.265
1.4 1582 100 5 66.845 23.667 2.418
292

 Derajat Konsolidasi Pola Segitiga


S 0.8 m S 1 m
t Utotal
Tv Uv (%) Uh (%) Utotal (%) t (minggu) Tv Uv (%) Uh (%)
(minggu) (%)
1 0.0007 0.030 0.309 32.909 1 0.0007 0.030 0.190 21.367
2 0.0014 0.042 0.522 54.199 2 0.0014 0.042 0.343 37.085
3 0.0021 0.051 0.669 68.644 3 0.0021 0.051 0.468 49.518
4 0.0028 0.059 0.771 78.501 4 0.0028 0.059 0.569 59.434
5 0.0035 0.066 0.842 85.246 5 0.0035 0.066 0.651 67.371
6 0.0041 0.073 0.891 89.868 6 0.0041 0.073 0.717 73.738
7 0.0048 0.078 0.924 93.038 7 0.0048 0.078 0.771 78.852
8 0.0055 0.084 0.948 95.215 8 0.0055 0.084 0.814 82.963
9 0.0062 0.089 0.964 96.710 9 0.0062 0.089 0.849 86.270
10 0.0069 0.094 0.975 97.737 10 0.0069 0.094 0.878 88.933
11 0.0076 0.098 0.983 98.443 11 0.0076 0.098 0.901 91.077
12 0.0083 0.103 0.988 98.929 12 0.0083 0.103 0.920 92.804
13 0.0090 0.107 0.992 99.263 13 0.0090 0.107 0.935 94.196
14 0.0097 0.111 0.994 99.493 14 0.0097 0.111 0.947 95.318
15 0.0104 0.115 0.996 99.651 15 0.0104 0.115 0.957 96.222
16 0.0111 0.119 0.997 99.760 16 0.0111 0.119 0.965 96.952
17 0.0117 0.122 0.998 99.834 17 0.0117 0.122 0.972 97.540
18 0.0124 0.126 0.999 99.886 18 0.0124 0.126 0.977 98.015
19 0.0131 0.129 0.999 99.921 19 0.0131 0.129 0.982 98.397
20 0.0138 0.133 0.999 99.946 20 0.0138 0.133 0.985 98.706
21 0.0145 0.136 1.000 99.963 21 0.0145 0.136 0.988 98.956
22 0.0152 0.139 1.000 99.974 22 0.0152 0.139 0.990 99.157
23 0.0159 0.142 1.000 99.982 23 0.0159 0.142 0.992 99.319
24 0.0166 0.145 1.000 99.988 24 0.0166 0.145 0.994 99.450
25 0.0173 0.148 1.000 99.992 25 0.0173 0.148 0.995 99.556
26 0.0180 0.151 1.000 99.994 26 0.0180 0.151 0.996 99.642
27 0.0187 0.154 1.000 99.996 27 0.0187 0.154 0.997 99.710
28 0.0193 0.157 1.000 99.997 28 0.0193 0.157 0.997 99.766
29 0.0200 0.160 1.000 99.998 29 0.0200 0.160 0.998 99.811
30 0.0207 0.162 1.000 99.999 30 0.0207 0.162 0.998 99.847
31 0.0214 0.165 1.000 99.999 31 0.0214 0.165 0.999 99.877
32 0.0221 0.168 1.000 99.999 32 0.0221 0.168 0.999 99.900
33 0.0228 0.170 1.000 100.000 33 0.0228 0.170 0.999 99.920
34 0.0235 0.173 1.000 100.000 34 0.0235 0.173 0.999 99.935
35 0.0242 0.175 1.000 100.000 35 0.0242 0.175 0.999 99.948
36 0.0249 0.178 1.000 100.000 36 0.0249 0.178 0.999 99.958
37 0.0256 0.180 1.000 100.000 37 0.0256 0.180 1.000 99.966
38 0.0262 0.183 1.000 100.000 38 0.0262 0.183 1.000 99.972
39 0.0269 0.185 1.000 100.000 39 0.0269 0.185 1.000 99.978
40 0.0276 0.188 1.000 100.000 40 0.0276 0.188 1.000 99.982
41 0.0283 0.190 1.000 100.000 41 0.0283 0.190 1.000 99.985
42 0.0290 0.192 1.000 100.000 42 0.0290 0.192 1.000 99.988
43 0.0297 0.194 1.000 100.000 43 0.0297 0.194 1.000 99.990
44 0.0304 0.197 1.000 100.000 44 0.0304 0.197 1.000 99.992
45 0.0311 0.199 1.000 100.000 45 0.0311 0.199 1.000 99.994
46 0.0318 0.201 1.000 100.000 46 0.0318 0.201 1.000 99.995
47 0.0325 0.203 1.000 100.000 47 0.0325 0.203 1.000 99.996
48 0.0332 0.205 1.000 100.000 48 0.0332 0.205 1.000 99.997
49 0.0338 0.208 1.000 100.000 49 0.0338 0.208 1.000 99.997
50 0.0345 0.210 1.000 100.000 50 0.0345 0.210 1.000 99.998
51 0.0352 0.212 1.000 100.000 51 0.0352 0.212 1.000 99.998
52 0.0359 0.214 1.000 100.000 52 0.0359 0.214 1.000 99.999
293

 Derajat Konsolidasi Pola Segitiga (Lanjutan)


S 1.2 m S 1.4 m
t Utotal t Utotal
Tv Uv (%) Uh (%) Tv Uv (%) Uh (%)
(minggu) (%) (minggu) (%)
1 0.0007 0.030 0.125 15.134 1 0.0007 0.030 0.088 11.496
2 0.0014 0.042 0.235 26.715 2 0.0014 0.042 0.168 20.298
3 0.0021 0.051 0.331 36.536 3 0.0021 0.051 0.241 28.020
4 0.0028 0.059 0.415 44.959 4 0.0028 0.059 0.308 34.898
5 0.0035 0.066 0.488 52.219 5 0.0035 0.066 0.369 41.063
6 0.0041 0.073 0.552 58.494 6 0.0041 0.073 0.424 46.608
7 0.0048 0.078 0.609 63.927 7 0.0048 0.078 0.475 51.608
8 0.0055 0.084 0.658 68.636 8 0.0055 0.084 0.521 56.121
9 0.0062 0.089 0.701 72.721 9 0.0062 0.089 0.563 60.201
10 0.0069 0.094 0.738 76.268 10 0.0069 0.094 0.602 63.891
11 0.0076 0.098 0.771 79.349 11 0.0076 0.098 0.637 67.232
12 0.0083 0.103 0.800 82.026 12 0.0083 0.103 0.669 70.258
13 0.0090 0.107 0.825 84.354 13 0.0090 0.107 0.698 72.999
14 0.0097 0.111 0.847 86.377 14 0.0097 0.111 0.724 75.484
15 0.0104 0.115 0.866 88.138 15 0.0104 0.115 0.748 77.737
16 0.0111 0.119 0.883 89.670 16 0.0111 0.119 0.771 79.781
17 0.0117 0.122 0.897 91.002 17 0.0117 0.122 0.791 81.635
18 0.0124 0.126 0.910 92.162 18 0.0124 0.126 0.809 83.317
19 0.0131 0.129 0.922 93.172 19 0.0131 0.129 0.826 84.843
20 0.0138 0.133 0.931 94.052 20 0.0138 0.133 0.841 86.229
21 0.0145 0.136 0.940 94.817 21 0.0145 0.136 0.855 87.487
22 0.0152 0.139 0.948 95.484 22 0.0152 0.139 0.868 88.629
23 0.0159 0.142 0.954 96.064 23 0.0159 0.142 0.880 89.667
24 0.0166 0.145 0.960 96.570 24 0.0166 0.145 0.890 90.609
25 0.0173 0.148 0.965 97.011 25 0.0173 0.148 0.900 91.464
26 0.0180 0.151 0.969 97.395 26 0.0180 0.151 0.909 92.241
27 0.0187 0.154 0.973 97.729 27 0.0187 0.154 0.917 92.948
28 0.0193 0.157 0.977 98.021 28 0.0193 0.157 0.924 93.589
29 0.0200 0.160 0.979 98.274 29 0.0200 0.160 0.931 94.172
30 0.0207 0.162 0.982 98.496 30 0.0207 0.162 0.937 94.701
31 0.0214 0.165 0.984 98.689 31 0.0214 0.165 0.942 95.183
32 0.0221 0.168 0.986 98.857 32 0.0221 0.168 0.947 95.620
33 0.0228 0.170 0.988 99.003 33 0.0228 0.170 0.952 96.018
34 0.0235 0.173 0.989 99.131 34 0.0235 0.173 0.956 96.379
35 0.0242 0.175 0.991 99.242 35 0.0242 0.175 0.960 96.707
36 0.0249 0.178 0.992 99.339 36 0.0249 0.178 0.964 97.006
37 0.0256 0.180 0.993 99.424 37 0.0256 0.180 0.967 97.277
38 0.0262 0.183 0.994 99.498 38 0.0262 0.183 0.970 97.524
39 0.0269 0.185 0.995 99.562 39 0.0269 0.185 0.972 97.748
40 0.0276 0.188 0.995 99.618 40 0.0276 0.188 0.975 97.952
41 0.0283 0.190 0.996 99.667 41 0.0283 0.190 0.977 98.138
42 0.0290 0.192 0.996 99.709 42 0.0290 0.192 0.979 98.306
43 0.0297 0.194 0.997 99.747 43 0.0297 0.194 0.981 98.459
44 0.0304 0.197 0.997 99.779 44 0.0304 0.197 0.983 98.599
45 0.0311 0.199 0.998 99.807 45 0.0311 0.199 0.984 98.725
46 0.0318 0.201 0.998 99.832 46 0.0318 0.201 0.985 98.841
47 0.0325 0.203 0.998 99.853 47 0.0325 0.203 0.987 98.945
48 0.0332 0.205 0.998 99.872 48 0.0332 0.205 0.988 99.041
49 0.0338 0.208 0.999 99.888 49 0.0338 0.208 0.989 99.127
50 0.0345 0.210 0.999 99.903 50 0.0345 0.210 0.990 99.206
51 0.0352 0.212 0.999 99.915 51 0.0352 0.212 0.991 99.278
52 0.0359 0.214 0.999 99.926 52 0.0359 0.214 0.992 99.343
294

 Derajat Konsolidasi Pola Segiempat


S 0.8 m S 1 m
t Utotal
Tv Uv (%) Uh (%) Utotal (%) t (minggu) Tv Uv (%) Uh (%)
(minggu) (%)
1 0.0007 0.030 0.264 28.560 1 0.0007 0.030 0.161 18.562
2 0.0014 0.042 0.458 48.070 2 0.0014 0.042 0.296 32.516
3 0.0021 0.051 0.601 62.144 3 0.0021 0.051 0.409 43.920
4 0.0028 0.059 0.706 72.362 4 0.0028 0.059 0.504 53.328
5 0.0035 0.066 0.784 79.804 5 0.0035 0.066 0.584 61.121
6 0.0041 0.073 0.841 85.232 6 0.0041 0.073 0.651 67.591
7 0.0048 0.078 0.883 89.195 7 0.0048 0.078 0.707 72.970
8 0.0055 0.084 0.914 92.092 8 0.0055 0.084 0.754 77.448
9 0.0062 0.089 0.936 94.210 9 0.0062 0.089 0.793 81.178
10 0.0069 0.094 0.953 95.760 10 0.0069 0.094 0.827 84.287
11 0.0076 0.098 0.966 96.894 11 0.0076 0.098 0.854 86.879
12 0.0083 0.103 0.975 97.724 12 0.0083 0.103 0.878 89.041
13 0.0090 0.107 0.981 98.333 13 0.0090 0.107 0.897 90.846
14 0.0097 0.111 0.986 98.778 14 0.0097 0.111 0.914 92.352
15 0.0104 0.115 0.990 99.104 15 0.0104 0.115 0.928 93.609
16 0.0111 0.119 0.993 99.343 16 0.0111 0.119 0.939 94.659
17 0.0117 0.122 0.995 99.519 17 0.0117 0.122 0.949 95.536
18 0.0124 0.126 0.996 99.647 18 0.0124 0.126 0.957 96.269
19 0.0131 0.129 0.997 99.741 19 0.0131 0.129 0.964 96.881
20 0.0138 0.133 0.998 99.810 20 0.0138 0.133 0.970 97.392
21 0.0145 0.136 0.998 99.861 21 0.0145 0.136 0.975 97.820
22 0.0152 0.139 0.999 99.898 22 0.0152 0.139 0.979 98.177
23 0.0159 0.142 0.999 99.925 23 0.0159 0.142 0.982 98.475
24 0.0166 0.145 0.999 99.945 24 0.0166 0.145 0.985 98.725
25 0.0173 0.148 1.000 99.960 25 0.0173 0.148 0.987 98.934
26 0.0180 0.151 1.000 99.970 26 0.0180 0.151 0.989 99.108
27 0.0187 0.154 1.000 99.978 27 0.0187 0.154 0.991 99.254
28 0.0193 0.157 1.000 99.984 28 0.0193 0.157 0.993 99.376
29 0.0200 0.160 1.000 99.988 29 0.0200 0.160 0.994 99.478
30 0.0207 0.162 1.000 99.991 30 0.0207 0.162 0.995 99.563
31 0.0214 0.165 1.000 99.994 31 0.0214 0.165 0.996 99.635
32 0.0221 0.168 1.000 99.995 32 0.0221 0.168 0.996 99.694
33 0.0228 0.170 1.000 99.997 33 0.0228 0.170 0.997 99.744
34 0.0235 0.173 1.000 99.998 34 0.0235 0.173 0.997 99.786
35 0.0242 0.175 1.000 99.998 35 0.0242 0.175 0.998 99.821
36 0.0249 0.178 1.000 99.999 36 0.0249 0.178 0.998 99.850
37 0.0256 0.180 1.000 99.999 37 0.0256 0.180 0.998 99.875
38 0.0262 0.183 1.000 99.999 38 0.0262 0.183 0.999 99.895
39 0.0269 0.185 1.000 99.999 39 0.0269 0.185 0.999 99.912
40 0.0276 0.188 1.000 100.000 40 0.0276 0.188 0.999 99.927
41 0.0283 0.190 1.000 100.000 41 0.0283 0.190 0.999 99.939
42 0.0290 0.192 1.000 100.000 42 0.0290 0.192 0.999 99.949
43 0.0297 0.194 1.000 100.000 43 0.0297 0.194 0.999 99.957
44 0.0304 0.197 1.000 100.000 44 0.0304 0.197 1.000 99.964
45 0.0311 0.199 1.000 100.000 45 0.0311 0.199 1.000 99.970
46 0.0318 0.201 1.000 100.000 46 0.0318 0.201 1.000 99.975
47 0.0325 0.203 1.000 100.000 47 0.0325 0.203 1.000 99.979
48 0.0332 0.205 1.000 100.000 48 0.0332 0.205 1.000 99.982
49 0.0338 0.208 1.000 100.000 49 0.0338 0.208 1.000 99.985
50 0.0345 0.210 1.000 100.000 50 0.0345 0.210 1.000 99.988
51 0.0352 0.212 1.000 100.000 51 0.0352 0.212 1.000 99.990
52 0.0359 0.214 1.000 100.000 52 0.0359 0.214 1.000 99.991
295

 Derajat Konsolidasi Pola Segiempat (Lanjutan)


S 1.2 m S 1.4 m
t Utotal t Utotal
Tv Uv (%) Uh (%) Tv Uv (%) Uh (%)
(minggu) (%) (minggu) (%)
1 0.000691 0.029657 0.105925 13.24403 1 0.0007 0.030 0.074 10.161
2 0.001382 0.041941 0.20063 23.41562 2 0.0014 0.042 0.143 17.877
3 0.002072 0.051367 0.285303 32.2015 3 0.0021 0.051 0.206 24.715
4 0.002763 0.059313 0.361008 39.89083 4 0.0028 0.059 0.265 30.882
5 0.003454 0.066314 0.428693 46.65787 5 0.0035 0.066 0.320 36.484
6 0.004145 0.072644 0.489209 52.63143 6 0.0041 0.073 0.370 41.592
7 0.004835 0.078464 0.543314 57.91476 7 0.0048 0.078 0.417 46.263
8 0.005526 0.083882 0.591689 62.59385 8 0.0055 0.084 0.460 50.541
9 0.006217 0.08897 0.634939 66.74185 9 0.0062 0.089 0.500 54.463
10 0.006908 0.093782 0.673608 70.4218 10 0.0069 0.094 0.537 58.062
11 0.007598 0.09836 0.708181 73.68845 11 0.0076 0.098 0.572 61.368
12 0.008289 0.102734 0.739092 76.58962 12 0.0083 0.103 0.603 64.407
13 0.00898 0.106928 0.766729 79.16722 13 0.0090 0.107 0.633 67.200
14 0.009671 0.110965 0.791438 81.45812 14 0.0097 0.111 0.660 69.770
15 0.010362 0.11486 0.81353 83.49479 15 0.0104 0.115 0.685 72.134
16 0.011052 0.118626 0.833282 85.30591 16 0.0111 0.119 0.709 74.311
17 0.011743 0.122277 0.850942 86.9168 17 0.0117 0.122 0.730 76.314
18 0.012434 0.125822 0.866731 88.34988 18 0.0124 0.126 0.750 78.159
19 0.013125 0.12927 0.880847 89.625 19 0.0131 0.129 0.769 79.859
20 0.013815 0.132628 0.893468 90.75975 20 0.0138 0.133 0.786 81.424
21 0.014506 0.135904 0.904753 91.76972 21 0.0145 0.136 0.802 82.867
22 0.015197 0.139102 0.914842 92.66875 22 0.0152 0.139 0.816 84.196
23 0.015888 0.142228 0.923862 93.46911 23 0.0159 0.142 0.830 85.421
24 0.016578 0.145287 0.931927 94.18172 24 0.0166 0.145 0.843 86.550
25 0.017269 0.148283 0.939138 94.81626 25 0.0173 0.148 0.854 87.591
26 0.01796 0.15122 0.945585 95.38133 26 0.0180 0.151 0.865 88.551
27 0.018651 0.1541 0.951349 95.88457 27 0.0187 0.154 0.875 89.436
28 0.019342 0.156928 0.956502 96.3328 28 0.0193 0.157 0.884 90.252
29 0.020032 0.159706 0.961109 96.73205 29 0.0200 0.160 0.893 91.005
30 0.020723 0.162436 0.965229 97.0877 30 0.0207 0.162 0.901 91.699
31 0.021414 0.165121 0.968912 97.40453 31 0.0214 0.165 0.908 92.339
32 0.022105 0.167763 0.972205 97.6868 32 0.0221 0.168 0.915 92.930
33 0.022795 0.170364 0.975149 97.93829 33 0.0228 0.170 0.921 93.475
34 0.023486 0.172926 0.977782 98.16237 34 0.0235 0.173 0.927 93.977
35 0.024177 0.175451 0.980135 98.36204 35 0.0242 0.175 0.933 94.441
36 0.024868 0.17794 0.982239 98.53996 36 0.0249 0.178 0.938 94.869
37 0.025558 0.180394 0.984121 98.69851 37 0.0256 0.180 0.942 95.263
38 0.026249 0.182816 0.985803 98.83981 38 0.0262 0.183 0.946 95.627
39 0.02694 0.185205 0.987306 98.96574 39 0.0269 0.185 0.950 95.964
40 0.027631 0.187565 0.988651 99.07797 40 0.0276 0.188 0.954 96.274
41 0.028322 0.189895 0.989853 99.178 41 0.0283 0.190 0.958 96.560
42 0.029012 0.192197 0.990928 99.26716 42 0.0290 0.192 0.961 96.824
43 0.029703 0.194471 0.991889 99.34663 43 0.0297 0.194 0.964 97.068
44 0.030394 0.19672 0.992748 99.41747 44 0.0304 0.197 0.966 97.293
45 0.031085 0.198943 0.993516 99.48061 45 0.0311 0.199 0.969 97.501
46 0.031775 0.201141 0.994203 99.5369 46 0.0318 0.201 0.971 97.692
47 0.032466 0.203315 0.994817 99.58708 47 0.0325 0.203 0.973 97.869
48 0.033157 0.205467 0.995366 99.63182 48 0.0332 0.205 0.975 98.033
49 0.033848 0.207596 0.995857 99.6717 49 0.0338 0.208 0.977 98.183
50 0.034538 0.209704 0.996296 99.70726 50 0.0345 0.210 0.979 98.323
51 0.035229 0.211791 0.996688 99.73896 51 0.0352 0.212 0.980 98.451
52 0.03592 0.213857 0.997039 99.76722 52 0.0359 0.214 0.982 98.570
296

LAMPIRAN 8
PEMAMPATAN KONSOLIDASI DAN PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH AKIBAT
TIMBUNAN BERTAHAP
1. Timbunan Miring
 Tegangan Akibat Timbunan Bertahap
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3
Htimb 0.5 m Htimb 0.5 m Htimb 0.5 m
Htotal 0.5 m Htotal 1 m Htotal 1.5 m
q 0.925 t/m2 q 0.925 t/m2 q 0.925 t/m2
b1 36.775 m b1 35.77485 m b1 34.77485 m
b2 1 m b2 1 m b2 1 m
Δσ'1 Δσ'3
z (m) α1 (rad) α2 (rad) z (m) α1 (rad) α2 (rad) Δσ'2 (t/m2) z (m) α1 (rad) α2 (rad)
(t/m2) (t/m2)
0.5 0.000 1.557 0.925 0.5 0.0004 1.557 0.925 0.5 0.0004 1.557 0.925
1.5 0.001 1.530 0.925 1.5 0.0011 1.530 0.924 1.5 0.0011 1.529 0.924
2.5 0.002 1.503 0.925 2.5 0.0018 1.503 0.924 2.5 0.0017 1.504 0.922
3.5 0.002 1.476 0.925 3.5 0.0024 1.478 0.922 3.5 0.0023 1.480 0.920
4.5 0.003 1.449 0.924 4.5 0.0030 1.453 0.920 4.5 0.0028 1.457 0.917
5.5 0.004 1.422 0.924 5.5 0.0035 1.429 0.918 5.5 0.0032 1.435 0.914
6.5 0.005 1.396 0.923 6.5 0.0041 1.406 0.916 6.5 0.0036 1.415 0.910
7.5 0.005 1.370 0.922 7.5 0.0045 1.383 0.913 7.5 0.0040 1.395 0.905
8.5 0.006 1.344 0.921 8.5 0.0050 1.362 0.909 8.5 0.0043 1.377 0.901
9.5 0.006 1.318 0.919 9.5 0.0054 1.341 0.905 9.5 0.0045 1.359 0.896
10.5 0.007 1.293 0.917 10.5 0.0057 1.320 0.901 10.5 0.0048 1.343 0.891
11.5 0.008 1.268 0.915 11.5 0.0061 1.301 0.897 11.5 0.0050 1.327 0.886
12.5 0.008 1.243 0.912 12.5 0.0064 1.282 0.893 12.5 0.0051 1.312 0.881
13.5 0.009 1.219 0.909 13.5 0.0066 1.263 0.888 13.5 0.0053 1.298 0.875
14.5 0.009 1.195 0.905 14.5 0.0069 1.246 0.883 14.5 0.0054 1.285 0.870
297

 Tegangan Akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Tahap 4 Tahap 5 Tahap 6


Htimb 0.5 m Htimb 0.5 m Htimb 0.5 m
Htotal 2 m Htotal 2.5 m Htotal 3 m
q 0.925 t/m2 q 0.925 t/m2 q 0.925 t/m2
b1 33.77485 m b1 32.77485 m b1 31.77485 m
b2 1 m b2 1 m b2 1 m

z (m) α1 (rad) α2 (rad) Δσ'4 (t/m2) z (m) α1 (rad) α2 (rad) Δσ'5 (t/m2) z (m) α1 (rad) α2 (rad) Δσ'6 (t/m2)
0.5 0.00041 1.556 0.925 0.5 0.0004 1.556 0.925 0.5 0.0004 1.556 0.925
1.5 0.00112 1.529 0.923 1.5 0.0011 1.529 0.923 1.5 0.0012 1.529 0.922
2.5 0.00172 1.504 0.921 2.5 0.0017 1.505 0.920 2.5 0.0017 1.505 0.919
3.5 0.00222 1.481 0.918 3.5 0.0021 1.483 0.916 3.5 0.0021 1.485 0.914
4.5 0.00264 1.460 0.914 4.5 0.0025 1.463 0.911 4.5 0.0024 1.467 0.909
5.5 0.00299 1.441 0.910 5.5 0.0028 1.446 0.906 5.5 0.0026 1.451 0.904
6.5 0.00328 1.423 0.905 6.5 0.0030 1.430 0.901 6.5 0.0027 1.436 0.898
7.5 0.00352 1.406 0.900 7.5 0.0031 1.415 0.896 7.5 0.0028 1.423 0.893
8.5 0.00372 1.390 0.895 8.5 0.0033 1.402 0.890 8.5 0.0029 1.412 0.887
9.5 0.00389 1.376 0.890 9.5 0.0034 1.389 0.885 9.5 0.0029 1.401 0.882
10.5 0.00402 1.362 0.884 10.5 0.0034 1.378 0.880 10.5 0.0030 1.392 0.877
11.5 0.00413 1.349 0.879 11.5 0.0035 1.367 0.875 11.5 0.0030 1.383 0.872
12.5 0.00421 1.337 0.874 12.5 0.0035 1.358 0.870 12.5 0.0030 1.375 0.867
13.5 0.00428 1.326 0.868 13.5 0.0035 1.349 0.865 13.5 0.0030 1.368 0.863
14.5 0.00433 1.315 0.863 14.5 0.0035 1.340 0.860 14.5 0.0030 1.361 0.858
298

 Tegangan Akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Tahap 7 Tahap 8 Tahap 9


Htimb 0.5 m Htimb 0.5 m Htimb 0.5 m
Htotal 3.5 m Htotal 4 m Htotal 4.5 m
q 0.925 t/m2 q 0.925 t/m2 q 0.925 t/m2
b1 30.77485 m b1 29.77485 m b1 28.77485 m
b2 1 m b2 1 m b2 1 m
Δσ'7 Δσ'8
z (m) α1 (rad) α2 (rad) z (m) α1 (rad) α2 (rad) z (m) α1 (rad) α2 (rad) Δσ'9 (t/m2)
(t/m2) (t/m2)
0.5 0.0004655 1.55530563 0.924587 0.5 0.000488 1.55494 0.9245 0.5 0.000511 1.55455072 0.92439635
1.5 0.0011702 1.52829872 0.92187 1.5 0.001187 1.528 0.9213 1.5 0.001204 1.52768843 0.92071745
2.5 0.0016562 1.50557194 0.917581 2.5 0.001635 1.50599 0.91647 2.5 0.001614 1.50641066 0.91539214
3.5 0.0019919 1.4862013 0.912455 3.5 0.001923 1.4877 0.91091 3.5 0.001857 1.48915442 0.90948397
4.5 0.0022225 1.46950632 0.906938 4.5 0.002104 1.47227 0.90512 4.5 0.001996 1.47488595 0.90351174
5.5 0.0023784 1.45497607 0.9013 5.5 0.002215 1.45908 0.89936 5.5 0.002068 1.46289569 0.89772599
6.5 0.0024808 1.44222028 0.895705 6.5 0.002278 1.44767 0.89377 6.5 0.002099 1.45268109 0.89224101
7.5 0.0025443 1.43093608 0.890248 7.5 0.002307 1.43772 0.88844 7.5 0.002101 1.44387665 0.88710074
8.5 0.0025794 1.42088513 0.884985 8.5 0.002313 1.42896 0.88339 8.5 0.002086 1.43621032 0.88231268
9.5 0.0025935 1.41187749 0.879944 9.5 0.002303 1.42119 0.87863 9.5 0.002058 1.42947557 0.87786588
10.5 0.0025922 1.40375997 0.875139 10.5 0.002281 1.41425 0.87416 10.5 0.002023 1.42351284 0.87374056
11.5 0.0025794 1.39640778 0.870572 11.5 0.002252 1.40802 0.86996 11.5 0.001983 1.41819694 0.86991335
12.5 0.0025583 1.38971825 0.866238 12.5 0.002218 1.4024 0.86603 12.5 0.001941 1.4134283 0.86636011
13.5 0.0025311 1.38360618 0.862129 13.5 0.00218 1.39729 0.86234 13.5 0.001897 1.40912672 0.86305737
14.5 0.0024994 1.37800029 0.858236 14.5 0.00214 1.39264 0.85887 14.5 0.001853 1.40522693 0.85998308
299

 Tegangan Akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Tahap 10 Tahap 11 Tahap 12


Htimb 0.5 m Htimb 0.5 m Htimb 0.5 m
Htotal 5 m Htotal 5.5 m Htotal 6 m
q 0.925 t/m2 q 0.925 t/m2 q 0.925 t/m2
b1 27.77485 m b1 26.77485 m b1 25.77485 m
b2 1 m b2 1 m b2 1 m
Δσ'10
z (m) α1 (rad) α2 (rad) z (m) α1 (rad) α2 (rad) Δσ'11 (t/m2) z (m) α1 (rad) α2 (rad) Δσ'12 (t/m2)
(t/m2)
0.5 0.0005366 1.554145 0.92428728 0.5 0.00056399 1.5537185 0.92416785 0.5 0.00059351 1.55326955 0.924036857
1.5 0.0012208 1.5273767 0.92011682 1.5 0.00123835 1.5270604 0.91949932 1.5 0.00125632 1.52673943 0.918864416
2.5 0.0015942 1.506822 0.91434001 2.5 0.00157427 1.5072281 0.9133149 2.5 0.00155474 1.50762913 0.912316039
3.5 0.0017947 1.4905552 0.9081588 3.5 0.00173543 1.4919087 0.90692969 3.5 0.00167905 1.49321749 0.905789441
4.5 0.001895 1.4773676 0.90209271 4.5 0.00180177 1.4797245 0.9008398 4.5 0.00171524 1.48196563 0.899734174
5.5 0.0019355 1.4664642 0.8963582 5.5 0.00181501 1.469805 0.89521496 5.5 0.00170539 1.47293917 0.894263464
6.5 0.0019397 1.4573008 0.89103244 6.5 0.00179805 1.4615741 0.89009053 6.5 0.00167134 1.46553841 0.889368498
7.5 0.0019216 1.4494929 0.8861279 7.5 0.00176396 1.4546352 0.88544702 7.5 0.00162492 1.45936109 0.884998885
8.5 0.0018899 1.4427612 0.8816276 8.5 0.00172046 1.4487069 0.88124446 8.5 0.00157272 1.45412737 0.881093908
9.5 0.0018502 1.436898 0.8775023 9.5 0.00167216 1.4435837 0.87743747 9.5 0.0015185 1.44963661 0.877594524
10.5 0.001806 1.4317459 0.87371881 10.5 0.00162186 1.4391122 0.87398174 10.5 0.0014644 1.44574124 0.87444756
11.5 0.0017595 1.427183 0.87024405 11.5 0.0015713 1.4351757 0.87083661 11.5 0.00141161 1.44233032 0.871606707
12.5 0.0017122 1.4231139 0.86704692 12.5 0.00152151 1.4316837 0.86796587 12.5 0.00136081 1.43931883 0.869032246
13.5 0.0016651 1.4194627 0.86409903 13.5 0.00147311 1.4285649 0.86533774 13.5 0.0013123 1.43664054 0.866690327
14.5 0.0016189 1.4161683 0.86137488 14.5 0.00142646 1.4257627 0.86292457 14.5 0.00126623 1.43424307 0.864552149
300

 Tegangan Akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Tahap 13 Tahap 14 Tahap 15


Htimb 0.5 m Htimb 0.5 m Htimb 0.5 m
Htotal 6.5 m Htotal 7 m Htotal 7.5 m
q 0.925 t/m2 q 0.925 t/m2 q 0.925 t/m2
b1 24.77485 m b1 23.77485 m b1 22.77485 m
b2 1 m b2 1 m b2 1 m
Δσ'15
z (m) α1 (rad) α2 (rad) Δσ'13 (t/m2) z (m) α1 (rad) α2 (rad) Δσ'14 (t/m2) z (m) α1 (rad) α2 (rad)
(t/m2)
0.5 0.00062542 1.55279637 0.923892955 0.5 0.000659964 1.55229695 0.923734582 0.5 0.000697454 1.551769019 0.92355995
1.5 0.00127468 1.52641375 0.918211531 1.5 0.001293448 1.52608322 0.917540077 1.5 0.001312633 1.525747734 0.91684944
2.5 0.00153557 1.50802511 0.911342706 2.5 0.001516747 1.50841617 0.910394184 2.5 0.001498271 1.508802391 0.90946979
3.5 0.00162536 1.49448361 0.904731453 3.5 0.001574209 1.49570915 0.903749695 3.5 0.001525428 1.496896014 0.90283864
4.5 0.00163478 1.48409941 0.898759404 4.5 0.00155984 1.48613332 0.897901105 4.5 0.001489925 1.488074202 0.89714666
5.5 0.00160539 1.47588522 0.893476169 5.5 0.001513906 1.47865955 0.89282987 5.5 0.001430007 1.481276724 0.89230493
6.5 0.00155754 1.469226 0.888828411 6.5 0.001454933 1.47266476 0.888439323 6.5 0.001362117 1.475878973 0.88817586
7.5 0.00150163 1.46371886 0.884736927 7.5 0.001391819 1.46774979 0.884624236 7.5 0.001293587 1.471489201 0.88463139
8.5 0.00144316 1.45908888 0.881122913 8.5 0.001328913 1.46364717 0.881290565 8.5 0.001227671 1.467849304 0.8815651
9.5 0.00138501 1.45514212 0.87791618 9.5 0.001268311 1.460171 0.878359395 9.5 0.001165712 1.464782335 0.87889159
10.5 0.0013287 1.45173784 0.875056825 10.5 0.001210954 1.45718802 0.875766007 10.5 0.001108136 1.462162938 0.87654301
11.5 0.00127498 1.44877145 0.872494603 11.5 0.001157183 1.45460029 0.873457687 11.5 0.001054927 1.459899832 0.8744654
12.5 0.00122416 1.44616361 0.870187629 12.5 0.001107028 1.45233414 0.871391482 12.5 0.001005869 1.457924972 0.87261561
13.5 0.00117633 1.44385305 0.868101007 13.5 0.001060356 1.45033317 0.869532262 13.5 0.000960654 1.456186597 0.87095891
14.5 0.00113143 1.4417917 0.86620559 14.5 0.001016963 1.44855341 0.867851131 14.5 0.000918956 1.454644638 0.86946711
301

 Tegangan Akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Tahap 16 Tahap 17 Tahap 18


Htimb 0.5 m Htimb 0.5 m Htimb 0.5 m
Htotal 8 m Htotal 8.5 m Htotal 9 m
q 0.925 t/m2 q 0.925 t/m2 q 0.925 t/m2
b1 21.77485 m b1 20.77485 m b1 19.77485 m
b2 1 m b2 1 m b2 1 m
Δσ'17 Δσ'18
z (m) α1 (rad) α2 (rad) Δσ'16 (t/m2) z (m) α1 (rad) α2 (rad) z (m) α1 (rad) α2 (rad)
(t/m2) (t/m2)
0.5 0.00073823 1.55121008 0.923366994 0.5 0.0007827 1.55061731 0.9231533 0.5 0.0008313 1.54998755 0.9229162
1.5 0.00133225 1.52540718 0.916138993 1.5 0.00135231 1.52506144 0.9154081 1.5 0.0013728 1.5247104 0.914656
2.5 0.00148013 1.50918386 0.908568846 2.5 0.00146232 1.50956068 0.9076907 2.5 0.0014448 1.50993292 0.9068348
3.5 0.00147888 1.49804601 0.901993223 3.5 0.00143442 1.49916082 0.9012088 3.5 0.0013919 1.50024204 0.900481
4.5 0.0014246 1.48992828 0.896484963 4.5 0.00136347 1.49170123 0.8959062 4.5 0.0013062 1.49339827 0.8954018
5.5 0.00135288 1.48374968 0.891884674 5.5 0.00128181 1.48609001 0.8915549 5.5 0.0012162 1.48830806 0.8913034
6.5 0.00127788 1.47888988 0.888017097 6.5 0.00120121 1.48171613 0.8879457 6.5 0.0011312 1.48437417 0.8879474
7.5 0.00120537 1.47496752 0.8847348 7.5 0.00112585 1.4782111 0.8849155 7.5 0.0010539 1.48124286 0.885158
8.5 0.00113754 1.47173532 0.881921708 8.5 0.00105695 1.47533948 0.8823409 8.5 0.0009846 1.47869131 0.8828073
9.5 0.00107504 1.46902589 0.879487976 9.5 0.00099451 1.47294384 0.8801296 9.5 0.0009227 1.47657217 0.8808018
10.5 0.00101783 1.46672194 0.877364053 10.5 0.0009381 1.47091492 0.8782115 10.5 0.0008674 1.47478412 0.8790721
11.5 0.0009656 1.46473879 0.875495745 11.5 0.00088713 1.4691745 0.8765329 11.5 0.0008178 1.47325521 0.8775656
12.5 0.00091792 1.46301382 0.873840422 12.5 0.00084098 1.46766516 0.8750524 12.5 0.0007733 1.4719329 0.8762423
13.5 0.00087433 1.4614997 0.872364214 13.5 0.0007991 1.46634373 0.8737372 13.5 0.0007331 1.47077798 0.875071
14.5 0.00083441 1.46016 0.871039935 14.5 0.00076098 1.46517719 0.8725615 14.5 0.0006968 1.46976055 0.8740272
302

 Tegangan Akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Tahap 19 Tahap 20 Tahap 21


Htimb 0.5 m Htimb 0.5 m Htimb 0.5 m
Htotal 9.5 m Htotal 10 m Htotal 10.5 m
q 0.925 t/m2 q 0.925 t/m2 q 0.925 t/m2
b1 18.77485 m b1 17.77485 m b1 16.77485 m
b2 1 m b2 1 m b2 1 m
Δσ'19 Δσ'20 Δσ'21
z (m) α1 (rad) α2 (rad) z (m) α1 (rad) α2 (rad) z (m) α1 (rad) α2 (rad)
(t/m2) (t/m2) (t/m2)
0.5 0.00088457 1.54931721 0.9226523 0.5 0.00094314 1.54860227 0.9223579 0.5 0.00100772 1.5478381 0.9220285
1.5 0.0013938 1.52435393 0.913882 1.5 0.00141527 1.52399191 0.9130854 1.5 0.00143724 1.5236242 0.9122654
2.5 0.00142764 1.51030066 0.9060004 2.5 0.00141076 1.510664 0.9051871 2.5 0.00139418 1.511023 0.9043942
3.5 0.00135131 1.50129116 0.8998061 3.5 0.00131243 1.50230958 0.8991802 3.5 0.0012752 1.5032986 0.8986001
4.5 0.00125242 1.49502415 0.8949641 4.5 0.00120191 1.49658325 0.8945862 4.5 0.00115439 1.4980796 0.8942622
5.5 0.00115547 1.49041316 0.8911198 5.5 0.00109917 1.4924137 0.890995 5.5 0.00104689 1.4943173 0.8909215
6.5 0.00106716 1.48687854 0.88801 6.5 0.00100838 1.48924216 0.8881236 6.5 0.00095432 1.4914766 0.8882797
7.5 0.00098868 1.48408285 0.8854498 7.5 0.00092929 1.48674865 0.8857808 7.5 0.00087508 1.4892558 0.8861425
8.5 0.00091943 1.48181633 0.8833088 8.5 0.0008605 1.48473677 0.8838356 8.5 0.00080705 1.487472 0.8843801
9.5 0.00085835 1.47994176 0.8814935 9.5 0.0008005 1.48307927 0.8821961 9.5 0.00074829 1.4860078 0.8829027
10.5 0.00080431 1.47836556 0.879936 10.5 0.00074787 1.4816901 0.8807962 10.5 0.00069716 1.4847844 0.8816471
11.5 0.0007563 1.47702176 0.8785857 11.5 0.00070145 1.480509 0.8795875 11.5 0.00065235 1.4837468 0.8805671
12.5 0.00071345 1.47586249 0.877404 12.5 0.00066026 1.47949247 0.8785335 12.5 0.0006128 1.4828558 0.8796284
13.5 0.00067501 1.47485218 0.8763615 13.5 0.00062351 1.47860836 0.8776065 13.5 0.00057767 1.4820823 0.8788052
14.5 0.00064039 1.47396386 0.8754352 14.5 0.00059054 1.47783237 0.876785 14.5 0.00054628 1.4814045 0.8780775
303

 Perubahan tegangan saat U = 100%

U 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Htimb (m) 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
σ'0 σ'1 σ'2 σ'3 σ'4 σ'5 σ'6 σ'7 σ'8 σ'9
No z (m)
(t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2)
1 0.5 0.3 1.225 2.150 3.075 4.000 4.924 5.849 6.774 7.698 8.623
2 1.5 0.9 1.825 2.749 3.673 4.597 5.520 6.442 7.364 8.286 9.206
3 2.5 1.5 2.425 3.348 4.271 5.192 6.112 7.030 7.948 8.865 9.780
4 3.5 2.15 3.075 3.997 4.917 5.835 6.751 7.665 8.577 9.488 10.398
5 4.5 2.85 3.774 4.695 5.612 6.526 7.437 8.346 9.253 10.158 11.062
6 5.5 3.6 4.524 5.442 6.355 7.265 8.171 9.075 9.976 10.876 11.773
7 6.5 4.4 5.323 6.239 7.148 8.053 8.954 9.852 10.748 11.642 12.534
8 7.5 5.2 6.122 7.034 7.940 8.840 9.736 10.628 11.519 12.407 13.294
9 8.5 6 6.921 7.830 8.731 9.625 10.516 11.403 12.288 13.172 14.054
10 9.5 6.8 7.719 8.624 9.520 10.410 11.295 12.177 13.057 13.936 14.814
11 10.5 7.6 8.517 9.418 10.310 11.194 12.074 12.950 13.826 14.700 15.574
12 11.5 8.4 9.315 10.212 11.098 11.977 12.851 13.723 14.594 15.464 16.334
13 12.5 9.2 10.112 11.005 11.885 12.759 13.628 14.496 15.362 16.228 17.094
14 13.5 10 10.909 11.797 12.672 13.541 14.405 15.268 16.130 16.992 17.855
15 14.5 10.8 11.705 12.588 13.458 14.322 15.181 16.040 16.898 17.757 18.617
304

 Perubahan tegangan saat U = 100% (Lanjutan)

U 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Htimb (m) 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 9 9.5 10 10.5
σ'10 σ'11 σ'12 σ'13 σ'14 σ'15 σ'16 σ'17 σ'18 σ'19 σ'20 σ'21
No z (m)
(t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2)
1 0.5 9.547 10.471 11.395 12.319 13.243 14.166 15.090 16.013 16.936 17.858 18.781 19.703
2 1.5 10.126 11.046 11.965 12.883 13.800 14.717 15.633 16.549 17.464 18.377 19.290 20.203
3 2.5 10.694 11.608 12.520 13.431 14.342 15.251 16.160 17.067 17.974 18.880 19.785 20.690
4 3.5 11.306 12.213 13.118 14.023 14.927 15.830 16.732 17.633 18.533 19.433 20.332 21.231
5 4.5 11.964 12.865 13.764 14.663 15.561 16.458 17.355 18.250 19.146 20.041 20.935 21.830
6 5.5 12.670 13.565 14.459 15.353 16.246 17.138 18.030 18.921 19.813 20.704 21.595 22.486
7 6.5 13.425 14.315 15.205 16.093 16.982 17.870 18.758 19.646 20.534 21.422 22.310 23.198
8 7.5 14.180 15.066 15.951 16.835 17.720 18.605 19.489 20.374 21.259 22.145 23.031 23.917
9 8.5 14.935 15.817 16.698 17.579 18.460 19.342 20.224 21.106 21.989 22.872 23.756 24.640
10 9.5 15.691 16.569 17.446 18.324 19.202 20.081 20.961 21.841 22.722 23.603 24.485 25.368
11 10.5 16.447 17.321 18.196 19.071 19.946 20.823 21.700 22.579 23.458 24.338 25.218 26.100
12 11.5 17.204 18.075 18.946 19.819 20.692 21.567 22.442 23.319 24.196 25.075 25.955 26.835
13 12.5 17.961 18.829 19.698 20.569 21.440 22.313 23.186 24.062 24.938 25.815 26.694 27.573
14 13.5 18.720 19.585 20.452 21.320 22.189 23.060 23.933 24.806 25.681 26.558 27.435 28.314
15 14.5 19.478 20.341 21.206 22.072 22.940 23.809 24.680 25.553 26.427 27.302 28.179 29.057
305

 Perubahan tegangan saat U < 100% Akibat Beban Bertahap

U 1 0.9177 0.9076 0.89625 0.8835 0.86917 0.85306 0.83495 0.8146 0.79167 0.7659
Tinggi Timbunan
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5
(m)
Umur timbunan
- 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12
(minggu)
σ'0 ΔP'1 ΔP'2 ΔP'3 ΔP'4 ΔP'5 ΔP'6 ΔP'7 ΔP'8 ΔP'9 ΔP'10
No z (m) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
(t/m ) (t/m ) (t/m ) (t/m ) (t/m ) (t/m ) (t/m ) (t/m ) (t/m ) (t/m ) (t/m2)
1 0.5 0.3 0.791 0.816 0.813 0.804 0.793 0.779 0.762 0.744 0.723 0.699
2 1.5 0.9 0.822 0.822 0.815 0.805 0.792 0.778 0.761 0.742 0.721 0.697
3 2.5 1.5 0.831 0.825 0.816 0.804 0.791 0.776 0.758 0.739 0.717 0.693
4 3.5 2.15 0.835 0.827 0.815 0.803 0.788 0.772 0.755 0.735 0.713 0.689
5 4.5 2.85 0.838 0.827 0.814 0.800 0.785 0.769 0.751 0.731 0.709 0.685
6 5.5 3.6 0.840 0.826 0.812 0.797 0.782 0.765 0.747 0.727 0.705 0.681
7 6.5 4.4 0.840 0.825 0.809 0.794 0.778 0.761 0.742 0.723 0.701 0.677
8 7.5 5.2 0.840 0.823 0.806 0.790 0.774 0.757 0.738 0.719 0.697 0.674
9 8.5 6 0.840 0.820 0.803 0.786 0.769 0.752 0.734 0.715 0.694 0.670
10 9.5 6.8 0.839 0.817 0.799 0.782 0.765 0.748 0.730 0.711 0.691 0.668
11 10.5 7.6 0.838 0.814 0.795 0.777 0.761 0.744 0.727 0.708 0.688 0.665
12 11.5 8.4 0.836 0.811 0.791 0.773 0.757 0.740 0.723 0.705 0.685 0.662
13 12.5 9.2 0.834 0.807 0.786 0.769 0.752 0.736 0.720 0.702 0.682 0.660
14 13.5 10 0.831 0.803 0.782 0.764 0.748 0.733 0.717 0.699 0.680 0.658
15 14.5 10.8 0.828 0.799 0.777 0.760 0.744 0.729 0.713 0.696 0.677 0.656
306

 Perubahan tegangan saat U < 100% Akibat Beban Bertahap (Lanjutan)

U 0.7369 0.70422 0.66742 0.62594 0.57915 0.526314 0.46658 0.39891 0.322015 0.23416 0.13244
Tinggi Timbunan
5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 9 9.5 10 10.5
(m)
Umur timbunan
11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
(minggu)
ΔP'11 ΔP'12 ΔP'13 ΔP'14 ΔP'15 ΔP'16 ΔP'17 ΔP'18 ΔP'19 ΔP'20 ΔP'21
No z (m) Σσ' (t/m2)
(t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2)
1 0.5 0.673 0.643 0.609 0.570 0.527 0.479 0.424 0.362 0.292 0.212 0.120 12.933
2 1.5 0.670 0.639 0.605 0.567 0.524 0.475 0.421 0.359 0.289 0.210 0.118 13.533
3 2.5 0.666 0.635 0.601 0.563 0.520 0.472 0.417 0.356 0.287 0.208 0.117 14.092
4 3.5 0.661 0.631 0.597 0.559 0.516 0.468 0.415 0.354 0.285 0.207 0.117 14.693
5 4.5 0.657 0.627 0.594 0.556 0.513 0.466 0.412 0.352 0.284 0.206 0.116 15.342
6 5.5 0.654 0.624 0.590 0.553 0.511 0.464 0.411 0.351 0.283 0.205 0.116 16.041
7 6.5 0.650 0.621 0.588 0.551 0.509 0.462 0.409 0.350 0.282 0.205 0.116 16.790
8 7.5 0.647 0.618 0.585 0.548 0.507 0.461 0.408 0.349 0.281 0.204 0.115 17.541
9 8.5 0.644 0.615 0.583 0.547 0.506 0.459 0.407 0.348 0.281 0.204 0.115 18.293
10 9.5 0.642 0.613 0.581 0.545 0.504 0.458 0.406 0.347 0.280 0.204 0.115 19.046
11 10.5 0.640 0.611 0.579 0.544 0.503 0.457 0.405 0.347 0.280 0.203 0.115 19.801
12 11.5 0.638 0.610 0.578 0.542 0.502 0.456 0.405 0.346 0.280 0.203 0.115 20.557
13 12.5 0.636 0.608 0.577 0.541 0.501 0.456 0.404 0.346 0.279 0.203 0.115 21.314
14 13.5 0.634 0.606 0.575 0.540 0.500 0.455 0.404 0.345 0.279 0.203 0.115 22.072
15 14.5 0.632 0.605 0.574 0.539 0.500 0.455 0.403 0.345 0.279 0.203 0.115 22.831
307

 Perubahan Nilai Cu pada Minggu 21

Σσ' Σσ' Cu Lama Cu Baru Cu Transisi


No z (m) 2 2 PI (%) 2 2
(t/m ) (kg/cm ) (kg/cm ) (kg/cm ) (kg/cm2)
1 0.5 12.933 1.293 43 0.077 0.230 0.154
2 1.5 13.533 1.353 43 0.085 0.238 0.161
3 2.5 14.092 1.409 43 0.092 0.244 0.168
4 3.5 14.693 1.469 36 0.102 0.268 0.185
5 4.5 15.342 1.534 36 0.111 0.277 0.194
6 5.5 16.041 1.604 33 0.123 0.294 0.208
7 6.5 16.790 1.679 33 0.134 0.304 0.219
8 7.5 17.541 1.754 33 0.145 0.314 0.230
9 8.5 18.293 1.829 33 0.156 0.324 0.240
10 9.5 19.046 1.905 33 0.167 0.335 0.251
11 10.5 19.801 1.980 33 0.178 0.345 0.262
12 11.5 20.557 2.056 33 0.189 0.356 0.272
13 12.5 21.314 2.131 33 0.200 0.366 0.283
14 13.5 22.072 2.207 33 0.211 0.376 0.294
15 14.5 22.831 2.283 33 0.222 0.387 0.304
308

 Pemampatan akibat Timbunan Bertahap

Minggu 1 2 3
h z (m) eo Cs σ'0 σ'c Δσ'1 Σσ'1 Δσ'2 Σσ'2 Δσ'3 Σσ'3
Cc Sc1 (m) Sc2 (m) Sc3 (m)
(t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2)
1.0 0.50 1.850 0.121 0.850 0.300 1.800 0.925 1.225 0.026 1.850 2.150 0.030 2.775 3.075 0.046
1.0 1.50 1.850 0.121 0.850 0.900 2.400 0.925 1.825 0.013 1.849 2.749 0.023 2.773 3.673 0.038
1.0 2.50 1.850 0.121 0.850 1.500 3.000 0.925 2.425 0.009 1.848 3.348 0.018 2.771 4.271 0.032
1.0 3.50 1.420 0.084 0.589 2.150 3.650 0.925 3.075 0.005 1.847 3.997 0.012 2.767 4.917 0.022
1.0 4.50 1.420 0.084 0.589 2.850 4.350 0.924 3.774 0.004 1.845 4.695 0.010 2.762 5.612 0.019
1.0 5.50 1.140 0.065 0.452 3.600 5.100 0.924 4.524 0.003 1.842 5.442 0.008 2.755 6.355 0.014
1.0 6.50 1.140 0.065 0.452 4.400 5.900 0.923 5.323 0.002 1.839 6.239 0.006 2.748 7.148 0.012
1.0 7.50 1.140 0.065 0.452 5.200 6.700 0.922 6.122 0.002 1.834 7.034 0.006 2.740 7.940 0.011
1.0 8.50 1.140 0.065 0.452 6.000 7.500 0.921 6.921 0.002 1.830 7.830 0.005 2.731 8.731 0.010
1.0 9.50 1.140 0.065 0.452 6.800 8.300 0.919 7.719 0.002 1.824 8.624 0.004 2.720 9.520 0.009
1.0 10.50 1.140 0.065 0.452 7.600 9.100 0.917 8.517 0.001 1.818 9.418 0.004 2.710 10.310 0.008
1.0 11.50 1.140 0.065 0.452 8.400 9.900 0.915 9.315 0.001 1.812 10.212 0.004 2.698 11.098 0.008
1.0 12.50 1.140 0.065 0.452 9.200 10.700 0.912 10.112 0.001 1.805 11.005 0.003 2.685 11.885 0.007
1.0 13.50 1.140 0.065 0.452 10.000 11.500 0.909 10.909 0.001 1.797 11.797 0.003 2.672 12.672 0.007
1.0 14.50 1.140 0.065 0.452 10.800 12.300 0.905 11.705 0.001 1.788 12.588 0.003 2.658 13.458 0.006
0.075 0.139 0.249
309

 Pemampatan akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Minggu 4 5 6
h z (m) eo Cs σ'0 σ'c Δσ'4 Σσ'4 Δσ'5 Σσ'5 Δσ'6 Σσ'6
Cc Sc4 (m) Sc5 (m) Sc6 (m)
(t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2)
1.0 0.50 1.850 0.121 0.850 0.300 1.800 3.700 4.000 0.034 4.624 4.924 0.027 5.549 5.849 0.022
1.0 1.50 1.850 0.121 0.850 0.900 2.400 3.697 4.597 0.029 4.620 5.520 0.024 5.542 6.442 0.020
1.0 2.50 1.850 0.121 0.850 1.500 3.000 3.692 5.192 0.025 4.612 6.112 0.021 5.530 7.030 0.018
1.0 3.50 1.420 0.084 0.589 2.150 3.650 3.685 5.835 0.018 4.601 6.751 0.015 5.515 7.665 0.013
1.0 4.50 1.420 0.084 0.589 2.850 4.350 3.676 6.526 0.016 4.587 7.437 0.014 5.496 8.346 0.012
1.0 5.50 1.140 0.065 0.452 3.600 5.100 3.665 7.265 0.012 4.571 8.171 0.011 5.475 9.075 0.010
1.0 6.50 1.140 0.065 0.452 4.400 5.900 3.653 8.053 0.011 4.554 8.954 0.010 5.452 9.852 0.009
1.0 7.50 1.140 0.065 0.452 5.200 6.700 3.640 8.840 0.010 4.536 9.736 0.009 5.428 10.628 0.008
1.0 8.50 1.140 0.065 0.452 6.000 7.500 3.625 9.625 0.009 4.516 10.516 0.008 5.403 11.403 0.007
1.0 9.50 1.140 0.065 0.452 6.800 8.300 3.610 10.410 0.008 4.495 11.295 0.007 5.377 12.177 0.007
1.0 10.50 1.140 0.065 0.452 7.600 9.100 3.594 11.194 0.008 4.474 12.074 0.007 5.350 12.950 0.006
1.0 11.50 1.140 0.065 0.452 8.400 9.900 3.577 11.977 0.007 4.451 12.851 0.006 5.323 13.723 0.006
1.0 12.50 1.140 0.065 0.452 9.200 10.700 3.559 12.759 0.007 4.428 13.628 0.006 5.296 14.496 0.006
1.0 13.50 1.140 0.065 0.452 10.000 11.500 3.541 13.541 0.006 4.405 14.405 0.006 5.268 15.268 0.005
1.0 14.50 1.140 0.065 0.452 10.800 12.300 3.522 14.322 0.006 4.381 15.181 0.005 5.240 16.040 0.005
0.205 0.176 0.155
310

 Pemampatan akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Minggu 7 8 9
h z (m) eo Cs σ'0 σ'c Δσ'7 Σσ'7 Δσ'8 Σσ'8 Δσ'9 Σσ'9
Cc Sc7 (m) Sc8 (m) Sc9 (m)
(t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2)
1.0 0.50 1.850 0.121 0.850 0.300 1.800 6.474 6.774 0.019 7.398 7.698 0.017 8.323 8.623 0.015
1.0 1.50 1.850 0.121 0.850 0.900 2.400 6.464 7.364 0.017 7.386 8.286 0.015 8.306 9.206 0.014
1.0 2.50 1.850 0.121 0.850 1.500 3.000 6.448 7.948 0.016 7.365 8.865 0.014 8.280 9.780 0.013
1.0 3.50 1.420 0.084 0.589 2.150 3.650 6.427 8.577 0.012 7.338 9.488 0.011 8.248 10.398 0.010
1.0 4.50 1.420 0.084 0.589 2.850 4.350 6.403 9.253 0.011 7.308 10.158 0.010 8.212 11.062 0.009
1.0 5.50 1.140 0.065 0.452 3.600 5.100 6.376 9.976 0.009 7.276 10.876 0.008 8.173 11.773 0.007
1.0 6.50 1.140 0.065 0.452 4.400 5.900 6.348 10.748 0.008 7.242 11.642 0.007 8.134 12.534 0.007
1.0 7.50 1.140 0.065 0.452 5.200 6.700 6.319 11.519 0.007 7.207 12.407 0.007 8.094 13.294 0.006
1.0 8.50 1.140 0.065 0.452 6.000 7.500 6.288 12.288 0.007 7.172 13.172 0.006 8.054 14.054 0.006
1.0 9.50 1.140 0.065 0.452 6.800 8.300 6.257 13.057 0.006 7.136 13.936 0.006 8.014 14.814 0.006
1.0 10.50 1.140 0.065 0.452 7.600 9.100 6.226 13.826 0.006 7.100 14.700 0.006 7.974 15.574 0.005
1.0 11.50 1.140 0.065 0.452 8.400 9.900 6.194 14.594 0.006 7.064 15.464 0.005 7.934 16.334 0.005
1.0 12.50 1.140 0.065 0.452 9.200 10.700 6.162 15.362 0.005 7.028 16.228 0.005 7.894 17.094 0.005
1.0 13.50 1.140 0.065 0.452 10.000 11.500 6.130 16.130 0.005 6.992 16.992 0.005 7.855 17.855 0.005
1.0 14.50 1.140 0.065 0.452 10.800 12.300 6.098 16.898 0.005 6.957 17.757 0.005 7.817 18.617 0.004
0.139 0.126 0.116
311

 Pemampatan akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Minggu 10 11 12
h z (m) eo Cs σ'0 σ'c Δσ'10 Σσ'10 Δσ'11 Σσ'11 Sc11 Δσ'12 Σσ'12
Cc Sc10 (m) Sc12 (m)
(t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (m) (t/m2) (t/m2)
1.0 0.50 1.850 0.121 0.850 0.300 1.800 9.247 9.547 0.013 10.171 10.471 0.012 11.095 11.395 0.011
1.0 1.50 1.850 0.121 0.850 0.900 2.400 9.226 10.126 0.012 10.146 11.046 0.011 11.065 11.965 0.010
1.0 2.50 1.850 0.121 0.850 1.500 3.000 9.194 10.694 0.012 10.108 11.608 0.011 11.020 12.520 0.010
1.0 3.50 1.420 0.084 0.589 2.150 3.650 9.156 11.306 0.009 10.063 12.213 0.008 10.968 13.118 0.008
1.0 4.50 1.420 0.084 0.589 2.850 4.350 9.114 11.964 0.008 10.015 12.865 0.008 10.914 13.764 0.007
1.0 5.50 1.140 0.065 0.452 3.600 5.100 9.070 12.670 0.007 9.965 13.565 0.006 10.859 14.459 0.006
1.0 6.50 1.140 0.065 0.452 4.400 5.900 9.025 13.425 0.006 9.915 14.315 0.006 10.805 15.205 0.006
1.0 7.50 1.140 0.065 0.452 5.200 6.700 8.980 14.180 0.006 9.866 15.066 0.006 10.751 15.951 0.005
1.0 8.50 1.140 0.065 0.452 6.000 7.500 8.935 14.935 0.006 9.817 15.817 0.005 10.698 16.698 0.005
1.0 9.50 1.140 0.065 0.452 6.800 8.300 8.891 15.691 0.005 9.769 16.569 0.005 10.646 17.446 0.005
1.0 10.50 1.140 0.065 0.452 7.600 9.100 8.847 16.447 0.005 9.721 17.321 0.005 10.596 18.196 0.005
1.0 11.50 1.140 0.065 0.452 8.400 9.900 8.804 17.204 0.005 9.675 18.075 0.005 10.546 18.946 0.004
1.0 12.50 1.140 0.065 0.452 9.200 10.700 8.761 17.961 0.005 9.629 18.829 0.004 10.498 19.698 0.004
1.0 13.50 1.140 0.065 0.452 10.000 11.500 8.720 18.720 0.004 9.585 19.585 0.004 10.452 20.452 0.004
1.0 14.50 1.140 0.065 0.452 10.800 12.300 8.678 19.478 0.004 9.541 20.341 0.004 10.406 21.206 0.004
0.107 0.099 0.093
312

 Pemampatan akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Minggu 13 14 15
h z (m) eo Cs σ'0 σ'c Δσ'13 Σσ'13 Δσ'14 Σσ'14 Δσ'15 Σσ'15
Cc Sc13 (m) Sc14 (m) Sc15 (m)
(t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2)
1.0 0.50 1.850 0.121 0.850 0.300 1.800 12.019 12.319 0.010 12.943 13.243 0.009 13.866 14.166 0.009
1.0 1.50 1.850 0.121 0.850 0.900 2.400 11.983 12.883 0.010 12.900 13.800 0.009 13.817 14.717 0.008
1.0 2.50 1.850 0.121 0.850 1.500 3.000 11.931 13.431 0.009 12.842 14.342 0.008 13.751 15.251 0.008
1.0 3.50 1.420 0.084 0.589 2.150 3.650 11.873 14.023 0.007 12.777 14.927 0.007 13.680 15.830 0.006
1.0 4.50 1.420 0.084 0.589 2.850 4.350 11.813 14.663 0.007 12.711 15.561 0.006 13.608 16.458 0.006
1.0 5.50 1.140 0.065 0.452 3.600 5.100 11.753 15.353 0.005 12.646 16.246 0.005 13.538 17.138 0.005
1.0 6.50 1.140 0.065 0.452 4.400 5.900 11.693 16.093 0.005 12.582 16.982 0.005 13.470 17.870 0.005
1.0 7.50 1.140 0.065 0.452 5.200 6.700 11.635 16.835 0.005 12.520 17.720 0.005 13.405 18.605 0.004
1.0 8.50 1.140 0.065 0.452 6.000 7.500 11.579 17.579 0.005 12.460 18.460 0.004 13.342 19.342 0.004
1.0 9.50 1.140 0.065 0.452 6.800 8.300 11.524 18.324 0.005 12.402 19.202 0.004 13.281 20.081 0.004
1.0 10.50 1.140 0.065 0.452 7.600 9.100 11.471 19.071 0.004 12.346 19.946 0.004 13.223 20.823 0.004
1.0 11.50 1.140 0.065 0.452 8.400 9.900 11.419 19.819 0.004 12.292 20.692 0.004 13.167 21.567 0.004
1.0 12.50 1.140 0.065 0.452 9.200 10.700 11.369 20.569 0.004 12.240 21.440 0.004 13.113 22.313 0.004
1.0 13.50 1.140 0.065 0.452 10.000 11.500 11.320 21.320 0.004 12.189 22.189 0.004 13.060 23.060 0.004
1.0 14.50 1.140 0.065 0.452 10.800 12.300 11.272 22.072 0.004 12.140 22.940 0.004 13.009 23.809 0.003
0.087 0.082 0.078
313

 Pemampatan akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Minggu 16 17 18
h z (m) eo Cs σ'0 σ'c Δσ'16 Σσ'16 Δσ'17 Σσ'17 Δσ'18 Σσ'18
Cc Sc16(m) Sc17 (m) Sc18 (m)
(t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2)
1.0 0.50 1.850 0.121 0.850 0.300 1.800 14.790 15.090 0.008 15.713 16.013 0.008 16.636 16.936 0.007
1.0 1.50 1.850 0.121 0.850 0.900 2.400 14.733 15.633 0.008 15.649 16.549 0.007 16.564 17.464 0.007
1.0 2.50 1.850 0.121 0.850 1.500 3.000 14.660 16.160 0.007 15.567 17.067 0.007 16.474 17.974 0.007
1.0 3.50 1.420 0.084 0.589 2.150 3.650 14.582 16.732 0.006 15.483 17.633 0.006 16.383 18.533 0.005
1.0 4.50 1.420 0.084 0.589 2.850 4.350 14.505 17.355 0.006 15.400 18.250 0.005 16.296 19.146 0.005
1.0 5.50 1.140 0.065 0.452 3.600 5.100 14.430 18.030 0.005 15.321 18.921 0.004 16.213 19.813 0.004
1.0 6.50 1.140 0.065 0.452 4.400 5.900 14.358 18.758 0.004 15.246 19.646 0.004 16.134 20.534 0.004
1.0 7.50 1.140 0.065 0.452 5.200 6.700 14.289 19.489 0.004 15.174 20.374 0.004 16.059 21.259 0.004
1.0 8.50 1.140 0.065 0.452 6.000 7.500 14.224 20.224 0.004 15.106 21.106 0.004 15.989 21.989 0.004
1.0 9.50 1.140 0.065 0.452 6.800 8.300 14.161 20.961 0.004 15.041 21.841 0.004 15.922 22.722 0.004
1.0 10.50 1.140 0.065 0.452 7.600 9.100 14.100 21.700 0.004 14.979 22.579 0.004 15.858 23.458 0.004
1.0 11.50 1.140 0.065 0.452 8.400 9.900 14.042 22.442 0.004 14.919 23.319 0.004 15.796 24.196 0.003
1.0 12.50 1.140 0.065 0.452 9.200 10.700 13.986 23.186 0.004 14.862 24.062 0.003 15.738 24.938 0.003
1.0 13.50 1.140 0.065 0.452 10.000 11.500 13.933 23.933 0.003 14.806 24.806 0.003 15.681 25.681 0.003
1.0 14.50 1.140 0.065 0.452 10.800 12.300 13.880 24.680 0.003 14.753 25.553 0.003 15.627 26.427 0.003
0.074 0.070 0.067
314

 Pemampatan akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)

Minggu 19 20 21
h z (m) eo Cs σ'0 σ'c Δσ'19 Σσ'19 Δσ'20 Σσ'20 Δσ'21 Σσ'21
Cc Sc19 (m) Sc20 (m) Sc21 (m)
(t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2)
1.0 0.50 1.850 0.121 0.850 0.300 1.800 17.558 17.858 0.007 18.481 18.781 0.007 19.403 19.703 0.006
1.0 1.50 1.850 0.121 0.850 0.900 2.400 17.477 18.377 0.007 18.390 19.290 0.006 19.303 20.203 0.006
1.0 2.50 1.850 0.121 0.850 1.500 3.000 17.380 18.880 0.006 18.285 19.785 0.006 19.190 20.690 0.006
1.0 3.50 1.420 0.084 0.589 2.150 3.650 17.283 19.433 0.005 18.182 20.332 0.005 19.081 21.231 0.005
1.0 4.50 1.420 0.084 0.589 2.850 4.350 17.191 20.041 0.005 18.085 20.935 0.005 18.980 21.830 0.004
1.0 5.50 1.140 0.065 0.452 3.600 5.100 17.104 20.704 0.004 17.995 21.595 0.004 18.886 22.486 0.004
1.0 6.50 1.140 0.065 0.452 4.400 5.900 17.022 21.422 0.004 17.910 22.310 0.004 18.798 23.198 0.004
1.0 7.50 1.140 0.065 0.452 5.200 6.700 16.945 22.145 0.004 17.831 23.031 0.004 18.717 23.917 0.003
1.0 8.50 1.140 0.065 0.452 6.000 7.500 16.872 22.872 0.004 17.756 23.756 0.003 18.640 24.640 0.003
1.0 9.50 1.140 0.065 0.452 6.800 8.300 16.803 23.603 0.003 17.685 24.485 0.003 18.568 25.368 0.003
1.0 10.50 1.140 0.065 0.452 7.600 9.100 16.738 24.338 0.003 17.618 25.218 0.003 18.500 26.100 0.003
1.0 11.50 1.140 0.065 0.452 8.400 9.900 16.675 25.075 0.003 17.555 25.955 0.003 18.435 26.835 0.003
1.0 12.50 1.140 0.065 0.452 9.200 10.700 16.615 25.815 0.003 17.494 26.694 0.003 18.373 27.573 0.003
1.0 13.50 1.140 0.065 0.452 10.000 11.500 16.558 26.558 0.003 17.435 27.435 0.003 18.314 28.314 0.003
1.0 14.50 1.140 0.065 0.452 10.800 12.300 16.502 27.302 0.003 17.379 28.179 0.003 18.257 29.057 0.003
0.064 0.062 0.059
315

2. Timbunan Tegak
 Tegangan Akibat Timbunan Bertahap
Tahap 1 Tahap 2
Htimb 0.5 m Htimb 0.5 m
Htotal 0.5 m Htotal 1 m
q 0.925 t/m2 q 0.925 t/m2
b1 17.2 m b1 17.2 m
b2 0 m b2 0 m
z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m2) z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m2)
0.500 34.400 - 0.246 0.910 0.500 17.200 - 0.246 0.910
1.500 11.467 - 0.246 0.910 1.500 8.600 - 0.246 0.910
2.500 6.880 - 0.246 0.910 2.500 5.733 - 0.246 0.910
3.500 4.914 - 0.246 0.910 3.500 4.300 - 0.246 0.910
4.500 3.822 - 0.246 0.910 4.500 3.440 - 0.246 0.910
5.500 3.127 - 0.245 0.907 5.500 2.867 - 0.244 0.903
6.500 2.646 - 0.244 0.903 6.500 2.457 - 0.242 0.895
7.500 2.293 - 0.243 0.899 7.500 2.150 - 0.240 0.888
8.500 2.024 - 0.240 0.888 8.500 1.911 - 0.240 0.888
9.500 1.811 - 0.229 0.847 9.500 1.720 - 0.226 0.836
10.500 1.638 - 0.226 0.836 10.500 1.564 - 0.225 0.833
11.500 1.496 - 0.225 0.833 11.500 1.433 - 0.224 0.829
12.500 1.376 - 0.224 0.829 12.500 1.323 - 0.224 0.829
13.500 1.274 - 0.209 0.773 13.500 1.229 - 0.209 0.773
14.500 1.186 - 0.205 0.759 14.500 1.147 - 0.205 0.759
316

 Tegangan Akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)


Tahap 3 Tahap 4
Htimb 0.5 m Htimb 0.5 m
Htotal 1.5 m Htotal 2 m
q 0.925 t/m2 q 0.925 t/m2
b1 17.2 m b1 17.2 m
b2 0 m b2 0 m
z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m2) z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m2)
0.500 11.467 - 0.246 0.910 0.500 8.600 - 0.246 0.910
1.500 6.880 - 0.246 0.910 1.500 5.733 - 0.246 0.910
2.500 4.914 - 0.246 0.910 2.500 4.300 - 0.246 0.910
3.500 3.822 - 0.246 0.910 3.500 3.440 - 0.246 0.910
4.500 3.127 - 0.246 0.910 4.500 2.867 - 0.244 0.903
5.500 2.646 - 0.244 0.903 5.500 2.457 - 0.242 0.895
6.500 2.293 - 0.243 0.899 6.500 2.150 - 0.240 0.888
7.500 2.024 - 0.240 0.888 7.500 1.911 - 0.240 0.888
8.500 1.811 - 0.229 0.847 8.500 1.720 - 0.226 0.836
9.500 1.638 - 0.226 0.836 9.500 1.564 - 0.225 0.833
10.500 1.496 - 0.225 0.833 10.500 1.433 - 0.224 0.829
11.500 1.376 - 0.224 0.829 11.500 1.323 - 0.224 0.829
12.500 1.274 - 0.209 0.773 12.500 1.229 - 0.209 0.773
13.500 1.186 - 0.205 0.759 13.500 1.147 - 0.205 0.759
14.500 1.110 - 0.205 0.759 14.500 1.075 - 0.203 0.751
317

 Tegangan Akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)


Tahap 5 Tahap 6
Htimb 0.5 m Htimb 0.5 m
Htotal 2.5 m Htotal 3 m
q 0.925 t/m2 q 0.925 t/m2
b1 17.2 m b1 17.2 m
b2 0 m b2 0 m
z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m2) z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m2)
0.500 6.880 - 0.246 0.910 0.500 5.733 - 0.246 0.910
1.500 4.914 - 0.246 0.910 1.500 4.300 - 0.246 0.910
2.500 3.822 - 0.246 0.910 2.500 3.440 - 0.246 0.910
3.500 3.127 - 0.246 0.910 3.500 2.867 - 0.244 0.903
4.500 2.646 - 0.244 0.903 4.500 2.457 - 0.242 0.895
5.500 2.293 - 0.243 0.899 5.500 2.150 - 0.240 0.888
6.500 2.024 - 0.240 0.888 6.500 1.911 - 0.240 0.888
7.500 1.811 - 0.229 0.847 7.500 1.720 - 0.226 0.836
8.500 1.638 - 0.226 0.836 8.500 1.564 - 0.225 0.833
9.500 1.496 - 0.225 0.833 9.500 1.433 - 0.224 0.829
10.500 1.376 - 0.224 0.829 10.500 1.323 - 0.224 0.829
11.500 1.274 - 0.209 0.773 11.500 1.229 - 0.209 0.773
12.500 1.186 - 0.205 0.759 12.500 1.147 - 0.205 0.759
13.500 1.110 - 0.205 0.759 13.500 1.075 - 0.203 0.751
14.500 1.042 - 0.203 0.751 14.500 1.012 - 0.203 0.751
318

 Tegangan Akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)


Tahap 7 Tahap 8
Htimb 0.5 m Htimb 0.5 m
Htotal 3.5 m Htotal 4 m
q 0.925 t/m2 q 0.925 t/m2
b1 17.2 m b1 17.2 m
b2 0 m b2 0 m
z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m2) z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m2)
0.500 4.914 - 0.246 0.910 0.500 4.300 - 0.246 0.910
1.500 3.822 - 0.246 0.910 1.500 3.440 - 0.246 0.910
2.500 3.127 - 0.246 0.910 2.500 2.867 - 0.244 0.903
3.500 2.646 - 0.244 0.903 3.500 2.457 - 0.242 0.895
4.500 2.293 - 0.243 0.899 4.500 2.150 - 0.240 0.888
5.500 2.024 - 0.240 0.888 5.500 1.911 - 0.240 0.888
6.500 1.811 - 0.229 0.847 6.500 1.720 - 0.226 0.836
7.500 1.638 - 0.226 0.836 7.500 1.564 - 0.225 0.833
8.500 1.496 - 0.225 0.833 8.500 1.433 - 0.224 0.829
9.500 1.376 - 0.224 0.829 9.500 1.323 - 0.224 0.829
10.500 1.274 - 0.209 0.773 10.500 1.229 - 0.209 0.773
11.500 1.186 - 0.205 0.759 11.500 1.147 - 0.205 0.759
12.500 1.110 - 0.205 0.759 12.500 1.075 - 0.203 0.751
13.500 1.042 - 0.203 0.751 13.500 1.012 - 0.203 0.751
14.500 0.983 - 0.201 0.744 14.500 0.956 - 0.200 0.740
319

 Tegangan Akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)


Tahap 9 Tahap 10
Htimb 0.5 m Htimb 0.5 m
Htotal 4.5 m Htotal 5 m
q 0.925 t/m2 q 0.925 t/m2
b1 17.2 m b1 17.2 m
b2 0 m b2 0 m
z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m2) z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m2)
0.500 3.822 - 0.246 0.910 0.500 3.440 - 0.246 0.910
1.500 3.127 - 0.246 0.910 1.500 2.867 - 0.244 0.903
2.500 2.646 - 0.244 0.903 2.500 2.457 - 0.242 0.895
3.500 2.293 - 0.243 0.899 3.500 2.150 - 0.240 0.888
4.500 2.024 - 0.240 0.888 4.500 1.911 - 0.240 0.888
5.500 1.811 - 0.229 0.847 5.500 1.720 - 0.226 0.836
6.500 1.638 - 0.226 0.836 6.500 1.564 - 0.225 0.833
7.500 1.496 - 0.225 0.833 7.500 1.433 - 0.224 0.829
8.500 1.376 - 0.224 0.829 8.500 1.323 - 0.224 0.829
9.500 1.274 - 0.209 0.773 9.500 1.229 - 0.209 0.773
10.500 1.186 - 0.205 0.759 10.500 1.147 - 0.205 0.759
11.500 1.110 - 0.205 0.759 11.500 1.075 - 0.203 0.751
12.500 1.042 - 0.203 0.751 12.500 1.012 - 0.203 0.751
13.500 0.983 - 0.201 0.744 13.500 0.956 - 0.200 0.740
14.500 0.930 - 0.189 0.699 14.500 0.905 - 0.188 0.696
320

 Tegangan Akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)


Tahap 11 Tahap 12
Htimb 0.5 m Htimb 0.5 m
Htotal 5.5 m Htotal 6 m
q 0.925 t/m2 q 0.925 t/m2
b1 17.2 m b1 17.2 m
b2 0 m b2 0 m
z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m2) z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m2)
0.500 3.127 - 0.246 0.910 0.500 2.867 - 0.244 0.903
1.500 2.646 - 0.244 0.903 1.500 2.457 - 0.242 0.895
2.500 2.293 - 0.243 0.899 2.500 2.150 - 0.240 0.888
3.500 2.024 - 0.240 0.888 3.500 1.911 - 0.240 0.888
4.500 1.811 - 0.229 0.847 4.500 1.720 - 0.226 0.836
5.500 1.638 - 0.226 0.836 5.500 1.564 - 0.225 0.833
6.500 1.496 - 0.225 0.833 6.500 1.433 - 0.224 0.829
7.500 1.376 - 0.224 0.829 7.500 1.323 - 0.224 0.829
8.500 1.274 - 0.209 0.773 8.500 1.229 - 0.209 0.773
9.500 1.186 - 0.205 0.759 9.500 1.147 - 0.205 0.759
10.500 1.110 - 0.205 0.759 10.500 1.075 - 0.203 0.751
11.500 1.042 - 0.203 0.751 11.500 1.012 - 0.203 0.751
12.500 0.983 - 0.201 0.744 12.500 0.956 - 0.200 0.740
13.500 0.930 - 0.189 0.699 13.500 0.905 - 0.188 0.696
14.500 0.882 - 0.187 0.692 14.500 0.860 - 0.185 0.685
321

 Tegangan Akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)


Tahap 13 Tahap 14
Htimb 0.5 m Htimb 0.5 m
Htotal 6.5 m Htotal 7 m
q 0.925 t/m2 q 0.925 t/m2
b1 17.2 m b1 17.2 m
b2 0 m b2 0 m
z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m2) z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m2)
0.500 2.646 - 0.244 0.903 0.500 2.457 - 0.242 0.895
1.500 2.293 - 0.243 0.899 1.500 2.150 - 0.240 0.888
2.500 2.024 - 0.240 0.888 2.500 1.911 - 0.240 0.888
3.500 1.811 - 0.229 0.847 3.500 1.720 - 0.226 0.836
4.500 1.638 - 0.226 0.836 4.500 1.564 - 0.225 0.833
5.500 1.496 - 0.225 0.833 5.500 1.433 - 0.224 0.829
6.500 1.376 - 0.224 0.829 6.500 1.323 - 0.224 0.829
7.500 1.274 - 0.209 0.773 7.500 1.229 - 0.209 0.773
8.500 1.186 - 0.205 0.759 8.500 1.147 - 0.205 0.759
9.500 1.110 - 0.205 0.759 9.500 1.075 - 0.203 0.751
10.500 1.042 - 0.203 0.751 10.500 1.012 - 0.203 0.751
11.500 0.983 - 0.201 0.744 11.500 0.956 - 0.200 0.740
12.500 0.930 - 0.189 0.699 12.500 0.905 - 0.188 0.696
13.500 0.882 - 0.187 0.692 13.500 0.860 - 0.185 0.685
14.500 0.839 - 0.184 0.681 14.500 0.819 - 0.183 0.677
322

 Tegangan Akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)


Tahap 15 Tahap 16
Htimb 0.5 m Htimb 0.5 m
Htotal 7.5 m Htotal 8 m
q 0.925 t/m2 q 0.925 t/m2
b1 17.2 m b1 17.2 m
b2 0 m b2 0 m
z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m2) z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m2)
0.500 2.293 - 0.243 0.899 0.500 2.150 - 0.240 0.888
1.500 2.024 - 0.240 0.888 1.500 1.911 - 0.240 0.888
2.500 1.811 - 0.229 0.847 2.500 1.720 - 0.226 0.836
3.500 1.638 - 0.226 0.836 3.500 1.564 - 0.225 0.833
4.500 1.496 - 0.225 0.833 4.500 1.433 - 0.224 0.829
5.500 1.376 - 0.224 0.829 5.500 1.323 - 0.224 0.829
6.500 1.274 - 0.209 0.773 6.500 1.229 - 0.209 0.773
7.500 1.186 - 0.205 0.759 7.500 1.147 - 0.205 0.759
8.500 1.110 - 0.205 0.759 8.500 1.075 - 0.203 0.751
9.500 1.042 - 0.203 0.751 9.500 1.012 - 0.203 0.751
10.500 0.983 - 0.201 0.744 10.500 0.956 - 0.200 0.740
11.500 0.930 - 0.189 0.699 11.500 0.905 - 0.188 0.696
12.500 0.882 - 0.187 0.692 12.500 0.860 - 0.185 0.685
13.500 0.839 - 0.184 0.681 13.500 0.819 - 0.183 0.677
14.500 0.800 - 0.182 0.673 14.500 0.782 - 0.181 0.670
323

 Tegangan Akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)


Tahap 17 Tahap 18
Htimb 0.5 m Htimb 0.5 m
Htotal 8.5 m Htotal 9 m
q 0.925 t/m2 q 0.925 t/m2
b1 17.2 m b1 17.2 m
b2 0 m b2 0 m
z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m2) z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m2)
0.500 2.024 - 0.240 0.888 0.500 1.911 - 0.240 0.888
1.500 1.811 - 0.229 0.847 1.500 1.720 - 0.226 0.836
2.500 1.638 - 0.226 0.836 2.500 1.564 - 0.225 0.833
3.500 1.496 - 0.225 0.833 3.500 1.433 - 0.224 0.829
4.500 1.376 - 0.224 0.829 4.500 1.323 - 0.224 0.829
5.500 1.274 - 0.209 0.773 5.500 1.229 - 0.209 0.773
6.500 1.186 - 0.205 0.759 6.500 1.147 - 0.205 0.759
7.500 1.110 - 0.205 0.759 7.500 1.075 - 0.203 0.751
8.500 1.042 - 0.203 0.751 8.500 1.012 - 0.203 0.751
9.500 0.983 - 0.201 0.744 9.500 0.956 - 0.200 0.740
10.500 0.930 - 0.189 0.699 10.500 0.905 - 0.188 0.696
11.500 0.882 - 0.187 0.692 11.500 0.860 - 0.185 0.685
12.500 0.839 - 0.184 0.681 12.500 0.819 - 0.183 0.677
13.500 0.800 - 0.182 0.673 13.500 0.782 - 0.181 0.670
14.500 0.764 - 0.180 0.666 14.500 0.748 - 0.169 0.625
324

 Tegangan Akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)


Tahap 19 Tahap 20
Htimb 0.5 m Htimb 0.5 m
Htotal 9.5 m Htotal 10 m
q 0.925 t/m2 q 0.925 t/m2
b1 17.2 m b1 17.2 m
b2 0 m b2 0 m
z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m2) z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m2)
0.500 1.811 - 0.229 0.847 0.500 1.720 - 0.226 0.836
1.500 1.638 - 0.226 0.836 1.500 1.564 - 0.225 0.833
2.500 1.496 - 0.225 0.833 2.500 1.433 - 0.224 0.829
3.500 1.376 - 0.224 0.829 3.500 1.323 - 0.224 0.829
4.500 1.274 - 0.209 0.773 4.500 1.229 - 0.209 0.773
5.500 1.186 - 0.205 0.759 5.500 1.147 - 0.205 0.759
6.500 1.110 - 0.205 0.759 6.500 1.075 - 0.203 0.751
7.500 1.042 - 0.203 0.751 7.500 1.012 - 0.203 0.751
8.500 0.983 - 0.201 0.744 8.500 0.956 - 0.200 0.740
9.500 0.930 - 0.189 0.699 9.500 0.905 - 0.188 0.696
10.500 0.882 - 0.187 0.692 10.500 0.860 - 0.185 0.685
11.500 0.839 - 0.184 0.681 11.500 0.819 - 0.183 0.677
12.500 0.800 - 0.182 0.673 12.500 0.782 - 0.181 0.670
13.500 0.764 - 0.180 0.666 13.500 0.748 - 0.169 0.625
14.500 0.732 - 0.168 0.622 14.500 0.717 - 0.167 0.618
325

 Tegangan Akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)


Tahap 21
Htimb 0.5 m
Htotal 10.5 m
q 0.925 t/m2
b1 17.2 m
b2 0 m
z (m) m = x/z n = y/z Itimb Δσ (t/m2)
0.500 1.638 - 0.226 0.836
1.500 1.496 - 0.225 0.833
2.500 1.376 - 0.224 0.829
3.500 1.274 - 0.209 0.773
4.500 1.186 - 0.205 0.759
5.500 1.110 - 0.205 0.759
6.500 1.042 - 0.203 0.751
7.500 0.983 - 0.201 0.744
8.500 0.930 - 0.189 0.699
9.500 0.882 - 0.187 0.692
10.500 0.839 - 0.184 0.681
11.500 0.800 - 0.182 0.673
12.500 0.764 - 0.180 0.666
13.500 0.732 - 0.168 0.622
14.500 0.702 - 0.166 0.614
326

 Perubahan Tegangan saat U = 100%


U 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Htimb (m) 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5

σ'0 σ'1 σ'2 σ'3 σ'4 σ'5 σ'6 σ'7 σ'9


No z (m) 2 2 2 2 2 2 2 2 σ'8 (t/m2)
(t/m ) (t/m ) (t/m ) (t/m ) (t/m ) (t/m ) (t/m ) (t/m ) (t/m2)

1 0.5 0.300 1.210 2.120 3.031 3.941 4.851 5.761 6.671 7.582 8.492
2 1.5 0.900 1.810 2.720 3.631 4.541 5.451 6.361 7.271 8.182 9.092
3 2.5 1.500 2.410 3.320 4.231 5.141 6.051 6.961 7.871 8.774 9.677
4 3.5 2.150 3.060 3.970 4.881 5.791 6.701 7.604 8.507 9.402 10.301
5 4.5 2.850 3.760 4.670 5.581 6.483 7.386 8.282 9.181 10.069 10.957
6 5.5 3.600 4.507 5.409 6.312 7.208 8.107 8.995 9.883 10.771 11.618
7 6.5 4.400 5.303 6.198 7.097 7.985 8.873 9.761 10.609 11.445 12.281
8 7.5 5.200 6.099 6.987 7.875 8.763 9.610 10.447 11.283 12.115 12.948
9 8.5 6.000 6.888 7.776 8.623 9.460 10.296 11.128 11.961 12.790 13.618
10 9.5 6.800 7.647 8.484 9.320 10.152 10.985 11.814 12.642 13.471 14.244
11 10.5 7.600 8.436 9.269 10.101 10.930 11.759 12.588 13.361 14.134 14.893
12 11.5 8.400 9.233 10.061 10.890 11.719 12.492 13.266 14.024 14.783 15.541
13 12.5 9.200 10.029 10.858 11.631 12.404 13.163 13.921 14.680 15.431 16.182
14 13.5 10.000 10.773 11.547 12.305 13.064 13.822 14.573 15.324 16.075 16.819
15 14.5 10.800 11.559 12.317 13.076 13.827 14.578 15.329 16.073 16.813 17.512
327

 Perubahan Tegangan saat U = 100% (Lanjutan)


U 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Htimb (m) 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 9 9.5 10 10.5

σ'10 σ'11 σ'12 σ'13 σ'14 σ'15 σ'16 σ'17 σ'18 σ'19 σ'20 σ'21
No z (m)
(t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2)

1 0.5 9.402 10.312 11.215 12.118 13.013 13.912 14.800 15.688 16.576 17.424 18.260 19.096
2 1.5 9.995 10.897 11.793 12.692 13.580 14.468 15.356 16.203 17.039 17.876 18.708 19.541
3 2.5 10.572 11.472 12.360 13.248 14.136 14.983 15.819 16.655 17.488 18.320 19.149 19.978
4 3.5 11.189 12.077 12.965 13.812 14.649 15.485 16.317 17.150 17.979 18.807 19.636 20.410
5 4.5 11.845 12.692 13.528 14.364 15.197 16.029 16.858 17.687 18.516 19.289 20.062 20.821
6 5.5 12.454 13.290 14.123 14.955 15.784 16.613 17.442 18.215 18.988 19.747 20.505 21.264
7 6.5 13.114 13.946 14.775 15.604 16.432 17.206 17.979 18.738 19.496 20.255 21.006 21.757
8 7.5 13.777 14.605 15.434 16.208 16.981 17.739 18.498 19.256 20.007 20.759 21.510 22.253
9 8.5 14.447 15.220 15.994 16.752 17.511 18.269 19.020 19.771 20.523 21.266 22.006 22.706
10 9.5 15.018 15.776 16.535 17.293 18.044 18.795 19.547 20.290 21.030 21.730 22.425 23.117
11 10.5 15.651 16.410 17.161 17.912 18.663 19.407 20.147 20.846 21.542 22.234 22.918 23.599
12 11.5 16.292 17.043 17.794 18.538 19.278 19.977 20.673 21.365 22.049 22.730 23.407 24.081
13 12.5 16.933 17.677 18.417 19.116 19.812 20.504 21.188 21.869 22.546 23.219 23.889 24.555
14 13.5 17.559 18.258 18.954 19.646 20.330 21.011 21.688 22.362 23.031 23.697 24.323 24.944
15 14.5 18.207 18.899 19.584 20.265 20.942 21.615 22.285 22.951 23.576 24.198 24.816 25.430
328

 Perubahan Tegangan saat U < 100%


U (%) 1 0.9177 0.9076 0.89625 0.8835 0.86917 0.85306 0.83495 0.814581 0.79167 0.765896 0.736885
Tinggi Penimbunan
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
(m)
Umur timbunan
- 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11
(minggu)
σ'0 ΔP'1 ΔP'2 ΔP'3 ΔP'4 ΔP'5 ΔP'6 ΔP'7 ΔP'8 ΔP'9 ΔP'10 ΔP'11
No z (m) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
(t/m ) (t/m ) (t/m ) (t/m ) (t/m ) (t/m ) (t/m ) (t/m ) (t/m ) (t/m ) (t/m ) (t/m2)
1 0.5 0.3 0.779 0.803 0.800 0.791 0.780 0.766 0.751 0.733 0.712 0.689 0.663
2 1.5 0.9 0.809 0.810 0.803 0.793 0.781 0.767 0.751 0.733 0.713 0.684 0.658
3 2.5 1.5 0.818 0.813 0.805 0.795 0.783 0.768 0.752 0.728 0.707 0.679 0.655
4 3.5 2.15 0.823 0.816 0.807 0.796 0.783 0.763 0.747 0.723 0.705 0.673 0.648
5 4.5 2.85 0.825 0.818 0.808 0.791 0.778 0.757 0.744 0.717 0.697 0.674 0.619
6 5.5 3.6 0.824 0.812 0.803 0.785 0.775 0.752 0.736 0.718 0.665 0.635 0.611
7 6.5 4.4 0.822 0.807 0.800 0.779 0.766 0.752 0.703 0.676 0.657 0.633 0.608
8 7.5 5.2 0.820 0.801 0.791 0.780 0.732 0.709 0.694 0.674 0.654 0.630 0.606
9 8.5 6 0.810 0.801 0.755 0.735 0.723 0.706 0.691 0.671 0.652 0.630 0.566
10 9.5 6.8 0.774 0.755 0.746 0.732 0.720 0.703 0.688 0.671 0.609 0.589 0.555
11 10.5 7.6 0.764 0.752 0.743 0.729 0.717 0.703 0.642 0.627 0.597 0.578 0.555
12 11.5 8.4 0.761 0.749 0.740 0.729 0.669 0.657 0.630 0.615 0.597 0.572 0.550
13 12.5 9.2 0.758 0.749 0.691 0.681 0.657 0.644 0.631 0.609 0.592 0.572 0.545
14 13.5 10 0.707 0.700 0.678 0.668 0.657 0.638 0.625 0.609 0.586 0.564 0.513
15 14.5 10.8 0.694 0.686 0.678 0.661 0.651 0.638 0.619 0.600 0.551 0.530 0.507
329

 Perubahan Tegangan saat U < 100% (Lanjutan)

U (%) 0.704218 0.667419 0.625938 0.579148 0.52631 0.466579 0.398908 0.322015 0.234156 0.13244
Tinggi Penimbunan
6 6.5 7 7.5 8 8.5 9 9.5 10 10.5
(m)
Umur timbunan
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
(minggu)
ΔP'12 ΔP'13 ΔP'14 ΔP'15 ΔP'16 ΔP'17 ΔP'18 ΔP'19 ΔP'20 ΔP'21
No z (m) Σσ' (t/m2)
(t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2)
1 0.5 0.628 0.595 0.553 0.513 0.461 0.408 0.348 0.268 0.192 0.109 12.641
2 1.5 0.623 0.593 0.549 0.507 0.461 0.390 0.329 0.265 0.192 0.108 13.218
3 2.5 0.618 0.586 0.549 0.485 0.434 0.385 0.327 0.264 0.191 0.108 13.750
4 3.5 0.619 0.560 0.518 0.479 0.433 0.383 0.326 0.263 0.191 0.101 14.304
5 4.5 0.583 0.553 0.516 0.477 0.431 0.382 0.326 0.246 0.178 0.099 14.867
6 5.5 0.581 0.550 0.514 0.475 0.431 0.357 0.305 0.241 0.175 0.099 15.442
7 6.5 0.579 0.548 0.514 0.444 0.403 0.350 0.299 0.241 0.173 0.098 16.052
8 7.5 0.579 0.512 0.480 0.435 0.395 0.350 0.296 0.239 0.173 0.097 16.646
9 8.5 0.541 0.502 0.471 0.435 0.392 0.347 0.296 0.237 0.171 0.091 17.223
10 9.5 0.530 0.502 0.466 0.431 0.392 0.344 0.292 0.223 0.161 0.090 17.773
11 10.5 0.525 0.498 0.467 0.427 0.386 0.323 0.275 0.220 0.158 0.089 18.376
12 11.5 0.526 0.493 0.460 0.402 0.363 0.320 0.270 0.217 0.157 0.088 18.966
13 12.5 0.518 0.464 0.432 0.398 0.357 0.315 0.268 0.215 0.155 0.087 19.537
14 13.5 0.487 0.459 0.426 0.392 0.354 0.312 0.265 0.212 0.145 0.081 20.076
15 14.5 0.479 0.452 0.421 0.387 0.350 0.308 0.247 0.198 0.143 0.080 20.684
330

 Peningkatan Nilai Cu
Cu
Σσ' Cu Lama Cu Baru
Σσ' (t/m2) PI (%) Transisi
(kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2)
(kg/cm2)
12.641 1.264 43 0.077 0.227 0.152
13.218 1.322 43 0.085 0.234 0.159
13.750 1.375 43 0.092 0.240 0.166
14.304 1.430 36 0.102 0.263 0.183
14.867 1.487 36 0.111 0.270 0.191
15.442 1.544 33 0.123 0.285 0.204
16.052 1.605 33 0.134 0.294 0.214
16.646 1.665 33 0.145 0.302 0.223
17.223 1.722 33 0.156 0.310 0.233
17.773 1.777 33 0.167 0.317 0.242
18.376 1.838 33 0.178 0.326 0.252
18.966 1.897 33 0.189 0.334 0.261
19.537 1.954 33 0.200 0.342 0.271
20.076 2.008 33 0.211 0.349 0.280
20.684 2.068 33 0.222 0.357 0.290
331

 Pemampatan akibat Timbunan Bertahap


Minggu 1 2 3
h z (m) eo Cs σ'0 σ'c Δσ'1 Σσ'1 Δσ'2 Σσ'2 Δσ'3 Σσ'3
Cc Sc1 (m) Sc2 (m) Sc3 (m)
(t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2)
1.0 0.5 1.850 0.121 0.850 0.300 1.800 0.910 1.210 0.026 1.820 2.120 0.029 2.731 3.031 0.046
1.0 1.5 1.850 0.121 0.850 0.900 2.400 0.910 1.810 0.013 1.820 2.720 0.021 2.731 3.631 0.037
1.0 2.5 1.850 0.121 0.850 1.500 3.000 0.910 2.410 0.009 1.820 3.320 0.017 2.731 4.231 0.031
1.0 3.5 1.420 0.084 0.589 2.150 3.650 0.910 3.060 0.005 1.820 3.970 0.012 2.731 4.881 0.022
1.0 4.5 1.420 0.084 0.589 2.850 4.350 0.910 3.760 0.004 1.820 4.670 0.010 2.731 5.581 0.019
1.0 5.5 1.140 0.065 0.452 3.600 5.100 0.907 4.507 0.003 1.809 5.409 0.007 2.712 6.312 0.014
1.0 6.5 1.140 0.065 0.452 4.400 5.900 0.903 5.303 0.002 1.798 6.198 0.006 2.697 7.097 0.012
1.0 7.5 1.140 0.065 0.452 5.200 6.700 0.899 6.099 0.002 1.787 6.987 0.005 2.675 7.875 0.011
1.0 8.5 1.140 0.065 0.452 6.000 7.500 0.888 6.888 0.002 1.776 7.776 0.004 2.623 8.623 0.009
1.0 9.5 1.140 0.065 0.452 6.800 8.300 0.847 7.647 0.002 1.684 8.484 0.003 2.520 9.320 0.009
1.0 10.5 1.140 0.065 0.452 7.600 9.100 0.836 8.436 0.001 1.669 9.269 0.003 2.501 10.101 0.008
1.0 11.5 1.140 0.065 0.452 8.400 9.900 0.833 9.233 0.001 1.661 10.061 0.002 2.490 10.890 0.007
1.0 12.5 1.140 0.065 0.452 9.200 10.700 0.829 10.029 0.001 1.658 10.858 0.002 2.431 11.631 0.006
1.0 13.5 1.140 0.065 0.452 10.000 11.500 0.773 10.773 0.001 1.547 11.547 0.001 2.305 12.305 0.006
1.0 14.5 1.140 0.065 0.452 10.800 12.300 0.759 11.559 0.001 1.517 12.317 0.001 2.276 13.076 0.005
0.073438 0.123404 0.244022
332

 Pemampatan akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)


Minggu 4 5 6
h z (m) eo Cs σ'0 σ'c Δσ'4 Σσ'4 Δσ'5 Σσ'5 Δσ'6 Σσ'6
Cc Sc4 (m) Sc5 (m) Sc6 (m)
(t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2)
1.0 0.5 1.850 0.121 0.850 0.300 1.800 3.641 3.941 0.034 4.551 4.851 0.027 5.461 5.761 0.022
1.0 1.5 1.850 0.121 0.850 0.900 2.400 3.641 4.541 0.029 4.551 5.451 0.024 5.461 6.361 0.020
1.0 2.5 1.850 0.121 0.850 1.500 3.000 3.641 5.141 0.025 4.551 6.051 0.021 5.461 6.961 0.018
1.0 3.5 1.420 0.084 0.589 2.150 3.650 3.641 5.791 0.018 4.551 6.701 0.015 5.454 7.604 0.013
1.0 4.5 1.420 0.084 0.589 2.850 4.350 3.633 6.483 0.016 4.536 7.386 0.014 5.432 8.282 0.012
1.0 5.5 1.140 0.065 0.452 3.600 5.100 3.608 7.208 0.012 4.507 8.107 0.011 5.395 8.995 0.010
1.0 6.5 1.140 0.065 0.452 4.400 5.900 3.585 7.985 0.011 4.473 8.873 0.010 5.361 9.761 0.009
1.0 7.5 1.140 0.065 0.452 5.200 6.700 3.563 8.763 0.010 4.410 9.610 0.008 5.247 10.447 0.008
1.0 8.5 1.140 0.065 0.452 6.000 7.500 3.460 9.460 0.008 4.296 10.296 0.008 5.128 11.128 0.007
1.0 9.5 1.140 0.065 0.452 6.800 8.300 3.352 10.152 0.008 4.185 10.985 0.007 5.014 11.814 0.007
1.0 10.5 1.140 0.065 0.452 7.600 9.100 3.330 10.930 0.007 4.159 11.759 0.007 4.988 12.588 0.006
1.0 11.5 1.140 0.065 0.452 8.400 9.900 3.319 11.719 0.007 4.092 12.492 0.006 4.866 13.266 0.006
1.0 12.5 1.140 0.065 0.452 9.200 10.700 3.204 12.404 0.006 3.963 13.163 0.005 4.721 13.921 0.005
1.0 13.5 1.140 0.065 0.452 10.000 11.500 3.064 13.064 0.005 3.822 13.822 0.005 4.573 14.573 0.005
1.0 14.5 1.140 0.065 0.452 10.800 12.300 3.027 13.827 0.005 3.778 14.578 0.005 4.529 15.329 0.005
0.20168 0.172799 0.151918
333

 Pemampatan akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)


Minggu 7 8 9
h z (m) eo Cs σ'0 σ'c Δσ'7 Σσ'7 Σσ'8 Σσ'9
Cc Sc7 (m) Δσ'8 (t/m2) Sc8 (m) 2
Δσ'9 (t/m ) Sc9 (m)
(t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2)
1.0 0.5 1.850 0.121 0.850 0.300 1.800 6.371 6.671 0.019 7.282 7.582 0.017 8.192 8.492 0.015
1.0 1.5 1.850 0.121 0.850 0.900 2.400 6.371 7.271 0.017 7.282 8.182 0.015 8.192 9.092 0.014
1.0 2.5 1.850 0.121 0.850 1.500 3.000 6.371 7.871 0.016 7.274 8.774 0.014 8.177 9.677 0.013
1.0 3.5 1.420 0.084 0.589 2.150 3.650 6.357 8.507 0.012 7.252 9.402 0.011 8.151 10.301 0.010
1.0 4.5 1.420 0.084 0.589 2.850 4.350 6.331 9.181 0.011 7.219 10.069 0.010 8.107 10.957 0.009
1.0 5.5 1.140 0.065 0.452 3.600 5.100 6.283 9.883 0.009 7.171 10.771 0.008 8.018 11.618 0.007
1.0 6.5 1.140 0.065 0.452 4.400 5.900 6.209 10.609 0.008 7.045 11.445 0.007 7.881 12.281 0.006
1.0 7.5 1.140 0.065 0.452 5.200 6.700 6.083 11.283 0.007 6.915 12.115 0.007 7.748 12.948 0.006
1.0 8.5 1.140 0.065 0.452 6.000 7.500 5.961 11.961 0.007 6.790 12.790 0.006 7.618 13.618 0.006
1.0 9.5 1.140 0.065 0.452 6.800 8.300 5.842 12.642 0.006 6.671 13.471 0.006 7.444 14.244 0.005
1.0 10.5 1.140 0.065 0.452 7.600 9.100 5.761 13.361 0.005 6.534 14.134 0.005 7.293 14.893 0.005
1.0 11.5 1.140 0.065 0.452 8.400 9.900 5.624 14.024 0.005 6.383 14.783 0.005 7.141 15.541 0.005
1.0 12.5 1.140 0.065 0.452 9.200 10.700 5.480 14.680 0.005 6.231 15.431 0.005 6.982 16.182 0.004
1.0 13.5 1.140 0.065 0.452 10.000 11.500 5.324 15.324 0.005 6.075 16.075 0.004 6.819 16.819 0.004
1.0 14.5 1.140 0.065 0.452 10.800 12.300 5.273 16.073 0.004 6.013 16.813 0.004 6.712 17.512 0.004
0.1355 0.122633 0.111595491
334

 Pemampatan akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)


Minggu 10 11 12
h z (m) eo Cs σ'0 σ'c Δσ'10 Σσ'10 Σσ'11 Δσ'12
Cc Sc10 (m) Δσ'11 (t/m2) Sc11 (m) Σσ'12 (t/m2) Sc12 (m)
(t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2)
1.0 0.5 1.850 0.121 0.850 0.300 1.800 9.102 9.402 0.013 10.012 10.312 0.012 10.915 11.215 0.011
1.0 1.5 1.850 0.121 0.850 0.900 2.400 9.095 9.995 0.012 9.997 10.897 0.011 10.893 11.793 0.010
1.0 2.5 1.850 0.121 0.850 1.500 3.000 9.072 10.572 0.011 9.972 11.472 0.011 10.860 12.360 0.010
1.0 3.5 1.420 0.084 0.589 2.150 3.650 9.039 11.189 0.009 9.927 12.077 0.008 10.815 12.965 0.007
1.0 4.5 1.420 0.084 0.589 2.850 4.350 8.995 11.845 0.008 9.842 12.692 0.007 10.678 13.528 0.007
1.0 5.5 1.140 0.065 0.452 3.600 5.100 8.854 12.454 0.006 9.690 13.290 0.006 10.523 14.123 0.006
1.0 6.5 1.140 0.065 0.452 4.400 5.900 8.714 13.114 0.006 9.546 13.946 0.006 10.375 14.775 0.005
1.0 7.5 1.140 0.065 0.452 5.200 6.700 8.577 13.777 0.006 9.405 14.605 0.005 10.234 15.434 0.005
1.0 8.5 1.140 0.065 0.452 6.000 7.500 8.447 14.447 0.005 9.220 15.220 0.005 9.994 15.994 0.005
1.0 9.5 1.140 0.065 0.452 6.800 8.300 8.218 15.018 0.005 8.976 15.776 0.005 9.735 16.535 0.004
1.0 10.5 1.140 0.065 0.452 7.600 9.100 8.051 15.651 0.005 8.810 16.410 0.004 9.561 17.161 0.004
1.0 11.5 1.140 0.065 0.452 8.400 9.900 7.892 16.292 0.004 8.643 17.043 0.004 9.394 17.794 0.004
1.0 12.5 1.140 0.065 0.452 9.200 10.700 7.733 16.933 0.004 8.477 17.677 0.004 9.217 18.417 0.004
1.0 13.5 1.140 0.065 0.452 10.000 11.500 7.559 17.559 0.004 8.258 18.258 0.004 8.954 18.954 0.003
1.0 14.5 1.140 0.065 0.452 10.800 12.300 7.407 18.207 0.004 8.099 18.899 0.003 8.784 19.584 0.003
0.102769 0.094767 0.088262
335

 Pemampatan akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)


Minggu 13 14 15
h z (m) eo Cs σ'0 σ'c Δσ'13 Σσ'13 Δσ'14 Δσ'15 Σσ'15
Cc Sc13 (m) Σσ'14 (t/m2) Sc14 (m) Sc15 (m)
(t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2)
1.0 0.5 1.850 0.121 0.850 0.300 1.800 11.818 12.118 0.010 12.713 13.013 0.009 13.612 13.912 0.009
1.0 1.5 1.850 0.121 0.850 0.900 2.400 11.792 12.692 0.010 12.680 13.580 0.009 13.568 14.468 0.008
1.0 2.5 1.850 0.121 0.850 1.500 3.000 11.748 13.248 0.009 12.636 14.136 0.008 13.483 14.983 0.008
1.0 3.5 1.420 0.084 0.589 2.150 3.650 11.662 13.812 0.007 12.499 14.649 0.006 13.335 15.485 0.006
1.0 4.5 1.420 0.084 0.589 2.850 4.350 11.514 14.364 0.006 12.347 15.197 0.006 13.179 16.029 0.006
1.0 5.5 1.140 0.065 0.452 3.600 5.100 11.355 14.955 0.005 12.184 15.784 0.005 13.013 16.613 0.005
1.0 6.5 1.140 0.065 0.452 4.400 5.900 11.204 15.604 0.005 12.032 16.432 0.005 12.806 17.206 0.004
1.0 7.5 1.140 0.065 0.452 5.200 6.700 11.008 16.208 0.004 11.781 16.981 0.004 12.539 17.739 0.004
1.0 8.5 1.140 0.065 0.452 6.000 7.500 10.752 16.752 0.004 11.511 17.511 0.004 12.269 18.269 0.004
1.0 9.5 1.140 0.065 0.452 6.800 8.300 10.493 17.293 0.004 11.244 18.044 0.004 11.995 18.795 0.004
1.0 10.5 1.140 0.065 0.452 7.600 9.100 10.312 17.912 0.004 11.063 18.663 0.004 11.807 19.407 0.004
1.0 11.5 1.140 0.065 0.452 8.400 9.900 10.138 18.538 0.004 10.878 19.278 0.004 11.577 19.977 0.003
1.0 12.5 1.140 0.065 0.452 9.200 10.700 9.916 19.116 0.003 10.612 19.812 0.003 11.304 20.504 0.003
1.0 13.5 1.140 0.065 0.452 10.000 11.500 9.646 19.646 0.003 10.330 20.330 0.003 11.011 21.011 0.003
1.0 14.5 1.140 0.065 0.452 10.800 12.300 9.465 20.265 0.003 10.142 20.942 0.003 10.815 21.615 0.003
0.082163 0.077256 0.072349
336

 Pemampatan akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)


Minggu 16 17 18
h z (m) eo Cs σ'0 σ'c Δσ'16 Δσ'17 Σσ'17 Δσ'18
Cc Σσ'16 (t/m2) Sc16(m) Sc17 (m) Σσ'18 (t/m2) Sc18 (m)
(t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2)
1.0 0.5 1.850 0.121 0.850 0.300 1.800 14.500 14.800 0.008 15.388 15.688 0.008 16.276 16.576 0.007
1.0 1.5 1.850 0.121 0.850 0.900 2.400 14.456 15.356 0.008 15.303 16.203 0.007 16.139 17.039 0.007
1.0 2.5 1.850 0.121 0.850 1.500 3.000 14.319 15.819 0.007 15.155 16.655 0.007 15.988 17.488 0.006
1.0 3.5 1.420 0.084 0.589 2.150 3.650 14.167 16.317 0.006 15.000 17.150 0.005 15.829 17.979 0.005
1.0 4.5 1.420 0.084 0.589 2.850 4.350 14.008 16.858 0.005 14.837 17.687 0.005 15.666 18.516 0.005
1.0 5.5 1.140 0.065 0.452 3.600 5.100 13.842 17.442 0.004 14.615 18.215 0.004 15.388 18.988 0.004
1.0 6.5 1.140 0.065 0.452 4.400 5.900 13.579 17.979 0.004 14.338 18.738 0.004 15.096 19.496 0.004
1.0 7.5 1.140 0.065 0.452 5.200 6.700 13.298 18.498 0.004 14.056 19.256 0.004 14.807 20.007 0.004
1.0 8.5 1.140 0.065 0.452 6.000 7.500 13.020 19.020 0.004 13.771 19.771 0.004 14.523 20.523 0.003
1.0 9.5 1.140 0.065 0.452 6.800 8.300 12.747 19.547 0.004 13.490 20.290 0.003 14.230 21.030 0.003
1.0 10.5 1.140 0.065 0.452 7.600 9.100 12.547 20.147 0.003 13.246 20.846 0.003 13.942 21.542 0.003
1.0 11.5 1.140 0.065 0.452 8.400 9.900 12.273 20.673 0.003 12.965 21.365 0.003 13.649 22.049 0.003
1.0 12.5 1.140 0.065 0.452 9.200 10.700 11.988 21.188 0.003 12.669 21.869 0.003 13.346 22.546 0.003
1.0 13.5 1.140 0.065 0.452 10.000 11.500 11.688 21.688 0.003 12.362 22.362 0.003 13.031 23.031 0.003
1.0 14.5 1.140 0.065 0.452 10.800 12.300 11.485 22.285 0.003 12.151 22.951 0.003 12.776 23.576 0.002
0.068519 0.06447 0.061311
337

 Pemampatan akibat Timbunan Bertahap (Lanjutan)


Minggu 19 20 21
h z (m) eo Cs σ'0 σ'c Δσ'19 Σσ'19 Δσ'20 Δσ'21 Σσ'21
Cc Sc19 (m) Σσ'20 (t/m2) Sc20 (m) Sc21 (m)
(t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2) (t/m2)
1.0 0.5 1.850 0.121 0.850 0.300 1.800 17.124 17.424 0.006 17.960 18.260 0.006 18.796 19.096 0.006
1.0 1.5 1.850 0.121 0.850 0.900 2.400 16.976 17.876 0.006 17.808 18.708 0.006 18.641 19.541 0.006
1.0 2.5 1.850 0.121 0.850 1.500 3.000 16.820 18.320 0.006 17.649 19.149 0.006 18.478 19.978 0.005
1.0 3.5 1.420 0.084 0.589 2.150 3.650 16.657 18.807 0.005 17.486 19.636 0.005 18.260 20.410 0.004
1.0 4.5 1.420 0.084 0.589 2.850 4.350 16.439 19.289 0.004 17.212 20.062 0.004 17.971 20.821 0.004
1.0 5.5 1.140 0.065 0.452 3.600 5.100 16.147 19.747 0.004 16.905 20.505 0.003 17.664 21.264 0.003
1.0 6.5 1.140 0.065 0.452 4.400 5.900 15.855 20.255 0.003 16.606 21.006 0.003 17.357 21.757 0.003
1.0 7.5 1.140 0.065 0.452 5.200 6.700 15.559 20.759 0.003 16.310 21.510 0.003 17.053 22.253 0.003
1.0 8.5 1.140 0.065 0.452 6.000 7.500 15.266 21.266 0.003 16.006 22.006 0.003 16.706 22.706 0.003
1.0 9.5 1.140 0.065 0.452 6.800 8.300 14.930 21.730 0.003 15.625 22.425 0.003 16.317 23.117 0.003
1.0 10.5 1.140 0.065 0.452 7.600 9.100 14.634 22.234 0.003 15.318 22.918 0.003 15.999 23.599 0.003
1.0 11.5 1.140 0.065 0.452 8.400 9.900 14.330 22.730 0.003 15.007 23.407 0.003 15.681 24.081 0.003
1.0 12.5 1.140 0.065 0.452 9.200 10.700 14.019 23.219 0.003 14.689 23.889 0.003 15.355 24.555 0.003
1.0 13.5 1.140 0.065 0.452 10.000 11.500 13.697 23.697 0.003 14.323 24.323 0.002 14.944 24.944 0.002
1.0 14.5 1.140 0.065 0.452 10.800 12.300 13.398 24.198 0.002 14.016 24.816 0.002 14.630 25.430 0.002
0.05788 0.055257 0.052604
338

LAMPIRAN 9
PERHITUNGAN PERENCANAAN PERKUATAN UNTUK
OPRIT TIMBUNAN MIRING

 Kebutuhan Geotextile Arah Melintang Jembatan pada


Timbunan Oprit Miring
Ti.Si Ti.Si.x
Lapis Sv (m) Hi (m) Ti (m) Si (kN) x (buah)
(kNm) (kNm)
1 0.25 8.5 25 31.515 787.88 2 1575.76
2 0.25 8.25 24.75 31.515 780.00 2 1560.00
3 0.25 8 24.5 31.515 772.12 2 1544.24
4 0.25 7.75 24.25 31.515 764.24 2 1528.48
5 0.25 7.5 24 31.515 756.36 2 1512.73
6 0.25 7.25 23.75 31.515 748.48 2 1496.97
7 0.25 7 23.5 31.515 740.61 2 1481.21
8 0.25 6.75 23.25 31.515 732.73 2 1465.45
9 0.25 6.5 23 31.515 724.85 2 1449.70
10 0.25 6.25 22.75 31.515 716.97 2 1433.94
11 0.25 6 22.5 31.515 709.09 2 1418.18
12 0.25 5.75 22.25 31.515 701.21 2 1402.42
13 0.25 5.5 22 31.515 693.33 2 1386.67
14 0.25 5.25 21.75 31.515 685.45 2 1370.91
15 0.25 5 21.5 31.515 677.58 2 1355.15
16 0.25 4.75 21.25 31.515 669.70 2 1339.39
17 0.25 4.5 21 31.515 661.82 2 1323.64
18 0.25 4.25 20.75 31.515 653.94 2 1307.88
19 0.25 4 20.5 31.515 646.06 2 1292.12
20 0.25 3.75 20.25 31.515 638.18 2 1276.36
21 0.25 3.5 20 31.515 630.30 2 1260.61
22 0.25 3.25 19.75 31.515 622.42 2 1244.85
23 0.25 3 19.5 31.515 614.55 1 614.55
24 0.25 2.75 19.25 31.515 606.67 1 606.67
25 0.25 2.5 19 31.515 598.79 1 598.79
26 0.25 2.25 18.75 31.515 590.91 1 590.91
27 0.25 2 18.5 31.515 583.03 1 583.03
28 0.25 1.75 18.25 31.515 575.15 1 575.15
29 0.25 1.5 18 31.515 567.27 1 567.27
30 0.25 1.25 17.75 31.515 559.39 1 559.39
31 0.25 1 17.5 31.515 551.52 1 551.52
32 0.25 0.75 17.25 31.515 543.64 1 543.64
33 0.25 0.5 17 31.515 535.76 1 535.76
ΣTi.Si 21840.00 ΣTi.Si 37353.33
Cek NOT OK Cek OK
339

 Kebutuhan Geotextile Arah Melintang Jembatan pada


Timbunan Oprit Miring (Lanjutan)
τ1 Le pakai Ltotal Ltotal
Lapis Sv (m) Hi (m) Ti (m) τ2 (kN/m2) Le (m) Lr (m) Lo (m)
(kN/m2) (m) (m) pakai (m)
1 0.25 8.5 25 90.79 23.03 0.519 1.0 28.079 1.000 30.329 30.400
2 0.25 8.25 24.75 88.12 88.12 0.335 1.0 27.82 1.000 30.070 30.1
3 0.25 8 24.5 85.45 85.45 0.346 1.0 27.556 1.000 29.806 29.9
4 0.25 7.75 24.25 82.78 82.78 0.357 1.0 27.287 1.000 29.537 29.6
5 0.25 7.5 24 80.11 80.11 0.369 1.0 27.015 1.000 29.265 29.3
6 0.25 7.25 23.75 77.44 77.44 0.382 1.0 26.738 1.000 28.988 29
7 0.25 7 23.5 74.77 74.77 0.395 1.0 26.457 1.000 28.707 28.8
8 0.25 6.75 23.25 72.10 72.10 0.410 1.0 26.172 1.000 28.422 28.5
9 0.25 6.5 23 69.43 69.43 0.426 1.0 25.882 1.000 28.132 28.2
10 0.25 6.25 22.75 66.76 66.76 0.443 1.0 25.59 1.000 27.840 27.9
11 0.25 6 22.5 64.09 64.09 0.461 1.0 25.293 1.000 27.543 27.6
12 0.25 5.75 22.25 61.42 61.42 0.481 1.0 24.992 1.000 27.242 27.3
13 0.25 5.5 22 58.75 58.75 0.503 1.0 24.688 1.000 26.938 27
14 0.25 5.25 21.75 56.08 56.08 0.527 1.0 24.381 1.000 26.631 26.7
15 0.25 5 21.5 53.40 53.40 0.553 1.0 24.07 1.000 26.320 26.4
16 0.25 4.75 21.25 50.73 50.73 0.582 1.0 23.756 1.000 26.006 26.1
17 0.25 4.5 21 48.06 48.06 0.615 1.0 23.438 1.000 25.688 25.7
18 0.25 4.25 20.75 45.39 45.39 0.651 1.0 23.117 1.000 25.367 25.4
19 0.25 4 20.5 42.72 42.72 0.692 1.0 22.793 1.000 25.043 25.1
20 0.25 3.75 20.25 40.05 40.05 0.738 1.0 22.465 1.000 24.715 24.8
21 0.25 3.5 20 37.38 37.38 0.790 1.0 22.135 1.000 24.385 24.4
22 0.25 3.25 19.75 34.71 34.71 0.851 1.0 21.801 1.000 24.051 24.1
23 0.25 3 19.5 32.04 32.04 0.922 1.0 21.465 1.000 23.715 23.8
24 0.25 2.75 19.25 29.37 29.37 1.006 2.0 21.125 1.000 24.375 24.4
25 0.25 2.5 19 26.70 26.70 1.106 2.0 20.783 1.000 24.033 24.1
26 0.25 2.25 18.75 24.03 24.03 1.229 2.0 20.438 1.000 23.688 23.7
27 0.25 2 18.5 21.36 21.36 1.383 2.0 20.09 1.000 23.340 23.4
28 0.25 1.75 18.25 18.69 18.69 1.581 2.0 19.789 1.000 23.039 23.1
29 0.25 1.5 18 16.02 16.02 1.844 2.0 19.385 1.000 22.635 22.7
30 0.25 1.25 17.75 13.35 13.35 2.213 3.0 19.029 1.500 23.779 23.8
31 0.25 1 17.5 10.68 10.68 2.766 3.0 18.67 1.500 23.420 23.5
32 0.25 0.75 17.25 8.01 8.01 3.688 4.0 18.308 2.000 24.558 24.6
33 0.25 0.5 17 5.34 5.34 5.532 6.0 17.944 3.000 27.194 27.2
340

 Kebutuhan Geotextile Arah Melintang Jembatan pada


Timbunan Oprit Miring
1/2 lebar Kebutuhan
Lr + Pemasang Lpemasa Jumlah
Lapis Sv (m) Lo (m) Timbunan geotextile
Le (m) an ngan (m) Geotextile
(m) total (m)
1 0.25 1.000 29.079 34.2 2 x Ltotal 59.5 2 119
2 0.25 1.000 28.820 33.7 2 x Ltotal 58.9 2 117.8
3 0.25 1.000 28.556 33.2 2 x Ltotal 58.4 2 116.8
4 0.25 1.000 28.287 32.7 2 x Ltotal 57.9 2 115.8
5 0.25 1.000 28.015 32.2 2 x Ltotal 57.3 2 114.6
6 0.25 1.000 27.738 31.7 2 x Ltotal 56.8 2 113.6
7 0.25 1.000 27.457 31.2 2 x Ltotal 56.2 2 112.4
8 0.25 1.000 27.172 30.7 2 x Ltotal 55.6 2 111.2
9 0.25 1.000 26.882 30.2 2 x Ltotal 55.1 2 110.2
10 0.25 1.000 26.590 29.7 2 x Ltotal 54.5 2 109
11 0.25 1.000 26.293 29.2 2 x Ltotal 53.9 2 107.8
12 0.25 1.000 25.992 28.7 2 x Ltotal 53.3 2 106.6
13 0.25 1.000 25.688 28.2 2 x Ltotal 52.7 2 105.4
14 0.25 1.000 25.381 27.7 2 x Ltotal 52.1 2 104.2
15 0.25 1.000 25.070 27.2 2 x Ltotal 51.4 2 102.8
16 0.25 1.000 24.756 26.7 2 x Ltotal 50.8 2 101.6
17 0.25 1.000 24.438 26.2 2 x Ltotal 50.2 2 100.4
18 0.25 1.000 24.117 25.7 2 x Ltotal 49.5 2 99
19 0.25 1.000 23.793 25.2 2 x Ltotal 48.9 2 97.8
20 0.25 1.000 23.465 24.7 2 x Ltotal 48.2 2 96.4
21 0.25 1.000 23.135 24.2 2 x Ltotal 47.6 2 95.2
22 0.25 1.000 22.801 23.7 2 x Ltotal 46.9 2 93.8
23 0.25 1.000 22.465 23.2 2 x Ltotal 46.2 1 46.2
24 0.25 1.000 23.125 22.7 Selebar Timbunan 47.9 1 47.9
25 0.25 1.000 22.783 22.2 Selebar Timbunan 46.9 1 46.9
26 0.25 1.000 22.438 21.7 Selebar Timbunan 45.9 1 45.9
27 0.25 1.000 22.090 21.2 Selebar Timbunan 44.9 1 44.9
28 0.25 1.000 21.789 20.7 Selebar Timbunan 43.9 1 43.9
29 0.25 1.000 21.385 20.2 Selebar Timbunan 42.9 1 42.9
30 0.25 1.500 22.029 19.7 Selebar Timbunan 42.9 1 42.9
31 0.25 1.500 21.670 19.2 Selebar Timbunan 41.9 1 41.9
32 0.25 2.000 22.308 18.7 Selebar Timbunan 41.9 1 41.9
33 0.25 3.000 23.944 18.2 Selebar Timbunan 42.9 1 42.9
Total 2839.6
341

 Kebutuhan Geotextile Wall Arah Memanjang Jembatan


pada Timbunan Oprit Miring
Sv pakai Le pakai Le + Lr Lpakai Lo pakai
Layer z (m) Sv (m) Le (m) Lr (m) Lo (m) Ltotal (m)
(m) (m) (m) (m) (m)
1 8.5 0.276 0.2 0.107 1 5.193 6.193 11.000 0.5 1 12.200
2 8.3 0.282 0.2 0.107 1 5.374 6.374 11.000 0.5 1 12.200
3 8.1 0.289 0.2 0.107 1 5.55 6.550 11.000 0.5 1 12.200
4 7.9 0.295 0.2 0.107 1 5.721 6.721 11.000 0.5 1 12.200
5 7.7 0.302 0.3 0.162 1 5.886 6.886 11.000 0.5 1 12.300
6 7.4 0.313 0.3 0.162 1 6.124 7.124 11.000 0.5 1 12.300
7 7.1 0.325 0.3 0.163 1 6.352 7.352 11.000 0.5 1 12.300
8 6.8 0.338 0.3 0.164 1 6.569 7.569 11.000 0.5 1 12.300
9 6.5 0.352 0.3 0.164 1 6.776 7.776 11.000 0.5 1 12.300
10 6.2 0.367 0.3 0.165 1 6.974 7.974 11.000 0.5 1 12.300
11 5.9 0.384 0.3 0.166 1 7.163 8.163 11.000 0.5 1 12.300
12 5.6 0.402 0.4 0.223 1 7.344 8.344 11.000 0.5 1 12.400
13 5.2 0.429 0.4 0.225 1 7.572 8.572 11.000 0.5 1 12.400
14 4.8 0.460 0.4 0.227 1 7.786 8.786 11.000 0.5 1 12.400
15 4.4 0.495 0.4 0.230 1 7.987 8.987 11.000 0.5 1 12.400
16 4.0 0.537 0.5 0.292 1 8.174 9.174 11.000 0.5 1 12.500
17 3.5 0.600 0.6 0.358 1 8.392 9.392 11.000 0.5 1 12.600
18 2.9 0.698 0.6 0.371 1 8.629 9.629 11.000 0.5 1 12.600
19 2.3 0.835 0.8 0.522 1 8.84 9.840 11.000 0.5 1 12.800
20 1.5 1.131 1.1 0.813 1 9.085 10.085 11.000 0.5 1 13.100
342

 Kebutuhan Geotextile Wall Arah Memanjang Jembatan


pada Timbunan Oprit Miring (Lanjutan)

Kebutuhan
Lr + Le Jumlah
Lapis Sv (m) Lo (m) geotextile
(m) Geotextile
total (m)
1 0.2 1.000 11.000 1 12.2
2 0.2 1.000 11.000 1 12.2
3 0.2 1.000 11.000 1 12.2
4 0.2 1.000 11.000 1 12.2
5 0.3 1.000 11.000 1 12.3
6 0.3 1.000 11.000 1 12.3
7 0.3 1.000 11.000 1 12.3
8 0.3 1.000 11.000 1 12.3
9 0.3 1.000 11.000 1 12.3
10 0.3 1.000 11.000 1 12.3
11 0.3 1.000 11.000 1 12.3
12 0.4 1.000 11.000 1 12.4
13 0.4 1.000 11.000 1 12.4
14 0.4 1.000 11.000 1 12.4
15 0.4 1.000 11.000 1 12.4
16 0.5 1.000 11.000 1 12.5
17 0.6 1.000 11.000 1 12.6
18 0.6 1.000 11.000 1 12.6
19 0.8 1.000 11.000 1 12.8
20 1.1 1.000 11.000 1 13.1
248.1
343

 Kebutuhan Stone Column Untuk Perkuatan pada


Timbunan Oprit Miring
Stone
No ɣs' (t/m3) Z (m) σ (t/m2) μs σs (t/m2) σz (t/m2)
column
1 Sc 1 1.2 8.93 0.37 2.087 0.772 11.488
2 Sc 2 1.2 8.96 1.48 2.087 3.088 13.840
3 Sc 3 1.2 9.945 2.59 2.087 5.404 17.338
4 Sc 4 1.2 8.88 3.7 2.087 7.720 18.376
5 Sc 5 1.2 8.78 4.81 2.087 10.036 20.572
6 Sc 6 1.2 8.62 5.92 2.087 12.353 22.697
7 Sc 7 1.2 8.42 7.03 2.087 14.669 24.773
8 Sc 8 1.2 8.17 8.14 2.087 16.985 26.789
9 Sc 9 1.2 7.87 9.25 2.087 19.301 28.745
10 Sc 10 1.2 7.52 10.36 2.087 21.617 30.641
11 Sc 11 1.2 7.11 11.47 2.087 23.933 32.465
12 Sc 12 1.2 6.65 12.58 2.087 26.249 34.229
13 Sc 13 1.2 6.13 13.69 2.087 28.565 35.921
14 Sc 14 1.2 5.55 14.8 2.087 30.881 37.541
15 Sc 15 1.2 4.9 15.725 2.087 32.812 38.692
16 Sc 16 1.2 4.18 15.725 2.087 32.812 37.828
17 Sc 17 1.2 3.38 15.725 2.087 32.812 36.868
18 Sc 18 1.2 2.51 15.725 2.087 32.812 35.824
19 Sc 19 1.2 1.53 15.725 2.087 32.812 34.648
20 Sc 20 1.2 0.45 15.725 2.087 32.812 33.352
344

 Kebutuhan Stone Column Untuk Perkuatan pada


Timbunan Oprit Miring (Lanjutan)

Stone
No σz (t/m2) β (°) σN (t/m2) Cs (t/m2) τz (t/m2)
column
1 Sc 1 11.488 2 11.47404 0 9.628
2 Sc 2 13.840 0 13.84014 0 11.613
3 Sc 3 17.338 2 17.31713 0 14.531
4 Sc 4 18.376 4 18.28693 0 15.345
5 Sc 5 20.572 7 20.26691 0 17.006
6 Sc 6 22.697 9 22.14114 0 18.579
7 Sc 7 24.773 11 23.87075 0 20.030
8 Sc 8 26.789 13 25.43319 0 21.341
9 Sc 9 28.745 16 26.56096 0 22.287
10 Sc 10 30.641 18 27.71504 0 23.256
11 Sc 11 32.465 20 28.6674 0 24.055
12 Sc 12 34.229 23 29.0034 0 24.337
13 Sc 13 35.921 25 29.50554 0 24.758
14 Sc 14 37.541 28 29.26715 0 24.558
15 Sc 15 38.692 30 29.01863 0 24.350
16 Sc 16 37.828 33 26.60667 0 22.326
17 Sc 17 36.868 35 24.73846 0 20.758
18 Sc 18 35.824 38 22.245 0 18.666
19 Sc 19 34.648 41 19.73475 0 16.559
20 Sc 20 33.352 44 17.25773 0 14.481
345

 Kebutuhan Stone Column Untuk Perkuatan pada


Timbunan Oprit Miring (Lanjutan)

Stone
No τz (t/m2) A (m2) β (°) Pz (t) ΔMR (t.m)
column
1 Sc 1 9.628 0.503 2 4.842 150.503
2 Sc 2 11.613 0.503 0 5.837 181.428
3 Sc 3 14.531 0.503 2 7.308 227.146
4 Sc 4 15.345 0.503 4 7.732 240.306
5 Sc 5 17.006 0.503 7 8.612 267.671
6 Sc 6 18.579 0.503 9 9.455 293.863
7 Sc 7 20.030 0.503 11 10.257 318.775
8 Sc 8 21.341 0.503 13 11.009 342.169
9 Sc 9 22.287 0.503 16 11.654 362.215
10 Sc 10 23.256 0.503 18 12.291 382.009
11 Sc 11 24.055 0.503 20 12.867 399.914
12 Sc 12 24.337 0.503 23 13.289 413.035
13 Sc 13 24.758 0.503 25 13.731 426.768
14 Sc 14 24.558 0.503 28 13.981 434.520
15 Sc 15 24.350 0.503 30 14.133 439.249
16 Sc 16 22.326 0.503 33 13.381 415.876
17 Sc 17 20.758 0.503 35 12.738 395.888
18 Sc 18 18.666 0.503 38 11.906 370.054
19 Sc 19 16.559 0.503 41 11.029 342.781
20 Sc 20 14.481 0.503 44 10.119 314.495
346

LAMPIRAN 10
PERHITUNGAN PERENCANAAN PERKUATAN UNTUK OPRIT TIMBUNAN TEGAK

 Kebutuhan Geotextile Wall Arah Melintang Jembatan pada Timbunan Oprit Tegak
σhs σhq σh Sv pakai Le pakai Le + Lr Lpakai Lo pakai
Layer z (m) Sv (m) Le (m) Lr (m) Lo (m) Ltotal (m)
(kN/m2) (kN/m2) (kN/m2) (m) (m) (m) (m) (m)
1 8.5 52.364 4.695 57.060 0.276 0.2 0.107 1 12.18 13.180 14.000 0.5 1 15.200
2 8.3 51.132 4.695 55.827 0.282 0.2 0.107 1 12.36 13.360 14.000 0.5 1 15.200
3 8.1 49.900 4.695 54.595 0.289 0.2 0.107 1 12.54 13.540 14.000 0.5 1 15.200
4 7.9 48.668 4.695 53.363 0.295 0.2 0.107 1 12.7 13.700 14.000 0.5 1 15.200
5 7.7 47.436 4.695 52.131 0.302 0.3 0.162 1 12.88 13.880 14.000 0.5 1 15.300
6 7.4 45.588 4.695 50.283 0.313 0.3 0.162 1 13.13 14.130 15.000 0.5 1 16.300
7 7.1 43.740 4.695 48.435 0.325 0.3 0.163 1 13.37 14.370 15.000 0.5 1 16.300
8 6.8 41.891 4.695 46.587 0.338 0.3 0.164 1 13.6 14.600 15.000 0.5 1 16.300
9 6.5 40.043 4.695 44.739 0.352 0.3 0.164 1 13.82 14.820 15.000 0.5 1 16.300
10 6.2 38.195 4.695 42.890 0.367 0.3 0.165 1 14.04 15.040 16.000 0.5 1 17.300
11 5.9 36.347 4.695 41.042 0.384 0.3 0.166 1 14.25 15.250 16.000 0.5 1 17.300
12 5.6 34.499 4.695 39.194 0.402 0.4 0.223 1 14.45 15.450 16.000 0.5 1 17.400
13 5.2 32.035 4.695 36.730 0.429 0.4 0.225 1 14.71 15.710 16.000 0.5 1 17.400
14 4.8 29.570 4.695 34.266 0.460 0.4 0.227 1 14.96 15.960 16.000 0.5 1 17.400
15 4.4 27.106 4.695 31.802 0.495 0.4 0.230 1 15.17 16.170 17.000 0.5 1 18.400
16 4.0 24.642 4.695 29.337 0.537 0.5 0.292 1 15.42 16.420 17.000 0.5 1 18.500
17 3.5 21.562 4.695 26.257 0.600 0.6 0.358 1 15.68 16.680 17.000 0.5 1 18.600
18 2.9 17.865 4.695 22.561 0.698 0.6 0.371 1 15.98 16.980 17.000 0.5 1 18.600
19 2.3 14.169 4.695 18.864 0.835 0.8 0.522 1 16.26 17.260 18.000 0.5 1 19.800
20 1.5 9.241 4.695 13.936 1.131 1.1 0.813 1 16.6 17.600 18.000 0.5 1 20.100
347

 Kebutuhan Geotextile Wall Arah Melintang Jembatan pada


Timbunan Oprit Tegak (Lanjutan)
1/2 lebar Kebutuhan
Lr + Le Lpemasangan Jumlah
Lapis Sv (m) Lo (m) Timbunan Pemasangan geotextile
(m) (m) Geotextile
(m) total (m)
1 0.2 1.000 13.180 17.200 2 x Ltotal 27.6 1 27.6
2 0.2 1.000 13.360 17.200 2 x Ltotal 28.0 1 28
3 0.2 1.000 13.540 17.200 2 x Ltotal 28.3 1 28.3
4 0.2 1.000 13.700 17.200 2 x Ltotal 28.6 1 28.6
5 0.3 1.000 13.880 17.200 2 x Ltotal 29.1 1 29.1
6 0.3 1.000 14.130 17.200 2 x Ltotal 29.6 1 29.6
7 0.3 1.000 14.370 17.200 2 x Ltotal 30.1 1 30.1
8 0.3 1.000 14.600 17.200 2 x Ltotal 30.5 1 30.5
9 0.3 1.000 14.820 17.200 2 x Ltotal 31.0 1 31
10 0.3 1.000 15.040 17.200 2 x Ltotal 31.4 1 31.4
11 0.3 1.000 15.250 17.200 2 x Ltotal 31.8 1 31.8
12 0.4 1.000 15.450 17.200 2 x Ltotal 32.3 1 32.3
13 0.4 1.000 15.710 17.200 2 x Ltotal 32.9 1 32.9
14 0.4 1.000 15.960 17.200 2 x Ltotal 33.4 1 33.4
15 0.4 1.000 16.170 17.200 2 x Ltotal 33.8 1 33.8
16 0.5 1.000 16.420 17.200 2 x Ltotal 34.4 1 34.4
17 0.6 1.000 16.680 17.200 2 x Ltotal 35.0 1 35
18 0.6 1.000 16.980 17.200 2 x Ltotal 35.6 1 35.6
Selebar
19 0.8 1.000 17.260 17.200 38.0 1 38
Timbunan
Selebar
20 1.1 1.000 17.600 17.200 38.6 1 38.6
Timbunan
640
348

 Kebutuhan Geotextile Wall Arah Memanjang Jembatan


pada Timbunan Oprit Tegak
Sv pakai Le pakai Le + Lr Lpakai Lo pakai
Layer z (m) Sv (m) Le (m) Lr (m) Lo (m) Ltotal (m)
(m) (m) (m) (m) (m)
1 8.5 0.276 0.2 0.107 1 5.193 6.193 11.000 0.5 1 12.200
2 8.3 0.282 0.2 0.107 1 5.374 6.374 11.000 0.5 1 12.200
3 8.1 0.289 0.2 0.107 1 5.55 6.550 11.000 0.5 1 12.200
4 7.9 0.295 0.2 0.107 1 5.721 6.721 11.000 0.5 1 12.200
5 7.7 0.302 0.3 0.162 1 5.886 6.886 11.000 0.5 1 12.300
6 7.4 0.313 0.3 0.162 1 6.124 7.124 11.000 0.5 1 12.300
7 7.1 0.325 0.3 0.163 1 6.352 7.352 11.000 0.5 1 12.300
8 6.8 0.338 0.3 0.164 1 6.569 7.569 11.000 0.5 1 12.300
9 6.5 0.352 0.3 0.164 1 6.776 7.776 11.000 0.5 1 12.300
10 6.2 0.367 0.3 0.165 1 6.974 7.974 11.000 0.5 1 12.300
11 5.9 0.384 0.3 0.166 1 7.163 8.163 11.000 0.5 1 12.300
12 5.6 0.402 0.4 0.223 1 7.344 8.344 11.000 0.5 1 12.400
13 5.2 0.429 0.4 0.225 1 7.572 8.572 11.000 0.5 1 12.400
14 4.8 0.460 0.4 0.227 1 7.786 8.786 11.000 0.5 1 12.400
15 4.4 0.495 0.4 0.230 1 7.987 8.987 11.000 0.5 1 12.400
16 4.0 0.537 0.5 0.292 1 8.174 9.174 11.000 0.5 1 12.500
17 3.5 0.600 0.6 0.358 1 8.392 9.392 11.000 0.5 1 12.600
18 2.9 0.698 0.6 0.371 1 8.629 9.629 11.000 0.5 1 12.600
19 2.3 0.835 0.8 0.522 1 8.84 9.840 11.000 0.5 1 12.800
20 1.5 1.131 1.1 0.813 1 9.085 10.085 11.000 0.5 1 13.100
349

 Kebutuhan Geotextile Wall Arah Memanjang Jembatan


pada Timbunan Oprit Tegak (Lanjutan)

Kebutuhan
Lr + Le Jumlah
Lapis Sv (m) Lo (m) geotextile
(m) Geotextile
total (m)
1 0.2 1.000 11.000 1 12.2
2 0.2 1.000 11.000 1 12.2
3 0.2 1.000 11.000 1 12.2
4 0.2 1.000 11.000 1 12.2
5 0.3 1.000 11.000 1 12.3
6 0.3 1.000 11.000 1 12.3
7 0.3 1.000 11.000 1 12.3
8 0.3 1.000 11.000 1 12.3
9 0.3 1.000 11.000 1 12.3
10 0.3 1.000 11.000 1 12.3
11 0.3 1.000 11.000 1 12.3
12 0.4 1.000 11.000 1 12.4
13 0.4 1.000 11.000 1 12.4
14 0.4 1.000 11.000 1 12.4
15 0.4 1.000 11.000 1 12.4
16 0.5 1.000 11.000 1 12.5
17 0.6 1.000 11.000 1 12.6
18 0.6 1.000 11.000 1 12.6
19 0.8 1.000 11.000 1 12.8
20 1.1 1.000 11.000 1 13.1
248.1
2350

1350 350
2650
550
2475 200
600
750
850
850
600
9750 850

3150
1000 2500

2400 2600
850 850

1250 1250

6000

Tiang Pancang D40 cm, L = 24 m

PERENCANAAN DIMENSI ABUTMENT


SKALA 1 : 100

NAMA TUGAS DOSEN PEMBIMBING NAMA & NRP MAHASISWA NAMA GAMBAR SKALA NO. GAMBAR JUMLAH GAMBAR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL,
LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
RIDWAN BUDIARJO PERENCANAAN DIMENSI ABUTMENT
TUGAS AKHIR Ir. Suwarno, M.Eng
INSTITUT TEKNOLOGI 1 : 100 01 10
SEPULUH NOPEMBER 03111440000027 JEMBATAN
Putu Tantri Kumala Sari, ST., MT
SURABAYA
34000

1180

1000

6000
y
1000

1000 x

KOMBINASI TIANG PANCANG


SKALA 1 : 150

NAMA TUGAS DOSEN PEMBIMBING NAMA & NRP MAHASISWA NAMA GAMBAR SKALA NO. GAMBAR JUMLAH GAMBAR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL,
LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
RIDWAN BUDIARJO KOMBINASI TIANG PANCANG
TUGAS AKHIR Ir. Suwarno, M.Eng
INSTITUT TEKNOLOGI 1 : 150 02 10
SEPULUH NOPEMBER 03111440000027 ABUTMENT
Putu Tantri Kumala Sari, ST., MT
SURABAYA
D14 - 300 D14 - 300

D16 - 200 D16 - 200

D19 - 150
D16 - 225

D19 - 150
D16 - 225
D16 - 225
D19 - 150
D19 - 150

D16 - 225

D10 - 300

D16 - 225

D19 - 150

D22 - 200

D25 - 125
D22 - 200
D25 - 125
D25 - 125 D25 - 125

D16 - 300 D16 - 300

D29 - 50
D29 - 50
D32 - 100
D32 - 100

D32 - 100 D29 - 50

PENULANGAN ABUTMENT
SKALA 1 : 75

NAMA TUGAS DOSEN PEMBIMBING NAMA & NRP MAHASISWA NAMA GAMBAR SKALA NO. GAMBAR JUMLAH GAMBAR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL,
LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
RIDWAN BUDIARJO PENULANGAN ABUTMENT
TUGAS AKHIR Ir. Suwarno, M.Eng
INSTITUT TEKNOLOGI 1 : 75 03 10
SEPULUH NOPEMBER 03111440000027
Putu Tantri Kumala Sari, ST., MT
SURABAYA
1000

75200

1200

TAMPAK ATAS PERENCANAAN PVD


1000
SKALA 1 : 500
PVD 1200
SALURAN DRAINASE

NAMA TUGAS DOSEN PEMBIMBING NAMA & NRP MAHASISWA NAMA GAMBAR SKALA NO. GAMBAR JUMLAH GAMBAR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL,
LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
RIDWAN BUDIARJO TAMPAK ATAS PERENCANAAN PVD
TUGAS AKHIR Ir. Suwarno, M.Eng
INSTITUT TEKNOLOGI PADA TIMBUNAN OPRIT MIRING 1 : 500 04 10
SEPULUH NOPEMBER 03111440000027
Putu Tantri Kumala Sari, ST., MT
SURABAYA
1000

34000

1200

1200 1000
SALURAN DRAINASE PVD

TAMPAK ATAS PERENCANAAN PVD


SKALA 1 : 350

NAMA TUGAS DOSEN PEMBIMBING NAMA & NRP MAHASISWA NAMA GAMBAR SKALA NO. GAMBAR JUMLAH GAMBAR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL,
LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
RIDWAN BUDIARJO TAMPAK ATAS PERENCANAAN PVD
TUGAS AKHIR Ir. Suwarno, M.Eng
INSTITUT TEKNOLOGI PADA TIMBUNAN OPRIT TEGAK 1 : 350 05 10
SEPULUH NOPEMBER 03111440000027
Putu Tantri Kumala Sari, ST., MT
SURABAYA
34000

8500

SALURAN DRAINASE

15000

PVD

1200
TAMPAK SAMPING PERENCANAAN PVD TIMBUNAN MIRING
SKALA 1 : 400

34000

8500
SALURAN DRAINASE

15000

PVD

1200

TAMPAK SAMPING PERENCANAAN PVD TIMBUNAN TEGAK


SKALA 1 : 400

NAMA TUGAS DOSEN PEMBIMBING NAMA & NRP MAHASISWA NAMA GAMBAR SKALA NO. GAMBAR JUMLAH GAMBAR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL,
LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
TAMPAK SAMPING PVD TIMBUNAN
RIDWAN BUDIARJO
TUGAS AKHIR Ir. Suwarno, M.Eng MIRING
INSTITUT TEKNOLOGI 1 : 400 06
SEPULUH NOPEMBER 03111440000027
Putu Tantri Kumala Sari, ST., MT TAMPAK SAMPING PVD TIMBUNAN
SURABAYA TEGAK
34000

11 lapis @ 1 rangkap

8500
22 lapis @ 2 rangkap

POTONGAN MELINTANG GEOTEXTILE TIMBUNAN MIRING


SKALA 1 : 300

400

1 lapis Sv = 1,1 m

1 lapis Sv = 0,8 m

2 lapis Sv = 0,6 m

1 lapis Sv = 0,5 m

4 lapis Sv = 0,4 m

7 lapis Sv = 0,3 m

4 lapis Sv = 0,2 m

POTONGAN MEMANJANG GEOTEXTILE WALL TIMBUNAN MIRING


SKALA 1 : 200

NAMA TUGAS DOSEN PEMBIMBING NAMA & NRP MAHASISWA NAMA GAMBAR SKALA NO. GAMBAR JUMLAH GAMBAR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL,
LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
RIDWAN BUDIARJO POTONGAN MELINTANG GEOTEXTILE 1 : 300
TUGAS AKHIR Ir. Suwarno, M.Eng
INSTITUT TEKNOLOGI 07 10
SEPULUH NOPEMBER 03111440000027 POTONGAN MEMANJANG 1 : 200
Putu Tantri Kumala Sari, ST., MT
SURABAYA GEOTEXTILE WALL
34000

8500

12000

STONE COLUMN d = 0,8 m

1200 1200

POTONGAN MELINTANG STONE COLUMN TIMBUNAN MIRING


SKALA 1 : 300

NAMA TUGAS DOSEN PEMBIMBING NAMA & NRP MAHASISWA NAMA GAMBAR SKALA NO. GAMBAR JUMLAH GAMBAR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL,
LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
RIDWAN BUDIARJO POTONGAN MELINTANG STONE
TUGAS AKHIR Ir. Suwarno, M.Eng 1 : 300
INSTITUT TEKNOLOGI 08 10
SEPULUH NOPEMBER 03111440000027 COLUMN TIMBUNAN MIRING
Putu Tantri Kumala Sari, ST., MT
SURABAYA
34000
400
1 lapis Sv = 1,1 m
1 lapis Sv = 0,8 m
2 lapis Sv = 0,6 m
1 lapis Sv = 0,5 m
8500
4 lapis Sv = 0,4 m

7 lapis Sv = 0,3 m

4 lapis Sv = 0,2 m

POTONGAN MELINTANG GEOTEXTILE WALL TIMBUNAN TEGAK


SKALA 1 : 250

400
1 lapis Sv = 1,1 m

1 lapis Sv = 0,8 m

2 lapis Sv = 0,6 m
1 lapis Sv = 0,5 m

4 lapis Sv = 0,4 m

7 lapis Sv = 0,3 m

4 lapis Sv = 0,2 m

POTONGAN MEMANJANG GEOTEXTILE WALL TIMBUNAN TEGAK


SKALA 1 : 150

NAMA TUGAS DOSEN PEMBIMBING NAMA & NRP MAHASISWA NAMA GAMBAR SKALA NO. GAMBAR JUMLAH GAMBAR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL,
LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN POTONGAN MELINTANG
RIDWAN BUDIARJO 1 : 250
TUGAS AKHIR Ir. Suwarno, M.Eng GEOTEXTILE WALL
INSTITUT TEKNOLOGI 09 10
SEPULUH NOPEMBER 03111440000027 POTONGAN MEMANJANG
Putu Tantri Kumala Sari, ST., MT 1 : 150
SURABAYA GEOTEXTILE WALL
34000

8500

17000

5000

POTONGAN MELINTANG PERKUATAN MICROPILE


SKALA 1 : 250

5000 5000

TAMPAK ATAS PEMASANGAN MICROPILE


SKALA 1 : 250

NAMA TUGAS DOSEN PEMBIMBING NAMA & NRP MAHASISWA NAMA GAMBAR SKALA NO. GAMBAR JUMLAH GAMBAR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL,
LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN POTONGAN MELINTANG PERKUATAN
1 : 250
RIDWAN BUDIARJO MICROPILE
TUGAS AKHIR Ir. Suwarno, M.Eng
INSTITUT TEKNOLOGI 10 10
SEPULUH NOPEMBER 03111440000027 TAMPAK ATAS PEMASANGAN
Putu Tantri Kumala Sari, ST., MT 1 : 250
SURABAYA MICROPILE
PROGRAM SARJANA (Sl)
DEP ARTEMEN TEKNIK SIPIL FTSLK - ITS

BERITA ACARA PENYELENGGARAAN UJIAN


SEMINAR DAN LISAN
TUGASAKHIR
Pada hari ini Selasa tanggal 10 Juli 2018 jam 09.00 WIB telah diselenggarakan UJIAN SEMINAR
DAN LISAN TUGAS AKHIR Program Sarjana (S1) Departemen Teknik Sipil FTSLK-ITS bagi
mahasiswa:

NRP Nama Judul Tugas Ak.hir


Perencanaan Abutment dan Perbaikan Tanah Dasar
03111440000027 Ridwan Budiarjo untuk Oprit Jembatan Tulang Bawang di Jalan Tol
Terbanggi Besar- Kayu Agung STA 48+450

Dengan Hasil :
o Lulus Tanpa Perbaikan o Mengulang Ujian Seminar dan Lisan
g/Lulus Dengan Perbaikan o Mengulang Uj ian Lis an

Dengan perbaikan/penyempumaan yang harus dilakukan adalah :


-1 tv'\ en er~tu\<cxn \Cedcl\omoV\ <h'o.(\9 \)c,nc.c;n:J odOtlClh oerdor'OrtcDil \Jt'Jin 1--l" o.ns
c)J.v (1',1'\c;-~ ~t>e~<=) . ~ ~ -ti0JC:.u berdc&Art:=o.r"\ b:::;hoJ) _, ceJ:: ~boll Juvv..loJ-c <11~9,

~. \eon<tro l p e mbebC<no. n Ot-bvt-men-t osts+enii f::e po~<- r:naro. . Ctermo.ro~ ~ntrol


rnomer>-tnyo.O+; olc;.n C-); \::orvt<-o\ de~\etzSi Cl:t~erEo:tkt ~

:, . I?Vi'lt ll(\ 90\ r"\ o verc. ll ~tclbt' lt f2:J d. tlO.U.VI<Or-. cl i luo.r f\Mbuno."' S:JO.neJ o.do _ ~
ux'"tv vc I'Yie\oku l\CC.V'I cie~S""cil " ·nbv--lj 1 cevv ~ ~

4 . 0c,rvt bcJ' b tO.Otll0 l0~"9110' yoct.o-. de~otn ':1- buo.V) S+ol'e co\outA.,(\ .• l?lot cdo. n 9J u0'tvC....
Me lilr)cxr- c. po.uoh ~c ~l0c,l/"\ 'Cerodc. dUole;(e;IVJ v b~d . C:On-?;601_
Seturuh .

Tanda Surabaya, 10 Juli 2018


Tim Penguji (Anggota)
Tan!!an Dosen Pembimbing I

Prof. Ir. Indrasurya B. Mochtar, MSc. PhD

Musta'in Arif, ST. MT


~
Ir. Suwarno, M.Eng

Dr. Yudhi Lastiasih, ST. MT

Prof. Ir. Noor Endah, MSc. PhD 0 0 0 0 0


W o ' 0
:...:..:-.:-:.:
PROGRAM STUDt S-1 JVRUSAN TEKNIK SIPIL FTSP -ITS
LEMBAR KEGIATAN ASISTENSI TUGAS AKHIR (WAJIB DIISI) ~Ia
Jurusan Teknik Sipillt.2, Kampus ITS Sukoltlo, Surabaya 601111 ~~~ -
ISO 9001 eOl9

form AK/TA·04 Telp.031 -5946094, Fax.031·5947184


rev01

NAMA :
PEMBtMBING
h·. ~ lA"'JG\tf\0 , M. ("1
NAMA
MAHASISWA . (2..\"'-w~~~~ ~~"-rro
NRP :
D3 \liL\4 Ooooo;~.-;r
JUDUL TUGAS
AKHIR : V0ef\CA~v. Ab~fl'\ ~~~~ f-er~·kt.trt ~ . . ~t.. c{e(ffir UrdlAlc. ~ Jem~.,

<\VtrA~ w~"ll t\t Jt~~.l"'"' <tbt <fuh~ttl ~~r ~ ~lfiA z~tttv,., ('(A CfRf'ltDI
I
TANGGAL :
PROPOSAL
NO.SP-MMTA
L___
: oletr'b 1 t<r'- . VI · 4. \ 1 ff. or. o.2... oo / .totf>

KEGIATAN
PARAF
NO TANGGAL
AS ISTEN
REALISASI RENCANA MINGGU DEPAN

(.
'~·' fJ -leutt~~:., r~M ~ pJ 6rt
c!i-IJ.~ o(ti1. r~~-~

- 'f'-"1 -kr~~M At,... ~"A" It~


~
~~It ~ n1< ~~~

). . ..1f;f ,,g ~
,.,
Pu~~iltot'l

~~ ~~et~
Jt{~t<.
.
&ttttu"'
Li~e.t rumu_s .
w/
~f"tu..t... ~ ya~ )a("f.t .

2
~- ~· 1 16 - ~~~\ ~vt~~t ~f !

~ but1'j , »ew-,
~tt~ ckt9 c; d~ ~V. <!\(
lact
~Qfn1 ~ \{ q"' ()~.LA ~

. MtNfqUf\IA~~ ~CA~ ~o.~C~·


- ~""j ~t\V\t~ (}~~'
~ c).t{!t\L <.l k Mt>~ ~ "

l'fAV A-C. {HI\ "t·


(SJ
~ - 01Jf' I~ , (elt\~ fu~~ b( /
~eh,ll!il.t~ +--.M.t-. .
-~~(i;?
----
PROGRAM STUDI S-1 JURUSAN TEKNlK .SIPlL FTSP- ITS
LEMBAR KEGIATAN ASISTENSI TUGAS AKHIR (WAJIB 01151)
Jurusan Teknik Sipillt.2, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 601111
@II
----.s:o~ 00)9

Form AK/TA-04 Telp.031-5946094, Fax.031·594n84


rev01

NAMA :
PEMBIMBING f~ttu 14n-fri t~urn~/ej_ f.> rr. Mr
NAMA :
MAHASISWA R-ic\w~V\ ~udi~uo
NRP :
o 3 111 41 ooooo;..:r
JUDULTUGAS
AKHIR : Per~nA"'."' ~+m.to~ etA..-. fu~""lt.J\"' TAM~ ~,.. u"~k orn·+
~bA~ <Tu~ ~AA, c\t Jetllll"' To/ 1'u"""'3~' bt~r- ~Y4 'Bu~ ~ 48~ yru
TANGGAL :
PROPOSAL
NO. SP-MMTA : o ~ ~ss-& I tn.. " t . 'f · t lrf . 0). 02- .oo 1 2.oc8

KEGIATAN
NO I TANGGALI
REALISASI I RENCANA MINGGU DEPAN IPARAF
ASISTEN

I. f~ I & I ~Q\11<.: h,\~tli Ct._ t\.o-.11' (\J.


,,.-
24/ , .n ~
2 I /0~ l'b - KV..""-~ V\.Ft-~ -1--A~c..L, I t, e_' '0 'I(\X\ ~ \ [!\ CAv- \.\\II\~ Vi\
~ 1 L~ , (v. c~~ tel e>-.~ 1>~ ;._
~AQ\tv;.fV\~"'
3 l}o~· I~ - ~rhn..~CtV\ ~\n,\1'1\ k t\p""' ~~~ - ~....~ . ~""'" ~
1\tn~ . 1-e""k - ~~b. kr,w. ·

~fAd!.
1( I
"1 - i) IS - -t 1""''o . -t-ec)~IL ~ 7\'#-q..\ ~~v.~""""' - tl\(u.~ h o -o o\\~v~.~ . Mln''1
\J"'''1 G - t. - 'tiM\.. ~~ ~ ~~~
~c. ~ h,~,.."'\ +-~W\J... t: r ~-
! · l~t,'t1 ~ '11~~ . b-fr+,.~~ M.~~ \t:\l"'"'- .- fe,.t~Jt~~.... fb-nitlA"j""'- 1lfVIb.
- ti( ~b. ttty.~.t IV\1.\hh btt~ /Jt<kh"'t ~ «" <f!Ntb. ~'\~<,
~
'l-J..j I
' · I 1~ r3 - Te~~~;~" r~ -hml>. +~
~tr\\..{ rer~~I~V\

- ~~\;1.1\~<: ~m~" kco~c; NA 1\.N ;:=rtr _,

Uf\~tL ffu~ 1u (t(C11\r~ ~,

,.;J
~-
~/"
•. ./
;
Form AK/TA-04
PROGRAM STUDI S- 1 JURUSAN TEKNIK SIPIL FTSP- ITS
LEMBAR KEGIATAN ASISTENSI TUGAS AKHIR (WAJIB DIISI)
Jurusan Teknik Sipil tt.2, Kampus fTS Sukotilo, Surabaya 60111 1
Telp.031-5946094, Fax.031-5947284
@. I ~S(IO\ 0919

rev01

NAMA
PEMBIMBING futu. ~~n+ri ~ql"'' r"ro I ~T - ~T

NAMA :
MAHASISWA ~iclw"\v-, ~~J.i"T
NRP :
0~1114~ ()OCOOd-t
JUDUL TUGAS
. Yer;anc~n~"""' ~~\- MV\ {).q~ ...... Dpn+ J~rn!...,+-,.._
AKHIR
r~""~<~ ~""'"' unt>..k

-t\.t\&1~ o_, PI.\N'N\-_9 tlty.l~ 101 \y\:,~1-i ~'""- hy~ ~1.1~ ..(T;q l(IH1f.tv
TANGGAL :
PROPOSAL
NO.SP-MMTA : 0.;2.0JS8 I \\2- . VI . '--{ . I /{>p. ~ - o L . oo/ uti

KEGIATAN
PARAF
NO TANGGAL
ASISTEN
REALISASI RENCANA MINGGU DEPAN

·:r. b~t' 1/, - ~ti'tf f-Un X>t~P\ Ltl~ YY\€1\c,_r;


~Ctz \M.} 1-ffl'fltf'V\tlO"' Ai~tW ~

~
CAri ~F ~\<t c.·, . ~ ~ F- > ~f~.,..
, ~~ ~~~~~·g.... L~r-r"'"' \c.f\A~-.
\t\ ¥~ 'p I n-:r
:u"' ""' ' {l:\
'urtl"'~· ~~C\~ 6. ~<~! ,_ M~"
~- .
.
g. tltfo,~l~ ~ fen,~Al3'M kArt~ .P.Nl"- w.r~,.. ~
Qi~a~ l- ~n / ~ 1'14-kiYI"' vJL~
~A.r cklo.m X!{A ~I Strt~U.e;.
\
f£1.f1\Mt{if ~""~ ~ ~\tn~U~ -

~ ).loci I g

-~?
BIODATA PENULIS

Ridwan Budiarjo,
Penulis dilahirkan di Bojonegoro 25
November 1995, merupakan anak kedua dari
2 bersaudara. Penulis telah menempuh
pendidikan formal di SDN Kasiman 1
(Kasiman), SMPN 2 Cepu (Cepu), dan
SMAN 1 Cepu (Cepu). Setelah lulus dari
SMAN 1 Cepu tahun 2014, penulis
melanjutkan program sarjana (S1) di Jurusan
Teknik Sipil FTSLK-ITS melalui jalur
SNMPTN pada tahun 2014. Dijurusan
Teknik Sipil ini penulis mengambil bidang studi geoteknik. Selama
pendidikan penulis pernah meraih beberapa prestasi seperti Juara 2
Lomba Futsal FKMTSI Regional Jatim tahun 2015 dan Juara 3 ITS
Futsal Championship tahun 2015. Selain itu penulis juga aktif
dalam organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa dan beberapa
kepanitiaan seperti Koordinator Screening ITS Futsal
Championship tahun 2016. Gelar Sarjana Teknik diperoleh penulis
pada tahun 2018. Jika pembaca ingin berdiskusi dengan penulis
dapat menghubungi melalui email: ridwanbudi60@gmail.com.

Anda mungkin juga menyukai