Anda di halaman 1dari 1

PELENGKUNG BETON BERTULANG SEBAGAI

ALTERNATIF GELEGAR UTAMA RELOKASI JEMBATAN


TUKAD YEH HO PADA RUAS JALAN TABANAN -
ANTOSARI

I Nyoman Sutarja

Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Kampus Bukit
Jimbaran. (nsutarja @ yahoo.co.id)

Abstrak

Relokasi Jembatan Tukad Yeh Ho, yang berlokasi diantara Desa Meliling dan Desa
Bantas Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali direncanakan untuk memperpendek Ruas Jalan
Tabanan Antosari, juga untuk menghindari jalur lama yang sempit serta tanah dasarnya
sangat labil. Kondisi geometri atau potongan melintang sungai pada lokasi rencana
relokasi jembatan adalah dengan lebar 200 m dan kedalaman 45 m.

Dengan didasari pertimbangan 1) kondisi geometri lokasi; 2) kondisi tanah dasar; 3)


kebutuhan fungsional; 4) estetika; 5) ekonomi dan kemudahan pemeliharaan; 6)
konstruksi serta pertimbangan pelaksanaan besrta 7) Undang-undang yang berlaku, maka
dipilih sebagai struktur utama adalah balok pelengkung dari beton bertulang. Struktur
didesain dengan metode Kekuatan Batas, analisis elastis.

Hasil dari perencanaan ini adalah jembatan balok pelengkung beton bertulang dengan
panjang bentang total 200 m yang terdiri dari 1) bentang utama di bagian tengah
sepanjang 80 m dari balok pelengkung beton bertulang, 2) bentang tambahan ke arah
Tabanan 2 x 40 m 3) bentang tambahan ke arah Antosari 1 x 40 m. Analisis menunjukkan
bahwa pada pelengkung dominant terjadi tegangan tekan, demikian pula dari desain
didapatkan tulangan minimum ( 1%), kecuali pada puncak pelengkung ( 2% ).

Kata kunci : Perencanaan, jembatan, pelengkung, boton bertulang,

Anda mungkin juga menyukai