1
fisiologis lain yang dapat mempengaruhi tekanan darah selama proses pengukuran
adalah tegangan otot. Jika lengan dipegang oleh pasien, latihan isometric akan
meningkatkan tekanan. (hypertension. 2005;45:150)
Selain itu terdapat pula faktor-faktor yang mengontrol tekanan darah arteri
yaitu sebagai berikut :
a. Tekanan sistolik terutama dipengaruhi oleh :
Isi sekuncup
Kecepatan ejeksi ventrikel kiri
Kekuatan aorta/arteri yang meningkat bila terdapat penningkatan salah satu
faktor tersebut.
b. Tekanan diastol meningkat dengan peningkatan TPR (resistensi perifer total).
Tekanan arteri menurun secara progresif selama diastol sehingga pemendekan
interval diastol akibat peningkatan laju denyut jantung juga meningkatkan tekanan
diastol.
2
METODE
3
3. Carilah dengan cara palpasi denyut a.brachialis pada fossa cubiti dan denyut
a.brachialis pada pergelangan tangan kanan op.
P.III.1.2. Mengapa kita harus meraba letak denyut arteri brachialis dan arteri
radialis o.p.?
Jawab:
Kita harus meraba arteri radialis yang bertujuan memeriksa frekuensi nadi o.p,
sedangkan untuk arteri brachialis agar kita dapat menentukan sistolik
palpatoir o.p dan perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolik yang dikenal
sebagai tekanan nadi dengan cara auskultasi.
4. Setelah op berbaring 10 menit, tetapkanlah kelima fase korotkoff dalam
pengukuran darah op tersebut.
P.III.1.3. Tindakan apa yang sodara lakukan secara berturut-turut untuk
mengukur tekanan darah ini?
Jawab:
Dengan cara mendengar (auskultasi) bunyi yang timbul pada arteri brachialis
yang disebut bunyi Korotkoff. Bunyi ini terjadi akibat timbulnya aliran
turbulen dalam arteri yang disebabkan oleh penekanan manset pada arteri
brachialis. Saat auskultasi harus diperhatikan bahwa terdapat jarak lebih
kurang 5 cm antara manset dan tempat meletakkan stetoskop. Kemudian
pompalah manset sehingga tekanannya melebihi tekanan sistolik (yang
diketahui dari palpasi). Turunkanlah tekanan manset perlahan-lahan sambil
meletakkan stetoskop di atas arteri brachialis pada siku. Mula-mula tidak
terdengar suatu bunyi kemudian akan terdengar bunyi mengetuk yaitu ketika
darah mulai melewati arteri yang tertekan oleh manset sehingga terjadilah
turbulensi. Bunyi yang terdengar disebut bunyi Korotkoff dan dapat dibagi
dalam lima fase yang berbeda.
P.III.1.4. Sebutkan kelima fase korotkoff. Bagaimana menggunakan fase
korotkoff dalam pengukuran tekanan darah dengan penilaian metode lama dan
baru?
K1 = Suara jelas pertama yang terdengar saat darah mula-mula mengalir
melalui pembuluh nadi (sistolik),berbunyi auskultasi, sifatnya lemah,
nadanya agak tinggi terdengar.
K2 = Suara itu terdengar seperti terhambat dan mungkin menghilang,
berubahnya ukuran pembuluh karena tekanan yang baru dilepaskan
4
dapat mengakibatkan suara itu seperti terhambat, menghilangnya suara
disebut auskulatory gap, bunyi seperti K1 disertai bising.
K3 = Suara menjadi lebih jelas karena tekanan manset yang diperlonggar,
pembuluh nadi tetap terbuka/mengembang selama terjadinya kuncup
jantung(bunyi berubah menjadi keras, nada rendah, tanpa
bising.merupakan bunyi yang paling kuat terdengar
K4 = Bunyi Melemah
K5 = Fase diastolic
Seluruh suara menghilang karena nadi tetap terbuka selama siklus
jantung
5. Ulangi pengukuran sub 4 sebanyak 3 kali untuk mendapat nilai rata-rata dan
catat hasilnya.
P.III.1.5 Apa yang harus diperhatikan bila kita ingin mengulangi pengukuran
tekanan darah?apa sebabnya?
Jawab :
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembacaan tekanan darah, yaitu usia, berat
badan, emosi, hereditas, jenis kelamin, viskositas darah, kondisi pembuluh
darah. Karna faktor-faktor tersebut bisa menyebabkan tekanan darah
meningkat (hipertensi) dan menurun (hipotensi)
Duduk
6. Tanpa melepaskan manset op disuruh duduk. Setelah ditunggu 3 menit
ukurlah lagi tekanan darah a.brachialisnya dengan cara yang sama. Ulangi
pengukuran selama 3 kali untuk mendapat nilai rata-rata da catatlah hasilnya.
P.III.1.6. Sebutkan 5 faktor yang menentukan besar tekanan darah arteri?
Jawab:
Faktor yang mempengaruhi tekanan darah arteri, yaitu:
• Kerja Jantung
• Tahanan perifer
• Kekenyalan dinding pembuluh darah
• Kekentalan darah
• Jumlah darah yang bersirkulasi
5
Berdiri
7. Tanpa melepaskan manset op disuruh berdiri setelah ditunggu 3menit ukurlah
tekanan darah a.brachialisnya dengan cara yang sama. Ualngi oengukuran
sebanyak 3x unruk mendapatkan nilai rata-rata dan catatlah hasilnya.
P.III.1.7 Mengapa pengukuran dilakukan beberapa saat setelah berdiri ?
Jawab:
Agar aliran darah pada tubuh dapat distabilkan sebelum dilakukan pengukuran
Bandingkanlah hasil pengukuran tekanan darah op pada ketiga sikap yang
berbeda diatas.
6
HASIL PERCOBAAN
Nama :M.rizdimas RP
Usia : 18
Jenis kelamin : laki-laki
Data Tekanan Darah
PP : Pulse pressure (sistol – diastol)
1
MAP : Mean Arterial Pressure=diastolic press .+ ( pulse press)
3
FN : Frekuensi nadi radialis
Berbaring
terlentang 50 50 50 50
duduk 40 35 30 35
berdiri 45 30 50 42
50
40
Berbaring terlentang
30
duduk
berdiri
20
10
0
1 2 3 X
berbaring
terlentang 87 87 87 87
7
duduk 83 82 90 85
berdiri 90 80 87 85
90
88
86
84 berbaring terlentang
82 duduk
berdiri
80
78
76
74
1 2 3 x
berbaring
terlentang 64 64 68 65
duduk 72 76 76 74
berdiri 73 76 73 74
8
Tabel 4. hasil pemeriksaan Sesudah Kerja Otot
menit- menit- menit- menit- menit- menit- menit- menit-
1 2 3 4 5 6 7 8
PP 35 45 40 40 40 40 40 40
MAP 83 80 83 83 83 83 83 83
FN 100 80 72 72 68 68 64 64
100
80
60 PP
MAP
40 FN
20
0
menit- menit- menit- menit- menit- menit- menit- menit-
1 2 3 4 5 6 7 8
9
DISKUSI
Tugas diskusi
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tekanan darah & aliran balik vena
2. Fungsi baroreseptor dalam kontrol tekanan darah
Jawab:
Juga terdapat pula factor-faktor yang mempengaruhi aliran balik vena, diataranya
adalah sebagai berikut :
Katup vena
Efek hisap jantung
Tekanan pada darah oleh kontraksi jantung
Aktivitas vasokonstriksi simpatis
Pompa otot rangka
Pompa pernafasan
Volume darah
10
DAFTAR PUSTAKA
Sherwood Lauralee (2011). Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta.
EGC
11