Anda di halaman 1dari 70

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Dampak Covid-19

1. Pengertian Dampak

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

definisi dari dampak adalah pengaruh kuat yang

mendatangkan akibat (baik negatif maupun positif).9 Dari

definisi tersebut dampak dapat diartikan secara luas yaitu

sebagai suatu kejadian atau peristiwa yang dipengaruhi oleh

suatu faktor atau objek yang kuat yang dapat menimbulkan

dan menciptakan suatu akibat dari segi sisi positif ataupun

negatif.

Dari definisi di atas diketahui dampak terbagi

menjadi dua bagian, yaitu:

a. Dampak Positif

Dampak diartikan sebagai suatu keinginan untuk

membujuk, meyakinkan, mempengaruhi atau memberikan

9
Kamus Besar Bahasa Indonesia V (Online), Edisi Kelima, 2016-
2020.

12
13

kesan kepada orang lain, yang memiliki tujuan agar orang

lain dapat mendukung dan mengikuti apa yang

diinginkannya. Adapun positif diartikan sebagai sesuatu

yang nyata, tegas, dan pasti adanya dalam suatu pemikiran

yang baik-baik. Positif adalah situasi jiwa dimana

mengutamakan aktifitas yang kreatif daripada yang

menjemukan, optimis daripada pesimis, dan kesenangan

daripada kesedihan.10

Jadi dapat diartikan dampak positif adalah sebuah

keinginan untuk membujuk, meyakinkan, mempengaruhi

ataupun memberi kesan kepada orang lain dimana

dukungan dan persetujuan yang didapat dari orang lain itu

adalah sesuatu yang nyata, tegas dan pasti yang artinya

merupakan ha-hal yang baik saja yang didapatkannya.

b. Dampak Negatif

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dampak

negatif adalah pengaruh yang kuat yang memicu atau

10
Kamus Besar Bahasa Bahasa Indonesia (Online), 2010.
14

mendatangkan suatu akibat yang negatif.11 Maka dari itu

dapat disimpulkan secara luas bahwa dampak negatif

merupakan suatu ajakan yang dilakukan untuk membujuk

ataupun meyakinkan orang lain dimana pengaruh kuat yang

didapatkan merupakan akibat yang negatif atau buruk.

2. Pengertian Dan Asal-Usul Covid-19

Virus Corona merupakan termasuk ke dalam keluarga

besar virus yang dapat menyebabkan munculnya penyakit

yang terjadi pada manusia dan hewan. Penyakit virus

Corona yang menginfeksi manusia ini biasanya adalah

infeksi saluran pernapasan seperti flu biasa sampai dengan

infeksi saluran pernapasan yang serius yaitu Middle East

Respiratory Syndrome (MERS) serta Sindrom Pernapasan

Akut Berat yaitu Severe Acute Respiratory Syndrome

(SARS).12 Adapun Coronavirus Disease-2019 (Covid-19)

merupakan virus Corona jenis baru yang ditemukan pada

Desember 2019 di Wuhan, China yang berasal dari nama

11
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Online), 2010.
12
Kementrian Kesehatan RI, Frequently Asked Questions (FAQ)
COVID-19, 2020, h. 1.
15

Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS

COV2) yang ditemukan pada manusia yang mengakibatkan

adanya penyakit Covid-19 ini. Virus covid-19 ini memiliki

kemiripan terhadap DNA Coronavirus kelelawar sekitar

lebih dari 85%, yang secara genetik berbeda dengan virus

SARS-CoV dan MERS-CoV. Virus ini berdiameter 60-140

mm yang merupakan termasuk ke dalam genus fllor eliptic

dan berbentuk pleomorfik, dan virus ini ditemukan setelah

96 jam pada sel epitel pernapasan manusia .13 Jadi dapat

disimpulkan bahwa Covid-19 ini merupakan coronavirus

jenis baru yang ciri-cirinya berbeda dengan virus-virus

Corona yang ada pada manusia sebelumnya, virus ini dapat

mempertahankan diri dengan baik dan bertahan dalam

kurun waktu yang lama sehingga dapat mengalami

penyebaran dengan cepat.

Pada tanggal 12 Februari 2020 ditetapkanlah nama

Covid-19 yang berasal dari penyakit novel Coronavirus ini

13
Safrizal ZA, dkk, PEDOMAN UMUM MENGHADAPI PANDEMI
COVID-19 BAGI PEMERINTAH DAERAH: Pencegahan, Pengendalian,
Diagnosis Dan Manajemen, (Jakarta: Kementrian Dalam Negeri, 2020), h. 4.
16

yang pertama kali menyerang manusia dengan ditandai

sebuah kasus penumonia, WHO akhirnya secara resmi

menetapkan penyakit tersebut bukan penyakit novel

Coronavirus tetapi sebagai Coronvirus Disease-2019

(Covid-19).14 Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan,

Coronavirus Disease-2019 (Covid-19) merupakan penyakit

Coronavirus yang pertama kali ditemukan di China yang

saat itu ditandai dengan penyakit penumonia yang tidak

diketahui asal usul-nya. Covid-19 tidak hanya menginfeksi

dan menyebabkan korban jiwa bagi negara China, akan

tetapi menyebar dan menginfeksi negara-negara lain di luar

China termasuk negara Indonesia.

3. Masuknya Covid-19 Ke Indonesia

Pertama kali Covid-19 masuk dan menyebar ke

Indonesia yaitu pada tanggal 2 Maret 2020 yang ditandai

dengan pengumuman dari Presiden Indonesia Ir. Joko

Widodo yang mengumumkan adanya kasus pertama di

Indonesia. Sejak kasus pertama diumumkan oleh Presiden

14
Safrizal ZA, dkk, PEDOMAN UMUM..., h. 2
17

Indonesia, dalam waktu 3 (tiga) bulan setelah kasus pertama

tersebut Covid-19 telah menyebar kepada masyarakat

Indonesia dan masyarakat yang terinfeksi yaitu berjumlah 10

ribu jiwa. Kasus penyebaran Covid-19 di tahun 2020 tidak

hanya berhenti disitu, jumlah yang terinfeksi Covid-19

semakin bertambah yang awalnya hanya 10 ribu kasus

kemudian meningkat menjadi 743.198 jiwa dan yang

mengalami kematian sebanyak 22.138 jiwa.15 Jumlah

perkembangan kasus dalam harian di Indonesia tidak

berhenti dalam periode jumlah sebelumnya, kasus

perkembangan harian Covid-19 per 03 Januari 2021

mencapai jumlah kasus positif sebanyak 110,679 (14.46%)

dan terus mengalami penambahan sebanyak 6,877, dengan

jumlah kasus yang sembuh 631,937 (82.57%), serta jumlah

kasus angka kematian sebanyak 22,734 (2.97%). 16 Di

Indonesia penyebaran Covid-19 terbilang sangat serius

karena jumlah peningkatan kasus yang terinfeksi terus

15
LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA, BAB II, KINERJA
PEREKONOMIAN DAN SINERGI KEBIJAKAN NASIONAL DI PERIODE
COVID-19, Per Maret 2020, h. 26.
16
Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Analisis Data Covid-19
Indonesia Update Per 03 Januari 2021, h. 2.
18

bertambah semakin hari di tahun 2020, penyebaran Covid-19

ini terjadi tidak hanya menyebar dari satu atau dua daerah di

Indonesia, tetapi terjadi ke beberapa daerah.

Berikut ini merupakan data jumlah peningkatan kasus

positif dan angka kematian tertinggi Covid-19 per 03 Januari

2021 di beberapa Provinsi dan Kabupaten/Kota di Indonesia

yang terjangkit, diantaranya adalah:17

1) Kenaikan Tertinggi Kasus Positif Provinsi dan

Kabupaten/Kota Per 03 Januari 2021

Tabel 2.1
Kenaikan Kasus Positif Provinsi
Per 03 Januari 2021
No. Provinsi Jumlah Kenaikan
1. Jawa Barat 39.9% (5,642 vs 7,892)
2. DKI Jakarta 3.9% (12,815 vs 13,317)
3. Jawa Tengah 7.3% (6,262 vs 6,719)
4. Sulawesi Tengah 133.4% (293 vs 684)
5. Sulawesi Selatan 8.8% 3,362 vs 3,657)

17
Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Analisis Data..., h. 2.
19

Tabel 2.2
Kenaikan Kasus Positif Kab/Kota
Per 03 Januari 2021
No. Kabupaten/Kota Jumlah Kenaikan
1. Kebumen >6x lipat (157 vs 1,112)
2. Depok 68.3% (1,019 vs 1,715)
3. Blitar >5x lipat (111 vs 695)
4. Rembang >10x lipat (41 vs 481)
5. Jakarta Timur 10.5% (3,280 vs 3,625)

2) Angka Kematian Tertinggi Provinsi dan


Kabupaten/Kota Per 03 Januari 2021

Tabel 2.3
Angka Kematian Tertinggi Provinsi
Per 03 Januari 2021
No. Provinsi Jumlah kenaikan
1. Jawa Timur 14.2% (373 vs 426)
2. Kalimantan Utara 10x lipat (2 vs 22)
3. DKI Jakarta 17.1% (117 vs 137)
4. Sulawesi Tenggara >2x lipat (7 vs 22)
5. Lampung 85.7& (14 vs 26)
20

Tabel 2.4
Angka Kematian Tertinggi Kab/Kota
Per 03 Januari 2021
No. Kabupaten/Kota Jumlah Kenaikan
1. Blitar >7x lipat (6 vs 52)
2. Kebumen >10x lipat (4 vs 49)
3. Lamongan >6x lipat (4 vs 26)
4. Jakarta Utara >3x lipat (6 vs 26)
5. Pekalongan >3x lipat (4 vs 18)

4. Dampak-Dampak Covid-19 Di Indonesia

Munculnya Covid-19 yang berasal dari Wuhan, China

tidak hanya menimbulkan dampak terhadap negara itu

sendiri tetapi berdampak terhadap beberapa negara yang

terpapar Covid-19. Indonesia sebagai salah satu negara yang

masyarakat-nya terpapar Covid-19 memiliki dampak yang

diakibatkan oleh pandemi Covid-19. Dampak yang

diakibatkan dari Covid-19 tidak hanya berdampak besar

terhadap kesehatan tetapi berdampak pada bidang-bidang

lain yang sangat serius. Berikut ini merupakan dampak-

dampak dari pandemi Covid-19 dari berbagai bidang:


21

a. Bidang Kesehatan

Disamping fakta bahwa Covid-19 memakan korban

jiwa baik di beberapa negara yang terinfeksi maupun di

Indonesia, selain dampak umum yang menyerang fisik dan

nyawa seseorang dampak Covid-19 di bidang kesehatan lain

yaitu menyerang kesehatan mental. Dibalik terdapatnya

korban jiwa terhadap masyarakat yang terinfeksi akibat

Covid-19 dan masuknya Covid-19 ke Indonesia

menyebabkan masyarakat menjadi risau, gelisah, karena

keadaan dan kondisi yang memicu hal tersebut dengan

adanya lockdown dan kebijakan pemerintah lainnya yang

membuat kehidupan tidak normal seperti sebelum Covid-19

datang hal ini dapat memicu kesehatan mental pada

masyarakat.18

Dampak yang telah dipaparkan di atas merupakan

dampak negatif pada bidang kesehatan yang diakibatkan oleh

pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 tidak hanya memakan

18
UNITED NATIONS, Policy Brief: COVID-19 and the Need for
Action on Mental Health EXECUTIVE SUMMARY: COVID-19 and the Need
for Action on Mental Health, World Health Organization, Geneva
Swithzerland, 2020.
22

korban jiwa, tetapi dalam bidang kesehatan munculnya

Covid-19 memicu suatu penyakit mental yang serius bagi

masyarakat. Dari berbagai masalah yang dihadapi selama

masa Covid-19 ini menjadi penyebab masyarakat dapat

mempunyai penyakit mental, sehingga korban jiwa tidak

hanya ditimbulkan dari masyarakat yang terinfeksi saja akan

tetapi berasal dari penyakit lain yang memicu semakin

banyaknya korban jiwa, penyakit ini adalah penyakit mental.

b. Bidang Pendidikan

Dampak Covid-19 dalam bidang pendidikan adalah

sebagai berikut:19

1) Pemerintah melakukan kebijakan baru yaitu Work

From Home (WFH). Yang dimaksud dari kebijakan

ini adalah upaya yang dilakukan pemerintah agar

masyarakat melakukan segala kegiatan di rumah.

Maka dari itu, pendidikan pun harus dilakukan di

rumah tanpa tatap muka secara langsung. Kegiatan

19
Matdio Siahaan, Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia
Pendidikan, Jurnal Kajian Ilmiah (JKI), Edisi Khusus No. 1, (Juli 2020), h. 75
23

Belajar Mengajar (KBM) ini dilakukan dengan sistem

belajar daring (jaringan). Adapun dampak yang

dipicu dari belajar daring ini adalah berbagai kendala

yang dirasakan oleh guru dan murid, seperti materi

yang disampaikan oleh guru belum sepenuhnya

tersampaikan tetapi tugas yang diberikan diganti

dengan tugas lainnya, sehingga menimbulkan

keluhan bagi para siswa karena tugas yang diterima

semakin banyak setiap harinya.

c. Bidang Sosial

Dampak Covid-19 yang terjadi di Indonesia dalam

bidang sosial masyarakat yang disebabkan setelah adanya

kebijakan Pembatasan fisik dan sosial (Phisycal and Social

Distancing) yang ditetapkan oleh pemerintah menjadikan

kehidupan masyarakat menjadi berbeda seperti sebelumnya,

dimana kehidupan sosial yaitu sesuatu yang berhubungan

dengan sistem hidup yang seharusnya bersama-sama,

berkelompok, bermasyarakat menjadi sendiri-sendiri dan


24

membuat masyarakat sulit untuk berinteraksi langsung

disebabkan oleh adanya Covid-19 ini.20

d. Sektor Perekonomian

Pada sektor perekonomian dampak yang disebabkan

oleh Covid-19 adalah pada Maret 2020 mengakibatkan

turunnya PMI Manufacturing Indonesia dengan jumlah

penurunan sebesar 45,3%, pada triwulan ke-1 mengakibatkan

adanya penurunan dalam kegiatan impor dengan jumlah

sebesar 3,7%.21 Kemudian pada Maret 2020 mengakibatkan

adanya penurunan inflasi sebesar 2,96%, dalam kurun waktu

Januari-Maret 2020 mengakibatkan terjadinya pembatalan

penerbangan secara terus-menerus yaitu dalam penerbangan

domestik sebesar 11.680 penerbangan dan penerbangan

internasional sebesar 1.023 penerbangan, mengakibatkan

terjadinya penurunan pengunjung turis ke Indonesia dari

berbagai negara terutama China dengan mencapai jumlah

20
Heylen Amildha Yanuarita dan Sri Haryati, Pengaruh Covid-19
Terhadap Kondisi Sosial Budaya di Kota Malang dan Konsep Strategis Dalam
Penanganannya, Jurnal Ilmiah Widya Sosiopolitika, h. 61
21
Fakhrul Rozi Yamali dan Ririn Noviyanti Putri, Dampak Covid-19
Terhadap Ekonomi Indonesia, Journal of Economics and Business, 4 (2),
2020, h. 386
25

6.800 per hari-nya, mengakibatkan terjadinya kerugian besar-

besaran dalam bidang penerbangan karena hilangnya

pendapatan sebesar Rp. 207 miliar. Dengan jumlah yang

sebagian besar dari penerbangan China ke Indonesia maupun

ke China yaitu mencapai Rp. 4,8, mengakibatkan terjadinya

penurunan penempatan (okupansi) pada 6 ribu hotel

mencapai 50% dan menurut perkiraan Wishnutama yaitu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Indonesia akan

mengalami penurunan untuk devisa pariwisata dari tahun

yang lalu mencapai setengahnya. 22 Dalam Bursa Efek

Indonesia (BEI) mengakibatkan terjadinya penurunan indeks

harga saham dari -13,44% mencapai 5.452,704 dari awal

tahun sampai akhir Februari 2020.23 Serta mengakibatkan

terjadinya suatu Omzet yang mengalami lonjakan dimana

stok barang banyak yang menumpuk di pusat perbelanjaan,

dimana hal ini berpotensi dapat merugikan para pelaku usaha

22
Silpa Hanoatubun, DAMPAK COVID-19 TERHADAP
PEREKONOMIAN INDONESIA, Journal of Education, Psychology and
Counseling, volume 2 nomor 1, 2020, h. 151-152
23
Pusat Data dan Analisis Tempo, Dampak Wabah Virus Corona
Bagi Indonesia, Jakarta:Tempo Publishing, 2020, h.12
26

di Indonesia.24 Dampak lainnya berakibat pada terjadinya

penurunan produksi dalam bidang Industri Otomotif, dimana

pada Januari 2020 jumlah penjualan Gabungan Industri

Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sebanyak 80.424

unit dan pada Februari berjumlah sebanyak 81.809 unit.

Jumlah penjualan ini mengalami penurunan dibandingkan

tahun lalu yang berjumlah 82.155 unit dan 81.809 unit. 25

Dampak lain yang diakibatkan yaitu terjadinya penundaan

dalam investasi rill, yaitu dampak secara langsung sebesar

US $ 0,4 miliar dan dampak tidak langsung sebesar 5,6 %

dari jumlah sebelumnya yang tumbuh sebesar 6%.26

Pendapat lain mengemukakan dampak besar dari

Covid-19 terhadap sistem perekonomian di Indonesia

dihadapi oleh ketenagakerjaan adalah sebagai berikut:

1) Jumlah total Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

adalah berjumlah 2.08 juta pekerja.27

2) PHK terhadap kru dan staf dalam penerbangan, yang


24
Pusat Data dan Analisis Tempo, Dampak Wabah... h.78-79
25
Pusat Data dan Analisis Tempo, Dampak Wabah... h. 72-73
26
Pusat Data dan Analisis Tempo, Dampak Wabah... h. 55
27
Pusat Data Analisis Tempo, Dampak Besar Pandemi Corona Bagi
Ketenagakerjaan (Jakarta: Tempo Publishing, 2021), h. 26
27

disebabkan karena pesawat tidak beroperasi terdapat

150 pilot mengalami putusan hubungan kerja dan

tidak memperpanjang durasi kontrak.28

3) Sebagian pekerja belum mendapatkan subsidi upah

dengan semestinya. 29

4) Angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) melonjak

sekitar 7.07%, pada Agustus 2020 yang meningkat

dari tahun sebelumnya sekitar 1.84%.30

Menurut pendapat lain, dampak Covid-19 berdampak

terhadap sektor ekonomi nasional yang mana berdampak

pada proses pertumbuhan ekonomi yang mengandalkan

belanja pemerintah. Bagi ekonomi nasional tekanan yang

didapat dari pandemic Covid-19 ini adalah dalam bentuk

ancaman resesi dan krisis ekonomi. Selama masa pandemi

pertumbuhan ekonomi diproyeksikan tumbuh hanya sekitar

2.3%, dan scenario terburuknya yaitu mencapai -0.4%.

Tindakan atau solusi yang dilakukan pemerintah dalam

28
Pusat Data Analisis Tempo, Dampak Besar…, h. 35
29
Pusat Data Analisis Tempo, Dampak Besar…, h. 49
30
Pusat Data Analisis Tempo, Dampak Besar…, h. 60
28

pemulihan ekonomi nasional dengan dilakukannya realokasi

dan refocusing anggaran belanja, yang menjadi prioritas,

seperti kesehatan, jarring pengaman sosial, dan bantuan dari

dunia usaha.31 Dalam kondisi gejala krisis yang dialami oleh

ekonomi nasional ini dapat dilakukan pemulihan memakan

waktu yang cukup lama dan tidak dapat berlangsung secara

cepat, yaitu dengan perkiraan tahun sekitar 4 sampai dengan

5 tahun.32

5. Penanggulangan Pencegahan dan Penanganan Covid-19

di Indonesia

Dalam mencegah penyebaran Covid-19 dan mengatasi

dampak dari Covid-19 yang terus meningkat ke berbagai

daerah di Indonesia, pemerintah melakukan berbagai

kebijakan untuk mencegah penyebaran dan korban jiwa yang

terus mengalami peningkatan. Kebijakan-kebijakan yang

diputuskan oleh pemerintah Indonesia untuk menanggulangi

31
Pusat Data Analisis Tempo, Melihat Dampak Corona Bagi Sektor
Ekonomi Nasional, (Jakarta: Tempo Publishing, 2021), h. 12-13
32
Pusat Data Analisis Tempo, Melihat Dampak Corona…, h.16
29

pencegahan penyebaran dan penanganan Covid-19 antara

lain adalah sebagai berikut:

a. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 9

Tahun 2020 tercantum dalam Bab 1 Pasal 1 Pembatasan

Sosial Berskala Besar adalah pembatasan kegiatan tertentu

penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi

Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sedemikian rupa

untuk mencegah kemungkinan penyebaran Corona Virus

Disease (COVID-19).33 Pembatasan Sosial Berskala Besar

didasarkan pada Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984.

Kebijakan ini merupakan upaya yang dilakukan untuk

mengurangi penyebaran wabah atau pandemi Corona Virus

Disease 2019 (Covid-19) yang bertujuan agar dapat

melindungi masyarakat karena wabah pandemi Covid-19 ini

sangatlah berbahaya.34 Kebijakan PSBB ini memiliki tujuan

33
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2020, diakses Per Maret 2021, Pukul 22.15
WIB, h. 3.
34
Imas Novita Juaningsih, dkk, Optimalisasi Kebijakan Pemerintah
Dalam Penanganan Covid-19 Terhadap Masyarakat Indonesia, Jurnal Sosial
dan Budaya Syar-i, Vol 7, No. 6, 2020, h. 513
30

agar penyebaran Covid-19 tidak mengalami peningkatan

secara terus-menerus dan kebijakan ini wajib dipatuhi oleh

setiap masyarakat dimana aktivitas normal masyarakat dulu

sebelum dan setelah diberlakukannya kebijakan ini sangat

berbeda dan sulit diaplikasikan, tetapi masyarakat harus tetap

menjalankan dan mengikuti-nya.

Termaktub pula dalam Pasal 5 ayat (1) Undang-

Undang Nomor 4 Tahun 1984 yang disebutkan upaya untuk

melakukan penanggulangan wabah meliputi: 1) penyelidikan

epidemiologis; 2) pemeriksaan, pengobatan, perawatan, dan

isolasi penderita, termasuk tindakan karantina; 3)

pencegahan dan pengebalan; 4) pemusnahan penyebab

penyakit; 5) penanganan jenazah akibat wabah; 6)

penyuluhan kepada masyarakat; 7) upaya penanggulangan

lainnya.35 Upaya-upaya yang tercantum dan ditetapkan

dalam Undang-Undang di atas merupakan suatu kebijakan

yang dilakukan pemerintah yang diharapkan dan bertujuan

35
Imas Novita Juaningsih, dkk, Optimalisasi..., h. 513
31

dapat mecegah penyebaran dan menangani Covid-19 di

Indonesia.

6. Indikator Covid-19

Dalam penelitian ini, indikator-indikator dalam Covid-

19 diantaranya adalah sebagai berikut:36

1) Epidemiologi, ilmu yang mempelajari tentang

Frekuensi dan Distribusi (Penyebaran) masalah

kesehatan pada sekelompok orang/masyarakat serta

Determinannya (Faktor-faktor yang

mempengaruhinya).37

2) Surveilans Kesehatan Masyarakat, kegiatan yang

sistematis dan terus-menerus terhadap data dan

Informasi tentang kejadian penyakit atau masalah

kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya

peningkatan dan penularan penyakit atau masalah

kesehatan untuk memperoleh dan memberikan

informasi guna mengarahkan tindakan pengendalian

36
Indikator Kesehatan Masyarakat Tentukan Penilaian Risiko
Penularan COVID-19, https://covid19.go.id/p/berita/indikator-kesehatan-
masyarakat-tentukan-penilaian-risiko-penularan-covid-19 , diakses pada Maret
2021 Pukul 22.39 WIB.
37
Bustan MN, Pengantar Epidemologi, (Jakarta: Rineka Cipta), h. 30
32

dan penanggulangan secara efektif dan efisien.38

3) Pelayanan Kesehatan, menurut Undang-Undang

Nomor 36 Tahun 2009 adalah keadaan sehat, baik

secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang

memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif

secara sosial dan ekonomis.39

B. Perekonomian Masyarakat

1. Pengertian Perekonomian

Menurut Hendra Safri (2018:3) sebagaimana

dipaparkan dalam bukunya, ekonomi berasal dari bahasa

Yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu oikos dan nomos.

Oikos berarti rumah tangga dan nomos berarti, tata, aturan.

Dengan demikian secara sederhana ekonomi dalam

pengertian bahasa berarti. Ekonomi atau tata aturan rumah

tangga.40 Menurut Muhammad Dinar dan Muhamad Hasan

(2018:1-2) dalam bukunya, kata ekonomi pertama kali


38
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun
2014, Bab I Ketentuan Umum Pasal I, 2014, No. 1113, Per Maret 2021, h. 3
39
Varadina Ayu N, Model Pelayanan Kesehatan, Jurnal Kebijakan
dan Manajemen Publik, Volume 4, Nomor 3, September-Desember 2016, h. 7
40
Hendra Safri, Pengantar Ilmu Ekonomi, (Palopo: Kampus IAIN
Palopo, 2018), hal.3
33

digunakan oleh Xenophone, seorang ahli filsafat Yunani.

Istilah ekonomi berasal dari suku kata yunani yaitu: oikos

dan nomos yang artinya pengaturan rumah tangga. Dengan

demikian, secara sederhana ekonomi dapat diartikan sebagai

kaidah-kaidah, aturan-aturan, cara pengelolaan rumah

tangga.41 Selain berdasarkan menurut kedua pengertian

sebelumnya, terdapat pendapat lain mengenai pengertian

ekonomi yaitu ekonomi merupakan economic seperti

dijelaskan dalam bahan bacaan-bacaan sebelumnya, kata

ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos, oiko, dan

nomos yang artinya adalah sebuah aturan rumah tangga.

Oleh sebab itu, maka makna dari pengertian ekonomi dapat

diartikan sebagai segala hal yang menyangkut dan berkaitan

dengan berbagai aktivitas dalam kehidupan yang di

dalamnya mencakup aturan rumah tangga. Rumah tangga

yang dimaksudkan tidak hanya menyangkut satu keluarga,

tetapi menyangkut seluruh keluarga yang ada di dunia. 42

41
Muhammad Dinar dan Muhammad Hasan, Pengantar Ekonomi:
Teori dan Aplikasi, (Makassar: CV. Nur Lina, 2018), hal.1-2.
42
Iskandar Putong, Economics Pengantar Mikro dan Makro, (Jakarta:
Mitra Wacana Media, 2010), h.1
34

Pemikiran lain mengenai ekonomi dari Pressman (2000)

yang menyatakan mengenai Thomas Mun (1557-1641) yang

merupakan anggota kelompok dari ekonomi pedagang di

Inggris pada abad ke-17 memberikan sebuah argument

mengenai ekonomi bahwa suatu Negara akan mencapai suatu

kemakmuran apabila langkah yang diambil oleh keluarga-

keluarga dalam suatu Negara adalah dengan berhemat dalam

mempergunakan uang daripada terlalu banyak

mengeluarkannya atau menghamburkannya. Suatu keluarga

ataupun Negara akan miskin jika dalam menggunakan uang

terlalu menghamburkannya. 43 Dari beberapa pengertian

diatas, dapat disimpulkan bahwa ekonomi merupakan sebuah

solusi bagi rumah tangga yang ingin memahami bagaimana

kegiatan rumah tangga dapat berjalan baik sesuai dengan

semestinya. Ekonomi juga merupakan suatu ketentuan yang

dapat dijadikan sebagai referensi, landasan, dan acuan yang

dapat dipakai oleh para rumah tangga untuk mengetahui

bagaimana cara kerja dalam mengelola sebuah aktivitas

43
Ansar, Teori Ekonomi Mikro, ( Bogor: Penerbit IPB Press, 2017),
h. 5
35

rumah tangga agar dapat memenuhi berbagai kebutuhan baik

itu sandang maupun pangan.

Sedangkan ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan

yang mempelajari usaha manusia dalam mencapai

kemakmuran. Adapun menurut Adam Smith mendefinisikan

bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tingkah

laku manusia dalam usahanya untuk mengalokasikan

sumber-sumber daya yang terbatas guna mencapai tujuan

tertentu.44 Dari Pressman (2000), seseorang yang pertama

kali mencetuskan dalam penulisan sistematis mengenai

ekonomi dan melakukan penerapan prinsip-prinsip ilmu

ekonomi secara nyata adalah William Petty (1623-1687)

yang karyanya berisi mengenai pemberian suatu pemahaman

mengenai tentang sifat dari rent atau sewa dan pajak. Ia juga

menciptakan suatu ilmu ekonomi menjadi statistical dan

kuantitatif dengan nama lain adalah Aritmatika Politik. 45

Pandangan lain mengenai ilmu ekonomi adalah ilmu

44
Muhammad Dinar dan Muhammad Hasan, Pengantar Ekonomi... h.
2.
45
Ansar, Teori Ekonomi Mikro…, h. 6
36

ekonomi merupakan suatu cabang ilmu sosial yang di

dalamnya memberikan suatu pelajaran mengenai sikap

ekonomi yang berkaitan dengan sebuah langkah dalam

mengambil keputusan yang bertujuan untuk pemenuhan

suatu kebutuhan hidup dalam memanfaatkan sumber daya

yang ada. Ilmu ekonomi memberikan manfaat kepada

manusia agar dapat memilih dari sumber daya yang

terbatas.46

Di bawah ini merupakan beberapa pendapat tentang

ilmu ekonomi menurut para ahli ekonomi:47

a. Case dan Fair

Ilmu ekonomi menurut Case dan Fair merupakan

sebuah studi yang didalmnya mencakup cara individu dan

masyarakat dalam pengambilan sebuah pilhan dalam

menggunakan sumber daya yang tersedia secara langka dari

alam yang telah tersedia dari manusia-manusia sebelumnya.

46
Agung Feryanto, Mengenal Ilmu Ekonomi, (Klaten: Penerbit
Cempaka Putih, 2019), h.2
47
Agung Feryanto, Mengenal Ilmu.., h. 3
37

b. John Maynard Keynes

Menurut John Maynard Keynes imlu ekonomi

merupakan ilmu yang mempelajari suatu metode dalam

berpikir yang memiliki manfaat untuk suatu pertimbangan

dalam banyaknya biaya dan perolehan dari labanya atau

untungnya.

c. Paul A. Samuelson

Menurut pakar ekonomi Paul A. Samuelson ilmu

ekonomi merupakan sebuah studi yang mencakup mengenai

perilaku dari orang maupun masyarakat untuk menjadi

solusi dalam memilih sumber daya yang langka tersedia dan

terdapat beberapa suatu alternatif dalam menggunakan

rangka untuk memproduksi beberapa barang (komoditi).

d. Alfred Marshall

Menurut Alfred Marshall mengenai ilmu ekonomi

adalah suatu ilmu atau studi yang didalamnya terdapat

sebuah pembelajaran mengenai kehidupan manusia dalam

kesehariannya.
38

Dapat disimpulkan dari berbagai definisi di atas

mengenai ilmu ekonomi, bahwa ilmu ekonomi adalah suatu

ilmu yang dapat dijadikan sebagai sumber pengetahuan tidak

hanya bagi anggota keluarga, tetapi dapat dipakai oleh

masing-masing individu mahluk hidup dalam memenuhi

segala kebutuhan dan untuk mencapai suatu kesejahteraan

hidup dengan memanfaatkan sumber daya alam yang telah

tersedia tetapi dalam penggunaan atau pemasokan sumber

daya alam tersebut harus disortir atau dipakai sebagaimana

mestinya.

Bentuk-bentuk kegiatan perekonomian suatu negara

dilihat dalam keseluruhan itu sangat berbeda. Modernisasi

dan suatu pertumbuhan ekonomi di berbagai negara

memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap para

pemikir-pemikir ekonomi seperti teori oleh Adam Smith

yang dikemukakan sebelumnya mengenai ilmu ekonomi.

Analisis ilmu ekonomi menjadi lebih kompleks dan

memberikan deskripsi yang lebih lengkap tentang suatu

perekonomian. Secara garis besar, ilmu ekonomi dibedakan


39

menjadi dua bentuk, yaitu teori mikro ekonomi dan makro

ekonomi.48

a. Mikro Ekonomi

Ekonomi mikro merupakan ekonomi yang mempelajari

tentang kegiatan-kegiatan ekonomi dalam unit individual,

dimana individu sebagai konsumen, individu sebagai pemilik

faktor produksi, dan individu sebagai produsen. Yang

termasuk ke dalam analisa ekonomi mikro adalah sebagai

berikut; 1) teori harga, 2) teori produsen, dan 3) teori

distribusi. Di dalam teori harga yang dibahas adalah tentang

proses pembentukan dalam suatu harga dari interaksi antara

permintaan dan penawaran dalam suatu barang maupun jasa

di dalam kegiatan pasar, hubungan antara harga permintaan

dengan penawaran, faktor-faktor yang mempengaruhi

perubahan permintaan dan penawaran, dan lain-lain. Dalam

teori produksi analisis yang dibahas yaitu tentang masalah

biaya produksi, sedangkan teori distribusi yaitu membahas

tentang faktor-faktor yang menentukan tingkat upaya tenaga

48
Sadono Sukirno, Mikroekonomi Suatu Pengantar, (Jakarta:
PT.Grafindo, 2005), h. 3-4
40

kerja, tingkat bunga yang harus dibayar, dan tingkat

keuntungan yang dihasilkan oleh pengusaha. 49 Adapun

tujuan dari ekonomi mikro adalah untuk menciptakan suatu

barang dan jasa yang baru, menciptakan suatu ketepatan cara

dalam usaha dan pekerjaan dan juga keefektivitasan suatu

produksi dalam mengatasi pengangguran, dan memberikan

wujud nyata dalam pemerataan suatu konsumsi barang

maupun jasa.50 Jadi dapat disimpulkan, dalam mikro

ekonomi membahas tentang berbagai aktivitas individu yang

didalamnya mencakup individu sebagai pihak produksi,

konsumsi, dan distribusi dalam kegiatan suatu

perekonomian.

b. Makro Ekonomi

Ekonomi makro adalah ekonomi yang menganalisa

suatu kondisi dari berbagai kegiatan suatu perekonomian. Di

dalam ekonomi makro ini tidak membahas tentang kegiatan

yang dilakukan oleh produsen, konsumen, ataupun distribusi,

49
Priyono dan Teddy Chandra, Esensi Ekonomi Makro, (Surabaya:
Penerbit Zifatama Publishing, 2016), h. 2-3
50
Yunita Novasari, Seri Pengayaan Pembelajaran Ekonomi: Ilmu
Ekonomi Mikro, (Surakarta: Penerbit PT Aksarra Sinergi Media, 2018), h. 4-5
41

tetapi mencakup pembahasan secara keseluruhan tindakan

dari para konsumen, para pihak lembaga dan pemerintah,

para pengusaha, maupun negara lain dimana tindakan-

tindakan tersebut mampu mempengaruhi perekonomian

secara garis besar.51 Kesimpulannya adalah makro ekonomi

tidak seperti mikro ekonomi yang hanya membahas pihak

individu dalam perekonomian, tetapi makro ekonomi

mencakup secara keseluruhan dari kegiatan atau aktivitas

suatu perekonomian.

Kegiatan ekonomi dalam suatu perekonomian sangat

kompleks. Kegiatan-kegiatan itu antara lain adalah produksi,

konsumsi, dan distribusi. Kegiatan-kegiatan ini adalah

sangatlah berkaitan dengan solusi-solusi masalah ekonomi

yang dihadapi masyarakat dalam suatu perekonomian.

Definisi dari produksi adalah setiap usaha yang

menghasilkan atau menciptakan suatu barang yang memiliki

kegunaan atau jasa yang bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat. Konsumsi adalah suatu kegiatan

51
Priyono dan Teddy Chandra, Esensi Ekonomi..., h. 4
42

dimana masyarakat atau individu menggunakan barang untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan definisi dari

distribusi adalah suatu kegiatan usaha dalam menyalurkan

suatu barang atau jasa dari produsen dan konsumen.52

Berkaitan dengan kegiatan suatu perekonomian,

kegiatan perekonomian tidak akan berlangsung apabila tidak

ada pelaku ekonomi didalamnya. Orang atau suatu lembaga

yang ada dalam suatu kegiatan perekonomian, yang

menjadikan suatu kegiatan perekonomian dapat berjalan

dengan semestinya adalah adanya suatu konsumen dan

produsen. Pelaku ekonomi ini terbagi menjadi dua,

diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Rumah Tangga Konsumen (RTK)

Rumah tangga konsumen adalah suatu pelaku yang ada

dalam kegiatan ekonomi yang memiliki peran dalam

mengonsumsi nilai guna suatu barang maupun jasa yang

digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Pembuatan barang maupun jasa ini diperoleh dari suatu

52
Muhammad Dinar dan Muhammad Hasan, Pengantar Ekonomi..., h.
8
43

perusahaan atau biasa disebut dengan produsen, atau suatu

badan atau lembaga yang membuat barang atau menyediakan

jasa.53

2) Rumah Tangga Produsen

Rumah tangga produsen adalah suatu badan atau

lembaga yang dibuat, dikelola dan dikembangkan oleh

seseorang dimana orang tersebut menciptakan suatu barang

atau menyediakan pelayanan jasa yang berguna bagi

kebutuhan masyarakat. Rumah tangga produsen ini

merupakan pelaku ekonomi yang melakukan berbagai

kegiatan ekonomi dalam suatu perekonomian.54

Dalam suatu kegiatan perekonomian, terdapat sebuah

prinsip-prinsip mengenai ekonomi. Prinsip ekonomi adalah

suatu usaha yang dilakukan dalam prosesnya dengan usaha

sekecil-kecilnya yang bertujuan untuk memperoleh barang

dengan sebesar-besarnya. Tindakan ekonomi masyarakat

merupakan sebuah prinsip dari ekonomi dimana tindakan ini

dibagi menjadi tindakan ekonomi rasional dan tindakan

53
Agung Feryanto, Pelaku Ekonomi…, h. 2
54
Agung Feryanto, Pelaku Ekonomi…, h. 6
44

ekonomi irrasional atau nonekonomi. Tindakan ekonomi

rasional merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh

manusia dalam mengupayakan pemenuhan kebutuhan sehari-

hari yang didasari dengan sikap yang rasional dimana pilihan

yang ditentukan oleh masyarakat merupakan pilihan yang

paling menguntungkan. Tindakan rasional ini merupakan

pemilihan kebutuhan ekonomi pokok yang dimana

kebutuhan pokok ini merupakan kebutuhan yang paling

utama dan penting. Sedangkan tindakan ekonomi irrasional

atau nonekonomi merupakan suatu tindakan kegiatan

ekonomi yang tidak didasari dengan sikap yang rasional

dalam pemenuhan kebutuhan manusia itu sendiri. Prinsip

lain dari prinsip-prinsip ekonomi adalah motif ekonomi

masyarakat. Motif ekonomi masyarakat adalah sebuah alasan

yang dilakukan oleh individu atau masyarakat dalam

melakukan kegiatan ekonomi. Motif ekonomi masyarakat

dibedakan menjadi tiga: motif ekonomi produsen, konsumen,

dan distributor.55 Dapat disimpulkan bahwa dalam suatu

55
Yunita Novasari, Seri Pengayaan Pembelajaran Ekonomi: Ilmu
45

kegiatan perekonomian, prinsip-prinsip ekonomi merupakan

sebuah factor penting yang harus dijadikan landasan oleh

masyarakat dalam melakukan kegiatan suatu perekonomian

dalam kehidupan sehari-hari. Prinsip-prinsip ekonomi ini

penting untuk membantu masyarakat dalam mencapai

kegiatan suatu perekonomian yang benar dan teratur.

2. Pengertian Masyarakat

Masyarakat merupakan sekelompok individu yang

bertempat atau tinggal di dalam suatu tempat atau lokasi

tertentu, dimana sekelompok individu itu saling berinteraksi

dalam kurun waktu yang relatif lama, memiliki adat-istiadat

serta aturan-aturan tertentu yang akan membentuk suatu

kebudayaan. Masyarakat juga dapat diartikan sebagai sistem

yang di dalamnya mencakup sejumlah komponen struktur

sosial, diantaranya adalah keluarga, ekonomi, pemerintah,

agama, pendidikan, dan sosial yang saling berkaitan satu

sama lainnya, melakukan suatu pekerjaan secara bersama-

sama, dengan saling berinteraksi, berhubungan dan

Ekonomi Mikro, (Surakarta: PT Aksarra Sinergi Media, 2018), h. 12-13


46

bergantung satu sama lain.56 Pendapat lain mengemukakan

bahwa masyarakat merupakan suatu perkumpulan individu

yang didalamnya saling bersosialisasi dan berinteraksi satu

sama lain dan memiliki tujuan sama-sama. Masyarakat juga

merupakan suatu perkumpulan manusia dengan lingkup yang

seluas-seluasnya dan memiliki keterikatan budaya yang

sama.57

Menurut para ilmuwan di bidang sosial, definisi dari

masyarakat tidaklah tunggal disebabkan karena sifat dari

manusia dapat berubah-ubah dari waktu ke waktu.58 Adapun

definisi dari masyarakat menurut para ilmuwan adalah

sebagai berikut:59

56
Jabrohim, Menggapai Desa Sejahtera Menuju Masyarakat Utama,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar Lembaga Pengembangan Masyarakat UAD,
2004), h. 167
57
Nurul Akhmad, Ensiklopedia: Dinamika Masyarakat, (Semarang:
Penerbit ALPRIN, 2010), h. 1
58
Bambang Tejokusumo, Dinamika Masyarakat Sebagai Sumber
Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial, Geodukasi, Vol III No. 1, Maret 2014), h.
38-39
59
Setiadi, Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala
Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi dan Pemecahannya, (Jakarta:
Prenadamedia, 2013), h.36
47

a) Menurut Emile Durkheim


Definisi masyarakat menurut Emile Durkheim,

masyarakat adalah kenyataan objektif individu-individu yang

merupakan anggota-anggotanya. Kehidupan dalam suatu

masyarakat adalah suatu sistem sosial di mana bagian yang

ada di dalamnya itu mempunyai keterkaitan antara satu sama

lainnya dan keterkaitan tersebut menjadikan suatu kesatuan

yang terpadu. Manusia akan bertemu dengan manusia yang

lain dalam suatu kegiatan yang berbeda pula, seperti di

dalam sistem wisata, akan bertemu dengan pengelola, biro,

dan pendamping perjalanan wisata, begitu juga dengan

tempat-tempat berbeda lainnya.

b) Menurut Selo Soemardjan


Mendefinisikan bahwa masyarakat merupakan orang-

orang yang hidup bersama dan menghasilkan sebuah

kebudayaan.

c) Max Weber
Mendefinisikan bahwa masyarakat adalah struktur atau

aksi yang dimana pada pokoknya ditentukan oleh harapan

dan nilai-nilai yang dominan pada warganya. 60

60
Setiadi, Pengantar Sosiologi Pemahaman…, h.36
48

Dalam kehidupan bermasyarakat interaksi sosial

merupakan faktor penting yang harus dilakukan oleh

individu dalam bermasyarakat. Karena dalam kehidupan

bermasyarakat seseorang atau individu tidak dapat hidup

sendiri-sendiri, tanpa kontak dan komunikasi dengan

individu lain. Interaksi sosial juga merupakan sebuah

interaksi yang tidak hanya dilakukan dari satu individu

dengan individu lain, tetapi terbentuk dalam suatu kelompok

atau antarkelompok. Interaksi sosial menjadi sebuah dasar

dalam tercapainya kehidupan bermasyarakat. Dalam

berinteraksi dalam kemasyarakatan terdapat unsur-unsur

yang melengkapi kehidupan bermasyarakat itu sendiri yaitu

terdiri dari dua orang atau lebih, adanya komunikasi

antarpelaku, dan adanya tujuan yang akan dicapai bersama.61

Jadi dapat disimpulkan dari beberapa definisi di atas,

masyarakat merupakan suatu kelompok individu yang

menempat di suatu tempat yang memiliki kebudayaan, adat-

istiadat dan kehidupan sosial dengan saling bergantung,

61
Nurul Akhmad, Ensiklopedia: Dinamika Masyarakat…, h. 2
49

bekerja sama satu sama lain dan tidak dapat terpisahkan,

serta tidak dapat hidup tanpa satu sama lainnya. Masyarakat

merupakan suatu kelompok individu yang saling

membutuhkan dan berpijak di tempat yang sama.

3. Sasaran Pemberdayaan Perekonomian Masyarakat

Pemberdayaan ekonomi kerakyatan memiliki arti

pembangunan ekonomi sebagian besar masyarakat Indonesia

sebagai agenda utama pembangunan nasional untuk

mengupayakan agar suatu pertumbuhan ekonomi rakyat

dapat berlangsung dengan cepat maka langkah-langkah yang

nyata harus diupayakan. Pemberdayaan ekonomi masyarakat

ini diharapkan dapat meningkatkan suatu kehidupan yang

lebih baik lagi untuk kehidupannya.62 Pencapaian kehidupan

yang lebih baik ini meliputi; Kebutuhan hidup, Kebutuhan

harga diri, Kebutuhan kebebasan.63

Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa Menurut

ahli ekonomi, sasaran pemberdayaan perekonomian

62
Rintuh, Cornelis dan Miar, Kelembagaan dan Ekonomi Rakyat,
(Yogyakarta: BPFE, 2005), h. 84)
63
Suryana, Ekonomi Pembangunan: Problematika dan Pendekatan,
(Jakarta: Salemba Empat, 2006), h. 6
50

masyarakat yang minimal dan harus diutamakan adalah suatu

keperluan mutlak dan syarat minimum untuk memenuhi

kebutuhan pokok serta kebutuhan dasar.64 Maka dapat

disimpulkan bahwa kedua pokok hal tersebut merupakan

suatu pencapaian yang akan menjadi patokan dalam

tercapainya suatu sasaran dalam pemberdayaan ekonomi

dalam kehidupan masyarakat.

4. Konsep Perekonomian Masyarakat dalam Perspektif

Islam

Ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari

tentang tingkah laku manusia yang berhubungan dengan

kebutuhan dan sumber daya yang terbatas.65 Sedangkan

Islam merupakan suatu agama yang didalamnya mengatur

tentang seluruh urusan manusia, tetapi tidak ada kekangan

dalam aturan dan islam ada untuk menjadi sebuah solusi atau

kunci untuk memecahkan berbagai persoalan manusia.

Dalam Islam menyangkut aturan sebuah hubungan antara


64
Ully Hikmah Andini, dkk, Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Dari Desa Tertinggal Menuju Desa Tidak Tertinggal, Jurnal Administrasi
Publik, Vol. 2, No. 12, h. 9)
65
Rozalinda, Ekonomi Islam: Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas
Ekonomi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), h. 2
51

manusia dengan Tuhan-Nya, manusia dengan manusia, dan

manusia dengan diri pribadi masing-masing.66 Maka,

pengertian dari ekonomi Islam itu sendiri adalah suatu sistem

perekonomian yang aturan-aturan dan kegiatannya sesuai

dengan syarat Islam yaitu Al-Qur’an, Hadis, dan berdasarkan

dari pendapat para pemikir Islam.67

Di bawah ini merupakan beberapa pendapat tentang

definisi dari ekonomi islam menurut para ahli, diantaranya

adalah sebagai berikut:68

a) M.A Mannan

Ekonomi islam merupakan suatu ilmu pengetahuan

sosial yang terdapat pembelajaran mengenai masalah-

masalah perekonomian dari pelaku-pelaku ekonomi yang

memiliki nilai-nilai islam.

66
Rahmat Sunnara, Islam dan Ekonomi, (Bandung: Buana Cipta
Pustaka, 2009), h. 1
67
Asep Maulana Yusuf Morena Cindo, Ekonomi Syariat Islam:
Muamalah, (Jakarta: Multi Kreasi Satudelapan, 2010), h.2
68
Itang, Teori Ekonomi Islam, (Jakarta: Penerbit Laksita Indonesia,
2015), h. 6-7
52

b) Muhammad Nejatullah Ash-Sidiqy

Menurut beliau, ekonomi islam merupakan sebuah

respon dara para pemikir islam mengenai tantangan-

tantangan ekonomi yang ada pada masa sekarang. Upaya ini

dilengkapi dengan Al-Qur’an, As-Sunnah, akal, dan

pengalaman.

c) S. M Hasanuzzaman

Ilmu ekonomi islam adalah sebuah pengetahuan dan

penerapan tentang ajaran-ajaran dan syariat-syariat syariah

yang melarang suatu ketidakadilan dalam mencari dan

pengeluaran dari sumber-sumber daya yang ada, yang

bertujuan untuk menghasilkan suatu kepuasan untuk

manusia dan agar menjadikan manusia dapat melaksanakan

kewajiban-kewajibannya terhadap Allah maupun

masyarakat.

d) Khursid Ahmad

Khursid Ahmad berpendapat bahwa ilmu ekonomi

islam merupakan dalam memahami suatu masalah

perekonomian dan perilaku manusia dalam sudut pandang


53

islam yaitu diusahakan upaya yang teratur dalam

memahaminya.

e) Louis Cantori
Menurut Louis Cantori ekonomi islam merupakan

suatu ilmu dalam mengupayakan suatu ilmu ekonomi yang

memiliki orientasi terhadap masyarakat dengan penolakan

terhadap suatu individualism di dalam ilmu ekonomi klasik.

f) M. Akram Khan

Ekonomi islam merupakan suatu ilmu upaya dalam

mengorganisir sumber daya alam dengan sebuah partisipasi

maupun kerjasama dengan tujuan untuk memperoleh

pembelajaran mengenai kesejahteraan manusia tersebut (

falah).

Pendapat lain mengatakan ekonomi Islam adalah

sistem yang mengaplikasikan prinsip ekonomi yang sesuai

dengan ajaran Islam, bagi setiap kegiatan ekonomi yang

memiliki tujuan untuk menciptakan suatu barang maupun

jasa dalam memenuhi kebutuhan manusia.69 Dari beberapa

69
Muhammad Abd al-Mun’in al-Jamal, Mausu’ah al-Iqtishad al-
Islami…, h. 14.
54

definisi mengenai ekonomi Islam yang telah dipaparkan di

atas, dapat disimpulkan bahwa ekonomi dalam perspektif

Islam merupakan suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan

oleh manusia yang bertujuan untuk memenuhi segala

kebutuhan dalam hidup dan untuk mencapai suatu

kemakmuran dimana pengaplikasiannya harus sesuai dengan

pola dan ajaran dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Berikut ini adalah ayat Al-Qur’an yatiu QS 62:10

mengenai perekonomian Islam yang mendorong umat untuk

bekerja:70

ِ ْ‫ت انصَّهى ِة فَا َْت َِشر ُْوا فً االَر‬


‫ض‬ ِ ‫فَا َذا‬
ِ َ‫قضي‬
‫هللا َو ْاذ ُكر ُْواهللاَ َكثِ ْيرًانَّ َعهَّ ُك ْى‬
ِ ‫ضم‬ ِ َ‫َو ْبتَ ُغ ْىا ِي ٍْ ف‬
َ ‫تُ ْفهِح ُْى‬
ٌ‫ا‬
Artinya: “Apabila Sholat telah dilaksanakan,
maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia
Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu
beruntung.
Adapun hadits utama yang membahas tentang

keutamaan bekerja bagi umat muslim terdapat pada hadits

shohih Bukhari:4932 adalah sebagai berikut:71

70
Azhari Akmal Tarigan, Tafsir Ayat-ayat Ekonomi Al-Qur’an:
Sebuah Eksplorasi Melalui Kata-Kata Kunci, (Bandung: Cv. Perdana Mulya
Sarana, 2012), h. 75
55

‫س َح َّد ثَُا َ ُش ْعبَه ُ َع ٍْ َع ِد‬ ٍ َ ‫أبً ِإ يا‬ ِ ٍُْ ‫َح َّد ثَُا َ آ َد ُو ب‬
ِ ّ ‫ْت َع ْب َد‬
ْ‫اهللا ب ٍَْ يَ ِزي َد ال‬ ُ ‫ت قَا َل َس ًِع‬ ٍ ‫ي ب ٍِْ ثا َ ِب‬
‫هللاُ َعهَ ْي ِه َو َسهَّ َى قَا َل‬
َّ ًَّ‫صه‬
َ ‫ت َع ٍْ انَُّبِي‬ ُ ‫اري فَقُ ْه‬ ِ ‫ص‬َ َْ ‫أ‬
ً‫ق ْان ًُ ْسهِ ًُ ٍَ فَقَه‬َ َ‫إ َذاأ َْف‬
َ ُ‫َعهًَ أ ْههِ ِه َوهُ َى يَحْ ت َِسبُها َ َكا ََ ْتهَه‬
ً‫ص َد قَه‬
Terjemahan: Telah menceritakan kepada kami
Adam bin Abu Iyas telah menceritakan kepada kami
Syu’bah dari Adi bin Tsabit ia berkata; Aku
mendengar Abdullah bin Yazid Al Anshari dari Abu
Mas’ud Al Anshari maka aku berkata; Dari Nabi
shallallahu’alaihi wasallam, beliau bersabda: “ jika
seorang muslim memberi nafkah pada keluarganya
dengan niat mengharap pahala, maka baginya hal
itu adalah sedekah.”

Dalam perspektif islam, ekonomi memiliki kaidah-

kaidah diantaranya terdapat tiga kaidah adalah sebagai

berikut:

1) Konsumsi

Dalam kegiatan produksi konsumsi merupakan tujuan

yang penting yang ditargetkan oleh produsen. Hasil produksi

dan kekayaan yang diperoleh digunakan untuk tujuan

konsumsi. Dalam kehidupan individu maupun masyarakat

konsumsi merupakan faktor penting yang dituju. Dalam

71
Eef Saefullah, Kumpulan HADITS EKONOMI: Sebuah Tinjauan
Hukum Ekonomi Menurut Perspektif Islam, (Cirebon, Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Syekh Nurjati, 2015), h. 34-35.
56

konsumsi terdapat tiga bahasan diantaranya yaitu standar

hidup, kualitas dan kemurnian, dan kehidupan yang

sederhana.72

2) Produksi

Dalam pemenuhan taraf hidup dan untuk mencapai

kemakmuran suatu Negara produksi merupakan faktor

penting yang menentukan pencapaian tersebut. Dalam Al-

Qur’an maupun As-Sunnah ditegaskan bagi umat islam

untuk bekerja keras dalam mencapai suatu produksi yang

bertujuan agar tidak tertinggal oleh orang lain dan untuk

mencapai taraf hidup yang layak. 73

3) Distribusi

Harta merupakan bukan sebuah tujuan dalam

paradigm ekonomi islam, harta ini hanyalah suatu alat

untuk mencapai falah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

harta yang dimiliki oleh manusia hanyalah titipan dari

Allah SWT. Oleh karena itu, dalam pendistribusian harta

72
Afzalur Rahman, Muhammad Sebagai Seorang Pedagang
“Muhammad as A Trader’ (Jakarta: Yayasan Swarna Bhumy, 2000) h. 189
73
Afzalur Rahman, Muhammad Sebagai Seorang Pedagang…, h.
216
57

kekayaan yang dimiliki bukanlah hanya dipakai, ditumpuk,

atau ditimbun oleh diri sendiri melainkan harus mengalir

dan dapat dimanfaatkan oleh orang lain.74

Adapun perbedaan dari ekonomi islam dengan

ekonomi umum adalah terletak pada beberapa aspek, yaitu

ketuhanan, pedoman yang dianut, tujuan kehidupan, tujuan

sosial, harta kekayaan, dan tanggung jawab. Dalam ekonomi

islam dengan aspek ketuhanan, dalam kegiatan ekonomi

tidak hanya semata-mata melakukan kegiatan ekonomi untuk

mencapai keuntungan dunia tetapi juga kegiatan ekonomi ini

semata-mata dilandasi karena ibadah kepada Allah, dalam

kegiatan ekonomi nilai-nilai ketuhanan selalu melekat

sehingga dalam kegiatan ekonominya manusia yakin bahwa

Allah melihat setiap tindakan dari kegiatan ekonomi yang

dilakukannya, kedua adalah aspek pedoman yang dianut,

pedoman yang dianut dalam masyarakat islam adalah Al-

Qur’an dan As-Sunnah yang dijadikan acuan bagi

74
Ruslan Abdullah dan Fasiha, “Pengantar ISLAMIC ECONOMICS
Mengenal Konsep dan Praktek Ekonomi Islam”, (Makasar: Lumbung
Informasi Pendidikan, 2013), h. 82
58

masyarakat islam dalam setiap kegiatan perekonomiannya,

ketiga adalah tujuan kehidupan yang menganut bahwa tujuan

dari kegiatan ekonomi islam bukan hanya tujuan untuk

mendapatkan kehidupan dunia tetapi kegiatan ekonomi

dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan kebahagiaan di

akhirat kelak, aspek tujuan sosial dalam kegiatan ekonomi

islam tidak hanya menguntungkan diri sendiri tetapi

bertujuan untuk saling tolong-menolong dengan manusia

lainnya, aspek harta kekayaan dalam ekonomi islam percaya

bahwa harta yang dimiliki bukanlah harta pribadi tetapi

hanyalah harta titipan yang sebenarnya adalah milik Allah

SWT, aspek tanggung jawab memberikan rasa tanggung

jawab kepada manusia untuk mempertanggungjawabkan atas

barang atau jas yang diproduksinya secara amanah dan dapat

dipertanggungjawabkan terhadap konsumen terutama Allah

SWT.75 Sedangkan tujuan dari ekonomi islam adalah sebagai

penyucian jiwa dari setiap umat muslim yang bertujuan

untuk menjadi sumber kebaikan bagi masyarakat maupun

75
Itang, Teori Ekonomi Islam…, h. 30-35
59

lingkungannya, terciptanya penegakan keadilan dalam

kehidupan bermasyarakat seperti keadilan dalam bidang

hukum dan muamalah, dan terciptanya maslahah atau suatu

puncak, maslahah ini mencakup keselamatan dalam

keyakinan agama (al din), keselamatan jiwa (al nafs),

keselamatan akal (al aql), keselamatan keluarga dan

keturunan (al nasl), serta keselamatan harta benda (al mal).76

Di dunia ini, banyak negara yang melakukan

pendekatan ekonomi konvensional di dalam memenuhi suatu

kebutuhan pribadi (self interest), yang merupakan

pendekatan yang lebih berkembang di dunia barat. Di balik

keberhasilan tersebut, sesungguhnya mereka gagal dalam

mewujudkan aktualisasi visi sosial dan mencapai tujuan

dalam normatif ilmu ekonomi.77 Dalam pandangan Islam,

pembangunan didasarkan pada konsep tazkiyah an-nafs

dengan titik tumpu dimana terdapat penyempurnaan ahlak

dan kepribadian. Karena pribadi merupakan suatu

76
Itang, Teori Ekonomi Islam…, h. 7
77
M. Umar Chapra, The Future of Economics; an Islamic Perspective,
Edisi Terjemah, (Jakarta: SEBI, 2001), h. 45
60

penyempurnaan yang penting dalam sebuah peradaban.

Kebijakan pembangunan Islam yang ideal harus beriorientasi

terhadap peningkatan spiritual masyarakat Islam, dan

meminimalisir kerusakan pada moral, memenuhi kewajiban

untuk kesejahteraan ekonomi dalam batas sumber daya yang

tersedia.78 Di dalam konsep Islam, perilaku manusia di dalam

memenuhi segala kebutuhannya harusnya berpijak dan

berpedoman pada landasan-landasan syari’ah. Dan hal

lainnya adalah karena mempertimbangkan kecenderungan

dari fitrah manusia itu sendiri.79 Dari definisi di atas dapat

dipahami bahwa perekonomian suatu masyarakat dalam

perspektif Islam menekankan pada kepribadian dan sikap

yang tidak egois yang harus diterapkan oleh masyarakat atau

umat yang tidak menekankan hanya pada keuntungan semata

untuk mencapai pembangunan dan suatu kesejahteraan hidup

dalam mencapai kehidupan masyarakat yang diharapkan.

78
Nurnasrina, Ekonomi Islam Sarana Dalam Mewujudkan Ekonomi
Masyarakat Madani, Jurnal Hukum Islam, Vol. XIII No. 1 Nopember 2013, h.
225
79
Nurnasrina, Ekonomi Islam Sarana..., h. 227
61

Dalam sistem perekonomian umat atau perekonomian

masyarakat islam, terdapat prinsip-prinsip yang harus

masyarakat peroleh untuk mencapai suatu perwujudan

jaminan sosial bagi masyarakat itu sendiri. Prinsip-prinsip ini

adalah sebagai berikut:

a. Bagi Kaum Ekonomi Lemah Berhak Mendapatkan

Bantuan

Hak masyarakat untuk memperoleh suatu bantuan

terhadap kaum yang memiliki ekonomi yang lemah ini

menjelaskan bahwa dalam islam ditegaskan bahwa harta

yang dimiliki oleh seseorang tidak boleh ia anggap harta

tersebut merupakan harta yang ia miliki sendiri, akan tetapi

harta yang ia miliki itu harus disisihkan dalam bagian

tertentu untuk diterima oleh masyarakat yang memiliki

ekonomi yang lemah.80

b. Dalam Beban Ekonomi Terdapat Hak Untuk Saling

Memikul Satu Sama Lain (Takaful)

80
Agus Triyanta, Hukum Ekonomi Islam…, h. 47
62

Dalam pandangan islam, untuk mengurangi dan

menghilangkan suatu kemiskinan sosial, suatu wabah

penyakit dan lainnya dalam islam seluruh umat atau

masyarakat harus saling bekerja sama dan bersatu. Manusia

harus memiliki rasa saling ingin membantu dalam kesulitan

yang dihadapi oleh saudaranya dan rasa peduli harus

ditanamkan dalam diri manusia itu sendiri.81

c. Kewajiban Dalam Pembebasan Kaum Marginal dari

Keterbatasannya

Dalam islam ditegaskan bahwa setiap manusia harus

memperjuangkan hak suadaranya dari suatu penindasan atau

ketidakadilan yang saudaranya terima dari orang lain atau

pihak lain yang menyiksanya. 82

d. Bagi Orang Yang memiliki Ekonomi Yang Rendah

Berhak Mendapatkan Perhatian

81
Agus Triyanta, Hukum Ekonomi Islam…, h. 47
82
Agus Triyanta, Hukum Ekonomi Islam…, h. 51-52
63

Dalam islam menegaskan kepada umatnya untuk

membantu saudaranya yang memiliki ekonomi yang rentan.

Bantuan ini dapat dikumpulkan dalam kehidupan

bermasyarakat dengan derma dan diambil dari masyarakat

tersebut yang ekonominya lebih kuat yang kemudian akan

diberikan kepada masyarakat yang memiliki ekonomi yang

rentan. Beberapa kelompok orang yang memiliki hak untuk

mendapat bantuan tersebut antara lain adalah mereka yang

tidak tercukupi dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari,

mereka yang bekerja dalam dalam hal kebaikan (fi

sabilillah), dan mereka yang dalam suatu perjalanan tidak

memiliki ketersediaan (Ibnu Sabil).83

Dalam sistem ekonomi islam (syari’ah), perkembangan

ekonomi syari’ah yang dapat membantu atau menjadi solusi

bagi masyarakat adalah dengan tersedianya atau berdirinya

suatu lembaga-lembaga keuangan syari’ah diantaranya

adalah Bank Syari’ah, BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat

Syari’ah), dan BMT (Baitul Maal wa Tamwil), yang dapat

83
Agus Triyanta, Hukum Ekonomi Islam…, h. 51-52
64

84
membantu dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Prinsip-

prinsip syari’ah yang diparaktikan dalam kegiatan lembaga

keuangan syari’ah ini sangat berbeda dengan konvensional,

prinsip-prinsip syari’ah tidak mengandung unsur-unsur yang

diharamkan seperti riba yaitu praktik dalam menambahkan

keuntungan dengan cara yang tidak halal, unsur bunga, dan

dalam prinsip syari’ah terdapat sistem bagi hasil dimana

keuntungan dan risiko ditanggung bersama antara nasabah

dan bank. Maka apabila masyarakat dapat memilih dan

menjadikan lembaga atau bank syari’ah sebagai solusi untuk

meningkatkan taraf hidup ekonomi hal ini merupakan hal

yang bijak, karena lembaga-lembaga keuangan syari’ah

merupakan solusi yang baik yang dapat membantu

masyarakat dengan alasan utama adalah berprinsip syari’ah

dan terdapat keadilan didalamnya. 85

5. Indikator Perekonomian Masyarakat

84
Amir Mu’allim, Persepsi Masyarakat Terhadap Lembaga
Keuangan Syariah, Jurnal Al-Mawarid, 2003, h. 18
85
Muammar Arafat Yusmad, ASPEK HUKUM PERBANKAN
SYARIAH DARI TEORI KE PRAKTIK, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2018),
h. 26-27
65

Indikator-indikator yang terdapat dalam perekonomian

masyarakat adalah sebagai berikut:

1) Keadaan Geografi, yaitu meliputi jumlah daerah

administrasi dan luas wilayah/provinsi. 86

2) Penduduk, meliputi jumlah kepadatan, komposisi

umur, dan angka beban tanggungan. 87

3) Konsumsi, meliputi suatu pengeluaran untuk

kebutuhan konsumsi baik untuk makanan maupun

kebutuhan lainnya.88

4) Pertanian, meliputi produksi sektor pertanian dan

rumah tangga pertanian.89

5) Ketenagakerjaan, dalam merencanakan suatu

pembangunan yang berhubungan dengan penggunaan

tenaga kerja, diperlukan suatu perencanaan tenaga

kerja yang tepat. Dalam perencanaan tenaga kerja

tersebut diliputi oleh tingkat partisipasi angkatan

kerja, daya serap tenaga kerja, dan tingkat


86
Badan Pusat Statistik, Perkembangan Beberapa Indikator Utama
Sosial-Ekonomi Indonesia, (Jakarta: Badan Pusat Statistik, 2009), h. 18)
87
Badan Pusat Statistik, Perkembangan Beberapa Indikator…,h. 18
88
Badan Pusat Statistik, Perkembangan Beberapa Indikator…,h. 18
89
Badan Pusat Statistik, Perkembangan Beberapa Indikator…,h. 18
66

pengangguran.90

6) Jenis Pekerjaan, pekerjaan meliputi segala kegiatan

yang dilakukan oleh suatu individu atau masyarakat

dalam mencari nafkah.91

7) Kemiskinan, kondisi dimana seseorang atau

sekelompok orang tidak mampu memenuhi hak-hak

dasarnya dalam mempertahankan dan

mengembangkan suatu kehidupan yang bermartabat

atau lebih makmur.92

8) Penghasilan, setiap tambahan ekonomis yang diterima

atau diperoleh oleh seseorang setelah melakukan

suatu kegiatan ekonomi.93

C. Hubungan Antar Variabel

90
Pengembangan Kabupaten Banjar Bekerja Sama Dengan Badan
Statistik Kabupaten Banjar, Indikator Sosial Ekonomi Masyarakat Kabupaten
Banjar Tahun 2017, (Banjar: Lapangan Cahaya Bumi Selamat, 2017), h. 51
91
Bambang Tri Kurnianto, Dampak Sosial Ekonomi Masyarakat
Akibat Pengembangan Lingkar Wilis Di Kabupaten Tulungagung, Jurnal
Agribisnis Fakultas Pertanian Untir, h. 13
92
Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian Dan...h. 80
93
Kementrian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal
Pajak, PPh: Pajak Penghasilan, Jakarta Selatan, 2013), h. 11)
67

1. Hubungan Dampak Covid-19 terhadap Perekonomian

Masyarakat

Covid-19 merupaka suatu kategori bencana non-alam.

Kategori bencana dibedakan menjadi dua yaitu bencana alam

dan non-alam. Bencana alam adalah sebuah bencana yang

disebabkan dari suatu peristiwa yang terjadi dari alam,

contohnya yaitu banjir, gempa bumi, gunung meletus,

longsor, tsunami, angina topan, dan kekeringan. Sedangkan

kategori bencana non-alam diantaranya adalah kegagalan

dalam mengikuti perkembangan, kegagalan dalam teknologi,

munculnya sebuah penyakit yang menular atau wabah.

Covid-19 ini merupakan suatu wabah penyakit yang

termasuk ke dalam kategori bencana non-alam.94 Gejala-

gejala dari alam maupun non-alam ini keduanya memiliki

dampak bagi masyarakat Indonesia, dampak ini adalah

dampak yang dapat merugikan kehidupan masyarakat

terutama dalam kondisi perekonomian masyarakat sendiri.

Dampak dari bencana alam dan non-alam ini berupa

94
Qaiyim Asy’ari, Analisis Dampak Sosial Ekonomi Pasca Bencana
Di Kabupaten Pamekasan, Journal of Management and Accounting, Volume 1
Nomor 2, Oktober 2018, h. 154
68

hancurnya tempat tinggal, hilangnya harta benda, rusaknya

lingkungan, hilangnya pekerjaan, yang menyebabkan

ekonomi masyarakat menjadi sulit dan menurun.95 Oleh

karena itu, Covid-19 yang merupakan salah satu wabah

penyakit yang melanda dan terus-menerus menyebar luas di

Indonesia semakin memperpanjang kecemasan kepada

masyarakat terutama dalam faktor ekonomi yaitu dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. hal ini

disebabkan besar masyarakat banyak yang tidak lagi bekerja

ataupun berdagang. Masyarakat yang bekerja secara informal

dengan pendapatan harian dan pendapatan tidak pasti juga

mengalami penurunan pendapatan yang relatif rendah.

Penurunan pendapatan ini akan membuat konsumsi dalam

kehidupan masyarakat yang bekerja di sektor informal juga

mengalami penurunan. Maka hal ini akan menimbulkan

dorongan kontraksi di sisi permintaan agregat. 96

D. Penelitian Terdahulu yang Relevan

95
Qaiyim Asy’ari, Analisis Dampak Sosial Ekonomi…, h. 155
96
Livana, Dampak Pandemi Covid-19 Bagi Perekonomian
Masyarakat Desa, Journal of Nursing and Health Sciences, Volume 1 Nomor
1, Oktober 2020, h. 42
69

Setelah memperoleh keterkaitan dari penelitian terdahulu

yang telah ditinjau oleh penulis, penulis memperoleh beberapa

karya tulis yang berkaitan dengan judul penulis. Diantara karya-

karya tersebut adalah sebagai berikut:

1. Jurnal PH Livana, Resa Hadi Suwoso, Terri Febrianto, Dani

Kushindarto, Firman Aziz. Dengan judul: “Dampak Pandemi

Covid-19 bagi Perekonomian Masyarakat Desa.” Penelitian

ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2020. Penelitian ini

dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan

menggunakan pendekatan nursing proses atau proses

keperawatan tanpa mencantumkan desa mana yang diteliti

lebih spesifik. Perbedaan penelitian terdahulu dengan

penelitian saat ini adalah penelitian terdahulu tidak

mencantumkan nama tempat yang diteliti sedangkan

penelitian yang saat ini peneliti teliti mencantumkan nama

tempat atau desa yang akan diteliti yaitu Desa Kiarajangkung.

Metode penelitian yang digunakan peneliti terdahulu dan

peneliti saat ini memiliki perbedaan, metode penelitian yang

peneliti teliti saat ini menggunakan metode penelitian


70

deskriptif kuantitatif sedangkan penelitian terdahulu

menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.

2. Jurnal Dito Aditia Darma Nasution, Erlina, dan Iskandar

Muda, dengan judul: “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap

Perekonomian Indonesia.” Penelitian ini telah dilaksanakan

pada Juli 2020. Jurnal ini membahas tentang perekonomian

Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19 dengan

menitikberatkan pembahasan investor terhadap pasar. Metode

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode kuantitatif deskriptif yaitu dengan menggunakan

pendekatan analisis data sekunder. Perbedaan penelitian saat

ini dengan penelitian terdahulu adalah dari metode penelitian

yang digunakan oleh penelitian terdahulu yaitu

menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif

dengan menggunakan pendekatan analisis data sekunder,

sedangkan penelitian saat ini menggunakan metode penelitian

deskriptif kuantitatif dengan menggunakan pendekatan

analisis data primer. Penelitian terdahulu menitikberatkan

pembahasan investor terhadap pasar sedangkan penelitian


71

saat ini menitikberatkan dampak pandemi Covid-19 terhadap

perekonomian masyarakat Desa Kiarajangkung.

3. Jurnal Sarip Sarip, Aip Syarifudin, dan Abdul Muaz, dengan

judul: “Dampak Covid-19 Terhadap Perekonomian

Masyarakat Dan Pembangunan Desa.” Penelitian ini telah

dilaksanakan pada Juni 2020. Pembahasan dalam penelitian

ini adalah tentang peran demokrasi desa pada perekonomian

dan pembangunan desa di era Covid-19 dan bantuan

pemerintah melahirkan desa dan masyarakat serba

mengharap. Metode penelitian yang digunakan adalah

pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian

terdahulu lebih memfokuskan dampak Covid-19 terhadap

pembangunan desa dan perekonomian masyarakat desa tetapi

tidak mencantumkan nama tempat atau desa di dalamnya,

sedangkan penelitian saat ini lebih memfokuskan terhadap

perekonomian Desa Kiarajangkung dan tempat yang akan

diteliti adalah Desa Kiarajangkung. Metode penelitian saat ini

berbeda dengan penelitian terdahulu, metode yang digunakan

penelitian saat ini adalah metode deskriptif kuantitatif


72

sedangkan penelitian terdahulu menggunakan metode

penelitian deskriptif kualitatif.

4. Jurnal Fakhrul Rozi Yamali, Ririn Noviyanti Putri, dengan

judul: “Dampak Covid-19 Terhadap Ekonomi Indonesia.”

Penelitian ini telah dilaksanakan pada September 2020.

Dengan hasil dan pembahasan menyangkut kebijakan

pemerintah Indonesia dan dampak ekonomi di Indonesia.

Metode yang digunakan dalam jurnal ini adalah analisis

literature review. Penelitian saat ini lebih membahas spesifik

tentang dampak Covid-19 terhadap perekonomian

masyarakat yang terdapat di Desa Kiarajangkung, sedangkan

penelitian terdahulu membahas tentang dampak Covid-19

terhadap ekonomi Indonesia. Metode yang digunakan

penelitian terdahulu berbeda dengan penelitian saat ini,

penelitian terdahulu menggunakan metode analisis literature

review, sedangkan penelitian saat ini menggunakan metode

penelitian deskriptif kuantitatif.

5. Jurnal Yenti Sumarni, dengan judul” Pandemi Covid-19:


73

Tantangan Ekonomi dan Bisnis.” Penelitian ini telah

dilaksanakan pada tanggal 2 September 2020. Pembahasan

yang dikaji dalam penelitian ini adalah dampak penyebaran

Covid-19 terhadap berbagai aktivitas ekonomi dan bisnis di

Indonesia, tantangan ekonomi syariah penyebaran pandemik

Covid-19, strategi ekonomi syariah menghadapi tantangan

dampak penyebaran pandemik Covid-19, dan peran ekonomi

dan bisnis syariah mengatasi dampak krisis pandemik

Covid-19. Metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah penelitian Pustaka. Perbedaan penelitian

terdahulu dan penelitian saat ini terletak pada pembahasan

yang dibahas, penelitian saat ini lebih spesifik membahas

tentang dampak Covid-19 terhadap perekonomian masyarakat

Desa Kiarajangkung sedangkan penelitian terdahulu

pembahasannya lebih luas yaitu dampak penyebaran Covid-

19 yang mencakup berbagai aktivitas ekonomi dan bisnis di

Indonesia. Dari segi metode penelitian pun terdapat

perbedaan, penelitian terdahulu menggunakan metode

penelitian pustaka sedangkan metode penelitian saat ini


74

menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif.

6. Jurnal Silpa Hanoatubun, dengan judul: “DAMPAK COVID-

19 TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA.”

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tahun 2020.

Pembahasan dalam penelitian ini menyangkut dampak dari

Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia saat ini. Metode

penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan

yaitu dalam pengambilan data tanpa harus terjun langsung ke

lapangan hanya dengan mengambil berbagai sumber

referensi. Perbedaan penelitian terdahulu dan penelitian saat

ini yaitu penelitian terdahulu membahas tentang dampak

pandemi Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia,

sedangkan penelitian saat ini lebih memfokuskan terhadap

perekonomian masyarakat Desa Kiarajangkung. Metode yang

digunakan penelitian terdahulu menggunakan metode

penelitian kepustakaan sedangkan penelitian saat ini

menggunakan metode deskriptif kuantitatif.

E. Kerangka Pemikiran
75

Pandemi Covid-19 memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap perekonomian dunia, salah satunya adalah negara

Indonesia. Perekonomian Indonesia yang mengalami penurunan

yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 ini juga berpengaruh

terhadap perekonomian masyarakat yang ada di negara Indonesia.

Penurunan perekonomian masyarakat yang terjadi diantaranya

adalah banyaknya masyarakat yang kehilangan pekerjaan,

semakin banyaknya pengangguran dan kesulitan masyarakat

dalam memasarkan atau mendistribusian hasil usaha yang

dikelola oleh masyarakat.

Oleh karena itu selain upaya pemerintah dalam

penanggulangan Covid-19 untuk mencegah terjadinya dampak

Covid-19 yang semakin meningkat terhadap perekonomian,

masyarakat pun harus berupaya dalam mencegah dampak Covid-

19 terhadap penurunan ekonomi dalam upaya untuk membantu

pemerintah sehingga terciptanya tujuan yang sama yang

memberikan pengaruh positif terhadap pencegahan Covid-19

yang dapat mempengaruhi perekonomian negara. Upaya atau cara

yang dapat dilakukan masyarakat dalam mencegah dampak


76

Covid-19 terhadap perekonomian diantaranya adalah yang paling

utama mengikuti setiap protokol yang telah ditetapkan oleh

pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19 yang tentunya

hal ini dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian

apabila Covid-19 semakin menurun atau berkurang, masyarakat

dapat memasarkan hasil usaha yang diperoleh oleh masyarakat

secara online sehingga kegiatan pemasaran tidak berhenti dan

tidak menciptakan kegiatan pemasaran secara langsung sehingga

tidak menimbulkan kerumunan, dan masyarakat dapat

menciptakan suatu kegiatan ekonomi kreatif yang dilakukan

selama berada di tempat tinggal masing-masing untuk

meningkatkan usaha sendiri dengan memasarkan hasil karya

secara online untuk mencegah penyebaran Covid-19 semakin

tinggi. Upaya-upaya tersebut dapat menjadi solusi masyarakat

dalam mencegah dampak Covid-19 terhadap perekonomian

masyarakat.

Virus Corona atau Covid-19 adalah virus yang dapat

menyerang saluran pernapasan hewan maupun manusia, yang

ditandai dengan flu biasa atau yang lebih parah seperti sindrom
77

pernapasan akut berat (SARS). WHO pada tanggal 30 Januari

2020 telah menetapkan virus corona sebagai Kedaruratan

Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Masyarakat (Public

Health Emergency of International Concern), karena penyebaran

virus corona ini telah menyebabkan banyak kematian di China

maupun diNegara lain termasuk Indonesia. Dampak dari pandemi

Covid-19 mempengaruhi perekonomian Global, dimana China

mengalami perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19 ini.

China yang merupakan pemegang ekonomi terbesar ke dua di

dunia mengalami ekonomi yang buruk sehingga menyebabkan

Negara lain mengalami dampaknya. Jika pandemi ini terus

berlanjut akan membuat perekonomian China semakin menurun

dan akan mempengaruhi perekonomian dunia. Dimana ekonomi

dunia yang telah diprediksi oleh IMF mencapai -3%, Fitch EIU -

1,9%, EIU -2,2%, Fitch -2,2%, dan diprediksi oleh JP Morgan

akan mencapai - 1,1%. Covid-19 sangat berdampak buruk bagi

perekonomian, maka dari itu dalam menanggulangi atau

mencegah penyebaran Covid-19 ini pemerintah Indonesia telah

memberlakukan suatu Kebijakan Pemerintah yang harus ditaati


78

masyarakat yaitu Physical Distancing dan Social Distancing.97

Pandemi Covid-19 jika terus mengalami penyebaran akan

terus berdampak buruk bagi perekonomian seluruh Negara di

dunia termasuk Indonesia. Maka dari itu, dalam menangani

dampak Covid-19 terhadap perekonomian, masyarakat harus

memperhatikan dan memahami faktor-faktor penyebab Covid-19

terlebih dahulu yang dapat mempengaruhi kegiatan

perekonomian di Indonesia. Faktor-faktor ini diantaranya adalah

faktor masyarakat yang tidak mengikuti aturan pemerintah dalam

menanggulangi pencegahan penyebaran Covid-19 dan acuh

terhadap pemahaman pengaruh besar yang ditimbulkan Covid-19

terhadap perekonomian. Salah satu solusi yang dapat dilakukan

masyarakat dalam mencegah dampak buruk ini adalah dengan

menaati kebijakan pemerintah yang telah ditetapkan.

DIAGRAM

97
Fakhrul Rozi Yamali, Ririn Noviyanti Putri, “Dampak
Covid-19 Terhadap Ekonomi Indonesia,” Journal of Economics and
Business, 4 (2) (September 2020), h. 384-385
79

Dampak Covid-19 (X)

Perekonomian Masyarakat
(Y)

Dari gambar diatas dapat diperoleh hasil penjelasan bahwa

dampak Covid-19 berpengaruh terhadap perekonomian

masyarakat, karena dampak Covid-19 yang mempengaruhi

perekonomian China sebagai negara yang berpengaruh besar

terhadap perekonomian dunia memiliki keterkaitan juga dengan

perekonomian negara Indonesia, jika perekonomian China

menurun perekonomian Indonesia pun akan mengalami

penurunan. Dari penurunan perekonomian Indonesia yang

dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 ini pengaruh besarnya akan

berimbas kepada ekonomi masyarakat Indonesia itu sendiri.

Penjelasan pada gambar diatas merupakan permasalahan yang


80

terdapat pada penelitian ini yang telah diuraikan dalam

pembahasan sebelumnya yang menjelaskan tentang bagaimana

dampak pandemi Covid-19 dapat berpengaruh terhadap

perekonomian masyarakat desa Kiarajangkung, kecamatan

Cibitung, kabupaten Pandeglang.

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan proposisi yang akan diuji

keberlakuannya, atau merupakan suatu jawaban sementara atas

pertanyaan peneliti.9 Jadi hipotesis merupakan suatu dugaan

yang masih sementara yang perlu peneliti buktikan

kebenarannya dan untuk membuktikan kebenaran tersebut perlu

adanya penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

Adapun hipotesis atau dugaan sementara dari penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Ho : Dampak Pandemi Covid-19 tidak berpengaruh

signifikan terhadap Perekonomian Masyarakat

Desa Kiarajangkung, Kecamatan Cibitung,

Kabupaten Pandeglang
81

2. Ha : Dampak Pandemi Covid-19 berpengaruh

signifikan terhadap Perekonomian Masyarakat

Desa Kiarajangkung, Kecamatan Cibitung,

Kabupaten Pandeglang

Anda mungkin juga menyukai