Anda di halaman 1dari 55

l

PETUNJUK OPERASIONAL
PENILAIAN ANGKA KREDIT
JABATAN FUNGSIONAL POLISI PAMONG PRAJA

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT


SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
Jalan Pejanggik Nomor 12 Mataram, Lombok Nusa Tenggara Barat
Telpon/Fax (0370) 647808; Email: satpolpp@ntbprov.go.id; prajawibawa.ntb@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA


PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
NOMOR : 21 TAHUN 2021
TENTANG
PETUNJUK OPERASIONAL PENILAIAN ANGKA KREDIT
JABATAN FUNGSIONAL POLISI PAMONG PRAJA

KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberikan persatuan persepsi, pengertian dan


pemahaman dalam proses penilaian angka kredit jabatan Fungsional
Polisi Pamong Praja maka perlu menetapkan petunjuk Operasional
Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja ;
b. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut diatas maka perlu
ditetapkan dengan keputusan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-
daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur;
2. Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Pembagian Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat
Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 12 Tahun 2010;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang
Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63
Tahun 2009;

i
8. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pemberhentian
Pegawai Negeri Sipil yang mencapai Batas Usia Pensiun bagi Pejabat
Fungsional;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat
Daerah;
10. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2012;
11. Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2020 tentang Standar Harga
Satuan Regional;
12. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 4
Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja dan
Angka Kreditnya;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2018 tentang Satuan Polisi
Pamong Praja;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2011 tentang
Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2011 tentang
Standar Operasional Prosedur Satuan Polisi Pamong Praja;
16. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dan
Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 34 Tahun 2015 dan Nomor
9 Tahun 2015 Tentang Ketentuan Pelaksaksanaan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Jabatan Fungsional Polisi
Pamong Praja dan Angka Kreditnya;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2019 tentang
Pelaksanaan Tugas Pembinaan Jabatan Fungsional Polisi Pamong
Praja;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 7 Tahun
2020 Tentang Pedoman Formasi Jabatan Fungsional Polisi Pamong
Praja;
19. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 331.1-189 Tahun 2021
Tentang Pedoman Penilaian Angka Kredi Jabatan Fungsional Polisi
Pamong Praja;
ii
20. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Provinsi Nusa Tenggara;
21. Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 82 Tahun 2020
tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Gubernur Nomor 50 Tahun
2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta
Tata Kerja Dinas-dinas Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA


PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
KESATU : Menetapkan petunjuk Operasional Penilaian Angka Kredit Jabatan
Fungsional Polisi Pamong Praja yang terdiri dari
1. Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK)
a. Unsur Utama
1) Unsur Pendidikan
2) Unsur Penegakan Perda
3) Unsur Penyelenggaraan Ketertiban Umum Dan Ketentraman
Masyarakat
4) Unsur Pengembangan Profesi
b. Unsur Penunjang
2. Lampiran Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK)
a. Surat Perintah Tugas
b. Surat Pernyataan Melaksanakan Kegiatan (SPMK)
c. Laporan Kegiatan
d. Dokumen
3. Kenaikan Pangkat dan Penilaian Angka Kredit Dalam
Pengangkatan Kenaikan Jabatan
4. Daftar Lampiran
a. Rincian kegiatan Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja;
b. Jumlah Angka Kredit Kumulatif Paling Rendah Untuk
Pengangkatan dan Kenaikan Jabatan/Pangkat Polisi Pamong Praja;
c. Angka Kredit Kumulatif Untuk Penyesuaian (inpassing;
iii
d. Format Laporan Pelaksanaan Kegiatan;
e. Format Laporan Melakukan Deteksi Dini;
f. Format Surat Pernyataan Ekspose Kegiatan;
g. Prosedur pegumpulan Daftar Ususlan Penilaian Angka Kredit
(DUPAK)
KEDUA : Petunjuk Operasional Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Polisi
Pamong Praja sebagaimana dimaksud Diktum kesatu terlampir dalam
Keputusan ini

KETIGA : Petunjuk Operasional Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Polisi


Pamong Praja merupakan pedoman bagi Tim Penilai Angka Kredit Pejabat
Fungsional Polisi Pamong Praja dalam melakukan Penilaian dan Petunjuk
bagi Fungsional Polisi Pamong Praja dalam menyusun DUPAK (Daftar
Usulan Penilaian Angka Kredit)
KEEMPAT Keputusan ini berlaku sejak Tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Mataram
Pada tanggal ,September 2021

KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

TRI BUDIPRAYITNO
Pembina Utama Muda [IV/c]
NIP. 19681016 198803 1 003

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka Kredit
Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja dapat diselesaikan dengan baik.
Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja yang selanjutnya disingkat menjadi
Jabatan Fungsional Pol PP adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup,
tugas, tanggungjawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan penegakan
peraturan daerah dan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Jabatan Fungsional Pol PP merupakan proses untuk mengukur kinerja Jabatan
Fungsional Pol PP dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Oleh karena itu, pemahaman
tentang bagaimana mekanisme dan tata cara penilaian Angka Kredit dapat dipahami dengan
benar dan bijak sehingga seluruh komponen unsur maupun sub unsur kegiatan Jabatan
Fungsional Pol PP beserta syarat dan kriteria penilaiannya, menjadi penting diketahui oleh
para pejabat fungsional Pol PP. Dengan pemahaman yang baik, seorang pejabat fungsional
Pol PP dapat merencanakan karier dan kinerjanya.
Demikian pennyusunan buku petunjuk pelaksanaan teknis penilain Angka Kredit
Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi semua
pihak, khususnya Pejabat Fungsional Polisi Pamong Praja serta kami mohon kritik dan
sarannya demi kesempurnaan penyusunan Buku Petunjuk Teknis PelaksanaanPenilaian
Angka Kredit Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja ini.

Mataram , September 2021


Kepala Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Nusa Tenggara Barat,

TRI BUDIPRAYITNO
Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 19681016 198803 1 003

Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit v


Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
DAFTAR ISI

SK KA SAT POL PP………………………………………………………………... i


KATA PENGANTAR................................................................................................. v
DAFTAR ISI................................................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………........... vii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1. Dasar ……...……………............................................................. 1
1.2. Tujuan dan Sasaran ……............................................................. 2
BAB II DAFTAR USULAN PENILAIAN ANGKA KREDIT (DUPAK)
JABATAN FUNGSIONAL POL PP 4

2.1. Unsur Utama……………………………………………………... 3


A. Unsur pendidikan...............……………................................... 3
B. Unsur Penegakan Perda………………………………………….. 3
C. Unsur Penyelenggaraan ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat ………………… …………………………………... 3
D. Unsur Pengembangan Profesi……………………………………. 6
2.2. Unsur Penunjang…………………………………………………. 8
BAB III LAMPIRAN DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT
(DUPAK) ……………………………………………………….. 9

3.1. Surat Perintah Tugas……………………………………………... 9


3.2. Surat Pernyataan Melaksanakan Kegiatan (SPMK)……….. 9
3.3. Laporan Kegiatan………………………………………………. 14
3.4. Dokunen…………………………………………………… 14
BAB IV KENAIKAN PANGKAT DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT
DALAMPENGANGKATAN KENAIKAN JABATAN…….. 15
4.1 Kenaikan Pangkat ………………………………………………. 15
4.2 Penilaian Angka Kredit DalamPengangkatan Kenaikan
Jabatan…………………………………………………... 17
BAB V PENUTUP……………………………………………………... 21
LAMPIRAN…………………………………………………………….. 22

Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit vi


Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
DAFTAR LAMPIRAN

1. Rincian kegiatan Jabatan Fungsional Pol PP . . ………………………...... 22


2. Jumlah Angka Kredit komulatif terendah untuk Pengangkatan dan Kenaikan
Jabatan/Pangkat Pol PP ………………………………………………………. 30
3. Angka Kredit Kumulatif Untuk Penyesuaian (inpassing)…………………….. 36
4. Form Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK)…………………….. 42
5. Form Laporan Pelaksanaan Kegiatan………………………………………… 46
6. Form Laporan Melakukan Deteksi Dini …………………..…………………. 47
7. Form Surat Pernyataan Ekspose Kegiatan……………………………………. 48
8. Prosedur pegumpulan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK)……. 49

Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit vii


Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Dasar

1. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2018 tentang Satuan Polisi Pamong


Praja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 72, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6205);
2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 4 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
dan Angka Kreditnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 409);
3. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Kepala Badan Kepegawaian
Nomor 9 tahun 2015 tentang Ketentuan Pelaksanaan Negara Nomor 34 Tahun
2015 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional
Polisi Pamong Praja dan Angka Kreditnya (Lembaran Negara Republik
Indonesia;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan
Tugas Pembinaan Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 774;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2020 tentang
Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat serta
Perlindungan Masyarakat:
6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 331.1-189 Tahun 2021 Tentang
Pedoman Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Polisi Pamong
Praja;
7. Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 82 Tahun 2020 tentang
Perubahan Keempat Atas Peraturan Gubernur Nomor 50 Tahun 2016 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas-
dinas Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 1


Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
1.2. Tujuan dan Sasaran
Pedoman ini bertujuan untuk memberikan acuan kepada Pejabat Fungsional Pol PP
dalam membuat dokumen usulan penilaian dan penetapan Angka Kredit dan Petunjuk
Operasional Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja dan
penghitungan Angka Kredit. Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka sasaran yang ingin
dicapai oleh pedoman ini adalah:
1. Pejabat Fungsional Pol PP dapat membuat secara mandiri dokumen daftar
usulan penetapan angka kredit (DUPAK);
2. Adanya persamaan persepsi dalam melakukan verifikasi, validasi dan
penilaian angka kredit;
3. Menjadi pedoman bagi tim penilai pada setiap jenjang dalam melakukan tugas
dan kewenangannya.

Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 2


Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
BAB II
DAFTAR USULAN PENILAIAN ANGKA KREDIT (DUPAK)
JABATAN FUNGSIONAL POL PP

2.1. UNSUR UTAMA


A. Unsur Pendidikan
Terdiri dari sub unsur:
1. Pendidikan formal sekolah dan memperoleh ijazah/gelar;

2. Diklat fungsional/teknis di bidang tugas Pol PP dan memperoleh Surat


Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTP) atau sertifikat.;

3. Mengikuti Diklat Prajabatan tingkat II/III.


B. Unsur Penegakan Perda
Unsur Penegakan Perda, terdiri dari sub unsur:
1. Melakukan penindakan yustisi terdiri dari kegiatan:
a. Melaksanakan tindakan yustisi;
b. Menjadi saksi dalam proses penyidikan;
c. Menjadi saksi dalam proses persidangan.
2. Pelaksanaan tindakan non yustisi terdiri dari kegiatan melakukan tindakan
non yustisi;
3. Mengevaluasi penegakan perda dan perkada terdiri dari kegiatan:

1) Jabatan Fungsional Pol PP Terampil :


- Mengikuti sosialisasi Perda/ Peraturan Kepala Daerah.
2) Jabatan Fungsional Pol PP Ahli:; :
a. Melakukan analisis aspek sanksi dalam Perda;
b. Melakukan evaluasi permasalahan penegakan perda;
c. Melakukan koordinasi penegakan perda;
d. Mengikuti sosialisasi Perda/Peraturan Kepala Daerah;
e. Mengikuti penyusunan Perda/ Perkada.

C. Unsur Penyelenggaraan ketertiban dan ketenteraman masyarakat.


Unsur Penyelenggaraan ketertiban dan ketenteraman masyarakat, terdiri dari
sub unsur:
1. Membuat rencana induk (master plan) terdiri dari kegiatan :
a. Menyusun rencana program;

Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 3


Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
b. Melakukan evaluasi kegiatan;

2. Melakukan patroli terdiri dari kegiatan:

Patroli adalah kegiatan sebagai usaha mencegah terjadinya gangguan


ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat, pelanggaran Perda dan
Perkada dengan cara mendatangi, menjelajahi, mengamati, mengawasi,
memperhatikan dan melakukan tindakan preventif atas situasi dan/atau
kondisi yang diperkirakan akan menimbulkan gangguan nyata, ada
beberapa jenis dan patroli yaitu:
a. Patroli blok yaitu patroli yang dilakukan dengan berjalan kaki dan
sarana transportasi lainnya terhadap suatu tempat yang dianggap
merupakan tempat yang rawan tehadap ketertiban umum dan
ketenteraman masyarakat;
b. Patroli kawasan yaitu patroli yang dilakukan dengan kendaraan
bermotor dan sarana transportasi lainnya karena daerahnya lebih
luas,misalnya satu kecamatan, bertujuan melakukan kontrol dan
pengecekan terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan
ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat;
c. Patroli kota dan/atau wilayah yaitu patroli yang dilakukan dengan
kendaraan bermotor menyangkut ketertiban umum dan
ketenteraman masyarakat serta penegakan Perda dan/atau Perkada
pada daerah penugasan yang didasarkan pada wilayah hukum sesuai
dengan perundang-undangan;
d. Patroli Pengawasan adalah penugasan patroli yang bersifat inspeksi
dan diselenggarakan menurut kebutuhan untuk memantau keadaan
daerah atau beberapatempat yang menurut perkiraan akan timbulnya
gangguan terhadap ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat,
serta upaya penegakan Perda dan/atau Perkada.
3. Melakukan Pengamanan dan pengawalan terdiri dari kegiatan:

a. Melakukan pengamanan;

1. Pengamanan Lokasi Kunjungan/tempat Kerja Kepala Daerah,


Pejabat penting VIP/WIP;
2. Pengamanan Upacara dan Acara Penting Nasional dan Daerah

Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 4


Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
b. Melakukan pengawalan.
1. Pengawalan dengan berjalan kaki
Pengawalan yang dilakukan di semua kegiatan pejabat
VIP/WIP yang tidak menggunakan kendaraan bermotor.
2. Pengawalan dengan kendaraan bermotor
Pengawalan yang dilakukan di semua kegiatan pejabat
VIP/WIP dengan menggunakan kendaraan bermotor yang
berfungsi sebagai pembukajalan bagi kendaraan pejabat
VIP/WIP.

4. Melakukan pengendalian massa terdiri dari kegiatan:

a. Unjuk rasa.
Adalah kegiatan yang dilakukan seseorang atau lebih untuk
mengeluarkan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara
demonstratif dimuka umum yang berkaitan dengan Perda,
Perkada, kebijakan Pemerintah,dan kebijakan lainnya yang terkait
dengan Pemerintah.
b. Kerusuhan massa.
Adalah suatu situasi kacau, rusuh dan kekacauan, yang dilakukan
oleh seseorang maupun kelompok massa berupa tindakan anarki
yang membahayakan keselamatan jiwa,harta dan benda seperti
tindakan kekerasan, pengrusakan fasilitas umum, aset daerah dan
rumah ibadah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
undangan.
D. Melaksanakan deteksi dini terdiri dari kegiatan:
Deteksi dini adalah kegiatan yang dilakukan oleh Pol PP baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam rangka mendapatkan informasi
melalui pengawasan, pengamatan, pencarian, dan pengumpulan bahan
keterangan tentang suatu persoalan gangguan ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat sehingga apabila persoalan tersebut muncul di
permukaan sudah diketahui terlebih dahulu. Kegiatan pelaksanaan deteksi
dini diutamakan oleh Pol PP yang sudah mengikuti Diklat intelejen dan
mendapatkan sertifikat.

Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 5


Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
Tahapan deteksi dini adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan adalah kegiatan mengidentifikasi data hingga menyajikan
data kepada pengguna. Tahap ini merupakan tahap awal sekaligus akhir
perumusan pengumpulan bahan keterangan atau kebutuhan unsur utama
keterangan
2. Pengumpulan keterangan adalah pengumpulan informasi dasar untuk

diolah menjadi produk deteksi dini. Informasi dapat diperoleh melalui


radio, televisi, surat kabar, majalah, buku-buku dan lain- lain. Selain itu
ada juga informasi yang harus diperoleh dengan cara tertutup yaitu melaui
kegiatan rahasia atau clandestine;
3. Pengolahan yaitu menganalisa dan mengelola informasi dasar menjadi

laporan deteksi dini, kegiatan ini meliputi pencatatan, penilaian,


interpretasi, integrasi, dan konklusi menjadi produk yang siap
didistribusikan kepada pengguna;
4. Penggunaan/ distribusi yaitu adalah penggunaan hasil deteksi dini kepada

pejabat yang berwenang sebagai dasar pengambilan kebijakan.

E. Memfasilitasi dan melakukan pemberdayaan kapasitas serta


menyelenggarakan perlindungan masyarakat terdiri dari kegiatan:
1. Melakukan pendataan dan pelatihan Satlinmas;
2. Melakukan mobilisasi linmas.
F. Pengembangan Profesi
Pengembangan Profesi terdiri dari sub unsur:
1. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang tugas Pol PP terdiri dari
kegiatan:
a) Membuat karya tulis/karya ilmiah, hasil penelitian, pengkajian, surve
dan evaluasi dibidang tugas Pol PP yang dipublikasikan;
b) Membuat karya tulis/karya ilmiah, hasil penelitian, pengkajian, survei
dan evaluasi dibidang tugas Pol PP yang tidak dipublikasikan;
c) Membuat karya tulis/ karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah
hasil gagasan sendiri di bidang tugas Pol PP yang dipublikasikan;
d) Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah
hasil gagasan sendiri di bidang tugas Pol PP yang tidak dipublikasikan;

Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 6


Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
e) Membuat tulisan ilmiah populer dibidang tugas Pol PP yang
disebarluaskan melalui media massa;
f) Menyampaikan prasarana berupa tinjauan, gagasan dan/ atau ulasan
ilmiah di bidang tugas Pol PP pada pertemuan ilmiah.
2. Penerjemahan/ penyaduran buku dan bahan lainnya di bidang tugas Pol PP
terdiri dari kegiatan:
a. Menerjemahkan/menyadur buku di bidang tugas Pol PP yang
dipublikasikan;
b. Menerjemahkan/menyadur buku di bidang tugas Pol PP yang tidak
dipublikasikan;
c. Membuat abstrak tulisan di bidang tugas Pol PP yang dimuat dalam
penerbitan.
3. Penyusunan buku pedoman/ketentuan pelaksanaan ketentuan teknis
dibidang tugas Pol PP terdiri dari kegiatan:
a. Membuat buku pedoman di bidang tugas Pol PP;
b. Membuat ketentuan pelaksanaan di bidang tugas Pol PP;
c. Membuat ketentuan teknis di bidang tugas Pol PP;
d. Penyusunan buku pedoman/ketentuan pelaksanaan teknis dibidang
tugas Pol PP ditandatangani oleh pejabat berwenang.
4. Pelaksanaan studi banding dibidang pengembangan Pol PP
a. Melaksanakan studi banding ke daerah lain atau instansi lain terkait
pelaksanaa bidang ketertiban umum, ketenteraman masyarakat dan
perlindungan masyarakat;
b. Membuat laporan pelaksanaan studi banding.

5. Melaksanakan bimbingan teknis/pelatihan bidang Pol PP


a. Sebagai narasumber;
b. Sebagai moderator;
c. Sebagai peserta.
6. Ekspose hasil penegakan Perda
a. Membuat laporan hasil penegakan;
b. Melaksanakan ekspose baik di kantor sendiri atau di instansi lain.

G. Mengikuti kegiatan Jambore.


H. Pelaksanaan kelompok kerja

Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 7


Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
Kelompok kerja yang tergabung dalam tim terpadu bersama instansi lain
TNI, Polri dan Kejaksaan dalam pelaksanaan ketertiban umum,
ketenteraman masyarkat dan perlindungan masyarakat.

2.2. UNSUR PENUNJANG


Penunjang tugas Pol PP, terdiri dari sub unsur:
1. Pengajar/pelatih pada Diklat Fungsional/teknis di bidang tugas Pol PP
terdiri dari kegiatan:
- Pengajar/pelatih pada Diklat Fungsional/ teknis di bidang tugas Pol PP.
2. Peran serta dalam seminar/lokakarya/konfrensi dibidang tugas Pol PP
terdiri dari kegiatan:
a. Mengikuti seminar dan lokakarya bidang tugas Pol PP;
b. Mengikuti delegasi ilmiah pertemuan nasional;
c. Mengikuti delegasi ilmiah pertemuan internasional.
3. Keanggotaan dalam organisasi profesi terdiri dari kegiatan:
a. Menjadi anggota organisasi tingkat nasional;
b. Menjadi anggota organisasi tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota.
4. Keanggotaan dalam tim penilai terdiri dari kegiatan:
- Menjadi anggota tim penilai.
5. Perolehan penghargaan/tanda jasa terdiri dari kegiatan:
- Memperoleh penghargaan/tanda jasa Satya Lancana Karya Satya.
6. Memperoleh ijazah/ gelar yang tidak sesuai dengan tugasnya.

Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 8


Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
BAB III
LAMPIRAN DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT (DUPAK)

Dalam penyusunan DUPAK (Daftar Usul Penetapan Angka Kredit) yang


dilakukan oleh pejabat fungsional Pol PP harus dilampiri:
3.1. Surat Perintah Tugas
Surat perintah tugas adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan kepada bawahan
yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan
fungsinya, surat perintah tugas terdiri dari.
1. Kepala Surat Perintah Tugas
a) Tulisan "SURAT PERINTAH TUGAS";
b) Nomor dan Tahun
2. Isi Surat Perintah Tugas
Isi Surat Perintah Tugas memuat dasar dan pertimbangan Penugasan
Nama,Pangkat/Golongan, NIP, Jabatan yang diberikan tugas, jenis tugas yang
harus dilaksanakan dan waktu pelaksanaan tugas.
3. Bagian Akhri Surat Perintah
a) Nama Tempat;
b) Tanggal, Bulan dam Tahun
c) Nama Jabatan
d) Tanda tangan pejabat yang memberi tugas
e) Nama jelas pejabat dan NIP bagi PNS
f) Stempel Jabatan/Instansi;
g) Tembusan
3.2. SPMK ( Surat Pernyataan Melaksanakan Kegiatan)
1. Surat Pernyataan Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Fungsional/Teknis
Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja (Sesuai dengan Peraturan Bersama
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dan Kepala Badan kepegawaian
Negara Nomor 34 Tahun 2015, Nomor 9 Tahun 2015)
2. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Penegakan Peraturan Daerah
3. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat
4. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi
5. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Penunjang Tugas Polisi Pamong Praja

Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 9


Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 10
Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 11
Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 12
Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 13
Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
3.3. Laporan Kegiatan
Laporan kegiatan adalah suatu ikhtiar tentang hal ikhwal pelaksanaan suatu
kegiatan, yang harus disampaikan oleh penerima tugas kepada pihak yang
memberikan tugas sebagai pertanggung jawaban. Dalam pembuatan laporan
kegiatan harus memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Menggunakan kertas HVS ukuran Folio.
2. Isi Laporan
3.4. Dokumen
Dokumen ini dapat berwujud Foto Kegiatan, Sertifikat, Berita Acara.
A. Foto Kegiatan
Isi dalam foto kegiatan ini adalah hasil pemotretan yang menunjukkan pada
saat pejabat fungsional Pol.PP melaksanakan kegiatan. Kelengkapan dalam
foto kegiatan ini adalah :
a. Dalam gambar foto terdapat hari dan tanggal (Watermark) dan atau di
bawah gambar ditulis keterangan apa yang dilakukan, dimana, jam
berapa dan kapan.
b. Foto dapat hitam, putih atau berwarna.
B. Sertifikat
Sertifikat ini merupakan salah satu bentuk bukti mengikuti kegiatan seminar,
workshop dll.
C. Berita Acara
Berita acara ini merupakan salah satu bentuk telah melakukan kegiatan
penyelidik saksi dalam proses penyidikan, saksi dalam proses sidang
pengadilan.

Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 14


Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
BAB IV
KENAIKAN PANGKAT DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT
DALAMPENGANGKATAN KENAIKAN JABATAN

Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkatan seorang Pegawai Negeri


Sipil berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan
sebagai dasar pengajian. Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas
prestasi kerja dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil terhadap Negara, serta sebagai
dorongan kepada Pegawai Negeri Sipil untuk lebih meningkatkan prestasi kerja dan
pengabdiannya. Agar kenaikan pangkat dapat dirasakan sebagai penghargaan, maka
kenaikan pangkat harus diberikan tepat pada waktunya dan tepat kepada orangnya. Pol
PP yang dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya, penilaian dan penetapan Angka
Kredit dilakukan 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat PNS ditetapkan.
4.1. KENAIKAN PANGKAT

A. Kenaikan pangkat Pol PP, dapat dipertimbangkan, apabila:


1. paling singkat 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir;
2. memenuhi Angka Kredit kumulatif yang ditentukan; dan
3. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
B. Kenaikan pangkat PNS yang menduduki Jabatan Fungsional Pol PP Ahli Madya,
pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b menjadi Pembina Utama
Muda, golongan ruang IV/ c, ditetapkan dengan Keputusan Presiden setelah
mendapat pertimbangan teknis Kepala Badan Kepegawaian Negara.
C. Kenaikan pangkat PNS Daerah Provinsi yang menduduki:
Jabatan Fungsional Pol PP Ahli Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang
III/a untuk menjadi Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b, sampai dengan
untuk menjadi Pol PP Ahli Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang
IV/b, ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Provinsi yang
bersangkutan setelah mendapat persetujuan teknis Kepala Kantor Regional
Badan Kepegawaian Negara yang bersangkutan.
D. Kenaikan pangkat PNS Daerah Kabupaten/Kota yang menduduki:
1. Jabatan Fungsional Pol PP Pemula, pangkat Pengatur Muda, golongan ruang
II/a untuk menjadi Pol PP Terampil, pangkat Pengatur Muda Tingkat I,

Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 15


Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
golongan ruang II/b sampai dengan untuk menjadi Pol PP Penyelia,
pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d; dan
2. Jabatan Fungsional Pol PP Ahli Pertama, pangkat Penata Muda, golongan
ruang III/a untuk menjadi Penata Muda Tingkat I, golongan ruang 111/b,
sampai dengan untuk menjadi Pol PP Ahli Muda, pangkat Penata Tingkat I,
golongan ruang III/ d, ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah
Kabupaten/Kota yang bersangkutan setelah mendapat persetujuan teknis
Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara yang bersangkutan.
E. Kenaikan pangkat PNS Daerah Kabupaten/Kota yang menduduki Jabatan
Fungsional Pol PP Ahli Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d
untuk menjadi Pol. PP Ahli Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a
sampai dengan Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b ditetapkan oleh
Gubernur yang bersangkutan setelah mendapat persetujuan teknis Kepala Kantor
Regional Badan Kepegawaian Negara yang bersangkutan.
F. Kenaikan pangkat Pol PP dalam jabatan yang lebih tinggi dapat dipertimbangkan
apabila kenaikan jabatannya telah ditetapkan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Contoh:
Sdr. Fiddy, SH, NIP. 19800505 200704 1 001 Jabatan Pol PP Ahli Pertama TMT
1 Maret 2015, pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang IIl/b TMT 1
April 2015. Berdasarkan hasil penilaian pada Bulan Januari tahun 2018, Sdr.
Fiddy memperoleh angka kredit sebesar 205 (dua ratus lima) dan akan
dipertimbangkan untuk dinaikkan pangkat menjadi Penata, golongan ruang III/c
TMT 1 April 2018. Maka sebelum dipertimbangkan kenaikan pangkatnya
terlebih dahulu ditetapkan kenaikan jabatannya menjadi Pol PP Ahli Muda.
G. Pol PP yang memiliki Angka Kredit melebihi Angka Kredit yang ditentukan
untuk kenaikan jabatan dan/ atau pangkat setingkat lebih tinggi, kelebihan
Angka Kredit dapat diperhitungkan untuk kenaikan jabatan dan/atau angkat
berikutnya.
Contoh:
Sdr. Karim, NIP 19761016 199704 1 010 J abatan Pol PP Penyelia, pangkat
Penata, golongan ruang III/c Terhitung Mulai Tanggal 1 April 2015. Pada waktu
naik pangkat menjadi pangkat Penata, golongan ruang III/c, yang bersangkutan
memperoleh Angka Kredit sebesar 210. Adapun Angka Kredit kumulatif untuk

Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 16


Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
kenaikan pangkat menjadi pangkat Penata, golongan ruang III/c yakni 200,
dengan demikian Sdr. Karim memiliki kelebihan Angka Kredit 10 dan dapat
diperhirungkan untuk kenaikan pangkat berikutnya.
H. Pol PP pada tahun pertama telah memenuhi atau melebihi Angka Kredit yang
dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan dan/ atau pangkat dalam masa jabatan
dan/ atau pangkat yang didudukinya, maka pada tahun berikutnya diwajibkan
mengumpulkan paling kurang 20% (dua puluh persen) Angka Kredit dari
jumlah Angka Kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat setingkat
lebih tinggi yang berasal dari tugas pokok.
Contoh:
Sdr. Tanto, S.Si NIP 19880210 201303 1 001 Jabatan Pol PP Ahli Pertama,
pangkat Penata Muda, golongan ruang III/ a terhitung mulai tanggal 1 April
2015. Dari penilaian prestasi kerja Januari 2015 sampai dengan Desember 2018
ditetapkan Angka Kredit sebesar 160 dan dipergunakan untuk kenaikan pangkat
menjadi Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b terhitung mulai tanggal 1
April 2018.
4.2. PENILAIAN ANGKA KREDIT DALAM PENGANGKATAN
KENAIKAN JABATAN
A. Penilaian Angka Kredit (PAK) bagi Pengangkatan Pertama PNS dalam
Jabatan Fungsional Pol PP

Bagi PNS yang diangkat dalam Jabatan Fungsional Pol PP dilakukan


penilaian angka kredit untuk menentukan jenjang jabatannya. Penetapan
jenjang jabatan bagi Jabatan Fungsional Pol PP dilakukan oleh pejabat yang
berwenang menetapkan angka kredit setelah mendapat rekomendasi dari
Instansi Pembina. Penetapan pangkat dan golongan ruang bagi PNS yang
diangkat dalam Jabatan Fungsional Pol PP sama dengan pangkat dan
golongan ruang yang dimilikinya.
B. Penilaian Angka Kredit (PAK) Jabatan Fungsional Pol PP melalui
penyesuaian/ inpassing;
Bagi PNS yang diangkat dalam Jabatan Fungsional Pol PP melalui
penyesuaian/ inpassing, penetapan pangkat dan golongan ruang sama
dengan pangkat dan golongan ruang yang yang dimilikinya sedangkan

Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 17


Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
jumlah angka kredit kumulatif disesuaikan dengan Permenpan RB ten tang
pengangkatan Jabatan fungsional melalui penyesuaian/ inpassing.
C. Penilaian Angka Kredit (PAK) bagi PNS yang diangkat dari jabatan lain ke
dalam Jabatan Fungsional Pol
Bagi PNS yang diangkat dari jabatan lainke dalam Jabatan Fungsional Pol PP,
penetapan pangkat dan golongan ruang sama dengan pangkat dan golongan
ruang yang yang dimilikinya sedangkan jenjang jabatan ditetapkan sesuai
jumlah angka kredit dari unsur utama dan unsur penunjang yang ditetapkan
oleh pejabat yang berwenang dan mendapat rekomendasi dari instansi
Pembina.
D. Syarat Kenaikan Pangkat
Penilaian Angka Kredit untuk Kenaikan Jabatan/Pangkat, dilakukan melalui
penilaian angka kredit. Selain memenuhi angka kredit, harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
1. Persyaratan kenaikan jabatan Pol PP Terampil Pemula Pangkat
Pengatur Muda golongan ruang II/a sampai dengan Pengatur TingkaII
golongan ruang III/d dan Pol PP Ahli Pertama Pangkat Penata Muda
golongan ruang III/a sampai dengan Pol PP Ahli Madya
pangkatPembina Utama Muda golongan ruang IV/c:
a. Ketersediaan Formasi;
b. Memenuhi jumlah angka kredit kumulatif dan komposisi angka kredit
penjenjangan yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan setingkat
lebih tinggi dibuktikan dengan PAK;\
c. Telah mengikuti dan lulus uji kompetensi; dan
d. Penilaian prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
terakhir.

2. Kenaikan pangkat pada Jabatan Fungsional Pol pp mempertimbangkan:

a. Paling singkat telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir dibuktikan


dengan SK;
b. Memenuhi jumlah angka kredit kumulatif dan komposisi angka
kredit penjenjangan yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi;

Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 18


Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
c. Penilaian prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 2 (dua)
tahun terakhir.

3. Komposisi angka kredit


Jumlah angka kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh pejabat
fungsional Pol PP untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih
tinggi adalah sebagai berikut:
a. 80% (delapan puluh persen) angka kredit berasal dari unsur utama
b. Paling tinggi 20% (dua puluh persen) angka kredit berasal dari unsur
penunjang;
c. Memenuhi angka kredit dari sub unsur pengembangan profesi sebagai
berikut:

1. Pol PP Ahli Muda pangkat Penata Muda Tk I, golongan ruang


III/b yang akan naik pangkat menjadi Penata golongan ruang
III/c, angka kredit yang disyaratkan paling sedikit 6 (enam) angka
kredit;-
2. Pol PP Ahli Muda pangkat Penata, golongan ruang III/c yang
akan naik pangkat menjadi Penata Tingkat I golongan ruang
III/d, angka kredit yang disyaratkan paling sedikit 8 (delapan)
angka kredit;
3. Pol PP Ahli Muda pangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d
yang akan naik jabatan dan pangkat menjadi Pol PP Ahli Madya
pangkat Pembina golongan ruang IV/a, angka kredit yang
disyaratkan paling sedikit 10 (sepuluh) angka kredit;
4. Pol PP Ahli Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a yang
akan naik pangkat menjadi Pembina Tingkat I golongan ruang
IV/b, angka kredit yang disyaratkan paling sedikit 12 (dua belas)
angka kredit;
5. Pol PP Ahli Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang
IV/b yang akan naik pangkat menjadi Pembina Utama Muda
golongan ruang IV/c, angka kredit yang disyaratkan paling sedikit
14 (empat belas) angka kredit.

Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 19


Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
d. Pejabat fungsional Pol PP yang tidak bisa memenuhi ketentuan
huruf (c) diatas tidak dapat diajukan untuk kenaikan jabatan dan
atau pangkat lebih tinggi;
e. Penilaian angka kredit bagi pejabat fungsional Pol PP
dilaksanakan paling sedikit 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun, untuk
periode kenaikan jabatan/pangkat April maka PAK ditetapkandi
bulan Januari dan untuk periode kenaikan jabatan/pangkat
Oktober maka PAKditetapkan di bulan Juli;
f. Pejabat fungsional Pol PP wajib mengumpulkan DUPAK
sebagaimana ketentuan waktu di atas paling lama maksimal 1
(satu) tahun periode berjalan penilaian dan penetapan PAK,
Contoh:
1) Dupak Januari sampai dengan Juni tahun 2020 berlaku sampai
dengan Desember 2020;
2) Dupak Juli sampai dengan Desember 2020 berlaku sampai
dengan Juni 2021.
g. Pejabat fungsional Pol PP yang tidak mengumpulkan DUPAK
sebagaimana periode waktu tersebut di atas maka DUPAK tahun
sebelumnya tidak dapat di ajukan kembali;
h. Pengecualian, pejabat fungsional yang mengajukan DUPAK
pertama kali setelah di tetapkan sebagai pejabat fungsional Pol PP
atau tidak mengumpulkan DUPAK karena sakit yang parah rentang
waktu minimal 6 (enam) bulan atau lebih yang di buktikan dengan
surat dari dokter dan atasan langsung pejabat fungsional Pol PP
yang bersangkutan.

Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 20


Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
BAB IV
PENUTUP

Demikian Petunjuk Oprasional Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Polisi


Pamong Praja Provinsi Nusa Tenggra Barat disusun untuk dapat dijadikan pedoman dan
acuan kepada Pejabat Fungsional Pol PP dalam membuat dokumen usulan penilaian
dan penetapan angka kredit dan Tim Penilai dalam melaksanakan penilaian dan
penghitungan angka kredit.

Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 21


Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
Lampiran 1. Rincian Kegiatan Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja

Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 22


Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 23
Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 24
Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 25
Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 26
Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 27
Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 28
Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 29
Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
Lampiran 2. Jumlah Angka Kredit Kumulatif Paling Rendah Untuk Pengangkatan dan Kenaikan Jabatan

Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit


Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
30
Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 31
Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 32
Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 33
Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 34
Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 35
Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
Lampiran 3. Angka Kredit Kumulatif Untuk Penyesuaian (inpassing)

Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 36


Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 37
Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
Lampiran 5. Form Daftar Usul Penetapan Angka Kredit

Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 42


Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja
Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 43
Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja |
Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 44
Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja |
Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 45
Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja |
Lampiran 5. Form Laporan Pelaksanaan Kegiatan

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT


SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
Jalan Pejanggik Nomor 12, Telepon (0370) 647808 – MATARAM
Email Satpol PP : http://satpolpp@ntbprov.go.id-Website : http://polpp.ntbprov.go.id

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN


Kepada Yth. : Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi NTB, Melalui Kasi Operasi Pengendalian
Pengamanan dan Pengawalan.
Nama : ………………………………………….
Nomor Urut : ....................................................................
Kegiatan : ....................................................................
Nomor SPT : ....................................................................
Tanggal SPT : ....................................................................
___________________________________________________________________________________
I. DASAR
1. Undang-Undang ...........................................
2. Peraturan Daerah ..........................................
3. Dst ...............................................................
II. Pelaksanaan Kegiatan
1. Waktu Pelaksanaan
a. Mulai pada jam ……………………………
b. Selesai pada jam……………………………
2. Lokasi Kegiatan :
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
............
3. Kronologi Kegiatan :
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
............
4. Temuan dalam kegiatan :
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
............
5. Solusi/tindakan yang dilakukan :
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
............
6. Hasil/saran :
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
............
7. Catatan / saran :
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
........................
............... , ................................2021
Jabatan

Nama................................................
Pangkat
NIP.

Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 46


Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja |
Lampiran 6. Form Laporan Melakukan Deteksi Dini

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT


SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
Jalan Pejanggik Nomor 12, Telepon (0370) 647808 – MATARAM
Email Satpol PP : http://satpolpp@ntbprov.go.id-Website : http://polpp.ntbprov.go.id

LAPORAN MELAKUKAN DETEKSI DINI

Kepada Yth. : Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi NTB, Melalui Kasi Operasi Pengendalian
Pengamanan dan Pengawalan.
Nama :
Nomor Surat :
Bidang :
Perihal :
_________________________________________________________________________________________

i. PENDAHULUAN
1. Sumber Informasi
1. Nama :
Umur :
Alamat :
Pekerjaan :
2. Nama :
Umur :
Alamat :
Pekerjaan :
3. Dst ......
2. Hubungan dengan sumber
Jaringan dan kenalan :
3. Cara mendapatkan informasi
-Penelitian
-Wawancara
-Eliciting
-Pengamatan
4. Waktu dan tempat informasi
5. Nilai informasi : (A, B, C, D, E, F) (1,2,3,4,5)
ii. HAL HAL YANG DILAPORKAN
1. Bentuk Kegiatan ....................................................................................................................................
2. Asal Daerah ...........................................................................................................................................
3. Tempat ...................................................................................................................................................
4. Peran aparat dalam penanganan .............................................................................................................
5. Permasalahan yang sering terjadi ...........................................................................................................
6. Dst..........................................................................................................................................................
iii. PENDAPAT PELAPOR
1. ANALISA SINGKAT :
a. ..........................................................................................................................................................
b. ..........................................................................................................................................................
c. Dst ...................................................................................................................................................
2. PREDIKSI :
a. ..........................................................................................................................................................
b. ..........................................................................................................................................................
c. Dst ...................................................................................................................................................
3. SARAN :
a. .......................................................................................................................................................
b. ..........................................................................................................................................................
c. Dst ...................................................................................................................................................

............... , ................................2021
Jabatan

Nama................................................
Pangkat
NIP.

Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 47


Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja |
Lampiran 7. Form surat Pernyataan Ekpose Kegiatan

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT


SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
Jalan Pejanggik Nomor 12, Telepon (0370) 647808 – MATARAM
Email Satpol PP : http://satpolpp@ntbprov.go.id-Website : http://polpp.ntbprov.go.id

SURAT PERNYATAAN EKSPOSE KEGIATAN


(DIISI NAMA KEGIATAN)

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :
Pangkat/golongan ruang/TMT :
Jabatan :
Unit Kerja :

Menyatakan bahwa :

Nama :
Pangkat/golongan ruang/TMT :
Jabatan :
Unit Kerja :

Pada hari ini ......... tanggal ...... tahun ........ jam ......... sampai dengan ........ telah melakukan kegiatan ekspos
kegiatan ...................................... bertempat di.......................... yang dihadiri oleh
................................................

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja

(.......................................................)

Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 48


Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja |
Lampiran 8. Prosedur pengumpulan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK)

1. Dafta Usulan Peilaian Angka Kredit (DUPAK) Di kumpulkan Setiap Semester/


Periode
2. Pejabat Fungsional Pol PP pada Tanggal yang telah ditentukan menyampaikan
DUPAK Ke tim Sekertariat dalam bentuk Bendel dengan urutan sebagai berikut:
a. Lembar PAK (Penilaian Angka Kredit) semester/Periode Sebelumnya
b. Lembar DUPAK (Daftar Usulan Penetapan Anka Kredit yang sudah diisi)
c. Lampiran Dupak (Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit), yang terdiri dari:
1. Surat Peritah Tugas
2. SPMK (Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan)
3. Laporan Kegiatan
4. Dokumentasi
5. Lain-lain yang diperlukan
3. Setelah bendel dilakukan oleh Tim Penilai, Tim sekretariat menyampaikan kepada
Pejabat Fungsional Pol PP yang dinilai untuk Melakuan Penjilidan.

Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 49


Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja |
Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 50
Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja |
Buku Petunjuk Operasional Penilaian Angka kredit 51
Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja |

Anda mungkin juga menyukai