ܕܠܫܢܐ ܣܘܪܝܝܐ
Tūrraṣ Mamlā
də-Lešānā Sūryāyā
BAYU CIPTA
بسم هللا الرمحن الرحيم
PENDAHULUAN
Bahasa Suryani merupakan salah satu dialek bahasa Aram Edessa atau sekarang dikenal
dengan Urfa yang berada di wilayah timur Turki. Wilayah tersebut pernah menjadi pusat wilayah
penting bagi agama Kristen di era awal. Bahasa Suryani diterima dengan cepat sebagai bahasa
kesusastraan oleh selurah masyarakat non-Yunani Kristen Timur, dan juga ia menjadi media
utama penyebaran agama Kristen ke wilayah Asia Tengah dan Asia Selatan. Bahkan setelah
terjadi perpecahan di tubuh gereja pada abad kelima antara Monofisitik yang diyakini oleh gereja
Jacobite di Syria dan Diofisitik yang diyakini oleh gereja Nestorian di timur yang secara geogafis
terletak di wilayah imperium Persia, bahasa Suryani masih mampu bertahan sebagai bahasa
liturgi dan teologi di kedua gereja nasioal tersebut.
Bahasa Suryani termasuk kelompok bahasa Semit bersama dengan bahasa Aram lainnya:
Aram Babilonia, Aram Imperial, Aram Palestina, Aram Samaria, dan Aram Mandai, bahasa Kan’an
yang meliputi bahasa Ugarit, Ibrani, dan Finikia, juga bahasa Arab Selalatan yang mencakup
semua jenis bahasa Arab, dan juga bahasa Ethiopia klasik seperti bahasa Gə‘əz. Lebih jauh lagi,
bahasa Suryani masih memiliki hubungan dengan bahasa Akkadia (Assyria dan Babilonia).
Literatur-literatur Suryani berkembang pesat pada abda ketiga dan lahir tokoh-tokoh
besar mulai dari Ephraem Syrius, Jacob of Serug sampai ke Barhebareaus. Salah satu peran
penting bahasa Suryani yaitu sebagai mediator yang mengalihbahasakan literatur-literatur
Yunani ke dalam bahasa Arab. Bahasa Suryani juga ikut serta melestarikan literatur-literatur
Persia klasik yang sudah hilang dalam bahasa aslinya.
ORTOGRAFI
A. ALFABET SURYANI
Aksara Madənəhaya memiliki aksara alternatif untuk huruf taw ܬyaitu . Huruf tersebut
hanya digunakan di akhir kata yang terhubung dengan huruf sebelumnya. Aksara gabungan dari
lamad ܠdan alap ܐyaitu lamad-alap. Sementara aksara Serto memiliki akasara gabungan
dari alap dan lamad yaitu ܠܐܠ
B. QANUNAY RUKAKA ܩܢܘܢܝ ܪܘܟܟܐ
Dalam bahasa Suryani ada enam huruf yang memiliki dua bunyi yaitu ܩܫܝܐqušaya tebal
dan ܡܪܟܟܐmərakəka tipis. Huruf-huruf tersebut adalah bet, gamal, dalat, kap, pe, dan
taw yang disingkat BEGADKEPAT. Bunyi asli dari enam huruf tersebut adalah qušaya.
a. QUŠAYA
Huruf begadkepat dibaca qušaya apabila:
- Huruf tersebut direduplikasi
ܢܦܠ
neppel (ia jatuh)
saggi (banyak) ܣܓܝ
meddem (benda) ܡܕܡ
- Huruf tersebut berada di awal kata
kətaba (buku) ܟܬܒܐ
bayta (rumah) ܒܝܬܐ
puqdana (perintah) ܦܘܩܕܢܐ
daywa (kejahatan) ܕܝܘܐ
- Huruf tersebut didahului oleh konsonan
malka (raja) ܡܠܟܐ
men gabra (dari seorang laki-laki)
egarta (surat)ܡܢ ܓܒܪܐ
kespa (uang) ܟܣܦܐ
malpana (guru) ܡܠܦܢܐ
b. MƏRAKƏKA
Huruf begadkepat dibaca mərakəka apabila:
- Huruf tersebut berada di akhir kata
lak (untukmu) ܠܟ
ləwat (kepada) ܠܘܬ
ap (juga) ܐܦ
- Huruf tersebut didahului atau diikuti oleh vokal
ḥaduta (kebahagiaan) ܚܕܘܬܐ
yudaya (yahudi)
̄
ܝܗܘܕܝܐ
Kepa (Simon) ܟܦܐ
- Huruf tersebut didahului oleh shwa
ləbuša (pakaian) ܠܒܘܫܐ
nəbiya (nabi) ܢܒܝܐ
dəkar (mengingat) ܕܟܪ
c. PENGECUALIAN
- Huruf t selalu dibaca mərakəka apabila berada di akhir kata benda feminin baik
sesuai dengan peraturan BEGADKEPAT atau tidak.
haymanuta (iman) ܗܝܡܢܘܬܐ
‘amta (budak perempuan) ܥܡܬܐ
qrita (desa) ܩܪܝܬܐ
- Imbuhan kon dan ken selalu dibaca mərakəka.
kətabkon ܟܬܒܟܘܢ
‘amken ܥܡܟܝܢ
baytkon ܒܝܬܟܘܢ
ܒܝ vokal i
ܒܘ vokal o
ܒܘ vokal u
b. Suryani Barat (serto)
Diakritik serto diambil dari huruf-huruf Yunani
( ܒpətaḥa) a
( ܒzəqapa) ō
( ܒrəbaṣa) e
( ܺܒܝhəbaṣa) i
‘( ܽܒܘəṣaṣa) u
c. Diakritik Lain
➢ ̈ܒ syame untuk menunjukkan bentuk jamak pada hampir semua kata dan
mengubah bunyi dari a menjadi e.
kətabe (buku-buku)
̈
ܟܬܒܐ
̈
bate (rumah-rumah) ܒܬܐ
̈
malke (raja-raja) ܡܠ ܟܐ
ṭure (gunung-gunung) ܛܘܖܐ
̈
̈
nešše (para wanita) ܢܫܐbentuk jamak tak beraturan dari attəta ܐܢܬܬܐ
̄
malkata (para ratu) ܡܠ ܟܬܐ
̈
̈
ܫܦܝܖܬܐ ܢܫܐ ̈
̈ ܢܦܩܢ ̄ܗ ̈ܘܝ
nepqan way nešše sapirata
bayta ܒܝܬܐ
gabra ܓܒܪܐ
qrita ܩܪܝܬܐ
̄
məditta ܡܕܝܢܬܐ
aba ܐܒܐ
Jadi, secara penulisan tidak bisa dibedakan mana kata benda indefinite dan mana kata benda
definite. Kita hanya dapat mengetahuinya dengan konteks kalimat.
ܚܙܬ ܒܝܬܐ ܘܪܒܐ ̄ܗܘܝ ܒܝܬܐ
həzet bayta w-rabaw bayta
1.2 Gender
Bahasa Suryani memiliki gender yakni ܕܟܪܢܝܐdekranaya atau maskulin dan ܢܩܒܬܢܝܐ
neqbətanaya atau feminin. Sebagian besar kata benda neqbətanaya dapat diketahui dengan
adanya akhiran ta pada kata tersebut:
malkəta ܡܠܟܬܐ
̄
məditta ܡܕܝܢܬܐ
qrita ܩܪܝܬܐ
ergata ܐܪܓܬܐ
̄
attəta ܐܢܬܬܐ
Akan tetapi tidak semua neqbətanaya berakhiran ta, ada beberapa kata neqbətanaya yang
tidak berakhiran ta.
ar‘a ܐܪܥܐ
ida ܐܪܓܬܐ
emma ܐܡܐ
1.3 Kata Kerja Lampau
Kata kerja dasar dalam Bahasa Suryani adalah ܡܠܬܐ ܙܒܢܐ ܕܥܒܪmelta d-zabna ‘əbar dan
orang ketiga tunggal sebagai pola dasar sebagaimana bahasa Semit lainnya. Kata kerja dasar
bahasa Suryani yaitu berpola
a. pə ‘al ܦܥܠ
kətab (menulis) ܟܬܒ ̣
ekal (makan) ܐܟܠ ̣
qətal (membunuh) ܩܛܠ ̣
qra (membaca) ̣ܩܪܐ
šəbaq (meninggalkan) ܫܒܩ ̣
‘edar (menolong) ܥܕܪ ̣
‘ebad (melakukan) ܥܒܕ ̣
emar (mengatakan) ܐܡܪ ̣
b. pə ‘el ܦܥܠ
sleq (pergi) ܣܠܩ ̣
nəhet (turun) ܢܚܬ ̣
rəhet (berlari) ܪܚܬ ̣
qreb (dekat) ̣ܩܪܒ
rəhem (mencintai) ܪܚܡ ̣
dəmek (tidur) ܕܡܟ ̣
iled (melahirkan) ܝܠܕ ̣
Pola orang ketiga neqbətanaya tunggal yaitu
a. pe‘lat ܦܥܠܬ
ketbat ܟܬܒܬ ̣
eklat ܐܟܠܬ
̣
qetlat ܩܛܠܬ
̣
qer’at ܩܪܐܬ̣
šebqat ܫܒܩܬ ̣
‘edrat ܥܕܪܬ
̣
‘ebdat ܥܒܕܬ ̣
emrat ܐܡܪܬ ̣
b. pe‘let ܦܥܠܬ
selqat ܣܠܩܬ
̣
nehtat ܢܚܬܬ ̣
rehtat ܪܚܬܬ̣
qerbat ܩܪ ̣ܒܬ
rehmat ܪܚܡܬ ̣
demkat ܕܡܟܬ ̣
yeldat ܝܠܕܬ ̣
Orang ketiga dekranaya jamak memiliki dua pola yaitu
a. pə ‘al(u)ܦ ̣ܥܠܘ
kətab(u) ܟܬܒܘ̣
šəbaq(u) ܫܒܩܘ ̣
rəhem(u) ܪܚܡܘ ̣
sleq(u) ܣܠܩܘ
̣
Huruf waw pada yang berada di akhir kata kerja di atas tidak diucapkan.
b. pə ‘alunܦ ̣ܥܠܘܢ
kətabun ܟܬܒܘܢ̣
šəbaqun ܫܒܩܘܢ ̣
rəhemun ܪܚܡܘܢ ̣
slequn ܣܠܩܘܢ
̣
Orang ketiga neqbətanaya jamak memiliki tiga pola yaitu
a. pə ‘al ܦܥܠ
kətab ܟܬܒ
̣
šəbaq ܫܒܩ ̣
sleq ܣܠܩ ̣
rəhem ܪܚܡ ̣
b. pə ‘al(i) ܦܥܠ ̈ܝ
̈
kətab(i) ܟܬܒܝ ̣
šəbaq(i) ܩܝ ̈ ܫܒ ̣
̈
sleq(i) ܣܠ ܩܝ ̣
rəhem(i) ܡܝ ̈ ̣ܪܚ
Huruf yod pada yang berada di akhir kata kerja di atas tidak diucapkan.
1.4 Proklitik
Beberapa partikel awalan seperti preposisi ܠـl-, ܒ b-, dan konjungsi ܘ w-, menempel
pada kata yang mengikutinya dengan tiga aturan pembacaannya:
a. Ketika diikuti oleh kata yang diawali dengan konsonan dan vokal, partikel ini dibaca shwa
ə.
b. Ketika diikuti oleh kata yang diawali dengan konsonan ganda, partikel ini dibaca ptaha a.
la-nəbiya (untuk seorang nabi) ܠܢܒܝܐ
ba-qərita (di desa) ܒܩܪܝܬܐ
wa-kətaba (dan sebuah buku) ܘܟܬܒܐ
c. Ketika diikuti oleh kata yang diawali dengan vokal, partikel ini dibaca sesuai dengan
huruf awal pada kata tersebut seperti
l-emma, l-aba (untuk ibu, untuk ayah) ܠܒܐ،ܠܡܐ
b-ar‘a (di bumi, tanah) ܒܐܪܥܐ
w-aḥa (dan seorang saudara laki-laki) ܘܐܚܐ
LATIHAN
A. TERJEMAHKAN KALIMAT-KALIMAT DI BAWAH INI!
ܠܡܪܝܡ ܪܚܡܬ
l-Maryam reḥmet
̈ ܠܫܪܪܐ ܐܡܪܘ
ܢܒܝܐ
la-šrara emar nəbiye
LATIHAN
A. TERJEMAHKAN KALIMAT-KALIMAT DI BAWAH INI!
ܐܡܪܬ ܠܫܪܪܐ
ܠܠܚܡܐ ̣ܐܟܠܢ
ܟܬܒ ܡܠܦܢܐ ܠܕܪܫܐ
̣
ܣܠܩܬܝ ܠܛܘܪܐ
ܟܬܒܬܝ̈ܢ ܠܕܪܫܐ
B. TERJEMAHKAN KALIMAT-KALIMAT DI BAWAH INI!
1. Aku makan itu roti.
2. Kalian membaca buku-buku itu.
3. Kami mencintai nabi.
4. Ratu itu mengirim sebuah surat.
5. Mereka (pr) menyeberangi sungai itu.
ܫܒܩ
ܕܪܫܐ ܬܠܝܬܝܐ
PELAJARAN KETIGA
Pronomina pada feminin orang ketiga tunggal dibedakan dari bentuk maskulinnya dengan
tanda titik pada pronomina tersebut. Bunyi i pada orang pertama tunggal hanya diucapkan
ketika tidak ada vokal lain pada kata tersebut; jika ada vokal lain, maka huruf yod pada kata
tersebut tidak dibaca.
Demikian halnya untuk menyatakan kepemilikan, bahasa Suryani menggunakan kata yang
sama.
ܐܝܬ ܠܡܠܟܐ ܒܪܐ ܘܒܪܬܐ
it l-malka bra w-barta
ܠܝܬ ܠܝ ܠܚܡܐ
layt li laḥma
ܐܝܬ ܠܗ ܪܚܡܐ
it leh rahma
ܠܝܬ ܠܢ ܒܝܬܐ
layt lan bayta
Frasa preposisional dalam bahasa Suryani tidak bersifat adjektival melainkan clausal sehingga
untuk menyatakan “Seorang guru di sekolah”
ܡܠܦܢܐ ܕܒܡܕܪܫܬܐ
malpana dc-be-madrašta
Bukan
ܡܠܦܢܐ ܒܡܕܪܫܬܐ
malpana be-madrašta
ܡܝܐ ܕܒܢܗܪܐ
mayya də-be-nahra
bukan
ܡܝܐ ܒܢܗܪܐ
mayya be-nahra
LATIHAN
A. TERJEMAHKAN KALIMAT-KALIMAT DI BAWAH INI!
Namun, sedikit rumit menggabungkan beberapa kata benda dengan pronomina untuk orang
pertama tunggal, orang kedua jamak, dan orang ketiga jamak.
ܫܠܝܚܐ ܕܠܐܗܐ
šliḥa d-alaha
ܡܕܝܢ̄ܬܐ ܕܡܠܟܬܐ
məditta də-malkta
̈ ܦܘܩܕܢܐ
ܕܢܒܝܐ
puqdana də-nəbiye
̈ ܓܒܖ
ܕܢܫܐ ̈
gabre də-nešše
b. Dengan cara menambahkan pronomina antisipator pada kata pertama yang sesuai
dengan jumlah dan gender pada kata kedua.
ܫܠܝܚܗ ܕܠܐܗܐ
šliḥeh d-alaha
ܡܕܝܢ̄ܬܗ ܕܡܠܟܬܐ
mədittah də-malkta
̈ ܦܘܩܕܢܗܘܢ
ܕܢܒܝܐ
puqdanhon də-nəbiye
̈ ܓܒܖܗܝܢ
ܕܢܫܐ ̈
gabrayhen də-nešše
c. Dengan cara menggabungkan secara langsung kedua kata tersebut. Cara ketiga ini
terbatas penggunaanya yang nanti in sya alloh akan di bahas setelah beberapa bab.
̈
ܐܣܝܖܐ ܒܝܬ
bet asire
4.3 Koll
Koll artinya semuanya jika diikuti oleh kata benda penegasan. Koll diikuti oleh pronomina dan
berfungsi sebagai penguat. Koll bisa diletakkan sebelum atau sesudah kata benda.
ܟܠܗ ܟܬܒܐ
kolleh kətaba
ܟܠ ܗ ܡܕܝܢ̄ܬܐ
kollah məditta
ܟܬܒܐ ܟܠܗ
kətaba kolleh
ܡܕܝܢ̄ܬܐ ܟܠ ܗ
məditta kollah
Apabila kata Koll diikuti oleh kata benda absolut, Koll berarti setiap. Koll tidak diikuti oleh
pronominal apapun.
ܟܠܡܕܡ
koll-medem
ܟܠܢܫ
koll-naš
ܟܠܝܘܡ
koll-yom
Frasa preposisi sering kali didahului oleh pronomina antisipator yang sesuai dengan kata yang
mengikutinya. Bentuk seperti ini sangat sering dijumpai di prosa-prosa Suryani.
ܒܡܕܝܢ̄ܬܐ
ba-məditta
ܒܗ ܒܡܕܝܢ̄ܬܐ
bah ba-məditta
ܐܡܪܬ ܠܓܒܪܐ
emret lə-gabra
ܐܡܪܬ ܠܗ ܠܓܒܪܐ
emret leh lə-gabra
LATIHAN
A. TERJEMAHKAN KALIMAT-KALIMAT DI BAWAH INI!