Anda di halaman 1dari 26

‫ܬܘܪܨ ܡܡܠ ܐܠ‬

‫ܕܠܫܢܐ ܣܘܪܝܝܐ‬
Tūrraṣ Mamlā
də-Lešānā Sūryāyā

BAYU CIPTA
‫بسم هللا الرمحن الرحيم‬

PENDAHULUAN

Bahasa Suryani merupakan salah satu dialek bahasa Aram Edessa atau sekarang dikenal
dengan Urfa yang berada di wilayah timur Turki. Wilayah tersebut pernah menjadi pusat wilayah
penting bagi agama Kristen di era awal. Bahasa Suryani diterima dengan cepat sebagai bahasa
kesusastraan oleh selurah masyarakat non-Yunani Kristen Timur, dan juga ia menjadi media
utama penyebaran agama Kristen ke wilayah Asia Tengah dan Asia Selatan. Bahkan setelah
terjadi perpecahan di tubuh gereja pada abad kelima antara Monofisitik yang diyakini oleh gereja
Jacobite di Syria dan Diofisitik yang diyakini oleh gereja Nestorian di timur yang secara geogafis
terletak di wilayah imperium Persia, bahasa Suryani masih mampu bertahan sebagai bahasa
liturgi dan teologi di kedua gereja nasioal tersebut.

Bahasa Suryani termasuk kelompok bahasa Semit bersama dengan bahasa Aram lainnya:
Aram Babilonia, Aram Imperial, Aram Palestina, Aram Samaria, dan Aram Mandai, bahasa Kan’an
yang meliputi bahasa Ugarit, Ibrani, dan Finikia, juga bahasa Arab Selalatan yang mencakup
semua jenis bahasa Arab, dan juga bahasa Ethiopia klasik seperti bahasa Gə‘əz. Lebih jauh lagi,
bahasa Suryani masih memiliki hubungan dengan bahasa Akkadia (Assyria dan Babilonia).

Literatur-literatur Suryani berkembang pesat pada abda ketiga dan lahir tokoh-tokoh
besar mulai dari Ephraem Syrius, Jacob of Serug sampai ke Barhebareaus. Salah satu peran
penting bahasa Suryani yaitu sebagai mediator yang mengalihbahasakan literatur-literatur
Yunani ke dalam bahasa Arab. Bahasa Suryani juga ikut serta melestarikan literatur-literatur
Persia klasik yang sudah hilang dalam bahasa aslinya.
ORTOGRAFI

A. ALFABET SURYANI

ARAB SERTO MADəNəHAYA ESTRANGELA


‫ا‬ ‫ܐ ـܐ‬ ‫ܐ ـܐ‬ ‫ܐ‬
alif alap/olap
‫ب‬ ‫ܒ‬ ‫ܒ‬ ‫ܒ‬
ba, va bet
‫جغ‬ ‫ܓ‬ ‫ܓ‬ ‫ܓ‬
jim Mesir, go gamal/gomal
‫دذ‬ ‫ܕ ـܕ‬ ‫ܕ‬ ‫ܕ‬
da, dza dalat/dolat
‫ه‬ ‫ܗ‬ ‫ܗ‬ ‫ܗ‬
ha he
‫و‬ ‫ܘ‬ ‫ܘ‬ ‫ܘ‬
wawu waw
‫ز‬ ‫ܙ‬ ‫ܙ‬ ‫ܙ‬
zay zayn
‫ح‬ ‫ܚ‬ ‫ܚ‬ ‫ܚ‬
ḥa ḥet
‫ط‬ ‫ܛ ـܛ‬ ‫ܛ‬ ‫ܛ‬
ṭo ṭet
‫ي‬ ‫ܝ‬ ‫ܝ‬ ‫ܝ‬
ya yod
‫كخ‬ ‫ܟ ܟـ‬ ‫ܟ ܟـ ـܟ‬ ‫ܟ ܟـ‬
kaf, kho kap
‫ل‬ ‫ܠ ܠـ ܠ‬ ‫ܠ‬ ‫ܠ‬
lam lamad
‫م‬ ‫ܡ ܡـ‬ ‫ܡ ܡـ‬ ‫ܡ ܡـ‬
mim mim
‫ن‬ ‫ܢ ܢـ‬ ‫ܢ ܢـ ـܢ‬ ‫ܢ ܢـ‬
nun nun
‫س‬ ‫ܣ‬ ‫ܣ‬ ‫ܣ‬
sin semkat
‫ع‬ ‫ܥ ܥـ‬ ‫ܥ‬ ‫ܥ‬
‘ayn ‘e
‫ف‬ ‫ܦ‬ ‫ܦ‬ ‫ܦ‬
fa pe
‫ص‬ ‫ܨ‬ ‫ܨ‬ ‫ܨ‬
ṣod ṣade
‫ق‬ ‫ܩ‬ ‫ܩ‬ ‫ܩ‬
qof qop
‫ر‬ ‫ܪ ـܪ‬ ‫ܪ‬ ‫ܪ‬
ro reš
‫تث‬ ‫ܬ ـܬ‬ ‫ܬ‬ ‫ܬ‬
ta, tsa taw

Aksara Madənəhaya memiliki aksara alternatif untuk huruf taw ‫ ܬ‬yaitu . Huruf tersebut
hanya digunakan di akhir kata yang terhubung dengan huruf sebelumnya. Aksara gabungan dari
lamad ‫ ܠ‬dan alap ‫ ܐ‬yaitu lamad-alap. Sementara aksara Serto memiliki akasara gabungan
dari alap dan lamad yaitu ‫ܠܐܠ‬
B. QANUNAY RUKAKA ‫ܩܢܘܢܝ ܪܘܟܟܐ‬
Dalam bahasa Suryani ada enam huruf yang memiliki dua bunyi yaitu ‫ ܩܫܝܐ‬qušaya tebal
dan ‫ ܡܪܟܟܐ‬mərakəka tipis. Huruf-huruf tersebut adalah bet, gamal, dalat, kap, pe, dan
taw yang disingkat BEGADKEPAT. Bunyi asli dari enam huruf tersebut adalah qušaya.

a. QUŠAYA
Huruf begadkepat dibaca qušaya apabila:
- Huruf tersebut direduplikasi
‫ܢܦܠ‬
neppel (ia jatuh)
saggi (banyak) ‫ܣܓܝ‬
meddem (benda) ‫ܡܕܡ‬
- Huruf tersebut berada di awal kata
kətaba (buku) ‫ܟܬܒܐ‬
bayta (rumah) ‫ܒܝܬܐ‬
puqdana (perintah) ‫ܦܘܩܕܢܐ‬
daywa (kejahatan) ‫ܕܝܘܐ‬
- Huruf tersebut didahului oleh konsonan
malka (raja) ‫ܡܠܟܐ‬
men gabra (dari seorang laki-laki)
egarta (surat)‫ܡܢ ܓܒܪܐ‬
kespa (uang) ‫ܟܣܦܐ‬
malpana (guru) ‫ܡܠܦܢܐ‬

b. MƏRAKƏKA
Huruf begadkepat dibaca mərakəka apabila:
- Huruf tersebut berada di akhir kata
lak (untukmu) ‫ܠܟ‬
ləwat (kepada) ‫ܠܘܬ‬
ap (juga) ‫ܐܦ‬
- Huruf tersebut didahului atau diikuti oleh vokal
ḥaduta (kebahagiaan) ‫ܚܕܘܬܐ‬
yudaya (yahudi)
̄
‫ܝܗܘܕܝܐ‬
Kepa (Simon) ‫ܟܦܐ‬
- Huruf tersebut didahului oleh shwa
ləbuša (pakaian) ‫ܠܒܘܫܐ‬
nəbiya (nabi) ‫ܢܒܝܐ‬
dəkar (mengingat) ‫ܕܟܪ‬

c. PENGECUALIAN
- Huruf t selalu dibaca mərakəka apabila berada di akhir kata benda feminin baik
sesuai dengan peraturan BEGADKEPAT atau tidak.
haymanuta (iman) ‫ܗܝܡܢܘܬܐ‬
‘amta (budak perempuan) ‫ܥܡܬܐ‬
qrita (desa) ‫ܩܪܝܬܐ‬
- Imbuhan kon dan ken selalu dibaca mərakəka.
kətabkon ‫ܟܬܒܟܘܢ‬
‘amken ‫ܥܡܟܝܢ‬
baytkon ‫ܒܝܬܟܘܢ‬

C. ZAW‘E SURYAYE ‫̈ܙܘܥ ܣܘܪܝ̈ܝܐ‬


Adalah simbol-simbol vokal atau diakritik dalam bahasa Suryani. Mandənəhaya memiliki
tujuh vokal:
a. Suryani Timur (madənəhaya)
‫ܒ‬ vokal pendek a
‫ܒ‬ vokal panjang ā

‫ܒ‬ vokal pendek e

‫ܒܝ‬ vokal panjang ē

‫ܒܝ‬ vokal i
‫ܒܘ‬ vokal o

‫ܒܘ‬ vokal u
b. Suryani Barat (serto)
Diakritik serto diambil dari huruf-huruf Yunani
‫( ܒ‬pətaḥa) a
‫( ܒ‬zəqapa) ō
‫( ܒ‬rəbaṣa) e
‫( ܺܒܝ‬həbaṣa) i
‫‘( ܽܒܘ‬əṣaṣa) u
c. Diakritik Lain
➢ ‫̈ܒ‬ syame untuk menunjukkan bentuk jamak pada hampir semua kata dan
mengubah bunyi dari a menjadi e.
kətabe (buku-buku)
̈
‫ܟܬܒܐ‬
̈
bate (rumah-rumah) ‫ܒܬܐ‬
̈
malke (raja-raja) ‫ܡܠ ܟܐ‬
ṭure (gunung-gunung) ‫ܛܘܖܐ‬
̈
̈
nešše (para wanita) ‫ ܢܫܐ‬bentuk jamak tak beraturan dari attəta ‫ܐܢܬܬܐ‬
̄
malkata (para ratu) ‫ܡܠ ܟܬܐ‬
̈
̈
‫ܫܦܝܖܬܐ‬ ‫ܢܫܐ‬ ̈
̈ ‫ܢܦܩܢ ̄ܗ ̈ܘܝ‬
nepqan way nešše sapirata

➢ ‫ ̄ܒ‬linea occultants untuk menunjukkan


1. Asimilasi bunyi
att (kamu) ‫ ܐܢ̄ܬ‬asal kata tersebut dibaca ant
̄
mditta (kota) ‫ ܡܕܝܢܬܐ‬asal kata tersebut dibaca medinta
ezzet (aku pergi) ‫ܐܙܠܬ‬
̱ asal kata tersebut dibaca ezlet
2. Hilangnya bunyi pada huruf alap dan he.
̄
wa ‫ ܗܘܐ‬asal kata tersebut dibaca hwa
̄
ḥraya ‫ ܐܝܪܝܐ‬asal kata tersebut ahraya
➢ ‫̣ܒ ܒ‬ Tanda titik pembeda bunyi pada homograf
Tanda titik terletak di semua kata kerja lampau kecuali untuk orang pertama
tunggal dimana titik tersebut terletak di atas kata kerja.
‫ܢܦܩܬ‬
nepqat (dia (p) pergi)̣
nepqet (saya pergi) ‫ܢܦܩܬ‬
Tanda titik juga ditemukan di semua partisip aktif untuk membedakannya dari
kata kerja lampau.
‫ܟܬܒ‬
ktab (dia (lk) telah menulis) ̣
kateb (menulis, penulis) ‫ܟܬܒ‬
D. PERBEDAAN BUNYI ANTARA MANDƏNƏHAYA DAN SERTO
1. Bunyi vokal panjang a.
Mandənəhaya melafalkannya seperti bunyi a pada kata father.
Serto melafalkannya seperti bunyi o pada huruf bone.
bayta ‫ܒܝܬܐ‬
bayto
2. Bunyi vocal pendek e.
Mandənəhaya melafalkannya e.
Serto melafalkannya i.
Eyar ‫ܐܝܪ‬
Iyar
3. Bunyi vocal pendek o.
Mandənəhaya melafalkannya o.
Serto melafalkannya u.
Orešlem ‫ܐܘܪܫܠܡ‬
Urešlem
Menurut para pakar bahasa Suryani pelafalan Mandənəhaya dinilai lebih mendekati
pengucapan bahasa Aram klasik.
LATIHAN
A. Bacalah huruf-huruf di bawah ini dengan baik dan benar!
‫ܚ‬ ‫ܤ‬ ‫ܽܙܘ‬ ‫ܝ ܺܡܝ‬ ‫ܪ‬ ‫ܘ‬ ‫ܒ ܠ ܽܘ‬ ‫ܫ‬ ‫ܬ‬ ‫ܟ‬

B. Bacalah kalimat-kalimat di bawah ini menurut kaidah BEGADKEPAT!


‫ܓܒܪܐ‬
‫ܡܠ ̈ܟܐ‬
‫ܡܕܝܢ̄ܬܐ‬ܺ
‫ܫܡܝܐ‬
‫ܐܪܥܐ‬
‫ܛܠ ܝܐ‬
‫ܕܪܫܐ ܩܕܡܝܐ‬
PELAJARAN PERTAMA

1.1 Kata Benda Penegasan


Semua kata benda dalam bahasa Suryani secara umum adalah kata benda penegasan yang
dapat dikenali dengan akhiran a.

bayta ‫ܒܝܬܐ‬
gabra ‫ܓܒܪܐ‬
qrita ‫ܩܪܝܬܐ‬
̄
məditta ‫ܡܕܝܢܬܐ‬
aba ‫ܐܒܐ‬

Jadi, secara penulisan tidak bisa dibedakan mana kata benda indefinite dan mana kata benda
definite. Kita hanya dapat mengetahuinya dengan konteks kalimat.
‫ܚܙܬ ܒܝܬܐ ܘܪܒܐ ̄ܗܘܝ ܒܝܬܐ‬
həzet bayta w-rabaw bayta

1.2 Gender
Bahasa Suryani memiliki gender yakni ‫ ܕܟܪܢܝܐ‬dekranaya atau maskulin dan ‫ܢܩܒܬܢܝܐ‬
neqbətanaya atau feminin. Sebagian besar kata benda neqbətanaya dapat diketahui dengan
adanya akhiran ta pada kata tersebut:
malkəta ‫ܡܠܟܬܐ‬
̄
məditta ‫ܡܕܝܢܬܐ‬
qrita ‫ܩܪܝܬܐ‬
ergata ‫ܐܪܓܬܐ‬
̄
attəta ‫ܐܢܬܬܐ‬

Akan tetapi tidak semua neqbətanaya berakhiran ta, ada beberapa kata neqbətanaya yang
tidak berakhiran ta.
ar‘a ‫ܐܪܥܐ‬
ida ‫ܐܪܓܬܐ‬
emma ‫ܐܡܐ‬
1.3 Kata Kerja Lampau
Kata kerja dasar dalam Bahasa Suryani adalah ‫ ܡܠܬܐ ܙܒܢܐ ܕܥܒܪ‬melta d-zabna ‘əbar dan
orang ketiga tunggal sebagai pola dasar sebagaimana bahasa Semit lainnya. Kata kerja dasar
bahasa Suryani yaitu berpola

a. pə ‘al ‫ܦܥܠ‬
kətab (menulis) ‫ܟܬܒ‬ ̣
ekal (makan) ‫ܐܟܠ‬ ̣
qətal (membunuh) ‫ܩܛܠ‬ ̣
qra (membaca) ‫̣ܩܪܐ‬
šəbaq (meninggalkan) ‫ܫܒܩ‬ ̣
‘edar (menolong) ‫ܥܕܪ‬ ̣
‘ebad (melakukan) ‫ܥܒܕ‬ ̣
emar (mengatakan) ‫ܐܡܪ‬ ̣
b. pə ‘el ‫ܦܥܠ‬
sleq (pergi) ‫ܣܠܩ‬ ̣
nəhet (turun) ‫ܢܚܬ‬ ̣
rəhet (berlari) ‫ܪܚܬ‬ ̣
qreb (dekat) ‫̣ܩܪܒ‬
rəhem (mencintai) ‫ܪܚܡ‬ ̣
dəmek (tidur) ‫ܕܡܟ‬ ̣
iled (melahirkan) ‫ܝܠܕ‬ ̣
Pola orang ketiga neqbətanaya tunggal yaitu
a. pe‘lat ‫ܦܥܠܬ‬
ketbat ‫ܟܬܒܬ‬ ̣
eklat ‫ܐܟܠܬ‬
̣
qetlat ‫ܩܛܠܬ‬
̣
qer’at ‫ܩܪܐܬ‬̣
šebqat ‫ܫܒܩܬ‬ ̣
‘edrat ‫ܥܕܪܬ‬
̣
‘ebdat ‫ܥܒܕܬ‬ ̣
emrat ‫ܐܡܪܬ‬ ̣
b. pe‘let ‫ܦܥܠܬ‬
selqat ‫ܣܠܩܬ‬
̣
nehtat ‫ܢܚܬܬ‬ ̣
rehtat ‫ܪܚܬܬ‬̣
qerbat ‫ܩܪ ̣ܒܬ‬
rehmat ‫ܪܚܡܬ‬ ̣
demkat ‫ܕܡܟܬ‬ ̣
yeldat ‫ܝܠܕܬ‬ ̣
Orang ketiga dekranaya jamak memiliki dua pola yaitu
a. pə ‘al(u)‫ܦ ̣ܥܠܘ‬
kətab(u) ‫ܟܬܒܘ‬̣
šəbaq(u) ‫ܫܒܩܘ‬ ̣
rəhem(u) ‫ܪܚܡܘ‬ ̣
sleq(u) ‫ܣܠܩܘ‬
̣
Huruf waw pada yang berada di akhir kata kerja di atas tidak diucapkan.

b. pə ‘alun‫ܦ ̣ܥܠܘܢ‬
kətabun ‫ܟܬܒܘܢ‬̣
šəbaqun ‫ܫܒܩܘܢ‬ ̣
rəhemun ‫ܪܚܡܘܢ‬ ̣
slequn ‫ܣܠܩܘܢ‬
̣
Orang ketiga neqbətanaya jamak memiliki tiga pola yaitu
a. pə ‘al ‫ܦܥܠ‬
kətab ‫ܟܬܒ‬
̣
šəbaq ‫ܫܒܩ‬ ̣
sleq ‫ܣܠܩ‬ ̣
rəhem ‫ܪܚܡ‬ ̣
b. pə ‘al(i) ‫ܦܥܠ ̈ܝ‬
̈
kətab(i) ‫ܟܬܒܝ‬ ̣
šəbaq(i) ‫ܩܝ‬ ̈ ‫ܫܒ‬ ̣
̈
sleq(i) ‫ܣܠ ܩܝ‬ ̣
rəhem(i) ‫ܡܝ‬ ̈ ‫̣ܪܚ‬
Huruf yod pada yang berada di akhir kata kerja di atas tidak diucapkan.

c. pə ‘alen ‫ܦܥܠ ̈ܝܢ‬


̈ ̣
kətaben ‫ܟܬܒܝܢ‬
šəbaqen ‫ܫܒܩܝܢ‬
̈
̣
̈ ̣
sleqen ‫ܣܠܩܝܢ‬
rəhemen ‫ܪܚܡܝܢ‬
̈ ̣
Dua pola terakhir memiliki symbol syame untuk menunjukan bentuk jamak.
Kalau diperhatikan, semua kata kerja dalam bentuk lampau memiliki satu titik di bawah yang
berfungsi untuk membedakan dari bentuk homograf lainnya.
Kata kerja harus sesuai dengan subjeknya berdasarkan jumlah dan gender, dan urutan kata
kerja bisa mendahului subjek atau setelahnya.
‫ܫܒܩ ܢܒܝܐ‬
̣
šəbaq nəbiya
‫ܫܒܩ‬
̣ ‫ܢܒܝܐ‬
̈ ‫ܫܒܩܘܢ‬
‫ܢܒܝܐ‬ ̣ ،‫ܫܒܩܘ‬
̣
šəbaq, šəbaqun nəbiye
‫ܫܒܩܘܢ‬
̣ ،‫ܫܒܩܘ‬ ̈
̣ ‫ܢܒܝܐ‬
‫̣ܝܠܕܬ ܐܢ̄ܬܬܐ‬
yeldat atətta
‫ܐܢ̄ܬܬܐ ̣ܝܠܕܬ‬
̈ ‫ ܝܠ ̈ܕܝܢ‬،‫ ܝܠ ̈ܕܝ‬،‫ܝܠܕ‬
‫ܢܫܐ‬
Iled, iled, ileden nešše
̈
‫ ܝܠ ̈ܕܝܢ‬،‫ ܝܠ ̈ܕܝ‬،‫ܢܫܐ ܝܠܕ‬
Untuk menegasi kalimat, tambahkan kata ‫ ܠ‬la sebelum kata kerja.
‫ܫܒܩ ܢܒܝܐ‬̣ ‫ܠ‬
la šəbaq nbiya
‫ܐܢ̄ܬܬܐ ܠ ̣ܝܠܕܬ‬
attəta la yeldat

1.4 Proklitik
Beberapa partikel awalan seperti preposisi ‫ ܠـ‬l-, ‫ܒ‬ b-, dan konjungsi ‫ܘ‬ w-, menempel
pada kata yang mengikutinya dengan tiga aturan pembacaannya:
a. Ketika diikuti oleh kata yang diawali dengan konsonan dan vokal, partikel ini dibaca shwa
ə.

lə-ṭura (ke gunung) ‫ܠܛܘܪܐ‬


bə-bayta (di dalam rumah)‫ܒܒܝܬܐ‬
wə-šemsa (dan matahari) ‫ܘܫܡܫܐ‬

b. Ketika diikuti oleh kata yang diawali dengan konsonan ganda, partikel ini dibaca ptaha a.
la-nəbiya (untuk seorang nabi) ‫ܠܢܒܝܐ‬
ba-qərita (di desa) ‫ܒܩܪܝܬܐ‬
wa-kətaba (dan sebuah buku) ‫ܘܟܬܒܐ‬
c. Ketika diikuti oleh kata yang diawali dengan vokal, partikel ini dibaca sesuai dengan
huruf awal pada kata tersebut seperti
l-emma, l-aba (untuk ibu, untuk ayah) ‫ ܠܒܐ‬،‫ܠܡܐ‬
b-ar‘a (di bumi, tanah) ‫ܒܐܪܥܐ‬
w-aḥa (dan seorang saudara laki-laki) ‫ܘܐܚܐ‬

LATIHAN
A. TERJEMAHKAN KALIMAT-KALIMAT DI BAWAH INI!

‫̣ܪܚܡ ܐܒܐ ܐܡܐ‬


‫ܩܪܐܬ ܐܓܪܬܐ‬ ̄
̣ ‫ܐܢܬܬܐ‬
̈
‫ܓܒܖܐ ܠܛܘܪܐ‬ ‫ܣܠܩܘ‬
̣
‫ܓܒܪܐ ܕܡܟ ܒܒܝܬܐ‬̣
‫ܩܛܠܬ ܡܠܟܬܐ ܡܠܟܐ‬̣
B. TERJEMAHKAN KALIMAT-KALIMAT DI BAWAH INI!
1. Raja itu membunuh seorang laki-laki.
2. Ibu itu melahirkan.
3. Dia (lk) menulis sebuah surat.
4. Dia (pr) meninggalkan rumah itu.
5. Mereka (pr) mencintai sang raja.
‫ܕܪܫܐ ܬܪܝܢܐ‬
PELAJARAN KEDUA

2.1 Konjugasi Lengkap melta d-zabna ‘əbar


Di bawah ini adalah bentuk lengkap konjugasi melta d-zabna ‘əbar yang diurutkan dari orang
ketiga maskulin tunggal pola dasar berdasarkan urutan dalam bahasa Semit. Orang pertama
tunggal memiliki tanda titik diatasnya untuk membedakan dari pola-pola lainnya yang ditulis
sama.

PRONOMINA TUNGGAL JAMAK


3m kətab ‫ܟܬܒ‬
̣ kətab, kətabun ‫ ܟܬܒܘ‬،‫ܟܬܒܘܢ‬ ̣
ketbat ‫ܟܬܒܬ‬
̈
kətab, kətaben ‫ ܟܬܒ‬،‫ ܟܬܒܝ‬،‫ܟܬܒܝܢ‬
̈ ̣
3f
̣
2m kətabt ‫ܟܬܒܬ‬
̣ kətabton ‫ܟܬܒܬܘܢ‬ ̣
2f kətabt ‫ܟܬܒܬܝ‬ ̣ kətabten ‫ܟܬܒܬܝܢ‬ ̣
1c ketbet ‫ܟܬܒܬ‬ kətabn, kətabnan ‫ ̣ܟܬܒܢ‬،‫ܟܬܒܢܢ‬̣
2.2 Objek Definit
Jika objek dari suatu kalimat adalah definit atau tertentu, maka boleh ditambakan partikel l-
pada objek tersebut.

‫̣ܐܟܠܬ ܠܢܘܢܐ ܘܠܠܚܡܐ‬


ekalt l-nuna w-le-lahma

‫ܥܒܪ ܐܒܪܗܡ ܠܢܗܪܐ‬


̣
‘əbar Abraham l-nahra

‫ܫܠܚ ܡܠܟܐ ܠܫܠܝܚܐ‬


̣
šlaḥ malka la-šliḥa
Partikel l- lebih sering digunakan untuk menekankan objek ketika objek terletak di awal
kalimat.

‫ܠܡܪܝܡ ܪܚܡܬ‬
l-Maryam reḥmet
̈ ‫ܠܫܪܪܐ ܐܡܪܘ‬
‫ܢܒܝܐ‬
la-šrara emar nəbiye

LATIHAN
A. TERJEMAHKAN KALIMAT-KALIMAT DI BAWAH INI!

‫ܐܡܪܬ ܠܫܪܪܐ‬
‫ܠܠܚܡܐ ̣ܐܟܠܢ‬
‫ܟܬܒ ܡܠܦܢܐ ܠܕܪܫܐ‬
̣
‫ܣܠܩܬܝ ܠܛܘܪܐ‬
‫ܟܬܒܬܝ̈ܢ ܠܕܪܫܐ‬
B. TERJEMAHKAN KALIMAT-KALIMAT DI BAWAH INI!
1. Aku makan itu roti.
2. Kalian membaca buku-buku itu.
3. Kami mencintai nabi.
4. Ratu itu mengirim sebuah surat.
5. Mereka (pr) menyeberangi sungai itu.

C. BUATLAH KONJUGASI LENGKAP DARI KATA BERIKUT INI!

‫ܫܒܩ‬
‫ܕܪܫܐ ܬܠܝܬܝܐ‬
PELAJARAN KETIGA

3.1 Pronomina Sebagai Imbuhan Akhiran I


Pronomina yang terletak setelah preposisi, memiliki bentuk yang sedikit berbeda dari
pronomina independen yang nanti akan dibahas di bab-bab berikutnya. Berikut adalah
pronomina yang terletak setelah preposisi.
PRONOMINA TUNGGAL JAMAK
3m -eh ‫ܗ‬ -hon ‫ܗܘܢ‬
3f -ah ‫ܗ‬ -hen ‫ܗܝܢ‬
2m -ak ‫ܟ‬ -kon ‫ܟܘܢ‬
2f -ek ‫ܟܝ‬ -ken ‫ܟܝܢ‬
1c -i/- ‫ܝ‬ -an ‫ܢ‬

Pronomina pada feminin orang ketiga tunggal dibedakan dari bentuk maskulinnya dengan
tanda titik pada pronomina tersebut. Bunyi i pada orang pertama tunggal hanya diucapkan
ketika tidak ada vokal lain pada kata tersebut; jika ada vokal lain, maka huruf yod pada kata
tersebut tidak dibaca.

PRONOMINA TUNGGAL JAMAK TUNGGAL JAMAK


3m -leh ‫ܠܗ‬ -l-hon ‫ܠܗܘܢ‬ -meneh ‫ܡܢܗ‬ -menhon ‫ܡܢܗܘܢ‬
3f -lah ‫ܠ ܗ‬ -l-hen ‫ܠܗܝܢ‬ -menah ‫ܡܢܗ‬ -menhen ‫ܡܢܗܝܢ‬
2m -lak ‫ܠܟ‬ -l-kon ‫ܠܟܘܢ‬ -menak ‫ܡܢܟ‬ -menkon ‫ܡܢܟܘܢ‬
2f -lek ‫ܠܟܝ‬ -l-ken ‫ܠܟܝܢ‬ -menek ‫ܡܢܟܝ‬ -menken ‫ܡܢܟܝܢ‬
1c -li ‫ܠܝ‬ -l-an ‫ܠܢ‬ -menn- ‫ܡܢܝ‬ -menan ‫ܡܢܢ‬

3.2 Keberadaan dan Kepemilikan


Untuk mengungkapkan ada …, bahasa Suryani menggunakan kata ‫ ܐܝܬ‬dan ‫ ܠܝܬ‬untuk
negatif. Pola penggunaannya yaitu it/layt + frasa preposisional + subjek

‫ܐܝܬ ܒܝܡܐ ܡܝܐ‬


it bə-yama mayya
‫ܠܝܬ ܒܗܝܟܐܠ ܟܗܢܐ‬
layt b-haykla kahna

Demikian halnya untuk menyatakan kepemilikan, bahasa Suryani menggunakan kata yang
sama.
‫ܐܝܬ ܠܡܠܟܐ ܒܪܐ ܘܒܪܬܐ‬
it l-malka bra w-barta
‫ܠܝܬ ܠܝ ܠܚܡܐ‬
layt li laḥma
‫ܐܝܬ ܠܗ ܪܚܡܐ‬
it leh rahma
‫ܠܝܬ ܠܢ ܒܝܬܐ‬
layt lan bayta

3.3 Klausa Penghubung


Bahasa Suryani hanya menggunakan kata d- ‫ ܕ‬sebagai kata ganti penghubung dan langusng
terletak setelah kata yang mendahuluinya.
‫ܓܒܪܐ ܕܩܪܐ ܟܬܒܐ‬
‫ܐܢ̄ܬܬܐ ܕܝܠܕܬ ܒܪܬܐ‬
‫ܛܠܝܬܐ ܕܒܩܪܝܬܐ‬
Jika ada hubungan preposisional dalam kalimat, kalimat setelah d- tersebut harus
menggunakan frasa preposisional yang sesuai dengan anteseden.

‫ܛܠܝܬܐ ܕ ̣ܝܗܒܬ ܠܗ ܟܣܦܐ‬


ṭlita də-qerat kətaba

‫ܓܒܪܐ ܕܢܣܒܬ ܕܗܒܗ‬


gabra də-nesbet dahbeh

‫ܥܝܢܐ ܕܐܝܬ ܒܗ ܡܝܐ‬


‘ayna də-qerat kətaba
‫ܡܕܝܢ̄ܬܐ ܕܣܠܩܬ ܡܢܗ‬
məditta də-selqet menah

‫ܩܪܝܬܐ ܕܒܗ ܥܡܪܢ‬


qrita də-bah ‘amarn

Frasa preposisional dalam bahasa Suryani tidak bersifat adjektival melainkan clausal sehingga
untuk menyatakan “Seorang guru di sekolah”

‫ܡܠܦܢܐ ܕܒܡܕܪܫܬܐ‬
malpana dc-be-madrašta
Bukan

‫ܡܠܦܢܐ ܒܡܕܪܫܬܐ‬
malpana be-madrašta

‫ܡܝܐ ܕܒܢܗܪܐ‬
mayya də-be-nahra
bukan

‫ܡܝܐ ܒܢܗܪܐ‬
mayya be-nahra
LATIHAN
A. TERJEMAHKAN KALIMAT-KALIMAT DI BAWAH INI!

‫ܐܝܬ ܒܡܕܪܫܬܐ ܛܠܝܬܐ‬


‫ܠܝܬ ܒܢܗܪܐ ܢܘܢܐ‬
‫ܐܝܬ ܠܗܘܢ ܠܝܡܐ ܘܡܝܐ‬
‫ܕܪܚܡ ܠܢ̄ܬܬܐ‬
̣ ‫ܓܒܪܐ‬
‫ܥܝܢܐ ܕܒܛܘܪܐ‬
B. TERJEMAHKAN KALIMAT-KALIMAT DI BAWAH INI!
1. Roti yang aku makan.
2. Ada seorang raja di kota itu.
3. Tidak ada guru kecil di sekolah itu.
4. Dia (pr) memiliki seorang anak perempuan.
5. Surat yang aku baca.
‫ܕܪܫܐ ܪܒܝܥܝܐ‬
PELAJARAN KEEMPAT
4.1 Pronomina Kepemilikan
Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, pronomina sebagai imbuhan akhirana juga
terletak pada kata benda. Cara menyatukan kata benda dengan pronomina tersebut yaitu
dengan membuang akhiran a pada kata bayta.

bayteh ‫ܒܝܬܗ‬ baython ‫ܒܝܬܗܘܢ‬


baytah ‫ܒܝܬܗ‬ baythen ‫ܒܝܬܗܝܢ‬
baytak ‫ܒܝܬܟ‬ baytkon ‫ܒܝܬܟܘܢ‬
baytek ‫ܒܝܬܟܝ‬ baytken ‫ܒܝܬܟܝܢ‬
bayt ‫ܒܝܬܝ‬ baytan ‫ܒܝܬܢ‬

Namun, sedikit rumit menggabungkan beberapa kata benda dengan pronomina untuk orang
pertama tunggal, orang kedua jamak, dan orang ketiga jamak.

P. haykla ‫ܗܝܟܐܠ‬ memra ‫ܡܡܪܐ‬ rahma ‫ܪܚܡܐ‬ bra ‫ܒܪܐ‬


1c haykal ‫ܗܝܟܠܝ‬ memar ‫ܡܡܪܝ‬ rahem ‫ܪܚܡܝ‬ ber ‫ܒܪܝ‬
3m haykalhon ‫ܗܝܟܠܗܘܢ‬ memarhon ‫ܡܡܪܗܘܢ‬ rahemhon barhon
‫ܪܚܡܗܘܢ‬ ‫ܒܪܗܘܢ‬
3f haykalhen ‫ܗܝܟܠܗܝܢ‬ memarhen ‫ܡܡܪܗܝܢ‬ rahemhen barhen
‫ܪܚܡܗܝܢ‬ ‫ܒܪܗܝܢ‬
2m haykalkon ‫ܗܝܟܠܟܘܢ‬ memarkon ‫ܡܡܪܟܘܢ‬ rahemkon barkon
‫ܪܚܡܟܘܢ‬ ‫ܒܪܟܘܢ‬
2f haykalken ‫ܗܝܟܠܟܝܢ‬ memarken ‫ܡܡܪܟܝܢ‬ rahemken barken ‫ܒܪܟܝܢ‬
‫ܪܚܡܟܝܢ‬
Kata benda feminin masuk dalam kategori ini yakni mengembalikan vokal a sebelum huruf t.

P. malkta ‫ܡܠܟܬܐ‬ məditta ‫ܡܕܝܢ̄ܬܐ‬ attəta ‫ܐܢ̄ܬܬܐ‬


1c malkat ‫ܡܠܟܬܝ‬ medinat ‫ܡܕܝܢܬܝ‬ attat ‫ܐܢܬܬܝ‬
̄
3m malkathon ‫ܡܠܟܬܗܘܢ‬ medinathon ‫ܡܕܝܢܬܗܘܢ‬ attathon ‫ܐܢܬܬܗܘܢ‬
̄
3f malkathen ‫ܡܠܟܬܗܝܢ‬ medinathen ‫ܡܕܝܢܬܗܝܢ‬ attathen ‫ܐܢܬܬܗܝܢ‬
̄
2m malkatkon ‫ܡܠܟܬܟܘܢ‬ medinatkon ‫ܡܕܝܢܬܟܘܢ‬ attatkon ‫ܐܢܬܬܟܘܢ‬
̄
2f malkathen ‫ܡܠܟܬܟܝܢ‬ medinatken ‫ܡܕܝܢܬܟܝܢ‬
̄
attatken ‫ܐܢܬܬܟܝܢ‬

4.2. Kata Benda Majemuk


Ada tiga cara untuk membuat kata benda majemuk dalam bahasa Suryani:
a. Dengan cara menambahkan huruf d- diantara dua kata

‫ܫܠܝܚܐ ܕܠܐܗܐ‬
šliḥa d-alaha

‫ܡܕܝܢ̄ܬܐ ܕܡܠܟܬܐ‬
məditta də-malkta
̈ ‫ܦܘܩܕܢܐ‬
‫ܕܢܒܝܐ‬
puqdana də-nəbiye
̈ ‫ܓܒܖ‬
‫ܕܢܫܐ‬ ̈
gabre də-nešše
b. Dengan cara menambahkan pronomina antisipator pada kata pertama yang sesuai
dengan jumlah dan gender pada kata kedua.

‫ܫܠܝܚܗ ܕܠܐܗܐ‬
šliḥeh d-alaha

‫ܡܕܝܢ̄ܬܗ ܕܡܠܟܬܐ‬
mədittah də-malkta
̈ ‫ܦܘܩܕܢܗܘܢ‬
‫ܕܢܒܝܐ‬
puqdanhon də-nəbiye
̈ ‫ܓܒܖܗܝܢ‬
‫ܕܢܫܐ‬ ̈
gabrayhen də-nešše

c. Dengan cara menggabungkan secara langsung kedua kata tersebut. Cara ketiga ini
terbatas penggunaanya yang nanti in sya alloh akan di bahas setelah beberapa bab.
̈
‫ܐܣܝܖܐ‬ ‫ܒܝܬ‬
bet asire

4.3 Koll
Koll artinya semuanya jika diikuti oleh kata benda penegasan. Koll diikuti oleh pronomina dan
berfungsi sebagai penguat. Koll bisa diletakkan sebelum atau sesudah kata benda.

‫ܟܠܗ ܟܬܒܐ‬
kolleh kətaba

‫ܟܠ ܗ ܡܕܝܢ̄ܬܐ‬
kollah məditta
‫ܟܬܒܐ ܟܠܗ‬
kətaba kolleh

‫ܡܕܝܢ̄ܬܐ ܟܠ ܗ‬
məditta kollah

Apabila kata Koll diikuti oleh kata benda absolut, Koll berarti setiap. Koll tidak diikuti oleh
pronominal apapun.

‫ܟܠܡܕܡ‬
koll-medem

‫ܟܠܢܫ‬
koll-naš

‫ܟܠܝܘܡ‬
koll-yom

4.4 ̇Pronomina Antisipator dan Preposisi

Frasa preposisi sering kali didahului oleh pronomina antisipator yang sesuai dengan kata yang
mengikutinya. Bentuk seperti ini sangat sering dijumpai di prosa-prosa Suryani.

‫ܒܡܕܝܢ̄ܬܐ‬
ba-məditta

‫ܒܗ ܒܡܕܝܢ̄ܬܐ‬
bah ba-məditta

‫ܐܡܪܬ ܠܓܒܪܐ‬
emret lə-gabra

‫ܐܡܪܬ ܠܗ ܠܓܒܪܐ‬
emret leh lə-gabra

LATIHAN
A. TERJEMAHKAN KALIMAT-KALIMAT DI BAWAH INI!

‫ܩܪܒ ܗܝܟܐܠ ܕܟܗܢܐ‬


̣
‫ܫܠܝܚܐ ܕܡܠܟܐ ̣ܣܠܩ ܠܒܝܬܝ‬
‫ܐܝܬ ܒܡܝܐ ܕܝܗܪܐ ܢܘܢܐ‬
‫ܥܒܪ ܡܠܟܐ ܒܗ ܒܡܕܝܢ̄ܬܐ‬
̣
‫ܟܬܒܬ ܛܠܝܬܐ ܟܬܒܐ ܟܠ ܗ‬
̣
B. TERJEMAHKAN KALIMAT-KALIMAT DI BAWAH INI!
1. Utusan Tuhan itu mengatakan kepada sang raja.
2. Laki-laki itu tidur di rumahnya.
3. Anak kecil itu membaca seluruh buku itu.
4. Perempuan itu menolong temanku.
5. Nabi mencintai setiap orang.

Anda mungkin juga menyukai