Anda di halaman 1dari 14

NILAI SPIRITUAL DALAM SERAT DEWA RUCI PRESPEKTIF

PSIKOLOGI SUFISTIK

SKRIPSI
Diajukan untuk memperoleh gelar Sarja S1
Pada Jurusan Tasawuf dan psikoterapi
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Oleh :
Nabil Amjad Lazuardian
NIM: 1404046059

FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA


UNIVERSITAS ISLAM NEGRI
(UIN)
WALISONGO
SEMARANG
2019
DEKLARASI KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Nabil Amjad Lazuardian

Nim : 1404046059

Jurusan : Tasawuf dan Psikoterapi

Fakultas : Ushuluddin dan Humaniora

Judul Skripsi : Nilai Spiritual dalam Serat Dewa Ruci Prespektif Psikologi
Sufistik

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya adalah benar-benar karya saya sendiri.
Adapun pendapat dan tulisan orang lain dalam skripsi ini sebagai referensi dengan melalui
standar kuotasi yang dibenarkan.

Semarang 11 Oktober 2019

Deklarator,

Nabil Amjad Lazuardian


MOTTO

Mandiri Menghidupi
PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirrahim

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

 Para guru besar ilmu Tasawuf di fakultas Ushuludiin dan Humaniora.


 Kepada kedua orang tua saya Arif Mulyanto dan Umi Akhyati yang tidak pernah
sedikitpun lelah untuk mendukung dan selalu mendokan, hingga masih bisa menjalani
hidup damai sampai pada titik ini karena do’a dari beliau.
 Adik-adik saya yang tersayang dan yang saya banggkan Kasyfilah Ave Lazuardi dan
Balqis Bilbina Lazuardhani
 Keluarga besar Mbah Choeri dan Almh, Hj Ramilah yang selalu memberikan nasihat
dan dukungan moril yang luar biasa
 Lingkaran Sahabat angkatan 2014 yang sangat suportif Taufan, Fatah, Ulil,
Umam,Mahfudz, Badru , Indah, Momon, Umek, Yang selalu mensuport dengan cara-
cara yang unik dan tidak biasa.
 Sahabat-Sahabat Kabinet Sinergi Karya 2018 Fahmi, Novia, Kiki, Bayu, Amin, Ajid,
Fatan, Udin, Majid, Fadli, Jajaz terimakasih telah menjadi sahabat dan kawan yang
baik selama berproses bersama.
 Untuk Kakak Tingkat, Gus Umar, Mas muqsith, Cak adib, Gus Gigih, Mas Gopal,dll
Trimakasih atas segala suportnya.
 Adik tingkat saya Fery, Gusti, Opal, Adi, dan Nawa yang telah bersedia
meminjamkan laptopnya selama beberapa bulan, semoga kebahagiaan selalu
membersamai kalian semua.
 Kawan-kawan Kelas TP 2014, Mas Zein, Wisnu, Husni, Rikza, Mutho, Suri, Alif, Ida,
Retno, Erina, Fajrina yang selalu menjadi teman yang baik untuk diskusi atau sekedar
nitip absen. 
 Tidak lupa saya harus angkat topi setinggi-tinggnya kepada Noel dan Liam Gallagher
Oasis ‘’I So I start revolution from my bed’’.
TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Penulisan ejaan Arab dalam Skripsi ini berpedoman pada keputusan


Menteri Agama dan Menteri Departemen Pendidikan Republik Indonesia Nomor: 158
Tahun 1987. Dan 0543b/U/1987. Transliterasi dimaksudkan sebagai pengalih huruf
abjad yang satu ke abjad yang lain. Transliterasi Arab-Latin ialah penyalinan huruf-
huruf Arab dengan huruf-huruf Latin beserta perangkatnya, Tentang pedoman
Transliterasi Arab-Latin, dengan beberapa modifikasi sebagai berikut:
1. Konsonan

Huruf
Nama Huruf Latin Nama
Arab
‫ا‬ Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan
‫ب‬ Ba B Be
‫ت‬ Ta T Te
‫ث‬ Sa ṡ es (dengan titik di atas)
‫ج‬ Jim J Je
‫ح‬ Ha ḥ ha (dengan titik di bawah)
‫خ‬ Kha Kh Ka dan ha
‫د‬ Dal D De
‫ذ‬ Zal Ż zet (dengan titik di atas)
‫ر‬ Ra R Er
‫ز‬ Zai Z Zet
‫س‬ Sin S Es
‫ش‬ Syin Sy es dan ye
‫ص‬ Sad ṣ es (dengan titik di bawah)
‫ض‬ Dad ḍ de (dengan titik di bawah)
‫ط‬ Ta Ṭ te (dengan titik di bawah)
‫ظ‬ Za ẓ zet (dengan titik di bawah)
‫ع‬ ‘ain ‘ koma terbalik (di atas)
‫غ‬ Gain G Ge
‫ف‬ Fa F Ef
‫ق‬ Qaf Q Ki
‫ك‬ Kaf K Ka
‫ل‬ Lam L El
‫م‬ Mim M Em
‫ن‬ Nun N En
‫و‬ Wau W We
‫ه‬ Ha H Ha
‫ء‬ Hamzah ´ Apostrof
‫ي‬ Ya Y Ye

2. Vokal

Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal
tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.

a. Vokal tunggal

Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau


harakat, transliterasinya sebagai berikut:

‫كتب‬ dibaca kataba

‫فعل‬ dibaca fa’ala

‫ذكر‬ dibaca żukira

b. Vokal rangkap

Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan


antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu:

‫كيف‬ dibaca kaifa

‫هول‬ dibaca haula

3. Vocal Panjang (Maddah)

Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf,
transliterasinya berupa huruf dan tanda, contoh:
َ‫قَا َل‬ dibaca qāla

َ‫قِ ْي َل‬ dibaca qīla

َ‫يَقُ ْو ُل‬ dibaca yaqūlu

4. Ta Marbutah

Transliterasi untuk ta marbutah ada dua:

a. Ta marbutah hidup

Ta marbutah yang hidup atau mendapat harakat fathah, kasrah dan


dhammah, transliterasinya adalah t, contoh:

‫روضةَاالطفال‬ dibaca rauḍatul aṭfāl

b. Ta marbutah mati

Ta marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya


adalah h, contoh:

‫طلحة‬ dibaca ṭalḥah

c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta marbutah diikuti oleh kata yang
menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata itu terpisah maka ta
marbutah itu ditransliterasikan dengan ha (h), contoh:

‫روضةَاالطفال‬ dibaca rauḍah al- aṭfāl

5. Syaddah

Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan


dengan sebuah tanda, tanda syaddah atau tanda tasydid, dalam transliterasi ini
tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama
dengan huruf yang diberi tanda syaddah itu, contoh:

‫ربّنا‬ dibaca rabbanā


ّ
‫نزل‬ dibaca nazzala

َ‫البر‬
ّ dibaca al-Birr

6. Kata sandang

Transliterasi kata sandang dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

a. Kata sandang diikuti huruf syamsiah

Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah ditransliterasikan


sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf l diganti dengan huruf yang sama dengan
huruf yang langsung mengikuti kata sandang, contoh:

‫الرجل‬
َ dibaca ar-rajulu

b. Kata sandang diikuti huruf qamariah

Kata sandang yang diikuti huruf qamariah ditransliterasikan sesuai


dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan bunyinya,
contoh:

‫القلم‬ dibaca al-qalamu

Baik diikuti oleh huruf syamsiah maupun huruf qamariah, kata


sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan
kata sandang.

7. Hamzah

Dinyatakan di depan bahwa hamzah ditransliterasikan dengan apostrof,


namun itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan di akhir kata.
Bila hamzah itu terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan
Arab berupa alif, contoh:

‫تأخذون‬ dibaca ta’khużūna

‫شيئ‬ dibaca syai’un

ّ
َ‫ان‬ dibaca inna
8. Penulisan kata

Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il, isim maupun harf, ditulis terpisah,
hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazimnya
dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan
maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata
lain yang mengikutinya, contoh:

‫وهللَعلىَالناسَحجَالبيت‬ dibaca walillāhi ‘alan nāsi ḥijju al-baiti

‫منَاستطاعَاليهَسبيال‬ dibaca manistaṭā’a ilaihi sabīlā

9. Huruf kapital

Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam
transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital seperti
apa yang berlaku dalam EYD, diantaranya: huruf kapital digunakan untuk
menuliskan huruf awal nama diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu
didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf
awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya, contoh:

‫وماَمحمدَاالَرسول‬ dibaca wa mā Muḥammadun illā rasūl

‫ولقدَراهَباالفقَالمبين‬ dibaca wa laqad ra’āhu bi al-ufuq al-mubīni

Penggunaan huruf kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam tulisan
Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan dengan
kata lain, sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan, huruf kapital tidak
dipergunakan, contoh:

‫نصرَمنَهللاَوفتحَقريب‬ dibaca nasrun minallāhi wa fathun qarīb

‫هللَاألمرَجميعا‬ dibaca lillāhil amru jami’an

10. Tajwid

Bagi mereka yang menginginkan kefasihan dalam bacaan, pedoman


transliterasi ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan Ilmu Tajwid.
Karena itu, peresmian pedoman transliterasi Arab Latin (veersi Internasional) ini
perlu disertai dengan pedoman tajwid.
UCAPAN TERIMAKASIH

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Rasa Syukur yang
teramat dalam atas limpahan karunia, keberkahan, kesehatan, dan fikiran yang jernih
sehingga segala sesuatu dapat berjalan sebagaimana mustinya. Shalawat serta salam
semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan Nabi Muhammad SAW beserta para ahlu
al-bait dan sahabatnya. Hadirnya skripsi ini bukanlah semata mata kemampuan
penulis belaka, melainkan karena bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, sepatutnya penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya, Khususnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Imam Taufik M. A, selaku Rektor UIN Walisongo Semarang;
2. Bapak Dr. Hasyim Muhamad.M.A selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan
Humaniora
3. Bapak Dr. Sulaiman al-Kumayyi, M. Ag, dan Bapak Bahroon Ansori MA.g,
selaku pembimbing yang telah berkenan memberikan arahan dan bimbingan
dalam penulisan skripsi ini;
4. Bapak Dr. Ulin Ni’am M. Ag. dan Ibu Fitriyati, selaku kepala jurusan dan
sekretaris jurusan Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin dan
Humaniora; .
5. Para Dosen Pengajar di lingkungan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN
Walisongo Semarang, yang telah memebekali berbagai pengetahuan, hormat
ta’dzim kepada mereka semoga Allah senantiasa merahmati mereka.
6. Seluruh Keluarga Bersar saya, sahabat dan teman-teman terdekat saya yang
selalu memberikan masukan-masukan positive sehingga saya mampu
meyelesaikan skripsi ini dengan baik.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan skripsi ini. Semoga
segala bantuan dan kebaikan yang telah kalian berikan akan kembali dengan
berlipat ganda.

Akhirnya, Penulis tentu menyadari bahwa pengetahuan yang penulis


miliki masih sangat kurang, sehingga skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, namun penulis berharap skrisi ini dapat memberikan sedikit
kontribusi dalam dunia pendidikan serta bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Semarang, 11 Oktober 2019

Nabil Amjad Lazuardian


1404046059
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
DEKLARASI KEASLIAN ................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ iii
MOTTO................................................................................................................. iv
PERSEMBAHAN ................................................................................................. v
TRANSLITERASI ARAB-LATIN....................................................................... vi
UCAPAN TERIMAKASIH .................................................................................. xiii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xv
HALAMAN ABSTRAK ...................................................................................... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1


A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 4
D. Kajian Pustaka ......................................................................................... 5
E. Landasan Teori ......................................................................................... 6
F. Metode Penelitian .................................................................................... 6
1. Sumber Data ..................................................................................... 6
2. Analisis Data .................................................................................... 8
G. Sistematika Pembahasan ......................................................................... 8
BAB II NILAI SPIRITUAL DAN PSIKOLOGI SUFISTIK ............................... 9
A. Nilai Spiritual ........................................................................................... 9
1. Pengertian Nilai Spiritual ................................................................. 9
B. Psikologi Sufistik ..................................................................................... 10
1. Pengertian dan Ruang Lingkup Psikologi Sufistik ........................... 10
2. Landasan Ontologi Psikologi sufistik .............................................. 13
3. Landasan epistimologi Psikologi Sufistik ......................................... 13
4. Landasan Aksiologi Psikologi Sufistik ............................................. 15

BAB III SERAT DEWA RUCI, YASADIPURA I .............................................. 16


A. Biografi Yasadipura I ............................................................................... 16
1. Biografi Yasadipura I ........................................................................ 16
2. Karya-Karya Yasadipura I ............................................................... 30
B. Setting Sosial ............................................................................................. 23
1. Setting Sosial .................................................................................... 23
C. Isi dan Ruang Lingkup Serat Dewa Ruci .................................................. 29
1. Sejarah Naskah Serat Dewa Ruci ...................................................... 29
2. Ajaran Dalam Serat Dewa Ruci ........................................................ 36
3. Nilai-Nilai Yang Mempengaruhi ..................................................... 37
4. Bentuk Kepenulisan ......................................................................... 38
D. Serat Dewa Ruci Tahapan Menjadi Manusia Sempurna ........................... 40
BAB IV Nilai Spiritual dalam Serat Dewa Ruci Perspektif Psikologi Sufistik ... 41
A. Nilai Spiritual dalam Serat Dewa Ruci .................................................... 42
1. Menemukan Identitas Diri……………………………………………...42
2. Mengenal Tuhan Lewat Dirinya………………………………………..43
3. Tingkatan-Tingkatan Jiwa……………………………………………...44
4.Persatuan Antara Manusia dan Tuhan…………………………………..45
5.Mengekang Hawa Nafsu………………………………………………..46
6.Berserah Diri Kepada Tuhan (Tawakal)…………………………………46
7. Rendah Hati (Tawadu)………………………………………………….47
8. Asal Usul Tujuan Kehidupan…………………………………………...48
9.Hakikat Tuhan……………………………………………………………48
B. Nilai Spiritual Perspektif Psikologi Sufistik ........................................... 49
1. Tingkatan Jiwa Dalam Perspektif Psikologi Sufistik…………………...49
2. Mengekang Hawa Nafsu Dalam Perspektif Psikologi Sufistik…………53
3.Rendah Hati (Tawadhu) Dalam Perspektif Psikologi Sufistik…………..54
4.Tawakal Dalam Perspektif Psikologi Sufistik…………………………...56
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 60
A. Kesimpulan ............................................................................................. 61
B. Saran-Saran .............................................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ABSTRAK

Serat Dewa Ruci yang digubah oleh Pujangga Keraton Surakarta. Yaitu Raden
Ngabehi Yasadipura I, Serat Dewa Ruci mengkisahkan mengenai perjuangan seseorang
murid bernama Bima/Arya Sena/Werkudara, yang diberi tugas oleh gurunya (Guru Durna)
Untuk mencari air kehidupan (tirta pawitra). Kisah Dewa Ruci menggambarkan sebuah
kepatuhan seorang murid kepada guru, kemandirian dalam bertindak, dan perjuangan keras
untuk menemukan jati diri, Pengenalan jati diri akan membawa seseorang mengenal asal-usul
diri sebagai ciptaan dari Tuhan, Pengenalan akan Tuhan itu menimbulkan hasrat untuk
bertindak selaras dengan kehendak Tuhan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yang mengolaborasi ajaran dalam serat
dewa ruci dalam konsep psikologi sufistik. Selanjutnya nilai-nilai yang dikandung dalam
serat dewa ruci di nilai mampu memberikan psikologi yang sehat bagi jiwa manusia.

Hasil kajian menunjukkan bahwa nilai-nilai akhlak dan moral yang terkandung dalam
serat Dewa Ruci memiliki nilai spiritual tinggi sehingga secara sufistik manusia dapat
mencapai ma’rifatullah.

Kata Kunci: Bima,Serat Dewa Ruci, Psikologi Sufistik.

Anda mungkin juga menyukai