PSIKOLOGI SUFISTIK
SKRIPSI
Diajukan untuk memperoleh gelar Sarja S1
Pada Jurusan Tasawuf dan psikoterapi
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Oleh :
Nabil Amjad Lazuardian
NIM: 1404046059
Nim : 1404046059
Judul Skripsi : Nilai Spiritual dalam Serat Dewa Ruci Prespektif Psikologi
Sufistik
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya adalah benar-benar karya saya sendiri.
Adapun pendapat dan tulisan orang lain dalam skripsi ini sebagai referensi dengan melalui
standar kuotasi yang dibenarkan.
Deklarator,
Mandiri Menghidupi
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim
Huruf
Nama Huruf Latin Nama
Arab
ا Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan
ب Ba B Be
ت Ta T Te
ث Sa ṡ es (dengan titik di atas)
ج Jim J Je
ح Ha ḥ ha (dengan titik di bawah)
خ Kha Kh Ka dan ha
د Dal D De
ذ Zal Ż zet (dengan titik di atas)
ر Ra R Er
ز Zai Z Zet
س Sin S Es
ش Syin Sy es dan ye
ص Sad ṣ es (dengan titik di bawah)
ض Dad ḍ de (dengan titik di bawah)
ط Ta Ṭ te (dengan titik di bawah)
ظ Za ẓ zet (dengan titik di bawah)
ع ‘ain ‘ koma terbalik (di atas)
غ Gain G Ge
ف Fa F Ef
ق Qaf Q Ki
ك Kaf K Ka
ل Lam L El
م Mim M Em
ن Nun N En
و Wau W We
ه Ha H Ha
ء Hamzah ´ Apostrof
ي Ya Y Ye
2. Vokal
Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal
tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.
a. Vokal tunggal
b. Vokal rangkap
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf,
transliterasinya berupa huruf dan tanda, contoh:
َقَا َل dibaca qāla
4. Ta Marbutah
a. Ta marbutah hidup
b. Ta marbutah mati
c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta marbutah diikuti oleh kata yang
menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata itu terpisah maka ta
marbutah itu ditransliterasikan dengan ha (h), contoh:
5. Syaddah
َالبر
ّ dibaca al-Birr
6. Kata sandang
الرجل
َ dibaca ar-rajulu
7. Hamzah
ّ
َان dibaca inna
8. Penulisan kata
Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il, isim maupun harf, ditulis terpisah,
hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazimnya
dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan
maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata
lain yang mengikutinya, contoh:
9. Huruf kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam
transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital seperti
apa yang berlaku dalam EYD, diantaranya: huruf kapital digunakan untuk
menuliskan huruf awal nama diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu
didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf
awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya, contoh:
Penggunaan huruf kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam tulisan
Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan dengan
kata lain, sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan, huruf kapital tidak
dipergunakan, contoh:
10. Tajwid
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Rasa Syukur yang
teramat dalam atas limpahan karunia, keberkahan, kesehatan, dan fikiran yang jernih
sehingga segala sesuatu dapat berjalan sebagaimana mustinya. Shalawat serta salam
semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan Nabi Muhammad SAW beserta para ahlu
al-bait dan sahabatnya. Hadirnya skripsi ini bukanlah semata mata kemampuan
penulis belaka, melainkan karena bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, sepatutnya penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya, Khususnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Imam Taufik M. A, selaku Rektor UIN Walisongo Semarang;
2. Bapak Dr. Hasyim Muhamad.M.A selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan
Humaniora
3. Bapak Dr. Sulaiman al-Kumayyi, M. Ag, dan Bapak Bahroon Ansori MA.g,
selaku pembimbing yang telah berkenan memberikan arahan dan bimbingan
dalam penulisan skripsi ini;
4. Bapak Dr. Ulin Ni’am M. Ag. dan Ibu Fitriyati, selaku kepala jurusan dan
sekretaris jurusan Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin dan
Humaniora; .
5. Para Dosen Pengajar di lingkungan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN
Walisongo Semarang, yang telah memebekali berbagai pengetahuan, hormat
ta’dzim kepada mereka semoga Allah senantiasa merahmati mereka.
6. Seluruh Keluarga Bersar saya, sahabat dan teman-teman terdekat saya yang
selalu memberikan masukan-masukan positive sehingga saya mampu
meyelesaikan skripsi ini dengan baik.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan skripsi ini. Semoga
segala bantuan dan kebaikan yang telah kalian berikan akan kembali dengan
berlipat ganda.
Serat Dewa Ruci yang digubah oleh Pujangga Keraton Surakarta. Yaitu Raden
Ngabehi Yasadipura I, Serat Dewa Ruci mengkisahkan mengenai perjuangan seseorang
murid bernama Bima/Arya Sena/Werkudara, yang diberi tugas oleh gurunya (Guru Durna)
Untuk mencari air kehidupan (tirta pawitra). Kisah Dewa Ruci menggambarkan sebuah
kepatuhan seorang murid kepada guru, kemandirian dalam bertindak, dan perjuangan keras
untuk menemukan jati diri, Pengenalan jati diri akan membawa seseorang mengenal asal-usul
diri sebagai ciptaan dari Tuhan, Pengenalan akan Tuhan itu menimbulkan hasrat untuk
bertindak selaras dengan kehendak Tuhan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yang mengolaborasi ajaran dalam serat
dewa ruci dalam konsep psikologi sufistik. Selanjutnya nilai-nilai yang dikandung dalam
serat dewa ruci di nilai mampu memberikan psikologi yang sehat bagi jiwa manusia.
Hasil kajian menunjukkan bahwa nilai-nilai akhlak dan moral yang terkandung dalam
serat Dewa Ruci memiliki nilai spiritual tinggi sehingga secara sufistik manusia dapat
mencapai ma’rifatullah.