PENYEHATAN LINGKUNGAN
(Rumah Warga/Pemukiman)
Disusun oleh :
(Kelompok XV B )
Ihsan Mustofa 18310025
Nurrosyid Aldian 18310045
Angga Prasetya Wiguna 18310111
1
LEMBAR PENGESAHAN
Diajukan oleh:
Ihsan Mustofa 18310025
Nurrosyid Aldian 18310045
Angga Prasetya Wiguna 18310111
2
LEMBAR ASISTENSI
Kelompok XV B
Nama : Ihsan Mustofa 18310025
Nurrosyid Aldian 18310045
Angga Prasetya Wiguna 18310111
3
No. Tanggal Keterangan Paraf
4
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Penyehatan Lingkungan
dengan baik.
Laporan praktikum ini kami susun guna melengkapi Persyaratan Yudisium Program
Pendidikan Strata Satu (S-1) dan merupakan salah satu mata kuliah dasar dalam bidang teknik,
khususnya Teknik Sipil.
Tujuan pelaksanaan praktikum ini yang paling utama adalah supaya mahasiswa lebih
memahami mata kuliah Penyehatan Lingkungan serta untuk melatih daya pikir serta penalaran
selama mengikuti petunjuk – petunjuk dan pengarahan tentang Penyehatan Lingkungan.
Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Sardi, S.T., M.T. selaku kepala Laboratorium Penyehatan Lingkungan dan
dosen pembimbing praktikum.
2. Bapak Puthut Dimas Indaswara selaku laboran dan pembimbing praktikum.
3. Rekan – rekan mahasiswa Teknik Sipil atas bantuannya.
4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.
Semoga bantuan dan dukungannya hingga terselesainya tugas ini mendapat imbalan yang
setimpal dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi semua
pihak yang berkepentingan.
Penyelesaian laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, maka penyusun tidak menutup
kepada pihak – pihak yang ingin memberikan kritik dan saran guna membangun agar laporan
ini tersusun dengan sempurna. Atas kritik dan saran penyusun mengucapkan terima kasih.
Penyusun
5
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 10
BAB II .................................................................................................................................. 12
BAB IV ................................................................................................................................. 16
BAB V .................................................................................................................................. 46
6
PENUTUP ............................................................................................................................ 46
BAB VI ................................................................................................................................. 47
7
DAFTAR GAMBAR
9
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.1 Alasan
Alasan dilakuannya penelitian ini untuk menilai kelayakan rumah untuk ditempati sebagai
tempat tinggal. Alasan kami memilih inspeksi di dusun Sobayan Karena kebetulan anggota
kelompok kami berdomisili dusun tersebut.
Inspeksi ini dilakukan dusun Sobayan RT 002, Bangunharjo, Sewon, Bantul. Daerah Istimewa
Yogyakarta. Yang mana kondisi geografis di dareah ini adalah pemukiman pinggir dusun jadi
tidak terlalu padat rumah rumahnya.
10
1.1.3 Relevansi
Relevansi inspeksi ini dengan mata kuliah Penyehatan lingkungan adalah agar mahasiswa dapat
mengerti kriteria-kriteria apa agar rumah masuk dalam kategori rumah sehat.
Menurut kami diadakannya inspeksi ini merupakan metode yang tepat untuk pembelajaran
mahasiswa agar dapat mengerti kriteria rumah sehat
1.2 Tujuan
Mahasiswa dapat melaksanakan kegiatan praktik inspeksi penilaian rumah sehat di daerah
pemukiman di kawasan Dusun Mredo Sobayan RT.002 Kelurahan Bangunharjo Kecamatan
Sewon Kabupaten Bantul.
1. Mahasiswa dapat mengetahui komponen rumah yang termasuk kategori sehat, kurang
sehat dan tidak sehat.
2. Mahasiswa dapat mengetahui sarana sanitasi rumah yang termasuk kategori sehat,
kurang sehat dan tidak sehat.
3. Mahasiswa dapat mengetahui perilaku penghuni rumah yang termasuk kategori sehat,
kurang sehat dan tidak sehat.
4. Mahasiswa dapat mengetahui jenis penyakit yang ditimbulkan jika rumah dalam
kategori kurang sehat dan tidak sehat.
5. Meningkatkan daya guna dan hasil sumber daya alam baik lingkungan pembangunan
permukiman dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan menjadi lebih
baik.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
Rumah menjadi tempat berlindung dari cuaca dan kondisi lingkungan sekitar, menyatukan
sebuah keluarga, meningkatkan tumbuh kembang kehidupan setiap manusia, dan menjadi
bagian dari gaya hidup manusia Sedangkan pengertian Sehat menurut WHO adalah suatu
keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial budaya, bukan hanya keadaan yang
bebas penyakit dan kelemahan (kecacatan).
Rumah harus dapat mewadahi kegiatan penghuninya dan cukup luas bagi seluruh pemakainya,
sehingga kebutuhan ruang dan aktivitas setiap penghuninya dapat berjalan dengan baik.
Lingkungan rumah juga sebaiknya terhindar dari faktor- faktor yang dapat merugikan kesehatan
(Hindarto, 2007). Rumah sehat dapat diartikan sebagai tempat berlindung, bernaung, dan
tempat untuk beristirahat, sehingga menumbuhkan kehidupan yang sempurna baik fisik,
rohani, maupun sosial (Sanropie dkk., 1991). Sedangkan menurut Hermawan (2010) yang
dikutip dari Azwar, rumah sehat adalah tempat berlindung atau bernaung dan tempat untuk
beristrahat sehingga menimbulkan kehidupan yang sempurna baik fisik,rohani maupun sosial.
Rumah yang tidak sehat merupakan penyebab dari rendahnya taraf kesehatan jasmani
dan rohani yang memudahkan terjangkitnya penyakit dan mengurangi daya kerja atau daya
produktif seseorang. Rumah tidak sehat ini dapat menjadi reservoir penyakit bagi seluruh
lingkungan, jika kondisi tidak sehat bukan hanya pada satu rumah tetapi pada kumpulan
rumah (lingkungan pemukiman). Timbulnya permasalahan kesehatan di lingkungan
pemukiman pada dasarnya disebabkan karena tingkat kemampuan ekonomi masyarakat yang
rendah, karena rumah dibangun berdasarkan kemampuan keuangan penghuninya
(Notoatmodjo, 2003).
12
BAB III
PENGAMBILAN DATA
Pelaksanaan inspeksi penilaian rumah sehat dilaksanakan pada hari kamis tanggal 28 Februari
2022.
3.2 Lokasi
Lokasi inspeksi penilaian rumah sehat adalah di tiga rumah yang ada di kawasan pemukiman
Sobayan RT 002 Bangunharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta.
3.3 Sasaran
Sasaran kegiatan inspeksi penilaian rumah sehat ini mencakup salah satu perumahan warga
yang ada di Sobayan RT 002 Bangunharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta, yang meliputi inspeksi
komponen rumah, sarana sanitasi , perilaku penghuni rumah serta penyakit yang berbasis
lingkungan.
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah inspeksi ke lokasi langsung dengan
mengambil gambar.
13
Gambar 1 Melakukan Survei
14
Gambar 3 Melakukan Survei
15
BAB IV
4.1 Hasil
Hasil Berdasarkan survey yang kami lakukan di Dusun Sobayan RT 002 Kelurahan
Bangunharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul di dapatkan laporan sebagai berikut:
Berdasarkan data yang kami amati di desa Bangunharjo Sewon Bantul, kami mengambil
sampel sebanyak 3 rumah di dusun Sobayan RT O2 Bangunharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta.
Keadaan pemukiman di di sana cukup padat.
16
4.2 Pembahasan
18
4.2.1.3 Lantai
Lantai Rumah bapak sido asih sudah berfinish keramik, dengan begitu rumah mudah di
berseihan, perilaku keluarga bp sido asih juga setiap harinya menyapu seluruh rungan yang ada
di rumah ini.
19
4.2.1.4 Jendela Kamar Tidur Ruang Keluarga
Kamar di rumah bp sido asih tidak dipasangi jendela, ini mengakibatkan kurangnya oksigen
dan cahaya untuk masuk ke rungan tersebut. Seharusnya kamar juga peru dipasangi jendela
agar udara dan cahaya pada kamar mencukupi, sedangkan untuk runga tamu sendiri sudah
sangan mencukupi dikarenakan sudah terpasang jendela dan ventilasinya.
20
4.2.1.5 Ventilasi
Ventilasi merupakan lubang lubang yang digunakan untuk jalan pertukaran udara, agar udara
dalan ruangan bisa berganti, di rumah bp sido asih terdapat 2 ventilasi di ruang tamunya, akan
tetapi yang satu ditutupi dikarenakan untuk meminimalisir debu yang masuk ke dalam rumah.
21
4.2.1.6 Lubang Asap Dapur
Dapur rumah bp sido asih memiliki lubang yang cukup mentuk membuang udara hasil
memasak atau pembungan gas, yang dimana luas lubang asap sudah >10% dari total rungan
dapur
22
4.2.1.7 Pencahayaan alamiah
Keadaan pencahayaaan alamiah di rumah bp sido asih sudah mencukupi karena setiap harnya
penghuninya selalu membuka jendela dan pintu pada siang hari, akibatnya rumah ini sudah bisa
digunakan untuk membaca walaupun tanpa bantuan lampu.
23
4.2.2 Sarana Sanitasi Rumah Bapak Sido Asih
25
4.2.2.4 Tempat Sampah
Pembuangan sampah yang tidak terkontrol dengan baik merupakan tempat yang cocok bagi
beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat, nyamuk, tikus dan anjing
yang dapat menimbulkan penyakit. Potensi bahaya yang ditimbulkan, antara lain penyakit
diare,kolera, tifus yang dapat menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah
dapat bercampur dengan air minum. Penyakit DBD dapat juga meningkat dengan cepat di
daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai, demikian pula penyakit jamur (
misalnya jamur kulit ). Dari hasil inspeksi sanitasi di rumah sdr Ihsan Mustofa diperoleh hasil
bahwa sudah memiliki tempat sampah sayangnya tidak kedap air dan tidak memiliki tutup.
26
4.2.3 Komponen dan Kriteria Rumah Bapak Basroni
27
4.2.3.2 Dinding
Keadaan dinding rumah bapak basroni sudah menggunakan tembok pasangan bata yang sudah
di plester aci
28
4.2.3.4 Lantai
Keadaan lantai di rumah bapak basroni yaitu sudah berlantaikan keramik, perilaku penghuni
rumah juga selalu membersihkan lantainya dengan menyapu setiap hari.
29
4.2.3.5 Jendela Kamar Tidur Ruang Keluarga
Rumah bapak basroni memiliki satu kamar yang sudah ada jendelanya, akan tetapi jarang
dibuka alangkah baiknya jika setiap harinya di buka supaya udara dapat berganti.
30
4.2.3.6 Ventilasi
Keadaan ventilasi rumah bapak basroni tidak ada, ini menyebabkan udara dalam rumah ini
agak pengap.
31
4.2.3.7 Lubang Asap Dapur
Tempat tinggal yang bapak basroni tempati tidak memiliki lubang asap dapur jadi sirkulasi
udara atau asapnya lewat dari pintu belakang yang ada didekat area dapur tersebut.
32
4.2.3.8 Pencahayaan alamiah
Keadaan pencahayaan alamiah dirumah bapak basroni kurang karena minimnya untuk sinar
matahari masuk kedalam rumah sdr Ihsan Mustofa melalui jendela atau ruang ruang kecil ini
menyebabkan rumah bapak basroni gelap kalau siang hari jika tidak dibanntu dengan lampu
atau pintu belakang harus selalu terbuka supaya sedikit menerangi rumah mereka.
33
4.2.4 Sarana Sanitasi Rumah Rumah Bapak Basroni
Gambar 25 Keadaan Sarana Air Bersih Rumah Bp Basroni dan Bp Sido Asih
35
4.2.5 Komponen dan Kriteria Rumah Bapak Irfan Efendi Efendi
36
4.2.5.2 Dinding
Keadaan dinding rumah Bapak Irfan Efendi menggunakan tembok permanen dinding bata, yang
sudah di plester aci.
37
4.2.5.3 Lantai
Keadaan lantai rumah Bapak Irfan Efendi juga sudah menggunakan lantai keramik, perilaku
penghuni rumah juga setiap harinya membersihkan lantai terssebut.
38
4.2.5.4 Jendela Kamar Tidur Ruang Keluarga
Kamar tidur rumah Bapak Irfan Efendi sudah memiliki jendela kamar tidur, dengan ini udara
di rungaan tidak pengap dan pencahayaan sudah mencukupi walaupun tanpa bantuan lampu.
39
4.2.5.5 Ventilasi
Ventilasi rumah Bapak Irfan Efendi menggunakan loster 3 buah, sbetulnya kurrang mencukupi
maka dengan itu penghuni rumah selalu membuka sedikit pintu depan agar sirkulasi udah
berjalan lancer.
40
4.2.5.6 Lubang Asap Dapur
Lubang asap dapur rumah Bapak Irfan Efendi hanya menggunakan loster, sangat minim
41
4.2.5.7 Pencahayaan alamiah
Keadaan pencahayaan alamiah rumah Bapak Irfan Efendi neggunakan jedela yang terpasang di
ruang keluarga. Dengan ini cahaya yang masuk sudah mencukupi untuk digunakan membaca
42
4.2.6 Sarana Sanitasi Rumah Bapak Irfan Efendi Efendi
43
4.2.6.2 Jamban Keluarga
Rumah Bapak Irfan Efendi sudah memiliki jamban yang sudah tertutup rapat akan tetapi
jamban tersebut tidak terpasang leher angsa, dan jamban rumah Bapak Irfan Efendi memiliki
septic tank.
4.2.6.3 SPAL
Saran pembunganan air limbah rumah Bapak Irfan Efendi sama sepeti rumah bapak basroni
dan bapak sido asih dimana langsung di buang ke sungai, alangkah baiknya jika air limah di
olah terlebih dahulu, agar tidak merusak ekosistem di sungai.
44
4.3 Permasalahan / Masalah yang ditemukan
Berdasarkan hasil penilaian rumah sehat dengan pedoman teknis penilaian rumah sehat
(departermen kesehatan Republik Indonesia, 2002),
Sebaiknya untuk langit langit rumah berplafon supaya kotoran tidak jatuh ke lantai, dan
memanasang jendela pada kamar agar sirkulasi udara pada ruangan tersebut bersirkulasi dengan
baik. Untuk sumber air bersih perlu dilakukan pengurasan kembali agar memunculkan mata air
yang baru.
Sebaiknya untuk langit langit rumah berplafon supaya kotoran tidak jatuh ke lantai. Untuk
sumber air bersih perlu dilakukan pengurasan kembali agar memunculkan mata air yang baru.
Untuk perilaku penghuni perlu disosialisasi agar membuka jendela kamar.
Sebaiknya untuk lubang asap dapur di perlebar agar sirkulasi di ruangan tersebut lancar.
45
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan analisis observasi di lapangan maka dapat diambil kesipulan bahwa permukiman
Desa/ Kelurahan Bangunharjo Kabupaten Bantul rata rata belum memiliki kriteria rumah sehat
karena nilai kriteria rumah sehatnya memiliki jumlah nilai dibawah 1024. Karena jumlah nilai
rumah bapak sido asih = 749, rumah bapak basroni = 718, rumah bapak irvan effendi = 1005.
Ketiganya belum memenuhi syarat sebagat rumah sehat.
5.2 Saran
46
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Khansa dkk. 2020. “Laporan Penyehatan Pemukiman Penilaian Rumah Sehat”. Diakses
pada 1 Maret 2022, dari
https://www.academia.edu/44888538/LAPORAN_PENILAIAN_RUMAH_SEH
AT_SANITASI_PENYEHATAN_PEMUKIMAN
Agustina, Reni. 2013. “Laporan Penilaian Rumah Sehat Desa Kelurahan Malabro Kota
Bengkulu”. Diakses pada 1 Maret 2022, dari
https://id.scribd.com/document/464288561/Pedoman-Teknis-Penilaian- RUMAH-
SEHAT
47