Anda di halaman 1dari 3

PENYUNTIKAN YANG AMAN

(SAFETY INJECTION)
No.
:
Dokumen
Ditetapkan Oleh
Puskesmas No. Revisi : KepalaPuskesmas
Cempaka Cempaka Mulia
Mulia Tanggal
S : 02 Januari 2019
Terbit
O
Halaman : 1/3 ANANG KUSTAR,AMK
NIP.19640205 198603 1 031
P
STANDAR OPERASIONAL

PROSEDUR

1. Pengertian Penyuntikan yang aman (safety injection) adalah suatu kondisi dimana:
1. Sasaran imunisasi memperoleh kekebalan terhadap suatu
penyakit dalam rangka menurunkan prevalensi penyakit.
2. Tidak ada dampak negatif berupa kecelakaan, penularan
penyakit atau kejadian ikutan paska imunisasi pada sasaran maupun
petugas.
3. Secara tidak langsung tidak menimbulkan kecelakaan atau
penularan infeksi pada masyarakat dan lingkungan
2. Tujuan  Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penyuntikan yang
aman (safety injection)
 Penggunaan alat suntik dan teknik penyuntikan yang aman
 Pencegahan luka tusukan jarum dan infeksi
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Cempaka Mulia
No. 445/1.2.5.10b /SK/RD/2019 tentang Mekanisme Penyelenggaraan
Pelayanan dan Upaya Puskesmas.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2013
Tentang Penyelenggaraan Imunisasi
5. Langkah- Cara penyuntikan vaksin ada 3 macam yaitu:
langkah 1. Cara penyuntikan intrakutan (BCG) :
a. Suntikan diberikan intrakutan pada lengan kanan atas bagian
luar dengan dosis 0,05 cc
b. Letakkan bayi dengan posisi miring di atas pangkuan ibu dan
lepas baju bayi dari lengan dan bahu.
c. Ibu sebaiknya memegang bayi dekat dengan tubuhnya,
menyangga kepala bayi dan memegang lengan dekat dengan

1
tubuh.
d. Pegang alat suntik dengan tangan kanan anda dengan lubang
pada ujung jarum menghadap ke depan.
e. Buatlah permukaan kulit menjadi datar dengan menggunakan ibu
jari kiri dan jari telunjuk anda.
f. Letakkan alat suntik dan jarum dengan posisi hampir datar
dengan kulit bayi.
g. Masukkan ujung jarum tepat di bawah permukaan kulit tetapi di
dalam kulit yang tebal – cukup masukkan bevel (lubang di ujung
jarum).
h. Jaga agar posisi jarum tetap datar di sepanjang kulit sehingga
jarum masuk ke dalam lapisan atas kulit saja. Jaga agar lubang
di ujung jarum menghadap ke depan.
i. Jangan menekan jarum terlalu dalam dan jangan menurunkan
jarum karena jarum akan masuk di bawah kulit, sehingga yang
terjadi suntikan di dalam otot (subcutaneous) bukan suntikan
intrakutan.
j. Untuk memegang jarum dengan posisi yang tepat, letakkan ibu
jari kiri anda pada ujung bawah alat suntik dekat jarum, tetapi
jangan menyentuh jarum.
k. Pegang ujung penyedot antara jari telunjuk dan jari tengah
tangan kanan anda. Tekan penyedot dengan ibu jari tangan
anda.
l. Suntikkan 0,05 ml vaksin dan lepaskan jarum.

2. Cara penyuntikan subkutan (Campak):


a. Suntikan diberikan pada lengan kiri atas, pertengahan
M.Deltoideus secara subkutan dengan dosis 0,5 cc.
b. Atur bayi dengan posisi miring di atas pangkuan ibu dengan
seluruh lengan telanjang.
c. Orang tua sebaiknya memegang kaki bayi. Gunakan jari-jari kiri
anda untuk menekan ke atas lengan bayi
d. Pegang lengan seperti mencubit menggunakan ibu jari dan jari
telunjuk. Kemudian jarum suntik disuntikkan dengan sudut 45 o
terhadap permukaan kulit, dengan kedalaman jarum tidak lebih
dari ½ inchi. (lakukan aspirasi sebelumnya untuk memastikan
jarum tidak menembus pembuluh darah).
e. Suntikkan vaksin pelan-pelan untuk mengurangi rasa sakit.

3. Cara penyuntikan intramuskuler (DPT/HB/Hib, DPT/HB, Hep

2
B,DT,Td, TT, IPV) :
a. Suntikan diberikan pada paha anterolateral (DPT/HB/Hib, Hep B,
IPV) atau lengan atas (DT, TT, Td) secara intramuskular dengan
dosis 0,5 cc.
b. Pegang lokasi suntikan dengan ibu jari dan jari telunjuk.
c. Suntikkan vaksin dengan posisi jarum suntik 90 o terhadap
permukaan kulit. (lakukan aspirasi sebelumnya untuk
memastikan jarum tidak menembus pembuluh darah).
d. Tekan seluruh jarum langsung ke bawah melalui kulit sehingga
masuk ke dalam otot.
e. Suntikkan pelan-pelan untuk mengurangi rasa sakit.

Langkah-langkah penyuntikan :
1. Bersihkan kulit dengan kapas dan air matang
2. Tunggu hingga kering.
3. Kemudian suntikan vaksin di lokasi dan cara yang sesuai ketentuan
4. Setelah vaksin masuk, jarum dikeluarkan.
5. Pada tempat bekas lokasi suntikan, kemudian ditekan dengan kapas
baru yang kering. Jangan memijat-mijat daerah bekas suntikan.
6. Jika ada perdarahan kapas tetap ditekan pada lokasi suntikan hingga
darah berhenti.
6. Unit 1. Koordinator Imunisasi
Terkait 2. Petugas Pelaksana

7. Dokumen 
Terkait

Anda mungkin juga menyukai