DOSEN PEMBIMBING:
KUSNIYATI UTAMI,NERS.M.KEP
DISUSUN OLEH
KEPERAWATAN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah subhanahu wa ta’ala yang maha pemurah dan lagi maha
penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat allah subhanahu wa ta’ala, yang telah
melimpahkan hidayah,
inayah dan rahmat-nya sehingga kami mampu menyelesaikan penyusunan makalah ini
dengan judul “Makalah kehamilan tidak diinginkan remaja ” tepat pada waktunya.
Penyusunan Makalah ini sudah kami lakukan semaksimal mungkin dengan dukungan dari
banyak pihak, sehingga bisa memudahkan dalam penyusunannya. Untuk itu kami pun tidak
lupa mengucapkan terima kasih dari berbagai pihak yang sudah membantu kami dalam
rangka menyelesaikan makalah ini.
Tetapi tidak lepas dari semua itu, kami sadar sepenuhnya bahwa dalam makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa serta aspek-aspek lainnya.
Maka dari itu, dengan lapang dada kami membuka seluas-luasnya pintu bagi para pembaca
yang ingin memberikan kritik ataupun sarannya demi penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat berharap semoga dari makalah yang sederhana ini bisa
bermanfaat dan juga besar keinginan kami bisa menginspirasi para pembaca untuk
mengangkat berbagai permasalah lainnya yang masih berhubungan pada makalah- makalah
berikutnya.
KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI…………………………………………………….……ii
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1.pembahasan……………………………………………………..3
3.1 kesimpulan.....................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Usia menikah seorang wanita sebaiknya minimal usia 21-22 tahun sehingga siap
secara fisik maupun psikologisnya. Di desa Watutulis PrambonSidoarjo masih banyak
wanita hamil pada usia remaja Dari seluruh jumlah ibu hamil yang ANC di bidan desa
terdapat ibu hamil yang berusia remaja sebanyak 2,7% pada tahun 2005, 3,7% pada
tahun 2006, 4,8% pada tahun 2007, 2,9% pada tahun 2008, 3% pada tahun 2009, 6,4%
pada tahun 2010. Dari data di atas dapat disimpulkan terjadi peningkatan ibu hamil
yang masih berusia dini/remaja setiap tahunnya, maka dapat di kaji dampak yang di
timbulkan individu secara psikologis akibat dari kehamilan di usia remaja. Adapun
tujuan dari penelitian ini adalah mengeksplorasi dampak psikologis ibu hamil remaja
untuk menerima kehamilannya. Metode penelitian dengan menggunakan penelitian
kualitatif. Pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder kemudian
dilakukan wawancara secara mendalam (indepth interview), responden sebanyak 3
orang diambil dari data bidan desa dan yang mempunyai karakteristik yang sama yaitu
usia 15-19 tahun dan yang jarang ANC. Data yang terkumpul dilaporkan atau
diverifikasikan dan disajikan dalam gambaran deskriptif dihubungkan dengan teori.
Hasil penelitian menunjukkan semua remaja mengalami gangguan psikologis seperi
stress, depresi, berhenti meneruskan pendidikannya dan penganiayaan pada bayi.
Kesimpulan penelitian terdapat gangguan psikologis stress, depresi, penganiayaan
terhadap bayi, berhenti meneruskan sekolah pada ibu hamil di usia remaja dalam
menerima kehamilannya. Berdasarkan penelitian tersebut perlu dilakukan penelitian
lebih lanjut seberapa jauh gangguan psikologis yang dialami ibu hamil yang masih
berusia remaja.
1.2.Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
2.1. Pembahasan
Kehamilan tidak diinginkan pada remaja merupakan salah satu dampak dari perilaku
seks bebas. Hasil survei Badan Pusat Statistik tahun 2012 mengungkapkan, angka
kehamilan remaja pada usia 15-19 tahun mencapai 48 dari 1.000 kehamilan (BKKBN,
2014). Australian National University (ANU) bersama Pusat Penelitian Kesehatan
Universitas Indonesia (UI) tahun 2010/2011 juga melakukan penelitian terhadap
3.006 remaja dalam penelitian di Jakarta, Tangerang dan Bekasi didapatkan hasil sebesar
20,9 persen remaja usia 17-24 tahun hamil sebelum menikah dan 38,7 persen remaja
mengalami kehamilan sebelum menikah dan kelahiran setelah menikah (Poskotanews,
2012). Kasus kehamilan tidak diinginkan di Kota Yogyakarta juga cukup tinggi.
Sepanjang tahun 2013 terdapat 325 kasus kehamilan tidak diinginkan (TribunJogja,
2014).
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kehamilan tidak diinginkan pada
remaja antara lain kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi kemudian faktor
yang berasal dari dalam diri remaja sendiri yang kurang memahami kewajibannya
sebagai pelajar. Faktor luar seperti yaitu pergaulan bebas tanpa kendali orangtua
menyebabkan remaja merasa bebas untuk melakukan apa saja yang diinginkan serta
perkembangan teknologi media komunikasi yang semakin canggih yang memperbesar
kemungkinan remaja mengakses apa saja yang termasuk hal-hal negatif (Kusmiran, 2014).
Di Kota Madiun kasus kehamilan tidak dinginkan pada remaja juga kian hangat
dibicarakan. Dikutip dari republika.co.id pada tahun 2010 seorang siswa SMK di Kota
Madiun melahirkan seorang bayi prematur di ruang UKS. Hal ini membuat kaget pihak
sekolah dan sempat menjadi perbincangan di media cetak maupun elektronik.Pernikahan
dini yang dialami remaja juga mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil wawancara
yang dilakukan oleh peneliti dengan kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Taman
Kota Madiun menyebutkan bahwa tahun 2014 terdapat 11
orang remaja dibawah 18 tahun yang melangsungkan pernikahan. Hal ini cukup
mengejutkan karena pada tahun 2013 tidak ada catatan pernikahan di bawah umur.
Untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya kehamilan tidak diinginkan pada remaja di Kota Madiun.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan